anestesi lengkap ppt

30
ANESTESI KELOMPOK 3 Amelia M. Posumah (07 – 154) Arini Ayusangiang (07 – 163) Anjelia Maindoka (07 – 161) Charity Kotambunan (08 – 020) APA YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KITA UNTUK MEMONITOR??

Upload: amelia-michiko-posumah

Post on 11-Sep-2015

101 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ANESTESI

TRANSCRIPT

ANESTESI

ANESTESIKELOMPOK 3Amelia M. Posumah (07 154)Arini Ayusangiang (07 163)Anjelia Maindoka (07 161)Charity Kotambunan (08 020)APA YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KITA UNTUK MEMONITOR??PendahuluanSalah satu porsi substansial dari pekerjaan seorang anestesiolog adalah memonitori pasien.Alat-alat canggih kemampuan menginterpretasi dan merespon data menjadi terbatas karena faktor2 lainnya :Faktor manusiaFaktor lingkunganFaktor peralatanTabel 1. Faktor yang mempengaruhi kewaspadaan dan kemampuan untuk melakukan pemantauan.

Faktor manusiaManusia dan monitoring pasien hal yang paling banyak menyebabkan kegagalanSekitar 70% sampai 80% dalam kesalahan anestetik, secara luas diperkirakan merupakan human error (kesalahan manusia).Dari semua ini, 33% berhubungan dengan tidak adekuatnya pemantauan terhadap pasien.Kelelahan dan KebosananKelelahan ketidakmampuan dan ketidakmauan untuk melanjutkan kinerja yang berhubungan dengan mental / fisik. Kelelahan disebabkan karena bekerja terus-menerus atau pekerjaan yang menumpuk keletihan, keengganan psikologis untuk melakukan pekerjaan

Kebosanan sebuah keadaan dari ketidaktertarikan.Kebosanan merupakan hasil dari tidak adanya tantangan atau stimulasi dalam pekerjaan (pekerjaan yg monoton menurunkan gairah u/ bekerja sehingga menurunkan kewaspadaan)

Kedua kondisi ini mengarah pada penurunan kewaspadaan dan lambatnya waktu respon.

Manusia membutuhkan jeda/istirahat.

Istirahat yang cukup dengan interval reguler dpt menolong ssorg u/ memelihara kegairahannya dan melawan kebosanan.

Namun frekuensi dan durasi yang optimal dalam sebuah istirahat harus ditentukan berdasarkan masing-masing individu.Kekurangan Tidur dan Gangguan TidurKurang tidur dan gangguang irama sirkadian secara dramatis dapat menyebabkan gangguan kinerja kognitif.Produktivitas menurun seiring dengan frekuensi kesalahan yang meningkat. Penemuan konsisten menyatakan bahwa pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan dan konsentrasi yang lama dipengaruhi oleh hilangnya waktu tidur.Kurang tidur mood jelek, mudah marah, kurang motivasi, kurang yakin terhadap diri sendiri, mengganggu memori dan kemampuan belajar.Gangguan irama sirkadian pergeseran jam kerja menurunkan kinerja sebesar 50%.

Beban KerjaKetika beban kerja meningkat di atas satu titik tertentu, kinerja akan suatu pekerjaan yang kompleks cenderung menurun. Manusia cenderung melakukan load shedding kegagalan u/ mengenali masalah potensial.Penggunaan dan Penyalahgunaan ZatData baru-baru ini menunjukkan bahwa 8% dari dokter praktek merupakan pecandu alkohol, obat-obatan, bahkan keduanya.

