analisis proses produksi kanal sarah secharian di...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PROSES PRODUKSI KANAL SARAH
SECHARIAN DI NARASI TV
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
PAWIT FUJI LESTARI
NIM 11150510000061
JURUSAN JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
ii
v
ABSTRAK
PAWIT FUJI LESTARI
Analisis Proses Produksi Kanal Sarah Secharian di Narasi TV
Stasiun televisi merupakan lembaga penyiaran atau tempat
berkerja yang melibatkan banyak orang yang mempunyai
kemampuan atau keahlian dalam bidang penyiaran yang berupaya
menghasilkan siaran atau karya yang baik. Berbagai stasiun
televisi berupaya menayangkan program yang diharapkan dapat
menarik minat penonton, terutama dalam persaingan industri
televisi yang saat ini semakin ketat. Setiap stasiun televisi
pastinya berusaha untuk menyuguhkan yang terbaik melalui
berbagai produksi program acaranya.
Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan sebuah masalah
yaitu bagaimana proses produksi konten kanal Sarah Secharian
yang membahas tentang perempuan di media.
Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus yang
dikaji secara kualitatif, teknik pengumpulan data primer observasi
dan wawancara mendalam bersama key informan yaitu produser
bersangkutan, penelitian ini bertujuan melakukan analisis proses
produksi konten kanal Sarah Secharian yang membahas tentang
perempuan di media.
Untuk menganalisis proses produksi suatu program terdapat
teori yang dapat dijadikan pedoman yaitu peran gender atau
faktor budaya dalam pembentukan konsep gender dan konsep
Standard Operation Procedure (SOP) yang dikemukakan oleh
Fred Wibowo yang terdiri dari tiga tahapan yaitu Pra Produksi,
Produksi dan Pasca Produksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini memiliki
berbagai proses dan strategi dalam proses produksi konten kanal
Sarah Secharian yang membahas tentang perempuan di media
agar audiens tertarik dengan konten yang disajikan serta
mengetahui bagaimana peran seorang perempuan sesuai konsep
gender melalui pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Analisis, Proses Produksi, Kanal, Sarah Secharian, Narasi TV
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, puji dan syukur penulis
sampaikan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang telah memberikan nikmat sehat lahir dan batin dalam
mengerjakan skripsi, memberikan kekuatan, kesabaran yang
begitu berlimpah dan kemudahan dalam melakukan penelitian.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi
Besar, Nabi Muhammad SAW yang pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis
Proses Produksi Kanal Sarah Secharian di Narasi TV”.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi dan penelitian
ini mengalami berbagai hambatan dan kekurangan. Namun,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak yang membantu,
memotivasi, membimbing, mendukung serta memudahkan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati
izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan begitu banyak nikmat
dan kelancaran dalam hidup.
2. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A. Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Suprapto, M. Ed, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, BSW, MSW. sebagai Wakil
Dekan I Bidang Akademik, Dr. Siabuddin Noor, M.Ag
sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan
Drs. Cecep Castrawijaya, M.A Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
4. Kholis Ridho, M.Si sebagai Ketua Prodi Jurusan
Jurnalistik sekaligus Dosen Pembimbing Akademik
Jurnalistik A 2015 dan Musfirah Nurlaily, M.A, sebagai
Sekretaris Jurusan Jurnalistik.
5. Dr. Fatmawati, M.A sebagai dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu dan fikirannya untuk
memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini
dengan baik dan lancar.
6. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis selama menempuh jenjangan
perkuliahan serta membantu penulis dalam proses
administrasi dan kebutuhan selama perkuliahan dan
penelitian skripsi.
7. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selalu
sabar ketika penulis telat mengembalikan buku dan
viii
berlama-lama di dalam perpustakaan hingga waktu jam
yang telah selesai.
8. Jika ada kata yang lebih besar dari terima kasih maka
akan penulis ucapkan kepada kedua orangtua tercinta,
Ayah Makhmud dan Mama Saenih, Bapak Maman dan
Bunda Sainah yang selalu memberikan cinta dan kasih
sayang, doa dan dukungan baik materi maupun non-
materi yang tak terhitung nilainya sehingga penulis
mampu dan dapat memberikan yang terbaik untuk
mereka. Maftukhatus Sakiinah dan Daimatu Diyaanah
yang selalu membuat penulis semangat untuk bisa
membuktikan agar menjadi contoh kakak yang baik. Serta
seluruh keluarga yang selalu mengingatkan penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi.
9. Rumah kedua di PSM UIN Jakarta, tempat penulis
berproses dalam organisasi ekstra dan menyalurkan hobi
menyanyi yang penulis gemari. Serta tak lupa juga
dukungan yang begitu luar biasa dari teman-teman
Angkatan CILPACASTRA yang selalu membuat hari-hari
penulis berwarna dan banyak hal serta kejadian yang
berkesan.
10. Karimah Marwaziah, Ghina Nadhifah, Khusnul
Khotimah, Fakhriah Hasna dan Farida G Anggraeni teman
seperjuangan sejak SMA sampai di UIN dengan latar
jurusan yang berbeda dan kepada Kartika Dwi
ix
Rachmawati dan Shofiyah Salsabila yang selalu
membantu dalam doa dan dukungan dari jauh yang tiada
henti.
11. Suci Nurhaliza dan Ifna Maulida yang selalu ada sejak
semester 3, teman-teman Jurnalistik A 2015 dan teman-
teman angkatan 2015 yang telah berjuang bersama sejak
OPAK hingga wisuda, dan juga teruntuk Ergita Permana
sahabat pertama yang penulis kenal sejak orientasi di
UIN.
12. Teruntuk, Ahmad Robeth Felasufia Naoval, terima kasih
selalu menemani dan mendukung, membantu serta
berjuang bersama untuk terus semangat mengejar mimpi
melanjutkan studi S2.
Terima kasih kepada semua yang telah memberikan penulis
dukungan dan doa, semoga Allah SWT selalu memberikan
kesehatan, keselamatan dan keberkahan dalam hidup dan semoga
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT serta penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Jakarta, Januari 2020
Pawit Fuji Lestari
x
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ....................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................ iv
PENGESAHAN UJIAN ............................................................ iv
ABSTRAK .................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................... 7
C. Rumusan Masalah ............................................................ 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 7
1. Tujuan Penelitian .......................................................... 7
2. Manfaat Penelitian ........................................................ 8
E. Metodologi Penelitian ....................................................... 9
1. Metode Penelitian ......................................................... 9
2. Subjek dan Objek Penelitian ........................................... 9
3. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 10
xi
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 10
5. Teknik Analisis Data ................................................... 12
F. Tinjauan Pustaka ............................................................ 13
G. Sistematika Penulisan ...................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 18
A. Landasan Teori Ruang Lingkup Televisi ........................... 18
1. Pengertian Televisi ...................................................... 18
2. Kelebihan dan Kekurangan Televisi .............................. 20
3. Format Acara Televisi ................................................. 21
B. Jurnalis Televisi ............................................................. 23
C. Peran Gender ................................................................. 26
D. Analisis Produksi Program ............................................... 28
1. Pengertian Analisis ...................................................... 28
2. Pengertian Produksi ..................................................... 29
3. Pengertian Program ..................................................... 29
E. Tahapan Proses Produksi ................................................. 30
1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan) .................... 31
2. Produksi (Pelaksanaan) ................................................ 34
3. Pasca-Produksi ........................................................... 36
F. Kelebihan dan Kekurangan Youtube ................................. 39
G. Kerangka Berpikir .......................................................... 41
BAB III GAMBARAN UMUM ............................................... 43
A. Narasi TV ...................................................................... 43
xii
1. Sejarah Berdirinya Narasi TV ....................................... 43
2. Struktur Organisasi Narasi TV ...................................... 44
3. Kanal atau Channel Narasi TV ...................................... 45
a. Narasi ........................................................................ 45
b. Narasi Entertaiment ..................................................... 46
c. Narasi Talks ............................................................... 48
d. Narasi Tech It Easy ..................................................... 49
e. Narasi Sport ............................................................... 49
f. Narasi Documentary atau Narasi People ........................ 49
g. Narasi Stories ............................................................. 49
4. Logo Narasi TV .......................................................... 50
5. Tampilan Sosial Media Narasi TV ................................ 50
B. Kanal Sarah Secharian .................................................... 52
1. Profil Sarah Secharian ................................................. 52
2. Logo Sarah Secharian .................................................. 54
3. Tampilan Sosial Media Sarah Secharian ........................ 54
4. Tim Produksi Kanal Sarah Secharian ............................. 55
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ..................... 57
a. Data dan Temuan Penelitian ............................................. 57
BAB V PEMBAHASAN .......................................................... 71
BAB VI PENUTUP .................................................................. 84
A. Kesimpulan .................................................................... 84
B. Implikasi ....................................................................... 88
xiii
C. Saran ............................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 91
LAMPIRAN .............................................................................. 98
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Narasi TV ....................................................... 50
Gambar 3.2 Facebook Narasi TV................................................ 50
Gambar 3.3 Twitter Narasi TV ................................................... 51
Gambar 3.4 Instagram Narasi TV ............................................... 51
Gambar 3.5 Youtube Narasi TV ................................................. 52
Gambar 3.6 Website Narasi TV .................................................. 52
Gambar 3.7 Logo Sarah Secharian.............................................. 54
Gambar 3.8 Instagram Sarah Secharian ...................................... 54
Gambar 3.9 Youtube Narasi Entertaiment .................................. 55
Gambar 4.1 Tampilan Postingan Instagram Sarah Secharian ..... 69
xv
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Televisi ........................... 21
Table 2.2 Bagan Format Acara Televisi ..................................... 23
Table 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Youtube .......................... 41
Table 2.4 Kerangka Berpikir ....................................................... 41
Table 3.1 Struktur Team Department Entertaiment .................... 55
Table 3.2 Struktur Team Teknisi Department Entertaiment ....... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini para creator berlomba-lomba membuat ide
program yang lebih kreatif. Suatu informasi dalam program
acara dapat dikatakan penting apabila memberikan sebuah
informasi atau memiliki dampak terhadap para penontonnya,
informasi tersebut adalah informasi yang bernilai berita.
Semakin langsung dampak suatu berita terhadap penonton,
maka semakin penting nilai dari berita tersebut dan besar pula
pengaruh yang dimiliki oleh berita tersebut. Perkembangan
media massa sebagai alat utama dalam komunikasi massa
berkembang dengan pesat. Baik melalui media cetak,
elektronik, bahkan media sosial juga saat ini telah menjadi
sumber informasi bagi beberapa orang terutama generasi
millenial. Khalayaknya pun tak terbatas, dari segi usia,
pendidikan, hingga latar belakang sosial, semua orang dapat
mengakses televisi dengan mudah.
Perkembangan media massa pada era digital ini terhubung
dengan segala kegiatan yang dilakukan khalayak dalam
mencari informasi. Kelebihan teknologi sangat memudahkan
khalayak untuk terus mengikuti perkembangan zaman.
Penemuan berbagai macam teknologi informasi memudahkan
khalayak untuk mencari informasi dalam waktu yang cepat
2
dan singkat.1 Munculnya kecanggihan teknologi tersebut telah
memudahkan khalayak untuk dapat mengakses segala sesuatu
yang dapat dilihat melalui internet. Menurut Ahmad Setiadi,
perkembangan penggunaan media internet sebagai komunikasi
menjadi semakin pesat ketika internet mulai dapat diakses
melalui telepon seluler dan bahkan saat ini banyak sekali
telepon pintar (smartphone). kehadiran telepon pintar
(smartphone) itu sendiri memiliki berbagai fasilitas untuk
berkomunikasi, mulai dari sms, mms, chatting, email, video
live maupun sosial media.2 Kecanggihan teknologi tersebu
telah memudahkan khalayak untuk dapat mengakses segala
sesuatu dengan mudah dan dapat dilihat melalui jaringan
internet yang dapat mengakses media sosial salah satunya
ialah YouTube.
Penonton televisi yang menyaksikan suatu program acara
ingin mengetahui tentang segala masalah yang berkaitan atau
berhubungan dengan kehidupan mereka, atau bisa pula
menyaksikan sebuah berita yang sedang ramai
diperbincangkan. Banyak kejadian dikehidupan masyarakat
yang sering diberitakan seperti masalah politik, konflik sosial,
kejahatan, korupsi, berita kontroversi atau bencana alam. Para
penonton menginginkan suatu program acara yang dapat
menyajikan bagaimana proses peliputan serta pemberitaannya
1 Setiadi, Ahmad, “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi”
Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 2016. 2 Setiadi, Ahmad. “Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi”
Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 2016.
3
kepada khalayak dan juga menu berita yang beragam sehingga
harus ada pencampuran antara berbagai jenis berita yang harus
ditayangkan agar tidak membosankan.
Berbagai program dipersiapkan untuk mengisi layar kaca
setiap harinya. Tuntutan dan persaingan pasar membuat para
pengelola stasiun televisi terus memutar otak untuk
menciptakan program terbaik. Mulai dari program berita,
infotainment, drama, reality show hingga program yang “easy
watching”. Proses kerja pada stasiun televisi diperlukan
kesigapan dan kecepatan kerja karena dikejar oleh tenggat
waktu (deadline).
Setiap stasiun televisi berusaha untuk menyuguhkan yang
terbaik melalui berbagai produksi program acaranya. Narasi
TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta lokal yang
mengemas sajian program acara yang berbeda dengan stasiun
televisi lainnya. Narasi TV tidak ragu dalam menyajikan
beragam tayangan yang berbeda dengan stasiun televisi
lainnya. Bahkan hal tersebut dimanfaatkan serta dijadikannya
strategi untuk dapat menarik perhatian audiens untuk melihat
ragam tayangannya yang berbeda tersebut. Dalam setiap
program yang ditayangkan, stasiun televisi memiliki dua
bentuk, yaitu dominasi format dan dominasi bintang.3
Keduanya merupakan bagian dari strategi untuk menjadikan
sebuah program televisi mencapai keberhasilan.
3
M.A, Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Mengelola Radio dan
Televisi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008 Cet. Ke-1, hlm 231.
4
Semakin banyak penggunaan media internet, khususnya
YouTube, tentu dimanfaatkan oleh perusahaan media dengan
membuat channel YouTube untuk menyebarkan konten-konten
video yang ada dalam program acaranya. Narasi TV sebagai
salah satu perusahaan media yang memanfaatkan YouTube
sebagai wadah untuk menyebarluaskan seluruh konten yang
dibuat. Narasi TV merupakan salah satu media online yang
menayangkan seluruh program acaranya melalui video on
demand. Penggunaan YouTube sendiri sangat mudah dan
menguntungkan tanpa perlu mengurus surat izin untuk
penyiaran dan tayangannya menyerupai televisi konvensional.
Narasi TV menggunakan YouTube dalam menyebarkan
informasi yang ada di Indonesia khususnya mengangkat tema-
tema yang berasal dari Indonesia, mengambil banyak potensi
yang ada dari muda-mudi Indonesia. Peneliti mengamati video
yang telah diunggah ke akun YouTube dan juga website Narasi
TV. Narasi TV bergabung menggunakan media sosial
YouTube pada bulan April 2018 dan membuat beberapa
channel yang berisikan masing-masing konten yang ada pada
Narasi TV dengan rata-rata durasi video yang diunggah 15-20
menit pada masing-masing konten. Narasi TV rata-rata
mengunggah video 1-2 kali dalam seminggu pada tiap-tiap
kontennya. Sedangkan dari jumlah penontonnya dapat
mencapai lebih dari 1000 tayangan jika diambil rata-ratanya
pada tiap video dalam masing-masing konten. Peneliti
mengamati video yang berkonten berita sangat besar jumlah
5
penontonnya hal tersebut juga diukur dengan judul ataupun
tema yang dibahas. Peneliti memperoleh hasil temuan data
tersebut dengan melihat dan mengamati aktivitas channel dari
Narasi TV.
Narasi TV menggunakan YouTube sebagai platform utama
untuk menyebarluaskan konten-konten yang dimilikinya
merupakan salah satu langkah yang tepat. Hal tersebut karena
YouTube dapat dijangkau dan ditonton oleh semua kalangan.
Di manapun dan kapanpun menggunakan perangkat yang
terkoneksi dengan jaringan internet. YouTube memiliki
jangkauan yang sangat luas di seluruh belahan dunia. Salah
satu keuntungan bagi media khususnya Narasi TV yang mana
seluruh kontennya dapat dilihat oleh seluruh khayalak dari
mancanegara. Khalayak dapat dengan mudah menyaksikan
tayangan dengan cepat pada video yang baru diunggah dengan
mengikuti fitur berlangganan (subscribe) pada channel
YouTube Narasi TV.
Narasi TV menghadirkan sebuah talkshow Sarah Secharian
yang menarik untuk diikuti. Tayangan ini menyajikan kisah-
kisah inspiratif yang dimiliki kaum perempuan. Setiap
episodenya, akan dihadirkan satu orang atau lebih narasumber
pada tiap episodenya untuk berbagi kisah dan pengalaman
seputar masalah atau hal-hal yang dihadapi wanita. Tema
mengenai perempuan sendiri terlihat sudah cukup diangkat
dalam media massa. Sudah mulai banyak tayangan-tayangan
yang mengangkat tema perempuan, atau menjadikan sasaran
6
utama dari pemirsanya perempuan. Banyak tema yang
diangkat oleh talkshow ini, di antaranya mengenai kehidupan
yang dijalani perempuan, tips-tips tentang hal yang
berhubungan dengan perempuan dalam kehidupan sehari-hari,
hingga berbagai peran yang seringkali dijalani seorang
perempuan.
Setelah peneliti mengikuti program ini selama beberapa
episode, peneliti tertarik untuk mengetahui tentang bagimana
proses tayangan talkshow tersebut, dengan menghadirkan
narasumber perempuan yang memiliki pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari. Tak dapat dipungkiri, ketika seorang
perempuan memutuskan untuk menjalankan dua peran
sekaligus, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir,
lingkungan tempat dia tinggal pasti akan memberikan respon
terhadap keputusan tersebut.
Peneliti menggunakan Narasi TV sebagai objek penelitian.
Dengan berbagai kelebihan, kekurangan serta perbedaan
dalam penyajian program, penelitian ini menggambarkan
bagaimana suatu berita dapat dengan layak untuk tayang dan
mudah diterima oleh masyarakat. Peneliti ingin mengetahui
tayangan mengangkat tema perempuan dan membahas isu-isu
seputar kehidupan perempuan, sesuai dengan teori gender
yang mana pada teori tersebut menjelaskan tentang penjelasan
peran perempuan melalui pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari dalam sebuah bentuk tayangan yang informatif.
