bakso bunglon 2
DESCRIPTION
baksoTRANSCRIPT
“BUSINESS PLAN”KEWIRAUSAHAAN
CV ARRIO CEMERLANG
BAKSO BUNGLON
Nama Anggota Kelompok 5:Arita Permata SariYulia Kartika SasiIlham Wahyudin
Ibnu FauziAgung Suwito
AKADEMI PMPINAN PERUSAHAAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya kami selaku penyusun Makalah Tugas Kelompok Kewirausahaan
tentang Business Plandapat menyelesaikan tugas yang diberikan pada pembahasan
materi kali ini. Makalah ini merupakan tugas kelompok presentasi yang kami
tujukan kepada Dosen mata kuliah Kewirausahaan yaitu Bapak Arifin
Selowidodo.
Kami selaku penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat memenuhi kewajiban tugas mata kuliah Kewirausahaan. Kami
juga menyadari bahwa Makalah Tugas Kelompok Business Plan ini masih
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
kami sebagai penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca agar penyusunan makalah kami selanjutnya dapat lebih baik.
Jakarta, Juli 2013
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakso merupakan jenis bola daging yng biasanya ditemukan pada masakan
indonesia.Baksonya umumnya dibuat dari campuran daging giling dan
tepung tapioca , akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam ,
ikan,atau udang.Dalam penyajianya bakso umumnya disajikan panas –
panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mie bihun, toege,
tahuterkadang telur ditaburi bawang goreng dan seledri.Bakso sangat
popular dan dapat ditemukan diseluruh dunia dari gerobak pedagang kaki
lima sampai restoran bintang lima. Berbagai jenis bakso sekarang banyak
ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual dipasar swalayan dan
mal – mal. Manfaat pisang antara lain adalah sebagai sumber tenaga,
mengalirkan oksigen ke otak, menambah daya ingat, melancarkan peredaran
darah, dan menyehatkan usus.
Namun, banyak masyarakat yang enggan mengonsumsi buah pisang
karena bosan dengan olahan pisang yang sudah biasa dan pada saat ini
banyak orang yang serba ingin praktis dalam makanan. Maka dari itu Kami
akan membuat keripik pisang ini dengan pembuatan yang berbeda yaitu
dengan beraneka ra`sa (ada rasa original,pedas manis,keju, dan lain-lain)
agar orang yang menyukai makanan ini tidak merasa bosan karena
banyaknya kalangan masyarakat yang menyukai cemilan ini, maka saya
akan berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik yang harganya
relatif murah bagi semua kalangan masyarakat.
1.2 Alasan
Alasan kelompok kami memilih bisnis bakso karena sebagian masyarakat Indonesia menyukai makanan bakso (penikmat Bakso). Bakso sudah mempunyai pangsa pasar sendiri sebagian Negara didunia pun telah mengenal makanan bakso.
Analisa SWOT (Strengths, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Strengths
Bakso bunglon bermanfaat bagi kesehatan karena terbuat dari sayuran .
Kualitas dari Bakso Bunglon terjamin karena prosesnya yang steril dengan
menggunakan bahan” yang kualitas tinggi.
Bakso Bunglon terdapat berbagai varian rasa dan warna yaitu
bayam,wortel,terong,bayam merah dll.
Bakso merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia.
Weaknesses
Sebagian masyarakat Indonesia tidak menyukai sayuran .
Banyak konsumen beranggapan negative tentang bakso yang
mengandung zat” berbahaya seperti boraks.
Oppurtunities
Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah untuk
memasarkan produk;
Sebagian masyarakat Indonesia menyukai makanan bakso.
Peluang bisnis bakso sangat besar.
Tidak banyak orang yang berbisnis bakso dengan varian rasa sayur.
Memiliki manfaat bagi kesehatan karena terbuat dari sayur.
Threats
Jumlah kompetitor yang terus meningkat;
Munculnya produk baru yang lebih unggul;
Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin
1.3 Tujuan
Adapun tujuan Kami di dalam membuat usaha (makanan) ini adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas kewirausahaan.
2. Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
angka pengangguran.
3. Mensosialisasikan masyarakat terhadap makanan bakso yang bermanfaat
untuk kesehatan
4. Memasarkan produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar.
5. Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui
bahwa bakso bunglon ini mempunyai nilai kesehatan yang tinggi.
