anemia defisiensi besi
DESCRIPTION
anakTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini anemia defisiensi besi mulai banyak didagnosa meski sedikit sulit dalam
mendiagnosa karena dibutuhkan pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mengetahui gambaran
besi dalam tubuh.
Defisiensi besi pada dapat menyebabkan berbagai gangguan, baik gangguan
perkembangan maupun gangguan kognitif serta gangguan belajar. Anemia defisiensi besi dapat
menyebabkan berbagai gangguan perkembangan otak sehingga sangat mempengaruhi proses
belajar anak. Pengobatan yang sesuai dapat menjadi pacuan untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bahawa defisiensi besi dapt
menyebabkan berbagai hal diantaranya gangguan kognisis pada anak serta gangguan
perkembangan lainnya yang terjadi pada masa tumbuh kembang.
1
BAB II
ANEMIA DEFISIENSI BESI: SEBUAH TINJAUAN: PENGARUHNYA TERHADAP
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
ABSTRAK
Kekurangan besi berkembang menjadi beberapa langkah. Awalnya kekurangan besi disebabkan
karena adanya penipisan persedian besi di tempat penyimpanan, hal itu telihat dari penurunan
besi non-heme pada bayi baru lahir dari ibu yang kekurangan besi. Hal yang perlu diperhatikan
adalah pengaruh pada perkembangan system syaraf, yang menjadi patokan bagi perkembangan
kognisi dan proses belajar pada manusia. Bukti yang kuat terdapat di beberapa negara
berkembang kekurangan besi menjadi penyebab utama anemia dan pemeberian suplemen pada
percobaan yang dapat mencegah beberapa defek pada kekurangan besi tapitidak seluruhnya.
KATA KUNCI
Anemia, kekurangan besi.
Pendahuluan
Kekurangan mikronutrien merupakan masalah besar yang sering timbul di masyarakat dewasa
ini, diperkirakan 2,5-5 juta orang terutama di negara berkembang dengan bayi dan wanita hamil
memiliki risiko tinggi (1). Pada anemia ringan sering kali gejala tidak muncul, namun pada kasus
berat sangat berhubungan dengan kelelahan, lemas, pusing dan rasa ingin pingsan. Pada bayi
perlu perhatian lebih karena besi di transfer melalui ibu ke janin selama kehamilan, periode
terbaik adalah saat trimester ketiga kehamilan. Pada bayi premature lahir dengan kemungkinan
memiliki cadangan besi yang lebih rendah karena perbandingan cadangan besi sejajar dengan
2
usia gestasi. Menurut bukti klinis yang didapatkan dari beberapa penelitian menyatakan anemia
yang sangat berat dapat disebakan langsung dari kecacatan feto-maternal (2). Kekurangan besi
dapat menyebabkan berbagai gangguan kognisi (3). Rendah kapasitas keja, rendahnya imun
terhadap infeksi (4), komplikasi kehamilan seperti BBLR, akan berakibat pada perkembangan
psikomotor dan pada umumnya memiliki kapasitas kerja yang buruk (5). Dari berbagaiefek dari
besi, perlu dipertimbangkan bahwa besi memiliki peranan penting pada perkembangan dan
fungsi neurologis. Keterlambatan dari perkembangan prilaku serta kognisi belakangan sudah di
teliti secara biologi dasar termasuk (i) keabnormalan pada metabolime neurotransmitter, (ii)
kelemahan bentuk myelin (iii) perubahan energy di metabolism otak (6).
Pada keadaan ini hubungan antara nutrisi dan pemberian ASI. Selain itu penggunaan besi pada
periode ini sangat meningkat tajam untuk pembentukan (7,8) Banyak bukti di Negara
berkembang bahwa penyebab utama anemia adalah kekurangan besi. Hal ini terjadi karena
adanya penurunan cadangan besi yang berat dan pemeberian suplemen dengan kondisi normal
dapat, tapi tidak pada semua kasus (9,10).
