analisis strategi bisnis pengolahan ikan pada cv … · bisnis pengolahan ikan pada cv bening jati...

123
i ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV BENING JATI ANUGRAH, KECAMATAN PARUNG, KABUPATEN BOGOR SKRIPSI NUNING INDRIYASHARI H34070038 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: hadang

Post on 25-Mar-2019

326 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

i

ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV BENING JATI ANUGRAH,

KECAMATAN PARUNG, KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

NUNING INDRIYASHARI H34070038

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2011

Page 2: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

ii

RINGKASAN

NUNING INDRIYASHARI. Analisis Strategi Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan LUKMAN MOHAMMAD BAGA).

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi perikanan yang cukup luas. Potensi tersebut terlihat dari peningkatan produksi perikanan budidaya ataupun perikanan tangkap setiap tahunnya. Peningkatan produksi ikan nasional ternyata belum mampu membuat tingkat konsumsi ikan nasional sama atau bahkan melebihi negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, tahun 2010 tingkat konsumsi ikan Indonesia sebesar 30,47 kg/kapita/tahun, sedangkan Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Hongkong masing-masing sebesar 110, 85, 45, 80, 40 dan 80 kg/ kapita/ tahun.

Salah satu penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi ikan Indonesia karena masalah kepraktisan. Mengonsumsi ikan dianggap merepotkan dan memerlukan alokasi waktu khusus, karena mengonsumsi ikan utuh harus dikerjakan secara spesial dan tidak dapat dilakukan sambil menyelesaikan pekerjaan lainnya. Melihat hal tersebut, peningkatan ketersediaan produk olahan berbasis ikan yang beragam menjadi kebutuhan yang diutamakan. Adanya pengembangan produk ikan diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada ikan dan memberikan variasi produk, sehingga produk dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan pada akhirnya tingkat konsumsi ikan nasional tidak kalah dengan negara Asia lainnya.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pengolahan ikan yaitu CV Bening Jati Anugrah. Perusahaan ini mengalami beberapa kendala dalam menjalankan bisnis pengolahan ikannya. Perusahaan tidak mampu melakukan pengadaan bahan baku yang kontinu. Hal tersebut diperparah dengan tidak tersedianya produk impor ikan pada musim paceklik dimana ikan sulit didapatkan. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi kegiatan produksi. Akibat beberapa masalah tersebut omzet perusahaan mengalami penurunan beberapa bulan terakhir ini. Mengatasi masalah tersebut perusahaan harus membuat strategi bisnis yang tepat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga perusahaan mampu bersaing diantara banyaknya perusahaan pengolahan ikan. Tentunya strategi yang baik adalah strategi yang dibuat berdasarkan kondisi lingkungan perusahaan baik internal ataupun eksternal. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) menganalisis faktor-faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi oleh CV Bening Jati Anugrah, (2) menganalisis faktor-faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh CV Bening Jati Anugrah, (3) merumuskan alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh CV Bening Jati Anugrah.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pengolahan ikan, yaitu CV Bening Jati Anugrah yang berlokasi di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Responden yang digunakan dari pihak internal adalah pemilik, kepala bagian administrasi dan keuangan, kepala

Page 3: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

iii

bagian produksi dan operasional serta karyawan. Sedangkan untuk pihak eksternalnya perusahaan yaitu Kasi Pengolahan Ikan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, serta perusahaan pesaing. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah dengan matriks SWOT dan arsitektur strategik.

Berdasarkan analisis SWOT, didapatkan sembilan alternatif strategi yang dapat digunakan CV Bening Jati Anugrah, yaitu (1) Restrukturisasi organisasi serta memperbaiki sistem manajemen perusahaan, (2) Mencari tambahan modal usaha (3) Menjalin kemitraan dengan pemasok yang ada di beberapa daerah di Indonesia, (4) Memperluas jaringan distribusi, (5) Memperbaiki sistem administrasi dan keuangan perusahaan, (6) Meningkatkan jumlah penjualan perusahaan, (7) Melakukan inovasi produk, (8) Memelihara serta meningkatkan kualitas produk, dan (9) Membuat diversifikasi produk dengan menggunakan bahan limbah olahan ikan.

Page 4: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

iv

ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV BENING JATI ANUGRAH,

KECAMATAN PARUNG, KABUPATEN BOGOR

NUNING INDRIYASHARI H34070038

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2011

Page 5: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

v

Judul Skripsi : Analisis Strategi Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati

Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Nama : Nuning Indriyashari

NRP : H34070038

Disetujui, Pembimbing

Ir. Lukman Mohammad Baga, MA.Ec

NIP. 19640220 198903 1 001

Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

vi

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi

Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung,

Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang telah diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi.

Bogor, Juni 2011

Nuning Indriyashari H34070038

Page 7: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukoharjo pada tanggal 26 April 1989. Penulis

adalah anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Sugimin dan Ibu Jinem

Wiji Yanti. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Jatibening X

Bekasi pada tahun 2001 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada

tahun 2004 di SLTP Negeri 20 Bekasi. Kemudian penulis menyelesaikan

pendidikan menengah atas pada tahun 2007 di SMA Negeri 3 Bekasi. Penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI) pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008, penulis diterima di

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Sebagai Mayor.

Selama mengikuti pendidikan, penulis tercatat sebagai bendahara

Departemen Hubungan Eksternal, Sharia Economics Student Club (SES-C)

Fakultas Ekonomi dan Manajemen periode 2008-2009. Anggota klub teater

Fakultas Ekonomi dan Manajemen periode 2008-2009. Bendahara Departemen

Hubungan Eksternal, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Manajemen periode 2009-2010. Selain aktif di kelembagaan kampus, penulis juga

pernah bekerja sebagai guru privat untuk anak sekolah dasar di Mutiara Eksakta

pada tahun 2010 dan magang kerja sebagai sekretaris official di Gugus Bisnis dan

Kewirausahaan (G-Bike), Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen pada tahun 2010. Penulis juga aktif di berbagai kepanitiaan kegiatan

kampus.

Page 8: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Strategi Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah,

Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor”. Shalawat serta salam tidak lupa penulis

haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal dan

internal, merumuskan alternatif strategi, serta merancang arsitektur strategik

dalam upaya mempertahankan dan memajukan usaha pengolahan ikan CV Bening

Jati Anugrah. Penulis menyadari, dalam menyelesaikan skripsi masih terdapat

kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Namun diharapkan

skripsi ini dapat menjadi masukkan dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Bogor, Juni 2011

Nuning Indriyashari

Page 9: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW, penulis

ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ir. Lukman Mohammad Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing skripsi

atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Febriantina Dewi, SE, MM, M.Sc dan Ir. Harmini, M.Si selaku dosen

penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktu serta

memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3. Ir. Suharno yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh dosen

serta staf Departemen Agribisnis yang selalu memberikan saran,

masukkan kepada penulis.

4. Pihak CV Bening Jati Anugrah atas waktu, kesempatan, informasi dan

dukungan yang diberikan.

5. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor terutama Ibu Lili, Ibu

Rikah selaku Kasi pengolahan ikan Kabupaten Sukabumi, dan Bapak

Sam’un selaku Kasi Perencanaan Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu,

atas waktu, fikiran dan bantuannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Ayahanda Sugimin dan Ibunda Jinem Wiji Yanti, adikku Riva

Oktaviyandari dan Febriyan Surya Adji yang selalu memberikan doa restu,

semangat dan kasih sayang kepada penulis, serta Mohammad Akmal

Musaddad yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang, dan

semangatnya.

7. Agribisnis 43, kak Ray, kak Achmad, kak Tiara dan teman-teman

sebimbingan Dinar, Venty, Wawan serta teman-teman Agribisnis 44 yang

telah meluangkan waktu untuk sharing dan membantu dalam penyelesaian

tugas akhir ini.

8. Teman-teman Puri Sembilan, Sri, Ivon, Anis, Nela, Lia, Inez, Nita, Fitri,

Riska, dan Susan yang selalu memberikan dukungan, masukkan dan

semangat dalam menjalankan penelitian ini.

Page 10: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

x

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 8 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Ikan Pelagis ......................................................... 9 2.2 Manfaat Ikan Pelagis ................................................................... ... 9 2.3 Gambaran Industri Pengolahan Ikan ............................................... 10 2.4 Prospek Produk olahan Ikan .......................................................... 13 2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu ....................................................... 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 21

3.1.1 Manajemen Strategis ............................................................. 21 3.1.2 Tahap-Tahap Manajemen Strategi ....................................... 21 3.1.3 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ........................................ 23 3.1.4 Lingkungan Perusahaan ........................................................ 23 3.1.5 Penetapan Tujuan Jangka Panjang ........................................ 31 3.1.6 Alternatif Strategi .................................................................. 32 3.1.7 Perumusan Strategi ............................................................... 34

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................. 34

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 37 4.2 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 37 4.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 37 4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 38 4.4.1 Matriks SWOT ..................................................................... 38 4.4.2 Perancangan Arsitektur Strategik.......................................... 38

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan CV Bening Jati Anugrah ................... 40 5.2 Lokasi dan Keadaan CV Bening Jati Anugrah .............................. 40 5.3 Visi, Misi, dan Tujuan CV Bening Jati Anugrah ........................... 41 5.4 Struktur Organisasi CV Bening Jati Anugrah ................................ 41 5.5 Sumberdaya CV Bening Jati Anugrah ........................................... 42 5.5.1 Sumberdaya Manusia ........................................................... 43 5.5.2 Sumberdaya Fisik ................................................................. 43 5.5.3 Sumberdaya Modal .............................................................. 44

Page 11: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

xi

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN 6.1 Analisis Lingkungan Eksternal ...................................................... 45

6.1.1 Analisis Lingkungan Jauh .................................................... 45 6.1.2 Analisis Lingkungan Industri ............................................... 50

6.2 Analisis Lingkungan Internal ......................................................... 54 6.2.1 Analisis Rantai Nilai ............................................................ 54 6.2.2 Keterkaitan Komponen pada Rantai Nilai ........................... 62

VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman ...................................... 65 7.2 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan ................................. 68 7.3 Tahap Pencocokan: Matriks SWOT ............................................... 71 7.4 Rancangan Arsitektur Strategik CV Bening Jati Anugrah .............. 77 7.4.1 Sasaran CV Bening Jati Anugrah ........................................... 77 7.4.2 Tantangan CV Bening Jati Anugrah ...................................... 77 7.4.3 Rekomendasi Program Kegiatan ............................................ 77 7.4.4 Tahapan Arsitektur Strategik ................................................. 79

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan ..................................................................................... 83 8.2 Saran ................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85

LAMPIRAN ................................................................................................ 87

Page 12: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

xii

DAFTAR TABEL Nomor Halaman

1. Produksi Perikanan Indonesia Tahun 2005-2010.................. 1

2. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan.......................... 2

3. Kebutuhan Manusia Akan Daging Ikan................................ 2

4. Tingkat Konsumsi Ikan Indonesia tahun 2005-2010............. 3

5. Omzet Penjualan Olahan Ikan CV Bening Jati Anugrah...... 6

6. Tinjauan Penelitian Terdahulu.............................................. 20

7. Pembagian Jumlah Tenaga Kerja CV Bening Jati Anugrah 43

8. Perincian Sumberdaya Fisik CV Bening Jati Anugrah......... 44

9. Tingkat Inflasi Indonesia pada Februari 2010 – Februari 2011 ...................................................................................... 46

10. Pertumbuhan PDRB per Kapita Atas Harga Konstan .......... 47

11. Pengeluaran Rata-rata Konsumsi per Kapita per Bulan ....... 47

12. Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Ikan Nasional 2008-2009 48

13. Latar Belakang Pendidikan Tenaga Kerja CV Bening Jati Anugrah ................................................................................ 61

14. Matriks SWOT CV Bening Jati Anugrah ............................ 72

15. Rekomendasi Program Kegiatan .......................................... 78

Page 13: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Model Komprehensif Manajemen Strategis.......................... 21

2. Model Lima Kekuatan Persaingan........................................ 26

3. Analisis Rantai Nilai............................................................. 29

4. Kerangka Pemikiran Operasional.......................................... 36

5. Matriks SWOT...................................................................... 38

6. Perancangan Arsitektur Strategik CV Bening Jati Anugrah. 39

7. Struktur Organisasi CV Bening Jati Anugrah....................... 42

8. Grafik Tingkat Inflasi Indonesia .......................................... 45

9. Tren Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1961-2010 ........... 48

10. Proses Produksi Pengolahan Ikan.......................................... 56

11. Rancangan Arsitektur Strategi CV Bening Jati Anugrah...... 82

Page 14: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Usaha Olahan Ikan di Kabupaten Bogor Tahun 2009 ... 88

2. Kuesioner Penelitian....................................................... 90

3. Proses Produksi Bakso Ikan ........................................ 96

4. Proses Produksi Nugget Stik Ikan ............................... 97

5. Proses Produksi Kaki Naga ......................................... 98

6. Proses Produksi Fish Finger ....................................... 99

7. Proses Produksi Siomay .............................................. 100

8. Proses Produksi Otak-otak Bulat ................................. 101

9. Proses Produksi Otak-otak Panjang .............................. 102

10. Proses Produksi Bakso Ikan Tahu ................................. 103

11. Proses Produksi Lumpia .............................................. 104

12. Proses Produksi Ekado ................................................ 105

13. Proses Produksi Keong Mas ........................................ 106

14. Proses Produksi Udang Gulung ................................... 107

15. Dokumentasi ................................................................. 108

16. Foto-foto Produk Olahan CV Bening Jati Anugrah...... 109

Page 15: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau 13.000 menyebar

dari Sabang hingga Merauke1. Wilayah perairan Indonesia sebesar 5,8 juta km2,

yang terdiri dari 0,3 juta km2 laut teritorial, 2,8 juta km2 perairan Nusantara dan

2,7 km2 zona ekonomi ekslusif. Sekitar 70 persen wilayah Indonesia merupakan

daerah lautan dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Seluruh total perairan

tersebut, diketahui potensi sumber daya ikan laut Indonesia mencapai 6,26 juta

ton/tahun2. Oleh sebab itu, perikanan merupakan sub sektor yang sangat potensial

untuk dikembangkan dalam peningkatan perekonomian Indonesia. Potensi

tersebut dapat terlihat pula dari total produksi perikanan Indonesia yang semakin

meningkat. Total produksi ikan Indonesia mengalami peningkatan sebesar 58,12

persen dari tahun 2005 – 2010, yakni dari 6,8 juta ton pada tahun 2005 menjadi

10,8 juta ton pada tahun 2010. Jumlah produksi ikan Indonesia dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Produksi Perikanan Indonesia Tahun 2005-2010

Tahun Produksi Ikan Budidaya (Ton)

Produksi Ikan Tangkap (Ton)

Total Produksi (Ton)

2005 2.163.674 4.705.868 6.869.542 2006 2.682.596 4.769.160 7.451.756 2007 3.088.800 4.940.000 8.028.000 2008 3.855.200 5.196.000 9.051.200

2009 4.708.565 5.285.000 9.993.565

2010 5.478.000 5.384.000 10.862.000 Sumber : Departemen Kelautan dan Perikanan (2011)

Ikan merupakan salah satu sumber protein dan memiliki komposisi asam

amino yang lengkap, juga diketahui mengandung lemak yang kaya akan asam

lemak tak jenuh jamak atau polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang berkhasiat

1. Sudirman. 2010. Hasil Survei Terbaru Jumlah Pulau Indonesia.Dirjen Kelautan Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil (KP3K). http://www.antaranews.com/berita/1282043158/hasil-survei-terbaru-jumlah-pulau-indonesia [Diakses 30 Januari 2011]

2. Agusta Ferry. 2009. http://ferragusta.wordpress.com/2009/12/04/konflik-pemanfaatan-sumber-daya-perikanan-laut-kasus-nelayan-di-perairan-utara-jawa-timur. [Diakses 4 Februari 2011]

Page 16: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

2

bagi kesehatan. Asam lemak tak jenuh jamak yang banyak terdapat pada ikan

adalah asam lemak omega 3, terutama eikosapentanoat/EPA dan asam

dokosaheksanoat/DHA (Irianto 1993 dalam Irianto dan Soesilo 2007). Adapun

kandungan pada ikan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan Ikan Segar per 100 gram Bahan

Komponen Kadar (%) Kandungan air 66,00 – 68,00 Protein 15,00 – 24,00 Lemak 0,10 – 22,00 Mineral dan vitamin 2,52 – 4,50 Karbohidrat 1,00 – 3,00 Bahan organik 0,80 – 2,00 Edible position 45,00 – 50,00

Sumber: Suzuki (1981) dalam www.bi.go.id (2008)

Protein adalah zat makanan utama yang diperlukan untuk pertumbuhan,

pengaturan tubuh, proses perkembangan, memperbaiki dan memelihara sel-sel

dalam tubuh. Protein juga merupakan komponen yang penting bagi enzim-enzim

untuk mengatur dan menjalankan metabolisme serta proses kehidupan lainnya.

Selain itu, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi karena memiliki

unsur karbon dan sebagian molekulnya dapat dioksidasikan untuk memberikan

tenaga3.

Kebutuhan manusia akan protein berbeda, tergantung umur, jenis kelamin

dan aktivitas yang dilakukan. Apabila diibaratkan sumber protein hewani yang

dikonsumsi hanya berasal dari ikan, maka jumlah protein dan ikan yang harus

dimakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kebutuhan Manusia akan Protein dan Daging Ikan

No Tipe Manusia Tingkat Kebutuhan

Protein Ikan (gram/orang/hari)

1 Anak-anak 25-40 125-200 2 Laki-laki dewasa 50-60 250-325 3 Wanita dewasa 50-55 250-275 4 Wanita hamil 60-75 300-375 5 Wanita menyusui 75-80 375-400

Sumber: Adawyah (2008)

3. Huda Nurul. 2002. Pembangunan Sumberdaya Manusia Melalui Sumberdaya Kelautan

http://www.ppti.usm.my/nurul/publication/NationalSeminar6.pdf [Diakses 2 Februari 2011]

Page 17: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

3

Selain protein, ikan juga mengandung asam lemak omega 3 yang

berfungsi untuk pertumbuhan otak manusia4, mengurangi penumpukan kolesterol

dan melekatnya bintik-bintik darah pada dinding pembuluh darah yang

merupakan penyebab dari timbulnya serangan jantung dan stroke5. Melihat

potensi ikan Indonesia dan manfaat yang dihasilkan oleh ikan seharusnya tingkat

konsumsi ikan per kapita Indonesia sebanding atau bahkan lebih tinggi daripada

negara-negara Asia lainnya. Terlihat pada Tabel 4, tingkat konsumsi Indonesia

mengalami peningkatan setiap tahunnya dan hingga 2010 tingkat konsumsi ikan

Indonesia mencapai 30,47 kg/kapita/tahun. Negara-negara Asia lainnya pada

tahun yang sama lebih unggul jika dibandingkan Indonesia seperti Jepang, Korea

Selatan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Hongkong dengan tingkat konsumsi

secara berturut-turut sebesar 110, 85, 54, 70, 40, dan 80 kg/kapita/tahun 6.

Tabel 4. Tingkat Konsumsi Ikan Indonesia Tahun 2005-2010

Tahun Tingkat Konsumsi Ikan (kg/kapita/tahun) 2005 23,95 2006 25,03 2007 26,03 2008 28,00 2009 30,17 2010 30,47

Sumber: Pusat data dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (2010)

Menurut Widiarti dkk (2010), salah satu penyebab rendahnya tingkat

konsumsi ikan Indonesia karena alasan tingkat kepraktisan ketika mengonsumsi

ikan. Mengonsumsi ikan dinilai repot dan memerlukan alokasi waktu khusus,

karena mengonsumsi ikan utuh harus dikerjakan secara spesial dan tidak dapat

dilakukan sambil menyelesaikan pekerjaan lainnya. Melihat hal tersebut,

peningkatan ketersediaan produk olahan berbasis ikan yang beragam menjadi

kebutuhan yang diutamakan. Adanya pengembangan produk ikan diharapkan

mampu memberikan nilai tambah pada ikan dan memberikan variasi produk. 4. Bank Indonesia. 2008. Pengolahan Ikan Berbasis Fish Jelly Product

http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=53101&idrb=48201 [Diakses 2 Februari 2011] 5. Anonim. 1970. Manfaat Ikan untuk Kesehatan. http://www.balita-anda.com/ensiklopedia-

balita/228-manfaat-ikan-untuk-kesehatan-.html [Diakses 8 Februari 2011] 6. Dari asama amino hingga yodium ada di ikan. www.kkp.go.id/index.php/dari-asam-amino-

hingga-yodium-ada-di-ikan/pdf. Majalah Demersal Edisi Februari 2010 [Diakses tanggal 1 April 2011]

Page 18: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

4

Sehingga produk olahan ikan tersebut dinilai tidak merepotkan lagi dan dapat

menjangkau pasar yang lebih luas.

Diharapkan dengan melakukan pengembangan produk olahan ikan, tingkat

konsumsi ikan nasional akan meningkat. Pengembangan produk olahan ikan

tersebut tentunya dapat membantu terwujudnya keinginan Departemen Kelautan

dan Perikanan yang menargetkan pada tahun 2011 ini tingkat konsumsi ikan

nasional mencapai 31,64 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2014 mencapai 38,67

kg/kapita/tahun. Produk olahan tentunya tidak terbatas pada ikan olahan yang

disandingkan dengan nasi, tetapi juga produk olahan ikan yang lebih menarik

seperti nugget ikan, kaki naga, dan lain-lain.

Peningkatan konsumsi ikan daerah tentunya akan berpengaruh pula pada

peningkatan konsumsi ikan nasional. Oleh karena itu perlu dilakukan

pengembangan olahan ikan untuk merangsang tingkat konsumsi ikan di seluruh

Indonesia. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang

mengupayakan peningkatan konsumsi ikan masyarakatnya. Di Jawa Barat,

terdapat tiga kabupaten yang sudah siap menjadi daerah minapolitan7, yaitu

Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Indramayu8. Tingkat konsumsi ikan masing-

masing kabupaten adalah 20,95 9, 20,36 10 dan 32,07 kg/kapita/tahun11.

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa Kabupaten Bogor merupakan kabupaten

kedua dengan tingkat konsumsi ikan tertinggi di Jawa Barat. Selain itu Kabupaten

Bogor juga memiliki kemudahan dalam mengakses pasar, informasi, dan legalitas

usaha karena kedekatannya dengan pusat pemerintahan. Oleh karena itu,

Kabupaten Bogor memiliki prospek yang baik untuk dijadikan tempat berbisnis

subsektor perikanan termasuk bisnis olahan ikan. Sehingga dengan adanya

7 Daerah minapolitan adalah daerah yang digunakan untuk pengembangan agribisnis berbasis

perikanan mulai dari subsistem hulu hingga hilir. 8. Kawasan Percontohan Minapolitan Tidak Siap. 2011. http://regional.kompas.com/read/

2011/01/14/04022166/Kawasan.Percontohan.Minapolitan.Tid-ak.Siap [Diakses 2 April 2011] 9. Wawancara via telepon dengan Kasi Pengolahan Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Bogor (Ibu

Lili) [6 April 2011] 10. Wawancara via telepon dengan Kasi Pengolahan Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi

(Ibu Rikah) [6 April 2011] 11. Wawancara via telepon dengan Kasi Perencanaan Dinas Perikanan Kabupaten Indramayu

(Bapat Sam’un) [6 April 2011]

Page 19: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

5

industri pengolahan ikan diharapkan tingkat konsumsi ikan Kabupaten Bogor

akan meningkat.

Kabupaten Bogor dipilih menjadi daerah minapolitan karena memiliki

sumberdaya alam yang cukup mendukung. Selain itu Kabupaten Bogor tahun

2010 menempati urutan ketiga ditingkat nasional dalam kontributor atau pemasok

ikan terbesar. Kabupaten Bogor memiliki empat kecamatan yang dijadikan sentra

minapolitan yaitu Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung sindur, dan Kemang12.

Kecamatan Parung cukup strategis digunakan untuk menjalankan usaha

pengolahan ikan. Daerah Parung memiliki akses pasar yang cukup luas, seperti

Kota Bogor, Bumi Serpong Damai, Tangerang dan Jakarta. Salah satu perusahaan

di Kecamatan Parung yang bergerak dibidang pengolahan ikan yaitu CV Bening

Jati Anugrah.

1.2 Perumusan Masalah

CV Bening Jati Anugrah atau yang sering dikenal dengan Bening Food

merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan ikan yang beralamat

di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Februari tahun 2007 dengan tenaga kerja yang digunakan dari awal sebanyak

enam orang dan kini mencapai enam belas orang. Hingga saat ini perusahaan

menyediakan dua belas produk olahan seperti bakso ikan, nugget stik ikan, kaki

naga, fish finger, siomay, otak-otak bulat, otak-otak panjang, bakso ikan tahu,

lumpia, ekado, keong mas, dan udang gulung. Produk tersebut disajikan dalam

kemasan plastik dengan variasi ukuran. Bahan baku produk tersebut adalah ikan

pelagis seperti ikan kakap, tuna, dan marlin. Pasokan bahan baku tersebut

didapatkan dari wilayah Muara Baru, Muara Angke, Kemang Bogor, dan Pondok

Gede.

Omzet perusahaan hingga saat ini berfluktuasi dan cenderung menurun.

Omzet penjualan CV Bening dapat dilihat pada Tabel 5. Penyebab menurunnya

omzet penjualan perusahaan karena perusahaan kesulitan mendapatkan bahan

baku ikan. Pada bulan Februari hingga Maret ikan sulit didapatkan karena adanya

12. Administrator. 2010. Empat Kecamatan Ditetapkan Jadi Sentra Minapolitan.

http://antarajawabarat.com/lihat/berita/30675/kabupaten-bogor-kembangkan-minapolitan-di-empat-kecamatan [ Diakses 28 Februari 2011]

Page 20: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

6

musim paceklik dimana terjadi angin yang kencang dan ombak besar sehingga

nelayan jarang melaut. Jika dilihat pada Tabel 5, terlihat perbedaan omzet

perusahaan pada Februari 2010 dengan Februari 2011. Pada Februari 2010 ikan

sulit didapatkan, namun pasokan ikan nasional masih didukung dengan adanya

impor ikan. Adanya bahan baku ikan yang berasal dari impor membuat pasokan

bahan baku ikan perusahaan dapat terpenuhi dan omzet perusahaan tetap tinggi.

Hal ini berbeda dengan bulan Februari 2011. Pada bulan ini terjadinya

musim paceklik benar-benar dirasakan oleh para pengusaha pengolahan ikan,

termasuk Bening. Impor ikan yang menjadi solusi pada musim paceklik tahun lalu

tidak dapat diandalkan lagi. Semenjak adanya peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Impor yang diterbutkan bulan Agustus 2010, KKP lebih memperketat

pemeriksaan impor ikan yang masuk. Perusahaan importir ikan tersebut ternyata

banyak yang tidak memiliki perizinan, sehingga banyak ikan yang ditahan di

pelabuhan ataupun di bandar udara. Penahanan tersebut membuat pasokan ikan

nasional tidak dapat memenuhi kebutuhan ikan dalam negeri, termasuk kebutuhan

bahan baku pada usaha pengolahan ikan. Hal inilah yang menyebabkan omzet

pada Februari 2011 turun drastis.