1.4 Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini kami dirikan atas dasar adanya suatu tugas
kewirausahaan dan kelomopk kami memilih bisnis bakso bunglon .kami
memilih bisnis bakso tersebut karena sebagian besar masyarakat Indonesia
menyukai bakso namun di dalam bisnis ini kami menginovasikan bakso
dengan varian rasa yang terbuat dari sayur . Perusahaan ini didirikan atas
dasar inisiatif dari top manajer yang bertujuan untuk memanfaatkan hasil
dari para petani pisang dengan mengolah buah pisang menjadi makanan
cemilan yang banyak disukai oleh masyarakat yaitu menjadi keripik pisang
yang gurih dan enak.
Perusahaan ini akan didirikan pada Awal tahun 2014 dengan pemilik
dan setoran modal sebagai berikut :
1. Sumanto Rp. 73.581.000,-
2. Novita Sukarni Rp. 73.581.000,-
3. Amelia Nur Fitriana Rp. 73.581.000,-
4. Indah Ari Gustini Rp. 73.581.000,- +
Jumlah Setoran Modal Rp. 294.324.000,-
1.5 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi
Misi Perusahaan
BAB II
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
1.6 Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan yang akan didirikan berbadan hukum CV dan akan
diberikan nama CV ARRIO CEMERLANG yang beralamat di Jalan
Cibubur 1 RT 013/01 No. 16 13720 Kelurahan Cibubur, Kecamatan
Ciracas. Perusahaan kami memproduksi produk bakso yang terbuat dari
bebagai macam jenis sayuran seperti bayam, jagung, bayam merah, terong
dll. sebagaimana telah dijelaskan pada BAB I.Struktur organisasi dari CV
ARRIO CEMERLANG adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Struktur Organisasi
1.7 Jabatan, Jumlah Staff, Uraian Tugas, dan Penggajian di CV Vimendas
Jaya Utama
Berikut ini akan dijelaskan mengenai jabatan, jumlah staff,uraian
tugas dan penggajian di CV ARRIO CEMERLANG dalam tabel 1.
Tabel 1. Jabatan, jumlah staff, uraian tugas, dan penggajian di CV ARRIO
CEMERLANG
Direktur UtamaArita Permata SariManajer
PemasaranIbnu Fauzi
Manajer Produksi
Ilham Wahyudin
Manajer SDMAgung Suwito
Manajer Keuangan
Yulia Kartika Sasi
Jabatan Uraian Tugas Gaji per Bulan Gaji per Tahun
Direktur
Utama
Mengkoordinasikan
kegiatan pemasaran,
SDM, produksi, dan
keuangan perusahaan
Rp. 3.000.000 Rp. 36.000.000
Manajer
Pemasaran
Melakukan penjualan,
promosi dan
mendistribusikan
produk
Rp. 2.000.000 Rp. 24.000.000
Manajer
SDM
Merekrut dan
mengelola SDMRp. 2.000.000 Rp. 24.000.000
Manajer
Produksi
Merencanakan dan
melakukan produksi
agar efisien
Rp. 2.000.000 Rp. 24.000.000
Manajer
Keuangan
Mengelola arus kas
dan membuat laporan
keuangan
Rp. 2.000.000 Rp. 24.000.000
Total Gaji per Tahun Rp. 132.000.000
1.8 Perizinan
Untuk mendirikan CV ARRIO CEMERLANG yang bergerak di
bidang makanan memerlukan berbagai macam perizinan agar produk Kami
dapat beredar di pasaran dan diterima masyarakat. Berikut jenis biaya
perizinan untuk mendirikan CV ARRIO CEMERLANG disajikan dalam
tabel 2.
Tabel 2. Jenis Biaya Perizinan untuk Pendirian CV ARRIO CEMERLANG
Jenis Perizinan Biaya
1. Ijin Prinsip (dari instansi teknis) Diasumsikan seluruh biaya
berjumlah Rp. 5.000.0002. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha)
3. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
4. Akte Pendirian
5. MUI (Majelis Ulama Indonesia)
6. BPOM (Badan Pengawas Obat dan
Makanan)
7. Dan lain-lain
Jumlah Biaya Perizinan Rp. 5.000.000
Tabel 3. Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan CV ARRIO
CEMERLANG
NoJenis Kegiatan
Pra Operasional
Jadwal Pelaksanaan (Bulan Ke-)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Survei Pasar X
2. Penyusunan rencana kerja
X
3. Perizinan X
4. Survei tempat usaha X
5. Survei mesin/peralatan
X
6. Pemasangan sarana penunjang
X
7. Mencari tenaga kerja
X
8. Uji coba produksi X
9. Opersional X X X X X X X X X
1.9 Inventaris kantor
Untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, CV ARRIO
CEMERLANG memerlukan inventaris kantor. Di bawah ini disajikan daftar
inventaris kantor yang dimiliki perusahaan dalam tabel 4 :
Tabel 4. Inventaris Kantor CV ARRIO CEMERLANG
No.Inventaris/Perangkat
Kantor
Merk Jumlah
(Unit)
Harga
(Rp.)