Serta bagaimana proses tahapan produksi tersebut dilakukan.
7
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PROSES
PRODUKSI KANAL SARAH SECHARIAN DI NARASI
TV”.
B. Batasan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, peneliti membuat
batasan masalah dengan hanya membatasi pada salah satu
program saja, dikarenakan tidak memungkinkan untuk
meneliti keseluruhan program, sehingga peneliti hanya
mengambil satu program saja demi efektifitas penelitian.
Program yang diambil, yaitu Sarah Secharian yang
menayangkan tentang pengalaman dan pandangan tentang
perempuan ala Sarah Sechan.
C. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana proses produksi konten kanal Sarah
Secharian yang membahas tentang perempuan di
media?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah:
8
b. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi konten
kanal Sarah Secharian yang membahas tentang
perempuan di media.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini berdasarkan
tinjauan dari segi akademis dan praktis, diantaranya
sebagai berikut:
1. Manfaat akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan
bagi pengembanan ilmu pengetahuan dalam bidang
Jurnalistik khususnya Jurusan Jurnalistik UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
ilmu, masukan dan wawasan dari berbagai kalangan
seperti teoritis, praktis dan aktivis penyiaran
maupun media digital dan pada umumnya bagi para
pengelola industri media dalam menciptakan sebuah
program yang mendidik, menghibur dan inovatif
serta disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
khalayak sehingga dapat menciptakan program
acara yang lebih menarik, diminati dan diterima
oleh khalayak.
9
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
perilaku yang dapat diamati kemudian dianalisis. Metode
penelitian kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan gambaran utuh dalam memaknai suatu
realitas yang diteliti dengan pendekatan menyeluruh, dan
tidak melakukan pengukuran pada bagian-bagian realitas.
Adapun metode yang digunakan adalah analisis deskriptif,
yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kodisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan,
yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian.4 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif yang menggambarkan penelitian
terhadap proses produksi konten kanal Sarah Secharian di
Narasi TV.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian
adalah crew yang terkait langsung dalam program acara di
Narasi TV, subjek penelitian ini juga merupakan orang-
orang yang memberikan informasi dalam penelitian ini.
4 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Vol. 14,
Jakarta: Asdi Mahasatya, 2010, hlm 3.
10
Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah
proses produksi konten kanal Sarah Secharian yang
membahas tentang perempuan di media.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada stasiun televisi swasta
yaitu Narasi TV yang beralamat di Gedung Intiland
Tower Jl. Jend. Sudirman Kav.32, Lantai 20, Jakarta
Pusat, 10220. Sedangkan waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2019.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang
digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini, yang digunakan penulis
dalam pengumpulan data yang diperoleh di Narasi TV
dengan melalui:
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung
untuk memperoleh data yang diperlukan.5 Observasi
merupakan pengamatan yang dilakukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung, pada penelitian ini
penulis menggunakan pengamatan secara langsung.6
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan
mengamati secara langsung suatu objek yang
5Surahmad, Winarno, Menyusun Rencana Penelitian, Bandung: CV Tarsita,
1989, hlm 162. 6 Muhtadi, Asep Saeful, Metode Penelitian Komunikasi Penelitian Kuantitatif :
Teori dan Aplikasi, Bandung: Pustaka Setia, 2015, hlm 76.
11
berhubungan dengan produksi konten kanal di Narasi
TV guna mencari data dalam proses pra-produksi
meliputi penemuan ide, penentuan tema, perencanaan
dan persiapan produksi. Pelaksanaan produksi yaitu
penentuan pengambilan gambar pada episode yang
berlangsung. Dan proses pasca produksi, yaitu proses
editing dan upload pada kanal di Narasi TV dalam
konten kanal Sarah Secharian yang membahas
tentang perempuan di media.
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua
orang, melibatkan seseorang yang ingin mendapatkan
informasi dari orang lain dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.7
Materi wawancara adalah tema yang ditanyakan
kepada informan, berkisar antara masalah atau tujuan
penelitian. Materi wawancara yang baik terdiri dari:
pembukaan, isi dan penutup.8 Wawancara merupakan
suatu alat pengumpulan informasi yang langsung
tentang beberapa jenis data. Dalam pengumpulan data,
peneliti menggunakan teknik wawancara bebas
terpimpin, yaitu peneliti menyiapkan beberapa
7 Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2006, hlm 180. 8
Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007, hlm 111.
12
pertanyaan kepada narasumber yang merupakan
Produser Sarah Secharian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal
atau variabel berupa catatan, buku, majalah, internet
dan lain sebagainya dengan cara mengumpulkan data-
data yang relevan mengenai hal-hal yang akan diteliti.
Metode dokumentasi sering digunakan untuk
melengkapi data selain observasi dan wawancara.
Tujuan penelusuran dokumentasi untuk mendapatkan
informasi yang mendukung analisis dan interpretasi
data.9
Dokumentasi pada penelitian ini adalah
beberapa foto wawancara dengan pihak narasumber
dan tim Sarah Secharian Narasi TV dan lampiran
seperti contoh alur salah satu episode pada kanal
Sarah Secharian di Narasi TV.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif digunakan bila data-data yang
terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data
kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat, atau
narasi-narasi baik yang diperoleh melalui wawancara
mendalam maupun observasi.10
Data-data yang telah
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-
9 Kriyantono, Rachmat, Teknik Praktik Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006, hlm 188. 10
Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2006. Hal 188.
13
angka kemudian dianalisis, dan hasil dari analisis tersebut
diolah menggunakan metode deskriptif analisis yaitu
pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran
dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data
yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
foto, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen
resmi lainnya yang telah terkumpul sesuai dengan apa
adanya, kemudian data tersebut disimpulkan.11
Sedangkan teknik penulisan skripsi yang digunakan
adalah dengan berpedoman pada buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2017.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini peneliti telah
megadakan kajian pustaka di perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun perpustakaan utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut hasil pengamatan
yang dilakukan penuh sampai saat ini, peneliti menemukan
beberapa judul yang serupa dengan penelitian terdahulu
dengan judul sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif Produksi Siaran Dokumenter Lentera
Indonesia di NET yang ditulis oleh Dewi Apriani, NIM
1111051100059, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
11
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2001. Hal 6.
14
Hidayatullah Jakarta 2011. Dengan rumusan masalah
yang diteliti adalah analisis deskriptif proses produksi
meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi.
Penelitian ini hanya membatasi yang berkaitan pada
proses produksi program tersebut, sementara pada
penelitian yang peneliti teliti, memfokuskan pada proses
produksi konten kanal Sarah Secharian yang membahas
tentang perempuan di media.
2. Analisis Produksi Program Kupas Isi Tabloid Suara Islam
di Radio Wadi 102 FM Bogor yang ditulis oleh Rosdiana,
NIM 108051100028, Konsentrasi Jurnalistik Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2008. Dengan rumusan masalah
yang diteliti adalah proses produksi meliputi pra-produksi,
produksi dan pasca produksi. Penelitian ini hanya
membatasi yang berkaitan pada isi program dan
bagaimana cara memproduksi program tersebut,
sementara pada penelitian yang peneliti teliti,
memfokuskan pada proses produksi konten kanal Sarah
Secharian yang membahas tentang perempuan di media.
3. Analisis Produksi Program Saliha NET TV yang ditulis
oleh Siska Apriyanti, NIM 11140510000183, Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, 2014. Dengan rumusan
masalah yang diteliti adalah proses produksi meliputi pra
produksi, produksi dan pasca produksi. Penelitian ini
hanya membatasi yang berkaitan pada bagaimana proses
15
produksi program tersebut, sementara pada penelitian
yang peneliti teliti, memfokuskan pada proses produksi
konten kanal Sarah Secharian yang membahas tentang
perempuan di media.
G. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sesuai dan
sistematis, maka peneliti membagi menjadi enam bab
yang sesuai dengan buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2017, pada tiap-tiap bab berisi
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat tentang latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, tinjauan teori dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi uraian-teori-teori yang menjadi
landasan dalam kerangka pemikiran dalam
penelitian ini, yang terdiri dari ruang
lingkup televisi (pengertian televisi,
kelebihan dan kekurangan televisi), format
acara televisi, tinjauan umum tentang
16
jurnalis televisi (pengertian jurnalis dan
peran jurnalis), konsep gender, analisis
produksi program (pengertin analisis,
pengertian produksi, pengertian program
dan tahapan produksi (pra-produksi,
produksi dan pasca produksi), kelebihan
dan kekurangan youtube serta kerangka
berpikir.
BAB III GAMBARAN UMUM NARASI TV
DAN KANAL SARAH SECHARIAN
Bagian ini berisi tentang sejarah berdiri dan
perkembangan Narasi TV, struktur direksi
Narasi TV, kanal atau channel di Narasi
TV, logo Narasi TV, serta tampilan sosial
media Narasi TV. Deskripsi kanal Sarah
Secharian yang terdiri dari profil kanal
Sarah Secharian, tim produksi, logo dan
sosial media kanal Sarah Secharian.
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bagian ini memuat tentang temuan
data pada proses produksi konten kanal
Sarah Secharian yang membahas tentang
perempuan di media.
17
BAB V PEMBAHASAN
Pada bagian ini memuat tentang hasil
pembahasan analisis pada temuan data
selama proses produksi konten kanal Sarah
Secharian yang membahas tentang
perempuan di media.
BAB VI PENUTUP
Pada bagian ini berisi kesimpulan,
implikasi dan saran. Serta pada akhir
skripsi juga dilengkapi dengan daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Ruang Lingkup Televisi
1. Pengertian Televisi
Media audio visual televisi muncul karena
perkembangan teknologi. Kehadirannya setelah beberapa
penemuan seperti telepon, telegraf, fotografi serta
rekaman suara. Media televisi ada setelah radio dan media
cetak. Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak
penemu maupun inovator yang terlibat baik perorangan
maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang
dikembangkan dari tahun ke tahun.
Televisi pada saat ini telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang
menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat
televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan
untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka.
Bagi banyak orang televisi adalah teman, televisi menjadi
cermin perilaku masyarakat dan dapat menjadi candu.
Televisi sebagai salah satu media massa yang
memiliki fungsi dan kedudukan yang sama seperti halnya
media massa lainnya, diantaranya sebagai sumber
informasi, hiburan, pendidikan, dan juga kontrol sosial.
19
Media massa televisi merupakan sebuah alat komunikasi
massa yang dapat menjangkau masyarakat dalam jumlah
besar dan luas. Komunikasi massa melalui media televisi
memiliki arti proses komunikasi antara komunikator
dengan komunikan (khalayak) yang tersebar luas dan
beragam melalui sarana media televisi.
Menurut Peter Herford, setiap stasiun televisi dapat
menayangkan berbbagai program hiburan seperti film,
musik, kuis, talk show dan sebagainya, tetapi siaran berita
merupakan program yang mengidentifikasi suatu stasiun
televisi kepada pemirsanya. Program berita menjadi
identitas khusus atau identitas lokal yang dimiliki suatu
stasiun televisi. Dengan demikian, stasiun televisi tanpa
program berita akan menjadi stasiun tanpa identitas
setempat. Program berita juga menjadikan bentuk
kewajiban dan tanggung jawab pengelola televisi kepada
masyarakat yang menggunakan gelombang udara publik.
Program berita membutuhkan reporter atau jurnalis
untuk menjalankannya, maka dari sini muncul junalistik
televisi sebagai salah satu cabang ilmu di bidang
komunikasi. Pada hakikatnya jurnalistik televisi lahir
karena perkembangan teknologi dalam mengirim suara
dan gambar. Siaran televisi adalah pemancaran sinyal
listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang
terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara.
20
Pancaran sinyal ini diterima oleh antena televisi untuk
kemudian diubah kembali menjadi gambar dan suara.
Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai
media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasai
waktu, sementara media cetak menguasai waktu tetapi
tidak menguasai ruang. Artinya, siaran dari suatu media
televisi atau radio dapat diterima di mana saja dalam
jangkauan pancarannya (menguasai ruang) tetapi
siarannya tidak dapat dilihat kembali (tidak menguasai
waktu). Media cetak untuk sampai kepada pembacanya
memerlukan waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat
dibaca kapan saja dan dapat diulang-ulang (menguasai
waktu). Karena perbedaan sifat inilah yang menyebabkan
adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga
jurnalistik cetak, namun semuanya tetap tunduk pada ilmu
induknya yaitu ilmu komunikasi.
2. Kelebihan dan Kekurangan Televisi
KELEBIHAN TELEVISI KEKURANGAN TELEVISI
Kesan realistik audio visual Jangkau pemirsa massal
Masyarakat lebih tanggap
menonton dalam suasana
santai, rekreatif.
Iklan relatif singkat, tidak
mampu menyampaikan data
lengkap dan rinci (bila
diperlukan konsumen).
Adanya pemilahan area siaran Relatif mahal (dari segi biaya
21
(zoning) dan jaringan kerja
(networking) yang
mengefektifkan penjangkauan
masyarakat.
perangkat televisi sendiri dan
daya listrik yang digunakan).
Terkait erat dengan media lain. Pembuatan iklan televisi cukup
lama.
Cepat, dari segi waktu, cepat
dalam menyebarkan berita ke
masyarakat luas.
Tidak dapat ditonton kembali.
Terjangkau luas, menjangkau
masyarakat secara luas Segmentasi luas.
Table 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Televisi
3. Format Acara Televisi
Pembagian jenis program televisi dibuat agar mudah
dipahami oleh audiensi dan professional penyiaran. Perkembanga
kreativitas program televisi saat ini telah melahirkan berbagai
bentuk program televisi yang sangat beragam. Keunikan program
televisi berjalan seiring dengan tren gaya hidup masyarakat yang
saling mempengaruhi dan memunculkan ide yang dapat
menampilkan format baru pada program televisi agar
memudahkan produser, sutradara dan penulis naskah dalam
menghasilkan sebuah karya.
Menurut Naratama, kunci keberhasilan suatu program
televisi ialah penentuan format acara televisi tersebut, adapun
22
definisi format acara televisi menurut Naratama adalah sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan
menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan
terbagi dalam berbagai criteria yang telah disesuaikan dengan
tujuan dan target pemirsa dari masing-masing acara tersebut.1
Format acara televisi antara lain sebagai berikut:
a) Drama atau fiksi (timeless dan imajinatif)
Tragedi, aksi, komedi, cinta/romatisme, legenda,
horror.
b) Non-drama (timeless dan faktual)
Musik, magazine show, talkshow, variety show,
repackaging, game-show, kuis, talent show,
competition show.
c) Berita atau news (aktual dan faktual)
Berita, current affairs program, sport, magazine news,
features.
1 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2004, hlm 63.
23
Table 2.2 Bagan Format Acara Televisi
B. Jurnalis Televisi
Stasiun televisi membutuhkan jurnalis untuk program
berita pada acara yang disajikan. Jurnalis televisi bekerja secara
cepat mengumpulkan informasi menentukan lead berita,
menulis berita dan melaporkannya, baik secara langsung (live)
atau direkam dalam bentuk paket yang akan disiarkan
kemudian. Jurnalis televisi adalah seseorang yang profesinya di
bidang pemberitaan dan bekerja pada stasiun televisi (reporter
dan juru kamera) yang hasil liputannya akan disiarkan melalui
media televisi. Sebagai jurnalis televisi harus memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang luas melalui latihan–latihan
yang itensif (mendalam) dan juga mengetahui benar mengenai
sifat-sifat media televisi.
Strategi yang diterapkan kru di lapangan khususnya jurnal
harus efektif dan efisien. Sebab itu, fungsi utama seorang
Format Acara
Televisi
Timeless & Imajinatif
Drama / Fiksi
Timeless & Faktual
Non Drama / Nonfiksi
Faktual & Aktual
Berita / News
24
jurnalis adalah menghasilkan liputan berita, pentingnya peran
seorang jurnalis harus memiliki kriteria sebagai berikut:2
1. Berwawasan luas, imajinatif, humor dan human interest;
2. Berpikiran tertib, seimbang, perspektif dan proporsional;
3. Tanggap, hati-hati, cermat dan tegas;
4. Fleksibel terhadap perubahan;
5. Kebugaran jasmani;
6. Memiliki semangat kesatuan (tim spirit).
Jurnalis televisi (reporter dan juru kamera) harus berperan
sebagai ujung tombak di lapangan. Setiap jurnalis harus
dilengkapi peralatan pendukung yang canggih yang mampu
merekam audio visual sebuah peristiwa, mengirim video
streaming, berkomunikasi secara online setiap saat dengan tim
redaksi untuk mengikuti pergerakan setiap peristiwa. Selain itu,
keberhasilan seorang jurnalis harus didukung dengan
perencanaan yang baik, sehingga pergerakan di lapangan efektif
mencapai sasarannya.
Pers adalah sarana yang dapat menyalurkan serta
mengembangkan produk-produk serta hasil-hasil karya
jurnalistik. Fungsi pers merupakan fungsi jurnalistik yang bukan
hanya sekedar menyiarkan informasi (to inform). Selain itu, untuk
2 Fachruddin, Andi, Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012, hlm 78.
25
memperjelas fungsi pers yang juga merupakan fungsi jurnalistik
menurut Onong Uchajana fungsi media sebagai berikut:3
a. Menyiarkan Informasi (to inform)
Fungsi menyiarkan informasi ini dimaksudkan
bahwa media massa merupakan penyebar informasi bagi
pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi
dibutuhkan oleh khalayak sesuai dengan
kepentingannya.
b. Mendidik (to educate)
Media massa merupakan saran pendidikan bagi
khalayak (mass ediucation) sehingga media massa harus
menyajikan hal-hal yang bersifat mendidik melalui
pengajaran nilai, etika serta aturan yang berlaku kepada
khalayak yang diwujudkan dalam bentuk tayangan.
c. Menghibur (to entertaint)
Fungsi hiburan (to entertaint) semata-mata untuk
melepaskan ketegangan pikiran khalayak umum setelah
melihat berita-berita yang berat sehingga menjadi salah
satu penetral.
3
Onong Uchjana Effendy, M.A, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,
Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993, hlm 93-94.
26
d. Memengaruhi (to influence)
Fungsi mempengaruhi pada media massa bahwa
khalayak dapat tergantung oleh pesan-pesan dalam
tayangan tersebut, sehingga tanpa disadari khalayak
melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh
media tersebut.
