analisis narasi film 99 cahaya di langit …...analisis narasi film 99 cahaya di langit eropa...

101
ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Skripsi Untuk Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) DisusunOleh: Atik Sukriati Rahmah NIM: 1110051000082 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/2014 M

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

21 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Persyaratan Skripsi Untuk Meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

DisusunOleh:

Atik Sukriati Rahmah NIM: 1110051000082

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436H/2014 M

Page 2: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Page 3: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Page 4: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

` iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Desember 2014

Atik sukriati Rahmah

Page 5: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

` iv

ABSTRAK

Atik Sukriati Rahmah (1110051000082) Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Keberadaan Islam di belahan dunia lain, terutama di negara-negara sekuler seperti di benua Eropa, seringkali diwarnai dengan prasangka dan kesalahpahaman. Dengan segala kompleksitas global yang dihadapi umat muslim saat ini–mulai dari isu terorisme, konflik politik antarnegara, serta konflik antara nilai-nilai yang berlaku di masyarakat–tantangan yang dihadapi umat Muslim saat ini cukup besar dan yang pasti sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.Melalui potret kehidupan masyarakat muslim di Eropa yang menjadi minoritas, film ini juga memberikan gambaran bagi kaum muslim di Indonesia bahwa hidup sebagai kelompok minoritas tidaklah mudah. Muslim di Indonesia sangat dimanjakan dengan fasilitas ibadah yang sangat memadai, lingkungan yang mendukung kebebasan beragama serta beragam hak istimewa. Bagaimanakah jika situasi tersebut berbalik, dan Muslim menjadi istilah yang sangat asing bahkan cenderung diwarnai stigma, seperti yang terjadi di banyak negara lain. Dari latar belakang di atas, maka munculah beberapa pertanyaan penelitian. Pertanyaan tersebut adalah Bagaimana alur cerita di awal, tengah, akhir pada film 99 Cahaya di Langit Eropa? Dan Bagaimana Komunikasi antaragama dan budaya di masyarakat muslim eropa. Penelitian ini menggunakan paradigma kontruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan partisipan tentang situasi yang tengah diteliti.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif. Mendefinisikan metodologi sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik itu tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati oleh peneliti. Teori yang digunakan adalah analisis narasi (narrative analysis) modelTvzetan Todorov, memiliki tiga alur waktu cerita, yaitu alur cerita awal, tengah, dan akhir.Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan ‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan berusaha ‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara tertentu.Subjek penelitian ini adalahfilm 99 Cahaya Di Langit Eropa, sedangkan Objek penelitian ini adalahpotongan adegan visual ataupun narasi dialog dalam film 99 Cahaya Di Langit Eropa. Penemuan dari penelitian dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa sangat jelas digambarkan bagaimana umat Islam di tengah wajah minusnya mesti tampil sebagai agen yang damai, agen yang penuh senyum, saling membantu untuk sesama, dan denganyang berbeda keyakinan.Setiap tahun aksi diskriminasi terhadap umat Islam kian parah. Namun demikian patut disayangkan bahwa pembela HAM di Eropa selama ini hanya merasa cukup melakukan observasi pelanggaran hak asasi manusia di luar Eropa, khususnya negara-negara yang bersebrangan dengan kebijakan barat. Diskriminasi yang diterima kelompok minoritas ini dalam hal mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, pekerjaan, perumahan dan perlindungan. Keyword: Narasi, Masyarakat Muslim, Eropa, Sejarah, Budaya.

Page 6: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

` v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam tiada

kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT yang selalu

memberikan nikmat sehat, iman, islam, rezeki, dan sebagainya. Shalawat serta

salam teriring kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita semua

mendapat syafaat di hari akhir nanti. Amin ya rabbal alamin.

Dengan kesehatan dan kelancaran yang diberikan Allah SWT, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran, kekuatan fisik,

dan kekuatan mental untuk menyelesaikan skripsi ini dengan judul Analisis

NarasiFilm 99 Cahaya di Langit Eropa.

Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa

hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,

bimbingan serta dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Faklutas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Dr. Suparto. M.Ed. Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan

Keuangan, dan Dr. H. Sunandar M.A selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Rachmat Baihaki, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

3. Fita Fathurokhmah, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis, baik dari segi

Page 7: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

` vi

keilmuan maupun tulisan. Semoga ibu selalu diberikan limpahan karunia dan

nikmat serta senantiasa mendapat perlindungan dari Allah SWT.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

5. Staff Tata Usaha, Perpustakaan dan Karyawan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Bapak Rangga Almahendra dan Ibu Hanum Salsabiel Rais selaku penulis dari

novel 99 Cahaya di Langit Eropa yang telah menyempatkan waktunya

menjadi narasumber dalam penelitian ini

7. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Alwi Jamalulail dan Ibunda Nurhayati

Terimakasih atas pengorbanan materi yang tidak terhitung banyaknya,

dorongan semangat, serta do’a yang terus dipanjatkan demi kelancaran

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Kelas KPI C dan teman-teman jurusan KPI

angkatan 2010, Indah, Anis, Dede, Lia, Ida, Dyah, Heni, Elis, Siska,

terimakasih atas tawa dan tangis yang diberikan selama ini, semoga

kebahagiaan akan turut serta dalam langkah kita kedepan nanti.

9. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung dan mendoakan .

Atas kekurangan dalam penulisan penelitian ini, penulis mohon dibukakan

pintu maaf yang seluas-luasnya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca

maupun penulis. Akhir kata terimakasih penulis ucapkan untuk para Dosen

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan begitu banyak

ilmunya, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah.

Jakarta, 2 Desember 2014

Atik Sukriati Rahmah

Page 8: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

` vii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. i LEMBARAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................... ii LEMBARAN PERNYATAAN ................................................................... iii ABSTRAK ................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................. v DAFTAR ISI .............................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7 E. Metodologi Penelitian ........................................................... 8 F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 14 G. Sistematika Penulisan ........................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

A. Definisi Analisis Naratif........................................................ 17 B. Teori Narasi Menurut Tvzetan Todorov ................................ 18 C. Konsep Tentang Film ............................................................ 23

1. Pengertian Film ............................................................... 23 2. Jenis Film ........................................................................ 25 3. Klasifikasi Film ............................................................... 26

D. Pengertian Komunikasi Antarbudaya .................................... 30 E. Persepsi dan Budaya ............................................................. 32 F. Bentuk-bentuk Komunikasi Antarbudaya .............................. 33 G. Pelaku kebudayaan................................................................ 35 H. Hubungan Antarbudaya ........................................................ 35

BAB III GAMBARAN UMUM FILM 99 CAHAYA DILANGIT

EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS A. Film 99 Cahaya Dilangit Eropa ............................................. 38 B. Masyarakat Muslim di Eropa ................................................ 47 C. Sekilas Tentang Tvzetan Todorov ......................................... 50 D. Sinopsis Film 99 Cahaya Dilangit Eropa ............................... 51 E. Tanggapan Terhadap Fim 99 Cahaya Dilangit Eropa ............. 51

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis Alur Awal, Tengah dan Akhir Cerita pada Film 99 Cahaya Dilangit Eropa ...................................................... 54

B. Analisis Komunikasi Antaragama dan Budaya masyarakat Muslim Eropa...................................................... 63

Page 9: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

` viii

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................ 81 B. Saran .................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era informasi seperti saat ini, media massa telah menjadi suatu hal

yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial

yang selalu berinteraksi dalam kehidupannya, manusia membutuhkan

informasi untuk menunjang proses interaksi dengan manusia lain. Informasi

yang dibutuhkan oleh manusia tersebut dapat diperoleh dari media massa yang

setiap harinya memproduksi dan menyebarluaskan informasi tersebut melalui

berbagai bentuk media informasi yang tergolong dalam media massa umum

(mainstream). Mulai dari media cetak, media elektronik dan juga media online

(internet) yang akhir-akhir ini menjadi pilihan masyarakat modern karena

kecepatan akses informasi yang dapat diperoleh.

Namun, penyampaian sebuah informasi tidaklah hanya terbatas melalui

media-media mainstream seperti yang telah disebutkan di atas. Film yang

dianggap oleh banyak orang hanya sebagai media hiburan, sebenarnya adalah

salah satu media yang juga digunakan untuk menyampaikan informasi kepada

khalayak luas.

Harus kita akui bahwa hubungan antara film dan masyarakat memilki

sejarah yang panjang dalam kajian para ahli komunikasi. Film sebagai alat

komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai massa

pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu

unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar telah dibikin lenyap.

Page 11: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

2

Ini berarti bahwa permulaan dari sejarahnya, film dengan lebih mudah dapat

menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur

teknik, politik, ekonomi, sosial dan demografi yang merintangi kemajuan surat

kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad ke-18 dan permulaan abad ke-

19. Film mencapai puncaknya antara Perang Dunia I hingga Perang Dunia II,

namun merosot tajam setelah munculnya medium televisi.1

Perkembangan seni film di Indonesia mempunyai sisi kemajuan yang

sangat pesat dan saat ini perfilman di negeri Indonesia sudah mampu

menunjukkan keberhasilannya untuk menampilkan film yang lebih dekat

dengan budaya bangsa Indonesia.

Dunia perfilman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat.

Lebih-lebih setelah berkembangnya teknologi komunikasi massa yang dapat

memberikan konstitusi bagi perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih

banyak bentuk-bentuk media massa lainnya, film memiliki efek ekslusif bagi

para penontonnya.

Film adalah media komunikasi yang paling efektif untuk

menyampaikan suatu pesan sosial maupun moral kepada khalayak banyak

dengan tujuan memberikan informasi, hiburan,dan ilmu yang tentunya

bermanfaat dan mendidik ketika dilihat dan didengar oleh khalayak banyak.

Film mempunyai seni tersendiri dalam memilih suatu peristiwa untuk

dijadikan sebuah cerita. Film juga merupakan ekspresi atau pernyataan dari

1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Penerbit Remaja Rosdakarya 2006),

h. 12.

Page 12: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

3

sebuah kebudayaan. Ia juga mencerminkan dan menyatakan segi-segi yang

kadang-kadang kurang jelas terlihat dalam masyarakat.2

Film dibuat dengan tujuan tertentu, kemudian hasilnya tersebut

ditayangkan untuk dapat ditonton oleh masyarakat dengan peralatan teknis.

Karakter psikologisnya khas bila dibandingkan dengan jenis komunikasi

massa lainnya, film dianggap jenis yang paling efektif. Film atau

cinemarthograpie berasal dari dua kata cinema + tho yaitu phytos (cahaya)

dan grapie (tulisan, gambar dan citra). Film atau motion picture ditemukan

dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotograpi dan proyektor.3

Sadar akan kemampuan potensi media film dalam konstruksi pesan,

akhir-akhir ini di Indonesia muncul film yang bernuansa dakwah atau paling

tidak film tersebut bergenre Islami. Pesan dakwah merupakan pesan agama

yang universal. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa dakwah merupakan

proses yang berjalan (makro proses) dan holistic.4

Film 99 Cahaya Di Langit Eropa merupakan sebuah novel yang

diangkat dari perjalanan pengarang setelah ia tinggal di Eropa selama tiga

tahun. Awalnya pengarang hanya menyimpan di dalam hati tentang keindahan

Eropa, namun ia merasa berkewajiban untuk menulisnya dalam sebuah karya

sastra guna orang lainpun mengetahui keindahan sesungguhnya yang berada di

negara Eropa.

2 Pranajaya, Film dan Masyarakat; Sebuah pengantar (Jakarta: Yayasan Pusat Perfilman

H. Usmar Ismail, 1992), h.6. 3 Pranajaya, Film dan masyarakat; Sebuah Pengantar (Jakarta: Yayasan Pusat Perfilman

H. Usmar Ismail, 1992),h.19. 4 Andi Faisal Bakti, Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South

Sulawesi Muslim Perceptions of Global Development Program (Jakarta: INIS, 2004), h. 80-81.

Page 13: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

4

Film ini menceritakan betapa pertautan Islam di Eropa sudah

berlangsung sangat lama dan menyentuh berbagai bidang peradaban. Film ini

juga memperkenalkan kita pada tempat-tempat ziarah baru, yang ternyata

merupakan misteri tentang Islam. Dan pada akhirnya Eropa bukanlah Eiffel,

Mozart Collosoum, Tembok Berlin maupun negeri yang kaya dengan nuansa

romansanya melainkan tidak lain Eropa adalah tempat ziarah baru bagi umat

Islam. Yang menarik dari film ini bukanlah konflik dalam rumah tangga atau

kisah romansa maupun cerita poligami, adalah hal yang biasa ditemui dalam

tema-tema penulisan cerita. Melainkan hal-hal yang baru kita temui dalam

sejarah Islam. Negara yang kental dengan budaya barat ternyata tersimpan

sejuta cerita baru tentang Islam.

Keberadaan Islam di belahan dunia lain, terutama di negara-negara

sekuler seperti di benua Eropa, seringkali diwarnai dengan prasangka dan

kesalah pahaman. Dengan segala kompleksitas global yang dihadapi umat

Muslim saat ini–mulai dari isu terorisme, konflik politik antarnegara, serta

konflik antara nilai-nilai yang berlaku di masyarakat–tantangan yang dihadapi

umat Muslim saat ini cukup besar dan yang pasti sangat berbeda dengan masa-

masa sebelumnya.

Namun, sesungguhnya di balik segala kerumitan tersebut, sejarah

menunjukkan bahwa Islam menawarkan solusi yang cukup sederhana, yaitu

toleransi dan kebaikan. Kira-kira refleksi inilah yang menjadi fondasi bagi

penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa, Hanum Salsabiela Rais, dalam

menceritakan perjalanannya di Eropa bersama sang suami, Rangga

Page 14: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

5

Almahendra. Bagi Hanum, perjalanan yang ia lalui beberapa tahun yang lalu

ini merupakan sebuah petualangan yang mengubah hidupnya.

Aspek universal inilah yang berusaha ditonjolkan oleh orang-orang di

balik produksi film ini. Salah satu kru dari Alim Studio yang terlibat dalam

proses produksi mengatakan bahwa ia setuju jika film ini tidak dikategorikan

sebagai film religi, namun sebagai film sejarah. Ia menyebutkan bahwa hal

utama yang ingin disampaikan dalam film ini adalah pentingnya hidup

berdampingan dan damai dengan segala perbedaan agama yang ada. Sejak

ratusan tahun yang lalu, lewat situs-situs bersejarah dalam film ini sebagai

saksinya, Islam sudah membuktikan bahwa pendekatan yang toleran dan

damailah yang membawa Islam kepada kejayaan, dan kekerasanlah yang pada

akhirnya meruntuhkan kekuasaan Islam di Eropa. Sebagai agama mayoritas di

Indonesia, aspek-aspek toleransi ini harus dijunjung oleh masyarakat

mengingat Indonesia adalah negara yang sangat plural dan multikultural.

Melalui potret kehidupan masyarakat Muslim di Eropa yang menjadi

minoritas, film ini juga memberikan gambaran bagi kaum Muslim di

Indonesia bahwa hidup sebagai kelompok minoritas tidaklah mudah. Muslim

di Indonesia sangat dimanjakan dengan fasilitas ibadah yang sangat memadai,

lingkungan yang mendukung kebebasan beragama serta beragam hak

istimewa. Bagaimanakah jika situasi tersebut berbalik, dan Muslim menjadi

istilah yang sangat asing bahkan cenderung diwarnai stigma, seperti yang

terjadi di banyak negara lain.

Page 15: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

6

Kelebihan film ini terletak pada ceritanya yang memang diangkat dari

novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berdasarkan

pengalaman mereka ketika belajar di Eropa. Jadi memang tidak mengada-

ngada. Beda dengan kebanyakan film Indonesia. Cara bertuturnya tidak

membosankan, diselingi komedi. Drama produksi Maxima Pictures ini

disutradarai oleh Guntur Soeharjanto menggunakan naskah olahan Alim Sudio

bersama Hanum dan Rangga.

Sebagai tontonan adaptasi bernuansa Islami, film ini berhasil membawa

ruh buku ke dalam filmnya. Sedikit preachy di beberapa bagian, namun

mampu membuai sasaran penonton yang dituju dengan mulus. Visualisasi

yang ditampilkan begitu cantik bersinergi dengan napas cerita yang memang

menyorot tempat-tempat menawan di Wina dan Paris.

Kekurangan film yang paling tampak adalah pada urusan naskah.

Sebagai bagian pertama dari dwilogi yang direncanakan, ceritanya kurang

mengikat emosi. Namun tetap saja, ada hal menarik yang akan di dapat ketika

keluar dari bioskop. Selain ingin berjalan-jalan ke luar negeri, muncul

keinginan untuk mengenal Islam lebih dekat.

Peneliti tertarik meneliti Film 99 Cahaya Di Langit Eropa karena film

tersebut sarat dengan informasi tentang sejarah Islam di Eropa. Film ini

menjadi bestseller dan mendapatkan pujian dari beberapa tokoh.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti ingin meneliti

alur cerita dan karakter tokoh yang terdapat dalam film. Penelitian ini berjudul

“Analisis Narasi Film 99 Cahaya Di Langit Eropa”.

Page 16: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

membatasi masalah agar tidak terlalu luas pembahasan dalam

skripsi ini, maka permasalahan hanya dibatasi pada narasi dan penokohan

pada film ’99 Cahaya Di Langit Eropa'

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini:

a. Bagaimana alur cerita di awal, tengah, akhir pada film 99 Cahaya Di

Langit Eropa?

b. Bagaimana komunikasi antaragama dan budaya di masyarakat

muslim Eropa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana pada alur cerita awal, tengah, akhir cerita

film 99 Cahaya di Langit Eropa.

b. Untuk mengetahui komunikasi antaragama dan budaya di masyarakat

muslim Eropa

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dibagi dalam dua aspek yaitu

manfaat akademis dan manfaat praktis.

