antenatal care

34
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar dirawat di rumah sakit, tetapi angka kematian ibu (AKI) memerlukan perjalanan panjang untuk dapat mencapai sasaran yang berarti. Sebagai negara dengan keadaan geografis yang beraneka dan luas, angka kematian ibu bervariasi antara: 5.800/100.000 sedangkan angka kematian perinatal berkisar antara 25- 750/100.000 persalinan hidup. Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal disetiap rumah sakit baik pemerintah maupun rumah sakit swasta telah dicanangkan gagasan untuk meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui RS sayang bayi dan RS sayang ibu. Kalau dikaji lebih mendalam bahwa proses kematian ibu mempunyai perjalanan yang panjang sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak melakukan “ Antenatal Care ” (pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, menyusui dan kembalinya kesehatan alat reproduksi, serta menyampaikan betapa pentingnya interval kehamilan berikutnya sehingga dapat tercapai sumber daya manusia yang diharapkan.(manabe IBG,2001:88-93) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 1

Upload: ryan-zein

Post on 30-Oct-2014

74 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antenatal Care

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Angka kematian perinatal (AKP) dengan cepat dapat diturunkan karena sebagian besar

dirawat di rumah sakit, tetapi angka kematian ibu (AKI) memerlukan perjalanan panjang

untuk dapat mencapai sasaran yang berarti.

Sebagai negara dengan keadaan geografis yang beraneka dan luas, angka kematian ibu

bervariasi antara: 5.800/100.000 sedangkan angka kematian perinatal berkisar antara 25-

750/100.000 persalinan hidup.

Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kematian ibu dan angka

kematian perinatal disetiap rumah sakit baik pemerintah maupun rumah sakit swasta telah

dicanangkan gagasan untuk meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui RS

sayang bayi dan RS sayang ibu.

Kalau dikaji lebih mendalam bahwa proses kematian ibu mempunyai perjalanan

yang panjang sehingga pencegahan dapat dilakukan sejak melakukan “Antenatal Care”

(pemeriksaan kehamilan) melalui pendidikan berkaitan dengan kesehatan ibu hamil,

menyusui dan kembalinya kesehatan alat reproduksi, serta menyampaikan betapa pentingnya

interval kehamilan berikutnya sehingga dapat tercapai sumber daya manusia yang

diharapkan.(manabe IBG,2001:88-93)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir

(HPHT). Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi

sampai 3 bulan, triwulan keduadari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan

ketujuh sampai 9 bulan.

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari serta perubahan sosial

di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang

biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam

memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana yang menyambut anggota

keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu serta

tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak

normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran

1

Page 2: Antenatal Care

bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem

penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama

kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk

memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan medeteksi ibu dengan

kehamilan normal.

Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia

merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.(sarwono,2006)

2

Page 3: Antenatal Care

BAB II

PEMBAHASAN

II.1Pengertian

a.Antenatal Care : Pengawasan sebelum persalinan terutama ditentukan pada pertumbuhan

dan perkembangan janin dalam rahim (MannabeIBG, 2001 : 93).

b.Antenatal Care : Perawatan sebelum masa persalinan atau perawatan pada ibu hamil

(Ibrahim Cristina. S, 1993 : 49).

c.Antenatal Care : Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan ibu dan janin

secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan

(Mochtar, 1998 : 48).

d.Antenatal Care : pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya

yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan

(Depkes RI, 2001:3).

II.2 Tujuan Antenatal Care

II.2.1 Tujuan Umum

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik, mental ibu dan janin selama kehamilan, persalinan dan

nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat (Mochtar, 1998 : 47).

II.2.2 Tujuan Khusus

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi

Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikassi yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif

3

Page 4: Antenatal Care

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh

kembang secara normal (sarwono,2006)

II.3 Manfaat Antenatal Care

a. Dapat mengikuti dan mengetahui tindakan kesehatan ibu dan janin sehingga kalau ada

kelainan bisa segera diperbaiki.

b. Memperoleh pelayanan 5 T (Timbang, Tensi, Tinggi fundus uteri, Tetanus Toxoid, Tablet Fe)

dan pelayanan lainnya.

c. Supaya memperoleh nasehat tentang kesehatan dan keluarga berencana yang meliputi

berbagai hal seperti :

1)Perawatan diri selama hamil

2) Kebutuhan makanan

3)Penjelasan tentang kehamilan

4) Persiapan persalinan

5)Tanda dan bahaya pada kehamilan dan persalinan

6)Penyuluhan keluarga berencana (Dep-kes RI, 1997)

II.4 Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care

a. Jadwal melakukan pemeriksaan Antenatal Care sebanyak 12 - 13 kali selama kehamilan.

