anemia defisiensi besi

25
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini anemia defisiensi besi mulai banyak didagnosa meski sedikit sulit dalam mendiagnosa karena dibutuhkan pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mengetahui gambaran besi dalam tubuh. Defisiensi besi pada dapat menyebabkan berbagai gangguan, baik gangguan perkembangan maupun gangguan kognitif serta gangguan belajar. Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan berbagai gangguan perkembangan otak sehingga sangat mempengaruhi proses belajar anak. Pengobatan yang sesuai dapat menjadi pacuan untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bahawa defisiensi besi dapt menyebabkan berbagai hal diantaranya gangguan kognisis pada anak serta gangguan perkembangan lainnya yang terjadi pada masa tumbuh kembang. 1

Upload: jelita-lestari

Post on 20-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

Page 1: Anemia Defisiensi Besi

BAB I

PENDAHULUAN

Dewasa ini anemia defisiensi besi mulai banyak didagnosa meski sedikit sulit dalam

mendiagnosa karena dibutuhkan pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mengetahui gambaran

besi dalam tubuh.

Defisiensi besi pada dapat menyebabkan berbagai gangguan, baik gangguan

perkembangan maupun gangguan kognitif serta gangguan belajar. Anemia defisiensi besi dapat

menyebabkan berbagai gangguan perkembangan otak sehingga sangat mempengaruhi proses

belajar anak. Pengobatan yang sesuai dapat menjadi pacuan untuk mengatasi masalah ini.

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bahawa defisiensi besi dapt

menyebabkan berbagai hal diantaranya gangguan kognisis pada anak serta gangguan

perkembangan lainnya yang terjadi pada masa tumbuh kembang.

1

Page 2: Anemia Defisiensi Besi

BAB II

ANEMIA DEFISIENSI BESI: SEBUAH TINJAUAN: PENGARUHNYA TERHADAP

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

ABSTRAK

Kekurangan besi berkembang menjadi beberapa langkah. Awalnya kekurangan besi disebabkan

karena adanya penipisan persedian besi di tempat penyimpanan, hal itu telihat dari penurunan

besi non-heme pada bayi baru lahir dari ibu yang kekurangan besi. Hal yang perlu diperhatikan

adalah pengaruh pada perkembangan system syaraf, yang menjadi patokan bagi perkembangan

kognisi dan proses belajar pada manusia. Bukti yang kuat terdapat di beberapa negara

berkembang kekurangan besi menjadi penyebab utama anemia dan pemeberian suplemen pada

percobaan yang dapat mencegah beberapa defek pada kekurangan besi tapitidak seluruhnya.

KATA KUNCI

Anemia, kekurangan besi.

Pendahuluan

Kekurangan mikronutrien merupakan masalah besar yang sering timbul di masyarakat dewasa

ini, diperkirakan 2,5-5 juta orang terutama di negara berkembang dengan bayi dan wanita hamil

memiliki risiko tinggi (1). Pada anemia ringan sering kali gejala tidak muncul, namun pada kasus

berat sangat berhubungan dengan kelelahan, lemas, pusing dan rasa ingin pingsan. Pada bayi

perlu perhatian lebih karena besi di transfer melalui ibu ke janin selama kehamilan, periode

terbaik adalah saat trimester ketiga kehamilan. Pada bayi premature lahir dengan kemungkinan

memiliki cadangan besi yang lebih rendah karena perbandingan cadangan besi sejajar dengan

2

Page 3: Anemia Defisiensi Besi

usia gestasi. Menurut bukti klinis yang didapatkan dari beberapa penelitian menyatakan anemia

yang sangat berat dapat disebakan langsung dari kecacatan feto-maternal (2). Kekurangan besi

dapat menyebabkan berbagai gangguan kognisi (3). Rendah kapasitas keja, rendahnya imun

terhadap infeksi (4), komplikasi kehamilan seperti BBLR, akan berakibat pada perkembangan

psikomotor dan pada umumnya memiliki kapasitas kerja yang buruk (5). Dari berbagaiefek dari

besi, perlu dipertimbangkan bahwa besi memiliki peranan penting pada perkembangan dan

fungsi neurologis. Keterlambatan dari perkembangan prilaku serta kognisi belakangan sudah di

teliti secara biologi dasar termasuk (i) keabnormalan pada metabolime neurotransmitter, (ii)

kelemahan bentuk myelin (iii) perubahan energy di metabolism otak (6).