Tabel 5. Omzet Penjualan Olahan Ikan CV Bening Jati Anugrah

Tahun Bulan Omset (Rp)

2010

Januari 147.070.800 Februari 114.062.100 Maret 103.541.100 April 92.312.400 Mei 107.744.700 Juni 169.549.500 Juli 136.384.500 Agustus 52.950.000 September 96.750.000 Oktober 85.615.000 November 99.060.000 Desember 107.580.000

2011 Januari 95.001.250 Februari 82.333.000

Sumber: CV Bening Jati Anugrah (2011)

Page 21: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

7

Hingga tahun 2009 jumlah perusahaan olahan ikan di Kabupaten Bogor

mencapai lima puluh perusahaan baik perusahaan sejenis ataupun perusahaan

olahan ikan lainnya (Lampiran 1). Salah satu perusahaan yang menjadi pesaing

utama Bening adalah CV Sakana. Kesulitan bahan baku tersebut semakin terasa

karena Bening barus mempu membuat cara untuk mendapatkan bahan bakyu lebih

cepat daripada perusahaan pengolahan ikan lainnya. Jika dilihat, CV Sakana

memiliki kemampuan untuk memperoleh informasi lebih cepat mengenai

ketersediaan bahan baku karena perusahaan mengirimkan dua orang ke daerah

pasokan ikan. Selain itu, CV Sakana juga didukung oleh modal yang kuat jika

dibandingkan dengan CV Bening sehingga dengan uang dimuka yang diberikan

kepada pemasok ikan membuat perusahaan mampu menguasai bahan baku ikan

tersebut meskipun musim paceklik datang.

Terjadinya perubahan dalam lingkungan eksternal perusahaan dan

kecepatan mendapatkan bahan baku pada musim paceklik tersebut, mengharuskan

perusahaan membuat strategi yang tepat, terutama strategi dalam pengadaan

bahan baku ikan sehingga kegiatan produksi tidak terganggu. Adanya strategi

yang tepat untuk saat ini ataupun untuk beberapa tahun ke depan membuat

perusahaan lebih siap dalam menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan

eksternal dengan melihat pula pada lingkungan internal yang perusahaan miliki.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dikaji pada

penelitian antara lain:

1. Apa saja faktor-faktor eksternal yang dihadapi CV Bening Jati Anugrah?

2. Apa saja faktor-faktor internal yang ada pada CV Bening Jati Anugrah?

3. Apa saja alternatif strategi yang dapat digunakan CV Bening Jati Anugrah

yang sesuai dengan kondisi perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis faktor-faktor eksternal yang dihadapi CV Bening Jati

Anugrah

2. Menganalisis faktor-faktor internal yang ada pada CV Bening Jati Anugrah.

Page 22: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

8

3. Merumuskan alternatif strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh CV

Bening Jati Anugrah.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, maka manfaat dari penelitian

ini adalah:

1. Bagi pihak CV Bening Jati Anugrah, dapat dijadikan bahan pertimbangan

perusahaan untuk menentukan strategi-strategi yang dapat digunakan

untuk periode selanjutnya.

2. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dan

bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti dapat menjadi suatu pelajaran untuk menambah pengalaman

di lapang, wawasan, dan ilmu pengetahuan mengenai industri agribisnis

terutama dalam hal pengolahan ikan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada usaha pegolahan ikan CV Bening Jati Anugrah.

Batasan analisis lingkungan internal yaitu lingkungan perusahaan dengan

menggunakan rantai nilai dan lingkungan eksternal dengan menggunakan

lingkungan jauh dan lingkungan industri. Pada penelitian hanya membahas

mengenai tahapan perumusan strategi.

Page 23: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Ikan Pelagis

Ikan pelagis yaitu jenis-jenis ikan yang sebagian besar menghuni perairan

sekitar atau dekat dengan permukaan laut. Ikan pelagis dibagi menjadi dua

kelompok, yaitu: ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil. Ikan pelagis besar

meliputi ikan tuna, cakalang, tongkol, cucut, dan marlin. Sedangkan ikan pelagis

kecil meliputi layang, kembung, lemuru, tembang, bentong, selar, dan cumi-cumi

(BRKP 2004). Ikan pelagis pada umumnya berenang berkelompok dalam jumlah

yang sangat besar yang bertujuan untuk mempermudah ikan-ikan tersebut mencari

makan ataupun mencari pasangannya. Ikan pelagis besar biasanya dapat

ditemukan dekat terumbu karang atau tubiran, dan juga ditemukan di laut terbuka

dengan suhu yang berubah-ubah, bahkan ada beberapa ikan pelagis besar di

terumbu yang dalam13.

2.2 Manfaat Ikan Pelagis

Ikan pelagis merupakan sumber yang baik untuk vitamin A dan D serta

asam lemak yang kaya omega 3 (ikan putih juga mengandung nutrisi yang sama

tetapi pada tingkat yang lebih rendah), sehingga dapat dikatakan mengonsumsi

ikan pelagis lebih bermanfaat bagi manusia bila dibandingkan dengan ikan putih,

terutama mengenai penyakit kardiovaskuler. Penelitian menunjukkan bahwa

omega 3 asam lemak dalam minyak ikan dapat membantu penderita depresi,

mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

Manfaat ikan pelagis lainnya yaitu penurunan gejala demensia14,

penelitian di Prancis yang diterbitkan pada tahun 2002 dalam British Medical

Journal yang diikuti 1.674 penduduk lanjut usia di Perancis Selatan selama tujuh

tahun, membandingkan antara penduduk yang mengonsumsi daging dengan

mengonsumsi makanan laut (ikan pelagis) dan kaitannya dengan gejala demensia.

Kesimpulannya adalah bahwa penduduk yang mengonsumsi ikan sedikitnya 13. Yoxx. 2010. Sedikit Tentang Ikan Pelagis.http://yoxx.blogspot.com/2010/05/sedikit-tentang-

ikan-pelagis.html [Diakses 2 Februari 2011] 14. Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan,

dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. http://www.indonesiaindonesia.com /f/9956-demensia/ [Diakses 8 Februari 2011]

Page 24: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

10

sekali dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena demensia

dibandingkan dengan penduduk yang mengonsumsi daging. Selain itu, sebuah

study tahun 2009 di British Journal of Ophthalmology menyimpulkan bahwa

asam lemak omega 3 dalam ikan pelagis menguntungkan baik dalam mencegah

dan memperlambat perkembangan degenerasi makula15 terkait usia pada orang

tua. Para peneliti menyarankan bahwa orang yang berisiko demensia harus makan

dua porsi minyak ikan per minggu16.

Bukti lain dari manfaat mengonsumsi ikan laut yang dimuat dalam jurnal

Circulation, sebuah jurnal kesehatan terkemuka pada tahun 2004, dijelaskan oleh

seorang peneliti Denmark pada tahun 1970, ahli kesehatan jantung. Mereka

menemukan fakta rendahnya kasus kematian orang Eskimo akibat penyakit

jantung koroner, walaupun mereka banyak mengonsumsi makanan berlemak

tinggi. Hal tersebut terjadi karena ternyata orang Eskimo mempunyai kebiasaan

menyantap daging ikan. Hal tersebut karena daging ikan memiliki kandungan

asam lemak omega 3 yang berperan dalam melindungi jantung. Daging ikan

mampu menurunkan kolesterol dalam darah, memperbaiki fungsi dinding

pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya penggumpalan

darah, dan sangat berguna bagi sistem pembentukan otak. Deretan manfaat ikan

ini bagi jantung masih bertambah lagi seiring penelitian para ilmuwan. Salah satu

yang terbaru adalah mencegah timbulnya Fibrilasi Atial (FA), suatu jenis

gangguan irama jantung yang sering terjadi pada orang tua17.

2.3 Gambaran Industri Pengolahan Ikan

Agroindustri perikanan merupakan salah satu rantai penting dalam

agribisnis. Adanya agroindustri pengolahan ikan membuat kita mudah dalam

mendapatkan zat gizi yang ada pada ikan dalam bentuk olahan apapun.

15. Degenerasi makula adalah suatu keadaan dimana macula mengalami kemunduran sehingga

terjadi penurunan ketajaman penglihatan dan kemungkinan akan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan sentral. Makula adalah pusat dari retina dan merupakan bagian yang paling vital dari retina yang memungkinkan mata melihat detil-detil halus pada pusat lapang pandang. 2009. Degenerasi makula. http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/02/referat-degenerasi-makula/ [Diakses 8 Februari 2011]

16. Yoxx. 2010. Sedikit tentang ikan pelagis. http://yoxx.blogspot.com/2010/05/sedikit-tentang-ikan-pelagis.html [Diakses 2 Februari 2011]

17. Qimindra, fajar rudy. 2009. Manfaat ikan bagi kesehatan. http://konsultasikesehatan.net/index. php / 2008/02/manfaat-ikan-laut-bagi-kesehatan/ [Diakses 6 Januari 2010)

Page 25: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

11

Pengolahan ikan ini dilakukan untuk memperbaiki cita rasa, dan meningkatkan

daya tahan ikan mentah, serta memaksimumkan manfaat hasil tangkapan maupun

hasil budidaya. Industri pengolahan ikan telah banyak tersebar khususnya di

Indonesia yang merupakan Negeri Bahari. Berbagai jenis produk telah dihasilkan

dengan berbagai merek18.

Dirjen Pengolahan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP), Mariani Huseini, pada tahun 2010 mengatakan

bahwa dari 59.839 unit industri pengolahan ikan di Indonesia, baru ada 422 unit

industri yang memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP). Sejumlah kendala

yang membuat industri perikanan tidak ingin melakukan sertifikasi diantaranya

keterbatasan bahan baku, permodalan, dan juga hambatan kebijakan. Padahal,

prospek industri perikanan ini sangat baik untuk pasar lokar ataupun pasar luar

negeri.

Menurut catatan FAO (2007), Indonesia termasuk sebagai negara

produsen perikanan ketiga terbesar di dunia. Namun kenyataannya, industri

pengolahan ikan yang berjalan di dalam negeri belum mampu memanfaatkan

secara penuh produksi ikan yang ada karena tingginya ekspor bahan baku berupa

ikan segar. Hingga tahun 2010, industri pengolahan ikan, baik yang skala besar

maupun skala kecil dan menengah belum mampu meningkatkan perekonomian

negara19. Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan (2004), Indonesia

memiliki 327 sentra agroindustri perikanan dengan sentra utama di Sumatera

Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara20.

Permasalahan industri perikanan yang terlihat di Jawa Barat, menurut

penelitian Rahayu (2009), yaitu rendahnya mutu produk dan rendahnya bahan

baku serta lemahnya kemampuan teknologi. Oleh karena itu diperlukan desain

untuk meningkatkan daya saing industri pengolahan. Peningkatan daya saing

18. Ehsa. 2010. Industri Pengolahan Ikan. http://ehsablog.com/industri-pengolahan-ikan.html.

[diakses 8 Februari] 19. P2HP. 2010. Baru 422 Unit Industri Pengolahan Ikan Miliki SKP. http://bataviase.co.id/node

/338386. [Diakses 8 Februari] 20. Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2004. dalam Rahayu, D L. 2009. Desain

Peningkatan Daya Saing Industri Pengolahan Ikan Berbasis Perbaikan Kinerja Mutu dalam Rantai Pasokan Ikan Laut Tangkapan Di Wilayah Utara Jawa Barat.

Page 26: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

12

industri pengolahan ikan dapat dilakukan dengan perbaikkan kinerja mutu pada

rantai pasok, untuk mewujudkan itu diperlukan beberapa pihak terkait diantaranya

Dinas Perikanan Daerah, Dinas Perindustrian Daerah, DKP, Departemen

Perindustrian, Pemerintah Pusat dan Daerah, Kementrian KUKM, lembaga

bantuan permodalan, serta seluruh pelaku yang terlibat dalam rantai pasok industri

pengolahan ikan laut tangkapan. Rekomendasi yang ditawarkan salah satunya

adalah bantuan permodalan bagi nelayan dan industri pengolahan ikan skala kecil

dan menengah dalam upaya memperbaiki mutu kerja dan produk.

Selain itu di Kabupaten Bangka, Fonna (2004) menyimpulkan bahwa

kegiatan industri pengolahan ikan di Kabupaten Bangka dipengaruhi oleh

kegiatan para nelayan dalam mencari ikan di laut. Hal ini dilihat dari penggunaan

bahan baku yang dibutuhkan oleh industri pengolahan ikan hampir semuanya

dihasilkan oleh nelayan. Tidak semua industri pengolahan ikan bisa mendapatkan

bahan baku ikan langsung dari nelayan atau tempat pelelangan ikan, sebagian

harus melalui pedagang. Padalah penyediaan bahan baku yaitu ikan merupakan

salah satu faktor yang penting dalam keberlanjutan usaha pengolahan ikan. Pelaku

yang terlibat antara lain nelayan, pedagang, dan industri pengolahan. Ketiga

komponen tersebut memiliki kepentingan searah, maksudnya ada hubungan saling

melengkapi, dimana nelayan menjual hasil tangkapannya kepada pedagang, dan

selanjutnya pedagang menyuplai bahan baku untuk industri pengolahan ikan.

Hambatan yang terjadi disalah satu komponen akan menyebabkan

kegiatan pengolahan terganggu. Hambatan yang terjadi dihampir semua usaha

pengolahan ikan adalah permodalan dan menyangkut kebijakan pemerintah

daerah terhadap usaha industri pengolahan ikan. Dibutuhkan kerjasama dengan

sistem kontrak yang kuat agar pengadaan pasokkan bahan baku berjalan lancar

sehingga tidak menghambat proses produksi pada industri pengolahan ikan.

Industri pengolahan ikan di Kabupaten Bangka menerapkan sistem kontrak yaitu

kontrak dalam penyediaan bahan baku bagi industri pengolahan ikan, kontrak

dalam proses produksi, dan kontrak dalam pemasaran hasil produk olahan. Produk

olahan ikan di Kabupaten Bangka terdiri dari terasi, abon ikan, kerupuk ikan,

rusip, dan ikan kering.

Page 27: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

13

Industri pengolahan ikan lainnya yaitu industri pengolahan ikan di Jawa

Timur yaitu di Kabupaten Tuban. Salah satu industri pengolahan ikan di sana

adalah industri pengolahan kerupuk ikan. Menurut Sampono (2007), industri

pengolahan ikan di Kabupaten Tuban dilakukan karena upaya peningkatan

pendapatan per kapita nelayan Tuban. Industri pengolahan ikan di Kabupaten

Tuban, Kecamatan Tambak Boyo masih berupa home industry. Home industry

kerupuk ikan yang ada adalah sentra nelayan Tuban, karena semua pemilik sentra

juga sebagai nelayan dengan kegiataan sehari-hari menangkap ikan. Pekerjaan

mengolah ikan merupakan usaha sampingan. Hampir di seluruh sentra belum ada

yang mengusahaan pengolahan kerupuk ikan sebagai usaha utama. Hal tersebut

memperlihatkan bahwa masih ada peluang dan prospek untuk mengembangkan

sentra tersebut menjadi lebih besar lagi.

Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan melihat faktor peralatan,

kebijakan, dan tenaga kerja. Pada kasus ini diperlihatkan bahwa peralatan

berpengaruh positif terhadap kualitas produksi. Peralatan yang lebih baik dapat

meningkatkan kualitas dari setiap produksi kerupuk ikan, selain itu terlihat pula

pengaruh positif antara kebijakan dengan tenaga kerja, ketika kebijakan memihak

terhadap keberlangsungan home industry maka minat tenaga kerja akan semakin

meningkat dan tenaga kerja akan semakin menekuni usaha tersebut. Hubungan

timbal balik atau interaksi antara home industry dengan kebijakan pemerintah di

Tuban sangat lemah. Hal ini berarti kebijakan pemerintah tidak banyak

berpengaruhnya terhadap home industry yang ada atau sebaliknya. Hal ini terjadi

karena home industry merupakan pekerjaan samping. Penyebab industri kerupuk

ikan di Tuban kurang berkembang adalah karena kelemahan sumberdaya manusia,

peralatan yang sangat sederhana, kekurangan modal untuk mendapatkan bahan

baku yang lebih banyak, dan metode pemasaran yang masih tradisional.

2.4 Prospek Produk Olahan Ikan

Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan

mengandung lemak omega 3 tentunya sangat dibutuhkan bagi tubuh. Namun

seperti yang kita ketahui, ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak

(membusuk). Oleh karena itu agar ikan dan hasil perikanan lainnya dapat

dimanfaatkan semaksimal mungkin, perlu dijaga kondisinya. Pengolahan

Page 28: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

14

merupakan salah satu cara untuk mempertahankan ikan dari hasil proses

pembusukan, sehingga mampu disimpan lama sampai tiba waktunya untuk

dijadikan sebagai bahan konsumsi.

Pada mulanya, usaha-usaha yang dilakukan dalam pengolahan ikan

dikerjakan secara tradisional. Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, usaha dalam pengolahan ikan pun ikut berkembang pesat dengan

makin banyaknya peralatan mekanis yang digunakan dalam proses pengolahan

ikan tersebut. Sehingga dengan peralatan yang cukup modern, proses pengolahan

ikan menjadi lebih cepat dan memperbanyak produksi akhir serta mampu

memperbaiki hasil olahan. Menurut Balai Riset Pengolahan Produk dan

Bioteknologi Kelautan dan Perikanan tahun 2008, perkembangan produk olahan

mulai mendapatkan perhatian dari kalangan pengusaha yang ditunjukkan dengan

semakin banyaknya variasi produk olahan yang ada di pasaran. Produk olahan

ikan antara lain bakso ikan, nugget ikan, kaki naga, otak-otak, dan lain-lain.

Produk-produk tersebut saat ini makin banyak diusahakan oleh perusahaan karena

produk tersebut tentunya sedang diminati masyarakat (Adawyah 2008).

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan terdahulu dapat dijadikan referensi penulis untuk kemungkinan-

kemungkinan menentukan faktor-faktor lingkungan perusahaan. Tentunya

tinjauan terdahulu tersebut masih memiliki kedekatan dengan penelitian penulis.

Penelitian Ardhi (2008) membuat rancangan strategi pengembangan usaha

melalui pendekatan arsitektur strategik (Studi kasus BANISI, Kec. Soreang, Kab.

Bandung, Jawa Barat). Peneliti membuat sebuah rancangan strategi untuk

perusahaan olahan ikan, yaitu dengan menentukan strategi terlebih dahulu peneliti

melakukan analisis lingkungan umum dan analisis lingkungan industri untuk

mengidentifikasi lingkungan eksternal serta menggunakan pendekatan rantai nilai

untuk mengidentifikasi lingkungan internal. Matriks IFE dan EFE serta matriks IE

untuk mengetahui strategi inti perusahaan, matriks SWOT untuk

memformulasikan strategi dan arsitektur strategi untuk merancang strategi-strategi

dari matriks SWOT. Berdasarkan analisis matriks EFE dapat diketahui bahwa

adanya dukungan dari pemerintah merupakan peluang yang harus dimanfaatkan

oleh perusahaan. Sedangkan ancaman terberat yang dihadapi perusahaan adalah

Page 29: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

15

adanya produk pengganti. Berdasarkan analisis IFE diketahui bahwa pengendalian

mutu yang diterapkan oleh perusahaan menjadi kekuatan utama. Kelemahan

utama dari BANISI adalah tumpang tindih pekerjaan.

Dari analisis Matriks IE diperoleh posisi perusahaan terletak pada kuadran

V. Pada posisi ini perusahaan dapat dikelola dengan strategi pertahanan dan

pelihara, yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis

SWOT didapat beberapa strategik yang kemudian dibuatkan rancangan arsitektur

strategiknya. Strategi tersebut seperti memelihara hubungan baik dengan

stakeholders, yaitu pemasok, agen, dan konsumen. Selain itu strategi lainnya yaitu

meningkatkan jumlah produksi dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada,

memperbaiki profesionalitas manajemen, pengembangan perusahaan dengan

pemanfaatkan bantuan modal, mencari alternatif bahan baku dari komoditas lain,

upaya pengembangan perusahaan dengan partnership, melakukan promosi secara

intensif dan efektif, meningkatkan teknologi produksi dan informasi. Strategi

tersebut dipetakan ke dalam lima tahun mendatang dalam arsitektur strategik.

Penelitian Hukmi (2010) menganalisis kelayakan pengembangan usaha

pengolahan ikan asap (kasus pada Aneka Ikan Asap IACHI Petikan Cita Halus

(PCH), Desa Raga Jaya, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat).

Peneliti menggunakan dua aspek untuk menentukan kelayakan usaha, yaitu

analisis aspek-aspek non finansial dan analisis aspek-aspek finansial. Berdasarkan

hasil aspek-aspek non finansial, yaitu aspek komersial, aspek teknis, aspek

institusional, organisasi, dan manajerial, aspek sosial dan lingkungan dan aspek

ekonomi, usaha pengolahan ikan asap PCH layak untuk dijalankan. Analisis

aspek-aspek finansial menggunakan dua sekenario. Sekenario usaha I merupakan

keadaan usaha pada saat ini. Sekenario II merupakan kondisi usaha setelah

melakukan perbaikan packaging dan sudah memiliki brand image IACHI yaitu

pada tahun 2009.

Berdasarkan analisis aspek-aspek finansial terhadap dua skenario, kedua

skenario usaha layak untuk dijalankan PCH yaitu pada saat usaha melakukan

perbaikan packaging produk ikan asap dan mengalami peningkatan produksi.

Berdasarkan perbandingan switching value terhadap kedua skenario diperoleh

bahwa skenario II lebih menguntungkan untuk diusahakan dan memiliki nilai

Page 30: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

16

sensitivitas yang paling rendah terhadap kemungkinan perubahan biaya dan

manfaat yang terjadi. Oleh karena itu pengembangan usaha pengolahan ikan asap

dengan skenario II yaitu kondisi usaha pada saat melakukan peningkatan produksi

menjadi 100 kg per hari.

Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Amir (2008)

mengenai strategi pengembangan usaha abon ikan di KUB Hurip Mandiri

Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui strategi yang paling cocok digunakan KUB Hurip dalam

mengembangkan usaha abon ikan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis

Matriks EFE dan IFE, Matriks IE, Analisis SWOT, Metode PHA (Proses Hirarki

Analitik). Berdasarkan penelitian tersebut dilihat dari faktor eksternal lingkungan

didapat peluang dan ancaman. Peluang yang dihadapi adalah adanya dukungan

Pemda Sukabumi dalam pengembangan UKM di Sukabumi, perkembangan

teknologi yang semakin maju dan adanya peluang ekspansi pemasaran.

Sedangkan ancaman yang dihadapi adalah kenaikkan harga BBM, ancaman

masuknya pendatang baru cukup besar, ketidaktersediaan bahan baku karena

perubahan musim, adanya produk substitusi, dan daya beli pelanggan menurun.

Dilihat dari faktor internal perusahaan, kekuatan perusahaan yaitu lokasi

perusahaan strategis, rasa dan tekstur produk yang baik, adanya labelisasi

kemasan, pengalaman perusahaan selama empat belas tahun, loyalitas pelanggan,

adanya hubungan kekeluargaan dan kerja sama yang kuat dan telah ada

pembagian tugas. Hasil dari matriks IE menunjukkan posisi KUB Hurip Mandiri

di kuadran II yang memberikan rekomendasikan untuk tumbuh dan berkembang.

Strategi intensif dapat menjadi strategi yang paling sesuai.

Matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi yaitu memperluas

jaringan distribusi dan pemasaran, melakukan pengembangan produk melalui

penganekaragaman rasa dan kemasan, aktif melakukan kegiatan promosi,

mengoptimalkan volume produksi, meningkatkan kualitas produk dan mutu

pelayanan kepada konsumen dan pemasok, melakukan penghematan biaya, dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam kemampuan manajemen.

Hasil pengolahan PHA diperoleh prioritas alternatif strategi pengembangan usaha

abon ikan yaitu: 1) meningkatkan kualitas produk dan mutu pelayanan kepada

Page 31: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

17

konsumen serta pemasok, 2) aktif melakukan kegiatan promosi, dan 3)

memperluas jaringan distribusi dan pemasaran.

Tresnaprihandini (2006) yang memformulasikan strategi pengembangan

usaha kerupuk udang dan ikan pada perusahaan “Candramawa” di Kabupaten

Indramayu. Berdasarkan Matriks EFE diketahui peluang terbesar yang dapat

dimanfaatkan oleh perusahaan adalah tingkat konsumsi kerupuk terus meningkat.

Sedangkan berdasarkan matriks IFE ancaman terbesar yang akan dihadapi

perusahaan adalah perusahaan pesaing lebih cepat dalam mengadaptasi teknologi.

Berdasarkan analisis dari matriks IE dan SWOT dihadapkan beberapa strategi

yang dapat dijalankan perusahaan antara lain meningkatkan kualitas dan kuantitas

produk, menjalin kerjasama dengan perusahaan besar pengekspor kerupuk,

memperluas wilayah distribusi produk ke wilayah yang potensial yang belum

pernah dijangkau pesaing maupun perusahaan, bekerjasama dengan pemerintahan

daerah setempat untuk mendapatkan kemudahan memperoleh bahan baku,

fasilitas dan perlindungan hukum, dan lain sebagainya, dari analisis QSPM maka

prioritas strategi alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan

“Candramawa” adalah menjalin kerjasama dengan perusahaan besar pengekspor

kerupuk.

Fatimah (2009) menganalisis mengenai strategi bisnis pengolahan ikan

asap Petikan Cita Halus di Desa Regajaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten

Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini pada intinya sama yaitu menganalisis

lingkungan eksternal dengan menggunakan matriks EFE dan internal perusahaan

dengan menggunakan matriks IFE. Kemudian dicocokan dengan matriks IE dan

SWOT serta tahapan terakhir yaitu analisis QSPM. Berdasarkan analisis

lingkungan eksternal didapatkan peluang yaitu komitmen pemerintah dalam

mendukung usaha olahan ikan, permintaan untuk ekspor masih besar, belum

banyaknya kompetitor di wilayah Jawa, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap

ikan masih tinggi, meningkatnya kesadaran akan makanan bergizi dan sehat bagi

tubuh, perkembangan teknologi untuk mempercepat proses produksi, penyakit

yang bersumber dari hewan non perikanan semakin banyak, Sumber daya tenaga

kerja masih murah dan mudah diperoleh. Sedangkan yang menjadi ancaman

perusahaan yaitu sistem pembayaran supermarket yang tidak tunai, bahan baku

Page 32: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

18

ikan air laut yang bersifat musiman membuat produksi tidak kontinu, produk ikan

asap belum populer jika dibandingkan dengan produk olahan ikan lain di pasaran.