Jumlah
Harga (Rp.)
1. Etalase none 1 500.000 500.000
2. Meja 1 x 3 meter 2 425.000 850.000
3. Meja kasir 1 150.000 150.000
4. Telepon Telkom 1 100.000 100.000
5. kulkas LG 1 3.000.000 3.000.000
Total Inventaris Kantor 4.600.000
Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat bakso bunglon antara lain :
3kg daging sapi cincang halus = 3x70000 Rp.210.0001kg makan tepung kanji = Rp. 5.0001/2 kg butir putih telur = Rp 9.0001 bungkus garam, = Rp 5.0003 bungkus merica Rp 3.0001 sm bawang putih goreng di haluskan1 sendok makan minyak goreng2 siung bawang putih, di memarkan1000 cc kaldu ayam
2 batang daun bawang, di potong halus2 batang seledri, di potong halus½ kg wortel1 kg bayam½ jagung1 kg bayam merah½ kg terong5 varian pewarna makanan Cara Membuat :1. Campur jadi satu, daging sapi, tepung kanji, putih telur, garam dan merica, bawang putih goreng halus, aduk sampai rata.2. Bagi adonan jadi 10 sama besar, masing masing dicampur dengan juice sayur seperti juice bayam, juice wortel, juice terong, juice bayam merah dan juice jagung3. Didihkan kaldu, masukkan baso satu persatu.4. Bubuhkan garam dan merica.5. Tumis bawang putih memar dengan sedikit minyak sampai kuning dan harum, masukkan pada kuah baso beserta minyaknya.6. Taburi daun bawang dan sledri sebelum di sajikanPeralatan yang dibutuhkan untuk membuat bakso , antara lain:
nama jumlah harga total
Panci besar 2 Rp.205.500 Rp.411.000
Dandang 1 Rp.36.000 Rp.36.000
Baskom 5 Rp.15.000 Rp.45.000
Alat penggiling
daging
1 Rp.2.300.000 Rp.2.300.000
Sendok/centong 5 Rp.10.000 Rp.50.000
total Rp.2.842.000
BAB III
ASPEK PEMASARAN
1.1 Gambaran Umum Pasar
CV Vimendas Jaya Utama memiliki wilayah pemasaran yang dituju
yaitu mencakup kota Depok. Produk yang dipasarkan adalah produk dari
olahan buah pisang, yakni keripik pisang yang diolah dan dipasarkan dalam
berbagai rasa.
1.2 Permintaan dan Penawaran
1.2.1 Permintaan
Dasar / basis dalam perhitungan untuk menentukan permintaan
terhadap produk keripik pisang digunakan permintaan terhadap
keripik pisang di daerah Depok.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
jumlah penduduk kota Depok saat ini mencapai 1,020,002 jiwa.
Konsumen akhir rata-rata 10.200 jiwa (1% dari jumlah penduduk kota
Depok). Satu orang konsumen dalam satu hari dapat mengkonsumsi
rata-rata 1 bungkus dengan berat netto 250 gram. Jadi, rata-rata
konsumen akhir mengonsumsi keripik pisang pada 31 Desember 2013
sebanyak 10.200 x 1 bungkus x 365 hari sehingga konsumsi dalam
satu tahun sebanyak 3.723.000 bungkus.
Dengan asumsi bahwa terjadi kenaikan jumlah penduduk sebesar
2% per tahun, maka proyeksi permintaan terhadap keripik pisang
untuk 4 tahun mendatang adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Proyeksi Permintaan terhadap keripik pisang di daerah Depok
Tahun Proyeksi Permintaan (bungkus)
2014 3.797.460
2015 3.873.410
2016 3.950.879
2017 4.029.897
1.2.2 Penawaran
Dalam memulai usahanya CV Vimendas Jaya Utama sudah
memiliki pesaing. Buktinya pada tahun 2013 terdapat beberapa
perusahaan yang juga memproduksi keripik pisang di daerah Depok.
