prinsip pengolahan ikan (mikrobiologi dan kimiawi)
DESCRIPTION
Principles of fish processing regarding to microbiology and chemistry. From view of point food processing.TRANSCRIPT
PRINSIP PENGOLAHAN IKAN (MIKROBIOLOGI DAN KIMIAWI)
Heru Pramono, S.Pi., M.Biotech.
Prinsip pengolahan ikan
Brennan, James G. 2006. Food Processing Handbook. Wiley-VCH. Weinheim. 162 p
Hidayat, N., M.C. Padaga, S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi: Yogyakarta.198 p
Barnum, Susan B. 2005. Biotechnology an Introduction Edition 2. Thomson Books/Cole: USA. 324 p
outline
1. raw material2. Proses Termal (dasar)3. Evaporasi dan dehidrasi4. Irradiasi5. Tekanan Tinggi6. Baking, Ekstruksi, Penggorengan7. Mikrobiologi: Fermentasi8. Kimia : Hidrolisis asam dan
enzimatik
Kualitas Raw Material
Kondisi raw material Warna Tekstur Aroma Temperatur humidity
Proses penanganan Sorting and Grading Pengolahan
Sorting and grading
Sorting pemisahan berdasarkan satu sifat yang terukur pada bahan baku
Grading penilaian kualitas rata-rata pangan berdasarkan beberapa atribut
Keuntungan Nilai estetik produk Kemudahan pengolahan Keseragaman ukuran dan warna Memudahkan mekanisasi
Proses Termal (dasar)
Alasan pemilihan pemanasan Kinetika reaksi Inaktivasi mikrobia Metode
Pengeringan Pasteurisasi Sterilisasi/ pemanasan bertekanan Pengalengan (in container processing)
Kenapa dipanasi?
1. Inaktivasi patogen pada pangan mereduksi hazard mikrobia
2. Inaktivasi enzim pembusuk/ oksidasi menghindari pembusukan, kemunduran mutu produk
3. Meningkatkan nilai sensoris produk warna, tekstur, rasa, dll.
Metode
Thermisasi/ pemanasan (58-68 oC – 15 min) fresh milk
Pasteurisasi (50-60 oC) milk Tunnel (Spray) pasteurisasi (60-70 oC – 10
min) saus In-container processing (121 oC) :
pengalengan UHT (ultra high temperature) : 140 oC
Evaporasi dan dehidrasi
Evaporasi (konsentrasi dan kondensasi)
Panci Vakum Evaporator
Evaporasi matahari Spray drying Vacum evaporator Dehidrasi produk ikan
Prinsip
Mengkonsentrasikan bahan dengan menguapkan kandungan air
Contoh: susu bubuk Faktor yang berpengaruh
Boiling point/ boiling point elevation (air>solven)
Luas permukaan Waktu pemaparan panas
Dehidrasi / pengeringan
Metode tertua dalam pengawetan pangan
Menurunkan berat dan volume Peralatan
Kabinet drying Tunnel dryer Conveyor dryer Bin dryer Fluidised bed dryer Freeze dryer
Cabinet Dryer
Conveyor dryer
Bin dryer
Fluidised bed dryer
Freeze dryer
Irradiasi
Iradiasi ikan dan kerang Penggunaan sinar gama, x-ray, beta
ionisasi dan eksikasi atom pada bahan
Lethal dose
Tekanan Tinggi
Keuntungan
1. Retensi kesegaran rasa dan tekstur2. Peningkatan keamanan mikrobiologi dan
masa simpan (shelf-life03. Produksi makanan baru4. Keamanan pekerja dari berbagai hazard5. Low energy consumtion6. Fresh-like quality7. Keseragaman tekanan isostatis dan
suhu pada produk (vs. thermal process)
Baking, Ekstruksi, Penggorengan
Ekstruksi
Ekstrusidapat didefinisikan sebagai proses memaksa bahan dipompa melalui bukaan terbatas.