Data dari program rehabilitasi menunjukkan, setelah alkohol, opiate dan benzodiazepine adalah obat-obat yang kerap kali disalahgunakan oleh anestesiologZat-zat ini mendepresikan sistem saraf pusat mengganggu fungsi kognitif bahkan pada individu yang bertoleransi dengan obat ini.Alkohol menurunkan kemampuan kognitif dan kemampuan psikomotorKafein memang dpt meningkatkan kewaspadaan namun dosis berlebihan dpt menyebabkan stressAntihistamin menurunkan kemampuan simulted taske. Interpersonal dan dinamika timTidak semua manusia dapat berinteraksi / bergaul

ciri kepribadian dan kebiasaan seorang individu dapat menyinggung atau memacu kemarahan orang lainKesulitan berinteraksi (ahli bedah, obstetri ginekologi, perawat) akan mempengaruhi dalam proses anestesi mempengaruhi perasaan / konsentrasi berpengaruh pada perawatan pasien.

Kurangnya koordinasi yang rutin dapat juga mempengaruhi pemantauan / monitoring

f. Stresor personalFaktor pribadi yang berasal dari luar ruang operasi dapat mempengaruhi kinerja. Keluarga dan keuangan melengkapi pemikiran seorang dokter anestesi jika ada tekanan dari dalam terbukti meningkatkan kemungkinan terjadi kecelakaan.Interaksi yang menyebabkan tekanan emosional dapat mengurangi kewaspadaan selama operasiStres atau tekanan dengan etiologi apapun dapat memberikan manifestasi fisiologi ataupun psikologi

g. Pelatihan dan pengalamanDari sudut pandang teleologis, pelatihan dan pengalaman yang seharusnya menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggiTinjauan tentang kejadian penting di rumah sakit wilayah Boston menemukan bahwa kurangnya pengalaman dan pelatihan menjadi faktor yang paling sering disebutkan sebagai pemberi kontribusi terhadap kesalahan dalam anestesi.Pengalaman yang lebih banyak dapat mengkompensasi efek negatif kelelahan terhadap beban kerja.Pemaparan berulang dan tinggi terhadap situasi stres tertentu, dapat melemahkan respon terhadap stres yang dapat terukur menunjukkan ketidaksensitifan walau dengan bertambahnya pengalaman. FAKTOR LINGKUNGAN

19a. KebisinganKebisingan ruang operasi >98 dB respon stres, mempengaruhi memori dan kognitif

Mengganggu komunikasi verbal yang efektif

Pemantauan pendengaran terganggu

Efek + : Kinerja saat musik diputar dengan volume rendah

b. Suhuc. PencahayaanPencahayaan di ruangan operasi : cenderung optimal untuk pembedahan daripada anestesi

Silau dari lampu di atas kepala : Monitor sulit untuk dibaca

Tindakan laparoskopi dan prosedur : Lampu yang lebih redup harus tetap menyesuaikan diri

Ketidakmampuan untuk membaca monitor dan mengamati pasien : mempengaruhi pemantauan pasiend. Toksisitas Lingkungan

National Institute of Occupational Safety and Hygiene ( NIOSH ) : 2 ppm halogen dan 25 ppm dinitrogen oksida (N2O) Standar aman

Berdasarkan penelitian NOISH bahaya kerusakan kognitif dari uap anestesi pada tingkat tinggi FAKTOR PERALATAN DAN MESIN

Ergonomi

Ergonomi : Studi tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya

Tata letak mesin, tampilan pembacaan dan kontrol yang baik: kemampuan memantau pasien dengan maksimal

Integrasi yang baik antara anestesiologis dan sistem monitoring dapat kinerjaTerbiasa dengan Peralatanmonitor memberi kontribusi yang baik jika penggunanya terbiasaAdanya daftar periksa menurunkan insiden kritis

AlarmKehadiran alarm pada sistem pemantauan dapat memberi keuntungan dan malapetaka

Fungsi Alarm mengingatkan dokter anestesi terhadap potensi terjadinya kondisi berbahaya

AutomatisasiOtomatisasi menciptakan kesederhanaan dalam anestesi

Setiap perangkat baru memberi jarak antara pasien dengan dokter anestesi RingkasanSetiap ahli anestesi harus menyadari masalah yang mempengaruhi kemampuannya untuk memantau, untuk meminimalisir dampak dari faktor-faktor pada pemberian perawatan anestesi yang aman.