narasi sai
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan pilar ketiga Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional yaitu Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik, sejak tahun 2005 Depdiknas mewujudkannya dalam program pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen secara terintegrasi. Sangat disadari bahwa data perencanaan hingga pelaporan keuangan dan aset yang ada saat ini seolah-olah saling terpisah yang seyogyanya data tersebut merupakan bagian terintegrasi serta tidak terpisahkan satu dengan lainnya.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan (SIMKEU) menjadi tugas Sekretariat Jenderal Depdiknas dalam mewujudkan pilar ketiga kebijakan pembangunan tersebut. Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem berbasis web, berdasarkan sistem aplikasi keuangan Departemen Keuangan, mengintegrasikan semua data yang dibutuhkan dalam rangka mengelola Departemen. Selain untuk memperkecil terjadinya kesalahan manusia (human error), sistem tersebut dapat mengurangi pengulangan kegiatan pencatatan.
Sebagai bagian dari pengembangan sistem tersebut, buku Prosedur Operasi Standar Sistem Informasi Manajemen Keuangan 2008 disusun dengan tujuan agar setiap satuan kerja yang berada di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dapat menjalankan tugas dan fungsi masing – masing sesuai dengan sistem pengelolaan keuangan, mulai dari perencanaan dan penyusunan anggaran hingga pelaporan keuangan dan barang milik negara.
Kepada semua yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku ini, atas nama Menteri Pendidikan Nasional, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga, atas kerja kerasnya. Buku ini dibuat untuk dipergunakan oleh karyawan dan pimpinan di seluruh satuan kerja di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta, 28 Januari 2009
Sekretaris Jenderal,
Prof. Dr. Dodi Nandika
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20091

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
NIP 131127559
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20092

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1Daftar Isi 2BAB I Pendahuluan 4
A. Latar Belakang 4B. Tujuan 4C. Dasar Hukum 5D. Daftar Istilah 6E. Daftar Singkatan 16F. Registrasi Petugas/User 20
1. Penjelasan Umum 202. Lingkup Kerja Petugas/User 213. Prosedur Registrasi User 22
BAB II Prosedur Operasi Standar Sistem Akuntansi Instansi A. Penjelasan Umum 23B. Tujuan 23C. Keluaran 24D. Ketentuan Umum 25E. Aspek Pengendalian Internal 29
BAB III Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAKA. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada
Tingkat UAKPA32
1. Prosedur Pencatatan DIPA/DIPA Revisi, Estimasi Pendapatan, Realisasi Belanja, PNBP, Penyetoran UP, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Aset Tetap melalui Penerimaan ADK BMN, Pengembalian Belanja, dan Realisasi PHLN
32
2. Prosedur Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset Tidak Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga
36
3. Prosedur Rekonsiliasi Internal SAK – SIMAK BMN 394. Prosedur Rekonsiliasi dengan KPPN 405. Prosedur Pengiriman Laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1 416. Prosedur Tutup Tahun pada UAKPA 41
B. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPPA-W
43
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA pada UAPPA-W 432. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb 443. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1 444. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-W 45
C. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPPA-E1
46
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA/UAPPA-W pada 46
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20093

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
UAPPA-E12. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan DAPK 473. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA 474. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-E1 48
D. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan/SAK Pada Tingkat UAPA
49
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPA-E1 pada UAPA 492. Prosedur Rekonsiliasi UAPA dengan DAPK 503. Prosedur Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK 504. Prosedur Tutup Tahun pada UAPA 51
BAB IV Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMNA. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada
Tingkat UAKPB53
1. Prosedur Pencatatan Saldo Awal 532. Prosedur Pencatatan Transaksi Perolehan BMN 543. Prosedur Pencatatan Transaksi Perubahan BMN 554. Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset 575. Prosedur Pencatatan Transaksi Penghapusan BMN 586. Penghentian BMN dari Penggunaan 607. Prosedur Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan
(KDP)61
8. Pencatatan Perolehan BMN yang Berasal Dari PHLN 629. Prosedur Rekonsiliasi SIMAK BMN dengan SAK 63
10. Prosedur Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL 6411. Prosedur Pengiriman Data UAKPB Ke UAPPB-W/E1 6512. Prosedur Pengiriman Data SIMAK BMN Ke UAKPA 65
B. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-W
66
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPB Pada UAPPB-W 662. Prosedur Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN 673. Prosedur Pengiriman Data UAPPB-W Ke UAPPB-E1 68
C. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-E1
69
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP Pada UAPPB-E1
69
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN 703. Prosedur Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-E1
Ke UAPB70
D. Prosedur Penyusunan Laporan BMN/SIMAK BMN Pada Tingkat UAPPB-E1
72
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPB-E1 Pada UAPB 722. Prosedur Rekonsiliasi UAPB dengan DJKN 733. Prosedur Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPB Ke
DJKN73
BAB V Penutup 74Lampiran Bagan Arus ProsedurPROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
4

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
Lampiran Matriks Prosedur
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20095