Berikut penawaran atas keripik pisang di daerah Depok pada tahun
2013 :
Tabel 7. Penawaran Keripik Pisang di Daerah Depok Pada Tahun
2013
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi/th
(Bungkus)
Tiga Rasa 1.037.000
Banana Renyah 982.000
Mr. Monkey 1.050.000
Jumlah 3.069.000
Dengan asumsi bahwa terjadi peningkatan penawaran sebesar
6,5% per tahun yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi nasional,
maka proyeksi penawaran selama 4 tahun mendatang adalah sebagai
berikut:
Tabel 8. Proyeksi penawaran keripik pisang di daerah Depok untuk 4
tahun
Tahun Proyeksi Penawaran
(bungkus)
2014 3.268.485
2015 3.480.937
2016 3.707.198
2017 3.948.166
1.3 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Mengingat CV Vimendas Jaya Utama merupakan perusahaan yang
baru berdiri dan berskala kecil, maka pihak perusahaan menargetkan posisi
perusahaan terhadap pesaingnya hanya sebagai market nitcher yakni
penggarap relung pasar yang hanya menguasai pangsa pasar dibawah 10%.
Hal ini juga dipertimbangkan berdasarkan keadaan investasi perusahaan
yang relatif kecil.Berikut ini disajikan rencana penjualan dan penguasaan
pasar oleh CV Vimndas Jaya Utama :
Tabel 9. Rencana Penjualan Keripik Pisang dan Penguasaan Pangsa Pasar
CV Vimendas Jaya Utama di Kota Depok untuk 4 Tahun Mendatang
Tahun Permintaan
(bungkus)
Penawaran
(bungkus)
Peluang
(bungkus)
Rencana
Penjualan
(bungkus)
Pangsa Pasar
(%)
2014 3.797.460 3.268.485 528.975 140.000 4,11
2015 3.873.410 3.480.937 392.473 154.000 4,24
2016 3.950.879 3.707.198 243.681 177.100 4,56
2017 4.029.897 3.948.166 81.731 200.123 4,82
1.4 Strategi Pemasaran
1.4.1 Strategi Pemasaran Pesaing
Produk keripik pisang yang diproduksi pesaing rata-rata memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Keripik pisang yang ditawarkan hanya rasa original;
2. Dikemas dalam bungkus yang sederhana;
3. Harga yang ditawarkan umumnya standar dengan rasa original.
1.4.2 Strategi Pemasaran perusahaan
Perusahaan kami merupakan perusahaan yang baru berdiri dengan
memproduksi produk yang masih belum banyak diproduksi dipasaran.
Untuk itu kami menempatkan produk kami dalam klasifikasi product
life cycle sebagai produk dalam masa introduction. Adapun rencana
pemasaran yang akan dilakukan didasarkan pada formula 4P, yakni:
1. Produk
Strategi pemasaran yang digunakan adalah product
differenciation yang artinya produk yang ditonjolkan
merupakan produk yang berbeda dari perusahaan pada
umumnya. Langkah strategi yang ditempuh antara lain:
- Tersedia dalam berbagai varian;
- Sudah terdaftar di MUI dan BPOM;
2. Price
Strategi place yang digunakan yaitu Competition Based
Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan). Artinya
perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi
atau lebih rendah dari pesaingnya. Langkah strategi yang
ditempuh antara lain:
- Lebih murah dibanding pesaing;
- Bagi kosumen yang membeli produk lebih dari 40
bungkus akan mendapat potongan harga sebesar 2% dari
total harga jual.
3. Place
Produk kami tersedia di pusat pembelanjaan oleh-oleh dan
outlet-outlet makanan disekitar daerah depok. Adapun saluran
distribusinya adalah sebagai berikut:
Bagan 1. Saluran Distribusi
Perusahaan/ Produsen
Outlet/Pusat Oleh-oleh Konsumen
4. Promotion
Strategi yang akan digunakan yaitu advertising dengan usaha
yang ditempuh antara lain:
- Membuat brosur;
- Memasang iklan di media cetak;
- Memasang baliho;
-
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
4.1 Proses Produksi
Proses untuk memproduksi keripik pisang dapat dilakukan melalui
cara-cara di bawah ini :
1. Pengupasan buah pisang dari kulitnya, setelah itu direndam dan dicuci.
Gambar 2.
2. Pisang yang sudah dibersihkan lalu ditiriskan.
Gambar 3.
3. Pemotongan buah pisang yang ditampung didalam ember dibawahnya.
Gambar 4.
