analisis kinerja bauran pemasaran bakso ikan cv. …
TRANSCRIPT
i
ANALISIS KINERJA BAURAN PEMASARAN BAKSO IKAN
CV. SAKANA INDO PRIMA, SAWANGAN - KOTA DEPOK
Riska Candra Meirika
1113092000008
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439 H
ii
ANALISIS KINERJA BAURAN PEMASARAN BAKSO IKAN
CV. SAKANA INDO PRIMA, SAWANGAN - KOTA DEPOK
Riska Candra Meirika
1113092000008
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada
Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439 H
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Diri
Nama : Riska Candra Meirika
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal, Lahir : Bekasi, 29 Mei 1995
Agama : Islam
Alamat : Perum. Pejuang Pratama Blok S No. 16 RT.007
RW.06, Medan Satria, Kota Bekasi - 17181
No. Hp : 081807942323
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. 2001 – 2007 : SD Negeri Pejuang V
2. 2007 – 2010 : SMP Negeri 19 Kota Bekasi
3. 2010 – 2013 : SMA Negeri 10 Kota Bekasi
4. 2013 – 2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Agribisnis
Pengalaman Organisasi
1. 2013 – 2016 : Anggota Saman Agribisnis UIN Jakarta
2. 2014 – 2015 : Anggota Divisi Kewirausahaan Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Agribisnis UIN Jakarta
3. 2015 – 2016 : Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Agribisnis UIN Jakarta
vi
RINGKASAN
RISKA CANDRA MEIRIKA. Analisis Kinerja Bauran Pemasaran Bakso Ikan
CV. Sakana Indo Prima, Sawangan – Kota Depok. Dibawah bimbingan Rizki Adi
Puspita Sari dan Eny Dwiningsih.
Industri pengolahan ikan sebagai salah salah satu stakeholder agribisnis
perikanan menciptakan suatu produk olahan dengan menggukan bahan baku ikan.
CV. Sakana Indo Prima salah satu industri pengolahan ikan dan bakso ikan tuna
sebagai salah satu produk yang dihasilkan dan menjadi produk andalan. Persaingan
pangsa pasar olahan ikan yang semakin ketat berpengaruh terhadap pemasaran CV.
Sakana Indo Prima dan berakibat pada penurunan penjualan. Sejak tahun 2013 –
2016 penjualan produk bakso ikan tuna mengalami penurunan sebesar 9,12 persen
atau sebesar 53.411.8 kg per tahun. Kondisi perusahaan yang sedang mengalami
permasalahan pemasaran, perusahaan perlu melakukan perbaikan. Memperbaiki
kondisi pemasaran yang bermasalah perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana
kinerja bauran pemasaran yang telah dilakukan.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi
karakteristik konsumen produk bakso ikan CV. Sakana Indo Prima, (2)
menganalisis kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima, (3)
memberikan rekomendasi perbaikan kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh
melalui kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu agen bakso ikan Sakana,
konsumen akhir bakso ikan Sakana, dan pihak perusahaan (manager operasional
dan karyawan bagian penjualan CV. Sakana Indo Prima), serta data sekunder
diperoleh melalui studi literatur, dokumen perusahaan, dan penelitian terdahulu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance
Analysis (IPA) dan spider web anlysis atau analisis jaring laba-laba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yang menjadi
konsumen perusahaan yaitu agen dan konsumen akhir. Karakteristik agen bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima adalah usia produktif dengan pendidikan menengah,
pelanggan yang loyal, aktif melakukan pembelian dan praktis. Sedangkan,
karakteristik konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima adalah kalangan
remaja bergolongan ekonomi menengah ke bawah dan termasuk pelanggan baru.
Kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima belum dapat
memenuhi harapan konsumen. Dilihat berdasarkan rata-rata nilai (Tki) penilaian
agen dan konsumen akhir bahwa nilainya di bawah 1,00 yaitu 0,96 untuk penilaian
agen dan 0,93 penilaian konsumen akhir. Ada delapan rekomendasi pemasaran
bakso ikan yang diberikan kepada CV. Sakana Indo Prima.
Kata Kunci : Kinerja Bauran Pemasaran, Importance Performance Analysis,
Analisis Jaring Laba-Laba
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kinerja
Bauran Pemasaran Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima, Sawangan – Kota
Depok”.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis dengan penuh
rasa hormat mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungan sehingga skripsi ini terselesaikan, kepada:
1. Dosen pembimbing I, Ibu Rizki Adi Puspita Sari, S.P, MM dan dosen penguji
II Ibu Eny Dwiningsih, S.TP, M.Si yang telah mencurahkan energi, waktu yang
diluangkan disaat kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan, ilmu dan
saran secara tulus demi terselesaikannya skripsi ini.
2. Dosen penguji I, Bapak Dr. Ir. Akhmad Riyadi Wastra, S.IP, MM dan dosen
penguji II, Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin, Msi yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan ilmu dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Ketua Program Studi Agribisnis Bapak Dr. Edmon Daris, MS dan Sekretaris
Program Studi Agribisnis Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si, yang telah
memberikan arahan dan membantu dalam proses akademis kepada penulis.
4. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si beserta jajarannya.
viii
5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Bambang Sudarmanto dan Ibunda
Yusmaniar, serta kedua kakak tercinta Ricky Yusmanta Putra dan Rezha
Yullian Saputra atas segala doa, limpahan kasih sayang, pengorbanan, nasihat,
dan dukungan baik secara moril dan materil yang diberikan kepada penulis.
6. CV. Sakana Indo Prima, terutama Bapak Santoso (manajer operasional) yang
telah mengizinkan melakukan penelitian dan bersedia memberikan informasi
kepada penulis, serta karyawan, agen dan pedagang pengecer bakso ikan
Sakana yang telah membantu penulis pada saat penelitian.
7. Seluruh dosen Program Studi Agribisnis, yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan wawasan kepada penulis.
8. Teman-teman terbaik (Wulan, Nopi, Dohiya, Elma, Mia, Chintya, Ririn, Izzati,
Ayu, Siska, Molly, Iyong, Suci, Rizki, Hardika, Puti, Pengadeg, Dohan) yang
selalu saling memberikan dukungan, saran, dan bantuan hingga skripsi ini
terselesaikan dan maaf banyak merepotkan kalian.
9. Teman-teman Agribisnis UIN Jakarta 2013, terima kasih atas dukungan,
semangat, dan pertemanannya selama ini.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas
dukungan dan bantuannya dalam penulisan skripsi ini.
Penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan
nama dan gelar kepada pihak-pihak tersebut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Jakarta, Januari 2018
Riska Candra Meirika
ix
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
2.1. Ikan dan Olahannya ......................................................................... 7
2.2. Pemasaran ........................................................................................ 9
2.3. Manajemen Pemasaran .................................................................... 11
2.4. Segmentasi ....................................................................................... 12
2.5. Kinerja ............................................................................................. 18
2.5.1. Pengukuran Kinerja ............................................................... 15
2.5.2. Tujuan Penukuran Kinerja ..................................................... 17
2.6. Bauran Pemasaran ........................................................................... 17
2.7. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 26
2.8. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 32
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 32
3.2. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 32
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................ 33
3.3.1. Metode Penentuan Sampel .................................................... 33
x
3.3.2. Metode Penarikan Sampel ..................................................... 34
3.4. Pengumpulan Data ........................................................................... 35
3.5. Penyusunan Variabel dan Indikator ................................................. 37
3.6. Metode Analisis Data ...................................................................... 38
3.6.1. Uji Instrumen Penelitian ........................................................ 38
3.6.1.1. Uji Validitas ............................................................... 39
3.6.1.2. Uji Reliabilitas ............................................................ 42
3.6.2. Metode Importance Performance Analysis (IPA) ................. 43
3.6.3. Analisis Jaring Laba-Laba ..................................................... 47
3.7. Definisi Operasional ........................................................................ 49
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .............................. 50
4.1. Sejarah CV. Sakana Indo Prima ...................................................... 50
4.2. Visi dan Misi CV. Sakana Indo Prima............................................. 52
4.3. Struktur Organisasi CV. Sakana Indo Prima ................................... 52
4.4. Sarana dan Prasarana CV. Sakana Indo Prima ................................ 55
4.5. Jenis dan Harga Produk CV. Sakana Indo Prima ............................ 59
4.6. Segmentasi CV. Sakana Indo Prima ................................................ 60
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 62
5.1. Karakteristik Responden .................................................................. 62
5.1.1. Karakteristik Agen ................................................................ 62
5.1.2. Karakteristik Konsumen Akhir ............................................. 72
5.2. Kinerja Bauran Pemasaran Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima .... 81
5.2.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja pada Bauran
Pemasaran Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima ................... 81
5.2.1.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Menurut
Penilaian Agen ........................................................... 82
5.2.1.2. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Menurut
Penilaian Konsumen Akhir ........................................ 96
5.2.2. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran Bakso
Ikan CV. Sakana Indo Prima ................................................. 107
5.2.2.1. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran
antara Pihak Perusahan dengan Agen ........................ 108
5.2.2.2. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran
antara Pihak Perusahan dengan Konsumen Akhir ..... 113
5.3. Rekomendasi Perbaikan Kinerja Bauran Pemasaran Bakso Ikan.... 119
xi
BAB VI KESIMPULAN ................................................................................. 133
6.1. Kesimpulan ...................................................................................... 133
6.2. Saran ................................................................................................ 134
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 135
LAMPIRAN ..................................................................................................... 138
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Volume Penjualan Produk Bakso Ikan Tuna Tahun 2012-2016 ................ 3
2. Persyaratan Mutu dan Keamanan Bakso Ikan Sesuai SNI 7266:2014 ....... 9
3. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 26
4. Jumlah Agen Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima ..................................... 34
5. Indikator Bauran Pemasaran yang Digunakan dalam Penelitian ............... 38
6. Hasil Uji Validitas Kuesioner Bagian Agen Bakso Ikan CV. Sakana Indo
Prima .......................................................................................................... 40
7. Hasil Uji Validitas Kuesioner Bagian Konsumen Akhir Bakso Ikan CV.
Sakana Indo Prima ..................................................................................... 41
8. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ...................................................................... 43
9. Skor Penilaian Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan ........................ 44
10. Daftar Produk Olahan Ikan CV. Sakana Indo Prima.................................. 60
11. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Kategori Usia ....................... 63
12. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 63
13. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Sifat Pekerjaan ..................... 64
14. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............. 65
15. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Sumber Informasi................. 66
16. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Alasan Berjualan .................. 67
17. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Lokasi Penjualan .................. 68
18. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Lama Bergabung .................. 69
19. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Frekuensi Pembelian ............ 70
20. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Sistem Pembayaran .............. 71
xiii
21. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Cara Pembelian .................... 71
22. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Kategori Usia .... 72
23. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Jenis Kelamin .... 73
24. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Pekerjaan ........... 74
25. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ...................................................................................................... 75
26. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Pendapatan Per
Bulan .......................................................................................................... 76
27. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Sumber
Informasi .................................................................................................... 77
28. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Lama Waktu
Mengenal Produk ....................................................................................... 78
29. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Intensitas
Pembelian ................................................................................................... 79
30. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Alasan dalam
Membeli ..................................................................................................... 80
31. Tingkat Kesesuaian Variabel Produk Berdasarkan Penilaian Agen .......... 82
32. Tingkat Kesesuaian Variabel Harga Berdasarkan Penilaian Agen ............ 86
33. Tingkat Kesesuaian Variabel Tempat Berdasarkan Penilaian Agen .......... 89
34. Tingkat Kesesuaian Variabel Promosi Berdasarkan Penilaian Agen ......... 92
35. Tingkat Kesesuaian Variabel Produk Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir ........................................................................................................... 97
36. Tingkat Kesesuaian Variabel Harga Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir ........................................................................................................... 100
37. Tingkat Kesesuaian Variabel Tempat Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir ........................................................................................................... 103
38. Tingkat Kesesuaian Variabel Promosi Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir ........................................................................................................... 105
xiv
39. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran Menurut Pihak
Perusahaan dan Agen ................................................................................. 109
40. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran Menurut Pihak
Perusahaan dan Konsumen Akhir .............................................................. 113
41. Matriks Keterkaitan Karakteristik, Nilai Tingkat Kinerja, Nilai Tingkat
Kepentingan, Nilai Tingkat Kesesuaian, Kesenjangan Berdasarkan
Penilaian Agen dan Rekomendasi Perbaikan ............................................. 120
42. Matriks Keterkaitan Karakteristik, Nilai Tingkat Kinerja, Nilai Tingkat
Kepentingan, Nilai Tingkat Kesesuaian, Kesenjangan Berdasarkan
Penilaian Konsumen Akhir dan Rekomendasi Perbaikan .......................... 122
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Komponen Empat P dari Bauran Pemasaran ............................................ 19
2. Saluran Pemasaran Tingkat Nol ................................................................ 23
3. Saluran Pemasaran Tingkat Satu .............................................................. 23
4. Saluran Pemasaran Tingkat Dua ............................................................... 23
5. Saluran Pemasaran Tingkat Tiga .............................................................. 23
6. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................................. 31
7. Diagram Kartesius .................................................................................... 46
8. Diagram Jaring Laba-Laba........................................................................ 48
9. Diagram Kartesius Variabel Produk Berdasarkan Penilaian Agen ........... 83
10. Diagram Kartesius Variabel Harga Berdasarkan Penilaian Agen ............ 87
11. Diagram Kartesius Variabel Tempat Berdasarkan Penilaian Agen .......... 90
12. Diagram Kartesius Variabel Promosi Berdasarkan Penilaian Agen ......... 94
13. Diagram Kartesius Variabel Produk Penilaian Konsumen Akhir ............. 98
14. Diagram Kartesius Variabel Harga Penilaian Konsumen Akhir .............. 101
15. Diagram Kartesius Variabel Tempat Penilaian Konsumen Akhir ............ 104
16. Diagram Kartesius Variabel Promosi Penilaian Konsumen Akhir ........... 106
17. Diagram Jaring Laba-Laba Kesenjangan Penilaian Kinerja Atribut
Pemasaran Menurut Pihak Perusahaan dan Agen ..................................... 111
18. Diagram Jaring Laba-Laba Kesenjangan Penilaian Kinerja Atribut
Pemasaran Menurut Pihak Perusahaan dan Konsumen Akhir .................. 116
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Struktur Organisasi CV. Sakana Indo Prima .............................................. 138
2. Nama Agen Bakso Ikan Sakana Di Kota Depok ........................................ 139
3. Matriks Intrumen Kuesioner Penelitian ..................................................... 140
4. Kuesioner untuk Agen Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima ...................... 145
5. Kuesioner untuk konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima ..... 150
6. Tabulasi Tingkat Kepentingan Penilaian Agen .......................................... 154
7. Tabulasi Tingkat Kinerja Penilaian Agen .................................................. 155
8. Tabulasi Tingkat Kepentingan Penilaian Konsumen Akhir ....................... 156
9. Tabulasi Tingkat Kinerja Penilaian Konsumen Akhir ............................... 162
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri pengolahan ikan sebagai salah salah satu stakeholder agribisnis
perikanan menciptakan suatu produk olahan dengan menggunakan bahan baku
ikan. Adanya pengembangan produk ikan yang dilakukan oleh pelaku industri
pengolahan ikan sebagai salah satu upaya mengoptimalkan pemanfaatan produksi
hasil perikanan, serta bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan
memperpanjang masa simpan produk perikanan, sehingga dapat dikonsumsi kapan
saja dan lebih praktis. Hasil pengembangan produk olahan ikan diharapkan dapat
meningkatkan konsumsi ikan nasional dengan semakin beragam pilihan yang
ditawarkan kepada konsumen. Kesadaran masyarakat akan manfaat mengkonsumsi
ikan terhadap kesehatan yang bersamaan dengan perubahan gaya hidup
menyebabkan terjadinya pergeseran pola konsumsi masyarakat modern. Mobilitas
tinggi menuntut masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan praktis,
produk olahan ikan menjadi pilihannya. Hal tersebut dinilai sebagai peluang yang
mendasari para pelaku usaha untuk masuk ke dalam pangsa pasar produk olahan
ikan dan membuat persaingan dalam usaha pengolahan ikan menjadi lebih dinamis.
CV. Sakana Indo Prima salah satu perusahaan pengolahan ikan dengan skala
menengah. Perusahaan ini berawal dari usaha jual-beli ikan segar yang berlokasi di
wilayah Jakarta Utara. Jumlah ikan tuna yang melimpah membuat pendiri CV.
Sakana Indo Prima berpikir untuk mengembangkan produk ikan tuna segar menjadi
suatu produk olahan. Perkembangan usaha untuk pengolahan ikan dimulai pada
2
tahun 2009 sejak pabrik CV. Sakana Indo Prima berpindah lokasi ke daerah
Sawangan Depok dengan memproduksi bakso ikan. Bakso ikan tuna sebagai salah
satu produk yang dihasilkan CV. Sakana Indo Prima dan menjadi produk andalan.
Produksi bakso ikan tuna merupakan produksi terbesar dengan rata-rata
produksi sebesar 27% dibandingkan produk lainnya, seperti siomay 22,3%, kekian
14,03%, ekado 6,4%, otak-otak 4,09%, serta selebihnya 22 produk lainnya. Jenis
ikan yang digunakan sebagai bahan baku bakso ikan adalah ikan tuna. Pasokan ikan
tuna didapatkan dari wilayah Muara Baru, Jakarta Utara. Produk bakso ikan tuna
inilah yang dibuat pertama kali dan membuat CV. Sakana Indo Prima maju dan
berkembang seperti saat ini. Namun, seiring berjalannya waktu dan pasar yang
semakin kompetitif menjadi kendala bagi perusahaan dalam mengembangkan
usahanya.
Persaingan pada pangsa pasar olahan ikan yang semakin kompetitif
berpengaruh terhadap pemasaran CV. Sakana Indo Prima yaitu penurunan
penjualan. Penjualan yang terus mengalami penurunan dapat menyebabkan
kerugian pada perusahaan. Penjualan bakso ikan tuna yang awalnya sebagai produk
yang diunggulkan untuk pendapatan perusahaan, tetapi pada tahun 2017 penjualan
bakso ikan hanya berkontribusi 21 persen pada omzet perusahaan di bawah
penjualan produk siomay sebesar 24 persen. CV. Sakana Indo Prima sangat
merasakan dampak dari persaingan pasar yang kompetitif terhadap penjualan.
Empat tahun terakhir sejak tahun 2013 produk bakso ikan tuna mengalami
penurunan penjualan. Volume penjualan bakso ikan tuna CV. Sakana Indo Prima
selama lima tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 1.
3
Tabel 1. Volume Penjualan Produk Bakso Ikan Tuna Tahun 2012 - 2016
Tahun Penjualan (kg) Pertumbuhan (kg) Persentase (%)
2012 669.497,6 - -
2013 585.367,2 (84.130,4) (12,57)
2014 554.172,0 (31.195,2) (5,33)
2015 493.012,0 (61.160,0) (11,04)
2016 455.850,4 (37.161,6) (7,54)
Rata-rata 551.579,8 (53.411,8) (9,12) Sumber : Dokumen CV. Sakana Indo Prima (2017)
Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa terjadi penurunan volume penjualan
bakso ikan tuna selama lima tahun terakhir. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016
produk bakso ikan tuna mengalami penurunan sebesar 9,12 persen. Rata-rata
penurunan volume penjualan dari tahun 2012 hingga 2016 sebesar 53.411,8 kg per
tahun. Hal tersebut dapat mengindikasikan pada tahun 2025 produk bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima bisa tidak ada produksi jika tidak dilakukan penanganan dan
perbaikan terkait produk bakso ikan. Penurunan penjualan bakso ikan diduga
disebabkan oleh permasalahan yang dihadapi oleh CV. Sakana Indo Prima, seperti
berdasarkan produk yaitu kualitas produk yang berkurang dikarenakan
pengurangan komposisi ikan tuna yang digunakan dan digantikan ikan nila
sehingga berdampak pada perubahan cita rasa produk. Berdasarkan harga
permasalahan yang dihadapi yaitu kenaikan harga bahan baku yang membuat
perusahaan menaikan harga bakso ikan untuk menyesuaikan biaya produksi.
Kenaikan harga bakso ikan tersebut terjadi pada tahun 2013 dari harga
Rp14.000 per 1000 gram menjadi Rp15.000 per 1000 gram . Tahun 2017 lalu harga
bakso ikan kembali naik dari harga Rp. 15.000 per 1000 gram menjadi Rp. 17.500
per 1000 gram. Selain itu, berdasarkan distribusi menurut manager operasional CV.
Sakana Indo Prima agen bakso ikan yang beralih menjadi agen produk olahan atau
4
bahkan berhenti menjadi agen juga dianggap menjadi penyebab permasalahan
pemasaran yang terjadi. Permasalahan lainnya berdasarkan promosi, website yang
menjadi media dalam melakukan promosi secara online tidak aktif, pembagian
brosur pun hanya dilakukan pada saat mengikuti acara tertentu seperti pameran.
Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh CV. Sakana Indo Prima yaitu
persaingan. Penelitian awal dilakukan untuk mengetahui pesaing bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima yang ada di pasaran, dilakukan survei terhadap 30 orang yang
menjual produk sejenis bakso ikan di Kota Depok. Survei dilakukan kepada
pedagang keliling karena pemasaran bakso ikan untuk sampai kepada konsumen
akhir dilakukan dengan sistem keagenan yang dimana agen mempekerjakan orang
lain menjadi pedagang pengecernya untuk berjualan berkeliling bakso ikan
menggunakan gerobak. Berdasarkan hasil survei diketahui ada sebanyak 20 orang
(66,67%) yang merupakan pedagang cilok dan 10 orang (33,37%) yang merupakan
pedagang bakso tusuk. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan bahwa lebih
banyaknya pedagang cilok sebagai pesaing dibandingkan pedagang bakso sesuai
dengan yang dikatakan oleh manager operasional CV. Sakana Indo Prima bahwa
ternyata yang menjadi pesaing tidak hanya dari usaha produk sejenis bakso tusuk
tetapi juga usaha cilok.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan yang terjadi pada
bauran pemasaran, maka pihak perusahaan perlu melakukan upaya perbaikan pada
kinerja bauran pemasaran bakso ikan. Perbaikan tersebut bertujuan untuk
mempertahankan pelanggan dan menarik konsumen baru sehingga perusahaan
mampu bertahan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif dalam industri
5
pengolahan ikan dan dapat kembali meningkatkan penjualan. Melalui penelitian ini,
perusahaan dapat mengetahui bagaimana tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
bauran pemasaran bakso ikan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan yang
dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima?
2. Bagaimana kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima?
3. Apa rekomendasi perbaikan kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima.
2. Menganalisis kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima.
3. Memberikan rekomendasi perbaikan kinerja bauran pemasaran bakso ikan
CV. Sakana Indo Prima.
6
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, yaitu :
1. Bagi pihak perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan dalam
pemasaran bakso ikan.
2. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
agribisnis dan bahan pembelajaran dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperolah dalam perkuliahan.
3. Bagi pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dan
bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini hanya
mencakup identifikasi kinerja bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh
perusahaan berdasarkan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Promotion, dan
Place) pada CV. Sakana Indo Prima. Metode pengumpulan data menggunakan
kuesioner yang dibagikan dan dinilai oleh responden. Responden pada penelitian
ini adalah agen bakso ikan Sakana dan konsumen akhir. Responden dibatasi pada
agen di wilayah Depok karena agen bakso ikan terbanyak terletak di kota Depok
dan konsumen akhir bakso ikan Sakana.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan dan Olahannya
Hasil perikanan merupakan sumber daya yang sangat besar manfaatnya untuk
kehidupan manusia. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. SNI 01-2729.1-2006 menjelaskan bahwa ikan
segar merupakan hasil perikanan dengan bahan baku ikan yang mengalami
perlakuan seperti penerimaan, pencucian, penyiangan atau tanpa penyiangan,
penimbangan, pendinginan dan pengepakan. Perikanan di Indonesia terdiri dari
perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap merupakan hasil
perikanan yang didapatkan dari laut. Hasil perikanan tangkap salah satunya adalah
ikan tuna (Badan Standar Nasional, 2006:1).
Ikan tuna adalah ikan laut yang menjadi konsumsi banyak orang di dunia.
Namun pada umumnya, ada 5 jenis spesies yang paling banyak diperdagangkan dan
dikonsumsi yaitu tuna sirip kuning/madidihang, cakalang, tuna mata besar, tuna
albakor, dan tuna sirip biru (Atase Perdagangan London, 2015:5). Ikan tuna
memiliki rasa yang enak dan juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia
seperti kandungan vitamin A, B6, B12, omega-3, dan kaya akan mineral. Ikan tuna
mudah mengalami kerusakan dan penampakan eksternal merupakan pertimbangan
penting untuk menentukan nilai jual, sehinggga penanganan tuna yang dilakukan
harus cepat dan hati-hati. Secara umum produk perikanan memiliki karakteristik
yang berbeda dengan produk lainnya.
8
Ikan merupakan komoditas yang rentan terhadap kerusakan baik kerusakan
fisik, kimia, dan mikrobiologi. Menurut Adawyah (2008:5) menjelaskan bahwa
ikan merupakan bahan pangan yang mudah rusak (membusuk). Hanya dalam waktu
sekitar 8 jam sejak ikan ditangkap dan didaratkan sudah akan timbul proses
perubahan yang mengarah pada kerusakan. Karena itu agar ikan dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin perlu dilakukan pengolahan untuk
mempertahankan kualitasnya. Pengolahan merupakan cara untuk mempertahakan
ikan dari proses pembusukan, sehingga mampu disimpan lebih lama. Usaha untuk
pengolahan ikan dapat dilakukan berbagai cara, seperti penggaraman,
pemindangan, pengeringan, pengasapan ikan, fermentasi, pengolahan dengan suhu
tinggi, dan ikan dapat dilakukan diversifikasi produk olahan salah satunya bakso
ikan.
Bakso ikan merupakan salah satu bentuk pengolahan yang menggunakan
daging ikan sebagai bahan dasarnya dengan tambahan tepung tapioka dan bumbu
dengan bentuk bulat. SNI 7266:2014 menjelaskan bakso ikan merupakan produk
olahan hasil perikanan yang menggunakan lumatan daging ikan atau surimi
minimum 40% dicampur tepung dan bahan-bahan lainnya bila diperlukan, yang
mengalami pembentukan dan pemasakan (Badan Standar Nasional, 2014:2). Ikan
yang akan digunakan haruslah dipilih dari jenis yang memiliki kadar gizi dan
kelezatan yang tinggi, tidak terlalu amis, dan benar-benar masih segar (Suprapti,
2003:30). Bakso ikan yang diproduksi harus sesuai dengan persyaratan yang telah
tercantum dalam SNI 7266:2014 yang telah ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional. Persyaratan mutu dan keamanan bakso ikan dapat dilihat pada Tabel 2.
9
Tabel 2. Persyaratan Mutu dan Keamanan Bakso Ikan Sesuai SNI 7266:2014
Parameter Uji Satuan Persyaratan
1. Sensori
1.1 Kenampakan
1.2 Bau
1.3 Rasa
1.4 Tekstur
2. Kimia
2.1 Kadar air
2.2 Kadar abu
2.3 Kadar protein
2.4 Histamin*
3. Cemaran Mikroba
3.1 ALT
3.2 Eschericia coli
3.3 Salmonella
3.4 Staphylococcus
aureus
-
-
-
-
%
%
%
mg/kg
koloni/g
APM/g
per 25 g
koloni/g
Permukaan halus, tidak berongga, cerah
Spesifik produk
Spesifik produk
Padat, kompak, kenyal
Maksimal 65
Maksimal 20
Minimal 7
Maksimal 100
Maksimal 1,0 x 105
< 3
Negatif
Maksimal 1,0 x 102
Keterangan : * = untuk bahan baku yang berasal dari jenis scombroidae Sumber : Badan Standar Nasional (2014)
2.2. Pemasaran
Pemasaran memegang peranan penting dalam perusahaan, karena bagian
pemasaran berhubungan langsung dengan konsumen dan lingkungan luar
perusahaan. Pemasaran bukan hanya sekedar penjualan, karena penjualan hanya
memindahkan produk jasa dari produsen kepada konsumen atau pemilik kepada
pihak lain. Pemasaran memiliki cakupan kegiatan yang sangat luas, dimulai dari
pemilihan dan perumusan jenis produk yang diinginkan oleh konsumen, tahap ini
sangat penting bagi perusahaan karena melalui produk inilah perusahaan dapat
menciptakan dan membina loyalitas pelanggannya. Selain perumusan produk,
pemasaran juga meliputi perhitungan berapa banyak kebutuhan konsumen akan
produk tersebut, berapa besar harga yang seharusnya ditetapkan terhadap produk
tersebut tetapi tetap sesuai dengan kondisi konsumennya, bagaimana cara promosi
10
untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen, bagaimana cara
menyalurkan produk kepada konsumen, serta bagaimana cara untuk mengatasi
kondisi persaingan yang dihadapi oleh perusahaan dan sebagainya.
Menurut Lamb, Hair dan Daniel (2001:6) menyatakan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan
distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi. Selanjutnya, Kotler dan Amstrong
(2008:6) memperjelas bahwa pemasaran adalah proses dimana perusahaan
menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan
pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Sedangkan, menurut American Marketing Association yang dikutip dalam Kotler
dan Keller (2009:5) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Berbagai definisi mengenai pemasaran diatas, pada dasarnya mempunyai
persepsi yang sama dan dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu
serangkaian aktivitas untuk menciptakan nilai melalui proses pertukaran barang dan
jasa dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh
keuntungan bagi individu dan perusahaan. Kunci utama dalam pemasaran untuk
mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada sasaran yang terpilih. Perusahaan akan
11
berhasil dengan baik apabila mereka secara cermat memilih sejumlah pasar
sasarannya dan mempersiapkan program pemasaran yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan untuk masing-masing pasar yang dituju.
2.3. Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaaan. Setiap
perusahaan menginginkan bahwa kegiatan pemasaran yang dijalankan berjalan
dengan baik dalam mencapai tujuan dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Langkah untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengolahan dalam rangka
melaksanakan kegiatan yang disebut dengan manajemen pemasaran. Agar dapat
terlaksana hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan maka perlu
keterampilan khusus dari pihak manajemen yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen pemasaran secara optimal. Manajemen pemasaran terjadi ketika
setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara
untuk mencapai respon yang diinginkan dari pihak lain sesuai dengan yang
dikehendaki (Kotler dan Keller, 2009:5).
Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan dan
mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul (Kotler dan Keller, 2009:5).
Assauri (2014:12) memperjelas definis manajemen pemasaran merupakan kegiatan
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program
yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari
12
pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan)
dalam jangka panjang. Definisi manajemen pemasaran menurut kedua ahli
menjelaskan bahwa manajemen pemasaran memiliki fungsi menentukan dan
meningkatkan permintaan di pasar melalui suatu proses yang menyangkut analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan
untuk melayani pasar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
2.4. Segmentasi
Kotler (2008:46) menjelaskan dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan
konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa
perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat berbeda-beda.
Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen
terbaik yang dapat menciptakan keuntungan yang sebesarnya. Segmentasi pasar
merupakan strategi yang sangat penting dalam mengembangkan program
pemasaran. Segmentasi pasar diharapkan sebagai usaha-usaha pemasaran
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
Tjiptono dkk (2008:211) menjelaskan bahwa segmentasi pasar diartikan
sebagai proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi
kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal
kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap program pemasaran
spesifik. Definisi segmentasi pasar lainnya menurut Sumarwan (2015:28)
merupakan upaya yang dilakukan oleh pemasar untuk memperoleh ketepatan dalam
13
menggarap pasar. Segmentasi pasar ini sebagai konsep yang mendasari strategi
pemasaran perusahaan dan pengaplikasian sumber daya yang harus dilakukan
dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran.
Assauri (2014:155) mengemukakan bahwa segmentasi pasar konsumen dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa variabel, yaitu :
1. Segmentasi berdasarkan geografis
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
menjadi pasar menurut skala wilayah atau letak geografis, yang dapat
dibedakan berdasarkan :
a. Wilayah, dimana dapat diperoleh dengan segmen pasar yang berupa
pasar lokal, pasar regional, pasar nasional, dan pasar luar negeri atau
ekspor. Masing-masing pasar berdasarkan wilayah ini berbeda-beda
potensinya dengan cara menanganinya.
b. Iklim, dengan dasar ini dapat diperoleh segmen pasar yang berupa
pasar daerah pegunungan dan dataran tinggi, serta pasar daerah pantai
dan dataran rendah. Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini
memiliki kebutuhan, keinginan, selera dan preferensi yang berbeda-
beda.
c. Kota dan desa, masing-masing segmen ini memiliki potensi, motif,
perilaku, dan kebiasaan pembelian yang berbeda, sehingga
membutuhkan cara penanganan pemasaran yang berbeda.
14
2. Segmentasi berdasarkan demografis
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
menjadi bagian pasar yang menurut variabel-variabel demografis, yaitu
umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga,
pendidikan, kelas sosial, keturunan atau suku bangsa, dan agama.
3. Segmentasi berdasarkan psikografis
Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
atau pembeli menjadi bagian pasar menurut kelas sosial, gaya hidup (life
style), dan kepribadian (personality). Sebagai contoh, segmen pasar
produknya adalah masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah
berbeda dengan segmen pasar masyarakat yang bergaya hidup produktif
dan hemat, yang mementingkan kualitas dengan harga yang relatif murah.
4. Segmentasi berdasarkan tingkah laku
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen
atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel tingkah laku
dan perilaku orangnya, yang dipengaruhi dan tercermin dari
pengetahuannya, sikap, pemakaian atau anggapan mereka terhadap suatu
produk.
Penentuan segmentasi pasar membuat kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain
itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk
memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
15
2.5. Kinerja
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat
keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja merupakan gambaran
mengenai sejauh mana keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam menjalankan
tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan
misinya. Dengan kata lain, kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh
organisasi dalam periode tertentu. Menurut Chaizi Nasucha dalam Sinambela
(2012:186) kinerja organisasi didefinisikan sebagai efektifitas organisasi secara
menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yng ditetapkan dari setiap kelompok yang
berkenaan melalui usahausaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan
organisasi secara terusmenerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif.
Wibowo (2011:7) mengatakan bahwa kinerja berasal dari pengertian
performance.Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,
tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung, Berdasarkan beberapa
definisi mengenai kinerja organisasi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
organisasi merupakan hasil kerja organisasi ataupun gambaran mengenai apakah
suatu organisasi telah dapat melaksanakan kegiatan/kebijakan sesuai dengan visi
dan misi yang telah dibuat oleh organisasi.
2.5.1. Pengukuran Kinerja
Wibowo (2011:229) menjelaskan bahwa pengukuran terhadap kinerja perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi
dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai
jadwal waku yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan
16
yang diharapkan. Untuk melakukan penilaian tesebut diperlukan kemampuan untuk
mengukur kinerja sehingga diperlukan adanya ukuran kinerja. Gary Dessler dalam
Pasolong (2013:182) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah merupakan upaya
sistematis untuk membandingkan apa yang dicapai seseorang dibandingkan dengan
standar yang ada. Tujuannya, yaitu untuk mendorong kinerja seseorang agar bisa
berada diatas rata-rata. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pengukuran kinerja adalah menilai hasil kerja suatu organisasi publik. Penilaian
hasil kerja tersebut untuk melihat apakah hasil yang dicapai oleh suatu organisasi
publik telah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi
publik tersebut.
Menurut Mulyadi (2001:431), penilaian kinerja dilaksanakan dalam
duatahap utama, yaitu:
1. Tahap persiapan yang terdiri dari tiga tahap rincian, yaitu: (a) penentuan
daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab, (b)
penentuan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, (c) pengukuran
kinerja sesungguhnya.
2. Tahap penilaian yang terdiri atas tiga tahap rinci, yaitu: (a) perbandingan
kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam standar,
(b) penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya
dari yang ditetapkan dalam standar, (c) Penegakan perilaku yang
diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah yang tidak
diinginkan.
17
Oleh karena itu, pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dapat
dilakukan terhadap aktivitas dari berbagai rantai nilai yang ada pada perusahaan.
Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan
memberikan informasi tentang pelaksanaan suatu rencana di mana perusahaan
memerlukan penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian tersebut.
2.5.2. Tujuan Pengukuran Kinerja
Tujuan pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data yang
memberikan informasi akurat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan dari pengukuran kinerja menurut
Mardiasmo dalam Sinambela (2012:187), yaitu:
1. Membantu memperbaiki kinerja agar kegiatan terfokus pada tujuan dan
sasaran program unit kerja.
2. Pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan.
3. Mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan.
2.6. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang terpadu dan saling
menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang pemasaran didukung
oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran
distribusi yang baik, dan promsi yang efektif. Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:62) mendefinisikan bauran pemasaran merupakan kumpulan alat pemasaran
taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang
18
diinginkannya di pasar sasaran. Sependapat dengan itu, Assauri (2014:198)
menjelaskan bahwa bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli.
Kerin dan Peterson (2015:12) mengungkapkan bahwa bauran pemasaran
umumnya mengkombinasikan aktivitas-aktivitas yang dapat dikendalikan oleh
organisasi. Bauran tersebut mencakup jenis produk, jasa, atau ide yang ditawarkan
(strategi produk), bagaimana bauran terseut akan dikomunikasikan kepada para
pembeli (strategi komunikasi/promosi), metode untuk mendistribusikan penawaran
kepada pembeli (strategi distribusi), dan jumlah pembeli yang akan membayar atas
penawaran tersebut (strategi harga).
Menurut definisi para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan alat pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi,
dan promosi untuk mempegaruhi permintaan produk di pasar dan mendapatkan
respon serta dapat memuaskan pasar sasaran. Sehubungan dengan pengertian
bauran pemasaran yang telah dijelaskan, menurut Kotler dan Keller (2009:24)
konsep bauran pemasaran terdiri dari 4P, yaitu product (produk), price (harga),
place (tempat), dan promotion (promosi).
19
Gambar 1. Komponen Empat P dari Bauran Pemasaran Sumber : Kotler dan Keller (2009)
Adapun pengertian dari masing-masing bauran pemasaran adalah sebagai
berikut :
1. Produk (Product)
Banyak orang berpikir bahwa sebuah produk merupakan tawaran
berwujud, namun produk sebenarnya bisa lebih dari itu. Menurut Kotler dan
Keller (2007:4) produk merupakan segala sesuatu yang dapat diberikan kepada
sesorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Tjiptono (2008:95)
memperjelas bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang
bersangkutan. Secara luas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan.
Bauran Pemasaran
Produk
Ragam produk
Kualitas
Desain
Fitur
Nama merek
Kemasan
Ukuran
Layanan
Jaminan
Pengembalian
Harga
Harga terdaftar
Diskon
Periode
pembayaran
Syarat kredit
Promosi
Promosi
penjualan
Periklanan
Tenaga penjualan
Hubungan
masyarakat
Pemasaran
langsung
Tempat
Saluran
Cakupan
Pilihan
Lokasi
Persediaan
Transportasi
20
Produk memiliki bentuk yang sangat beragam serta memiliki pengertian
yang lebih luas lagi daripada pada barang fisik, tetapi juga produk tersebut
dapat jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi,
dan ide-ide. Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar (Sumarwan,
2015:41). Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan,
merek, label, pelayanan, dan jaminan.
Tjiptono dkk (2008:96) menjelaskan bahwa pemasar dalam
merencanakan penawaran atau produk perlu memahami lima tingkatan produk,
yaitu :
1. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
Bagi konsumen, level produk ini dilihat dari manfaatnya.
2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi
produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat
berfungsi). Konsumen melihat produk level ini dari sisi
fungsionalnya.
3. Produk harapan, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya secara formal (layak) diharapkan dan
disepakati untuk dibeli. Kelayakan produk yang menjadi kebutuhan
21
konsumen. Contoh tamu hotel yang mengharapkan tempat tidur yang
bersih.
4. Produk pelengkap, yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi
atau ditambah berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat
memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing. Level produk ini bagi kebutuhan konsumen bertujuan untuk
memenuhi kepuasan konsumen.
5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan suatu produk di masa mendatang. Bagi
konsumen produk potensial untuk memperbaiki produk di masa
depan.
2. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen utuk
mendapatkan suatu produk yang dihasilkan perusahaan. Menurut Tjiptono
(2008:151) menyebutkan bahwa harga merupakan satu–satunya unsur bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah
uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang
ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.
Penetapan harga sebuah produk menjadi salah satu keputusan strategis
perusahaan yang harus dilakukan dengan tepat karena harga akan menentukan
penjualan produk sekaligus mempengaruhi pendapatan perusahaan. Bagi
22
konsumen harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Bagi konsumen, harga merupakan biaya
yang harus dikeluarkan atau dibelanjakan untuk mendapatkan nilai atau
manfaat dari barang dan jasa yang dibeli (Sumarwan, 2015:63). Oleh karena
itu, perusahaan harus memahami benar bagaimana nilai dan mafaat barang dan
jasa yang akan dijual sebelum menetapkan harga yang tepat bagi produknya.
Terdapat beberapa keputusan yang menyangkut harga yaitu daftar harga,
diskon/rabat, jangka waktu pembayaran, dan syarat kredit.
3. Distribusi/Tempat (Place)
Tempat menyangkut beberapa kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan. Hal ini
berhubungan dengan saluran disrtibusi. Menurut Sumarwan (2015:101)
menjelaskan bahwa saluran pemasaran atau distribusi merupakan para pelaku
bisnis yang terlibat dalam mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen
akhir.
Jumlah saluran pemasaran dapat terdiri dari beberapa tingkat yang
menggambarkan berapa jumlah pelaku bisnis yang terlibat dalam
mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen akhir. Berikut pola
saluran pemasaran menurut Sumarwan (2015:101) :
1. Saluran Tingkat Nol, sering disebut sebagai saluran pemasaran langsung
yaitu saluran pemasaran yang mendistribusikan produk dari produsen
langsung ke konsumen akhir. Pelaku utama adalah produsen dan tidak ada
pelaku bisnis perantara antara produsen dengan konsumen.
23
Gambar 2. Saluran Pemasaran Tingkat Nol
2. Saluran Tingkat Pertama, yaitu saluran yang terdiri dari dua pelaku bisnis,
produsen dan pengecer. Pengecer adalah salah satu pelaku bisnis perantara
yang ada antara produsen dengan konsumen akhir. Saluran tingkat satu
adalah saluran yang memiliki satu perantara antara produsen dengan
konsumen.
Gambar 3. Saluran Pemasaran Tingkat Satu
3. Saluran Tingkat Dua, memiliki dua pelaku bisnis perantara antara
produsen dengan konsumen. Pelaku perantara pertama biasanya disebut
distributor utama atau pedagang besar atau agen grosir. Perantara kedua
biasanya adalah para pengecer.
Gambar 4. Saluran Pemasaran Tingkat Dua
4. Saluran Tingkat Tiga. Saluran pemasaran yang terdiri dari produsen dan
tiga pelaku bisnis perantara antara produsen dengan konsumen. Produsen
menyakurkan produknya ke distributor atau pedagang besar yang
kemudian menyalurkannya ke sub-distributor atau agen atau grosir, dan
akhirnya menyalurkannya ke pengecer seperti warung, toko, swalayan,
supermarket, atau mini market.
Gambar 5. Saluran Pemasaran Tingkat Tiga
Produsen Konsumen
Produsen Pengecer Konsumen
Produsen Distributor Konsumen Pengecer
Produsen Distributor Konsumen Agen Pengecer
24
4. Promosi (Promotion)
Komponen bauran keempat adalah komunikasi atau disebut juga
promosi. Promosi memiliki arti luas yaitu komunikasi. Sedangkan, promosi
dalam arti sempit adalah intensif yang diberikan ke konsumen, pengecer, atau
distributor (Sumarwan, 2015: 129). Istilah promosi banyak diartikan sebagai
upaya membujuk orang untuk menerima produk, konsep, dan gagasan.
Sedangkan Kotler dan Keller (2007:204) menjelaskan komunikasi pemasaran
adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau
tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Tujuan utama dari
komunikasi adalah mempengaruhi perilaku dan sikap konsumen. Perusahaan
harus memastikan bahwa produk yang dikomunikasikan adalah produk yang
memenuhi kebutuhan konsumen dengan fitur atau atribut yang memenuhi
standar dan selera konsumen.
Menurut Lamb, Hair dan Daniel (2001:146) promosi yang tepat
merupakan sesuatu yang diyakini manajemen akan sesuai dengan kebutuhan
target pasar dan memenuhi tujuan organisasi keseluruhan. Persaingan dalam
memasarkan berbagai jenis usaha semakin tinggi, sehingga membuat para
pengusaha lebih giat untuk memasarkan produk yang mereka buat dengan
berbagai promosi yang mereka lakukan.
Kotler dan Keller (2007:204) menjelaskan bauran komunikasi atau
promosi terdiri dari enam cara, yaitu :
25
1. Iklan. Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan oleh orang dan
berupa promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah
ditentukan.
2. Promosi penjualan Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk
mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa.
3. Acara khusus dan pengalaman. Perusahaan mensponsori kegiatan
dan program-program yang dirancang untuk menciptakan ineraksi
setiap hari atau interaksi yang berkaitan dengan merek.
4. Hubungan masyarakat dan pemberitaan. Berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan
atau masing-masing produknya.
5. Pemasaran langsung. Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail,
atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan
atau bedialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
6. Penjualan pribadi. Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa
calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.
26
2.7. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, terdapat penelitian-penelitian terdahulu yang menunjang skripsi ini. Berikut ini penelitian terdahulu yang
sejenis dengan penelitian ini dapat ilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
(Tahun) Judul Rumusan Masalah Metodologi Hasil
Sri Yulianti
(2014)
Analisis
Proses
Pengambilan
Keputusan
Pembelian
dan Tingkat
Kinerja
Atribut
Produk pada
Restoran
Bebek Goreng
H. Slamet
Bogor
1. Bagaimana karakteristik
konsumen Restoran
Bebek Goreng H. Slamet
Bogor?
2. Bagaimana proses
pengambilan keputusan
pembelian oleh
konsumen Restoran
Bebek Goreng H. Slamet
Bogor?
3. Bagaimana tingkat
kepuasan konsumen
terhadap kinerja
berdasarkan atribut yang
terdapat di Restoran
Bebek Goreng H. Slamet
Bogor?
Analisis
deskriptif,
Importance
Performance
Analysis
(IPA) dan
Customer
Satisfaction
Index (CSI)
1. Karakteristik konsumen Restoran Bebek Goreng H.
Slamet Bogor sebagian besar berjenis kelamin laki-
laki, berusia 17-27 tahun, berasal dari Bogor,
mayoritas responden berpendidikan sarjana, belum
menikah, pelajar/mahasiswa dan pegawai swasta,
dan pendapatan pengujung dari semua kalangan.
2. Hasil analisis pada proses pengambilan keputusan
menunjukkan bahwa, pada tahap pengenalan
kebutuhan sebagian besar pengunjung restoran
makan di luar rumah lebih dari 7 kali dengan
motivasi mencari makanan yang enak, dan manfaat
yang dicari ketika makan di luar rumah adalah
untuk menghilangkan rasa lapar. Pada tahap
pencarian informasi, informasi diperoleh dari
teman dan keinginan sendiri. Atribut yang
dipertimbangkan menjadi fokus perhatian ketika
mengunjungi restoran yaitu cita rasa makanan yang
27
enak. Pada tahap evaluasi alternatif pertimbangan
awal konsumen berkunjung ke restoran karena cita
rasa makanan dan konsumen memilih Restoran
Bebek Goreng H. Slamet karena cita rasa
makannya enak. Pada tahap keputusan pembelian,
waktu kunjungan ke restoran tidak tentu,
tergantung situasi, dan biasanya kunjungan
dilakukan pada siang hari dan sore hari. Pada tahap
evaluasi pasca pembelian, sebagian besar
konsumen merasa puas setelah makan di restoran
dan berminat untuk melakukan pembelian kembali.
Jika ada kenaikan harga sebagian besar konsumen
bersedia untuk tetap berkunjung kembali ke
restoran.
3. Pengukuran terhadap tingkat kepuasan atribut
Restoran Bebek Goreng H. Slamet Bogor dengan
analisis CSI diperoleh hasil sebesar 72.74 persen,
artinya para pelanggan telah merasa puas terhadap
kinerja yang diberikan oleh Restoran Bebek
Goreng H. Slamet Bogor. Berdasarkan hasil
analisis, kinerja atribut yang dinilai belum
memenuhi kepentingan konsumen dan harus
mendapatkan prioritas utama yaitu atribut bauran
pemasaran harga, bauran pemasaran bukti fisik
yang terdiri dari atribut kebersihan ruang makan,
ketersediaan dan kebersihan toilet, ketersediaan dan
kebersihan wastafel, ketersediaan area parkir, dan
bauran pemasaran proses kesiganpan pramusaji
28
dalam menangani keluhan konsumen. Sedangkan
atribut yang harus dipertahankan kinerjanya yaitu
cita rasa makanan, kebersihan makanan dan
minuman yang disajikan. kenyamanan restoran,
keramahan dan kesopanan pramusaji, kecepatan
penyajian hidangan.
Marsella
Belda
Annellys
(2015)
Analisis
Kinerja
Atribut Mutu
Layanan Pada
Kepuasan
Pelanggan
Hotel Horison
Utama
Malang
1. Bagaimana karakteristik
pelanggan Hotel Horison
Ultima Malang ?
2. Atribut-atribut pelayanan
apakah yang dimiliki dan
bagaimana tingkat
kinerja serta tingkat
kepentingan atribut mutu
pelayanan di Hotel
Horison Ultima Malang?
3. Bagaimana tingkat
kepuasan pelanggan
terhadap mutu jasa
pelayanan yang
diberikan Hotel Horison
Ultima Malang ?
4. Bagaimana hubungan
karakteristik pelanggan
dengan tingkat kepuasan
?
Importance
Performance
Analysis
(IPA) dan
Customer
Satisfaction
Index (CSI).
1. Karakteristik pelanggan hotel Horison Ultima
Malang sebagian besar didominasi oleh laki-laki
(52.6%). Rataan usia 26-30 tahun, pendapatan
sebesar Rp3 000 001-Rp5 000 000 serta pekerjaan
sebagian besar didominasi oleh PNS dengan
pengeluaran Rp1 500 001-Rp3 000 000.
2. Terdapat 17 atribut mutu layanan pada hotel
Horison Ultima Malang. Dari Matriks IPA terdapat
8 atribut berada di kuadran satu dan didominasi
oleh dimensi tangibles, dengan kata lain hampir
sebagian besar atribut penting hotel Horison Ultima
Malang terkait dengan dimensi tangibles (kondisi
fisik dan fasilitas) harus diperbaiki kinerjanya.
3. Tingkat Kepuasan pelanggan terhadap kinerja hotel
Horison Ultima Malang 68% berada pada rentang
puas, maka untuk memperbaiki dan meningkatkan
daya saing hotel Horison Ultima Malang,
manajemen harus meningkatkan tingkat kepuasan
minimal 16,3%, agar dicapai rentang sangat puas.
4. Karakteristik pelanggan yang berpengaruh terhadap
tingkat kepuasan ialah karakteristik usia pelanggan.
29
Siti Maysarah
(2010)
Analisis
Kinerja
Atribut
Kepuasan
Pelanggan
Pada Kualitas
Layanan PT.
Telkomsel
Grapari Bogor
1. Bagaimana karakteristik
pelanggan Telkomsel
Grapari Bogor?
2. Atribut-atribut pelayanan
apa saja yang dimiliki
dan bagaimana tingkat
kinerja atribut kualitas
pelayanan di Grapari
Bogor?
3. Bagaimana tingkat
kepentingan atribut
kualitas pelayanan di
Grapari Bogor?
4. Bagaimana tingkat
kepuasan pelanggan
terhadap kualitas jasa
pelayanan yang
diberikan oleh Grapari
Bogor?
5. Bagaimana hubungan
antara karakteristik
pelanggan Grapari Bogor
dengan kepuasan
pelanggan?
Importance
Performance
Analysis
(IPA) dan
Customer
Satisfaction
Index (CSI)
1. Karakteristik pelanggan yang datang ke Grapari
Bogor adalah pria (55%), komposisi usia antara 21-
30 tahun (45%), pendapatan antara Rp. 1.000.001-
Rp. 3.000.000 (41%). Pekerjaan pegawai swasta
(38%) pendidikan terakhir S1 (57%) dan
pengeluaran untuk biaya komunikasi Rp. 100.000-
Rp. 300.000/bulan (51%). Pertimbangan utama
datang ke Grapari Bogor adalah pelayanan yang baik
(49%).
2. Atribut kualitas pelayanan yang dianalisis sebanyak
25 atribut. Atribut yang dianggap paling penting
adalah kemampuan dalam menjaga kerahasiaan
serta kepercayaan pelanggan (4,84).
3. Nilai rataan tingkat kepentingan dihasilkan skor 4,52
dan nilai rataan tingkat kinerja adalah 4,02 yang berarti
masih ada gap atau kesenjangan antara pelayanan yang
diinginkan dengan pelayanan yang diterima pelanggan
sebesar 0,5. 4. Nilai dari Customer Satisfaction Index (CSI)
dihasilkan 80,43% yang berarti kinerja Grapari Bogor
berada pada tingkat puas. 5. Perbedaan karakteristik pelanggan akan
mengakibatkan perbedaan penilaian terhadap tingkat
kepuasan yang diberikan. Karakteristik pelanggan
yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
pelanggan adalah karakteristik pekerjaan dikarenakan
nilai probability < 0,05 maka tolak Ho.
30
2.8. Kerangka Pemikiran
CV. Sakana Indo Prima merupakan salah satu perusahaan pengolahan ikan
yang memproduksi dan memasarkan produk olahan ikan, salah satunya adalah
bakso ikan. Pada awalnya penjualan bakso ikan mengalami peningkatan dan
menjadi produk andalan perusahaan, namun berdasarkan data penjualan 5 tahun
terakhir sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 volume penjualan bakso ikan
mengalami penurunan. Penurunan volume penjualan bakso ikan menyebabkan CV.
Sakana Indo Prima mengalami kerugian, sehingga perusahan perlu melakukan
perbaikan kinerja bauran pemasaran bakso ikan yang telah dilakukan.
Proses perbaikan kinerja bauran pemasaran pada penelitian ini dilakukan
berdasarkan bauran pemasaran 4P (product, price, place, promotion) sebagai
atribut yang akan dinilai. Alat analisis yang digunakan dengan metode Importance
and Performance Analysis (IPA) dan spider web analysis. Importance and
Performance Analysis digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja setiap atribut yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui tingkat
kesesuaian atribut bauran pemasaran. Sedangkan, spider web analysis untuk
membandingkan tingkat kesesuaian atribut penilaian perusahaan dengan
konsumen, dengan tujuan melihat perbandingan apakah tingkat kesesuaian yang
diharapkan konsumen sudah sesuai dengan yang sudah dilakukan perusahaan,
sehingga telihat kesenjangan terhadap kinerja pemasaran bakso ikan CV. Sakana
Indo Prima. Kerangka pemikiran penelitian analisis kinerja atribut pemasaran
bakso ikan pada CV. Sakana Indo Prima dapat dilihat pada Gambar 6.
31
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional
Penurunan Penjualan Bakso Ikan Pada CV.
Sakana Indo Prima
Penilaian Tingkat Kepentingan
Atribut Buaran Pemasaran
Penilaian Tingkat Kinerja
Atribut Bauran Pemasaran
Atribut Pemasaran
Berdasarkan Bauran Pemasaran 4P :
- Produk - Promosi
- Harga - Tempat
Kinerja Bauran Pemasaran
Rekomendasi Perbaikan Kinerja Bauran
Pemasaran Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima
Importance
Performance
Analysis dan
Analisis
Jaring Laba-
Laba
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di CV. Sakana Indo Prima yang berlokasi di Parung
Poncol, RT.04 RW.02 Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini
dilakukan secara purposive (sengaja) oleh penulis dengan pertimbangan bahwa
perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pengolahan ikan terbaik di
Indonesia karena telah mendapatkan predikat Unit Pengolahan Ikan Terbaik di
Indonesia tahun 2016. Penelitian ini dimulai pada Juli hingga Desember 2017.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari
narasumber. Data primer ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan
pihak perusahaan yang berkompeten dan paham terkait pemasaran bakso ikan, serta
bersumber dari kuesioner. Sedangkan, data sekunder merupakan data yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung dari narasumber, tetapi melalui sumber
lain, seperti studi literatur, dokumen perusahaan, dan penelitian terdahulu. Data
sekunder dalam penelitian ini diantaranya adalah data yang diperoleh dari
dokumentasi CV. Sakana Indo Prima, buku referensi, skripsi, jurnal, dan situs
internet yang relevan dengan obyek penelitian.
33
3.3. Populasi dan Sampel
Tidak semua obyek yang akan diteliti dapat diamati dengan baik karena
adanya keterbatasan sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel pada
populasinya. Populasi adalah keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak kita
uji (Suliyanto, 2009:90). Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima.
3.3.1. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang karakteristiknya hendak kita uji
(Suliyanto, 2009:90). Meskipun sampel hanya merupakan bagian dari populasi,
kenyataannya yang diproleh dari sampel itu harus dapat menggambarkan dalam
populasi. Teknik pengambilan data sampel ini didasarkan oleh pertimbangan
tertentu, misalnya keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat
mengambil sampel yang besar dan jauh.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari agen bakso ikan dan konsumen akhir
dari bakso ikan CV. Sakana Indo Prima. Agen bakso ikan Sakana merupakan
konsumen langsung dari CV. Sakana Indo Prima. Perusahaan tidak menjual
produknya langsung kepada konsumen akhir. Konsumen akhir bakso ikan Sakana
merupakan konsumen yang langsung mengkonsumsi bakso ikan Sakana dan
membelinya di pedagang pengecer bakso ikan Sakana. Pengambilan data sampel
pun dibatasi lingkup wilayahnya di Kota Depok karena agen bakso ikan Sakana
terbanyak berada di kota Depok dibandingkan dengan wilayah pemasaran lainnya.
Data jumlah agen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima dapat dilihat pada Tabel 4.
34
Tabel 4. Jumlah Agen Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima
Lokasi Agen Jumlah
Depok 15 agen
Jakarta 11 agen
Tangerang 10 agen
Bogor 9 agen
Bekasi 7 agen
Jawa Tengah 2 agen
Total 54 agen Sumber : Dokumen CV. Sakana Indo Prima (2017)
3.3.2. Metode Penarikan Sampel
Jumlah sampel agen bakso ikan Sakana yang digunakan dalam penlitian ini
sebanyak 15 orang yang merupakan agen bakso ikan Sakana di wilayah Depok.
Sedangkan, jumlah sampel untuk konsumen akhir bakso ikan yang jumlah populasi
konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima jumlahnya besar dan tidak
diketahui secara pasti, maka diambil beberapa sampel untuk mewakili populasi dari
konsumen akhir bakso ikan Sakana. Menurut Rao dalam Sujarweni dan Endrayanto
(2012:17) jika penelitian memiliki populasi yang jumlah dan besarnya tidak
diketahui secara pasti maka menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑛 =𝑍2
4(𝑀𝑜𝑒2) 𝑛 =
1,962
4(0,12) = 96,04
Keterangan :
n = jumlah sampel
Z = tigkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel atau
distribusi normal pada taraf signifikan 95% = 1,96
Moe = Margin of error (tingkat kesalahan maksimum pengambilan
sampel yang masih dapat diterima) 10%
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah sampel didapatkan hasil 96,04 yang
dibulatkan menjadi 97. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
112 orang responden, yang terdiri dari 15 responden agen bakso ikan CV. Sakana
35
Indo Prima dan 97 responden konsumen akhir dari bakso ikan CV. Sakana Indo
Prima. Teknik pengambilan sampel berdasarkan teknik Accidental Sampling yaitu
pengambilan sampel secara kebetulan, penelitian ini dilakukan dengan memilih
responden yang terdekat atau yang pertama kali berhasil dijumpai oleh peneliti.
Pertimbangan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah konsumen
yang telah melakukan pembelian dan pernah mengkonsumsi bakso ikan Sakana,
serta konsumen yang telah berusia 17 tahun atau lebih, dinyatakan dengan
mengajukan pertanyaan terkait usia sebelum memulai mengisi kuesioner.
Penentuan usia 17 tahun atau lebih dengan alasan sudah mampu mengambil
keputusan atas dirinya, mampu memahami pertanyaan yang diberikan, dan mampu
memberikan penilaian yang benar. Selain itu, terdapat 3 responden dari pihak CV.
Sakana Indo Prima, yaitu manajer operasional dan dua karyawan bagian
penjualan.Responden dari pihak perusahaan diperlukan untuk mengetahui penilaian
kinerja atribut pemasaran dari pihak perusahaan yang selanjutnya untuk
dibandingkan dengan penilaian kinerja atribut pemasaran dari agen dan konsumen
akhir.
3.4. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan selama
penelitian berlangsung dengan beberapa cara, yaitu :
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu cara melakukan pengumpulan data yang disajikan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Metode yang digunakan
36
dalam penelitian ini dengan cara penyebaran kuesioner kepada agen,
konsumen akhir, dan pihak perusahaan (manajer operasional dan bagian
penjualan) menggunakan kuesioner dengan skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan dan kinerja dari kegiatan
pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima. Kuesioner yang disebarkan
kepada konsumen memiliki skala dengan rentang skor 1 hingga 5 untuk
memudahkan dalam menganalisis data. Penilaian pada tingkat kepentingan
meliputi 1 (tidak penting), 2 (kurang penting), 3 (cukup penting), 4
(penting), dan 5 (sangat penting). Pada tingkat kinerja skor meliputi 1 (tidak
baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), dan 5 (sangat baik).