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Reformasi di bidang keuangan ditandai dengan diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
dan Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, dengan harapan
sistem pengelolaan keuangan Negara dapat lebih efisien dan efektif
serta tercapainya transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Pengelolaan anggaran merupakan salah satu kegiatan administrasi
utama dalam kepemerintahan yang menuntut prinsip tata kelola yang
baik dan mengharuskan setiap organisasi melakukan pelaksanaan
anggaran dengan baik dan benar, sehingga setiap kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan. Selain itu, optimalnya
suatu pengelolaan anggaran juga ditentukan oleh bagaimana
pengguna anggaran mentaati ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan.
Pengelolaan anggaran yang tepat dan cepat, bukanlah tugas yang
mudah bagi Depdiknas yang memiliki skala organisasi yang besar,
sebaran geografis yang luas dan kewenangan perbendaharaan yang
terdesentralisasi dangan jumlah kantor/satuan kerja yang banyak dan
tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah satker dan anggaran yang
besar tersebut, memerlukan sistem pengelolaan anggaran yang
mampu mendukung pelaksanaan kegiatan dan pencapaian sasaran
organisasi setiap satuan kerja secara cepat, tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20096

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
Berkaitan dengan latar belakang di atas, Sekretariat Jenderal
menyusun Prosedur Operasi Standar sebagai pedoman bagi para
pengelola anggaran sehingga dalam pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya dapat memahami prosedur yang harus dilaksanakan.
B. TUJUAN
Prosedur Operasi Standar ini bertujuan:
1. Memberikan pemahaman yang sama bagi pejabat dan para
pengelola anggaran dan pelaporan keuangan pada Kantor/Satuan
Kerja di Lingkungan Depdiknas;
2. Menciptakan pengelolaan anggaran yang tepat waktu, akurat,
transparan, akuntabel, efisien dan efektif;
3. Mendukung terwujudnya good governance dan clean governance
yaitu terciptanya birokrasi yang baik, bersih dan bebas dari
korupsi.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20097

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
C. DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
8. Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 tentang
Bagan Akun Standar;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan,
dan pemindahtanganan BMN;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang
Penggolongan & Kodefikasi BMN;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007, tentang
Penatausahaan BMN;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.06/2008 tentang
Penilaian Barang Milik Negara;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20098

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21 tahun 2007
tentang Unit Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Di Lingkungan
Departemen Pendidikan Nasional;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2008
tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Di
Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional;
17. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran
Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
18. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-24/PB/2006 tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
19. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-38/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Konstruksi Dalam
Pengerjaan;
20. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-40/PB/2006 tentang Pedoman Akuntansi Persediaan;
21. Keputusan Menteri Keuangan nomor 01/KM.12/2001 tentang
Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam
Sistem Akuntansi Pemerintah;
D. DAFTAR ISTILAH
Dalam Prosedur Operasi Standar ini yang dimaksud dengan :
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya
disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
negara yang disetujui oleh DPR.
2. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK, adalah
arsip data berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya
yang berisikan data transaksi, data buku besar, dan/atau data
lainnya.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/20099

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disingkat BLU,
adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas, yang pengelolaan
keuangannya diselenggarakan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah terkait.
4. Bagan Akun Standar, yang selanjutnya disingkat BAS, adalah
daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan disusun secara
sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan
pemerintah.
5. Bank Penata Usaha Dalam Negeri yang selanjutnya disebut
Bank adalah Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh PA/KPA
untuk mengelola dana hibah yang diterima.
6. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan
lainnya yang sah.
7. Bendahara Penerimaan, adalah seseorang yang diangkat oleh
Menteri yang diserahi tugas menerima, menyimpan, menyetorkan
uang atau surat berharga, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang Negara yang ada dalam
penguasaannya.
8. Bendahara Pengeluaran, adalah seseorang yang diangkat oleh
Menteri yang diserahi tugas menerima, menyimpan, membayar
uang atau surat berharga, menatausahakan dan
mempertanggung-jawabkan uang Negara yang ada dalam
penguasaannya.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200910

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
9. Bendahara Umum Negara adalah Pejabat yang diberi tugas
untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
10. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang
menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca,
dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai.
11. Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
12. Daftar BMN Ekstrakomptabel, adalah daftar BMN berupa aset
tetap yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi.
13. Daftar BMN Intrakomptabel, adalah daftar BMN berupa aset
tetap yang memenuhi kriteria kapitalisasi dan seluruh BMN yang
diperoleh sebelum berlakunya kebijakan kapitalisasi, dan BMN
yang diperoleh melalui transaksi Transfer Masuk/Penerimaan dari
pertukaran/Pengalihan Masuk serta BMN yang dipindahbukukan
dari Daftar BMN Ekstrakomptabel pada saat nilai akumulasi biaya
perolehan dan nilai pengembangannya telah mencapai batas
minimum kapitalisasi.
14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut
DIPA, adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat
oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh Direktur
Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan berfungsi
sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan serta
dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah;
15. Daftar Kegiatan adalah daftar kegiatan yang dinyatakan layak
dan siap oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200911

