anti malaria

32
Anti malaria 28 mei 2013

Upload: bayu-mario-ginting

Post on 01-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ivan PWG

TRANSCRIPT

Anti malaria

28 mei 2013

MALARIA

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang dalam sel darah manusia. Secara alami ditularkan oleh nyamuk anopheles betina.

jenis plasmodium :

Plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale.

SIKLUS PLASMODIUMEKSO- ERITROSITER

SPOROZOITPADA AIR

LIUR NYAM

UK

SPOROZOIT MASU

K KEDAL

AM SEL

HATI

BERKEMBANG

MENJADI SKIZON HATI/HIPNOZOIT

( 10.000-30.000

MEROZOIT HATI)

MASUK KEDALAM PEREDARAN DARAH

DALAM WAKTU ½ JAM

MENJADI TROPOZOIT HATI

MEROZOIT AKAN PECAH DAN MENGINFEKSI SEL DARAH MERAH.PARASIT BERKEMBANG DARI TROPOZOIT JADI SKIZON (SKIZONI). SEL DARAH

MERAH PECAH,MENGINFEKSI KEMBALI (ERITROSITER)

KENAPA NYAMUK BETINA?NYAM

UKMENHI

SAPDARA

H(GAMETOSIT)

GAMET JANTAN

DAN BETINA

MELAKUKAN

PEMBUAHAN

MENJADI ZIGOT

ZIGOT JADI

OOKINET, JADI OOKISTA DAN MENJA

DI SPOROZ

OIT.SPOROZOIT YANG MASUK KEDALAM TUBUH MANUSIA TIDAK LANGSUNG BEREFEK. INKUBASI TERGANTUNG DARI JENIS PLASMODIUM.

DIAGNOSA MALARIA

1. Keluhan utama : demam, mengigil, keringat dingin, mual, muntah, otot pegal-pegal, sakit kepala.

lemas, susah berdiri, mata/tubuh kuning, gusi berdarah,dsb.

2. Apakah ?(pergi,tinggal ke daerah endemik malaria, tranfusi darah?)

DIAGNOSA FISIK

1. Demam ( > 37,5 º C)

2. konjungtiva/telapak tangan pucat

3. Pembesaran limfa (splenomegali)

4. Pembesaran hati (hepatomegali)

( pada kasus ringan )

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pemeriksaan sedimen darah secara kualitatif dan kuantitatif.

2. Rapid diagnostic test (histidine rich protein-2, enzim parasite lactate dehydrogenase)

PENGOBATAN MALARIA

Pengobatan dilakukan secara radikal, dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia.

A. Pengobatan malaria tanpa komplikasi

1. malaria falsiparum

> Artesunate 4 mg/KgBB - amodiaquin 10 mg/KgBB

> Dihydroatremisin – piperaquin

LINI PERTAMAmalaria falsiparum

ARTESUNAT + AMODIAKUIN + PRIMAKUIN

Obat diberikan selama 3 hari dengan dosis Artesunate 4 mg/KgBB - amodiaquin 10 mg/KgBB, sedangkan primakuin dosis tunggal 0,75mg/kgBB

Dihydroatremisin + piperaquin + primakuin

Dosis Dihydroatremisin 2-4 mg/KgBB

Piperaquin 16-32 mg/KgBB

Primakuin 0,75 mg/KgBB

Pengobatan khusus wilayah papua

LINI KEDUA

KINA + DOKSISIKLIN/TETRASIKLIN + PRIMAKUIN

DOSIS Kina 10mg/KgBB/ 3X1 selama 7 hari

Doksisiklin 4 mg/KgBB 2xsehari

Tetrasiklin 4-5mg/KgBB 4xsehari

Primakuin 0,75 mg/KgBB

PENGOBATAN MALARIA VIVAXOVALU, MALARIAE

Pengobatannya pada dasarnya sama yang membedakannya hanya pda dosis primakuin diberi 14 hari dosis 0,25mg/KgBB.