4. Pisang yang sudah dipotong kemudian dikeringkan.
Gambar 5.
5. Pemberian rasa pada keripik pisang, ada rasa asin, manis, maupun pedas
.
Gambar 6.
6. Penggorengan keripik pisang selama ± 15 menit.
Gambar 7.
7. Hasil dari keripik yang sudah digoreng.
Gambar 8.
8. Pengeringan atau pemisahan minyak dari keripik pisang menggunakan
alat pengering minyak.
Gambar 9.
9. Alat molen untuk mencampur keripik pisang dengan aroma coklat/keju.
Gambar 10.
10. Hasil dari keripik pisang yang sudah dikemas secara menarik.
4.2 Analisa SWOT
Tabel 10. Analisi SWOT
Strenghts
a. Harga terjangkau;
b. Kualitas terjamin;
c. Tersedia banyak
varian.
Weaknesses
a. Bahan baku mudah
busuk;
b. Produk mudah
rusak.
Opportunities
a. Masyarakat
semakin konsumtif
b. Masyarakat gemar
makan camilan
SO
Memproduksi produk
dengan harga terjangkau,
berbagai varian, dan
kualitas yang terjamin
(Sa;Sb;Sc;Oa;Ob).
WO
a. Membeli bahan
baku sesuai
kebutuhan per hari
(Wa;Oa;Ob);
b. Mendesain kemasan
agar keripik tidah
mudah hancur
(Wb;Oa;Ob).
Threats
a. Jumlah kompetitor
terus meningkat
b. Muncul produk
yang lebih unggul
c. Harga bahan baku
meningkat karena
jumlahnya terbatas
ST
a. Bersaing dengan
kompetitor dengan
menambah varian
rasa yang banyak
(Ta;Sc);
b. Mempertahankan
kualitas yang sudah
ada (Tb;Sb).
WT
Menggunakan bahan
baku yang
berkualitas bagus
untuk bersaing
dengan kompetitor
(Wa;Ta;Tb);
4.3 Kapasitas Produksi
Penentuan kapasitas produksi untuk tahun pertama (2014) didasarkan
pada rencana penjualan keripik pisang tahun pertama yaitu sebesar 140.000
bungkus. Perusahaan menentukan jumlah hari produksi selama setahun
adalah 240 hari.
Dengan jumlah hari produksi selama setahun dapat dihitung kapasitas
produksi dalam satu hari yaitu 140.000 bungkus / 240 hari = 584 bungkus.
Kebutuhan pisang yang dibutuhkan dapat dihitung sebagai berikut : Satu
tandan pisang kepok (sekitar 25 kg ) diperkirakan dapat diolah menjadi
keripik pisang sebanyak 10 kg (40 bungkus). Sehingga dalam setahun
membutuhkan pisang kurang lebih 3.500 tandan (140.000 bungkus / 40
bungkus).
Dengan demikian rencana produksi keripik pisang untuk 4 tahun
mendatang dapat disusun sebagai berikut :
Tabel 11. Rencana Produksi Keripik Pisang Selama 4 Tahun Mendatang
Tahun Rencana Produksi (Bungkus)
2014 140.000
2015 154.000
2016 177.100
2017 200.123
4.4 Aset Perusahaan
4.4.1 Tanah dan Bangunan
Ada masyarakat disekitar tempat tersebut yang menjual tanah
seluas 8m x 10m dengan harga Rp. 1.000.000,-/m, sehingga harga
perolehan tanah sebesar Rp. 80.000.000,-. Diatas tanah sudah terdapat
bangunannya yang harga pokoknya diperkirakan sebesar Rp.
63.000.000,-. Sehingga untuk kebutuhan tanah dan bangunan
diperkirakan sebesar Rp. 143.000.000,-.
