apa sih sangjit itu

35
Apa sih SANGJIT itu? Sangjit sebenarnya adalah upacara permintaan pihak pria ke orang tua pihak wanita untuk mengijinkan anaknya menikah dengan pria tersebut. Permintaan ini disertai dengan penyerahan berbagai macam pemberian (selanjutnya kita sebut sebagai “isi”) dari pihak pria ke keluarga si wanita. Nah pemberian inilah yang kadang membuat kebingungan antara kedua keluarga; misalnya: kapan dilaksanakannya, apa saja isi pemberian itu, berapa macam, berapa banyak, warna apa, apa saja penghiasnya, dan apa pantangan-pantangannya. Bingung kan??? Oleh karena itu artikel ini SPARKLING buat agar kamu gak merasa sangjitan ini sesuatu yang memusingkan. Perlengkapan yang harus di sediakan antara lain: - Baki-baki sangjit - Tempat uang susu - Tempat uang kembalian - Tempat arak / sirup - Lilin dan tempat lilin - Tempat-tempat permen - Dan pelengkap lainnya Kapan upacara Sangjit dilakukan? Pada umumnya sangjit dilangsungkan beberapa waktu sebelum menikah. Biasanya hari untuk sangjit berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, tetapi ada juga yang mempercayakan kepada pihak khua mia ataupun yang bisa ahli mencarikan hari baik, untuk memilihkan sebuah tanggal yang terbaik untuk sangjit dan pernikahan.dan umumnya sangjit berlangsung pada siang hari antara pukul 09.00—13.00. Sebelum keluarga calon pengantin pria memutuskan barang apa uang akan dibawa, ada baiknya didiskusikan bersama pihak pengantin wanita. Setelah ditentukan, barang-barang seserahan akan diletakkan ataupun dikemas dalam nampan-nampan yang berjumlah genap, biasanya maksimal berjumlah 12 nampan. Meski biasanya dilakukan seminggu sebelum hari pernikahan /

Upload: angelmaria90

Post on 24-Sep-2015

306 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

budaya org tionghoa

TRANSCRIPT

Apa sih SANGJIT itu?

Sangjit sebenarnya adalah upacara permintaan pihak pria ke orang tua pihak wanita untuk mengijinkan anaknya menikah dengan pria tersebut. Permintaan ini disertai dengan penyerahan berbagai macam pemberian (selanjutnya kita sebut sebagai isi) dari pihak pria ke keluarga si wanita. Nah pemberian inilah yang kadang membuat kebingungan antara kedua keluarga; misalnya: kapan dilaksanakannya, apa saja isi pemberian itu, berapa macam, berapa banyak, warna apa, apa saja penghiasnya, dan apa pantangan-pantangannya. Bingung kan???Oleh karena itu artikel ini SPARKLING buat agar kamu gak merasa sangjitan ini sesuatu yang memusingkan.

Perlengkapan yang harus di sediakan antara lain: - Baki-baki sangjit - Tempat uang susu - Tempat uang kembalian - Tempat arak / sirup - Lilin dan tempat lilin - Tempat-tempat permen - Dan pelengkap lainnya

Kapan upacara Sangjit dilakukan?

Pada umumnya sangjit dilangsungkan beberapa waktu sebelum menikah. Biasanya hari untuk sangjit berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, tetapi ada juga yang mempercayakan kepada pihak khua mia ataupun yang bisa ahli mencarikan hari baik, untuk memilihkan sebuah tanggal yang terbaik untuk sangjit dan pernikahan.dan umumnya sangjit berlangsung pada siang hari antara pukul 09.0013.00. Sebelum keluarga calon pengantin pria memutuskan barang apa uang akan dibawa, ada baiknya didiskusikan bersama pihak pengantin wanita. Setelah ditentukan, barang-barang seserahan akan diletakkan ataupun dikemas dalam nampan-nampan yang berjumlah genap, biasanya maksimal berjumlah 12 nampan.

Meski biasanya dilakukan seminggu sebelum hari pernikahan / hari H. Tetapi tidak ada larangan dalam hal ini. Ada juga keluarga yang memilih untuk melakukan sangjitan pada hari H (pagi-pagi). Namun kami menyarankan agar acara sangjitan tidak dilakukan pada hari H karena prosesi ini biasanya memakan waktu antara 1-2 jam, tergantung pada penyambutan keluarga si wanita. Tetapi

Disamping dari 1-2 jam prosesi sangjitan tadi, kamu harus hitung juga waktu yang diperlukan untuk hal-hal lainnya. Misalnya : o Tim dokumentasi (photo & video) yang kadang mengalami technical problem bisa menghambat segalanya. Sedihnya, kamu kan gak bisa tinggalin mereka. You need them badly. o Keluarga pria butuh waktu untuk mempersiapkan anggota keluarga untuk membawa perlengkapan sangjitan yang sudah disiapkan sebelumnya. (Satu baki/keranjang sangjitan dibawa oleh satu orang anggota keluarga). o Kamu juga harus mempertimbangkan jarak antara rumah si pria dan si wanita karena jarak yang jauh akan membuat acara (biasanya) ngaret dari jadwal. Apalagi kalau harus menempuh jalanan macet.

Coba kamu bayangin apa jadinya kalau kamu ngadain acara sangjitan pada hari H dan si keluarga pria ngaret. Mendingan jangan ber-experiment deh ya, toh kamu sangjitan cuma sekali seumur hidup.

Berapa jumlah baki sangjit?

Adakah angka-angka yang harus dihindari? Daripada salah lebih baik berhati-hati.

Tentang jumlah baki tergantung pada tradisi keluarga masing-masing, tetapi biasanya berjumlah genap (6, 8, 10, 12) kecuali 4. Karena angka 4 dalam bahasa chinese berbunyi Si yang mana menyerupai bunyi kata MATI yaitu Si. Bagi orang Chinese persamaan bunyi kata ini sangatlah sensitif, oleh karena itu angka 4 sangat dihindari dalam kehidupan sehari-hari.

Barang apa saja yang harus ada?

Ada berbagai macam kebudayaan dengan berbagai perbedaan. Tetapi kamu bisa memulai dari sesuatu yang paling umum dilakukan. Read on

Barang-barang seserahan ini sebagian dikembalikan lagi pada keluarga pengantin pria. Bila keluarga pengantin wanita mengambil seluruh barang yang ada, artinya mereka menyerahkan pengantin wanita sepenuhnya pada keluarga pengantin pria dan tidak akan ada hubungan lagi antara si pengantin wanita dan keluarganya. Namun, bila keluarga pengantin wanita mengembalikan separuh dari barang tersebut ke pihak pengantin pria artinya keluarga wanita masih bisa turut campur dalam keluarga pengantin.

Dengan semakin berkembangnya zaman, orang orang cenderung menginginkan sesuatu yang simpel dalam persiapan untuk pernikahan mereka. Karena itu, sangjit pun telah mengalami modernisasi, sehingga sangjit yang ada sekarang ini, sudah tidak sekompleks seperti dahulu. Adapun item-item yang umumnya dipersiapkan untuk prosesi sangjit adalah seperti berikut ini:

SIMPLE SANGJIT, terdiri dari: 1. Perhiasan, Alat Kecantikan & Sepatu : 1 set 2. Pakaian untuk mempelai wanita : 1 stel (dapat diganti dengan bahan kain)3. Angpao, terdiri dari: o Uang Susu : Diambil Semua o Uang Pesta / uang sangjit : Diambil sebagian saja 4. Nampan berisi buah : 3 nampan (apel, jeruk atau pear @8, 18, 28 - Unsur 8 Mengadung arti keberuntungan) 5. Lilin merah besar : 2 pasang (Motif naga atau burung hong diikat pita merah - Untuk menghalau unsur negatif) 6. Kalengan kaki babi 1 pasang (Ada juga yang hanya memberikan kalengan kaki babi @ 8 atau 12 kaleng) dan Kalengan kacang polong 8 kaleng 7. Kue mangkok merah :18 buah (Lambang keberuntungan)8. Arak, champagne atau wine: 2 botol (Ditukar dengan sirup merah 2 botol dari pihak perempuan)