Page 17: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

8

a. Manfaat akademis:

Penulis berharap penelitian ini dapat memperkaya bidang studi

ilmu komunikasi berkaitan dengan pembelajaran mengenai analisis

narasi dalam sebuah film, khususnya bagi mahasiswa Fakultas

Dakwah Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan

terhadap analisis narasi pesan yang terkandung dalam sebuah film

kepada pembaca mengenai kehidupan antar agama dan budaya

Indonesia dan Eropa, antara Barat dan Timur (Islam) dan juga dapat

memberikan wawasan kepada pembaca mengenai potret kehidupan

masyarakat muslim di Eropa.

b. Manfaat Praktis:

Penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan

mengenai narasi pesan dalam sebuah film bagi para mahasiswa di

bidang penyiaran. Penulis berharap dapat menambah ilmu tentang

cara penarasian film bagi para mahasiswa Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, khususnya, serta mahasiswa lain yang mempunyai

minat di bidang penyiaran dan film pada umumnya.

3. Metodologi Penelitian

a. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami

kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukan pada mereka

apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat

Page 18: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

9

normatif, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan

tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis

yang panjang.5

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah

paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma

yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan

pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau

ilmu pengetahuan. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin

pandangan partisipan tentang situasi yang tengah diteliti. Dalam

konteks konstruktivisme, peneliti memilki tujuan utama, yakni

berusaha memaknai (menafsirkan) makna-makna yang dimiliki orang

lain tentang dunia ini.6

b. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis

deskriptif. Mendefinisikan metodologi sebagai mekanisme penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik itu tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati oleh

peneliti.7 Pendekatan penelitian ini yang menghasilkan temuan-temuan

data tanpa menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain

pengukuran. Peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta tentang

bagaimana adegan-adegan dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa .

5 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2003), h.9. 6 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010),h. 11-12. 7 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002), h.3.

Page 19: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

10

c. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis

narasi (narrative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telah

mengenai aneka fungsi bahasa (pragmatic).8 Metode analisis narasi

berbeda dengan metode kuantitatif yang menekankan pada pertanyaan

“Apa” (what), analisis narasi lebih melihat “Bagaimana” (how) dari

suatu pesan atau teks komunikasi. Dengan metode ini, tidak hanya

diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam film 99 Cahaya di

Langit Eropa, tetapi bagaimana pesan itu dikemas dan diatur

sedemikian rupa dalam bentuk cerita. Melalui analisis narasi tidak

hanya mengetahui isi teks. Tetapi bagaimana juga pesan itu

disampaikan lewat cerita. Macam apa yang disampaikan. Analisis narsi

lebih melihat bagaimana isi pesan yang akan di teliti.

Mengolah narasi atau cerita yaitu dengan cara di mana makna

dan kegemaran dapat terbina dan tersusun baik dari dalam dan luar

media. Dua poin kajian sistematik dari narasi di media modern, adalah

sebagai Pertama, teori narasi menganjurkan bahwa cerita/kisah dalam

media apapun dan budaya manapun saling berbagi keunggulan

tertentu. Kedua, tetapi media tertentu/khusus mampu untuk

“menceritakan” kisah dengan cara yang berbeda. Hal ini sangat

berharga bahwa manusia hampir tidak pernah menemukan pemisahan

8 Alex Sobur, Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotic, dan Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2001). h. 18.

Page 20: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

11

suatu cerita dari harapan tersebut.9

Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai

dengan ‘keseimbangan’ di mana beberapa potensi pertentangan

berusaha ‘diseimbangkan’ – pada suatu waktu. Teorinya mungkin

terdengar seperti klise bahwa semua cerita punya awal, pertengahan

dan sebuah akhir. Ide keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam

sebuah cara-cara tertentu.10

d. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah film 99 Cahaya Di Langit Eropa,

sedangkan Objek penelitian ini adalah potongan adegan visual ataupun

narasi dialog dalam film 99 Cahaya Di Langit Eropa yang berkaitan

dengan komunikasi antarbudaya yang ingin disampaikan di dalam film

“99 Cahaya Di Langit Eropa

e. Teknik Pengumpulan Data

1) Catatan Arsip (Archival Record)

Data yang diperoleh dari rekaman video film “99 Cahaya

Dilangit Eropa” Rekaman berasal dari DVD ini kemudian dibagi

per scene dan dipilih adegan-adegan yang sesuai rumusan masalah,

yang digunakan untuk penelitian. Dokumen atau literatur-literatur

yang mendukung data primer seperti buku-buku, yang sesuai

dengan penelitian, artikel koran, kamus, Internet, dan lain

sebagainya, yang membahas tentang film secara umum dan khusus

9 Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), h.32.

10Gill Braston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge), h.36.

Page 21: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

12

film ini, atau tentang narasi itu sendiri.

2) Dokumentasi

Dokumentasi adalah penelitian yang mengumpulkan,

membaca dan mempelajari, berbagai bentuk data tertulis (buku,

majalah atau jurnal) yang terdapat diperpustakaan terkait dengan

analisis narasi. Internet atau instansi lain yang sesuai dengan materi

penelitian untuk dijadikan bahan argumentasi dalam penelitian ini.

3) Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data

dengan Observasi tidak berstruktur. Observasi tidak berstruktur

adalah observasi ini dilakukan tanpa guide observasi. Dalam hal ini

peneliti melakukan pengamatan dan mengembangkan daya

pengamatan. Observasi adalah sebagai kegiatan mengamati secara

langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat

kegiatan yang dilakukan objek tersebut11. Secara langsung peneliti

akan menonton dan mengamati dialog-dialog peradegan dalm film

99 Cahaya di Langit Eropa. Kemudian mencatat, memilih serta

menganalisis sesuai dengan model penelitian yang digunakan.

4) Wawancara

a) Wawancara Mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data

atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan

informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

Wawancara ini dilakukan dengan berulang-ulang secara

11 Irawan, Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Suatu teknik penelitian bidang kesejahteraan sosial dan ilmu sosial lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 106

Page 22: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

13

intensif.

b) Wawancara Terstruktur adalah suatu cara mengumpulkan data

atau informasi dengan menggunakan pedoman wawancara,

yang merupakan bentuk spesifik yang berisi intruksi yang

mengarahkan peneliti dalam melakukan wawancara.

Wawancara jenis ini juga dikenal dengan wawancara

sistematis atau wawancara terpimpin.

Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah jenis

wawancara mendalam, peneliti langsung mewawancarai

narasumber, yaitu penulis novel sekaligus naskah yaitu

Rangga Almahendra.

5) Teknik Analisis Data

Dalam penelitian analisis narasi, data-data yang sudah

terkumpul akan disesuaikan dengan metode yang digunakan

Vladimir Propp dan Tzevetan Todorov yaitu meneliti dari alur

cerita dan karakter tokohnya. Data tersebut merupakan data yang

terdapat dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa. Narasi adalah

suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan

sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi.

Jadi, narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang

sasaran utamanya tingkah laku yang dijalin dan dirangkaikan

menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu.12 Alasan

peneliti menggunakan analisis narasi karena penelitian ini tidak

12 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT Gramedia, 2007), cet. Ke 16, h.136

Page 23: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

14

hanya menganalisis teks semata, tetapi juga menganalisis karakter

pelaku dan alur ceritanya.

6) Pedoman Penulisan skripsi

Penulisan hasil penelitian ini menyesuaikan dengan buku

Pedoman Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) di Jakarta tahun 2007.

D. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan skripsi yang memiliki

beberapa persamaan dengan penelitian ini. Adapun beberapa judul penelitian

yang peneliti dapatkan adalah sebagai berikut:

Pertama “Analisis Isi Peran Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Di Langit

Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais” oleh Renita Azhari tahun 2013, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Jakarta.Skripsi tersebut memiliki

persamaan dengan penelitian ini dalam objek pembahasannya, yaitu film ini

sendiri. Namun, karya Renita ini memiliki perbedaan dalam hal penggunaan

metode analisis. Bila Renita menggunakan analisis semiotik, maka penelitian

ini dengan analisis narasi.13

Dwita Apriliani, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

13Renita Azhari, “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Novel 99 Cahaya Dilangit Eropa

Karya Hanum Salsabiela Rais”(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2011).

Page 24: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

15

Menemukan adanya teori yang sama terhadap “Analisis Naratif Larangan

Pacaran Dalam Agama Islam Pada Buku Udah Putusin Aja, Karya Felix

Yanwar Siauw”. Persamaan dalam penelitian ini adalah menggunakan teori

yang sama. Sebaliknya perbedaan dari penelitian ini adalah pada objek

penelitiannya. Dwita Apriliani membahas buku “Udah, Putusin Aja Karya

Felix Yanwar Siauw”. Sedangkan, penulis membahas film “99 Cahaya Di

Langit Eropa” dalam aspek KAB.14

Hilman Fauzi, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Dengan judul “ Analisis

Naratif Film Dokumenter Alkinemokiye: The Strunggle Dawns New Hope”.

Persamaannya yakni terletak pada pendekatan dan metode penelitian analisis

naratif serta model naratif Tzvetan Todorov. Perbedaannya terletak pada judul

objek. Penelitian ini membahas tentang seperti apa karakter para tokoh dalam

film tersebut, bagaimana cerita di awal, tengah, dan akhir film, dan seperti apa

sifat-sifat yang berlawanan pada film tersebut.15

Meskipun penelitian ini mendapat rujukan dari skripsi di atas dan sama

meneliti tentang film, akan tetapi skripsi ini memiliki perbedaan dari skripsi di

atas yaitu pada fokus penelitiannya. Penelitian ini fokus bagaimana Perspektif

Komunikasi antaragama dan budaya yang ditampilkan dalam film “99 Cahaya

Di Langit Eropa” Selain itu, penelitian ini menggunakan analisis narasi

menurut Tvzetan Todorov yang terdiri atas alur cerita awal, tengah, dan akhir.

14 Dwita Apriliani, “Analisis Naratif Larangan Pacaran Dalam Agama Islam Pada Buku

Udah Putusin Aja, Karya Felix Yanwar Siauw” ( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

15 Hilman Fauzi, “Analisis Naratif Film Dokumenter Alkinemokiye: The Strunggle Dawns New Hope”. (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Page 25: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

16

Selain itu, pada Bab Tiga teori Vladimir Propp digunakan sepintas untuk

identifikasi delapan karakter tokoh. Penelitian ini ingin mengkaji kehidupan

dalam film tersebut yang dinarasikan dalam film “99 Cahaya Di Langit Eropa

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan susunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika

penulisan yang dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri atas beberapa sub bab,

yaitu sebagai berikut:

Pendahuluan yang merupakan bab 1 menguraikan latar belakang

masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.

Selanjutnya kerangka pemikiran yang ditempatkan pada bab 2

membahas tentang Definisi Analisis Narasi, teori mengenai analisis narasi

menurut Tvzetan Todorov, pengertian film, jenis dan klasifikasi film,

pengertian komunikasi antarbudaya dan bentuk-bentuk komunikasi

antarbudaya.

Pada bab berikutnya (bab 3), memaparkan secara umum gambaran

tentang film 99 Cahaya di Langit Eropa, Masyarakat muslim di eropa,

synopsis film 99 Cahaya di Langit Eropa, sekilas tentang Tvzetan Todorov.

Serta tanggapan mengenai film tersebut.

Bab 4 Sebagai temuan analisis narasi terhadap data dari film 99

Cahaya di Langit Eropa tentang penarasian.

Akhirnya penutup (bab5) memaparkan tentang kesimpulan, saran-

saran serta bagian terakhir memuat tentang daftar pustaka dan lampiran.

Page 26: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

17

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Definisi Analisis Naratif

Narasi berrasal dari kata Latin narre,yang artinya “membuat tahu.”

Dengan begitu, narasi berhubungan dengan usaha untuk memberitahu sesuatu

atau peristiwa.1 Teori naratif merupakan teori yang membahas tentang

perangkat dan konvensi dari sebuah cerita. Cerita yang dimaksud bisa

dikategorikan fiksi atau fakta yang sudah disusun secara berurutan. Hal ini

memungkinkan khalayak untuk terlibat dalam cerita tersebut.

Pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu pembuatan atau

tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu, menggambarkan suatu

objek secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis

dalam suatu rangkaian waktu. Berdasarkan uraian tersebut, narasi dapat

dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-

tanduk moral yang dijalani dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang

terjadi dalam suatu keadaan waktu.

Definisi menarik tentang narasi di ungkapkan oleh Bragnigan, yakni

narasi adalah cara untuk mengelola data spasial dan temporal menjadi

penyebab dan memunculkan efek keterkaitannya sebuah peristiwa, dari awal,

tengah, dan akhir cerita yang akan menimbulkan sifat dari cerita itu.2

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis naratif adalah

1 Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita

Media (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h.1. 2 Braston dan Stafford, The Media Student’s Book (London: Routledge, 2003), h. 33.

Page 27: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

18

analisis yang digunakan untuk memberi tahu atau mengelola struktur sebuah

cerita, baik cerita fiksi maupun fakta yang di dalamnya terdapat alur, tokoh,

karakter, sudut penggambaran, dan lainnya secara berurutan.

Menurut Branston and Stafford, narasi terdiri atas empat macam: a)

narasi menurut Todorov, memiliki alur awal, tengah, dan akhir, b) sedangkan

menurut Propp, suatu cerita pasti memiliki karakter tokoh, c) sementara

menurut Levis-Strauss, suatu cerita memiliki sifat-sifat yang berlawanan, d)

terakhir narasi Joseph Campbell, yang kaitannya membahas narasi dengan

mitos.3 Namun, peneliti hanya menggunakan teori narasi menurut Todorov,

karena film ini masuk kategori drama, ini akan digunakan di Bab empat nanti.

B. Teori Narasi Menurut Tvzetan Todorov

Tzvetan Todorov; mengatakan bahwa semua cerita dimulai dengan

‘keseimbangan” di mana beberapa potensi pertentangan berusaha

“diseimbangkan”- pada suatu waktu. Teorinya mungkin terdengar seperti klise

bahwa cerita punya awal, pertengahan dan sebuah akhir. Namun,

keseimbangan menandai sebuah keadaan, dalam sebuah cara-cara.4

Narasi berisi penjelasan bagaimana cerita disampaikan, bagaimana

materi dari suatu cerita dipilih dan di susun untuk mencapai efek tertentu

kepada khalayak.5Narasi adalah proses dan efek dari merepresentasikan waktu

dalam teks.6 Setiap narasi memiliki sebuah plot atau alur yang didasarkan

3GillBranston and Roy Stafford, The Media Student’s, h. 56-57. 4 Gill Branston dan Roy Stafford, The Media Student’s Book, 2003,h. 36.

5 GillBranston and Roy Stafford, The Media Student’s, h.38. 6Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studies (Yogyakarta:Jalasutra, 2009), h. 174.

Page 28: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

19

Awal tengah akhir

pada kesinambungan peristiwa dalam narasi itu dalam hubungan sebab akibat.

Ada bagian yang mengawali narasi, ada bagian yang merupakan

perkembangan lebih lanjut dari situasi awal, dan ada bagian yang mengakhiri

narasi itu. Alurlah yang menandai kapan sebuah narasi itu mulai dan kapan

berakhir.7 Menurut Todorov, pada bagian awal ada interaksi situasi dasar dan

kemudian di tengah menimbulkan konflik dan pada akhirnya biasanya akan

berakhir bahagia. Tentu saja itu melalui intervensi dari produk yang akan

dijual.Tidak perlu dipersoalkan, bahwa akhir narasi masih menimbulkan

persoalan baru lagi. Alur ditandai oleh puncak atau klimaks dari perbuatan

dramatis dalam rentang laju narasi. Secara skematis alur dapat digambarkan

sebagi berikut.

Diagram 2.1

Diagram Alur Film8

Banyak pendapat dan kritikan mengenai pembagian waktu dalam

sebuah cerita, tetapi kritikan tidak bisa meniadakan pembagian waktu itu.

Misalnya, ada pendapat yang mengatakan, bahwa sebenarnya apa yang disebut

“penyelesaian” itu sebenarnya tidak ada, karena akhir dari suatu kejadian atau

peristiwa akan menjadi awal dari kejadian yang lain, atau akhir dari tragedi itu

7 GillBranston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 36. 8Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 145.

Page 29: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

20

merupakan sebuah diskusi, yang pada gilirannya menjadi bagian pendahuluan

dari kisah berikutnya.9 Sebab itu, narasi harus diberi batasan yang lebih jelas,

yaitu rangkaian tindakan yang terdiri atas tahap-tahap yang penting dalam

sebuah struktur yang terikat oleh waktu. Di mana waktu ini dibagi menjadi

tiga waktu, yaitu bagian awal atau pendahuluan, bagian tengah atau

perkembangan, dan bagian akhir atau bagian peleraian. Berikut rincian dari

ketiga bagian tadi sebagai berikut:

1. Alur Cerita Awal

Suatu perbuatan atau tindakan tidak akan muncul begitu saja dari

kehampaan. Perbuatan itu lahir dari suatu situasi. Situasi itu harus

mengandung sistem-sistem yang mudah meledak atau mampu

meledakkan. Setiap saat situasi dapat menghasilkan suatu perubahan yang

dapat membawa akibat atau perkembangan lebih lanjut di masa depan.

Ada situasi yang sederhana, tetapi ada juga situasi yang kompleks.

