automatic roof

52
AUTOMATIC ROOF UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 1 OLEH : Eko Fitriyanto (12410310) KELAS 3IB01

Upload: ekofitriyanto

Post on 01-Dec-2015

422 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: Automatic Roof

AUTOMATIC ROOF

UNIVERSITAS GUNADARMA2013

1

OLEH :

Eko Fitriyanto (12410310)

KELAS 3IB01

Page 2: Automatic Roof

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim

kemarau dan musim penghujan.Pada musim penghujan aktifitas manusia yang

dilakukan di ruangan terbuka dapat terganggu karena sering turunnya

hujan.Termasuk aktifitas manusia dalam hal olahraga.Olahraga adalah salah satu

aktifitas yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia, seperti sepak bola,

futsal, bulu tangkis, tenis, bola basket, dan lain-lain.

Olahraga yang dilakukan di dalam ruangan (indoor) seperti futsal dan bulu

tangkis, tidak akan terganggu dengan cuaca yang panas maupun hujan. Tetapi

permasalahan muncul dengan olahraga yang dilakukan di luar ruangan (outdoor)

seperti sepak bola, tenis, dan lainnya.Kebanyakan orang mengurungkan niatnya

berolahraga apabila keadaan sedang hujan.Bahkan tidak jarang turunnya hujan

memyebabkan pertandingan internasional sekalipun menjadi terhambat.Padahal

Indonesia adalah negara yang cukup sering turun hujan.

Oleh karena itu kami sebagai penulis merancang automatic roofyang

diaplikasikan pada miniatur salah satu cabang olahraga, yaitu lapangan olahraga

tenis.Automatic roof atau dalam bahasa Indonesia berarti atap otomatis, adalah

atap yang dapat terbuka atau tertutup secara otomatis. Pada hal ini atap akan

terbuka dan tertutup secara otomatis dengan pengaruh lingkungan.

Atap akanmenutup saat keadaan hujan atau kondisi gelap, kemudian atap

akan kembaliterbuka apabila kondisi sudah kembali cerahdan tidak hujan. Maka

penulis menggunakan sensor air dan sensor cahaya, dimana sensor cahayanya

menggunakan LDR (Light Dependent Resistor) dan berbasis mikrokontroler

AT89C51.

2

Page 3: Automatic Roof

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penulisan makalah ini, penulis membatasi pada

poin-pon berikut ini:

Cara kerja dari rangkaian beserta komponen yang tertera

padaskematikautomatic roof dan pengoperasiannya.

Pemasangan komponen pada alat automatic roof.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari perancangan alat automatic roof ini adalah sebagai

berikut:

Dapat mengaplikasikan alat automatic roof dengan baik dan benar.

Dapat mempelajari sistem kerja automatic roof.

Dapat mempelajari cara kerja komponen yang digunakan dalam perancangan

automatic roof.

1.4 Metode Penulisan

Metode Penelitian yang digunakan pada perancangan alat dan penulisan

hasil perancangan automatic roof adalah studi lapangan, yang diantaranya:

a. Observasi :

Kegiatan melakukan pengamatan langsung terhadap komponen dan alat yang

dibuat.

b. Wawancara atau konsultasi :

Yaitu memberikan pertanyaan kepada asisten laboratoriumserta staf-stafnya

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama perancangan alat serta

penulisannya.

c. Studi literatur :

Mencari informasi yang berhubungan dengan perancangan dan penulisan

makalah alat ini,seperti artikel melalui media internet.

d. Studi kepustakaan :

3

Page 4: Automatic Roof

Mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari bukudan diktat kuliah yang

ada kaitannya dengan penulisan makalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ini penulis menyajikan sistematika penulisan seperti

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang komponen-komponenyang digunakan

dalam perancangan automatic roof, beserta teori singkat mengenai cara

kerja tiap komponen yang digunakan.

BAB III ANALISA RANGKAIAN

Bab ini membahas mengenai perancangan alat automatic roofyang

terdiri dari analisa rangkaian secara diagram blok, analisa rangkaian

secara lengkap, flowchart rangkaian yang digunakan, analisa logika

pemrograman, dan cara kerja beserta hasil dari perancangan alat

automatic roof.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penjelasan alat yang telah

dibuat oleh penulis.

4

Page 5: Automatic Roof

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 IC AT89C51

Mikrokontroler adalah suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan

mikrokomputer.Mikrokontroler berbentuk semacamchip kecil.Mikrokontroler

berisi CPU,RAM,ROM,I/OPorts,Timers, Serial Port yang terintegrasi dalam satu

chip.Mikrokontroler adalah semikonduktor dengan kandungan transistor lebih

banyak namun dengan ukuran yang kecil dan dapat diproduksi secara massal.

Tidak seperti mikroprosesor yang dapat menangani berbagai macam

program aplikasi, mikrokontroler hanya dapat digunakan untuk satu aplikasi

tertentu saja artinya hanya satu macam program saja yang dapat disimpan. Rata-

rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara

langsung dan mudah, dan proses interupt yang cepat dan efisien. Dengan kata lain

mikrokontroler adalah "Solusi satu Chip" yang secara drastis mengurangi jumlah

komponen dan biaya desain (harga relatif rendah).

Mikrokontroler AT89C51adalah mikrokontroler ATMEL yang kompatibel

penuh dengan mikrokontroler keluarga MCS-51, membutuhkan daya yang rendah,

memiliki performa yang tinggi dan merupakan mikrokomputer 8 bit yang

dilengkapi 4 Kbyte EPROM (Erasable and Programable Read Only Memori) dan

128 byte RAM internal. Program memori dapat diprogram ulang dalam sistem

atau dengan menggunakan ProgramNonvolately Memory Konvensional.