NOTES :o No 3-7 diambil sebagian oleh pihak perempuan dan sisanya dibawa pulang oleh pihak laki lakio Pada saat dibawa pulang sekalian diberikan juga seperangkat pakaian untuk mempelai pria, berikut dompet, dllo Disertakan juga permen atau coklat (manis) untuk diberikan ke pihak laki laki untuk dibawa pulango Untuk para pembawa nampan dari pihak laki laki, ibu dari mempelai wanita akan memberikan angpao untuk hokio Kalau misalnya melangkahi kakak dari mempelai wanita, maka pihak laki laki juga harus membawa barang pelangkah contoh: 1 stel pakaian

Tata cara pemberian baki sangjit

Bagaimana ya tata cara si pria memberikan baki-baki ini? Terus gimana juga keluarga si wanita harus merespons? Gampang aja kok.. Di artikel ini akan kita ulas lengkap semuanya.. ^^

Cara pemberian baki sangjit dan isinya ada 3 macam:

1. Yang pertama adalah dengan cara berbagi baki.Pihak pria memberikan sejumlah baki (yang sudah diisikan barang-barang keperluan wanita) kepada pihak wanita, lalu pihak wanita mengeluarkan isi baki tersebut (kecuali makanan) dan menggantinya dengan barang-barang keperluan pria yang sudah disiapkan sebelumnya. Sedangkan untuk makanan,diambil sebagian dan sebagian dikembalikan lagi ke pihak pria.

2. Cara yang kedua adalah dengan cara menukar baki sangjit.Pihak pria dan pihak wanita masing-masing menyediakan bakinya sendiri dalam keadaan terisi. Biasanya jumlah baki pihak wanita lebih sedikit dari pihak pria. Cara inilah yang paling banyak digunakan pada jaman modern ini. Dengan menggunakan cara ini barang-barang yang sudah ditata rapi di baki sangjit (terutama dengan model parcel) tidak akan teracak-acak dan barang barang dari pihak wanita untuk pihak pria juga bisa ditata dengan rapi dan unik di bakinya sendiri.

3. Sedangkan cara yang terakhir adalah dengan cara tukar dan berbagi baki (mix).Untuk cara ini, pihak pria memberikan baki ke pihak wanita, dan pihak wanita menyediakan bakinya sendiri tetapi hanya untuk baju-baju dan kue-kue untuk diberikan ke pihak pria,sedangkan baki berisi buah dibagi 2 atau diambil sebagian dan sisanya dikembalikan ke pria tersebut.

Apapun cara yang anda pakai, semuanya terserah pada tradisi keluarga masing-masing. Tidak ada cara yang lebih benar antara satu dengan yang lain. Happy Preparation Semoga membantu yaa =) Tradisi LamaranPernikahan Adat Tionghoa Filosofi SangjitSangjit yang merupakan salah satu dari sekian rangkaian adat pernikahan Tionghoa. Tentu karena demikian banyak suku-suku masyarakat Tionghoa, maka prosesi yang sama biasanya memiliki banyak variasi tergantung budaya setempat (terutama bagi kaum imigran) dan kondisi ekonomi.# Prosesi Seserahan Adat Tionghoa atau SangjitDalam rangkaian adat Tionghoa, Sangjit dilakukan setelah acara lamaran. Hari dan waktu yang baik untuk melakukan Sangjit ini ditetapkan pada saat proses lamaran tersebut. Dalam prakteknya, Sangjit sering ditiadakan atau digabung dengan lamaran. Namun sayang rasanya meniadakan prosesi yang satu ini, karena makna yang terkandung di dalamnya sebenarnya sangat indah.Secara harfiah, Sangjit dalam bahasa Indonesia berarti proses seserahan. Atau proses kelanjutan lamaran dari pihak mempelai pria dengan membawa persembahan ke pihak mempelai wanita.Prosesi ini biasanya dihadiri rombongan pria yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga besar (saudara dari orang tua, sepupu) atau teman-teman dekat jika dibutuhkan. Sangjit biasanya diadakan antara 1 bulan sampai 1 minggu sebelum acara resepsi pernikahan dan berlangsung siang hari antara jam 11.00 sampai dengan 13.00 WIB dilanjutkan dengan makan siang.# Tata Caranya1. Wakil keluarga wanita beserta para penerima seserahan (biasanya anggota keluarga yang telah menikah) menunggu di depan pintu rumah.2. Dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan, rombongan pria pun datang membawa seserahan ke rumah si wanita. Rombongan ini terdiri dari: wakil keluarga serta para gadis/pemuda yang belum menikah pembawa nampan seserahan. Oh iya, di beberapa adat orang tua pria tidak ikut dalam prosesi ini. Seserahan diberikan 1 per 1 secara berurutan, mulai dari seserahan untuk ke-2 orang tua mempelai wanita, lalu untuk mempelai wanita, dan seterusnya.3. Barang seserahan yang sudah diterima oleh pihak mempelai wanita dibawa ke dalam kamar untuk diambil sebagian.4. Dilanjutkan dengan ramah tamah.5. Pada akhir kunjungan, barang-barang seserahan yang telah diambil sebagian diserahkan kembali pada para pembawa seserahan. Dan sebagai balasannya, keluarga wanita pun memberikan seserahan pada keluarga pria berupa manisan (seperti permen/coklat) dan berbagai keperluan pria (baju, baju dalam, sapu tangan. Wakil keluarga wanita juga memberikan ang pao ke tiap-tiap pembawa seserahan yang biasanya terdiri dari para gadis/pemuda yang belum menikah tersebut (ang pao diberikan dengan harapan agar enteng jodoh). Jumlahnya variatif, biasanya sekitar Rp. 20.000 Rp. 50.000.# Barang-barang seserahan SangjitSebelum keluarga calon pengantin pria memutuskan barang apa yang akan dibawa, sebaiknya didiskusikan bersama keluarga si wanita terlebih dahulu. Barang-barang ini tentu saja memiliki makna simbolis yang juga disesuaikan dengan kondisi ekonomi mempelai pria. Setelah ditentukan, barang-barang tersebut diletakkan dalam nampan-nampan yang berjumlah genap, biasanya maksimal berjumlah 12 nampan.Hal yang menarik saat acara ini adalah bahwa sebagian besar barang-barang seserahan ini sebaiknya sebagian dikembalikan lagi pada keluarga pengantin pria. Karena, bila keluarga wanita mengambil seluruh barang yang ada, artinya mereka menyerahkan pengantin wanita sepenuhnya pada keluarga pria dan tak akan ada hubungan lagi antara si pengantin wanita dan keluarganya. Namun bila keluarga wanita mengembalikan separuh dari barang-barang tersebut ke pihak pria artinya keluarga wanita masih bisa turut campur dalam keluarga pengantin.Barang-barang seserahan biasanya terdiri dari :1. Alat-alat kecantikan dan perhiasan untuk mempelai wanita (kadang-kadang juga sepatu untuk hari H)2. Pakaian/kain untuk mempelai wanita. Maksudnya adalah segala keperluan sandang si gadis akan dipenuhi oleh si pria.3. Uang susu (ang pao) dan uang pesta (masing-masing di amplop merah). Pihak mempelai wanita biasanya hanya mengambil uang susu, sedangkan untuk uang pesta hanya diambil jumlah belakangnya saja, sisanya dikembalikan. Contoh uang pesta sebesar: Rp. 1.680.000,- namun yang diambil hanya Rp. 80.000,- Apabila keluarga wanita mengambil seluruh uang pesta, artinya pesta pernikahan tersebut dibiayai keluarga wanita.4. Tiga nampan masing-masing berisikan 18 buah (apel, jeruk, pear atau buah yang manis lainnya sebagai lambang kedamaian, kesejahteraan dan rejeki). Pihak mempelai wanita mengambil separuhnya, sisanya dikembalikan.5. 2 pasang lilin merah yang cukup besar diikat dengan pita merah, sebagai simbol perlindungan untuk menghalau pengaruh negatif. Lilin motif naga dan burung hong lebih disukai. Pihak mempelai wanita mengambil 1 pasang saja.6. Sepasang kaki babi (jika tidak ada dapat digantikan dengan makanan kaleng) beserta 6 kaleng kacang polong. Pihak mempelai wanita mengambil separuhnya.7. Satu nampan berisikan kue mangkok berwarna merah sebanyak 18 potong, sebagai lambang kelimpahan dan keberuntungan. Pihak mempelai wanita mengambil separuhnyan.8. Satu nampan berisikan dua botol arak atau sampanye. Pihak mempelai wanita mengambil semuanya, dan ditukar dengan dua botol sirup merah dan dikembalikan ke pihak mempelai pria.Selain barang-barang di atas, menurutnya proses Sangjit ini bisa juga ditambah dengan :1. Kue satu, terbuat dari kacang hijau yang dijual satu-satu, artinya dua kebahagiaan menjadi satu.2. Kaca, artinya berkaca pada diri sendiri, self conscious-morality.3. Buah-buahan- Buah atep yang disepuh merah, artinya agar tetap langgeng sampai kapan pun.- Buah ceremai, artinya agar rumah tangganya rame, happy, banyak sahabat dan keturunan.- Buah leket, artinya agar nempel dan lengket sampai kapan pun.- Buah atapson dari Kalimantan yang tumbuh di atas atap. Kalau sudah mulai muntah, mual-mual dikasih buah ini untuk memancing kehamilan.- Buah pala, tumbuh tegak lurus dimana pun dia ditanam, artinya kalau lurus, baik-baik saja maka dimana pun dia berada tetap tidak berubah.4. Uang-uangan dari emas yang di-emboss kata fuk, yang dalam bahasa Indonesia berarti hoki/untung.5. Dua bundel pita berupa huruf China yang berarti double happiness, artinya agar happy sampai tua nanti.Sumber : Chinese Indonesian Club Facebook

