bab 6 audio amplifier

13
KELAS – X SMA DIPONEGORO 1 JAKARTA AUDIO AMPLIFIER

Upload: ilham-wahyudin

Post on 18-Dec-2014

1.445 views

Category:

Education


24 download

DESCRIPTION

elektronika, sma, kelas, x, prakarya, rekayasa

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 6   audio amplifier

KELAS – XSMA DIPONEGORO 1 JAKARTA

AUDIO AMPLIFIER

Page 2: Bab 6   audio amplifier

Amplifier : Komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum)

Amplifier akan menguatkan sinyal suara yang telah dinyatakan dalam arus listrik. Besarnya penguatan ini sering disebut gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut fungsi transfer. Jadi, gain merupakan hasil bagi daya output (Pout) dengan daya inputnya (Pin) dalam

bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain (G) biasanya memakai desibel (dB).

PENGERTIAN

Page 3: Bab 6   audio amplifier

Secara sederhana, suatu Audio Amplifier dibagi dalam beberapa blok rangkaian sebagai berikut :

BAGIAN-BAGIAN AUDIO AMPLIFIER

Page 4: Bab 6   audio amplifier

Input berupa Transduser. Transduser adalah sebuah alat yang mengubah suatu bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain. Transduser bias berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik atau fotovoltaik.Contoh tranduser dalam Audio Amplifier :a. Pengeras Suara (Audio Speaker)

Berfungsi mengubah beragam tegangan listrik yang berupa suara menjadi vibrasi mekanis.

INPUT

Page 5: Bab 6   audio amplifier

b. Mikrofon (Microphone)

Berfungsi untuk mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.

1) Dynamis Microphone

2) Condenser

Page 6: Bab 6   audio amplifier

Pre-Amp adalah bagian penguat terdepan dari sebuah amplifier sebelum menuju ke bagian power amplifier.

Pada bagian ini sinyal listrik dari mikrofon diolah agar menjadi jelas. Sinyal hasil konversi dari mikrofon masih sangat lemah sehingga sinyal ini sukar untuk dipisahkan antara suara tinggi dan rendahnya, oleh karena itu diperlukan suatu penguat awal (Pre-Amp) agar sinyal tersebut mudah diolah di bagian Tone control.

Dilihat dari asal Trandusernya, ada 2 jenis Pre-Amp :

1. Pre-Amp Mic (Jika Trandusernya menggunakan mikrofon)

2. Pre-Amp Head (Jika Trandusernya berasal dari Pick up Head Tape Recorder)

PRE-AMP

Page 7: Bab 6   audio amplifier

Tone Control merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengatur nada rendah dan nada tinggi atau biasanya disebut bass dan treble.

Dengan adanya tune control kita dapat memainkan sinyal yang masuk dengan memutar/menggeser tone control yang ada. Kita bisa lebih mengangkat sinyal tone treble, middle, low dan sebagainya, sehingga suara yang dapat muncul dengan jelas ke permukaan sekehendak kita yang memainkannya.

Tone control yang baik mengacu pada system Hi-Fi (High Falidety), artinya suara yang dihasilkan benar-benar mirip dengan aslinya dan jernih tanpa dengung atau desah sama sekali.

Amplifier yang lengkap biasanya tone controlnya dilengkapi dengan Aqualizer untuk mendapatkan sensitivitas suara yang lebih baik dengan mendapatkan band with frekuensi suara yang lebar (suara tinggi dan rendah terdengar jelas dan kompak).

TONE CONTROL / PENGATUR SUARA

Page 8: Bab 6   audio amplifier

Power Amplifier berfungsi mendorong sinyal yang sudah diolah dari tone control untuk diteruskan ke bagian speaker.

Kita mengenal ada amplifier 30, 40, 50, 90, 100, 120 watt dan seterusnya. Angka-angka tersebut menunjukkan kekuatan dari daya dorong sinyal power tersebut. Daya dorong tersebut digunakan untuk menggetarkan membrane loud speaker.

Bagian-bagian penyusun Power Amplifier :

a. Transistor yang berukuran raksasa misalnya tipe 2N3055 atau tabung triode atau IC STK 439, STK 016 dan STK 70.

b. ELCO yang berukuran raksasa misalnya 3.000 ke atas sebagai penyimpan arus.

c. Dioda dan Resistor yang berdaya luar biasa dan Travo yang berperan penting menjaga kestabilan kelistrikan.

POWER AMPLIFIER

Page 9: Bab 6   audio amplifier

Dalam praktiknya, untuk mendorong sinyal dari tone control agar dihasilkan daya dorong yang besar, tidak dianjurkan menggunakan power yang besar tetapi diperlukan rangkaian perantara atau Driver agar kestabilan sistemnya baik dan aman. Selain itu, besar impedansi antara power amplifier dengan impedansi loud speaker harus sama besar. Jika tidak, suara yang dihasilkan akan cacat.

POWER AMPLIFIER

Page 10: Bab 6   audio amplifier

Jenis- jenis penguat yang terdapat pada rangkaian power amplifier :

1. Power Amplifier dengan system penguatan menggunakan Trafo balans/Push pull

2. Power Amplifier dengan system penguatan tanpa menggunakan Trafo balans/Push pull

3. Power Amplifier dengan system penguatan OCL (Output Capasitor Less)

POWER AMPLIFIER

Page 11: Bab 6   audio amplifier

Loud Speaker adalah jenis Transduser yang bekerja berkebalikan dengan mikrofon. Alat ini berfungsi mengubah atau mengkonversi sinyal suara dalam bentuk sinyal listrik menjadi suara/mekanik.

Jenis loudspeaker :

a. Woofer (penghasil suara rendah bass)

b. Sub-Woofer (penghasil suara keras)

c. Tweeter (penghasil suara bernada tinggi atau treble)

d. Middle Range (penghasil suara normal)

Jika melihat di Amplifier ada VU meter (Volume Unit Meter) maka bagian itu berfungsi mengukur sinyal yang masuk dari instrument ke amplifier. Hal ini dapat dilihat misalnya pada Amplifier ASHDOWN.

LOUD SPEAKER

Page 12: Bab 6   audio amplifier

JENIS LOUDSPEAKER

Page 13: Bab 6   audio amplifier

AMPLIFIER ASHDOWN