4.4.2 Mesin dan Peralatan
CV Vimendas Jaya Utama memerlukan mesin dan peralatan
dalam melakukan proses produksi. Berikut disajikan mesin dan
peralatan yang dibutuhkan perusahaan :
Tabel 12. Investasi Untuk Mesin dan Peralatan
Nama
Mesin/Peralatan
Merk Jumlah
(Unit)
Harga
Perolehan
Satuan (Rp)
Total Harga
Beli (Rp)
Alat pasah 3 500.000 1.500.000
Timbangan
digital
3 210.000 630.000
Alat
penggorengan
4 25.000 100.000
Mesin molen 1 750.000 750.000
Wajan 4 150.000 600.000
Tungku 2 100.000 200.000
Mesin Pengering 1 1.350.000 1.350.000
Alat pres
kemasan
3 140.000 420.000
Almari (rak) 1 500.000 500.000
Meja 1 300.000 300.000
Pisau Baja 20 20.000 400.000
Ember Plastik 5 15.000 75.000
Baskom 10 25.000 250.000
Total Harga Beli Mesin & Perlatan 7.075.000
Gambar 14. Mesin Pengering
Gambar 15. Alat Pres
Gambar 13. Alat Rajangan Pisang
Gambar 16. Timbangan Digital
Gambar 17. Tungku
4.4.3 Kendaraan untuk Usaha
CV Vimendas Jaya Utama memerlukan kendaraan untuk kegiatan
operasional perusahaan seperti memasarkan produk keripik pisang.
Dalam tabel 13 terdapat jenis kendaraan yang dibutuhkan
perusahaan.
Tabel 13. Kebutuhan Kendaraan Untuk Kegiatan Operasional CV
Vimendas Jaya Utama
Jenis
Kendaraan
Merk Jumlah
(Unit)
Harga
Perolehan
Satuan (Rp)
Total Harga Beli
(Rp)
Sepeda Motor Honda 1 12.000.000,- 12.000.000,-
Total Harga Beli Kendaraan 12.000.000,-
Alasan kami memilih sepeda motor merk honda adalah :
• Motor honda lebih irit dalam hal bahan bakar;
• Mesinnya terbukti lebih awet, sehingga dapat memperpanjang
umur ekonomis.
4.5 Biaya Produksi
Dalam proses produksi CV Vimendas Jaya Utama membutuhkan
biaya-biaya produksi agar produksi berjalan dengan lancar seperti biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya pabrik lainnya atau
biasa disebut dengan biaya overhead pabrik. Berikut rincian biaya-biaya
produksi :
4.5.1 Bahan Baku dan Pembantu
Biaya bahan baku dan bahan pembabntu yang dibutuhkan
perusahaan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel 14.
Tabel 14. Kebutuhan Bahan Baku & Bahan Pembantu Untuk Tahun 2014
Jenis Bahan
Baku/Pembantu
Jumlah Harga Beli
Satuan (Rp.)
Total Harga
Beli (Rp.)
Buah Pisang 3.500 tandan 20.000,- 70.000.000
Bumbu Perasa 840 kg 40.000,- 33.600.000
Garam 720 kg 15.000,- 10.800.000
Minyak Sayur 19.200 liter 10.000,- 192.000.000
Kapur Sirih 300 kg 5.000,- 1.500.000
Plastik Kemasan 140.000 kemasan 1.000,- 140.000.000
Kayu Bakar 1.250 ikat 20.000,- 25.000.000
Total Harga Beli Bahan Baku & Bahan Pembantu 472.900.000
Sehingga Total Biaya Per Bungkus adalah sebesar
Rp. 472.900.000,- / 140.000 bungkus = Rp. 3.377,85 ~ Rp. 3.378
4.5.2 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Tenaga kerja langsung dihitung dengan tarif upah per bungkus yaitu
Rp. 45,- per bungkus dengan jumlah tenaga kerja 15 pegawai.
Tenaga kerja serta perhitungan upah tenaga kerja yang dibutuhkan
perusahaan dirinci sebagai berikut :
Tabel 15. Tenaga Kerja Langsung dengan Sistem Perhitungan per satuan
produk selesai untuk Tahun 2014
Jenis Kegiatan Tarif upah
/Bungkus(Rp.)
Jumlah Tenaga Kerja
(Orang)
Jumlah Produksi
Tahun 2014(Bungkus)
Total Biaya(Rp.)
Bag. Pengupasan & pencucian pisang
45,- 3 140.000 18.900.000
Bag. Pemotongan & perendaman air kapur
45,- 3 140.000 18.900.000
Bag. Penggorengan 45,- 4 140.000 25.200.000
Bag. Pengeringan minyak & pencampur rasa
45,- 2 140.000 12.600.000
Bag. Pengemasan 45,- 3 140.000 18.900.000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung 94.500.000
4.5.3 Biaya Overhead Pabrik
Biaya pabrik lain yang menunjang proses produksi keripik pisang
disebut juga biaya overhead pabrik. Berikut rincian biaya overhead
pabrik :
Tabel 16. Biaya Overhead Pabrik Pengolahan Keripik Pisang
Jenis Biaya Overhead Jumlah (Rp.)