Pada keadaan ini hubungan antara nutrisi dan pemberian ASI. Selain itu penggunaan besi pada

periode ini sangat meningkat tajam untuk pembentukan (7,8) Banyak bukti di Negara

berkembang bahwa penyebab utama anemia adalah kekurangan besi. Hal ini terjadi karena

adanya penurunan cadangan besi yang berat dan pemeberian suplemen dengan kondisi normal

dapat, tapi tidak pada semua kasus (9,10).

Diagnosis Kekurangan Besi

Diagnosis anemia defisisiensi besi bergantung pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang berupa pemeriksaan apusan darah tepi dan kadar serum besi dalam darah. Darah

merah dapat menjelaskan berapa banyak jumlah hemoglobin dia dalam sel darah merah dan

tingkat keparahan dan onset anemia. Pada fase awal defisiensi besi keadaan hemoglobin tampak

seperti normal kisaran kadarnyanya 9-12 g/dl, dan pasien defisiensi besi dengan kadar

hemoglobin dibawah 9g/dl dan gambaran MCV yang rendah (55-74 fl) dan MCH yang

rendah(25-30g/dl) dan peningkatan RDW (<16). Pemeriksaan dari morfologi dan apusan darah

3

Page 4: Anemia Defisiensi Besi

tepi tidak sepenuhnya spesifik dalam mendiagnosa ADB karena (1) pada anemia ringan sel darah

pada umumnya normokromik dan normositik dengan jumlah yang normal pula (11,12) dan (2)

ketika gambaran yang didapatkan adalah mikrositik hipokromik menandakan beberapa jenis lain

anemia seperti anemia kronik, sideroblastik dan thalassemia(13), akan tetapi bukti untuk

cadangan besi didapatkan perlu didapatkan untuk diagnosis pasti. prosedur baku untuk

menegakkan diagnosis adalah perlunya aspirasi sumsum tulang untuk melihat cadangan besi di

retukulum endoplasma.

Radioimunometriks diukur untuk mengetahui cadangan protein, ferritin serta kaitannya

dengancadangan besi secara umum (15). Tetapi tes ini tidak begitu popular karena keterbatasan

tekhnologi sarana serta pelatihan pada SDM.

Metode yang banyak digunakan adalah metode tidak langsung dimana menghabiskan biaya yang

lebih murah tetapi tidak nyaman bagi pasien, metode yang digunakan adalah mengukur serum

besi dan kapasitas darah mengikan besi (iron binding capacity). Tapi perhitungan serum besi dari

sumsum tulang tetap perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis., pada sedikit kasus dengan

hipoalbuminemia atau terkait dengan gangguan inflamasi sangat terkait dengan anemia defisiensi

besi.

Presentasi Klinik

Kekurangan besi pada orang dewasa biasanya terjadi karena kehilangan banyak dari akibat

beberapa penyenbab (menstuasi, melahirkan atau penyakit gastrointestinal) tapi kelainan yang

paling sering terjadi adalah masalah diet. Beberapa factor yang menyabakan ADB pada anak

diantaranya: (i) pada awal penggunaan susu sapi (ii) ASI ekslusif selama 6 bulan (iii) Milkaholik

(15).

4

Page 5: Anemia Defisiensi Besi

Defisiensi besi berkembang menjadi beberapa taraf berbeda tergantung pada kurangnya besi

yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, beberapa parameter lab yang dapat

menggambarkan ketidakseimbangan (Tabel 1). Bila defisiensi besi berlanjut hingga anemia akan

memberikan prognosis yang lebih buruk. Perubahan sel intarselular menandakan berkurangnya

level besi perlahan-lahan (15). Iron-dependent-enzyme, dapat menyebabkan kekurangan besi

berkepanjangan

Akan tetapi, defisiensi besi pada anak dan dewasa berbeda, namun keduanya pada beberapa grup

memiliki kesamaan yaitu pada sebagian penderita tidak bergejala. Pada anak dapat menimbulkan

5

Page 6: Anemia Defisiensi Besi

kelainan ‘gagal tumbuh’, infeksi berulang, gangguan prilaku serta dapat menyebabkan beberapa

masalah gangguan tumbuh kembang (7,17).