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data terkait
dengan pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima dengan cara tanya
jawab antara pewawancara dengan narasumber. Wawancara dilakukan
kepada manajer operasional, karyawan bagian penjualan, beberapa agen,
dan beberapa konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima.
3. Studi pustaka
Studi pustaka yang dilakukan mengacu pada literatur-literatur yang
berkaitan dan dianggap relevan dengan penelitian. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan mempelajari buku referensi, skripsi, dan media lainnya.
37
3.5. Penyusunan Variabel dan Indikator
Penyusunan variabel mengacu pada konsep bauran pemasaran yang
dikemukakan oleh Philip Kotler dan Kevin L. Keller dengan penyesuaian terhadap
bauran pemasaran yang ada di CV. Sakana Indo Prima. Konsep bauran pemasaran
tersebut meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi. CV. Sakana Indo Prima
menekankan pada pemasaran produk sehingga konsep bauran pemasaran 4P
(product, price, promotion, place) yang dianalisis dalam penelitian ini. Penyusunan
indikator yang menjadi atribut kinerja pemasaran berdasarkan pada komponen
bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:24) yaitu :
1. Produk : ragam produk, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, ukuran,
layanan, jaminan pengembalian.
2. Harga : harga terdaftar, diskon, periode/sistem pembayaran, syarat kredit.
3. Tempat : saluran pemasaran, cakupan pemasaran, lokasi, persediaan, dan
transportasi.
4. Promosi : promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, hubungan
masyarakat, pemasaran langsung.
Indikator dalam penelitian ini berdasarkan teori bauran pemasaran yang
sudah dijelaskan di atas dan selanjutnya disesuaikan dengan keadaan pemasaran di
CV. Sakana Indo Prima untuk dijadikan atribut-atribut pemasaran yang kemudian
disusun menjadi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.
38
Tabel 5. Indikator Bauran Pemasaran yang Digunakan dalam Penelitian
Bauran Pemasaran
Produk Harga Tempat Promosi
Bauran produk :
1. Kualitas
2. Nama merek
3. Kemasan
4. Pelayanan
5. Jaminan
Bauran harga :
1. Harga
terdaftar
2. Sistem
pembayaran
Bauran tempat :
1. Lokasi
2.Distribusi
3. Persediaan
4. Transportasi
5. Cakupan
6. Saluran pemasaran
Bauran promosi :
1. Promosi
penjualan
2. Periklanan
3. Tenaga
penjualan
3.6. Metode Analisis Data
Metode pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari uji instrumen
penelitian, analisis deskriptif, metode Importance Performance Analysis (IPA), dan
analisis jaring laba-laba. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan
program komputer SPSS versi 16 dan Microsoft Excel.
3.6.1. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk menguji kuesioner penelitian.
Kuesioner penelitian harus dapat dipercaya dan valid, sehingga kuesioner harus
diuji terlebih dahulu kelayakannya sebelum disebarkan kepada responden. Uji yang
dilakukan adalah uji reliabilitas dan uji validitas. Masing-masing uji validitas dan
uji reliabilitas dilihat atribut yang valid dan reliabel. Apabila atribut tidak valid
ataupun reliabel maka atribut tersebut akan dihapus dari pertanyaan kuesioner
hingga semua atribut menjadi valid dan reliabel. Uji instrumen penelitian dilakukan
terhadap 15 responden yang merupakan agen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
dan 30 responden yang merupakan konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo
39
Prima dengan menyebarkan kuesioner pendahuluan yang berupa pertanyaan untuk
tingkat kepentingan dan kinerja atribut pemasaran.
3.6.1.1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Hasil penelitian yang
valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Menurut Suliyanto (2009:149), kriteria pengujian tes validitas berdasarkan
keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid bisa dilakukan
dengan beberapa cara :
1. Koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Sugiyono,
1999 dalam Suliyanto, 2009:149)
2. Koefisien korelasi product moment > rtabel (α ; n-2) n = jumlah sampel
3. Nilai sig. ≤ α
Rumus yang digunakan untuk uji validitas mencari koefisien korelasi product
moment digunakan rumus sebagai berikut:
𝒓 =𝒏(∑ 𝑿𝒀) − (∑ 𝑿 ∑ 𝒀)
√[𝒏 ∑ 𝑿𝟐 − (∑ 𝑿)𝟐][𝒏 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐]
Keterangan :
r = koefisien korelasi Y = skor total dari variabel untuk responden
ke-n
n = jumlah responden X = skor variabel (jawaban responden)
40
Perhitungan uji validitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan software
SPSS selain dengan rumus tersebut. Hasil uji validitas yang diolah menggunakan
software SPSS versi 16 seperti pada Tabel 6 dan Tabel 7.
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Kuesioner Bagian Agen Bakso Ikan CV. Sakana Indo
Prima
Variabel Pearson Correlation
Keterangan Pertanyaan Kepentingan Kinerja
Produk 1 0,761 0,660 Valid
2 0,363 0,124 Tidak valid
3 0,667 0,425 Valid
4 0,722 0,354 Valid
5 0,518 0,404 Valid
6 0,625 0,601 Valid
7 0,733 0,678 Valid
8 0,765 0,531 Valid
9 0,722 0,310 Valid
10 0,677 0,664 Valid
11 0,115 0,523 Tidak valid
12 0,554 0,649 Valid
13 0,507 0,159 Tidak valid
14 0,622 0,367 Valid
Harga 15 0,674 0,619 Valid
16 0,584 0,724 Valid
17 0,686 0,219 Tidak valid
18 0,587 0,524 Valid
Tempat 19 0,618 0,677 Valid
20 0,461 0,601 Valid
21 0,507 0,601 Valid
22 0,529 0,679 Valid
23 0,764 0,439 Valid
24 0,580 0,368 Valid
25 0,055 0,190 Tidak valid
26 0,749 -0,055 Tidak valid
Promosi 27 0,811 0,685 Valid
28 0,803 0,705 Valid
29 0,802 0,591 Valid
30 0,737 0,710 Valid
31 0,875 0,434 Valid Sumber : Hasil kuesioner, diolah (2017)
41
Tabel 7. Hasil Uji Validitas Kuesioner Bagian Konsumen Akhir Bakso Ikan CV.
Sakana Indo Prima
Variabel Pearson Correlation
Keterangan Pertanyaan Kepentingan Kinerja
Produk 1 0,498 0,425 Valid
2 0,332 0,550 Valid
3 0,438 0,436 Valid
4 0,353 0,684 Valid
5 0,567 0,560 Valid
6 0,603 0,682 Valid
7 0,452 0,541 Valid
8 0,492 0,607 Valid
9 0,452 0,448 Valid
10 0,695 0,433 Valid
11 0,581 0,558 Valid
12 0,662 0,572 Valid
Harga 13 0,468 0,464 Valid
14 0,604 0,574 Valid
15 0,747 0,520 Valid
Tempat 16 0,664 0,485 Valid
17 0,748 0,481 Valid
18 0,559 0,465 Valid
19 0,794 0,529 Valid
Promosi 20 0,551 0,313 Valid
21 0,671 0,239 Tidak valid
22 0,659 0,684 Valid
23 0,549 0,684 Valid Sumber : Hasil kuesioner, diolah (2017)
Kriteria yang digunakan untuk menyatakan bahwa data tersebut valid atau
tidak adalah jika nilai pearson correlation > 0,3, dinyatakan butir pernyataan valid
dan jika nilai pearson correlation < 0,3, dinyatakan butir pernyataan tidak valid.
Butir pertanyaan yang valid dapat digunakan kembali dan butir pertanyaan yang
tidak valid dihilangkan karena tidak terpakai untuk kuesioner selanjutnya. Hasil uji
validitas atas kuesioner yang telah disebar dan dinilai oleh 15 responden yang
merupakan agen bakso ikan dan 30 responden yang merupakan konsumen akhir
bakso ikan.
42
3.6.1.2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang telah diuji validitas maka langkah selanjutnya yaitu menguji
reliabilitas. Menurut Suliyanto (2009:149) reliabiltas pada dasarnya adalah sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Berdasarkan metode pendekatannya,
secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabiltas eksternal dan reliabiltas
internal. Secara ekternal pengujian dilakukan dengan teknik paralel dan teknik
ulang. Uji reliabiltas internal diperoleh dengan menganalisis data dari satu kali
pengetesan. Ada beberapa cara untuk menguji reliabilitas internal, yaitu dengan
rumus Spearman-Brown, Flanagant, Rulon, K-R21, Hyot, dan Cronbach Alpha
(Suliyanto, 2009:153).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha
untuk menentukan apakah instrumen penelitian reliabel atau tidak. Kriteria suatu
instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Umar (2003:207) menyatakan untuk menentukan
reliabilitas instrumen dengan teknik Cronbach Alpha, maka rumus yang digunakan
yaitu:
𝒓𝟏𝟏 = [𝒌
𝒌 − 𝟏] [𝟏 −
∑ 𝝈𝒃𝟐
𝝈𝒕𝟐
]
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
𝜎𝑏2 = jumlah varian butir
𝜎𝑡2 = varian total
43
Perhitungan uji reliabilitas selain dengan rumus tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan software SPSS. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian dengan
software SPSS versi 16 seperti data pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Responden Croanbach Alpha
Keterangan Kepentingan Kinerja
Agen 0,753 0,737 Reliabel
Konsumen 0,747 0,739 Reliabel
Sumber : Hasil kuesioner, diolah (2017)
3.6.2. Metode Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis (IPA) penting bagi perusahaan
untuk mengetahui atribut mana yang harus diprioritaskan perbaikan kinerja
berdasarkan penilaian konsumen. Supranto (2011:239) menjelaskan bahwa metode
importance performance analysis digunakan untuk mengukur indikator atau atribut
yang mempengaruhi kepuasan konsumen dari tingkat kepentingan yang diharapkan
konsumen dengan tingkat kinerja yang diberikan kepada konsumen. Tingkat
kinerja menunjukkan bagaimana hasil atau capaian atribut yang diterima oleh
konsumen dan tingkat kepentingan menunjukkan seberapa penting iatribut tersebut
bagi konsumen. Proses metode importance performance analysis (IPA) secara rinci
diuraikan sebagai berikut :
1. Menentukan tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat
kinerja atribut bauran pemasaran bakso ikan Sakana melalui perbandingan
bobot kinerja dengan bobot kepentingan. Skor untuk menilai kinerja dan
kepentingan dapat dilihat pada Tabel 9.
44
Tabel 9. Skor Penilaian Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan
Nilai Kinerja Kepentingan
1 Tidak baik Tidak penting
2 Kurang baik Kurang penting
3 Cukup baik Cukup penting
4 Baik Penting
5 Sangat baik Sangat penting Sumber : Supranto (2011)
Penilaian kinerja dan kepentingan konsumen dirumuskan seperti berikut :
𝑇𝑘𝑖 =𝑥𝑖
𝑦𝑖 𝑥 100%
Keterangan :
𝑇𝑘𝑖 = Tingkat kesesuaian responden terhadap atribut pemasaran
𝑥𝑖 = Skor penilaian tingkat kinerja atribut bauran pemasaran
𝑦𝑖 = Skor penilaian tingkat kepentingan atribut bauran pemasaran
Bobot penilaian kinerja perusahaan merupakan total skor tanggapan
responden terhadap kinerja pemasaran perusahaan yang telah dilaksanakan.
Bobot penilaian tingkat kepentingan merupakan total skor tanggapan
responden terhadap besarnya kepentingan terhadap kinerja pemasaran
perusahaan. Jika bobot tingkat kinerja lebih besar dari atau sama dengan
bobot tingkat kepentingan, berarti kinerja yang telah dilakukan telah
memenuhi kepentingan konsumen. Namun, jika bobot kinerja lebih kecil dari
bobot kepentingan berarti kinerja perusahaan belum memenuhi kepentingan
yang diharapkan konsumen.
2. Menghitung rata-rata untuk setiap faktor yang dipersepsikan oleh responden
dengan rumus :
𝑥𝑖 =∑ 𝑋𝑖
𝑛 Ӯ𝑖 =
∑ 𝑌𝑖
𝑛
45
Keterangan :
xi = skor rata-rata tingkat kinerja
yi = skor rata-rata kepentingan
xi = total skor setiap variabel tingkat kinerja dari seluruh responden
yi = total skor setiap variabel tingkat kepentinga dari seluruh responden
n = total responden
3. Menghitung rata-rata seluruh faktor pada tingkat kepentingan (Y) dan tingkat
kinerja (X) yang menjadi batas pada diagram kartesius, dengan rumus :
𝑥 = ∑ 𝑥𝑖
𝑘 𝑦 =
∑ 𝑦𝑖
𝑘
Keterangan :
x = rata-rata skor tingkat kinerja seluruh atribut
y = rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut yang mempengaruhi kinerja
pemasaran
k = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kinerja pemasaran
4. Memetakan ke dalam diagram kartesius
Kuadran I : Bila atribut tersebut memiliki nilai Xi lebih kecil X dari dan nilai
Yi lebih besar dari Y.
Kuadran II : Bila atribut tersebut memiliki nilai Xi lebih besar X dari dan nilai
Yi lebih besar dari Y.
Kuadran III : Bila atribut tersebut memiliki nilai Xi lebih kecil X dari dan
nilai Yi lebih kecil dari Y.
Kuadran IV : Bila atribut tersebut memiliki nilai Xi lebih besar X dari dan
nilai Yi lebih kecil dari Y.
46
Gambar 7. Diagram Kartesius Sumber : Supranto (2011)
Keterangan :
1. Kuadran I (prioritas utama)
Menunjukkan atribut yang dianggap penting dan atau diharapkan
memiliki nilai yang tinggi akan tetapi kinerja yang ada belum memuaskan
atau belum sesuai dengan harapan konsumen sehingga mengecewakan
atau tidak puas.
2. Kuadran II (pertahankan prestasi)
Menunjukkan atribut pemasaran yang dianggap penting dan atau
diharapkan memiliki nilai yang tinggi dan telah berhasil dilaksanakan
perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan sehingga dianggap sangat
penting dan sangat memuaskan.
3. Kuadran III (prioritas rendah)
Menunjukkan beberapa atribut yang kurang penting pengaruhnya bagi
konsumen, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja sehingga
dianggap kurang penting dan kurang memuaskan, sehingga perusahaan
Berlebihan
(Kuadran IV)
Prioritas Rendah
(Kuadran III)
Pertahankan Prestasi
(Kuadran II) Prioritas Utama
(Kuadran I)
Y
X
47
tidak perlu memprioritaskan atau memberikan perhatian lebih pada
atribut tersebut.
4. Kuadran IV (berlebihan)
Menunjukkan atribut yang mempengaruhi konsumen kurang penting,
akan tetapi, pelaksaannya berlebihan, sehingga dianggap kurang penting
tetapi sangat memuaskan, sehingga perusahaan lebih baik
mengalokasikan sumber daya yang terkait pada faktor tersebut kepada
faktor lain yang lebih memiliki tingkat prioritas lebih tinggi.
3.6.3. Analisis Jaring Laba-Laba
Analisis jaring laba-laba merupakan sebuah alat yang digunakan apabila
diinginkan evaluasi sejumlah performansi dari sebuah organisasi yang meliputi
berbagai perspektif. Pendekatan ini termasuk analisis multriatribut (Simamora,
2008:136). Kata lain untuk menggambarkan kinerja pemasaran, dibutuhkan
sejumlah atribut untuk keperluan gambar. Pada penelitian ini analisis jaring laba-
laba digunakan untuk melihat nilai dari setiap atribut pemasaran bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima dari nilai tingkat kesesuaian atribut dari pihak perusahaan
dengan konsumen perusahaan (agen dan konsumen akhir bakso ikan Sakana),
sehingga terlihat kesenjangan nilai kesesuaian yang diekspektasikan perusahaan
dengan kenyataan yang didapatkan oleh konsumen perusahaan. Diagram jaring
laba-laba inilah yang menunjukkan penilaian kinerja bauran pemasaran bakso ikan
CV. Sakana Indo Prima di mata konsumen, apakah kinerja pemasaran perusahaan
sudah sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
48
Proses analisis jaring laba-laba dilakukan setelah metode Importance
Performance Analysis (IPA). Proses analisis jaring laba-laba dimulai dengan
memplotkan nilai hasil dari analisis kepentingan-kinerja (IPA) dan kemudian
melakukan analisis data yang tergambar pada diagram jaring laba-laba. Skor yang
dihasilkan dari analisis kepentingan-kinerja pada atribut pemasaran bakso ikan
Sakana merupakan hal yang menjadi input dalam proses analisis jaring laba-laba
dan perumusan strategi. Skor dari setiap atribut tersebut disajikan dalam sebuah
diagram jaring laba-laba. Skor pada setiap sumbu menunjukkan tingkat
keberhasilan dari atribut pemasaran, sehingga diketahui kinerja pemasaran CV.
Sakana Indo Prima dan dapat dibandingkan untuk melakukan perbaikan yang sesuai
kondisi kinerja pemasaran yang terjadi. Contoh diagram jaring laba-laba dapat
dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Diagram Jaring Laba-Laba
Sumber : Simamora (2008)
Skor pada setiap sumbu menunjukkan nilai tingkat kesesuaian dari masing-
masing responden, sehingga diketahui posisi dari keduanya (perusahaan dan
konsumen) dan dapat dibandingkan ekspektasi perusahaan terhadap kerja bauran
pemasaran yang sudah dilakukan dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen
00.20.40.60.8
1Atribut 1
Atribut 2
Atribut 3
Atribut 4
Atribut 5
Atribut 6
Atribut 7
Atribut 8
Tki Perusahaan
Tki Konsumen
49
sudah sesuai atau belum. Semakin besar jarak antara sumbu penilaian perusahaan
dengan sumbu penilaian konsumen maka kesenjangan yang terjadi semakin besar
pula, begitupun sebaliknya.
3.7. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003:126). Berikut penjabaran definisi
operasional untuk penyamaan persepsi dalam penelitian ini :
1. Produk adalah bakso ikan yang ditawarkan CV. Sakana Indo Prima kepada
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan konsumen.
2. Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atau ditukarkan para konsumen
untuk memperoleh bakso ikan.
3. Tempat adalah saluran yang digunakan dalam penyampaian bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima kepada konsumen.
4. Promosi adalah upaya CV. Sakana Indo Prima menginformasikan tentang
produk bakso ikan kepada konsumen gune mendorong konsumen untuk
membelinya.
5. Tingkat kepentingan adalah seberapa penting atau seberapa besar harapan
konsumen terhadap kinerja pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima.
6. Tingkat kinerja adalah hasil kerja yang telah dilakukan CV. Sakana Indo
Prima terhadap konsumen dalam pemasaran bakso ikan.
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Sejarah CV. Sakana Indo Prima
CV. Sakana Indo Prima yang bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran
hasil pengolahan ikan didirikan pada tahun 2009 oleh Redi Ardiansyah dan
Saefudin. Dua orang pendiri CV. Sakana Indo Prima ini memiliki latar belakang
pendidikan dalam bidang perikanan dan memiliki pengalaman bekerja di
perusahaan dalam bidang perikanan. Hal tersebut yang menjadi dasar terbentuknya
ide untuk membangun usaha sendiri dalam bidang perikanan. Nama Sakana diambil
dari Bahasa Jepang yang memiliki arti ikan. Sedangkan “Indo Prima” adalah
tambahan yang menunjukan bahwa produk-produk yang dihasilkan diproduksi di
Indonesia dan menghasilkan olahan ikan yang berkualitas.
Awal mula usaha ini berlokasi di Muara Baru, Jakarta Utara. Lokasi awal
yang dekat untuk memperoleh bahan baku ikan, namun menghadapi kendala-
kendala seperti sulit mencari sumber daya manusia sebagai pekerja, sering terjadi
banjir, biaya sewa lahan yang mahal, dan akses jalan yang sering terjadi kemacetan,
sehingga memutuskan pindah ke Kota Depok untuk mengembangkan usahanya.
Perkembangan CV. Sakana Indo Prima dimulai sejak mulai menempati tempat baru
di Kota Depok, tepatnya di Parung Poncol RT. 04 RW. 02 Kelurahan Duren Mekar
Kecamatan Bojongsari. Hingga tahun 2017 luas tanah dan bangunan CV. Sakana
Indo Prima sudah mencapai 1.650 m2 dari yang awalnya hanya 250 m2. Jumlah
karyawan yang dipekerjakan pun mencapai 150 orang.
51
CV. Sakana Indo Prima awalnya hanya memproduksi baso ikan tuna, namun
pada tahun 2010 perusahaan ini mulai mengembangkan produk olahan ikannya
seperti nugget, siomay ikan, otak-otak bulat dan otak-otak panjang. Fokus produksi
CV Sakana Indo Prima adalah mengolah produk berbahan dasar ikan menjadi
berbagai jenis produk beku yang siap dikonsumsi oleh konsumen. CV. Sakana Indo
Prima terus mengembangkan usahanya, salah satunya dengan menambah variasi
produk. Hingga saat ini CV. Sakana Indo Prima sudah memproduksi 26 produk.
Daftar jenis produk CV. Sakana Indo Prima meliputi ekado, keong mas, udang roti,
lumpia ikan, bakwan ikan, udang gulung, kaki naga ikan, kaki naga udang, siomay,
bakso tuna, bakso super, bakso tahu, nugget ikan, otak-otak panjang, otak-otak
bulet, kekian, fish stick, salmon roll, tuna roll, pempek lenjer, pempek kapal selam,
pempek kapal selam mini, otak-otak super, fish roll dan siomay crispy.
Perusahaan terus mengembangkan diri baik dari segi produksi maupun dari
segi pemasaran. Hingga sampai saat ini perusahaan ini memiliki beberapa
distributor dengan sistem maklon, dimana para distributor tersebut memiliki
kerjasama untuk membeli produk sakana dan dijual dengan brand dan kemasan
distributor tersebut. Distributor tersebut adalah brand Salimah Food, brand Enjoy
Food, brand Fishlicious, brand Az-zikra, dan brand Mama Food. Selain itu untuk
brand Sakana sendiri dipasarkan melalui sistem keagenan. Wilayah pemasaran
mencakup kota-kota di Pulau Jawa dan Sumatera, serta berencana akan
memasarkan ke wilayah Indonesia lainnya.
52
4.2. Visi dan Misi CV. Sakana Indo Prima
CV. Sakana Indo Prima dalam menjalankan usahanya mempunyai Visi dan
Misi, antara lain sebagai berikut.
1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan pengolah hasil perikanan yang inovatif dan berdaya
saing pengembangan produk dan pemasaran.
2. Misi Perusahaan
Misi perusahaan antara lain :
a. Melakukan pengembangan produk dan memperluas jaringan pemasaran
b. Membangun ekonomi kerakyatan melalui kemitraan pemasaran
c. Meningkatkan kompetensi SDM dan sarana prasarana perusahaan
d. Menjamin mutu produk hasil perikanan
4.3. Struktur Organisasi CV. Sakana Indo Prima
Struktur organisasi pada CV. Sakana Indo Prima disusun berdasarkan sistem
garis, dimana tugas-tugas perencanaan, pengkomandoan dan pengawasan berada
pada disatu kendali garis kewenangan langsung dari dewan direksi kepada
bawahan. Gambar struktur organisasi pada CV. Sakana Indo Prima dapat dilihat
pada Lampiran 1, dengan tugas dan wewenang sebagai berikut :
1. Dewan Direksi mempunyai tugas mengambil keputusan tentang kebijakan
operasional perusahaan, mengadakan hubungan dengan perusahaan lain dan
53
instansi yang berkepentingan, membuat kebijakan-kebijakan dengan
memperhatikan saran-saran dari masing-masing bagian yang ada.
2. Manajer Operasional bertugas membantu direksi merumuskan dan
mengendalikan program perencanaan dan pengembangan setiap divisi
(produksi, pemasaran, SDM, dan keuangan), serta membuat laporan
mengenai kegiatan serta melaporkan kepada dewan direksi.
3. Personalia yang bertugas mengatur tentang kepegawaian; terkait hal merekrut
pegawai, membantu manajer operasional mengawasi kinerja pegawai.
4. Accounting, bertugas mengelola kegiatan di bidang administrasi dan
keuangan, bertanggung jawab mengatur semua aliran keuangan yang ada
dalam suatu perusahaan, bertanggung jawab kepada Direktur tentang kondisi
keuangan perusahaan, bertanggung jawab terhadap pembagian honor atau
gaji karyawan.
5. Keuangan, bertugas mengatur dan mencatat dan menghitung masuk dan
keluarnya uang perusahaan. Data hasil pemasukan dan pengeluaran keuangan
perusahaan yang dikerjakan bagian keuangan akan diberikan ke bagian
accounting.
6. Divisi Produksi merupakan bagian yang melaksanakan proses produksi,
terdiri dari persiapan bahan-bahan produksi, bagian adonan, pencincangan,
pencetakan, pemasakan, sampai pengemasan yang dipimpin oleh Supervisor
Produksi. Tugas dari supervisor tersebut adalah mengatur pelaksanaan
produksi dan bertanggung jawab atas kelancaran produksi serta mengawasi
54
pekerjaan sesuai dengan program dan ketentuan jalannya produksi, menyusun
rencana produksi, pengaturan mesin, dan tenaga kerja.
7. Divisi Penjualan, terdiri dari 2 bagian, yaitu admin penjualan dan customer
service. Administrasi penjualan, bertugas untuk mencatat pesanan distributor,
agen dan eceran, membuat nota dan surat jalan. Customer Service, bertugas
untuk melayani pelanggan baik itu keluhan maupun pesanan melalui sms,
telepon, blackberry messenger dan whatsapp.
8. Engineering bertugas melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan pada
mesin, pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan keteknikan,
bertanggung jawab kepada Manajer operasional mengenai aspek keteknikan.
9. Quality Assurance yang bertugas membantu manajemen dalam upaya
pemberdayaan sumber daya manusia, kualitas produk, serta proses kerja
perusahaan untuk mencapai tingkat kualitas dan efisiensi yang maksimal.
Saat ini posisi tersebut sedang mengalami kekosongan dan ditangani oleh
Manajer Operasional.
10. Quality Control bertugas melakukan pengawasan terhadap kualitas dan
bentuk bahan mulai dari penerimaan bahan baku, proses pengolahan sampai
kepada produk akhir, bertanggung jawab pada Supervisor produksi mengenai
mutu produk.
11. Kebersihan secara umum bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan
pabrik, serta mengontrol limbah dan sampah setiap hari produksi.
12. Divisi Pembelian memiliki tugas utama mengatur dan melakukan pendataan
setiap pembelian dan pemakaian bahan baku. Bagian ini pula yang
55
bertanggung jawab atas gudang bahan baku maupun gudang penyimpanan
ikan.
4.4. Sarana dan Prasarana CV. Sakana Indo Prima
CV. Sakana Indo Prima memiliki beberapa sarana dan prasarana yang dapat
mendukung berjalannya perusahaan, antara lain :
1. Kantor. Kantor CV. Sakana Indo Prima merupakan ruangan terdiri dari satu
lantai terletak di lantai dua pabrik yang terbagi menjadi dua ruangan, yaitu:
a. Ruang pertama merupakan ruangan yang sering disinggahi oleh tamu
baik formulir maupun non formulir dan ruangan untuk melakukan rapat
terkait produksi dan pemasaran produk. Ruang pertama terdiri dari meja
meeting, ruang kerja manajer operasional, ruang kerja supervisor
produksi, laci untuk menyimpan makan siang, lemari besi untuk
menyimpan piagam dan peralatan produksi karyawan seperti sarung
tangan, masker, jas lab, hairnet, dan celemek plastik.
b. Ruang kedua merupakan ruangan khusus penyimpanan data dan hanya
orang-orang tertentu dan memiliki kepentingan yang bisa memasuki
ruang kedua. Ruang kedua terdiri dari ruang kerja Administrasi, ruang
kerja personalia, dan ruang kerja bagian accounting. Ruangan ini juga
dilengkapi kamar mandi.
2. Ruang Produksi, merupakan tempat dimana proses produksi hingga penjualan
produk sakana terjadi. Pabrik produksi CV. Sakana Indo Prima terdiri dari:
a. Ruang bawang, tempat khusus untuk pengupasan bawang bombay.
56
b. Ruang ganti karyawan, ruangan khusus karyawan untuk mengganti dan
menyimpan seragam. Ruang ganti pria dan perempuan dibuat terpisah.
c. Tempat pencucian sayuran, tempat ini dilengkapi dengan satu keran
untuk mencuci sayuran yang digunakan untuk olahan.
d. Ruang tepung, ruang khusus penyimpanan, pengayakan dan
penimbangan tepung. Tepung yang digunakan dan disimpan di ruang
tepung adalah tepung sagu aren, tepung maizena dan tepung tapioka.
Sarana di ruang tepung terdapat alat ayakan tepung dan alat timbangan
barang.
e. Ruangan pembersihan, ruangan yang digunakan karyawan untuk
membersihkan tangan dan kaki sebelum masuk ke dalam ruangan
produksi. Karyawan juga wajib melengkapi diri dengan peralatan
sebelum memasuki ruangan produksi seperti sepatu boots, sarung tangan
karet, hairnet (bagi yang tidak menggunakan kerudung), kerudung putih,
celemek dan masker.
f. Ruang adonan, untuk proses penghalusan dan pencampuran bahan-bahan
menjadi adonan yang siap dicetak. Ruangan ini terdapat ice cruiser
(pemecah es), rak ikan, meja cincang, silent cutter, meat bone separator,
mixer, meat bowl cutter, food processor, meja tepung, kotak es curah,
timbangan dan meja ikan giling.
g. Tempat pemotongan sayuran, ruangan yang digunakan untuk memotong
sayuran seperti wortel, daun bawang dan bawang bombay. Pemotongan
dilakukan dengan mesin meat grinder.
57
h. Ruang pencetakan, ruangan khusus untuk mencetak produk. Di ruang
pencetakan ini terdapat sarana seperti kipas angin, meja cetak olahan, dan
berbagai peralatan untuk mencetak olahan.
i. Ruang perebusan/pengukusan, ruangan khusus merebus dan mengukus
olahan yang sudah dicetak.
j. Ruang packing dan penirisan, ruangan untuk meniris dan mengemas
produk yang sudah matang. Produk yang sudah matang didinginkan
terlebih dahulu sebelum dikemas untuk menghindari produk menjadi
basi. Pada bagian penirisan terdapat sarana seperti peniris dan kipas
pendingin. Pada bagian packing terdapat sarana seperti meja packing,
mesin sealer, dan mesin vacuum.
k. Ruang pelabelan, ruangan untuk memberikan label pada kemasan baik
itu label nama produk dan tanggal kadaluarsa.
l. Ruang bumbu, ruangan untuk meracik bumbu, ruangan bumbu ini
terletak di lantai dua pabrik.
m. Air Blast Freezer (ABF), ruangan khusus untuk membekukan produk
dalam waktu semalam. Terdapat dua ABF yang dimiliki CV. Sakana
Indo Prima.
n. Ruang pencucian alat, ruangan untuk mencuci peralatan produksi seperti
baskom, spatula, talenan, pisau dan cetakan olahan. Pada ruang
pencucian alat disediakan dua kolam yang berisi air untuk mencuci
peralatan produksi.