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
Nasional/Kepala Bappenas dan telah mendapatkan indikasi
komitmen pendanaan dari calon PHLN atau PPLN.
16. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Depdiknas yang dilaksanakan
oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua
penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk
instansi vertikal pusat di daerah;
17. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN
yang dilaksanakan oleh Daerah yang mencakup semua
penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas
Pembantuan.
18. Data transaksi BMN adalah data berbentuk jurnal transaksi
perolehan, perubahan, dan penghapusan BMN yang dikirimkan
melalui media ADK setiap bulan oleh petugas Unit Akuntansi
Kuasa Pengguna Barang kepada petugas Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran di tingkat satuan kerja.
19. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah.
20. Dinas Kabupaten/Kota adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang mengelola Tugas Pembantuan dari APBN Depdiknas;
21. Dinas Propinsi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
mengelola Dana Dekonsentrasi dari APBN Depdiknas;
22. Dokumen pelaksanaan anggaran lainnya adalah suatu
dokumen pelaksanaan anggaran yang dipersamakan dengan
DIPA dan disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas
nama Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara;
23. Dokumen Sumber, yang selanjutnya disingkat DS, adalah
dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang
digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data
akuntansi.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
12

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
24. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna
Anggaran/ Pengguna Barang dan oleh karenanya wajib
menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan
untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
25. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari
satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
26. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang
tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan nasional.
27. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu
program.
28. Hibah Luar Negeri adalah penerimaan negara baik dalam
bentuk Devisa dan/atau Devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun
dalam bentuk barang dan/atau jasa termasuk tenaga ahli dan
pelatihan yang berasal dari pemerintah negara asing,
badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah,
badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, yang tidak perlu
dibayar kembali.
29. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Khusus yang
selanjutnya disebut KPPN khusus adalah instansi vertikal di
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah
Direktorat Perbendahraan yang tugas pokoknya adalah
memproses pembayaran yang menggunakan dana pinjaman
dan atau Hibah Luar Negeri khususnya dalam bentuk valuta
asing (Valas).
30. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
13

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran negara;
31. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh
satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil
(sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua
jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
32. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan
oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
sasaran dan tujuan program dan kebijakan.
33. Kementerian Keuangan adalah Kementerian Negara yang
dipimpin oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang
keuangan negara.
34. Kementerian Negara adalah organisasi dalam Pemerintahan
Republik Indonesia yang dipimpin oleh menteri untuk
melaksanakan tugas Pemerintahan dalam bidang tertentu.
35. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah Pendekatan
penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan
keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam
perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan
mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang
bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam
prakiraan maju.
36. Kodefikasi Barang adalah pemberian kode Barang Milik Negara
sesuai dengan penggolongan masing-masing Barang Milik
Negara.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200914

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
37. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah Kepala Kantor Satuan Kerja yang ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional selaku Pengguna Anggaran;
38. Laporan Arus Kas, yang selanjutnya disingkat LAK, adalah
laporan yang menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas
selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan
aktifitas operasi, investasi aset non-keuangan, pembiayaan, dan
non-anggaran.
39. Laporan BMN adalah laporan yang menyajikan posisi BMN
pada awal dan akhir suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi
selama periode tersebut.
40. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban
satker atas pelaksanaan APBN berupa Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan. Prosedur
Pelaporan Keuangan ini merupakan muara dari proses
perencanaan dan pelaksanaan anggaran dalam siklus anggaran.
Laporan Keuangan ini disusun dengan berpedoman pada Sistem
Akuntansi Instansi.
41. Laporan Realisasi Anggaran, yang selanjutnya disingkat LRA,
adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/ defisit dan pembiayaan, sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
42. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional selaku Pengguna
Anggaran/Barang;
43. Menteri Keuangan adalah menteri yang bertanggung jawab di
bidang keuangan negara.
44. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi
keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada
tanggal tertentu.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200915

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
45. Notice of Disbursement/Debet Advice yang selanjutnya
disebut NOD/DA adalah bukti transfer dana dari PHLN kepada
penerima dana Hibah/Pihak Ketiga.
46. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK,
adalah seseorang yang ditunjuk untuk atas nama kuasa
pengguna anggaran/pengguna barang, dalam pengelolaan
Administrasi keuangan dan barang, atau yang bertindak untuk
pengadaan Barang dan jasa kantor/Satkernya sehingga
menyebabkan anggaran keluar dari kasnya.
47. Pejabat Perbendaharaan, adalah seseorang PNS yang
diangkat oleh Menteri setiap tahun anggaran untuk mengelola
anggaran APBN kantor/satuan kerja di lingkungan Depdiknas
termasuk kantor/satker yang mengelola dana dekonsentrasi dan
tugas pembantuan (diperjelas)
48. Pejabat perbendaharaan terdiri dari:
a. Pengguna Anggaran;
b. Kuasa Pengguna Anggaran;
c. Pejabat Penandatangan SPM;
d. Pejabat Pembuat Komitmen;
e. Bendahara Penerima;
f. Bendahara Pengeluaran;
g. PUMK
49. Pembayaran Langsung adalah pelaksanaan pembayaran yang
dilakukan oleh PA/KPA kepada pihak yang berhak/rekanan melalui
penerbitan SPM-LS atas nama pihak yang berhak/rekanan;
50. Pembukuan Anggaran adalah Kegiatan pencatatan dokumen
sumber dengan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi Instansi
(SAI) pada unit akuntansi kantor satuan kerja;
51. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
16