PEMBELAJARAN PADA SKOR PERKEMBANGAN

Pada beberapa studi yang telah dilakukan pada anak yang lebih tua dan remaja, terdapat

beberapa anak dalam jumlah kecil gangguan pola pikir. Hal itu belum dapat dijelaskan secara

pasti secara statistic dan klinik dimana terdapat perbedaan tampilan intelegesi antara anemia

dengan non-anemia serta anak dan remaja.

Hal yang paling penting untuk diperhatikan pada defisiensi besi adalah dapat tejadinya

ketebelakangan psikomotor dan perkembangan kognitif serta rendahnya kapasitas kerja.

Meskipun tidak pada semua anak dapet menunjukan kenampakan yang demikian, namun banyak

bukti yang menyatakan defisiensi besi dapat menyebabakan kerusakan susunan syaraf pusat

meskipun tanpa disertai adanya anemia (13). Dimana terdapat beberapa periode untuk adapt

menyebabkan kerusakan diantara 9-18 bulan, yang tepenting dari beberapa pokok penelitian

adalah kemungkinan terjadinya kerusakan yang ireversible meskipun kerusakan pada cadangan

besi telah teratasi dan terjadi pada fase awal defisiensi besi. Banyak dari gejala cepat kembali

berdasarakan terapi tertentu tapi pada sebagian lain tidak berpengaruh. Hal yang penting untuk

diperhatikan adalah efek gangguan ini berpengaruh pada system syaraf pusat dimana dapat

menimbulkan defek pada perkembangan kognitif serta proses belajar anak (11). Otak adalah

organ yang paling sensitif terhadap diet rendah besi dan gangguan hemostasis. Di otak terdapat

system yang mengumpulkan besi dari plasma-pool-transferin-receptor dalam mekanisme siklus

besi. Sawar darah otak sangat efektif dalam mengatur besi dari plasma ke muaranya di otak.

6

Page 7: Anemia Defisiensi Besi

Konsentrasi besi tertinggi adalah pada saat proses kelahiran perlahan berkurang dan meningkat

kembali pada saat pembentukan myelin (18). Besi sangat dibutuhkan untuk proses mielinisasi

pada corda spinal dan perkembangan white matter dari cerebellum otak dan sebagai cofactor dari

beberapa enzim untuk sintesis neurotransmitter (30). Defisiensi besi sangat berkaitan dengan

banyak proses metabolic yang berhubungan dengan fungsi otak, metabolism neurotransmitter,

sintesis protein, organogenesis dan lainnya. Hal ini telah di tujukan bahwa penggunaan dopamin,

5-hydroxytryptamine (serotonin) reseptor sangat berpengaruh terhadap perkembangan

neurologis. Defisiensi besi pada fase awal terbukti dapat menurunkan gamma amino butyric acid

(GABA). Studi pada hewan juga menunjukan defisiensi besi mendakan adanya penurunan

GABA di dalam otak. Enzim yang diperlukan untuk biosintesis GABA juga berkurang. Karena

kelainan ini bersifat ireversibel bahkan setelah pemberian sumplementasi (16,17).

Studi korelasi antara anemia defisiensi besi, gangguan kognitif, perkembangan motoric serta

gangguan prilaku telah ditemukan.

Studi longitudinal mengindikasikan anak yang sat bayinya anemia memiliki perkembangan

kognitif yang buruk., prestasi di sekolah serta gangguan prilaku saat masa kanak-kanak. Dimana

peranan besi dalam regulasi pembentukan neurotransmitter, pengambilan serta dan penghancuran

besi berisi protein itu dapat menyebabkan gangguan otak secara langsung dan tidak langasung,

hal itu dapat juga dapat disebabkan oleh kegagalan sirkulasi besi ke otak selama periode awal

fase perkembangan otak (12). Ini juga dapat terkait dengan ketelambatan motoric akibat

malnutrisi dan dapat berpengangaruh pada prilaku saat remaja.GABA adalah asam amino yang

memainkan peranan penting di dalam fungsi hipotalamus-pituitari (19).