Persiapan Nikah Ala Tionghoa [2] - Sangjit Budaya-Tionghoa.Net | Setelah melewati acara lamaran, berikutnya ditentukan kapan mau tukarbaki/ sang djit . Biasanya hari untuk tukar baki juga ditanyakan dulu kepada yang berwenang. Yang bisa menghitung hari baik begitu. Setahu saya sih pegangan utama itu buku TONG SU, dimana mengitung tanggal dan jam lahir kedua calon pengantin, lalu dipilih hari yang baik untuk sangjit, angkat koper, dan hari pernikahan.Tahun lalu Lim Wiss kasih detail mengenai sangdjit, tahun ini saya tulis ulang. Siapa tahu ada yang mau nambahin. Untuk acara Sang Jit atau tukar baki ini orangtua cowok tidak perlu ikut datang. Cukup mengirim perwakilan, famili yang dituakan, misalnya paman/ bibi. Acara ini biasanya diadakan antara jam 8 - 10, lewat dari jam 10 dianggap kurang baik.

Pihak laki laki membawa beberapa macam barang. Berapa macamnya tergantung permintaan pihak perempuan. Ada yang minta 8 macam = delapan adalah angka hoki 9 macam = sembilan angka bersama selamanya. dihubungkan dengan istilah 9 x 9 = 81. 10 macam = sepuluh dianggap angka hidup, 12 macam .

Barang yang dibawa antara lain: 1. sepasang mie atau misuah sebagai lambang supaya panjang umur2. satu buah kue supaya bahagia. kalau bisa bulat bentuknya.3. dua botol arak merah sebagai lambang perayaan/ kesenangan supaya senang terus.4. Apel untuk lambang keselamatan5. jeruk manis sebagai lambang supaya keberhasilan6. buah lengkeng untuk lambang persatuan abadi (longan = longevity kali)7. kaki babi kalengan supaya hoki (apa hubungannya sama kaki babi ya?) . Barangkali sebutannya zhu kiong mirip kata hoki?).8. kain merah sepanjang 2,5 meter9. satu angpau uang susu10. sepasang angpau uang lamaran11. permen manis12. dua pasang lilin merah yang panjang.

Barang-barang ini bisa dibawa dalam 12 kotak, atau dipadatkan dalam 8 kotak. Kotak untuk membawa barang-barang ini biasanya berwarna emas atau merah, tiap kotak ditempel guntingan kertas suang (sepasang). Yang membawa kotak bisa gadis-gadis yang belum menikah, bisa pasangan-pasangan yang sudah nikah, tergantung permintaan pihak perempuan.

Pihak perempuan yang menerima juga bisa gadis-gadis yang belum menikah atau pasangan-pasangan yang sudah nikah dan bahagia. Tapi kalau banyak famili perempuan yang belum nikah, biasanya mereka yang disuruh terima baki, sebagai lambang biar cepat ketularan cepat nikah, getoh. dan setelah acara selesai, masing masing pembawa dan penerima baki ini dikasih angpau oleh masing masing pihak.

Setelah barang bawaan disambut, pihak laki-laki diajak makan di rumah pihak perempuan. Sementara pihak laki-laki makan, keluarga pihak perempuan sibuk buka kotak bawaan. Sebab bawaan tersebut biasanya dikembalikan sebagian. Maksudnya kalau dikembalikan sebagian, sebagai tanda bahwa setelah menikah, orangtua pihak perempuan masih punya andil dalam kehidupan rumahtangga anaknya, jadi kalau berantem-berantem, pihak perempuan masi bole kasi nasehat.Kalau tidak dikembalikan, diambil semua, tandanya bahwa setelah menikah anak perempuan mereka jadi tanggung jawab pihak laki laki sepenuhnya. Kalau nanti anak perempuannya kena kasus kekerasan rumahtangga misalnya (digampar suaminya) pihak perempuan tidak berhak ikut campur samasekali. Amit-amit denk. Ya pokoknya ceritanya kalau dikembaliin separoh berarti keluarga perempuan masih punya andil lah.

Barang yang dikembalikan: 1. mie, diambil satu, dibalikin satu2. kue dikembalikan (terima kue tart, balikin kue lapis bole juga, hehehe)3. sepasang arak diambil, pihak perempuan bawakan sepasang sirop merah4. buah buahan diambil separoh dibalikin separoh5. buah buahan diambil separoh dibalikin separoh6. buah buahan diambil separoh dibalikin separoh7. buah buahan diambil separoh dibalikin separoh8. kain merah diambil. dipasang di pintu pihak perempuan pada haripernikahan9. uang susu, wajib diambil, tidak perlu dibalikin separoh10. kalau dikasih sepasang angpau, ambil satu balikin satu, kalau hanya satu angpau ambil lembar pertama dan terakhir doank.11. permen manis diambil separoh12. dua pasang lilin diambil sepasang,balikin sepasang.

Waktu pihak cowok mau pulang, semua barang ini dibawain lagi. Kalau datang bawa 12 kotak, pulang bawa 12 kotak lagi. (sebab kotaknya sering sering pinjeman, hihihihi. dulu oma gue punya stocknya dulu). Ulysee , 19437

