anemia defisiensi besi
DESCRIPTION
jgkdwhTRANSCRIPT
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Paling sering dijumpai di seluruh dunia:
- ibu hamil,
- bayi dan anak 6 bulan - 2 tahun
cadangan besi tubuh
1. Simpanan besi yang didapat dari ibu:- cadangan besi ibu anemia berat
- lamanya janin dalam kandungan cadangan besi bayi cukup bulan 6 bulan cadangan besi bayi prematur 4 bulan
- kehamilan kembar
2. Laju pertumbuhan
Cadangan besi tubuh dipengaruhi oleh:
KEBUTUHAN BESIKEBUTUHAN BESI
- Kadar besi total orang dewasa: 4000 mg- kadar besi total bayi baru lahir:
75 mg/kg BB 225 mgSelama pertumbuhan diperlukan: 3775 mg
15 tahun keperluan untuk pertumbuhan/hari:
377515 X 365
= 0,7 mg = 700 g
Pengeluaran besi/hari = 200 - 1000 g
Kebutuhan besi setiap hari = 900 - 1700 g
Harus dipenuhi setelah bayi umur:- 6 bulan cukup bulan
- 4 bulan prematur
1. Faktor intraluminal (dietary factor):- jumlah & jenis zat besi heme & non-heme
ABSORPSI BESI:ABSORPSI BESI:
2. Faktor ekstraluminal (sistemik):- besarnya simpanan besi- aktivitas eritropoiesis
ASI: 0,4-0,5 mg Fe/lt absorbsi 50%Susu sapi: 0,5 - 0,8 mg Fe/lt absorbsi 10-12%iron fortified milk: 11-12 mg Fe/lt abs 3-4%
- makanan lain menghambat: fosfat, fitat, telur, teh meningkatkan: asam amino, vit C, monosakarida
Pengeluaran besi: 0,2 - 0,7 mg/hari- deskuamasi epitel saluran cerna
urogenital- keringat- pertumbuhan rambut & kuku- menstruasi
ESKRESI BESIESKRESI BESI
Penimbunan besi berlebihan dalam jaringan:- hemosiderosis- hemokromatosis
Keseimbangan besi negatif:
- iron depletion (pre-latent iron deficiency)- iron deficient eritropoiesis (latent iron def.)- iron deficiency anemia
ETIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI BESIETIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI BESI
1. Suplai besi kurang
a. Simpanan besi waktu lahir tak cukup:
- BBLR, prematur, gemelli- ibu menderita anemia def. Fe berat- foetus kehilangan darah: perdarahan retroplasental transfusi feto-maternal
b. masukan (intake) Fe kurang:- makanan kurang Fe- bayi minum susu sapi cadangan < 6 bulan
bayi dengan ASI cadangan sampai 6 bulan- campuran makanan tidak ideal absorpsi Fe
C. Gangguan absorpsi Fe: - diare kronik - sindroma malabsorpsi - kelainan saluran cerna
2. Kebutuhan meningkat: - pertumbuhan pesat
3. Kehilangan besi karena perdarahan: - poliposis - diverticulum Meckeli - ankilostomiasis, amubiasis - epistaksis berulang - hemorrhoid
4. Kombinasi
MANIFESTASI KLINIKMANIFESTASI KLINIK
1. Gejala-gejala penyebab
2. Gejala-gejala hematologik sama dengan anemia pada umumnya
3. Gejala-gejala non-hematologik:
- perubahan perilaku anoreksia, mudah marah, cengeng
- gangguan intelektual/kognitif persepsi & prestasi menurun
- pika nafsu makan meningkat benda aneh: tanah, batu merah dll.