Berdasarkan analisis lingkungan internal didapatkan kekuatan perusahaan

yaitu: memiliki struktur organisasi yang sederhana dan ringkas, menerapkan

sistem kekeluargaan dengan karyawan, produknya berasal dari ikan air tawar dan

ikan air laut, produknya telah mendapatkan sertifikasi SNI dan label halal, harga

lebih murah dibanding kompetitornya, mempunyai jaringan kerjasama yang baik

dengan pemasok bahan baku (ASPPI), waktu penhgasapan yang cepat (efisiensi

produksi), memiliki jaringan kerjasama dengan Lembaga Penelitian IPB, Sudah

menggunakan komputer dan menerima pesanan melalui email. Sedangkan yang

menjadi kelemahan, antara lain: rendahnya keterampilan karyawan harian,

pengetahuan serta pengalaman pemilik dan karyawan bagian pemasaran kurang

terutama untuk pasar ekspor, sarana promosi masih kurang, modal usaha terbatas,

ketergantungan yang tinggi terhadap satu pemasok bahan baku ikan air laut.

Setelah melakukan pembobotan dan peratingan maka kemudian kondisi

perusahaan dicocokkan ke dalam matriks IE.

Matrik IE memperlihatkan bahwa perusahaan berada pada posisi V yaitu

strategi mempertahankan dan memelihara. Alternatif strategi dari analisis SWOT

antara lain: memanfaatkan teknologi dan tenaga kerja untuk memacu dan

menambah jumlah produksi secara kontinu, melakukan ekspor dengan merek

sendiri, peningkatan kapasitas karyawan harian serta peningkatan pengetahuan

pemilik dan para manajer mengenai pasar ekspor, melakukan pinjaman melalui

kredit usaha kecil yang dikeluarkan bank-bank pemerintah, mengidentifikasi

produk ikan yang paling digemari sehingga bisa memproduksi sesuai

perbandingan dari keterampilan konsumen, membuka kerjasama dengan

pemasok-pemasok lain, melakukan renegosiasi kerjasama dengan supermarket

yang sedang berjalan dan membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan pihak

lain, melakukan promosi melalui website dengan mengedepankan jenis produk

dan harga, memperluas media promosi produk, meningkatkan kerjasama dengan

pemasok, melakukan penetrasi pasar secara intensif baik melalui pameran maupun

sistem keagenan. Strategi tersebut kemudian diberi prioritas dengan menggunakan

Page 33: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

19

QSPM. Prioritas utama adalam melakukan penetrasi pasar secara intensif baik

melalui pameran maupun sistem.

Berdasarkan penelitian terdahulu pada Tabel 6 yang telah dilakukan,

terdapat beberapa perbedaan dan persamaan dengan penelitian ini. Secara umum

perbedaan terletak pada lokasi dilakukan penelitian. Sedangkan secara umum

persamaannya adalah penelitian yang dikaji sama yaitu mengenai produk olahan

ikan. Penelitian Ardhi (2006) memiliki perbedaan yaitu tempat penelitian dan

komoditi yang diteliti yaitu produk olahan ikan bandeng serta menggunakan

analisis matriks EFE dan IFE, matriks IE, sedangkan konsep alat analisisnya sama

yaitu menggunakan matriks SWOT dan pendekatan arsitektur strategik. Penelitian

Amir (2008) memiliki perbedaan yaitu tempat penelitian dan metode yang

digunakan yaitu matriks EFE, IFE dan mtriks IE serta menggunakan metode

PHA, serta mengkaji tentang usaha abon ikan sedangkan persamaannya adalah

alat analisis yang digunakan yaitu menggunakan SWOT. Penelitian Hukmi (2010)

memiliki perbedaan yaitu tempat penelitian, konsep penelitian yaitu studi

kelayakan, dan alat analisis yang digunakan yaitu NPV, Net B/C, IRR, Payback

Period, BEP, Analisis switching value serta mengkaji mengenai pengolahan ikan

asap. Penelitian Tresnaprihandini (2008) memiliki perbedaan yaitu tempat

penelitian serta alat analisis yang digunakan adalah analisis matriks EFE dan IFE,

matriks IE dan matriks QSPM, produk yang dibahas adalah kerupuk udang dan

kerupuk ikan. Sedangkan persamaannya adalah alat analisis yaitu matriks SWOT.

Begitu pula dengan penelitian Fatimah (2009) yang berbeda dari tempat

penelitian, serta menggunakan matriks IE serta matriks QSPM. Melihat hal

tersebut maka penelitian ini yang berjudul Analisis Strategi Bisnis Pengolahan

Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor

merupakan penelitian yang dapat dijadikan pelengkap dari penelitian sebelumnya

terkait usaha pengolahan ikan.

Page 34: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

20

Tabel 6. Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Alat Analisis 1 Ardhi

(2008) Perancangan Strategi Pengembangan Usaha Melalui Pendekatan Arsitektur Strategik (Studi Kasus BANISI, Kec. Soreang, Kab. Bandung, Jawa Barat)

Analisis Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Analisis SWOT, Arsitektur strategik

2 Amir (2008)

Strategi Pengembangan Usaha Abon Ikan Di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi.

Analisis Matriks EFE dan IFE, Matriks IE, Analisis SWOT, Metode PHA (Proses Hirarki Analitik).

3 Hukmi (2010)

Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Asap (Kasus pada Aneka Ikan Asap IACHI Petikan Cita Halus (PCH), Desa Raga Jaya, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

NPV, Net B/C, IRR, Payback Period, BEP, Analisis switching value

4 Tresnaprihandini (2006)

Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Kerupuk Udang dan Ikan Pada Perusahaan “Candramaya” Di Kabupaten Indramayu

Analisis Matriks IFE dan EFE, Matriks IE, Analisis SWOT, Matriks QSPM

5. Fatimah (2009)

Strategi Bisnis Pengolahan Ikan Asap Petikan Cita Halus Di Desa Regajaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Analisis Matriks EFE dan IFE, Matriks IE, Analisis SWOT, QSPM

Page 35: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

21

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah sebuah seni dan pengetahuan dalam

merumusakan, mengimplementasikan serta mengevaluasi keputusan-keputusan

lintas-fungsional, sehingga dengan hal tersebut suatu organisasi mampu mencapai

tujuannya. Manajemen strategi dapat mengeksploitasi serta serta menciptakan

peluang yang mungkin muncul di hari kemudian dan juga membuat sesuatu yang

berbeda dengan organisasi lainnya yang tentunya didasari dengan melihat kondisi

lingkungan eksternal dan internal organisasi (David 2009).

3.1.2 Tahap-Tahap Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap

melakukan formulasi strategi, tahap implementasi, dan tahap evaluasi strategi.

Proses manajemen strategis tersebut dapat dijelaskan dengan sebuah model yaitu

model manajemen strategis komprehensif (David 2009).

Gambar 1. Model Komprehensif Manajemen Strategis Sumber : David (2009) hal. 21

Melakukan Audit Eksternal

Menetapkan

Tujuan-tujuan Jangka Panjang

Menciptakan, Mengevaluasi, dan Memilih

Strategi

Menerapkan Strategi Isu-Isu

Manajemen

Menerapkan Strategi

Pemasaran, Keuangan, Akuntansi,

Litbang, dan SIM

Mengukur dan Mengevaluasi

Kinerja

Mengembangkan

Pernyataan Visi dan Misi

Melakukan Audit Internal

Perumusan

Strategi

Penerapan

Strategi

Evaluasi

Strategi

Page 36: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

22

Gambar 1 menjelaskan tahapan-tahapan dalam manajemen strategi.

Tahapan perumusan strategi (formulasi strategi) meliputi kegiatan

mengembangakan visi dan misi perusahaan, melakukan identifikasi lingkungan

internal dan eksternal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang perusahaan

sehingga didapatkan alternatif strategi hingga akhirnya dapat memilih strategi

untuk perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Porter (1992), yaitu

rantai nilai untuk menganalisis lingkungan internal perusahaan dan analisis

lingkungan eksternal menggunakan pendekatan David (2009) dan Porter (1980).

Formulasi strategi adalah suatu proses penyusunan perencanaan jangka

panjang yang membutuhkan proses analitis yang baik. Jadi di dalam perencanaan

strategis ini analisis-analisis baik pada tingkat korporat maupun pada tingkat

bisnis sangat dibutuhkan (Rangkuti 2005). Tujuannya adalah untuk menyusun

strategi sehingga sesuai dengan misi, sasaran serta kebijakan perusahaan. Tahapan

ini lebih menekankan pada aktivitas-aktivitas utama yaitu menyiapkan strategi

alternatif, pemilihan strategi dan menetapkan strategi yang akan digunakan

(Dirgantoro 2001).

Tahap kedua adalah tahap penerapan strategi. Tahapan ini perusahaan

melakukan banyak isu-isu untuk membuat sumberdaya yang ada dapat digunakan

untuk menerapkan strategi yang telah ditetapkan. Menurut Dirgantoro (2001),

aktivitas pada tahap ini mencakup menetapkan tujuan tahunan, menetapkan

kebijakan, memotivasi karyawan, mengembangkan budaya yang mendukung,

menetapkan struktur organisasi yang efektif, menyiapkan budget,

mendayagunakan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan

dengan performance perusahaan.

Tahapan ketiga adalah tahap evaluasi strategi. Pada tahapan ini,

perusahaan melakukan penilaian terhadap strategi yang telah diterapkan

perusahaan, sehingga diketahui efektivitas dari implementasi strategi. Evaluasi

strategi mencakup aktivitas melihat ulang faktor internal dan eksternal perusahaan

yang merupakan dasar dari strategi yang sudah ada, menilai performance strategi,

serta melakukan langkah koreksi terhadap apa yang telah dilakukan (Dirgantoro

2001).

Page 37: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

23

3.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Salah satu langkah untuk melakukan perumusan strategi adalah penetapan

visi dan misi perusahaan, sehingga strategi yang dihasilkan sejalan dengan visi

dan misi perusahaan. Menurut David (2009), visi adalah suatu kalimat yang

menjelaskan “apa yang ingin dicapai perusahaan?”, “ingin menjadi apa suatu

perusahaan tersebut?”, sedangkan menurut Dirgantoro (2001), visi adalah suatu

pandangan yang jauh tentang perusahaan melipiti tujuan-tujuan perusahaan, dan

apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan visi bukan sebatas angan-

angan yang tidak dapat direalisasikan oleh perusahaan.

Misi merupakan tujuan dan alasan mengapa perusahaan ada. Misi

digunakan untuk memberikan arahan sekaligus batasan proses pencapaian tujuan,

membantu memfokuskan usaha, dasar bagi pengalokasian sumberdaya,

menerapkan kerangka tanggung jawab dalam perusahaan, serta sebagai dasar bagi

pengembangan tujuan organisasi (Dirgantoro 2001). Sedangkan menurut David

(2009), misi merupakan fondasi bagi prioritas, strategi, rencana, dan penugasan

kerja yang pada akhirnya memperlihatkan perbedaan antara perusahaan yang satu

dengan yang lainnya.

3.1.4 Lingkungan Perusahaan

Bisnis dan perusahaan adalah suatu sistem yang berkaitan dengan

sekumpulan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi arah dan kebijakan

perusahaan dalam mengelola bisnisnya. Lingkungan bisnis dapat dibagi atas dua

lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan

eksternal adalah lingkungan yang berada di luar kendali perusahaan, terdiri dari

variabel-variabel di luar organisasi yang memberikan peluang dan ancaman

kepada perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua kategori, yaitu

lingkungan jauh dan lingkungan industri. Sedangkan lingkungan internal

merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan yang mencakup kekuatan

dan kelemahan perusahaan (Umar 2008).

Lingkungan jauh dapat dikaji dengan menggunakan beberapa aspek, yaitu:

(1) kekuatan ekonomi, (2) kekuatan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan,

(3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum, (4) kekuatan teknologi. Analisis

kekuatan kompetitif atau analisis lingkungan industri dapat dikaji melalui aspek-

Page 38: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

24

aspek yang terdapat dalam konsep strategi bersaing dari Michael E. Porter, yaitu

dengan melihat pada model lima kekuatan persaingan yang meliputi: 1 ancaman

pendatang baru, 2 persaingan dalam industri, 3 kekuatan pemasok, 4 kekuatan

konsumen dan 5 ancaman produk substitusi. Sedangkan lingkungan internal dikaji

melalui pendekatan rantai nilai. Menurut Dirgantoro (2001), analisis lingkungan

perusahaan tersebut bertujuan agar perusahaan dapat mengantisipasi lingkungan

perusahaan sehingga dapat bereaksi dengan cepat dan tepat untuk mencapai

kesuksesan organisasi.

1. Lingkungan Eksternal: Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya

di luar dan terlepas dari perusahaan sehingga perusahaan tidak bisa melakukan

intervensi terhadap faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor utama yang biasa

diperhatikan adalah faktor ekonomi, faktor sosial budaya, demografis dan

lingkungan, faktor politik, pemerintah dan hukum serta faktor teknologi.

Lingkungan jauh ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk

memajukan perusahaan.

a. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim

berbasis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula

iklim berbisnis. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat

hendaknya bersama-sama mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi

ekonomi daerahnya menjadi lebih baik lagi agar perusahaan dapat bergerak maju

dalam usahaanya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: siklus bisnis,

ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa,

produktivitas dan tenaga kerja.

b. Faktor Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan

Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Perubahan sosial,

budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir

semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Kondisi ini mencakup banyak aspek,

misalnya gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan

eksternal perusahaan. Jumlah penduduk yang semakin bertambahpun dapat juga

Page 39: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

25

dijadikan sebuah peluang perusahaan untuk menjadikannya pasar bagi produk

yang dihasilkan perusahaan.

c. Faktor Politik, Pemerintah, dan Hukum

Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi,

deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Arah,

kebijakan dan stabilitas politik pemerintahan menjadi faktor penting bagi para

pengusaha untuk berusaha, situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak

negatif bagi perusahaan, begitu pula sebaliknya. Stabilitas nasional yang baik

serta situasi politik yang kondusif merupakan sebuah ketenangan bagi setiap

kegiatan perusahaan dan memberikan jaminan kepastian keamanan bagi kegiatan

investasi dalam negeri. Perubahan-perubahan dalam hukum paten juga sangat

mempengaruhi berjalannya suatu perusahaan. Faktor-faktor politik, pemerintah,

dan hukum, karenanya dapat merepresentasikan peluang dan ancaman utama baik

bagi organisasi kecil maupun besar.

d. Faktor Teknologi

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat akhir-akhir ini,

baik dibidang bisnis maupun dibidang yang mendukung kegiatan bisnis.

Teknologi sebenarnya tidak hanya mencakup penemuan-penemuan yang baru

saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode-metode baru dalam

mengerjakan suatu pekerjaan, artinya teknologi mampu memberikan suatu

gambaran yang luas, yang meliputi mendesain, menghasilkan dan

mendistribusikan. Setiap kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus

menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang

dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan atau pada cara operasinya.

2. Lingkungan Eksternal: Lingkungan Industri (Kekuatan Kompetitif)

Menurut Porter (1980), lingkungan industri adalah kelompok perusahaan

yang menghasilkan produk yang saling menggantikan. Di dalamnya terdapat

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi eksistensi dan kerja suatu industri, namun

secara relatif masih berada dalam wilayah kontrol perusahaan. Aspek lingkungan

industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan

berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti

Page 40: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

26

ancaman dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu

sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Tentunya persaingan dalam suatu industri

akan semakin ketat dengan semakin banyaknya perusahaan dalam industri

tersebut. Analisis lingkungan industri dapat dilihat dari lima kekuatan persaingan

Porter, yang meliputi: 1) ancaman masuknya pendatang baru, 2) persaingan

diantara perusahaan yang ada, 3) ancaman masuknya produk atau jasa pengganti,

4) kekuatan tawar-menawar pemasok, dan 5) kekuatan tawar-menawar pembeli.

Pemahaman tentang hakikat dan dampak lima hal tersebut sangat penting bagi

para pengambil keputusan strategis perusahaan, bukan hanya agar mereka mampu

merumuskan strategi, misi dan kebijakan yang tepat, akan tetapi juga mampu

memanfaatkan peluang yang timbul dimasa yang akan datang. Penjelasan

selengkapnya mengenai kekuatan persaingan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Model Lima Kekuatan Persaingan

Sumber : Porter (1980) hal. 4

a. Ancaman Masuk Persaing Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi

perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya

perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya produksi yang terbatas.

Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ketika

perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke suatu industri tertentu, maka

intensitas persaingan antar perusahaan akan meningkat.

Menurut Porter (1980), enam sumber utama hambatan masuk bagi

perusahaan baru, yaitu skala ekonomis, produk diferensiasi, kebutuhan modal,

Ancaman masuknya pendatang baru

Persaingan di antara perusahaan

yang ada

Kekuatan tawar-menawar pembeli

Kekuatan tawar-menawar pemasok

Ancaman produk atau jasa pengganti

Page 41: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

27

biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, dan biaya tidak

menguntungkan terlepas dari skala. Dalam mengatasi persaingan yang mungkin

muncul maka perusahaan perlu melakukan identifikasi perusahaan baru yang

berpotensi masuk ke pasar, memonitor strategi perusahaan baru, menyerang balik

jika perlu dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Sehingga ketika

perusahaan pesaing masuk, perusahaan telah memiliki strategi yang tepat untuk

menghadapinya.

b. Persaingan antar Perusahaan dalam Industri

Adanya persaingan antar perusahaan dalam suatu industri mempengaruhi

kebijakan dan kinerja dari suatu perusahaan. Suatu keunggulan kompetitif dapat

diciptakan dengan membuat strategi yang paling tepat untuk perusahaan dengan

melihat pada perusahaan saingan dalam lingkungan industri tersebut. Beberapa

strategi yang dapat dilakukan perusahaan, yaitu strategi penurunan harga,

peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyediaan layanan, perpanjangan

garansi, dan pengintensifkan iklan.

Intensitas persaingan antar perusahaan cenderung meningkat ketika jumlah

pesaing dalam industri tersebut bertambah, ketika pesaing lebih setara dalam hal

ukuran dan kapabilitas, ketika permintaan akan produk industri tersebut menurun

dan ketika potongan harga menjadi lazim. Selain itu intensitas persaingan akan

cenderung meningkat ketika konsumen tidak loyal terhadap suatu produk yang

dihasilkan perusahaan, ketika hambatan keluar pasar tinggi, ketika biaya tetap

tinggi, ketika produk dapat musnah atau rusak, ketika permintaan konsumen

tumbuh lambat atau turun sehingga pesaing memiliki kelebihan kapasitas atau

persediaan, saat produk yang dijual sulit untuk didiferensiasikan, ketika

perusahaan pesaing beragam dalam hal strategi, tempat asal dan budaya. Saat

persaingan antar perusahaan dalam industri meningkat, maka laba industri akan

menurun (David 2009).

c. Ancaman Produk Pengganti

Perusahaan dalam industri tentunya juga mengalami persaingan yang ketat

dengan produk penggantinya. Walaupun produk yang dihasilkan tidak memiliki

kemiripan secara wujud produk, namun fungsi yang diberikan produk tersebut

sama, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi jumlah penjualan

Page 42: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

28

perusahaan, laba penjualan serta pangsa pasar perusahaan. Produk pengganti akan

sangat memberikan ancaman ketika produk pengganti tersebut memiliki harga di

bawah harga produk yang dihasilkan perusahaan dengan kualitas yang sama

bahkan lebih tinggi daripada produk yang dihasilkan perusahaan dalam industri

(David 2009).

d. Kekuatan Tawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka

menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau servis. Pemasok menjadi

kuat apabila jumlah pemasok sedikit, produk atau servis yang ada, pemasok

menganggap suatu industri bukan merupakan pelanggan yang penting, pemasok

mampu menciptakan biaya peralihan yang tinggi dan pemasok mampu melakukan

integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk sama

yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk mengantisipasi kekuatan pemasok maka

perusahaan dapat melakukan integrasi ke belakang untuk mendapatkan kendali

atau kepemilikan dari pemasok. Sehingga perusahaan tidak bergantung pada

pemasok, hal ini mengantisipasi ketidakmampuan pemasok dalam pengadaan

bahan baku, harga bahan baku mahal atau ketika tidak mampu memenuhi

kebutuhan perusahaan secara konsisten (Porter 1980).

e. Kekuatan Tawar Pembeli

Pembeli dapat melakukan persaingan dengan perusahaan dalam suatu

industri, dengan cara meminta perusahaan menurunkan harga produk,

meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan

kompetitornya posisi pembeli akan kuat ketika pembeli melakukan pembelian

produk dalam jumlah yang besar, produk merupakan komponen biaya dalam

pembeli, produk yang dihasilkan standar, pembeli mengalami biaya pengalihan

yang kecil, pembeli mendapatkan laba yang kecil, pembeli memberikan ancaman

akan melakukan integrasi balik, produk tidak penting bagi mutu produk pembeli,

dan jika pembeli memiliki informasi yang lengkap. Ketika posisi tawar pembeli

lebih kuat maka mereka akan melakukan negosiasi terhadap harga, garansi, dan

kelebihan dari produk tersebut. Daya tawar pembeli dapat menggambarkan

kekuatan besar yang mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri.

Sehingga untuk menarik konsumen perusahaan bisa menawarkan garansi yang

Page 43: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

29

panjang atau layanan khusus untuk mendapatkan loyalitas konsumen (Porter

1980).

3. Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang ada di dalam

perusahaan. Komponen-komponen dari lingkungan internal cenderung lebih

mudah dikendalikan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan

intervensi secara langsung. Lingkungan internal dapat dikaji dengan pendekatan

analisis rantai nilai.

Analisis Rantai Nilai (Value Chain)

Menurut Porter (1992), rantai nilai merupakan pendekatan untuk melihat

keunggulan bersaing dari suatu perusahaan. Setiap perusahaan tentunya memiliki

rantai nilai yang berbeda. Perusahaan tentunya melakukan beberapa kegiatan

usaha seperti melakukan desain, memproduksi, memasarkan, menyampaikan serta

mendukung produksinya. Seluruh kegiatan tersebut dapat digambarkan dengan

pendekatan rantai nilai. Skema rantai nilai dapat dilihat pada Gambar 3.

Ket: a: Kegiatan Utama b: Kegiatan Penunjang

Gambar 3. Analisis Rantai Nilai Sumber: Porter (1992) hal. 34

b

a

Infrastuktur Perusahaan

Manajemen Sumberdaya Manusia

Pengembangan Teknologi

Pembelian

Logistik Operasi Logistik Pemasaran Layanan Ke Dalam ke Luar dan Penjualan

Page 44: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

30

a. Mengidentifikasi Kegiatan Utama

Merupakan aktivitas-aktivitas yang melibatkan diri dalam penciptaan fisik

produk atau jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli serta aktivitas

purna jual.

1. Logistik ke Dalam (Inbound Logistics)

Logistik ke dalam adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

penerimaan, penyimpanan, penanganan bahan, pengendalian persediaan,

penjadwalan pemesanan bahan, dan pengembalian bahan ke pemasok.

2. Operasi

Operasi adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengubahan

masukan menjadi produk akhir seperti permesinan, perakitan, pengemasan,

pemeliharaan peralatan, dan operasi fasilitas.

3. Logistik ke Luar (Outbound Logistics)

Logistik ke luar adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk ke pembeli seperti

penyimpanan barang jadi, penanganan barang, pemrosesan pesanan, dan

penjadwalan pengiriman barang jadi ke pembeli.

4. Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran dan penjualan adalah kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

penyediaan sarana yang memungkinkan pembeli melakukan pembelian

produk dan mempengaruhi pembeli untuk melakukan pembelian, misalnya

dengan melakukan promosi, periklanan, promosi, pemilihan agen, hubungan

dengan pendistribusian, dan penetapan harga.

5. Layanan

Layanan adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyediaan

layanan untuk memperkuat atau menjaga nilai produk seperti pemasangan,

reparasi, pelatihan, pasokan suku cadang, dan penyesuaian produk.

Page 45: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

31

b. Mengidentifikasi Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang merupakan aktivitas-aktivitas yang melengkapi

aktivitas utama dengan berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur,

manajemen SDM, pengembangan teknologi, dan pembelian.

1. Infrastruktur Perusahaan

Terdiri dari beberapa aktivitas yang meliputi manajemen umum dan

administrasi, keuangan, akuntansi, hukum, perpajakan, dan perencanaan

strategik serta semua aktivitas lainnya yang terpisah dari kegiatan primer atau

penunjang tetapi penting bagi operasi keseluruhan rantai nilai.

2. Manajemen SDM

Aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, pengembangan

tenaga kerja. Hal ini mempengaruhi keunggulan bersaing melalui peranannya

dalam menentukan keterampilan dan motivasi tenaga kerja, biaya penerimaan,

dan pelatihan karyawan.

3. Pengembangan Teknologi

Setiap aktivitas perusahaan mengandung teknologi baik berupa

pengetahuan, prosedur atau peralatan yang menyangkut perencanaan produk

serta kegiatan yang menyangkut penciptaan dan penyempurnaan cara

pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rantai nilai.

4. Pembelian

Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan pembelian masukkan bahan baku,

jasa dari luar, mesin, dan sebagainya. Sehingga dalam praktiknya aktivitas ini

mencari pemasok berkualitas dengan harga rendah dan mutu tinggi.

3.1.5 Penetapan Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang perusahaan haruslah realistis, bisa diukur,

kuantitatif, dapat dimengerti, mungkin untuk dicapai dan menantang. Tujuan-

tujuan jangka panjang yang ditetapkan perusahaan tersebut akan mampu

merepresentasikan hasil-hasil yang diharapkan dari pelaksanaan suatu strategi.

Strategi tersebut mampu menggambarkan tindakan yang perlu dilakukan

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tujuan harus dinyatakan

dengan jelas dan dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang

Page 46: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

32

berkepentingan sehingga besar kemungkinan tujuan tersebut dapat tercapai.

Kerangka waktu bagi tujuan dan strategi haruslah konsisten berkisar antara dua

hingga lima tahun (David 2009).

3.1.6 Alternatif Strategi

Menurut David (2009), alternatif strategi berdasarkan analisis SWOT

terdiri dari empat strategi, yaitu: strategi SO, strategi ST, strategi WO, dan strategi

WT.

1. Strategi SO

Strategi yang dapat digunakan perusahaan karena perusahaan memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

ini dapat dikatakan sebagai strategi yang menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi ini diterapkan dalam

kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.

Strategi ini digunakan untuk mencapai pertumbuhan perusahaan baik penjualan,

asset, profit ataupun gabungan ketiganya. Hal tersebut dapat tercapai dengan

menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk

atau jasa serta meningkatkan akses pasar yang lebih luas. Biasanya untuk

melakukan strategi SO, perusahaan terlebih dahulu menjalankan strategi ST, WO,

dan WT.