2.1.1 Arsitektur AT89C51

Arsitektur dasar dari mikrokontroler AT89C51 seperti diagram blok

berikut ini:

5

Page 6: Automatic Roof

Gambar 2.1 Arsitektur Mikrokontroler AT89C51

Sebagai singlechip yaitu suatu sistem mikroprosesor yang terintegrasi,

mikrokontroler AT89C51 mempunyai konfigurasi sebagai berikut:

CPU 8 bit termasuk keluarga MCS-51.

4 Kbyte alamat untuk memory program internal (EEPROM).

128 byte memory data dalam (Internal Data memory/ RAM).

8 bit program status word (PSW).

8 bit stack pointer (SP).

32 pin I/O tersusun yaitu port 0-port 3 @ 8 bit.

6

Page 7: Automatic Roof

2 buah timer/counter 16 bit.

Data serial full dupleks.

Control register.  

5 sumber interrupt.

Rangkaian osilator dan clock.

2.1.2 Fungsi Pin Mikrokontroller AT89C51

Susunan pin-pin mikrokontroler AT89C51 diperlihatkan pada Gambar 2.2

di bawah ini dan penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 PIN Mikrokontroler AT89C51

Port 0

Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari IC

AT89C51. Merupakan port I/O 8 bit dua arah yang serba guna port ini dapat

7

Page 8: Automatic Roof

digunakan sebagai multlipleks bus data dan bus alamat rendah untuk pengaksesan

memori eksternal.

Port 1

Port 1 merupakan port I/O yang berada pada pin 1-8. Port ini dapat bekerja

dengan baik untuk operasi bit maupun byte, tergantung dari pengaturan pada

software.

Port 2

Port 2 merupakan port I/O serba guna yang berada pada pin 21- 28, port

ini dapat juga digunakan sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang

melibatkan pengaksesan memori eksternal.

Port 3

Port 3 merupakan port I/O yang memiliki dua fungsi yang berada pada pin

10-17, port ini mempunyai multi fungsi, seperi yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Fungsi Port 3 IC AT89C51

BIT NAMA BITADDRES FUNGSI ALTERNATIF

P3.0

P3.1

P3.2

P3.3

P3.4

P3.5

P3.6

P3.7

RXD

TXD

INT0

INT 1

T0

T1

WR

RD

B0H

B1H

B2H

B3H

B4H

B5H

B6H

B7H

Penerima data pada port serial

Pemancar data pada port serial

Eksternal interupsi 0

Eksternal interuposi 1

Input Timer/counter eksternal

Input Timer/counter

Sinyal pembacaan memori data eksternal

Sinyal penulisan memori data eksternal

PSEN ( Programable Store Enable)

PSEN adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya

adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroller membaca

program (code) dari memori eksternal atau dapat dikatakan sebagai sinyal kontrol

8

Page 9: Automatic Roof

yang menghubungkan memori program eksternal dengan bus selama

pengaksesan.

ALE (Address Latch Enable)

Sinyal output ALE yang berada pada pin3.0 fungsinya sama dengan ALE

pada mikroprosesor INTEL 8085 atau 8088. Sinyal ALE dipergunakan untuk

demultlipleks bus alamat dan bus data. Dan untuk menahan alamat memori

eksternal selama pelaksanaan instruksi.

EA (External Access)

Maksudnya sinyal EA terdapat pada pin 3.1 yang dapat diberikan logika

rendah (ground) atau logika tinggi (+5V). Jika EA diberikan logika tinggi maka

mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal (EEPROM/flash

memori).Jika EA diberi logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses

program dari memori eksternal.

RST (Reset)

Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89C51. Perubahan

tegangan dari rendah ke tinggi akan mereset AT 89C51.

Osilator 

Osilator yang disediakan pada chip dikemudikan  dengan kristal yang

dihubungkan pada pin 18 (X2) dan pin 19 (X1) sebesar 12 Mhz.

Gambar 2.3 Osilator Eksternal AT89C51

9

Page 10: Automatic Roof

Power (Vcc)

AT89C51 dioperasikan dengan tegangan supply +5V, pin Vcc berada pada

pin 40 dan Vss(ground) pada pin 20.

2.2. IC LM324

Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-

ampmerupakan suatu komponen elektronika berupa sirkuit terintegrasi

(integratedcircuit atau IC) yang terdiri atas bagian differensial amplifier, common

emitter amplifier dan bagian push-pull amplifier. Bagian output Op-amp ini

biasanyadikendalikan dengan umpan balik negatif (negative feedback) karena

nilai gain-nyayang tinggi.

Keuntungan dari penggunaan Op Amp adalah karena komponen

inimemiliki penguatan (A) yang sangat besar, Impedansi input yang besar, (Zin

>>)dan Impedansi Output yang kecil (Zout <<). Selain dari itu, kemampuan

intervalfrekuensi dari komponen ini sangat lebar.

Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta

memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat

operasional memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang

berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga negatif (-V) terhadap tanah

(ground).

IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4

buah op-amp yang berfungsi sebagai komparator. IC ini mempunyai tegangan

kerja antara +5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk -Vcc.