Tradisi SANGJIT Dalam Budaya Tionghoa3 June 2013 Adat dan Tradisi 25 Comments

Sangjit adalah salah satu prosesi pernikahan dalam budaya Tionghoa. Sangjit dalam bahasa Indonesia berarti proses seserahan atau proses kelanjutan lamaran dari pihak mempelai pria (dengan orang tua, saudara dan teman dekatnya yang masih single) dengan membawa persembahan ke pihak mempelai wanita. Acara Sangjit biasanya dilakukan setelah lamaran dan sebelum wedding, atau biasanya antara sebulan sampai minggu sebelum acara pernikahan secara resmi. Waktu pelaksanaan prosesi sangjit umumnya berlangsung pada siang hari, antara pukul 09.00-13.00.Berikut tata cara dalam prosesi Sangjit :1. Calon mempelai pria mengenakan kemeja berwarna merah atau terkadang mengenakan cheongsam pria, dan untuk calon mempelai wanita mengenakan dress berwarna merah.2. Wakil keluarga wanita beserta para penerima seserahan (biasanya anggota keluarga yang telah menikah) menunggu di depan pintu rumah.3. Dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan, rombongan pria pun datang membawa seserahan ke rumah si wanita. Rombongan ini biasanya wakil keluarga yang belum menikah yang menjadi pembawa nampan seserahan. Di beberapa adat orang tua pria tidak ikut dalam prosesi ini.4. Seserahan diberikan satu per satu secara berurutan, mulai dari seserahan untuk kedua orang tua mempelai wanita, lalu untuk mempelai wanita, dan seterusnya.5. Barang seserahan yang sudah diterima oleh pihak mempelai wanita, langsung dibawa ke dalam kamar untuk diambil sebagian.6. Dilanjutkan dengan ramah tamah. Biasanya pihak keluarga mempelai wanita menyiapkan makan siang.7. Pada akhir kunjungan, barang-barang seserahan yang telah diambil sebagian diserahkan kembali pada para pembawa seserahan. Dan sebagai balasannya, keluarga wanita pun memberikan seserahan pada keluarga pria berupa manisan dan berbagai keperluan pria (baju, baju dalam, dll). Kenapa diserahkan kembali sebagian? Apabila keluarga wanita mengambil seluruh barang yang ada, artinya mereka menyerahkan pengantin wanita sepenuhnya pada keluarga pria dan tak akan ada hubungan lagi antara si pengantin wanita dan keluarganya. Namun bila keluarga wanita mengembalikan separuh dari barang-barang tersebut ke pihak pria artinya keluarga wanita masih bisa turut campur dalam keluarga pengantin.8. Wakil keluarga wanita juga memberikan angpao ke setiap pembawa seserahan, maksudnya mendoakan agar para pembawa seserahan enteng jodoh.

Foto bersama keluarga mempelai dengan baki hantaran yang berisi seserahanDengan semakin berkembangnya zaman, orang orang cenderung menginginkan sesuatu yang simpel dalam persiapan untuk pernikahan mereka. Karena itu, sangjit pun telah mengalami modernisasi, sehingga sangjit yang ada sekarang ini sudah tidak sekompleks seperti dahulu. Sesuai dengan tradisi Hakka, nampan isi bridess daily things ditukar dengan grooms daily things, yang artinya perhiasan dari pihak mempelai wanita, ditukar dengan perhiasan dari pihak mempelai pria. Tradisi pihak pria yang akan membawa nampan dan pihak wanita yang akan menukar isi nampan/mengambil sebagian isi nampan. Adapun barang-barang yang umumnya dipersiapkan pihak mempelai pria biasanya berisi :1. Pakaian/kain untuk mempelai wanita. Maksudnya adalah segala keperluan sandang si gadis akan dipenuhi oleh si pria.2. Uang angpao (ada juga yang bilang uang susu) dan uang pesta (masing-masing di amplop merah). Pihak mempelai wanita biasanya hanya mengambil uang angpao (uang susu) secara penuh/keseluruhan, sedangkan untuk uang pesta hanya diambil jumlah belakang/ekornya saja, sisanya dikembalikan. Misalnya uang pesta diberikan sebesar: Rp. 13.000.000,- , yang diambil hanya Rp. 3000.000,-. Apabila keluarga wanita mengambil seluruh uang pesta, artinya pesta pernikahan tersebut dibiayai keluarga wanita.3. 3 nampan masing-masing berisikan 18 buah (apel, jeruk, pear atau buah yang manis lainnya sebagai lambang kedamaian, kesejahteraan dan rejeki). Nanti ini dikembalikan sebagian kepada pihak mempelai pria4. 1 pasang lilin merah yang diikat dengan pita merah, sebagai simbol perlindungan untuk menghalau pengaruh negatif. Biasanya yang dipakai lilin dengan motif naga dan burung hong. Pihak wanita nanti mengambil 1 pasang, dan 1 pasang lagi dikembalikan kepada pihak pria5. 1 pasang kaki babi (bisa digantikan dengan makanan kalengan yang berjumlah 8-12 kaleng), beserta 6-12 kaleng kacang polong.6. 1 nampan berisikan kue mangkok berwarna merah sebanyak 18 potong, sebagai lambang kelimpahan dan keberuntungan. Ini pun akan dikembalikan sebagian ke pihak pria.7. 1 nampan berisikan dua botol arak atau champagne. Pihak mempelai wanita mengambil semuanya, dan ditukar dengan dua botol sirup merah dan dikembalikan ke pihak mempelai pria.

Pemberian sebuah hadiah pernikahan kepada calon mempelai wanita atau keluarganya dan sebaliknya sejatinya diberikan dalam kemasan yang sebaik-baiknya.Catatan :* No 3-7 diambil sebagian oleh pihak perempuan dan sisanya dibawa pulang oleh pihak laki laki.* Pada saat dibawa pulang sekalian diberikan juga seperangkat pakaian untuk mempelai pria, termasuk dompet, belt, dll. Disertakan juga kue-kue, permen atau coklat (manisan) untuk diberikan ke pihak laki laki untuk dibawa pulang.* Untuk para pembawa nampan dari pihak laki laki, ibu dari mempelai wanita akan memberikan/membagikan angpao untuk hoki/keberuntungan. Kalau misalnya akan melangkahi kakak dari mempelai wanita, maka pihak laki laki juga harus membawa barang pelangkah, seperti 1 stel pakaian.* Ada pula mempelai wanita menyertakan pakaian untuk orang tua, tetapi bisa juga pakaian orang tua diberikan pada saat tea pai.* Dalam beberapa acara seremory sangjit yang sangat lengkap, dalam hantaran juga ikut disertakan beberapa pasang kemeja + celana (untuk para pembawa nampan, jumlahnya disesuaikan dengan jumlah pembawa nampan), sepasang sepatu (mempelai wanita), sepasang sandal (mempelai pria), dompet (di isi uang nantinya) + Belt (gesper), seperangkat kosmetik + parfum, jam tangan, sepasang baju papa + sandal, sepasang baju mama + sepatu. Cuma agar lebih memudahkan, biasanya hanya dikasih angpao saja.Sebelum keluarga calon pengantin pria memutuskan barang apa uang akan dibawa dalam hantarannya nanti, ada baiknya didiskusikan bersama pihak pengantin wanita terlebih dahulu. Setelah ditentukan, barang-barang seserahan akan diletakkan ataupun dikemas dalam nampan-nampan yang berjumlah genap, biasanya maksimal berjumlah 12 nampan. Pemilihan barang-barang serahan juga tergantung dengan aturan yang dianut oleh masing-masing keluarga. Ada juga yang menambahkan : Kaca, artinya kedua mempelai dapat berefleksi pada diri mereka masing-masing sehingga tidak saling menuntut. Uang-uangan dari emas yang biasanya ada kata fuk, yang artinya hoki/untung. Dua bundel pita berupa karakter huruf Hanzi; Suang Hi; yang berarti double happiness, bermakna agar terus bahagia sampai tua nanti.Untuk buah-buahan sendiri ada beberapa macam dengan artinya masing-masing seperti : Buah atep yang disepuh merah, artinya agar tetap langgeng sampai kapan pun. Buah ceremai, artinya agar rumah tangganya bahagia, banyak sahabat dan keturunan. Buah leket, artinya agar lengket sampai kapan pun, hubungannya selalu intim. Buah pala, artinya kedua mempelai akan terus berjalan lurus, baik-baik saja.Sebenarnya, makna dari dilakukannya tradisi sangjit adalah diharapkan agar suami-istri kelak akan saling berbagi suka & duka sampai akhir hayatnya nantiHal yang menarik dari proses Sangjit ini adalah setiap hal yang dipersiapkan dan proses yang dijalankan memiliki maknanya masing-masing. Tradisi Sangjit diatas hanyalah sekedar tradisi saja. Dilakukan atau tidak, juga sebenarnya tidak menjadi permasalahan, mengingat sekarang zaman sudah semakin modern, yang menuntut orang untuk melakukan segala sesuatu dengan simple/praktis. Apalagi jika pasangan pernikahan bukan etnis tionghoa, bisa menjadi rumit apabila tetap dipaksakan untuk diterapkan.Sebagai catatan, hal-hal yang dipersiapkan dalam tradisi sangjit ini kadang berbeda satu sama lain; mengikuti kebiasaan/adat daerah masing-masing. Juga kadang tergantung kemauan dan kemampuan dari keluarga kedua mempelai. Segala macam item dan perlengkapan dalam list hanya sebagai contoh saja yang umum saja dan TIDAK MUTLAK. Semoga informasi seputar Sangjit ini dapat membantu bagi Anda yang berencana akan segera melangsungkan pernikahan.Happy Wedding Planning !Spesial thanks to (foto) :weddingku dot comJulita Witjandra (Mdo)