2. Strategi ST

Strategi ini merupakan strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk

menghadapi berbagai ancaman yang timbul dengan menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan. yang dapat digunakan karena perusahaan memiliki kekuatan

dari segi internal walaupun perusahaan menghadapi berbagai ancaman. Strategi

ini mendukung strategi diversifikasi mengacu pada sekelompok bentuk strategi

yang berbeda-beda. Hal ini dapat mengacu pada perubahan produk, pasar atau

fungsi. Menurut David (2009), secara umum terdapat tiga jenis strategi

diversifikasi, yaitu: diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat.

Strategi diversifikasi konsentrik dapat didefinisikan sebagai kegiatan

menambah produk baru, namun masih saling berhubungan. Strategi ini dapat

diterapkan ketika organisasi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya

Page 47: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

33

lambat, produk-produk perusahaan saat ini dalam tahap daur hidup produk yang

menurun, dan perusahaan memiliki tim manajemen yang kuat.

Strategi diversifikasi horizontal dapat didefinisikan sebagai kegiatan

menambah produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan

untuk ditawarkan pada para konsumen yang ada saat ini. Strategi ini dapat

dijalankan ketika pendapatan perusahaan yang berasal dari produk atau jasa yang

ada dapat meningkat secara signifikan dengan penambahan produk yang tidak

berhubungan, perusahaan bersaing dalam industri yang sangat kompetitif serta

memiliki saluran distribusi yang baik.

Strategi diversifikasi konglomerat dapat didefinisikan sebagai kegiatan

menambah produk atau jasa yang tidak saling berhubungan dengan pasar yang

baru. Strategi ini dapat dijalankan ketika industri dasar organisasi sedang

mengalami penjualan dan laba tahunan yang merosot, organisasi mempunyai

modal maupun tenaga manajerial yang diperlukan untuk bersaing dalam industri

baru serta kondisi pasar saat ini yang telah jenuh

3. Strategi WO

Strategi ini digunakan karena terdapat peluang pasar yang sangat besar

tetapi perusahaan menghadapi kendala internal karena beberapa kelemahan yang

dimiliki. Strategi ini sama dengan strategi penciutan, yaitu strategi dengan

melakukan reduksi biaya atau aset perusahaan. Strategi ini terjadi jika sebuah

organisasi melakukan pengelompokan ulang melalui pengurangan biaya dan asset

untuk membalik penjualan dan laba yang menurun. Strategi ini bertujuan untuk

memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Strategi ini mendukung

strategi turn around

4. Strategi WT

Strategi ini mendukung strategi defensif. Strategi defensif dilakukan

karena kondisi yang tidak menguntungkan, karena perusahaan menghadapi

berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi ini adalah tindakan yang

dilakukan perusahaan untuk melakukan penyelamatan agar terlepas dari kerugian

yang lebih besar ataupun bangkrut. Strategi ini merupakan strategi yang

digunakan untuk mengurangi kelemahan dengan meminimalkan bahkan mampu

menghindari ancaman yang ada.

Page 48: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

34

3.1.7 Perumusan Strategi

1. Matriks SWOT

Matriks SWOT adalah matching tool penting yang dilihat dari kekuatan

(Strengths), kelemahan (Weaknesess), peluang (Opportunities), dan ancaman

(Threaths) yang akan membantu para manajer mengembangkan empat tipe

strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Analisis

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi organisasi dan analisis ini didasari dengan logika perusahaan sehingga

dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan

ancaman yang ada (David 2009).

2. Arsitektur strategik

Menurut Yoshida (2006), arsitektur strategik diperkenalkan oleh Gary

Hamel dan C.K. Prahalad di awal tahun 1990-an. Arsitektur strategik lahir karena

penyusunan strategi dengan pendekatan klasik dianggap kurang bisa

mengatisipasi perubahan lingkungan yang cepat. Penyusunan strategi dengan

pendekatam arsitektur strategik bersifat bentangan, maksudnya adalah strategi

yang dihasilkan tidak hanya mampu mengakomodasi perubahan lingkungan yang

telah dibakukan dalam bentuk asumsi. Dengan adanya arsitektur strategik

membuat manajemen penyusunan strategi dengan lebih leluasa mengembangkan

skenario strategi atau program untuk mencapai visi dan misi organisasi dan

strategi tersebut dipetakan ke dalam blue print strategy yang sekali lagi digunakan

untuk mencapai tujuan dalam beberapa waktu tertentu.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Persaingan dalam mendapatkan bahan baku ikan merupakan salah satu

permasalahan yang dihadapi CV Bening. Ketidakmampuan mendapatkan bahan

baku dikarenakan kurangnya modal usaha dan juga ketersediaan ikan laut yang

musiman. Akibat tidak tersedianya ikan, perusahaan mengalami gangguan

produksi yang menyebabkan omset perusahaan menurun. Melihat hal tersebut

peneliti mencoba membuat strategi yang dapat digunakan perusahaan. Untuk

perumusan strategi, peneliti pertama kali harus mengetahui visi, misi, dan tujuan

CV Bening. Sehingga strategi yang dibuat sejalan dengan visi, misi, dan tujuan

Page 49: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

35

yang ingin dicapai. Kemudian dilakukan identifikasi lingkungan eksternal dan

lingkungan internal CV Bening. Lingkungan eksternal perusahaan dilakukan

dengan menganalisis lingkungan jauh perusahaan dan lingkungan industri,

sedangkan untuk lingkungan internal dianalisis dengan pendekatan rantai nilai.

Hasil dari analisis eksternal dan internal diplotkan ke dalam matriks SWOT untuk

merumuskan strategi sehingga mendapatkan alternatif strategi yang dapat

digunakan CV Bening. Seluruh alternatif strategi yang dihasilkan akan dibuatkan

peta perencanaan strategi berdasarkan waktu tertentu. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan waktu enam semester atau tiga tahun untuk memetakan strategi

yang didapat. Waktu tersebut dirasa cukup untuk melihat kemungkinan perubahan

lingkungan yang terjadi di masa depan. Penentuan ini tentunya telah didiskusikan

oleh pihak perusahaan. Sehingga dengan menggambarkan pola strategi

perusahaan lebih mudah melihat perubahan strategi yang akan ditempuh selama

tiga tahun tersebut. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 50: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

36

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional

Usaha pengolahan ikan CV Bening Jati Anugrah

1. Penurunan omset penjualan 2. Ketidakmampuan dalam pengadaan bahan baku

Visi, Misi, dan Tujuan CV Bening Jati Anugrah

Strategi Bisnis CV Bening Jati Anugrah

Arsitektur Strategik

Identifikasi Lingkungan Eksternal

• Analisis Lingkungan Jauh 1. Kekuatan ekonomi 2. Kekuatan sosial, budaya,

demografis dan lingkungan 3. Kekuatan politik, pemerintah,

dan hukum 4. Kekuatan teknologi

• Analisis Lingkungan Industri 1. Ancaman pendatang baru 2. Persaingan dalam industri 3. Kekuatan pemasok 4. Kekuatan Pembeli 5. Ancaman produk pengganti

Identifikasi Lingkungan Internal

Analisis Rantai Nilai • Kegiatan Utama 1. Logistik ke dalam 2. Operasi 3. Logistik ke luar 4. Pemasaran dan penjualan 5. Pelayanan

• Kegiatan Penunjang 1. Infrastruktur perusahaan 2. Manajemen SDM 3. Pengembangan teknologi 4. Pembelian

Matriks SWOT

Page 51: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

37

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan pengolahan ikan CV Bening Jati

Anugrah yang berlokasi di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Penentuan

lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Pemilihan tempat penelitian

mempertimbangkan bahwa perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang

berpotensi melakukan pengembangan usaha dalam usaha pengolahan ikan. Hal ini

dikarenakan perusahaan berada di daerah Parung yang merupakan daerah

minapolitan sehingga perusahaan memiliki peluang yang baik untuk

mengembangkan usaha dibidang perikanan. Selain itu perusahaan juga memiliki

prestasi dan penghargaan namun saat ini ternyata mengalami penurunan omset

penjualan. Pertimbangan lainnya adalah adanya kesediaan manajemen perusahaan

untuk dijadikan objek penelitian dan ketersediaan data dari perusahaan.

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2011.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik pengamatan

langsung (observasi), melakukan wawancara secara mendalam (indepth). Metode

pengumpulan data lainnya yaitu dengan studi pustaka yaitu dengan mencari

sumber lain yang dapat dijadikan acuan terkait penulisan.

4.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu

data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan

langsung dan melalui wawancara dengan pihak yang terkait. Data didapat dari

lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Sumber data dari lingkungan

internal, yaitu pemilik untuk mengetahui gambaran umum perusahaan dan sistem

perusahaan, kepala bagian keuangan dan administrasi untuk mengetahui informasi

keadaan keuangan serta sistem keuangan perusahaan, kepala bagian produksi dan

kepala bagian operasional untuk mengetahui kegiatan produksi dan apa saja yang

dilakukan oleh bagian produksi, operasional, dan pembagian kerjanya serta

beberapa karyawan untuk melihat kondisi perusahaan. Sumber data eksternal

meliputi Kasi Pengolahan Ikan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor

Page 52: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

38

mengenai kondisi perusahaan pengolahan ikan di Kabupaten Bogor, pesaing

utama, dan beberapa konsumen perusahaan terkait kualitas produk dan pelayanan

perusahaan. Data sekunder diperoleh dari informasi yang mendukung seperti studi

pustaka, hasil-hasil penelitian terdahulu dan dari instansi-instansi terkait topik

penelitian seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Perikanan dan Peternakan.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif

kualitatif untuk menentukan faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

serta ancaman perusahaan, analisis SWOT, kemudian alternatif strategi yang

didapatkan dipetakan ke dalam arsitektur strategik.

4.4.1 Matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Matriks SWOT terdiri dari sembilan sel yaitu empat faktor kunci, empat

sel strategi dan satu sel selalu dibiarkan kosong (sel kiri atas). Empat sel strategi

yang diberi nama SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan setelah menyelesaikan

empat sel faktor kunci, diberi nama S, W, O, T.

Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matriks SWOT, yaitu

1) mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi kekuatan perusahaan, 2)

mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi kelemahan perusahaan, 3)

mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi peluang bagi perusahaan, 4)

mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman bagi perusahaan, 5)

membuat strategi SO, 6) membuat strategi ST, 7) membuat strategi WO, dan 8)

membuat strategi WT. Matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 5.

Kekuatan (Strengths) Kelemahan(Weaknesses)

Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

Gambar 5. Matriks SWOT Sumber: David (2009) hal. 328-329

4.4.2 Perancangan Arsitektur Strategik

Kerangka metode penelitian yang digunakan untuk menyusun arsitektur

strategik CV Bening dapat dilihat pada Gambar 6. Langkah yang harus dilakukan

adalah dengan memperjelas visi, misi, dan tujuan perusahaan yang dimiliki.

Langkah selanjutnya adalah menganalisis lingkungan eksternal dan internal

Page 53: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

39

perusahaan. Hasil identifikasi lingkungan eksternal adalah peluang dan ancaman,

sedangkan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan. Hasil

identifikasi tersebut merupakan input untuk memformulasikan strategi pada

matriks SWOT. Hasil matriks SWOT berupa strategi-strategi SO, WO, ST, dan

WT. Hasil strategi pada matriks SWOT dijabarkan dalam bentuk program-

program untuk mencapai sasaran. Peneliti menggunakan program-program

tersebut untuk menyusun arsitektur strategik. Selanjutnya peneliti

mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi perusahaan. Tantangan merupakan

cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing

yang baru.

Gambar 6. Perancangan Arsitektur Strategik CV Bening Jati Anugrah

Setelah komponen-komponen arsitektur strategik CV Bening telah

diperoleh dengan jelas, selanjutnya peneliti menetapkan rentang waktu yang

digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur strategik CV Bening. Rentang

waktu yang digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur strategik adalah

enam semester atau tiga tahun. Pemilihan ini berdasarkan kepada subjektivitas

peneliti namun telah didiskusikan kepada perusahaan. Waktu tersebut dirasa

cukup yaitu tidak terlalu lama dan tidak terlalu dekat dan dianggap cukup untuk

memetakan strategi yang didapatkan. Setelah diperoleh alternatif strategi CV

Bening, maka kemudian peneliti berusaha merekomendasikan program kegiatan

yang mengacu pada strategi-strategi yang telah dirumuskan dan dimasukkan ke

dalam arsitektur strategik.

Tantangan

Identifikasi Lingkungan Internal

Identifikasi Lingkungan Eksternal

SWOT

Arsitektur Strategik

Sasaran Rekomendasi Program Kegiatan

Page 54: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

40

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan CV Bening Jati Anugrah

CV Bening merupakan perusahaan pengolahan ikan dengan bahan baku

ikan laut yaitu ikan pelagis seperti tuna, marlin dan kakap. Pada mulanya CV

Bening bergabung dan bekerjasama dengan perusahaan dibidang yang sama pada

tahun 2006, karena perbedaan visi maka pada Februari tahun 2007 perusahaan

tersebut memisahkan diri menjadi dua perusahaan dengan manajemen yang

berbeda pula. CV Bening dipimpin oleh lulusan Sekolah Tinggi Perikanan yaitu

Ibu Purnani. Produk yang dihasilkan yaitu olahan dengan bahan baku ikan, seperti

bakso ikan yang merupakan produk unggulan dan olahan lainnya seperti nugget

ikan, kaki naga, siomay, ekado.

Produk-produk Bening telah memiliki sertifikat Halal dari MUI Jawa

Barat dengan No. 01101031860608 dan DEPKES RI P-IRT No. 213327603099

pada tahun 2008. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, perusahaan ini masuk

kedalam kategori usaha kecil karena memiliki tenaga kerja sebanyak enam belas

orang 21.

5.2 Lokasi dan Keadaan CV Bening Jati Anugrah

CV Bening berlokasi di kampung Jati Parung RT 3/ RW 4, Desa Parung,

Kecamatan Parung. Lokasi ini digunakan untuk tempat produksi dan kantor.

Perusahaan menempati lokasi dengan luas tanah 3200 m2, namun yang digunakan

sebagai pabrik pengolahan ikan hanya seluas 400 m2 yang terdiri dari ruang

penggilingan daging, ruang pengadaan bahan baku, ruang pencucian, ruang

perebusan, ruang pendinginan, ruang pengolahan, ruang pengepakan dan ruangan

penyimpanan produk yang berada dekat dengan ruang administrasi. Sebagian lagi

lahan digunakan untuk tempat tinggal para karyawan. Tempat ini dipilih karena

lokasinya yang memiliki banyak akses ke beberapa daerah sehingga memudahkan

dalam pemasaran dan melakukan pembelian beberapa bahan produksi. Serta

lokasi pabrik ataupun kantor dekat dengan jalan utama yang memudahkan

pemasok dalam pengiriman bahan bakunya.

21. Klasifikasi usaha berdasarkan jumlah pekerjanya menurut BPS, yaitu: (1) usaha rumah tangga

dengan pekerja 1-4 orang; (2) usaha kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) usaha menengah dengan pekerja 20-99 orang; dan (4) usaha besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.

Page 55: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

41

5.3 Visi, Misi, dan Tujuan CV Bening Jati Anugrah

Visi, misi, dan tujuan CV Bening tidak tertulis secara nyata, namun

berdasarkan wawancara visi CV Bening adalah menjadi perusahaan pengolahan

ikan terbaik di Jawa Barat dengan produk yang dapat diterima masyarakat. Misi

CV Bening, yaitu: menghasilkan produk yang berkualitas, memasarkan produk

olahan ikan ke masyarakat luas sebagai produk yang sehat dan bergizi dengan

harga terjangkau dan memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

Sedangkan tujuan CV Bening adalah membantu peningkatan konsumsi ikan

Nasional melalui produk olahan ikan dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk

masyarakat sekitar.

5.4 Struktur Organisasi CV Bening Jati Anugrah

CV Bening memiliki struktur organisasi yang masih sederhana, yaitu:

direktur, kepala administrasi dan keuangan, kepala produksi serta kepala

operasional. Bagian-bagian ini menjadi acuan dalam menjalankan kegiatan usaha.

Setiap bagian memiliki tanggung jawab dan wewenang yang berbeda, namun

pada kenyataannya bagian-bagian tersebut masih saling tumpang tindih pekerjaan.

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur perusahaan

sebagai berikut:

1. Direktur

Tugas dan tanggung jawab direktur adalah memimpin perusahaan,

melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan perusahaan, mengambil keputusan

mengenai segala kegiatan perusahaan, menggambil keputusan akhir perusahaan,

melakukan pemasaran untuk produk olahan.

2. Kepala Administrasi & Keuangan

Tugas dan tanggung jawab kepala administrasi dan keuangan adalah

melakukan pengecekan administrasi dan keuangan baik harian, mingguan, dan

bulanan perusahaan. Sehingga menghasilkan laporan akhir administrasi dan

keuangan.

3. Kepala Produksi

Tugas dan tanggung jawab kepala produksi adalah mengawasi kegiatan

produksi perusahaan, hingga mengontrol hasil akhir produk sehingga kualitas

produk tetap terjaga dengan baik.

Page 56: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

42

4. Kepala Operasional

Tugas dan tanggung jawab kepala operasional adalah bertanggung jawab

dalam pengadaan kebutuhan perusahaan seperti mengontrol pengadaan bahan

baku, pengambilan bahan baku ke penyuplai bahan baku.

Struktur organisasi CV Bening dapat dilihat pada Gambar 7, sebagai

berikut:

Gambar 7. Struktur Organisasi CV Bening Jati Anugrah Sumber : CV Bening Jati Anugrah (2011)

5.5 Sumberdaya CV Bening Jati Anugrah

Sumberdaya merupakan komponen yang penting dalam keberhasilan suatu

usaha. Faktor sumberdaya ini membantu perusahaan mencapai tujuan dalam

melakukan pengembangan usaha dan mempertahankan perusahaan di dalam

persaingan yang ada. Perusahaan membagi sumberdaya menjadi tiga bagian,

yaitu: sumberdaya manusia, sumberdaya fisik, dan sumberdaya modal. Ketiga

sumberdaya tersebut sama-sama memiliki peranan penting dalam berjalannya

usaha.

Direktur

Purnani

Kepala Operasional

Kristiawan

Kepala Produksi

Kristiawan

Kepala Administrasi & Keuangan

Kristiono

Karyawan

1. Yandi 2. Anwar 3. Teguh

Kasir

1. Yani 2. Endah

Karyawan

1. Kadir 2. Sulistio 3. Asep 4. Rahman 5. Alpian 6. Feri R 7. Feri Suryadi 8. Max Daris

Page 57: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

43

5.5.1 Sumberdaya Manusia

CV Bening memiliki tenaga kerja tetap yakni sebanyak enam belas orang.

Jumlah tersebut terdiri dari pemilik, bagian administrasi dan keuangan, bagian

produksi dan bagian operasional. Adapun pembagian jumlah tenaga kerja dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pembagian Jumlah Tenaga Kerja CV Bening Jati Anugrah

No Bagian Kegiatan Usaha Jumlah Tenaga Kerja (Orang)

1. Pemimpin perusahaan (pemilik) 1 1. Kabag. Administrasi dan keuangan 1 2. Kabag. Produksi + Kabag. Operasional 1 3. Kary. Administrasi & keuangan (kasir) 2 4. Kary. Produksi 8 5. Kary. Operasional 3

Total 16 Sumber: CV. Bening Jati Anugrah (2011)

Tenaga kerja tersebut tidak melalui perekrutan yang rumit. Calon tenaga

kerja berasal dari warga setempat, calon yang dekat dengan karyawan lama

perusahaan, ataupun kenal dengan pemilik. Tenaga kerja ini kemudian dipilih

berdasarkan pandangan pemilik secara langsung terhadap calon tenaga kerja yang

dianggap rajin, pekerja keras, serta bisa diajak bekerjasama. Untuk status

pendidikan tidak terlalu dipermasalahkan. Status pendidikan tenaga kerja merata,

untuk kepala bagian di pegang oleh lulusan sarjana dengan berbagai jurusan.

Direktur yang sekaligus pemilik memiliki latar belakang D4, STP, kepala bagian

administrasi dan keuangan merupakan lulusan S1 Teknik Geodesi, kepaala bagian

produksi dan operasional merupakan lulusan S1 STP Mesin Perikanan, sedangkan

karyawan ada yang lulusan SD, SMP dan SMA. Pemilik tidak terlalu

mempermasalahkan pendidikan akhir karena pemilik yakin dengan pengajaran

dasar dalam pengolahan ikan kepada karyawan baru, semua karyawan dapat

dengan cepat beradaptasi dalam kegiatan perusahaan.

5.5.2 Sumberdaya Fisik

Sumberdaya fisik yang dimiliki cukup bisa mendukung berjalannya

kegiatan usaha CV Bening sumberdaya tersebut terdiri dari bangunan, peralatan

produksi, transportasi, peralatan kantor, dan fasilitas komunikasi. Bangunan

Page 58: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

44

terdiri dari pabrik, kantor, gudang penyimpanan bahan baku, dan hasil produksi

dengan status milik sendiri. Peralatan produksi yang terdiri dari mesin chopper,

silent cutter, kompor satu set, mesin cetak bakso, freezer yang statusnya milik

sendiri serta memiliki cold storage yang statusnya pinjaman dari pemerintah.

Sarana transportasi yang mobil pick-up dan motor. Peralatan kantor yang dimiliki

yaitu laptop, printer, meja administrasi, dan kursi. Fasilitas komunikasi berupa

telepon. Adapun rincian sumberdaya fisik perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Perincian Sumberdaya Fisik CV Bening JatiAnugrah

No Jenis Jumlah 1. Bangunan (Kantor dan pabrik) 400 m2 1 2. Peralatan Produksi Mesin Chopper 1 Silent Cutter 1 Kompor satu set 12 Mesin cetak bakso 1 Frezeer 7 Cold Storage 1

3. Peralatan Kantor

Laptop Printer Meja Kursi

1 1 4 5

4. Fasilitas Komunikasi Telepon 1

5. Sarana Transportasi Mobil pick-up

Motor 1 2

Sumber: CV Bening Jati Anugrah (2011)

5.5.3 Sumberdaya Modal

Berjalannya suatu usaha juga dipengaruhi oleh modal usaha. Modal usaha

CV Bening berasal dari modal pribadi pemilik yaitu ibu Purnani. Sehingga ketika

ingin melakukan pengembangan usaha terkendala dengan modal. Hingga saat ini

perusahaan tidak menggunakan pinjaman ataupun menggunakan kerjasama

dengan penanaman investasi.

Page 59: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

45

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6. 1 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh dan lingkungan

industri. Masing-masing lingkungan dianalisis dengan menggunakan beberapa

aspek. Analisis eksternal dilakukan untuk mengetahui keadaan luar perusahaan,

sehingga dari analisis tersebut didapatkan gambaran mengenai peluang serta

ancaman yang berkaitan dengan perusahaan.

6.1.1 Analisis Lingkungan Jauh

a. Kekuatan Ekonomi

1. Tingkat Inflasi

Kondisi ekonomi tentunya sangat mempengaruhi berlangsungnya suatu

usaha. Salah satunya adalah dampak inflasi yang menyebabkan kondisi internal

perusahaan dan eksternal perusahaan berubah. Dapat dilihat pada Gambar 8

tingkat inflasi mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat dari bulan Februari

2010. Tingkat inflasi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan mengalami

kenaikkan biaya produksi yang mempengaruhi harga jual ataupun keuntungan

perusahaan. Tingkat kenaikkan inflasi dari Februari 2010 sampai dengan Februari

2011 adalah sebesar 79,5 persen tentunya persentase tersebut dampaknya sangat

dirasakan oleh perusahaan terutama dalam hal biaya usaha.

Gambar 8. Grafik Tingkat Inflasi Indonesia Februari 2010 hingga Februari 2011 Sumber: Bank Indonesia ( 2011)

Pada bulan Februari 2010 tingkat inflasi sebesar 3,81persen, kemudian

inflasi sempat menurun di bulan Maret 2010 namun kembali meningkat di bulan-

Page 60: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

46

bulan berikutnya hingga titik tertinggi di tahun 2010 pada bulan Agustus 2010

yaitu sebesar 6,44 persen. Ternyata pada bulan berikutnya inflasi menurun hingga

bulan Oktober 2010 dan meningkat kembali dibulan November 2010 dan pada

bulan Januari 2011 merupakan bulan dimana inflasi tertinggi yaitu mencapai 7,02

persen. Pada bulan Februari 2011 memang menurun namun hanya sedikit yaitu

6,84 persen. Secara lengkap tingkat inflasi dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Tingkat Inflasi Indonesia pada Februari 2010 - Februari 2011

Tahun Bulan Tahun Tingkat Inflasi (%)

2010

Februari 3,81 Maret 3,43 April 3,91 Mei 4,16 Juni 5,05 Juli 6,22 Agustus 6,44 September 5,80 Oktober 5,67 November 6,33 Desember 6,96

2011 Januari 7,02 Februari 6,84

Sumber: Bank Indonesia (2011)

Dampak inflasi yang paling dirasakan yaitu ketika terjadi kenaikkan

bahan-bahan produksi seperti terigu dan telur. Kedua bahan ini paling dirasakan

perubahan harganya. Ketika harga bahan-bahan tersebut meningkat maka biaya

produksi perusahaan akan meningkat pula. Hal tersebut membuat perusahaan

yang saat ini sedang mengalami penurunan penjualan, mengalami penurunan

keuntungan juga akibat perusahaan tidak dapat meningkatkan harga produk.

2. Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita atas Harga Dasar Konstan 2000

Selain tingkat inflasi, PDRB per kapita provinsi yang menjadi daerah

pemasaran produk juga sangat mempengaruhi berjalannya usaha. Pada Tabel 10.

terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai PDRB per kapita DKI Jakarta, Jawa Barat,

dan Banten. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perekonomian pada

provinsi tersebut semakin membaik. Ketika perekonomian suatu wilayah

mengalami peningkatan maka dapat dikatakan bahwa masyarakat semakin

Page 61: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

47

sejahtera. Peningkatan kesejahteraan masyarakat berimplikasi pada peningkatan

daya beli masyarakat dan ini mengartikan bahwa besar peluang untuk

memasarkan ke daerah tersebut.

Tabel 10. Pertumbuhan PDRB per Kapita atas Harga Konstan 2000 di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten Tahun 2006-2008.

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara Sumber: Bps.go.id (2011)

Salah satu indikator terjadinya peningkatan daya beli dapat terlihat pada

pengeluaran rata-rata konsumsi per kapita per bulan wilayah tersebut. Pada Tabel

11 terlihat bahwa pengeluaran rata-rata masyarakat mengalami peningkatan dari

tahun 2008 sampai 2009.