Di negara berkembang pemeriksaan Antenatal Care dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup

sebagai kasus tercatat.

1)Pemeriksaan pertama dilaksanakan segera setelah diketahui terlambat haidnya satu bulan.

2)Pemeriksaan ulang setiap dua minggu sampai umur kehamilan delapan bulan.

3)Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah umur kehamilan delapan bulan sampai

terjadinya persalinan.

b. Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan yaitu trimester

pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali dantrimester ketiga 2 kali.

c. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau bila janin tidak

bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknaes, 2003:45).

4

Page 5: Antenatal Care

II.5 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care

a. Kebijakan Program

Walaupun pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi

anamnese, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi

serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun dalam penerapan

operasional .

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis

kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan) untuk ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi “7T “ :

1. Timbang berat badan

Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada

waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.

2. Ukur Tekanan darah

Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu

diwaspadai adanya preeklamsia.

3. Ukur Tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap

5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

6. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual

7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional

tidak dapat diberikan oleh dukun bayi.

b. Kebijakan Tekhnis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu

sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen- komponen sebagai

berikut :

5

Page 6: Antenatal Care

1)Mengupayakan kehamilan sehat

2)Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan serta rujukan bila

diperlukan

3)Persiapan persalinan yang bersih dan aman (Saefudin AB, dkk, 2002:73).

II.6 Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Care

Pemeriksaan fisik

1)Pemeriksaan fisik umum

a) Tinggi badan

b)Berat badan, TTV : Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu

2)Kepala dan leher

a)Edema pada wajah

b)Ikterus pada mata

c) Mulut pucat

d)Leher, pembesaran kelenjar tiroid

3)Tangan dan kaki

a)Edema di ujung jari

b)Kuku jari pucat

c) Varices vena

d)Reflek/patella resiko atau tidak

4) Payudara

a) Ukuran simetris

b)Puting susu menonjol atau masuk

c)Keluarnya kolustrum atau cairan lain

d)Massa, ada/tidak ada

e) Nodul axilla

5) Abdomen

a)Luka bekas operasi

b)Tinggi fundus uteri (jika > 12 minggu)

c)Letak presentasi, posisi dan penurunan kepala (kalau > 36 minggu)

d)Denyut jantung janin (DJJ) jika > 18 minggu

6

Page 7: Antenatal Care

6)Genetalia Luar (Eksternal)

a)Varices

b)Perdarahan

c)Luka

d)Cairan yang keluar

e)Pengeluaran dari uretra dan skene

f)Kelenjar bartholin, bengkak (massa), cairan yang keluar

7)Genetalia Dalam (Internal)

a)Serviks meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan, posisi mobilitas, tertutup atau

terbuka.

b)Vagina meliputi cairan yang keluar

c)Ukuran adneksa, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan massa(pada trimester pertama)

(Syarifudin AB, dkk, 2002:73)

II.7 Intervensi Dalam Pelayanan Antenatal Care (Mochtar R, 1998:73)

Intervensi dalam pelayanan antenatal care adalah perlakuan yang diberikan kepada ibu hamil

setelah dibuat diagnosa kehamilan. Adapun intervensi dalam pelayanan antenatal care

adalah :

a. Intervensi Dasar

1)Pemberian Tetanus Toxoid

Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum,

pemberian TT baru menimbulkan efek perlindungan bila diberikan sekurang-kurangnya 2

kali dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu telah mendapatkan TT 2

kali pada kehamilan yang lalu atau pada masa calon pengantin, maka TT cukup diberikan

satu kali (TT ulang). Untuk menjaga efektifitas vaksin perlu diperhatikan cara penyimpanan

serta dosis pemberian yang tepat.