About Latest Posts

Herman Tan1. Selena says: 3 June 2013 at 4:22 PM Mau merit ya Mas Bro ?Reply Tionghoa says: 8 June 2013 at 10:37 PM Engga bro cuma share info aja.Siapa tahu ada yang membutuhkan informasi tentang prosesi SANGJIT ini.Reply al says: 17 June 2013 at 1:29 PM itu lilin bukannya 2 pasang?apa saja yang perlu disiapkan oleh mempelai wanita?barang2 yg akan diberikan ke mempelai pria itu waktu sangjit atau keceng?apa sangjit sama dengan keceng?Reply2. Jemmy says: 11 August 2014 at 9:17 AM Sharing info yang menarik. Tapi menurut saya, ada beberapa hal yang mungkin sedikit berbeda dengan yang saya ketahui.Sekedar share biar menambah wawasan kita semua.Uang susu biasanya diambil semua oleh pihak mempelai wanita, sebagai balas jasa kepada ibu mempelai wanita yang telah membesarkannya. Namun ada juga pihak mempelai yang cuma mengambil 1 lembar, sebagian, atau bahkan tidak mengambil sama sekali. Itu tergantung pada pihak mempelai wanitanya.Uang pesta kebanyakan pihak mempelai wanita tidak mengambilnya, ada juga yang mengambil sebagian, 1 lembar, ada juga yang mengambil keseluruhan. Itu tergantung pada pihak mempelai wanita.Alasan utama mereka tidak mengambil uang tersebut adalah masalah kehormatan keluarga. Bukan agar masih bisa turut campur dalam keluarga mempelai.Apabila uang pesta dan uang susu diambil semuanya, bagi mempelai wanita, menurunkan derajat kehormatan karena pihak mempelai pria bisa beranggapan bahwa pihak mempelai wanita serakah, bahkan telah menjual anaknya.Masalah turut campur dalam keluarga mempelai, dalam adat Tionghoa, setelah menikah, wanita dinyatakan sudah keluar dari rumah orang tuanya, dan masuk menjadi anggota baru di keluarga suaminya. Dan itu jelas bahwa pihak mempelai wanita secara adat tidak bisa lagi turut campur dalam pernikahan karena itu sudah menjadi urusan pihak mempelai pria.Itulah sebabnya sebelum melangsungkan acara pernikahan, pihak mempelai wanita akan menyeleksi dan menyelidiki terlebih dahulu latar belakang dan sejarah keluarga pihak mempelai pria.Prosesi seserahan sebenarnya merupakan upaya dari pihak mempelai pria untuk menyenangkan pihak mempelai wanita, sekaligus sebagai upacara pemenuhan syarat-syarat yang ditentukan oleh pihak mempelai wanita agar dapat dipersunting oleh mempelai pria. Syarat-syarat tersebut bisa saja termasuk di dalamnya makanan, minuman, arak, dan sebagainya. Tergantung yang ditetapkan oleh pihak mempelai wanita ketika prosesi lamaran, bisa saja ada item yang ditambahkan atau dihilangkan oleh pihak mempelai wanita. Contoh, ada juga pihak mempelai yang tidak meminta arak, atau yang lainnya.Dalam adat Tionghoa juga, setelah prosesi sangjit, sebenarnya mempelai wanita sudah resmi menjadi istri mempelai pria, itu ditandai dengan ditempelkannya kertas merah diatas pintu rumah, yang bertuliskan Yi Gui (semoga saya tidak salah tulis), yang berarti Sudah Kembali, yang diartikan bahwa mempelai wanita sudah kembali ke tempatnya seharusnya, yaitu di rumah suaminya.Pada prosesi Sangjit juga diadakan upacara sembahyang kepada leluhur, sebagai bentuk permohonan izin dan restu.Mengenai resepsi pernikahan, zaman dahulu dilaksanakan 2 kali. 1 kali oleh pihak mempelai wanita, 1 kali oleh pihak mempelai pria. Apabila kondisi ekonomi pihak mempelai wanita tidak bagus, atau ada halangan lain (misalnya, ada kedukaan dalam waktu dekat), maka pihak mempelai wanita tidak mengadakan resepsi atau pesta. Ketika pesta yang diadakan oleh pihak mempelai wanita (di Indonesia biasanya dikenal dengan pesta pertunangan), kedua mempelai tidak mengenakan baju pengantin, diganti dengan baju berwarna merah.Di Indonesia, sudah menjadi suatu kebiasaan bahwa kedua pihak mempelai mengadakan pesta secara bersama-sama, dan itu dituliskan dalam undangan yang disebarkan.Di zaman modern pula, seiring dengan menguatnya pengaruh agama dalam sistem sosial, orang-orang juga melangsungkan upacara keagamaan atau dikenal dengan istilah akad nikah, sesuai dengan agama masing-masing. Bahkan belakangan ini menjadi sebuah hal yang wajib, meskipun sebenarnya urusan pernikahan sudah ada jauh sebelum manusia mengenal agama. (Sorry, not SARA talk). Begitu juga dengan pencatatan di catatan sipil, bukan bagian dari adat, melainkan bagian dari pencatatan kependudukan negara.Reply Herman Tan says: 11 August 2014 at 10:25 AM Halo Jemmy. Terima kasih sudah menambahkan penjelasan yang sangat baik ini pada artikel tentang sangjit diatas. Semoga makin bisa memberikan referensi pada pembaca.Reply linda sari says: 9 January 2015 at 8:26 AM Setiap daerah berbeda, keturunan tionghoa yg menetap dimedan, bangka, jakarta, tangerang dll biasanya memang terjadi sedikit perbedaankalau saya sendiri lbh mirip tatacaranya dengan saudara jemmy. Cuma kalau ditangerang, pantang bagi yg belum menikah melihat bahkan mengikuti acara sangjit dan lamaran, kecuali mempelai wanita. Mempelai pria masuk kermh mempelai wanita hanya saat sudah selesai acara sangjit, atau pas ramah tamah makan dan minum teh. Untuk yg membawa nampan juga yg sudah menikah. Just infoReply3. Anastasia says: 14 August 2014 at 11:02 AM Hai.. kebetulan sekali saya sedang mencari info mengenai tradisi pernikahan tionghoa. kalau untuk adat lamaran ada tidak ya? karena lamaran kan juga harus membawa barang-barang seperti kue lapis, kue mangkok dan sebagainya.Reply4. Muh Nurcahyadi says: 22 September 2014 at 12:41 AM sebenarnya sya ingin lebih tahu mengenai suku dari tionghoa, ya wlaupun sya orang pribumi ingin mempererat silaturahmi dan persaudaraan karena menurut pandangan sya sku tionghoa dan asli INA sperti ad perbedaan ya sperti jaga jarak gitu.jadi pertanyaan sya apkah sya bisa lebih mengenal sku tionghoa lebih dekat..??Reply Herman Tan says: 22 September 2014 at 1:32 PM Halo Muh Nurcahyadi,Faktanya ada sebagian orang Tionghoa yang memang sengaja mengeksklusifkan dirinya. Mungkin mereka merasa kaya karena punya perusahaan besar, dan menganggap kaum pribumi (fankui) itu (maaf) adalah bawahan. Tidak sedikit juga yang trauma akibat G30SPKI dan Mei 1998 hingga mereka menjaga jarak. Ini bisa dimaklumi, dan ini relatif tergantung masing-masing individu. Tapi kebanyakan dari orang Tionghoa sendiri sudah membaur, bahkan mengakulturasikan budayanya dengan budaya lokal, kawin campur, dsb. Sebaliknya, bagaimana juga sikap masyarakat asli Indonesia untuk menerima perbedaan di negeri ini? Kalau semua bisa saling menghormati, alangkah bagusnya. Tidak ada yang melarang anda untuk mengenal suku Tionghoa lebih dekat, tergantung bagaimana cara pembawaan Muh Nurcahyadi.Reply5. stella judith says: 22 September 2014 at 12:51 PM Boleh minta masukan & info nya ya? Saya kebetulan bukan orang tionghoa, tetapi pasaangan saya adalah tionghoa. Hal yg ingin saya tanyakan :1. Apakah pada umumnya seorang pria tionghoa diperbolehkan oleh orang tua nya untuk menikahi wanita non tionghoa?2. Pada saat akan dipertemukan dg keluarga besar, hal2 apa saja yg perlu saya pelajari ttg kebiasaan orang2 tionghoa ketika makan bersama? Saat ini, pasangan saya mengajarkan sedikit2 bahasa mandarin minimal supaya sedikit nyambung ketika berkumpul.3. Tradisi sangjit yg dibahas di atas, apakah juga berlaku jika mempelai wanita non tionghoa?Saya katakan kepada pasangan, jika kami memang sudah digariskan jodoh, saya akan belajar bnyk budaya tionghoa supaya dapat mengajarkan kepada anak2 nantinya. Khususnya bahasa. Karena tentunya inilah harapan setiap org tua tionghoa menginginkan jodoh anaknya sesama tionghoa. Supaya budaya nya tidak luntur.Terimakasih atas saran & masukannyaReply Herman Tan says: 22 September 2014 at 1:26 PM Halo stella judith, 1. Jawabnya Ya. Seorang pria atau wanita keturunan Tionghoa bebas memilih pasangannya, termasuk dari non Tionghoa. Namun perlu diingat, di era sekarang masih ada saja sebagian orang yang berpikiran kuno, yang masih membanding bandingkan antara etnis keturunan dan pribumi, jadi dalam hal ini relatif tergantung bagaimana keluarga ybs.2. Tidak ada hal-hal khusus dalam acara makan bersama, semua ikuti umum saja, seperti mempersilahkan yang tua lebih dahulu mengambil. Orang Tionghoa juga tidak banyak aturan kalau makan, biasa saja, bukan petinggi yang banyak protap. Soal bahasa itu relatif juga. Jangan paksakan diri stella untuk menguasai bahasa