Adapun definisi dari masing-masing pin IC LM324 adalah sebagai berikut :

10

Page 11: Automatic Roof

Gambar 2.4 Pin IC LM324

Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing pin dari IC LM324 sebagai

komparator:

Tabel 2.2 Fungsi Pin LM324

 Pin No  Fungsi

1 output 1

2 input 1 negatif

3 input 1 positif

4 VCC

5 input 2 positif

6 input 2 negatif

7 output 2

8 output 3

9 input 3 negatif

10 input 3 positif

11 GND

12 input 4 positif

13 input 4 negatif

14 output 4

11

Page 12: Automatic Roof

Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan

dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang

lebih kecil.Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop Op Amp. Jika

kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan

membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada

saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau

saturasi negatif (-Vsat).

Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan

tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input

lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high

ataulow sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref.

Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua

masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran

op-amp akan menjadi sama dengan –Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih

kecil dari masukan (+) maka keluarannya akan menjadi sama dengan +Vsupply.

Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan

menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya

akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk dipakai pada rangkaian

op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM324

yang banyak di pasaran.

2.3 IC L293D

L293D Motor Driver IC adalah sebuah chip H-Bridge yang mempunyai 2

buah rangkaian H-bridge didalamnya sehingga bisa mengendalikan kecepatan dan

arah 2 buah motor. Mendukung operasi motor 4.5V – 36V dengan arus 600 mA.

IC ini bisa digunakan untuk mengendalikan relay, solenoid, motor DC dan motor

stepper bipolar.

Keuntungan lain IC l293D adalah IC ini telah mempunyai proteksi arus

balik dari beban berupa dioda didalam IC. Untuk penggunaannya dianjurkan

untuk melebarkan jalur ground pengganti heatsink untuk proteksi over

temperature.

12

Page 13: Automatic Roof

Gambar 2.5 IC L293D

Spesifikasi L293D

Tegangan operasi 4.5V hingga 36V.

Mampu mengendalikan motor stepper bipolar dan beban induktif lainnya.

Mampu mengontrol arah motor DC dengan arus continu maks 600-mA

setiap h-bridge.

Mampu mengendalikan motor DC 4 amp dengan memparalelkan kedua h-

bridge di dalam IC L298.

Mendukung control PWM dengan frekuensi mencapai 20 KHZ.

Mempunyai proteksi ESD internal.

IC L293D akan bekerja jika diberikan suplai tegangan sebesar +5 volt

pada pin 16. Namun, IC ini belum aktif, karena keaktifannya tergantung kepada

logika yang diberikan kepada pin-pin Enable, yaitu pin 1 (EN1) dan pin 9 (EN2).

Masing-masing Enable ini mengendalikan 2 (dua) buah IC buffer, dimana

EN1 mengendalikan DIRA1 (pin 2 untuk IN1) dan DIRB1 (pin 7 untuk IN2),

sedangkan EN2 mengendalikan DIRA2 (pin 10 untuk IN3) dan DIRB2 (pin 15

untuk IN4). Setiap IC bufferakan mengeluarkan logika sesuai dengan inputnya

pada pasangan outputnya masing-masing.

13

Page 14: Automatic Roof

Buffer 1 akan mengeluarkan output pada MA1 (pin 3 untuk OUT1) dan

buffer 2 akan mengeluarkan output pada MB1 (pin 6 untuk OUT2). Sedangkan

buffer 3 akan mengeluarkan output pada MA2 (pin 11 untuk OUT3) dan buffer 4

akan mengeluarkan output pada MB2 (pin 14 untuk OUT4). IC L293D akan

mengeluarkan logika pada output berdasarkan masing-masing inputnya

tergantung kepada kondisi dari masing-masing enable-nya.

2.4 Motor DC

Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi

listrikmenjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya

memutarimpeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat

bahan, dan lain-lain. Motorlistrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik,fan

angin) dan di industri. Motorlistrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri

sebab diperkirakan bahwa motor-motormenggunakan sekitar 70% beban listrik

total di industri.

Motor DC memerlukan suplai tegangan yang searah pada kumparan

medan untukdiubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC

disebut stator (bagianyang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor

(bagian yang berputar). Jikaterjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada

medan magnet, maka akan timbultegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada

setiap setengah putaran, sehinggamerupakan tegangan bolak-balik. Prinsip kerja

dari arus searah adalah membalik phasategangan dari gelombang yang

mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator,dengan demikian arus

yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang berputar dalammedan magnet.

Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisaberputar

bebas di antara kutub-kutub magnet permanen.

Catu tegangan DC dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang

menyentuh komutator,dua segmen yang terhubung dengan dua ujung

lilitan.Kumparan satu lilitan pada gambardi atas disebut angker dinamo. Angker

dinamo adalah sebutan untuk komponen yangberputar di antara medan magnet.

14

Page 15: Automatic Roof

Motor DC adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak,

mempunyai prinsip dasar yang sama dengan motor stepper namun gerakannya

bersifat kontinyu atau berkelanjutan. Motor DC dibagi menjadi 2 jenis yaitu motor

DC dengan sikat (mekanis komutasi), yaitu motor yang memiliki sikat karbon

berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah

tenaga putaran motor akan selalu sama. Motor DC tanpa sikat, menggunakan semi

konduktor untuk merubah maupun membalik arus sehingga layaknya pulsa yang

menggerakkan motor tersebut. Biasa digunakan pada sistem servo, karena

mempunyai efisiensi tinggi, umur pemakaian lama, tingkat kebisingan suara

listrik rendah, karena putarannya halus seperti stepper namun putarannya

terusmenerus tanpa adanya step.