C. Peran Gender
Istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial
untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang
bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan yang bersifat
bentukan budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil.
Perbedaan peran gender memudahkan tentang pembagian peran
yang selama ini dianggap telah melekat pada manusia perempuan
dan laki-laki untuk membangun gambaran relasi gender yang
dinamis dan tepat serta cocok dengan kenyataan yang ada dalam
masyarakat. 4
Perbedaan konsep gender secara sosial telah melahirkan
perbedaan peran perempuan dan laki-laki dalam masyarakatnya.
Secara umum adanya gender telah melahirkan perbedaan peran,
tanggung jawab, fungsi dan bahkan ruang tempat dimana
manusia beraktivitas.
Gender adalah suatu teori yang digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang
dipandang dari segi sosial budaya. Gender dibentuk oleh
4 Puspitawati, Herien, Gender dan Keluarga: ”Konsep, Teori dan Analisis
Gender”, PT ITB Press: Bogor, 2012, hlm 1.
27
masyarakat dan bukan bersifat kodrati. Terdapat empat macam
teori gender, yaitu teori perbedaan alami pria dan wanita (nature),
teori nurture atau faktor budaya dalam pembentukan gender, teori
equilibrium atau keseimbangan, dan teori struktural-fungsional.5
Menurut teori nurture adanya perbedaan perempuan dan
laki-laki pada hakekatnya adalah bentukan masyarakat
melalui konstruksi sosial budaya, sehingga menghasilkan peran
dan tugas yang berbeda. Perbedaan itu menyebabkan perempuan
selalu tertinggal dan terabaikan peran dan kontribusinya dalam
hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Konstruksi sosial menempatkan perempuan dan laki-laki dalam
perbedaan kelas. Laki-laki diidentikkan dengan kelas borjuis, dan
perempuan sebagai proletar.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teori
nurture atau faktor budaya dalam pembentukan gender sebagai
teori acuan. Teori nurture atau faktor budaya dalam pembentukan
konsep gender adalah mereka yang berorientasi budaya
beranggapan bahwa, adanya diferensiasi peran (division of labor)
antara pria dan wanita bukan disebabkan oleh adanya perbedaan
nature biologis, melainkan lebih disebabkan oleh faktor budaya.6
Dinamakan nurture karena faktor-faktor sosial dan
budaya menciptakan atribut gender serta membentuk stereotip
dari jenis kelamin tertentu, hal tersebut terjadi selama masa
5
Dwi Arneta Adawiyah dkk, “Terpaan Tayangan Talkshow “Cerita
Perempuan” Di Trans Tv Dalam Membentuk Persepsi Tentang Peran Ganda
Perempuan Di Samarinda (Studi Kasus Di Rt 46 Kelurahan Sungai Pinang
Dalam)”, eJournal Ilmu Komunikasi 2019, 7 (2): 16-26. 6 Megawangi, Ratna, Membiarkan Berbeda, Sudut Pandang Baru tentang
Relasi Gender, Bandung: Mizan, 1999, hlm 102.
28
pengasuhan orang tua atau masyarakat dan terulang secara turun-
temurun. Karena adanya faktor budaya di dalamnya, argumen ini
seringkali juga disebut sebagai konsep culture.
Menurut Moser terdapat tiga jenis peran gender
perempuan, di antaranya:
1. Peran Reproduktif
Peran reproduktif berkaitan dengan bagaimana
perempuan menjalankan peranya dalam memperhatikan
dan memelihara rumah tangga dan seluruh anggota
keluarga.
2. Peran Produktif
Peran produktif berkaitan dengan proses produksi
barang-barang konsumsi atau generasi pendapatan melalui
kerja di dalam atau di luar rumah.
3. Peran Masyarakat
Peran masyarakat dibagi menjadi dua jenis yaitu peran
pengelolaan masyarakat dan peran politik masyarakat.7
D. Analisis Produksi Program
1. Pengertian Analisis
Analisis sepadan dengan kata analysis, yaitu membuat
atau menganalisa perancangan alur, sehingga menjadi
mudah dan gamblang untuk dibuat maupun dibaca. Dapat
juga berarti analisa, pemisahan, pemeriksaan yang diteliti.
7 Moser, C.O.N, Gender Planning and Development – Theory, Practice, and
Training, New York: Routledge, 1993.
29
Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah penelitian guna meneliti struktur kegiatan tersebut
secara mendalam. kata analisa atau analisis dapat juga
berarti kegiatan yang dilakukan di lapangan untuk
memeriksa seberapa pengaruh kegiatan itu dilakukan.
2. Pengertian Produksi
Produksi (peliputan) adalah semua kegiatan liputan
(shooting) baik di studio, di lapangan atau di studio
maupun lapangan. Kegiatan produksi sebuah program
terdiri dari tahapan proses pra produksi dimana sutradara
menentukan jenis shoot yang akan diambil adegan
(scene). Dan terakhir tahapan proses produksi, dimana
semua hasil gambar yang telah diambil diperiksa kembali
dan dibuat catatannya (loading) untuk kemudian masuk
keproses post production, yaitu editing.
3. Pengertian Program
Program berasal dari bahasa Inggris yaitu programme
yang berarti acara atau rencana.8 Program adalah segala
hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan audiennya. Secara etimologi, dalam kamus
besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan
Kebudayaan (1998), program adalah acara (seperti sebuah
siaran, pengelolaan dan sebagainya).9
Program dalam
8
M.A, Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Mengelola Radio dan
Televisi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hlm 199. 9 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Vol. 1, Jakarta: Balai Pustaka,
1998, hlm 702.
30
stasiun penyiaran televisi adalah penentu audien dimana
dengan sebuah program menarik, maka akan menarik
banyak audien atau penonton untuk menyaksikan program
tersebut. Dengan kata lain bahwa pendapatan dan
keuntungan stasiun penyiaran sangat dipengaruhi oleh
programnya. Program dapat disamakan dengan produk
atau barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual
kepada pihak lain dalam hal ini pemasang iklan. Berbagai
program siaran ditelevisi diproduksi hanya untuk
mendapatkan iklan sebanyak mungkin hal ini berkaitan
dengan keberhasilan financial program tersebut.
E. Tahapan Proses Produksi
Produksi televisi merupakan pekerjaan tim yang
maknanya menghibur dan pemirsa puas menyaksikan
tayangannya. Suatu produksi sebuah program acara televisi
biasanya melibatkan banyak peralatan, sumber daya manusia
dan biaya yang besar. Selain harus memerlukan suatu
organisasi yang baik dan berkembang, proses produksi perlu
memiliki tahapan pelaksanaan produksi yang jelas dan
efisien. Suatu program dihasilkan melalui proses produksi
yang memerlukan banyak peralatan, dana, dan tenaga dari
beragai profesi kreatif.10
Tahapan produksi terdiri dari tiga
10
M.A, Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Mengelola Radio dan
Televisi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hlm 270.
31
bagian, yang lazim disebut dengan Standard Operation
Procedure (SOP), antara lain sebagai berikut:11
1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)
Tahap pra-produksi atau perencanaan dan persiapan
adalah segala kegiatan yang terdiri dari pembahasan ide
(gagasan) awal sampai dengan akhir pelaksanaan
pengambilan gambar (shooting). Pada tahap pra-produksi
terjadi proses interaksi antara kreativitas manusia dengan
peralatan pendukung yang tersedia sehingga memiliki
peran yang sangat penting untuk dilaksanakan, hal
tersebut karena pada tahap ini harus membutuhkan
perencanaan dan persiapan yang rinci dan baik guna untuk
keberlangsungan selama proses produksi. Tahap pra-
produksi memiliki tiga bagian, sebagai berikut:
a. Penemuan Ide
Tahap penemuan ide dilakukan ketika produser
menemukan sebuah idea tau gagasan untuk
dikembangkan kemudian membuat sebuah riset dari
ide tersebut dan mengembangkan gagasan tersebut
menjadi sebuah naskah naskah yang layak.
b. Perencanaan
Bagian kedua dari tahap pra-produksi ialah
perencanaan yang meliputi penetapan jangka waktu
11
Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2007,hlm 39.
32
kerja (time schedule) baik untuk proses pencarian,
pembuatan dan tayangnya sebuah program acara,
kemudian melakukan penyempuraan naskah atau
finishing, pemilihan talent (artis) baik itu pembawa
acara maupun narasumber, lokasi yang dijadikan
tempat produksi serta crew yang bertugas selama
proses pra-produksi, produksi dan pasca produksi.
Selain itu, pada bagian perencanaan ini juga
diperlukan rincian mengenai estimasi biaya yang akan
dikeluarkan, penyediaan biaya atau sumber biaya
tersebut serta rencana alokasi dari biaya yang telah
dirincikan.
c. Persiapan
Bagian terakhir dari pra-produksi adalah bagian
persiapan yang meliputi penyelesaian semua kontrak
dan perizinan serta surat-menyurat. Selain itu, latihan
talent maupun pembuatan setting baik setting tempat
maupun waktu dan meneliti serta melengkapi seluruh
peralatan yang diperlukan. Semua persiapan tersebut
diselesaikan sesuai dengan jangka waktu kerja (time
schedule) pada bagian perencanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pada tahap pra-produksi menggunakan konsep Standar
Operasional Prosedur televisi menurut Gerald Millerson adalah
sebuah tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi, yaitu
33
merupakan semua tahap persiapan sebelum sebuah produksi
dimulai. Millerson memulai tahapan pra-produksi dengan
production planning meeting (konsep program, tujuan, dan
sasaran yang ingin dicapai).
Dalam menentukan segala jenis program hal yang
pertama dilakukan ialah memiliki idea atau konsep, dengan
mencari ide yang unik dan baru sesuai dengan keinginan pemirsa
(target audiensi). Semakin kreatif ide yang diangkat, semakin
banyak pula audiensi yang menyukai program tersebut.
Secanggih dan sebagus apapun ide yang dimiliki, apabila belum
berbentuk tulisan, maka ide tersebut belum ada. Sebuah ide
dikatakan berhasil apabila telah di tuangkan di atas kertas dalam
bentuk tulisan (naskah). Akan tetapi, setelah ide tersebut telah
tertulis dalam sebuah naskah, maka ide tersebut harus diorganisir
oleh tim produksi yang terlibat, antara lain: direktur teknik,
penata cahaya, penata suara, designer, dan camera person.
Selain menentukan ide atau konsep, tahap perencanaan
(planning) pada proses pra-produksi adalah mencari atau mendata
segala informasi yang masuk dari beberapa sumber media yang
sesuai dengan fakta pada peristiwa tersebut serta pendapat dari
narasumber yang terpercaya. Kemudian, rapat redaksi
(production meeting) pada proses pra-produksi diadakan rapat
pada pagi atau sore, setiap hari atau beberapa jam sebelum
program berita on air untuk membicarakan atau membahas
informasi yang masuk sebagai bahan berita liputan.
Dalam proses pra-produksi penugasan kru peliputan
(program planning) juga memiliki peran penting antara lain:
34
a. Menetukan atau memerintahkan petugas reporter
maupun camera person berita yang akan melaksanakan
liputan di lapangan.
b. Memerintahkan kepada kepala redaktur untuk
memantau perkembangan peristiwa atau kejadian
selama pelaksanaan tugas.
c. Mengadakan evaluasi berita-berita yang telah disiarkan
dan yang akan disiarkan.
2. Produksi (Pelaksanaan)
Setelah proses perencanaan dan persiapan telah selesai,
maka masuk ke dalam tahap kedua yang pelaksanaan
produksi. Tahap produksi adalah seluruh kegiatan
pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di
luar studio.12
Sutradara bekerja sama dengan para artis dan
crew untuk mengasilkan apa yang telah direncanakan dalam
shooting script menjadi sebuah susunan gambar yang dapat
bercerita. Dalam melaksanakan tahapan produksi, sutradara
menentukan jenis shooting yang akan diambil di dalam
adegan scene. Seorang sutradara biasanya mempersipakan
suatu daftar shoot (shoot list) pada setiap adegan. Selain itu,
pada proses pelaksanaan segala hal yang terkait dengan
peralatan yang menunjang proses produksi seperti penataan
cahaya, bagian sound serta peletakan kamera. Pada proses
produksi apabila hasil pengambilan gambarnya tidak sesuai
12
M.A, Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Mengelola Radio dan
Televisi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hlm 271.
35
dan hasilnya kurang baik maka adegan (scene) tersebut
diulang sampai sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Produksi merupakan ide atau rencana yang dibuat dengan
wishlist setelah disepakati redaksi bisa jadi berbeda dengan
kondisi di lapangan. Redaksi dan jurnalis televisi melakukan
komunikasi terus untuk memantau perkembangan setiap isu
penting dan menarik.13
Beberapa yang menjadi faktor tak
terduga pada saat proses produksi berlangsung, antara lain
sebagai berikut: Realita narasumber tidak sesuai yang
dibayangkan, perkembangan di lapangan yang jauh lebih
menarik serta hambatan eksternal (alami) yang tak terduga.
Seorang jurnalis diharuskan memiliki berbagai alternatif
rencana sehingga proses produksi dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan memastikan ketersediaan materi berita
agar tidak kehilangan momentum pada saat peliputan.
Dalam persiapan produksi, sebelum melaksanakan tugas
para kru diharuskan melakukan beberapa persiapan
diantaranya:14
a. Reporter beserta kru lainnya mengadakan koordinasi
dan membahas materi yang akan diliput.
b. Menyiapkan peralatan shooting (kamera,
microphone, tape cassette, tripod, lampu)
c. Menyiapkan transportasi.
13
Fachruddin, Andi Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012, hlm 18. 14
Fachruddin, Andi, Dasar-Dasar Produksi Televisi, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012, hlm 66.
36
d. Checking peralatan khususnya kamera dan
microphone apakah layak pakai atau tidak
Pada saat pelaksanaan produksi hal yang dilakukan ialah
melaksanakan shooting sesuai dengan persiapan produksi
sebelumnya dan ketika selesai melaksanakan shooting reporter
dan camera person melakukan preview atau checking hasil
shooting.
Jenis teknik produksi program televisi, antara lain:15
a. Tapping
Tapping merupakan kegiatan merekam adegan dari
naskah menjadi bentuk audio video (AV).
Pelaksanaan rekaman dapat dilakukan dengan cara:
Produksi dilaksanakan seluruhnya di dalam studio
Produksi dilaksanakan seluruhnya di luar studio
Produksi dilaksanakann di dalam dan di luar studio
b. Live
Live atau siaran langsung dalam Peraturan KPI
Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Perilaku Penyiaran
disebutkan, siaran langsung adalah segala bentuk program
siaran yang ditayangkan tanpa penundaan waktu.
3. Pasca-Produksi
Pasca-produksi merupakan tahapan terakhir dari proses
produksi program menjelang program acara tersebut on air.
Pada tahap ini segala aspek teknis naskah dan gambar yang
15
Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2007, hlm 23.
37
akan tayang diperiksa apabila terdapat gambar yang biru
(bluish), tidak fokus, maupun goyang. Selain itu, editor visual
perlu didampingi oleh reporter atau produser untuk membantu
tayangan menjadi akurat aik secara narasi maupun audio visual.
Pada tahap ini juga banyak memberikan stock shot sebagai
penunjang. Setelah tahap produksi selesai dilaksanakan dengan
baik tahap terakhir ialah pasca-produksi, pada tahap pasca-
produksi semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai
materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar
kembali.16
Pada tahap ini memiliki beberapa langkah, antara
lain:
a. Offline Editing
Pada bagian offline editing yaitu membuat konsep editan
gambar yang tersusun rapi dalam bentuk kasar yang
dilakukan setelah shooting selesai, biasanya editor
membuat logging, dengan mencatat kembali semua hasil
shooting berdasarkan catatan shooting dan gambar. Pada
logging time code (nomor kode yang berisi digit frame,
detik, menit dan jam dimunculkan dalam gambar) serta
hasil pengambilan setiap shoot dicatat. Pada tahap ini,
editor mencatat time code in dan time code out dari
setiap potongan gambar yang ingin diedit. Hal tersebut
untuk memudahkan pada saat proses on line editing.
16
M.A, Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Mengelola Radio dan
Televisi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hlm 271.
38
b. Online Editing
Pada tahap online editing yang merupakan kelanjutan
dari proses offline editing. Pada tahap ini seorang editor
harus teliti dalam memperhatikan catatan time code in
dan time code out, karena pada tahap ini merupakan
tahap terakhir editing program untuk materi yang akan
siap/tidak/belum untuk disiarkan. Materi program yang
telah diedit pada tahap offline editing akan
disempurnakan agar lebih bagus dengan memberikan
effect-effect gambar atau transisi gambar (solving).
c. Dubbing
Merupakan tahap pemberian narasi apabila diperlukan
dalam isi materi program. Narasi tersebut biasanya
dibuat sebelum melakukan proses offline editing. Pada
tahap dubbing ini terdapat dua pilihan yaitu dengan
memasukkan sebuah susunan gambar yang telah diedit
dan dapat dibuat langsung narasi yang sesuai atau
dengan membuat susunan gambar yang diedit sesuai
dengan narasi yang sebelumnya telah dibuat.
d. Mixing
Pada tahap ini merupakan tahapan dalam penyesuaian
dan menyeimbangkan audio atau suara dengan
memberikan efek suara berupa musik pada adegan
(scene) dengan menyesuaikan dengan gambar yang
ditampilkan. Setelah proses mixing selesai, dilakukan
39
preview guna mengecek keseluruhan isi materi program
yang sesuai.
e. Titling
Merupakan tahap pemberian tulisan pada tampilan
materi program acara yang diproduksi dengan
menambahkan sesuatu berupa tulisan atau teks
terjemahan maupun credit title pada akhir materi acara.
f. Quality Control
Tahap ini merupakan proses pengawasan, penilaian,
penyeleksian, memodifikasi materi atau konten program
serta penentuan kelayakan materi program melalui
kegiatan preview program untuk penentuan kelayakan
seluruh materi apakah telah layak tayang atau masih
harus diubah.17
F. Kelebihan dan Kekurangan Youtube
KELEBIHAN YOUTUBE KEKURANGAN
YOUTUBE
Dapat menonton video
walaupun tidak terdaftar dan
pengguna yang sudah
terdaftar bisa menggunggah
videonya ke Youtube.
Pengguna dapat
menyalahgunakan fungsi
YouTube yang tidak baik.
17
Fachruddin, Andi, Manajemen Pertelevisian Modern, Yogyakarta: Penerbit
Andi, 2016, hlm 47.
