anjak

10
Kegiatan usaha lembaga pembiayaan menekankan pada fungsi pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga pembiayaan diatur dalam Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Pengertian lembaga pembiayaan menurut Pasal 1 angka (2) Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Dalam sistem lembaga keuangan dibedakan menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan.

Upload: ayulestari

Post on 07-Feb-2016

262 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: ANJAK

Kegiatan usaha lembaga pembiayaan menekankan pada fungsi pembiayaan, yaitu dalam

bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari

masyarakat.

Lembaga pembiayaan diatur dalam Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang

Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang

Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Pengertian lembaga

pembiayaan menurut Pasal 1 angka (2) Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga

Pembiayaan, adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk

penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari

masyarakat.

Dalam sistem lembaga keuangan dibedakan menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan

lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan bank adalah badan usaha yang

melakukan kegiatan di bidang keuangan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit atau bentuk lain guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang

keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan

mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai

investasi perusahaan.

Perbedaan lembaga keuangan bank dan lembaga pembiayaan adalah lembaga keuangan

bank dapat menghimpun dana secara langsung dari masyarakat berupa tabungan, deposito.

Sedangkan pada lembaga pembiayaan tidak dapat menghimpun dana secara langsung dari

masyarakat.

Perusahaan Sewa guna usaha (leasing company) adalah badan usaha yang melakukan usaha

pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance

Page 2: ANJAK

lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka

waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Perusahaan Modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam

bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan

untuk jangka waktu tertentu.

Perusahaan perdagangan surat berharga adalah badan usaha yang melakukan usaha

pembiayaan dalam bentuk perdagangan surat berharga.

Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam

bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka

pendek suatu perusahaan dari transasksi perdagangan dalam dan luar negeri.

Perusahaan kartu kredit adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk

membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit.

Perusahaan pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan

pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau

berkala.

Keenam kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh bank, lembaga keuangan bukan bank dan

perusahaan pembiayaan. Bentuk hukum dari perusahaan pembiayaan adalah Perseroan

Terbatas (PT) berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

dan Koperasi yang diatur dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Sebagai bagian dari lembaga keuangan bukan bank, lembaga pembiayaan sebelum

mengadakan perjanjian dengan nasabah wajib melaksanakan Prinsip Mengenal Nasabah.

Prinsip mengenal nasabah ini diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan No.

74/PMK.012/2006 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Pada Lembaga Keuangan

Non Bank.Menutut Pasal 1 angka (5) PMK No. 74?PMK.012/2006, Prinsip mengenal nasabah

adalah prinsip yang diterapkan lembaga keuangan non bank untuk mengetahui identitas

dan latar belakang nasabah serta memantau kegiatan transaksi nasabah.

Peran lembaga pembiayaan:

1. sebagai sumber alternatif pembiayaan,

2. menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat untuk berperan aktif dalam

pembangunan khususnya di bidang ekonomi.

Page 3: ANJAK

Selain itu juga Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.

Perbedaan antara Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Perbankan :No. Lembaga Pembiayaan Lembaga Perbankan

1.Dalam pelaksanaan

kegiatannya tidak memungut dana dari masyarakat.

Dana bersumber dari masyarakat.

2. Menyediakan dana atau barang modal. Hanya menyediakan modal finansial.

3. Kadang kala tidak memerlukan jaminan. Selalu disertai dengan jaminan.

4.Biasanya memberikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Memberikan tingkat suku bunga yang lebih rendah.

5.Tidak dapat menciptakan uang

giral.Dapat menciptakan uang giral.

6.

Pengaturan, perizinan, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh departemen

keuangan.

Pengaturan, perizinan, pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Bank

Indonesia (UU No. 10 Tahun 1998), selanjutnya dialihkan kepada lembaga

pengawas jasa keuangan sesuai UU No. 23 Tahun 1999.

A.       Kesimpulana)    Pengertian Lembaga Pembiayaan

Page 4: ANJAK

lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

b)   Peranan lembaga pembiayaanYakni sebagi salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional serta menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor yang umum dialami yaitu faktor permodalan.

c)    Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan  Sewa Guna Usaha (Leasing)  Anjak Piutang  Usaha Kartu Kredit  Pembiayaan Konsumen  Perusahaan Modal Ventura

a. full service factoring

yaitu bentuk perlayaan yang diberikan atau disediakan oleh perusahaan anjak piutang yang meliputi

semua jenis jasa anjak piutang ,baik dalam bentuk jasa pembiayaan maupun jasa non pembiayaan.

b. recourse factoring

yaitu bentuk perlayaan yang diberikan yang meliputi hampir semua jasa jasa bank anjak piutang

kecuali proteksi terhadap resiko tidak dibayarnya tagihan.

c. Bull factoring

Yaitu bentuk bentuk perlayanan clien hanya memerlukan jasa pembiayaan atau pemberi tahuan

jatuh tempo pada nasabah atau costumer/ sedangkan jasa- jasa seperti proteksi sredit, seles ledger

administration, dan penagihan tidak diperlukan.

d. Matury factoring

Yaitu bentuk perlayanan dimana yang dibutuhkan klien adalah jaminan perlindungan kredit yang

meliputi pengurusan penh atas penjualan, penagihan dari pelanggan, dan proteksi atas piutang.

