anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

Upload: edwinrama

Post on 05-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    1/9

    5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Anemia Defisiensi Besi

    2.1.1 Patogenesis Anemia Defisiensi Besi

    ADB adalah Anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk 

    eritropoesis karena cadangan besi kosong. Keadaan tersebut pada akhirnyamengakibatkan pembentukan hemoglobin (Hb) yang berkurang (Bakta et al., 200).

    ADB merupakan suatu keadaan kekurangan besi yang parah, yang ditandai oleh

     penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, saturasi trans!erin yang rendah, dan

    konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun (Abdulmuthalib, 200").

    #enilaian berkurangnya besi pada manusia bergantung pada $enis kelaminnya (%abel

    2.&).

    Tabel 2.1. Distribusi 'ormal Komponen Besi pada #ria dan anita (mgkg)

    Komponen *aki+laki #erempuan

    impanan kompleks

    -erritin

    Hemosiderin

    #rotein transport%rans!erin

    Komponen -ungsional

    Hemoglobin

    yoglobin

    /nim perna!asan

    %otal

    "

    1

    &

    3&

    1

    2

    40

    1

    &

    &

    3&

    2

    2

    12

    Diadaptasi dari Centers for Disease Control and Prevention, &""5.

    enurut Bakta et al. (200) ADB dapat disebabkan oleh karena rendahnya asupan

     besi, gangguan absorbsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun6

    1. Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun dapat berasal dari6

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    2/9

    a. aluran cerna6 akibat dari tukak peptik, pemakaian salisilat atau 'A7D, kanker 

    lambung, di8ertikulosis, hemoroid, dan in!eksi cacing tambang.

     b. aluran genitalia (perempuan)6 menorrhagia.

    c. aluran kemih6 hematuria.

    d. aluran na!as6 hemoptisis.

    2. -aktor nutrisi 6 akibat kurangnya $umlah besi total dalam makanan (asupan yang kurang) atau

    kualitas besi (bioa8ailabilitas) besi yang rendah.

    3. Kebutuhan besi meningkat 6 pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan, dan kehamilan.

    4. 9angguan absorbsi besi 6 pada gastrektomi dan kolitis kronik, atau dikonsumsi bersama

    kandungan !os!at (sayuran), tanin (teh dan kopi),  polyphenol (coklat, teh, dan kopi), dan

    kalsium (susu dan produk susu).

    Keadaan menurunnya besi hingga tahap deplesi besi ditandai oleh penurunan kadar 

    !eritin serum dan peningkatan absorbsi besi dalam usus. Apabila cadangan besi sudah

    tidak ada atau kosong, maka akan ter$adi gangguan pada proses eritropoiesis. 9angguan

    tersebut menyebabkan pembentukan eritrosit terganggu sehingga dapat menyebabkan

    Anemia. Keadaan dimana pembentukan eritrosit ini terganggu disebut sebagai iron

    deficient erythropoiesis. Kelainan pertama yang di$umpai pada !ase ini adalah

     peningkatan kadar  free protophorphyrin atau  zinc protophorphyrin dalam eritrosit,

    saturasi trans!erin menurun dan kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding Capacity =

    %7B:) meningkat, serta peningkatan reseptor trans!erin dalam serum. #enurunan $umlah

     besi ysng terus ter$adi tersebut akan menyebabkan eritropoesis semakin terganggu

    sehingga kadar hemoglobin mulai menurun (%abel 2.2). Keadaan hemoglobin yang

    menurun tersebut akan berpengaruh terhadap bentuk eritrosit sehingga eritrosit akan

    terlihat lebih pucat dan lebih kecil. Akibatnya timbul

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    3/9

    Anemia hipokromik mikrositik. Keadaan tersebut disebut sebagai Anemia De!isiensi

    Besi ( Iron Deficiency Anemia).

    Tabel 2.2. #erbandingan %ahap Keseimbangan ;at Besi yang 'egati! 

    tatus besi impanan besi

    Besitransport

    Besi!ungsional

    Anemia de!isiensi besi/ritropoiesis de!isiensi

     besi

    Deplesi besi

     'ormal

    Kelebihan besi

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    4/9

    namun keadaan ini menggambarkan adanya peningkatan kerentanan dari keseimbangan besi

    yang mar$inal untuk $angka =aktu lama. ehingga dapat ter$adi de!isiensi besi yang berat.

