analisis proksimat

6
Tugas Praktikum Biokimia Klinis Nama : Saputra Marendara Raharja NIM : G84120006 Kelompok : 1 INDUKSI HIPERLIPIDEMIA Hiperlipidemia adalah tingginya konsentrasi lemak (kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak disebut juga lipid adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein (Murray 2003). Kondisi hiperlipidemia dapat dibuat pada tikus percobaan dengan menambahkan lemak dan kolesterol dalam makanannya yang disebut dengan induksi eksogen. Menurut panduan dari KKI Phyto Medica (1993) induksi hiperlipidemia pada tikus dapat dilakukan dengan pemberian pakan tinggi kolesterol (1%) dan propil tiourasil (PTU) (0,01%) selama dua minggu. Selain menggunakan propil tiourasil, induksi hiperkolesterolemia pada tikus dapat juga ditambah dengan menggunakan pakan tinggi kolesterol yang terdiri atas: kuning telur ayam 1.5%, lemak kambing 10%, minyak barco 1%, dan makanan standar 83% (Berry 2004). Literatur lain menyebutkan bahwa dapat juga digunakan kombinasi kuning telur ayam 1.5%, lemak kambing 5%, minyak goreng curah 6%, dan pakan standar sampai 100% (Kristiani 2003).

Upload: saputra-raharja

Post on 20-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis proksimat

Tugas Praktikum Biokimia Klinis Nama : Saputra Marendara RaharjaNIM : G84120006Kelompok : 1

INDUKSI HIPERLIPIDEMIA

Hiperlipidemia adalah tingginya konsentrasi lemak (kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah. Lemak disebut juga lipid adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein (Murray 2003).

Kondisi hiperlipidemia dapat dibuat pada tikus percobaan dengan menambahkan lemak dan kolesterol dalam makanannya yang disebut dengan induksi eksogen. Menurut panduan dari KKI Phyto Medica (1993) induksi hiperlipidemia pada tikus dapat dilakukan dengan pemberian pakan tinggi kolesterol (1%) dan propil tiourasil (PTU) (0,01%) selama dua minggu. Selain menggunakan propil tiourasil, induksi hiperkolesterolemia pada tikus dapat juga ditambah dengan menggunakan pakan tinggi kolesterol yang terdiri atas: kuning telur ayam 1.5%, lemak kambing 10%, minyak barco 1%, dan makanan standar 83% (Berry 2004). Literatur lain menyebutkan bahwa dapat juga digunakan kombinasi kuning telur ayam 1.5%, lemak kambing 5%, minyak goreng curah 6%, dan pakan standar sampai 100% (Kristiani 2003).

Penelitian telah membuktikan bahwa pemberian kuning telur 6,25g/kgbb/hari dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah secara signifikan. Hasil penelitian tersebut mendukung pernyataan bahwa kuning telur merupakan salah satu sumber kolesterol yang tinggi; satu kuning telur mengandung 220-250 mg kolesterol. Kuning telur juga mengandung lemak jenuh yang sangat signifikan sehingga dapat meningkatkan kolesterol darah. Penelitian yang dilakukan oleh Awal (2003) telah membuktikan bahwa pemberian diet kuning telur intermitten dapat menaikkan kadar profil lipid, terutama kadar kolesterol total dan trigliserida, sedangkan kadar LDL hanya mengalami sedikit peningkatan. Pemberian diet kuning telur pada tikus sangat mempengaruhi metabolisme kadar kolesterol darah. Diet kuning telur yang kaya kolesterol dan trigliserida diuraikan oleh enzim lipase lambung, setelah sebelumnya diemulsikan oleh garam empedu. Hasil penguraiannya berupa asam lemak bebas dan dua monogliserida dalam bentuk misel dalam usus halus. Sehingga, kecepatan sintesis kolesterol dalam tubuh akan semakin menurun dengan semakin banyaknya kolesterol yang diabsorbsi.

Page 2: Analisis proksimat

Induksi hiperlipidemia dilakukan pada hewan uji berupa tikus. Hewan uji diinduksi kolesterol secara eksogen dengan makanan kolesterol tinggi. Induksi kolesterol secara endogen dilakukan dengan pemberian PTU 0,01%. Sediaan uji diberikan dalam dosis 25 dan 50 mg/kg bb, dibuat dalam bentuk larutan dengan pengental tragakan 1%, dengan volume pemberian 1 mL/200 g bb tikus. Sedangkan pada sediaan pembanding diberikan simvastatin dengan dosis 0,72 mg/kg bb yang disuspensikan dalam tragakan 1%, dengan volume pemberian 1 mL/200 g bb tikus. Langkah selanjutnya dilakukan pengujian pada hewan uji. Pengujian dilakukan dengan dua metode, yaitu metode pengobatan dan pencegahan hiperlipidemia. Hewan uji dikelompokkan secara acak menjadi empat kelompok, setiap kelompok terdiri atas lima ekor, dengan masing-masing kelompok sebagai kelompok kontrol positif, kelompok pembanding, dan dua kelompok uji. Induksi kolesterol tinggi dilakukan secara endogen dan eksogen selama dua minggu sebelum pemberian sediaan uji (Sukandar 2009).

