antara/yudha me dia indonesia besaran hpp ideal tidak picu ... filefasilitas kredit usaha rakyat...

1
10 E KO NOMI SABTU, 24 DESEMBER 2011 KREDIT CALON TKI: Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sofyan Basir (kanan) bertukar naskah dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat seusai menandatangani nota kesepahaman tentang pemberian fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) kepada calon TKI di Jakarta, Kamis (22/12). Perusahaan BRI Muhamad Ali yang mengatakan, menje- lang Natal besok, telah terjadi tren kenaikan penarikan uang. Transaksi tunai di ATM BRI yang biasanya Rp358,85 miliar melonjak menjadi Rp390,88 mi- liar per hari. Transaksi nontunai ATM juga naik dari Rp122,14 miliar menjadi Rp138,3 miliar dalam seminggu terakhir. Untuk mengantisipasinya, BRI menyiapkan dana Rp19,25 triliun. Jumlah itu lebih besar 37% daripada tahun lalu. Adapun BNI telah meningkat- kan persediaan uang tunai hari- annya hingga 20% selama perio- de 19 Desember 2011 hingga 7 Januari 2012, dengan total nilai Rp16,2 triliun. General Manager Jaringan dan Layanan BNI Ang- goro Eko Cahyo mengatakan pihaknya juga memantau 24 jam kondisi jaringan ATM mereka. Senada, Bank Mandiri menyi- apkan tambahan dana tunai Rp4 triliun, dengan komposisi 35% dipusatkan untuk Jabodetabek. Direktur Teknologi dan Operasi Bank Mandiri Kresno Sediarsi mengatakan pihaknya menyiap- kan sekitar Rp850 miliar per hari atau naik 5%-10% dari hari biasa. “Kami telah menyiapkan uang untuk mengisi ATM, men- jaga suplai, infrastruktur, dan sistem operasional ATM agar kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menjelang Natal dan Tahun Baru terjaga.” Sejumlah cabang tertentu dari BRI, BNI, dan Mandiri akan memberikan pelayanan dengan operasional terbatas pada Senin depan (26/12). (GA/E-2) MEMASUKI akhir tahun, Bank Indonesia dan pelaku industri perbankan memastikan kondisi likuiditas aman. Sejumlah bank sudah menyiapkan tambahan dana tunai untuk mengantisipa- si kenaikan penarikan dana oleh masyarakat selama periode Na- tal dan Tahun Baru ini. “Likuiditas melimpah karena banyak realisasi anggaran peme- rintah di akhir tahun. Tidak ada masalah, biasanya juga begitu,” kata Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Wim- boh Santoso di Jakarta, kemarin. Menurut dia, peningkatan kebutuhan dana masyarakat untuk belanja akhir tahun meru- pakan pola yang sudah dibaca oleh perbankan sehingga mere- ka telah menyiapkan diri. Hal itu diamini Sekretaris Jelang Libur Akhir Tahun Bank Amankan Suplai Uang Tunai FREEPORT PEDULI PENDIDIKAN: Direktur EVP-CAO PT Freeport Indonesia Sinta Sirait (kiri) bersama Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti (tengah), Senior Advisor PT Freeport Indonesia August Kafiar, dan beberapa penulis buku Kitorang Bacarita pada peluncuran buku tersebut di Jakarta, Rabu (21/12). KEMENTERIAN Perumahan Rakyat masih menunggu usulan kenaikan harga unit rumah susun sederhana milik (rusunami) dari Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh In- donesia (Apersi). Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz di Jakarta, Kamis (22/12) malam, mengatakan telah membuat tim kecil yang bertugas menam- pung usulan harga dari REI dan Apersi. Namun, usulan harga itu mensyaratkan transparansi dalam penghitungan serta menggunakan indeks harga. “Sampai saat ini belum ada usulan,” kata Djan. Ia menginginkan program rusunami berkembang kembali sete- lah mati suri sekitar empat tahun. Untuk itu, proses perizinan yang lebih mudah dan harga yang bisa menarik pengembang maupun pembeli akan dipertimbangkan. (NG/E-2) Askes Prediksi Laba 2012 Stagnan PT Askes menargetkan kenaikan pendapatan menjadi Rp10,6 triliun pada 2012. Namun, jumlah laba diperkirakan serupa de- ngan tahun ini, yaitu sekitar Rp1,6 triliun. Adapun pendapatan tahun ini diperkirakan mencapai Rp9,3 triliun atau melampaui target semula, Rp8,9 triliun. “Laba tetap Rp1,6 triliun karena premi naik, tapi tarif juga kita naikkan, jadi sama,” kata Dirut Askes I Gede Subawa di Jakarta, kemarin. Dari segi jumlah peserta Askes, ia memprediksi tidak akan ba- nyak tambahan tahun depan mengingat adanya moratorium pe- nerimaan PNS. Hingga triwulan III 2011, peserta Jamkesmas Askes tercatat 76,4 juta orang. Terkait rencana pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan So- sial (BPJS), Subawa menilai masalah pendataan seluruh penduduk akan menjadi tantangan. (*/E-2) CIMB Niaga-Shizuoka Bank Beraliansi PT Bank CIMB Niaga Tbk, kemarin, meresmikan aliansi strategis dengan Shizuoka Bank untuk memfasilitasi kebutuhan nasabah bank di prefektur terbesar Jepang tersebut di Indonesia. Kerja sama itu terutama menyasar industri otomotif Jepang yang selama ini beroperasi di Indonesia. Presdir CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan nasabah Shi- zuoka Bank berasal dari kalangan industri besar sebab Shizuoka merupakan salah satu sentra ekonomi Jepang. “Portofolio nasabah Jepang kita, dari segi jumlah, belum banyak, di bawah 70 (perusa- haan) yang punya rekening. Kalau total kredit kami Rp122 triliun, (Jepang) kurang lebih 3%. Kita ingin dengan kerja sama ini bisa jadi sekitar 6%,” imbuhnya. Adapun CEO Shizuoka Bank Katsunori Nakanishi mengatakan pilihannya untuk bekerja sama dengan CIMB Niaga karena bank itu sudah lebih dahulu memiliki Japanese Desk, layanan khusus bagi investor Jepang di Indonesia. Menurutnya, nasabah Shizuoka Bank yang beroperasi di Indonesia mencapai 86 perusahaan. Keba- nyakan ialah nama besar industri otomotif seperti Toyota, Yamaha, Suzuki, dan Honda. (GA/E-2) EKONOMIKA Kemenpera Tunggu Usulan REI-Apersi Pemerintah mesti mewaspadai cuaca buruk pada 2012 yang dikhawatirkan akan menyebabkan banyak gagal panen. AKHMAD MUSTAIN P EMERINTAH mela- lui Dewan Ketahanan Pangan Nasional se- dang memperhitung- kan angka penaikan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras yang ideal. Besaran tersebut jangan sampai meningkatkan laju ke- naikan harga beras di tingkat konsumen. Menteri Pertanian Suswono menegaskan hal itu saat ditemui di sela-sela rapat kerja pemerin- tah di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin. “Sekarang belum bisa (sebut- kan angka penaikan). Saya min- ta Dewan Ketahanan Pangan untuk melakukan kajian terle- bih dahulu, mudah-mudahan menemukan angka yang bisa diajukan ke Menko Perekono- Besaran HPP Ideal tidak Picu Inflasi ngan terlalu tinggi, tetap pro- porsional,” ungkap Fadhil. Menurut dia, penaikan HPP yang proporsional berkisar 25%-30%. Berbeda dengan Fadhil, pengamat pertanian Hermanto Siregar memperkirakan penaik- an HPP tahun depan tidak akan memengaruhi