Kesederhanaan atau kekompleksannya tergantung dari matra yang

berbeda. Kompleks tidaknya situasi dapat diukur dari kaitan-kaitan antara

satu faktor dengan faktor yang lain, dapat diukur dari jumlah faktornya,

dan dapat pula diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya serta

rangkaian-rangkaian kejadian selanjutnya.10

Jadi bagian pendahuluan menyajikan situasi dasar yang harus

memungkinkan pembaca atau penonton memahami adegan-adegan

9 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 146. 10 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 150-151.

Page 30: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

21

selanjutnya.11 Bagian pendahuluan menentukan daya tarik dan selera

pembaca atau penonton terhadap bagian-bagian berikutnya, maka penulis

harus menggarapnya dengan sungguh-sungguh secara seni. Bagian

pendahuluan harus merupakan seni tersendiri yang berusaha menjaring

minat dan perhatian pembaca atau penonton.

2. Alur Cerita Tengah

Bagian perkembangan adalah bagian batang tubuh yang utama dari

seluruh tindak-tanduk para tokoh. Bagian ini merupakan rangkaian dari

tahap-tahap yang membentuk seluruh proses narasi. Bagian ini mencakup

adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan, atau

menggawatkan komplikasi yang berkembang dari situasi asli.12

Bagian tubuh cerita sudah melepaskan dirinya dari situasi umum

atau situasi awal, dan sudah mulai memasuki tahap konkritisasi.13

Konkritisasi diungkapkan dengan menguraikan secara terperinci peranan

semua sistem narasi, perbuatan atau tindak-tanduk tokoh-tokoh, interelasi

antara tokoh-tokoh dan tindakan mereka yang menimbulkan benturan

kepentingan. Konflik yang ada hanya dapat dimengerti dan dipahami

dengan baik, jika situasi awal dalam bagian pendahuluan sudah disajikan

secara jelas.

3. Alur Cerita Akhir

Akhir suatu cerita bukan hanya menjadi titik yang menjadi

pertanda berakhirnya suatu tindakan. Lebih tepat jika dikatakan, bahwa 11 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.56. 12 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 13 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56.

Page 31: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

22

akhir dari perbuatan merupakan titik di mana tenaga-tenaga atau kekuatan-

kekuatan yang diemban dalam situasi yang tercipta sejak semula

membersit keluar dan menemukan pemecahannya.14

Bila seorang pembuat film ingin membuat sebuah cerita, ia

menganggap bagian akhir cerita sebagai titik di mana perbuatan dan

tindak-tanduk dalam seluruh narasi itu memperoleh maknanya yang bulat

dan penuh.15 Bagian ini merupakan titik di mana para penonton terangsang

untuk melihat seluruh makna cerita. Bagian ini sekaligus merupakan titik

di mana struktur dan makna memperoleh fungsi sepenuhnya. Dengan kata

lain, bagian penutup merupakan titik di mana penonton sepenuhnya

merasa, bahwa struktur dan makna sebenarnya merupakan sistem dari

persoalan yang sama.

Nama teknis bagian terakhir dari suatu narasi disebut juga

peleraian atau denouement.16 Dalam bagian ini konflik akhirnya dapat

diatasi dan diselesaikan. Namun demikian tidak selalu terjadi, bahwa

bagian peleraian benar-benar memecahkan masalah yang dihadapi. Pada

bagian ini dalam pengertian alur, dalam peleraian tetap dicapai akhir dari

rangkaian tindakan. Bahwa akhir dari tindakan ini menjadi awal dari

persoalan berikutnya dan itu merupakan alur dari peristiwa berikutnya.

Secara sederhana, skema pembagian tiga waktu alur cerita dalam

narasi dapat digambarkan sebagai berikut:

14 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 154. 15 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h. 56. 16Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h. 155.

Page 32: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

23

Skema 2.1

Skema pembagian tiga waktu dalam narasi

Ekuilibrium Kekacauan Ekuilibrium17

C. Konsen Tentang Film

1. Film

Film merupakan karya seni yang diproduksi secara kreatif dan

mengandung suatu nilai baik positif ataupun negatif, sehingga

mengandung suatu makna yang sempurna. Namun, terkadang makna yang

terkandung dalam film tersebut itu kurang disadari oleh para penonton

pada umumnya.

Makna yang terkandung dalam suatu film, kita dapat melihat dari

sistem-sistem pembentuk film itu sendiri. Seperti apa yang digambarkan

oleh Thompson dan Bordwell18 sebagai berikut:

Bagan 2.1

Sistem-sistem dalam film

Sumber: (Thompson and Bordwell, 2006:118).

17 Tony Thwaites, dkk, Introducing Cultural and Media Studies (Yogyakarta:Jalasutra, 2009), h. 184.

18Bordwell, David and Thompson Kristin.Film Art an Introduction, Fourth Edition (Singapore: McGraw-Hill Companies Inc, 2006), h. 118.

Film form Interacts with Formal system Stylistic system

Non-narrative Narrative Patterned and significant use of techniques: Categorial Mise en scene Rhetorical Cinematography Abstract Editing Associational Sound

Page 33: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

24

Bagan 2.1 di atas merupakan unsur-unsur pembentuk film yang

pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sistem

formal dan sistem gaya (stylistic). Sistem formal mencakup film dalam

sistem naratif (cerita) dan non naratif (non cerita). Film naratif merupakan

kategori film yang memiliki rangkaian suatu sebab-akibat yang terjadi

dalam sewaktu-waktu. Kemudian, film non naratif, sebaliknya merupakan

kategori film yang tidak memiliki susunan cerita tertentu, seperti film

dokumentasi, film experimental, dan sebagainya. Namun, peneliti tidak

menggunakan unsur sistem non-naratif ini, karena film yang diteliti ini

adalah masuk kategori naratif. Suatu film, baik formal atau gaya biasanya

memiliki cerita dramatik, yaitu memiliki problem-problem yang kuat dan

menarik.19

Sistem gaya (stylistic) atau bisa disebut dengan unsur sinematis

terdiri atas empat macam sistem sinematis pembangun film, yakni mise

enscene, cinematography, editing, dan sound. Mise en scene merupakan

segala hal yang terletak di depan kamera yang akan diambil gambarnya

dalam sebuah produksi film. Mise en scene terdiri atas empat aspek utama

yaitu: Setting (latar), kostum dan tata rias wajah (make-up), pencahayaan

(lighting), dan pelakonan (acting).20

Cinematography merupakan hal-hal yang dilakukan para pekerja

film berkaitan dengan kamera dan stok roll film mereka. Dalam hal ini

bisa dikatakan para pekerja film menggambar apa yang terjadi di luar

19 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), h. 48-49.

20 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 121.

Page 34: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

25

kamera menjadi sebuah satuan cerita secara utuh melalui alat kamera.

Cinematography terdiri atas aspek pengambilan gambar (shot), framing

setiap adegan, dan durasi (duration) adegan.21

Editing merupakan tahap pemilihan shot-shot yang telah diambil,

dipilih, diolah, dan dirangkai sehingga menjadi suatu film yang utuh.22

Dalam tahap editing, shot merupakan materi utama dalam proses editing.

Berdasarkan aspeknya, editing dibagi menjadi dua jenis yaitu: dialog,

musik, efek suara.

Sound merupakan aspek sinematis yang tidak kalah pentingnya

dengan aspek lain. Melalui sound adegan yang terekam dalam kamera

akan terasa lebih hidup dan nyata. Sound memiliki beberapa aspek yaitu:

dialog, musik, dan efek suara.23

Namun, peneliti tidak menggunakan sistem gaya (stylistic) dalam

penelitian ini sebagai alat analisis. Selain itu, dalam sistem gaya (stylistic)

peneliti merasa adanya keterbatasan untuk menganalisis sistem gaya ini.

Tidak hanya itu, hal ini dikarenakan dalam penelitian ini lebih kepada

analisis narasi film 99 Cahaya Di Langit Eropa dalam perspektif

komunikasi antaragama dan budaya.

2. Jenis dan Klasifikasi Film

a. Jenis-jenis film

Secara umum pembagian jenis film didasarkan atas cara

bertuturnya, yakni naratif (cerita) seperti film fiksi dan non-naratif

21 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 168. 22 Pratista, Himawan, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 123. 23 Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film, h. 272.

Page 35: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

26

(non-cerita) seperti film documenter dan film eksperimental. Berikut

penjelasan jenis-jenis film:

1) Film Dokumenter, adalah film dengan penyajian fakta

berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi

yang nyata. Film documenter dapat digunakan untuk berbagai

macam maksud dan tujuan seperti informasi atau berita, biografi,

pengetahuan, pendidikan, sosial, politik (propaganda), dan lain-

lain.

2) Film Fiksi, adalah film yang menggunakan cerita rekaan di luar

kejadian nyata, terkait oleh plot, dan memiliki konsep pengadegan

yang telah dirancang sejak awal. Struktur cerita film juga terkait

hukum kausalitas. Cerita fiksi sering kali di angkat dari kejadian

nyata dengan beberapa cuplikan rekaman gambar dari peristiwa

aslinya (fiksi-dokumenter)

3) Film Eksperimental, adalah film yang berstruktur namun tidak

berplot. Film ini tidak bercerita tentang apapun (anti naratif) dan

semua adegannya menentang logika sebab akibat (anti-

rasionalitas).24

b. Klasifikasi film

Menurut Himawan pratista dalam buku Memahami Film,

metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk

mengklasifikasi film adalah berdasarkan genre, yaitu klasifikasi dari

sekelompok film yang memilki karakter atau pola yang sama sebagai

24Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), cet. Ke-1,

h. 4-8.

Page 36: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

27

berikut:

1) Drama

Drama ini merupakan tema yang mengetengahkan aspek-

aspek human interest, sehingga yang dituju adalah perasaan

penonton untuk dapat meresapi setiap kejadian yang menimpa

tokoh dalam adegan tersebut. Tema ini pula bisa dikaitkan

dengan latar belakang kejadiannya. Jika kejadiannya tersebut di

sekitar keluarga, maka disebut dengan drama keluarga.

2) Action

Pada istilah ini action seringkali berkaitan dengan adegan

berkelahi, bertengkar, dan tembak-menembak. Sehingga, tema ini

bisa dikatakan sebagai film yang berisi “pertarungan” atau

“perkelahian” fisik yang dilakukan oleh peran protagonis dengan

antagonis.

3) Komedi

Komedi ini merupakan tema yang sebaiknya bisa

dibedakan dengan lawakan.Sebab, jika dalam lawakan biasanya

yang berperan adalah para pelawak.Dalam komedi itu tidak

dilakonkan oleh para pelawak, melainkan pemain film biasa

saja.Inti dari tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang

membuat penontonnya tersenyum bahkan tertawa terbahak-

bahak.Biasanya juga, film yang berkaitan dengan komedi ini

merupakan suatu sindiran pada fenomena sosial atau kejadian

tertentu yang sedang terjadi.

Page 37: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

28

4) Horor

Jika sebuah film menawarkan suasana yang menakutkan,

menyeramkan, dan membuat penontonnya merinding, itulah

yang disebut dengan film horor. Suasana horor dalam film itu

bisa dibuat dengan cara animasi, special effect, atau bisa

langsung diperankan oleh tokoh-tokoh dalam film tersebut.

5) Tragedi

Pada tema ini, tragedi menitikberatkan pada nasib

manusia. Jika sebuah film dengan akhir cerita sang tokoh selamat

dari kekerasan, perampokan atau bencana alam dan lainnya, bisa

disebut dengan tragedi.

6) Drama Action

Tema ini merupakan gabungan dari dua tema, yaitu:

drama dan action. Pada tema drama action ini biasanya

menyuguhkan suasana drama dan juga adegan-adegan berupa

“petengkaran fisik.” Untuk menandainya, dapat dilihat dengan

cara melihat alur cerita film. Biasanya film dimulai dengan

suasana drama, lalu setelah itu alur meluncur dengan

menyuguhkan suasana tegang, biasanya berupa pertengkaran-

pertengkaran.

7) Komedi tragis

Suasana komedi biasanya ditonjolkan terlebih dahulu,

kemudian menyusul dengan adegan-adegan yang tragis. Suasana

Page 38: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

29

yang dibangun memang getir, sehingga penonton terbawa dengan

emosinya dalam suasana tragis. Akan tetapi terbungkus dalam

suasana komedi.

8) Komedi horor

Komedi horor sama dengan seperti komedi tragis.

Suasana komedi horor juga merupakan gabungan antara tema

komedi dan horor. Biasanya film dengan tema ini menampilkan

film horor yang berkembang, kemudian diplesetkan menjadi

komedi.

9) Parodi

Tema parodi ini merupakan duplikasi dari tema film

tertentu. Tetapi diplesetkan, sehingga ketika film parodi

ditayangkan, para penonton akan melihat satu adegan film

tersebut dengan tersenyum dan tertawa. Penonton berbuat

demikian tidak sekedar karena film yang ditayangkan itu lucu,

tetapi karena adegan yang ditonton pernah mucul di film-film

sebelumnya. Tentunya para penikmat film parodi akan paham

kalau sering menonton film, sebab parodi selalu mengulang

adegan film yang lain dengan pendekatan komedi. Jadi, tema

parodi itu berdimensi duplikasi film yang sudah ada, kemudian

dikomedikan.

99 Cahaya di Langit Eropa menceritakan pengalaman

nyata sepasang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa.

Page 39: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

30

Bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat

hingga akhirnya menuntun mereka kepada rahasia besar Islam di

benua Eropa.

Sebuah film yang diangkat dari novel laris karya Hanum

Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, film ini mengambil

lokasi di 4 negara yaitu di Vienna (Austria), Paris (Perancis),

Cordoba (Spanyol) dan Istanbul (Turki).

D. Pengertian Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan. Pusat perhatian komunikasi dan kebudayaan terletak pada variasi

langkah dan cara manusia berkomunikasi melintasi manusia atau kelompok

sosial.25

Komunikasi antarbudaya merupakan interaksi antarpribadi dan

komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki

latar belakang kebudayaan yang berbeda. Akibatnya, interaksi dan komunikasi

yang sedang dilakukan itu membutuhkan tingkat keamanan dan sopan santun

tertentu, serta peramalan tentang sebuah atau lebih aspek tertentu terhadap

lawan bicara.26 Komunikasi antarbudaya mengacu pada komunikasi antara

orang-orang dari kultur yang berbeda antara orang-orang yang memiliki

kepercayaan, nilai, atau cara berperilaku kultural yang berbeda. Komunikasi

antarbudaya biasanya juga mencakup komunikasi antaragama.

25 Joseph A Devito, Komunikasi Antarmanusia, (Tangerang: Karisma Publishing Group

2011), h. 531. 26Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, h. 479-480.

Page 40: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

31

1. Pentingnya Komunikasi Antarbudaya

Kebudayaan adalah cara pandang seseorang mengenai nilai-nilai

yang ada pada suatu golongan sehingga akan diwariskan dari generasi ke

generasi berikutnya.27 Saat ini komunikasi antarbudaya semakin penting

dan semakin vital daripada di masa-masa sebelumnya. Menurut Joseph

Devito, beberapa faktor yang menyebabkan komunikasi antarbudaya ini

penting adalah:28

a. Mobilitas

Mobilitas masyarakat di seluruh dunia sekarang sedang

mencapai puncaknya. Perjalanan dari satu negara ke negara lain dan

dari satu benua ke benua lain banyak dilakukan. Saat ini orang sering

kali mengunjungi budaya-budaya lain untuk mengenal daerah baru dan

orang-orang yang berbeda serta untuk menggali peluang-peluang

ekonomis. Hubungan antarpribadi kita semakin menjadi hubungan

antarbudaya.

b. Saling Kebergantungan Ekonomi

Saat ini, kebanyakan negara bergantung pada negara lain secara

ekonomi. Hubungan ekonomi suatu negara bergantung pada

kemampuan suatu bangsa untuk berkomunikasi secara efektif dengan

kultur-kultur yang berbeda itu. Hal yang sama juga terjadi pada

bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

c. Teknologi Komunikasi

Adanya kemajuan teknologi komunikasi telah membawa kultur

27 Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya (Jakarta:UI, ), h. 9. 28 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, h. 530.

Page 41: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

32

luar yang adakalanya asing masuk ke kebudayaan kita. Film-film

impor yang ditayangnya di televisi telah membuat kita mengenal adat

kebiasaan dan riwayat bangsa-bangsa lain. Kita juga setiap hari

membaca di media-media berita tentang ketegangan rasial,

pertentangan agama, diskriminasi seks, dan secara umum, masalah-

masalah yang disebabkan kegagalan komunikasi antarbudaya.

d. Pola Imigrasi

Di hampir setiap kota besar di seluruh dunia kita menjumpai

orang-orang dari bangsa lain. Kita bergaul, bekerja, atau bersekolah

dengan orang-orang yang sangat berbeda dari kebudayaan

kita.Pengalaman sehari-hari itulah yang membuat kita telah menjadi

semakin terlibat dalam komunikasi antarbudaya.

e. Kesejahteraan Politik

Kesejahteraan politik suatu bangsa sekarang ini sangat

bergantung pada kesejahteraan politik kultur atau negara lain.

Komunikasi dan saling pengertian antarbudaya saat ini terasa lebih

penting daripada sebelumnya.29

E. Persepsi dan Budaya

Faktor-faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi sebagai salah

satu aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi persepsi kita secara

keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan. Agama, ideologi,

tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai

29Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, (Tanggerang: KARISMA Publishing

Group, 2011) h. 530-532.

Page 42: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

33

faktor-faktor internal jelas mempengaruhi persepsi orang terhadap realitas.