    2. %ahap kedua, ditandai oleh perubahan biokimia yang mencerminkan kurangnya at besi

     bagi produksi hemoglobin yang normal. #ada keadaan ini ter$adi penurunan ke$enuhan

    trans!erin atau peningkatan protopor!irin eritrosit, dan peningkatan $umlah reseptor 

    trans!erin serum.

    3. %ahap ketiga, de!isiensi at besi berupa anemia. #ada anemia karena de!isiensi yang berat,

    kadar hemoglobinnya kurang dari > gdl (8i$ayaragha8an, 2001).

    2.1.3. Manifestasi Klinis Anemia

    &. 9e$ala umum Anemia

    9e$ala umum Anemia berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata

     berkunang+kunang, serta telinga mendenging. #ada pemeriksaan !isik di$umpai

     pasien yang pucat, terutama pada kon$ungti8a dan $aringan di ba=ah kuku (Bakta et

    al., 200). #ada umumnya sudah disepakati bah=a bila kadar hemoglobin > grdlmaka ge$ala+ge$ala dan tanda+tanda Anemia akan $elas.

    2. 9e$ala khas De!isiensi Besi

    9e$ala yang khas di$umpai pada De!isiensi Besi, tetapi tidak di$umpai pada Anemia

     $enis lain adalah (Bakta et al., 200)6

    a.  (oilonychia, yaitu kuku sendok ( spoon nail ), kuku men$adi rapuh, bergaris+garis

    8ertikal dan men$adi cekung sehingga mirip sendok.

     b. Atro!i papil lidah, yaitu permukaan lidah men$adi licin dan mengkilap karena

     papil lidah menghilang.

    c. tomatitis angularis (cheilosis), yaitu adanya keradangan pada sudut mulut

    sehingga tampak sebagai bercak ber=arna pucat keputihan.

    d. Dis!agia, yaitu nyeri menelan karena kerusakan epitel

    hipo!aring

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    5/9

    Besi

    sumsum

    tulang

     TIBC

    ( µg/dl)

    Feritinµg/l)(

    Absorbsi

    besi (%)

    Besi

    2-3

    330 3

    0

    00 !

    0

    5-05 5

    0

    35 5

    330-3!0

    "25

    0-5

    "20

    30

    30

    #ormal

     

    0-

    3!0

    20

    0-5

    5

    30

    30

    #orm

    al

    0

    3$0

    0

    0-20

    "!0

    "5 

    00

    #ormal

     

    0

    0

    "0

    0-20

    "0

    "5 

    200

    &i'oromi

    2.1.4. Diagnosis Anemia Defisiensi Besi

    Diagnosis Anemia De!isiensi Besi diperlukan metode pemeriksaan yang akurat dan

    kriteria diagnosis yang tepat. #ara peneliti telah menyetu$ui bah=a diagnosis Anemia

    De!isiensi Besi ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penun$ang

    yaitu pemeriksaan darah dan sumsum tulang. enurut :lark (200") terdapat beberapa

    indikator untuk diagnosis Anemia De!isiensi Besi seperti, reseptor trans!erin terlarut

    (s%!

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    6/9

    Ben., 2005). Besi dalam tubuh manusia terbagi dalam 3 bagian yaitu senya=a besi

    !ungsional, besi cadangan dan besi transport. Besi !ungsional yaitu besi yang

    membentuk senya=a yang ber!ungsi dalam tubuh terdiri dari hemoglobin, mioglobin dan

     berbagai $enis enim. Bagian kedua adalah besi transportasi yaitu trans!erin, besi yang

     berikatan dengan protein tertentu untuk mengangkut besi dari satu bagian ke bagian

    lainya. Bagian ketiga adalah besi cadangan yaitu !eritin dan hemosiderin, senya=a besi

    ini dipersiapkan bila masukan besi diet berkurang (9ambar 2.&). ?ntuk dapat ber!ungsi

     bagi tubuh manusia, besi membutuhkan protein trans!erin, reseptor trans!erin dan !eritin

    yang berperan sebagai penyedia dan penyimpan besi dalam tubuh dan iron .egulatory

