anemia defisiensi besi

20
ANEMIA DEFISIENSI BESI A. PENGERTIAN Anemia adalah penurunan kuantitas atau kwalitas sel- sel darah merah dalam sirkulasi. Anemia juga merupakan istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.. anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologi, anemia terjadi apabila terdapat kekuarangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan. Anemia defisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokromik yang terjadi akibat defisiensi zat besi dalam gizi, atau hilangnya darah secara lambat dan kronik. Anemia defisiensi besi Aslamuddin “06” 1

Upload: syahrul

Post on 17-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fs

TRANSCRIPT

Page 1: ANEMIA Defisiensi Besi

ANEMIA DEFISIENSI BESI

A. PENGERTIAN

Anemia adalah penurunan kuantitas atau kwalitas sel-sel darah merah dalam

sirkulasi. Anemia juga merupakan istilah yang menunjukkan rendahnya hitung

sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.. anemia

bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu

penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologi, anemia terjadi apabila

terdapat kekuarangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke

jaringan.

Anemia defisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokromik yang terjadi akibat

defisiensi zat besi dalam gizi, atau hilangnya darah secara lambat dan kronik.

B. ETIOLOGI

Faktor penyebab meliputi kehilangan darah., diet yang tidak mencukupi,

kehilangan darah kronis serta penyakit kronis, sedangkan kebutuhan akan

seldarah merah semakin meningkat.

C. GAMBARAN KLINIS

Orang yang mengalami defisiensi besi mengalami penurunan angka Hb dan sel

darah merah. Oleh sebab itu sel darah merah cenderung lebih kecil dan relatif

kurang pigmennya, artinya hipokromik

Pasien dengan defisiensi besi datang pertama kali dengan gejala anemia.

Apabila defisiensinya sangat berat, mereka juga mengalami lidah haus, nyeri

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

1

Page 2: ANEMIA Defisiensi Besi

dan pica (keinginan makan sesuatu yang tidak lazim seperti tanah liat, kanji

pakaian atau es)

D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb yang secara proporsional

lebih rendah dibanding hematokrit dan hitung sel darah merah, karena sel darah

merah yang kecil dan rendah Hb (mikrositosis dan hipokromia). Kadar besi

serum rendah, kapasitas ikatan besi total tinggi, dan feritin serum (ukuran

cadangan besi) rendah. Angka sel darah putih biasanya normal dan angka

trombosit berbeda-beda. Pemeriksaan tinja untuk mencari darah samar mungkin

positif, yang mengisyaratkan perdarahan atau karsinoma saluran cerna.

E. PENATALAKSANAAN

Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau, misalnya

bayam

Suplemen besi oral

Obati penyebab paerdarahanabnormal bila ada

F. KOMPLIKASI

Komplikasi umum anemia meliputi gagal jantung, prestesia, dan kejang. Pada

setiap tingkat anemia, pasien dengan penyakit jantung cenderung lebih besar

kemungkinan mengalami angina atau gejala gagal jantung kongestif daripada

seseorang yang tidak mempunyai penyakit jantung.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

2

Page 3: ANEMIA Defisiensi Besi

G. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Aktivitas istirahat

Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produktivitas,

penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan

rendah, kebutuhan untu tidur dan istirahat lebih banyak.

Tanda : takikardia/takipnea, dispnea pada bekerja atau istirahat. Letargi ,

menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya,

kelemahan otot dan penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak

tegak, bahu menurun, postur lunlai, berjalan lambat, dan tanda-

tanda lain yang menunjukkan keletihan.

Sirkulasi

Gejala : riwayat kehilangan darah kronis misal : perdarahan GI kronis,

menstruasi berat, angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan).

Riwayat endokarditis infeksi kronis, palpitasi (takikardia

kompensasi)

Tanda : TD: peningkatan sistole dengan diastole stabil dan tekanan nadi

melebar, hipotensi postural, distrimia, abnormalitas EKG misal :

depresi segmen ST dan perdarahan atau depresi gelombang T,

takikardi. Bunyi jantung murmur sistolik.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

3

Page 4: ANEMIA Defisiensi Besi

Ekstremitas (warna), pucat pada kulit dan membran mukosa,

pengisian kapilermelambat (penurunan aliran darah keperifer dan

vasokontriksi kompensasi.