40
Dapat membuat konten
milik sendiri.
Jenis video yang sangat
banyak kurang mampu
menyaring mana yang layak
ditonton ataupun tidak layak.
Dapat mendownload video
melalui media bantuan situs
downloader.
Tidak dapat di download
secara langsung, harus
menggunakan aplikasi atau
website lain.
Video sangat beragam.
Tidak ada batas usia dan
larangan khusus pada
seluruh jenis video yang
disajikan sehingga terlalu
bebas untuk diakses oleh
siapa saja.
Resolusi video dapat diatur
sendiri sesuai kebutuhan.
Memerlukan koneksi
internet yang cepat agar
penguna dapat menonton
dengan lancar.
Sebagai tempat untuk
mempromosikan sesuatu.
Menjadikan penonton
sebagai orang konsumtif
terhadap beberapa tayangan
yang menyajikan konten
tentang sesuatu yang belum
tentu layak untuk dibeli atau
41
digunakan.
Table 2.3 Kelebihan dan Kekurangan Youtube
G. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir sangat penting dalam sebuah penelitian.
Salah satu tujuannya ialah untuk memudahkan peneliti sebagai
acuan dalam penelitian. Selain itu, kerangka berpikir juga
berguna untuk mengetahui teori dan alat analisis apa saja yang
akan digunakan. Berikut adalah bagan kerangka berpikir yang
digunakan dalam penelitian ini.
Table 2.4 Kerangka Berpikir
Konten Proses
Produksi
Pra Produksi (Pra Production)
Produksi (Production)
Pasca Produksi (Post Production)
Konsep Gender
42
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, peneliti melihat
bahwa dalam konten proses produksi dalam penelitian ini
menggunakan konsep gender dengan menganalisis dalam tahapan
produksi pada suatu program. Adapun tahapan produksi terdiri
dari tiga bagian, yang lazim disebut dengan Standard Operation
Procedure (SOP) menurut Fred Wibowo antara lain : Pra
Produksi (Pra Production), Produksi (Production) dan Pasca
Produksi (Post Production). Peneliti menggunakan konsep gender
dan konsep tahapan produksi pada penelitian tersebut.
43
BAB III
GAMBARAN UMUM NARASI TV DAN KANAL SARAH
SECHARIAN
A. Narasi TV
1. Sejarah Berdirinya Narasi TV
Narasi TV merupakan sebuah tayangan program yang
berbasis internet, dengan memberikan informasi secara audio-
visual atau berbentuk video yang diunggah melalui platform
media Youtube dan situs website resmi Narasi TV. Program yang
ada di Narasi TV dikenal dengan sebutan “kanal” atau yang lebih
sering digunakan dengan sebutan “channel”. Latar belakang
adanya kanal-kanal yang ada di Narasi TV terbentuk karena ingin
membuat sebuah platform digital dengan membentuk Narasi TV
yang berisikan, pendidikan, perempuan, musik, anak muda, buku,
film, politik dan news. 1
Catatan Najwa Episode Sapa Najwa Shihab merupakan
video pertama yang diunggah dan resmi tayang pada YouTube
Narasi TV pada tahun 2017. Episode Sapa Najwa Shihab dari
kanal Catatan Najwa sebagai episode pertama yang
memperkenalkan tentang Narasi TV. Pada Agustus 2017
merupakan episode terakhir Mata Najwa pada tayangan di salah
satu stasiun televisi swasta di Indonesia, kemudian pada bulan
1 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
44
September 2017 Narasi TV resmi berpindah ke digital baru dan
mencoba platform digital dengan membuka channel youtube
yang baru dengan nama Narasi TV.
Narasi TV didirikan oleh tiga tokoh utama yaitu Najwa Shihab,
Chatharina Davy dan Dahlia Citra Buana yang memiliki
pengaruh besar dan memiliki ide serta pemikiran yang sejalan
dengan visi dan misi Narasi TV. Narasi TV menyajikan para
content creator denga mengangkat tema-tema yang berasal dari
Indonesia, mengambil banyak potensi yang ada dari muda-mudi
Indonesia. Narasi TV memiliki beberapa kanal, diantaranya
adalah Sarah Secharian, Mata-Mata, Tepi O Meter, Duo Budjang,
Buka Buku, Maunya Maudy, Tompi and Glenn, Catatan Najwa,
Mata Najwa, Buka Mata, Kamar Ganti Pandit, Take It Easy dan
Narasi People.2
2. Struktur Organisasi Narasi TV
Founder : Najwa Shihab
CEO : Chatharina Davy
Booth of Director : Dahlia Citra Buana
Pemimpin Redaksi : Z. Rachmat Sugito
Manajer Pemberitaan : Laban Abraham Laisila
: Surya Wijayanti
2 Kharisma, Cita.Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
45
Manajer Produksi Konten : Amanda Valani Nurvadila
3. Kanal atau Channel Narasi TV
a. Narasi
1) Mata Najwa
Kanal Mata Najwa merupakan kanal yang
membahas tentang topik-topik menarik dengan
narasumber kelas satu yang dipandu oleh Najwa
Shihab. Diunggah weekly di Channel Youtube
Narasi TV dan Website Narasi TV.
2) Catatan Najwa
Kanal Catatan Najwa merupakan kanal yang
membahas tentang topik menarik dan dibahas
dengan cara sederhana namun mendalam yang
dipandu oleh Najwa Shihab dan merupakan bagian
dari kanal Mata Najwa. Diunggah weekly di
Channel Youtube Narasi TV dan Website Narasi
TV.
3) Buka Mata
Kanal Buka Mata merupakan kanal yang
membahas tentang topik-topik hangat yang ada di
Indonesia dan merupakan bagian dari kanal Mata
Najwa. Diunggah weekly di Channel Youtube
Narasi TV dan Website Narasi TV.
46
4) Narasi Newsroom
Kanal Newsroom merupakan kanal yang
membahas seputar topik berita yang aktual denan
menyajikannya selama 60 detik melalui platform
media instagram. Diunggah weekly di Channel
Youtube Narasi TV dan Website Narasi TV.
b. Narasi Entertaiment
1) Sarah Secharian
Kanal Sarah Secharian merupakan kanal yang
membahas tentang opini dan pengalaman langsung
selama seharian ala Sarah Sechan. Diunggah weekly
setiap Hari Selasa pukul 17.00 WIB di Channel
Youtube Narasi TV dan Website Narasi TV.
2) Teppy O Meter
Kanal Teppy O Meter merupakan kanal yang
membahas tentang review film-film Indonesia ala
Stephany Josephine. Diunggah setiap dua kali
dalam seminggu secara weekly di Channel Youtube
Narasi TV dan Website Narasi TV.
3) Duo Budjang
Kanal Duo Budjang merupakan kanal yang
membahas mengenai musik yang dipandu oleh
Narendra Pawaka dan Mario Pratama. Diunggah
secara weekly di Channel Youtube Narasi TV dan
Website Narasi TV.
47
4) Buka Buku
Kanal Buka Buku membahas tentang review buku
yang dibawakan oleh Fenty Effendy. Diunggah di
Channel Youtube Narasi TV dan Website Narasi
TV.
5) Mata-Mata
Kanal Mata-Mata diunggah weekly setiap Hari
Selasa di Channel Youtube Narasi TV dan Website
Narasi TV.
6) Maunya Maudy
Kanal Maunya Maudy menceritakan tentang
keseharian seorang Maudy Ayuda dalam hal
pendidikan dan hidup anak muda. Diunggah secara
monthly di Channel Youtube Narasi TV dan
Website Narasi TV.
7) Garing Girang
Kanal Garing Girang menayangkan obrolan garing
dengan dibawakan oleh dua host dan menampilkan
bintang tamu yang ditayangkan di Channel
Youtube Narasi TV dan Website Narasi TV.
5) Kejar Tayang
Kanal Kejar Tayang merupakan kanal yang
membahas tentang behind the scene pada berita
yang disajikan yang merupakan bagian dari kanal
48
Mata Najwa. Diunggah weekly di Channel Youtube
Narasi TV dan Website Narasi TV.
6) Buka Data
Kanal Buka Data merupakan kanal yang
membahas tentang topik terkini yang diulas secara
mendalam. Diunggah weekly di Channel Youtube
Narasi TV dan Website Narasi TV.
c. Narasi Talks
1) Tompi and Glenn
Pada kanal Tompi and Glenn menayangkan
interview dengan narasumber yang sesuai dengan
tema atau episode yang ter-update dipandu oleh dr.
Tompi dan Glenn Fredly. Tompi and Glenn
Diunggah weekly setiap dua minggu sekali di
Channel Youtube Narasi TV dan Website Narasi
TV.
2) Shihab & Shihab
Shihab & Shihab mengurai berbagai
kesalahpahaman secara logis, terpercaya dan kaya.
Memaparkan penjelasan para pakar masa lalu dan
kontemporer untuk mendudukkan persoalan di
tempatnya yang tepat sehingga diharapkan
prasangka-prasangka dapat ditepis, kekeliruan-
kekeliruan dapat dikikis. Dibawakan oleh Najwa
49
Shihab dan Abi Quraish Shihab diunggah di
Channel Youtube Najwa Shihab.
d. Narasi Tech It Easy
Narasi Tech It Easy merupakan kanal yang
menayangkan seputar teknologi yang mudah
dimengerti, karena technology should be easy.
Diunggah weekly di Channel Youtube Narasi TV dan
Website Narasi TV.
e. Narasi Sport
1) Kamar Ganti Pandit
Kamar Ganti Pandit merupakan kanal yang
menayangkan kolaborasi dengan Tim Pandit yang
mengulas isu secara lugas dan tegas. Kamar Ganti
Pandit diunggah weekly di Channel Youtube
Narasi TV dan Website Narasi TV.
f. Narasi Documentary atau Narasi People
Kanal yang menayangkan tentang pengalaman dan
cerita dari orang biasa yang memiliki pengalaman luar
biasa agar dapat memberi makna dan memiliki nilai
yang unik pada setiap cerita. Diunggah weekly di
Channel Youtube Narasi TV dan Website Narasi TV.
g. Narasi Stories
Pada kanal ini menayangkan tentang public figure yang
memiliki kisah, cerita dan pengalaman yang dapat
50
dibagikan kepada audience. Narasi Stories Diunggah
weekly di Channel Youtube Narasi TV dan Website
Narasi TV.
4. Logo Narasi TV
Gambar 3.1 Logo Narasi TV
5. Tampilan Sosial Media Narasi TV (Facebook, Twitter,
Instagram, Youtube, Website)
Gambar 3.2 Facebook Narasi TV
52
Gambar 3.5 Youtube Narasi TV
Gambar 3.6 Website Narasi TV
B. Kanal Sarah Secharian
1. Profil Sarah Secharian
Sarah Secharian merupakan salah satu program atau kanal
entertaiment di Narasi TV yang dibawakan oleh Sarah Sechan
sebagai content creator dalam kanal tersebut. Sarah Secharian
mengangkat tema women, parenting, life style, daily life yang
53
merupakan tema yang berbeda dari program Sarah Sechan
sebelumnya yang ada di NET. Sarah Secharian diunggah secara
perdana pada 12 Februari 2019 dengan bintang tamu yaitu Eva
Celia, Reza Chandika dan Indy Barends. Episode yang telah
tayang terhitung sampai bulan Oktober 2019 adalah sebanyak 35
episode, episode yang telah tayang di website sebanyak 28
Episode. Pada Agustus 2019 mulai berpindah ke platform
youtube secara penuh. Beberapa video yang ada di website akan
diunggah ulang ke platform youtube. Keseharian menjadi ibu
rumah tangga, handle of family, mendidik anak, menjadi ibu
rumah tangga merupakan cerminan sosok dari Sarah Sechan
sebagai content creator dengan mengambil konsep, durasi, tema
dan kemasan yang berbeda dari sebelumnya Konten yang ada
dalam kanal Sarah Secharian merupakan daily life vlog,
berbincang dengan narasumber dengan tokoh perempuan, episode
yang mencerminkan perempuan, membahas tentang isu-isu
perempuan dan public figure. Sarah Secharian tayang secara
weekly setiap hari Selasa pukul 17.00 WIB sebanyak satu episode
yang berdurasi selama 10-20 menit dan disesuaikan dengan tema
episode yang diambil dan di unggah melalui Channel Youtube
dan Website Narasi TV.
54
2. Logo Sarah Secharian
Gambar 3.7 Logo Sarah Secharian
3. Tampilan Sosial Media Sarah Secharian (Instagram
dan Youtube)
Gambar 3.8 Instagram Sarah Secharian
55
Gambar 3.9 Youtube Narasi Entertaiment
4. Tim Produksi Kanal Sarah Secharian
a) Departement Entertaiment
Table 3.1 Struktur Team Department Entertaiment Kanal Sarah
Secharian
Manager Content
Amanda Valani
Executive Producer
Firza Arifien
Producer
Cita Kharisma
Creative
Rinanti Disah, Rana
Rayendra
Production Assistant
Mario Christian
56
b) Team Teknisi
Bertugas sebagai supervisor dan mengatur teknis serta
jadwal shooting dan jadwal editor pada masing-masing
program. Terdiri dari:
Table 3.2 Struktur Team Teknisi Department Entertaiment
Manager Teknisi
Chief Kamera dan Teknisi
Chief Editing Chief Grafis
57
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
a. Data dan Temuan Penelitian pada Proses Produksi
Konten Kanal Sarah Secharian yang Membahas Tentang
Perempuan di Media.
Narasi TV merupakan situs media televisi berbasis streaming
online yang dibentuk tiga tahun yang lalu, pada Agustus 2017.
Narasi TV menjadi salah satu media yang menyuguhkan
tayangan informatif seperti Mata Najwa dan Catatan Najwa yang
dibawakan oleh Najwa Shihab yang juga sebagai founder Narasi
TV. Tayangan-tayangan yang hadir pada layar televisi kini
ditayangkan pada layar laptop maupun handphone dengan
memberikan informasi secara audio-visual dengan tayangan
program yang berbasis internet.
“Latar belakang kanal-kanal terbentuk, ingin membuat sebuah
platform digital. Membentuk Narasi TV yang berisikan,
pendidikan, perempuan, musik, anak muda, buku, film, politik
dan news. Narasi TV dibentuk karena para pendiri ingin
mencoba pengalaman baru di dunia platform digital, karena
YouTube sendiri targetnya dapat menjangkau lebih luas, video on
demand yang dapat ditonton ulang sehingga dapat meilihat
seluruh tayang dua tahun atau beberapa tahun yang lalu. Narasi
TV menyajikan para content creator yang mengangkat tema-tema
yang berasal dari Indonesia, mengambil banyak potensi yang
58
ada dari muda-mudi Indonesia. Narasi TV memiliki beberapa
kanal, diantaranya: Sarah Secharian, Mata-Mata, Tepi O Meter,
Duo Budjang, Buka Buku, Maunya Maudy, Tompi and Glenn,
Catatan Najwa, Mata Najwa, Buka Mata, Kamar Ganti Pandit,
Take It Easy dan Narasi People.”1
Kanal yang pertama tayang di Narasi TV adalah Catatan
Najwa dalam episode Sapa Najwa Shihab, tayangan tersebut
memperkenalkan kepada khalayak tentang Narasi TV. Tayangan
tersebut pertama kali diunggah di youtube pada tahun 2017.
Narasi TV mengemas program-programnya dengan sebutan kanal
atau yang kerap kali dikenal dengan sebutan channel. Kanal-
kanal tersebut ditayangkan pada akun resmi YouTube Narasi TV
masing-masing channel di Narasi TV dikemas dengan tayangan
yang tidak memiliki batasan segmentasi penonton, hal tersebut
karena seluruh tayangan Narasi TV diharapkan dapat menjangkau
seluruh kalangan.
“Alasan memilih nama kanal karena berasal dari Bahasa
Indonesia yang berarti saluran atau yang lebih dikenal dengan
channel. Sehingga Narasi TV menyebut nama program dengan
sebutan Kanal.” Tidak ada segmentasi atau target penonton,
semua kalangan dan semua usia bisa menonton karena tema
yang digunakan tiap episodenya beragam.”2
1 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 2 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
59
Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada satu kanal
atau channel yang ada di Narasi TV yaitu kanal Sarah Secharian
yang merupakan kanal yang mengangkat tema tentang women,
parenting, life style dan daily life.
“Sarah Secharian di Narasi TV mengangkat tema women,
parenting, life style, daily life yang merupakan tema yang
berbeda dari Sarah Sechan di NET. Keseharian menjadi ibu
rumah tangga, handle of family, mendidik anak, menjadi ibu
rumah tangga dengan mengambil konsep, durasi, tema dan
kemasan yang berbeda. Tidak ada pakem yang baku, namun
dapat bereksperimen namun masih sejalan dengan value narasi
TV. Daily life ngevlog, berbincang dengan narasumber yang
tokohnya perempuan, mencerminkan perempuan, isu-isu
perempuan dan public figure. Tema-tema yang digunakan
tersebut juga diambil dengan cara berdiskusi bersama tim
produksi Sarah Secharian Narasi TV dan Sarah Sechan
sendiri.”3
Kanal Sarah Secharian telah menayangkan episode sebanyak
35 episode terhitung sampai bulan Oktober 2019 dengan
menghadirkan beberapa narasumber yang sesuai dengan tema
yang diangkat pada tiap episode. Secara keseluruhan tayangan
yang ada di Narasi TV bersifat tapping namun ada beberapa yang
bersifat streaming.
3 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
60
“Episode yang telah tayang sebanyak 35 episode, episode
pertama tayang di website sebanyak 28 Episode. Pada Agustus
2019 migrasi full ke youtube. Beberapa video yang ada di
website akan di re-upload ke youtube. Sifat acara di Narasi TV
kebanyakan tapping, tetapi ada beberapa yang streaming. Salah
satunya ada Catatan Najwa dan biasanya meneyesuaikan
momentum. Kebanyakan yang streaming adalah kanal news,
kalau yang tapping biasanya kanal-kanal entertaiment.”4
Sarah Sechan sebagai content creator sebelumnya pernah
menjadi pengisi acara pada salah satu stasiun TV swasta di
Indonesia, namun, kembali hadir dengan mengemas kanal Sarah
Secharian di Narasi TV dengan konsep yang baru dan tema yang
berbeda.