Dosis dan pemberian 0,5 cc pada lengan atas

Jadwal pemberian

Bila ibu hamil belum pernah mendapat TT atau meragukan perlu diberikan suntikan

TT sedini mungkin (sejak kunjungan yang pertama), sebanyak 2 kali dengan jarak minimal

satu bulan. Pemberian TT kepada ibu hamil tidak membahayakan, walaupun diberikan pada

7

Page 8: Antenatal Care

kehamilan muda. Bila ibu pernah mendapatkan suntikan ulang/booster 1 kali pada kunjungan

antenatal yang pertama.

Antigen Interval

(selang waktu minimal)

Lama perlindungan % perlindungan

TT1 Pada kunjungan antenatal pertama - -

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun * 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

2)Pemberian tablet zat besi (Fe)

Tujuan pemberian tablet dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera

mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg)

dan Asam Folat 500 µg, minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak

diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.

Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas karena pada masa

kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat.

3)Pemberian Tablet multivitamin yang mengandung mineral

Tujuan pemberian tablet multivitamin yang mengandung mineral adalah untuk

memenuhi kebutuhan akan berbagai vitamin dan mineral bagi ibu hamil dan janin/bayi

selama hamil dan nifas. Cara pemberian 1 tablet/hari, selama masa kehamilan dan nifas.

(Mochtar R., 1998:73)

4)Timbang Berat Badan

Rumus BB ideal ibu hamil (BBIH) = BBI + (UH x 0.35) 

BBIH : Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari. 

BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm

(TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm

UH = Umur kehamilan dalam minggu. Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko

penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui.

8

Page 9: Antenatal Care

0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah

350 gram atau 0.35 kg. Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan

lebih. Ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).

II.8 Kunjungan / Pemeriksaan Pertama Antenatal Care

Tujuan

1. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan

2. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan

3. Menentukan status kesehatan ibu dan janin

4. Menentukan kehamilan normal atau abnormal serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan

5. Menentukan rencana pemeriksaan/ penatalaksanaan selanjutnya

II.9 Penilaian klinik

Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak pertama antara

petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal berakhir pada pemeriksaan 6 minggu

setelah persalinan. Pada setiap kunjungan antenatal, petugas mengumpulkan dan

menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, untuk

mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterin, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.

9

Page 10: Antenatal Care

Anamnesis

Riwayat kehamilan ini Riwayat obstetri lalu Riwayat penyakit Riwayat sosial

ekonomi

Usia ibu hamil

Hari pertama haid

terakhir, siklus haid

Perdarahan pervaginam

Keputihan

Mual dan muntah

Masalah/kelainan pada

kehamilan sekarang

Pemakaian obat-obat

(term

Jumlah kehamilan

Jumlah persalinan

Jumlah persalinan

cukup bulan

Jumlah persalinan

prematur

Jumlah anak hidup

Jumlah keguguran

Jumlah aborsi

Perdarahan pada

kehamilan, persalinan,

nifas terdahulu

Adanya hipertensi

dalam kehamilan pada

kehamilan terdahulu

Berat bayi < 2,5 kg atau

beratbayi > 4 kg

Adanya masalah-

masalah selama

kehamilan, persalinan,

nifas terdahulu

Jantung

Tekanan darah

tinggi

Diabetes mellitus

TBC

Pernah operasi

Alergi

obat/makanan

Ginjal

Asma

Epilepsi hati

Pernah kecelakaan

status perkawinan

respon ibu dan

keluarga terhadap

kehamilan

jumlah keluarga di

rumah yang

membantu

siapa pembuat

keputusan dalam

keluarga

kebiasaan makan

dan minum

kebiasaan

merokok,

menggunakan

obat-obat dan

alkohol

kehidupan seksual

pekerjaan dan

aktivitas sehari-

hari

pilihan tempat

untuk melahirkan

pendidikan

10

Page 11: Antenatal Care

penghasilan

Identitas Pasien

Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan, dan tingkat pendidikan. Range

usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja, apalagi

kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Tidak

jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk

kemungkinan adanya komplikasi obtetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan

preterm, abortus.

Keluhan Utama

Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa hamil, atau ada

keluhan/masalah lain yang dirasakan.