7

Page 8: Anemia Defisiensi Besi

Beberapa parameter laboratorium yang digunakan untuk menegakkan diagnosis anemia

defisiensi besi:

(a) Serum Ferritin (SF)

Serum ferritin adalah pemeriksaan penunjang yang cukup sesuai untuk menunjukan cadangan

besi pada subjek yang sehat. Flebotomi secara kuantitif telah menunjukan hubungan erat antara

konsentrasi serum ferritin dan mobil cadangan besi dan 1 μg/l dari serum ferritin menandakan 8-

10 mg cadangan besi. Serum besi banyak digunakan dalam praktik klinik dan skrining awal.

Level Serum feritin dibawah 12μg/l spesifik menandakan kehabisan cadangan besi yang

signifikan pada orang dewasa. Konsentrasi ferritin dibawah 12μg/l dapat didiagnosis defisiensi

besi. Pada anak nilai 10μg/l telah mendandakan kelainan tersebut. Rendahnya serum besi dapat

mendefinisikan onset dari defisiensi besi. Itu tidak harus menunjukkan keparahan defisiensi besi.

Tambahannya pengukuran lain yang sering dilakukan adalah saturasi trasferin atau transferrin

resptor.

Ferritin merupakan reaktan fase akut, serum level mungkin dapat meningkat jika ada inflamasi

kronik, infeksi, malignansi atau penyakit liver. Serum ferritin mudah diukurmenggunakan

immunoradiometric assay (IRMA) , radioimmuno assay (RIA),immunosorbent assay (ELISA).

(b) Cadangan besi tubuh

Cadangan besi tubuh banyak menyedikan informasi akan adanya defisiemsi besi dan gangguan

darah sector. Baik kekurangannya maupun dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi lab. Besi

tubuh sangatberhubungan dengan cadangan besi.hal positifyang daptterjadi adalah bila bila

8

Page 9: Anemia Defisiensi Besi

cadangan besi kehilangan kompartemennya tidak akan berpengaruh padabentuk yang lain.

Halyang buruk adalah ketika sesorang kekurangan besi, sebelum cadangan besi terisi dia harus

memenuhi kebutuhan besinya terlebih dahulu. Cadangan besi kurang dari 300mg menandakan

anemia defisiensi besibesi jugadapat menggambarkan level ferutin didalam tubuh. Yang utama

keuntungan memperkirangan cadangan besi tubu menandakan status besi seluruh tubuh.

(c) transferrin serum

Saturasi transferrin dibawah 15% dan sel drah merah portofirin diatas 100μg/l PRC menandakan

anemia defisienasi besi

(d) Hematokrit

Hematocrit kurang dari 33% menandakan anemia defisiensi besi

(e) Mean Colposcular Haemoglobin Concentration (MCHC)

Nilainya kurang dari 32 g/dl menunjukan berkurangnya status besi dan orang tersebut dapat

dikatakan menderita anemia defisiensi besi.

Untuk mengidentifikasi anemia defisiensi besi pada anak, serum ferritin kurang dari 10 atau 12

μg/l untuk mengetahui status besi tubuh.

Intelektual pada bayi serta Tampilan Motorik

Bertambahnya keyakinan ditemukannnya bukti yang menunjukan defisiensi besi menyebabkan

gangguan perkembangan psikomotor dan fungsi kognitif. Sesuai dengan neraca Nancey Bayley

ukuran perkembangan, perkembangan motor dan mental menjadi skrining tes (24). Sebuah studi

9

Page 10: Anemia Defisiensi Besi

telah dilaporkan bayi yang mengalami defisiensi bes lebih dari tiga bulan yan dibandingankan

dengan bayi yang anemia selam 3 bulan. tidak telihat kenampakan khusus dari bayi defisiensi

besi da pre anemia. Perbedaan yang nyata terlihat dari perkembangan motoric dan perkembangan

mental, bila konsentrasi HB kurang dari 10,5 g/dl (anemi ringan) (25). Banyak anemia yang

lebih parah dan lebih berat, efeknya yang besar adalah keterlambatan tumbuh kembangnya,

meskipun begitu mereka harus menyediakan penatalaksanaan untuk kondisi tersebut.

Besi dan Neurotrasmiter

Besi penting untuk perkembangan dan fungsi dopaminergic dari neuron bila ada perubahan dapat

menyebabkan kerusakan yang permanen.