“Episode yang pernah tayang seperti di Sarah Sechan yang di
NET. Narasumbernya sama namun pengambilan anglenya
berbeda. Narasumbernya antara lain : Indy Barends, Reza
Chandika, Dimas Djayadiningrat, Dito Percussion, Rita
Sugiarto.”5
Narasi TV menayangkan episode pada masing-masing kanal
dengan durasi 10-20 menit tergantung dari tema yang disajikan
pada tiap episodenya. Sementara pada kanal Sarah Secharian
sendiri seluruh tayangannya diambil secara tapping dengan satu
part dalam satu episode.
4 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 5 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
61
“Dalam satu episode berdurasi selama 10-20 menit yang
disesuaikan dengan tema episode yang diambil. Untuk Sarah
Secharian di Narasi TV tidak ada live hanya ada tapping yang
hanya berdurasi 1 part dalam satu episode 10-20 menit, dengan
standar 10-15 menit. Apabila temanya menarik durasinya pun
ditambah.”6
Pada stasiun televisi, hal penting yang menjadi tolak ukur
keberhasilan suatu program acara adalah rating and share, pada
televisi angka rating dapat dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor antara lain : durasi suatu program, program tandingan,
kualitas gambar yang diterima, penonton yang ada (available
audience), jadwal tayang serta pola kebiasaan penonton di
daerah-daerah tertentu. Hal tersebut berlaku juga pada media
online Narasi TV yang mengukur keberhasilan tayangan pada
masing-masing kanalnya.
“Televisi menggunakan rate and sharing, kalau platform media
digital itu berdasarkan like dan comment. Indikasi konten disukai
atau tidak oleh netizen berdasarkan views, like dan enggagement.
Enggagement itu berdasarkan like, comment atau share content.
Selain view, like, comment, terdapat share ratention yang
merupakan tolak ukur seberapa lama audience menonton
tayangan, dengan target ratention yang berbeda-beda. Dapat di
breakdown pada detik maupun menit ke berapa. Ratention ini
dikelola oleh Tim Big. Ratention tidak dapat diketahui oleh
6 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
62
audience, yang mengetahui hanya pihak platform yang memiliki
data analis yang ada grafiknya. Masing-masing program
memiliki ratention yang berbeda-beda. Secara keseluruhan di
Narasi TV sendiri untuk ratentionnya adalah minimal 50%, kalau
di kanal Sarah Secharian 60-70%. Ratention sendiri mampu
mengukur usia, lokasi, jenis kelamin, interest, audience,
perangkat yang digunakan serta sosial media yang digunakan.
Enaknya platform digital itu datanya nyata dan mudah dianalisis.
Komentar sendiri juga berpengaruh terhadap konten yang
ditayangkan dan akan ditayangkan. Untuk Narasi TV sendiri aset
terbesarnya ada di Youtube dan Instagram.”7
Tahapan-tahapan produksi kanal di Narasi TV pada
umumnya melalui tahapan pra produksi, produksi dan pasca
produksi. Pada tahap pra produksi tim Sarah Secharian
menentukan tema episode yang akan diangkat, menentukan
narasumber dan membuat alur serta melakukan diskusi mengenai
teknis yang akan dilakukan pada saat proses produksi.
“Proses produksi untuk pra-produksi biasanya diskusi
menentukan tanggal, melakukan brainstroming tema dari pihak
produksi dan Sarah Sechan, kemudian diskusi kembali mengenai
tema, siapa narasumbernya, serta angle yang diambil lalu survey
tempat yang cocok dengan tema melakukan pre-interview dengan
narasumber untuk menggali dan menambah materi pada tema
yang diangkat, membuat alur atau yang biasa disebut dengan
7 Kharisma, Cita. Wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
63
Naskah, diskusi kembali mengenai alur antara tim produksi dan
Sarah Sechan, memilih menggunakan pola : interview, vlog atau
sharing experience, melakukan setup meeting dengan tim teknis
agar outputnya sesuai dengan konsep awal, menerima masukan
dan diskusi dari chief dari tim teknis, menyesuaikan dan
memikirkan bentuk promo episode, membuat story line atau story
board sebagai pegangan teknis agar sesuai.”8
Setelah menentukan konsep dengan matang dan membuat
alur secara detail serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait
untuk keberlangsungan proses shooting yang pada proses
produksinya tim Sarah Secharian melakukan koordinasi dengan
tim teknis.
“Kemudian untuk proses bagian produksi antara lain:
melaksanakan shooting sesuai dengan tempat yang telah
ditentukan. Waktu shooting hanya ada di waktu weekend yaitu
sabtu, minggu dan senin. Idealnya shooting satu hari untuk satu
episode, terkadang juga shooting untuk beberapa episode yang
harus dikejar. Biasanya diakali dengan membuat salah satu
episode yang simple dan tidak membutuhkan waktu atau tempat
yang banyak seperti mengambil value dengan cara obrolan.”9
Selain itu, dalam tahapan produksi masing-masing prosesnya
memiliki target yang harus dicapai dengan durasi waktu yang
telah ditetapkan.
8 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 9 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
64
“Proses produksi satu konten episode idealnya rata-rata selama
2 minggu dengan konsep pra-produksi sekitar 1 minggu, shooting
1-3 hari diwaktu weekend dan hari senin, editing kurang lebih
selama 3 hari dan preview content selama 1 hari.”10
Ketika tahapan produksi selesai, selanjutnya masuk ke tahap
pasca produksi. Pada tahap pasca produksi ini merupakan hasil
keseluruhan dari proses produksi yang akan diolah oleh pihak tim
teknis khususnya bagian editor untuk menghasilkan sebuah
tayangan yang layak untuk disajikan. Sebelum dilakukan editing
oleh tim teknis, tim Sarah Secharian melakukan editing offline
dengan memotong durasi, mengatur alur serta marking offline.
“Untuk bagian proses pasca produksi yaitu membuat file-ing
materi, memindahkan materi ke hardisk per-episode untuk editing
dan file-ing harus rapih sesuai dengan masing-masing kamera
dengan menggunakan 2 buah kamera dan 1 gopro. Melakukan
rough cut video dengan memotong durasi, mengatur atau
membulak-balik alur, marking offline, editing offline yang dapat
di lakukan oleh tim Sarah Secharian, lalu editing online yang
dilakukan oleh tim teknis. Kemudian melakukan content preview
dengan Sarah Sechan, eksekutif produser, produser dan tim
Sarah Secharian serta tim teknis yang lain, kemudian melakukan
revisi content preview dan preview sebelum upload. Selain itu,
sebelum upload juga melakukan editing promo untuk Instagram
Narasi dan Sarah Secharian yang isi cuplikan promonya
10
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
65
berbeda, ada pula promo instastory, promo youtube berupa
tumbnail, poster untuk postingan feed dan testimoni Sarah
Sechan serta membuat caption sesuai dengan materi promo.”11
Sebuah tayangan promo juga diperlukan untuk
keberlangsungan tahapan produksi. Berbeda dengan televisi,
promo yang disajikan pada tiap kanal yang ada di Narasi TV
dilakukan sebelum dan setelah episode tersebut tayang.
“Promo muncul sehari setelah video tayang disebut dengan
promo after, alasannya karena video on demand dengan
mengingatkan kepada audience bahwa episode tersebut telah
tayang. Sementara pada youtube hanya menunjukkan tumbnail
yang disebut premiere. Dengan hanya menampilkan foto
tumbnail waktu dan episode yang akan tayang pada esok hari.
Promo after juga digunakan oleh semua kanal Narasi TV. Durasi
promo yang ada di media sosial berbeda-beda. Biasa 1 menit,
berdasarkan kuatnya konten tiap-tiap tema masing-masing
episode.”12
Kendala yang dihadapi oleh tim Sarah Secharian pada saat
pra produksi dan produksi antara lain meliputi narasumber, waktu
pada saat shooting maupun file yang rusak ketika melakukan
editing.
11
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 12
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
66
“Kendala pasti ada dalam pra produksi, beberapa diantaranya
belum dapat lokasi shooting. Narasumber yang ternyata tidak
bisa hadir, menyatukan berbagai macam ide yang beragam serta
alat yang kurang memadai karena digunakan untuk shooting
kanal yang lain sehingga solusinya ialah menyewa alat yang
tidak ada tersebut.”13
“Ada beberapa kendala yang dihadapi pada saat proses
produksi terlebih ketika melakukan shooting diantaranya: waktu
yang terbatas, hanya dapat shooting ketika weekend, keadaan
cuaca yang tidak tentu mempengaruhi proses shooting,
manajemen waktu terutama ketika shoot di dua lokasi,
improvisasi yang terjadi di lapangan dari talent maupun team
produksi yang kurang jelas maupun alur yang terkadang berubah
dari konsep awal yang ditentukan pada saat pra-produksi serta
ketika on location membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
dibanding shooting di studio.”14
Kendala yang dihadapi tidak hanya pada saat pra produksi
dan produksi, melainkan pada saat proses pasca produksi atau
pada bagian editing.
13
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 14
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
67
“Kendala yang ada biasanya terdapat materi file yang ada
corrupt tetapi mengakali dengan mengambil materi yang masih
bisa digunakan.”15
Kendala tersebut diperlukan solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya dengan melakukan diskusi pada pihak-pihak
terkait, agar tayangan dalam episode tersebut tetap dapat
disajikan.
“Diskusi kembali atau take ulang dengan kamera vlog sendiri
dengan mempertahankan kualitas yang dijaga, sehingga ada
tambahan jam pada team editor.”16
Pembentukan tahapan produksi harus memerlukan konsep
yang matang sehingga diperlukan waktu selama 2 minggu untuk
proses produksi dalam satu episode pada kanal Sarah Secharian
di Narasi TV.
“Proses produksi dari pra-produksi, produksi hingga pasca
produksi dalam satu tema episode idealnya rata-rata selama 2
minggu. Pembentukan konsep pra-produksi membuthkan waktu
sekitar 1 minggu, proses produksi untuk shooting 1-3 hari, proses
editing 3 hari dan pasca produksi selama 1 hari dengan
melakukan revisi content preview sebelum upload.”17
15
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 16
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 17
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
68
Seluruh tim ikut terlibat dalam pelaksanaan tahapan produksi
pada kanal Sarah Secharian. Baik dalam mengurus proses sarana
dan prasarana, mengurus proses shooting, editing offline hingga
proses pembentukan tayangan video promo.
“Request untuk sarana dan prasarana diurus oleh tim manager
content. Kalau produser sebagai supervisor serta membantu
tugas yang lain seperti rough cut, editing offline dan lainnya.
Demikian tugas team content dan assistent production juga
saling membantu tugas-tugas yang dapat dilakukan bersama-
sama.”18
Menurut Cita Kharisma, pengisi suara (voice over) pada
kanal Sarah Secharian tidak begitu diperlukan dalam tahap
produksi.
“Dalam Kanal Sarah Secharian jarang sekali menggunakan
Voice Over, Voice Over tidak terdapat dalam alur, voice over
biasanya secara spontan dan disesuaikan dengan isi konten tiap
episode yang dibutuhkan.”19
Alur atau naskah merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam keberlangsungan sebuah proses produksi, karena
alur atau naskah merupakan pedoman utama yang dipegang oleh
seluruh tim yang telah disepakati dalam sebuah diskusi
sebelumnya. Pada tampilan postingan Instagram Sarah Secharian
18
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 19
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
69
peneliti mendapatkan salah satu contoh alur yang sesuai dengan
tayangan episode yang berkaitan dengan peran perempuan dalam
konten produksi Sarah Secharian.
“Naskah atau yang lebih dikenal dengan sebutan alur yang
dibuat oleh producer, team creative dan team assistent
production. Diserahkan ke executive producer untuk dikoreksi
dan juga diperiksa oleh Sarah Sechan untuk dimintai
masukan.”20
Gambar 4.1 Tampilan Postingan Instagram Sarah Secharian
20
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
70
Kanal Sarah Secharian tayang setiap hari selasa pukul 17.00
WIB memiliki akun instagram @sarahsecharian. Media sosial
instagram ini digunakan untuk mempromosikan dan
mengingatkan khalayak untuk menyaksikan tayangan Sarah
Secharian pada channel youtube Narasi Entertaiment dan pada
website Narasi TV.
Selain itu akun instagram Sarah Sechan @sarahsehshoku
juga sangat aktif untuk promosi kanal Sarah Secharian dengan
me-repost, hal tersebut karena Sarah Sechan sebagai content
creator dalam kanal ini juga harus ikut serta dalam proses
promosi pada tiap tayangan di kanal Sarah Secharian. Kemudian
dalam keterangan captionnya juga memberikan informasi terkait
narasumber.
71
BAB V
PEMBAHASAN
Peran gender menurut Nugroho adalah peran-peran dan
tanggung jawab perempuan dan lelaki yang ditetapkan oleh
budaya dan sosial, yang menyebabkan perempuan dan laki-laki
disosialisasikan untuk melakukannya. Peran gender perempuan
adalah peran-peran dan tanggung jawab perempuan yang
ditetapkan oleh budaya dan sosial.1
Dalam sebuah proses
produksi sebuah program baik di televisi maupun platform media
digital lainnya diperlukan berbagai tahapan yang dilakukan agar
dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancang dan
disepakati oleh tim yang ikut terlibat dalam proses produksi pada
sebuah program. Sebuah program dapat berjalan dengan baik
karena adanya tim produksi yang berperan penting dalam
meenntukan konsep dan konten dalam sebuah tayangan. Untuk
membuat kelancaran proses produksi pada program Sarah
Secharian di Narasi TV dibutuhkan pula narasumber yang sesuai
dengan tema Sarah Secharian yaitu women, parenting, life style
dan daily life.
Menurut Moser terdapat tiga jenis peran gender perempuan,
akan tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 2 jenis
dari 3 jenis peran gender perempuan yang berkaitan dengan salah
1 Nugroho, R, Gender dan Strategi Pengarus Utamaannya di Indonesia,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm 238.
72
satu episode pada tayangan tayangan Sarah Secharian episode
“Banyak Anak Banyak Cerita”. Narasumber tersebut ialah sosok
Zaskia Adya Mecca seorang artis muda yang memutuskan untuk
meninggalkan dunia entertaiment demi keluarga. Namun, Zaskia
punya kegiatan lain selain ibu rumah tangga ia juga menjadi
Entrepreneur yang waktu kerjanya bisa lebih fleksibel. Pada
episode “Banyak Anak Banyak Cerita” menunjukkan peran
gender perempuan, diantaranya:
1. Peran Reproduktif
Peran reproduktif berkaitan dengan bagaimana perempuan
menjalankan perannya dalam memperhatikan dan
memelihara rumah tangga dan seluruh anggota keluarga.
Dalam tayangan episode “Banyak Anak Banyak Cerita”
narasumber yang diteliti merupakan sosok perempuan yang
memiliki 5 orang anak. Dalam peran reproduktif tugas dan
peran perempuan meliputi : menjaga anak, merawat anak,
menyiapkan makanan dan air, menyediakan perlengkapan
rumah tangga dan menjaga kesehatan keluarga. Hal tersebut
sesuai dengan peranan yang dilakukan oleh narasumber pada
episode “Banyak Anak Banyak Cerita”.
2. Peran Produktif
Peran produktif berkaitan dengan proses produksi barang-
barang konsumsi atau generasi pendapatan melalui kerja di
dalam atau di luar rumah. Dalam tayangan episode “Banyak
Anak Banyak Cerita” narasumber juga berperan sebagai
73
enterpreneur dengan mendirikan lima brand yang dirikan
bersama dengan saudara dan teman-temannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan tentang tahapan
proses produksi kanal Sarah Secharian meliputi: tahapan pra
produksi, tahapan produksi dan tahapan pasca produksi.
1. Tahap Pra-Produksi
Tahap pra-produksi merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi.
Pada tahap pra-produksi biasanya memerlukan waktu yang
lama, terkadang mampu menyita 50-75% proses produksi
secara keseluruhan. Pada tahap pra-produksi terbagi dalam
tiga bagian penting, sebagai berikut:
a. Penemuan ide
Langkah awal sebelum konsep terbentuk yang diperlukan
adalah mencari ide. Ide ataupun gagasan yang diciptakan
bisa muncul dari mana saja. Mencari riset berdasarkan topik
yang sedang hangat atau sesuatu yang menarik. Berdasarkan
hasil wawancara tersebut peneliti memahami bahwa
penemuan ide merupakan sebuah tahap awal yang sangat
penting untuk dikembangkan dan diskusikan secara bersama
oleh kru yang ikut terlibat dalam proses produksi. Hasil
diskusi dalam penemuan ide menghasilkan sebuah tema yang
akan diangkat dalam satu episode untuk satu tayangan. Tema
tersebut kemudian dikembangkan untuk menghasilkan
sebuah alur atau yang biasa disebut dengan naskah.
74
“Sarah Secharian di Narasi TV mengangkat tema women,
parenting, life style, daily life. Tema-tema yang digunakan
tersebut juga diambil dengan cara berdiskusi bersama tim
produksi Sarah Secharian Narasi TV dan Sarah Sechan
sendiri.”2
Dalam mencari ide tersebut untuk membentuk sebuah
tema para tim produksi seperti produser, asisten produksi dan
tim kreatif biasanya melakukan sebuah rapat yang dilakukan
sebagai brainstorming. Brainstorming biasanya adalah
konten yang memerlukan proses shooting di luar studio,
dilakukan selama beberapa hari untuk menyamakan konsep,
pemilihan tema untuk satu episode dan tanggal tayang serta
waktu dan tempat shooting. Setiap kru pastinya memiliki ide
yang telah ada gambaran tentang bagaimana proses dan
konsep serta apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan
ide tersebut dengan baik.
“Biasanya tahap proses produksi untuk membuat sebuah
episode awalnya pasti kita melakukan diskusi kepada semua
kru. Diskusi menentukan untuk tanggal shooting, melakukan
brainstroming tema dari pihak produksi dan Sarah Sechan
juga tentunya.”3
2 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 3 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
75
b. Perencanaan
Pada bagian perencanaan dalam proses pra-produksi
program Sarah Secharian adalah ini penetapan jangka waktu
kerja (time schedule) baik untuk proses pencarian lokasi,
pembuatan alur, penentuan narasumber yang sesuai dengan
tema yang telah dibuat pada penemuan ide sebelumnya.