Dengan demikian, persepsi itu terikat budaya (culture-bound).30

F. Bentuk-bentuk Komunikasi Antarbudaya

Istilah komunikasi antarbudaya secara luas untuk mencakup semua

bentuk komunikasi di antara orang-orang yang berasal dari kelompok yang

berbeda selain juga secara lebih sempit yang mencakup bidang komunikasi

antara kultur yang berbeda. Model komunikasi antarbudaya dapat

digambarkan dengan gambar berikut:

Skema 2.2

Model Komunikasi Antarbudaya dan Agama31

Pesan

Keterangan: S: Sumber P: Penerima

Dari gambar model gambar di atas, komunikasi antarbudaya mencakup semua

bentuk berikut:

1. Komunikasi antarwarganegara, misalnya, komunikasi antara orang Cina

dan Portugis, atau antara orang Prancis dengan orang Norwegia.

2. Komunikasi antarras yang berbeda (kadang-kadang dinamakan komunikasi

antarras), misalnya, komunikasi antara orang kulit hitam dan orang kulit

30 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Rosda, 2008), h. 213214. 31 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, h. 536.

S/P S/P

Page 43: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

34

putih.

3. Komunikasi antarkelompok etnis yang berbeda (kadang-kadang

dinamakan komunikasi antaretnis), misalnya, komunikasi antara orang AS

keturunan Italia dan orang AS keturunan Jerman.

4. Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda, misalnya, antara orang

Katolik Roma dan Episkopal, atau antara orang Islam dan orang Yahudi.

5. Komunikasi antarbangsa yang berbeda (kadang-kadang dinamakan

komunikasi internasional), misalnya, komunikasi antara AS dan Meksiko,

atau antara Prancis dan Italia.

6. Komunikasi antarsubkultur berbeda, misalnya, komunikasi antara dokter

dan pengacara, atau antara tunanetra dan tunarungu.

7. Komunikasi antara suatu subkultur dengankultur yang dominan, misalnya,

komunikasi antara kaum homoseks dan kaum heteroseks, atau antara kaum

manula dan kaum muda.

8. Komunikasi antarjenis kelamin berbeda, misalnya, komunikasi antara pria

dan wanita.

Dari delapan bentuk aktor komunikasi antarbudaya dan agama karena

sesuai dengan objek penelitian penulis. Devito juga mengatakan bahwa

setidaknya ada lima bentuk dari delapan bentuk aktor komunikasi antarbudaya

dan agama yang dapat terjadi dalam hubungan antarbudaya dan agama.32

Dalam penelitian skripsi ini, peneliti hanya menggunakan lima bentuk

yaitu:

32 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, h. 538.

Page 44: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

35

1. Komunikasi antarkelompok etnis yang berbeda.

2. Komunikasi antarkelompok agama yang berbeda.

3. Komunikasi antarsubkultur yang berbeda.

4. Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan.

5. Komunikasi antarjenis kelamin yang berbeda.

G. Pelaku Kebudayaan

Di dalam film 99 Cahaya Di Langit Eropa terjadiinteraksi antara

orang-orang yang berbeda kebudayaan dan berbeda agama. Orang-orang yang

berinteraksi tersebut disebut juga sebagai pelaku kebudayaan. Terjadi

hubungan komunikasi antara para tokoh yang memiliki agama dan latar

belakang budaya yang berbeda. Agama-agama yang saling berinteraksi itu

adalah Islam, Kristen Katolik, dan Hindu. Sedangkan kebudayaan yang saling

berinteraksi dalam film ini adalah budaya timur (Indonesia) dan barat (Eropa).

Kedua budaya ini yang paling sering muncul dalam film ini. Peneliti akan

menjelaskan unsur agama dan budaya tersebut sebagai berikut:

H. Hubungan Antaragama

1. Islam

Secara bahasa, Islam berarti damai dan tunduk.33 Yang dimaksud

damai adalah kedamaian dengan alam sekitar sebagai makhluk Allah dan

yang dimaksud dengan tunduk adalah tunduk hanya kepada Allah

33 Hasbullah Bakry, Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: PT. Bumi Restu, 1986), h. 152-

157.

Page 45: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

36

SWT.Al-qur’an adalah kitab suci agama Islam. Secara garis besar isi

seluruh Al-qur’an dapat dibagi dalam dua tugas pokok, yakni:

a. Bagaimana berdamai dengan sesama manusia dan alam sekitar.

b. Bagaimana beriman (tunduk) yang benar kepada Allah.

Setiap pemeluk agama Islam wajib mengetahui dan mempercayai

enam perkara, yaitu:

a. Percaya kepada Allah, Tuhan yang menciptakan.

b. Percaya kepada Rasul-rasul dan Nabi-nabi yang diutus Allah.

c. Percaya kepada para Malaikat Allah.

d. Percaya adanya (kiamat) Hari Akhirat.

e. Percaya adanya Kitab-kitab suci Allah.

f. Percaya kepada Takdir baik dan buruk Allah.

2. Kristen Katolik

Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada

ajaran, hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa

Almasih.Agama ini meyakini Yesus Kristus sebagai anak Tuhan.Mereka

beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Agama Kristen

dalam garis besar dibagi menjadi dua, yaitu: Kristen Katolik dan Kristen

Protestan. Karena dalam film 99 Cahaya Di Langit Eropapelaku

kebudayaannya beragama Kristen Katolik, maka penulis akan merinci

beberapa ajaran pokok Kristen Katolik, yaitu:34

a. Menganggap bahwa Paus dan pendeta berhak menerima penebusan

34 Bs. Mariatmaja SJ, Teologi Katolik, Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teologikatolik .

diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 23:59 WIB

Page 46: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

37

dosa dengan pembayaran yang disukainya.

b. Melarang pendeta-pendetanya menikah.

c. Mengorganisir gereja Katolik dan semua penganutnya tunduk kepada

seorang Paus di Roma.

Terdapat perbedaan antara orang biasa dan pendeta-pendeta dalam

perjamuan suci.

3. Hindu

Dalam agama Hindu terdapat lima keyakinan dan kepercayaan

yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan

dasar umat Hindu. Kelima keyakinan itu adalah:35

a. Widhi Tattwa yaitu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala

]aspeknya.

b. Atma Tattwa yaitu percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk.

c. Karmaphala Tattwa yaitu percaya dengan adanya hukum sebab akibat

dalam setiap perbuatan.

d. Punarbhava Tattwa yaitu percaya dengan adanya proses kelahiran kembali

(reinkarnasi).

e. Moksa Tattwa yaitu percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan

tujuan akhir manusia

35 I Gusti Putu Phalgunadi, “Evolusi Agama Hindu dan Budayanya,”

Http://www.padmabhuana.com/Evolusi-Agama-Hindu-di-India-dan-budayanya.html. diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 23:52 WIB.

Page 47: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

38

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

A. Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Berawal dari Vienna (Austria), Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga

(Abimana Aryasatya) memulai kisahnya. Rangga yang saat itu menempuh

kuliah doktor di WU Vienna dan Hanum yang dulunya bekerja di bidang

jurnalistik mendampingi sang suami selama di Eropa. Mereka sangat sulit

hidup di Eropa apalagi dengan status mereka sebagai muslim. Rangga

kesulitan mencari makanan yang halal dan kesulitan mencari tempat sholat di

kampusnya. Sedangkan Hanum mengalami kesulitan mencari pekerjaan

karena kurang fasih berbahasa Jerman.

Hanum menemukan harapannya setelah melihat sebuah poster kursus

berbahasa Jerman gratis. Saat mengikuti kursus tersebut, Hanum bertemu

dengan Fatma (Raline Shah), seorang muslimah Turki yang berkerudung.

Mereka pun akhirnya bersahabat. Fatma mengajak Hanum ke sekolah

anaknya, Ayse (Geccha Tavvara). Di sana Hanum bertemu dengan Ayse. Ayse

sempat bertanya kepada Fatma “Tante Hanum muslim ya? Tapi kok Tante

Hanum tidak berkerudung seperti kita?” pertanyaan seorang bocah seperti

Ayse cukup menusuk apalagi untuk Hanum.Namun, Fatma dengan cerdasnya

berkilah “Tante Hanum sakit kepala, jadi dia tidak berkerudung?” Lalu

Hanum menjawab “Iya, tante sakit kepala”.Ayse pun berceloteh lagi “Kalau

sakit kepala hilang, janjinya ya Tante Hanum pake kerudung?” Adegan ini

sangat menarik bagi Saya. Secara tidak langsung, film ini memberikan pesan

Page 48: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

39

kepada penontonnya tentang urgensi berkerudung (hijab). Adegan ini tidak

menggurui karena diucapkan secara spontan oleh bocah kecil.

Sebenarnya, Ayse sering di-bully teman-temannya terutama Leon di

sekolah. Kerudung adalah penyebab utamanya. Karena terlalu sering di-bully,

Guru Ayse sempat membujuk Ayse untuk membuka kerudungnya.Namun,

Ayse tetap tidak mau membuka kerudungnya.Hanum, Fatma, dan Ayse makan

di sebuah cafe. Ada kejadian menarik di sini.Hanum bercerita tentang

masalahnya yang berat selama di Vienna. Ayse bercelutuk dengan polosnya.

Celutukan Ayse sederhana tapi maknanya sangat dalam.“hai masalah besar,

aku punya Allah yanga lebih besar (Asye)”

Tatkala di cafe tersebut, Fatma bercerita tentang asal mula cappuccino.

Ternyata Cappucino tersebut berasal dari negara Turki. Tak lama setelah

menceritakan cappuccino, Hanum menguping di balik pintu tempat duduknya.

Saat itu, dua pria bule berceloteh saat makan roti Croissant. Si bule bercerita

kepada temannya bahwa roti Croissant bentuknya seperti bendera Turki.

Berdasarkan sejarahnya, pasukan Eropa pernah mengalahkan pasukan Muslim

Turki. Karena masyarakat Eropa masih dendam dengan masyarakat Turki,

maka masyarakat Eropa membuat roti Croissant berbentuk bulan sabit untuk

dimakan bukan untuk dihormati.

Hanum langsung naik pitam mendengar percakapan bule tersebut. Dia

melarang Fatma dan Ayse memakan roti Croissant. Namun, Fatma malah

memanggil pelayan untuk membayar kedua bule dan menulis sepucuk surat

untuk kedua bule tersebut. Menariknya adalah di akhir tulisannya Fatma

Page 49: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

40

menulis sesuatu yang membuat Hanum terkesan.“Saya agen muslim dan

sebagai muslim ingin membawa kedamaian (Fatma)”.

Melalui cerita Hanum, penonton diajak melihat keindahan benua

Eropa. Hanum diajak Fatma dan Ayse ke situs dan sejarah Islam di Vienna.

Sungai Danube merupakan objek pertama yang mereka kunjungi. Sungai

tersebut sangat bersih dan asri.Di sudut sungai tersebut, Kita dapat melihat

Bukit Kahlenberg. Bukit Kahlenberg merupakan tempat pasukan Turki yang

dipimpin Kara Mustafa Pasha sehingga pasukan Turki terusir dari tentara

Jerman dan Polandia. Ayse sangat senang di Bukit tersebut. Dia meminjam

kamera Hanum untuk mengabadikan pemandangan indah di sana. Museum

Wien Stadt merupakan objek berikutnya. Museum tersebut memiliki benda

bersejarah negara Austria. Dalam museum tersebut, Fatma sempat menangis

karena melihat foto Kara Mustafa Pasha yang masih memiliki hubungan darah

dengannya. Kara Mustafa dianggap sebagai panglima perang yang menyerang

Austria yang mengakibatkan kerugian dan kematian. Sebelum meninggalkan

museum tersebut, Fatma sempat berkata kepada Hanum "ayo kita pergi, kita

tinggalkan kara Mustafa di sini agar menyesali kesalahannya". Selain objek

wisata di Vienna, Fatma juga mengajak Hanum mengunjungi rumahnya. Di

rumah Fatma, Hanum bertemu dengan sahabat Fatma yaitu Latife (Dian

Pelangi) dan Ezra (Hanum Salsabiela Rais). Hanum diajak untuk menjalankan

misi agen muslim bersama Fatma, Latife, dan Ezra. Hanum diajak menjadi

pengajar untuk anak-anak kecil yang muallaf. Fatma mengajak Hanum karena

Hanum sangat fasih berbahasa Inggris.

Page 50: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

41

Bukit Kahlenberg

Sungai Danube

Kara Mustafa Pasha

Pada adegan Rangga, penonton ditunjukkan tentang lika-liku

kehidupan kampus dengan mahasiswa muslim minoritas. Rangga memiliki

teman bernama Stefan (Nino Fernandez), seorang penganut atheis yang

memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap Islam. Stefen sering bertanya kepada

Rangga tentang Tuhan, sholat dan puasa. Stefen pernah bertanya kepada

Rangga “kenapa sih Tuhan kamu suka menyiksa umatnya?”, “memang tujuan

Page 51: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

42

puasa itu apa?”, “bagaimana kalau ternyata Tuhan kamu tidak ada?” Semua

pertanyaan Stefen tersebut dapat dijawab Rangga dengan baik. Rangga

menjawab dengan menganalogikan premi asuransi. Setiap nasabah asuransi

harus membayar kewajiban berupa premi asuransi setiap waktunya. Demikian

juga, dengan seorang muslim harus membayar kewajibannya dengan tunduk

kepada Allah (berupa puasa dan sholat).

Rangga juga mempunyai seorang teman muslim asal Pakistan yang

bernama Khan (Alex Abbad). Bersama Khan, Rangga merasa tidak sendiri

sebagai seorang Muslim. Khan pernah memberi bekal makanan yang halal

kepada Rangga. Rangga sangat senang menerimanya. Namun, kehidupan

kampus Rangga dan Khan sangat sulit. Kampus Rangga dan Khan tidak

memiliki sebuah musholla yang layak. Mereka pun harus sholat di ruangan

ibadah yang bercampur dengan agama lain (Konghucu, Buddha, Kristen).

Khan bahkan ragu dengan sholatnya apakah diterima Allah atau tidak? Hal

yang paling bergejolak pada Rangga dan Khan adalah saat akan mengikuti

jadwal ujian yang bentrok dengan sholat Jumat. Tak terima dengan keputusan

profesor yang membuat jadwal bentrok dengan sholat jumat, Rangga

mengajak Khan menemui profesor tersebut. Sayangnya Khan berkata “Maaf

kawan, untuk agama, saya tidak ada toleransi. Untuk masalah ini, kamu

sendirian”. Rangga pun menemui Profesor yang mempromosikan

beasiswanya. Rangga tidak berhasil mendapatkan dispensasi dari Profesor

tersebut. Apalagi profesornya sempat bercelutuk untuk tidak meluluskannya

terhadap mata kuliah tersebut. Rangga pun pasrah saat profesor berkata "Mr.

Page 52: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

43

Almahendra, saya pernah mendengar kalimat bismillahirrahmanirrahim yang

artinya dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang. So, what's the big deal?" Dengan berat hati, Rangga

meninggalkan ruangan profesor. Hati Rangga masih bergejolak sampai ujian

dilaksanakan. Khan memutuskan tidak mengikuti ujian dan langsung sholat

jum’at ke Masjid. Awalnya Rangga juga memutuskan hal yang sama dengan

Khan. Namun, setiba di masjid, Rangga kembali ke kampus dan mengikuti

ujian.

Selain Stefen dan Khan, Rangga mempunyai seorang teman

perempuan yang bernama Maarja (Marissa Nasution). Sebenarnya Maarja

sangat tertarik dengan Rangga. Dia tidak memperdulikan bahwa Rangga

sudah mempunyai istri.Namun, Maarja selalu menggoda Rangga.

Perpustakaan kampus Rangga

Saat di rumah, Hanum mempersiapkan makan malam untuk Rangga.

Hanum membuat ikan asin.Karena bau ikan asin yang menyengat, tetangga

rumah Hanum sampai menggedor pintu rumah Hanum. Hanum dilarang

memasak makanan yang dapat mengganggu penciuman tetangga lain. Hanum

kesal dengan tingkah laku tetangganya. Setelah adegan tersebut, Rangga pun

datang. Rangga berusaha merayu Hanum yang sedang kesal dengan

Page 53: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

44

tetangganya. Saat makan, Hanum dan Rangga menceritakan kisahnya masing-

masing. Hanum bercerita tentang kerudung yang dipakai Fatma dan

Ayse.Rangga pun berkata “Tapi, kamu cantik loh pakai kerudung”.

Pernyataan Rangga mengandung pesan dari film ini yaitu urgensi

berkerudung.

Saat di rumah, Hanum menunjukkan kelembutannya sebagai seorang

muslim. Hanum membalas tetangga yang mengomeli makanan ikan asinnya

dengan membuat mie goreng ikan asin. Mie goreng ikan asin tersebut sangat

dinikmati oleh tetangganya. Sehingga, tetangganya ketagihan dan ingin

dibuatkan ikan asin lagi oleh Hanum.

Mie goreng ikan asin

Suatu kali, Rangga harus menghadiri seminar yang diadakan di Paris.

Hanum pun diajak Rangga ke Paris. Hanum sangat senang. Saat di Paris,

Hanum bertemu dengan teman Fatma yang bernama Marion Latimer (Dewi

Sandra). Marion adalah seorang muallaf yang merupakan ahli sejarah di Paris.

Bersama Marion, Hanum diajak mengelilingi kota Paris. Hanum diajak ke

Menara Eiffel yang merupakan icon kota Paris. Marion juga mengajak Hanum

ke Museum Louvre. Dalam Museum tersebut terdapat beragam foto dan

Page 54: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

45

lukisan diantaranya adalah lukisan Monalisa dan lukisan Bunda Maria

berkerudung. Hal yang menarik pada lukisan Bunda Maria adalah terdapat

kaligrafi yang dilihat bertuliskan La ilaha illallah. Objek yang dikunjungi

Hanum dan Marion berikutnya adalah Monumen Arc de Triomphe. Monumen

Arc de Triomphe memiliki patung napolleon Bonaparte. Monumen Arc de

Triomphe memiliki garis lurus imajiner (Axe Historique) yang tepat membelah

kota Paris. Jika garis tersebut ditarik lurus sampai ke timur, maka garis

tersebut tepat mengarah ke Ka’bah, Mekkah.