2.5 LDR

Rangkaian LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu

komponen elektronika yang masih bisa dikatakan sebagai resistor yang besar

resistansi nilai tahanannya bergantung pada intensitas cahaya yang menutupi

permukaan. Rangkaian LDRbiasanya dikenal dengan nama foto resistor, foto

konduktor, sel foto konduktif atau komponen lain yang sering digunakan dalam

literatur suatu rangkaian.

Gambar 2.6 Simbol dan bentuk Fisik LDR

Itu sebabnya makin kuat intensitas cahaya maka makin kecil nilai

tahanannya dan makin lemah intensitas cahaya maka makin besar nilai

tahanannya.Pada umumnya rangkaian LDR digunakan sebagai sensor cahaya.Cara

15

Page 16: Automatic Roof

kerja LDR akan padam pada saat LDR mendapat cahaya cukup terang, apabila

LDR tidak mendapat cahaya makan komponen ini akan menyala.

Mekanisme rangkaian LDR menggunakan komponen konduktor di antara

dua pin. Dan pada saat permukaan terkena cahaya maka akan terjadi perubahan

resistansi dari komponen tersebut. Mekanisme dalam LDR yaitu suatu peristiwa

perubahan nilai konduktansi bahan semikonduktor pada saat energi foton diserap

oleh cahaya.

2.6 Sensor Air

Sistem otomasi ataupun kontroler tidak akan lepas dengan apa yang

disebut 'sensor'. Karena suatu sistem pengendali secara garis besar mempunyai

prosedur dan rangkaian proses yang saling berkaitan. Bermula dari proses

perubahan yang ditangkap dan diolah oleh pengolah sinyal/data yang kemudian

diteruskan sebagai keluaran dari olah data dalam bentuk kondisi pengendalian.

Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke

bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali. Secara

umum transduser dibedakan atas dua prinsip kerja, yaitu yang pertama adalah

transduser input, dapat dikatakan bahwa transduser ini akan mengubah energi

non-listrik menjadi energi listrik. Kedua, transduser output adalah kebalikannya,

mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik.

Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau mengukur sesuatu yang

digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia

menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan

atau tanpa penguat atau pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem

pengindera. Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor

memberikan kesamaan yang menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah yang

kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya.

Sensor air sebenarnya adalah sensor yang jalurnya dibuat sendiri pada

PCB. Jalur sensor air ini dibuat berdekatan namun tidak saling terhubung antar

jalur, sehingga apabila terkena air jalur akan terhubung, karena air merupakan

16

Page 17: Automatic Roof

salah satu konduktor yang baik. Agar jalur dari tembaga pada PCB tidak terkorosi

oleh air hujan, maka jalur dilapisi timah.

Gambar 2.7 Sensor Air

2.7 Xtal

XTAL merupakan komponen yang berfungsi untuk membangkitkan

frekuensi osilasi dengan stabilitas yang sangat tinggi.Frekuensi osilasi didapat dari

efekpiezoelektrik. Bahan yang banyak digunakan adalah kristal kuarsa.Kristal ini

mempunya satuan Hz. Untuk ukurannya macam–macam seperti  1 MHz, 4 MHz,

8 MHz, 12 MHz dan lain–lain.

Gambar 2.8 Bentuk Fisik dan Simbol Xtal

Kristal juga mempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus. Lazimnya nilai

koefisien suhu kristal berada dikisaran ±50ppm direntangan suhu operasi normal

dari -20°C sampai dengan +70°C. Bandingkan dengan koefisien suhu kapasitor

yang bisa mencapai beberapa persen. Untuk aplikasi yang menuntut stabilitas

suhu yang lebih tinggi, kristal dapat dioperasikan didalam sebuah oven kecil yang

dijaga agar suhunya selalu konstan.

Material yang mempunyai bentuk struktur kristalin, sepertikuarsa

mempunyai satu sifat unik yaitu mampu menghasilkan tegangan listrik ketika

17

Page 18: Automatic Roof

diberi tekanan mekanikal dan juga sebaliknya, berubah bentuk mekanikalnya

ketika diberi tegangan listrik. Sifat ini dikenal dengan nama efekpiezoelectric.

Sifat inilah yang dimanfaatkan untuk menghasilkan resonansi listrik-

mekanik, sehingga kristal akan bergetar pada frekuensi alami tertentu jika diberi

tegangan listrik bolak-balik. Frekuensi alami ini ditentukan oleh potongan dan

dimensi keping kristal, yang ditetapkan pada saat pembuatan.

Karena potongan dan dimensi keping kristal dapat dikontrol secara presisi

pada saat proses produksi, maka kristal mempunyai frekuensi getar alami yang

sangat akurat. Akurasi kristal umumnya berada pada kisaran ±30ppm, dengan

akurasi yang lebih tinggi juga tersedia walaupun harganya tentu lebih mahal.

2.8 Kapasitor

Kapasitor atau sering disebut sebagai kondensator adalah suatu alat yang

dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan

yang disebut Farad dari nama Michael Faraday yang berkenaan dengan

kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibandingkan

komponen lainnya.

Kapasitor diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif

dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk

tabung.Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih

rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan

berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau

kancing baju.

18

Page 19: Automatic Roof

Gambar 2.9 Macam-Macam Kapasitor

Satu komponen kapasitor biasanya terbuat dari dua buah lempengan logam

yang saling sejajar satu sama lain dan di antara kedua logam tersebut ada bahan

isolator yang kerap disebut dielektrik. Dielektrik adalah bahan yang bisa

mempengaruhi nilai dari kapasitansi fungsi kapasitor.adapun bahan dielektrik

yang sangat banyak di pakai adalah keramik, udara, kertas, metal film, gelas,

vakum dan lain sebagainya.

