anemia defisiensi besi

39
REFERAT ANEMIA DEFISIENSI oleh: Hilyah Mursilah Pembimbing: dr. Tumpal YS,SpA

Upload: hilya-mursilah

Post on 26-Jul-2015

626 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: anemia defisiensi besi

REFERAT ANEMIA DEFISIENSIoleh: Hilyah Mursilah

Pembimbing: dr. Tumpal YS,SpA

Page 2: anemia defisiensi besi

Pendahuluan Anemia Fungsional penurunan jumlah

massa eritrosit tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer

Anemia Paling banyak ditemukan khususnya di negara berkembangAnemia defisiensi besi

Anemia Megaloblastikdefisiensi asam folat dan atau B12 gangguan sintesis DNA

30% orang diduniaanemia

Page 3: anemia defisiensi besi

Fisiologi eritrosit Sel darah merah (SDM)normal berbentuk

lempeng bikonkaf dengan diameter 7,8 µm dan ketebalan 2,5 µm pada bagian yang paling tebal serta 1 µm dibagian tengahnya.

SDM terdiri dari sistem membran, enzim dan Hb.

Hemoglobin:heme (gugus nitrogenosa-Fe) dan globin (protein dengan 4 rantai polipetida)Hb dapat mengangkut 4 molekul Oksigen.

Page 4: anemia defisiensi besi

Sintesis hemoglobin

Page 5: anemia defisiensi besi

HEMATOPOESIS

Page 6: anemia defisiensi besi

Anemia

Page 7: anemia defisiensi besi

Anemia berdasarkan WHO

Kelompok Umur Hemoglobin (gr/dl)

Anak 6 bulan – 6 tahun <11

6 tahun – 14 tahun <12

Dewasa

Wanita dewasa <12

Laki-laki dewasa <13

Ibu hamil <11

Page 8: anemia defisiensi besi

KLASIFIKASI ANEMIAKLASIFIKASI ANEMIA

ETIOLOGI

Penurunan atau inefektifitas eritropoesis

Penghancuran eritrosit yg berlebihan dan hemolisis

Akibat kehilangan darah

MORFOLOGI

NORMOSITIK NORMOKROM

MAKROSITIK

MIKROSITIK HIPOKROM

Page 9: anemia defisiensi besi

Klasifikasi Anemia Menurut EtiopatogenesisA. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang

1. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosita. Anemia defisiensi besib. Anemia defisiensi asam folatc. Anemia defisiensi vitamin B12

2. Gangguan pembentukkan (utilisasi) besia. Anemia akibat penyakit kronikb. Anemia sideroblastik

3. Kerusakan sumsum tulanga. Anemia aplastikb. Anemia mieloptisikc. Anemia pada keganasan hematologid. Anemia diseritropoietike. Anemia pada sindrom mielodisplastik

Anemia akibat kekurangan eritropoietin : anemia pada gagal ginjal kronikB. Anemia karena hemoragi

1. Anemia pasca perdarahan akut2. Anemia akibat perdarahan kronik

C. Anemia hemolitik1. Anemia hemolitik intrakorpuskular

a. Gangguan membran eritrosit (membranopati)b. Gangguan enzim eritrosit (enzimopati) : anemia akibat defisiensi G6PDc. Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati)

- Thalassemia- Hemoglobinopati struktural : HbS, HbE, dll

2. Anemia hemolitik ekstrakuspulara. Anemia hemolitik autoimunb. Anemia hemolitik mikroangiopatikc. Lain-lain

D. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang kompleks

Page 10: anemia defisiensi besi

04/13/23Pleno 1 Kel 1 Hematologi 10

Page 11: anemia defisiensi besi

Gejala Anemia

Gejala umum anemia

Gejala khas masing-masing anemia

Gejala penyakit dasar

Akibat anoksia : gejala

Lesu, lelah, lemah, tinnitus, mata berkunang, kaki terasa dingin, dyspneu, dyspepsia.

Tanda Pucat : kulit, konjungtiva, mukosa mulut, bawah kuku, telapak tangan.

ADB : disfagia, atropi papil lidah, stomatitis angularis, kuku sendok.

An Megaloblastik : Glositis, gangg neurologi o.k def B12

An Hemolitik : Ikterus, splenomegali, hepatomegali.

An Aplastik : Perdrhn, tanda-tanda infeksi.

Inf Cacing tambang : perut bengkak, kuning telapak tangan.