Menara Eiffel

Museum Louvre

Page 55: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

46

Monumen Arc de Triomphe

Foto bunda Maria

Rangga adzan di Menara Eiffel

Usai acara seminar Rangga di Paris, Hanum berjalan-jalan dengan

Rangga ke Menara Eiffel. Di atas Menara Eiffel, Rangga mengumandangkan

adzan. Bergetar hati saya saat Rangga mengumandangkan adzan. Usai jalan-

jalan, Hanum pun pamit kepada Marion. Sebelum balik ke Austria, Marion

menitip barang kepada Hanum. Barang tersebut merupakan titipan Fatma.

Setiba di Vienna, Hanum mencari Fatma dan Ayse. Namun, Hanum

tidak menemukan mereka. Hanum dan Rangga juga membuka titipan dari

Page 56: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

47

Marion. Mereka kaget dengan titipan Marion karena titipan tersebut

merupakan obat kanker. Dalam titipan tersebut, Marion juga menyisipkan

sebuah surat yang berisi bahwa obat tersebut untuk Ayse. Hanum pun kaget

karena Ayse menderita kanker.Adegan ini sempat membuat mata Saya

berkaca-kaca. Saya kasihan dengan Ayse yang masih kecil tapi mengidap

kanker.

Lanjutan dari film sebelumnya 99 Cahaya di Langit Eropa selain

mengungkap rahasia sejarah perkembangan islam di belahan Eropa lainnya,

khususnya Cordoba, Istanbul, dan Turki, pada bagian film ini menjawab

beberapa hal yang sebelumnya sering bersiteru, pertemuan kembali dengan

Fatma Pasha di turki yang sebelumnya menghilang tanpa berita serta berakhir

manisnya perjalanan pendidikan rangga di eropa.1

B. Masyarakat muslim di Eropa

Perkembangan agama Islam tidak terbatas hanya di Asia saja, tetapi

merata ke seluruh dunia termasuk ke benua Eropa dan Amerika. sudah tentu

perkembangan Islam di benua Eropa dan Amerika tidak seperti di Asia dan

Afrika, karena sulitnya berdakwah terhadap masyarakat Eropa yang umumnya

beragama Kristen dan penganut paham sekularisme begitupun di benua

Amerika. Namun berkat keteguhan dan kesungguhan para Mubalig Islam

dalam berdakwah, agama Islam di Benua Eropa dan Amerika semakin

bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.2

1 genrambai.blogspot.com/2013/12/review-film-99-cahaya-di-langit-eropa.html 2 Ryan Mayer, Islam di Spanyol (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI 2011), h.216.

Page 57: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

48

Hidup dengan masyarakat muslim dan budaya islam nampaknya bukan

sesuatu yang aneh lagi bagi seorang muslim. Tapi apa yang terjadi apabila

seorang muslim harus tinggal di sebuah negeri yang sangat sedikit jumlah

penganut muslimnya dan dengan budaya yang banyak sekali perbedaanya?

Inilah yang banyak dialami oleh saudara-saudari kita yang sedang menuntut

ilmu, bekerja maupun membentuk keluarga di Eropa.

Mungkin tidak salah kalau banyak mahasiswa Indonesia, setelah

belajar ke luar negeri kemudian merasa nasionalismenya menjadi naik. Betapa

tidak, sebagai muslim di Indonesia, kita serasa dimanjakan dengan segala

kondisi yang ada. Satu hal yang sangat fundamental ada di negara kita adalah

diakuinya eksistensi Tuhan sebagai bagian dari kehidupan bernegara kita yang

disebut dalam Pancasila.

Apabila anda tinggal di Eropa, jangan berharap sebuah negara

menjamin kehidupan beragama kita. Hampir seluruh negara di Eropa tidak ada

yang secara eksplisit mengatur kehidupan beragama dalam aturan negaranya.

Sebagai konsekuensinya, kehidupan beragama adalah masalah domestik atau

pribadi tiap manusia yang tinggal di sana. Meskipun ada diskusi terbuka

tentang agama di televisi, radio, koran dan sebagainya, akan tetapi agama

tetap diletakkan sebagai kehidupan pribadi. Bahkan bertanya mengenai agama

apa yang dianut merupakan hal yang tabu. Kalaupun ada masalah agama yang

kemudian diangkat jadi masalah umum, maka itu bukan dengan alasan agama,

akan tetapi karena menyangkut hak individu yang harus dilindungi.

Page 58: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

49

Sebagai konsekuensi lebih lanjut ketika negara tidak mengatur

kehidupan beragama, maka kehidupan sosial dan professional juga dipisahkan

dengan kehidupan beragama. Sebagai contoh bagi para pelajar muslim,

masalah utama dalam kehidupan sehari-hari adalah kewajiban menjalankan

sholat 5 waktu. Seringkali kuliah dilaksanakan tanpa pertimbangan waktu

untuk sholat. Bagi pelajar muslim laki-laki masalah menjadi semakin komplek

apabila jadwal kuliah berbarengan dengan jadwal sholat jumat. Kadang harus

membolos kuliah agar jangan sampai meninggalkan sholat jumat.

Iklim, musim dan cuaca menjadi masalah penting bagi muslim

Indonesia di Eropa. Sebagai orang yang berasal dari daerah beriklim tropis

dengan hanya memiliki dua musim: musim hujan dan musim kemarau,

muslim Indonesia harus menghadapi hidup dengan kondisi iklim yang sangat

berbeda dengan kondisi di Indonesia. Di kawasan Eropa dengan kondisi

wilayah "Temperate" dimana terdapat 4 musim yaitu musim semi, panas,

gugur dan dingin. Di Eropa, jadwal sholat magrib dapat dilakukan pada pukul

4 sore pada musim dingin, hingga pukul 10.00 malam pada musim panas.

Tentu saja ini juga akan berpengaruh pada saat ibadah puasa ramadhan

menjelang. Apabila waktu ramadhan pada saat musim dingin, akan terasa

lebih ringan karena puasa dimulai pada sekitar pukul 6 pagi hingga pukul 4

sore (kurang lebih hanya 8 jam). Akan tetapi pada saat musim panas, kita

harus puasa hingga 16 jam (mulai pukul 4 pagi hingga pukul 10 sore).3

Begitupun dalam hal pemilihan makanan, daging babi adalah daging

yang paling popular bagi masyarakat Eropa. Selain babi, daging sapi,

3 erlina-erlins.blogspot.com/2010/11/kehidupan-umat-muslim-di-negara-eropa.html

diakses pada tanggal 2 september 2014 pukul 11:30 WIB.

Page 59: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

50

kambing, ayam juga mendukung pemenuhan kebutuhan protein. Sedangkan

ikan relatif jarang dan mahal bagi masyarakat Eropa. Di lain pihak, makanan

halal dan baik bagi tubuh adalah pilihan utama seorang muslim, baik halal

jenisnya maupun cara mendapatkannya. Untuk cara mendapatkannya, rata-rata

para pelajar muslim mendapatkan beasiswa dari sponsor atau pun ada

sebagian yang biaya sendiri. Jadi dalam hal ini tingkat kehalalan cara

mendapatkan uang boleh dikata 100% halal.

C. Sekilas tentang Tvzetan Todorov

Tzvetan Todorov, lahir 1 Maret 1939 di Sofia Bulgaria. Ia seorang

filsuf dan kritikus budaya. Dia tinggal di Perancis sejak 1963 dan sekarang

tinggal di sana bersama istrinya Nancy Huston dan dua anak mereka. Ia

menulis buku dan esai tentang teori sastra, berpikir sejarah dan budaya teori.4

Dua karya utama Todorov pada semiotika adalah Teori Simbol dan

Interpretasi. Teorinya mendefinisikan hubungan antara sejarah, wacana dan

ucapan, dan mengusulkan definisi simbolisme bahasa didasarkan pada

pembedaan ia membuat antara bahasa dan wacana. Todorov juga

mendefinisikan perbedaan antara tanda dan simbol, yang didasarkan pada

makna langsung teks dan konten langsung, masing-masing.

4 Tzvetan Todorov, Tata Sastra. Jakarta(Jakarta: IKAPI, 1985).

Page 60: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

51

Gambar 2.15

Tvzetan Todorov

D. Sinopsis Film 99 Cahaya di Langit Eropa

99 Cahaya di Langit Eropa menceritakan pengalaman nyata sepasang

mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa. Bagaimana mereka beradaptasi,

bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada

rahasia besar Islam di benua Eropa.

Sebuah film yang diangkat dari novel laris karya Hanum Salsabiela

Rais dan Rangga Almahendra, film ini mengambil lokasi di 4 negara yaitu di

Vienna (Austria), Paris (Perancis), Cordoba (Spanyol) dan Istanbul (Turki).

E. Tanggapan Terhadap Film ’99 Cahaya di Langit Eropa’

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- '99 Cahaya di Langit Eropa'

merupakan sebuah film yang diangkat dari sebuah novel karya Hanum

Salsabila Rais dengan judul yang sama. Film yang sarat syiar islam ini tak

hanya mengadopsi cerita yang ada di dalam novel tersebut, bahkan ada cerita

yang tak tertulis dihadirkan ke dalam film.

"Kita adopsi 120% dari novelnya," cerita Guntur Sorharjanto kepada

5 Tzvetan Todorov, Http://en.wikipedia.org/wiki/File:Tzvetan_Todorov-Strasbourg_2011_%283%29.jpg, diakses 16 Mei 2014.

Page 61: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

52

wartawan seusai screaning di Blitz Megaplex Grand Indonesia, Jumat (29/11)

di Jakarta.

Mengapa 120%, menurutnya ada banyak adegan yang tak tertulis di

novel yang turut di masukan ke dalam cerita film. Ia mencotohkan salah

satunya adalah adegan dimana Rangga (Abimana Aryasatya) mengajarkan

puasa kepada Stefan (Nino Fernandes). Dalam menggarap cerita-cerita yang

tak tertulis di novel, Guntur menggali langsung kepada penulisnya guna

mengerti lebih jauh mengenai si penulis dan orang-orang yang ada di dalam

novel.

Film ini menuturkan kisah nyata yang dialami penulis selama

perjalanannya di Eropa. '99 Cahaya di Langit Eropa akan tayang di Bioskop

pada 5 Desember mendatang. Beberapa artis kenamaan turut ambil di film ini

seperti Acha Septriansyah, Abimana Aryasatya, Raline Shah, Nino Fernadez,

Alex Abad, Mariss Nasution dan Dewi Sandra.6

1. Bapak Presiden Indonesia

“ Ini sebuah seni yang luar biasa, bukan hanya ceritanya yang

segar, film ini juga penuh pembelajaran dan juga diekpresikan oleh para

artis kita dengan tampilan yang luar biasa serta digarap secara apik oleh

sang sutradara,"

"Betapa banyak nilai yang ditampilkan dalam tayangan film ini

seperti, perdamaian, persaudaraan,toleransi dan banyak falsafah serta nilai

spiritual,”

6 www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/11/30/mx1b34-film-99-

cahaya-di-langit-eropa-sarat-syiar-islam diakses pada tanggal 1 juli 2014 pukul 13:53 WIB.

Page 62: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

53

2. Bapak Jusuf Kalla

"Filmnya bagus dan wajib ditonton oleh masyarakat kita yang

majemuk.Film ini membuka wawasan tentang Islam, toleransi dan

perdamaian.”

3. Mr. Olof Skoog, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia

Bapak Dubes dan Para Pemain 99 Cahaya (sumber: klik di sini)

“…Film ini telah berhasil menceritakan warisan Islam di

Eropa yang belum banyak kita ketahui. Film ini mengingatkan kita,

sebagai orang Eropa, bahwa Islam tidak hanya merupakan cara hidup

tetapi juga merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan

dari sejarah peradaban Eropa…”

“…Film ini juga mengingatkan kami bahwa semboyan Uni Eropa “

Kesatuan dalam Keberagaman (Unity and Diversity) ” dan semboyan

Indonesia “ Bhinneka Tunggal Ika ” jangan hanya sebatas pegangan hidup,

namun yang lebih penting dari itu adalah untuk menerapkannya dalam

kehidupan kita sehari-hari…”.7

7 sofia-zhanzabila.blogspot.com/2013/12/kesan-sehabis-menonton-film-99-cahaya.html diakses pada tanggal 1 juli 2014 pukul 13:53 WIB.

Page 63: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

54

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

Dalam bab ini peneliti menguraikan Alur cerita film 99 Cahaya di Langit

Eropa Menurut Tvzetan Todorov. Analisis film ini terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu alur awal, tengah, dan akhir, yang di hubungkan dengan komunikasi

Antaragama dan Budaya masyarakat muslim Eropa. Film ini termasuk film

Drama, Drama merupakan tema yang mengetengahkan aspek-aspek human

interest, sehingga yang dituju adalah perasaan penonton untuk dapat meresapi

setiap kejadian yang menimpa tokoh dalam adegan tersebut.

A. Analisis Alur awal cerita pada Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Bagian pendahuluan adalah bagian awal dari sebuah cerita atau film

yang menjadi asal mulanya dari kejadian-kejadian selanjutnya. Bagian

pendahuluan dalam cerita harus berisi cerita yang menarik agar penonton lebih

tertarik untuk melanjutkan menonton adegan-adegan selanjutnya. Berikut

adalah penjelasan dari bagian pendahuluan (alur awal) dari film 99 Cahaya di

Langit Eropa:

Berawal dari Vienna (Austria), Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga

(Abimana Aryasatya) memulai kisahnya. Rangga yang saat itu menempuh

kuliah doktor di WU Vienna dan Hanum yang dulunya bekerja di bidang

jurnalistik mendampingi sang suami selama di Eropa. Mereka sangat sulit

hidup di Eropa apalagi dengan status mereka sebagai muslim. Rangga

kesulitan mencari makanan yang halal dan kesulitan mencari tempat sholat di

Page 64: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

55

kampusnya. Sedangkan Hanum mengalami kesulitan mencari pekerjaan

karena kurang fasih berbahasa Jerman.

Pada adegan Rangga, penonton ditunjukkan tentang lika-liku

kehidupan kampus dengan mahasiswa muslim minoritas. Rangga memiliki

teman bernama Stefan (Nino Fernandez), seorang penganut atheis yang

memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap Islam. Stefen sering bertanya kepada

Rangga tentang Tuhan, sholat dan puasa. Stefen pernah bertanya kepada

Rangga “kenapa sih Tuhan kamu suka menyiksa umatnya?”, “memang tujuan

puasa itu apa?”, “bagaimana kalau ternyata Tuhan kamu tidak ada?” Semua

pertanyaan Stefen tersebut dapat dijawab Rangga dengan baik. Rangga

menjawab dengan menganalogikan premi asuransi. Setiap nasabah asuransi

harus membayar kewajiban berupa premi asuransi setiap waktunya. Demikian

juga, dengan seorang muslim harus membayar kewajibannya dengan tunduk

kepada Allah (berupa puasa dan sholat).

Rangga juga mempunyai seorang teman muslim asal Pakistan yang

bernama Khan (Alex Abbad). Bersama Khan, Rangga merasa tidak sendiri

sebagai seorang Muslim. Khan pernah memberi bekal makanan yang halal

kepada Rangga. Rangga sangat senang menerimanya. Namun, kehidupan

kampus Rangga dan Khan sangat sulit. Kampus Rangga dan Khan tidak

memiliki sebuah musholla yang layak. Mereka pun harus sholat di ruang

ibadah yang bercampur dengan agama lain (Konghucu, Buddha, Kristen).

Page 65: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

56

Tempat beribadah Rangga dan Khan di kampus

Sesuatu yang lumrah setiap manusia untuk saling menghargai antar

umat beragama antara satu dengan yang lainnya dan itulah yang di tunjukan

kaum Muslim tatkala menjadi mayoritas dalam suatu negara, dan sikap

bertoleransi antar umat beragama yang di tunjukan kaum Muslim terhadap

pihak minoritas maka menjadi suatu yang lumrah jikala Muslim merupakan

minoritas dalam suatu negara adanya toleransi.

Ditempat berbeda Hanum yang sedang menikmati sudut-sudut ke

indahan kota Vienna Austria melihat seorang wanita berkerudung di sebuah

toko yang sedang melamar pekerjaan, dengan wajah sedih dan kecewa wanita

itu keluar dr toko. Wanita itu tidak di trima kerja karna tidak fasih berbahasa

jerman dan memakai kerudung. “sulit tinggal disini kalau tidak fasih

berbahasa jerman, tak mudah hidup di eropa dari budaya dan tradisi yang

berbeda. Jauh dari kelurga dan sahabat untuk berbagi cerita”. Hal ini

dikatakan oleh Rangga Almahendra selaku penulis novel kepada peneliti

ketika wawancara via telfon.