Diagnosis Kekurangan Besi
Diagnosis anemia defisisiensi besi bergantung pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan apusan darah tepi dan kadar serum besi dalam darah. Darah
merah dapat menjelaskan berapa banyak jumlah hemoglobin dia dalam sel darah merah dan
tingkat keparahan dan onset anemia. Pada fase awal defisiensi besi keadaan hemoglobin tampak
seperti normal kisaran kadarnyanya 9-12 g/dl, dan pasien defisiensi besi dengan kadar
hemoglobin dibawah 9g/dl dan gambaran MCV yang rendah (55-74 fl) dan MCH yang
rendah(25-30g/dl) dan peningkatan RDW (<16). Pemeriksaan dari morfologi dan apusan darah
3
tepi tidak sepenuhnya spesifik dalam mendiagnosa ADB karena (1) pada anemia ringan sel darah
pada umumnya normokromik dan normositik dengan jumlah yang normal pula (11,12) dan (2)
ketika gambaran yang didapatkan adalah mikrositik hipokromik menandakan beberapa jenis lain
anemia seperti anemia kronik, sideroblastik dan thalassemia(13), akan tetapi bukti untuk
cadangan besi didapatkan perlu didapatkan untuk diagnosis pasti. prosedur baku untuk
menegakkan diagnosis adalah perlunya aspirasi sumsum tulang untuk melihat cadangan besi di
retukulum endoplasma.
Radioimunometriks diukur untuk mengetahui cadangan protein, ferritin serta kaitannya
dengancadangan besi secara umum (15). Tetapi tes ini tidak begitu popular karena keterbatasan
tekhnologi sarana serta pelatihan pada SDM.
Metode yang banyak digunakan adalah metode tidak langsung dimana menghabiskan biaya yang
lebih murah tetapi tidak nyaman bagi pasien, metode yang digunakan adalah mengukur serum
besi dan kapasitas darah mengikan besi (iron binding capacity). Tapi perhitungan serum besi dari
sumsum tulang tetap perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis., pada sedikit kasus dengan
hipoalbuminemia atau terkait dengan gangguan inflamasi sangat terkait dengan anemia defisiensi
besi.
Presentasi Klinik
Kekurangan besi pada orang dewasa biasanya terjadi karena kehilangan banyak dari akibat
beberapa penyenbab (menstuasi, melahirkan atau penyakit gastrointestinal) tapi kelainan yang
paling sering terjadi adalah masalah diet. Beberapa factor yang menyabakan ADB pada anak
diantaranya: (i) pada awal penggunaan susu sapi (ii) ASI ekslusif selama 6 bulan (iii) Milkaholik
(15).
4
Defisiensi besi berkembang menjadi beberapa taraf berbeda tergantung pada kurangnya besi
yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan, beberapa parameter lab yang dapat
menggambarkan ketidakseimbangan (Tabel 1). Bila defisiensi besi berlanjut hingga anemia akan
memberikan prognosis yang lebih buruk. Perubahan sel intarselular menandakan berkurangnya
level besi perlahan-lahan (15). Iron-dependent-enzyme, dapat menyebabkan kekurangan besi
berkepanjangan
Akan tetapi, defisiensi besi pada anak dan dewasa berbeda, namun keduanya pada beberapa grup
memiliki kesamaan yaitu pada sebagian penderita tidak bergejala. Pada anak dapat menimbulkan
5
kelainan ‘gagal tumbuh’, infeksi berulang, gangguan prilaku serta dapat menyebabkan beberapa
masalah gangguan tumbuh kembang (7,17).
PEMBELAJARAN PADA SKOR PERKEMBANGAN
Pada beberapa studi yang telah dilakukan pada anak yang lebih tua dan remaja, terdapat
beberapa anak dalam jumlah kecil gangguan pola pikir. Hal itu belum dapat dijelaskan secara
pasti secara statistic dan klinik dimana terdapat perbedaan tampilan intelegesi antara anemia
dengan non-anemia serta anak dan remaja.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan pada defisiensi besi adalah dapat tejadinya
ketebelakangan psikomotor dan perkembangan kognitif serta rendahnya kapasitas kerja.