- mudah infeksi: gangguan imunitas seluler & humoral fagositosis menurun
- kelainan epitel def. enzim intraseluler & sitokrom C stomatitis angularis, glossitis, koilonikia
LABORATORIUMLABORATORIUM
- Hemoglobin berkurang- Hapusan darah tepi: anisositosis, poikilositosis, hipokromi, mikrositosis
- MCV & MCH/MCHC
- Hematokrit
- Retikulosit
- Besi serum (SI)
- MIBT (TIBC) - Saturasi transferin < 16%- Feritin serum < 12 g/liter
- FEP (free erythrocyte protoporphyrin) RBC
PENGOBATANPENGOBATAN
DASAR PENGOBATAN:
1. Koreksi faktor penyebab2. Preparat Fe sesuai diperlukan3. Pantau respon pengobatan4. Obati komplikasi
DASAR PENGOBATAN:
1. Koreksi faktor penyebab2. Preparat Fe sesuai diperlukan3. Pantau respon pengobatan4. Obati komplikasi
PRINSIP PENGOBATAN BESI:
1. Dosis berdasarkan kadar elemen besi2. Diberikan peroral3. Lama pengobatan: 3-4 bulan setelah Hb normal
PRINSIP PENGOBATAN BESI:
1. Dosis berdasarkan kadar elemen besi2. Diberikan peroral3. Lama pengobatan: 3-4 bulan setelah Hb normal
SEDIAAN BESI:
Dosis Fe: 3 mg elemen Fe/kg BB/hari oral
Kandungan Fe: 1. Ferro-sulfat: 20% pilihan utama
2. Ferro-fumarat: 33%3. Ferro-suksinat: 22%4. Ferro-glukonat: 12%5. Ferro-laktat: 36%
SEDIAAN BESI:
Dosis Fe: 3 mg elemen Fe/kg BB/hari oral
Kandungan Fe: 1. Ferro-sulfat: 20% pilihan utama
2. Ferro-fumarat: 33%3. Ferro-suksinat: 22%4. Ferro-glukonat: 12%5. Ferro-laktat: 36%
Intoleransi Fe- mual- muntah- nyeri epigastrium- diare atau konstipasi
Intoleransi Fe- mual- muntah- nyeri epigastrium- diare atau konstipasi
TINDAKAN PADA INTOLERANSI:
1. Dimulai dosis rendah, lambat laun dinaikkan2. Fe diberikan selama/sesudah makan
3. Bila 1&2 tidak menolong: stop Fe beberapa hari mulai dosis rendah
4. Bila 3 tidak menolong: ganti sediaan lain
PANTAU HASIL PENGOBATAN:
- retikulosit mulai hari ke-4- Hemoglobin setelah 1 minggu
ETIOLOGI ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROMETIOLOGI ANEMIA MIKROSITIK HIPOKROM
BESI PORFIRIN
HEM
= =
+GLOBIN
ERITROSIT MIROSITIK-HIPOKROMERITROSIT MIROSITIK-HIPOKROM
=
HEMOGLOBIN
Thalassemia
Sideroblastik
Timah hitam
Def. Fe
Radang kronik
Keganasan
ANEMIA HEMOLITIK
penghancuran sel darah merah lebih dari normal umur sel darah merah (SDM) lebih pendek.
SDM makin tua:- glikolisis - aktivitas enzim
- ATP, kalium & lipid membran
Memendeknya umur SDM tidak selalu harus anemi hemolitika kompensata.
Normal: umur SDM: 100 - 120 hari
KLASIFIKASI ANEMIA HEMOLITIKKLASIFIKASI ANEMIA HEMOLITIK
I. Pencetusnya:
A. Intrinsik (intrakorpuskuler) - SDM lebih rentan mekanisme penghancuran - SDM donor penderita umurnya normal - SDM penderita orang normal umurnya memendek.