Page 5: ANJAK

e. Agenci factoring

Bentuk factoring ini sering dikaitkan dengan bull factoring yaitu penyerangan keseluruhan enjualan

anjak piutang klien kepada perusahaan factoring atas dasar nitifikasi, tetapi tidak bertanggung jawab

atas kepengurusan atas kepenagihan piutang tersebut.

f. Invoice discouting

Klin dalam hal ini hanya membutuhkan jasapembiayaan perusahaan anjak piutang sedangkan jasa

non-pembiayaan ditangani sendiri oleh klien.

g. Undisclosed factoring

Biasanya berkaitan dengan suatu perjanjian penjualan piutang dimana perusahaan factoring

memberikan proteksi terjadinya kemacetan pelunasan piutang sampaidengan persentase

tertentu(biasanya 80%)dari jumlah factur yang disetujui yaitu dengan without recourse sebagai

resiko kredit.

3.1 Kesimpulan

Perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang melakukan

pemberian jasa penagihan, pembelian, dan pengelolaan penjualn kredit

kliennya agar klien tersebut dapat lebih terfokus pada kegiatan usaha lainnya.

Berbagai macam fasilitas yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang

semuanya didasari dengan mempertimbangkan faktor risiko piutang yang

tidak dapat ditagih atau macet.

Kegiatan anjak piutang merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan

yang memang sedang membutuhkan uang dengan segera yang semua

kegiatannya diatur sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku agar tidak

merugikan salah satu pihak.

F. KEUNTUNGAN ANJAK PIUTANG

Keuntungan yang diperoleh oleh semua pihak adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan Anjak piutang

a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.

b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditor dan debitur.

Page 6: ANJAK

c. Membantu manajemen pihak kredotor dalam penyelenggaraan kredit.

2. Bagi Kreditor (klien)

a. Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.

b. Memperbaiki system administrasi yang semrawut

c. Memperlancar kegiatan usaha dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan

anjak piutang, kreditor dapat berkonsentrasi keusaha lainnya

3. Bagi debitur

Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya,

karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera

membayar dengan beragai cara.

B. KEGIATAN ANJAK PIUTANG

Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan

piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung

kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punya piutang).

Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20

Desember 1988. Berdasarkan KMK tersebut dapat disimpulkan bahwa

kegiatan anjak piutang meliputi:

1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.

2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan

dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan.

3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan

anjak piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan

sesuai kesepakatan.

Penjelasan skema

1. Supplier dan customer melakukan transaksi jual beli secara kredit sehingga supplier memperoleh piutang dari customer.

2. Supplier melakukan penjualan piutang kepada perusahaan anjak piutang.

Page 7: ANJAK

3. Perusahaan anjak piutang membeli piutang dari supplier dengan pembayaran tunai

4. Perusahaan menagih pembayaran piutang dari customer.5. Customer melunasi hutangnya kepada perusahaan anjak piutang.

PT. IFS Capital Indonesia (IFSI) merupakan perusahaan anjak piutang yang merupakan

berbentuk multi financial company berfokus pada usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Persyaratan yang harus dipenuhi UKM untuk menjadi client dari alternative pembiayaan

pada fasilitas anjak piutang di PT. IFSI ialah telah memiliki usaha yang baik dan

menguntungkan.

Hal awal yang dilakukan yaitu mengisi formulir permohonan fasilitas yang terdiri bagian A

identitas pemohon client dan bagian B pernyataan pemohon. Pada bagian B pernyataan

pemohonan berisi tentang pernyataan yang akan menunjang terciptanya transaksi anjak

piutang secara lancar, dalam hal ini UKM berperan sebagai klien.

IFSI melayani transaksi anjak piutang ‘with recourse’ dimana factor tidak menanggung risiko

atau gagalnya pembayaran dari customer, maksudnya adalah apabila customer gagal

membayar, pailit atau bangkrut, maka factor tidak menaggung risiko tersebut melainkan

client yang menanggungnya. Sebagai contoh apabila pada saat jatuh tempo tagihan terjadi

gagal bayar oleh customer, maka tagihan tersebut wajib dibayar oleh client kepada factor.

Transaksi anjak piutang dengan recourse bagi factor,merupakan transaksi pemberian

pinjaman dengan jaminan piutang di mana factor akan memperoleh jaminan dari client atas

piutang yang tidak terbayar oleh customer. Namun demikian, factor masih tetap mempunyai

risiko kolektibilitas atas pembiayaan piutang yang diberikan kepada client. Sedangkan bagi

client, transaksi anjak piutang dengan recourse mempunyai substansi yang sama dengan

factor.

Dengan demikian client akan mengakui anjak piutang sebagai kewajiban dan tetap mengakui

piutang retensi dalam laporan keuangannya. Dan juga transaksi anjak piutang ‘without

recourse’ dimana factor menanggung sepenuhnya risiko pembayaran oleh customer baik

gagal bayar, pailit atau bangkrut, kecuali dalam hal pengurangan oleh karena rusak/cacatnya

dalam dasar penagihan yang dikarenakan barang dan jasa dikembalikan atau adanya

dispute, factor tidak menaggung risiko tersebut.

Page 8: ANJAK