inflasi. Kalaupun terjadi inasi yang dipicu kenaikan harga beras, faktor produksi akan menjadi penyebabnya. Hermanto meminta pemerin- tah mewaspadai cuaca buruk pada 2012 yang dikhawatirkan akan menyebabkan banyak ga- gal panen. Pada kesempatan terpisah, Guru Besar Unila bidang ilmu ekonomi pertanian Bustanul Arifin mengusulkan adanya perubahan mekanisme dalam menentukan HPP. Jika sebe- lum nya pemerintah hanya menerapkan satu patokan, ia mengusulkan agar penentuan HPP dilakukan dengan parame- ter kisaran harga, kualitas, dan tingkat biaya regional. (*/Fid/ AI/E-1) mustain @mediaindonesia.com mian,” ujarnya. Suswono mengatakan pe- naikan HPP harus mengacu ke empat faktor, yakni kenaikan kesejahteraan petani, tidak mengakibatkan inasi, perhi- tungan harga beras dunia, dan acuan harga pembelian beras oleh Bulog saat ini. Dari sisi petani, harga yang berlaku saat ini berada cukup jauh di atas HPP yang ditetap- kan. Petani sedang menikmati harga yang bagus sehingga penaikan HPP mungkin dilaku- kan, tetapi tidak mendesak. Walau nantinya pemerintah memutuskan tidak menaikkan HPP, Suswono meminta Bulog tetap menyerap beras petani dengan maksimal. Pasalnya, pemerintah sudah mengeluar- kan instruksi presiden tentang kebijakan pengamanan cadang- an beras untuk menghadapi iklim ekstrem. Peraturan itu memberi Bulog keleluasaan untuk menyerap beras dan gabah petani sesuai dengan harga pasar. Saat ini, pemerintah menetap- kan HPP gabah kering panen Rp2.640/kg dan Rp2.685/kg di penggilingan. HPP gabah kering giling Rp3.300/kg dan Rp3.345/ kg di gudang Bulog. HPP beras dipatok Rp5.060/kg. Harga beras di tingkat petani kini telah mencapai Rp6.500/kg. Penaikan wajar Pegamat ekonomi Fadhil Hasan memperkirakan penaik- an HPP akan mendorong ke- naikan harga beras di tingkat konsumen. Kenaikan harga di pasar itulah yang bakal memicu inasi. Meski demikian, penaikan HPP diperlukan karena ting- ginya selisih dengan harga faktual membuat HPP tidak efektif. Ia menilai penaikan HPP merupakan hal yang wajar dan penting sebagai insentif petani dalam meningkatkan produksi mereka. “Namun, penaikan HPP ja- Suswono Menteri Pertanian MI/SUSANTO Bakrie Life kembali Gagal Bayar Utang PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) dipastikan kembali gagal membayar cicilan bunga nasa- bah Diamond Investa yang ter tunggak. Pasalnya, anak perusahaan Bakrie Capital terse- but tidak memiliki dana untuk membayar utang yang total mencapai Rp270 miliar. Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Bakrie Timoer Susanto mengaku belum ada perkem- bangan positif yang berkaitan dengan pemasukan dana untuk membayar cicilan bunga nasa- bah Diamond Investa. “Saat ini belum ada perkem- bangan positif. Dari mana dana dicarikan, kami tidak mengeta- huinya. Yah, memang saya lagi pusing,” ungkapnya kepada Media Indonesia saat dihubungi, kemarin. Dia mengatakan Bakrie Life berikut pemegang saham, ko- misaris, dan seluruh direksi telah mengadakan pertemuan dengan Bapepam-LK. Menurut- nya, pihak Bapepam meminta agar ada pembayaran sebelum Januari 2012. “Namun, sebagian sepertinya sulit terealisasi walau grup mengusahakan,” jelasnya. Timoer mengaku saat ini menunggu pinjaman subordi- nasi dari pemegang saham sebagaimana pembayaran-pem- bayaran sebelumnya. Sementara ini, sedang diusahakan pencari- an