Tionghoa, kecuali minat dan ingin. Salah-salah malah stella sendiri salah ucap kata malah jadi tidak enak.3. Sangjit dilakukan mempelai pria; sebagai acara lamaran/tunangan. Maksudnya gimana nih kalau mempelai non tionghoa? Begini, ini tergantung pembicaraan antar keluarga aja. Misalnya keluarga pria tionghoa tapi wanitanya non tionghoa, tentu akan ikut adat suami yakni pakai sangjit. Kalau pria nya non tionghoa, sedangkan wanitanya tionghoa, ini juga bisa ikut pakai sangjit kalau keluarga mempelai wanita meminta, dan keluarga mempelai pria tidak keberatan. Komunikasi saja.Orang tionghoa di Indonesia tidak mengeksklusifkan diri terlalu berlebih, kita malah ikut mengakulturasikan budaya tionghoa bersama budaya lokal. Kalau stella ingin belajar budaya tionghoa, tentu kita salut. Soal bahasa, sah sah saja untuk mengajarkan pada anak, mengingat sekarang selain bahasa inggris, bahasa mandarin juga merupakan salah satu bahasa wajib internasional.Demikian info dan salam hangatReply6. rita says: 23 September 2014 at 3:20 PM halo semua, pingin nanya nih, apa boleh sangjit itu dilakukan 8 bulan sebelum wedding day? karena kita berdua tinggalnya diluar negri, dan tgl pulang kita itu cman bisa di imlek PS: wedding day itu akan dilaksanakan diluar negriReply Herman Tan says: 23 September 2014 at 10:05 PM Kurang tahu, sory soalnya penulis juga belum nikah Tapi harusnya tidak masalah kapan sangjitan mau dilakukan. Itu cuma tanda jadi saja.Reply7. Etha says: 26 September 2014 at 1:22 AM halo saya mau sangjit minggu depan tapi saya bingung dan diatas tidak ada disebutkan kalau yang dilangkahi itu kakak (laki2) dari mempelai pria. Apakah dari pihak mempelai wanita harus menyiapkan 1 stel pakaian juga sebagai pelangkah pada saat sangjit?Karena ada teman saya laki2 dan dia dilangkahi oleh adik laki2nya tapi hadiah pelangkah diberikan pas hari h dan itu yang memberi adik dari mempelai pria.ThanksReply Herman Tan says: 26 September 2014 at 11:00 AM Halo Etha, blog Tionghoa.INFO mengucapkan banyak selamat ya atas akan dilangsungkan nya sangjitan anda minggu depan. Semoga berjalan lancar.Pada dasarnya acara sangjit adalah lamaran keluarga laki-laki pada keluarga perempuan. Tentu kedua keluarga sebelumnya harus cari info dahulu siapa kakak/adik dari masing-masing keluarga yang belum menikah, namun akan dilangkahi. Jadi jawabnya : Ya. Prosesnya sama seperti akan melangkahi kakak dari mempelai wanita.Reply8. Steven L says: 26 September 2014 at 11:05 AM Orang tua melarang seorang anak yang ketika ingin menikah harus melangkahi kakaknya adalah hal yang banyak sekali dijumpai pada masyarakat kita. Keadaan yang di satu sisi bisa dipahami, karena mungkin orang tua tak mau melukai hati anaknya yang dilangkahi oleh adiknya. Biasanya anak perempuan lebih dijaga perasaannya oleh orang tuanya, daripada anak laki-laki. Apalagi ketika yang berniat melangkahi menikah adalah adik laki-laki, sering sekali orang tua akan melarangnya karena khawatir dengan label yang akan diberikan Masyarakat kepada anak perempuannya, seperti tidak laku, perawan tua, kasihan dilangkahin adiknya dan lain-lain. Banyak kejadian juga si Kakak dengan ikhlas hati merelakan adiknya menikah tapi orang tua tidak setuju. Jadi inilah yang mendasari perlu ada prosesi khusus bagi kakak dari mempelai pria/wanita yang ingin dilangkahi. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi cap negatif maupun efek negatif yang akan timbul nanti.Sebenarnya ada banyak versi untuk melangkahi saudara. Yang paling ekstrim, misalnya adalah dengan menggantung (maaf) celana dalam (ntah baru atau bekas tapi dapat info begitu) di pintu rumah bagi siapa saja dari kedua mempelai yang mempunyai saudara tuanya dirumah.Reply9. Felicia says: 8 January 2015 at 5:57 PM Hai, menarik sekali infonyakebetulan saya akan segera mengadakan sangjit.Tapi boleh tanya ga? Bukannya uang susu itu biasanya diambil 1/2 ya? Karena 1/2 lagi utk mama dr mempelai pria. Boleh tau ga yg bnr yg mana? diambil keseluruhan atau hanya 1/2 nya saja?Lalu kalo tradisi tea pai, bolehkan diadakan pada saat acara pesta pertunangan (pesta yg diadakan pihak wanita)Terima kasih.Reply Herman Tan says: 13 January 2015 at 10:51 AM Halo Felicia, mengenai uang susu biasanya diambil 1/2. Tea pai bukan diadakan pada saat pertunangan, tapi sesaat sebelum/sesudah pemberkatan nikah; dan itu bukan diadakan oleh pihak wanita tetapi kesepakatan dari kedua mempelai apakah akan melangsungkan tea pai ceremony atau tidak. Pesta pertunangan itu namanya sangjit (hantaran/lamaran), ada artikelnya diatas sudah jelas, silahkan baca kembali lebih jelasnya.Xie xie.Reply Lin cien cien says: 16 January 2015 at 5:27 PM Di Surabaya, etnis tionghoa menyebut sangjit itu tingjing (dispell suara huruf T, ga pakai Han yin Pin Yin), kalo pesta yang diadakan pihak perempauan dan tidak memakai baju pernikahan disebut ting fen/pesta pertunangan. Terimakasih info tradisi Tionghoanya,Reply10. Merlin says: 18 March 2015 at 5:52 PM hai, admin, sekedar info tambahan, di makassar acara sangjit disebut hampir sama dengan surabaya. Ting ching, ting fen. Kadang-kadang juga disebut song ping mengantar kue, karena pada hari tersebut mempelai pria juga mengantar pia pengantin ke pihak wanita. di mks mayoritas tionghoanya adalah suku hokkian (fujian) dan kanton (guangdong). untuk suku kanton, pada saat tingfen, mempelai pria juga wajib memberikan 1 ekor babi panggang kepada mempelai wanita. namun saat ini, ada juga yg memberi mentahnya saja dalam bentuk angpao (dengan alasan rempong bawa 1 ekor babi dan harus dipotong sebab bagian kepala serta ekor mesti dikembalikan ke mempelai pria, wanita hanya mengambil bagian tengahnya saja).pada hari ting fen, pengantin pria dan wanita belum memakai pakaian pengantin resmi. jadi biasanya memakai pakaian/ gaun lain umumnya warna merah, tergantung sukanya pilihan kedua mempelai.seserahan yg diberikan pengantin pria, akan dibalas pihak wanita. kalau dalam adat kanton seperti yg saya lihat (karna saya orang kanton), pia pengantin akan diambil hampir seluruhnya oleh pihak wanita (biasanya sudah dibicarakan jumlahnya pada saat lamaran). mempelai wanita biasanya membalas hantaran dengan kue bolu, cake, buah-buahan (baik segar maupun kalengan), siomai, kue kelapa ditaburi wijen, bakpao. pada hari yg sama pihak wanita akan ke rumah mempelai pria untuk mengantar barang-barang cia cuang (mas kawin dan barang-barang pengantin wanita)serta menghias kamar pengantin. pada prosesi ini, wanita hamil, janda/duda dilarang menyentuh tempat tidur pengantin. namun di masa sekarang, ada juga yg tidak lagi melaksanakan prosesi mengantar cia cuang ini (termasuk saya, dengan pertimbangan lebih baik mendekor kamar sendiri sebab kalau orang lain yg dekor dan menaruh barang-barang kita, nanti kita atau calon suami gak tau diletakkan dimana). atau karena barang cia cuangnya sedikit (sebab sebagian barang telah tersedia di rumah calon suami). suka-sukalah, tidak wajib.mengenai uang susu dan uang pesta, di keluarga saya rata-rata hanya mengambil sebagian, sisanya dikembalikan. alasannya, supaya tdk dianggap menjual anak perempuan. Mengenai turut campur urusan keluarga anaknya secara adat memang sudah tidak. tapi untuk hal-hal penting menyangkut anak perempuannya, seyogyanya mereka pun patut tahu.Sekarang, upacara tepai di pihak wanita bisa diadakan pada saat ting fen. pengaturan ini supaya di hari H, tidak lagi kejar-kejaran waktu. apalagi kalau jam baiknya mepet sekali. jadi di hari H tinggal tepai di keluarga mempelai pria saja.untuk tulisan yi kui dan yen ol, kalau di mks baru akan ditempel diatas pintu rumah pagi pada hari H. (biasanya jam 6 pagi). dan untuk adik yg menikah melangkahi kakaknya umumnya si kakak wajib diberikan pakaian. dan di pintu rumah digantung kain celana (untuk membuat celana kain, bukan celana dalam). untuk menggantung kain celana ini juga berlaku jika si kakak sudah almarhum (misalnya meninggal ketika masih kecil atau belum menikah).demikian tambahan dari saya. semoga bisa menambah wawasan 18 March 2015 at 6:04 PM oya, kelupaan.. kalau mempelai wanita masih memiliki nenek (baik dari pihak ayah maupun ibu), mempelai pria wajib memberikan 1 rantang terpisah berisi pia pengantin, buah-buahan dan kue-kue bagi apho/ anggen ini.