“Sebenarnya bukan hanya kesulitan karna memakai hijab, tapi memang selama ini klo di Eropa prinsip yang di pakai adalah profesionalisme. jadi mereka itu lebih melihat pada karya atau prestasi bukan di lihat dari mana atau karna memakai hijab atau tidak. Tapi

Page 66: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

57

memang ada pandangan di Eropa ini kalau perempuan berhijab itu identik dengan klo bahasa jawanya itu “asah-asah lalu momong bocah” hanya menjadi konco wingking dibelakang saja, jadi memang dunia muslimah itu di anggap sebagai dunia yang dekat dengan konco wingking itu teman yang di belakang tidak pernah yang di depan untuk berkarya atau berprestasi. Itu yang membuat beberapa dari mereka yang sulit mencari pekerjaan”.1 Tiga bulan berlalu, semua yang terasa indah menjadi hambar dan

membosankan bagi Hanum. Akhirnya Hanum menemukan harapan setelah

melihat sebuah poster kursus berbahasa jerman gratis. Saat mengikuti kursus

tersebut, Hanum bertemu dengan Fatma (Raline Shah), seorang muslimah

turki yang berkerudung. Mereka pun akhirnya bersahabat. Fatma mengajak

Hanum ke sekolah anaknya, Ayse (Geccha Tavvara). Disana Hanum bertemu

dengan ayse. Ayse sempat bertanya kepada Fatma “Tante Hanum muslim ya?

Tapi ko tante Hanum tidak berkerudung seperti kita?” menurut saya

pertanyaan seorang bocah seperti Ayse cukup menusuk apalagi untuk Hanum.

Namun, Fatma dengan cerdasnya berkilah “Tante Hanum sakit kepala, jadi

dia tidak berkerudung”. Lalu Hanum menjawab “ iya, tante sakit kepala”.

Ayse pun berceloteh lagi “ kalau sakit kepala hilang, janji ya tante Hanum

pake kerudung?”. Adegan ini sangat menarik bagi saya. Secara tidak

langsung, film ini memberikan pesan kepada penontonnya tentang urgensi

berkerudung (hijab). Menurut saya adegan ini tidak menggurui karena

diucapkan secara spontan oleh bocah kecil.

1 Wawancara via telfon dengan Rangga Almahendra penulis novel 99 Cahaya di Langit

Eropa, Jakarta 25 oktober 2014

Page 67: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

58

Pertemuan pertama ayse dan Hanum di sekolah

Di sekolah, ayse sering di bully teman-temannya terutama leon di

sekolah. Kerudung adalah penyebab utamanya. Karena terlalu sering di bully,

guru ayse sempat membujuk ayse untuk membuka kerudungnya. Namun,

ayse tetap tidak mau membuka kerudungnya. Kemudian Fatma menemui

gurunya ayse, untuk menjelaskan keputusan ayse memakai kerudung, agar dia

tidak dipaksa lagi untuk melepas kerudungnya.

Fatma : “Ayse memakai kerudung karena kemauannya sendiri,

bukan saya yang memaksanya”. Bu Edelman : “yaa nyonya pasha, saya mengerti… tapi sebagai

ibunya, anda harus menjelaskan kepadanya bukan keharusan memakai kerudung di sekolah, setiap hari ayse selalu di olok-olok anak-anak lainnya.. bagaimana anda bisa membiarkannya? Saya mohon nyonya pasha, tolong bicarakan dengan ayse… tolong!

Fatma : “ ayse senang dengan pilihannya, apakah itu salah?” Bu Edelman : “tidak, itu tidak salah… tapi anda harus mengerti dia

akan selalu di olok-olok”. Fatma : ( tanpa berucap apa-apa sambil tersenyum Fatma lalu

pamit meninggalkan ruangan bu Edelman).

Hijab adalah identitas seorang Muslim, karna menutup aurat adalah perintah langsung dari Allah kepada umatnya untuk menutup aurat.

Page 68: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

59

Keesokan harinya Hanum, Fatma dan ayse memulai perjalanannya

menelusuri jejak-jejak peradaban sejarah di Vienna. Di awali dari sungai

Danube yang terbesar di eropa. Sungai tersebut sangat bersih dan asri. Di

sudut sungai tersebut, kita dapat melihat bukit Kahlenberg. Bukit kahlenberg

merupakan tempat pasukan turki yang dipimpin kara Mustafa pasha sehingga

pasukan turki terusir dari tentara jerman dan polandia. Ayse sangat senang di

bukit tersebut. Dia meminjam kamera Hanum untuk mengabadikan

pemandangan indah di sana.

Lalu Fatma mengajak Hanum kesebuah cafe, Fatma bercerita tentang

asal mula cappuccino, ternyata cappuccino tersebut berasal dari negara turki.

Tak lama setelah menceritakan cappuccino Hanum meguping di balik pintu

tempat duduk saat itu, dua pria bule berceloteh saat makan roti croissant, si

bule bercerita kepada temannya bahwa roti croissant bentuknya seperti

bendera turki. Berdasarkan sejarahnya, pasukan Eropa pernah mengalahkan

pasukan muslim turki. Karena masyarakat Eropa masih dendam dengan

masyarakat turki, maka masyarakat Eropa membuat roti croissant berbentuk

bulan sabit untuk dimakan bukan untuk dihormati. Hanum langsung naik

pitam mendengar percakapan bule tersebut.

Fatma : “makan lagi ayse rotinya” Hanum : “jangan ayse…” Fatma : “kenapa?” Hanum : “kata bule itu kita makan diri kita sendiri kalo kita

makan roti ini.” Fatma : “sudah Hanum biarkan saja, kita punya cara sendiri

untuk membalasnya..” (Fatma langsung memanggil pelayan dan menuliskan pesan untuk orang bule tersebut).

Hanum : “kamu pengecut Fatma, kenapa kamu tadi tidak

Page 69: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

60

membela diri? Pas agamamu bahkan negara kamu aja dihina oleh mereka”.

Fatma : “Hanum…” Hanum : “kamu bayarin lagi semuanya, kita harus bisa melawan

Fatma jangan mau di injek-injek begitu, kita ini harus tunjukin klo kita ini kuat..”

Fatma : “bahwa kita teroris?? Aku juga dulu seperti kamu, hanya butuh penyesuaian saja, lama-lama juga kamu akan merasa hangat dan berfikir jernih dalam menghadapi situasi seperti tadi”.

Hanum : “aku bukan malaikat Fatma… aku hanya manusia biasa..”

Fatma : “dengan jilbabku ini, aku wajib menjadi agen Islam yang baik, menjadi berkah, ikhlas dan membawa kedamaian bagi siapa pun termasuk mereka yang tidak beragama Islam.

Hanum : “dan membiarkan kita selalu mengalah?” Fatma : “kadang itu yang membuat kita menang, lebih baik

perang di ranah karya, bukan pedang. kita hadapi dengan hati yah.

Muslim di Eropa di pandang sebelah mata oleh orang-orang di Eropa

karena mereka beranggapan bahwa muslim adalah teroris, oleh karna itu ada

ketakutan tersendiri bagi orang-orang Eropa terhadap orang muslim. Hal ini

dijelaskan oleh Rangga Almahendra kepada penulis ketika meneliti

wawancara.

“Kehidupan muslim di eropa sendiri saat ini yang sedang marak yaitu Islamo fobia, Islamo fobia itu adalah ketakutan terhadap agama Islam. Ini ada banyak sebab salah satunya mungkin warisan dulu selama ribuan tahun perang salib, terus kemudian sekarang di media-media radikalisme ada di mana-mana sehingga sebagian masyarakat Eropa memang agak “Takut” terhadap Islam/ muslim. Dan sayangnya itu terjadi bukan hanya di Eropa tapi di seluruh dunia juga sama. media-media Indonesia pun sekarang sangat genjar sekali memberitakan berita-berita yang menyudutkan umat Islam. Jadi saya rasa memang kita sebagai umat muslim perlu berbicara lebih dengan karya bukan dengan pedang. menunjukan pada dunia bahwa Islam itu Rahmatan

Page 70: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

61

lilalamin”.2 Kemudian Fatma mengajak Hanum mengunjungi kediamannya, di

rumah Fatma Hanum bertemu dengan sahabat Fatma yaitu Latife (Dian

pelangi) dan Ezra (Hanum Salsabila Rais). Hanum di ajak untuk menjalankan

misi agen muslim bersama Fatma, Latife dan Ezra. Hanum diajak menjadi

pengajar untuk anak-anak kecil muallaf. Fatma mengajak Hanum karena

Hanum sangat fasih berbahasa Inggris. Tanpa fikir panjang Hanum pun

langsung nemerima ajakan Fatma untuk menjadi agen muslim sejati. Di

situlah Hanum mulai untuk menjadi agen muslim yang baik yang bisa

memberi manfaat bagi orang-orang disekitarnya. Bahwa seorang muslim itu

bukan hanya dia harus mempunyai iman tapi yang lebih penting amalan. Hal

ini dikatakan pula oleh Rangga Almahendra kepada peneliti ketika

wawancara via telfon.

“menjadi agen muslim yang baik be a good agen of muslim yang intinya bahwa agen muslim yang baik itu adalah orang muslim yang selalu memberi manfaat untuk sekitarnya memberi berkah untuk sekitarnya, dan juga bisa menjadi jembatan atas segala perbedaan. Agen muslim yang senantiasa menunjukan karya dan prestasi dimanapun dia berada. Bahwa seorang muslim itu bukan hanya dia harus mempunyai iman tapi yang lebih penting amalan, bahwa Islam itu bukan tentang jalan yang di pilih tapi juga tentang jejak yang harus di tinggalkan di lingkungannya.3

Sebagai agama yang Rahmatan lil alamin, Islam hadir di dunia ini

untuk menciptakan dan melestarikan kehidupan yang damai, nyaman dan

demokratis dan toleran, serta menjunjung tinggi moralitas dan peradaban.

2 Wawancara via Telfon dengan Rangga Almahendra penulis novel 99 Cahaya di Langit

Eropa, Jakarta 25 oktober 2014 3 Wawancara via Telfon dengan Rangga Almahendra penulis novel 99 Cahaya di Langit

Eropa, Jakarta. 25 oktober 2014

Page 71: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

62

Islam menyebar keadamaian dan keamanan bukan hanya untuk pemeluknya,

tapi bagi siapa saja di jagad raya ini. Inilah proklamasi awal yang disampaikan

sejak lahirnya risalah mulia Islam. “ Tidaklah kami mengutus kamu,

melainkan untuk (menjadi) Rahmat bagi semesta alam”. Qs Al-Anbiya/ 21:7.

Rutinitas agen muslim di kediaman Fatma

Saat di rumah, Hanum mempersiapkan makan malam untuk Rangga.

Hanum membuat ikan asin. Karena bau ikan asin yang menyengat, tetangga

rumah Hanum sampai menggedor pintu rumah Hanum. Hanum dilarang

memasak makanan yang dapat mengganggu penciuman tetangga lain. Hanum

kesal dengan tingkah laku tetangganya. Setelah adegan tersebut, Rangga pun

datang. Rangga berusaha merayu Hanum yang sedang kesal dengan

tetangganya. Saat makan, Hanum dan Rangga menceritakan kisahnya masing-

masing. Hanum bercerita tentang kerudung yang dipakai Fatma dan Ayse.

Rangga pun berkata “Tapi, kamu cantik loh pakai kerudung”. Pernyataan

Rangga mengandung pesan dari film ini yaitu urgensi berkerudung.

Setelah peneliti menganalisis narasi alur awal dari film 99 Cahaya di

Page 72: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

63

Langit Eropa, maka di dalam alur awal ini terjadi komunikasi antaragama dan

budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi antaragama

dan budaya Joseph D. Vito. Film ini termasuk film Drama, Drama merupakan

tema yang mengetengahkan aspek-aspek human interest, sehingga yang dituju

adalah perasaan penonton untuk dapat meresapi setiap kejadian yang menimpa

tokoh dalam adegan tersebut.

B. Analisis Komunikasi Antaragama dan Budaya Masyarakat Muslim

Eropa

1. Komunikasi antara Kelompok Etnis yang Berbeda

Komunikasi antara kelompok etnis yang berbeda sering juga

disebut sebagai komunikasi antaretnis. Komunikasi antaretnis adalah

komunikasi yang terjadi antara orang dari negara yang sama tetapi dari

keturunan yang berbeda. Misalnya komunikasi antara warga Amerika

keturunan Italia dengan warga Amerika keturunan Jerman.

Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa terdapat hubungan antara

warga Indonesia yang berasal dari suku dan daerah yang berbeda. Dari

hasil analisis narasi berdasarkan model analisis narasi Tvzetan Todorov,

maka model komunikasi antara kelompok etnis berbeda yang terjadi di

alur awal film ini adalah dengan adanya komunikasi intensif antara tokoh

Rangga, Khan dan Stefan, di mana ketiga tokoh ini adalah orang dengan

latar belakang daerah dan budaya yang berbeda. Rangga berasal dari

Indonesia, Khan berasal dari Pakistan dan Stefan berasal dari jerman.

Selain menceritakan komunikasi yang terjalin antara Rangga, Khan dan

Page 73: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

64

Stefan, di alur awal ini juga terjadi komunikasi antara Hanum dan Fatma.

2. Komunikasi antara Kelompok Agama yang Berbeda

Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda sudah lazim

terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja hubungan

komunikasi antara orang Islam dan agama yang lain yang belajar di satu

kampus yang sama dimana kampus Rangga dan khan tidak memiliki

sebuah musolla yang layak mereka pun harus solat di ruangan ibadah yang

bercampur dengan agama lain (khonghucu, budha, Kristen). Di alur awal

film 99 Cahaya di Langit Eropa, komunikasi antara kelompok agama

yang berbeda digambarkan dari komunikasi yang terjalin antara Rangga

dengan Stefan. Rangga adalah penganut agama Islam dan Stefan penganut

Atheis yang memiliki rasa ingin tahu tinggi terhadap Islam. Stefen sering

bertanya kepada Rangga tentang Tuhan, sholat dan puasa.

3. Komunikasi antara Subkultur yang Berbeda

Komunikasi antara subkultur yang berbeda adalah komunikasi

yang biasa terjadi antara orang yang berbeda profesi atau antara orang

dengan kemampuan fisik yang berbeda. Misalnya komunikasi antara orang

yang berprofesi sebagai dokter dengan pengacara atau antara tunarungu

dengan tunanetra. Komunikasi antara subkultur yang berbeda di alur awal

film 99 Cahaya di Langit Eropa digambarkan dengan adanya komunikasi

antara Hanum dan Fatma yang memiliki profesi berbeda. Hanum adalah

seorang jurnalis asal Indonesia dan Fatma adalah ibu rumah tangga. Juga

komunikasi antara Hanum dengan Latife yang merupakan perempuan

keturuanan Turki yang sukses dengan usaha tokonya di Austria dan Ezra

adalah saingan Latife dalam dunia usaha tetapi mereka memiliki hubungan

Page 74: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

65

yang sangat dekat.

4. Komunikasi antara Suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan

Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan

misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan

kaum muda. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa di alur awal terjadi

komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan

digambarkan dengan adanya komunikasi antara Fatma dan Ayse anaknya,

komunikasi antara Hanum dengan Ayse, dan komunikasi antara Ayse

dengan gurunya.

5. Komunikasi antara Jenis Kelamin yang Berbeda

Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi

yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film 99 Cahaya di

Langit Eropa, di alur awal terjadi komunikasi antara jenis kelamin yang

berbeda digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rangga dengan

Hanum, komunikasi antara Rangga dengan Marja, komunikasi antara

Stefan dengan Marja, komunikasi antara Rangga dengan Fatma, dan lain-

lain.

C. Analisis Alur Tengah Cerita pada Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Bagian tengah cerita merupakan rangkaian dari tahapan-tahapan yang

membentuk seluruh proses narasi. Pada bagian ini mulai muncul adegan-

adegan yang menegangkan dan konfik, yang merupakan pengembangan dari

situasi awal di bagian pendahuluan. Berikut ini penjelasan bagian

perkembangan dari analisis narasi film 99 Cahaya di Langit Eropa.

Page 75: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

66

Keesokan harinya, Rangga sedang berdiri di lorong kampus depan

papan pengumuman ujian yang sedang bingung memikirkan jadwal ujian yang

bentrok dengan shalat jum’at, lalu kemudian Stefan menghampiri Rangga dan

menanyakan tentang kesiapannya untuk ujian, Rangga pun menjawabnya

bahwa dia sudah siap untuk ujian tapi yang sedang di fikirkan Rangga tentang

waktu yang bentrok dengan solat jum’at. Lalu Stefan bertanya ke Rangga

“Apa Tuhan kamu itu cuma ada di hari jum’at?” . coba kamu bicarakan lagi

dengan Prof Reinhard siapa tau saja beliau bisa membantumu.

Sore itu pun Rangga langsung pulang bersama khan, di perjalanan

mereka pun masih membahas tentang jadwal ujian yang bentrok dengan

jadwal sholat jum’at. Rangga berdiskusi dengan Khan tentang keinginannya

menemui Profesor Reinhard agar dikasih kelonggaran waktu untuk dia bisa

melaksankan solat jum’at.

Saat perjalanan pulang dari kampus

Khan : “kamu sudah lihat pengumuman ujiannya? Gila, tuh dosen! Apa yang dia pikirkan? Kalo saya dikasih banyak Pr, dikasih banyak kerjaan tidak masalah tapi kalo dy minta saya mengorbankan ibadah saya demi ujian itu keterlaluan”.