Kapasitor mempunyai beraneka macam bentuk dan ukuran, tergantung

dari kapasitas kapasitor, tegangan kerja, dan lain sebagainya.Fungsi kapasitor

terbagi atas 2 kelompok yaitu kapasitor yang mempunyai kapasitas yang tetap dan

kapasitor yang mempunyai kapasitas yang bisa diubah-ubah atau dengan kata lain

kapasitor variabel.

Sifat dasar dalam suatu kapasitor adalah bisa menyimpan muatan listrik,

serta juga mempunyai sifat yang tidak bisa dilalui arus DC (direct current) dan

bisa dilalui arus AC (alternating current) serta juga bisa berfungsi sebagai

impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang didapatkan).

19

Page 20: Automatic Roof

Fungsi kapasitor dalam satu rangkaian elektronika adalah sebagai kopling,

penggeser fasa, filter pada satu rangkaian power supply, pembangkit frekuensi

pada suatu rangkaian osilator serta juga dipakai untuk menghindari percikan

bunga api pada suatu saklar.

Cara kerja kapasitor dalam suatu rangkaian adalah mengalirkan elektron

menuju kapasitor.Pada waktu kapasitor telah dipenuhi dengan elektron, tegangan

akan alami perubahan. Kemudian elektron akan keluar dari suatu kapasitor dan

mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan demikian kapasitor

akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.

Tetapi tidak bisa pungkiri, walau satu komponen kapasitor mempunyai

bentuk dan ukuran yang berlainan, namun fungsi kapasitor terus sangat

dibutuhkan dalam satu komponen elektronika atau rangkaian elektronika.

2.9 Resistor

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang dirancang untuk

menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua

kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang

mengalir.

Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit

elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering

digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan

kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-

kromium).

Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang

dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan

induktansi.Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit

cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain

sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan

arus rangkaian agar tidak terbakar.

20

Page 21: Automatic Roof

Gambar 2.10 Bentuk Fisik Resistor

Secara lengkap fungsi resistor adalah sebagai berikut:

1. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus.

2. Resistor berfungsi sebagai pembatas/pengatur arus.

3. Resistor berfungsi sebagai penurun tegangan.

4. Resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan.

5. Resistor berfungsi sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.

2.10 Trimpot

Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer.Potensiometer

merupakan variabel resistor yang paling sering digunakan.Pada umumnya,

potensiometer terbuat dari kawat atau karbon.Pada saat ini potensiometer lebih

banyak terbuat dari bahan karbon.Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan

resistansi yang besar.

Sifat dan karakteristik dari trimpot tidak jauh berbeda dengan

potensiometer.Hanya saja, trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika

dibandingkan dengan potensiometer.Perubahan nilai resistansinya juga dibagi

menjadi dua, yakni linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot

menyatakan perubahan nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A

untuk perubahan secara linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat

memutar lubang tengah pada badan trimpot dengan menggunakan obeng.

21

Page 22: Automatic Roof

Gambar 2.11 Macam-Macam Bentuk Fisik Trimpot

2.11 Kabel Pelangi

Gambar 2.12 Kabel Pelangi

Kabel pelangi berfungsi untuk menghubungkan kaki-kaki dari komponen

elektronika (atau jalur rangkaian) yang dibangun di atas papan PCB

matriks.Selain itu kabel pelangi juga digunakan untuk meghubungkan antar IC

mikrokontroler ke komputer saat sedang memasukkan program ke dalam IC

mikrokontroler.

BAB III

22

Page 23: Automatic Roof

PERANCANGAN DAN CARA KERJA ALAT

3.1 Analisa Diagram Blok

Berikut ini adalah diagram blok dari cara kerja alat automatic roof:

Gambar 3.1 Diagram Blok Automatic Roof

3.1.1 Blok Input

Automatic roof memiliki empat input yang mempengaruhi outputnya,

diantaranya faktor lingkungan yaitu sensor cahaya berupa cahaya matahari dan

sensor air berupa air hujan.

Sensor cahaya menggunakan LDR (Light Dependent Resistor) yang

dihubungkan ke LM324 sebagai komparator.Sedangkan sensor air dibuat jalurnya

secara manual sehingga jalur terhubung saat terkena air hujan.

Switch1 dan switch 2 digunakan untuk menghentikan putaran motor DC.

Dimana switch 1 untuk memberhentikan saat atap membuka dan switch 2 untuk

memberhentikan saat atap menutup.

Keempat input ini kemudian dihubungkan ke mikrokontroler AT89C51

untuk diproses sesuai dengan program yang telah dibuat.

3.1.2 Blok Proses

Semua input akan diproses pada mikrokontroler AT89C51 yang sudah

diprogram. Keempat input di atas akan masuk ke port 1 pada mikrokontroler dan

23

Output

Input

Sensor Cahaya

Sensor Air

Switch 1

Switch 2

ProsesL293D Motor

DCAT89C51

Page 24: Automatic Roof

setelah diproses outputnya ada di port 2. Dimana hubungan input/output pada

rangakaian automatic roof adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Input/Output Automatic Roof

INPUT OUTPUT

Kondisi

Matahari

Kondisi

CuacaGerakan Atap

Gelap Hujan Menutup

Gelap Cerah Menutup

Terang Hujan Menutup

Terang Cerah Membuka

Switch 1 dan 2 Motor DC Diam

3.1.3Blok Output

Output pada rangakaian automatic roof adalah gerakan pada motor DC

yang menggerakkan atap. Keluaran dari mikrokontroler AT89C51 masuk ke IC

L293D untuk menentukan arah putar motor DC yang dipasang pada atap sehingga

atap bisa bergerak membuka atau menutup sesuai dengan arah putar motor DC.