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
52. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota,
dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
53. Penandatangan Surat Perintah Membayar, adalah seseorang
yang diangkat oleh Menteri untuk atas nama KPA, untuk
melakukan pengujian SPP dan penandatanganan SPM yang
menyebabkan pengeluaran anggaran.
54. Pencetakan laporan keuangan adalah kegiatan untuk
menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan
pertanggungjawaban maupun manajerial dalam rangka
pengambilan keputusan;
55. Penggolongan adalah kegiatan untuk menetapkan secara
sistematik ke dalam golongan, bidang, kelompok, sub kelompok,
dan sub-sub kelompok Barang Milik Negara.
56. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
57. Program adalah penjabaran kebijakan Kementerian
Negara/Lembaga dalam bentuk upaya yang berisi satu atau
hbeberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang
disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi
Kementerian Negara/Lembaga.
58. Penghapusan BMN
a. Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus BMN
dari pembukuan berdasarkan suatu surat keputusan
pengahapusan oleh instansi yang berwenang;
b. Transfer Keluar, merupakan penyerahan BMN dari hasil
transfer keluar dari unit lain dalam lingkup Pemerintah Pusat
tanpa menerima sejumlah sumber daya ekonomi.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
17

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
c. Hibah (keluar), merupakan penyerahan BMN karena
pelaksanaan hibah, atau yang sejenis ke luar Pemerintah Pusat
tanpa menerima sejumlah sumber daya ekonomi.
d. Reklasifikasi Keluar, merupakan transaksi BMN ke dalam
klasifikasi BMN yang lain. Transaksi ini berkaitan dengan
transaksi Reklasifikasi Masuk.
e. Koreksi Pencatatan, merupakan transaksi untuk mengubah
catatan BMN yang telah dilaporkan sebelumnya.
59. Perolehan BMN
a. Pembelian, adalah terjadinya transaksi pertukaran dengan
penyerahan sejumlah uang untuk memperoleh sejumlah
barang.
b. Transfer Masuk, merupakan perolehan BMN dari hasil transfer
masuk dari unit lain dalam lingkup Pemerintah Pusat tanpa
menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.
c. Hibah, merupakan perolehan BMN dari luar Pemerintah Pusat
tanpa menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.
d. Rampasan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil
rampasan berdasarkan putusan pengadilan.
e. Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan
BMN dari hasil penyelesaian pembangunan berupa
bangunan/gedung dan BMN lainnya yang telah
diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima.
f. Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan BMN dari
hasil pembatalan penghapusan yang sebelumnya telah
dihapuskan/dikeluarkan dari pembukuan.
g. Reklasifikasi Masuk, merupakan transaksi BMN yang
sebelumnya telah dicatat dengan klasifikasi BMN yang lain.
h. Pelaksanaan dari Perjanjian/Kontrak, merupakan barang yang
diperoleh dari pelaksanaan kerja sama pemanfaatan, bangun
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200918

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
guna serah/bangun serah guna, tukar menukar, dan perjanjian
kontrak lainnya.
60. Perubahan BMN
a. Pengurangan, merupakan transaksi pengurangan
kuantitas/nilai BMN yang menggunakan satuan luas atau
satuan lain yang pengurangannya tidak menyebabkan
keseluruhan BMN hilang.
b. Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan BMN
yang dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari
Daftar BMN Ekstrakomptabel ke Daftar BMN Intrakomptabel
atau perubahan nilai/satuan BMN dalam BI Intrakomptabel.
c. Perubahan Kondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi
BMN.
d. Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas, merupakan koreksi
pencatatan atas nilai/kuantitas BMN yang telah dicatat dan
telah dilaporkan sebelumnya.
61. Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD;
62. Perekaman dokumen sumber adalah kegiatan memindahkan
data-data dalam lembaran kertas menjadi data-data elektronik;
63. Perjalanan dinas jabatan merupakan perjalanan dinas dari
Tempat Kedudukan ke tempat yang dituju dan kembali ke Tempat
Kedudukan semula.
64. Perjalanan dinas pindah merupakan perjalanan dinas dari
Tempat Kedudukan ke tempat yang baru berdasarkan surat
keputusan pindah bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan
Pegawai Tidak Tetap beserta keluarganya yang sah.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200919

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
65. Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang
selanjutnya disebut Revisi DIPA adalah perubahan dan/atau
pergeseran rincian anggaran dalam DIPA.
66. Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
selanjutnya disebut Revisi Rincian ABPP adalah
perubahan/pergeseran rincian anggaran menurut alokasi Satuan
Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK) sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Presiden tentang Rincian Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat.
67. Pihak lain adalah instansi/unit organisasi di luar Kementerian
Negara/ Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan
anggaran yang bersumber dari APBN, dan karenanya wajib
menyelenggarakan SAI sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
68. Proses penerimaan data BMN adalah kegiatan
menggabungkan jurnal aset tetap kedalam file tertentu yang siap
diposting menjadi buku besar;
69. Proses pengiriman data adalah kegiatan membentuk data
elektronik untuk dikirim;
70. Proses posting adalah mengubah data-data elektronik
transaksi menjadi data-data elektronik akuntansi, proses
pembentukan buku besar sebagai dasar pembentukan laporan
keuangan dengan mengacu pada jurnal standar;
71. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/sub-sistem
yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.
72. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga yang
selanjutnya disebut RKA-KL adalah dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi program, kegiatan, sasaran, dan
anggaran yang merupakan penjabaran dari rencana kerja
pemerintah dan rencana strategis Depdiknas dalam satu tahun
anggaran;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
20

