anemia adalah keadaan saat jumlah.docx
DESCRIPTION
anemiaTRANSCRIPT
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang memungkinkan mengangkut oksigen dari paru-paru, dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah penyakit darah yang sering ditemukan. Anemia bisa diklasifikasikan
berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan
penampakan klinis. Penyebab anemia yang paling sering adalah perdarahan yang berlebihan,
rusaknya sel darah merah secara berlebihan (hemolisis) atau kekurangan pembentukan sel
darah merah ( hematopoiesis yang tidak efektif).
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi hemoglobin (Hb) nya kurang dari 13,5
g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari
11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan.
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, diperkirakan terdapat
pada 43% anak-anak usia kurang dari 4 tahun. Survei Nasional di Indonesia (1992)
mendapatkan bahwa 56% anak di bawah umur 5 tahun menderita anemia, pada survei tahun
1995 ditemukan 41% anak di bawah 5 tahun dan 24-35% dari anak sekolah menderita
anemia. Gejala yang samar pada anemia ringan hingga sedang menyulitkan deteksi sehingga
sering terlambat ditanggulangi. Keadaan ini berkaitan erat dengan meningkatnya risiko
kematian pada anak.
Pada anak-anak, anemia atau kurang darah bisa mempengaruhi prestasi belajar. Kurangnya
aliran darah menyebabkan suplai oksigen ke otak juga berkurang sehingga anak lebih susah
konsentrasi saat belajar. Pada anemia ringan yang dialami seorang anak dapat menurunkan
kemampuan psikomotornya sekitar 10-20 point. Padahal psikomotor yang berkembang maka
anak dapat bereksplorasi dan mendapatkan stimulus dari apa yang dilihat dan didengar.
Namun ketika psikomotornya berkurang makan akan mengalami kesulitan dalam menerima
stimulasi.
Bukan itu saja, kurang darah pada anak juga mempengaruhi tumbuh kembang. Dalam
melakukan aktivitas fisik, kebugaran anak juga terpengaruh sehingga sering menyebabkan
anak mudah pingsan saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Anak dengan anemia biasanya akan terlihat pucat. Ini dikarenakan sedikitnya aliran darah
yang mengalir ke seluruh bagian tubuh. Selain itu, karena jantung harus bekerja lebih keras
untuk menghasilkan darah, anak mungkin akan merasa jantungnya berdebar kencang. Bila
sudah parah, anak mungkin akan terlihat lemas, cepat capek, sulit konsentrasi, dan nafas
terengah-engah setelah berolahraga.
Timbulnya anemia bisa disebabkan oleh pola asuhan pola makan yang salah, tidak teratur dan
tidak menyeimbangkan kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh, terutama kurangnya
sumber makanan yang mengandung zat besi. Zat besi mudah diperoleh dari macam-macam
sayuran hijau, buah dan dari nasi sekitar 1% yang mudah diserap oleh tubuh dan dari ikan
sebanyak 11%. Zat besi merupakan senyawa paling penting sebagai penyusun hemoglobin
(sel darah merah), tubuh membutuhkan zat besi sekitar 1-3,2 mg per hari.
Selain dari pola makanan anemia pada anak bisa timbul karena masalah pada masa kehamilan
dimana bayi dalam kandungan kurang mendapat nutrisi yang baik, bayi lahir prematur yang
memiliki kondisi tubuh yang lebih kecil membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi,
pemberian ASI dan bukan ASI yang tidak tepat.
Sumber: http://penyakitanemia.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://penyakitanemia.com/penanganan-penyakit-anemia-pada-anak/
http://sangobion.co.id/baby/index.php?/topic/63-kenali-gejala-anemia-pada-anak/
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2013/02/20/bahayanya-kalau-anemia-terjadi-pada-
anak
http://health.detik.com/read/2013/05/29/161255/2259352/775/penyebab-anemia-pada-anak-
dan-cara-mengatasinya
http://penyakitanemia.com/anemia-pada-anak/