Dalam rangkaian ini motor DC menggunakan dinamo.

24

Page 25: Automatic Roof

3.2 Analisa Rangkaian

3.2.1 Rangkaian MinSys

Berikut ini adalah rangkaian minsys dari automatic roof:

Gambar 3.2 Rangkaian MinSysAutomatic Roof

25

Page 26: Automatic Roof

Otak pada rangkaian automatic roof adalah AT89C51. Input yang masuk

pada port 1 akan diproses dan keluarannya masuk ke L293D melalui port 2 yang

akan menentukan arah putar motor DC. Sedangkan untuk proses dalam IC

AT89C51 programnya yang akan dibahahas pada sub bab 3.4 makalah ini.

AT89C51 mempunyai rangkaian osilator sebagaisumber detak

mikrokontroler dengan xtal atau kristal 12 MHz. Sumber detak(clock) ini yang

menentukan besarnya atau kecepatan siklus mesin yang diperlukan untuk

membaca setiap satu perintah. Kapasitor yang terhubung dengan kristal digunakan

untuk menstabilkan sistem yang besarnya 33pF.

Pada pin 9 adalah reset master, dimana perubahan tegangan dari rendah ke

tinggi akan mereset AT89C51.Misal terjadi error pada rangkaian, makapush

button yang terhubung ke reset ditekan, maka rangkaian akan mereset.

Sumber tegangan yang merupakan keluaran dari rangkaian

regulatordisambungkan menuju Vcc pada port 40 dan EA pada port 31,dimana

tegangan pada jalur ini adalah 5V, dan port 20 sebagai ground.

Port 2 pada AT89C51 sebagai output ke IC L293D untuk pengatur arah

putaran motor DC. IC L293D akan bekerja jika diberikan suplai tegangan sebesar

+5 volt pada pin 16. EN1 mengendalikan DIRA1 (pin 2 untuk IN1) dan DIRB1

(pin 7 untuk IN2), Setiap IC buffer akan mengeluarkan logika sesuai dengan

inputnya pada pasangan outputnya masing-masing. Buffer 1 akan mengeluarkan

output pada MA1 (pin 3 untuk OUT1) dan buffer 2 akan mengeluarkan output

pada MB1 (pin 6 untuk OUT2). IC L293D akan mengeluarkan logika pada output

berdasarkan masing-masing inputnya tergantung kepada kondisi dari masing-

masing enable-nya.

Jadi apabila salah satu dari P2.0 atau P2.1 bernilai logika 1 maka motor

akan berputar, namun jika kedua port bernilai logika sam-sama 0 atau sama-sama

1 maka motor tidak akan berputar.

3.2.2 Rangkaian Komparator

Berikut ini adalah rangkaian dari komparator menggunakan IC LM324

dengan LDR sebagai inputnya.

26

Page 27: Automatic Roof

Gambar 3.3 Rangkaian Komparator

Cara kerjanya adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR membesar,

maka hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan tegangansemakin

mengecil.Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar LDR semakin besar,

maka hambatan pada LDR semakin kecil.Hal ini menyebabkan tegangansemakin

besar.

Tegangan keluaran LDR masuk ke kaki 2 pada LM324. Apabila LDR

mendapat cahaya maka tegangannya kecil, dikomparasikan dengan kaki 3 yang

terhubung dengan trimpot maka keluaran dari LM324 bernilai logika 1 karena

tegangan di trimpot lebih besar dari tegangan LDR. Dan sebaliknya, apabila LDR

tidak mendapat cahaya maka tegangannya besar dan melebihi tegangan trimpot,

sehingga keluaran dari LM324 bernilai logika 0.

Gambar 3.4 Skematik LM324 sebagai Komparator

27

Page 28: Automatic Roof

Rumus Vout untuk rangkaian komparator:

Vout = ( VB – VA ) . 90 % Vcc

Terlihat pada rumus, terdapat operasi (Vb – Va). Fungsi dari operasi

tersebut pada rangkaian komparator adalah sebagai penanda, dimana hasil dari

pengurangan tersebut hanya menandakanVout bernilai positif atau negatif dari

hasil 90 % Vcc.

Gambar 3.5 Sinyal pada Komparator

Pada komparator bentuk sinyal output akan menjadi low atau high

tergantung pada Vref di kaki 2 (-). Ketika sinyal input naik dan mulai menyentuh

tegangan referensi, maka tegangan outputnya akan langsung menuju high. Dan

ketika sinyal input turun dan menyentuh tegangan refernsi maka tegangan

outputnya menuju low. Karena itulah tegangan yang keluar dari rangkaian

komparator ini menjadi sinyal kotak.

3.2.3 Rangkaian Sensor

Rangkaian sensor air adalah jalur yang dibuat manual di PCB seperti pada

Gambar 3.6 dimana jalur akan terhubung apabila terkena air karena air merupakan

konduktor yang baik.

Gambar 3.6 Rangakaian Sensor Air

3.3 Flowchart Automatic Roof

28

Page 29: Automatic Roof

Gambar 3.7 Flowchart Program

Berikut ini adalah penjelasan flowchart untuk sistem rangkaian automatic

roof:

1. Input “mulai”.

2. Jika P1.0 atau P1.1 bernilai logika 0 maka ke input “tutup”, tetapi jika tidak

ke input “buka”.