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
73. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu
program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
74. Satuan Kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna
Barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada
Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau
beberapa kegiatan dari suatu program.
75. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat
SKPD, adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang
bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri dari
Sekretaris Daerah, Dinas Daerah, dan lembaga teknis daerah,
kecamatan, desa, dan satuan polisi pamong praja sesuai dengan
kebutuhan daerah.
76. Sistem Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat SAI,
adalah serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pada Kementerian Negara/ Lembaga.
77. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara, yang selanjutnya
disingkat SAKUN, adalah subsistem Akuntansi Pusat yang
menghasilkan Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara
(KUN).
78. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, yang selanjutnya
disingkat SAPP, adalah serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan Pemerintah Pusat.
79. Sistem Akuntansi Pusat, yang selanjutnya disingkat SiAP,
adalah serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
21

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara.
80. Sistem Akuntansi Umum, yang selanjutnya disingkat SAU,
adalah subsistem Akuntansi Pusat yang menghasilkan Laporan
Realisasi Anggaran Pemerintah Pusat dan Neraca.
81. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara, yang selanjutnya disingkat SIMAK-BMN, adalah
subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang
saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam
rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan
laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
82. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas, efisiensi,
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dan keandalan penyajian laporan keuangan pemerintah.
83. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah.
84. Surat Keterangan Penghentian Pembayaran yang selanjutnya
disebut SKPP adalah surat keterangan tentang terhitung mulai
bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/dikeluarkan oleh
PA/Kuasa PA berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh
Kementerian Negara/Lembaga atau satker yang disahkan oleh
KPPN setempat;
85. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak, yang selanjutnya
disebut SKTJM adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa
segala akibat dari tindakan pejabat/seseorang yang dapat
mengakibatkan kerugian negara menjadi tanggung jawab
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200922

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
sepenuhnya dari pejabat/seseorang yang mengambil tindakan
dimaksud;
86. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM,
adalah dokumen yang diterbitkan oleh PA/KPA atau Pejabat
Pendatangan SPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari
DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan;
87. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP,
adalah dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan
kepada PA/KPA atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi
kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada Pejabat
Penandatangan SPM;
88. Surat Perintah Pembukuan/Pengesahan yang selanjutnya
disebut SP3 adalah Surat Perintah yang diterbitkan oleh KPPN
Khusus selaku kuasa Bendahara Umum Negara (yang
fungsinya dipersamakan dengan SPM/SP2D) kepada BI dan
Satker untuk dibukukan/disahkan sebagai penerimaan dan
pengeluaran dalam APBN atas realisasi penarikan
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) melalui tata cara pembayaran
langsung dan Letter of Credit.
89. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D,
adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa
Bendahara umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas
beban DIPA berdasarkan SPM;
90. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya
SPTB adalah pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat
oleh PA/Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah
tertentu;
91. Transfer lainnya adalah pengeluaran yang berasal dari
anggaran perhitungan dan pembiayaan atas belanja bantuan
sosial yang dilakukan oleh Kementerian Negara/Lembaga.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
23

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
92. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada
daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban
melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya
kepada yang menugaskan.
93. Uang persediaan adalah sejumlah uang yang disediakan untuk
satuan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari
hari;
94. UAPPA-W Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang berada di
Pemerintah Daerah Provinsi yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan keuangan dari seluruh satuan kerja
perangkat daerah yang mendapatkan alokasi dana dekonsentrasi
di wilayah kerjanya.
95. UAPPA-W Tugas Pembantuan adalah unit akuntansi yang
berada di Pemerintah Daerah yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan keuangan dari seluruh satuan kerja
perangkat daerah yang mendapatkan alokasi dana tugas
pembantuan di wilayah kerjanya.
96. Unit Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disingkat UAI, adalah
unit organisasi Kementerian Negara/Lembaga yang bersifat
fungsional yang melaksanakan fungsi akuntansi dan pelaporan
keuangan instansi yang terdiri dari Unit Akuntansi Keuangan dan
Unit Akuntansi Barang.
97. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya
disingkat UAKPA, adalah UAI yang melakukan kegiatan akuntansi
dan pelaporan tingkat satuan kerja.
98. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang, yang selanjutnya
disingkat UAKPB, adalah Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Barang
yang memiliki wewenang mengurus dan/atau menggunakan
BMN.
99. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, yang
selanjutnya disingkat UAPPA-E1, adalah UAI yang melakukan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
24