1. kelainan membran sel: - Sferositosis - Ovalositosis - Eliptositosis - Acanthocytosis
2. Hemoglobinopati:
- hemoglobin patologis/abnormal - Thalassemia
3. Defisiensi enzim metabolisme - Defisiensi G6PD - Defisiensi Pyruvate kinase - Defisiensi Glutation reduktase
B. Ekstrinsik (ekstrakorpuskuler)
- SDM penderita normal mekanisme hemolitik atau lingkungan abnormal - SDM donor penderita lebih cepat hemolisis - SDM penderita org normal umurnya normal
b. Autoimun: Idiopatik Sekunder: - Obat: PAS, Kina - Kimia: insektisida - Infeksi: virus, bakteri - Peny. Kollagen: SLE - Keganasan: leukemia, limfoma - sindrom uremi hemolitik (HUS)
1. Anemia hemolitik imun:
a. Isoimun: - reaksi transfusi darah (mismathced) - peny. Hemolitik bayi baru lahir (antagonisme ABO / Rh)
Blood group incompatibility
2. Anemia hemolitik non-Imun:
a. Obat: Vit.K, Sulfa, piramidon
b. Kimia: Bensol, naftalen
c. Infeksi: - virus - bakteri: sepsis - parasit: malaria
d. Toksin/racun: - tumbuhan - binatang
e. Combustio
d. Hipersplenisme
II. Kejadiannya
- Herediter intrinsik - Didapat ekstrinsik
III. Lokasi penghancuran
- Intravaskuler Penghancuran: sirkulasi
- Ekstravaskuler sebagian besar. Penghancuran: sistem RE lien, hati & sumsum tulang.
GEJALA-GEJALAGEJALA-GEJALA
Berdasarkan 3 proses bukti hemolisis:
- Kerusakan eritrosit- Katabolisme Hb meningkat
- Regenerasi/kompensasi eritropoiesis meningkat
Kerusakan Eritrosit:- Fragmentasi & kontraksi SDM Fragmen eritrosit skistosit Mikrosferosit
aktivitas RES splenomegali/hepatomegali
Katabolisme Hb meningkat:- Hiperbilirubinemia Ikterus- Urobilinogenuri/urobilinuri
- Hemoglobinemia- Hemoglobinuri/methemoglobinuri- Hemosiderinuria- Haptoglobin
3. Eritropoiesis ekstramedular splenomegali, hepatomegali
Regenerasi/kompensasi:
Eritropoiesis meningkat (6-10 kali):
Regenerasi/kompensasi:
Eritropoiesis meningkat (6-10 kali):
1. Darah tepi:- retikulositosis derajat hemolisis- normoblastemia/eritroblastemia
2. Sumsum tulang:- hiperplasia eritroid
rasio mieloid : eritroid menurun/terbalik
Hiperplasia sumsum tulang: Perubahan tulang-tulang (tengkorak & panjang) anemia hemolitik kongenital
DIAGNOSIS ANEMIA HEMOLITIKDIAGNOSIS ANEMIA HEMOLITIK
2. Penentuan etiologi Hemolisis didapat:
- gejala/manifestasi penyakit dasar
Hemolisis herediter/kongenital: kelainan membran sel, enzim, hemoglobin
1. Membuktikan hemolisis
- kerusakan eritrosit - katabolisme Hb
- Regenerasi/kompensasi
HEMOGLOBINOPATI
Gangguan pembentukan rantai globin Hb
- mutasi satu atau lebih gen rantai globin - kelainan bawaan bersifat resesif
Gen globin kromosom 16: - 2 gen globin tiap kromosom- membentuk rantai globin 141 as. amino
Gen globin , , & kromosom 11:- membentuk rantai globin , , &
masing-masing 146 as. amino
2. Mutasi salah satu gen globin berkurangnya atau tidak adanya sintesis salah satu rantai globin Thalassemia
- Tidak ada kelainan struktur rantai globin
Kedua jenis kelainan Hb dapat ditemukan bersama
Hemoglobinopati:Hemoglobinopati:
1. Mutasi salah satu gen globin rantai globin dg perubahan susunan as. Amino rantai abnormal hemoglobin abnormal hemoglobin patologis
- strukturnya berbeda dari Hb normal. - tanpa pengurangan sintesis rantai globin
THALASSEMIATHALASSEMIA