Rangga : “tapi Stefan menganjurkan kita untuk ngomong kepada

Page 76: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

67

prof reinhard mungkin nanti ada jalan keluar” Khan : “kita…?! Rangga : “yaa” Khan : “oh, tidak Rangga! Untuk masalah agama saya tidak

bertoleransi, masalah ini kamu sendirian” Seketika Rangga pun termenung dan bingung memikirkan ucapan khan, yang tidak mau meminta toleransi untuk jadwal ujiannya. Bagi khan ibadah adalah kewajiban yang tidak bisa diganti dengan apapun. Dan keesokan harinya Rangga menemui profesornya. Prof : “hai Rangga, senang melihatmu.. silahkan duduk, saya

sudah membaca risetmu dan saya menyukainya”. Rangga : “terimakasih” Prof : “saya rasa kita dapat mengadakan presentasi di paris

bulan depan” Rangga : “saya senang sekali mendengarnya prof. terimakasih”. Prof : “bagus… jadi setiap jum’at kita sudah bisa mulai

mempersiapkan presentasinya, temui saya di ruang rapat”

Rangga : “sebenarnya, saya juga ingin bicara masalah hari Jum’at”

Prof : “tentang apa?” Rangga : “tentang ujian di hari jum’at” Prof : “maksudmu, kau tidak bisa menemuiku di hari jum’at? Rangga : “ bukan tentang pertemuan itu… tapi, tentang

kewajiban saya sebagai orang muslim”. Prof : “saya tidak bisa mengganti tanggal ujian hanya untuk

kamu dan khan. Apa kata orang lain? Ranga : “kami akan tetap mengikuti ujian, tetapi setelah solat

jum’at” Prof : “tuan Mahendra, apakah anda mengerti

konsekuensinya, apabila anda tidak mengikuti ujian” Rangga : “saya mengerti prof…” Prof : “anda tidak akan lulus tahun ini, anda akan mengulang

lagi tahun depan. Ingat, saya yang mempromosikan mu untuk beasiswa ini. Bisakah anda menjaga reputasi saya di kampus ini ?”

Prof : “saya mendengar ada satu kalimat dalam Islam Bismillahirrahmanirrahim” apa itu benar? Yang berarti “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”.

Rangga : “benar” Prof : “jadi apa masalahnya? Tuhan anda akan mengerti ada

hal penting dalam hidup yang harus anda lakukan dan anda akan melewatkan sholat jum’at. Tuhan anda maha penyayang. Apa masalahnya?”

Page 77: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

68

Rangga : “ini tidak semudah itu pak, ini tentang keyakinan saya” Prof : “agama seharusnya membuat hal menjadi lebih mudah,

bukan sebaliknya. Saya rasa anda setuju tuan mahendra’.

Dengan berat hati, Rangga meninggalkan ruangan profesor. Hati

Rangga masih bergejolak sampai ujian dilaksanakan. Khan memutuskan tidak

mengikuti ujian dan langsung sholat Jum’at ke masjid. Awalnya Rangga juga

memutuskan hal yang sama dengan Khan. Namun, setiba di masjid, Rangga

kembali ke kampus dan mengikuti ujian.

Diluar ruangan Marja sudah menunggu Rangga untuk menanyakan

tentang proposal yang akan di ajukan kepada Profesor Reinhard. Pada saat itu

Rangga sudah bersiap-siap untuk shalat. Dengan sengaja marja menyentuh

tangan Rangga yang sudah mengambil wudhu. Rangga balik lagi untuk

ngambil wudhu dan marja heran kenapa Rangga harus bolak-balik kamar

mandi

Kamar mandi ruang Rangga ngambil air wudhu

Marja : “hai Rangga… kamu kemana aja? Aku udah cari kamu kemana-mana, ternyata kamu di sini, aku butuh bantuan kamu Rangga..”

Rangga : “aku shalat dulu yah” Marja : “sebentar saja Rangga, soalnya Profesor Reinhard

Page 78: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

69

sudah memberiku batas waktu untuk menyelesaikan proposal tesisku”

Khan : “biarkan Rangga menyelesaikan tugasnya sebagai seorang muslim”

Marja : “oke, aku minta maaf.. aku tunggu di sini!!” Marja pergi meninggalkan Rangga dan menceritakan hal tersebut kepada Stefan, dan mulailah perbincangan mengenai Rangga dan agamanya yang rumit.. Marja : “Bagaimana mungkin cuma di sentuh seperti itu aja ko

jadi masalah? Stefan : “kau tidak mengerti itu?” Marja : “tidak” Stefan : “aku juga tidak mengerti, itu tidak masuk logikaku” Marja : “itu sama sekali tidak msuk akal, apakah tanganku

kotor? Atau apa?” Stefan : “mungkin kau memang gadis “kotor” (sambil

menggoda) Marja : “HAHAHA! Lucu sekali! (dengan nada sinis lalu pergi

meninggalkan Stefan) Lalu Stefan bertemu Rangga dan membahas hal yang terjadi dengan Marja tadi. Rangga : “Jika ada yang ingin kau bicarakan, katakana saja..” Stefan : “menurut aku Rangga, Agamamu itu tidak adil,

terutama terhadap perempuan” Rangga : “oohh.. marja maksudmu? Itu bukan agamaku, itu

akunya yang agak kaku untuk masalah itu.. Stefan : “bukan hanya itu, kenapa di Agamamu di anjurkan

wanita memakai hijab? Rangga : “hijab, tujuannya untuk melindungi mereka..” Stefan : “dari apa?” Rangga : “orang-orang tidak akan melihat mereka dari fisik

nantinya, lebih kepada pemikirannya” Stefan : “ada satu lagi, kenapa laki-laki di Agamamu di

bolehkan berpoligami? Rangga : “setauku poligami itu memang boleh “ kalo mampu”

tapi aku tidak mampu. Dan tidak semua orang mampu melakukan itu”.

Stefan : “jangan bilang karna cinta, karena aku yakin semua laki-laki yang mempunyai banyak istri bisa mencintai semua perempuan-perempuannya”

Rangga : “tidak.. cinta itu tanggung jawab. Seperti kamu kuliah di dua tempat kamu harus menyelesaikannya”

Stefan : “satu saja udah pusing”

Page 79: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

70

Rangga : “nah.. sekarang kamu mengerti” Stefan : “mungkin karena itu aku belum menikah..” Rangga : “oh itu beda lagi… karna kamu tidak mau bertanggung

jawab. Esokan harinya di rumah, Hanum menunjukan kelembutannya sebagai

seorang muslim. Hanum ingin menjadi agen muslim yang baik bagi orang-

orang di sekelilingnya terutama pada tetangga sebelah rumahnya. Hanum

membalas tetangga yang mengomeli makanan ikan asinnya dengan membuat

mie goreng dan ikan asin. Mie goreng ikan asin tersebut sangat dinikmati oleh

tetangganya. Sehingga tetangganya ketagihan dan ingin di buatkan ikan asin

lagi.

Keakraban Hanum dan tetangganya alex setelah memberikan hidangan makanan

Hanum : hai Alex, aku dan suamiku membuatkan sesuatu untukmu…”

Alex : “benarkah?” Hanum : “ yaa.. ambillah ini untuk makan siang, ini adalah

makanan Indonesia “ mie goreng”, aku harap kau suka. Alex : “ terimakasih” Hanum : “ sama-sama”

Mengamalkan perintah-perintah yang disyariatkan agama Islam

sebagai agen muslim yang baik dan menjunjung tinggi syariat Islam baik pada

saat mayoritas bahkan minoritas sekalipun.

Page 80: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

71

Suatu saat, Rangga harus menghadiri seminar yang diadakan di paris.

Hanum pun diajak Rangga ke paris. Hanum sangat senang. Saat di paris,

Hanum bertemu dengan teman Fatma yang bernama Marion ( Dewi Sandra).

Marion adalah seorang muallaf yang merupakan ahli sejarah di paris. Bersama

marion, Hanum di ajak mengelilingi kota Paris. Hanum di ajak ke menara

Eiffel yang merupakan icon kota paris. Marion juga menggajak Hanum ke

Museum Louvre. Dalam museum tersebut terdapat beragam foto dan lukisan

di antaranya adalah lukisan Monalisa dan lukisan Bunda Maria berkerudung.

Hal yang menarik pada lukisan Bunda Maria adalah terdapat kaligrafi yang

dilihat bertuliskan la ilaha illallah. Objek yang dikunjungi Hanum dan Marion

berikutnya adalah Monumen Arc de Triomphe. Monumen Arc de Triomphe

memiliki patung Napoleon Bonaparte. Monumen Arc de Triomphe memiliki

garis lurus imajiner (Axe Historique) yang tepat membelah kota paris. Jika

garis tersebut ditarik lurus sampai ke timur, maka garis tersebut tepat

mengarah ke Ka’bah Mekkah.

Garis lurus melewati Arch de Triumphe, kalau terus ke Timur akan menuju Ka’bah.

Usai acara seminar Rangga di Paris, Hanum berjalan-jalan dengan

Rangga ke Menara Eiffel. Di atas menara Eiffel. Rangga mengumandangkan

Page 81: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

72

adzan. Bergetar hati saat Rangga mengumandangkan adzan. Usai jaln-jalan,

Hanum pun pamit kepada Marion. Sebelum balik ke Austria, Marion menitip

barang kepada Hanum. Barang tersebut merupakan titipan Fatma.

Setelah peneliti menganalisis narasi alur tengah film 99 Cahaya di

Langit Eropa, maka di dalam alur tengah ini terjadi komunikasi antaragama

dan budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi

antaragama dan budaya Joseph D. Vito.

D. Analisis Komunikasi AntarAgama dan Budaya Masyarakat Muslim

Eropa

1. Komunikasi antara Kelompok Etnis yang Berbeda

Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa terdapat hubungan antara

warga Indonesia dengan warga negara lain. Dari hasil analisis narasi

berdasarkan model analisis narasi Tvzetan Todorov, maka model

komunikasi antara kelompok etnis yang berbeda yang terdapat di alur di

alur tengah ini, hubungan antaretnis yang terjadi masih seputar komunikasi

yang terjadi antara khan dan stefan yang menjalin hubungan pertemanan,

tapi disisi lain pertemanan mereka selalu saja dibumbumi pertikaian soal

agama, dimana Stefan selalu saja memancing kemarahan khan dengan

mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menyiksa umatnya dengan

puasa sebulan penuh, solat 5 waktu. Selain itu juga adanya komunikasi

yang terjadi antara Hanum dengan Marion seorang muallaf yang

nmerupakan ahli sejarah di paris. Serta komunikasi antara Hanum dan

tetangganya Alex.

Page 82: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

73

2. Komunikasi antara Kelompok Agama yang Berbeda

Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda, di alur tengah

digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rangga dan khan. Dimana

Rangga dan Khan dihadapkan pada masalah ujian yang bentrok dengan

solat jum’at. Juga komunikasi antara Rangga dan Profesor Reinhard.

Rangga tidak berhasil mendapatkan dispensasi dari profesor untuk

melaksanakan solat jum’at dengan alasan dia tidak akan meluluskan mata

kuliahnya tahun ini. Dan akhirnya dengan berat hati Rangga mengikuti

ujian hari itu. Komunikasi antara Rangga dengan teman-temannya di

kampus.

3. Komunikasi antara Subkultur yang Berbeda

Di alur tengah film 99 Cahaya di Langit Eropa, terdapat

komunikasi antara subkultur yang berbeda, yaitu komunikasi yang terjadi

antara Rangga sebagai mahaiswa dengan dengan Profesornya Reinhard

dosennya di kampus.

4. Komunikasi antara Suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan

Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan

misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan

kaum muda. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa di alur tengah terjadi

komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan

digambarkan dengan adanya Hanum alex tetangganya, dan komunikasi

ayse dengan Hanum dan Fatma.

Page 83: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

74

5. Komunikasi antara Jenis Kelamin yang Berbeda

Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi

yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film 99 Cahaya di

Langit Eropa di alur tengah terjadi komunikasi antara jenis kelamin yang

berbeda digambarkan dengan adanya komunikasi antara Rangga dan

Hanum, komunikasi antara Rangga dengan marja, komunikasi antara

Hanum dengan tetangganya, komunikasi antara marja dengan Rangga,

khan, dan Stefan.

E. Analisis Alur Akhir Cerita Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Bagian penutup sering juga disebut alur akhir atau alur peleraian. Pada

bagian ini konflik-konflik yang muncul di bagian perkembangan atau di alur

tengah dapat diselesaikan dan menemukan jalan keluarnya. Berikut penjelasan

dari analisis narasi film 99 Cahaya di Langit Eropa pada bagian penutup (alur

akhir):

Dua tahun pasangan Rangga dan Hanum di Wina. Rangga bersiap

menyelesaikan program doktornya. Hanum kini bekerja sebagai reporter untuk

mengisi hari-hari di Wina selama Rangga (Abimana Aryasatya) sibuk

menyelesaikan kuliah. Sementara itu Maarja (Marissa Nasution), gadis

berkebangsaan Jerman, antusias mendekati suami Hanum itu demi

mendapatkan sedikit perhatian. Konflik rumah tangga Rangga dan Hanum

mulai ditampilkan, Hanum mulai merasa cemburu dengan Maarja (Marissa

Nasition) teman satu kuliah sang suami yang semakin lama terlihat begitu

dekat. Pada saaat hari ulang tahun Hanum, dimana Hanum ingin memberikan

kejutan dengan membawa kue ulang tahun ke kampus Rangga. Tanpa disadari

Page 84: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

75

Hanum melihat suaminya berpelukan dengan wanita lain di perpustakaan.

Dengan prasaan sedih bercampur kecewa Hanum langsung pergi dan

menjatuhkan kuenya di depan ruang perpus. Hanum menangis sendirian di

rumah sambil menunggu Rangga pulang.

Marja memeluk Rangga di perpustakaan

Rangga : “ sayaaang..” Hanum : “sayangnya buat perempuan laen aja, enak yah di cium

wanita cantik” Rangga : “ aku jelasin dulu” Hanum : “ mau jelasin apa?” Rangga : “ Marja itu sudah biasa seperti itu..” Hanum : ooh, jadi kamu biasa di peluk seperti itu, nyelonong ke

pipi kamu?” Rangga : “ itu sudah budayanya, nyium pipi kiri dan kanan. Dia

juga begitu dengan Profesor Reinhard, Stefan, mungkin dengan satpam juga melakukan itu..”

Hanum : “apaan sii, ga lucu..!!” Rangga : “aku ga bermaksud ngelucu loh, aku serius” Hanum : “aku tuh tau yah perempuan kalo suka sama cowo kaya

gimana dari cara dy mandang kamu aja udah beda. Masa kamu ga merasa itu sih?”

Rangga : “tapi aku udah berusaha nolak tadi…” Hanum : “kamu tuh inget ga sii hari ulang tahun aku? Boro-boro

ngasih kado, kamu gak ada waktu buat aku gak apa-apa, kamu sibuk aku ga apa-apa. Asal satu, kamu hargailah perasaan aku janganlah macem-macem..”

Rangga : “ aku tidak pernah macem-macem dan aku tidak pernah lupa ulang tahun kamu. (Rangga pergi dan menaruh kado yang sudah disiapkan di samping Hanum)”

Page 85: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

76

Melihat kado pemberian Rangga, Hanum terharu dan merasa bersalah

telah maki-maki Rangga. Hanum keluar dan mencari Rangga untuk meminta

maaf dan berterimakasih atas kado yang di berikan.

Kemesraan Hanum dan Rangga setelah bertengkar

Begitu juga ketika Hanum mengizinkan suaminya ikut kegiatan dansa

bersama Marjaa atas undangan profesor yang membimbing Rangga. Saya

tertengun sikap moderat, toleransi yang tinggi dari Hanum. Padahal kultur

asli Hanum adalah orang Yogya, etika Jawa-nya kental, lingkungan santri

kental. Pendidikan, pengetahuan dan pengalaman hidup yang merubahnya

menjadi agen muslim yang baik yang didapatnya dari Fatma. Adegan ini

diakhiri dengan menyentuh ketika Rangga mengajak Hanum berdansa di

lapangan terbuka. Rangga memberikan kado lainnya perjalanan ke Cordoba

yang pernah diminta Hanum.

Khan (Alex Abbad) menerima telepon dari ibunya di Pakistan dan

menyampaikan bahwa sang ayah menjadi korban serpihan bom. Tidak ingin

mengganggu sang anak yang sedang menimba ilmu di negeri seberang, sang

ayah memintanya untuk segera menyelesaikan studi-nya dan segera kembali

ke Pakistan untuk membangun negaranya menjadi lebih baik lagi. Menjelang

Page 86: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

77

ujian, Khan meminta tolong kepada Rangga agar dia diizinkan untuk ujian

terlebih dahulu, dan Rangga menyetujuinya. Stefan yang mengetahui hal

tersebut menjadi marah karena merasa Rangga-lah yang jauh lebih siap.

Untuk kesekian kalinya, pertengkaran kembali muncul dipersahabatan

mereka. Hingga suatu hari, Stefen ditimpa musibah dan untuk kesekian

kalinya juga persahabatan meraka kembali diuji.

Khan : “ terimakasih Rangga, setelah semuanya selesai saya akan langsung balik lagi ke sini.. “

Rangga : “ itu harus..” Stefan : “solidaritas kalian itu udah keterlaluan Rangga, kamu

ini udah di intimidasi oleh khan. Bagaimana mungkin di maju duluan”.

Rangga : “kalo kamu mau maju duluan, silahkan..! tapi biarkan khan maju pertama”.

Stefan : “ini bukan masalah siapa yang duluan, masalah disini kalian manusia beragama yang sangat menyebalkan”.

Perselisihan antara Khan, Stefan dan Rangga

Sepulangnya dari kampus Stefan mengalami kecelakaan dan saat itu

Khan lah yang menolong Stefan. Disitulah Rangga menceritakan bahwa

selama ini yang menemani dan menjaga dia di rumah sakit adalah Khan,

Khan harus segera menyelesaikan ujiannya karna ayahnya sedang di rawat

akibat terkena bom di negaranya. Mulai saat itu Stefan menjadi baik dan

meminta maaf kepada Khan atas sikap nya selama ini.