58
o. Gudang, terbagi menjadi dua jenis yaitu gudang bahan mentah dan
gudang kemasan. Gudang dilengkapi dengan alat pembunuh hama atau
disebut insect killer untuk menjaga agar tidak ada hama.
p. Cold storage, salah satu ruangan pendingin bersuhu -3 sampai -6oC,
kapasitas cold storage bisa menyimpan produk sebesar 8000 produk per
kemasan. CV. Sakana Indo Prima memiliki empat cold storage.
q. Gudang produk akhir atau ruang freezer. Gudang produk akhir
merupakan ruangan yang berisi 9 freezer. Freezer tersebut memiliki
fungsi yang hampir sama seperti cold storage yaitu menyimpan produk
yang telah dikemas dengan kemasan pada suhu 24 oC sampai 26 oC.
r. Ruang mekanik, digunakan untuk membuat, memperbaiki dan
mendesain mesin produksi serta mengatur suhu di cold storage.
s. Ruang penjualan, ruangan yang digunakan untuk melayani pesanan,
pembeli, serta mengatur pengiriman produk oleh kurir. Pada ruang
penjualan terdapat tiga bagian yang saling bekerjasama yaitu
administrasi penjualan, customer service dan koordinator pengiriman.
t. Ruang kasir, untuk pembeli membayar produk yang telah dipesan. Ruang
kasir ini khusus untuk pembayaran produk eceran.
3. Rumah tempat tinggal karyawan (Mess). Mess merupakan salah satu fasilitas
yang diberikan perusahaan untuk tenpat tinggal karyawan. Mess terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu dapur, kamar tidur dan kamar mandi untuk
karyawan.
59
4. Musholah. Tempat yang digunakan para karyawan dan tamu melaksanakan
ibadah sholat.
5. Kamar mandi. Kamar mandi di pabrik berjumlah 5 ruang. Kamar mandi
dilengkapi dengan westafel dan sabun cuci tangan.
6. Tempat parkir. Tempat parkir terbagi menjadi tiga bagian yaitu parkir
karyawan, parkir tamu dan parkir kendaraan khusus transportasi milik
perusahaan.
7. Saung. Fasilitas yang diberikan sakana untuk tamu menunggu dan karyawan
beristirahat.
8. Ruko. Tempat yang disewa oleh CV. Sakana Indo Prima untuk memproduksi
siomay. Kegiatan produksi yang dilakukan di Ruko yaitu mencetak produk
hingga dikemas. Ruko juga sebagai tepat penyimpanan untuk beberapa produk
apabila produk tidak muat disimpan di cold storage pabrik.
9. Transportasi/armada pengiriman barang
Transportasi pengiriman barang milik perusahaan terdiri dari tiga mobil box
dan empat motor.
4.5. Jenis dan Harga Produk CV. Sakana Indo Prima
CV. Sakana Indo Prima telah mampu memproduksi berbagai macam produk
olahan ikan. Ada 26 jenis produk olahan ikan yang dihasilkan. Produk-produk
tersebut memiliki perbedaan, baik dari bahan baku, cara pengolahan, dan bentuk.
Kemasan dan berat bersih dirancang dengan berbagai pilihan. Harga dari 26 jenis
produk olahan tersebut juga berbeda-beda. Daftar produk olahan ikan yang
diproduksi CV. Sakana Indo Prima dapat dilihat pada Tabel 10.
60
Tabel 10. Daftar Produk Olahan Ikan CV. Sakana Indo Prima
No Nama Produk Ukuran
(gram/pack)
Jumlah Isi
(piece/pack)
Harga (Rp)
1 Ekado 500 18-21 18.000
2 Keong mas 500 18-21 18.000
3 Udang gulung 500 3 18.000
4 Kaki naga udang 500 18-20 18.000
5 Kaki naga ikan 500 18-20 16.000
6 Bakwan ikan 500 17-20 16.000
7 Lumpia 500 15-17 18.000
8 Siomay ikan 500 18-20 18.000
9 Bakso ikan tuna 1000 50 17.500
10 Bakso ikan super 500 25 18.500
11 Otak-otak panjang 500 17-20 14.000
12 Otak-otak bulat 500 34-36 16.000
13 Fish stick 500 21-24 16.000
14 Tuna roll 250 25-27 18.000
15 Salmon roll 250 25-27 18.000
16 Nugget ikan 500 14-16 19.000
17 Kekian 500 24-26 19.000
18 Baso tahu 500 12 18.000
19 Mpek-mpek 400 14 18.500
20 Mpek-mpek kapal selam 500 3 28.000
21 Otak-otak super 500 18 18.000
22 Mpek-mpek kapal selam mini 500 5 25.000
23 Siomay crispy 250 40 16.000
24 Udang roti 10 39.000
25 Otak-otak bumbu 250 10 11.000
26 Fish roll 500 20 18.000 Sumber: Dokumen CV. Sakana Indo Prima (2017)
4.6. Segmentasi CV. Sakana Indo Prima
Segmentasi pasar CV. Sakana Indo Prima ditentukan berdasarkan geografi,
demografi, psikografi dan tingkah laku. Segmentasi geografis berdasarkan tingkat
wilayah meliputi Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Perusahaan lebih memfokuskan
pemasaran di wilayah Jabodetabek. Adapun segmentasi demografi berdasarkan
penghasilan, yaitu konsumen pada golongan bawah hingga menengah. Pemilihan
golongan ekonomi tersebut disesuaikan dengan spesifikasi produk yang dihasilkan
61
perusahaan. Berdasarkan demografi dari sisi usia ditujukan kepada semua usia,
mulai anak-anak hingga dewasa.
Berdasarkan psikografi, segmentasi pasar CV. Sakana Indo Prima ditujukan
kepada konsumen yang memiliki gaya hidup modern yang menginginkan
kepraktisan dan sehat. Konsumen dengan gaya hidup sehat memilih produk yang
bergizi dan aman dikonsumsi dengan alasan kesehatan. Hal ini sejalan dengan
bahan baku yang digunakan dari ikan segar dan tidak menggunakan bahan kimia
berbahaya. Segmentasi berdasarkan perilaku ditujukan kepada konsumen yang
memiliki perilaku membeli karena mencari manfaat, yaitu produk yang berkualitas
dan harga murah, serta dari segi tingkat pemakaian berfokus pada konsumen
dengan pembelian banyak. Hal ini sesuai dengan kebijakan perusahaan yang
berfokus kepada sistem pemasaran yang bermitra dengan distrubutor dan agen.
62
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini sejumlah 112 orang, terdiri dari 15 orang
agen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima dan 97 orang konsumen akhir bakso ikan
CV. Sakana Indo Prima. Karakteristik agen dan konsumen akhir secara umum
meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pendapatan. Karakteristik
agen lainnya meliputi sifat pekerjaan, sumber informasi produk, alasan berjualan
produk tersebut, lokasi penjualan, lama bergabung menjadi agen Sakana, frekuensi
pembelian, sistem pembayaran, dan cara pembelian. Sedangkan, karakteristik
lainnya untuk konsumen akhir meliputi pekerjaan, sumber informasi produk, lama
mengenal produk bakso Sakana, frekuensi pembelian bakso ikan Sakana, dan
alasan dalam membeli. Adapun rincian data karakteristik responden dibahas
sebagai berikut.
5.1.1. Karakteristik Agen
Karakteristik agen mengenai identitas agen yang meliputi jenis kelamin, sifat
pekerjaan, pendidikan, sumber informasi produk, alasan berjualan produk tersebut,
lokasi penjualan, lama bergabung menjadi agen, frekuensi pembelian, sistem
pembayaran, dan cara pembelian akan dibahas sebagai berikut.
1. Usia
Karakteristik agen berdasarkan kategori usia disajikan pada tabel 11.
63
Tabel 11. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Kategori Usia
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Usia (tahun) 17 – 25 0 0
26 – 35 4 26,67
36 – 45 5 33,33
46 – 55 5 33,33
56 – 65 1 6,67
Total 15 100 Sumber: Hasil kuesioner, diolah (2017)
Karakteristik agen berdasarkan usia, dari total 15 responden, sebanyak 4
responden (26,67 persen) berusia antara 26-35 tahun, 5 responden (33,33 persen)
berusia antara 36-45 tahun, 5 responden (33,33 persen) berusia 46-55 tahun, dan 1
responden (6,67 persen) berusia antara 56-65 tahun. Berdasarkan data tersebut,
agen bakso ikan terbanyak adalah berusia antara 26 tahun hingga 55 tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa agen bakso ikan merupakan kategori orang dewasa (26 –
35 tahun) hingga lanjut usia awal (56 – 65 tahun). Pada usia dewasa pola berpikir
lebih matang dibandingkan dengan usia remaja terutama dalam produktif dalam
bekerja. Sedangkan, usia remaja cenderung senang mencari hiburan. Menurut
Hawkins dan Mothersbough (2010:122), usia membawa perilaku dan norma dalam
bersikap.
2. Jenis Kelamin
Ditinjau dari aspek jenis kelamin karakteristik agen bakso ikan Sakana
disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Jenis Kelamin Laki-laki 8 53,33
Perempuan 7 46,67
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
64
Karakteristik agen berdasarkan jenis kelamin, dari total 15 responden (100
persen), sebanyak 8 orang (53,33 persen) adalah laki-laki dan 7 orang (46,67
persen) adalah perempuan. Berdasarkan data pada Tabel 12 menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara agen yang berjenis kelamin laki-laki
dengan agen yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini bisa terjadi karena agen
bakso ikan dijalankan oleh sepasang suami dan istri sehingga jumlah agen yang
berjenis kelamin laki-laki dan agen berjenis kelamin perempuan tidak terjadi
perbedaan yang signifikan.
3. Sifat Pekerjaan
Ditinjau dari aspek sifat pekerjaan karakteristik agen bakso ikan CV. Sakana
Indo Prima disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Sifat Pekerjaan
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Sifat Pekerjaan Pekerjaan Utama 2 13,33
Pekerjaan Sampingan 13 86,67
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Sifat pekerjaan yang dimaksud dalam penelitian yaitu sebagai agen bakso
ikan Sakana merupakan pekerjaan utama atau pekerjaan sampingan dari masing-
masing agen tersebut. Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui karakteristik agen dari
sifat pekerjaan bahwa sebanyak 2 orang (13,33 persen) sebagai agen bakso ikan
Sakana merupakan pekerjaan utama dan sebanyak 13 orang (86,67 persen) menjadi
agen bakso ikan sakana merupakan pekerjaan sampingan. Hasil ini menunjukkan
bahwa agen bakso ikan Sakana sebagian besar dalam menjalankan usaha bakso ikan
Sakana merupakan pekerjaan sampingan. Hal ini dikarenakan sebagian besar
65
responden memilih menjadi agen untuk mendapatkan tambahan pendapatan dan
agar waktunya lebih produktif. Pekerjaan utama dari responden yang menjadikan
agen bakso ikan sebagai pekerja sampingan ada yang merupakan karyawan,
pengusaha, guru mengaji, penjahit dan ibu rumah tangga.
4. Pendidikan Terakhir
Ditinjau dari aspek pendidikan terakhir karakteristik agen bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pendidikan
Terakhir SD 1 6,67
SMP 2 13,33
SMA 8 53,33
Diploma/Sarjana 3 20
Magister 1 6,67
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Karakteristik agen berdasarkan pendidikan terakhir, dari total 15 responden
(100 persen), sebesar 6,67 persen atau sama dengan 1 orang responden memiliki
latar belakang pendidikan terkahir SD, sebesar 13,33 persen atau sama dengan 2
orang responden yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir SMP, sebesar
53,33 persen atau sama dengan 8 orang responden yang memiliki latar pendidikan
terakhir SMA, sebesar 20 persen atau sama dengan 3 orang respon yang memiliki
latar belakang pendidikan terakhir Diploma/Sarjana, dan sebesar 6,67 persen atau
sama dengan 1 orang yang berlatang belakang pendidikan terakhir Magister. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa agen bakso ikan sebagian besar berlatar belakang
pendidikan terakhir SMA. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh
terhadap pola pikir. Responden yang berpendidikan tinggi cenderung berpikir dan
66
berperilaku lebih kritis. Hal tersebut yang membuat sebagian besar agen bakso ikan
berpikir bagaimana menjadi lebih produktif sehingga dapat menambah pendapatan.
5. Sumber Informasi
Karakteristik agen berdasarkan sumber informasi yang didapat terkait bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Sumber Informasi
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Sumber Informasi Karyawan perusahaan 3 20
Teman 7 46,67
Keluarga 4 26,67
Pameran/Bazar 0 0
Banner, Brosur 0 0
Internet (website) 0 0
Lainnya 1 6,67
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Sumber agen mengetahui informasi terkait produk bakso ikan didapatkan
hasil bahwa dari total responden 15 orang, sebesar 46,67 persen atau sama dengan
7 orang responden mendapatkan informasi melalui teman, sebesar 26,67 persen
atau sama dengan 4 orang responden mendapatkan informasi melalui keluarga,
sebesar 20 persen atau sama dengan 3 orang responden mendapatkan informasi
melalui karyawan perusahaan, 6,67 persen atau 1 orang responden mendapatkan
informasi melalui pemilik perusahaan. Sedangkan, sumber informasi seperti
pameran/bazar, banner, brosur, dan internet/website tidak ada yang dipilih oleh para
agen. Para agen menilai sumber informasi berdasarkan rekomendasi teman,
keluarga, karyawan perusahaan, dan pemilik lebih dipercaya. Hal tersebut
dikarenakan orang yang merekomendasikan produk bakso ikan sudah mencoba
67
produk bakso ikan sehingga dapat dipercaya oleh orang-orang yang
direkomendasikan.
6. Alasan Berjualan
Karakteristik agen berdasarkan alasan berjualan bakso ikan Sakana disajikan
pada Tabel 16.
Tabel 16. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Alasan Berjualan
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Alasan Berjualan Produk berkualitas 11 73,33
Harga bersaing 2 13,33
Promosi 0 0
Lokasi dekat 1 6,67
Rujukan karyawan 0 0
Rujukan teman 0 0
Lainnya 1 6,67
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Karakteristik agen berdasarkan alasan untuk berjualan bakso ikan didapatkan
hasil dari 15 responden yang merupakan agen bakso ikan, yaitu sebesar 73,33
persen atau sama dengan 11 orang responden alasan berjualan karena produk
berkualitas, sebesar 13,33 persen atau sama dengan 2 orang responden alasan
berjualan karena harga bersaing, sebesar 6,67 persen atau sama dengan 1 orang
masing-masing beralasan berjualan bakso ikan karena lokasi dekat dengan pabrik
dan pilihan lainnya yang menyatakan alasan berjualan karena produknya halal.
Sedangkan, alasan berjualan karena promosi, rujukan karyawan, rujukan teman
tidak dipilih oleh responden. Setelah mendapatkan informasi mengenai sumber
informasi para agen akan mencari alasana berjualan bakso ikan. Kualitas produk
merupakan alasan tertinggi yang dipilih oleh para agen, dikarenakan produk bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima menggunakan ikan segar dengan kualitas baik, tidak
68
menggunakan bahan baku yang berbahaya, dan tidak menggunakan pengawet.
Harga yang mampu bersaing dengan produk lain menjadi alasan tertinggi kedua
yang dipilih agen, dikarenakan menurut para agen harga yang ditawarkan tidak
terlalu mahal sehingga ketika produk dijual kembali oleh agen harganya tidak
terlampau tinggi dibanding produk lain. Pilihan lainnya yaitu halal juga menjadi
pilihan agen menjadi alasan berjualan bakso ikan Sakana, dikarenakan produk
bakso ikan Sakana sudah terbukti kehalalannya dengan sertifikat yang didapatkan
dari LPPOM MUI.
7. Lokasi Penjualan
Karakteristik agen ditinjau dari aspek lokasi agen dalam memasarkan bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Lokasi Penjualan
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Lokasi Penjualan Perumahan 9 60
Sekolah 4 26,67
Perkantoran 0 0
Tempat hiburan 1 6,67
Pasar 1 6,67
Lainnya 0 0
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Karakteristik agen berdasarkan lokasi penjualan disajikan pada Tabel 17,
diketahui bahwa 9 orang agen memilih lokasi penjualan di perumahan dengan
persentase 60 persen, 4 orang agen memilih lokasi penjualan di sekolah dengan
persentase 26,67 persen, serta lainnya memilih lokasi penjualan di perkantoran dan
tempat hiburan dengan masing-masing berjumlah 1 orang agen dengan persentase
6,67 persen. Lokasi penjualan di perkantoran dan pasar tidak ada yang dipilih oleh
69
para agen. Hal ini berarti para agen bakso ikan sebagian besar memilih berjualan
di perumahan, dikarenakan para agen memanfaatkan rumah mereka untuk tempat
penjualan produk bakso ikan. Lokasi berikutnya yang dipilih agen untuk
memasarkan produknya adalah sekolah, dikarenakan sekolah dinilai memiliki
peluang besar untuk produk dibeli oleh konsumen.
8. Lama Bergabung
Karakteristik agen ditinjau dari aspek lama bergabung menjadi agen bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Lama Bergabung
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Lama Bergabung < 1 tahun 1 6,67
1-2 tahun 1 6,67
2-3 tahun 2 13,33
> 3 tahun 11 73,33
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Hasil yang didapatkan dari 15 responden yang merupakan agen bakso ikan
mengenai perilaku responden berdasarkan lama bergabung, diketahui bahwa
sebanyak 11 orang agen sudah bergabung menjadi agen bakso ikan CV. Sakana
Indo Prima sudah lebih dari 3 tahun dengan persentase 73,33 persen, sebanyak 2
orang agen bergabung menjadi agen sudah 2-3 tahun dengan persentase 13,33
persen, 1 orang agen sudah 1-2 tahun menjadi agen dan 1 orang agen lainnya kurang
dari 1 tahun bergabung menjadi agen bakso ikan. Hasil ini menunjukkan bahwa
sebagian besar agen ikan loyal terhadap produk, dilihat dari lama para agen
bergabung sudah menjadi agen lebih dari 3 tahun. Artinya, sebagian besar agen
sudah percaya terhadap produk bakso ikan CV. Sakana Indo Prima.
70
9. Frekuensi Pembelian
Karakteristik agen ditinjau dari frekuensi pembelian bakso ikan disajikan
pada Tabel 19.
Tabel 19. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Frekuensi Pembelian Setiap hari 2 13,33
Seminggu sekali 4 26,67
2-3 kali seminggu 7 46,67
Dua minggu sekali 1 6,67
Sebulan sekali 1 6,67
Lainnya 0 0
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Hasil dari karakteristik agen berdasarkan frekuensi pembelian pada Tabel 19,
diketahui bahwa 7 agen melalukan pembelian 2-3 kali seminggu dengan persentase
46,67 persen, 4 agen melakukan pembelian seminggu sekali dengan persentase
26,67 persen, 2 agen melakukan pembelian setiap hari, serta agen melakukan
pembelian dua minggu sekali dan sebulan sekali dengan masing-masing 1 agen
dengan persentase 6,67. Tingkat keseringan agen membeli produk bakso ikan ke
pabrik menunjukkan bahwa bakso ikan CV. Sakana Indo Prima dapat diterima dan
diminati konsumen. Artinya, dengan sebagian besar agen melakukan pembelian 2-
3 kali dalam seminggu bahwa produk bakso ikan laku dipasaran.
10. Sistem Pembayaran
Karakteristik agen ditinjau dari sistem pembayaran dalam pembelian bakso
ikan kepada perusahaan disajikan pada Tabel 20.
71
Tabel 20. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Sistem Pembayaran
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Sistem Pembayaran Tunai 13 86,67
Non-Tunai 2 13,33
Total 15 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Hasil dari karakteristik agen berdasarkan sifat pembayaran pada Tabel 20,
diketahui bahwa 13 agen melalukan pembayaran secara tunai dengan persentase
86,67 persen dan 2 agen melakukan pembayaran secara non-tunai dengan
persentase 13,33 persen. Hasil tersebut menyatakan bahwa sebagian besar agen
melakukan sistem pembayaran secara tunai. Hal ini dikarenakan pembayaran secara
tunai dinilai lebih mudah untuk sebagian agen, ketika kurir mengantar pesanan
kepada agen dan agen langsung membayarkan pesanan kepada kurir lebih
memudahkan dibanding secara non-tunai.
11. Cara Pembelian
Karakteristik agen ditinjau dari cara pembelian dalam pembelian bakso ikan
kepada perusahaan disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21. Persentase Karakteristik Agen Berdasarkan Cara Pembelian
Keterangan Jumlah (orang) Persentase(%)
Cara Pembelian Menghubungi
perusahaan dan
dikirimkan
9 60
Datang langsung ke
perusahaan 6 40
Total 15 100
Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Hasil dari karakteristik agen berdasarkan cara pembelian pada Tabel 21,
diketahui bahwa 9 agen memilih cara pembelian bakso ikan dengan menghubungi
perusahaan dan dikirimkan oleh kurir dengan persentase 60 persen dan 6 agen
72
memilih cara pembelian dengan datang langsung ke perusahaan dengan persentase
40 persen. Hasil tersebut menyatakan bahwa sebagian besar agen memilih cara
pembelian bakso ikan dengan menghubungi perusahaan dan pesanan akan
dikirimkan oleh kurir. Cara tersebut dinilai lebih efektif dan efisien oleh sebagian
agen dibandingkan harus datang langsung ke perusahaan.
5.1.2. Karakteristik Konsumen Akhir
Karakteristik konsumen akhir yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan terakhir, pendapatan, sumber informasi, lama waktu mengenal produk,
intensitas pembelian, dan alasan dalam membeli akan dibahas sebagai berikut.
1. Usia
Karakteristik responden ditinjau dari aspek usia konsumen akhir bakso ikan
CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 22.
Tabel 22. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Kategori Usia
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Usia (tahun) 17 – 25 61 62,89
26 – 35 17 17,53
36 – 45 14 14,43
46 – 55 5 5,15
56 – 65 0 0
Total 97 100 Sumber: Hasil kuesioner, diolah (2017)
Hasil dari karakteristik konsumen akhir berdasarkan kategori usia dengan
total responden 97 orang, diketahui bahwa responden yang berusia 17-25 tahun
berjumlah 61 orang atau sama dengan 62,89 persen, responden yang berusia 26-35
tahun berjumlah 17 orang atau sama dengan 17,53 persen, responden yang berusia
36-45 tahun berjumlah 14 orang atau sama dengan 14,43 persen, dan responden
yang berusia 46-55 tahun berjumlah 5 orang atau sama dengan 5 orang. Hasil ini
73
menunjukkan bahwa mayoritas konsumen yang membeli bakso ikan Sakana adalah
berusia 17-25 tahun. Setiap jenjang usia seseorang memiliki kebutuhan yang
berbeda akan kehidupannya termasuk dalam hal pembelian produk, serta memiliki
kepuasan yang berbeda akan suatu produk yang dikonsumsinya.
Hasil ini menunjukkan bahwa bakso ikan yang termasuk sebagai makanan
ringan atau camilan lebih banyak disukai oleh responden yang merupakan remaja
dengan rentang usia 17-25 tahun dibanding usia diatas 25 tahun. Pada usia diatas
25 tahun lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli makanan yang
sesuai kebutuhannya dibandingkan membeli makanan ringan. Faktor lainnya
dipengaruhi oleh kesehatan, usia dewasa lebih menjaga makanan yang
dikonsumsinya sehingga mengurangi makanan camilan seperti bakso ikan Sakana.
Hal tersebut berbeda dengan usia remaja yang cenderung gemar mengkonsumsi
makanan camilan seperti bakso ikan Sakana.
2. Jenis Kelamin
Karakteristik responden ditinjau dari aspek jenis kelamin konsumen akhir
bakso ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan Tabel 23.
Tabel 23. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Jenis Kelamin Laki-laki 29 29,9
Perempuan 68 70,1
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Hasil dari karakteristik konsumen akhir berdasarkan jenis kelamin dengan
total responden 97 orang, diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 29 orang atau sama dengan 29,9 persen dan responden berjenis kelamin
74
perempuan berjumlah 68 orang atau sama dengan 70,1 persen. Hasil ini
menunjukkan konsumen akhir bakso ikan didominasi oleh perempuan. Hal ini
dikarenakan perempuan lebih royal dalam membelanjakan uangnya untuk
membeli makanan camilan seperti bakso ikan Sakana. Pada umumnya laki-laki
lebih memilih membelanjakan uangnya untuk hobi disukainya.
3. Pekerjaan
Karakteristik responden ditinjau dari aspek pekerjaan konsumen akhir bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 34 35,05
Pegawai Swasta 28 28,87
Pegawai Negeri 2 2,06
Wiraswasta 10 10,31
Ibu Rumah Tangga 19 19,59
Lainnya 4 4,12
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Karakteristik konsumen akhir ditinjau dari segi pekerjaan dengan total
responden 97 orang berdasarkan pada Tabel 24, diketahui bahwa total responden
yang berstatus pekerjaan sebagai mahasiswa berjumlah 34 orang atau senilai 35,05
persen, responden yang bekerja sebagai pegawai swasta berjumlah 28 orang atau
senilai 28,87 persen, responden yang bekerja sebagai pegawai negeri berjumlah 2
orang atau senilai 2,06 persen, responden yang bekerja sebagai wiraswasta
berjumlah 10 orang atau senilai 10,31 persen, lalu yang bekerja sebagai ibu rumah
tangga berjumlah 19 orang atau senilai 19,59 persen, dan pekerjaan lainnya
berjumlah 4 orang atau senilai 4,12 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
75
pelajar/mahasiswa merupakan mayoritas dari responden yang menjadi konsumen
akhir bakso ikan Sakana. Pelajar/mahasiswa yang menjadi mayoritas dari
konsumen akhir sesuai dengan usia konsumen terbanyak pada rentang usia 17 – 25
tahun, dimana pelajar/mahasiswa berada pada rentang usia tersebut. Berdasarkan
dari lokasi penjualan para pedagang pengecer agen bakso ikan yang berada disekitar
sekolah dan kampus yang membuat konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo
Prima adalah para pelajar/mahasiswa.
4. Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden ditinjau dari aspek pendidikan terakhir konsumen
akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 25.
Tabel 25. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pendidikan Terakhir SD 2 2,06
SMP 7 7,22
SMA 73 75,56
Diploma/Sarjana 15 15,46
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Hasil dari karakteristik konsumen akhir ditinjau dari pendidikan terakhir yang
ditempuh dengan total responden 97 orang berdasarkan pada Tabel 25, diketahui
bahwa sebanyak 2 orang berjenjang pendidikan terakhir di SD dengan persentase
2,06 persen, 7 orang berjenjang pendidikan terakhir di SMP dengan persentase 7,22
persen, 73 orang berjenjang pendidikan terakhir di SMA dengan persentase 75,56
persen, dan sebanyak 15 orang berjenjang pendidikan terakhir Diploma/Sarjana
dengan persentase 15,46. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
yang merupakan konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima berjenjang
76
pendidikan terakhir adalah SMA. Hasil tersebut didukung dengan hasil
karakteristik konsumen akhir berdasarkan pendidikan terakhir dengan mayoritas
berstatus pelajar/mahasiswa. Berpendidikan terakhir SMA termasuk dalam dalam
kategori berpendidikan menengah. Tingkat pendidikan sesorang mempengaruhi
pola pikirnya, termasuk dalam hal memilih makanan yang akan dikonsumsimnya.
Pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap pendapatannya, tidak jarang
konsumen yang pendidikannya rendah berpenghasilan terbatas dan lebih memilih
untuk membeli makanan yang murah. Hal ini sesuai dengan harga bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima ditingkat pedagang pengecer yaitu sebesar Rp.750 hingga
Rp.1000 per butir.
5. Pendapatan Per Bulan
Karakteristik responden ditinjau dari aspek pendapatan per bulan konsumen
akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Pendapatan Per
Bulan
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Pendapatan
Per Bulan
< Rp. 2.600.000 65 67,01
Rp. 2.600.000 – Rp. 4.300.000 25 25,77
Rp. 4.300.000 – Rp. 6.000.000 4 4,12
> Rp. 6.000.000 3 3,09
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 26, hasil karakteristik konsumen akhir ditinjau dari
pendapatan per bulan diketahui bahwa sebanyak 65 orang responden
berpenghasilan per bulan sebesar < Rp. 2.600.000 dengan persentase 67,01 persen,
sebanyak 25 orang responden berpenghasilan per bulan sebesar Rp. 2.600.000 –
Rp. 4.300.000 dengan persentase 25,77 persen, sebanyak 4 orang responden
77
berpenghasilan per bulan sebesar Rp. 4.300.000 - Rp. 6.000.000 dengan persentase
4,12 persen, dan sebanyak 3 orang responden berpenghasilan per bulan sebesar >
Rp. 6.000.000 dengan persentase 3,09 persen. Berdasarkan hasil yang didapatkan
bahwa responden terbanyak adalah yang berpenghasilan < Rp. 2.600.000. Hasil ini
menunjukkan bahwa segmentasi konsumen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
adalah konsumen dengan golongan ekonomi kelas mengengah ke bawah.
Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir mayoritas berpendidikan SMA, memiliki
pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sehingga pendapatannya pun dipengaruhi
oleh pendidikan dan pekerjaannnya dengan mayoritas berpenghasilan kurang dari
Rp.2.600.000, dimana kondisi keuangan pelajar/mahasiswa masih bergantung
kepada orang tua.
6. Sumber Informasi
Karakteristik konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima berdasarkan
sumber informasi yang didapat terkait produk bakso ikan disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Sumber
Informasi
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Sumber
Informasi
Agen 26 26,8
Teman 55 56,70
Keluarga 5 5,15
Bazar 9 9,28
Banner, Brosur 2 2,06
Lainnya 0 0
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Berdasarkan tabel 27, dilihat dari cara konsumen akhir mengetahui informasi
mengenai bakso ikan Sakana diperoleh hasil tertinggi yaitu 56,70 persen atau 55
orang melalui teman, berikutnya 26,8 persen atau 26 orang melalui agen, 9,28
78
persen atau 9 orang melalui kegiatan pameran/bazar yang dilakukan oleh para
pedagang pengecer, 5,15 persen atau 5 orang mendapat informasi melalui keluarga
mereka, dan 2,06 persen atau 2 orang mendapatkan informasi dari banner. Hasil
tersebut menyatakan bahwa responden yang merupakan konsumen akhir bakso
ikan mengetahui produk bakso ikan CV. Sakana Indo Prima melalui teman mereka
dan agen. Hal ini menunjukkan promosi bakso ikan CV. Sakana Indo Prima dengan
cara mouth to mouth lebih berhasil dibandingkan dengan media promosi lainnya.