Tabel 11. Pengeluaran Rata-rata Konsumsi per Kapita per Bulan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten Tahun 2008-2009

Provinsi 2008 (Rp) 2009 (Rp) DKI Jakarta 863.383 938.383

Jawa Barat 396.929 444.186

Banten 454.453 518.970 Sumber: BPS Indonesia (2009)

b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Faktor sosial dan budaya sangat mempengaruhi perusahaan. Saat ini

perubahan gaya hidup yang serba ingin cepat, praktis dan sesuai selera serta

semakin banyaknya perubahan gaya hidup sehat membuat perusahaan berlomba-

lomba untuk membuat produk yang diinginkan masyarakat tersebut. Masyarakat

saat ini dengan peningkatan kesejahteraannya semakin memahami pentingnya

kesehatan. Tentunya makanan yang sehat akan membawa jiwa yang sehat pula.

Masyarakat semakin memahami bahwa salah satu makanan yang menyehatkan

adalah ikan. Manfaat ikan kini mulai disebarluaskan sehingga masyarakat mulai

menyukai ikan. Hal ini terlihat dari pengeluaran konsumsi ikan yang semakin

Provinsi 2006 2007* 2008** DKI Jakarta 312.826.712,74 332.971.253,84 353.539.057,43 Jawa Barat 257.499.445,75 274.180.307,83 290.171.128,80

Banten 61.341.658,64 65.046.775,77 68.830.644,80

Page 62: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

48

meningkat dari tahun 2008 hingga 2009. Pengeluaran rata-rata konsumsi ikan per

kapita dapat terlihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Pengeluaran Rata-rata Konsumsi Ikan Nasional Tahun 2008-2009

Tahun Jumlah (Rp) Pertumbuhan (%)

2008 15. 315 -

2009 18. 454 20, 49 Sumber: Badan Pusat Statistik (2009)

Peningkatan konsumsi ikan dapat diindikasikan terjadi karena adanya

peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Peningkatan tersebut dapat dijadikan

aspek penting terkait kesempatan untuk memasarkan produk olahannya. Tren

jumlah penduduk Indonesia dapat dilihat pada Gambar 9 .

0

50

100

150

200

250

1961 1971 1980 1990 2000 2010

Tahun

Gambar 9. Tren Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1961-2010 Sumber: Badan Pusat Statistik (2010)

c. Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad membuat sebuah

kebijakan tentang kelautan dan perikanan yaitu kebijakan pengadaan daerah

minapolitan secara nasional. Hal ini bertujuan untuk memfokuskan beberapa

wilayah untuk dijadikan daerah sentra industri perikanan sehingga dengan fokus

pada beberapa wilayah maka pelaksanaan akan terkontrol dengan baik. Selain itu

dengan adanya kebijakan minapolitan, diharapkan Indonesia menjadi penghasil

ikan terbesar di dunia menggantikan negara China.

Persentase jumlah UMKM pada tahun 2007 mencapai 49,8 juta unit usaha

atau sebesar 99,9 persen terhadap seluruh unit usaha di Indonesia yaitu 49,845

Page 63: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

49

juta unit22. Kebanyakan UMKM tersebut bermasalah dalam hal permodalan,

kurangnya permodalan tersebut karena umumnya usaha mikro, kecil menengah

merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup yang hanya

mengandalkan modal dari pemilik yang jumlahnya terbatas23. Mengatasi masalah

tersebut pemerintah telah membuat program dalam hal pendanaan yaitu KUR

yang telah diluncurkan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 5 November 2007.

KUR merupakan upaya pemerintah dalam mendorong perbankan untuk

melakukan penyaluran kredit pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi.

Pemerintah dengan beberapa pihak bekerjasama tentang penjaminan kredit

atau pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi yaitu antara Pemerintah (Menteri

Negara Koperasi dan UKM, Menteri Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri

Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian), Perusahaan

Penjamin (Perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT Asuransi Kredit

Indonesia) dan Perbankan (Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN,

Bank Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri). KUR juga didukung oleh

Kementerian Negara BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

serta Bank Indonesia24.

Tidak hanya bantuan material namun bantuan juga bisa berupa non

material yang dibutuhkan perusahaan. Bantuan non material seperti peralatan CV

Bening pernah mendapatkannya karena perusahaan sering mendapatkan juara

ketika melaksananakan perlombaan. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut

tentunya dapat dijadikan peluang perusahaan agar usaha tersebut tidak terkendala

lagi dengan modal terutama modal material.

d. Kekuatan Teknologi

Adanya perkembangan teknologi tentunya akan membantu dan

mempermudah setiap pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Teknologi yang

digunakan perusahaan CV Bening, yaitu teknologi di bidang produksi. Perusahaan 22. Berita Resmi Statistik. 2008. Perkembangan Indikator Makro UKM Tahun 2008.

http://www.scribd.com/doc/16888581/Berita-Resmi-Statistik-Ukm-Bps-2008 [Diakses 21 Maret 2011]

23. Rosid Abdul. Modul manajemen UKM dan Koperasi. Universitas Marcu Buana. http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpksm.mercubuana.ac.id [Diakses 21 Maret 2011]

24. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. http://www.depkop.go.id [Diakses 21 Maret 2011]

Page 64: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

50

menggunakan mesin penghancur daging ikan (chopper) dan mesin pengadon

(silent cutter) dan mesin cetak bakso yang mempermudah kegiatan produksi

perusahaan, selain itu perusahaan juga menggunakan frezer untuk menyimpan

hasil olahan yang telah dikemas. Peralatan produksi yang dimiliki CV Bening

masih tertinggal dengan pesaing utamanya. CV Sakana telah memiliki peralatan

yang lebih canggih terutama di alat perebusan yang dimiliki.

Teknologi komunikasi untuk mendapatkan informasi seperti telepon,

handphone juga digunakan perusahaan dalam melakukan hubungan dengan agen

ataupun pemasok, sehingga mempermudah komunikasi dengan pihak-pihak yang

berhubungan dengan perusahaan. Adanya perkembangan teknologi tersebut dapat

dijadikan suatu peluang untuk memperlancar usaha.

6.1.2 Analisis Lingkungan Industri

Menurut Porter (1980), kekuatan kompetitif perusahaan antara industri

dapat dilihat dengan menganalisis lima kekuatan, yaitu ancaman masuknya

pendatang baru, persaingan antar perusahaan dalam industri, ancaman masuknya

produk substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok dan kekuatan tawar

menawar konsumen.

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru tentu sangat mempengaruhi berlangsungan

usaha dalam suatu industri, adanya pendatang baru membuat persaingan semakin

ketat. Ada tidaknya ancaman pendatang baru tergantung dari hambatan masuk

perusahaan ke dalam suatu industri. Menurut porter terdapat enam hambatan

masuk perusahaan, yaitu dilihat dari skala ekonomis, diferensiasi produk,

kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi dan biaya

tidak menguntungkan terlepas dari skala. Adapun penjabaran dari keenam faktor

tersebut yaitu:

1. Skala ekonomis

Perusahaan pengolahan ikan seperti yang dilakukan perusahaan CV

Bening yaitu pembuatan bakso ikan, siomay dan sebagainya dapat dilakukan oleh

siapa saja mulai dari skala usaha rumah tangga hingga besar. Hal ini tergantung

daripada kemampuan tiap perusahaan melakukan produksi dan tergantung

Page 65: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

51

kapasitas produksinya, sehingga perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke

dalam industri untuk bersaing dengan perusahaan.

2. Diferensiasi produk

Produk olahan ikan yang dilakukan CV Bening sama dengan produk

olahan yang ada yang dilakukan oleh perusahaan lainnya, tidak ada perbedaan

yang signifikan terhadap produk tersebut. Perbedaan terlihat hanya pada kualitas

produk. Sehingga perusahaan baru akan mudah masuk dan bersaing karena

produk perusahaan tidak memiliki suatu keunikan terhadap produk yang lainnya.

3. Kebutuhan modal

Usaha dalam pengolahan ikan membutuhkan modal yang beragam. Untuk

skala usaha rumah tangga yang tanpa harus memiliki peralatan sendiri, tentulah

tidak membutuhkan modal yang besar. Namun lain halnya dengan skala usaha

yang sudah besar, tentunya harus memiliki modal yang cukup besar karena tidak

mungkin perusahaan tersebut tidak memiliki peralatan sendiri, karena jumlah

produksi yang sudah besar mengharuskan perusahaan melakukan pengadaan

peralatan penggiling daging, dan alat adon yang harganya sekitar tujuh jutaan.

Selain itu untuk masalah permodalan perusahaan bisa mengajukan pinjaman

modal karena adanya bantuan untuk UMKM. Dapat disimpulkan, kebutuhan

modal dalam menjalankan usaha pengolahan ikan bukan suatu hambatan yang

besar karena bergantung pada skala.

4. Biaya beralih pemasok

Kebutuhan akan bahan baku produk olahan ikan dapat terpenuhi dari

berbagai pemasok yang ada. Jumlah pemasok ikan cukup banyak tersebar di

beberapa daerah di Indonesia sehingga biaya beralih pemasok cukup rendah.

5. Akses ke saluran distribusi

Saluran distribusi pada suatu perusahaan tentunya berbeda-beda. Pada

usaha olahan ikan CV Bening perusahaan telah mempunyai konsumen berupa

agen dan pedangan keliling tetap yang telah berlangganan cukup lama. Tentunya

untuk perusahaan yang baru akan mudah mencari jalur distribusi produk ikan

olahannya, karena permintaan ikan masih cukup banyak. Hal ini terlihat dari

tingkat konsumsi ikan yang terus meningkat.

Page 66: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

52

6. Biaya tidak menguntungkan

Biaya tidak menguntungkan biasanya dialami oleh pendatang baru, karena

mereka masih mencoba masuk dalam industri yang baru. Ketika mereka belum

mampu bersaing dan gagal, akan menjadi beban perusahaan karena mengeluarkan

banyak biaya untuk menjalankan usaha barunya.

2. Persaingan antar Perusahaan dalam Industri

Menjalankan suatu usaha tentunya tidak lepas dari persaingan. Persaingan

perusahaan dalam industri merupakan hal yang biasa terjadi. Hal tersebut terjadi

karena perusahaan tersebut sama-sama ingin mendapatkan keuntungan dengan

peluang usaha yang ada. CV Bening pun menghadapi persaingan dalam industri

pengolahan ikan. Dari Kabupaten Bogor saja, perusahaan yang sama dengan CV

Bening ada empat perusahaan. Keempat perusahaan tersebut memiliki tujuan

pasar yang sama yaitu setidaknya wilayah Jabodetabek. Jika dibandingkan dengan

perusahaan pesaingnya unggul dalam hal kualitas, sehingga perusahaan

mendapatkan penghargaan dan prestasi. Disisi lain CV Sakana memiliki produk

yang lebih beragam. Produk yang tidak dimiliki Bening, antara lain: scallop,

salmon roll, tuna roll, udang roti, dan bakwan. Sehingga dapat dikatakan Sakana

memiliki produk yang inovatif dan mampu menawarkan banyak pilihan produk

olahan ikan bagi masyarakat. Adanya perusahaan sejenis dapat menjadi ancaman

perusahaan yang cukup kuat karena bisa saja peluang pasar yang masih terbuka

luas diambil seluruhnya oleh perusahaan pesaingnya.

3. Ancaman Masuknya Produk Pengganti

Produk pengganti atau substitusi merupakan ancaman, karena

keberadaannya memiliki dampak cukup besar bagi perusahaan. Suatu barang yang

memiliki barang substitusi dalam jumlah yang banyak akan memiliki permintaan

yang elastis, ini artinya jika harga dinaikkan oleh perusahaan, maka permintaan

terhadap produk tersebut akan menurun. Hal ini terjadi karena konsumen akan

beralih membeli barang substitusinya. Adanya produk substitusi dalam jumlah

banyak akan membatasi keleluasaan perusahaan dalam industri untuk menentukan

harga jual produk.

Produk substitusi dari produk olahan ikan yaitu bakso daging, nugget

ayam, sosis ayam dan daging, ekado ayam ataupun produk olahan ikan lain yang

Page 67: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

53

berbeda dengan CV Bening. Produk substitusi tersebut sudah cukup terkenal di

kalangan masyarakat sehingga produk substitusi merupakan ancaman bagi CV

Bening.

4. Kekuatan Tawar – menawar Pemasok

Analisis kekuatan tawar – menawar pemasok akan memperlihatkan

sejauhmana pemasok berpengaruh dalam suatu industri untuk mengatur harga

ataupun kualitas produk. Pada CV Bening, bahan utama yang digunakan adalah

ikan dan udang. Bahan baku tersebut didapatkan dari tujuh pedagang

langganannya antara lain: Bapak Along, Bapak Rudi, Bapak Joni, Bapak Tely,

Bapak Sopyan, Bapak Hadi, dan Bapak Dadang. Seluruh pemasok tersebut

berasal dari Muara Baru, Kemang Bogor, Muara Angke, dan Pondok Gede. Hal

ini dilakukan agar perusahaan memiliki beberapa alternatif pembelian bahan baku,

sehingga ketika harga ataupun kualitas di pemasok yang satu kurang sesuai maka

perusahaan menggunakan pemasok yang lainnya. Namun ternyata dengan jumlah

pemasok tersebut tetap saja ketika musim paceklik, ikan sulit didapatkan.

Sebenarnya dengan potensi perikanan Indonesia, perusahaan dapat menggunakan

pemasok ikan di seluruh Indonesia, sehingga pengadaan bahan baku dapat

terpenuhi meskipun musim paceklik datang.

Bahan baku es batu didapatkan dari satu perusahaan langganannya, karena

perusahaan menganggap harga yang diberikan telah sesuai dengan keinginan

perusahaan. Namun, ketika harga ataupun kualitas dan kuantitasnya sudah tidak

sesuai, maka perusahaan dapat dengan mudah mencari pengganti pemasok es

balok. Selain bahan baku ikan, udang, dan es, perusahaan membelinya di pasar

terdekat. Sehingga dari penjabaran tersebut dapat terlihat bahwa tawar-menawar

pemasok tergolong rendah dan tidak terlalu mengancam keberlangsungan usaha.

Hal ini dapat terjadi jika perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan para

pemasok yang cukup tersedia di beberapa daerah penghasil ikan di Indonesia .

5. Kekuatan Tawar – menawar Konsumen

Usaha pengolahan ikan terdapat di berbagai tempat, sehingga pelaku usaha

harus mampu bersaing dalam mempertahankan konsumen yang ada. Konsumen

produk olahan ikan ini memiliki posisi tawar menawar yang kuat, karena mereka

dapat segera berpindah ke perusahaan lain yang menawarkan produk yang lebih

Page 68: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

54

baik, serta harga yang sesuai dengan keinginan konsumen tersebut. Namun pada

produk yang dijual Bening, harga tidak terlalu menjadi faktor pindahnya

konsumen. Hal ini dikarenakan harga produk sejenis antara perusahaan yang satu

dengan yang lainnya tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa kekuatan

konsumen tidak terlalu mengancam keberadaan perusahaan.

6.2 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan daerah di dalam perusahaan yang

memiliki pengaruh penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha karena

menyangkut apa yang perusahaan dapat lakukan dan dapat dikontrol secara

langsung oleh perusahaan. Analisis lingkugan internal dilakukan untuk

mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Analisis lingkungan internal dilakukan melalui pendekatan analisis rantai nilai.

6.2.1 Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai merupakan analisis yang dilakukan untuk

mengetahui keadaan internal perusahaan. Analisis rantai nilai terbagi menjadi dua

kegiatan, yaitu kegiatan utama dan kegiatan penunjang.

a. Kegiatan Utama

Merupakan aktivitas-aktivitas yang melibatkan diri dalam penciptaan fisik

produk atau jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli, serta aktivitas

purna jual. Secara garis besar kegiatan utama terbagi menjadi lima yaitu kegiatan

membawa bahan baku ke perusahaan (logistik ke dalam), proses bahan baku

menjadi suatu produk (operasi), pengiriman produk (logistik ke luar),

memasarkan produk (pemasaran dan penjualan), serta pelayanan ke konsumen

(layanan). Kegiatan utama yang dilakukan CV Bening sebagai berikut:

1. Logistik ke Dalam (Inbound Logistics)

Kegiatan logistik ke dalam diawali dengan kegiatan penerimaan bahan

baku yaitu ikan pelagis (ikan tuna, marlin, kakap, dan teri) dan udang, pengadaan

bumbu-bumbu (lada, garam, bawang putih, bawang bombay), tepung terigu, es

balokan, lemak sapi dan pengadaan plastik kemasan. Bahan baku ikan didapat

dengan cara pemesanan melalui telepon untuk mengetahui ada tidaknya bahan

material yaitu ikan dan udang di tempat pemasok. Apabila bahan material tersebut

Page 69: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

55

tersedia di tempat pemasok maka ikan diambil oleh sopir perusahaan yaitu Bapak

Yandi. Namun terkadang ikan yang ada dikirim oleh pemasok dengan tambahan

biaya pengiriman. Bahan baku ikan ataupun udang yang dipasok, dibawa ke Pasar

Ikan Higienis (PIH) untuk kemudian disimpan di cold storage sehingga ikan yang

didapat tidak mudah rusak. Penjadwalan pemesanan ikan tidak menentu, tetapi

rata-rata pembelian dilakukan dua kali dalam seminggu antara lima kwintal

hingga sepuluh kwintal.

Ikan yang bagus adalah ikan yang dagingnya berwarna merah muda, tidak

banyak kulit dan serat. Ketika ikan yang diberikan tidak sesuai maka ikan tersebut

dikembalikan ke pemasok, dan digantikan dengan ikan yang baru. Perusahaan

mempunyai beberapa pemasok ikan, hal ini untuk mengantisipasi ketika ikan

sedang sulit diperoleh. Pemasoknya berasal dari Muara Baru, Muara Angke,

Kemang Bogor, dan Pondok Gede. Ikan-ikan tersebut dikirim ataupun diambil

dua kali seminggu. Begitu pula dengan es balok, perusahaan selalu mendapatkan

kiriman es dari pemasok yaitu dari perusahaan Citra Lestari Es selama dua hari

sekali. Pengadaan bahan lain selain ikan dan es balok, bahan lainnya adalah

bumbu-bumbu dan tepung. Untuk bahan ini perusahaan melakukan pembelian

dari agen bernama Sadena yang lokasinya tidak jauh dari pabrik produksi yaitu di

Pasar Parung. Ketika perusahaan membuat produk olahan selain bakso tentunya

membutuhkan sayur-sayuran seperti daun bawang, wortel, dan lain-lain dibeli di

pasar Parung pada hari produksi, hal ini dilakukan agar sayur tersebut fresh untuk

jumlahnya pembelian bahan baku tergantung dari instruksi kepala produksi.

Kegiatan logistik ke dalam yang paling bermasalah adalah pengadaan

bahan baku yang masih lemah. Hal ini biasa terjadi ketika musim paceklik ikan.

Musim ini terjadi karena adanya peralihan musim dari musim barat ke musim

timur. Peralihan musim tersebut terjadi pada bulan Maret hingga April, namun

karena cuaca yang tidak dapat diprediksi, musim timur lebih cepat terjadi yaitu

pada bulan Februari. Musim tersebut angin kencang dan ombak besar sehingga

nelayan jarang melaut. Tetapi sebenarnya perusahaan dapat tetap memiliki bahan

baku ikan jika saja perusahaan memiliki strategi untuk mengatasi kelemahan

mereka tersebut.

Page 70: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

56

2. Operasi

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat dikatakan sudah

baik. Dalam menjalankan produksi, perusahaan telah menjalankan prosedur

produksi berdasarkan standar HACCP (Hazard Analysis dan Critical Control

Points) yaitu melakukan penyekatan ruangan yang digunakan oleh perusahaan

dalam kegiatan produksinya. Perusahaan telah memisahkan antara tempat

pengadaan bahan baku basah atau kering, tempat pencucian bahan baku, tempat

pengolahan hingga produk jadi. Peraturan tersebut dibuat untuk menjaga

kehigienisan produk, sehingga tidak terkontaminasi oleh apapun. Kebersihan

tempat sudah cukup diperhatikan, beberapa kali lantai produksi disiram air agar

lantai bersih kembali. Proses produksi olahan ikan tentunya berbeda-beda

tergantung produk olahannya. Secara umum proses produksi pengolahan ikan

dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Proses Produksi Pengolahan Ikan Sumber: CV Bening Jati Anugrah (2011)

a. Pengadaan bahan baku

Bahan baku yang dibutuhkan disiapkan sesuai banyaknya adonan yang

akan dibuat pada hari itu. Bahan yang digunakan meliputi ikan, udang, lemak

sapi, es batu, dan bumbu-bumbu yang sesuai dengan jenis produk yang akan

diproduksi.

Pencampuran bahan-bahan tambahan

Pengadaan bahan baku

Pencucian bahan-bahan

Penggilingan bahan-bahan

Pembentukan adonan

Perebusan atau pengukusan

Penirisan

Page 71: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

57

b. Pencucian bahan-bahan

Setelah bahan-bahan siap, maka kemudian bahan-bahan produksi seperti

ikan, udang, dan lemak sapi dicuci hingga bersih.

c. Penggilingan bahan-bahan

Bahan-bahan olahan seperti ikan, lemak sapi, udang digiling menjadi satu

pada mesin chopper. Penggilingan dilakukan dua kali agar bahan material tersebut

benar-benar halus sehingga tekstur produk akan halus pula.

d. Pencampuran bahan-bahan tambahan

Bahan material yang sudah digiling kemudian dimasukkan ke dalam

mesian sillent cutter serta ditambahkan dengan bahan-bahan tambahan seperti

tepung terigu, telor, bumbu, es batu, dan lain-lain. Bahan tambahan untuk

produksi berbeda-beda tergantung dari jenis produk yang akan diproduksi.

Rincian selengkapnya pada Lampiran 3 hingga Lampiran 14.

e. Pembentukan adonan

Adonan yang telah siap kemudian dibentuk sesuai dengan jenis produk

yang diproduksi. Misalnya untuk bakso, maka adonan dibentuk bulat, sedangkan

kaki naga dibentuk bulat lonjong dengan diberikan batang pada bagian tengahnya.

f. Perebusan atau pengukusan

Produk yang telah dibentuk kemudian direbus untuk bakso dan dikukus

untuk produk olahan lainnya. Proses ini dilakukan kurang lebih selama lima belas

menit. Perebusan bakso ini menggunakan perebusan manual.

g. Penirisan

Produk yang telah direbus atau di kukus kemudian ditiriskan di atas papan

bambu dengan kipas angin untuk mempercepat proses pendinginan tersebut.

Pendinginana ini dilakukan agar produk tidak mudah rusak atau busuk.

3. Logistik ke Luar (Outbound Logistics)

Logistik ke luar perusahaan meliputi penanganan produk jadi. Penanganan

produk jadi yaitu produk yang telah selesai diproduksi, kemudian dikemas ke

dalam plastik ukuran ½ kg untuk produk olahan selain bakso dan plastik besar

untuk olahan bakso. Pengemasan produk dilakukan setelah produk-produk

tersebut benar-benar dingin, hal ini dilakukan agar produk tidak mudah busuk.

Kemudian untuk produk olahan selain bakso diberikan pelabelan, nama produk

Page 72: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

58

serta tanggal kadaluarsa produk, setelah itu produk yang telah dikemas ada yang

dikirim langsung ke pelanggan ada yang disimpan diruang penyimpanan. Produk

olahan selain bakso langsung di kirim untuk disimpan di PIH (Pasar Ikan

Higienis). Semua stok olahan bakso tetap disimpan di pabrik sekaligus kantor CV

Bening. Pemesanan produk biasanya satu hari sebelum produk dihasilkan,

sedangkan untuk bakso biasanya perusahaan langsung memproduksi dalam

jumlah tertentu, karena setiap hari agen-agen ataupun pedagang keliling

mengambil bakso.

4. Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran dilakukan melalui agen-agen dibeberapa wilayah seperti

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penjualan produk olahan selain

bakso dilakukan di Pasar Ikan Higienis, sedangkan penjualan untuk olahan bakso

dilakukan di pabrik sekaligus kantor CV Bening selain ke agen-agen penjualan

bakso dilakukan ke para pedagang keliling baik pedagang binaan perusahaan

ataupun pedagang keliling dengan modal sendiri. Analisis pemasaran dapat dilihat

dari STP dan Bauran pemasaran 4P, yaitu:

1. Segmentasi : Produk yang dihasilkan untuk masyarakat bawah (bakso ikan),

segala kalangan masyarakat (olahan selain bakso)

2. Targetting : Semua golongan mulai anak-anak hingga dewasa

3. Positioning : Cemilan yang menyehatkan

Bauran Pemasaran dari produk olahan CV Bening, yaitu:

1. Produk (Product)

Produk yang dihasilkan oleh CV Bening merupakan produk olahan ikan,

yaitu bakso ikan, nugget, ekado, siomay, kaki naga. Produk selain bakso dikemas

ke dalam plastik dengan berat ½ kg dalam setiap kemasannya. Kemasan

kemudian diberi label perusahaan yang berisikan keterangan halal MUI

Kabupaten Bogor, nama produk, dan tanggal kadaluarsa.

2. Harga (Price)

Harga dari produk olahan ikan ini berbeda, untuk bakso ikan kemasan isi

50 butir dijual dengan harga Rp 300 per butir, harga tersebut untuk agen ataupun

pedagang non binaan perusahaan, sedangkan untuk pedagang binaan perusahaan

menjual dengan harga Rp 315 per butir. Perbedaan tersebut terjadi karena untuk

Page 73: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

59

agen binaan, segala peralatan dagang disediakan oleh perusahaan, seperti gerobak,

kompor, tabung gas, dan sebagainya. Produk olahan selain bakso dijual dengan

harga berkisar Rp 13.500 s.d. Rp 14.500 per kemasan. Penetapan harga ini selain

didasarkan kepada harga pokok produksi juga berdasarkan harga yang digunakan

oleh pesaing. Sehingga perusahaan tidak bisa menaikkan harga di atas harga

pesaing demi meningkatkan keuntungan perusahaan.

3. Tempat (Place)

Pemasaran produk dilakukan di tempat yang berbeda. Bakso ikan dijual di

pabrik sekaligus kantor perusahaan. Produk ini dijual kepada agen dan pedagang

keliling. Agen-agen yang disuplai oleh perusahaan berasal dari Depok, Citayem,

Bogor, Cilengsi sedangkan pedagang keliling hanya berada di daerah Bogor saja.

Olahan selain ikan dijual di pasar ikan higienis yang kemudian dijual ke daerah

Jabodetabek.

4. Promosi (Promotion)

Pada awalnya perusahaan mempromosikan produk-produknya dengan

mengikuti bazar-bazar, namun saat ini promosi tidak dilakukan oleh perusahaan.

Saat ini promisi yang dilakukan adalah dengan memberikan sample kepada calon

pembeli. Selain itu biasanya konsumen mengetahui perusahaan ini dari konsumen

lama, ataupun dari dinas peternakan dan perikanan karena CV Bening telah

memiliki nama baik di lingkungan eksternal. Sehingga dapat dikatakan belum ada

promosi khusus yang dilakukan perusahaan seperti melalui media hal tersebut

dikarenakan mahalnya biaya iklan di media.