dananya. “Berharap ada pro- gres setiap minggunya. Kami juga dipanggil Bapepam-LK juga untuk diminta progres- nya,” jelasnya. Batalnya Bakrie Life dalam membayar cicilan utang pada periode Desember 2011 terha- dap 200 nasabahnya menambah deretan janji-janji palsu perusa- haan tersebut. Dana pokok na- sabah Diamond Investa yang direncanakan dicicil 25% per ta- hun tidak juga dibayar padahal sudah di penghujung 2011. Seperti diketahui, Bakrie Life telah berjanji akan melunasi utang berikut bunganya. Pemba- yarannya dilakukan dengan cara mencicil, pada Maret, Juni, Sep- tember, dan Desember, masing- masing 6,5%. Namun, Bakrie Life baru membayar dana pokok sebesar 16%, yaitu di Maret 2010, Juni 2010. dan September 2010. Adapun total sisa cicilan pokok dan bunga Diamond Investa yang belum dibayar yaitu per September 2010 sampai dengan Januari 2012. (WR/E-3) perbedaan waktu pencatatan BPYDS dengan kementerian/ lembaga dan BUMN penerima bantuan. “Penyelesaian harus segera dilakukan,” tegurnya. Catatan lain yang ia sampai- kan, BPK meminta pemerintah tidak menunda pencairan dana public service obligation (PSO) BUMN agar tidak mengganggu operasional perusahaan. “Peme- rintah sering kali menunda pencairan, sehingga perusahaan yang ditugasi pemerintah ka- lang kabut,” kata Ilya. Menurutnya, dua BUMN yang sering berteriak belum dibayarkan dana PSO-nya yaitu PT Kereta Api Indonesia dan PT Pelni. PSO untuk KAI dan Pelni diberikan dalam rangka pelayanan penumpang kelas ekonomi. Ilya menuturkan meskipun BUMN tersebut sudah menda- pat persetujuan memperoleh dana PSO, umumnya baru dicairkan sekitar kuartal III setiap tahun. “PSO KAI selalu terlambat dicairkan biasanya kalau tidak September, ya Okto- ber,” ujarnya. Menurut Ilya, memperlam- bat pelunasan pembayaran PSO tidak dibenarkan karena perusahaan yang ditugasi mem- butuhkan dana tersebut untuk operasional. “Jadi pemerintah jangan se- perti bercanda terus. Kalau me- mang sudah diputuskan mem- peroleh PSO ya harus disegera- kan,” ujarnya. (*/Ant/E-2) HASIL audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap- kan beberapa masalah di BUMN, antara lain sistem pengendalian intern BUMN, manajemen aset, kontrak, dan bantuan peme- rintah yang belum ditetapkan statusnya (BPYDS). Hal itu disampaikan Audi- tor Utama Keuangan Negara VII BPK Ilya Avianti dalam pertemuan BPK, Kementerian BUMN, dan BUMN di Gedung Telkom, Jakarta, kemarin. “Dari hasil laporan pemeriksaan yang dikeluarkan pada 2010, hanya 22 BUMN yang memenuhi reko- mendasi sistem pengendalian internal, 88 belum sepenuhnya sesuai, dan 26 tidak sesuai.” Adapun pada kategori mana- jemen aset, menurut Ilya, masih ada kendala berupa jumlah dan luas tanah perusahaan yang dipertanyakan kewajarannya. Juga, pengelolaan aset dan ba- ngunan tanpa perjanjian yang memadai. Untuk manajemen kontrak, Ilya menjelaskan maraknya kontrak yang tidak memperha- tikan sumber daya. Karena itu, perusahaan berada dalam posisi yang lemah. “Beberapa perjan- jian mengindikasikan potensi kehilangan aset negara.” Di sisi lain, audit BPK menca- tat nilai BPYDS 23 BUMN senilai Rp47,52 triliun. Sebagian besar BUMN belum mematuhi PP No 6/2006 tentang BPYDS harus dicatat berdasarkan ber- ita acara serah terima. Adanya Pengelolaan Aset BUMN masih Cacat ANTARA/DHONI SETIAWAN ANTARA/YUDHA