Integritas Ego

Gejala : keyakian agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misal

: penolakan transfusi darah

Tanda : depresi

Eleminasi

Gejala : riwayat pielonepritis, gagal ginjal, flatulen, sindrom malabsorbsi,

hematomesis, feces dengan darah segar, melena, diare atau

konstipasi, penurunan haluaran urine

Tanda : distensi abdomen

Makanan /cairan

Gejala : penurunan masukan diet, nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan

(ulkus pada faring), mual /muntah, dispepsis, anoreksia, adanya

penurunan berat badan

Tanda : lidah tampak merah dagung , membran mukosa kering, pucat, turgor

kulit : buruk, kurang, tampak kisut/hilang elastis, stomatitis dan

glosits.

Higiene

Tanda : kurang bertenaga, penampilan tak rapih.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

4

Page 5: ANEMIA Defisiensi Besi

Neuro sensori

Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, ketidak mampuan

berkosentrasi, insomnia, penurunan penglihatan, ke4lemahan,

kesimbangan buruk, kaki goyah, prestesia tangan/kaki, klaudikasi

sensasi menjadi dingin.

Tanda : peka ransang, gelisah, depresi, cenderung tidur, apatis. Mental: tak

mampu berespon lambat dan dangkal, oftalmik : hemoragis retina,

efistaksis, gangguan koordinasi, ataksia.

Nyeri keamanan

Gejala : nyeri abdomen samar, sakit kepala

Pernapasan

Gejala : riwayat TB, abses paru, napas pendek pada istirahat dan aktivitas.

Tanda : takipnoe, ortopnoe, dan dispnoe.

2. Diagnosa keperawatan

o Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan

komponen seluler yang diperlukan untuk pengirimam oksigen dan

nutrisi ke sel.

o Intoleran aktivitas berhubungan dengan supalai oksigen dan nutrisi

kejaringan menurun

o Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

o Resiko infeksi berhubungan dengan anemia

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

5

Page 6: ANEMIA Defisiensi Besi

o Kurang pengetahuan berhubungan dengan malinformasi

3. Intervensi keperawatan

a. Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan

komponen seluler yang diperlukan untuk pengirimam oksigen

dan nutrisi ke sel.

Awasi tanda vital, kaji pengisisn kapiler, warna kulit/membran

mukosa, dasar kuku

Rasional : memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan

perfusi jaringan dan memantau menentukan kebutuhan

intervensi.

Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi

Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan

oksigenasi untuk kebutuhan seluler.

Awasi upaya pernafasan: auskultasi bunyi nafas perhatikan bunyi

adventisius

Rasional : dispnoe, gemercik menandakan gagal jantung koroner

karena regangan jantung lama/ peningkatan kompemnsasi curah

jantung.

Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi

Rasional : iskemik seluler mempengaruhi jaringan

miokardium/potensial resiko infark.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

6

Page 7: ANEMIA Defisiensi Besi

Kaji untuk respon verbal melambat,mudah teransang,agitasi,

gangguan memori, bingung.

Rasional : Dapat mengindikasikan gangguan fungsi serebral

karena hipoksia atau difisiensi vitamin B12.

Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan

tubuh hangat sesuai indikasi

Rasional : vasokontriksi (keorgan vital) menurunkan sirkulasi

perifer. Kenyamanan pasien/kebutuhan rasa hangat harus

seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas

berlebihan pencetus vasodilatasi (penurunan perfusi organ).

b. Intoleran aktivitas berhubungan dengan supalai oksigen dan

nutrisi kejaringan menurun

Kaji kemampuan klien untuk melakukan akktivitas normal, catat

laporan kelelahan, keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas.

Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.

Kaji kehilangan gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan

otot.

Rasional : menunjukkan perubahan neurologi karena difisisensi

vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/resiko cedera.