Riwayat kehamilan Sekarang/Riwayat penyakit sekarang

Kapan hari terakhir menstruasi terakhir pasien dan berapa lama biasanya siklus menstruasi

berlangsung?. Sudah berapa bulan kehamilannya? Pernahkah ada perdarahan, diabetes,

anemia, hipertensi, infeksi saluran kemih, atau masalah selama kehamilan?. Gejala apa yang

menyertai kehamilan pasien (misalnya mual, muntah, nyeri tekan payudara, frekuensi dalam

berkemih).

Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan sebelumnya atau belum (jika sudah,

berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data daasr inisial

pemeriksaan kita).

Riwayat Obstetri dahulu

Rincian lengkap mengenai kehamilan sebelumnya (paritas= jumlah persalinan bayi yang

potensial untuk lahir hidup: Graviditas= jumlah kehamilan) diantaranya kehamilan, cara

persalinan, komplikasi pada ibu/bayi, kesulitan saat menyusui, berat lahir, jenis kelamin,

nama, keadaan kesehatan anak sekarang, keguguran, riwayat ginekologis terdahulu.

Tanyakan secara khusus mengenai penyakit jantung, murmur, diabetes, hipertensi, anemia,

epilepsi, dan lakukan penilaian fungsi kardiorespiratorius.11

Page 12: Antenatal Care

Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi

saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.

Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidaknya nyeri haid atau gangguan haid lainnya, riwayat

penyakit kandungan lainnya.

Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya

Riwayat Sosial / Ekonomi

Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.

Pemeriksaan

Fisik umum Pemeriksaan luar Pemeriksaan dalam Laboratorium

Kunjungan pertama :

Tekanan darah

Suhu badan

Nadi

Pernafasan

Berat badan

Tinggi badan

Muka: edema, pucat

Mulut & gigi:

kebersihan, karies,

tonsil, paru

Tiroid/gondok

Tulang

Pada setiap

kunjungan:

Mengukur tinggi

fundus uteri

Palpasi untuk

menentukan letak

janin (atau lebih 28

minggu)

Auskultasi detak

jantung janin

Pada kunjungan

pertama:

Pemeriksaan

vulva/perineum

untuk:

Varises

Kondiloma

Edema

Hemoroid

Kelainan lain

Pemeriksaan dengan

spekulum untuk

Kunjungan pertama:

Darah:

Hemoglobin

Glukosa

VDRL

Urin:

Warna, bau,

kejernihan

Protein

Glukosa

Nitrit/LEA

12

Page 13: Antenatal Care

belakang/punggung;

skoliosis

Payudar: puting susu,

tumor

Abdomen: bekas

operasi

Ekstremitas: edema,

varises, refleks patella

Costovertebral Angle

Tenderness (CVAT)

Kulit:

kebersihan/penyakit

kulit

Kunjungan berikut:

Tekanan darah

Berat badan

Edema

Masalah dari

kunjungan pertama

menila:

Serviks

Tanda-tanda infeksi

Cairan dari ostium

uteri

Pemeriksaan untuk

menilai:

Serviks*

Uterus*

Adneksa*

Bartholin

Skena

Uretra

*bila usia kehamilan

< 12 minggu

Memantau tumbuh kembang janin (nilai normal)

Usia

kehamilan

Tinggi fundus

Dalam cm Menggunakan penunjuk-penunjuk badan

12 minggu - Teraba di atas simfisis pubis13

Page 14: Antenatal Care

16 minggu -

Di tengah, antara simfisis pubis dan

umbilikus

20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilikus

22-27

minggu

usia kehamilan dlm minggu =

cm (± 2cm) -

28 minggu 28 cm (± 2 cm)

Di tengah, antara umbilikus dan prosesus

sifoideus

29-35

minggu

usia kehamilan dlm minggu =

cm (± 2cm) -

36 minggu 36 cm (± 2 cm) Pada prosesus sifoideus

Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik

Abdomen

Inspeksi:

Membesar / tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen mungkin belum nyata)

Palpasi:

Tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan palpasi bimanual

dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat 14

Page 15: Antenatal Care

diukur dengan pita ukuransentimeter, jarak antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os

pubis)

http://

reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/anamnesa-dan-pemeriksaan-obstetri.html

Pemeriksaan palpasi leopold dilakukan dengan sistematika;

1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan

pada ibu.