Upload: doandieu

Post on 29-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANTARA/YUDHA Me dia Indonesia Besaran HPP Ideal tidak Picu ... filefasilitas kredit usaha rakyat (KUR) ... Untuk mengantisipasinya, BRI menyiapkan dana Rp19,25 ... Ia menginginkan

10 EKONOMI SABTU, 24 DESEMBER 2011

KREDIT CALON TKI: Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sofyan Basir (kanan) bertukar naskah dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat seusai menandatangani nota kesepahaman tentang pemberian fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) kepada calon TKI di Jakarta, Kamis (22/12).

Perusahaan BRI Muhamad Ali yang mengatakan, menje-lang Natal besok, telah terjadi tren ke naik an penarikan uang. Tran sak si tunai di ATM BRI yang biasanya Rp358,85 miliar melon jak menjadi Rp390,88 mi-liar per hari. Transaksi nontunai ATM juga naik dari Rp122,14 miliar menjadi Rp138,3 miliar dalam seminggu terakhir.

Untuk mengantisipasinya, BRI menyiapkan dana Rp19,25 triliun. Jumlah itu lebih besar 37% daripada tahun lalu.

Adapun BNI telah meningkat-kan persediaan uang tunai hari-annya hingga 20% selama perio-de 19 Desember 2011 hingga 7 Januari 2012, dengan total nilai Rp16,2 triliun. General Manager Jaringan dan Layanan BNI Ang-goro Eko Cahyo mengatakan

pihaknya juga memantau 24 jam kondisi jaringan ATM mereka.

Senada, Bank Mandiri menyi-apkan tambahan dana tunai Rp4 triliun, dengan komposisi 35% dipusatkan untuk Jabodetabek. Direktur Teknologi dan Operasi Bank Mandiri Kresno Sediarsi mengatakan pihaknya menyiap-kan sekitar Rp850 mi liar per hari atau naik 5%-10% dari hari biasa. “Kami telah me nyi apkan uang untuk mengisi ATM, men-jaga suplai, infrastruktur, dan sistem operasional ATM agar kenyamanan nasabah dalam bertran saksi menjelang Natal dan Tahun Baru terjaga.”

Sejumlah cabang tertentu dari BRI, BNI, dan Mandiri akan memberikan pelayanan dengan operasional terbatas pada Senin depan (26/12). (GA/E-2)

MEMASUKI akhir tahun, Bank Indonesia dan pelaku industri perbankan memastikan kondisi likuiditas aman. Sejumlah bank sudah menyiapkan tambahan dana tunai untuk mengantisipa-si kenaikan penarikan dana oleh masyarakat selama periode Na-tal dan Tahun Baru ini.

“Likuiditas melimpah karena banyak realisasi anggaran pe me -rintah di akhir tahun. Tidak ada masalah, biasanya juga begitu,” kata Direktur Pe nelitian dan Peng aturan Perbankan BI Wim-boh Santoso di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, peningkatan ke butuhan dana masyarakat un tuk belanja akhir tahun meru-pakan pola yang sudah dibaca oleh perbankan sehingga mere-ka telah menyiapkan diri.

Hal itu diamini Sekretaris

Jelang Libur Akhir Tahun Bank Amankan Suplai Uang Tunai

FREEPORT PEDULI PENDIDIKAN: Direktur EVP-CAO PT Freeport Indonesia Sinta Sirait (kiri) bersama Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti (tengah), Senior Advisor PT Freeport Indonesia August Kafiar, dan beberapa penulis buku Kitorang Bacarita pada peluncuran buku tersebut di Jakarta, Rabu (21/12).

KEMENTERIAN Perumahan Rakyat masih menunggu usulan kenaikan harga unit rumah susun sederhana milik (rusunami) dari Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh In-donesia (Apersi).

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz di Jakarta, Kamis (22/12) malam, mengatakan telah membuat tim kecil yang bertugas menam-pung usulan harga dari REI dan Apersi. Namun, usulan harga itu mensyaratkan transparansi dalam penghitungan serta meng gunakan indeks harga. “Sampai saat ini belum ada usulan,” kata Djan.