3. Pada input “tutup” jika P1.2 bernilai logika 0 maka ke input “stop”, tetapi jika

tidak kembali ke proses “mulai”.

4. Pada input “buka” jika P1.3 bernilai logika 0 maka ke input “stop”, tetapi jika

tidak kembali ke proses “mulai”.

5. Input “stop” kembali ke “mulai”.

3.4 Analisa Program

29

Y

T

Y

Y

T

T

Mulai

P1.0 = 0atau

P1.1= 0

TutupP1.3 = 0

Buka

P1.2 = 0 Stop

Page 30: Automatic Roof

Listing program yang digunakan penulis pada rangkaian automatic roof

adalah sebagai berikut:

$mod51

org 0h

mov p1,#00fH

mov p2,#0fFH

mulai:

jnb p1.0,tutup

jnb p1.1,tutup

sjmp buka

buka :

jnb p1.2,stopbuka

mov p2,#0FEH

sjmp mulai

stopbuka :

mov p2,#0FCH

sjmp mulai

tutup :

jnb p1.3,stoptutup

mov p2,#001H

sjmp mulai

stoptutup :

mov p2,#000H

sjmp mulai

ret

end

Berikut ini adalah penjelasan programnya:

30

Page 31: Automatic Roof

Tabel 3.2 Penjelasan Program

Listing Program Penjelasan

$mod51 Instruksi ini digunakan sebagai inisialisasi agar simulator

dapat mengidentifikasi program yang dibuat dalam bahasa

asembler.

org 0h Untuk menulis program di alamat 0heksa pada register

mikrokontroler.

mov p1,#00fH Memindahkan 0F heksa (00001111b) ke port 1

mov p2,#0fFH Memindahkan FF heksa (11111111b) ke port 2

mulai : Sebagai label bernama “mulai”

jnb p1.0,tutup Jika P1.0 berlogika 0 maka lompat ke label “tutup”

jnb p1.1,tutup Jika P1.1 berlogika 0 maka lompat ke label “tutup”

sjmp buka Lompat ke label “buka”

buka : Sebagai label bernama “buka”

jnb p1.2,stopbuka Jika P1.2 berlogika 0 maka lompat ke label “stopbuka”

mov p2,#0FEH Memindahkan FE heksa (11111110b) ke port 2

sjmp mulai Lompat ke label “mulai”

stopbuka : Sebagai label bernama “stopbuka”

mov p2,#0FCH Memindahkan FC heksa (1111100b) ke port 2

sjmp mulai Lompat ke label “mulai”

tutup : Sebagai label bernama “tutup”

jnb p1.3,stoptutup Jika P1.3 berlogika 0 maka lompat ke label “stoptutup”

mov p2,#001H Memindahkan 01 heksa (00000001b) ke port 2

sjmp mulai Lompat ke label “mulai”

stoptutup : Sebagai label bernama “stoptutup”

mov p2,#000H Memindahkan 00 heksa (00000000b) ke port 2

sjmp mulai Lompat ke label “mulai”

ret Return atau kembali ke program

end Akhir dari program

3.5 Cara Kerja Alat

31

Page 32: Automatic Roof

Faktor lingkungan berupa cahaya merupakan salah satu input dari

rangkaian automatic roof.Dimana cahaya yang ditangkap oleh LDR membuat

tegangan di LDR menjadi kecil.Saat dikomparasikan dengan tegangan trimpot

yang sudah diatur sebesar 0,8V didapatkan tegangan pada LDR lebih kecil dari

pada tegangan trimpot, sehingga keluaran dari LM324 bernilai 1.Keluaran dari

LM324 ini masuk ke port 1.0 pada mikrokontroler AT89C51. Dari program di

atas jika port 1.0 bernilai 1 maka atap akandalam keadaan terbuka.

Saat cahaya menjadi gelap, maka tegangan pada LDR menjadi besar

melebihi tegangan trimpot.Sehingga keluaran pada komparator bernilai 0 yang

masuk ke port 1.1.Dari program di dapat port 2 menjadi 01 heksa yang membuat

L293D memberi perintah putaran ke motor DC. Dan saat mendapat penekanan

dari switch 1 yang tersambung pada port 1.2 maka motor akan berhenti berputar

karena pada program diberi 00 heksa untuk port 2. Selama LDR masih tidak

mendapat cahaya maka selalu mendapat kondisi seperti di atas dan atap akan

selalu menutup. Tetapi jika LDR kembali mendapat cahaya maka keluaran dari

komparator bernilai 1 maka sesuai program maka L293D akan membuat arah

putar motor DC menjadi sebaliknya dan berhenti sampai menekan switch 2.

Switch 2 diprogram untuk memberhentikan putaran motor DC saat membuka.

Faktor lingkungan kedua yang mempengaruhi kerja automatic roof ini

adalah air, yang pada aplikasinya adalah air hujan.Sensor air dibuat dan

dihubungkan dengan mikrokontroler AT89C51 pada port 1.1.Apabila sensor air

terkena air maka mendapat logika 0, sehingga mengeluarkan tegangan output pada

L293D yang membuat motor DC berputar atau menutup. Setelah itu sama seperti

sensor cahaya, saat mendapat penekanan dari switch 1 maka motor akan berhenti

berputar. Selama sensor air masih terkena air maka atap akan selalu menutup.