Berdasarkan karakteristik konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima yang
merupakan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang perilakunya
lebih bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dibandingkan dengan masyarakat
golongan ekonomi menengah ke atas yang perilakunya ke arah individualis dan
lebih senang berkomunikasi melalui media komunikasi dan internet.
7. Lama Waktu Mengenal Produk
Karakteristik konsumen berdasarkan lama waktu dalam mengenal bakso ikan
CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Lama Waktu
Mengenal Produk
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Lama Waktu
Mengenal Produk
< 1 tahun 40 41,24
1 – 2 tahun 27 27,84
2 – 3 tahun 8 8,25
> 3 tahun 22 22,68
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 28, diketahui bahwa sebesar 41,24 persen atau 40 orang
mengenal bakso ikan Sakana kurang dari 1 tahun, selanjutnya sebanyak 27,84
persen atau 27 orang mengenal bakso ikan CV. Sakana Indo Prima sudah 1 – 2
79
tahun tahun, sebanyak 22,68 persen atau 22 orang sudah mengenal bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima lebih dari 3 tahun, dan sebanyak 8,25 persen atau 8 orang sudah
mengenal bakso ikan CV. Sakana Indo Prima sudah 2 – 3 tahun. Hal ini
mengindikasi bahwa konsumen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima adalah
pelanggan baru.
8. Instensitas Pembelian
Ditinjau dari aspek karakteristik konsumen berdasarkan intensitas pembelian
bakso ikan CV. Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 29.
Tabel 29. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Intensitas
Pembelian
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Intensitas Pembelian Setiap hari 0 0
1 minggu sekali 38 39,18
1 minggu 2 kali 11 11,34
1 bulan sekali 20 30,93
Lainnya 18 18,56
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 29, diketahui bahwa intensitas pembelian konsumen
akhir dalam membeli bakso ikan hasil tertinggi yaitu sebesar 39,18 persen atau 38
orang melakukan pembelian bakso 1 minggu sekali, sebesar 30,93 persen atau 30
orang melakukan pembelian 1 bulan sekali, lalu sebesar 18,56 persen atau 18 orang
memilih lainnya yang artinya tidak menentu dalam melakukan pembelian bakso
ikan, sebesar 11,34 persen atau 11 orang melakukan pembelian 1 minggu 2 kali,
dan melakukan pembelian setiap hari tidak ada yang memilih. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa konsumen akhir melakukan pembelian terbanyak dengan
intensitas 1 minggu sekali. Intensitas pembelian terbanyak berikutnya yaitu 1 bulan
sekali dengan indikasi melakukan pembelian ketika mendapatkan uang bulanan
80
bagi konsumen pelajar/mahasiswa dan bagi para pekerja ketika mendapat gaji
bulanan.
9. Alasan dalam Membeli
Karakteristik konsumen berdasarkan intensitas pembelian bakos ikan CV.
Sakana Indo Prima disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30. Persentase Karakteristik Konsumen Akhir Berdasarkan Alasan dalam
Membeli
Keterangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Alasan dalam
Membeli
Produk berkualitas 41 42,27
Harga bersaing 9 9,28
Promosi 6 6,19
Mudah didapatkan 21 21,65
Lainnya 20 20,62
Total 97 100 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Karakteristik konsumen berdasarkan alasan membeli bakso ikan didapatkan
hasil seperti pada Tabel 30. Jumlah responden dari 97 orang, diketahui sebanyak 41
orang atau 42,27 persen beralasan membeli karena produk berkualitas, sebanyak 21
orang atau 2,65 persen beralasan membeli karena mudah didapatkan, sebanyak 20
orang atau 20,62 persen beralasan membeli karena hal lainnya yaitu rasa yang enak,
berikutnya sebanyak 9 orang atau 9,28 persen beralasan membeli karena harga yang
bersaing dengan produk sejenis lainnya, dan sebanyak 6 orang atau 6,19 persen
beralasan membeli karena promosi. Melihat hasil tersebut kebanyakan konsumen
membeli bakso ikan CV. Sakana Indo Prima karena produk berkualitas. Dan
sedikitnya konsumen yang beralasan membeli karena promosi mengindikasikan
bahwa masih kurangnya promosi yang dilakukan.
81
5.2. Kinerja Bauran Pemasaran Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima
Analisis kinerja atribut pemasaran dilakukan dengan menggunakan metode
importance performance analysis (IPA) untuk mengetahui tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja dari atribut pemasaran bakso ikan Sakana dan metode spider web
analysis atau analisis jaring laba-laba untuk mengetahui kesenjangan nilai tingkat
kesesuaian atribut yang diekspektasi perusahaan dengan yang diterima konsumen.
5.2.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja pada Bauran Pemasaran
Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima
Analisis kepentingan dan kinerja atribut bauran pemasaran bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima ini untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut-atribut tersebut menurut para
konsumen, baik agen maupun konsumen akhir. Metode ini akan menampilkan
atribut yang harus diperbaiki dengan melihat nilai kepentingan dan kinerja yang ada
lalu di sajikan dengan diagram kartesius yang terbagi dalam empat kuadran.
Diagram kartesius merupakan diagram yang memuat pemetaan atribut-atribut
pemasaran bakso ikan Sakana. Pemetaan atribut-atribut ini diperoleh dari pemetaan
nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata tingkat kinerja setiap atribut.
Informasi mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut merupakan
salah satu informasi yang dapat digunakan perusahaan untuk memperbaiki kinerja.
Perbaikan kinerja atribut sulit apabila dilakukan secara bersamaan karena
adanya keterbatasan berbagai sumberdaya yang dimiliki perusahaan sehingga perlu
adanya prioritas dalam melakukan perbaikan. Atribut yang perlu diprioritaskan
adalah atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi konsumen,
82
namun tingkat kinerjanya masih dinilai rendah oleh konsumen. Prioritas perbaikan
kinerja atribut tersebut yang ditunjukkan melalui diagram kartesius Improtance
Performance Analysis.
5.2.1.1. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Menurut Penilaian Agen
Hasil tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut bauran pemasaran bakso
ikan berdasarkan penilaian agen lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Variabel Produk
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
pada variabel produk berdasarkan penilaian agen disajikan pada Tabel 31.
Tabel 31. Tingkat Kesesuaian Variabel Produk Berdasarkan Penilaian Agen
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Permukaan bakso ikan halus dan tidak
berongga 3,87 3,73 1,04
2 Aroma bakso ikan menunjukkan aroma
khas ikan 4,33 4,13 1,05
3 Rasa ikan terasa ketika dimakan 4,20 4,47 0,94
4 Rasa gurih bakso ikan yang sesuai 4,00 3,87 1,03
5 Kepadatan tekstur bakso ikan yang
sesuai 4,00 4,00 1,00
6 Kekenyalan tekstur bakso ikan yang
sesuai 3,93 3,80 1,03
7 Nama merek bakso ikan Sakana
terkenal 4,13 4,27 0,97
8 Kemasan bakso ikan yang digunakan
aman dan tidak berbahaya 4,47 4,60 0,97
9 Karyawan tanggap dalam merespon
konsumen 4,13 4,60 0,90
10 Karyawan bersikap ramah dan sopan
dalam melayani konsumen 4,40 4,40 1,00
11
Jaminan produk pengganti atau uang
kembali sesuai dengan harapan
konsumen
4,27 4,53 0,94
Rata-Rata 4,16 4,22 0,99 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
83
Rata-rata nilai tingkat kinerja, nilai tingkat kepentingan dan nilai Tki atribut
variabel produk secara berurutan yaitu 4,16; 4,22 dan 0,99. Nilai Tki tertinggi yaitu
aroma bakso ikan menunjukkan aroma khas ikan dengan nilai Tki 1,05 dan nilai Tki
terendah yaitu karyawan tanggap dalam merespon konsumen dengan nilai Tki 0,9.
Berdasarkan Tabel 31, terdapat enam atribut variabel produk memiliki nilai Tki ≥
1,00. Artinya, enam atribut tersebut menunjukkan kinerja yang dilakukan
perusahaan sudah sesuai dengan tingkat kepentingan yang diinginkan agen. Lima
atribut lainnya dinilai bahwa kinerja yang dilakukan perusahaan belum sesuai
dengan kepentingan yang diinginkan agen.
Sebelas atribut pada variabel produk kemudian dikelompokkan menjadi
empat kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua buah garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja
seluruh atribut variabel produk menurut penilaian agen yaitu 4,16 dan Y adalah rata-
rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut pada variabel produk menurut
penilaian agen yaitu 4,22. Diagram kartesius Importance Performance Analysis
(IPA) untuk atribut variabel produk disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram Kartesius Variabel Produk Berdasarkan Penilaian Agen
84
Pemetaan pada diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja ini dapat memudahkan CV. Sakana Indo Prima untuk melakukan
perbaikan atribut yang dianggap sangat penting. Perbaikan atribut ini tergantung
dari posisi masing-masing atribut pada keempat kuadran. Posisi masing-masing
atribut berdasarkan variabel produk pada empat kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran I (Prioritas Utama)
Atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran I harus ditingkatkan
kinerjanya oleh pihak perusahaan, dikarenakan kinerja yang diperoleh
konsumen masih rendah dari kepentingan yang diharapkan oleh agen.
Atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini harus menjadi prioritas utama
bagi CV. Sakana Indo Prima dalam perbaikan kinerja sehingga dapat
memenuhi dan meningkatkan harapan dan kepuasan konsumen. Berdasarkan
hasil pemetaan diagram kartesius, atribut yang berada dalam kuadran I adalah
(7) nama merek bakso ikan Sakana terkenal dan (9) karyawan tanggap dalam
merespon konsumen. Atribut nama merek bakso ikan Sakana terkenal dinilai
agen bahwa kinerja yang dilakukan perusahaan belum dapat memuaskan agen
karena menurut agen merek bakso ikan Sakana belum banyak dikenal
masyarakat sehingga atribut ini perlu diprioritaskan perusahaan dalam
perbaikan kinerjanya. Atribut lainnya yang perlu diprioritaskan perusahaan
untuk diperbaiki yaitu merek karyawan tanggap dalam merespon konsumen
karena agen menilai karyawan perusahaan kurang tanggap ketika agen
menyampaikan keluhan-keluhan.
85
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran II yang merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang
dianggap penting oleh agen dan perusahaan telah melaksanakan kinerja
atribut pemasaran tersebut sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Kinerja
atribut-atribut yang masuk dalam kuadran ini harus dipertahankan oleh CV.
Sakana Indo Prima. Atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya
adalah (3) rasa ikan terasa ketika dimakan, (8) kemasan bakso ikan sakana
yang digunakan aman dan tidak berbahaya, (10) karyawan bersikap ramah
dan sopan dalam melayani konsumen, dan (11) jaminan produk pengganti
atau uang kembali sesuai dengan harapan konsumen.
c. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Prioritas perbaikan atribut yang berada pada kuadran ini menjadi rendah
karena atribut dianggap kurang penting bagi agen dan kinerja tidak terlalu
istimewa. Perbaikan atau peningkatan kinerja atribut-atribut yang terdapat
dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil
terhadap agen. Adapun atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran III
adalah (1) permukaan bakso ikan Sakana halus dan tidak berongga, (4) rasa
gurih dan bakso ikan sudah sesuai, (5) kepadatan tekstur bakso ikan Sakana
sesuai, dan (6) kekenyalan tekstur bakso ikan Sakana sesuai.
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Pada kuadran ini memuat atribut-atribut yang tingkat kepentingannya
dinilai rendah, namun tingkat kinerja atribut-atribut tersebut dirasa tinggi oleh
agen. Adapun atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah (2)
86
bau atau aroma bakso ikan Sakana menunjukkan aroma khas ikan.
Sebaikanya CV. Sakana Indo Prima mengurangi kinerja atribut tersebut. Hal
ini menunjukkan bahwa aroma khas ikan pada bakso ikan tidak terlalu
penting menurut agen, tetapi yang diutamakan adalah rasa ikan pada bakso
ikan.
2. Variabel Harga
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
pada variabel harga berdasarkan penilaian agen disajikan pada Tabel 32.
Tabel 32. Tingkat Kesesuaian Variabel Harga Berdasarkan Penilaian Agen
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Harga bakso ikan Sakana sesuai
dengan ukurannya 4,20 4,20 1,00
2 Harga bakso ikan Sakana sesuai
dengan kualitasnya 4,00 4,27 0,94
3 Pembayaran non-tunai/transfer
memberi kemudahan konsumen 4,27 4,33 0,99
Rata-Rata 4,16 4,27 0,97
Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan tingkat kesesuaian
(Tki) dari atribut pada variabel harga menurut penilaian para agen secara berurutan
adalah 4,16; 4,27; dan 0,97. Nilai Tki tertinggi sebesar 1,00 adalah harga bakso ikan
Sakana sesuai dengan ukurannya dan nilai Tki terendah 0,94 adalah harga bakso
ikan Sakana sesuai dengan kualitasnya. Berdasarkan Tabel 32, atribut (2) harga
bakso ikan Sakana sesuai dengan kualitasnya dan (3) pembayaran non-
tunai/transfer memberi kemudahan konsumen memiliki nilai rata-rata ≤ 1,00.
Artinya, kedua atribut tersebut menunjukkan kinerja yang dilakukan perusahaan
belum sesuai dengan tingkat kepentingan yang diinginkan oleh agen.
87
Atribut – atribut pada variabel harga selanjutnya dikelompokkan menjadi
empat kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua buah garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja
seluruh atribut pada variabel harga menurut penilaian agen yaitu 4,16 dan Y adalah
rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut pada variabel harga menurut
penilaian agen yaitu 4,27. Diagram kartesius Importance Performance Analysis
(IPA) untuk atribut pada variabel harga disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10. Diagram Kartesius Variabel Harga Berdasarkan Penilaian Agen
Pemetaan posisi masing-masing atribut pada diagram kartesius berdasarkan
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja berdasarkan variabel harga pada empat
kuadran adalah sebagai berikut.
88
a. Kuadran I (Prioritas Utama)
Atribut (2) harga bakso ikan Sakana sesuai dengan kualitasnya yang
berada pada kuadran I menunjukkan bahwa kinerja yang dilakukan
perusahaan belum sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Harga bakso
ikan yang mengalami kenaikan namun tidak diikuti dengan konsistensi
kualitas bakso ikan. Kualitas bakso ikan yang menurun karena pengurangan
komposisi ikan tuna yang digunakan sehingga kualitasnya mengalami
penurunan. Atribut tersebut menjadi prioritas perusahaan dalam melakukan
perbaikan kinerja agar dapat memenuhi yang diharapkan konsumen dan
meningkatkan kepuasan konsumen.
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kinerja atribut dalam kuadaran ini harus dipertahankan oleh CV.
Sakana Indo Prima. Atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya
adalah (3) pembayaran non-tunai/transfer memberi kemudahan konsumen.
c. Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran IV memuat atribut yang dinilai berlebihan karena penilaian
kepentingan atribut rendah namun kinerja yang dilakukan perusahaan dinilai
sangat baik atau istimewa. Atribut yang berada di kuadran IV adalah (1) harga
bakso ikan Sakana sesuai dengan ukurannya. Agen menilai harga bakso ikan
sesuai dengan ukuran bukan atribut yang terlalu penting tetapi atribut harga
yang sesuai dengan kualitas yang menjadi atribut yang dinilai lebih penting
oleh agen.
89
3. Variabel Tempat
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
pada variabel tempat berdasarkan penilaian agen disajikan pada Tabel 33.
Tabel 33. Tingkat Kesesuaian Variabel Tempat Berdasarkan Penilaian Agen
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Lokasi CV. Sakana Indo Prima mudah
ditemukan 3,67 3,87 0,95
2 Jasa pengiriman produk sesuai harapan
konsumen 3,93 4,20 0,94
3 Waktu pengiriman produk ke konsumen
tepat waktu sesuai harapan konsumen 4,00 4,40 0,91
4 Tenaga pengirim produk yang memadai 3,73 4,33 0,86
5 Produk yang ketika dipesan selalu ada 4,20 4,40 0,95
6 Armada atau transportasi untuk
pengiriman barang yang memadai 3,80 4,33 0,88
Rata-Rata 3,89 4,26 0,91
Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan tingkat kesesuaian
(Tki) dari atribut pada variabel tempat menurut penilaian para agen secara berurutan
adalah 3,89; 4,26; dan 0,91. Nilai Tki tertinggi 0,95 yaitu lokasi CV. Sakana Indo
Prima mudah ditemukan dan produk yang ketika dipesan selalu ada, serta nilai Tki
terendah 0,86 adalah tenaga pengirim produk yang memadai. Berdasarkan Tabel 33
enam atribut pada variabel tempat menurut penilaian agen memiliki nilai rata-rata
≤ 1,00. Artinya, atribut-atribut tersebut menunjukkan kinerja yang dilakukan
perusahaan belum sesuai dengan tingkat kepentingan sehingga belum dapat
memenuhi kepuasan agen.
Atribut-atribut pada variabel tempat selanjutnya dikelompokkan menjadi
empat kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua buah garis yang
90
berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja
seluruh atribut pada variabel tempat menurut penilaian agen yaitu 3,89 dan Y adalah
rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut pada variabel tempat menurut
penilaian agen yaitu 4,26. Diagram kartesius Importance Performance Analysis
(IPA) untuk atribut pada variabel tempat disajikan pada Gambar 11.
Gambar 12. Diagram Kartesius Variabel Tempat Berdasarkan Penilaian Agen
Pemetaan pada diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja ini dapat memudahkan CV. Sakana Indo Prima untuk melakukan
perbaikan atribut yang dianggap sangat penting. Posisi masing-masing atribut
berdasarkan variabel tempat pada empat kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran I memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh
konsumen namun pada kenyataannnya kinerja dari atribut-atribut ini belum
sesuai seperti yang diharapkan. Artinya kinerja yang diperoleh agen masih
rendah dari kepentingan yang diinginkan agen. Atribut-atribut yang berada
dalam kuadran ini harus menjadi prioritas utama bagi CV. Sakana Indo Prima
91
dalam perbaikan kinerja sehingga dapat memenuhi dan meningkatkan
harapan agen. Atribut yang terdapat dalam kuadran I adalah (4) tenaga
pengirim produk yang memadai dan (6) armada atau transportasi untuk
pengiriman barang yang memadai. Tenaga pengirim dan transportasi untuk
pengirim barang jumlahnya belum memadai. Agen CV Sakana yang
jumlahnya kurang lebih mencapai 150 agen tidak sebanding dengan tenaga
pengirim dan transportasi pengiriman barang perusahaan membuat
pengiriman barang sering mengalami keterlambatan.
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadaran ini harus
dipertahankan oleh CV. Sakana Indo Prima karena atribut yang dianggap
penting oleh agen dan pihak perusahaan telah melaksanakan kinerja dari
atribut tersebut sesuai dengan yang diharapkan agen. Atribut-atribut yang
harus dipertahankan kinerjanya adalah (3) waktu pengiriman produk ke
konsumen tepat waktu sesuai harapan konsumen dan (5) produk yang ketika
dipesan selalu ada.
c. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Prioritas perbaikan kinerja atribut yang terdapat dalam kuadran ini
dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap agen
karena dianggap tidak terlalu penting bagi agen. Atribut yang termasuk dalam
kuadran III adalah (1) lokasi CV Sakana Indo Prima mudah ditemukan.
Lokasi CV Sakana Indo Prima yang letaknya berada di pemukiman warga
dan cukup jauh dari jalan utama dan lokasi perusahaan pada aplikasi maps
92
tidak tepat pada posisinya sehingga sulit ditemukan. Walaupun atribut ini
tidak terlalu berpengaruh menurut penilaian agen, tetapi CV Sakana Indo
Prima mempertimbangkan perbaikan dengan memberikan petunjuk arah
menuju lokasi perusahaan.
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Pada kuadran ini memuat atribut yang tingkat kepentingannya dinilai
rendah, namun tingkat kinerja atribut tersebut dirasa berlebihan oleh agen
bakso ikan CV. Sakana Indo Prima. Sebaikanya CV. Sakana Indo Prima
mengurangi kinerja atribut tersebut. Atribut yang termasuk ke dalam kuadran
IV adalah (2) jasa pengiriman produk sesuai harapan konsumen.
4. Variabel Promosi
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
pada variabel promosi berdasarkan penilaian agen akan disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34. Tingkat Kesesuaian Variabel Promosi Berdasarkan Penilaian Agen
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Kegiatan pameran/bazar yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,93 4,20 0,94
2 Ajakan karyawan yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,87 3,93 0,98
3
Promosi melalui internet (website) yang
dilakukan menarik konsumen untuk
membeli 3,67 4,00
0,92
4 Pembagian brosur yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,80 3,87 0,98
5 Pemasangan banner yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,73 4,07 0,92
Rata-Rata 3,80 4,01 0,95 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
93
Nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan tingkat kesesuaian
(Tki) dari atribut pada variabel promosi menurut penilaian para agen secara
berurutan adalah 3,8; 4,01; dan 0,95. Nilai Tki tertinggi 0,98 yaitu atribut ajakan
karyawan yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli dan pembagian brosur
yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli, serta nilai Tki terendah 0,92
yaitu atribut promosi melalui internet (website) yang dilakukan menarik konsumen
untuk membeli dan pemasangan banner yang dilakukan menarik konsumen untuk
membeli. Berdasarkan Tabel 34, lima atribut pada variabel promosi menurut
penilaian agen bakso ikan Sakana memiliki nilai rata-rata ≤ 1,00. Artinya, atribut-
atribut pada variabel promosi menunjukkan bahwa kinerja dilakukan perusahaan
terhadap atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan kepentingan yang diharapkan
sehingga belum dapat memenuhi kepuasan agen.
Lima atribut pada variabel lokasi selanjutnya dikelompokkan menjadi empat
kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua buah garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja
seluruh atribut pada variabel promosi menurut penilaian agen yaitu 3,80 dan Y
adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut pada variabel promosi
menurut penilaian agen yaitu 4,01. Diagram kartesius Importance Performance
Analysis (IPA) untuk atribut pada variabel promosi disajikan pada Gambar 12.
94
Gambar 12. Diagram Kartesius Variabel Promosi Berdasarkan Penilaian Agen
Pemetaan pada diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja ini dapat memudahkan CV. Sakana Indo Prima untuk melakukan
perbaikan atribut yang dianggap sangat penting. Posisi masing-masing atribut
berdasarkan variabel promosi pada empat kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran I memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh
konsumen namun pada kenyataannnya kinerja dari atribut-atribut ini belum
sesuai seperti yang diharapkan. Artinya kinerja yang diperoleh agen masih
rendah dari kepentingan yang diinginkan agen. Atribut-atribut yang berada
dalam kuadran ini harus menjadi prioritas utama bagi CV. Sakana Indo Prima
dalam perbaikan kinerja sehingga dapat memenuhi dan meningkatkan
harapan agen. Atribut yang terdapat dalam kuadran I adalah (5) pemasangan
banner yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli. Banner sebagai
media promosi untuk memasarkan produk tidak diberikan oleh perusahaan
95
melainkan agen harus membeli banner tersebut ke perusahaan sehingga
membebankan agen dan membuat beberapa agen ada yang tidak
menggunakan banner sebagai media promosi.
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadaran ini harus
dipertahankan oleh CV. Sakana Indo Prima karena atribut yang dianggap
penting oleh agen dan pihak perusahaan telah melaksanakan kinerja dari
atribut tersebut sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Atribut-atribut
yang harus dipertahankan kinerjanya adalah (1) kegiatan pameran/bazar yang
dilakukan menarik konsumen untuk membeli.
c. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Prioritas perbaikan kinerja atribut yang terdapat dalam kuadran ini
dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil karena dianggap
tidak terlalu penting bagi agen. Atribut yang termasuk dalam kuadran III
adalah (3) promosi melalui internet (website) yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli dan (4) pembagian brosur yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli. Website CV Sakana yang tidak aktif meng-update
informasi-informasi baik terkait produk atau kegiatan perusahaan dan brosur
sebagai media promosi tidak berikan oleh perusahaan kepada agen melainkan
agen harus membeli brosur tersebut ke perusahaan.
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Pada kuadran ini memuat atribut yang tingkat kepentingannya dinilai
rendah, namun tingkat kinerja atribut tersebut dirasa berlebihan oleh agen.
96
Sebaikanya CV. Sakana Indo Prima mengurangi kinerja atribut tersebut.
Atribut yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah (2) ajakan karyawan yang
dilakukan menarik konsumen untuk membeli.
5.2.1.2. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Menurut Penilaian
Konsumen Akhir
Tingkat kepentingan dan tingkat kinerja berikutnya berdasarkan penilaian
dari konsumen akhir. Data tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut
pemasaran bakso ikan Sakana menurut penilaian konsumen akhir lebih rinci akan
dijelaskan lebih lanjut.
1. Variabel Produk
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
variabel produk berdasarkan penilaian konsumen akhir disajikan pada Tabel 35.
Berdasarkan Tabel 35, nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan
tingkat kesesuaian (Tki) dari atribut pada variabel produk menurut penilaian
konsumen akhir secara berurutan yaitu 3,79; 3,99 dan 0,95. Nilai Tki tertinggi 1,04
yaitu permukaan bakso ikan halus dan tidak berongga dan nilai Tki terendah 0,85
yaitu plastik pembungkus yang digunakan aman dan tidak berbahaya. Berdasarkan
Tabel 35 hanya ada satu atribut pada variabel produk menurut penilaian konsumen
akhir bakso ikan Sakana yang memiliki nilai rata-rata ≥ 1,00. Artinya, atribut
tersebut menunjukkan kinerja yang dilakukan sudah sesuai dengan tingkat
kepentingan yang diinginkan konsumen. Sebelas atribut lainnya dinilai bahwa
kinerja yang dilakukan belum sesuai dengan kepentingan yang diinginkan
konsumen.
97
Tabel 35. Tingkat Kesesuaian Variabel Produk Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Permukaan bakso ikan halus dan tidak
berongga 3,48 3,36 1,04
2
Kecerahan warna bakso ikan Sakana
tidak menunjukkan penggunaan bahan
berbahaya (pemutih/pewarna)
3,84 3,99 0,96
3 Aroma bakso ikan menunjukkan aroma
khas ikan 3,81 3,99 0,95
4 Rasa ikan terasa ketika dimakan 3,89 4,20 0,93
5 Rasa gurih bakso ikan yang sesuai 3,73 3,99 0,93
6 Kepadatan tekstur bakso ikan yang
sesuai 3,41 3,71 0,92
7 Kekenyalan tekstur bakso ikan yang
sesuai 3,39 3,66 0,93
8 Nama merek bakso ikan Sakana
terkenal 3,53 3,73 0,95
9 Plastik pembungkus bakso ikan yang
digunakan aman dan tidak berbahaya 3,62 4,25 0,85
10 Penjual tanggap dalam merespon
konsumen 4,21 4,26 0,99
11 Penjual memiliki pengetahuan tentang
produk 4,12 4,27 0,96
12 Penjual bersikap ramah dan sopan
dalam melayani konsumen 4,40 4,49 0,98
Rata-Rata 3,79 3,99 0,95 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Atribut-atribut pada variabel produk yang terdiri 12 atribut kemudian
dikelompokkan menjadi empat kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh
dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-
rata skor tingkat kinerja seluruh atribut pada variabel produk menurut penilaian
konsumen akhir yaitu 3,79 dan Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh
atribut pada variabel produk menurut penilaian konsumen akhir yaitu 3,99.
Diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) untuk atribut pada
variabel produk disajikan pada Gambar 13.
98
Gambar 13. Diagram Kartesius Variabel Produk Penilaian Konsumen Akhir
Pemetaan pada diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja ini dapat memudahkan CV. Sakana Indo Prima untuk melakukan
perbaikan atribut yang dianggap sangat penting. Posisi masing-masing atribut
berdasarkan variabel promosi pada empat kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran I memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh
konsumen namun pada kenyataannnya kinerja yang diperoleh konsumen
masih rendah dari kepentingan yang diinginkan konsumen. Atribut yang
terdapat dalam kuadran I adalah (9) plastik pembungkus yang digunakan
aman dan tidak berbahaya. Atribut tersebut harus menjadi prioritas utama
bagi agen/pedagang dalam perbaikan kinerja agar dapat memenuhi harapan
konsumen. Pihak perusahaan harus lebih memperhatikan plastik pembungkus
yang digunakan oleh agen/pedagang agar selalu menggunakan plastik
pembungkus yang aman.
99
b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadaran ini harus
dipertahankan oleh CV. Sakana Indo Prima karena atribut yang dianggap
penting oleh konsumen dan pihak perusahaan telah melaksanakan kinerja dari
atribut tersebut sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Terdapat enam
atribut yang harus dipertahankan oleh CV. Sakana Indo Prima yang terkait
dalam variabel produk. Atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya
adalah (4) rasa ikan terasa ketika dimakan, (10) penjual tanggap dalam
merespon konsumen, (11) penjual memiliki pengetahuan tentang produk, dan
(12) penjual bersikap ramah dan sopan dalam melayani konsumen. Cita rasa
khas ikan pada bakso harus tetap dipertahankan oleh perusahaan dan
pelayanan yang diberikan penjual sudah dilakukan dengan baik harus
dipertahankan.
c. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Prioritas perbaikan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran
ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap
konsumen karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Atribut yang
termasuk dalam kuadran III adalah (1) permukaan bakso ikan halus dan tidak
berongga, (5) rasa gurih bakso ikan yang sesuai, (6) kepadatan tekstur bakso
ikan yang sesuai, (7) kekenyalan tekstur bakso ikan yang sesuai, dan (8) nama
merek bakso ikan Sakana terkenal.
100
d. Kuadran IV (Berlebihan)
Pada kuadran ini memuat atribut yang tingkat kepentingannya dinilai
rendah, namun tingkat kinerja atribut tersebut dirasa berlebihan oleh
konsumen akhir bakso ikan Sakana. Sebaikanya CV. Sakana Indo Prima
mengurangi kinerja atribut tersebut. Atribut yang termasuk ke dalam kuadran
IV adalah (2) kecerahan warna bakso ikan tidak menunjukkan penggunaan
bahan berbahaya (pemutih/pewarna) dan (3) aroma bakso ikan menunjukkan
aroma khas ikan. Atribut-atribut tersebut dinilai berlebihan karena konsumen
tidak terlalu mementingkan atribut tersebut, yang diperhatikan dan
diutamakan oleh konsumen terhadap produk adalah rasa dari bakso ikan.