Beberapa mekanisme terkait dengan anemia menginduksi kegagalankognisis. Hal yangpaling

terlihat dari struktus dan fungsi SSP (27). Hal yang paling signifikan terjadi adalah bila

kekurangan besi keduanya di otak dan hati dapat menyebabkan gangguan pada neurotransmitter

dan menghambat jalur dari system saraf pusat (28). Dimana neurotransmitter meregulasikan

semua jalur sintesis, metabolism, dan proses sinyal transduksi. Perubahan pada neurotransmitter

dapat menyebabkan kegagalan segalanya. Peningkatan GABA namun penurunuan glutamant

reseptor dapt menyebabkan gangguan mental yang parah. Percobaan klinis telah di uji coba pada

hewan percobaan defisiensi besi dapat mengganggu kerja 5-hidroksitriptamin dan isis besi di

otak. Efek pada sel adalah cAMP/cGMP dan protein kinase , pada anemia defisiensi ada

penurunan dari noradrenalin otot jantung dan otot-oto jantung.

10

Page 11: Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan berkurangnya sirkulasi hemoglobin dan

menyebabkan banyak kecacatan yang terjadi. Kurangnya eritropesi dapat menyebabkan

gangguan capasitas kerja jika sudah dewasa. Gangguan neurologis pada orang dewasa akibat

defisiensi besi tidak dapat dijelaskan secara pasiti (32). Serum transferrin reseptor mungkin

paling sensitive terhadap status index penggunaan besi. Namun tidak ada data klinis yang

mdapat menggambarkan cadangan besi (24,33).

TERAPI

Percobaabn Pengobatan pada Anak Dibawah Dua Tahun : Pengobatan jangka pendek

Awalnya percobaan pengobatan sangatlah singkat, biasanya hanya sekitar dua bulan, namun

tidak ada manfaat khusus dalam perkembangan anak. Anak yang telah mendapat pengobatan

jangka pendek dan telah diukur dengan skala Beyley(23), meskipun tidak ada placebo pada

anemia grup ada sedikit parbaikan. Disisni tidak didapatkan bukti yang kuat terdapat perubahan

11

Page 12: Anemia Defisiensi Besi

pskomotor pada anakyang masih muda. Dua studi menyatakan salah satu bermanfaaat, tanpa

harus melihat cadangan besi

Kesimpulan

Defisiensi besi pada anak dapt menyebabkan gangguan perkembangan. Hal ini juga dapat

mengindikasikan defisiensi besi dapat menimbulkan masalah psikososisal, ekonomi, dan

biomedical. Beberapa Studi telah menunjukan anak yang mendapat pengobatan kurang dari dua

tahun memiliki prognosis yang baik sebliknya anak yang baru mendapat terapi diatas dua tahun

memiliki gangguan kognitif dan kurangnya prestasi disekolah.

Defisiensi besi pada fase perkembangan otak (saat fetus) dapat menyebabkan gangguan yang

ireversibel dan gangguan yang terjadi pada GABA neurotransmitter system. Korelasi paling

berpengaruh defisiensi besi dapat mengganggu perkembangan kognitif (3,7). Namun bila

dilogikanan gangguan kognisi dan gangguan belajarpada anak (5,13) mungkijnberhubungan

dengan neurotransmitter reseptor dan sinyal transduksi dapa proses system syaraf pusat (28,29).

12

Page 13: Anemia Defisiensi Besi

BAB III

KESIMPULAN

Defisiensi besi pada anak dapt menyebabkan gangguan perkembangan. Hal ini juga dapat

mengindikasikan defisiensi besi dapat menimbulkan masalah psikososisal, ekonomi, dan

biomedical. Beberapa Studi telah menunjukan anak yang mendapat pengobatan kurang dari dua

tahun memiliki prognosis yang baik sebliknya anak yang baru mendapat terapi diatas dua tahun

memiliki gangguan kognitif dan kurangnya prestasi disekolah.

13

Page 14: Anemia Defisiensi Besi

Daftar Pustaka

14

Page 15: Anemia Defisiensi Besi

15

Page 16: Anemia Defisiensi Besi

16

Page 17: Anemia Defisiensi Besi

17

Page 18: Anemia Defisiensi Besi

18

Page 19: Anemia Defisiensi Besi

19