aplikasi amplifier sebagai automatic level control
DESCRIPTION
Automatic Level Control, ALC, Automatic Gain Control, AGC, Volume Control, makalah elektronika, makalah amplifierTRANSCRIPT
Aplikasi Amplifier sebagai Automatic Level Control (ALC)
1. PENDAHULUAN
Automatic Level Control (ALC) adalah suatu sistem yang banyak dijumpai pada AM/FM
radio, sound system dan perangkat elektronik yang berhubungan dengan audio lainnya.
Sesuai dengan penerapannya, ALC juga merupakan contoh aplikasi dari Automatic Gain
Control (AGC) yang sangat erat hubungannya dengan rangkaian elektronika analog seperti
Operational Amplifier (Op-Amp). Salah satu fungsi utama amplifier sendiri adalah untuk
memperkuat sinyal analog. Power supply menyuplai tegangan (Vsupply) untuk rangkaian amplifier
lalu menyesuaikan output agar serupa dengan bentuk sinyal inputnya, terutama dalam menangani
sinyal yang rusak, namun dengan amplitude yang lebih besar.
ALC berfungsi untuk mengontrol output power ke speaker secara otomatis. Dengan begini,
ALC dapat mencegah loudspeaker mengalami overload dan dapat mengoptimalkan range sesuai
spesifikasinya.
Dalam aplikasi AM/FM radio, sound system & perangkat audio lainnya ALC mengatur
volume suara, khususnya di bagian receiver (penerima). Automatic Loudness Control dan
Automatic Volume Control adalah nama lain yang sering digunakan untuk aplikasi ALC pada
perangkat audio seperti di atas.
Automatic Volume Control (AVC) pertama kali dipatenkan pada tahun 1925 atas nama
penemunya, Harold Alden Wheeler, untuk sistem AM radio. Pada awal 1930-an, semua penerima
siaran radio AM telah dilengkapi fitur AVC ini. AVC temuan Wheeler ini adalah bentuk ALC yang
pertama kali dikembangkan.
[1]
2. APLIKASI-APLIKASI ALC PADA PERANGKAT ELEKTRONIKA
A. Di Sistem Radio AM/FM
Dalam sistem radio AM/FM ALC lebih dikenal sebagai Automatic Volume
Control atau pengatur volume suara yang dihasilkan speaker radio.
Gambar 1. Loudness/ Volume Control
Volume suara radio proporsional dengan kekuatan sinyal radio karena sinyal
informasi ditransmisikan oleh perubahan amplitudo gelombang carrier. Kekuatan
sinyal yang diterima akan beragam bergantung pada kekuatan dan jarak transmitter
dan signal path attenuation. AGC akan menjaga kualitas penerimaan agar selalu linear
dengan mendeteksi kekuatan sinyal sepenuhnya dan menyesuaikan gain dari receiver
secara otomatis. Untuk sinyal yang sangat lemah, AGC tidak berpengaruh; saat sinyal
menguat, AGC akan mengurangi gainnya.
Mengurangi gain pada penerimaan sinyal yang lebih lemah biasanya tidak
menguntungkan karena low gain akan memperburuk signal-to-noise ratio dan blocking
sehingga hanya didesain untuk mengurangi gain pada sinyal yang lebih kuat.
AM detector diode menghasilkan tegangan DC yang proporsional dengan
kekuatan sinyal, tegangan ini dapat di-feedback–kan ke stage-stage awal receiver untuk
mengurangi gain. Sebuah jaringan filter diperlukan sehingga tidak mempengaruhi gain;
hal ini mencegah suara terdistorsi. Receiver komunikasi memiliki sistem AVC lebih
kompleks, termasuk tahap amplifikasi tambahan, dioda detektor AGC terpisah,
konstanta waktu yang berbeda untuk disiarkan dan band gelombang pendek, dan
[2]
penerapan berbagai tingkat tegangan AGC tahapan yang berbeda dari penerima untuk
mencegah distorsi dan modulasi silang.
B. Audio/Video Tape
Audio tape menghasilkan noise. Jika level sinyalnya rendah maka noise akan
lebih meningkat, signal-to-noise ratio akan lebih rendah dari seharusnya. Untuk
menghasilkan rekaman yang noise-nya paling sedikit, recording volume harus diset
setinggi mungkin tanpa mendistorsi sinyal.