Pengobatan efektif jika setelah 28 hari,

Klinis sembuh sejak hari ke-4 setelahnya dan hari ke-7 tidak ditemukan parasit.

PENGOBATAN LINI KEDUAKINA + PRIMAKUINDOSIS Kina 10mg/KgBB/ 3X1 selama 7 hari

Primakuin 0,25 mg/KgBB selama 14 hari

PENGOBATAN MALARIAE

Dengan terapi ACT (Artemisin combination theraphy) selama 3 hari dengan dosis yang sama dengan malaria yang lain.

PENGOBATAN MALARIA MIX

ACT selama 3 hari, disertakan pemberian primakuin pada hari pertama dengan dosis 0,75 mg/KgBB

dilanjutkan dengan primakuin dengan dosis 0,25mg/KgBB pada hari ke 2-14.

OBAT ANTIMALARIA

Berdasarkan kerjanya pada tahapan perkembangan plasmodium, antimalaria dibedakan atas :

a. Skizontosid darah

 Untuk mengendalikan serangan klinik digunakan skizontosid darah yang bekerja terhadap merozoit di eritrosit (fase eritrosit). Dengan demikian tidak terbentuk skizon baru dan tidak terjadi penghancuran eritrosit yang menimbulkan gejala klinik.

 Contoh golongan obat ini ialah klorokuin, kuinin, meflokuin, halofantrin, dan qinghaosu (artemisinin).

b. Skizontosid jaringan

Pada pencegahan kausal digunakan skizontosid jaringan yang bekerja pada skizon yang baru memasuki hati. Dengan demikian tahap infeksi eritrosit dapat dicegah dan transmisi lebih lanjut dihambat.

Primakuin adalah obat prototip yang digunakan untuk mencegah relaps, yang dicadangkan khusus untuk infeksi eritrosit berulang akibat plasmodia yang tersembunyi di jaringan hati.

c. Gametosid

Gametosid membunuh gametosit yang berada dalam eritrosit sehingga transmisinya ke nyamuk dihambat.

Klorokuin dan kina memperlihatkan efek gametosidal pada P. vivax, P. ovale dan P. malariae, sedangkan gametosit P. falciparum dapat dibunuh oleh primakuin

d. Sporontosid

Sporontosid menghambat perkembangan gametosit lebih lanjut di tubuh nyamuk yang menghisap darah pasien, dengan demikian rantai penularan terputus. Kerja seperti ini terlihat dengan primakuin dan kloroguanid. Obat antimalaria biasanya tidak dipakai secara klinis untuk tujuan ini.

JENIS OBAT MALARIA1. Klorokuin dan derivatnya

Klorokuin ( 7- kloro-4-( 4 dietilamino-1-metil-butilamino) kuinolin adalah turunan 4-aminokuinolin.

Amodiakuin dan hidroksiklorokuin merupakan turunan klorokuin yang sifatnya mirip klorokuin. Walaupun in vitro dan in vivo amodiakuin lebih aktif terhadap P. falciparum yang mulai resisten terhadap klorokuin, obat ini tidak digunakan rutin karena efek samping agranulositosis yang fatal dan toksik pada hati

Mekanisme kerja

menghambat aktivitas polimerase heme plasmodia. Polimerase heme plasmodia berperanan mendetoksifikasi heme ferriprotoporphyrin IX menjadi bentuk homozoin yang tidak toksik. Heme ini merupakan senyawa yang bersifat membranolitik dan terbentuk dari pemecahan haemoglobin di vakuol makanan parasit. Peningkatan heme di dalam parasit menimbulkan lisis membran parasit.

Indikasi : fase eritrositer dan parasitemia serangan akut

2. Primakuin

Primakuin atau 8-(4-amino-1-metilbutilamino)-6-metakuinolin ialah turunan 8-aminokuinolin. Garam difosfatnya yang tersedia di pasar larut dalam air dan relatif stabil sebagai larutan, sedikit mengalami dekomposisi bila terkena sinar atau udara.