5. Layanan

Layanan baik yang diberikan perusahaan tentunya akan berdampak

terhadap nama baik perusahaan dimata konsumennya. Pelayanan yang dilakukan

perusahaan antara lain pengontrolan hasil akhir produk dengan mencicipi produk

dan melihat tekstur produk sehingga produk yang dijual terjamin kualitasnya.

Kemudian perusahaan juga melakukan layanan pasca pembelian yaitu menerima

kembali produk-produk terutama bakso ikan ketika produk tidak terjual. Namun

hal ini jarang terjadi di dalam perusahaan, karena bakso yang diambil oleh

konsumen selalu habis terjual.

Page 74: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

60

b. Kegiatan Pendukung

Merupakan aktivitas-aktivitas yang melengkapi aktivitas utama dengan

berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur, manajemen SDM,

pengembangan teknologi, dan pembelian. Berikut kegiatan pendukung dalam CV

Bening Jati Anugrah:

1. Infrastruktur Perusahaan

Infrastruktur perusahaan meliputi manajemen umum, administrasi,

keuangan dan akuntansi, hukum serta perpajakan. Sistem manajemen kerja CV

Bening masih terpusat di pemilik perusahaan, informasi didapatkan dari atas ke

bawah. Manajemen permodalan pun pemilik masih sangat lemah karena uang

perusahaan pengolahan masih tercampur dengan rekening pribadi. Selain itu

perusahaan juga hanya mengandalkan modal sendiri yang jumlahnya tentu

terbatas. Sehingga hal tersebut dapat mengganggu berjalannya aktivitas usaha.

Manajemen keuangan perusahaan pun masih sangat sederhana, hanya

menggunakan catatan manual. Namun untuk data penjualan, bagian administrasi

membuat laporan dalam bentuk excel setiap bulannya tetapi belum rapi.

CV Bening merupakan perusahaan berbadan hukum dalam bentuk

perusahaan komanditer (CV) yang dipimpin oleh Ibu Purnani. Produk-produk

olahan yang dihasilkan perusahaan telah memiliki sertifikasi halal MUI Jawa

Barat dengan No. 01101031860608 dan mendapatkan sertifikasi jaminan mutu

produk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu perusahaan memiliki

sertifikat P-IRT dengan No. 213327603099, serta sudah melakukan wajib pajak

dengan mempunyai NPWP untuk usahaanya pada Tahun 2007.

2. Manajemen Sumberdaya Manusia

Tenaga kerja perusahaan berasal dari daerah dekat perusahaan. Tenaga

kerja yang ada pada perusahaan merupakan aset yang dapat digunakan untuk

melakukan bisnis pengolahan ikan tersebut karena sumberdaya manusia yang

dimiliki diketahui memiliki kerajinan, keuletan, dan keloyalan terhadap

perusahaan dan juga memiliki keinginan yang sama untuk memajukan perusahaan

walaupun saat ini perusahaan telah mengalami penurunan omset penjualan. Ketika

tenaga kerja baru dibutuhkan maka perusahaan melakukan pengajaran seluruh

kegiatan perusahaan. Hal ini dilakukan agar tenaga kerja tersebut mengetahui tata

Page 75: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

61

cara kegiatan usaha, serta setiap tenaga kerja mengetahui dan bisa melakukan

seluruh kegiatan usaha. Tenaga kerja perusahaan terdiri dari enam belas orang

dengan latar belakang pendidikan yang beragam, yaitu SD, SMP, SMA, dan

Sarjana. Latar belakang dari tenaga kerja CV Bening dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Sebaran Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan Jumlah Tenaga Kerja (Orang) SD 1

SMP 4 SMA 8

S1 3 Sumber: CV Bening Jati Anugrah (2011)

Menurut perusahaan tingkat pendidikan dapat berpengaruh ataupun tidak

berpengaruh tergantung daripada posisi pekerjaannya. Untuk penempatan kasir

dibutuhkan minimal SMA agar mengetahui bagaimana cara pembukuan yang

baik, sedangkan untuk bagian produksi dan operasional perusahaan tidak

mempermasalahkan status pendidikan, karena untuk posisi tersebut membutuhkan

keterampilan dan keterampilan tersebut dapat dilakukan oleh para pekerja dan

dapat dipelajari ketika mereka masuk perusahaan dan diajarkan oleh para manajer

perusahaan. Tingkat upah yang diberlakukan perusahaan berbeda-beda tergantung

dari lama kerja karyawan. Gaji terbesar pada perusahaan adalah Rp 3.500.000

sedangkan untuk karyawan gaji terbesar yang diberikan perusahaan adalah Rp

1.200.000 per bulan dan gaji terkecil untuk karyawan adalah Rp 675.000. Gaji

tersebut disesuaikan dengan lama karyawan bekerja. Gaji tersebut belum termasuk

bayaran tambahan ketika mereka melakukan kerja lembur.

3. Pengembangan Teknologi

Peralatan yang digunakan oleh perusahaan dapat dikatakan sudah cukup

canggih, karena perusahaan telah menggunakan peralatan sendiri seperti mesin

penghancur daging (chopper), alat pengadon (silent cutter), alat pencetak bakso,

dan kompor set yang terdiri dari empat mata api. Alat-alat tersebut sudah cukup

baik untuk perusahaan pengolahan ikan, namun ternyata peralatan tersebut masih

jauh tertinggal jika dibandingkan dengan salah satu pesaingnya yang telah

memiliki peralatan yang lebih canggih. Salah satunya terlihat dari alat perebusan

baksonya. Pada CV Bening perebusan masih manual yaitu menggunakan panci

Page 76: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

62

perebusan sehingga masih membutuhkan banyak tenaga kerja jika dibandingkan

dengan salah satu pesaingnya yaitu CV Sakana.

Teknologi komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk

menghubungi pelanggan dan supplier yaitu telepon dan handphone, namun

perusahaan lebih sering menggunakan handphone. Untuk melakukan promosi,

perusahaan belum menggunakan layanan informasi internet bahkan perusahaan

juga belum memiliki website perusahaan, sehingga hanya beberapa daerah saja

yang mengetahui perusahaan ini.

4. Pembelian

Perusahaan melakukan pembelian bahan baku, peralatan dan perlengkapan

perusahaan. Pembelian bahan baku ikan dan udang dilakukan dibeberapa daerah

antara lain: Muara Baru, Muara Angke, Kemang Bogor, dan Pondok Gede, tiap-

tiap tempat tersebut terdapat beberapa pemasok. Bahan baku es batu dibeli di

Tangerang, dan bahan baku lainnya dibeli di Pasar Parung. Pemilihan perusahaan

untuk melakukan pembelian dibeberapa pemasok tersebut agar harga bahan baku

yang didapat tidak terlalu mahal. Pembelian bahan baku ikan dan udang dilakukan

dua kali seminggu, es dilakukan dua hari sekali dan bahan baku lainnya dilakukan

setiap hari sebelum produksi.

6.2.2 Keterkaitan Komponen pada Rantai Nilai

1. Keterkaitan Komponen pada Kegiatan Utama

Kegiatan utama dalam rantai nilai tentunya memiliki keterkaitan satu

dengan yang lainnya. Kegiatan inbound logistik pada CV Bening dapat dikatakan

masih lemah. Hal ini terlihat dari kegiatan pengadaan bahan baku ikan dan udang.

Saat ini perusahaan telah memiliki tujuh pemasok ikan sekaligus udang untuk

mengantisipasi kesulitan mendapatkan bahan baku, namun dengan pemasok

tersebut ternyata CV Bening masih saja kesulitan mendapatkan bahan baku

terutama pada musim-musim tertentu. Sistem pengiriman bahan baku tidak tetap,

terkadang perusahaan yang mengambil terkadang pihak pemasok yang

mengirimkan. Dalam hal ini perusahaan juga harus menetapkan sistem

pengiriman bahan bakunya yang tetap sehingga prosedur pengiriman lebih teratur.

Keterbatasan pada kegiatan inbound logistik akan mengganggu pada kegiatan

operasi perusahaan. Ketersediaan bahan baku yang tidak menentu mengakibatkan

Page 77: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

63

kegiatan operasi juga tidak menentu. Ikan dan udang merupakan bahan baku

penting dalam kegiatan operasi. Dapat dikatakan kegiatan operasi pada CV

Bening sudah baik karena perusahaan telah menerapkan standar dasar pelaksanaan

pengolahan ikan yaitu HACCP.

Kegiatan logistik ke luar CV Bening sudah cukup baik. Perusahaan telah

melakukan pengemasan dan pelabelan namun masih sederhana. Kegiatan ini akan

terganggu apabila kegiatan logistik ke dalam dan kegiatan operasi terganggu. Hal

ini berimplikasi kepada tertundanya penanganan produk jadi. Ketika penanganan

produk jadi tersebut terhambat maka kegiatan pemasaran dan penjualan pun akan

terganggu. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap ketepatan penyediaan

produk untuk konsumen yang mayoritas agen dan pedagang. Pedagang atau agen

yang membeli produk tentunya tidak ingin usahanya terganggu akibat pasokan

ikan olahan perusahaan tidak tepat waktu. Hal ini tentunya akan mempengaruhi

minat beli ulang konsumen yang sudah menjadi langganan perusahaan. Selain itu

servis yang dilakukan perusahaan juga sangat mempengaruhi kepuasan

konsumen. Dalam hal ini perusahaan melakukan pelayanan yang sudah cukup

baik. Penerimaan kembali produk yang tidak terjual oleh agen ataupun pedagang

kelilingnya dilakukan sebagai pelayanan perusahaan kepada konsumennya.

Dari lima kegiatan tersebut terlihat bahwa kegiatan dalam rantai nilai

memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Pada CV Bening, kegiatan utama

yang paling lemah dan sangat mempengaruhi kegiatan utama lainnya yaitu

kegiatan inbound logistik.

2. Keterkaitan Komponen pada Kegiatan Pendukung

Selain kegiatan utama, kegiatan yang mempengaruhi berjalannya kegiatan

usaha perusahaan adalah kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung pada CV

Bening Jati Anugrah yang dapat dikaji antara lain infrastruktur, manajemen

sumberdaya manusia, pengembangan teknologi dan pembelian. Infrastruktur

perusahaan belum cukup kokoh untuk mendukung perusahaan, ditambah lagi

dengan manajemen sumberdaya manusia yang belum terstruktur dengan rapi,

serta sistem pembelian yang tidak teratur membuat kegiatan tersebut belum

sepenuhnya mendukung kegiatan perusahaan. Infrastruktur yang mendukung

Page 78: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

64

kegiatan perusahaan yaitu bentuk hukum perusahaan yaitu CV dan sertifikasi

produk yang telah dimiliki perusahaan.

3. Keterkaitan Kegiatan Utama dengan Kegiatan Pendukung

Keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari kekokohan internal

perusahaannya. Ketika semua aspek-aspek internal dalam rantai nilai sudah kokoh

satu sama lainnya maka akan menghasilkan margin bagi perusahaan. Ketika

kegiatan utama sudah baik tetapi kegiatan penunjang tidak dapat menunjang maka

tetap saja perusahaan belum kuat dari sisi internalnya, begitu juga sebaliknya.

Page 79: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

65

VII. FORMULASI STRATEGI

7.1 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman

Peluang merupakan sesuatu yang dapat diambil atau dimanfaatkan oleh

perusahaan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Ancaman adalah

sesuatu yang dapat mengancam berjalannya suatu usaha, oleh sebab itu

perusahaan harus mencoba meminimalkan atau menghindari ancaman tersebut.

Adapun faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang, antara lain:

1. Trend konsumsi ikan semakin meningkat

Terjadinya peningkatan konsumsi ikan nasional dapat dijadikan peluang

usaha. Hal ini memperlihatkan bahwa setiap tahunnya makin banyak masyarakat

yang mengonsumsi ikan. Peningkatan konsumsi ikan, tentunya didasari dengan

semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang hingga tahun 2010

mencapai 237,6 juta orang. Selain itu berdasarkan hasil Susenas Panel Maret

(2009), terlihat bahwa, pengeluaran konsumsi ikan rata-rata per kapita sebulan

mengalami peningkatan dari tahun 2008 yaitu Rp 15.315 menjadi Rp 18.454 pada

tahun 2009. Tingkat konsumsi ikan cenderung meningkat, namun seperti

diketahui tingkat konsumsi ikan nasional masih tergolong rendah. Oleh karena itu

perusahaan masih dapat memasarkan produk olahan ikan untuk meningkatkan

konsumsi ikan nasional.

2. Adanya program GEMARIKAN

Program GEMARIKAN merupakan program yang diupayakan oleh

Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengkampanyekan pentingnya

mengonsumsi ikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat lebih paham

terhadap kesehatan mereka. Adanya program tersebut secara tidak langsung

menguntungkan perusahaan dan dapat dijadikan peluang bagi perusahaan, karena

dengan program tersebut masyarakat mengetahui manfaat mengonsumsi ikan dan

akan lebih banyak mengonsumsi ikan dalam bentuk apapun.

3. Adanya program pelatihan pengolahan produk hasil perikanan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Page 80: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

66

Program tersebut menjadi suatu peluang bagi perusahaan pengolahan ikan,

terutama perusahaan yang masih skala kecil. Bagi perusahaan berskala kecil

program tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha

dalam hal pengolahan ikan. Sehingga dengan adanya pelatihan perusahaan dapat

lebih termotivasi untuk melakukan perbaikan kualitas produk sehingga produk

dapat bersaing dengan produk pesaingnya.

4. Perkembangan teknologi informasi, produksi, dan pemasaran

Perkembangan teknologi yang dapat dijadikan peluang yaitu teknologi

dalam hal mendapatkan informasi seperti trend konsumsi masyarakat, informasi

harga, informasi pasokan bahan baku, dan lain-lain yang mendukung

keberlangsungan perusahaan. Selain itu peluang lainnya adanya perkembangan

teknologi pemasaran dan produksi. Perkembangan teknologi pemasaran tersebut

membuat perusahaan dapat lebih mudah memasarkan produk tanpa batasan waktu

ataupun tempat tujuan, kemudian adanya perkembangan produksi juga membuat

perusahaan dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan produksi

serta dapat memberikan nilai tambah pada limbah ataupun bahan yang tidak

masuk kriteria di produk utama perusahaan.

5. Adanya kesempatan UMKM mendapatkan bantuan baik material maupun non material baik dari pihak Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat dan dari Perbankan

Bantuan dalam hal material dan non material dari pemerintah dan

Perbankan dapat dijadikan peluang karena dengan adanya program tersebut

perusahaan dapat dipermudah dalam hal modal ataupun pengadaan peralatan

usaha. Bantuan tersebut akan didapatkan karena perusahaan memenangkan

perlombaan, ataupun mengajukan proposal usaha.

6. Peningkatan PDRB per Kapita

Adanya peningkatan PDRB Per Kapita terjadi pada daerah tujuan

pemasaran produk CV Bening yaitu provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan

Banten. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa perekonomian daerah tersebut

semakin baik. Ketika ekonomi daerah makin baik maka daya beli masyarakat

daerah tersebut meningkat, ketika kesejahteraan meningkat maka masyarakat akan

mementingkan kesehatan dan akan mengonsumsi makanan yang sehat. Hal ini

Page 81: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

67

dapat dijadikan peluang bagi perusahaan yang membuat produk olahan ikan dan

akan dipasarkan ke daerah-daerah tersebut.

7. Pemasok ikan ada dalam jumlah yang banyak

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, jumlah pemasok ikan di

Indonesia cukup banyak. Di Indonesia terdapat beberapa pelabuhan yang dibagi

menjadi empat bagian yaitu 1) Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang terdiri

dari beberapa tempat pelabuhan antara lain Jakarta, Kendari, Cilacap, Belawan,

Bungus, dan Bitung, 2) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang terdiri dari

beberapa tempat pelabuhan seperti Ambon, Brondong, Kejawan, Pekalongan,

Pelabuhan Ratu, Ternate, Tanjung Pandang, 3) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

yang berada di Lampulo, Sikakap, Tarempa, Pulau Tello, Karangantu,

karimunjawa, Bawean, Banjarmasin, Tarakan, Hantipan, Teluk Bantang, Tenau-

kupang, Labuhan Lombok, Dagho, Pengambengan, dan Teluk Sari. 4) Pangkalan

Pendaratan Ikan, tersebar di daerah-daerah pantai, antara lain Juwana dan Pati.

Adanya pelabuhan perikanan di beberapa daerah tersebut, secara langsung

memperlihatkan bahwa terdapat banyak pemasok ikan di Indonesia.

Faktor eksternal yang menjadi ancaman perusahaan, antara lain:

1. Barrier to entry usaha pengolahan ikan rendah

Setiap tahunnya pasti ada penambahan jumlah perusahaan olahan ikan, dan

penambahan tersebut tentunya akan semakin meningkatkan persaingan dalam

daerah tersebut. Pengusaha yang membuat usaha olahan ikan tidak harus dalam

skala besar sehingga siapapun dapat masuk dalam suatu industri.

2. Persaingan dengan perusahaan sejenis

Ancaman lain yang dirasakan perusahaan adalah adanya perusahaan yang

sejenis tentunya produk yang dihasilkan sama dan segmentasi yang sama pula,

oleh karena itu perusahaan harus mampu mengantisipasi dan membuat strategi

agar bisa bertahan dalam usahanya.

3. Persaingan dengan produk substitusi

Adanya perusahaan substitusi juga menjadi ancaman perusahaan, sebab

produk yang dihasilkan perusahaan ini terbilang baru jika dibandingkan dengan

produk substitusinya seperti bakso sapi, nugget ayam dan lain-lain, sehingga

Page 82: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

68

dalam hal ini perusahaan harus mampu memikirkan cara untuk bisa bertahan

dalam suatu industri.

4. Tingkat Inflasi yang cenderung meningkat

Tingkat inflasi di Indonesia pada bulan Februari 2010 hingga Februari 2011

berfluktuasi dan cenderung meningkat. Adanya perubahan tingkat inflasi tiap

bulannya membuat terjadinya ketidakpastian perusahaan dalam menjankan

usahanya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap harga pokok penjualan. Ketika

harga-harga mengalami peningkatan maka biaya pokok produksi bertambah,

sehingga akan berdampak kepada keuntungan yang perusahaan terima.

Perusahaan dalam hal ini tidak dapat menaikkan harga secara sepihak demi

mempertahankan keuntungan karena harga produk perusahaan berdasarkan harga

para pesaingnya. Selain itu tingkat inflasi juga mempengaruhi prioritas pemilihan

barang atau jasa yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Ketika inflasi meningkat

maka masyarakat cenderung mengonsumsi makanan pokok.

7.2 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan

Berdasarkan analisis internal dengan pendekatan rantai nilai didapatkan

beberapa faktor kekuatan dan kelemahan pada CV Bening. Kekuatan yang

dimiliki perusahaan merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan

dalam memenangkan persaingan yang ada, sedangkan kelemahan merupakan

suatu hal yang dapat menghambat perusahaan mencapai suatu tujuan karena hal

ini akan menurunkan kinerja perusahaan. Adapun faktor internal yang menjadi

kekuatan yang dimiliki CV Bening, antara lain:

1. Lokasi perusahaan strategis

Lokasi perusahaan yang strategis maksudnya adalah lokasi perusahaan baik

kantor ataupun pabrik dekat dengan jalan utama sehingga mudah dijangkau oleh

pemasok, ataupun konsumen yang ingin membeli produk dan ingin melihat proses

produksi produk. Hal ini menjadi keunggulan jika dibandingkan dengan

perusahaan pesaing utamanya yaitu Sakana, dan perusahaan sejenis yaitu Bintang

yang berada di dekat perusahaan. Lokasi Sakana lebih dalam dan cukup jauh

untuk menuju jalan utama, sedangkan Bintang, lokasi pabrik cukup dalam dan

sulit dijangkau kendaraan roda empat, sehingga sulit untuk pendistribusian bahan

Page 83: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

69

baku dari pemasok ke pabrik, keberadaan kantor dan lokasi tentunya

mempengaruhi efisiensi waktu untuk kegiatan operasional perusahaan.

2. Memiliki prestasi dan penghargaan

Prestasi dan penghargaan yang diraih perusahaan cukup banyak, antara lain:

menjadi terbaik satu dalam hal verifikasi UMKM pengolahan hasil perikanan

tingkat provinsi pada tahun 2009 dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi

Jawa Barat, menjadi juara satu penghargaan Adibakti Mina Bahari bidang

pengolahan dan pemasaran hasil perikanan tingkat nasional tahun 2008, dan

mendapatkan beberapa plakat sebagai ucapan terima kasih dari kunjungan Dinas

Provinsi Riau, Dinas Provinsi Sumatera Barat, dan studi banding dari penyuluh

perikanan Kabupaten Bandung. Kekuatan tersebut tentunya sangat bermanfaat

apabila digunakan untuk memajukan perusahaan, karena prestasi tersebut dapat

dijadikan gambaran bahwa perusahaan merupakan perusahaan yang kompeten

dibidangnya.

3. Perusahaan telah menjalankan kegiatan produksi berdasarkan HACCP

Kegiatan produksi yang sesuai dengan HACCP yaitu kegiatan yang

mengikuti prosedur pelaksanaan, yaitu adanya ruang sekat antara tempat basah

ataupun tempat kering. Tempat basah disini adalah tempat pencucian bahan baku,

dan pencucian alat-alat produksi. Tempat kering yaitu tempat penyimpanan bahan

baku keting seperti tepung, bumbu dan telur, ataupun tempat penirisan produk

jadi. Produk jadi tidak boleh kembali ke tempat penyimpanan ataupun tempat

penggilingan bahan baku. Hal inilah yang tidak dilakukan oleh perusahaan lain

karena perusahaan lain memiliki luas pabrik yang lebih kecil daripada Bening,

sehingga tidak disekat-sekat seperti Bening. Dengan penerapan kegiatan produksi

yang telah sesuai HACCP membuat perusahaan lebih mudah dipercaya oleh pihak

eksternal dalam hal kualitas produk.

Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan perusahaan, antara lain:

1. Pemilik tidak hanya fokus menjalankan pada satu usaha yaitu usaha pengolahan ikan

Pemilik perusahaan tidak hanya menjalankan usaha pengolahan tetapi juga

menangani proyek lain, sehingga waktu, uang, tenaga, dan fikiran pemilik pun

terpecah. Setiap menjalankan usaha tentunya perusahaan menghadapi

Page 84: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

70

permasalahan, ketika pemilik memiliki banyak proyek yang ditangani sendiri

maka pemilik dikhawatirkan tidak fokus menyelesaikan masalah yang timbul

tersebut. Hal ini menjadi kelemahan sebab pemilik memiliki peranan yang besar

dalam kegiatan usaha, sehingga keberadaan pemilik secara utuh, amat penting

bagi perusahaan.

2. Segala keputusan kegiatan usaha masih bergantung pada pemilik perusahaan

Segala kegiatan perusahaan masih mengandalkan pemilik, meskipun ada

kepala bagian tetap saja mereka tidak dapat mengambil keputusan sendiri,

sehingga segala kegiatan usaha berjalan dengan lambat sebab menunggu

keputusan dari pemilik. Hal ini menjadi kelemahan karena sistem organisasi tidak

berjalan dengan baik, dan hal tersebut menghambat berkembangnya suatu usaha,

padahal beberapa karyawan mampu memberikan masukkan ke perusahaan karena

beberapa dari karyawan sudah memiliki pengalaman dalam usaha pengolahan

tersebut.

3. Tidak adanya divisi pemasaran secara khusus, pemasaran masih dilakukan oleh pemilik

Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam

berjalannya suatu perusahaan, pemasaran yang bagus tentunya akan membuat

perusahaan berkembang dan membuat produk tersebar luas dipasaran sehingga

penjualan perusahaan pun akan meningkat.

4. Administasi dan keuangan perusahaan belum rapi

Administrasi dan keuangan perusahaan belum rapi, contohnya adalah belum

adanya rekening khusus untuk pengolahan ikan, sehingga uang yang masuk

ataupun keluar tidak dapat termonitor secara teratur. Pendapatan perusahaan

masuk ke rekening para kepala bagian, sehingga dikhawatirkan perusahaan tidak

dapat secara langsung melihat jumlah uang perusahaan. Selain itu perusahaan

telah membuat laporan keuangan, namun masih bersifat sederhana serta

pencatatan yang per hari yang masih dalam lembar-lembaran kertas.

5. Modal usaha terbatas

Modal merupakan sumberdaya yang penting dalam menjalankan suatu

usaha, dalam hal ini perusahaan masih terkendala dengan modal, sejak awal

Page 85: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

71

didirikan modal perusahaan merupakan modal sendiri, sehingga jumlahnya

terbatas. Sehingga berjalannya usaha hanya mengandalkan modal pribadi pemilik.

Keterbatasan modal ini menjadi sesuatu yang dapat menghambat berkembangnya

suatu usaha. Hal ini berbeda sekali dengan salah satu pesaingnya yang

menggunakan sistem tanam modal, dan melakukan bagi hasil, sehingga mereka

tidak bermasalah dengan pengadaan modal.

6. Ketidakmampuan perusahaan mendapatkan bahan baku ikan

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, perusahaan

mengalami kesulitan dalam pengadaan bahan baku ikan. Hal ini biasa terjadi pada

musim paceklik ikan. Sehingga ketidaktersediaan bahan baku tersebut membuat

perusahaan mengalami masalah dalam kegiatan produksinya.

7.3 Tahap Pencocokkan: Matriks SWOT

Faktor-faktor strategis baik internal ataupun eksternal cocokkan dengan

menggunakan matriks SWOT. Analisis matriks SWOT digunakan untuk

memformulasikan strategi perusahaan sehingga didapatkan beberapa alternatif

strategi. Adapun hasil matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 86: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

72

Tabel 14. Matriks SWOT CV Bening Jati Anugrah Internal Eksternal

Kekuatan (S) 1. Lokasi perusahaan strategis

(S1) 2. Memiliki prestasi dan

penghargaan (S2) 3. Perusahaan telah

menjalankan kegiatan produksi berdasarkan HACCP (S3)

Kelemahan (W) 1. Pemilik tidak hanya

fokus menjalankan pada satu usaha (W1)

2. Segala keputusan kegiatan usaha masih bergantung pada pemilik perusahaan (W2)

3. Tidak adanya divisi pemasaran secara khusus (W3)

4. Administrasi dan keuangan perusahaan belum rapi (W4)

5. Modal usaha terbatas (W5)

6. Ketidakmampuan perusahaan mendapatkan bahan baku ikan (W6)

Peluang (O) 1.Trend konsumsi ikan semakin

meningkat (O1) 2.Adanya program

GEMARIKAN (O2) 3.Adanya program pelatihan

pengolahan produk hasil (O3) 4.Perkembangan teknologi (O4) 5.Adanya kesempatan UMKM

mendapatkan bantuan baik material maupun non material (O5)

6.Peningkatan PDRB Per Kapita (O6)

7.Pemasok ikan ada dalam jumlah yang banyak (O7)

Strategi SO 1:Memperluas jaringan distribusi (S1, S2, O1, O2, O4) 2: Peningkatan jumlah penjualan perusahaan (S1, S2, O1, O2, O6) 3: Melakukan diversifikasi produk yang memanfaatkan limbah perusahaan (S2, O3, O4)

Strategi WO 1:Memperbaiki sistem administrasi dan keuangan perusahaan. (W4, O4) 2:Mencari tambahan modal usaha (W5, O5) 3:Menjalin kemitraan dengan pemasok yang ada di beberapa daerah di Indonesia (W6, O7).