Ia menginginkan program rusunami berkembang kembali sete-lah mati suri sekitar empat tahun. Untuk itu, proses perizinan yang lebih mudah dan harga yang bisa menarik pengembang maupun pembeli akan dipertimbangkan. (NG/E-2)

Askes Prediksi Laba 2012 Stagnan PT Askes menargetkan kenaikan pendapatan menjadi Rp10,6 triliun pada 2012. Namun, jumlah laba diperkirakan serupa de-ngan tahun ini, yaitu sekitar Rp1,6 triliun. Adapun pendapatan tahun ini diperkirakan mencapai Rp9,3 triliun atau melampaui target semula, Rp8,9 triliun. “Laba tetap Rp1,6 triliun karena premi naik, tapi tarif juga kita naikkan, jadi sama,” kata Dirut Askes I Gede Subawa di Jakarta, kemarin.

Dari segi jumlah peserta Askes, ia memprediksi tidak akan ba-nyak tambahan tahun depan mengingat adanya moratorium pe-nerimaan PNS. Hingga triwulan III 2011, peserta Jamkesmas Askes tercatat 76,4 juta orang.

Terkait rencana pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan So-sial (BPJS), Subawa menilai masalah pendataan seluruh penduduk akan menjadi tantangan. (*/E-2)

CIMB Niaga-Shizuoka Bank BeraliansiPT Bank CIMB Niaga Tbk, kemarin, meresmikan aliansi strategis dengan Shizuoka Bank untuk memfasilitasi kebutuhan nasabah bank di prefektur terbesar Jepang tersebut di Indonesia. Kerja sama itu terutama menyasar industri otomotif Jepang yang selama ini beroperasi di Indonesia.

Presdir CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan nasabah Shi-zuoka Bank berasal dari kalangan industri besar sebab Shizuoka merupakan salah satu sentra ekonomi Jepang. “Portofolio nasabah Jepang kita, dari segi jumlah, belum banyak, di bawah 70 (perusa-haan) yang punya rekening. Kalau total kredit kami Rp122 triliun, (Jepang) kurang lebih 3%. Kita ingin dengan kerja sama ini bisa jadi sekitar 6%,” imbuhnya.

Adapun CEO Shizuoka Bank Katsunori Nakanishi mengatakan pilihannya untuk bekerja sama dengan CIMB Niaga karena bank itu sudah lebih dahulu memiliki Japanese Desk, layanan khusus bagi investor Jepang di Indonesia. Menurutnya, nasabah Shizuoka Bank yang beroperasi di Indonesia mencapai 86 perusahaan. Keba-nyakan ialah nama besar industri otomotif seperti Toyota, Yamaha, Suzuki, dan Honda. (GA/E-2)

EKONOMIKA

Kemenpera Tunggu Usulan REI-Apersi

Pemerintah mesti mewaspadai cuaca buruk pada 2012 yang dikhawatirkan akan menyebabkan banyak gagal panen.

AKHMAD MUSTAIN

PEMERINTAH mela-lui Dewan Ketahanan Pangan Nasional se-dang memperhitung-

kan angka penaikan harga pem belian pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras yang ideal. Besaran tersebut jangan sampai meningkatkan laju ke-naikan harga beras di tingkat konsumen.

Menteri Pertanian Suswono menegaskan hal itu saat ditemui di sela-sela rapat kerja pemerin-tah di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin.

“Sekarang belum bisa (sebut-kan angka penaikan). Saya min-ta Dewan Ketahanan Pangan untuk melakukan kajian terle-bih dahulu, mudah-mudahan menemukan angka yang bisa diajukan ke Menko Perekono-

Besaran HPP Idealtidak Picu Infl asi

ngan terlalu tinggi, tetap pro-porsional,” ungkap Fadhil. Me nurut dia, penaikan HPP yang proporsional berkisar 25%-30%.

Berbeda dengan Fadhil, peng amat pertanian Hermanto Siregar memperkirakan penaik-an HPP tahun depan tidak akan memengaruhi inflasi. Ka laupun terjadi infl asi yang dipicu kenaikan harga beras, fak tor produksi akan menjadi penyebabnya.