“Proses produksi untuk pra-produksi biasanya diskusi
menentukan tanggal, siapa narasumbernya serta angle yang
diambil lalu survey tempat yang cocok dengan tema
melakukan pre-interview dengan narasumber untuk
menggali dan menambah materi pada tema yang diangkat,
membuat alur atau yang biasa disebut dengan naskah.”4
Pada tahap perencanaan juga menentukan jenis pola dan
format apa yang cocok pada tema yang diangkat. Tahap
perencanaan pra-produksi merupakan tahap dalam membuat
konsep kerja terhadap apa yang dilakukan. Dalam
melaksanakan perencanaan tersebut, langkah-langkah yang
biasa dilakukan adalah pembuatan storyboard content
outline, perincian anggaran produksi, jadwal kerja,
kebutuhan peralatan, pembentukan anggota tim yang akan
bekerja serta melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah
yang telah dilakukan sebelumnya.
4 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
76
“Biasanya sih kita diskusi kembali mengenai alur antara tim
produksi dan Sarah Sechan lalu memilih menggunakan pola
: interview, vlog atau sharing experience, melakukan setup
meeting dengan tim teknis agar outputnya sesuai dengan
konsep awal, menerima masukan dan diskusi dari chief dari
tim teknis, menyesuaikan dan memikirkan bentuk promo
episode, membuat story line atau story board sebagai
pegangan teknis agar sesuai.”5
c. Persiapan
Setelah tahap perencanaan yang telah berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah dibuat, maka selanjutnya akan
memasuki tahap persiapan. Pada tahap ini seluruh kru dari
program acara berperan untuk memastikan secara matang
untuk menyelesaikan ide dan seluruh kebutuhan yang
diperlukan untuk proses produksi atau shooting atau tapping.
Sementara untuk proses persiapan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan pada proses produksi dilakukan oleh team
manager content.
“Request untuk sarana dan prasarana diurus oleh tim
manager content. Kalau tugas masing-masing team,
produser sendiri sebagai supervisor serta membantu tugas
yang lain, demikian tugas team konten dan assistent
5 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
77
produser juga saling membantu tugas-tugas yang dapat
dilakukan bersama-sama.”6
Selain itu, alokasi waktu yang digunakan pada tahap pra-
produksi juga harus digunakan seefisien mungkin
berdasarkan story line yang telah disepakati bersama.
“Proses produksi satu konten episode idealnya rata-rata
selama 2 minggu dengan konsep pra-produksi sekitar 1
minggu.”7
2. Tahap Produksi (Pelaksanaan)
Tahap kedua dalam proses produksi adalah tahap produksi
(pelaksanaan). Tahap produksi merupakan bagian terpenting
dalam sebuah program, pada tahap produksi Sarah Secharian
dilakukan di luar studio, baik dilakukan di dalam kota, luar
kota maupun di luar negeri. Tahap produksi meliputi
pembuatan acara yaitu kegiatan shooting suatu paket acara.
Dimana suatu realisasi dari semua perencanaan yang telah
dientukan sebelumnya, yaitu pada tahap pra produksi.8
Pada tahap produksi ini juga harus menyesuaikan format
acara yang telah disepakati pada tahap pra-produksi
sebelumnya. Salah satu jenis produksi yang digunakan pada
6 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 7 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 8 Abidin, Zaenal, “Proses Produksi dan Fox Pop Acara Freeday di Televisi
Lokal SBO TV Surabaya” Jurnal Ilmu Komunikasi, 2009: 31.
78
program Sarah Secharian adalah tapping. Tapping merupakan
kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio
video (AV). pelaksanaan rekaman tapping dapat dilakukan
menjadi tiga cara: dilaksanakan di dalam studio, di luar studio
atau di dalam dan di luar studio. Selain itu, kategori variety
show atau acara varietas merupakan ragam seni hiburan yang
terdiri dari berbagai pertunjukan, utamanya pertunjukan musik
dan komedi sketsa dan biasanya diperkenalkan oleh pembawa
acara atau host.
“Format acara berbentuk tapping dengan kategori variety
show yang berkonsep vlog dan sharing experience.” 9
Tempat shooting pada program Sarah Secharian dilakukan
di luar studio dan dilakukan pada saat weekend saja. Hal
tersebut karena, Sarah Sechan sebagai talent atau content
creator hanya memiliki waktu saat weekend untuk kembali ke
Jakarta. Waktu shooting juga disesuaikan dengan waktu
kosong yang dimiliki Sarah Sechan, sehingga tim produksi
harus memiliki waktu lebih pada saat weekend untuk shooting.
“Idealnya shooting satu hari untuk satu episode, kadang juga
shooting untuk beberapa episode yang harus dikejar. Dengan
membuat salah satu episode yang simple tidak membutuhkan
waktu atau tempat yang banyak seperti mengambil value
9 Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
79
dengan obrolan. Ketika on location tim membutuhkan waktu
dan tenaga yang lebih dibanding shooting di studio.”10
Dalam proses produksi atau pelaksanaan dibutuhkan
kerjasama yang solid dengan sesama kru agar menghindari
masalah-masalah yang terjadi di lapangan sehingga dapat
diselesaikan dengan baik. Pada proses pelaksanaan ini
biasanya yang telah ditentukan dalam alur atau naskah yang
telah dibuat pada proses pra produksi dapat berubah sewaktu-
waktu sesuai dengan kondisi pada saat proses shooting
berlangsung, sehingga diperlukan hubungan komunikasi yang
baik agar pelaksaaan produksi tersebut berjalan dengan lancar.
“Ada beberapa kendala yang dihadapi pada saat proses
produksi terlebih ketika melakukan shooting diantaranya:
waktu yang terbatas, hanya dapat shooting ketika weekend,
keadaan cuaca yang tidak tentu mempengaruhi proses
shooting, manajemen waktu terutama ketika shoot di dua
lokasi, improvisasi yang terjadi di lapangan dari talent
maupun team produksi yang kurang jelas maupun alur yang
terkadang berubah dari konsep awal yang ditentukan pada
saat pra-produksi serta ketika on location membutuhkan
waktu dan tenaga yang lebih dibanding shooting di studio.”11
10
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 11
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
80
3. Tahap Pasca Produksi
Tahap terakhir pada proses produksi ialah tahap pasca
produksi. Pada tahap pasca produksi ini merupakan hasil
keseluruhan dari proses produksi yang akan diolah oleh pihak
tim teknis khususnya bagian editor untuk menghasilkan
sebuah tayangan yang layak untuk disajikan. Sebelum
dilakukan editing oleh tim teknis, tim Sarah Secharian
melakukan editing offline dengan memotong durasi, mengatur
alur serta marking offline. Menurut Fred Wibowo, pemilihan
gambar hasil shooting di lapangan dan editing merupakan
salah satu bagian dari tahap pasca produksi, tahap lainnya
antara lain12
:
a. Logging
Logging merupakan proses pemilihan gambar hasil
shooting hal tersebut untuk memudahkan editor dalam
mengedit gambar, karena editor tidak harus memilih-milih
gambar setiap tari yang harus diambil untuk kemudian diedit.
“Untuk bagian proses pasca produksi yaitu membuat file-ing
materi, memindahkan materi ke hardisk per-episode untuk
editing dan file-ing harus rapih sesuai dengan masing-masing
kamera dengan menggunakan 2 buah kamera dan 1 gopro
12
Wibowo, Fred, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana, 1997, hlm100.
81
dilakukan oleh tim produksi Sarah Secharian atau biasa juga
dilakukan oleh produser itu sendiri.13
b. Editing Offline
Editing offline merupakan editing yang dibuat secara
kasar yang biasanya dilakukan oleh sutradara dengan membuat
edit kasar berdasarkan hasil logging, dengan hanya
menggunakan cut only tanpa spesial effect, title, maupun
grafik. Editing offline juga berarti memilih gambar
atau shot yang kiranya nanti mendukung program itu disusun.
“Melakukan rough cut video dengan memotong durasi,
mengatur atau membulak-balik alur, marking offline, editing
offline yang dapat di lakukan oleh tim Sarah Secharian.”14
c. Editing Online
Editing online merupakan kelanjutan dari proses editing
offline. Pada bagian editing ini mengerjakan dengan
mengambil shot-shot dari original tape (hasil shooting asli)
yang berpedoman pada hasil perekaman waktu produksi
yang dikerjakan langsung oleh editor. Editor biasanya
memilih shoot-shoot yang bagus atau shot yang tidak goyang
sesuai dengan alur. Pada editing online juga dilakukan
pengkoreksian warna, pemberian transisi, penambahan efek,
13
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019). 14
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
82
grafis serta pengolahan efek blue screen. Hal ini
dilakukan untuk menambah keindahan gambar.
“Editing on line dilakukan oleh tim teknis.”15
d. Mixing
Mixing dilakukan untuk menambahkan narasi dan musik
atau ilustrasi ke dalam bagian dari editing. Pada tahap ini
merupakan tahapan dalam penyesuaian dan
menyeimbangkan audio atau suara dengan memberikan efek
suara berupa musik pada adegan (scene) dengan
menyesuaikan dengan gambar yang ditampilkan.
e. Titling
Titling adalah proses pembuatan huruf tulisan yang akan
digunakan untuk template, judul program, credit title yang
berfungsi untuk memberikan informasi sesuatu kepada
penonton. Tahap titling biasa dilakukan dengan pemberian
tulisan pada tampilan materi program acara yang diproduksi
dengan menambahkan sesuatu berupa tulisan atau teks
terjemahan maupun credit title pada akhir materi acara.
f. Quality Control
Bagian pasca produksi dimulai dengan memberikan hasil
tayangan kepada tim produksi untuk ditinjau sebelum
dipublikasikan secara luas, istilah pada proses ini disebut
15
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
83
sebagai proses penayangan. Dari proses penayangan ini, tim
produksi akan memberi tanggapan balik berupa kesalahan atau
kekurangan dari tayangan yang telah diproduksi.16
“Kemudian melakukan content preview dengan Sarah Sechan,
eksekutif produser, produser dan tim Sarah Secharian serta
tim teknis yang lain, kemudian melakukan revisi content
preview dan preview sebelum upload.”17
16
Febriani, Nadia, Fadilah, Efi. “Penerapan Monetisasi Content Creation
Pada Vice Indonesia” Kajian Jurnalisme, 2019: 13-14. 17
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile Narasi TV dan
Alur Proses Produksi Kanal Sarah Secharian (29 Oktober 2019).
84
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan analisis data dan pembahasan terkait
penelitian yang sebelumnya telah dipaparkan mengenai
pelaksanaan tahapan produksi kanal Sarah Secharian di Narasi
TV dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam sebuah proses produksi sebuah program baik di
televisi maupun platform media digital lainnya diperlukan
berbagai tahapan yang dilakukan agar dapat berjalan sesuai
dengan apa yang telah dirancang dan disepakati oleh tim. Untuk
membuat kelancaran proses produksi pada program Sarah
Secharian di Narasi TV dibutuhkan pula narasumber yang sesuai
dengan tema Sarah Secharian yaitu women, parenting, life style
dan daily life. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 2
jenis dari 3 jenis peran gender perempuan menurut Moser yaitu
peran reporduktif dan peran produktif yang berkaitan dengan
salah satu episode pada tayangan tayangan Sarah Secharian
episode “Banyak Anak Banyak Cerita”. Narasumber tersebut
ialah sosok Zaskia Adya Mecca seorang artis muda yang
memutuskan untuk meninggalkan dunia entertaiment demi
keluarga. Namun, Zaskia punya kegiatan lain selain ibu rumah
tangga ia juga menjadi Entrepreneur yang waktu kerjanya bisa
lebih fleksibel.
85
Tahapan proses produksi kanal Sarah Secharian meliputi:
tahapan pra produksi, tahapan produksi dan tahapan pasca
produksi.
a. Tahapan Pra Produksi
Pada tahap pra produksi, tim produksi Sarah Secharian
menentukan ide tema untuk episode yang akan
ditayangkan, menentukan tanggal produksi, melakukan
brain storming tema dengan pihak produksi dan Sarah
Sechan sebagai content creator. Setelah mendapatkan ide
kemudian diskusi kembali mengenai tema, menentukan
siapa narasumbernya, serta menentukan angle yang
diambil. Kemudian survei tempat untuk shooting yang
cocok dengan tema dan melakukan pre-interview dengan
narasumber untuk menggali dan menambah materi pada
tema yang diangkat. Kemudian tim produksi Sarah
Secharian membuat alur atau yang biasa disebut dengan
naskah dan melakukan diskusi kembali mengenai alur
antara tim produksi, tim teknis dan Sarah Sechan dan
memilih menggunakan pola : interview, vlog atau sharing
experience. Melakukan setup meeting dengan tim teknis
agar outputnya sesuai dengan konsep yang dibentuk pada
saat awal, menerima masukan dan diskusi dari chief tim
teknis, menyesuaikan dan memikirkan bentuk promo
tayang episode serta membuat story line atau story board
sebagai pegangan teknis untuk tahap produksi.
86
b. Tahapan Produksi
Pada tahap produksi kanal Sarah Secharian proses
shooting berlangsung kurang lebih selama 3 hari dan
hanya dapat dilaksanakan pada saat weekend (Sabtu,
Minggu dan Senin). Tahap produksi ini merupakan
tahapan yang paling utama dari serangkaian proses
produksi Sarah Secharian. Kegiatan produksi
dilaksanakan diluar studio di daerah Jakarta dan
sekitarnya ataupun di Singapura tempat tinggal Sarah
Secharian. Pada tahap ini tim produksi Sarah Secharian
betugas untuk melakukan set up lokasi dan waktu pada
saat proses shooting, serta tim teknis bertugas sebagai
pengambil gambar dan penentu angle yang tepat dan
sesuai untuk layak ditayangkan.
c. Tahapan Pasca Produksi
Pada tahap pasca produksi kanal Sarah Secharian
dilakukan file-ing materi dengan memindahkan materi ke
hardisk per-episode untuk editing. File-ing harus rapih
sesuai dengan masing-masing kamera yaitu 2 buah kamera
dan 1 gopro. Tim produksi Sarah Secharian melakukan
rought cut video dengan memotong durasi, mengatur atau
membulak-balik alur, marking offline dan editing offline.
Kemudian pelaksanaan editing online dilakukan oleh tim
teknis. Proses editing berlangsung kurang lebih selama 3
hari dan kemudian melakukan content preview dengan
Sarah Sechan, eksekutif produser, produser dan tim Sarah
87
Secharian serta tim teknis yang lain serta melakukan revisi
content preview dan preview sebelum upload yang
berlangsung selama 1 hari. Selain itu, sebelum upload juga
melakukan editing promo episode untuk Instagram Narasi
dan Sarah Secharian yang masing-masing isi cuplikan
promonya berbeda, selain promo episode untuk postingan
ada pula promo insta story, promo youtube yang berupa
tumbnail, poster untuk postingan feed dan testimoni Sarah
Sechan serta membuat caption sesuai dengan materi
promo.
88
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan implikasi
dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Tayangan yang disajikan pada tiap episode membahas
tentang bagaimana cara pandang perempuan dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari melalui pengalaman
dari narasumber maupun pembawa acara.
2. Kepribadian narasumber menjadi salah satu kunci
keberhasilan tayangan pada episode yang disajikan
sehingga mampu dengan mudah menarik khalayak.
3. Membuat khalayak (khususnya perempuan) dapat
merasakan hal yang sama terhadap tayangan episode yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Pembawa acara juga dituntut untuk cakap dalam
menyampaikan maksud narasumber dalam menjelaskan
kehidupan kesehariannya kepada khalayak.
5. Khalayak dapat dengan bebas dan terbuka dalam
mengambil keputusan terhadap pesan dari tayangan yang
telah disajikan.
89
C. Saran
Kanal Sarah Secharian merupakan salah satu kanal dari
Narasi TV yang membahas tema yang meliputi women,
parenting, life style serta daily life yang berkonsep vlog dan
sharing experience. Keseharian menjadi ibu rumah tangga,
handle of family, mendidik anak dengan mengambil konsep,
durasi, tema yang menarik dan kemasan yang berbeda dan
berwarna dari program lainnya. Narasumber yang dihadirkan
sesuai dengan tema-tema yang berhubungan dengan kehidupan
kesehariannya. Namun, menurut peneliti ada beberapa hal yang
perlu adanya perbaikan dan pengembangan dalam program Sarah
Secharian di Narasi TV. Saran yang ingin peneliti berikan
setelah menganalisis proses produksi kanal Sarah Secharian di
Narasi TV antara lain:
1. Kanal Sarah Secharian dapat mengangkat tema dalam
bidang lain, tak hanya soal women, parenting, life style
serta daily life tetapi juga bisa dari bidang kesehatan,
pendidikan maupun kebudayaan.
2. Tayangan program Sarah Secharian yang berdurasi selama
10-20 menit dalam satu episode dirasa kurang cukup untuk
membahas tema secara keseluruhan dalam satu episode,
sebaiknya durasi tayang kanal Sarah Secharian ditambah.
3. Kepada pihak produksi, produser, tim kreatif dan
production assistant serta tim teknis agar terus berupaya
90
meningkatkan mutu tayangan Sarah Secharian baik dari
segi tema materi, kualitas tayangan serta narasumbernya.
4. Kepada khalayak dan masyarakat umum hendaknya dapat
memberikan kritik dan masukan apabila terdapat
kekurangan, akan tetapi apabila tayangan Sarah Secharian
dinilai memiliki kelebihan dan bermanfaat dalam
kehidupan hendaknya diberikan apresiasi dan dukungan
sehingga tim produksi dapat terus mengembangkan
tayangannya.
91
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Vol. 14. Jakarta: Asdi Mahasatya
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
_____. 2016. Manajemen Pertelevisian Modern.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktik Riset
Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Liliweri, Prof Dr. Alo. 2010. Strategi Komunikasi
Masyarakat. Yogyakarta: PT Lkis Printing Cemerlang
M.A, Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran :
Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Prenada Media
Group
92
Megawangi, Ratna. 1999. Membiarkan Berbeda, Sudut
Pandang Baru tentang Relasi Gender. Bandung: Mizan
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Muhtadi, Asep Saeful. 2015. Metode Penelitian
Komunikasi Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi.
Bandung: Pustaka Setia
Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif
(Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Moser, C.O.N. 1993. Gender Planning and Development –
Theory, Practice, and Training. New York: Routledge
Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia
Nugroho, R. 2008. Gender dan Strategi Pengarus
Utamaannya di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Onong Uchjana Effendy. 1993. M.A. Ilmu Teori dan
Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti
Setyawan, Deddy. 2017. Manajemen Produksi Televisi.
Yogyakarta: Badan Penerbit Isi Yogyakarta
Surahmad, Winarno. 1989. Menyusun Rencana Penelitian.