Meskipun tidak pada semua anak dapet menunjukan kenampakan yang demikian, namun banyak
bukti yang menyatakan defisiensi besi dapat menyebabakan kerusakan susunan syaraf pusat
meskipun tanpa disertai adanya anemia (13). Dimana terdapat beberapa periode untuk adapt
menyebabkan kerusakan diantara 9-18 bulan, yang tepenting dari beberapa pokok penelitian
adalah kemungkinan terjadinya kerusakan yang ireversible meskipun kerusakan pada cadangan
besi telah teratasi dan terjadi pada fase awal defisiensi besi. Banyak dari gejala cepat kembali
berdasarakan terapi tertentu tapi pada sebagian lain tidak berpengaruh. Hal yang penting untuk
diperhatikan adalah efek gangguan ini berpengaruh pada system syaraf pusat dimana dapat
menimbulkan defek pada perkembangan kognitif serta proses belajar anak (11). Otak adalah
organ yang paling sensitif terhadap diet rendah besi dan gangguan hemostasis. Di otak terdapat
system yang mengumpulkan besi dari plasma-pool-transferin-receptor dalam mekanisme siklus
besi. Sawar darah otak sangat efektif dalam mengatur besi dari plasma ke muaranya di otak.
6
Konsentrasi besi tertinggi adalah pada saat proses kelahiran perlahan berkurang dan meningkat
kembali pada saat pembentukan myelin (18). Besi sangat dibutuhkan untuk proses mielinisasi
pada corda spinal dan perkembangan white matter dari cerebellum otak dan sebagai cofactor dari
beberapa enzim untuk sintesis neurotransmitter (30). Defisiensi besi sangat berkaitan dengan
banyak proses metabolic yang berhubungan dengan fungsi otak, metabolism neurotransmitter,
sintesis protein, organogenesis dan lainnya. Hal ini telah di tujukan bahwa penggunaan dopamin,
5-hydroxytryptamine (serotonin) reseptor sangat berpengaruh terhadap perkembangan
neurologis. Defisiensi besi pada fase awal terbukti dapat menurunkan gamma amino butyric acid
(GABA). Studi pada hewan juga menunjukan defisiensi besi mendakan adanya penurunan
GABA di dalam otak. Enzim yang diperlukan untuk biosintesis GABA juga berkurang. Karena
kelainan ini bersifat ireversibel bahkan setelah pemberian sumplementasi (16,17).
Studi korelasi antara anemia defisiensi besi, gangguan kognitif, perkembangan motoric serta
gangguan prilaku telah ditemukan.
Studi longitudinal mengindikasikan anak yang sat bayinya anemia memiliki perkembangan
kognitif yang buruk., prestasi di sekolah serta gangguan prilaku saat masa kanak-kanak. Dimana
peranan besi dalam regulasi pembentukan neurotransmitter, pengambilan serta dan penghancuran
besi berisi protein itu dapat menyebabkan gangguan otak secara langsung dan tidak langasung,
hal itu dapat juga dapat disebabkan oleh kegagalan sirkulasi besi ke otak selama periode awal
fase perkembangan otak (12). Ini juga dapat terkait dengan ketelambatan motoric akibat
malnutrisi dan dapat berpengangaruh pada prilaku saat remaja.GABA adalah asam amino yang
memainkan peranan penting di dalam fungsi hipotalamus-pituitari (19).