Hermanto meminta pemerin-tah mewaspadai cuaca buruk pa da 2012 yang dikhawatirkan akan menyebabkan banyak ga-gal panen.

Pada kesempatan terpisah, Guru Besar Unila bidang ilmu ekonomi pertanian Bustanul Arifin mengusulkan adanya per ubahan mekanisme dalam menentukan HPP. Jika sebe-lum nya pemerintah hanya me nerapkan satu patokan, ia mengusulkan agar penentuan HPP dilakukan dengan parame-ter kisaran harga, kualitas, dan tingkat biaya regional. (*/Fid/AI/E-1)

[email protected]

mian,” ujarnya.Suswono mengatakan pe-

naikan HPP harus mengacu ke empat faktor, yakni kenaikan kesejahteraan petani, tidak meng akibatkan infl asi, perhi-tungan harga beras dunia, dan acuan harga pembelian beras oleh Bulog saat ini.

Dari sisi petani, harga yang berlaku saat ini berada cukup jauh di atas HPP yang ditetap-kan. Petani sedang menikmati harga yang bagus sehingga penaikan HPP mungkin dilaku-kan, tetapi tidak mendesak.

Walau nantinya pemerintah memutuskan tidak menaikkan HPP, Suswono meminta Bulog tetap menyerap beras petani de ngan maksimal. Pasalnya, pe merintah sudah mengeluar-kan instruksi presiden tentang kebijakan pengamanan cadang-an beras untuk menghadapi iklim ekstrem.

Peraturan itu memberi Bulog keleluasaan untuk menyerap beras dan gabah petani sesuai dengan harga pasar.

Saat ini, pemerintah menetap-kan HPP gabah kering panen Rp2.640/kg dan Rp2.685/kg di penggilingan. HPP gabah kering giling Rp3.300/kg dan Rp3.345/

kg di gudang Bulog. HPP beras dipatok Rp5.060/kg. Harga beras di tingkat petani kini telah mencapai Rp6.500/kg.

Penaikan wajarPegamat ekonomi Fadhil

Ha san memperkirakan penaik-an HPP akan mendorong ke-naikan harga beras di tingkat kon sumen. Kenaikan harga di pasar itulah yang bakal memicu infl asi.

Meski demikian, penaikan HPP diperlukan karena ting-ginya selisih dengan harga faktual membuat HPP tidak efektif. Ia menilai penaikan HPP merupakan hal yang wajar dan penting sebagai insentif petani dalam meningkatkan produksi mereka.

“Namun, penaikan HPP ja-

SuswonoMenteri Pertanian

MI/SUSANTO

Bakrie Life kembali

Gagal Bayar Utang

PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) dipastikan kembali gagal membayar cicilan bunga nasa-bah Diamond Investa yang ter tunggak. Pasalnya, anak per usahaan Bakrie Capital terse-but tidak memiliki dana untuk membayar utang yang total mencapai Rp270 miliar.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Bakrie Timoer Susanto mengaku belum ada perkem-bang an positif yang berkaitan dengan pemasukan dana untuk membayar cicilan bunga nasa-bah Diamond Investa.

“Saat ini belum ada perkem-bangan positif. Dari mana dana dicarikan, kami tidak mengeta-huinya. Yah, memang saya lagi pu sing,” ungkapnya kepada Me dia Indonesia saat dihubungi, ke marin.

Dia mengatakan Bakrie Life be rikut pemegang saham, ko-mi saris, dan seluruh direksi te lah mengadakan pertemuan dengan Bapepam-LK. Menurut-nya, pihak Bapepam meminta agar ada pembayaran sebelum Januari 2012. “Namun, sebagian sepertinya sulit terealisasi walau grup mengusahakan,” jelasnya.

Timoer mengaku saat ini me nunggu pinjaman subordi-nasi dari pemegang saham se bagaimana pembayaran-pem-bayaran sebelumnya. Sementa ra ini, sedang diusahakan pencari-an dananya. “Berharap ada pro-gres setiap minggunya. Ka mi juga dipanggil Bapepam-LK ju ga untuk diminta progres-nya,” jelasnya.