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang
seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA
yang langsung berada di bawahnya.
100. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah, yang
selanjutnya disingkat UAPPA-W, adalah UAI yang melakukan
kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang
seluruh UAKPA yang berada dalam wilayah kerjanya.
101. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang
selanjutnya disingkat UAPPB-E1, adalah unit akuntansi BMN pada
tingkat Eselon I yang melakukan kegiatan penggabungan
laporan BMN dari UAPPB-W, dan UAKPB yang langsung berada di
bawahnya yang penanggung jawabnya adalah pejabat Eselon I.
102. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah, yang
selanjutnya disingkat UAPPB-W, adalah unit akuntansi BMN pada
tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai
UAPPB-W dan melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN
dari UAKPB, penanggung jawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah
atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W.
103. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran, yang selanjutnya
disingkat UAPA, adalah UAI pada tingkat Kementerian
Negara/Lembaga (Pengguna Anggaran) yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh
UAPPA-E1 yang berada di bawahnya.
104. Unit Akuntansi Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat
UAPB, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian
Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan penggabungan
laporan BMN dari UAPPB-E1, yang penanggung jawabnya adalah
Menteri/Pimpinan Lembaga.
105. Unit organisasi adalah bagian dari suatu Kementerian
Negara/Lembaga yang bertanggung jawab terhadap
pengkoordinasian dan/atau pelaksanaan suatu program.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
25

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
106. Utang Negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar
pemerintah Pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang
dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab
lainnya yang sah;
107. Verifikasi dokumen sumber adalah kegiatan untuk memastikan
hanya dokumen sumber yang sah, lengkap dan benar yang
direkam dalam aplikasi SAI;
108. Verifikasi laporan keuangan adalah kegiatan untuk
memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan berasal
dari perekaman dokumen sumber yang sah, lengkap dan benar;
109. Verifikasi Register Transaksi Harian (RTH), yaitu kegiatan
untuk memastikan data yang direkam telah sesuai dengan
dokumen sumbernya;
E. DAFTAR SINGKATAN
ABPP = Anggaran Belanja Pemerintah PusatADK = Arsip Data KomputerAPBD = Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahAPBN = Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraAPP = Anggaran Pembiayaan dan PerhitunganATDIKBUD = Atase Pendidikan dan KebudayaanBA = Berita AcaraBA (2) = Bagian AnggaranBALITBANG = Badan Penelitian dan PengembanganBAPP = Bagian Anggaran Pembiayaan dan
PerhitunganBAPP (2) = Berita Acara Penyelesaian PekerjaanBAPPENAS = Badan Perencanaan dan Pembangunan
NasionalBAR = Berita Acara RekonsiliasiBAS = Bagan Akun StandarBAST = Berita Acara Serah TerimaBKPK = Buku Kas Pembantu PengeluaranBKU = Buku Kas UmumBLU = Badan Layanan UmumBMN = Barang Milik NegaraBOS = Bantuan Operasional Sekolah
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200926

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
BPK = Badan Pemeriksa KeuanganBUN = Bendahara Umum NegaraCaLK = Catatan Atas Laporan KeuanganDAK = Dana Alokasi KhususDAPK = Direktorat Akuntansi dan Pelaporan KeuanganDASK = Dokumen Anggaran Satuan KerjaDAU = Dana Alokasi UmumDBKP = Daftar Barang Kuasa PenggunaDBL = Daftar Barang LainnyaDBPP = Daftar Barang Pembantu PenggunaDBPP-E1 = Daftar Barang Pembantu Pengguna Eselon 1DBPP-W = Daftar Barang Pembantu Pengguna WilayahDBR = Daftar Barang RuanganDEPDIKNAS = Departemen Pendidikan NasionalDEPKEU = Departemen KeuanganDIKTI = Pendidikan TinggiDIPA = Daftar Isian Pelaksanaan AnggaranDIRJEN = Direktur JenderalDITJEN = Direktorat JenderalDJA = Direktorat Jenderal AnggaranDJKN = Direktorat Jenderal Kekayaan NegaraDJPB = Direktorat Jendral PerbendaharaanDJPK = Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan DJPU = Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang DK = DekonsentrasiDPKN = Direktorat Pengelolaan Kas NegaraDPR = Dewan Perwakilan RakyatDS = Dokumen SumberGUP = Ganti Uang PersediaanHLN = Hibah Luar NegeriIKN = Inventarisasi Kekayaan NegaraINPRES = Instruksi PresidenIRJEN = Inspektur JenderalITJEN = Inspektorat JenderalJARDIKNAS = Jejaring Pendidikan NasionalKAK = Kerangka Acuan KerjaKANWIL = Kantor WilayahKARO = Kepala BiroKASI = Kepala SeksiKASUBAG = Kepala Sub BagianKASUBDIT = Kepala Sub DirektoratKD = Kantor DaerahKDP = Konstruksi Dalam PengerjaanKEPPRES = Keputusan PresidenKIB = Kartu Identitas BarangKP = Kantor Pusat
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200927