MEKANISME KERJA

primakuin berubah menjadi elektrofil yang bekerja sebagai mediator oksidasi-reduksi. Aktivitas ini membantu aktivitas antimalaria melalui pembetukan oksigen reaktif atau mempengaruhi transportasi elektron parasit.

Indikasi – penyembuhan radikal P. vivax dan P. ovale

3. Kina dan alkaloid sinkona

Kina (kuinin) ialah alkaloid penting yang diperoleh dari pohon sinkona. Pohon sinkona mengandung lebih dari 20 alkaloid, tetapi yang bermanfaat di klinik hanya 2 pasang isomer, kina dan kuinidin serta sinkonin dan sinkonidin. Struktur utama adalh gugus kuinolin. Kuinidin sebagai antimalaria lebih kuat dari kina, tetapi juga lebih toksik.

MEKANISME KERJA

Berkaitan dengan gugus kuinolin yang dimilikinya, dan sebagian disebabkan karena kina merupakan basa lemah, sehingga akan memiliki kepekatan yang tinggi d dalam vakuola makanan P. falciparum

Heme adalah hasil sampingan dari penghancuran haemoglobin di dalam vakuola makanan,yang pada keadaan normal oleh enzim tersebut diubah menjadi pigmen malaria yang tidak merusak.

4. Golongan antifolat

A. Pirimetamin

Pirimetamin ialah turunan pirimidin yang berbentuk bubuk putih, tidak berasa, tidak larut dalam air dan hanya sedikit larut dalam asam klorida.

Indikasi – profilaksis malaria

MEKANISME KERJA

pirimetamin menghambat enzim dihidrofolat reduktase, Enzim ini bekerja dalam rangkaian reaksi sintesis purin. plasmodia  penghambatannya menyebabkan gagalnya pembelahan inti pada pertumbuhan skizon dalam hati dan eritrosit. 

5. Meflokuin

Farmakodinamik – mekanisme antimalarianya belum diketahui dengan jelas, tetapi dalam beberapa hal meflokuin mirip dengan kuinin. Meflokuin memiliki aktivitas skizontosid darah yang kuat terhadap P. falciparum dan P. vivax, tetapi tidak aktif terhadap fase eksoeritrosit dan gametosit.

6. Halofantrin

Indikasi – sebagai pilihan selain kina dan meflokuin untuk mengobati serangan akut malaria yang resisten klorokuin dan P. falciparum yang resisten terhadap berbagai obat.

alofantrin diberikan secara oral. Penggunaan halofantrin terbatas, karena absorpsinya yang ireguler dan potensinya menimbulkan aritmia jantung.

Setelah pemberian oral, kadar puncak plasma dicapai dalam 4-8 jam, waktu paruhnya berkisar antara 10-90 jam.

7. Lumefantrin

Lumefantrin adalah suatu arilalkohol halofantrin yang tersedia dalam bentuk kombinasi tetap dengan artemeter.

Kombinasi ini sangat efektif mengobati malaria falciparum dan belum ada laporan tentang adanya efek kardiotoksik.

8. Doksisiklin/Tetrasiklin

Indikasi – digunakan untuk profilaksis bagi daerah-daerah endemik yang terjangkit P. falciparum yang resisten dengan berbagai obat.

9. Artemisinin dan derivatnya

Obat ini merupakan senyawa trioksan yang diekstrak dari tanaman Artemisia anua (qinghaosu).

Derivat artemisinin :

1. Artesunat – garam suksinil natrium artemisinin yang larut baik dalam air tetapi tidak stabil dalam larutan

2. Artemeter – metal eter artemisinin yang larut dalam lemak

10. Atovakuon

Atovakuon adalah hidroksi naftokuinon.

Mekanisme menghambat transport elektron pada membran mitokondria plasmodium.