7
Beberapa parameter laboratorium yang digunakan untuk menegakkan diagnosis anemia
defisiensi besi:
(a) Serum Ferritin (SF)
Serum ferritin adalah pemeriksaan penunjang yang cukup sesuai untuk menunjukan cadangan
besi pada subjek yang sehat. Flebotomi secara kuantitif telah menunjukan hubungan erat antara
konsentrasi serum ferritin dan mobil cadangan besi dan 1 μg/l dari serum ferritin menandakan 8-
10 mg cadangan besi. Serum besi banyak digunakan dalam praktik klinik dan skrining awal.
Level Serum feritin dibawah 12μg/l spesifik menandakan kehabisan cadangan besi yang
signifikan pada orang dewasa. Konsentrasi ferritin dibawah 12μg/l dapat didiagnosis defisiensi
besi. Pada anak nilai 10μg/l telah mendandakan kelainan tersebut. Rendahnya serum besi dapat
mendefinisikan onset dari defisiensi besi. Itu tidak harus menunjukkan keparahan defisiensi besi.
Tambahannya pengukuran lain yang sering dilakukan adalah saturasi trasferin atau transferrin
resptor.
Ferritin merupakan reaktan fase akut, serum level mungkin dapat meningkat jika ada inflamasi
kronik, infeksi, malignansi atau penyakit liver. Serum ferritin mudah diukurmenggunakan
immunoradiometric assay (IRMA) , radioimmuno assay (RIA),immunosorbent assay (ELISA).
(b) Cadangan besi tubuh
Cadangan besi tubuh banyak menyedikan informasi akan adanya defisiemsi besi dan gangguan
darah sector. Baik kekurangannya maupun dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi lab. Besi
tubuh sangatberhubungan dengan cadangan besi.hal positifyang daptterjadi adalah bila bila
8
cadangan besi kehilangan kompartemennya tidak akan berpengaruh padabentuk yang lain.
Halyang buruk adalah ketika sesorang kekurangan besi, sebelum cadangan besi terisi dia harus
memenuhi kebutuhan besinya terlebih dahulu. Cadangan besi kurang dari 300mg menandakan
anemia defisiensi besibesi jugadapat menggambarkan level ferutin didalam tubuh. Yang utama
keuntungan memperkirangan cadangan besi tubu menandakan status besi seluruh tubuh.
(c) transferrin serum
Saturasi transferrin dibawah 15% dan sel drah merah portofirin diatas 100μg/l PRC menandakan
anemia defisienasi besi
(d) Hematokrit
Hematocrit kurang dari 33% menandakan anemia defisiensi besi
(e) Mean Colposcular Haemoglobin Concentration (MCHC)
Nilainya kurang dari 32 g/dl menunjukan berkurangnya status besi dan orang tersebut dapat
dikatakan menderita anemia defisiensi besi.
Untuk mengidentifikasi anemia defisiensi besi pada anak, serum ferritin kurang dari 10 atau 12
μg/l untuk mengetahui status besi tubuh.
Intelektual pada bayi serta Tampilan Motorik
Bertambahnya keyakinan ditemukannnya bukti yang menunjukan defisiensi besi menyebabkan
gangguan perkembangan psikomotor dan fungsi kognitif. Sesuai dengan neraca Nancey Bayley
ukuran perkembangan, perkembangan motor dan mental menjadi skrining tes (24). Sebuah studi
9
telah dilaporkan bayi yang mengalami defisiensi bes lebih dari tiga bulan yan dibandingankan
dengan bayi yang anemia selam 3 bulan. tidak telihat kenampakan khusus dari bayi defisiensi
besi da pre anemia. Perbedaan yang nyata terlihat dari perkembangan motoric dan perkembangan
mental, bila konsentrasi HB kurang dari 10,5 g/dl (anemi ringan) (25). Banyak anemia yang
lebih parah dan lebih berat, efeknya yang besar adalah keterlambatan tumbuh kembangnya,
meskipun begitu mereka harus menyediakan penatalaksanaan untuk kondisi tersebut.
Besi dan Neurotrasmiter
Besi penting untuk perkembangan dan fungsi dopaminergic dari neuron bila ada perubahan dapat
menyebabkan kerusakan yang permanen.