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
KPA = Kuasa Pengguna AnggaranKPJM = Kerangka Pengeluaran Jangka MenengahKPKN = Kantor Pemerintah dan Kas NegaraKPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
LelangKPPN = Kantor Pelayanan Perbendaharaan NegaraKUN = Kas Umum NegaraLAK = Laporan Arus KasLAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
PemerintahLBKP = Laporan Barang Kuasa PenggunaLBKP-S = Laporan Barang Kuasa Pengguna
SemesteranLBKP-T = Laporan Barang Kuasa Pengguna TahunanLBPPE1 = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon
1LBPPE1-S = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon
1 SemesteranLBPPE1-T = Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon
1 TahunanLBPPW = Laporan Barang Pembantu Pengguna WilayahLBPPW-S = Laporan Barang Pembantu Pengguna
Wilayah SemesteranLBPPW-T = Laporan Barang Pembantu Pengguna
Wilayah TahunanLBP = Laporan Barang PenggunaLBPS = Laporan Barang Pengguna SemesteranLBPT = Laporan Barang Pengguna TahunanLHI = Laporan Hasil InventarisasiLHOF = Laporan Hasil Opname FisikLKB = Laporan Kondisi Barang L-KDP = Laporan Konstruksi Dalam PengerjaanLKPP = Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
PemerintahLRA = Laporan Realisasi AnggaranMANDIKDASMEN = Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahMENDIKNAS = Menteri Pendidikan NasionalMENKEU = Menteri KeuanganNPWP = Nomor Pokok Wajib PajakNTB = Nomor Transaksi BankNTPN = Nomor Transaksi Penerimaan NegaraNUP = Nomor Urut PendaftaraanP4TK = Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan
PA = Pengguna AnggaranPROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
28

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PERDIRJEN = Peraturan Direktorat JenderalPERMENDIKNAS = Peraturan Menteri Pendidikan NasionalPERPRES = Peraturan PresidenPHLN = Pinjaman/Hibah Luar NegeriPKN = Pengelolaan Kas NegaraPMK = Peraturan Menteri KeuanganPMPTK = Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
KependidikanPNBP = Penerimaan Negara Bukan PajakPNS = Pegawai Negeri SipilPOK = Petunjuk Operasional KegiatanPOS = Prosedur Operasi StandarPP = Peraturan PemerintahPPh = Pajak PenghasilanPPHLN = Pemberi Pinjaman Hibah Luar NegeriPPK = Pejabat Pembuat KomitmenPPN = Pajak Pertambahan NilaiPUMK = Pemegang Uang Muka KegiatanPUSTEKKOM = Pusat Teknologi Komunikasi dan Komunikasi
DepartemenRAB = Rencana Anggaran BiayaRABPP = Rencana Anggaran Biaya Pemerintah PusatRAKOR = Rapat KoordinasiRI = Republik IndonesiaRK = Rekening KhususRKA-KL = Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian
Negara/Lembaga
RKP = Rencana Kerja PemerintahRMP = Rupiah Murni PendampingRPJM = Rencana Pemerintah Jangka MenengahRPJP = Rencana Pemerintah Jangka PanjangRTH = Register Transaksi HarianRUH = Rekam, Ubah, HapusSAI = Sistem Akuntansi InstansiSAK = Sistem Akuntansi Keuangan SAKUN = Sistem Akuntansi Kas Umum NegaraSAP = Standar Akuntansi PemerintahSAPP = Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPSK = Satuan Anggaran Per Satuan KerjaSATKER = Satuan KerjaSAU = Sistem Akuntansi UmumSBK = Standar Biaya KhususSBU = Standar Biaya UmumSESJEN = Sekretaris JenderalSETJEN = Sekretariat Jenderal
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200929

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
SiAP = Sistem Akuntansi PusatSIMAK-BMN = Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara
SIMKEU = Sistem Informasi Manajemen Keuangan SK = Surat KeputusanSKB = Surat Keputusan BersamaSKKP = Surat Keputusan Kelebihan PembayaranSKPA = Surat Kuasa Pengguna AnggaranSKPD = Satuan Kerja Perangkat DaerahSKPKPP = Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan
Pembayaran Pajak
SKPP = Surat Keterangan Penghentian PembayaranSKTB = Surat Keterangan telah DibukukanSKTJM = Surat Keterangan Tanggung Jawab MutlakSOP = Standard Operating ProcedureSOR = Statement of ResponsibilitySP2D = Surat Perintah Pencairan DanaSP3 = Surat Perintah Pembukuan dan PengesahanSPK = Surat Perintah KerjaSPK (2) = Surat Perjanjian KerjaSPM = Surat Perintah membayarSPM-GUP = Surat Perintah Membayar Ganti Uang
PersedianSPM-LS = Surat Perintah Membayar LangsungSPM-TUP = Surat Perintah Membayar Tambahan Uang
PersediaanSPM-UP = Surat Perintah Membayar Uang PersediaanSPN = Surat Perbendaharaan NegaraSPP = Surat Permintaan PembayaranSPPD = Surat Perintah Perjalanan DinasSPTB = Surat Pernyataan Tanggung Jawab BelanjaSPWA = Surat Pengganti Withdrawal ApplicationSRAA = Surat Rincian Alokasi AnggaranSSBP = Surat Setoran Bukan PajakSSP = Surat Setoran PajakSSPB = Surat Setoran Pengembalian BelanjaTID = Tunjangan Ikatan DinasTOR = Term of ReferenceTP = Tugas PembantuanTP/TGR = Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
RugiTPLN = Tunjangan Penghasilan Luar NegeriTUP = Tambahan Uang PersediaanTUSI = Tugas dan Fungsi
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200930