DISTRIBUSI GEOGRAFIK
- Terdapat di seluruh dunia Italia selatan - Yunani- Asia (Cina, Thai, Filipina, Singapura)- Indonesia: frekuensi gen thalassemia- 3 - 10%
“Thalassa”: Laut Laut Tengah Thalassemia: anemia Laut Tengah - Mediterranean anemia- Cooley anemia
Kelainan darah bawaan yang terseringPenyebab terbanyak anemia hemolitik intrinsik
KLASIFIKASI THALASSEMIAKLASIFIKASI THALASSEMIA
C. Klinis Beratnya penyakit: 1. Thalassemia mayor 2. Thalassemia minor
A. Molekuler Jenis rantai globin yg kurang/tidak dibentuk: 1. Thalassemia- 2. Thalassemia- Klinis: Thalassemia- lebih sering
B. Genotip Konstitusi genetik: 1. Thalassemia Homozigot 2. Thalassemia Heterozigot
FETAL ADULT 22 2 2 22 22
HbF HbA HbA2 HbF
HEMOGLOBIN
HEM
HEM
HEM
HEM
GLOBIN
4 RANTAI POLIPEPTIDA , , ,
2 2 22 22
HbA HbF HbA2
(95%) (1-2%) ( 3%)
HEM
Fe + PORFIRIN
Destruksi eritrosit
Thalassemia-
Kelebihan rantai Kekurangan rantai
HbA
Sumsum tulang Sirkulasi/Perifer
Anemia
Eritropoiesis masif
presipitasi rantai
Hiperplasia sumsum tulang
EritropoiesisEkstra medular
Kelainan tulang
Splenomegali
Gambar. Patofisiologi thalassemia
Absorpsi Fe
Rantai
HbF
HIPOKROM
MIKROSITIK
GAMBARAN KLINIKGAMBARAN KLINIK
Bervariasi: ringan berat
Faktor menentukan:- Pola keturunan: heterozigot atau homozigot- Jenis mutasi- Kompensasi: produksi rantai - Kombinasi mutasi lain (genetik)
Bervariasi: ringan berat
Faktor menentukan:- Pola keturunan: heterozigot atau homozigot- Jenis mutasi- Kompensasi: produksi rantai - Kombinasi mutasi lain (genetik)
THALASSEMIA-THALASSEMIA-
- Sintesis rantai- (+) atau tidak ada (0) HbA / – - Sintesis rantai normal- Reaktivasi sintesis rantai- HbF
Thalassemia-:1. Thalassemia- mayor (homozigot)
2. Thalassemia- intermedia3. Thalassemia- minor/trait
(heterozigot)
PATOFISIOLOGI
Lihat bagan !
Anemia destruksi eritrosit: - eritropoiesis tidak efektif - hemolisis perifer® Ekspansi sumsum tulang hebat
karena aktivitas sumsum tulang 6-10 kali
THALASSEMIA- MAYOR
GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS
Timbulnya lambat laun mulai umur 6 bulan
- pucat- ikterus- gangguan pertumbuhan PEM
- Splemegali- hepatomegali
- kelainan tulang-tulang: 1. penipisan korteks 2. facies Cooley (facies thalassemia/mongoloid) 3. tulang tengkorak:
Hair on end / hair brush appearance
- hipertrofi jantung
Perut membesar
Splenomegali
- Penumpukan eritrosit (pooling) penghancuran eritrosit
- Peningkatan volume plasma
- Hipersplenisme
GAMBARAN DARAH
- analisis Hb/elektroforesis Hb:Hb A sangat rendahHb F tinggi (10 - 90%)HbA2: normal/meningkat
- Hb rendah anemiaberat- MCV & MCH/MCHC - retikulosit
- hapusan darah eritrosit:anisositosis & poikilositosismikrositik, hipokromikfragmentasi, sel target, leptositosisnormoblas
- resistensi osmotik - besi serum - saturasi transferin
PENGOBATANPENGOBATAN
1. Transfusi darah
2. Kelasi besi (iron chelating agent):
4. Splenektomi
3. Mencegah/mengatasi infeksi
5. Pendukung: - Vitamin C, Kalsium, Asam folat
6. Transplantasi sumsum tulang
8. Terapi Gen
7. Induksi sintesis rantai
PENCEGAHAN
- deteksi pembawa sifat/heterozigot
- konsultasi genetik
- diagnosis prenatal
25% 50% 25%
Orang tua
Anak-anak
TRAIT THAL- TRAIT THAL-
NORMAL TRAIT=THAL. MINOR
THAL. MAYOR