1. Biaya Pemeliharaan mesin & peralatan 24.000.000,-
2. Biaya suku cadang, bakan baku, perlumas, dll.
12.000.000,-
3. Biaya rekening listrik 6.000.000,-
4. Biaya pemeliharaan bangunan 6.000.000,-
Total Biaya Overhead Pabrik 48.000.000,-
4.6 Pengolahan Limbah
Proses produksi dari pembuatan keripik pisang ini mempunyai limbah
yaitu kulit pisang dan minyak goreng bekas (jelantah). Kulit pisang tersebut
diberikan kepada pemasok pisang Kami untuk yang nantinya oleh pemasok
pisang diolah menjadi dasar pupuk organik. Kami memberikannya secara
gratis tanpa harus membayar.
Apabila dari minyak goreng jelantah, kami berikan kepada pegawai
yang menginginkan minyak goreng jelantah tersebut tanpa harus membayar.
4.7 Tata Letak Ruang Kantor dan Ruang Produksi
4.7.1 Tata Letak Ruang Kantor
Gambar 13. Tata Letak Ruang Kantor
4.7.2 Tata Letak Ruang Produksi
Gambar 14. Tata Letak Ruang Produksi
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Rasio Keuangan
I. Ratio Likuiditas
a. Current Ratio (Periode Pra Operasi)
Current Ratio = Aset Lancar X 100%Utang Lancar
= Rp. 226.365.408X 100% = 390 % atau 3,9 : 1Rp. 58.041.408
Artinya setiap utang lancar Rp. 1 dijamin oleh aset lancar sebesar Rp. 3,90.
b. Working Capital to Total Asets Ratio(Periode Pra Operasi)
Working Capital
to Total Asets Ratio = Aset Lancar – Utang Lancar X 100%
Jumlah Aset
= Rp. 226.365.408 - Rp. 58.041.408 x 100%
Rp. 414.590.408,-
= 40,60 % atau 0,406 : 1
Artinya likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto).
II. Rasio Leverage
a. Total Debt to Equity Ratio(Tahun 2014)
Total Debt to Equity Ratio = Total Utang X 100%
Modal Sendiri
= Rp. 46.668.750 X 100% = 16 % atau 0,16 :1
Rp. 294.324.000
Artinya Rp. 16,- dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang.
b. Total Debt to Total Capital Asets(Tahun 2014)
Total Debt to Total Capital Asets = Total Utang X 100%
Jumlah Aktiva
= Rp. 46.668.750X 100%
Rp. 351.807.087
= 13 % atau 0,13 : 1
Artinya Rp. 13 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin utang.
c. Long Term Debt to Equity Ratio(Tahun 2015)
Long Term Debt to Equity Ratio = Utang Jangka Panjang X 100%
Modal Sendiri
= Rp. 31.112.500 X 100%
Rp 294.324.000
= 11 % atau 0,11 : 1
Artinya Rp 11 dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin
utang jangka panjang.
d. Times Interest Earned Ratio(Tahun 2016)
Times Interest Earned Ratio = EBIT
Bunga Utang Jangka Panjang
= Rp.121.268.700
Rp. 4.200.188
= 28,9 kali
Artinya setiap rupiah bunga utang jangka panjang dijamin oleh keuntungan Rp. 28,9.
III. Rasio Aktivitas
a. Total Asets Turn-Over(Tahun 2016)
Total Asets Turn-Over = Penjualan Neto
Jumlah Aktiva
= Rp. 1.151.150.000
Rp. 474.266.914
= 24,27 kali
Artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu
tahun berputar 24,27 kali atau setiap rupiah aktiva selama setahun dapat
menghasilkan revenue sebesar Rp. 24,27,-.
b. Working Capital Turn-Over(Tahun 2016)
Working Capital Turn-Over = Penjualan Neto
Aktiva Lancar - Utang Lancar
= Rp. 1.151.150.000
Rp. 351.576.914– Rp. 0
= 3,27 kali
Artinya dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,27 kali
dalam setahunnya.
