ansuransi jiwa
TRANSCRIPT
Ansuransi JiwaDefinisi
•Ansuransi secara umum
• Definisi asuransi menurut : Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) RepublikIndonesia : "Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggungmengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantiankepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkinakan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu" Berdasarkan definisi tersebut, maka dalamasuransi terkandung 4 unsur, yaitu :
a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atausecara berangsur-angsur.
b. Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.
c. Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).
d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.
• Definisi asuransi menurut : C.Arthur William Jr dan Richard M. Heins, yang mendefinisikan asuransi
berdasarkan dua sudut pandang, yaitu:
a. "Asuransi adalah suatu pengaman terhadap kerugian finansial yang dilakukan oleh seorang penanggung".
b. “.Asuransi adalah suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana
untuk menanggulangi kerugian finansial".
Dalam Islam
• Di dalam bahasa Arab asuransi dikenal dengan
istilah: at Takaful atau at Tadhamun yang
berarti saling menanggung. Asuransi ini
disebut juga dengan istilah at-Ta’min, berasal
dari kata amina, yang berarti aman, tentram,
dan tenang.
• Asuransi Jiwa (Ta’min al Askhas)
Dapat di Simpulkan
• Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum adalah:
"Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua)pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri kepadapenanggung, dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberipenggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangankeuntungan yang di harapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihakketiga yang mungkin akan di derita tertanggung karena suatu peristiwa yangtidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas meninggal atau hidupnyaseseorang yang di pertanggungkan. "
Produk Ansuransi
• Asuransi Kerugian• Menutup pertanggungan untuk kerugian karena
kerusakan atau kemusnahan harta benda yang dipertanggungkan karena sebab - sebab atau kejadianyang dipertanggungkan (sebab - sebab atau bahaya -bahaya yang disebut dalam kontrak atau polis asuransi).
• Asuransi Jiwa• Menutup pertanggungan untuk membayarkan sejumlah
santunan karena meninggal atau tetap hidupnyaseseorang dalam jangka waktu pertanggungan.
Ansuransi Jiwa
• Apa yang di dapat oleh peserta?
Dalam asuransi jiwa, penanggung menerimapremi dari tertanggung dan apabila tertanggungmeninggal, maka santunan (uang pertanggungan) dibayarkan kepada ahli waris atau seseorang yang ditunjuk dalam polis sebagai penerima santunan.
Produk Ansuransi Jiwa• Asuransi Jiwa Murni (Whole Life Insurance)
• Asuransi Jiwa Berjangka Panjang
• Asuransi Jiwa Jangka Pendek (Term Insurance)
Perbedaan Asuransi Konvensional dan
Syariah
Perbedaan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Prinsip Dasar Pola kerjanya adalah memindahkan risiko dari
nasabah (peserta ) kepada perusahaan
(pengelola), yang disebut dengan risk transfer.
Konsep pengelolaannya dilakukan dengan
menggunakan pola saling menanggung risiko
antara pengelola dan peserta( risk sharing )
atau disebut dengan at takaful dan at
tadhamun
Sisi Akad Akadnya adalah jual beli yang bersifat al
gharar ( spekulatif )
Akadnya adalah tabarru’ ( sumbangan
kemanusiaan ) dan ta’awun (tolong menolong),
serta akad wakalah dan mudharabah ( bagi
hasil )
Kepemilikan Dana Dana yang dibayarkan nasabah kepada
perusahaan ( premi ) menjadi menjadi milik
perusahaan secara penuh, khususnya jika
peserta tidak melakukan klaim apapun selama
masa asuransi
Dana tersebut masih menjadi milik peserta,
setelah dikurangi pembiayaan dan fee ( ujrah )
perusahaan
Perbedaan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Objek Tidak membedakan obyek yang haram
atau halal, yang penting mendatangkan
keuntungan
Asuransi Syariah hanya membatasi
pengelolaannya pada obyek-obyek
asuransi yang halal dan tidak
mengandung syubhat
Investasi Dana Pengelolaan investasinya pada sistem
bunga yang banyak mengandung riba
dan spekulatif ( gharar )
Diinvestasikan pada lembaga
keuangaaan yang berbasis syariah atau
pada proyek-proyek yang halal yang
didasarkan pada sistem upah atau bagi
hasil
Pembayaran Klaim Pembayaran klaim diambil dari dana
perusahaan karena sejak awal
perjanjian bahwa seluruh premi
menjadi milik perusahaan dan jika
terjadi klaim, maka secara otomatis
menjadi pengeluaraan perusahaan
Diambilkan dari rekening tabarru’ ( dana
sosial ) dari seluruh peserta, yang sejak
awal diniatkan untuk diinfakkan untuk
kepentingan saling tolong menolong
bila terjadi musibah pada sebagian atau
seluruh peserta
Perbedaan Asuransi Konvensional Asuransi Syariah
Pengawasan Tidak ada Dewan Pengawas Terdapat Dewan Pengawas
Syariah ( DPS )
Dana Zakat, Infaq dan
Sadaqah
Tidak ada kewajiban seperti
Asuransi Syariah
Ada kewajiban untuk
mengeluarkan zakat
sebagaimana ketentuan
syariat Islam
Contoh PT Asuransi Jiwa Bersama
Bumi Putra, American
International Group Lippo,
Asuransi Jiwa Eka Life,
Asuransi Jiwa Indolife
Pensiontama
PT Asuransi Takaful Keluarga,
PT Asuransi Al Mubarakah , PT
MAALife Assurance, PT
Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia, PT Asuransi Jiwa
Sinar Mas
Perusahaan Ansuransi Jiwa
• Produk Asuransi Jiwa Dalam Program
Asuransi Sosial
Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua
bagi pegawai negeri dan TNI, Porli yang
diselenggarakan oleh PT. TASPEN dan PT
ASABRI
Contoh KasusBelum lama ini di Indonesia ada kasus seorang artis yang anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Anak tersebut kemudian dirawat di rumah sakit. Sang Artis sekaligus sebagai Bapak mencoba
mengurus klaim asuransi atas biaya rumah sakit anaknya. Perusahaan asuransi di awalnya
menyatakan klaim asuransi tidak dibayarkan, karena si anak telah melanggar peraturan
lalu lintas.