An peny kronik : RA Gejala menonjol

Page 12: anemia defisiensi besi
Page 13: anemia defisiensi besi

Defisiensi Asam folat

Anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.

Defisiensi Besi Defisiensi Vit. B12

Anemia Defisiensi

Anemia Megaloblastik

Page 14: anemia defisiensi besi

1. Anemia Defisiensi Besi Anemia yang disebabkan oleh kurangnya besi

yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin.

Epidemiologi

Page 15: anemia defisiensi besi

Metabolisme Zat Besi

Page 16: anemia defisiensi besi
Page 17: anemia defisiensi besi

Etiologi Kebutuhan yang meningkat secara fisiologis Kurangnya besi yang diserap. Perdarahan Transfusi feto-maternal Hemoglobinuria Iatrogenic blood loss Idiopatthic pulmonary hemosiderosis Latihan yang berlebihan

PertumbuhanMenstruasi

1. Masuknya besi dari makanan yang tidak adekuat

2. Malabsorpsi besiParoxysmal Nocturnal Hemoglobinuria (PNH) kehilangan besi melalui urin rata-rata 1,8-7,8 mh/hari

Page 18: anemia defisiensi besi

Etiologi berdasarkan umur Bayi di bawah usia 1 tahun.

Anak umur 1-2 tahun

Anak berumur 2-5 tahun

Anak umur >5 tahun- masa remaja

Usia remaja-dewasa

1. Persediaan besi yang kurang karena berat badan lahir rendah atau bayi kembar.2. ASI eksklusif tanpa adanya suplementasi besi.

1. Kebutuhan meningkat karena Infeksi yang berulang/menahun sepert enteritis, bronkopneumonia.2. Masukan besi kurang karena tidak mendapat makanan tambahan ( hanya minum susu).3. Malabsorbsi.4. Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infeksi parasit dan divertikulum meckeli

1. Asupan besi kurang karena jenis makanan kurang menganndung Fe2. Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun3. Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infeksi parasit dan divertikulum meckeli

Kehilangan darah kronis karena infestasi parasit (amubiasis, ankilostomiasis)Pada wanita antara lain

menstruasi berlebihan.

Page 19: anemia defisiensi besi

Pemeriksaan Fisik

Gejala umum: pucat Jika Hb < 5 gr/: iritabel, anoreksia. Jka

berlanjutditemukan takikardi ,murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran jantung

stomatitis, atrofi papil lidah Koilonychias

Page 20: anemia defisiensi besi

Patofisiologi

Hb

Tahap 1 Normaliron depletion / iron deficiency

Tahap 2sedikit menuruniron deficient erytropoietin atau iron limited erytropoiesis

Tahap 3 menurun jelas (mikrositik/hipokrom)iron deficiency anemia

Cadangan besi (mg)Fe serum (μg/dl)TIBC (μg/dl)Saturasi tansferin(%)Feritin serum (μg/dl)Sideroblas (%)FEP(μg/dl SDM)MCV

<100normal360-39020-30<2040-60>30Normal

0<60>390<15<12<10<100normal

0<40>410<10<12<10>200Menurun

Page 21: anemia defisiensi besi

Diagnosis

Kriteria Diagnosis ADB menurut WHO: Kadar HB kurang dari normal sesuai usia Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata < 31%

(N:32-35%) Kadar Fe serum <50 ug/dl (N:80-180ug/dl) Saturasi Transferin <15% (N:20-50%)

Kriteria ini harus terpenuhi, paling sedikit kriteria no.1,3 dan 4. Tes yang paling efisien untuk mengukur cadangan besi tubuh yaitu feritin serum

Page 22: anemia defisiensi besi

Diagnosis Banding

Pemeriksaan lab

ADB Talasemia minor

Anemia peny.kronis

Anemia Sideroblastik

MCV ↓ ↓ N, ↓ N, ↓Fe serum ↓ N ↓ NTIBC ↑ N ↓ N / ↑Saturasi Transferin

↓ N ↓ ↑

FEP ↑ N N, ↑ NFerritin serum

↓ N ↓ ↑

Page 23: anemia defisiensi besi

TERAPITERAPI

Terapi Kausal Terapi Kausal

preparat besi per oral dosis 3 mg besi elemental/kgBB/hari

dibagi dalam3 dosis..

preparat besi per oral dosis 3 mg besi elemental/kgBB/hari

dibagi dalam3 dosis..

Preparat besi parenteral:Dosis besi (mg) = BB (kg) Х kadar Hb yang diinginkan (g/dl ) Х 2,5

Preparat besi parenteral:Dosis besi (mg) = BB (kg) Х kadar Hb yang diinginkan (g/dl ) Х 2,5

Transfusi < 4 g/ dl. PRC dengan dosis

10 ml/kgBB

Transfusi < 4 g/ dl. PRC dengan dosis

10 ml/kgBB

Page 24: anemia defisiensi besi

Pencegahan Primer

ASI ekslusif selama minimal 6 bulan, Bila bayi tidak mendapatkan ASI, dianjurkan untuk

memberikan susu formula yang sudah difortifikasi besi.

suplementasi besi harus tetap dianjurkan. Usia Dosis zat besi

bayi cukup bulan 1 mg/kgBB/hari

Bayi 1,5-2,0 kg 2 mg/kgBB hari,

Bayi 1,0-1,5 kg 3 mg/kgBB/hari

Bayi <1 kg 4 mg/kgBB/hari

Anak usia 2-5 tahun

20-30 mg/hari,

usia 6-11 tahun 30-60 mg/hari

Remaja 60 mg/hari

Page 25: anemia defisiensi besi

Pencegahan

2. sekunder menjalani skrining Skrining meliputi pemeriksaan darah tepi

lengkap dan bila ada biaya sebaiknya diperiksa pula kadar feritin dalam serum dan saturasi transferin.

pemberian susu sapi pada 1 tahun pertama kehidupanfaktor resiko yang paling poten terhadap kemungkinan terjadinya defisiensi besi demikian pula dengan kemiskinan

Faktor resiko untuk terjadinya defisiensi besi pada tahun pertama kehidupan:

Diet Minum susu sapi Susu formula rendah besi ASI eksklusif tanpa suplementasi besi

Prenatal/perinatal Anemia selama kehamilan Berat badan lahir rendah Prematuritas Kehamilan kembar

Sosial ekonomi Sosial ekonomi rendah Pendatang dari negara yang sedang berkembang

Faktor resiko untuk terjadinya defisiensi besi pada tahun pertama kehidupan:

Diet Minum susu sapi Susu formula rendah besi ASI eksklusif tanpa suplementasi besi

Prenatal/perinatal Anemia selama kehamilan Berat badan lahir rendah Prematuritas Kehamilan kembar

Sosial ekonomi Sosial ekonomi rendah Pendatang dari negara yang sedang berkembang

Page 26: anemia defisiensi besi

Prognosis • Baik bila etiologinya hanya defisiensi saja dan

penyakit penyebab bisa ditangani dengan adekuat

• Kegagalan pengobatan dapat terjadi bila:• Diagnosis salah• Dosis obat tidak adekuat• Preparat Fe yang tidak tepat dan kadaluarsa• Perdarahan yang tidak teratasi atau perdarahan yang

tidak tampak berlangsung menetap.• Disertai penyakit yang mempengaruhi absorpsi dan

pemakaiam besi• Gangguan absorpsi saluran cerna

Page 27: anemia defisiensi besi

Anemia Defisiensi folat dan B12

Anemia defisiensi asam folat dan vitamin B12 disebut juga dengan anemia megaloblastik.

Anemia megaloblastik anemia makrositik

dismaturasi nukleus dan sitoplasma sel myeloid dan eritroid sebagai akibat gangguan sintesis DNA.

Page 28: anemia defisiensi besi

Penyebab Anemia Megaloblastik:

Defisiensi Asam folat

Defisiensi Vitamin B12

Lain-lain

Asupan yang kurang: kemiskinan, ketidaktahuan, cara pemasakan, malnutrisi, prematuritas,dll.

Gangguan absorpsi (kongenital maupun didapat)

Kebutuhan yang meningkat Gangguan metabolism asam

folat (kongenital atau didapat) Peningkatan ekskresi ( dialysis

kronis, penyakit hati, penyakit jantung)

Asupan yang kurang: kemiskinan, ketidaktahuan, cara pemasakan, malnutrisi, prematuritas,dll.

Gangguan absorpsi (kongenital maupun didapat)

Kebutuhan yang meningkat Gangguan metabolism asam

folat (kongenital atau didapat) Peningkatan ekskresi ( dialysis

kronis, penyakit hati, penyakit jantung)

Asupan kurang : diet kurang mengandung vitamin B12, defisiensi pada ibu yang menyebabkan defisiensi vitamin B12 pada ASI.