IV. Rasio Solvabilitas (Profitabilitas)
a. Gross Profit Margin(Tahun 2014)
Gross Profit Margin = Penjualan – harga pokok penjualan
Penjualan
= Rp. 910.000.000 - Rp. 615.400.000
Rp. 910.000.000
= 0,32 atau 32%
Artinya laba bruto per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan
menghasilkan laba bruto Rp. 0,32,-.
b. Operating Income Ratio(Tahun 2014)
Operating Income Ratio = Penjualan – harga pokok penjualan-
biaya komersial
Penjualan
= Rp. 910.000.000 - Rp. 615.400.000 –
Rp. 244.450.000
Rp. 910.000.000
= 0,055 atau 5,5 %
Artinya setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi sebesar
Rp. 0,055,-
c. Net Profit Margin(Tahun 2015)
Net Profit Margin = Keuntungan Neto Sesudah Pajak
Penjualan
= Rp. 51.137.379 = 5,1 %
Rp. 1.001.000.000
Artinya setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar
Rp. 0,051.
d. Net Earning Power Ratio(Tahun 2015)
Earning Power Ratio = Keuntungan Neto Sesudah Pajak
Jumlah Aktiva
= Rp. 51.137.379 = 13,2 %
Rp. 387.388.216
Artinya kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.
5.2 Perhitungan Equivalent Annual Charge (EAC) / Cost yang Dianuitetkan
5.2.1 Kendaraan
Perusahaan memiliki dua pilihan merk sepeda motor yang akan
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
- Pilihan pertama adalah sepeda motor merk Honda dengan taksiran
umur ekonomis 6 tahun dan harga perolehan Rp. 12.000.000,- ;
- pilihan kedua bermerk Yamaha dengan taksiran umur ekonomis 5
tahun dan harga perolehan Rp. 13.000.000,-.
- Rate of return yang diinginkakn adalah 10 %.
Berikut perhitungan EAC :
a. Sepeda motor merk Honda
= Harga perolehan
1 / ¿ + 1 / ¿+ ....... + 1 / ¿
= Rp. 12.000.000,-
(1,1)−1+(1,1)−2 + (1,1)−3 + (1,1)−4 + (1,1)−5 + (1,1)−6
= Rp. 12.000.000,- = Rp. 2.755.264,-
4,3553
b. Sepeda motor merk Yamaha
= Harga perolehan
1 / ¿ + 1 / ¿+ ....... + 1 / ¿
= Rp. 13.000.000,-
(1,1)−1+ (1,1)−2 + (1,1)−3 + (1,1)−4 + (1,1)−5
= Rp. 13.000.000,- = Rp. 3.429.355,-
3,7908
Kesimpulan : Kendaraan yang perusahaan pilih untuk kegiatan
operasional perusahaan adalah sepeda motor merk Honda karena EAC
nya lebih kecil yaitu Rp. 2.755.264,- dibandingkan dengan yang sepeda
motor merk Yamaha sebesar Rp. 3.429.355,-.
5.2.2 Mesin dan Peralatan
Perusahaan memiliki dua pilihan mesin dan peralatan yang akan
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
- Pilihan pertama adalah mesin dan peralatan merk X dengan taksiran
umur ekonomis 10 tahun dan harga perolehan Rp. 7.075.000,- ;
- Pilihan kedua mesin dan peralatan bermerk Y dengan taksiran umur
ekonomis 12 tahun dan harga perolehan Rp. 8.000.000,-.
- Rate of return yang diinginkakn adalah 10 %.
Berikut perhitungan EAC :
a. Mesin dan Peralatan Merk X
= Harga perolehan
1 / ¿ + 1 / ¿+ ....... + 1 / ¿
= Rp. 7.075.000,-
(1,1)−1+ (1,1)−2 + (1,1)−3 + (1,1)−4 + (1,1)−5 + (1,1)−6
+ (1,1)−7 + (1,1)−8 + (1,1)−9 + (1,1)−10
= Rp. 7.075.000,- = Rp. 1.151.418,-
6,1446
b. Mesin dan Peralatan Merk Y
= Harga perolehan
1 / ¿ + 1 / ¿+ ....... + 1 / ¿
= Rp8.000.000,-
(1,1)−1+ (1,1)−2 + (1,1)−3 + (1,1)−4 + (1,1)−5 + (1,1)−6
+ (1,1)−7 + (1,1)−8 + (1,1)−9 + (1,1)−10 + (1,1)−11 + (1,1)−12
= Rp. 8.000.000,- = Rp. 1.174.105,-
6,8137
Kesimpulan : Mesin dan peralatan yang perusahaan pilih untuk kegiatan
operasional perusahaan adalah mesin dan peralatan X karena EAC nya
lebih kecil yaitu Rp. 1.151.418,- dibandingkan dengan yang mesin dan
peralatan Y sebesar Rp. 1.174.105,-.