Gambar 2. Audio/Video Tape
Ada kemungkinan potensi kerugian dari AGC ini ketika merekam sesuatu seperti
musik dengan tenang dan bagian yang keras, maka AGC akan cenderung membuat
tenang bagian yang keras dan bagian-bagian yang keras jadi lebih tenang yang akan
menekan dynamic range; hasilnya dapat mengurangi kualitas musik jika sinyal tidak
kembali diperluas pada playback, seperti dalam sebuah sistem companding.
C. Telephone Recording
Beberapa alat perekam percakapan telepon bekerja sama dengan automatic gain
control untuk menghasilkan kualitas perekaman yang cukup baik.
[3]
3. AUTOMATIC LEVEL CONTROL
Automatic Level Control (ALC) melindungi loudspeaker dengan membatasi daya
keluaran dari amplifier. Sinyal berlevel rendah dinaikkan tanpa mendistorsi sinyal berlevel
tinggi. Penjelasan yang didapat dari MAX9756 ALC Note ini dapat menjelaskan bagaimana
ALC bekerja mengontrol level secara otomatis.
Gambar 3. MAX9756 ALC melindungi speaker dari overvoltage peak tanpa membuat distorsi
ALC berbeda dari output limiting tradisional. Sebuah fungsi output-limiter
membatasi ayunan gelombang pada level yang telah ditentukan sehingga transducer
terlindungi dari overvoltage peaks seperti pada gambar 3 tampak kiri. Clipping
(distorsi) ditambahkan pada sinyal output sebagai hasilnya (Gambar 4).
Gambar 4. Output limiter memotong sinyal output di kondisi overvoltage dan
menghasilkan distorsi yang dapat terdengar
[4]
Dengan ALC, gain dikurangi sehingga transducer terjaga dari overvoltage, tanpa
distorsi (Gambar 5).
Gambar 5. MAX9756 ALC mengurangi gain amplifier dalam kondisi overvoltage sehingga sinyal
output tanpa distorsi
Gambar 6. Key timing specification of the ALC function
Ada tiga spesifikasi key timing yaitu Attack Time, Hold Time dan Release Time.
a. Attack Time
Yaitu waktu yang diperlukan untuk mengurangi gain setelah sinyal output
melampaui level ambang batas. Time constant ditentukan sebesar 15.000XCT
detik dimana CCT adalah external timing capacitor. Pemilihan time constant
tergantung spesifikasi. Contohnya, ketika sinyal transien seperti suara gebukan
drum atau tembakan dalam film harus dikurangi secepatnya, attack time yang
lebih pendek harus dipilih. Untuk aplikasi dengan attack time lebih lama, ALC
[5]
akan mengabaikan peak berdurasi pendek dan akan mengurangi gain saja ketika
kekerasan suara meningkat dengan jelas.
Gambar 7. Plot tiga key timing dalam ALC
b. Hold Time
Yaitu delay setelah sinyal jatuh di bawah level ambang batas, namun sebelum
release phase dimulai. Hold time tidak dapat diubah (unadjustable); diset secara
internal sebesar 50ms. Hold time mencegah gain terpompa. Hold time
dibatalkan oleh sinyal yang melampaui level ambang batas, dimana attack time
diulang lagi.
c. Release Time
Adalah waktu yang diperlukan gain untuk kembali ke level normalnya setelah
sinyal input jatuh di bawah level ambang batas dan hold time sudah kadaluarsa.
Output Power Threshold
Resistor yang terhubung dengan PREF ke ground men-set ambang batas
dimana output speaker ter-clamped. Persamaan di bawah ini menset nilai resistor
pada PREF untuk daya keluaran maksimum yang diinginkan dan impedansi speaker
yang dipilih.
[6]
Gambar 8. Ambang batas daya keluaran diset oleh resistor eksternal
Amplifier kelas D yang berefisiensi tinggi dengan Automatic Level Control
function yang built-in dapat mengendalikan sinyal untuk mengurangi potongan noise
yang mengganggu saat melindungi speaker dari akibat buruk yang ditimbulkan dari
overload.
Melindungi speaker pada radio, audio/video tape dan sound system dari akibat
buruk yang ditimbulkan dari overload gain adalah fungsi utama dari Automatic Level
Control.
[7]
DAFTAR PUSTAKA
[1] ALC - AN3673 Application Note. www.maxim-ic.com/an3673
[2] Automatic Gain Control – Wikipedia, the free encyclopedia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Automatic_gain_control
[3] Class D Amplifiers For Portable Applications.
http://electronicdesign.com/files/29/18382/faq.pdf
[4] Automatic Level Control Circuit. http://adsabs.harvard.edu//abs/1983nasa.reptT....T
[8]