Coba Kita lihat kasus di atas dalam dua sisi yang berbeda. Melihat dari sisi Bapak kasus di atas adalah
kasus yang sangat menyebalkan. Sudah harus mengurus anak yang masuk rumah sakit, Bapak
tersebut juga harus mengeluarkan effort untuk mengurus asuransi. Padahal di awalnya, motivasi
sang artis mengasuransikan anaknya adalah untuk membiayai perawatan medis apabila terjadi
sesuatu dengan kesehatan anaknya.
Disisi lain perusahaan asuransi memiliki alasan PERUSAHAAN ASURANSI TELAH
MENGIKAT PERJANJIAN dengan bapak dan anak tersebut dalam sebuah kontrak asuransi.
Dalam kontrak tersebut terdapat klausul pengecualian pembayaran, salah satunya adalah
pelanggaran terhadap hukum. Nah klausul ini yang digunakan perusahaan asuransi untuk
menyatakan tidak mau bayar.
Saat artikel ini di buat, masalah klaim dari artis ternama yang anaknya mengalami kecelakaan yang
menewaskan 7 orang di jalan tol masih berlanjut. Pihak Prudential menolak membayar klaim
yang di ajukan sebesar 500 juta. Bagi sebagian orang atau mungkin Anda sendiri menjadi ragu
akan kesungguhan perusahaan dalam membayar klaim. Karena klaim adalah tujuan nomer
satu ketika mengikuti atau memutuskan ikut dalam suatu perusahaan Asuransi, dalam hal
ini Prudential.
Penulis netral dalam hal ini. Seperti yang kita ketahui dari berita yang berkembangbahwa Keluarga sang artis telah bertanggung jawab, terlepas realisasinya sepertiapa bukan konteks kita pada saat ini. Para korban akan disekolahkan, akanditanggung sampai lulus kuliah, biaya hidupnya akan diganti dan lain sebagainya. Sekedar mengingatkan bahwa korban ada 7 orang. Bayangkan biaya yang harusditanggung keluarga sang artis akibat peristiwa ini, tentu besar bukan?
Upaya sang artis tersebut luar biasa, memang selayaknya sebagai seorang orang tuamembela Anak yang sedang terkena masalah. Itulah orang tua. Beban yang ditanggung orang tua sangatlah besar, dari sisi hukum harus dipertanggungjawabkan, dari sisi moral harus menghadapi tudingan masyarakat se Indonesia, darisegi biaya rumah sakit besar, dari segi biaya pertanggung jawaban terhadapkeluarga korban juga tidak kalah besarnya, belum lagi potensi kerugian akibat sang Artis tidak dapat bekerja dikarenakan mengurus masalah sang Buah hati. Menjadiwajar ketika Prudential menolak membayar klaim rumah sakit sebesar 500 jutamenjadi tambahan masalah atau beban bagi orang tua tersebut.
Sudah jatuh tertimpa tangga. Hal yang sewajarnya terjadi pada diri kita sendiri, pada dasarnya kita sebagai manusia tidak menyukai atau cenderungmenghindari masalah. Jika Tuhan mengijinkan jangan ada masalah di dunia ini, kata hati penulis. Tapi kenyataannya tidak demikian, maka reaksi kita sebagaimanusia adalah berusaha meminimalisir atau mengurangi masalah. Dalam konteksini biaya rumah sakit sang anak sebesar 500 juta, dimana sang artis berusahamengupayakan agar terbayar oleh Prudential.
Jika penulis mengalami hal yang sama maka penulis pun mungkin akan melakukan hal demikian. Namun sudah jelas bahkan sebelum menandatangani Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ) bahwa ada hak dan kewajiban yang harus terpenuhi. Aturan sudah jelas bahwa pelanggaran hukum tidak dibenarkan. Dari sisi penulis melihat bahwa mengemudikan kendaraan bermotor diwajibkan memiliki SIM. Untuk memiliki SIM ada kecukupan usia, pada kasus kecelakaan maut pengemudi tidak memiliki SIM mengingat masih dibawah umur, terjadi pada jam 3 dini hari. Anda yang menilai apakah benar demikian atau tidak.
Upaya sang artis yang mengalami kecelakaan patut diacungi jempol, meskipun kaya, tenar, punya banyak uang namun tetap menggunakan asuransi. Di pihak lain Prudential adalah perusahaan ternama yang taat pada hukum di negara kita. Perihal pembayaran klaim telah ditulis dengan jelas di polis, bahkan sebelum jadi polis atau sebelum seorang menjadi nasabah dari Prudential. Pada ilustrasi manfaat dengan jelas telah ditulis bahwa jika ada hubungannya dengan tindakan pelanggaran hukum, tidak dibayar. Dan memang demikian, jika tidak maka pelanggar hukum akan menganggap asuransi sebagai cara membenarkan tindakan pelanggaran hukum.