Tata cara sangjit yang benar

Upacara pernikahan merupakan adat perkawinan yang didasarkan atas dan bersumber kepada kekerabatan, keleluhuran dan kemanusiaan serta berfungsi melindungi keluarga. Upacara pernikahan tidaklah dilakukan secara seragam di semua tempat, tetapi terdapat berbagai variasi menurut tempat diadakannya; yaitu disesuaikan dengan pandangan mereka pada adat tersebut dan pengaruh adat lainnya pada masa lampau.

Umumnya orang-orang Tionghoa yang bermigrasi ke Indonesia membawa adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan mereka. Salah satu adat yang seharusnya mereka taati adalah keluarga yang satu marga (shee) dilarang menikah, karena mereka dianggap masih mempunyai hubungan suku. Misalnya : marga Lie dilarang menikah dengan marga Lie dari keluarga lain, sekalipun tidak saling kenal. Akan tetapi pernikahan dalam satu keluarga sangat diharapkan agar supaya harta tidak jatuh ke orang lain. Misalnya : pernikahan dengan anak bibi (tidak satu marga, tapi masih satu nenek moyang).

Ada beberapa yang sekalipun telah memeluk agama lain seperti kristen namun masih menjalankan adat istiadat ini. Sehingga terdapat perbedaan di dalam melihat adat istiadat pernikahan yaitu terutama dipengaruhi oleh adat lain, adat setempat, agama, pengetahuan dan pengalaman mereka masing-masing.

Salah satunya adalah sangjit atau prosesi seserahan adat Tionghoa, Dalam rangkaian adat Tionghoa, Sangjit dilakukan sebelum hari pernikahan. Hari dan waktu yang baik untuk melakukan Sangjit ini didiskusikan bersama kedua belah pihak keluarga. Dalam prakteknya, Sangjit sering ditiadakan atau digabung dengan lamaran. Namun sayang rasanya meniadakan prosesi yang satu ini, karena makna yang terkandung di dalamnya sebenarnya sangat indah.

Secara harfiah, Sangjit dalam bahasa Indonesia berarti proses seserahan. Atau proses kelanjutan lamaran dari pihak mempelai pria dengan membawa persembahan ke pihak mempelai wanita, jelas Anthony S. dari Anthony S. Musical Connections.

Prosesi ini biasanya dihadiri rombongan pria yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga besar (saudara dari orang tua, sepupu) atau teman-teman dekat jika dibutuhkan. Sangjit biasanya diadakan antara 1 bulan sampai 1 minggu sebelum acara resepsi pernikahan dan berlangsung siang hari antara jam 11.00 sampai dengan 13.00 WIB dilanjutkan dengan makan siang.

Tata Cara SangjitWakil keluarga wanita beserta para penerima seserahan (biasanya anggota keluarga yang telah menikah) menunggu di depan pintu rumah.Dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan, rombongan pria pun datang membawa seserahan ke rumah si wanita. Rombongan ini terdiri dari: wakil keluarga serta para gadis/pemuda yang belum menikah pembawa nampan seserahan. Di beberapa adat orang tua pria tidak ikut dalam prosesi ini. Seserahan diberikan 1 per 1 secara berurutan, mulai dari seserahan untuk ke-2 orang tua mempelai wanita, lalu untuk mempelai wanita, dan seterusnya.

Barang seserahan yang sudah diterima oleh pihak mempelai wanita dibawa ke dalam kamar untuk diambil sebagian. Dilanjutkan dengan ramah tamah. Pada akhir kunjungan, barang-barang seserahan yang telah diambil sebagian diserahkan kembali pada para pembawa seserahan. Dan sebagai balasannya, keluarga wanita pun memberikan seserahan pada keluarga pria berupa manisan (seperti permen/coklat) dan berbagai keperluan pria (baju, baju dalam, sapu tangan. Wakil keluarga wanita juga memberikan ang pao ke tiap-tiap pembawa seserahan yang biasanya terdiri dari para gadis/pemuda yang belum menikah tersebut (ang pao diberikan dengan harapan agar enteng jodoh). Jumlahnya variatif, biasanya sekitar Rp. 20.000 Rp. 50.000. Dan sangat di sarankan untuk menggunakan Rp. 20.000,- dan Rp. 40.000,- tidak boleh lebih atau kurang yang artinya memberikan kemakmuran kepada keluarga.