Page 87: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

78

Cordoba bukan negara Islam seluruhnya, namun toleransi antar agama

menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi

sekaligu membuat iri kota- kota lai. di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu

masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand

dan ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terkahir dimana Islam

takluk di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang

menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan. Selanjutnya mereka

berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/ kontatinopel adalah saksi

sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas

wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak

ditinggalkan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan

karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai

dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. di Turki juga terdapat Hagia Sophia,

bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan

museum oleh pemerintah Turki.

Kebersamaan Rangga dan sahabatnya saat wisuda Rangga

Hanum dan suaminya tak menyangka Eropa sesungguhnya juga

menyimpan sejuta misteri tentang Islam. Perjalanannya menjelajah Eropa

adalah sebuah pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan

oleh Islam, mengantarkannya pada titik awal pencarian makna dan hidup,

Page 88: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

79

Makin mendekatkan pada sumber kebenaran abadi yang Maha sempurna.

Saat pertama kali Hanum mulai memakai hijab

Setelah peneliti menganalisis narasi alur akhir film 99 Cahaya di

Langit Eropa, maka di dalam alur akhir ini terjadi komunikasi antaragama

dan budaya dari para tokohnya berdasarkan konsep pelaku komunikasi

antaragama dan budaya Joseph D. Vito.

F. Analisis Komunikasi Antar Agama dan Budaya Masyarakat Muslim

Eropa

1. Komunikasi antara Kelompok Etnis yang Berbeda

Komunikasi antaretnis yang terjadi pada alur akhir masih seputar

komunikasi yang terjadi antara khan dan Stefan konflik yang melatar

belakangi agama dan budaya di antara mereka selalu saja membuat meraka

berantem, tapi setelah kejadian Stefan ketabrak mobil dan khan yang

menolong sejak itu mereka mulai akur dan berteman baik. Juga

komunikasi yang terjadi antara Rangga dengan marjan serta komunikasi

antara Rangga dan Hanum dengan orang-orang yang mereka temui selama

di Eropa.

2. Komunikasi antara Kelompok Agama yang Berbeda

Pada alur akhir ini, komunikasi antara kelompok agama yang

berbeda masih digambarkan dengan hubungan komunikasi antara Rangga,

Page 89: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

80

Khan dan Stefan. Stefan yang selalu memandang bahwa agama Islam itu

agama yang ribet dan merepotkan. Tapi Rangga selalu memberi jawaban

yang rasional dari setiap pertanyaan-pertanyaan Stefan tentang Islam.

3. Komunikasi antara Subkultur yang Berbeda

Komunikasi antara subkultur yang berbeda di alur akhir film 99

Cahaya di Langit Eropa digambarkan dengan adanya komunikasi antara

Hanum dan Rangga yang memiliki profesi berbeda, yang berusaha untuk

saling mengisi dan setia

4. Komunikasi antara Suatu Subkultur dengan Kultur yang Dominan

Komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan

misalnya adalah komunikasi yang terjadi antara kaum manula dengan

kaum muda. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa di alur akhir terjadi

komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang dominan

digambarkan dengan adanya komunikasi antara Hanum dan leon, leon

yang sengaja menitipkan surat untuk ayse kepada Hanum, yang berisi

permohonan maaf karna selalu mengejek Ayse.

5. Komunikasi antara Jenis Kelamin yang Berbeda

Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda adalah komunikasi

yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Dalam film 99 Cahaya di

Langit Eropa di alur akhir, komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda

digambarkan dengan adanya komunikasi antara Hanum dengan Rangga,

komunikasi antara Rangga dengan Marja, komunikasi antara Marja dengan

Khan dan Stefan, komunikasi antara Hanum dengan Khan dan Stefan, dan

lain-lain.

Page 90: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa sangat jelas digambarkan

bagaimana umat Islam di tengah wajah minusnya mesti tampil sebagai agen

yang damai, agen yang penuh senyum, saling membantu untuk sesama, dan

yang berbeda keyakinan. Digambarkan bagaimana sosok Fatma Pasha seorang

imigran Turki yang membalas ejekan dari warga Austria (non muslim) dengan

cara yang sangat elegan. Lebih dari itu, film 99 Cahaya Di Langit Eropa juga

menguak Sejarah Peradaban Islam yang sangat berperan di Eropa, Eropa,

tidak hanya kecantikan natural melainkan menyimpan kedalaman Sejarah dan

keunggulan Peradababan. Meskipun terdiri dari berbagai Negara, Ras, dan

Bahasa namun Eropa seakan menjadi sebuah identitas tersendiri bagi siapapun

yang mengenalnya. Segala yang berbau Eropa pasti mengundang decak dan

sambutan waah. Namun, Lagi-lagi Eropa bukan hanya sekedar menara Eiffel,

Eropa bukan hanya sekedar Colloseum atau bahkan juga bukan hanya sekedar

stadion-stadion raksasa milik Liga-Liga Eropa penguasa jagad sepakbola

dunia. Ya, Eropa menyimpan peradaban Islam yang begitu Agung.

Dari hasil penelitian dan penelusuran peneliti dalam analisis narasi

terhadap film 99 Cahaya di Langit Eropa dalam perspektif komunikasi

antaragama dan budaya ini dapat disimpulkan bahwa narasi yang ditampilkan

dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa menurut model analisis narasi Tvzetan

Page 91: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

82

Todorov, dalam film ini memiliki tiga alur waktu cerita, yaitu alur cerita

awal, tengah, dan akhir.

1. Alur awal

Pada bagian ini disajikan situasi dasar yang harus memungkinkan

pembaca atau penonton memahami adegan-adegan selanjutnya. Di bagian

pendahuluan ini harus berisi cerita yang dapat menarik minat penonton

untuk melihat adegan selanjutnya. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa,

pada alur awalnya diceritakan dari tempat dimana jejak-jejak perjuangan

Islam oleh para shuhadah untuk Agama ini, di Negara-negara yang agama

Islam masih bersimbol “teroris”. Merasakan indahnya menjadi agen

muslim, Yang dapat dihargai oleh agama lain di Negara-negara Eropa

sana. Bukan tentang pedang yang di angkat di tangan, bukan tentang suara

lantang mengancam untuk mencoba membenarkan. Tapi dengan senyum

keihlasan memberi dan menerima tanpa membedakan siapa kamu? Apa

Agamamu? Dan dari mana Negaramu? Dengan rasional dan emosi yang

lembut. Tentang tingkah laku dan perangai yang baik sehingga mampu

memberikan cahaya bagi lorong-lorong gelap di lingkungan sekitar.

2. Alur Tengah

Alur tengah merupakan lanjutan dari bagian pendahuluan. Pada

bagian tengah ini mulai muncul konflik antara tokoh-tokoh dalam cerita.

Bagian ini juga mencakup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan

ketegangan, atau menggawatkan komplikasi yang berkembang dari situasi

asli. Dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa, yang merupakan bagian alur

Page 92: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

83

tengah cerita yang menceritakan tentang toleransi antarsesama dan antar

umat beragama. Toleransi adalah sikap dan perbuatan yang melarang

adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak

dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Salah satunya

adalah toleransi beragama. Terlepas dari masalah toleransi yang di ulas

pada Film 99 Cahaya di langit Eropa yang paling berkesan adalah

melihat titik-titik cahaya di Eropa , Subhanallah itu sangat mengagumkan

akan keberasan Agama Islam. Langkah kaki dan hidayah-hidayah yang

masuk seperti tak menyangka bahwa itu nyata adanya.

3. Alur Akhir

Alur akhir adalah titik klimaks dari konflik yang terjadi di dalam

cerita film. Pada bagian ini juga terjadi peleraian dan jalan keluar dari

konflik yang terjadi. Bagian ini juga merupakan titik di mana para

penonton terangsang untuk melihat seluruh makna dari cerita. Dalam film

99 Cahaya di Langit Eropa, Akhir dari perjalanan tinggal di Eropa selama

3 tahun adalah arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya

mereka menemukan banyak hal lain yang jauh lebih menarik dari sekedar

Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San

Siro, Colloseum Roma, atau gondola gondola di Venezia. Pencarian jati

diri yang telah mengantarkannya pada daftar tempat-tempat ziarah baru di

Eropa. Hanum dan suaminya tak menyangka Eropa sesungguhnya juga

menyimpan sejuta misteri tentang Islam. Perjalanannya menjelajah Eropa

adalah sebuah pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah

Page 93: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

84

dipancarkan oleh Islam, mengantarkannya pada titik awal pencarian

makna dan hidup, Makin mendekatkan pada sumber kebenaran abadi yang

Maha sempurna.

Berdasarkan hasil analisis peneliti, bahwa analisis narasi terhadap

film 99 Cahaya di Langit Eropa berdasarkan model analisis narasi tiga

alur, maka cerita dalam film ini terdiri atas alur awal, tengah, dan akhir.

Ketiga alur tersebut sangat sesuai jika dikaitkan dengan bentuk aktor

komunikasi antaragama dan budaya. Alur awal, tengah, dan akhir film ini

setelah dikaitkan dengan bentuk aktor komunikasi antaragama dan budaya,

maka dalam ketiga alur tersebut setidaknya terdapat lima bentuk aktor

komunikasi antaragama dan budaya. Kelima bentuk aktor komunikasi itu

adalah: 1. komunikasi antara kelompok etnis yang berbeda; 2. komunikasi

antara kelompok agama yang berbeda; 3. komunikasi antara subkultur

yang berbeda; 4. komunikasi antara suatu subkultur dengan kultur yang

dominan; dan 5. komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda. Kelima

model komunikasi antaragama dan budaya tersebut tergambar dengan jelas

dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa dilihat dari dialog para tokoh

pemerannya.

B. Saran

Saran yang ingin disampaikan mengenai film ini adalah:

1. Saat menonton sebuah film dibutuhkan sikap kritis untuk tidak hanya

menerima cerita yang disuguhkan dengan apa adanya penonton harus lebih

aktif dalam menggali pesan-pesan yang tersirat dalam sebuah cerita atau

Page 94: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

85

adegan sehingga penonton tidak hanya menjadi korban cerita tetapi dapat

aktif memahami pesan komunikatif yang disampaikan melalui film

tersebut.

2. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca

khususnya penulis sendiri. Karena sebagai umat muslim setidaknya skripsi

ini bisa menjadi sumber ilmu pengetahuan tentang peradaban-peradaban

Islam di belahan dunia lain, dimana kita sendiri belum mampu

mengetahuinya kecuali dengan ilmu pengetahuan dan berbagai sumber.

Page 95: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

DAFTAR PUSAKA

A Devito, Joseph. Komunikasi Antarmanusia, (Tangerang: Karisma Publishing Group 2011).

Bakry, Hasbullah. Ilmu Perbandingan Agama (Jakarta: PT. Bumi Restu, 1986).

Branston, Gill and Stafford,Roy. The Media Student’s Book (London dan New York: Routledge, 2003).

______ . The Media Student’s Book, (London dan New York: Routledge, 2003).

David, Bordwell and Kristin, Thompson. Film Art an Introduction, Fourth Edition (Singapore: McGraw-Hill Companies Inc, 2006).

Faisal Bakti, Andi. Communication and Family Planning in Islam in Indonesia: South Sulawesi Muslim Perceptions of Global Development Program (Jakarta: INIS, 2004).

Irawan, Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Suatu teknik penelitian bidang kesejahteraan sosial dan ilmu sosial lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004).

J. Moeleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002).

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997).

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Rosda, 2008).

______ . Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003).

Pranajaya, Film dan Masyarakat; Sebuah pengantar (Jakarta: Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, 1992).

Pratista, Himawan, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008).

Pratista, Himawan. Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), cet. Ke-1.

Ryan Mayer, Islam di Spanyol (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI 2011).

Sobur, Alex. Analisis Teks Media-Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, dan Analisis Framing (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2001).

Page 96: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

________ , Semiotika Komunikasi (Bandung: PT. Penerbit Remaja Rosdakarya 2006).

Sumarno, Marseli. Dasar-Dasar Apresiasi Film (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005.

Sunarwinadi Ilya, Komunikasi Antar Budaya (Jakarta:UI, 2009).

Thwaites,Tony. dkk, Introducing Cultural and Media Studies (Yogyakarta: Jalasutra, 2009).

W. Creswell, John. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010).

Wawancara via telfon dengan Rangga Almahendra penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa, Jakarta 25 oktober 2014

Website

www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/13/11/30/mx1b34-film-99-cahaya-di-langit-eropa-sarat-syiar-islam

Http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teologikatolik .

erlina-erlins.blogspot.com/2010/11/kehidupan-umat-muslim-di-negara-eropa.html

genrambai.blogspot.com/2013/12/review-film-99-cahaya-di-langit-eropa.html

Http://www.padmabhuana.com/Evolusi-Agama-Hindu-di-India-dan-budayanya.html.

http://sastra-sastradanseni.blogspot.com/2011/03/metode-penelitian-sastra-disusun-oleh.html,

sofia-zhanzabila.blogspot.com/2013/12/kesan-sehabis-menonton-film-99-cahaya.html

Http://en.wikipedia.org/wiki/File:Tzvetan_Todorov-Strasbourg_2011_%283%29.jpg, diakses

Page 97: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

Hasil wawancara dengan penulis novel / penulis naskah, Bapak Rangga Almahendra via telfon

1. Dari mana ide atau gagasan bapak untuk membuat novel 99 Cahaya di Langit Eropa?

99 Cahaya di Langit Eropa itu di dapat dari pengalaman pribadi mereka (Rangga

Almahendra dan Hanum salsabiel Rais) selama tinggal di Austria yang kurang

lebih tiga setengah tahun, banyak sekali pengalaman berharga selama mereka

tinggal di Eropa yang sayang sekali jika disimpan sendiri , maka dari itu mereka

membuat novel 99 Cahaya di Langit Eropa ini untuk dibagi kepada masyarakat

Indonesia. Yang idenya itu mereka ingin sekali menyampaikan tentang The

voice of modern Islam agar suara islam yang cinta damai yang Rahmatan

lilalamin juga senantiasa bisa di suarakan, bukan hanya islam yang radikal atau

garis keras saja yang di beri kesempatan di media.

2. Mengapa novel ini di beri judul 99 Cahaya di Langit Eropa?

99 Cahaya di Langit Eropa terkait dengan Asmaul Husna yang juga terdiri dari 99

nama-nama ALLAH yang menjadi simbol kesempurnaan islam. Yang lebih

penting 99 Cahaya di Langit Eropa bukan hanya cerita rangga dan hanum, tapi

ingin menyampaikan bahwa film ini ingin mewakili suara 99 persen muslim yang

cinta damai. Selama ini yang sering di ekspose di media mungkin hanya satu

persen atau bahkan kurang muslim yang identik dengan radikalisme atau

kekerasan. Sementara 99 muslim yang cinta damai tidak dikasih kesempatan

untuk bersuara. Oleh karna itu mereka menulis buku 99 cahaya di Eropa ini ingin

menyuarakan suara-suara muslim di belahan dunia, bahwa agama Islam bukanlah

teroris melaikankan agama yang cinta damai Rahmatan lilalamin.

Page 98: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

3. Pesan apa yang ingin disampaikan dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa?

Pesan utama dari film ini adalah ajakan untuk menjadi agen muslim yang baik be

a good agen of muslim yang intinya bahwa agen muslim yang baik itu adalah

orang muslim yang selalu memberi manfaat untuk sekitarnya memberi berkah

untuk sekitarnya, dan juga bisa menjadi jembatan atas segala perbedaan. Agen

muslim yang senantiasa menunjukan karya dan prestasi dimanapun dia berada.

Bahwa seorang muslim itu bukan hanya dia harus mempunyai iman tapi yang

lebih penting amalan, bahwa islam itu bukan tentang jalan yang di pilih tapi juga

tentang jejak yang harus di tinggalkan di lingkungannya.

4. Bagaimana kehidupan msyarakat muslim di eropa?

Kehidupan muslim di eropa sendiri saat ini yang sedang marak yaitu Islamo fobia,

Islamo fobia itu adalah ketakutan terhadap agama Islam. Ini ada banyak sebab

salah satunya mungkin warisan dulu selama ribuan tahun perang salib, terus

kemudian sekarang di media-media radikalisme ada di mana-mana sehingga

sebagian masyarakat Eropa memang agak “Takut” terhadap Islam/ muslim. Dan

sayangnya itu terjadi bukan hanya di Eropa tapi di seluruh dunia juga sama.

media-media Indonesia pun sekarang sangat genjar sekali memberitakan berita-

berita yang menyudutkan umat Islam. Jadi saya rasa memang kita sebagai umat

muslim perlu berbicara lebih dengan karya bukan dengan pedang. menunjukan

pada dunia bahwa Islam itu Rahmatan lilalamin.

Page 99: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan

5. Faktor apa yang membuat wanita sulit mendapatkan pekerjaan di Eropa selain karena

memakai hijab?

Sebenarnya bukan hanya kesulitan karna memakai hijab, tapi memang selama ini

klo di Eropa prinsip yang di pakai adalah profesionalisme. jadi mereka itu lebih

melihat pada karya atau prestasi bukan di lihat dari mana atau karna memakai

hijab atau tidak. Tapi memang ada pandangan di Eropa ini kalau perempuan

berhijab itu identik dengan klo bahasa jawanya itu “asah-asah lalu momong

bocah” hanya menjadi konco wingking dibelakang saja, jadi memang dunia

muslimah itu di anggap sebagai dunia yang dekat dengan konco wingking itu

teman yang di belakang tidak pernah yang di depan untuk berkarya atau

berprestasi. Itu yang membuat beberapa dari mereka yang sulit mencari pekerjaan.

Page 100: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Page 101: ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT …...ANALISIS NARASI FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan