anemia defisiensi besi (2)

4

Click here to load reader

Upload: syifanadaauliaprihastyanti

Post on 22-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Anemia Defisiensi Besi (2)

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Anemia merupakan kondisi dimana kurangnya konsentrasi SDM atau menurunnya kadar hB dalam darah di bawah normal. Penurunan kadar tersebut banyak dijumpai pada anak karena kurangnya kadar zat besi atau perdarahan, sehingga anemia ini dapat disebut juga ADB. Walaupun sebenarnya apabila bayi yang lahir dengan ibu non-anemia atau bergizi baik akan membuat bayi tersebut lahir dalam keadaan zat besi yang cukup apabila diberikan ASI yang cukup pula, akan tetapi apabila zat besi yang sebenarnya cukup tersedia dalam ASI tidak dimanfaatkan oleh ibu dan anak tersebut tidak mendapatkan sumber zat besi yang dapat diperoleh dari susu formula atau makanan yang kaya akan zat besi maka dapat menimbulkan anemia, selain kadar besi anemia dapat ditimbulkan karena perdarahan seperti perdarahan pada usus atau kehilangan darah pada saluran cerna akibat makanan yang salah, atau perdarahan lain yang jumlahnya berlebihan.

Etiologi

Penelitian di negara berkembang mengemukakan bahwa bayi lahir dari ibu yang menderita anemia kemungkinan akan menderita anemia gizi, mempunyai BB lahir rendah, prematur dan meningkatnya mortalitas.Penyebab anemia gizi pada bayi dan anak:Pengadaan zat besi yang tidak cukup· Cadangan zat besi pada waktu lahir tidak cukup1. Berat lahir rendah, lahir kurang bulan, lahir kembar2. Ibu waktu mengandung menderita anemia kekurangan zat besi yang berat3. pada masa fetus kehilangan darah pada saat atau sebelum persalinan seperti adanya sirkulasi fetus ibu dan perdarahan retoplasenta· Asupan zat besi kurang cukupAbsorpsi kurang· Diare menahun· Sindrom malabsorpsi· Kelainan saluran pencernaanKebutuhan akan besi meningkat akan pertumbuhan, terutama pada lahir kurang bulan dan pada saat akil balik.Kehilangan darah· Perdarahan yang bersifat akut maupun menahun, misalnya pada poliposis rektum, divertkel Meckel· Infestasi parasit, misalnya cacing tambang.Penyebab terbesar anemia kekurangan besi ini adalah asupan besi yang tidak adekuat karena makanan yang kurang mengandung besi.-Susu sapi segar hanya mengandung besi 0,5 mgd sehingga tidak direkomendasikan untuk diberikan pada bayi usia kurang dari 1 tahun.- Zat tannin yang terkandung di dalam teh terbukti dapat menghambat penyerapan besi dalam usus- Kelainan usus- Perdarahan- Penyakit diare yang berulang

Page 2: Anemia Defisiensi Besi (2)

- Kebutuhan besi yang meningkat pada bayi premature dan masa pertumbuhan juga merupakan salah satu penyebab dari anemia kekurangan besi.Kalau kita menjumpai bayi dan anak dengan gejala pucat, lesu, lekas capai, pusing, nafsu makan menurun, kemampuan bekerja dan belajar menurun, perhatian anak berkurang, sering timbul infeksi serta terjadi gangguan pertumbuhan kita harus memikirkan kemungkinan anemia kekurangan besi pada bayi dan anak tersebut.Zat besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam juga diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen (oksidase dan oksigenase). Defisiensi zat besi tidak menunjukkan gejala yang khas (asimptomatik) sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi.Tanda-tanda dari anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi (feritin) dan bertambahnya absorpsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan besi. Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme, dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Rb.Bila sebagian dari feritin jaringan meninggalkan sel akan mengakibatkan konsentrasi feritin serum rendah. Kadar feritinserum dapat menggambarkan keadaan simpanan zat besi dalam jaringan. Dengan demikian kadar feritin serum yang rendah akan menunjukkan orang tersebut dalam keadaan anemia gizi bila kadar feritin serumnya <12 mg/ml. Hal yang diperhatikan adalah bila kadar feritin serum normal tidak selalu menunjukkan status besi dalam keadaan normal. Karena status besi yang berkurang lebih dahulu baru diikuti dengan kadar feritin. Diagnosis anemia zat besi ditentukan dengan tes skrining dengan cara mengukur kadar hB, Ht, MCV, konsentrasi hB dalam SDM (MCHC) dengan batasan terendah 95% acuan.

Manifestasi KlinisRasa lemah, letih, hilang nafsu makan, menurunnya daya konsentrasi dan sakit kepala atau pening adalah gejala awal anemia. Pada kasus yang lebih parah, sesak nafas disertai gejala lemah jantung dapat terjadi. Untuk memastikan, diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium, diantaranya dilakukan penentuan kadar hB atau Ht dalam darah.

PencegahanCara mencegah terjadinya ADB:1. Pemberian diet yang tepat dan suplementasi besi. Pemberian diet yang dianjurkan antara lain pemberian ASI minimal 6 bulan, menghindari minum susu sapi berlebihan, makan makanan yang mengandung kadar besi tinggi, seperti daging sapi, daging kambing, hati, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau.2. Menambahkan makanan yang dapat meningkatkan penyerapan besi di usus, seperti buah2an segar dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C.3. Pemberian suplementasi besi dapat dipenuhi lewat susu formula maupun sereal yang mengandung besi (tron fortified milk formula dan iron fortified infant cereal).