Gangguan absorpsi: kegagalan sekresi factor intrinsic, kegagalan absorpsi di usus kecil

Gangguan transport Vitamin B12 (kongenital atau didapat)

Gangguan metabolisme vitamin B12

Asupan kurang : diet kurang mengandung vitamin B12, defisiensi pada ibu yang menyebabkan defisiensi vitamin B12 pada ASI.

Gangguan absorpsi: kegagalan sekresi factor intrinsic, kegagalan absorpsi di usus kecil

Gangguan transport Vitamin B12 (kongenital atau didapat)

Gangguan metabolisme vitamin B12

Gangguan Sintesis DNA kongenital

Gangguan Sintesis DNA didapat

Gangguan Sintesis DNA kongenital

Gangguan Sintesis DNA didapat

Page 29: anemia defisiensi besi

Anemia Defisiensi Asam Folat

Asam folat sintesis DNA dan RNA, metabolisme inti sel

Sumber asam folat: hati, sayur mayur hijau dan ragi.

Cadangan asam folat dalam tubuh terbatas dan anemia megaloblastik dapat terjadi setelah 2-3 bulan diet bebas folat

Page 30: anemia defisiensi besi

Vit B12 anak besar dan remaja memiliki persediaan

vitamin B12 untuk selama 3-5 tahun. pada bayi yang lahir dari ibu yang defisiensi

vitamin B12nya rendah, manifestasi klinis timbul pada usia4-5 bulan.

Page 31: anemia defisiensi besi

Metabolisme Asam folat dan Vit B12

Page 32: anemia defisiensi besi

Gambaran Klinis

Page 33: anemia defisiensi besi

Pemeriksaan laboratorium

Defisiensi Asam Folat

Defisiensi Vit. B12

•anemia makrositik (MCV >100 fl),•anosisitosis dan poikilositosis,•retikulositopenia, •sel darah merah berinti dengan morfologi megaloblastik.•Pada defisiensi lama dapat disertai trombositopenia dan neutropenia.•Pada defisiensi kroniskadar folat dalam sel darah merah•Kadar LDH meningkat jelas. •Sumsum tulang hiperseluler, Perubahan megaloblastik, meski masih ditemukan precursor SDM normal.

•kadar vitamin B12 <100pg/ml•Kadar LDH meningkat menggambarkan adanya eritropoesis yang tidak efektif.• dapat disertai peningkatan bilirubin 2-3 mg/dl. •peningkatan ekskresi asam metilmalonik dalam urin dan ini merupakan indeks defisiensi vitamin B12 yang sensitif.

Page 34: anemia defisiensi besi

Pengobatan Terapi awal dimulai dengan pemberian asam

folat dengan dosis 0,5-1 mg/hari, diberikan peroral atau parenteral.

Page 35: anemia defisiensi besi

Respons hematologis telah terjadi pada pemberian vitamin B12 dosis rendah. Jika terjadi perbaikan neurologis, harus diberikan injeksi vitamin B12 1 mg intramuskular minimal selama 2 minggu.

Kebutuhan fisiologis vitamin B12 adalah 1-5 ug/hari.

Page 36: anemia defisiensi besi

Kesimpulan  Anemia defisiensi dibagi 3: defisiensi besi.

Asam folat dan vit. B12 Prevalensi anemia defisiensi besi tinggi pada

bayi, hal yang sama juga dijumpai pada anak usia sekolah dan anak praremaja.

Menurut patogenesisnya sangat ditentukan oleh kemampuan absorpsi besi, diit yang mengandung besi , kebutuhan besi yang meningkat dan jumlah yang hilang.

Prinsip penatalaksanaanpenggantian dengan preparat besi.

Prognosis baikpenanganan yang adekuat

Page 37: anemia defisiensi besi

Kesimpulan Asam folat dan vitamin B12 penting untuk

metabolisme inti sel. Defisiensi Asam folat dan vitamin B12

anemia megaloblastik. Terapi awal pemberian asam folat dengan

dosis 0,5-1 mg/hari, diberikan peroral atau parenteral.

Kebutuhan fisiologis vitamin B12 adalah 1-5 ug/hari.

Page 38: anemia defisiensi besi

Daftar Pustaka

Page 39: anemia defisiensi besi