Barang-barang seserahan SangjitSebelum keluarga calon pengantin pria memutuskan barang apa yang akan dibawa, sebaiknya didiskusikan bersama keluarga si wanita terlebih dahulu. Barang-barang ini tentu saja memiliki makna simbolis yang juga disesuaikan dengan kondisi ekonomi mempelai pria. Setelah ditentukan, barang-barang tersebut diletakkan dalam nampan-nampan yang berjumlah genap, biasanya maksimal berjumlah 12 nampan. Nampan yang disarankan oleh pakar fengshui cina adalah 4,6,dan 12, banyaknya nampan di sesuaikan ekonomi mempelai pria.

Hal yang menarik saat acara ini adalah bahwa sebagian besar barang-barang seserahan ini sebaiknya sebagian dikembalikan lagi pada keluarga pengantin pria. Karena, bila keluarga wanita mengambil seluruh barang yang ada, artinya mereka menyerahkan pengantin wanita sepenuhnya pada keluarga pria dan tak akan ada hubungan lagi antara si pengantin wanita dan keluarganya. Namun bila keluarga wanita mengembalikan separuh dari barang-barang tersebut ke pihak pria artinya keluarga wanita masih bisa turut campur dalam keluarga pengantin.

Begitu juga dengan prosesi acara langkahan, bagi kakak yang di langakahi, di wajibkan mengembalikkan setengah dari barang atau uang yang diberikan mempelai. Yang artinya memberikan restu kepada adiknya, dan pihak kakak akan di berikan keringanan jodoh, apabila ikut campur mengatur dalam proses persiapan pernikahan, meminta macam-macam akan sulit mendapatkan jodoh, setiap kali ada pria atau wanita yang dekat, tidak akan pernah jadi, yang artinya berat jodoh. Jangan sampai hal ini terjadi.

Dalam berapa kasus ada adik yang paling kecil "bontot" melangkahi lebih dari 2 orang kakaknya, semua kakak-kakak yang dilangkahi diwajibkan memberikan angpao merah berisi uang genap untuk memberikan restu kepada si adik. Misalnya si adik "bontot" 5 bersaudara, dan ke 4 kakak-kakaknya belum menikah, maka ke 4 dari kakaknya diwajibkan memberikan angpao merah dengan sejumlah uang atau kehidupan si kakak-kakaknya akan berat jodoh.

Untuk mempelai diwajibkan untuk melakukan proses pemotongan pita pada hari pernikahannya, yang dilakukan oleh si kakak yang dilangkahi yang artinya meminta restu.

Barang-barang seserahan biasanya terdiri dari :- Alat-alat kecantikan dan perhiasan untuk mempelai wanita- Pakaian/kain untuk mempelai wanita. Maksudnya adalah segala keperluan sandang si gadis akan dipenuhi oleh si pria.- Uang susu (ang pao) dan uang pesta (masing-masing di amplop merah). Pihak mempelai wanita biasanya hanya mengambil uang susu, sedangkan untuk uang pesta hanya diambil jumlah belakangnya saja, sisanya dikembalikan. Contoh uang pesta sebesar: Rp. 1.680.000,- namun yang diambil hanya Rp. 80.000,- Apabila keluarga wanita mengambil seluruh uang pesta, artinya pesta pernikahan tersebut dibiayai keluarga wanita.- Tiga nampan masing-masing berisikan 18 buah (apel, jeruk, pear atau buah yang manis lainnya sebagai lambang kedamaian, kesejahteraan dan rejeki). Pihak mempelai wanita mengambil separuhnya, sisanya dikembalikan.- 2 pasang lilin merah yang cukup besar diikat dengan pita merah, sebagai simbol perlindungan untuk menghalau pengaruh negatif. Lilin motif naga dan burung hong lebih disukai. Pihak mempelai wanita mengambil 1 pasang saja.- Sepasang kaki babi (jika tidak ada dapat digantikan dengan makanan kaleng yang mengandung babi)- Satu nampan berisikan kue mangkok berwarna merah sebanyak 18 potong, sebagai lambang kelimpahan dan keberuntungan. Pihak mempelai wanita mengambil separuhnya.- Satu nampan berisikan dua botol arak atau sampanye. Pihak mempelai wanita mengambil semuanya, dan ditukar dengan dua botol sirup merah dan dikembalikan ke pihak mempelai pria.

Selain barang-barang di atas, menurutnya proses Sangjit ini bisa juga ditambah dengan :- Kue satu, terbuat dari kacang hijau yang dijual satu-satu, artinya dua kebahagiaan menjadi satu.- Kaca, artinya berkaca pada diri sendiri, self conscious-morality.- Uang-uangan dari emas yang di-emboss kata fuk, yang dalam bahasa Indonesia berarti hoki/untung.- Dua bundel pita berupa huruf Cina yang berarti double happiness, artinya agar terus bahagia sampai tua nanti.- Buah-buahan :Buah atep yang disepuh merah, artinya agar tetap langgeng sampai kapan pun.Buah ceremai, artinya agar rumah tangganya rame, bahagia, banyak sahabat dan keturunan.Buah leket, artinya agar nempel dan lengket sampai kapan pun.Buah atapson dari Kalimantan yang tumbuh di atas atap. Kalau sudah mulai muntah, mual-mual dikasih buah ini untuk memancing kehamilan.Buah pala, tumbuh tegak lurus dimana pun dia ditanam, artinya kalau lurus, baik-baik saja maka dimana pun dia berada tetap tidak berubah.

Semua barang di atas tidak harus atau tidak wajib, disesuaikan dengan kondisi ekonomi mempelai atau sesuai dengan jumlah nampan yang akan di serahkan.

Pilhan tanggal dan hari

Memilih tanggal untuk melakukan sangjitan di ikuti berdasarkan kalender masehi atau kalender yang biasa kita pakai sehari-hari, apabila menggunakan kalender cina, anda bisa berkonsultasi lewat email. Kalender apa yang digunakan tidak terlalu menjadi masalah. Biasanya yang perlu di perhatikan jam dan tanggal, hari tidak terlalu menjadi masalah.

Angka 1: Melambangkan sifat Matahari, ego, bijaksana, memimpin, pionir, ideAngka 2: Melambangkan sifat Bulan, pengatur, teliti, tekun, temperamenAngka 3: Melambangkan sifat Venus, cinta, artistik, romantis, pengertianAngka 4: Melambangkan sifat Bumi, sabar, telaten, kreatif, cekatanAngka 5: Melambangkan sifat Mars, berani, libido, pantang menyerahAngka 6: Melambangkan sifat Asteroid, rajin, pandai, tanggapAngka 7: Melambangkan sifat Yupiter, petualang, ingin tahuAngka 8: Melambangkan sifat Saturnus, Hemat, ahli strategiAngka 9; Melambangkan sifat Uranus, penyayang, perhatian, pandai bergaul

Dalam ilmu angka atau biasanya kita sebut dengan Numerologi, tidak pernah di mulai dengan angka 0, yang artinya: Kematian, sial, hancur.Untuk waktu yang tepat melakukan sangjit di lakukan di atas jam 10 pagi. Karena melewati angka sial 0. Dan waktu yang terbaik adalah jam 11 pagi, tidak boleh lewat dari jam 19 atau jam 7 malam.

Angka sembilan, Mungkin angka sembilan untuk banyak orang adalah angka yang paling memiliki aurora keberuntungan yang terbesar. Angka ini yang dipercaya akan selalau membawa keberuntungan bagi para pemiliknya. Untuk bangsa Cina, angka sembilan ini disebut pembawa hokki karena logikanya menurut mereka, angka tersebut merupakan angka terbesar sebelum Nol sebagai angka yang nihil. Sama seperti angka tiga belas, angka sembilan pun dapat berada pada berbagai macam benda yang dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Tapi untuk menentukan jam tidak boleh dibawah dari angka 10, yang artinya selalu kesialan, kehancuran.

Mengikuti acara sangjitan yang benar akan memberikan kemakmuran bagi keluarga, salah satu melakukan adat sangjit, maka hampir seluruh hidup keluarganya akan mengalami kesialan. Anda mau menghindari kesialan? Silakan hubungi SUHO YUN, klik disini untuk info praktek