Batalnya Bakrie Life dalam membayar cicilan utang pada periode Desember 2011 terha-dap 200 nasabahnya menambah deretan janji-janji palsu perusa-haan tersebut. Dana pokok na-sabah Diamond Investa yang di rencanakan dicicil 25% per ta-hun tidak juga dibayar padahal sudah di penghujung 2011.

Seperti diketahui, Bakrie Life telah berjanji akan melunasi utang berikut bunganya. Pemba-yarannya dilakukan dengan cara mencicil, pada Maret, Juni, Sep-tember, dan Desember, ma sing-masing 6,5%. Namun, Bakrie Life baru membayar dana pokok sebesar 16%, yaitu di Maret 2010, Juni 2010. dan September 2010. Adapun total sisa cicilan pokok dan bunga Diamond Investa yang belum dibayar yaitu per September 2010 sampai dengan Januari 2012. (WR/E-3)

per bedaan waktu pencatatan BPYDS dengan kementerian/lembaga dan BUMN pene rima bantuan. “Penyelesaian harus segera dilakukan,” tegur nya.

Catatan lain yang ia sampai-kan, BPK meminta pemerintah tidak menunda pencairan dana public service obligation (PSO) BUMN agar tidak mengganggu operasional perusahaan. “Peme-rintah sering kali menunda pen cairan, sehingga perusahaan yang ditugasi pemerintah ka-lang kabut,” kata Ilya.

Menurutnya, dua BUMN yang sering berteriak belum dibayarkan dana PSO-nya yaitu PT Kereta Api Indonesia dan PT Pelni. PSO untuk KAI dan Pelni diberikan dalam rangka pelayanan penumpang kelas ekonomi.

Ilya menuturkan meskipun BUMN tersebut sudah menda-pat persetujuan memperoleh dana PSO, umumnya baru dicairkan sekitar kuartal III setiap tahun. “PSO KAI selalu terlambat dicairkan biasanya kalau tidak September, ya Okto-ber,” ujarnya.

Menurut Ilya, memperlam-bat pelunasan pembayaran PSO tidak dibenarkan karena perusahaan yang ditugasi mem-butuhkan dana tersebut untuk operasional.

“Jadi pemerintah jangan se-perti bercanda terus. Kalau me-mang sudah diputuskan mem-peroleh PSO ya harus disegera-kan,” ujarnya. (*/Ant/E-2)

HASIL audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap-kan beberapa masalah di BUMN, an tara lain sistem pengendalian intern BUMN, manajemen aset, kontrak, dan bantuan peme-rintah yang belum ditetapkan statusnya (BPYDS).

Hal itu disampaikan Audi-tor Utama Keuangan Negara VII BPK Ilya Avianti dalam pertemuan BPK, Kementerian BUMN, dan BUMN di Gedung Telkom, Jakarta, kemarin. “Dari hasil laporan pemeriksaan yang dikeluarkan pada 2010, hanya 22 BUMN yang memenuhi reko-mendasi sistem pengendalian internal, 88 belum sepenuhnya sesuai, dan 26 tidak sesuai.”

Adapun pada kategori mana-jemen aset, menurut Ilya, masih ada kendala berupa jumlah dan luas tanah perusahaan yang dipertanyakan kewajarannya. Juga, pengelolaan aset dan ba-ngunan tanpa perjanjian yang me madai.

Untuk manajemen kontrak, Ilya menjelaskan maraknya kontrak yang tidak memperha-tikan sumber daya. Karena itu, perusahaan berada dalam po sisi yang lemah. “Beberapa perjan-jian mengindikasikan po tensi kehilangan aset negara.”

Di sisi lain, audit BPK menca-tat nilai BPYDS 23 BUMN senilai Rp47,52 triliun. Sebagian besar BUMN belum mematuhi PP No 6/2006 tentang BPYDS harus dicatat berdasarkan ber-ita acara serah terima. Adanya

Pengelolaan Aset BUMN masih Cacat

ANTARA/DHONI SETIAWAN

ANTARA/YUDHA