Ancaman (T) 1. Barrier to entry usaha

pengolahan ikan rendah (T1)

2. Persaingan dengan perusahaan sejenis (T2)

3. Persaingan dengan produk substitusi (T3)

4. Tingkat inflasi yang cenderung meningkat (T4)

Strategi ST 1:Melakukan inovasi produk olahan ikan (S2, S3, T1, T2, T3, T4). 2: Memelihara serta meningkatkan kualitas produk (S2, S3, T1, T2, T4).

Strategi WT 1:Restrukturisasi organisasi serta memperbaiki sistem manajemen perusahaan (W1, W2, W3, T2)

Page 87: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

73

1. Strategi SO

Strategi SO merupakan strategi yang digunakan dengan mengandalkan

kekuatan perusahaan untuk mendapatkan peluang yanga ada. Strategi SO yang

dapat dijadikan alternatif strategi antara lain:

a. Memperluas jaringan distribusi.

Strategi ini dapat digunakan perusahaan dengan melihat pada kekuatan

yang dimiliki perusahaan. Lokasi yang strategis dengan akses ke jalan utama serta

kemudahan aktivitas antara kantor dengan pabrik membuat perusahaan mudah

dijangkau pihak luar, selain itu prestasi dan penghargaan membuat perusahaan

lebih mudah menyakinkan agen baru untuk memasarkan produk olahan tersebut.

Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan peluang masih terbuka luas pasar

untuk pengolahan ikan yang terlihat dari trend konsumsi ikan meningkat, selain

itu adanya peluang berkembangnya teknologi terutama teknologi pemasaran

membuat perusahaan mudah melakukan pemasaran ke beberapa daerah.

b. Meningkatkan jumlah penjualan produk perusahaan

Strategi ini dapat dilakukan perusahaan karena melihat peluang yang ada

yaitu adanya peningkatan trend konsumsi ikan masyarakat yang mengartikan

bahwa makin banyak masyarakat yang menyukai ikan sehingga usaha ikan

konsumsi memiliki prospek yang cukup cerah, selain itu peluang yang dapat

dimanfaatkan lainnya yaitu adanya program GEMARIKAN yang diadakan oleh

Kementerian, Kelautan dan Perikanan hingga tingkat kabupaten membuat

masyarakat paham akan pentingnya mengonsumsi ikan, sehingga pemerintah

secara tidak langsung mempromosikan ikan ke masyarakat luas, dan ketika

masyarakat luas memahami pentingnya ikan maka mereka akan mengonsumsi

ikan lebih banyak lagi.

Peluang lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan

adalah adanya perkembangan teknologi baik informasi, produksi, ataupun

pemasaran sehingga dalam prakteknya perusahaan dapat mengetahui informasi-

informasi yang dibutuhkan seperti mengenai harga, trend, pasokkan bahan baku,

dan lain-lain sehingga perusahaan dapat mengontrol segala kebutuhan perusahaan

dengan baik, selain itu adanya perkembangan teknologi pemasaran berfungsi

untuk melakukan kegiatan pemasaran secara luas tanpa batasan waktu dan tempat.

Page 88: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

74

Peluang yang dapat dimanfaatakan lainnya yaitu adanya peningkatan PDRB per

kapita provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Peningkatan tersebut

membuat masyarakat lebih konsumtif.

Peningkatan penjualan dapat dilakukan dengan memanfaatkan peluang dan

tentunya menggunakan kekuatan yang ada dalam perusahaan. Perusahaan

memiliki lokasi perusahaan yang strategi yang memiliki akses luas karena lokasi

pabrik dan kantor yang dekat dengan jalan utama serta perusahaan memiliki

prestasi dan penghargaan mengenai pengolahan ikan.

c. Melakukan diversifikasi produk yang memanfaatkan limbah perusahaan

Strategi ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kekuatan

perusahaan yaitu perusahaan telah berhasil mendapatkan prestasi dan penghargaan

yang mengartikan bahwa kualitas produk terjamin. Oleh karena itu perusahaan

dirasa mampu melakukan diversifikasi produk dengan menggunakan limbah

perusahaan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi limbah tersebut. Dalam

pelaksanaannya perusahaan dapat menggunakan teknologi yang tepat guna

ataupun mengikuti program pengolahan ikan sehingga produk yang usulkan

mendapatkan tanggapan sehingga produk yang dihasilkan pun maksimal.

2. Strategi WO

Strategi WO merupakan strategi untuk memperkecil kelemahan

perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada. Adapun Strategi WO, yaitu:

a. Memperbaiki sistem administrasi dan keuangan perusahaan.

Sistem keuangan perusahaan dapat dikatakan belum teratur. Terkadang

uang yang masuk ditransfer ke rekening kepala bagian, dan kasir yang mengatur

keuangan hanya mengetahui uang tunai yang saat ini ada di perusahaan.

Pencatatanpun masih sering dilakukan secara manual. Oleh karena itu membuat

rekening khusus produk olahan ikan dirasakan perlu agar uang perusahaan dapat

diketahui dengan jelas dan menata ulang sistem keuangan perusahaan dengan

menggunakan laptop atau komputer setiap saat sangat dianjurkan kepada

perusahaan sehingga keuangan perusahaan mudah untuk dikontrol. Tentunya hal

ini dapat dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi yang ada.

Page 89: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

75

b. Mencari tambahan modal usaha.

CV Bening diketahui masih tergolong usaha kecil yang masih lemah

dalam hal permodalan. Hal ini disebabkan karena perusahaan hanya

mengandalkan modal pribadi pemilik yang tentunya terbatas. Oleh karena itu

sebaiknya perusahaan melakukan peminjaman untuk penambahan modal

usahanya dalam waktu dekat ini dan untuk jangka panjang perusahaan dapat

mencari investor untuk usahanya sehingga usaha dapat berjalan dengan lancar

tanpa terkendala dengan modal. Hal ini didukung dengan adanya program

pemerintah yang memberikan bantuan modal untuk UMKM.

c. Menjalin kemitraan dengan dengan pemasok yang ada di beberapa daerah di Indonesia.

Bahan baku merupakan sesuatu hal yang penting untuk keberlangsungan

suatu usaha. Namun di waktu tertentu pasokan ikan laut sulit didapatkan sehingga

perusahaan mengalami kesulitan dalam hal pengadaan bahan baku. Jika dilihat

peluang pemasok yang cukup banyak, maka perusahaan seharusnya mampu

melakukan penyelesaian masalah tersebut dengan melakukan kemitraan dengan

pemasok yang ada. Perusahaan dapat melakukan penetapan harga sedikit diatas

harga biasanya, sehingga pemasok akan senang dan merasa lebih diuntungkan

dengan adanya kerjasama tersebut

3. Strategi ST

Strategi ST merupakan strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan

dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengantisipasi serta

mengurangi dampak dari ancaman yang ada. Adapun strategi ST yang dapat

digunakan perusahaan, antara lain:

a. Melakukan inovasi produk olahan ikan.

Salah satu strategi untuk meningkatkan penjualan yaitu dengan membuat

sesuatu yang berbeda terhadap produk. Hal ini dilakukan agar konsumen

merasakan sesuatu yang baru sehingga konsumen tidak bosan terhadap tampilan

produk. Selain itu perusahaan juga bisa membuat produk yang baru yang tentunya

perusahaan harus mengetahui apa saja keinginan konsumen terhadap produk

barunya. Hal ini tentunya dapat dilakukan perusahaan karena perusahaan memiliki

prestasi sehingga produk yang dihasilkan seharusnya memiliki kualitas yang baik

Page 90: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

76

yang dapat diterima masyarakat. Kualitas yang baik dalam penciptaan produk

juga didukung dengan sudah mampunya perusahaan melakukan produksi yang

sesuai dengan standar produksi HACCP. Strategi ini diharapkan dapat

mengurangi ancaman akibat rendahnya hambatan masuk usaha pengolahan ikan,

persaingan dengan pengusaha sejenis, dan adanya persaingan dengan produk

substitusi seperti bakso daging, nugget ayam serta ketika produk unik maka

terjadinya inflasi tidak terlalu berdampak akibat perusahaan bisa menggunakan

harga yang sesuai karena produk tersebut unik.

b. Memelihara serta meningkatkan kualitas produk.

Adanya prestasi dan penghargaan yang didapatkan memperlihatkan bahwa

produk perusahaan berkualitas. Dengan kualitas yang terus dijaga bahkan terus

ditingkatkan diharapkan produk mampu bersaing dengan produk substitusinya

terutama dengan produk sejenis. Pemeliharaan dan peningkatan tersebut tentunya

membutuhkan kekonsistenan dalam proses mengolahannya, perusahaan harus

tetap melakukan standar produksi sehingga hasil produk memang benar-benar

berkualitas. Strategi ini dilakukan untuk mengurangi ancaman dari perusahaan

sejenis dengan produk yang sama, serta adanya produk substitusi yang telah lebih

dulu dikenal masyarakat.

4. Strategi WT

Strategi WT merupakan strategi yang digunakan untuk mengurangi

kelemahan dan menghindari ancaman yang muncul. Adapun Strategi yang dapat

dilakukan, antara lain:

a. Restrukturisasi organisasi serta memperbaiki sistem manajemen perusahaan.

Jika perusahaan ingin meningkatkan omzet penjualan maka salah satu

caranya adalah dengan menambah tenaga kerja untuk pemasaran. Hal ini perlu

dilakukan agar mengurangi masalah tidak adanya divisi pemasaran. Strategi ini

perlu dilakukan agar pemilik tidak perlu repot untuk memasarkan produk

sekaligus mengontrol perusahaan sendirian. Sehingga dengan penambahan tenaga

kerja setidakknya urusan pemasaran dapat ditangani oleh bagian pemasaran tidak

perlu selalu menunggu keputusan pemilik. Selain itu pemilik sebaiknya membuat

job description yang jelas sehingga tidak ada tumpang tindih pekerjaan. Sehingga

Page 91: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

77

dengan pembagian kerja yang jelas perusahaan dapat menyaingi perusahaan

sejenis yang telah memiliki divisi pemasaran secara khusus.

7.4 Rancangan Arsitektur Strategik CV Bening Jati Anugrah

7.4.1 Sasaran CV Bening Jati Anugrah

Sasaran perusahaan adalah meningkatkan omzet penjualan perusahaan

setiap tahunnya, memasyarakatkan produk olahan ikan, membantu meningkatkan

tingkat konsumsi ikan masyarakat serta mengurangi pengangguran penduduk

setempat dengan semakin berkembangnya perusahaan.

7.4.2 Tantangan CV Bening Jati Anugrah

Pencapaian sasaran perusahaan tentunya harus diseimbangkan dengan

kemampuan perusahaan mengatasi tantangan yang ada. Adapun tantangan CV

Bening Jati Anugrah, antara lain: perusahaan harus mampu memperkuat

pengadaan bahan baku ikan, perusahaan mampu memperluas pasarnya,

melakukan inovasi produk, serta meningkatkan kinerja perusahaan.

7.4.3 Rekomendasi Program Kegiatan

Rekomendasi program kegiatan merupakan penjabaran dari alternatif

strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT. Program-program tersebut dipetakan

dalam arsitektur strategik sehingga memudahkan perusahaan untuk melihat

langkah yang akan dijalankan perusahaan untuk tiga tahun ke depan. Adapun

program kegiatan yang dapat digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 92: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

78

Tabel 15. Rekomendasi Program Kegiatan

Alternatif Strategi Program Kegiatan Penanggung Jawab

Restrukturisasi organisasi serta memperbaiki

sistem manajemen perusahaan

1. Membuat job description yang jelas sehingga tidak ada tumpang tindih pekerjaan Pemilik

2. Melakukan perekrutan tenaga kerja untuk bagian pemasaran Pemilik 3.Melakukan pertemuan rutin untuk membahas hasil kerja dan membuat perencanaan untuk waktu kedepannya seperti pendiskusian visi dan misi perusahaan

Pemilik

4.Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan serta memberikan reward kepada karyawan terbaik dalam periode waktu tertentu

Pemilik

5.Melakukan penyesuaian jumlah tenaga kerja dan sistem kerja Pemilik

Mencari tambahan modal

usaha

1.Mengajukan kredit untuk modal perusahaan kepada instansi pemerintah ataupun perbankan Bag. Keuangan

2.Mengajukan proposal kerjasama terhadap beberapa calon investor potensial

Bag. Keuangan

3.Membuat kontrak perjanjian kerjasama dengan investor dan bersedia menjalankan segala yang telah dibuat dalam kontrak. Pemilik

Menjalin kemitraan dengan

pemasok yang ada di beberapa

daerah di Indonesia

1. Membuat kontrak perjanjian kerjasama dengan pemasok ikan Pemilik 2. Menaati dan menjalankan perjanjian yang telah dibuat

sebelumnya termasuk mengenai ketepatan waktu pembayaran kepada pemasok.

Pemilik

3. Melakukan pertemuan rutin dengan pemasok dalam periode waktu tertentu. Pemilik

Memperluas jaringan distribusi

1.Menghadiri pameran mengenai hasil olahan ikan Bagian Pemasaran 2.Menawarkan produk ke beberapa daerah dengan memberikan

contoh produk Bagian Pemasaran

3.Menjalin kerjasama dengan modern retail Bag. Pemasaran

Memperbaiki sistem

administrasi dan keuangan

perusahaan

1. Membuat rekening khusus untuk usaha pengolahan ikan Bagian Keu dan adm

2. Menata ulang sistem keuangan dan administrasi perusahaan Bagian Keu dan adm

3. Membuat laporan keuangan dan sistem administrasi yang rapi Bagian Keuangan dan administrasi

Meningkatkan jumlah penjualan

produk perusahaan

1. Melakukan promosi produk berdasarkan target penjualan dengan pemberian diskon harga kepada Agen Bagian Pemasaran

2. Melakukan promosi produk berdasarkan target penjualan dengan pemberian bonus produk kepada pedagang keliling Bagian Pemasaran

3. Meningkatkan penjualan melalui promosi dengan pemberian poin untuk pembelian dalam kelipatan tertentu Bagian Pemasaran

Memelihara serta meningkatkan

kualitas produk

1.Mempertahankan jumlah bahan baku ikan yang digunakan untuk bahan baku olahan ikan Bagian Produksi

2.Menggunakan ikan-ikan dengan kualitas yang baik Bagian Produksi 3.Mempertahankan citarasa produk Bagian Produksi 4.Mengurus nomor MD Pemilik 5.Mendaftarkan produk ke Badan Standardisasi Nasional untuk mendapatkan label SNI Pemilik

Melakukan inovasi produk

1. Menambah jenis produk Bag. Produksi & Pemasaran

2. Memberikan bentuk baru terhadap produk tertentu Bagian Pemasaran dan Produksi

3. Membuat kemasan baru yang lebih menarik Bagian Pemasaran

Melakukan diversifikasi produk yang

memanfaatkan limbah

perusahaan

1.Mencari literatur mengenai pendayagunaan limbah ikan serta mempelajari proses produksinya.

Bagian Produksi

2.Melakukan diversifikasi produk Bagian Produksi

Page 93: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

79

7.4.4 Tahapan Arsitektur Strategik

Rancangan arsitektur strategik dalam usaha pengolahan ikan CV Bening

Jati Anugrah merupakan rancangan strategi dengan penjabaran program kegiatan

yang penulis berikan kepda perusahaan untuk membantu mewujudkan sasaran di

masa depan. Pada rancangan arsitektur yang dibuat terdapat sumbu X dan Y.

Sumbu X merupakan periode waktu yang digunakan penulis yaitu dalm periode

semester, sedangkan sumbu Y merupakan program kegiatan perusahaan.

Program-program yang diplotkan ditetapkan berdasarkan prioritas utama yang

menjadi kebutuhan mendasar perusahaan. Selain itu pemetaan program

kedepannya berdasarkan pada program yang saling melengkapi dan menjadi

syarat yang harus dilakukan sebelum program yang selanjutnya dilakukan.

Program yang akan dipetakan dalam gambar arsitektur strategik dibagi menjadi

program kegiatan bertahap dan program yang dilakukan secara rutin.

Program kegiatan yang dilakukan secara bertahap, antara lain: pada

semester II tahun 2011, perusahaan membuat job description yang jelas sehingga

tidak ada tumpang tindih pekerjaan hal ini dilakukan untuk membenahi

lingkungan internal perusahaan, kemudian setelah itu mengajukan kredit modal

perusahaan kepada instansi pemerintahan atau perbankan untuk mengatasi

kelemahan perusahaan dalam hak permodalan hal ini dilakukan hanya untuk

kegiatan usaha jangka pendek, kemudian untuk penanganan bahan baku

perusahaan harus membuat kontrak kerjasama dengan pemasok ikan yang

sebaiknya perusahaan memberikan harga diatas harga biasa agar pemasok merasa

diuntungkan dengan kerjasama tersebut, serta sebaiknya juga perusahaan kembali

menghadiri pameran mengenai hasil olahan ikan sehingga lebih memperluas

distribusi perusahaan. Ketika bahan baku telah terpenuhi, modal cukup dan

penugasan sumberdaya manusia sudah jelas maka dapat dikatakan perusahaan

sudah lebih siap untuk bangkit kembali dalam usaha pengolahan ikan tersebut.

Tahap selanjutnya pada semester I 2012 yaitu: melakukan perekrutan

tenaga kerja untuk bagian pemasaran. Hal ini dilakukan agar pemilik tidak perlu

melakukan kegiatan pemasaran sendiri sehingga pemilik dapat fokus memikirkan

rencana-rencana untuk memajukan perusahaan. Selain itu program selanjutnya

untuk mencari pelanggan baru, perusahaan dapat menawarkan produk ke beberapa

Page 94: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

80

daerah dengan memberikan contoh produk. Disisi lain perusahaan perlu menata

sistem keuangan agar lebih rapi lagi dengan membuat rekening khusus untuk

usaha pengolahan ikan. Sampai tahap ini diharapkan kondisi internal perusahaan

sudah lebih baik daripada sebelumnya.

Tahapan ketiga pada semester II 2012 antara lain: menawarkan produk ke

beberapa daerah dengan memberikan contoh produk hal ini dilakukan untuk

meningkatkan agen perusahaan. Selanjutnya untuk pelanggan yang telah lama

ataupun yang baru, perusahaan dapat melakukan peningkatan penjualan melalui

promosi produk berdasarkan target penjualan dengan pemberian diskon harga

kepada agen, serta meningkatkan penjualan melalui promosi produk berdasarkan

target penjualan dengan pemberian bonus produk kepada pedagang keliling. Pada

tahap ini diharapkan penjualan dan omzet perusahaan sudah membaik bahkan

mengalami peningkatan.

Program tahapan keempat, dengan penjualan yang terus meningkat, maka

untuk meningkatkan modal usaha, perusahaan diprogramkan untuk mengajukan

proposal kerjasama terhadap beberapa calon investor potensial, kemudian

membuat kontrak perjanjian kerjasama dengan investor dan bersedia menjalankan

segala yang telah dibuat dalam kontrak. Selain itu, perusahaan dengan penjualan

produk lama yang sudah membaik, mencoba memberikan bentuk baru terhadap

produk tertentu sehingga pembeli menjadi tertarik terhadap bentuk produk yang

cantik. Kemudian dengan penjualan yang meningkat dan disertakan dengan

peningkatan jumlah tenaga kerja, secara tidak langsung memperluas skala usaha

yang tadinya skala kecil bisa menjadi skala menengah ataupun besar. Jika hal

tersebut terjadi, maka perusahaan dapat mengurus nomor SP atau MD untuk

produk perusahaannya dan mencoba membuat diversifikasi produk dengan bahan

baku limbah olahan ikan. Tahap kelima yaitu ketika pasar sudah mulai jenuh,

maka perusahaan dapat melakukan peningkatan penjualan melalui promosi

dengan pemberian poin untuk pembelian dalam kelipatan tertentu, menambah

jenis produk, dan membuat kemasan baru yang lebih menarik. Sehingga dengan

program tersebut pembeli tetap melakukan pembelian pada perusahaan.

Sedangkan tahap terakhir yaitu tahap keenam yaitu mendaftarkan produk ke

Badan Standardisasi Nasional untuk mendapatkan label SNI dan menjalin

Page 95: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

81

kerjasama dengan modern retail. Adanya program tersebut diharapkan produk

mampu masuk ke modern retai karena produk telah memiliki atribut produk yang

sudah baik yaitu memiliki label SNI, sehingga dapat dikatakan kualitas produk

sudah baik. Dari semua program, ada program yang dilakukan dalam beberapa

semester, yaitu mulai dari semester I 2012 hingga semester II 2013 perusahaan

melakukan penyesuaian terhadap jumlah tenaga jkerja dan sistem kerja

perusahaannya serta mencoba mencari literatur terkait pemberdayaan limbah

olahan ikan.

Program kegiatan yang menjadi program rutin perusahaan antara lain:

mempertahankan jumlah bahan baku ikan yang digunakan untuk bahan baku

olahan ikan, menggunakan ikan-ikan dengan kualitas yang baik, mempertahankan

citarasa produk, membuat laporan keuangan dan sistem administrasi yang rapi,

menaati dan menjalankan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya termasuk

mengenai ketepatan waktu pembayaran kepada pemasok, melakukan pertemuan

rutin dengan pemasok dalam periode waktu tertentu, melakukan pertemuan rutin

untuk membahas hasil kerja dan membuat perencanaan untuk waktu kedepannya

seperti pendiskusian visi dan misi perusahaan, melakukan penilaian terhadap

kinerja karyawan serta memberikan reward kepada karyawan terbaik dalam

periode waktu tertentu.

Page 96: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

82

Program Kegiatan

Gambar 11. Rancangan Arsitektur Strategi CV Bening Jati Anugrah

Menambah jenis produk

Sasaran

1. Meningkatkan omset penjualan setiap tahunnya

2. Memasyarakatkan produk olahan ikan

3. Membantu meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat

4. Mengurangi pengangguran penduduk setempat dengan semakin berkembangnya perusahaan

ALTERNATIF STRATEGI

Meningkatkan jumlah penjualan produk perusahaan

Memelihara serta meningkatkan kualitas produk

Memperbaiki sistem administrasi dan keuangan

perusahaan

Mencari tambahan modal

Melakukan inovasi produk

Menjalin kemitraan dengan pemasok yang ada di beberapa

daerah di Indonesia

Restrukturisasi organisasi serta memperbaiki sistem manajemen perusahaan

Tantangan 1. Perusahaan mampu

memperkuat pengadaan bahan baku ikan

2. Perusahaan mampu memperluas pasar

3. Perusahaan harus melakukan inovasi terhadap produk

4. Perusahaan mampu meningkatkan kinerja perusahaan

Semester II 2011 Semester I 2012 Semester II 2012 Semester I 2013 Semester II 2013 Semester I 2014

Membuat job description yang jelas sehingga tidak

ada tumpang tindih pekerjaan

Mengajukan kredit untuk modal perusahaan

kepada instansi pemerintahan atau

perbankan

Membuat kontrak perjanjian kerjasama dengan pemasok ikan

Menghadiri pameran mengenai hasil olahan

ikan

Membuat rekening khusus untuk usaha

pengolahan ikan

Menata ulang sistem keuangan dan

administrasi perusahaan

Melakukan perekrutan tenaga kerja untuk bagian pemasaran

Meningkatkan penjualan melalui promosi produk

berdasarkan target penjualan dengan

pemberian diskon harga kepada agen

Meningkatkan penjualan melalui promosi produk

berdasarkan target penjualan dengan

pemberian bonus produk kepada pedagang keliling

Memberikan bentuk baru terhadap produk tertentu

Membuat kontrak perjanjian kerjasama dengan investor dan

bersedia menjalankan segala yang telah dibuat

dalam kontrak

Mengajukan proposal kerjasama terhadap

beberapa calon investor potensial

Membuat kemasan baru yang lebih menarik

Meningkatkan penjualan melalui promosi dengan pemberian poin untuk

pembelian dalam kelipatan tertentu

Mendaftarkan produk ke Badan Standardisasi

Nasional untuk mendapatkan label SNI

Program kegiatan yang dilakukan secara rutin

1. Mempertahankan jumlah bahan baku ikan yang digunakan untuk bahan baku olahan ikan

2. Menggunakan ikan-ikan dengan kualitas yang baik

3. Mempertahankan citarasa produk

4. Membuat laporan keuangan dan sistem administrasi yang rapi

5. Menaati dan menjalankan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya termasuk mengenai ketepatan waktu pembayaran kepada pemasok

6. Melakukan pertemuan rutin dengan pemasok dalam periode waktu tertentu

7. Melakukan pertemuan rutin untuk membahas hasil kerja dan membuat perencanaan untuk waktu kedepannya seperti pendiskusian visi dan misi perusahaan

8. Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan serta memberikan reward kepada karyawan terbaik dalam periode waktu tertentu

Memperluas Jaringan Distribusi

Menawarkan produk ke beberapa daerah dengan

memberikan contoh produk

Menjalin kerjasama dengan modern retail

Menawarkan produk ke beberapa daerah dengan

memberikan contoh produk

Melakukan penyesuaian jumlah tenaga kerja dan sistem kerja

Mengurus nomor SP atau MD

Melakukan diversifikasi produk

Mencari literatur mengengai pemberdayaan limbah hasil olahan ikan

Melakukan diversifikasi produk

Page 97: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

83

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada usaha pengolahan ikan

CV. Bening Jati Anugrah, didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal perusahaan didapatkan faktor

peluang yang dihadapi perusahaan antara lain: (1) Trend konsumsi ikan

semakin meningkat, (2) Adanya program GEMARIKAN, (3) Adanya

program pelatihan pengolahan produk hasil perikanan dari Dinas

Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan

Kementerian Kelautan dan Perikanan, (4) Perkembangan teknologi

informasi, produksi, dan pemasaran, (5) Adanya kesempatan UMKM

mendapatkan bantuan baik material maupun non material baik dari pihak

Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Bogor, Provinsi Jawa Barat dan dari

Perbankan, (6) Peningkatan PDRB Perkapita, dan (7) Pemasok ikan ada

dalam jumlah yang banyak. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang

menjadi ancaman antara lain: (1) Barrier to entry usaha pengolahan ikan

rendah, (2) Persaingan dengan perusahaan sejenis, (3) Persaingan dengan

produk substitusi dan (4) Tingkat inflasi yang cenderung meningkat.