Apabila sensor air sudah tidak terkena air lagi, maka sesuai dengan

program, apabila P1.1 bernilai 1 maka IC L293D akan memberikan arah putaran

yang berlawanan sampai menekan switch 2. Dimana switch 2 pada port 1.3 jika

ditekan bernilai logika 0 dan membuat motor DC berhenti berputar. Saat sensor

tidak terkena air terus menerus maka sensor dalam keadaan diam karena port 1.1

selalu bernilai 1.

BAB IV

32

Page 33: Automatic Roof

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada rangkaian automatic roof atap akan menutup apabila LDR terkena

cahaya.Hal ini dikarenakan apabila LDR terkena cahaya maka hambatannya kecil

sehingga tegangannya pun juga kecil.Setelah dikomparasikan dengan tegangan

pada trimpot menggunakan IC LM324 di dapat keluaran 1 yang berarti atap

terbuka.Sedangkan apabila LDR tidak mendapat cahaya maka hambatannya besar

dan tegangan juga menjadi besar.Tegangan ini lebih besar dari tegangan yang

dihasilkan trimpot. Maka keluaran dari komparator bernilai 0 yang artinya motor

DC akan bergerak untuk menutup atap.

Sama seperti cara kerja LDR, sensor air akan bekerja saat terkena air.

Apabila jalur pada sensor air terhubung karena terkena air maka akan

mengeluarkan masukan 0 pada mikrokontroler. Tetapi jika air tidak mengenai

sensor air maka atap akan terbuka sesuai dengan program yang telah dibuat.

Program telah dibuat sebelumnya dalam bahasa assembly kemudian

dimasukkan ke mikrokontroler AT89C51 yang berfungsi sebagai otak dari

rangkaian automatic roof ini.Selain itu arah perputaran pada motor DC untuk

membuka atau menutup atap diatur oleh IC L293D.

4.2 Saran

Dalam mengerjakan perakitan prototype automatic roof, yang harus

diperhatikan adalah kekuatan putar motor DC.Tegangan untuk kekuatan putar

motor DC harus diseuaikan dengan besar prototype dan rangkaian yang

digunakan.Apabila dengan satu sumber tegangan tidak kuat menarik atap, maka

gunakan dua sumber tegangan. Satu sumber untuk rangkaian dan satu sumber lagi

untuk motor DC. Selain itu dalam pengerjaan rangkaian dibutuhkan kesabaran

dan kehati-hatian agar jalur tidak ada yang terhubung singkat dan hasilnya

33

Page 34: Automatic Roof

menjadi rapi.Terutama pada pemasangan kabel juga harus teliti agar tidak salah

menyambungkan kabel yang dapat membuat IC rusak.

DAFTAR PUSTAKA

34

Page 35: Automatic Roof

- http://tutorial-elektronika.blogspot.com/2009/02/ic-lm-324.html , tanggal

akses : 18 April 2013

- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27353/3/Chapter%20II.pdf ,

tanggal akses : 18 April 2013

- http://exsandc.blogspot.com/2012/12/op-amp-sebagai-komparator.html ,

tanggal akses : 20 April 2013

- http://kanip-fismandor.blogspot.com/2013/02/ic-mikrokontroler-

at89s51.html, tanggal akses : 20 April 2013

- http://www.kajianpustaka.com/2012/10/mikrokontroller-at89c51-arsitektur-

dan.html#.UXIJUKJTD9c, tanggal akses : 20 April 2013

- http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf ,

tanggal akses : 20 April 2013

- http://palleko.blogspot.com/2012/06/rangkaian-ldr.html , tanggal akses : 20

April 2013

- http://depokinstruments.com/2011/07/29/teori-dasar-ldr-dan-rangkaian-ldr-

dalam-pengembangan, tanggal akses : 20 April 2013

- www.freewebs.com/kapeha/sensor.doc , tanggal akses : 20 April 2013

- http://ini-robot.blogspot.com/2012/06/driver-motor-l293d-motor-driver-

ic.html, tanggal akses : 20 April 2013

- http://leselektronika.blogspot.com/2012/07/kristal-xtal-oksilator.html , tanggal

akses : 21April 2013

- http://www.elektronikaonline.com/majalah-elektronika/kristal.htm , tanggal

akses : 21April 2013

- http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensator , tanggal akses : 21April 2013

- http://komponenelektronika.org/fungsi-kapasitor.htm , tanggal akses : 21April

2013

- http://www.unhas.ac.id/elektro/elda/?p=66 , tanggal akses : 21April 2013

- http://komponenelektronika.net/fungsi-resistor.htm , tanggal akses : 21April

2013

35

Page 36: Automatic Roof

- http://www.sahabat-informasi.com/2012/04/macam-macam-jenis-jenis-

resistor.html, tanggal akses : 21April 2013

- http://resistor777.blogspot.com/p/trimpot-trimmer-potensio.html , tanggal

akses : 21April 2013

- http://blog.politekniktelkom.ac.id/30209248/?p=257 , tanggal akses : 21April

2013

- http://www.datasheetcatalog.org/datasheet/SGSThomsonMicroelectronics/

mXuqyux.pdf, tanggal akses 15 : Mei 2013

- http://pdf1.alldatasheet.com/datasheet-pdf/view/56215/ATMEL/

AT89C51 .html, tanggal akses 15 : Mei 2013

- http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/L/2/9/3/L293D.shtml ,

tanggal akses 15 : Mei 2013

- Azis Muslim, et al, Makalah Proyek Mikroprosesor, Fload Detector, 2012

- Amri Arifianto, Skripsi, COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG

BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51, 2005

36

Page 37: Automatic Roof

37