Frying/ Penggorengan
Pencelupan bahan dalam lemak panas
Mikrobioloagi: Fermentasi Definisi: Perubahan gradual oleh enzim bakteri,
khamir dan jamur Proses penghasilan energi dengan cara
mengoksidasi senyawa anorganik tanpa mengeluarkan aseptor elektron atau tanpa memasuki rantai transport elektron
Penghasilan energi seluler secara anaerobik dengan jalan menangkap ATP pada jalur glikolisis danmengubah asap piruvat dalam sitosol menjadi produk yang dikeluarkan
Faktor yang berpengaruh
1. Mikrobia2. Bahan dasar3. Sifat proses4. Pilot plant
Fementasi Ikan
Proses degradasi produk perikanan dengan memanfaatkan mikrobia, baik indigenous ataupun starter, untuk mendapatkan suatu produk dengan ciri khas tertentu
Contoh: Bekasam Kecap ikan Peda Terasi
Pertumbuhan Mikrobia
Manfaat fermentasi
1. Hasil fermentasi terutama asam dan alkohol dapat mencegah pertumbuhan mikroba beracun dalam makanan
2. Bahan pangan yang difermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari bahan aslinya, mis : produksi vit b2, vit b12, provitamin A
3. Hasil fermentasi lebih mudah dicerna karena senyawa makanan yang kompleks dipecah jadi lebih sederhana oleh mikroba katabolik
TIPE-TIPE FERMENTASI
Fermentasi asam laktat Fermentasi ikan dan daging Fermentasi sayuran Fermentasi serealia dan kacang-
kacangan Fermentasi susu Fermentasi alkohol Fermentasi asam
Metode fermentasi ikan
Fermentasi menggunakan kadar garam tinggi, misalnya dalam pembuatan peda, kecap ikan, terasi dan bekasem.
Fermentasi menggunakan asam-asam organik, misalnya dalam pembuatan silase ikan dengan cara menambahkan asam-asam propionat dan format.
Fermentasi menggunakan asam-asam mineral, misalnya dalam pembuatan silase ikan menggunakan asam-asam kuat.
Fermentasi menggunakan bakteri, misalnya dalam pembuatan bekasam.
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat pada ikan merupakan gabungan dari fermentasi garam dengan fermentasi asam laktat,
contoh produk fermentasi asam laktat diantaranya bekasam, ronto,
FUNGSI PENAMBAHAN GARAM PADA FERMENTASI
a. Meningkatkan rasa ikan b. Membentuk tekstur yang diinginkan c. Mengotrol mikroorganisme, yaitu
merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan berperan dalam fermentasi, dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan patogen
Faktor penting fermentasi
1. Oksigen2. Suhu3. Substrat 4. Air
Kimiawi: Hidrolisis Asam dan Enzimatik
Hidrolisat Protein Ikan (HPI) Hidrolisat protein ikan (HPI) adalah
produk cairan yang dibuat dari ikan dengan penambahan enzim proteolitik dengan hasil akhir berupa campuran komponen protein
hasil pemendekan rantai peptida -> peptida dengan berat molekul yang rendah dan asam-asam amino bebas
Metode Hidrolisis
(a) Hidrolisis asam
1. Ikan dibersihkan dari lendir dan kotoran lainnya, kemudian digiling.
2. Ikan yang telah digiling tersebut selanjutnya dimasak dengan 2-6 N larutan asam kuat pada suhu 90-100°C selama 12-24 jam sampai semua produk terlarut sempurna.
Kelemahan : Produk sangat asam netralkan Penetralan garam meningkat Beberapa jenis asam amino rusak
Enzimatis
SILASE IKAN
cairan kental hasil pemecahan senyawa komplek menjadi senyawa sederhana yang dilakukan oleh enzim pada lingkungan yang terkontrol
kimia dan biologis
Prinsip dan Proses Pembuataan Silase
Prinsip pembuatan silase ikan adalah menurunkan pH ikan agar pertumbuhan maupun perkembangan bakteri pembusuk terhenti.
Terhentinya aktivitas bakteri, aktivitas enzim baik yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri maupun yang sengaja ditambahkan meningkat.
Penambahan garam dan larutan asam , pertumbuhan bakteri pembusuk terhambat, sehingga memberikan kesempatan kepada jamur atau ragi untuk tumbuh pesat.
Penambahan larutan asam menciptakan kondisi lingkungan yang asam dan sangat dibutuhkan dalam proses fermentasi.
Terima kasih