2. Variabel Harga
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
pada variabel harga berdasarkan penilaian konsumen akhir disajikan pada Tabel 36.
Tabel 36. Tingkat Kesesuaian Variabel Harga Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Harga bakso ikan Sakana sesuai
dengan ukurannya 3,90 3,91 1,00
2 Harga bakso ikan Sakana sesuai
dengan kualitasnya 3,99 4,26 0,94
3 Harga bakso ikan Sakana bersaing
dengan produk sejenis di kelasnya 3,84 3,89 0,99
Rata-Rata 3,91 4,02 0,97 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan tingkat kesesuaian
(Tki) dari atribut pada variabel harga menurut penilaian konsumen akhir secara
berurutan yaitu 3,91; 4,02 dan 0,97. Nilai Tki tertinggi 1,00 yaitu harga bakso ikan
101
Sakana sesuai dengan ukurannya dan nilai Tki terendah 0,94 adalah harga bakso
ikan Sakana sesuai dengan kualitasnya. Berdasarkan Tabel 36, dua atribut variabel
harga menurut penilaian konsumen akhir yaitu atribut nomor 2 dan 3 memiliki nilai
rata-rata ≤ 1,00. Artinya, kedua atribut tersebut menunjukkan kinerja yang
dilakukan perusahaan belum sesuai dengan tingkat kepentingan yang diinginkan
konsumen. Satu atribut lainnya yaitu harga bakso ikan Sakana sesuai dengan
ukurannya sudah mampu melakukan kinerja sesuai harapan konsumen dengan nilai
dengan nilai rata-rata sama dengan 1,00.
Tiga atribut pada variabel harga selanjutnya dikelompokkan menjadi empat
kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan
tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja seluruh
atribut variabel harga menurut penilaian konsumen akhir yaitu 3,91 dan Y adalah
rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut variabel harga menurut penilaian
konsumen akhir yaitu 4,02. Diagram kartesius Importance Performance Analysis
(IPA) untuk atribut variabel harga disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14. Diagram Kartesius Variabel Harga Penilaian Konsumen Akhir
102
Pemetaan posisi masing-masing atribut pada diagram kartesius berdasarkan
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja berdasarkan variabel harga pada empat
kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran II (Prestasi)
Kinerja atribut yang masuk dalam kuadaran II harus dipertahankan oleh
karena atribut tersebut dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan
kinerja dari atribut tersebut sesuai dengan yang diharapkan konsumen.
Atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah (2) harga bakso
ikan Sakana sesuai dengan kualitasnya. Atribut harga bakso ikan Sakana
sesuai dengan kualitasnya menurut penilaian konsumen akhir kinerjanya
lebih baik diantara dua atribut pada variabel harga lainnya.
b. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kinerja atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan
kembali karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen karena dianggap tidak
terlalu penting bagi konsumen akhir bakso ikan Sakana. Atribut yang
termasuk dalam kuadran III adalah (1) harga bakso ikan Sakana sesuai dengan
ukurannya dan (3) harga bakso ikan Sakana bersaing dengan produk sejenis
dikelasnya.
3. Variabel Tempat
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
pada variabel tempat berdasarkan penilaian konsumen akhir disajikan pada Tabel
37.
103
Tabel 37. Tingkat Kesesuaian Variabel Tempat Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Lokasi pedagang bakso ikan Sakana
mudah ditemukan 3,31 3,90 0,85
2 Ketersediaan produk yang selalu ada 3,81 4,15 0,92
3 Terdapat pedagang bakso ikan Sakana
lainnya selain di lokasi 3,03 3,60 0,84
4 Bakso ikan Sakana mudah didapatkan
karena tersedia disejumlah lokasi 3,02 3,65 0,83
Rata-Rata 3,29 3,83 0,86 Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan tingkat kesesuaian
(Tki) dari atribut pada variabel tempat menurut penilaian konsumen akhir secara
berurutan yaitu adalah 3,29; 3,83 dan 0,86. Nilai Tki tertinggi 0,92 yaitu produk
yang ketika dipesan selalu ada, serta nilai Tki terendah 0,83 adalah bakso ikan
Sakana mudah didapatkan karena tersedia di sejumlah lokasi. Berdasarkan Tabel
37, empat atribut pada variabel tempat menurut penilaian konsumen akhir memiliki
nilai rata-rata ≤ 1,00. Artinya, keempat atribut tersebut menunjukkan kinerja yang
dilakukan belum sesuai dengan tingkat kepentingan yang diinginkan sehingga
belum dapat memenuhi kepuasaan konsumen.
Atribut pada variabel tempat selanjutnya dikelompokkan menjadi empat
kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua buah garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja
seluruh atribut pada variabel tempat menurut penilaian konsumen akhir yaitu 3,29
dan Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut pada variabel tempat
104
menurut penilaian konsumen akhir yaitu 3,83. Diagram kartesius Importance
Performance Analysis untuk atribut variabel tempat disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15. Diagram Kartesius Variabel Tempat Penilaian Konsumen Akhir
Pemetaan pada diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja ini dapat memudahkan CV. Sakana Indo Prima untuk melakukan
perbaikan atribut yang dianggap sangat penting. Posisi masing-masing atribut
berdasarkan variabel tempat pada empat kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadaran ini harus
dipertahankan karena atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan
pihak perusahaan telah melaksanakan kinerja dari atribut tersebut sesuai
dengan yang diharapkan konsumen. Atribut-atribut yang harus dipertahankan
kinerjanya adalah (1) lokasi pedagang bakso ikan Sakana mudah ditemukan
dan (2) ketersediaan produk yang selalu ada.
105
b. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Prioritas perbaikan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam
kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil
terhadap konsumen karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen.
Atribut yang termasuk dalam kuadran III adalah (3) terdapat pedagang
bakso ikan Sakana lainnya selain di lokasi ini dan (4) bakso ikan Sakana
mudah didapatkan karena tersedia disejumlah lokasi.
4. Variabel Promosi
Tingkat kesesuaian atribut pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
variabel promosi berdasarkan penilaian konsumen akhir disajikan pada Tabel 38.
Tabel 38. Tingkat Kesesuaian Variabel Promosi Berdasarkan Penilaian Konsumen
Akhir
No Pernyataan Kinerja
(Xi)
Kepentingan
(Yi) Tki
1 Kegiatan bazar yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,63 4,03 0,90
2 Pemasangan banner yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,36 3,78 0,89
3 Ajakan pedagang yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 2,89 3,45 0,84
Rata-Rata 3,29 3,75 0,88
Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Nilai rata-rata tingkat kinerja, tingkat kepentingan dan tingkat kesesuaian
(Tki) dari atribut pada variabel promosi menurut penilaian konsumen akhir secara
berurutan yaitu 3,29; 3,75 dan 0,88 dengan nilai Tki tertinggi 0,90 yaitu kegiatan
bazar yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli dan nilai Tki terendah 0,84
yaitu atribut ajakan pedagang yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli.
Berdasarkan Tabel 38, tiga atribut pada variabel promosi menurut penilaian
106
konsumen akhir bakso ikan Sakana memiliki nilai rata-rata Tki ≤ 1,00. Artinya,
kinerja yang dilakukan terhadap atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan
kepentingan yang diharapkan konsumen.
Tiga atribut dari variabel promosi selanjutnya dikelompokkan menjadi empat
kuadran dalam diagram kartesius yang dibatasi oleh dua buah garis yang
berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y). X adalah rata-rata skor tingkat kinerja
seluruh atribut pada variabel promosi menurut penilaian konsumen akhir yaitu 3,29
dan Y adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut pada variabel
promosi menurut penilaian konsumen akhir yaitu 3,75. Diagram kartesius
Importance Performance Analysis (IPA) untuk atribut pada variabel promosi
disajikan pada Gambar 16.
Gambar 16. Diagram Kartesius Variabel Promosi Penilaian Konsumen Akhir
Pemetaan pada diagram kartesius berdasarkan tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja ini dapat memudahkan CV. Sakana Indo Prima untuk melakukan
107
perbaikan atribut yang dianggap sangat penting. Posisi masing-masing atribut
berdasarkan variabel promosi pada empat kuadran adalah sebagai berikut.
a. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kinerja atribut-atribut yang masuk dalam kuadaran ini harus
dipertahankan karena atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan
kinerja dari atribut tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan
konsumen. Atribut-atribut yang harus dipertahankan kinerjanya adalah (1)
kegiatan bazar yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli dan (2)
pemasangan banner yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli.
b. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Prioritas perbaikan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran
ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap
konsumen karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Atribut yang
berada dalam kuadran III adalah (3) ajakan pedagang yang dilakukan
menarik untuk membeli.
5.2.2. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran Bakso Ikan CV.
Sakana Indo Prima
Kesenjangan penilaian kinerja atribut pemasaran bakso ikan Sakana
dianalisis berdasarkan nilai tingkat kesesuaian. Nilai tingkat kesesuaian didapatkan
dari nilai tingkat kinerja dibagi tingkat kepentingan bauran pemasaran bakso ikan
CV. Sakana Indo Prima. Nilai tingkat kesesuaian ini berdasarkan penilaian agen,
konsumen akhir, dan pihak CV. Sakana Indo Prima. Pihak perusahaan yang
memberikan penilaian adalah manajer operasional dan karyawan bagian penjualan.
Pemilihan manajer operasional dan bagian penjualan sebagai responden karena
108
dianggap mampu dan memiliki pemahaman terkait produk dan pemasaran bakso
ikan Sakana. Penilaian tingkat kesesuaian berdasarkan pihak perusahaan
dibutuhkan untuk mengetahui penilaian pihak perusahaan terhadap kinerja atribut
pemasaran bakso ikan Sakana yang selanjutnya dibandingkan dengan penilaian
agen dan konsumen terhadap kinerja atribut pemasaran bakso ikan. Tujuannya
untuk mengetahui 2 perspektif bagaimana kinerja atribut pemasaran bakso ikan
Sakana antara pihak perusahaan dan konsumen (agen dan konsumen akhir). Nilai
tingkat kesesuaian yang sudah didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan
analisis jaring laba-laba untuk mengetahui kesenjangan penilaian kinerja atribut
pemasaran bakso ikan Sakana.
5.2.2.1.Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran antara Pihak
Perusahaan dan Agen
Nilai kesenjangan diperoleh dari selisih nilai tingkat kesesuaian penilaian
pihak perusahaan dengan nilai tingkat kesesuaian penilaian agen. Nilai tingkat
kesesuaian kinerja atribut pemasaran yang sudah didapatkan kemudian dianalisis
dengan diagram jaring laba-laba untuk mengetahui selisih antara nilai tingkat
kesesuaian pihak perusahaan dengan nilai tingkat kesesuaian agen yang bertujuan
untuk mengetahui kinerja atribut yang belum sesuai harapan agen sehingga dapat
dijadikan masukan dan pembelajaran dalam proses perumusan kebijakan
pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima. Nilai kesenjangan penilaian kinerja
bauran pemasaran bakso ikan Sakana menurut pihak perusahaan dan agen disajikan
pada Tabel 39.
109
Tabel 39. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran Menurut Pihak
Perusahaan dan Agen
No Pernyataan Tki
Perusahaan
Tki
Agen
Kesenja-
ngan
1 Permukaan bakso ikan halus dan tidak berongga 1,00 1,04 0,04
2 Bau atau aroma bakso ikan menunjukkan aroma
khas ikan 1,00 1,05 0,05
3 Rasa ikan terasa ketika dimakan 1,07 0,94 -0,13
4 Rasa gurih bakso ikan yang sesuai 1,00 1,03 0,03
5 Kepadatan tekstur bakso ikan yang sesuai 1,00 1,00 0
6 Kekenyalan tekstur bakso ikan yang sesuai 1,08 1,03 -0,05
7 Nama merek bakso ikan Sakana terkenal 1,00 0,97 -0,03
8 Kemasan bakso ikan yang digunakan aman dan
tidak berbahaya 0,87 0,97 0,10
9 Karyawan tanggap dalam merespon konsumen 0,93 0,90 -0,03
10 Karyawan bersikap ramah dan sopan dalam
melayani konsumen 0,93 1,00 0,07
11 Jaminan produk pengganti atau uang kembali
sesuai dengan harapan konsumen 1,00 0,94 -0,06
12 Harga bakso ikan Sakana sesuai dengan
ukurannya 1,17 1,00 -0,17
13 Harga bakso ikan Sakana sesuai dengan
kualitasnya 1,00 0,94 -0,06
14 Pembayaran non-tunai/transfer memberi
kemudahan konsumen 1,00 0,99 -0,01
15 Lokasi CV. Sakana Indo Prima mudah ditemukan 1,00 0,95 -0,05
16 Jasa pengiriman produk sesuai harapan konsumen 1,00 0,94 -0,06
17 Waktu pengiriman produk ke konsumen tepat
waktu sesuai harapan 1,00 0,91 -0,09
18 Tenaga pengirim produk yang memadai 1,00 0,86 -0,14
19 Produk yang ketika dipesan selalu ada 1,00 0,95 -0,05
20 Armada atau transportasi untuk pengiriman
barang yang memadai 1,00 0,88 -0,12
21 Kegiatan pameran/bazar yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 1,00 0,94 -0,06
22 Ajakan karyawan yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 0,92 0,98 0,06
23 Promosi melalui internet (website) yang
dilakukan menarik konsumen untuk membeli 0,83 0,92 0,09
24 Pembagian brosur yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 1,00 0,98 -0,02
25 Pemasangan banner yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 1,00 0,92 -0,08
Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 39, diketahui bahwa dari 25 atribut terkait variabel produk
terdapat 8 atribut yang memiliki nilai kesenjangan positif dan 17 atribut bernilai
kesenjangan negatif. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan positif yaitu atribut
110
nomor 1, 2, 4, 5, 8, 10, 22, dan 23. Atribut-atribut tersebut yang mendapatkan nilai
kesenjangan positif menunjukkan bahwa CV. Sakana Indo Prima sudah melakukan
kinerja yang memuaskan sehingga agen menilai kinerja atribut tersebut lebih tinggi
dari yang dinilai oleh pihak perusahaan. Sedangakan atribut yang memiliki nilai
kesenjangan negatif yaitu atribut nomor 3, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 24, dan 25. Nilai kesenjangan negatif menunjukkan bahwa kinerja atribut
tersebut belum dilakukan dengan maksimal oleh perusahaan sehingga penilaian
agen terhadap 17 atribut tersebut masih di bawah penilaian pihak perusahaan.
Gambar 17. Diagram Jaring Laba-Laba Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran
Pemasaran Menurut Pihak Perusahaan dan Agen
Kesenjangan dapat dilihat dari jarak pada setiap sumbu dari setiap atribut
antara nilai perusahaan dengan nilai agen, jika jarak antar sumbu semakin besar
maka terdapat kesenjangan yang besar antara penilaian perusahaan dengan
penilaian agen. Atribut dengan nilai kesenjangan terbesar yaitu (12) harga bakso
ikan Sakana sesuai dengan ukurannya dengan nilai -0,17. Atribut tersebut bernilai
negatif terjadi karena berdasarkan analisis IPA menurut penilaian agen yang sudah
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.201
23
4
5
6
7
8
9
10
1112
131415
16
17
18
19
20
21
22
2324
25
Tki Perusahaan Tki Agen
111
dilakukan atribut tersebut berada dalam kuadran berlebihan, yang artinya agen tidak
mempermasalahkan ukuran bakso ikan terhadap harga. Atribut harga yang perlu
diperhatikan dan dilakukan perbaikan oleh perusahaan adalah atribut (13) harga
bakso ikan Sakana sesuai dengan kualitasnya dengan nilai Tki penilaian agen
sebesar 0,94 dan nilai kesenjangan -0,06 yang berarti kinerja perusahaan belum
dapat memenuhi harapan agen. Berdasarkan analisis IPA, atribut harga bakso ikan
sesuai dengan kualitasnya berada di kuadran 1 yang berarti perbaikan prioritas.
Agen menilai harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas lebih penting jika
dibandingkan dengan ukuran bakso ikan. Hal ini sesuai dengan karakteristik agen
berdasarkan alasan berjualan karena produk bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
berkualitas.
Atribut lainnya yang bernilai kesenjangan lebih dari -0,1 yaitu (3) rasa ikan
terasa ketika dimakan dengan nilai -0,13, (18) tenaga pengirim produk yang
memadai dengan nilai -0,14, (20) armada atau transportasi untuk pengiriman barang
yang memadai dengan nilai -0,12. Atribut rasa ikan terasa ketika dimakan mendapat
nilai kesenjangan lebih dari -0,1 dikarenakan nilai tingkat kesesuaian (Tki) agen
yang didapatkan kurang dari 1,00 sehingga berdampak kesenjangan yang besar.
Namun, dilihat dari kuadran kartesius atribut rasa ikan terasa ketika dimakan berada
di kuadran II yang artinya atribut ini dianggap penting oleh agen dan perusahaan
sudah melakukan sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Menurut penilaian
agen, rasa ikan pada bakso ikan Sakana terasa ketika dimakan saat ini rasa ikannya
berkurang sehingga mempengaruhi penilaian agen terhadap tingkat kinerja dan
berdampak pula pada nilai Tki agen terhadap atribut rasa ikan terasa ketika dimakan
112
belum mencapai angka 1,00. Berdasarkan karakteristik agen alasan menjual bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima yaitu karena produk berkualitas dan atribut rasa ikan
terasa ketika dimakan salah satu atribut yang berkaitan dengan kualitas.
Atribut tenaga pengirim produk yang memadai dengan nilai Tki agen 0,86
dan nilai Tki perusahaan 1,00 membuat kesenjangan yang lebih dari -0,1. Nilai Tki
agen pada atribut tenaga pengirim produk yang memadai paling kecil diantara
atribut lainnya dan dilihat dari kuadran kartesius pada analisis IPA berada di
kuadran I yang perlu mendapatkan prioritas dalam perbaikan. Menurut agen, hal ini
dikarena jumlah tenaga pengirim yang terbatas sehingga terkadang setelah
melakukan pemesanan tidak langsung dikirimkan karena tenaga pengirim sedang
mengantar pesanan ke agen lainnya. Selain atribut tenaga pengirim, atribut armada
atau transportasi pengiriman barang yang memadai sama halnya dengan atribut
tenaga pengiriman produk yang memadai yaitu mendapat nilai kesenjangan lebih
dari -0,1 dan berada pada kuadran I pada diagram kartesius. Hal tersebut bisa terjadi
karena kedua atribut tersebut saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan
karakteristik agen dalam melakukan pembelian yaitu dengan cara menghubungi
pihak perusahaan lalu dikirimkan sehingga membuat nilai tingkat kepentingan
terhadap atribut tenaga pengirim dan armada pengiriman produk yang memadai
sangat penting, namun kinerja yang diberikan perusahaan belum dapat memenuhi
harapan konsumen.
5.2.2.2.Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran antara Pihak
Perusahaan dengan Konsumen Akhir
Nilai kesenjangan penilaian kinerja bauran pemasaran bakso ikan Sakana
menurut pihak perusahaan dan konsumen akhir disajikan pada Tabel 40.
113
Tabel 40. Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran Pemasaran Menurut Pihak
Perusahaan dan Konsumen Akhir
No Pernyataan Tki
Perusahaan
Tki
Konsumen
Akhir
Kesenja-
ngan
1 Permukaan bakso ikan halus dan tidak berongga 1,00 1,04 0,04
2
Kecerahan warna bakso ikan tidak menunjukkan
penggunaan bahan berbahaya
(pemutih/pewarna)
1,00 0,96 -0,04
3 Bau atau aroma bakso ikan menunjukkan aroma
khas ikan 1,00 0,95 -0,05
4 Rasa ikan terasa ketika dimakan 1,07 0,93 -0,14
5 Rasa gurih bakso ikan yang sesuai 1,00 0,93 -0,07
6 Kepadatan tekstur bakso ikan yang sesuai 1,00 0,92 -0,08
7 Kekenyalan tekstur bakso ikan yang sesuai 1,08 0,93 -0,15
8 Nama merek bakso ikan Sakana terkenal 1,00 0,95 -0,05
9 Plastik pembungkus yang digunakan aman dan
tidak berbahaya 0,93 0,85 -0,08
10 Penjual tanggap dalam merespon konsumen 0,93 0,99 0,06
11 Penjual memiliki pengetahuan tentang produk 1,00 0,96 -0,04
12 Penjual bersikap ramah dan sopan dalam
melayani konsumen 1,00 0,98 -0,02
13 Harga bakso ikan Sakana yang ditawarkan
sesuai dengan ukuran 1,08 1,00 -0,08
14 Harga bakso ikan Sakana disesuaikan dengan
kualitasnya 1,00 0,94 -0,06
15 Harga bakso ikan Sakana bersaing dengan
produk sejenis di kelasnya 1,00 0,99 -0,01
16 Lokasi pedagang bakso ikan Sakana mudah
ditemukan 1,00 0,85 -0,15
17 Ketersediaan produk selalu ada 1,00 0,92 -0,08
18 Terdapat pedagang bakso ikan Sakana lainnya
selain di lokasi ini 0,92 0,84 -0,08
19 Bakso ikan Sakana mudah didapatkan karena
tersedia disejumlah lokasi 1,00 0,83 -0,17
20 Kegiatan bazar yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 1,08 0,90 -0,18
21 Pemasangan banner yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 1,00 0,89 -0,11
22 Ajakan pedagang yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 1,00 0,84 -0,16
Sumber: Hasil Kuesioner (diolah), 2017
Berdasarkan Tabel 40 diketahui bahwa dari 22 atribut kinerja bauran
pemasaran bakso ikan Sakana menurut penilaian konsumen akhir dan pihak
perusahaan terdapat 2 atribut yang memiliki nilai kesenjangan positif. Atribut yang
memiliki nilai kesenjangan positif yaitu (1) permukaan bakso ikan halus dan tidak
114
berongga dengan nilai 0,04 dan (10) penjual tanggap dalam merespon konsumen
dengan nilai 0,06. Kedua atribut yang mendapatkan nilai kesenjangan positif
menunjukkan bahwa CV. Sakana Indo Prima sudah melakukan kinerja dengan baik
sehingga konsumen akhir menilai kinerja atribut tersebut lebih tinggi dari yang
dinilai oleh pihak perusahaan. Terdapat 20 atribut lainnya memiliki nilai
kesenjangan negatif. Nilai kesenjangan negatif menunjukkan bahwa kinerja atribut
tersebut belum dilakukan dengan maksimal oleh perusahaan sehingga penilaian
konsumen akhir terhadap 20 atribut tersebut masih dibawah penilaian pihak
perusahaan. Banyaknya kesenjangan atribut yang bernilai negatif menunjukkan
bahwa ekspektasi perusahaan yang menganggap sudah melakukan kinerja dengan
baik untuk memenuhi harapan konsumen tetapi tidak sesuai dengan kenyataannya
yang diterima konsumen.
Nilai tingkat kesesuaian kinerja atribut pemasaran yang sudah didapatkan
kemudian dianalisis dengan diagram jaring laba-laba untuk mengetahui selisih
antara penilaian pihak perusahaan dengan penilaian konsumen akhir yang bertujuan
untuk mengetahui kinerja atribut yang belum sesuai harapan agen sehingga dapat
dijadikan masukan dan pembelajaran dalam proses perumusan kebijakan
pemasaran bakso ikan bagi CV. Sakana Indo Prima.
115
Gambar 18. Diagram Jaring Laba-Laba Kesenjangan Penilaian Kinerja Bauran
Pemasaran Menurut Pihak Perusahaan dan Konsumen Akhir
Kesenjangan dapat dilihat dari jarak pada setiap sumbu dari setiap atribut
antara nilai perusahaan dengan nilai konsumen akhir, jika jarak antar sumbu
semakin besar maka terdapat kesenjangan yang besar antara penilaian perusahaan
dengan penilaian konsumen akhir. Jika sumbu biru berada di dalam menandakan
bahwa kinerja dari atribut pada sumbu tersebut sudah memenuhi harapan konsumen
akhir. Atribut yang memiliki nilai kesenjangan terbesar adalah (20) kegiatan bazar
yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli, artinya promosi melalui
kegiatan bazar yang dilakukan agen atau pedagang pengecer dinilai konsumen
masih kurang karena tidak banyak konsumen yang mengetahui produk bakso ikan
Sakana dari kegiatan bazar yang diikuti oleh agen atau pedagang pengecer bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima. Atribut kegiatan bazar yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli yang mendapatkan nilai tingkat kesesuaian (Tki) 0,90
sehingga terjadi kesenjangan lebih dari -0,1 dengan nilai tingkat kesesuaian (Tki)
pihak perusahaan. Hal ini disebabkan Berdasarkan hasil karakteristik konsumen
akhir bahwa konsumen akhir yang mengetahui produk bakso ikan Sakana dan
0.000.200.400.600.801.001.20
12
3
4
5
6
7
8
9
1011
1213
14
15
16
17
18
19
20
2122
Tki Penilaian Manajer Tki Penilaian Konsumen AkhirTki Perusahan Tki Konsumen Akhir
116
membelinya dari bazar yang diikuti agen atau pedagang pengecer hanya 9 orang
atau 9,28 %, karena konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo Prima mengetahui
produk dari teman. Hal ini mengindikasikan bahwa cara promosi mouth to mouth
lebih berhasil dibandingkan dengan media promosi lainnya yang dilakukan
perusahaan.
Atribut lainnya yang bernilai kesenjangan lebih dari -0,1 yaitu (4) rasa ikan
teras ketika dimakan dengan nilai -0,14, (7) kekenyalan tekstur bakso ikan yang
sesuai dengan nilai -0,15, (16) lokasi pedagang bakso ikan Sakana mudah
ditemukan dengan nilai -0,15, (19) bakso ikan Sakana mudah ditemukan disejumlah
lokasi dengan nilai -0,17, (21) Pemasangan banner yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli dengan nilai -0,11, dan (22) Ajakan pedagang yang
dilakukan menarik konsumen untuk membeli dengan nilai 0,16. Atribut (4) rasa
ikan terasa ketika dimakan mendapat nilai kesenjangan lebih dari -0,1 sama seperti
pada kesenjangan antara pihak perusahaan dan agen. Hal ini dikarenakan rasa ikan
pada bakso ikan Sakana terasa ketika dimakan dinilai konsumen mengalami
penurunan cita rasa karena rasa ikan berkurang sehingga nilai Tki penilaian
konsumen akhir hanya sebesar 0,93 sehingga berdampak kesenjangan yang besar.
Atribut (7) kekenyalan bakso ikan yang sesuai terdapat penilaian yang berbeda
antara pihak perusahaan dengan konsumen akhir sehingga terjadi kesenjangan nilai
lebih dari -0,1. Pihak perusahaan menilai bahwa kekenyalan dari bakso ikan Sakana
sudah dilakukan perusahaan dengan baik, namun konsumen akhir menilai belum
puas dengan kinerja dari atribut kekenyalan tekstur bakso ikan. Tekstur bakso ikan
yang ketika digigit terasa seperti belum matang di bagian tengah sehingga tekstur
117
bakso menjadi tidak kenyal. Nilai kesenjangan negatif yang didapatkan atribut rasa
ikan terasa dimakan dan kekenyalan bakso yang sesuai bisa terjadi karena
berdasarkan karakteristik konsumen akhir melakukan pembelian bakso ikan karena
produk berkualitas, sehingga apabila ada kekurangan pada kedua atribut tersebut
sangat mempengaruhi penilaian kinerja dari kedua atribut tersebut.
Atribut (16) lokasi pedagang bakso ikan Sakana mudah ditemukan mendapat
nilai kesenjangan -0,15 dari nilai Tki pihak perusahaan 1,00 dan nilai Tki konsumen
akhir 0,85, artinya penilaian pihak perusahaan terhadap kinerja atribut ini dapat
dikatakan berlebihan karena menurut penilaian konsumen akhir bahwa kinerja
atribut ini belum dapat memenuhi harapan konsumen. Lokasi pedagang bakso ikan
Sakana sulit ditemukan karena sebagian besar pedagang berjualan dengan
berkeliling dan berpindah-pindah tempat. Lokasi pedagang yang berjauhan satu
dengan lainnya juga menyebabkan kesulitan untuk menemukan penjual bakso ikan
Sakana. Atribut (19) bakso ikan Sakana mudah didapatkan karena tersedia
disejumlah lokasi mendapat nilai kesenjangan -0,17. Hal ini dapat terjadi
berdasarkan penilaian konsumen bahwa bakso ikan Sakana hanya terdapat di
tempat tertentu dan tidak banyak pedagang bakso ikan Sakana. Hal itu disebabkan
agen bakso ikan Sakana yang berkurang sehingga berkurang pula pedagang bakso
ikan Sakana. Hal ini benar sesuai dugaan awal pihak perusahaan yang menyatakan
menurunnya penjualan bakso ikan karena berkurangnya agen bakso ikan Sakana
karena agen bakso ikan beralih menjadi agen olahan atau bahkan berhenti adalah
benar adanya.
118
Atribut berikutnya atribut (21) pemasangan banner dilakukan menarik
konsumen untuk membeli yang mendapat nilai kesenjangan lebih dari -0,1. Hal ini
dikarenakan pedagang tidak menggunakan banner hanya saja menggunakan sticker
yang ditempel digerobak, banner biasanya dipasang di tempat agen sehingga tidak
banyak yang mengetahui produk bakso ikan Sakana dan tertarik membelinya.
Berdasarkan hasil karakteristik konsumen akhir bahwa hanya 2 orang atau 2,06, hal
ini menunjukkan bahwa kinerja atribut ini belum dilakukan dengan baik sehingga
nilai Tki konsumen akhir terhadap atribut ini tidak mencapai angka 1,00. Atribut
lainnya yang mendapat nilai kesenjangan -0,1 adalah atribut (22) ajakan pedagang
yang dilakukan menarik konsumen untuk membeli. Penilaian perusahaan yang
menganggap tingkat kinerja atribut ini sudah dilakukan sesuai dengan tingkat
kepentingan, tetapi beda halnya dengan penilaian konsumen akhir yang menilai
kurang aktifnya pedagang melakukan promosi dalam menjual produk yang
menyebabkan konsumen belum puas terhadap kinerja atribut ajakan pedagang yang
dilakukan untuk membeli. Atribut pemasangan banner dan atribut ajakan pedagang
yang dilakukan untuk menarik konsumen mendapat nilai kesenjangan negatif
dikarenakan nilai tingkat kinerja yang didapatkan lebih rendah dari nilai tingkat
kepentingan sehingga nilai Tki penilaian dari konsumen akhir yang didapatkan
lebih rendah dari nilai Tki pihak perusahaan. Hal ini dikarenakan karakteristik
konsumen berdasarkan sumber informasi tentang bakso ikan CV. Sakana Indo
Prima didapatkan dari teman, sehingga mengindikasikan promosi melalui banner
dan ajakan penjual tidak berjalan baik.