Bandung: CV Tarsita
93
Wibowo, Fred. 1997. Dasar-Dasar Produksi Program
Televisi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
_____. 2007. Teknik Produksi Program Televisi.
Yogyakarta: Pinus Book Publisher
B. Internet
https://gendernews88.wordpress.com/2010/09/07/konsep-
dan-teori-gender/
https://jobsupiyai.blogspot.com/2013/10/tahapan-produksi-
siaran-televisi.html?m=1
https://sieditor.blogspot.com/2012/04/tahapan-produksi-
program-acara-televisi.html?m=1
https://twitter.com/narasitv?lang=en
https://wilismultimedia.blogspot.com/2010/11/pasca-
produksi.html
https://www.facebook.com/narasi.tv/
https://www.instagram.com/narasi.tv/?hl=en
https://www.instagram.com/sarahsecharian/
https://www.kompasiana.com/amp/fitriaseptin8355/5b5069
8dcaf7db139d7e23b5/pemanfaatan-media-sosial-sebagai-
content-creator
94
https://www.kompasiana.com/clementinaorinta/5d6e28ff0d
82305c2e35c4e2/mengenal-media-baru-narasi-tv-dari-
najwa-shihab-hingga-tompi?page=2
https://www.narasi.tv/
https://www.youtube.com/channel/UCa_h83ksWAw_Qpoh
8hM0rqQ
https://www.youtube.com/channel/UCzI8ArgVBHXN3lSz-
dI0yRw
C. Jurnal
Abidin, Zaenal. 2009. Proses Produksi dan Fox Pop Acara
Freeday di Televisi Lokal SBO TV Surabaya. Jurnal Ilmu
Komunikasi: 31
Anggarini, Desak Made Diah. 2018. Dorongan dan Proses
Kognitif dalam Perilaku Multitasking pada Pengguna Web
Searching di Kalangan Mahasiswa Sebagai Pembuat
Konten (Content Creator). Thesis, Surabaya: FISIP
Universitas Airlangga
Fanastar, Buana. 2015. Analisis Proses Produksi Siaran
Berita Televisi Khabar Etam Di Tvri Kalimantan Timur.
Ejournal Llmu Komunikasi: 354-357
Febriani, Nadia, dan Efi Fadilah. 2019. Penerapan
Monetisasi Content Creation Pada Vice Indonesia. Kajian
Jurnalisme: 13-14
95
Ludirja, Katrin. 2014. Konten Peran Gender Perempuan
Dalam Film Animasi Barbie. Jurnal E-Komunikasi:
Volume 2 No. 1:1-12
Robin, Patricia. 2014. Analisis Produksi Program Fashion
“Ilook” Di Net TV. Jurnal Visi Komunikasi Volume 13:
126-135
Setiadi, Ahmad. 2016. Pemanfaatan Media Sosial untuk
Efektifitas Komunikasi. Jurnal Humaniora Bina Sarana
Informatika
Setiawan, Budi. 2016. Analisis Manajemen Produksi
Program Talkshow Redaksi 8 Di Stasiun Tepian TV.
Ejournal Ilmu Komunikasi: 381-384
Sundawa, Yusti Amelia, dan Wulan Trigartanti. 2018.
Fenomena Content Creator di Era Digital. Prosiding
Hubungan Masyarakat: 438
Syahril Furqany, Hafied Cangara, Muhammad Yunus
Amar. 2015. Manajemen Program Siaran Lokal Aceh Tv
Dalam Upaya Penyebarluasan Syariat Islam Dan
Pelestarian Budaya Lokal. Jurnal Komunikasi Kareba: 52-
54
96
D. Karya Ilmiah
Akbar, Ali. 2018. Efektifitas Youtube Sebagai Media
Penyebaran Informasi. Skripsi, Banda Aceh: Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
Azril, Selly Tri Damayanti. 2016. Analisis Produksi
Program “Negeri Indonesia” Produksi Tvri Lampung.
Skripsi, Bandar Lampung: Universitas Lampung
Fitriani, Iinnur Indah. 2018. Analisis Isi Kualitatif Peran
Jurnalis Televisi Dalam Film Good Night And Good Luck.
Skripsi, Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Nurfatihah, Siti. 2015. Produksi Program Televisi (Studi
Kasus Acara Variety Show Dahsyat Di RCTI). Skripsi,
Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Putri, Dhea Helyana. 2018. Analisis Kreatif Program
Hiburan (Setiawan 2016)Televisi Lokal Dalam Konstruksi
Identitas Daerah (Studi Komparatif Pada Riau Televisi
Dan Riau Chanel Televisi Pekanbaru). Skripsi,
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia
Triharso, Fatchurohman. 2015. Analisis Proses Produksi
Program Siaran Islamku Nafasku Di Batik Tv Pekalongan.
Skripsi, Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo
Savira, Iga. 2015. Unsur Kekerasan Pada Tayangan Talk
Show Di Televisi (Analisis Isi Pada Program Acara Talk
97
Show “ Rumpi No Secret ” Di Trans Tv). Skripsi, Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang
E. Wawancara
Kharisma, Cita, wawancara oleh Pawit Fuji Lestari. Profile
Narasi TV dan Alur Proses Produksi Kanal Sarah
Secharian (29 Oktober 2019).
98
LAMPIRAN TRANSKIP WAWANCARA
Hari/Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019
Waktu : 12.00-15.00 WIB
Lokasi : Kantor Narasi TV Gedung Intiland Tower
Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav.32, Lantai
20, Jakarta Pusat, 10220
Narasumber : Cita Kharisma
Jabatan : Produser Sarah Secharian Narasi TV
Pawit Fuji Lestari : Apa yang melatarbelakangi terbentuknya
kanal yang ada di Narasi TV?
Cita Kharisma : Latar belakang kanal-kanal terbentuk, ingin
membuat sebuah platform digital. Membentuk Narasi TV yang
berisikan, pendidikan, perempuan, musik, anak muda, buku, film,
politik dan news. Yang disajikan di Narasi TV adalah para
content creator yang mengangkat tema-tema yang berasal dari
Indonesia, mengambil banyak potensi yang ada dari muda-mudi
Indonesia.
Pawit Fuji Lestari : Ada berapa kanal yang ada di Narasi TV?
Dan apa sajakah?
99
Cita Kharisma : Narasi TV memiliki beberapa kanal,
diantaranya: Sarah Secharian, Mata-Mata, Tepi O Meter, Duo
Budjang, Buka Buku, Maunya Maudy, Tompi and Glenn, Catatan
Najwa, Mata Najwa, Buka Mata, Kamar Ganti Pandit, Take It
Easy dan Narasi People.
Pawit Fuji Lestari : Kapan pertama kali Kanal di Narasi TV di
tayangkan?
Cita Kharisma : Channel atau kanal yang pertama kali tayang di
Narasi TV adalah Catatan Najwa Episode Sapa Najwa Shihab.
Pertama upload awalnya di youtube pada tahun 2017 karena baru
pertama kali upload dan belum memiliki website, upload pertama
masih di kantor lama yang berada di Kebon Jeruk. Episode
tersebut adalah episode yang memperkenalkan Narasi TV. Pada
Agustus 2017 episode terakhir Mata Najwa, pindah digital baru
September 2017 mencoba platform baru dengan membuka
channel youtube baru.
Pawit Fuji Lestari : Mengapa ditayangkan dengan cara
streaming?
Cita Kharisma : Dikarenakan ingin mencoba pengalaman baru
di dunia platform digital, karena YouTube sendiri targetnya dapat
menjangkau lebih luas, video on demand yang dapat ditonton
ulang sehingga dapat meilihat seluruh tayang dua tahun atau
beberapa tahun yang lalu.
100
Pawit Fuji Lestari : Mengapa tiap program acara dinamakan
dengan kanal?
Cita Kharisma : Alasan memilih nama kanal karena berasal dari
Bahasa Indonesia yang berarti saluran atau yang lebih dikenal
dengan channel. Sehingga Narasi TV menyebut nama program
dengan sebutan Kanal.
Pawit Fuji Lestari : Ada berapa episode pada semua kanal Sarah
Secharian yang telah ditayangkan sampai saat ini?
Cita Kharisma : Episode yang telah tayang sebanyak 35
episode, episode pertama tayang di website sebanyak 28 Episode.
Pada Agustus 2019 migrasi full ke youtube. Beberapa video yang
ada di website akan di re-upload ke youtube.
Pawit Fuji Lestari : Apakah kanal Sarah Secharian yang ada di
Narasi TV pernah menayangkan siaran ulang episode yang telah
di tayangkan sebelumnya pada acara Sarah Sechan di NET?
Cita Kharisma : Episode yang pernah tayang seperti di Sarah
Sechan yang di NET. Narasumbernya sama namun pengambilan
anglenya berbeda. Narasumbernya antara lain : Indy Barends,
Reza Chandika, Dimas Djayadiningrat, Dito Percussion, Rita
Sugiarto.
Pawit Fuji Lestari : Sifat acaranya tapping atau live?
Cita Kharisma : Sifat acara di Narasi TV kebanyakan tapping,
tetapi ada beberapa yang streaming. Salah satunya ada Catatan
101
Najwa dan biasanya meneyesuaikan momentum. Kebanyakan
yang streaming adalah kanal news, kalau yang tapping biasanya
kanal-kanal entertaiment.
Pawit Fuji Lestari : Format acara apa yang digunakan dalam
Kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Sifat acara berbentuk tapping dengan format
acara variety show yang berkonsep vlog dan sharing experience.
Pawit Fuji Lestari : Berapa lama durasi Kanal Sarah Secharian
di Narasi TV?
Cita Kharisma : Dalam satu episode berdurasi selama 10-20
menit yang disesuaikan dengan tema episode yang diambil.
Pawit Fuji Lestari : Siapa sajakah segmentasi atau target
penonton pada Kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Tidak ada segmentasi atau target penonton,
semua kalangan dan semua usia bisa menonton Kanal Sarah
Secharian karena tema yang digunakan tiap episodenya beragam.
Pawit Fuji Lestari : Ada berapa segmen dalam satu episode
pada tiap Kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Untuk Sarah Secharian di Narasi TV tidak ada
live hanya ada tapping yang hanya berdurasi 1 part dalam satu
episode 10-20 menit, dengan standar 10-15 menit. Apabila
temanya menarik durasinya pun ditambah.
102
Pawit Fuji Lestari : Bagaimana menentukan tema episode yang
akan ditayangkan tiap minggunya?
Cita Kharisma : Sarah Secharian di Narasi TV mengangkat
tema women, parenting, life style, daily life yang merupakan tema
yang berbeda dari Sarah Sechan di NET. Keseharian menjadi ibu
rumah tangga, handle of family, mendidik anak dengan
mengambil konsep, durasi, tema dan kemasan yang berbeda.
Tidak ada pakem yang baku, namun dapat bereksperimen namun
masih sejalan dengan value narasi TV. Daily life ngevlog,
berbincang dengan narasumber yang tokohnya perempuan,
mencerminkan perempuan, isu-isu perempuan dan public figure.
Tema-tema yang digunakan tersebut juga diambil dengan cara
berdiskusi bersama tim produksi Sarah Secharian Narasi TV dan
Sarah Sechan sendiri.
Pawit Fuji Lestari : Bagaimana dengan rating dan share Kanal
Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Televisi menggunakan rate and sharing, kalau
platform media digital itu berdasarkan like dan comment. Indikasi
konten disukai atau tidak oleh netizen berdasarkan views, like dan
enggagement. Enggagement itu berdasarkan like, comment atau
share content. Selain view, like, comment, terdapat share
ratention yang merupakan tolak ukur seberapa lama audience
menonton tayangan, dengan target ratention yang berbeda-beda.
Dapat di breakdown pada detik maupun menit ke berapa.
Ratention ini dikelola oleh Tim Big. Ratention tidak dapat
103
diketahui oleh audience, yang mengetahui hanya pihak platform
yang memiliki data analis yang ada grafiknya. Masing-masing
program memiliki ratention yang berbeda-beda. Secara
keseluruhan di Narasi TV sendiri untuk ratentionnya adalah
minimal 50%, kalau di kanal Sarah Secharian 60-70%. Ratention
sendiri mampu mengukur usia, lokasi, jenis kelamin, interest,
audience, perangkat yang digunakan serta sosial media yang
digunakan. Enaknya platform digital itu datanya nyata dan
mudah dianalisis. Komentar sendiri juga berpengaruh terhadap
konten yang ditayangkan dan akan ditayangkan. Untuk Narasi
TV sendiri aset terbesarnya ada di Youtube dan Instagram.
Pawit Fuji Lestari : Berapa lama rangkaian proses produksi
Kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Proses produksi berlangsung selama kurang
lebih 1-3 hari untuk shooting dan 1-3 hari untuk editing.
Pawit Fuji Lestari : Bagaimana proses pra-produksi, produksi
dan pasca produksi kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Proses produksi untuk pra-produksi biasanya
diskusi menentukan tanggal, melakukan brain storming tema dari
pihak produksi dan Sarah Sechan, kemudian diskusi kembali
mengenai tema, siapa narasumbernya, serta angle yang diambil
lalu survei tempat yang cocok dengan tema melakukan pre-
interview dengan narasumber untuk menggali dan menambah
materi pada tema yang diangkat, membuat alur atau yang biasa
disebut dengan naskah, diskusi kembali mengenai alur antara tim
104
produksi dan Sarah Sechan, memilih menggunakan pola :
interview, vlog atau sharing experience, melakukan setup meeting
dengan tim teknis agar outputnya sesuai dengan konsep awal,
menerima masukan dan diskusi dari chief dari tim teknis,
menyesuaikan dan memikirkan bentuk promo episode, membuat
story line atau story board sebagai pegangan teknis agar sesuai.
Kemudian untuk proses bagian produksi antara lain:
melaksanakan shooting sesuai dengan tempat yang telah
ditentukan.
Untuk bagian proses pasca produksi yaitu membuat file-ing
materi, memindahkan materi ke hardisk per-episode untuk editing
dan file-ing harus rapih sesuai dengan masing-masing kamera
dengan menggunakan 2 buah kamera dan 1 gopro. Melakukan
rought cut video dengan memotong durasi, mengatur atau
membulak-balik alur, marking offline, editing offline yang dapat
di lakukan oleh tim Sarah Secharian, lalu dilanjutkan dengan
editing online yang dilakukan oleh tim teknis. Kemudian
melakukan content preview dengan Sarah Sechan, eksekutif
produser, produser dan tim Sarah Secharian serta tim teknis yang
lain, kemudian melakukan revisi content preview dan preview
sebelum upload. Selain itu, sebelum upload juga melakukan
editing promo untuk Instagram Narasi dan Sarah Secharian yang
isi cuplikan promonya berbeda, ada pula promo instastory, promo
youtube beruapa tumbnail, poster untuk postingan feed dan
testimoni Sarah Sechan serta membuat caption sesuai dengan
materi promo.
105
Pawit Fuji Lestari : Pada saat kapan promo episode dibagikan?
Dan berapa lama durasinya?
Proses produksi satu konten episode idealnya rata-rata selama 2
minggu dengan konsep pra-produksi sekitar 1 minggu, shooting
1-3 hari diwaktu weekend dan hari senin, editing kurang lebih
selama 3 hari dan preview content selama 1 hari.
Pawit Fuji Lestari : Pada saat kapan promo episode dibagikan?
Dan berapa lama durasinya?
Cita Kharisma : Promo muncul sehari setelah video tayang
disebut dengan promo after, alasannya karena video on demand
dengan mengingatkan kepada audience bahwa episode tersebut
telah tayang. Sementara pada youtube hanya menunjukkan
tumbnail yang disebut premiere. Dengan hanya menampilkan
foto tumbnail waktu dan episode yang akan tayang pada esok
hari. Promo after juga digunakan oleh semua kanal Narasi TV.
Durasi promo yang ada di media sosial berbeda-beda. Biasa 1
menit, berdasarkan kuatnya konten tiap-tiap tema masing-masing
episode.
Pawit Fuji Lestari : Apakah ada kendala yang dihadapi pada
saat proses pra-produksi?
Cita Kharisma : Kendala pasti ada, beberapa diantaranya belum
dapat lokasi shooting. Narasumber yang ternyata tidak bisa hadir,
menyatukan berbagai macam ide yang beragam serta alat yang
kurang memadai karena digunakan untuk shooting kanal yang
106
lain sehingga solusinya ialah menyewa alat yang tidak ada
tersebut.
Pawit Fuji Lestari : Apakah ada kendala yang dihadapi pada
saat proses produksi?
Cita Kharisma : Ada beberapa kendala yang dihadapi pada saat
proses produksi terlebih ketika melakukan shooting diantaranya:
waktu yang terbatas, hanya dapat shooting ketika weekend,
keadaan cuaca yang tidak tentu mempengaruhi proses shooting,
manajemen waktu terutama ketika shoot di dua lokasi,
improvisasi yang terjadi di lapangan dari talent maupun tim
produksi yang kurang jelas maupun alur yang terkadang berubah
dari konsep awal yang ditentukan pada saat pra-produksi serta
ketika on location membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
dibanding shooting di studio.
Pawit Fuji Lestari : Berapa kali shooting dalam seminggu untuk
kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma : Waktu shooting hanya ada di waktu weekend
yaitu sabtu, minggu dan senin. Idealnya shooting satu hari untuk
satu episode, terkadang juga shooting untuk beberapa episode
yang harus dikejar. Biasanya diakali dengan membuat salah satu
episode yang simple dan tidak membutuhkan waktu atau tempat
yang banyak seperti mengambil value dengan cara obrolan.
Pawit Fuji Lestari : Siapa yang mempersiapkan sarana dan
prasarana dalam penunjang proses produksinya?
107
Cita Kharisma : Request untuk sarana dan prasarana diurus oleh
team manager content.
Pawit Fuji Lestari : Siapa saja yang terlibat dalam proses
produksi Kanal Sarah Secharian di Narasi TV?
Cita Kharisma :
Produser : Supervisor serta membantu tugas yang lain seperti
rough cut, editing offline dan lainnya. Demikian tugas team
content dan production assistant juga saling membantu tugas-
tugas yang dapat dilakukan bersama-sama.
Pawit Fuji Lestari : Berapa lama waktu yang diperlukan untuk
proses pasca-produksi khususnya pada saat proses editing?
Cita Kharisma : Proses produksi dari pra-produksi, produksi
hingga pasca produksi dalam satu tema episode idealnya rata-rata
selama 2 minggu. Pembentukan konsep pra-produksi
membuthkan waktu sekitar 1 minggu, proses produksi untuk
shooting 1-3 hari, proses editing 3 hari dan pasca produksi selama
1 hari dengan melakukan revisi content preview sebelum upload.
