ANALISIS TERHADAP PENDAPAT IMAM IBN HANBALI

TENTANG MUSHAHARAH AKIBAT SODOMI

Oleh: Mochamad Firdaos (122111137)

A. Latar Belakang

Kebutuhan seksual merupakan salah satu kodrat yang diberikan Tuhan

kepada setiap makhluk hidup. Penyaluran kebutuhan seksual bagi manusia

merupakan sebuah perwujudan kasih sayang kepada seseorang yang dicintainya.

Namun hal itu juga dapat diartikan sebagai kebejatan moral akibat dari

pemenuhan nafsu birahi.

Salah satu upaya menyalurkan naluri seksual bagi manusia, Allah SWT

menetapkan suatu jalan yang disebut dengan pernikahan. Melalui pernikahan

manusia tidak saja dapat menyalurkan nafsu seks, tetapi juga membentuk

keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah serta meneruskan dan

memelihara keturunan yang dapat menjamin kelangsungan eksistensi manusia di

atas muka bumi.

Terjadinya pekawinan antara seorang laki-laki dan perempuan

menyebabkan hubungan mushaharah yang mempunyai konsekuensi dilarang

melakukan perkawinan dengan perempuan kerabat dari masing-masing

pasangan, di antaranya adalah mertua, nenek, ibu tiri, menantu, dan anak tiri.

Namun dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai penyelewengan

dalam penyaluran naluri seksual seperti dengan perzinahan, homoseksual,

lesbian dan sodomi (liwath). Dalam kasus sodomi, pada tahun 2014 bangsa

Indonesia digegerkan dengan kasus sodomi yang dilakukan oleh seorang pria

dewasa terhadap beberapa anak di bawah umur yang terjadi di wilayah

Sukabumi Jawa Barat. Menanggapi penyelewengan seksual secara sodomi,

ulama Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Malikiyah berpendapat bahwa sodomi tidak

menyebabkan mahram mushaharah, berbeda dengan ulama Hanbaliyah

menyatakan bahwa perbuatan liwath atau sodomi dapat menyebabkan adanya

mahram mushaharah.

Dari persoalan yang disampaikan di atas penulis ingin melakukan

analisis terhadap pendapat Imam Hanbali tentang mahram mushaharah akibat

sodomi (liwath), mengingat begitu banyak kasus sodomi yang terjadi di era

globalisasi ini. Maka penulis akan membahas tentang “Analisis Terhadap

Pendapat Imam Hanbali tentang Mushaharah Akibat Sodomi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Mengapa Imam Hanbali berpendapat tentang adanya mahram mushaharah

akibat sodomi?

2. Bagaimana istinbath hukum yang dipakai Imam Hanbali tentang adanya

mahram mushaharah akibat sodomi?