2. Berdasarkan analisis lingkungan internal perusahaan didapatkan kekuatan

perusahaan antara lain: (1) Lokasi perusahaan strategis (2) Memiliki

prestasi dan penghargaan, (3) Perusahaan telah menjalankan kegiatan

produksi berdasarkan HACCP. Sedangkan kelemahan perusahaan antara

lain: (1) Pemilik tidak hanya fokus menjalankan pada satu usaha yaitu

usaha pengolahan ikan, (2) Segala keputusan kegiatan usaha masih

bergantung pada pemilik perusahaan, (3) Tidak adanya divisi pemasaran

secara khusus, pemasaran dilakukan oleh pemilik, (4) Administrasi dan

keuangan perusahaan belum rapi, (5) Modal usaha terbatas, dan (6)

Ketidakmampuan perusahaan mendapatkan bahan baku ikan.

3. Alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT terdiri dari

sembilan strategi, antara lain: (1) Restrukturisasi organisasi serta

memperbaiki sistem manajemen perusahaan, (2) Mencari tambahan modal

Page 98: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

84

usaha (3) Menjalin kemitraan dengan pemasok yang ada di beberapa

daerah di Indonesia, (4) Memperluas jaringan distribusi, (5) Memperbaiki

sistem administrasi dan keuangan perusahaan, (6) Meningkatkan jumlah

penjualan perusahaan, (7) Melakukan inovasi produk, (8) Memelihara

serta meningkatkan kualitas produk, dan (9) Membuat diversifikasi produk

dengan menggunakan bahan limbah olahan ikan.

8.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk CV Bening Jati Anugrah berdasarkan

hasil penelitian, antara lain:

1. Pelaksanaan program-program hasil dari arsitektur strategi sebaiknya

menjadi pertimbangan untuk mencapai sasaran tiga tahun ke depan, dan

untuk menjalankannya dibutuhkan kekonsistenan para pelaku usaha.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa

yang mempengaruhi minat beli ulang produk-produk olahan ikan CV

Bening Jati Anugrah.

Page 99: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

85

DAFTAR PUSTAKA Adawyah Rabiatul. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Amir Rini Ariani. 2008. Strategi pengembangan usaha abon ikan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ardhi Baiquni. 2008. Perancangan Strategi pengembangan usaha melalui pendekatan arsitektur strategik : studi kasus BANISI, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Azis K.A, et al. 1998. Potensi, pemanfaatan dan peluang pengembangan sumberdaya ikan laut di perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut-Pusat Kajian dan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan. Bogor. 33 hal.

Badan Pusat Statistik. 2009. Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi. Berdasarkan hasil Susenas Panel Maret 2009.

Badan Pusat Statistik. 2010. Tren Jumlah Penduduk Indonesia. Survei tahun 2010.

Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2004. Iptek Kelautan dan Perikanan Masa Kini. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Bank Indonesia. 2011. Tingkat Inflasi pada Februari 2010-Februari 2011.

Departemen Perikanan dan Kelautan. 2011. Produksi Perikanan Indonesia. Indonesia.

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. 2009. Buku Data Perikanan Tahun 2009. Bogor.

Dirgantoro Crown. 2001. Manajemen Stratejik: konsep, kasus, dan implementasi. 2001. PT. Grasindo, Anggota Ikapi, Jakarta.

David Fred R. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Salemba Empat: Jakarta.

Fatimah Hilma. 2009. Analisis Strategi Bisnis Pengolahan Ikan Asap Petikan Cita Halus Di Desa Ragajaya, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Fauziyah. 2005. Identifikasi, Klasifikasi dan Analisis Struktur Spesies Kawanan Ikan Pelagis Berdasarkan Metode Deskriptor Akustik. [Disertasi] Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. (Tidak dipublikasikan)

Fonna. 2004. Analisis Kelembagaan dan Keragaan Usaha Industri Pengolahan ikan Di Kabupaten Bangka. [Tesis] Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Hukmi Fadhila. 2010. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Asap (Kasus pada Aneka Ikan Asap IACHI Petikan Cita Halus (PCH), Desa

Page 100: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

86

Raga Jaya, Kecamatan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Institut Pertanian Bogor.

Irianto H.E. & Soesilo, I. 2007. Teknologi Pendukung Pengujian dan Jaminan Mutu Dukungan Teknologi Penyediaan Produk Perikanan. Makalah disampaikan pada seminar nasional hari pangan sedunia 2007 di auditorium II Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu, Bogor, 21 Nopember 2007. http://www.scribd.com/doc/28831060/dukungan-tek-perikanan [Diakses 7 Februari 2011]

Porter Michael E. 1980. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. (Terjemahan). Erlangga. Jakarta.

Porter Michael E. 1985. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. (Terjemahan). Erlangga. Jakarta.

Rahayu D L. 2009. Disain Peningkatan Daya Saing Industri Pengolahan Ikan Berbasis Perbaikan Kinerja Mutu dalam Rantai Pasokan Ikan Laut Tangkapan Di Wilayah Utara Jawa Barat.[Tesis] Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti Freddy. 2005. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis:reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21. Cetakan kedua belas. PT Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Sampono Nono. 2007. Hubungan Kebijakan Pemerintah dengan Pemasaran Kerupuk Ikan Hasil Home Industry Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Nelayan Di Kabupaten Tuban. [Tesis] Sekolah Pascasarjana, Program Studi Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Singgih Wibowo. 2006. Bakso Ikan dan Bakso Daging. Depok: Penebar Swadaya.

Tresnaprihandini Yulia. 2006. Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Kerupuk Udang dan Ikan Pada Perusahaan “Candramawa” Di Kabupaten Indramayu [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Umar. 2008. Strategic Management In Action. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Widiarti A, dkk. 2010. Warta Pasar Ikan. Edisi Januari 2010, volume 77. Direktorat Pemasaran Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan.

Yoshida Diah T. 2006. Arsitektur Strategik: Solusi Meraih Kemenangan dalam Dunia yang Senantiasa Berubah. PT Elex Media. Komputindo. Jakarta.

Page 101: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

87

LAMPIRAN

Page 102: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

88

Lampiran 1. Usaha Pengolahan Ikan di Kabupaten Bogor Tahun 2009

No Nama Perusahaan/Kelompok/Perorangan

Bidang Usaha

1. Petikan Cita Halus Pengasapan Ikan 2. Kelompok Citra Dumbo Pengasapan Lele 3. P. D. Della Pengolahan Pindang/ Bandeng Presto 4. Ujang Pemindangan Ikan 5. Kodir Pemindangan Ikan 6. Sirod Pemindangan Ikan 7. Solihin Pemindangan Ikan 8. Harun Pemindangan Ikan 9. Satibi Pemindangan Ikan 10. Asep Kusnadi Pemindangan Ikan 11. Oman Pemindangan Ikan 12. Andi Pemindangan Ikan 13. Maman Pemindangan Ikan 14. Awang Pemindangan Ikan 15. Hj. Yuhindun Pemindangan Ikan 16. H. Gopur Pemindangan Ikan 17. H. Dimin Pemindangan Ikan 18. Mumuh Pemindangan Ikan 19. H. Oban Pemindangan Ikan 20. Pajri Pemindangan Ikan 21. Neman Pemindangan Ikan 22. Suma Pemindangan Ikan 23. Midud Pemindangan Ikan 24. Suhandi Pemindangan Ikan 25. Deden Pemindangan Ikan 26. H. Dimas Pemindangan Ikan 27. Sanusi Pemindangan Ikan 28. Rosidah Pemindangan Ikan 29. Ina Pemindangan Ikan 30. Medi Pemindangan Ikan 31. Sajum Pindang Ikan Mas 32. Komsiah Pindang Ikan Mas 33. Asmi Pindang Ikan Mas 34. Nasir Pengepakan Ebi 35. Roni Syaputra Pengepakan Ebi 36. Amung Pengepakan Ebi 37. M. Edi Pengepakan Ebi 38. Mei Gunawan/ Rama Guna Pengepakan Ebi 39. Makmur Pengepakan Ebi 40. Ragajaya Mandiri Ekado, keong mas, udang gulung,

kaki naga, siomay, karageikan, rajungan, donat ikan

41 Bening Jati Anugrah Ekado, Keong Mas, Udang gulung,

Page 103: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

89

kaki naga, siomay, bakso marlin, cilok tau bakso ikan, udang gulung, lumpia dan lain-lain.

42. Citra Mandiri Kaki naga, nugget, otak-otak 43. Samaky Kaki naga, nugget 44. Sakana Kaki naga, nugget, otak-otak, siomay

dan lain-lain. 45. Maria Pempek, kerupuk 3 jenis, pempek

kulit, tekwan, pindang oatin, kangan patin, ikan bumbu kuning, abon

46. Hanada Teri nasi goreng, peyek udang, peyek teri, kerupuk kulit, rengginang udang, pengemasan sumpia udang, ikan nilem balita, ikan mas balita

47. CV. Quindofood Ikan teri goreng tepung 48. PT. Fresh On Time Seafood Pasterisasi daging rajungan Frozen

baby clam 49. PT. Frozen Food Pahala Shrimp nugget, fish finger tempura,

dragon leg 50. PT. Kusuma Kaisan Ubur-Ubur

Page 104: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

90

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Kuesioner

Analisis Strategi Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah,

Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswi tingkat akhir pada program sarjana Agribisnis (S1)

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Berikut ini adalah kuesioner dari penelitian yang saya lakukan di CV

Bening Jati Anugrah yang berhubungan dengan analisis strategi pengembangan

usaha pengolahan ikan. Bapak dapat melakukan pengisian kuesioner dengan

petunjuk yang tertera di awal lembaran isian yang tersedia.

Saya sangat berharap agar Bapak dapat mengisinya secara objektif dan

benar adanya, karena kuesioner ini adaah untuk penelitian skripsi dengan tujuan

ilmiah sehingga dioperlukan data yang valid dan akurat. Informasi yang diperoleh

dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan

akademik.

Atas segala bantuan, masukan, dan kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Nuning Indriyashari

H34070038

Page 105: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

91

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

USAHA PENGOLAHAN IKAN CV BENING JATI ANUGRAH

Wawancara ini disusun dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul:

ANALISIS STRATEGI BISNIS

PENGOLAHAN IKAN PADA CV BENING JATI ANUGRAH,

PARUNG, KABUPATEN BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :..................................................................................................

Pekerjaan/Jabatan :..................................................................................................

Alamat :..................................................................................................

No Responden :..................................................................................................

PENELITI

NUNING INDRIYASHARI

H34070038

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 106: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

92

Profil dan Gambaran Umum CV Bening Jati Anugrah

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan dari CV Bening Jati Anugrah?

2. Bagaimana keadaan umum lokasi CV Bening Jati Anugrah?

3. Apakah alasan pemilihan lokasi tersebut?

4. Apa visi, misi dan tujuan dari CV Bening Jati Anugrah?

5. Siapa pendiri, pemilik, dan pengelola CV Bening Jati Anugrah?

6. Bagaimana Struktur Organisasi CV Bening Jati Anugrah?

7. Mengapa memilih struktur tersebut?

8. Apa saja kendala yang dihadapi CV Bening Jati Anugrah dalam

menjalankan usaha?

9. Apa kendala utama dalam menjalankan usaha?

Analisis Lingkungan Internal CV Bening Jati Anugrah

• Aktivitas Utama

a. Logistik ke dalam

1. Apakah Perusahaan melakukan kontrak kerjasama dengan pemasok?, jika

iya, bagaimanakah bentuk kontraknya?

2. Bagaimanakah sistem penerimaan barang dari pemasok? (Berapa hari,

dalam jumlah berapa, dan menggunakan tanda terima yang seperti apa)

3. Bagaimanakah sistem pengembalian bahan ke pemasok? Apa saja syarat

melakukan pengembalian?

4. Apakah ada tempat khusus untuk menyimpan bahan baku produksi?

5. Bagaimanakah penanganan yang dilakukan setelah bahan baku sampai di

tempat tujuan?

6. Apakah pasokkan bahan baku yang diperlukan tersebut dapat diandalkan

perusahaan?

b. Operasi

1. Bagaimana kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pembeli?

2. Bagaimana layout proses produksi dalam pembuatan produk-produk

perusahaan?

3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam kegiatan proses produksi?

4. Bagaimanakah perusahaan menghadapi kendala-kendala tersebut?

Page 107: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

93

5. Berapa banyak rata-rata produksi dari masing-masing produk yang

dihasilkan perharinya?

6. Bagaimanakah cara menentukan target produksi per harinya? (Berdasarkan

permintaan konsumen, atau pesanan atau lain-lain?

7. Bagaimanakah kualitas produk yang dihasilkan perusahaan?

c. Logistik ke luar

1. Apakah ada tempat penyimpanan khusus untuk produk jadi yang

dihasilkan?

2. Penanganan apa yang dilakukan setelah produk selesai di produksi?

3. Bagimanakah sistem pemprosesan pesanan produk dari konsumen?

4. Apakah ada sistem penjadwalan pesanan dari pelanggan?

d. Pemasaran dan Penjualan

1. Berapa harga yang ditetapkan untuk masing-masing produk?

2. Apakah dasar dari penetapan harga tersebut? (Berdasarkan biaya

produksi, keseimbangan penawaran dan permintaan, harga persaingan dan

berdasarkan nilai produk dimata konsumen)

3. Apakah perusahaan mengalami hambatan dalam penentuan harga pokok

produk?

4. Apakah perusahaan mampu bersaing dari sisi harga dan kualitas?

5. Apa saja keinginan konsumen yang perlu dipenuhi pada produk yang

diproduksi perusahaan?

6. Citra produk bagaimana yang hendak dipertahankan oeleh perusahaan?

7. Apakah pemasaran diarahkan pada suatu wilayah geografis tertentu?

8. Bagaimanakah saluran distribusi yang dijalankan perusahaan?

9. Apakah ada promosi produk dari perusahaan? Jika iya apa bentuk

promosinya dan berapa biaya yang dianggarkan untuk kegiatan promosi?

10. Bagaimana strategi pemasaran yang saat ini dilakukan perusahaan? (Siapa

segmen pasar, siapa target pasar, dan positioning produk CV Bening Jati

Anugrah)

11. Bagaimana proses pengiriman produk ke konsumen?

Page 108: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

94

e. Layanan

1. Pelayanan apa yang diberikan kepada konsumen saat membeli produk?

2. Apakah ada pelayanan setelah konsumen membeli produk? Jika ada

berupa apa?

3. Sistem pelayanan seperti apa yang di terapkan di perusahaan? Apakah

telah sesuai dengan keinginan?

• Aktivitas Pendukung

a. Infrastruktur Perusahaan

1. Bagaimanakah perusahaan mendapatkan modal untuk seluruh kegiatan

perusahaan?

2. Apakah perusahaan memiliki hubungan baik dengan pihak pemberi

pinjaman?

3. Apakah perusahaan mempunyai hubungan baik dengan investor?

4. Apakah perusahaan memiliki modal yang mencukupi?

5. Apakah perusahaan telah melakukan pencatatan keuangan dengan baik,

rutin, dan terperinci?

6. Apakah perusahaan memiliki perencanaan untuk masa depan?

7. Bagaimanakah sistem pajak yang dijalani perusahaan?

8. Apakah perusahaan membeli dan menyewa aset tetap yang digunakan

dalam usaha pengolahan ikan?

b. Manajemen SDM

1. Berapa banyak jumlah karyawan yang ada di CV Bening Jati Anugrah?

2. Berapa upah atau gaji yang dibayarkan oleh perusahaan?

3. Bagaimanakah wewenang dan kewajiban dari karyawan di CV Bening Jati

Anugrah? Apalah sudah ada pembagian pekerjaan yang jelas?

4. Apakah struktur organisasi yang ada saat ini telah sesuai dengan

kebutuhan perusahaan?

5. Kualifikasi karyawan seperti apakah yang di butuhkan oleh perusahaan?

6. Bagaimanakah latar belakang pendidikan karyawan CV Bening Jati

Anugrah?

7. Apakah perusahaan menetapkan penilaian prestasi kerja?

8. Apakah turnover dan kebiasaan bolos kerja para karyawan rendah?

Page 109: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

95

9. Apakah ada pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan keahlian dan

pengalaman karyawan?

10. Apakah karyawan memiliki moral yang baik untuk bekerja?

11. Bagaimana kinerja karyawan bagi CV Bening Jati Anugrah?

12. Apakah ada intensif untuk karyawan? Intensif yang seperti apa yang

diberikan?

13. Bagaimanakah cara perusahaan memotivasi karyawan?

c. Pengembangan Teknologi

1. Teknologi apa saja yang digunakan perusahaan dalam berbagai kegiatan

perusahaan?

2. Apakah alat yang digunakan untuk melakukan pencatatan keuangan

perusahaan?

3. Apakah manajeman dan karyawan perusahaan memiliki pengetahuan yang

baik mengenai pengolahan ikan?

4. Apakah perusahaan memiliki perencanaan dalam hal inovasi produk? Jika

iya seperti apa inovasinya?

5. Apakah perusahaan akan melakukan perubahan teknologi yang telah

digunakan perusahaan? Alasan?

6. Apakah perusahaan memiliki fasilitas R&D?

7. Apakah manajemen informasi dan sistem komputerisasi telah sesuai?

8. Apakah produk-produk yang saat ini dihasilkan memiliki daya saing dari

sisi teknologi?

d. Pembelian

1. Apakah ada penyeleksian pemasok ketika ingin melakukan pembelian

bahan baku? Berdasarkan apa penyeleksian tersebut?

2. Apakah bahan baku yang dibeli berkualitas? Apa kriteria bahan baku

berkualitas menurut anda?

3. Apakah harga bahan baku yang dibeli dari pemasok relatif murah?

Mengapa anda berpendapat demikian?

4. Apakah ada penyeleksian perusahaan ketika melakukan pembelian

peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan perusahaan? Berdasarkan apa

penyeleksian tersebut?

Page 110: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

96

Lampiran 3. Proses Produksi Bakso Ikan CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Lemak sapi 3. Bawang bombay 4. Bawang putih 5. Gula putih 6. Lada 7. Penyedap 8. Pemutih makanan

9. Pengenyal 10. Pengembang 11. Garam 12. Es Balok 13. Tepung tapioka 14. Sagu aren 15. Tepung meizena

Giling ikan, bawang putih, bawang bombay dan lemak sapi ke dalam mesin Chopper

Masukkan hasil gilingan ke dalam mesin Silent Cutter

Hasil cetakkan dimasukkan ke perebusan yang dicampur dengan minyak goreng

Campurkan dengan es balok, bumbu, dan tepung

Cetak di mesin cetak bakso atau cetak manual

Pendinginan bakso

Pengemasan (50 butir)

Page 111: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

97

Lampiran 4. Proses Produksi Nugget Stik Ikan CV Bening Jati Anugrah Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Wortel 4. Bawang putih 5. Bawang goreng 6. Bawang bombay 7. Es balok 8. Gula putih

9. Garam 10. Penyedap 11. Lada 12. Pengenyal 13. Minyak wijen 14. Minyak sayur 15. Telur 16. Tepung tapioka

Dinginkan nugget, kemudian masukkan dalam plastik kemasan (ukuran 500 gram)

Ikan, udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan ikan, masuk ke mesin Silent Cutter

tambahkan wortel, bawang putih, bawang goreng, bawang bombay, es, bumbu, tepung

Bentuk adonan menjadi kotak, kemudian taburkan tepung roti

Kukus hingga matang, kurang lebih 15 menit

Pemberian label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 112: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

98

Lampiran 5. Proses Produksi Kaki Naga CV Bening Jati Anugrah Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Wortel 4. Bawang putih 5. Bawang goreng 6. Bawang bombay 7. Es balok 8. Tepung tapioka

9. Telur 10. Gula merah 11. Garam 12. Minyak wijen 13. Minyak sayur 14. Penyedap 15. Lada 16. pengenyal

Hasil gilingan ikan, masuk ke mesin Silent Cutter Sambil diolah ditambahkan wortel, bawang putih, bawang goreng, bawang bombay, es,

bumbu, tepung tapioka

Bentuk adonan menjadi bulat, kemudian taburkan tepung roti, dan

Kukus hingga matang, kurang lebih 15 menit

Dinginkan kaki naga, kemudian masukkan dalam plastik kemasan (ukuran 500 gram)

Pemberian label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Ikan, udang digiling di mesin Chopper

Page 113: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

99

Lampiran 6. Proses Produksi Fish Finger CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Wortel 4. Bawang putih 5. Bawang goreng 6. Bawang bombay 7. Es balok 8. Gula putih

9. Garam 10. Penyedap 11. Lada 12. Pengenyal 13. Minyak wijen 14. Minyak sayur 15. Telur 16. Tepung tapioka

Ikan, udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan ikan, masuk ke mesin Silent Cutter, Sambil diolah ditambahkan wortel, bawang putih, bawang goreng, bawang bombay, es,

bumbu, tepung

Bentuk adonan menjadi bulat panjang, kemudian taburkan tepung roti

Kukus hingga matang, kurang lebih 15 menit

Dinginkan kaki naga, kemudian masukkan dalam plastik kemasan (ukuran 500 gram)

Pemberian label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 114: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

100

Lampiran 7. Proses Produksi Siomay CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Bawang putih 4. Bawang bombay 5. Es balok 6. Gula putih 7. Garam

8. Penyedap 9. Lada 10. Pengenyal 11. Minyak wijen 12. Minyak sayur 13. Telur 14. Tepung tapioka

Ikan, udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, bumbu

Kukus kurang lebih 15 menit

Dinginkan siomay hasil kukusan, dikemas ke dalam plastik (20 buah siomay)

Cetak bulat, taruh hasil cetakkan di atas kulit pangsit yang sudah berbentuk bulat, dibungkus dan di ujung cetakkan diberi parutan wortel

Pemberian label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 115: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

101

Lampiran 8. Proses Produksi Otak-otak Bulat CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Bawang putih 4. Bawang bombay 5. Daun bawang 6. Gula putih 7. Garam 8. Penyedap

9. Lada 10. Pengenyal 11. Minyak wijen 12. Minyak sayur 13. Telur 14. Tepung tapioka 15. Wortel

Ikan, udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, wortel, bumbu, telur

Cetak bulat seperti bakso, kemudian direbus hingga matang

Dinginkan dan dikemas ke dalam plastik dengan ukuran 500 gram

Pemberian Label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 116: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

102

Lampiran 9. Proses Produksi Otak-otak Panjang CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Es balok 4. Bawang putih 5. Bawang bombay 6. Daun bawang 7. Lengkio/kucai 8. Telur

9. Gula putih 10. Garam 11. Lada 12. Pengenyal 13. Minyak wijen 14. Minyak sayur 15. Tepung tapioka

Ikan, udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, lengkio/kucai, bumbu,telur

Bentuk panjang menggunakan bambu dengan alas tangan, kemudian direbus hingga matang

Dinginkan dan dikemas kedalam plastik dengan ukuran 500 gram

Pemberian Label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 117: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

103

Lampiran 10. Proses Produksi Bakso Ikan Tahu CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Bawang putih 3. Bawang bombay 4. Lemak sapi 5. Es balok 6. Gula putih 7. Lada 8. Penyedap

9. Pemutih makanan 10. Pengenyal 11. Pengembang 12. Garam 13. Tepung tapioka 14. Tepung meizena 15. Sagu aren

Giling ikan, bawang putih, bawang bombay dan lemak sapi ke dalam mesin Chopper

Masukkan hasil gilingan ke dalam mesin Silent Cutter

Adonan dimasukkan kedalam tahu yang telah dikeluarkan isinya terlebih dahulu

Campurkan dengan es balok, bumbu, dan tepung

Kukus tahu isi selama kurang lebih 15 menit

Dinginkan bakso tahu isi

Pengemasan (20 butir)

Page 118: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

104

Lampiran 11. Proses Produksi Lumpia CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan

1. Ikan 2. Udang 3. Bawang putih 4. Bawang bombay 5. Daun bawang 6. Bawang goreng 7. Telur 8. Es balok

9. Gula putih 10. Garam 11. Penyedap 12. Lada 13. Pengenyal 14. Minyak wijen 15. Minyak sayur 16. Tepung tapioka

Ikan,udang digiling di mesinChopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, bawang goreng,

bumbu, telur

Sediakan kulit lumpia, dan isi kulit lumpia dengan adonan yang telah dibuat

Dinginkan dan dikemas ke dalam plastik dengan ukuran 500 gram

Pemberian Label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Gulung adonan dan kukus hingga matang

Page 119: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

105

Lampiran 12. Proses Produksi Ekado CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Wortel 4. Bawang putih 5. Bawang bombay 6. Daun bawang 7. Es balok 8. Gula putih

9. Garam 10. Penyedap 11. Lada 12. Pengenyal 13. Minyak wijen 14. Minyak sayur 15. Telur 16. Tepung tapioka

Ikan dan udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay,

daun bawang, wortel, bumbu, telur

Sediakan kulit tahu, kemudian isi kulit tahu dengan adonan

Tutup rapat sisi kulit tahu menuju ke atas, kemudian dikukus

Dinginkan dan dikemas kedalam plastik dengan isi 20 buah

Pemberian Label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 120: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

106

Lampiran 13. Proses Produksi Keong Mas CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Cabai merah 4. Wortel 5. Bawang putih 6. Bawang bombay 7. Daun bawang 8. Es balok 9. Gula putih 10. Garam 11. Penyedap 12. Lada 13. Pengenyal 14. Minyak wijen 15. Minyak sayur 16. Telur 17. Tepung tapioka

Ikan dan udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay, cabai maerah, daun

bawang, wortel, bumbu, telur

Sediakan kulit tahu, kemudian isi kulit tahu

Tutup rapat sisi kulit tahu membentuk keong (kerucut), kemudian dikukus

Dinginkan dan dikemas kedalam plastik dengan isi 20 buah

Pemberian Label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 121: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

107

Lampiran 14. Proses Produksi Udang Gulung CV Bening Jati Anugrah

Bahan-bahan:

1. Ikan 2. Udang 3. Cabai merah 4. Wortel 5. Bawang putih 6. Bawang bombay 7. Daun bawang 8. Es balok 9. Telur 10. Tepung tapioka 11. Gula putih 12. Garam 13. Penyedap 14. Lada 15. Pengenyal 16. Minyak wijen 17. Minyak sayur

Ikan dan udang digiling di mesin Chopper

Hasil gilingan masukkan ke dalam mesin Silent Cutter ditambah tepung, es, bawang putih, bawang bombay, cabai maerah, daun

bawang, wortel, bumbu, telur

Masukkan adonan ke dalam pipa yang telah dibagi dua bagian, dengan panjang 15 cm.

Padatkan, cetak dan cabut pipa, kemudian dikukus selama

Dinginkan dan dikemas ke dalam plastik dengan isi 3 buah

Pemberian Label, nama produk, dan tanggal kadaluarsa

Page 122: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

108

Lampiran 15. Dokumentasi

Page 123: ANALISIS STRATEGI BISNIS PENGOLAHAN IKAN PADA CV … · Bisnis Pengolahan Ikan Pada CV Bening Jati Anugrah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan

109

Lampiran 16. Foto-foto Produk Olahan CV Bening Jati Anugrah

Kaki Naga Keong Mas

Bakso Ikan Siomay

Udang Gulung Fish Finger

Ekado Lumpia