     Proteins (7

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    7/9

    -eKg BB dimana laki+laki lebih besar dari perempuan. Kebanyakan besi yang ada

     berupa senya=a dengan berikatan pada protein tertentu, bukan dalam bentuk logam

     bebas. Besi ditransport dalam bentuk ikatan dengan trans!erin plasma dan trans!erin

    cairan ekstrasel. Cumlah besi sekitar 4+ mg -eKg pada =anita, &0+&2 mg -eKg pada

    laki+laki disimpan dalam bentuk !erritin dan hemosiderin, dalam hepatosit, makro!ag

    dihati, sumsum tulang, limpa dan otot sebagai persiapan saat kehilangan darah (Bakta,

    200>). Besi diet yang diserap usus kemudian diikat oleh trans!erin plasma. #ada laki+laki

    de=asa dengan berat badan >0 kg, $umlah besi+trans!erin dalam plasma sekitar 3 mg,

    meskipun besi harian yang ditransport melalui cara ini lebih dari 30 mg. ebagian besar 

     besi 21 mghari berada di prekursor erithroid sumsum tulang, dan sebagian besar dari

     $umlah ini yaitu sekitar &> mghari men$adi hemoglobin di dalam eritrosit disirkulasi

    yang nantinya akan dikatabolisme oleh makro!ag dalam sumsum tulang, limpa dan hati.

    Besi kemudian dilepaskan dari hemoglobin dan kembali ke trans!erin plasma. Beberapa

    dari besi dalam erithroid  sumsum tulang sekitar > mg -ehari dikatabolisme langsung

    oleh makro!ag karena !agositosis pada prekursor erithroid   yang terganggu atau

     perpindahan dari !eritin eritrosit menyebabkan makro!ag mengembalikan besi ke

    trans!erin plasma 22 mg -ehari.

    Absorbsi besi bergantung tidak hanya pada $umlah besi pada makanan, namun $uga

     pada bioa8ailibilitas besi itu sendiri, dan kebutuhan tubuh akan besi. Absorbsi besi dapat

    dipengaruhi beberapa !ase yang berbeda ( or=ood dan Ho!!brand, 2004).  )ase

    luminal , besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian siap diserap di

    duodenum. )ase mucosal , proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu

     proses akti!.  )ase corporal , meliputi transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh

    sel+sel yang memerlukan, dan penyimpanan besi oleh tubuh (Bakta et al, 200).

    aat ini, dengan telah diidenti!ikasikannya hepsidin, maka komponen molekuler 

    yang terlibat dalam proses ini dapat di$elaskan (*eong and *oEnnerdal, 2001). Dalamkurun > tahun terakhir, didapatkan banyak bukti bah=a regulator !isiologis utama

    simpanan dan ketersediaan besi adalah hormon hepsidin (9ambar 2.2) (-leming, 2005).

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    8/9

    2.1.#. Pen$ega%an &an Penangg'langan Anemia Defisiensi (at Besi

    Ada beberapa pendekatan yang digunakan oleh pemerintah untuk mencegah atau

    mengurangi terhadap ke$adian kekurangan at besi, usaha+usaha yang dilakukan tersebut antara

    lain6

    &. eningkatkan konsumsi makanan bergii dengan diet tinggi at besi dan 8itamin :.

    2. enambah pemasukkan at besi ke dalam tubuh dengan minum %ablet %ambah

    Darah (%%D).

    3. engobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti6 kecacingan,

    malaria, dan %B: (Depkes

  • 8/16/2019 anemia defisiensi besi untuk makalah fs.docx

    9/9

    Gambar 2.2 Kerangka Teori

     

    tatus *i+iANEMIA

    ,erilau aan/inum 

    - Freuensi maan

    -  ,erilau minum te./o'i

    e.ilangan ara.(,erdara.an)

    - In1esi

    - Inestasi aing

    - Inestasi 'arasit

    osial 4onomi 

    - ,enda'atan aa./ibu

    - ,endidian aa./ibu

    - ,eer6aan aa./ibu

    Asu'an 7at *i+i 

    -  7at besi

    -  4nergi

    -  ,rotein

    -  8itamin C