2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi

kontraksi otot dinding abdomen.

3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu

dengan menghadap kearah muka ibu

4. Pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki

ibu.

15

Page 16: Antenatal Care

Leopold I

Leopold I :

Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.

Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.

Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus ( bokong atau kepala

atau kosong ).

Leopold II

Leopold II :

Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping

kiri dan kanan umbilikus.

Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut

jantung janin nantinya.

16

Page 17: Antenatal Care

Tentukan bagian-bagian kecil janin.

Leopold III

Leopold III :

Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan

perasaan tak nyaman bagi pasien.

Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.

Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah

sudah mengalami engagemen atau belum.

INCLUDEPICTURE

"http://lh4.ggpht.com/_ezSsIEHCzdA/Stj2LOuzNQI/AAAAAAAAA0A/SeFQiUOrcfM/

s1600/clip_image002%5B20%5D%5B2%5D.jpg" \* MERGEFORMATINET

Leopold IV

Leopold IV :

17

Page 18: Antenatal Care

Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki pasien.

Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin.

Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

Pemeriksaan Vagina

Pastikan ada pendamping dan ada privasi. Ingat bahwa pasien mungkin merasa cemas dan

malu. Jelaskan bahwa anda akan memeriksa bagian dalam tubuh wanita tersebut dan

mungkin akan terasa tak nyaman, tetapi seharusnya tidak nyeri.

Lakukan inspeksi untuk melihat adanya benjolan, ulkus, diskolorasi, sekret, dan prolaps yang

jelas. Gunakan jelly pelumas dengan jari terbungkus sarung tangan, masukkan perlahan jari

telunjukdan jari tengah tangan kanan ke dalam vagina. Letakkan tangan kiri di atas simfisis

pubis dan tekanke bawahnperlahan ke arah panggul. Periksa serviks, uterus, dan adneksa,

adakah massa, iregularitas, atau nyeri tekan yang abnormal.

Pemeriksaan Spekulum Cuscoe

Pemeriksaan ini dirancang agar dapat melakukan inspeksi seviks dan dinding dalam vagina.

Pastikan spekulum telah dihangatkan/disterilisasi dan dilapisi pelumas. Masukkan spekulum

dengan bilah tertutup dan letaknya memanjang searah dengan labia. Putar 90º dan kemudian

masukkan sedikit lebih dalam, buka bilahnya perlahan dan pastikan pasien tidak merasa tak

nyaman sepanjang proses tersebut. Kini seharusnya, serviks bisa terlihat, lihat adanya

iregularitas, perdarahan dan ulserasi. Bisa dilakukan pemeriksaan apusan. Tarik spekulum

perlahan dan tutup sebagian. Sambil menarik spekulum semakin jauh keluar lakukan

inspeksi dinding dalam vagina untuk mencari kelainan.

Spekulum Sim

Pemeriksa dengan spekulum ini dilakukan dengan pasien dalam posisi lateral kiri dan kaki

ditekuk. Dengan pemeriksaan in bisa dilakukan inspeksi dinding vagina yang lebih baik dan

khususnya jika ada dugaan prolaps.

Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk

memperkirakan ada/tidaknya disproporsi fetopelvik/sefalopelvik/.

18

Page 19: Antenatal Care

Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah:

1. Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya

plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh dilakukan

di meja operasi, dilakukan dengan cara perabaan foniks dengan sangagt hati-hati)

2. Ketuban pecah dini dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi korioamnionitis

*pemeriksaan dalam (vaginal touche) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan antenatal

pertama, kecuali ada indikasi.

Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh bermakna untuk kepentingan obstetrik

(persalinan) adalah pemeriksaan padda usia kehamilan di atas 34-36 minggu untuk

memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin, penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir,

serta pelvimetriklinik untuk penilaian kemungkinan persalinan normal pervaginam. Alasan

lainnya, pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan

lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk eksplorasi.

II.10 Penyuluhan bagi ibu hamil

Penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan, untuk memberikan pengetahuan mengenai

kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama hamil

serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

a) Prinsip penyuluhan, meliputi :

(1)Memperlakukan ibu hamil dengan sopan dan baik

(2)Memahami, menghargai dan merasa keadaan ibu (status, pendidikan, sosial

ekonomi, emosi) sebagaimana mestinya.