119
Berdasarkan analisis kesenjangan yang sudah dilakukan dapat terlihat
perbedaan penilaian antara pihak perusahaan dengan agen dan konsumen akhir
bakso ikan Sakana terhaadap kinerja bauran pemasaran. Pihak perusahaan menilai
bahwa kinerja atribut–atribut tersebut sudah melakukan dengan baik untuk
memenuhi harapan konsumen namun kenyataannya banyak atribut yang kinerja
belum memenuhi harapan konsumen.
5.3. Rekomendasi Perbaikan Kinerja Bauran Pemasaran Bakso Ikan
Rekomendasi perbaikan kinerja bauran pemasaran bakso ikan mengacu
kepada hasil identifikasi yang sudah dilakukan dengan menggunakan analisis
Importance Performance Analysis (IPA) dan analisis jaring laba-laba. Hasil
pemetaan dari analisis IPA didapatkan atribut yang harus menjadi prioritas utama
bagi CV. Sakana Indo Prima dalam melakukan perbaikan. Selain itu diperhatikan
pula atribut bauran pemasaran bakso ikan hasil analisis jaring laba-laba yang
mendapat nilai kesenjangan negatif yang berarti belum dapat memenuhi kinerja
yang diharapkan oleh agen dan konsumen akhir sehingga perlu dilakukan perbaikan
kinerja. Agar lebih sesuai rekomendasi perbaikan kinerja bauran pemasaran bakso
ikan yang diberikan, maka antara karakteristik, tingkat kinerja, tingkat kepentingan,
tingkat kesesuaian dan nilai kesenjangan saling dikaitkan. Berikut matriks
keterkaitan antara karakteristik, tingkat kinerja, tingkat kepentingan, tingkat
kesesuaian, kesenjangan dan rekomendasi disajikan pada Tabel 41 dan Tabel 42.
120
Tabel 41. Matriks Keterkaitan Karakteristik, Nilai Tingkat Kinerja, Nilai Tingkat Kepentingan, Nilai Tingkat Kesesuaian,
Kesenjangan Berdasarkan Penilaian Agen dan Rekomendasi Perbaikan
Karakteristik
Bauran Pemasaran
Rekomendasi Atribut
Tingkat
Kinerja
Tingkat
Kepenti-
ngan
Nilai
Tki
Kesenja-
ngan
1. Produk (Product)
Berdasarkan alasan berjualan
mayoritas agen memilih
produk berkualitas
Permukaan bakso ikan halus dan tidak
berongga 3,87 3,73 1,04 0,04
Bau atau aroma bakso ikan
menunjukkan aroma khas ikan 4,33 4,13 1,05 0,05
Rasa ikan terasa ketika dimakan 4,20 4,47 0,94 -0,13
- Memperbaiki rasa ikan dan rasa
gurih pada bakso ikan
- Meningkatkan kualitas produk
Rasa gurih bakso ikan yang sesuai 4,00 3,87 1,03 0,03
Kepadatan tekstur bakso ikan yang
sesuai 4,00 4,00 1,00 0
Kekenyalan tekstur bakso ikan yang
sesuai 3,93 3,80 1,03 -0,05
Meningkatkan kualitas produk
Sumber informasi agen dalam
mengetahui produk, tidak ada
agen yang mengetahui dari
bazar, banner, brosur, dan
website
Nama merek bakso ikan Sakana
terkenal 4,13 4,27 0,97 -0,03
Meningkatkan promosi diberbagai
media
Kemasan bakso ikan yang digunakan
aman dan tidak berbahaya 4,47 4,60 0,97 0,10
Cara pembelian mayoritas
agen menghubungi
perusahaan lalu dikirimkan
Karyawan tanggap dalam merespon
konsumen 4,13 4,60 0,90 -0,03
Peningkatan pelayanan karyawan
ke pelanggan
Karyawan bersikap ramah dan sopan
dalam melayani konsumen 4,40 4,40 1,00 0,07
121
Jaminan produk pengganti atau uang
kembali sesuai dengan harapan
konsumen
4,27 4,53 0,94 -0,06
2. Harga (Price)
Berdasarkan alasan berjualan
mayoritas agen memilih
produk berkualitas
Harga bakso ikan Sakana sesuai
dengan ukurannya 4,20 4,20 1,00 -0,17
Harga disesuaikan dengan
kualitas Harga bakso ikan Sakana sesuai
dengan kualitasnya 4,00 4,27 0,94 -0,06
Pembayaran non-tunai/transfer
memberi kemudahan konsumen 4,27 4,33 0,99 -0,01
3. Tempat (Place)
Cara pembelian sebagian agen
ada yang memilih datang
langsung ke perusahaan
Lokasi CV. Sakana Indo Prima mudah
ditemukan 3,67 3,87 0,95 -0,05
Pemasangan petunjuk arah
menuju lokasi
Karakteristik agen
berdasarkan cara pembelian
mayoritas menghubungi
perusahaan lalu dikirimkan
Jasa pengiriman produk sesuai harapan
konsumen 3,93 4,20 0,94 -0,06
Menambah jumlah tenaga
pengirim dan armada pengiriman
barang
Waktu pengiriman produk ke
konsumen tepat waktu sesuai harapan 4,00 4,40 0,91 -0,09
Tenaga pengirim produk memadai 3,73 4,33 0,86 -0,14
Produk yang ketika dipesan selalu ada 4,20 4,40 0,95 -0,05
Armada atau transportasi untuk
pengiriman barang yang memadai 3,80 4,33 0,88 -0,12
4. Promosi (Promotion)
Berdasarkan sumber informasi
tidak ada agen yang
mengetahui produk dari
pameran/bazar, banner, brosur
dan website. Sumber
informasi diketahui dari
karyawan perusahaan, teman,
dan keluarga, yang didominasi
mengetahui produk dari
teman.
Kegiatan pameran/bazar yang
dilakukan menarik konsumen membeli 3,93 4,20 0,94 -0,06
Meningkatkan promosi diberbagai
media promosi, baik pemasaran
langsung (bazar), iklan (banner
dan brosur), dan internet
(website).
Ajakan karyawan yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,87 3,93 0,98 0,06
Promosi melalui internet(website) yang
dilakukan menarik konsumen membeli 3,67 4,00 0,92 0,09
Pembagian brosur yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,80 3,87 0,98 -0,02
Pemasangan banner yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,73 4,07 0,92 -0,08
122
Tabel 42. Matriks Keterkaitan Karakteristik, Nilai Tingkat Kinerja, Nilai Tingkat Kepentingan, Nilai Tingkat Kesesuaian,
Kesenjangan Berdasarkan Penilaian Konsumen Akhir dan Rekomendasi Perbaikan
Karakteristik
Bauran Pemasaran
Hasil Atribut
Tingkat
Kinerja
Tingkat
Kepenti
ngan
Nilai
Tki
Kesenja
ngan
1. Produk (Product)
Permukaan bakso ikan halus dan tidak
berongga 3,48 3,36 1,04 0,04
Berdasarkan alasan membeli
mayoritas konsumen akhir
yaitu membeli karena
produk berkualitas
Kecerahan warna bakso ikan Sakana
tidak menunjukkan penggunaan bahan
berbahaya (pemutih/pewarna)
3,84 3,99 0,96 -0,04
Meningkatkan kualitas produk
Aroma bakso ikan menunjukkan aroma
khas ikan 3,81 3,99 0,95 -0,05
- Memperbaiki rasa ikan dan
rasa gurih pada bakso ikan
- Meningkatkan kualitas produk Rasa ikan terasa ketika dimakan 3,89 4,20 0,93 -0,14
Rasa gurih bakso ikan yang sesuai 3,73 3,99 0,93 -0,07
Kepadatan tekstur bakso ikan yang
sesuai 3,41 3,71 0,92 -0,08
Kekenyalan tekstur bakso ikan yang
sesuai 3,39 3,66 0,93 -0,15
Berdasarkan sumber
informasi dalam mengetahui
produk, tidak ada agen yang
mengetahui dari media
promosi seperti
pameran/bazar, banner,
brosur, dan website
Nama merek bakso ikan Sakana terkenal 3,53 3,73 0,95 -0,05
Meningkatkan promosi
diberbagai media
Berdasarkan alasan membeli
mayoritas konsumen akhir
yaitu membeli karena
produk berkualitas
Plastik pembungkus bakso ikan yang
digunakan aman dan tidak berbahaya 3,62 4,25 0,85 -0,08
Meningkatkan kualitas produk
123
Penjual tanggap dalam merespon
konsumen 4,21 4,26 0,99 0,06
Penjual memiliki pengetahuan tentang
produk 4,12 4,27 0,96 -0,04
Peningkatan pelayanan penjual
terhadap konsumen
Penjual bersikap ramah dan sopan dalam
melayani konsumen 4,40 4,49 0,98 -0,02
2. Harga (Price)
Karakteristik konsumen
yang mayoritas
pelajar/mahasiswa,
berpendapatan < Rp.
2.600.000, dan alasan
membeli karena produk
berkualitas
Harga bakso ikan Sakana sesuai dengan
ukurannya 3,90 3,91 1,00 -0,08
Harga disesuaikan dengan
kualitas
Harga bakso ikan Sakana sesuai dengan
kualitasnya 3,99 4,26 0,94 -0,06
Harga bakso ikan Sakana bersaing
dengan produk sejenis di kelasnya 3,84 3,89 0,99 -0,01
3. Tempat (Place)
Lokasi pedagang bakso ikan Sakana
mudah ditemukan 3,31 3,90 0,85 -0,15
Penyebaran agen dan pedagang
pengecer bakso ikan merata
disetiap wilayah Ketersediaan produk yang selalu ada 3,81 4,15 0,92 -0,08
Terdapat pedagang bakso ikan Sakana
lainnya selain di lokasi 3,03 3,60 0,84 -0,08
Bakso ikan Sakana mudah didapatkan
karena tersedia disejumlah lokasi 3,02 3,65 0,83 -0,17
4. Promosi (Promotion)
Berdasarkan sumber
informasi dalam mengetahui
produk, konsumen akhir
yang mengetahui dari media
promosi seperti bazar,
banner, dan brosur sangat
sedikit
Kegiatan bazar yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli 3,63 4,03 0,90 -0,18
Meningkatkan promosi
diberbagai media promosi, baik
pemasaran langsung (bazar),
iklan (banner dan brosur), dan
internet (website).
Pemasangan banner yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 3,36 3,78 0,89 -0,11
Ajakan pedagang yang dilakukan
menarik konsumen untuk membeli 2,89 3,45 0,84 -0,16
124
Berdasarkan dua matriks di atas maka rekomendasi bauran pemasaran bakso
ikan CV. Sakana Indo Prima akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Rekomendasi Produk
Rekomendasi perbaikan kinerja bauran pemasaran terkait produk bakso ikan
Sakana sebagai perbaikan yang perlu dilakukan CV. Sakana Indo Prima untuk
mengatasi permasalahan dalam pemasaran bakso ikan Sakana dan meningkatkan
penjualan adalah sebagai berikut.
a. Memperbaiki rasa ikan dan rasa gurih pada bakso ikan. Berdasarkan nilai Tki
atribut rasa ikan ketika dimakan dan rasa gurih bakso ikan yang sesuai belum
mencapai angka 1,00 sehingga berdampak pada nilai kesenjangan negatif
yang berarti rasa ikan dan rasa gurih bakso ikan belum sesuai dengan yang
diharapkan konsumen. Hal ini dikarenakan agen dan konsumen akhir menilai
rasa ikan dan rasa gurih bakso ikan mengalami perubahan cita rasa karena
pengurangan komposisi ikan tuna sehingga membuat rasa ikan dan rasa gurih
pada bakso berkurang. Memperbaiki cita rasa bakso ikan perlu dilakukan agar
konsumen tetap loyal terhadap produk bakso ikan CV. Sakana Indo Prima,
dikarena sesuai dengan karakteristik agen dan konsumen dalam hal alasan
memilih bakso ikan CV. Sakana Indo Prima karena produk berkualitas,
sehingga pihak perusahaan perlu melakukan perbaikan terkait cita rasa bakso
ikan.
b. Meningkatkan kualitas produk. Berdasarkan nilai Tki dari atribut aroma
bakso ikan menunjukkan aroma khas ikan, rasa ikan terasa ketika dimakan,
rasa gurih bakso ikan, kepadatan tekstur yang sesuai, kekenyalan tekstur
125
bakso ikan yang sesuai, dan plastik pembungkus yang digunakan aman dan
tidak berbahaya masih di bawah 1,00 sehingga berdampak pada nilai
kesenjangan negatif, yang berarti kinerja dari lima atribut tersebut yang
berkaitan dengan kualitas produk belum memenuhi harapan konsumen.
Terkait cita rasa, komposisi ikan sebaiknya tidak dikurangi dan tidak diganti
karena akan mempengaruhi kualitas dari bakso ikan, seperti rasa dan aroma.
Terkait tekstur, tekstur bakso ikan masih terasa kasar ketika dimakan
sehingga perlu dikaji kembali agar tekstur bakso lebih lembut ketika dimakan.
Pengkajian dapat dilakukan dari segi proporsi kompisisi bahan baku dan pada
saat proses pengolahan. Bentuk bakso ikan yang tidak beraturan dan tidak
sama antara satu dengan yang lainnya perlu dilakukan pengkajian kembali
agar bentuk bakso menjadi seragam. Selain itu, pihak perusahaan perlu
menyarankan para agen untuk menggunakan plastik pembungkus yang aman
sebagai wadah bakso ikan, karena berdasarkan penilaian konsumen akhir
terhadap nilai kinerja atribut plastik pembungkus bakso ikan yang digunakan
aman dan tidak berbahaya belum dapat memenuhi nilai kepentingan.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka perusahaan perlu melakukan perbaikan
atribut bauran pemasaran yang berkaitan dengan kualitas, dikarenakan
karakteristik dari agen dan konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo
Prima berdasarkan alasan memilih produk karena produk bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima berkualitas. Oleh karena itu, perbaikan terhadap kualitas
bakso ikan sangat diperlukan agar konsumen tetap loyal terhadap produk
bakso ikan. Menurut Kotler dan Mastrong (2008: 343) menyatakan bahwa
126
jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan
dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk
melakukan pembelian terhadap produk.
c. Peningkatan pelayanan yang dilakukan karyawan dan penjual terhadap
pelanggan. Berdasarkan nilai Tki dari atribut yang berkaitan dengan pelayan
yang dilakukan karyawan dan penjual yaitu atribut karyawan tanggap dalam
merespon konsumen, penjual memiliki pengetahuan tentang produk dan
penjual bersikap ramah dan sopan dalam melayani konsumen masih berada
di bawah 1,00, sehingga berdampak pada nilai kesenjangan negatif yang
berarti kinerja atribut tersebut belum memenuhi harapan konsumen.
Kemampuan karyawan dan penjual dalam memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat kepada konsumen sangat penting dilakukan untuk mempertahankan
pelanggan. Hal ini sesuai dengan karakteristik agen berdasarkan cara
pembelian yaitu dengan menghubungi pihak perusahaan. Pelayanan yang
cepat dalam respon, ramah, dan sopan juga menjadi hal dipertimbangkan oleh
pelanggan dalam membeli produk yang ditawarkan dan mempengaruhi
kepuasan pelanggan. Pengetahuan penjual tentang produk juga perlu
diperhatikan karena ketika pelanggan menanyakan informasi produk penjual
harus mampu memberikan informasi yang baik. Pelayanan lainnya yang bisa
diberikan CV. Sakana Indo Prima yaitu dengan membuat pertemuan antara
pihak perusahaan dengan agen-agen untuk saling berbagi ilmu dan bertukar
pikiran dalam memasarkan produk, seperti membahas kondisi penjualan
bakso ikan yang sedang dialami oleh agen sehingga pihak perusahaan
127
mengetahui hal itu, cara menghadapi kendala dalam menjual bakso ikan, dan
membahas wilayah potensial yang bisa menjadi target pasar. Hal tersebut
dapat membuat hubungan antar perusahaan dengan agen sebagai mitra
perusahaan terjaga dengan baik dan perusahaan jadi mengetahui kondisi pasar
saat itu.
2. Rekomendasi Harga
Penetapan harga yang baik tidak berarti bahwa harga tersebut harus serendah
mungkin, tetapi bagaimana harga tersebut memberikan nilai manfaat bagi
konsumen. Berdasarkan diagram kartesius (Gambar 10) atribut harga bakso ikan
sesuai dengan kualitasnya berada di kuadran 1 yang berarti atribut ini dianggap
sangat penting, namun perusahaan belum melakukannya sesuai dengan harapan
pelanggan dan berdasarkan nilai tingkat kesesuaian (Tki) penilaian agen dan
konsumen yang masih kurang dari 1 yang berarti kinerja atribut tersebut belum
memenuhi kepuasan pelanggan. Harga produk yang mengalami kenaikan namun
tidak diikuti dengan peningkatan kualitas yang diberikan yang menjadi
permasalahannya. Harga ikan tuna sebagai bahan baku utama yang terus naik
membuat pihak perusahaan menaikkan harga dan mengurangi komposisi ikan tuna.
Rekomendasi pemasaran terkait harga bakso ikan Sakana yang perlu dilakukan CV.
Sakana Indo Prima untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah harga
disesuaikan dengan kualitas.
Karakteristik konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana adalah golongan
ekonomi menengah ke bawah. Pendapatan rata-rata per bulan < Rp.2.600.000 dan
harga bakso ikan yang mengalami kenaikan serta penurunan kualitas
128
mempengaruhi daya beli konsumen yang menyebabkan penurunan penjualan. Hal
ini sesuai dengan nilai tingkat kesuaian atribut harga sesuai dengan kualitasnya
yang belum dapat memenuhi harapan konsumen. Penyebabnya dapat terjadi karena
harga yang dibayarkan konsumen tidak sesuai dengan manfaat yang didapatkan
oleh konsumen, sehingga konsumen enggan untuk membeli. Menurut Kotler dan
Keller (2008:346) mengatakan bahwa sesuianya atau tidaknya suatu penawaran
dengan harapan akan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan besarnya probabilitas
bahwa pelanggan akan membeli produk itu lagi.
3. Rekomendasi Tempat
Rekomendasi pemasaran yang berkaitan dengan bauran tempat yang perlu
dilakukan CV. Sakana Indo Prima untuk mengatasi permasalahan dalam pemasaran
bakso ikan Sakana dan meningkatkan penjualan adalah sebagai berikut.
a. Menambah tenaga pengirim dan armada/transportasi pengiriman agar
jumlahnya memadai dan kinerja dari setiap sumber daya tersebut
dimaksimumkan agar pesanan pelanggan dapat sampai di tempat dengan
tepat waktu sesuai dengan harapan. Tenaga pengirim dan transportasi
pengiriman produk mendapat nilai tingkat kepentingan yang tinggi, namun
nilai tingkat kinerja lebih rendah sehigga nilai tingkat kesesuaian agen
terhadap atribut (Tki) dari kedua atribut tersebut paling rendah diantara atribut
lainnya pada variabel tempat. Berdasarkan nilai kesenjangan pun terbesar
pertama dan kedua, sehingga perlu dilakukan perbaikan dan menjadi prioritas
sesuai dengan posisi pada diagram kartesius di kuadran I. Hal ini pun sesuai
dengan karakteristik agen yang berdasarkan cara pembelian dengan cara
129
menghubungi langsung perusahaan lalu dikirimkan sehingga pihak
perusahaan perlu menambah jumlah tenaga pengirim dan transportasi
pengiriman produk.
b. Penyebaran agen dan pedagang pengecer secara merata pada setiap
wilayahnya. Berdasarkan pada hasil nilai Tki dari atribut lokasi pedagang
mudah ditemukan, terdapat pedagang bakso ikan Sakana selain di lokasi yang
sedang didatangi, dan bakso ikan Sakana mudah didapatkan karena tersedia
disejumlah lokasi bahwa ketiga atribut tersebut belum mencapai angka 1,00
sehingga berdampak pada hasil kesenjangan yang bernilai negatif. Hal ini
mengindikasikan bahwa ketiga atribut tersebut kinerjanya belum memenuhi
harapan konsumen, dikarenakan konsumen kesulitan untuk mendapatkan
produk, karena hanya terdapat di daerah tertentu saja. Belum meratanya
penyebaran pedagang pengecer yang menjadi perantara terakhir dalam
menyampaikan produk ke konsumen akhir dan jumlahnya terus berkurang
membuat bakso ikan Sakana sulit ditemukan, sehingga perusahaan perlu
dilakukan pemetaan agen agar tersebar secara merata yang juga akan
berdampak pada penyebaran pedagang pengecer pada setiap wilayah.
c. Lokasi CV. Sakana Indo Prima yang tidak berada di pinggir jalan utama dan
berada di dalam perkampungan warga menyebabkan lokasi agak tersembunyi
sehingga menimbulkan kesulitan dalam mengakses lokasi. Hal tersebut yang
membuat agen menilai kinerja atribut lokasi CV. Sakana Indo Prima mudah
ditemukan belum memenuhi harapan konsumen dengan nilai Tki 0,95, yang
berati lokasi CV. Sakana Indo Prima sulit ditemukan. Rekomendasi yang
130
dapat dilakukan oleh CV. Sakana Indo Prima untuk menutupi kekurangan
tersebut dapat berupa pemasangan petunjuk arah menuju CV. Sakana Indo
Prima. Selain itu, perbaikan titik lokasi CV. Sakana Indo Prima pada aplikasi
Maps, dikarena titik lokasi CV. Sakana Indo Prima tidak tepat.
4. Rekomendasi Promosi
Rekomendasi pemasaran sebagai usulan perbaikan terkait promosi bakso ikan
Sakana yang perlu dilakukan CV. Sakana Indo Prima sebagai upaya mengatasi
permasalahan dalam pemasaran bakso ikan Sakana dan meningkatkan penjualan
adalah meningkatkan promosi diberbagai media promosi. Website perusahaan yang
sudah tidak aktif untuk kembali digunakan dan tampilan dibuat lebih menarik agar
tidak monoton. Di jaman yang sudah berteknologi canggih saat ini dan masyarakat
aktif manggunakan internet, promosi melalui media internet seperti website dinilai
lebih efektif karena penyampaiannya bisa lebih. Selain itu promosi dengan website
biayanya relatif lebih kecil dibandingkan dengan promosi melalui media yang
lainya. Dengan memaksimalkan promosi melalui website, perusahaan dapat
menekan biaya promosi menjadi lebih kecil, sehingga keuntungan perusahaan bisa
bertambah.
Banner dan brosur sebagai media promosi lainnya yang dilakukan CV.
Sakana Indo Prima dalam memasarkan produknya tidak berjalan baik, karena agen
sebagai mitra kerjasama perusahaan untuk mendapatkan banner dan brosur harus
membeli ke perusahaan sehingga agen enggan untuk menggunakan banner dan
brosur sebagai media promosi produk. Pertimbangan perbaikan yang dapat
dilakukan perusahaan yaitu memberikan banner dan brosur kepada agen sehingga
131
tidak membebankan agen. Selain itu, pihak perusahaan memberikan tanda pengenal
seperti sticker kepada agen untuk diletakkan di gerobak atau lokasi penjualan bakso
ikan dengan tujuan agar masyarakat mengetahui bahwa dijual itu adalah bakso ikan
Sakana. Pemasangan sticker di gerobak dan lokasi penjualan juga menjadi media
promosi pemasaran bakso ikan. Hal tersebut dapat membuat merek Sakana semakin
dikenal dan diketahui masyarakat, karena ada konsumen yang membeli bakso ikan
Sakana tetapi tidak mengetahui merek dari produk yang dibelinya. Perusahaan yang
gencar melakukan promosi dapat membuat produk semakin dikenal masyarakat
luas.
Atribut-atribut pada variabel promosi nilai tingkat kinerja yang didapatkan
terkecil diantara variabel lainnya baik dari penilaian agen maupun penilaian
konsumen akhir dan mendapatkan nilai kesenjangan negatif yang besar, hal ini
didukung dari karakteristik agen dan konsumen akhir berdasarkan sumber
informasi tentang produk, agen dan konsumen akhir mengetahui bakso ikan CV.
Sakana Indo Prima melalui teman bukan dari media promosi yang dilakukan
perusahaan. Hal ini menunjukkan promosi bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
dengan cara mouth to mouth lebih berhasil dibandingkan dengan media promosi
lainnya. Berdasarkan karakteristik konsumen akhir bakso ikan CV. Sakana Indo
Prima yang merupakan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah yang
perilakunya lebih bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dibandingkan dengan
masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas yang perilakunya ke arah
individualis dan lebih senang berkomunikasi melalui media komunikasi dan
internet. Oleh karena itu, perusahaan perlu merumuskan kembali promosi yang
132
sesuai untuk diterapkan agar tepat sasaran pada segmen pasar bakso ikan. Menurut
Kartajaya (2002:14) yang menyatakan bahwa kegiatan promosi yang baik akan
meningkatkan sebuah citra merek yang baik. Sebuah citra merek yang baik
merupakan sebuah indikator yang ditawarkan kepada pelanggan atau sebuah aset
yang menciptakan sebuah value bagi pelanggan dengan memperkuat loyalitasnya.
Rekomendasi perbaikan pemasaran yang sudah dijabarkan diharapkan dapat
membantu pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan kebijakan terkait
pemasaran bakso ikan untuk memperbaiki kinerja bauran pemasaran bakso ikan
Sakana untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk bakso ikan
dan loyalitas konsumen terhadap produk bakso ikan, serta meningkatkan kembali
penjualan bakso ikan CV. Sakana Indo Prima.
133
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan, maka dapat diambil
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik responden yang menjadi konsumen perusahaan yaitu agen dan
konsumen akhir. Karakteristik agen bakso ikan CV. Sakana Indo Prima adalah
usia produktif dengan pendidikan menengah, pelanggan yang loyal, aktif
melakukan pembelian dan praktis. Sedangkan, karakteristik konsumen akhir
bakso ikan CV. Sakana Indo Prima adalah kalangan remaja bergolongan
ekonomi menengah ke bawah dan termasuk pelanggan baru.
2. Kinerja bauran pemasaran bakso ikan CV. Sakana Indo Prima belum dapat
memenuhi harapan konsumen. Dilihat berdasarkan rata-rata nilai tingkat
kesesuaian responden terhadap kinerja bauran pemasaran (Tki) penilaian agen
dan konsumen akhir bahwa nilainya di bawah 1,00 yaitu 0,96 untuk penilaian
agen dan 0,93 penilaian konsumen akhir.
3. Rekomendasi pemasaran bakso ikan yang diberikan kepada CV. Sakana Indo
Prima untuk memperbaiki permasalahan pemasaran bakso ikan, meliputi
memperbaiki rasa ikan dan rasa gurih pada bakso ikan, menjaga kualitas
produk, peningkatan pelayanan karyawan dan penjual, harga sesuai dengan
kualitas, menambah tenaga pengirim dan armada/transportasi pengiriman,
penyebaran agen dan pedagang pengecer secara merata pada setiap
134
wilayahnya, pemasangan petunjuk arah menuju CV. Sakana Indo Prima, dan
meningkatkan promosi diberbagi media
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
yang diberikan kepada CV. Sakana Indo Prima antara lain:
1. Perusahaan perlu memprioritaskan perbaikan yang meliputi penetapan harga
sesuai kualitas, peningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan promosi
diberbagai media promosi agar produk bakso ikan CV. Sakana Indo Prima
semakin dikenal masyarakat.
2. Perusahaan perlu menjaga hubungan baik dengan para agen, seperti
mengadakan pertemuan dengan agen dan lebih tanggap dalam merespon
keluhan dari agen.
135
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, Rabiatul. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Assauri, Sofjan. 2014. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Atase Perdagangan London. 2015. Ikan Tuna dan Produk Olahan Tuna (Market
Brie). djpen.kemendag.go.id/membership/data/files/dcabc-market-brief-
tuna.pdf 28-10-2017 [Diakses pada 28 Oktober 2017, pk 21:07]
Annellys, Marsella Belda. Analisis Kinerja Atribut Mutu Layanan Pada Kepuasan
Pelanggan Hotel Horison Utama Malang [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian
Bogor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen; 2015
Badan Standar Nasional. 2006. SNI 01-2729.1-2006 Ikan Segar – Bagian 1 :
Spesifikasi. sisni.bsn.go.id/index.php/sni_main/sni/detail_sni/7564 [Diakses
pada 15 Maret 2017, pk 19:08]
Badan Standar Nasional. 2014. SNI 7266:2014 Bakso Ikan.
sisni.bsn.go.id/index.php/sni_main/sni/detail_sni/20348 [Diakses pada 15
Maret 2017, pk 19:15]
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Indonesia.
www.depkese.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infoda
tin-profil-kesehatan-indonesia.pdf [Diakses pada 24 Mei 2017, pk 21:02]
Hawkins, D. I., & David L. Mothersbough. 2010. Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy. New York: Mc-Graw Hill.
Kartajaya, Hermawan. 2002. Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2016. Laporan Kinerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan Tahun 2015. http://kkp.go.id/wp-
content/uploads/2016/07/Lkj-KKP-2015.pdf [Diunduh pada 11 Maret 2017, pk
20:18 WIB]
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2016. Konsumsi Ikan Naik dalam 5 Tahun
Terakhir. http://kkp.go.id/wp-content/uploads/2016/05/Konsumsi-Ikan-Naik-
dalam-5-Tahun-Terakhir.pdf [Diakses pada 11 Maret 2017, pk 23:06]
Kerin, Roger A., & Robert A. Peterson. 2015. Pemasaran Strategis, Kasus dan
Komentar, Ed ke-11, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.
136
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran, Ed Milenium. Jakarta: PT.
Prenhallindo.
Kotler, Philip & Kevin L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Ed ke-12 Jilid 2.
Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip & Kevin L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Ed ke-13 Jilid 1.
Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Ed ke-12 Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Lamb, Charles W., Joseph F Hair, & Carl McDaniel. 2001. Pemasaran, Ed ke-1.
Jakarta: Salemba Empat.
Maysarah, Siti. Analisis Kinerja Atribut Kepuasan Pelanggan Pada Kualitas
Layanan PT. Telkomsel Grapari Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian
Bogor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen; 2010
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Ed ke-3. Yogyakarta: Salemba Empat.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sujarweni, V. Wiratna & Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. ANDI
Sumarwan, Ujang. 2015. Pemasaran Strategik : Perspektif Perilaku Konsumen dan
Marketing Plan. Bogor: IPB Press.
137
Suprapti, Lies. 2003. Membuat : Bakso Daging & Bakso Ikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Supranto, J. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka
Cipta
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : CV. ANDI.
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra, & Dedi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta: CV. ANDI.
Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Winowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Yulianti, Sri. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan Tingkat
Kinerja Atribut Produk pada Restoran Bebek Goreng H. Slamet Bogor
[skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen;
2014
138
Lampiran 1. Struktur Organisasi CV. Sakana Indo Prima
Kebersihan Quality
Control
Admin
Penjualan
SPV Olahan Packing
Customer
Service
SPV Bakso
Bahan
baku/ikan Gudang
Personalia Accounting Keuangan
Produksi Pembelian Engineering Penjualan Quality Assurance
Direksi
Manager Operasional te
pu
ng
ado
n
reb
us
Tea
m I
Tea
m I
I
Tea
m I
II
Tea
m R
uk
o Bakso Olahan
139
Lampiran 2. Nama Agen Bakso Ikan Sakana Di Kota Depok
No Nama Agen Jumlah Pengecer
1 Samsul -
2 Windi Hastuti 2
3 Nuriyah 1
4 Darsun 4
5 Indah Harmonijati -
6 Safrudin -
7 Ecih -
8 Salma 3
9 Rony Wijaya -
10 Sufendi 2
11 Budi Astuti 1
12 Sujiyah 3
13 Sopian Hadi 2
14 Hendri -
15 Nur Sokib 2
140
Lampiran 3. Matriks Intrumen Kuesioner Penelitian
Instrumen kuesioner untuk agen bakso ikan Sakana
Variabel & Definisi Sub-Variabel Indikator Parameter Kode
1. Produk
merupakan segala
sesuatu yang dapat
diberikan kepada
sesorang guna
memuaskan suatu
kebutuhan atau
keinginan (Kotler dan
Keller, 2007:4).
A.Kualitas
Produk
1. Kenampakan 1. Konsumen menilai kenampakan permukaan
(halus, tidak berongga)
1.1
2. Konsumen menilai warna bakso ikam 1.2
2. Aroma bakso Konsumen menilai aroma pada bakso ikan 1.3
3. Cita rasa bakso Konsumen menilai rasa bakso ikan 1.4, 1.5
4. Tekstur bakso 1. Konsumen menilai kepadatan tekstur bakso
ikan
1.6
2. Konsumen menilai kekenyalan bakso ikan 1.7
B. Nama Merek Memliki merek yang
jelas dan terkenal
Konsumen menilai produk memiliki merek
dikenal masyarakat.
1.8
C. Kemasan Kemasan foodgrade Konsumen menilai kemasan yang digunakan
aman dan tidak berbahaya
1.9
D. Pelayanan 1. Daya tanggap dan
pengetahuan
karyawan
1. Konsumen menilai cepat tanggap karyawan
dalam merespon
1.10
2. Karyawan memiliki pengetahuan yang baik
mengenai produk bakso ikan
1.11
2. Sikap karyawan
dalam memberikan
pelayanan
Konsumen menilai karyawan bersikap ramah
dan sopan dalam memberikan pelayanan.
1.12
3. Kemudahan akses
pemesanan
Konsumen menilai kemudahan pemesanan
dapat melalui telpon, SMS, Blackberry
Messenger, dan Whatsapp
1.13
141
F. Jaminan Jaminan penukaran
produk atau
pengembalian uang
Konsumen menilai perusahaan dalam
pemberian jaminan produk, berupa penukaran
produk atau pengembalian uang jika produk
rusak
1.14
2. Harga
merupakan sejumlah
uang yang ditagihkan
atas suatu produk dan
jasa atau jumlah dari
nilai yang ditukarkan
para pelanggan untuk
memperoleh manfaat
dari memiliki atau
menggunakan suatu
produk atau jasa
(Kotler dan Amstrong,
2008:345).
A. Harga
terdaftar
Kesesuaian harga
dengan nilai yang
didapatkan
1. Konsumen menilai harga sesuai dengan
ukuran bakso ikan
2.15
2. Konsumen menilai harga sesuai dengan
kualitas yang didapatkan
2.16
3. konsumen menilai penetapan harga sudah
bersaing dengan produk lain di kelasnya
2.17
B. Sistem
pembayaran
Kemudahan dan
keringanan sistem
pembayaran
1. Konsumen menilai kemudahan sistem
pembayaran dengan pembayaran non
tunai/transfer
2.18
3. Tempat
Diartikan sebagai
distribusi yang
merupakan kegiatan
pemasaran yang
berusaha
memperlancar dan
mempermudah
A. Lokasi Kemudahan
jangkuan lokasi
Konsumen menilai lokasi CV. Sakana Indo
Prima mudah ditemukan
3.19
B. Distribusi 1. Pengiriman Konsumen menilai jasa pengiriman yang
ditawarkan sudah sesuai yang diharapkan
3.20
2. Waktu pengiriman Konsumen menilai waktu pengiriman sesuai
yang diinginkan dan tepat waktu
3.21
3. Tenaga pengirim Konsumen menilai tenaga pengirim sudah
memadai
3.22
142
penyampaian barang
dan jasa dari produsen
kepada konsumen
(Tjiptono, 2008:185)
C. Persediaan Kontinuitas
ketersediaan produk
Konsumen menilai produk yang dipesan
selalu ada.
3.23
D. Transportasi Armada pengiriman
memadai
Konsumen menilai armada pengiriman barang
sudah memadai
3.24
E. Cakupan Pengetahuan
terhadap lokasi-
lokasi penjual bakso
ikan Sakana
Konsumen mengetahui terdapat lokasi penjual
bakso ikan Sakana lainnya selain yang
didatangi sekarang
3.25
F. Saluran
pemasaran
Tingkat kemudahan
memperoleh bakso
ikan Sakana
Konsumen mudah memperoleh bakso ikan
Sakana dengan tersedianya distributor dan
agen penjual bakso ikan Sakana
3.26
4. Promosi
adalah sarana yang
digunakan perusahaan
dalam upaya untuk
menginformasikan,
membujuk, dan
mengingatkan
konsumen langsung
atau tidak langsung
tentang produk dan
merek yang mereka
jual (Kotler dan
Keller, 2007:204)
A. Promosi
penjualan
1. Efektivitas
promosi melalui
bazar/pameran
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk melalui bazar/pameran yang diikuti
CV. Sakana Indo Prima
4.27
2. Efektivitas
promosi melalui
karyawan
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk dari ajakan karyawan CV. Sakana
Indo Prima
4.28
B. Periklanan 1. Efektivitas
promosi melalui
media internet
(website)
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk dari media internet (website)
4.29
2. Efektivitas
promosi melalui
banner dan brosur
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk dari banner dan brosur
4.30, 4.31
143
Instrumen kuesioner untuk konsumen akhir bakso ikan Sakana
Variabel Sub-Variabel Indikator Parameter Kode
1. Produk
A.Kualitas
Produk
1. Kenampakan 1. Konsumen menilai kenampakan permukaan
(halus, tidak berongga)
1.1
2. Konsumen menilai warna bakso ikam 1.2
2. Aroma bakso Konsumen menilai aroma pada bakso ikan 1.3
3. Cita rasa bakso Konsumen menilai rasa bakso ikan 1.4, 1.5
4. Tekstur bakso 1. Konsumen menilai kepadatan tekstur bakso
ikan
1.6
2. Konsumen menilai kekenyalan bakso ikan 1.7
B. Nama Merek Memliki merek yang
jelas dan terkenal
Konsumen menilai produk memiliki merek
dikenal masyarakat.
1.8
C. Kemasan Kemasan foodgrade Konsumen menilai plastik pembungkus yang
digunakan aman dan tidak berbahaya
1.9
D. Pelayanan 1. Daya tanggap dan
pengetahuan
pedagang
1. Konsumen menilai cepat tanggap pedagang
dalam merespon
1.10
2. Pedagang memiliki pengetahuan yang baik
mengenai produk bakso ikan
1.11
2. Sikap agen dalam
memberikan
pelayanan
Konsumen menilai pedagang bersikap ramah
dan sopan dalam memberikan pelayanan.
1.12
2. Harga
A. Harga
terdaftar
Kesesuaian harga
dengan nilai yang
didapatkan
1. Konsumen menilai penetapan harga sesuai
dengan ukuran bakso ikan
2.13
2. Konsumen menilai penetapan harga sesuai
dengan kualitas yang didapatkan
2.14
144
3. konsumen menilai penetapan harga sudah
bersaing dengan produk lain di kelasnya
2.15
3. Tempat
A. Lokasi Kemudahan
jangkuan lokasi
Konsumen menilai lokasi pedagang mudah
ditemukan
3.16
B. Persediaan Kontinuitas
ketersediaan produk
Konsumen menilai ketersediaan produk selalu
ada.
3.17
C. Cakupan Pengetahuan
terhadap lokasi-
lokasi pedagang
bakso ikan Sakana
Konsumen mengetahui terdapat lokasi
pedagang bakso ikan Sakana lainnya selain
yang didatangi sekarang
3.18
D. Saluran
pemasaran
Tingkat kemudahan
memperoleh bakso
ikan Sakana
Konsumen mudah memperoleh bakso ikan
Sakana dengan tersedianya pedagang
pengecer
3.19
4. Promosi
A. Promosi
penjualan
Efektivitas promosi
melalui
bazar/pameran
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk melalui bazar/pameran yang diikuti
CV. Sakana Indo Prima
4.20
B. Periklanan Efektivitas promosi
melalui brosur dan
banner
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk dari brosur dan banner
4.21, 4.22
C. Tenaga
Penjualan
Efektivitas promosi
melalui pedagang
Konsumen mengetahui dan tertarik membeli
produk dari ajakan pedagang
4.23
145
Lampiran 4. Kuesioner untuk Agen Bakso Ikan CV. Sakana Indo Prima
KUESIONER PENELITIAN
Oleh
Riska Candra Meirika (1113092000009)
Bapak / Ibu Yth,
Nama saya Riska Candra Meirika, mahasiswi Agribisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang sedang melakukan penelitian mengenai “Strategi Pemasaran Bakso
Ikan Pada CV Sakana Indo Prima, Sawangan - Depok”. Kuesioner ini merupakan
alat penelitian bagi skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya memohon kesediaan
Bapak / Ibu untuk meluang waktu mengisi kuesioner ini dengan jujur, jelas, dan
benar. Informasi yang diterima dari kusioner ini bersifat rahasia dan hanya
digunakan untuk kebutuhan akademis. Terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya.
A. Informasi Umum Responden
Berilah tanda silang (X) pada nomor pilihan jawaban Bapak/Ibu atau isilah
jawaban yang menurut anda sesuai.
1. Nama : .............................................................................................
2. Alamat : .............................................................................................
3. Usia : a. 17-25 tahun c. 36-45 tahun e. 56-65 tahun
b. 26-35 tahun d. 46-55 tahun
4. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
5. Sifat pekerjaan : a. Pekerjaan utama b. Pekerjaan sampingan
6. Pendidikan terakhir : a. SD d. Diploma/Sarjana
b. SMP e. Lainnya..............................
c. SMA
7. Darimana anda mengetahui produk ini?
a. Karyawan Perusahaan d. Pameran/bazar g. Lainnya..................
b. Teman e. Banner, Brosur
c. Keluarga f. Internet (Website)
146
8. Apa alasan memilih berjualan produk ini?
a. Produk berkualitas d. Lokasi dekat g. Lainnya...................
b. Harga bersaing e. Rujukan karyawan
c. Promosi f. Rujukan teman
9. Dimana lokasi anda berjualan?
a. Perumahan c. Perkantoran e. Pasar
b. Sekolah d. Tempat hiburan f. Lainnya................
10. Lama bergabung menjadi agen Sakana?
a. < 1 tahun c. 2-3 tahun
b. 1-2 tahun d. > 3 tahun
11. Frekuensi pemesanan/pembelian produk?
a. Setiap hari c. 2-3 kali seminggu e. Sebulan sekali
b. Seminggu sekali d. Dua minggu sekali f. Lainnya.................
12. Bagaimana sistem pembayaran yang Anda lakukan?
a. Tunai b. Non-Tunai
13. Bagaimana cara pembelian yang Anda lakukan?
a. Menghubungi perusahaan dan dikirimkan
b. Datang langsung ke prusahaan
c. Lainnya......................................................
B. Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja
Mohon untuk mengisi data dengan benar beri tanda (√) pada jawaban yang anda
kehendaki. Pilihan jawaban menggunakan skala likert lima tingkat dengan
keterangan sebagai berikut :
(1) Kepentingan :
Adapun kepentingan dalam kuesioner adalah kepentingan konsumen mengenai hal-
hal yang seharusnya diberikan oleh CV. Sakana Indo Prima kepada konsumen.
1 = tidak penting 3 = cukup penting 5 = sangat penting
2 = kurang penting 4 = penting
147
(2) Kinerja
Adapun kinerja dalam kuesioner adalah kinerja perusahaan kepada konsumen
mengenai hal-hal yang sudah diberikan oleh CV. Sakana Indo Prima kepada
konsumen.
1 = tidak baik 3 = cukup baik 5 = sangat baik
2 = kurang baik 4 = baik
Pernyataan Produk Kepentingan Kinerja
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Permukaan bakso ikan halus
dan tidak berongga
2 Bau atau aroma bakso ikan
menunjukkan aroma khas
ikan
3 Rasa ikan terasa ketika
dimakan
4 Rasa gurih bakso ikan yang
sesuai
5 Kepadatan tekstur bakso
ikan yang sesuai
6 Kekenyalan tekstur bakso
ikan yang sesuai
7 Nama merek bakso ikan
Sakana terkenal
8 Kemasan bakso ikan yang
digunakan aman dan tidak
berbahaya
9 Karyawan tanggap dalam
merespon konsumen
10 Karyawan bersikap ramah
dan sopan dalam melayani
konsumen
11 Jaminan produk pengganti
atau uang kembali sesuai
dengan harapan konsumen
Pernyataan Harga
12 Harga bakso ikan Sakana
sesuai dengan ukurannya
13 Harga bakso ikan Sakana
sesuai dengan kualitasnya
14 Pembayaran non-
tunai/transfer memberi
kemudahan konsumen
148
Pernyataan Tempat
15 Lokasi CV. Sakana Indo
Prima mudah ditemukan
16 Jasa pengiriman produk
sesuai harapan konsumen
17 Waktu pengiriman produk
ke konsumen tepat waktu
sesuai harapan konsumen
18 Tenaga pengirim produk
yang memadai
19 Produk yang ketika dipesan
selalu ada
20 Armada atau transportasi
untuk pengiriman barang
yang memadai
Pernyataan Promosi
21 Kegiatan pameran/bazar
yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
22 Ajakan karyawan yang
dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
23 Promosi melalui internet
(website) yang dilakukan
menarik konsumen untuk
membeli
24 Pembagian brosur yang
dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
25 Pemasangan banner yang
dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
C. Pertanyaan Tambahan
1. Apakah Anda mengalami kendala dalam memasarkan/menjual produk?
a. Ya, sebutkan.................................................................................................
......................................................................................................................
b. Tidak
2. Apakah Anda mampu mengatasi masalah tersebut?
a. Ya. Sebutkan................................................................................................
b. Tidak
149
3. Menurut Anda perbaikan apa yang perlu diperbaiki oleh perusahaan dalam
dalam pemasaran produk kedepannya?
Jawab :.................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
150
Lampiran 5. Kuesioner untuk Konsumen Akhir Bakso Ikan CV. Sakana Indo
Prima
KUESIONER PENELITIAN
Oleh
Riska Candra Meirika (1113092000009)
Bapak / Ibu Yth,
Nama saya Riska Candra Meirika, mahasiswi Agribisnis, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang sedang melakukan penelitian mengenai “Strategi Pemasaran Bakso
Ikan Pada CV Sakana Indo Prima, Sawangan - Depok”. Kuesioner ini merupakan
alat penelitian bagi skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya memohon kesediaan
Bapak / Ibu untuk meluang waktu mengisi kuesioner ini dengan jujur, jelas, dan
benar. Informasi yang diterima dari kusioner ini bersifat rahasia dan hanya
digunakan untuk kebutuhan akademis. Terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya.
A. Informasi Umum Responden
Berilah tanda silang (X) pada nomor pilihan jawaban Bapak/Ibu atau isilah
jawaban yang menurut anda sesuai.
1. Nama : .............................................................................................
2. Alamat : .............................................................................................
3. Usia : a. 17-25 tahun c. 36-45 tahun e. 56-65 tahun
b. 26-35 tahun d. 46-55 tahun
4. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
5. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa d. Wiraswasta
b. Pegawai swasta e. Ibu rumah tangga
c. Pegawai negeri f. Lainnya
6. Pendidikan terakhir : a. SD d. Diploma/Sarjana
b. SMP e. Lainnya..............................
c. SMA
151
7. Pendapatan per bulan : a. < Rp. 2.600.000
b. Rp. 2.600.000 – Rp. 4.300.000
c. Rp. 4.300.000 – Rp. 6.000.000
d. > Rp. 6.000.000
8. Darimana anda mengetahui produk ini?
a. Agen d. Pameran/bazar
b. Teman e. Banner, Brosur
c. Keluarga f. Lainnya............
9. Sejak kapan anda mengenal bakso ikan Sakana?
a. < 1 tahun c. 2-3 tahun
b. 1-2 tahun d. > 3 tahun
10. Seberapa seringkah anda membeli bakso ikan Sakana?
a. Setiap hari c. 1 minggu 2 kali e. Lainnya..................
b. 1 minggu sekali d. 1 bulan sekali
11. Seberapa seringkah anda membeli bakso ikan Sakana?
a. Produk berkualitas c. Promosi e. Lainnya..................
b. Harga bersaing d. Mudah didapatkan
B. Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja
Mohon untuk mengisi data dengan benar beri tanda (√) pada jawaban yang anda
kehendaki. Pilihan jawaban menggunakan skala likert lima tingkat dengan
keterangan sebagai berikut :
(1) Kepentingan :
Adapun kepentingan dalam kuesioner adalah kepentingan konsumen mengenai hal-
hal yang seharusnya diberikan oleh CV. Sakana Indo Prima kepada konsumen.
1 = tidak penting 3 = cukup penting 5 = sangat penting
2 = kurang penting 4 = penting
(2) Kinerja
Adapun kinerja dalam kuesioner adalah kinerja perusahaan kepada konsumen
mengenai hal-hal yang sudah diberikan oleh CV. Sakana Indo Prima kepada
konsumen.
1 = tidak baik 3 = cukup baik 5 = sangat baik
2 = kurang baik 4 = baik
152
Pernyataan Produk Kepentingan
Kinerja
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Permukaan bakso ikan
halus dan tidak berongga
2 Kecerahan warna bakso
ikan tidak menunjukkan
penggunaan bahan
berbahaya
(pemutih/pewarna)
3 Bau atau aroma bakso ikan
menunjukkan aroma khas
ikan
4 Rasa ikan terasa ketika
dimakan
5 Rasa gurih bakso ikan
yang sesuai
6 Kepadatan tekstur bakso
ikan yang sesuai
7 Kekenyalan tekstur bakso
ikan yang sesuai
8 Nama merek bakso ikan
Sakana terkenal
9 Plastik pembungkus yang
digunakan aman dan tidak
berbahaya
10 Penjual tanggap dalam
merespon konsumen
11 Penjual memiliki
pengetahuan tentang
produk
12 Penjual bersikap ramah
dan sopan dalam melayani
konsumen
Pernyataan Harga
13 Harga bakso ikan Sakana
sesuai dengan ukurannya
14 Harga bakso ikan Sakana
sesuaikan dengan
kualitasnya
15 Harga bakso ikan Sakana
bersaing dengan produk
sejenis di kelasnya
153
Pernyataan Tempat
16 Lokasi penjual bakso ikan
Sakana mudah ditemukan
17 Ketersediaan produk selalu
ada
18 Terdapat penjual bakso
ikan Sakana lainnya selain
di lokasi ini
19 Bakso ikan Sakana mudah
didapatkan karena tersedia
disejumlah lokasi
Pernyataan Promosi
20 Kegiatan pameran/bazar
yang dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
21 Pemasangan banner yang
dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
22 Ajakan pedagang yang
dilakukan menarik
konsumen untuk membeli
154
Lampiran 6. Tabulasi Tingkat Kepentingan Penilaian Agen
Responden
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.1
0
1.
11
2.
12
2.
13
2.
14
3.
15
3.
16
3.
17
3.
18
3.
19
3.
20
4.
21
4.
22
4.
23
4.
24
4.
25 Total
1 4 5 3 3 5 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 104
2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 110
3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 119
5 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 78
6 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 116
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
8 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 87
9 4 4 5 4 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 3 4 4 4 106
10 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 117
11 2 4 4 2 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 93
12 3 4 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 103
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
14 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 105
15 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 112
Total 56 62 67 58 60 57 64 69 69 66 68 63 64 65 58 63 66 65 66 65 63 59 60 58 61 1.572
155
Lampiran 7. Tabulasi Tingkat Kinerja Penilaian Agen
Responden
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.1
0
1.
11
2.
12
2.
13
2.
14
3.
15
3.
16
3.
17
3.
18
3.
19
3.
20
4.
21
4.
22
4.
23
4.
24
4.
25 Total
1 3 5 5 5 3 2 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 94
2 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109
3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 92
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 124
5 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 88
6 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 1 5 1 5 4 5 5 5 110
7 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 103
8 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 96
9 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 92
10 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 106
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 2 3 2 93
12 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 98
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
14 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 109
15 4 4 3 3 3 3 5 5 3 4 5 4 4 5 2 4 4 4 5 5 3 3 2 4 3 94
Total 58 65 63 60 60 59 62 67 62 66 64 63 60 64 55 59 60 56 63 57 59 58 55 57 56 1508
156
Lampiran 8. Tabulasi Tingkat Kepentingan Penilaian Konsumen Akhir
Responden 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.1
0
1.
11
1.
12
2.
13
2.
14
2.
15
3.
16
3.
17
3.
18
3.
19
4.
20
4.
21
4.
22 Total
1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
2 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 85
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
4 4 2 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 99
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 107
6 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 94
7 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 104
8 1 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 5 2 4 5 4 4 4 3 5 5 4 90
9 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
10 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 94
11 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 87
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
13 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 87
14 2 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 81
15 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 84
16 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 95
17 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 83
157
18 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 91
19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 2 2 84
20 3 3 4 4 4 4 5 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 92
21 3 2 3 5 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 3 5 4 3 4 3 4 3 78
22 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 91
23 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 95
24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 86
25 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 3 2 5 5 5 97
26 1 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 94
27 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 3 5 3 95
28 3 5 5 3 3 3 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 95
29 1 5 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 87
30 1 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 89
32 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 84
34 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 109
35 2 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 96
158
36 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 95
37 3 4 2 2 4 2 2 4 4 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 4 3 5 81
38 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 85
39 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 81
40 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 102
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
42 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 95
43 4 4 5 5 4 5 2 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 91
44 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 99
45 2 4 5 5 5 3 4 3 2 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 93
46 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 3 3 87
47 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 99
48 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
49 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 3 5 4 92
50 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 81
51 1 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 94
52 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 92
53 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 89
159
54 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 88
55 1 1 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 2 3 4 2 4 76
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 107
57 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 95
58 4 5 4 5 4 4 3 3 5 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 71
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 86
60 4 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 5 3 5 4 3 3 5 3 2 85
61 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
62 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 97
63 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 94
64 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 89
65 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70
66 3 3 3 4 5 4 3 3 5 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 83
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
68 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 97
69 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 70
70 4 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 102
71 1 3 3 3 3 2 1 3 1 5 5 5 3 3 3 1 3 1 1 5 5 5 65
160
72 2 3 5 3 3 1 1 1 3 5 5 5 3 5 5 1 3 3 1 5 3 1 67
73 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 2 2 94
74 4 4 5 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
75 1 3 4 5 4 1 1 4 5 5 5 5 1 5 5 1 5 1 1 5 5 5 77
76 4 3 3 3 3 2 1 3 3 5 5 5 1 3 3 1 4 2 5 3 3 2 67
77 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
78 3 5 5 5 5 2 2 1 5 5 5 5 1 3 3 1 5 3 3 3 4 4 78
79 3 3 3 3 3 1 1 3 3 5 5 5 1 3 1 1 3 1 1 3 3 3 58
80 1 3 3 3 3 1 1 3 3 5 5 5 2 3 3 1 5 2 1 1 4 1 59
81 1 1 3 3 3 1 1 3 1 5 5 5 3 3 3 1 5 1 1 5 5 1 60
82 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 49
83 1 1 1 3 3 1 1 3 1 5 5 5 3 4 1 1 3 3 3 3 3 1 55
84 3 3 3 4 5 5 3 5 4 5 5 5 3 2 1 1 5 3 3 3 3 1 75
85 4 4 5 5 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87
86 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 94
87 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 2 2 94
88 4 4 5 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 92
89 5 4 3 4 3 4 3 2 4 4 5 3 5 5 2 4 5 1 3 5 3 5 82
161
90 3 4 3 4 5 3 4 1 5 3 4 5 5 5 2 1 5 1 4 5 5 3 80
91 5 5 4 4 3 1 3 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 1 2 3 1 82
92 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 1 2 90
93 1 1 1 4 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 1 5 5 1 77
94 5 5 5 4 4 4 5 5 5 1 5 5 3 5 1 5 5 3 5 1 2 3 86
95 1 1 3 3 3 1 1 3 4 5 4 5 4 4 4 5 3 3 3 1 3 3 67
96 1 1 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 1 4 5 1 1 5 3 1 81
97 5 5 1 5 1 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 3 4 3 90
Total 326 38
7
38
7
40
7
38
7
36
0
35
5
36
2
41
2
413 41
4
43
6
37
9
41
3
37
7
37
8
40
3
34
9
35
4
39
1
36
7
33
5
8392
162
Lampiran 9. Tabulasi Tingkat Kinerja Penilaian Konsumen Akhir
Responden 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.1
0
1.
11
1.
12
2.
13
2.
14
2.
15
3.
16
3.
17
3.
18
3.
19
4.
20
4.
21
4.
22 Total
1 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 2 73
2 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 67
3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 70
4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 5 90
5 4 3 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 5 88
6 4 4 4 3 2 2 2 3 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 2 2 77
7 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 3 3 2 71
8 3 4 4 4 5 5 5 5 3 2 5 4 2 5 4 4 4 5 4 4 3 4 88
9 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92
10 5 5 4 5 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 2 4 92
11 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 89
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 76
13 4 4 4 4 4 3 2 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 2 2 78
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 83
15 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 3 2 2 76
16 3 4 3 4 4 2 3 3 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 75
163
17 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 3 3 4 82
18 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 78
19 4 5 5 5 3 4 5 2 4 5 4 5 5 5 5 4 3 2 2 3 2 3 85
20 3 4 5 4 3 4 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 99
21 3 2 3 3 3 3 4 5 3 3 4 5 4 4 3 5 3 3 4 3 3 5 78
22 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 64
23 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3 68
24 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 5 2 3 2 2 4 2 3 78
25 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 2 1 5 4 5 93
26 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 95
27 4 4 3 4 4 4 4 2 3 5 5 5 5 4 4 4 5 1 1 1 1 5 78
28 4 5 3 3 3 2 4 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 1 2 4 2 5 83
29 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 86
30 3 3 4 4 4 2 2 5 3 3 3 4 2 4 2 3 5 4 4 4 1 3 72
31 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 1 1 65
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 85
33 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 2 2 91
34 4 4 5 5 4 5 5 2 4 5 4 5 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 82
164
35 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 94
36 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 2 4 3 3 4 3 4 82
37 2 3 3 3 4 3 3 2 3 5 3 5 4 4 4 2 4 3 3 4 2 3 72
38 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 3 4 73
39 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 80
40 3 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 2 3 4 5 4 2 2 3 4 5 85
41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 3 5 2 3 98
42 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 80
43 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 5 2 3 62
44 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 91
45 4 5 5 3 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 5 2 2 5 1 5 83
46 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 5 4 2 2 2 76
47 4 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 5 3 4 4 1 4 4 3 3 2 1 76
48 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 79
49 3 4 5 5 2 3 3 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 2 2 3 4 5 83
50 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 80
51 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 95
52 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 84
165
53 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 82
54 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 92
55 2 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 86
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110
57 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 92
58 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 73
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
60 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 2 4 5 3 3 84
61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 87
62 3 5 5 4 4 3 3 4 5 4 5 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81
63 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 92
64 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
65 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 72
66 3 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 3 4 5 4 3 3 5 3 89
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88
68 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 86
69 3 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 71
70 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 2 4 3 3 4 3 4 82
166
71 1 3 3 5 5 1 1 5 2 5 5 5 5 5 5 1 3 1 1 5 5 5 77
72 1 3 4 3 3 1 1 2 3 5 5 5 4 2 3 2 5 5 2 4 2 4 69
73 4 3 4 3 3 4 3 2 2 4 5 5 4 4 4 1 5 1 1 4 1 1 68
74 4 3 3 5 3 4 4 2 4 5 4 5 4 5 5 4 4 2 2 4 1 2 79
75 5 4 3 3 4 2 2 5 4 5 5 5 4 5 5 2 4 2 2 5 5 5 86
76 4 4 3 3 5 1 1 2 4 5 5 5 4 3 4 2 4 2 2 3 2 5 73
77 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
78 2 3 3 3 3 2 2 4 3 5 5 5 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 66
79 2 3 3 3 3 2 2 2 3 5 5 5 3 3 2 2 3 1 1 4 4 3 64
80 4 2 3 4 4 2 1 4 5 5 5 5 3 5 5 2 5 1 1 1 2 5 74
81 2 2 3 5 5 2 1 5 1 5 5 5 5 5 4 1 5 1 1 5 1 5 74
82 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 49
83 3 3 3 3 3 2 2 4 2 5 5 5 2 4 2 2 3 1 1 4 2 2 63
84 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 1 1 5 1 1 5 1 5 87
85 4 3 3 5 3 4 4 2 4 5 4 5 4 5 5 4 4 2 2 4 1 2 79
86 5 5 4 5 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 2 4 92
87 4 3 4 3 3 4 3 2 2 4 5 5 4 4 4 1 5 1 1 4 1 1 68
88 2 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 1 3 70
167
89 3 4 5 3 4 5 3 5 3 5 4 5 4 4 3 3 4 2 5 3 3 5 85
90 3 5 4 3 1 2 4 3 4 5 5 5 3 3 5 5 3 1 1 5 5 4 79
91 3 4 3 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 78
92 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 2 1 90
93 2 5 5 5 4 1 3 3 3 3 3 5 3 4 5 2 5 2 1 3 5 3 75
94 3 4 5 4 4 1 3 5 3 2 5 4 4 3 5 3 4 2 4 2 4 3 77
95 1 3 3 3 4 2 1 4 4 4 5 5 4 3 3 1 2 1 1 5 4 4 67
96 2 4 4 5 2 2 2 3 4 5 3 5 3 3 2 3 3 4 2 4 3 1 69
97 2 5 5 5 4 2 2 3 3 3 3 5 3 5 5 3 3 4 5 5 5 1 81
Total 338 37
2
37
0
37
7
36
2
33
1
32
9
34
2
35
1
408 40
0
42
7
37
8
38
7
37
2
32
1
37
0
29
4
29
3
35
2
28
0
32
6
7780