Awasi TD, nadi, pernafasan, selama dan sesudah aktivitas.

Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari uapaya jantung dan

paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

7

Page 8: ANEMIA Defisiensi Besi

Berikan lingkungan yang tenang, pertahankan tirah baring bila

diindikasikan

Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan

oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.

Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing

Rasional : hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat

menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko cedera.

Berikan bantuan dalam aktivitas/ambulasi bila perlu,

memunkingkan pasien untuk melakukannya sebanyak mungkin.

Rasional : mengurangi beban kerja , harga diri ditingkatkan bila

klien melakukan sesuatu sendiri.gunakan teknik penghematan

energi misal : mandi dengan duduk, duduk untuk melakukan

tugas-tugas

Rasional : mendorong klien melakukan banyak dengan

membatasi penyimpangan energi dan mencegah kelemahan.

c. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan ayang disukai.

Rasional : menidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan

intervensi

Observasi dan catat masukan makanan pasien

Rasional : mengawasi masukan kalori atau kwalitas kekurangan

konsumsi makanan

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

8

Page 9: ANEMIA Defisiensi Besi

Timbang berat badab tiap hari

Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas

intervensi nutrisi.

Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering

Rasional : makanan sedikit tapi sering tidak membuat klien

bosan dan dapat meningkatkan nafsu makan

Lakukan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan.

Rasional : dapat meningkatkan nafsu makan

d. Resiko infeksi berhubungan dengan anemia

Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan kien

Rasional : mencegah kontaminasi silang

Pertahankan teknik aseptik ketat pada prosedur /perawatan luka

Rasional ; menurunkan resiko pertumbuhan bakteri

Dorong perubahan posisi yang sering, latihan batuk dan napas

dalam

Rasional : meningkatkan venntilasi semua segmen paru dan

membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.

Batasi pengunjung, berikan isolasi bila memungkinkan

Rasional : membatasi pemajanan pada bakteri/infeksi.

Perlindungan isolasi dapat dibutuhkan pada anemia aplastik, bila

respon imun sangat terganggu.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

9

Page 10: ANEMIA Defisiensi Besi

Pantau tanda-tanda vital, catat adanya menggigil dan takikardia,

dengan atau tampa demam

Rasional : adanya prses inflamasi/infeksi membutuhkan

evaluasi /pengobatan.

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan malinformasi

Berikan informasi tentang anemia spesifik. Diskusikan

kenyataan bahwa terapi tergantung pada type dan beratnya

anemia.

Rasional : memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien

dapart membuat pilihan yang tepat, menurunkan ansietas dan

derajat peningkatan kerjasama dalam program terapi.

Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik

Rasional : ansietas karena ketidak tahuan meningkatkan tinggi

stres, yang selanjutnya meningkatkan beban jantung.

Libatkan klien setiap pemberian tindakan yang akan dilakukan.

Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

Rasional : klien dapat mengerti dan mau bekerjasama dalam

tindakan.

4. Evaluasi

a. Perfusi jaringan meningkat

b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi

c. Komplikasi dapat dicegah

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

10

Page 11: ANEMIA Defisiensi Besi

d. Informasi tentang proses penyakit, prognosis, dan program

pengobatan dapat dimengerti.

PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

11

Page 12: ANEMIA Defisiensi Besi

Ketidak mampuan untuk

mengunyah

Anoreksia

Resiko nutrisi kurang dari

kebutuhan

Malnutrisi/diet yang tidak mencukupi/malabsorpsi

besi

Produksi sel darah

↓/hipokromik dan

mikrositik

Kadar Hb ↓

Anemia

Nutrisi dan oksigen kejaringan ↓

Kelemahan

Intoleran aktiviti

Perubahan status

kesehatan

Kurang informasi

Malinterprestasi

Kurang pengetahuan

Proses pertahanan tubuh ↓

Perlawanan tubuh terhadap

kuman ↓

Resiko infeksi

ANGGOTA KELOMPOK III

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

12

Page 13: ANEMIA Defisiensi Besi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

Anemia defisiensi besiAslamuddin “06”

13