ANALISIS PROKSIMAT

Analisis proksimat merupakan analisis kandungan makro zat dalam suatu bahan makanan. Analisis proksimat adalah analisis yang dapat dikatakan berdasarkan perkiraan saja, tetapi sudah dapat menggambarkan komposisi bahan. Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui komponen utama dari suatu bahan. Misalnya pada makanan, komponen utama umumnya terdiri dari kadar air, kadar abu, karbohidrat, protein serta lemak (Hui 2006). Selain itu analisis proksimat juga dapat dilakukan untuk menentukan kadar serat kasar dan total gula dari suatu senyawa (Kurniawan 2013). Analisis ini menjadi perlu dilakukan karena memberikan data kandungan utama dari suatu bahan makanan. Faktor lain adalah karena analisis proksimat dalam makanan berkenaan dengan kadar gizi dari bahan makanan tersebut. Kadar gizi perlu diketahui karena berhubungan dengan kualitas makanan tersebut. Selain itu, analisis proksimat umumnya tidak mahal dan relatif mudah untuk dilakukan.

Analisis proksimat yang dilakukan pada penelitian Ramadhani (2012) menyebutkan bahwa kadar abu yang baik dalam makanan tidak boleh melebihi 4 %. Apabila telah berlebih maka makanan tersebut dapat dikatakan tidak layak konsumsi. Proses pemasakan pada makanan dapat mempengaruhi pula pada kandungan protein. Kandungan air dalam suatu sampel yang akan dianalisis dapat dipengaruhi oleh adanya pemanasan. Kadar serat pada makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam pencegahan penyakit degeneratif.

Salah satu bagian dari analisis proksimat adalah analisis lemak. Analisis lemak dapat dilakukan dengan metode Soxhlet. Langkah-langkah dalam analisisnya adalah sebagai berikut: menimbang 5 gram sampel dalam bentuk tepung langsung dalam saringan thimble, kemudian menutup dengan kapas bebas lemak dan selanjutnya sampel dibungkus dengan kertas saring. Meletakkan thimble (kertas saring) yang berisi sampel kedalam alat ekstraksi soxhlet. Memasang alat ekstraksi Soxhlet dengan mengalirkan air pendingin melalui kondensor. Menuangkan pelarut hexsan kedalam labu lemak

Page 3: Analisis proksimat

secukupnya. Melakukan refluks selama 8 jam lalu mendistilasi pelarut yang ada didalam lemak. Selanjutnya, mengeringkan labu lemak hasil ekstraksi dalam oven dengan suhu 105 OC. Menghitung kadar lemak dengan menggunakan rumus analisis lemak (Feliana 2014).

DAFTAR PUSTAKA

Awal P, Udadi S, Ika PM. 2003. Profil lipid dan ketebalan dinding arteri abdominalis tikus wistar pada injeksi inisial adrenalin intra vena (IV) dan diet kuning telur intermitten (penelitian pendahuluan). Jurnal Kedokteran Media Medika Indonesia. 35(3).

Berry A. 2004. Karakteristik kolesterol total, HDL, dan trigliserida dalam darah tikus putih (Sprague-Dawley) akibat pemberian Curdlan dari Agrobacterium sp. [skripsi]. Bogor: Program Studi Biokimia Departemen Kimia FMIPA IPB.

Feliana F, Laenggeng AH, Fatmah D. 2014. Kandungan gizi dua jenis varietas singkong (Manihot esculenta) berdasarkan umur panen di desa Siney kecamatan Tinombo selatan kabupaten parigi moutong . Jurnal e-Jipbiol. 2(3) : 1-14.

Hui YH. 2006. Handbook of Food Science, Technology, and Engineering Volume 1. Boca Raton (US): Taylor & Francis Group.

[KKI] Kelompok Kerja Ilmiah Phyto Medica. 1993. Pedoman pengujiandan Pengembangan Fitofarmaka. Jakarta (ID) : Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.

Kristiani EBE. 2003. Ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) sebagai obat alternatif untuk hiperlipidemia: kajian in vivo dan in vitro [tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana IPB.

Kurniawan J, Simon BW. 2013. Studi kasus analisa proksimat, kandungan kalori, dan aspek keamanan pangan minuman es di sekitar Universitas Brawijaya. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 1(1) : 56-64.

Murray RK, Granner DK, Meyes PA, Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper. Ed. 5. Jakarta (ID): EGC.

Ramadhani GA, Munifatul I, Sarjana P. 2012. Analisis proximat, Antioksidan dan kesukaan sereal makanan dari bahan dasar tepung jagung (Zea mays l.) dan tepung labu kuning (Cucurbita moschata Durch). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 20 (2) : 32-39.

Sukandar EY, Elfahmi, Nurdewi. 2009. Pengaruh pemberian ekstrak air daun jati belanda (Guazuma ulmifolia lamk.) terhadap kadar lipid darah pada tikus jantan. JKM. 8(2) : 102-112.

Page 4: Analisis proksimat
Page 5: Analisis proksimat