Beberapa mekanisme terkait dengan anemia menginduksi kegagalankognisis. Hal yangpaling
terlihat dari struktus dan fungsi SSP (27). Hal yang paling signifikan terjadi adalah bila
kekurangan besi keduanya di otak dan hati dapat menyebabkan gangguan pada neurotransmitter
dan menghambat jalur dari system saraf pusat (28). Dimana neurotransmitter meregulasikan
semua jalur sintesis, metabolism, dan proses sinyal transduksi. Perubahan pada neurotransmitter
dapat menyebabkan kegagalan segalanya. Peningkatan GABA namun penurunuan glutamant
reseptor dapt menyebabkan gangguan mental yang parah. Percobaan klinis telah di uji coba pada
hewan percobaan defisiensi besi dapat mengganggu kerja 5-hidroksitriptamin dan isis besi di
otak. Efek pada sel adalah cAMP/cGMP dan protein kinase , pada anemia defisiensi ada
penurunan dari noradrenalin otot jantung dan otot-oto jantung.
10
Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan berkurangnya sirkulasi hemoglobin dan
menyebabkan banyak kecacatan yang terjadi. Kurangnya eritropesi dapat menyebabkan
gangguan capasitas kerja jika sudah dewasa. Gangguan neurologis pada orang dewasa akibat
defisiensi besi tidak dapat dijelaskan secara pasiti (32). Serum transferrin reseptor mungkin
paling sensitive terhadap status index penggunaan besi. Namun tidak ada data klinis yang
mdapat menggambarkan cadangan besi (24,33).
TERAPI
Percobaabn Pengobatan pada Anak Dibawah Dua Tahun : Pengobatan jangka pendek
Awalnya percobaan pengobatan sangatlah singkat, biasanya hanya sekitar dua bulan, namun
tidak ada manfaat khusus dalam perkembangan anak. Anak yang telah mendapat pengobatan
jangka pendek dan telah diukur dengan skala Beyley(23), meskipun tidak ada placebo pada
anemia grup ada sedikit parbaikan. Disisni tidak didapatkan bukti yang kuat terdapat perubahan
11
pskomotor pada anakyang masih muda. Dua studi menyatakan salah satu bermanfaaat, tanpa
harus melihat cadangan besi
Kesimpulan
Defisiensi besi pada anak dapt menyebabkan gangguan perkembangan. Hal ini juga dapat
mengindikasikan defisiensi besi dapat menimbulkan masalah psikososisal, ekonomi, dan
biomedical. Beberapa Studi telah menunjukan anak yang mendapat pengobatan kurang dari dua
tahun memiliki prognosis yang baik sebliknya anak yang baru mendapat terapi diatas dua tahun
memiliki gangguan kognitif dan kurangnya prestasi disekolah.
Defisiensi besi pada fase perkembangan otak (saat fetus) dapat menyebabkan gangguan yang
ireversibel dan gangguan yang terjadi pada GABA neurotransmitter system. Korelasi paling
berpengaruh defisiensi besi dapat mengganggu perkembangan kognitif (3,7). Namun bila
dilogikanan gangguan kognisi dan gangguan belajarpada anak (5,13) mungkijnberhubungan
dengan neurotransmitter reseptor dan sinyal transduksi dapa proses system syaraf pusat (28,29).
12
BAB III
KESIMPULAN
Defisiensi besi pada anak dapt menyebabkan gangguan perkembangan. Hal ini juga dapat
mengindikasikan defisiensi besi dapat menimbulkan masalah psikososisal, ekonomi, dan
biomedical. Beberapa Studi telah menunjukan anak yang mendapat pengobatan kurang dari dua
tahun memiliki prognosis yang baik sebliknya anak yang baru mendapat terapi diatas dua tahun
memiliki gangguan kognitif dan kurangnya prestasi disekolah.
13
Daftar Pustaka
14
15
16
17
18
19