Pawit Fuji Lestari : Apakah ada kendala yang dihadapi pada
saat proses pasca-produksi khususnya pada saat proses editing?
Cita Kharisma : Kendala yang ada biasanya terdapat materi file
yang ada corrupt tetapi mengakali dengan mengambil materi
yang masih bisa digunakan.
108
Pawit Fuji Lestari : Jika ada gambar atau file video yang hilang
pada saat editing, apa yang dilakukan pada saat sebelum atau
sesudah di edit?
Cita Kharisma : Diskusi kembali atau take ulang dengan
kamera vlog yang dilakukan Sarah Sechan sendiri dengan
mempertahankan kualitas yang dijaga, sehingga ada tambahan
jam pada team editor.
Pawit Fuji Lestari : Apakah ada voice over pada kanal Sarah
Secharian? Jika ada, tugas voice over itu biasanya dilakukan pada
saat sebelum atau sesudah di edit? Dan apakah naskah yang
dibuat dan digunakan sama dengan naskah untuk voice over?
Cita Kharisma : Dalam Kanal Sarah Secharian jarang sekali
menggunakan voice over, voice over tidak terdapat dalam alur,
voice over biasanya secara spontan dan disesuaikan dengan isi
konten tiap episode yang dibutuhkan.
Pawit Fuji Lestari : Apakah tiap kanal menggunakan naskah
dalam proses produksi? Jika iya, siapa yang membuat naskahnya?
Cita Kharisma : Naskah atau yang lebih dikenal dengan sebutan
alur yang dibuat oleh producer, team creative dan team
production assistant. Diserahkan ke executive producer untuk
dikoreksi dan juga diperiksa oleh Sarah Sechan untuk dimintai
masukan.
110
LAMPIRAN ALUR
TAYANGAN SARAH SECHARIAN EPISODE “BANYAK
ANAK BANYAK CERITA”
Sarah Secharian
“ Banyak Anak Banyak Cerita”
Concept:
Episode Sarah Secharian kali ini menggunakan pola
interview narasumber dengan konsep vlog bersambung yang
merupakan kolaborasi bersama konten youtube The Bramantyo.
Tema yang diangkat adalah tentang sosok Zaskia yang
besar di dunia entertainment, kemudian memutuskan untuk
meninggalkan dunia tersebut demi keluarga, bahkan di usia belia
dan karier yang sedang memuncak. Tidak hanya fokus untuk
keluarga, kini Zaskia punya kegiatan lain selain ibu rumah tangga
ia juga menjadi Entrepreneur yang waktu kerjanya bisa lebih
fleksibel.
Lokasi yang akan digunakan :
- Rumah Zaskia Adya Mecca (Ampera, Jaksel)
Shooting Schedule:
Minggu, 17 November 2019.
On cam jam 11:00 - 13:00.
111
Profil Narasumber:
Zaskia Adya Mecca (BIA) - Lahir 8 September 1987 (Usia 32
Tahun)
1. Ibu dari empat orang anak ini dulunya bercita-cita
sebagai penyiar radio
2. Zaskia menikah dengan Hanung Bramantyo di umurnya
yang ke 22, sedangkan saat itu Hanung berumur 34 tahun.
3. Di usia 30 tahun, Zaskia sudah memiliki 4 anak kandung
4. Menikah muda dan memiliki banyak anak di usia muda
memang menjadi impian Zaskia, alasannya supaya tidak
memiliki jarak yang banyak dengan sang anak
5. Kelima anaknya memanggil Zaskia dengan sebutan Bia,
dan memanggil Hanung dengan sebutan Abi
6. Anak pertama dari istri Hanung pertama bernama
Barmastya Bhumi. Sedangkan anak dari Zaskia yakni
Kana Sybilla Bramantyo , Kala Madali Bramantyo , Bhai
Kaba Bramantyo ,dan Bhre Kata Bramantyo.
7. Sejak awal menikah Zaskia sudah lebih dahulu dekat
dengan anak tirinya, Barmastya Bhumi.
8. Awal pertama kali ketemu Bhumi, itu umur 7 tahun. Dan
sampe sekarang Bhumi lebih deket sama Zaskia nya
dibanding dengan Hanung.
9. Menurut Hanung sendiri, stigma ibu tiri itu jahat adalah
salah. Karena balik lagi bagaimana ibu sambung itu
memilih cara didikan.
112
10. Setidaknya sudah ada lima brand yang Zaskia dirikan
bersama dengan saudara dan teman-temannya.
Meccanism, BIA, Zaskia Mecca for Ramayana, Le
Madre, dan ZAM Cosmetic.
11. Zaskia mengaku bahwa dulu ia tidak pernah bisa merasa
percaya diri saat bertemu dengan customer
12. Zaskia pertama kali ketemu Hanung di film Ayat Ayat
Cinta, karena orangnya gak kaku, pinter, dan bijak banget.
13. Saat melahirkan anak pertamanya, Zaskia sempat panik
karena ditemani oleh 12 orang di ruaangan bersalin.
14. Seisi rumah nya dipenuhi mainan di tiap sudutnya.
Bahkan kelima anaknya bisa sampai sepedaan dan main
sepatu roda di dalam rumah.
15. Ditengah kesibukan di dunia bisnis dan mengurus anak,
Zaskia juga rajin olahraga untuk mengurangi kolesterol
dan membuat diri juga lebih bahagia.
16. Zaskia sendiri juga mengakui kadang suka kangen
kegiatan shooting, tapi balik lagi ke urusan anak yang gak
bisa ditinggal. Jadi lebih memilih buat kerja kantoran.
17. Hanung sang suami juga belum mengizinkan istri untuk
balik lagi ke dunia hiburan.
18. Hanung dan Zaskia sekeluarga memiliki konten di
Youtube Chanel yang berisikan seputar kegiatan keluarga,
anak-anaknya dan konten khusus soal pasangan bernama
Pillow Talk.
113
19. Content YouTube Pillow Talk sendiri membahas soal
komunikasi antar suami dan saat keduanya sama-sama
sibuk kerja.
20. Konten youtube Pillow talk juga mengajak semua orang
yang sudah berumah tangga untuk tetep menjaga
komunikasi antara suami dan istri.
21. Pilihan Zaskia untuk tidak memilki manager, karena
Zaskia sendiri bisa mengontrol segala urusan nya sendiri.
Serta banyak juga orang sekelilingnya yang bisa mengerti
Zaskia.
22. Diantara kelima anaknya, Sybilla merupakan anak yang
paling tahu tentang Zaskia. terbukti di Vlog nya ketika
Zaskia melemparkan pertanyaannya kepada ketiga
anaknya.
Zaskia dan anak-anak
23. Zaskia dan Hanung sudah mulai memberhentikan tradisi
merayakan ulangtahun, kecuali jika merayakannya
bersama dengan orang-orang yang kurang beruntung.
24. Zakia bukan tipekal orangtua yang mau beliin mainan
yang mahal, kecuali anaknya menunjukan suatu usaha
yang patut di apresiasi.
25. Zaskia sempat syok saat melihat anak nya Kala, mencukur
alisnya diam-diam di kamar mandi menjelang hari
pertama sekolahnya.
26. Membiasakan anak untuk wajib ikut les di bidang seni,
salah satunya adalah les piano sudah mulai diterapkan
114
kepada ketiga anaknyaa (Kala,Sybill,Bhumi) dengan
harapan nantinya akan melampiaskan mood baper ke hal
hal yang positif.
27. Zaskia selalu membiasakan diri untuk mengelola emosi
sebaik mungkin untuk menghindari trauma jangka
panjang pada anak saat melihat orangtua marah.
28. Bagi Zaskia dan Hanung, anak paling jahil dari antara
kelima anaknya adalah Sybill
29. Alasan Zaskia bikin akun youtube adalah untuk menuruti
hobby kedua anaknya yaitu Sybill dan Kala yang suka
eksplor conten para youtuber.
30. Zaskia selalu rese kalau soal menjaga anak, lebih ke
protektif. Misalnya waktu Bhumi punya pacar, jadi suka
stalking lewat IGnya.
31. Awal deket sama Bhumi sebagai ibu sambung cukup
susah. Disamping karena Bhumi adalah anak cowo,
Bhumi juga anak nya sangat menutup diri.
32. Zaskia sering kali berada di lingkungan syuting yang ia
rasa kurang kondusif untuk membawa serta anak-
anaknya, sehingga ia memutuskan untuk mulai berbisnis.
33. Sistem pegang gadget ke anak itu di jatah, dan diarahkan.
Misalnya kalau anak mau lihat video Kpop, nanti
orangtua juga sekaligus edukasi nemenin untuk ngenalin
tentang ondel-ondel atau wayang.
34. Penggunaan gadget lebih prefer ke laptop atau computer
dibanding HP. Biar bisa di control kalau dari layar yang
lebih lebar. (Hp dibawa ketika saat travelling aja)
115
35. Zaskia jarang sekali membiasakan anak untuk jalan jalan
beli mainan. Sekalinya beli mainan, Zaskia juga harus tau
tujuan dari mainan tersebut jadi gak asal juga.
36. Zaskia mengatakan selalu risih kalau bawa anak anak ke
lokasi yang padat, karena takut anaknya dipegang-pegang
sama orang yang gak dikenal. Bukan karena jijik tapi
lebih ingin protect anak aja.
KARAKTER ANAK-ANAK ZASKIA
Nama : Barmastya Bhumi Brawjaya (Bhumi)
Tanggal Lahir : Juni 2001 (umur 18 tahun)
Karakter : Hobby fotografi
Nama : Kana Sybilla Bramantyo (Sybil)
Tanggal Lahir : 17 Oktober 2010 (umur 9 tahun)
Karakter : alergi sama kucing (kalau alergi bisa asma)
Nama : Kala Madali Bramantyo (Kala)
Tanggal Lahir : 2 Agustus 2013 (6 tahun)
Karakter : suka banget sama warna ungu, suka dandan
Nama : Bhai Kaba Bramantyo (Kaba)
Tanggal Lahir : 27 Febuari 2016 (2 tahun)
Karakter : paling suka diajak jalan jalan ke mall, dan suka
banget sama ondel-ondel
Nama : Bhre Kata Bramantyo (Kata)
116
Tanggal Lahir : 23 Maret 2018 (1 tahun )
Karakter : Suka berenang, main air di pantai
==============================================
Alur Konten The Bramantyos (cross content) :
● Opening oleh Zaskia di ruang tamu. Di awal Zaskia
memberitahu seberapa kagumnya Zaskia dengan sosok
Sarah Sechan dan dilanjutkan dengan impersonate Sarah
di vlog.
● Sarah tiba di rumah Zaskia , saat Zaskia lagi asik
impersonate Sarah.
● Sarah membahas seputar kegiatannya di Singapore dalam
mengurus rumah tangga.
● Di tengah obrolan, Zaskia memberikan challenge ke Sarah
untuk mengurus ke empat anak Zaskia dalam waktu satu
jam. Challengnya gambar ondel-ondel di kertas, kalau gak
berhasil dress up Sarah di makeup ondel-ondel (note: akan
di twist yang di makeup ondel-ondel stunt man tim narasi)
● Zaskia menjadi “juri”
● Sarah akan kasih hadiah buat anak-anak apa hadiahnya?
Jawabannya bersambung --- Jawaban di konten Narasi
Entertainment
117
Property Challenge :
1. Rumah Barbie Sybill
2. Makanan untuk anak-ana (Stawberry)
3. Mainan untuk kaba dan kata
4. Topeng ondel ondel (2)
5. Bedak
6. Face painting
Draft Alur Sarah Secharian :
Part 1 : Opening
Lokasi : Rumah Zaskia (Area bermain)
Properti : Mainan anak-anak
Talking Point : - Merelakan masa muda & dunia
entertainment untuk menikah muda dan
langsung punya banyak anak
Gimmick : Ngobrol sambil main ular tangga
(Sarah, Bia dan Anak-anak)
Treatment Cam : Follow teh Sarah & Zaskia (moving)
Properti :
- Ondel-ondel
118
- Topeng ondel-ondel
- Ular tangga
Opening Sarah datang bawa ondel-ondel dan pake topeng ondel-
ondel. Sementara anak-anak menikmati joget-joget bareng ondel-
ondel, Sarah akan testimoni/ jawaban mampu atau tidak, sehari
menjadi Mbak Siti (sambungan konten The Bramantyos). Sarah
menceritakan pengalamannya menjaga, mengasuh empat anak
Zaskia dalam waktu satu jam.
Lanjut chit-chat sambil main bersama anak-anak di area bermain
tadi.
Suggested Question :
1. Setelah mencoba mengurus anak-anak Zaskia seharian,
masing-masing anak punya karakternya masing-masing.
Nah, kira-kira karakter anak yang paling unik itu siapa ?
2. Ada nggak kebiasaan anak-anak yang menggambarkan
anak kamu banget ? (Misalnya kalau suka dandan itu Kala
banget)
3. Anak-anak kan jarak usianya nggak jauh, apa sih alasan
khusus Zaskia untuk memutuskan punya banyak anak?
119
(sambungkan dg ungkapan : banyak anak banyak rejeki).
Apa nggak repot?
4. Flashback sedikit, waktu Bia menikah di usia 22 tahun
dan sedang aktif-aktifnya di dunia sinetron. Kenapa
memutuskan menikah di usia belia tsb?
5. Waktu menikah di usia muda, apa sih tantangannya?
6. Jarak usia dengan Mas Hanung terbilang cukup jauh. Ada
nggak sih gap-relation yang dirasakan? Misal dari
pemikiran, topik-topik obrolan, dll?
7. Setelah menikah, lalu memutuskan berhenti dari dunia
entertain yang justru membesarkan nama Bia. Kira-kira
ada gak alasan khusus Zaskia mengambil keputusan
tersebut ?
8. Kalau dikasih kesempatan untuk bermain di layar kaca
lagi, kira-kira mau atau nggak?
(Udah capek belum mainannya? Udah laper belum? Nanya ke
anak-anak)
9. Tapi ngomong ngomong kamu ngebiasain anak-anak
untuk bermain gadget atau justru permainan tradisional
kayak gini? Paling suka apa?
Part 2 : Chit-Chat with Zaskia dan Anak-anak
Lokasi : Ruang makan Rumah Zaskia
120
Properti : Makan siang anak-anak, Makan siang
Zaskia dan Sarah
Talking Point : - Parenting ala Zaskia dengan banyak anak
- Kegiatan bareng anak-anak
Gimmick : Kaba menunjukan kemampuan
bermain wayangnya
Treatment Cam : Follow teh Sarah
& Zaskia (moving)
Propery : 1. Wayang (Punya Kaba)
2. Makanan untuk makan siang
Sarah mengikuti aktifitas Zaskia di siang hari seperti menyiapkan
makanan untuk anak-anaknya dan menemani anaknya bermain
sambil ngobrol tentang membagi waktu berkegiatan dengan
masing-masing anaknya.
121
Suggested Question :
1. Kegiatan Bia di siang hari biasanya ngapain kalau lagi
libur begini? (Misalnya : menyiapkan makanan untuk
makan siang, menemani Sybill dan kala bermain, suapin
makanan ke Kaba dan Kata , dll )
2. Pernah nggak sih ada anak yang sakit barengan, terus
gimana handlenya?
3. Pernah nggak ada momen di mana semua kelima anak
lagi manja bareng, terus kamu handlenya gimana? Bahkan
katanya pernah tidur satu kasur barengan ya?
4. Ada nggak momen-momen paling epic atau yang paling
berkesan selama menghadapi anak-anak?
5. Pernah merasa insecure atau bahkan depressed nggak saat
menghadapi anak-anak? Apalagi anak-anak masih di usia
belia. Gimana cara kamu mengatasinya?
6. Seberapa protect Bia sama anak-anaknya? Bahkan
katanya pernah stalking IG Mas Bumi yaa saat tau Bhumi
punya pacar?
7. Aku pernah liat juga vlog kamu waktu Kala cukur alis,
terus coret-coret muka, kamu nanggepinnya seperti apa
liat keusilan anak-anak?
122
8. Gimana sih bagi peran kamu dan Mas Hanung dlm
mengasuh anak? Mengarahkan atau enggak soal masa
depan anak-anak?
(trigger darah seni mengalir ke aba, ajak aba main wayang)
Part 3 : Closing - Video call dengan Mas Hanung
Lokasi : Sofa Rumah Zaskia
Talking Point : Pentingnya komunikasi dalam
keluarga
Gimmick : Video call bareng Mas Hanung.
Treatment teknis : Di set sofa dan seperti konten pillow
talk the bramantyo
Properti : Handphone untuk video call
Obrolan lebih mengarah ke pola komunikasi suami-istri dan
orangtua ke anak-anaknya yang diterapkan oleh keluarga The
Bramantyo.
Suggested Question :
1. Mas Hanung yang berprofesi sebagai seorang sutradara
tentu sering bepergian luar kota karena proses shooting
dan bahkan jarang berada di rumah. Sedangkan anak-anak
sedang dalam masa pertumbuhan. Gimana cara Bia
mengatasinya?
123
2. Sering berjauhan di beda kota membuat kalian kesulitan
komunikasi nggak? Seberapa penting komunikasi dalam
sebuah keluarga buat Bia?
3. Kalau cara komunikasi Bia sama anak-anak gimana?
Misal cara melarang, memberitahu kalau ini salah dll?
4. Di konten Youtube The Bramantyos ada segmen baru soal
pillow talk. Alasan kenapa bikin segment pillow talk?
Apakah karena pengalaman pribadi yang dialamin Bia
dan Hanung yang sama-sama sibuk ?
5. Di tengah-tengah kesibukan Bia dan Hanung yang sama
sama sibuk, ditambah lagi jadwal sekolah anak-anak.
Kira-kira ada nggak kegiatan bounding dalam menjaga
komunikasi antar anggota keluarga ?
6. Berhubung Hanung sedang di luar kota, biasanya kalian
ngapain nih kalau lagi kangen sama Hanung ? (Jawab
biasanya video call, trigger Bia Video Call Mas Hanung
dan mengajak anak-anak untuk video call berkomunikasi
dengan Abi nya)
Closing dengan video call Hanung Bramantyo.
124
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Department Entertaiment
Department News
125
Ruang Sosial Media Narasi TV
Ruang Editing Narasi TV
126
Ruang Studio Narasi TV
127
Bersama Tim Produksi Sarah Secharian Narasi TV
Bersama Cita Kharisma Produser Sarah Secharian Narasi
TV
128
129