(3) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan sudah dipahami.

(4)Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan

sehari-hari.

(5) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan resiko yang dipunyai ibu.

c)Isi penyuluhan meliputi:

(1)Gizi tinggi protein dan tinggi kalori ibu, dianjurkan untuk:

(a)Tidak membatasi jumlah dan jenis makanan

19

Page 20: Antenatal Care

(b) Makan makanan yang bergizi, tinggi kalori dan tinggi protein

(c)Minum lebih banyak dari biasanya (10 gelas). (Mochtar R., 1998:73)

(2) Perawatan Payudara

Penyuluhan meliputi :

(a)Manfaat perawatan payudara sejak kehamilan 7bulan

(b) Cara perawatan payudara

(3) Kebersihan diri

Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya perubahan

hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap infeksi, ibu perlu mandi dan sikat

gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari

(4)Istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik berat

(5) Senam hamil

20

Page 21: Antenatal Care

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan dan Saran

III.1.1 Kesimpulan

Dari hasil beberapa artikel maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dapat mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikas yang mungkin terjadi

selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan

2. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya

dengan trauma seminimal mungkin

3. Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting

karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

III.1.2 SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Untuk dokter, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya yang bersangkutan diharapkan lebih

memperhatikan ibu-ibu hamil terutama dengan ibu-ibu yang mengalami risiko kehamilan,

dimana tingkat kematian ibu dan bayi masih tinggi.

2. Bagi petugas kesehatan yang bertugas di Puskesmas, rumah sakit, klinik, agar meningkatkan

kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan kehamilan agar pengetahuan ibu hamil lebih

baik.

3. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, diharapkan persalinan berjalan dengan normal,

meminimalkan segala risiko-risiko baik untuk ibu maupun janinnya.

21

Page 22: Antenatal Care

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul Bari, dkk. ed . (2006) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. Edisi pertama. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Jakarta.

Winknjosastro, Hanifa. Ed. (1999) Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Artikel Kesehatan FKUNHAS. (2010) Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan

Patologis. [internet]. Tersedia dalam : <http://www.ph-gmu.org> [Diakses 4 oktober 2011].

Depkes RI. ( 1997).  Pedoman Pelayanan Antenatal Di Tingkat Pelayanan Dasar. [internet].

Tersedia dalam : < http://www.depkes.go.id>Jakarta. [diakses 4 oktober 2011]

Ibrahim Christina. S, (1993)  Perawatan Kebidanan. Buana Karya Aksara. Jakarta.

Mannaba IBG. (2001)  Kapita Selecta Penatalaksanaan Rutin Obstetric Ginecologi

dan KB. EGC. Jakarta.

Mochtar Rustam. (1998) Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. Jilid

2, Edisi 2. EGC. Jakarta.

Notoatmodjo. (1993).  Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku

Kesehatan. Andi Offset. Yogyakarta.

Notoatmodjo. (1996) Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

22

Page 23: Antenatal Care

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan............................................................................................................1

I.1 Latar Belakang..................................................................................................1

BAB II Pembahasan...........................................................................................................3

II.1 Pengertian........................................................................................................3

II.2 Tujuan Antenatal Care.....................................................................................3

II.2.1 Tujuan Umum...................................................................................3

II.2.2 Tujuan Khusus..................................................................................3

II.3 Manfaat Antenatal Care...................................................................................4

II.4 Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care................................................................5

II.5 Kebijakan Pelayanan Antenatal Care...............................................................6

II.6 Pemeriksaan Dalam Pelayanan Antenatal Care..............................................6

II.7 Intervensi Dalam Pelayanan Antenatal Care....................................................7

II.8 Kunjungan atau Pemeriksaan Pertama ANC....................................................9

II.9 Penilaian Klinik.................................................................................................9

II.10 Penyuluhan Bagi Ibu Hamil...........................................................................20

BAB III Penutup.................................................................................................................22

III.1 Kesimpulan dan Saran....................................................................................22

III.1.1 Kesimpulan......................................................................................22

III.1.2 saran.................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iii

23

Page 24: Antenatal Care

24