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
UAI = Unit Akuntansi InstansiUAKPA = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna AnggaranUAKPB = Unit Akuntansi Kuasa Pengguna BarangUAPA = Unit Akuntansi Pengguna AnggaranUAPPA-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran Eselon 1UAPPA-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran WilayahUAPB = Unit Akuntansi Pengguna BarangUAPPB-E1 = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang
Eselon 1UAPPB-W = Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang
WilayahUDW = Uang Duka WafatUP = Uang PersediaanUPT = Unit Pelaksana TeknisUU = Undang-undangWA = Withdrawal Application
F. PROSEDUR REGISTRASI PETUGAS/USER
1. PENJELASAN UMUM
Registrasi User dilakukan untuk menegaskan posisi petugas-
petugas yang bertanggung jawab atas penggunaan aplikasi
SIMKEU Depdiknas, memberikan jaminan bahwa penggunaannya
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengaturan
entitas akuntansi telah sesuai dengan dokumen resmi yang
dikeluarkan oleh otoritas anggaran yaitu Departemen Keuangan
sebagaimana tercantum dalam DIPA.
Adapun ketentuan yang harus dipenuhi untuk menetapkan
petugas-petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
Aplikasi SIMKEU adalah sebagai berikut:
1.1. Di tingkat Satker, Operator/User aplikasi SIMKEU ditunjuk oleh
masing-masing pimpinan Satker yang terdiri dari : Operator
Komputer, Verifikator dan Validator;
1.2. 5 aplikasi SIMKEU (RKA-KL, DIPA, SPM, SAK, SIMAK BMN) harus
ditangani oleh Operator/User yang berbeda;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200931

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.3. Operator/User yang ditunjuk harus memenuhi kriteria/syarat
berdasarkan ketentuan yang berlaku dan disahkan oleh SK
Sesjen;
1.4. Operator/User yang telah ditunjuk harus melakukan registrasi
sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku;
1.5. Aktivasi User dilakukan oleh Administrator SIMKEU yang
berkedudukan di Biro Keuangan Depdiknas.
2. LINGKUP KERJA PETUGAS/USER
Petugas-petugas yang bertanggung jawab di dalam prosedur
pengelolaan aplikasi SIMKEU Depdiknas adalah: Petugas
Administrasi, Administrator, Help Desk, Operator Komputer,
Verifikator dan Validator. Masing-masing posisi harus menguasai
pengetahuan dasar peng-operasian komputer, dengan tanggung
jawab dan tugas sebagai berikut:
2.1.Petugas Administrasi:
Bertanggung jawab atas semua pekerjaan administratif mulai
dari penerimaan dokumen sumber (termasuk pemeriksaan
kelengkapan dokumen), pengiriman dokumen, pembukuan
dan pengarsipan.
2.2.Administrator:
Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan aplikasi
SIMKEU Depdiknas. Tugas utamanya adalah melakukan
aktivasi atas User Account/Operator berdasarkan daftar
User/Operator yang diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal
Depdiknas serta melakukan perawatan berkala terhadap
Server dan jaringan penunjang SIMKEU Depdiknas.
2.3.Help Desk
Tugas Utamanya adalah mendukung kelancaran implementasi
aplikasi SIMKEU Depdiknas dengan bertindak sebagai sumber
informasi dan solusi atas segala permasalahan/kendala teknis
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200932

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
di dalam peng-operasian Aplikasi SIMKEU Depdiknas sekaligus
melakukan pendokumentasian dan pengklasifikasian
masalah/kendala sebagai bahan Evaluasi.
2.4.Operator Komputer:
Bertanggung jawab atas peng-operasian aplikasi SIMKEU
Depdiknas yaitu: melakukan input data, transfer data manual
menjadi data elektronik, mencetak dokumen dan register,
serta melakukan Back Up data elektronik. Di samping itu juga
melakukan perawatan sarana penunjang, termasuk di
dalamnya perawatan terhadap PC Unit, Printer dan Jejaring.
2.5.Verifikator:
Bertanggung jawab atas konsistensi dan akuntabilitas dari
pengelolaan SIMKEU Depdiknas, termasuk di dalamnya
melakukan pemeriksaan dan penelitian atas kebenaran dan
keabsahan substansi dokumen sumber, konsistensi register
transaksi harian dan semua cetakan hasil transaksi yang
dilakukan oleh Operator Komputer serta melakukan
pemutakhiran data.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200933

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.6.Validator:
Menjalankan fungsi monitoring, verifikasi/evaluasi dan validasi
untuk menjaga kompetensi, akuntabilitas, kemutakhiran dan
transparansi dari pelaksanaan SIMKEU Depdiknas termasuk di
dalamnya: melakukan monitoring terhadap langkah-langkah
yang harus dilalui dan memberikan otorisasi/validasi atas
data/dokumen pendukung yang diperlukan.
3. PROSEDUR REGISTRASI USER:
Registrasi User/Operator dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
3.1. Kepala Satker mengusulkan calon Operator/User SIMKEU,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3.1.1.Kepala Satker menunjuk dan membuat surat usulan
penunjukan Operator/User Aplikasi SIMKEU dan
menyampaikannya kepada Sesjen cq. Biro Keuangan
3.1.2.Calon Operator/User melakukan registrasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Mencantumkan: Nama, NIP, Kode Satker dan Aplikasi
yang ditangani
b. Untuk calon Operator/User yang bukan PNS, NIP
diganti dengan Kode pegawai sementara yang
diterbitkan oleh Kepala Satker
3.2. Aktivasi User Aplikasi SIMKEU oleh Biro Keuangan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut:
3.2.1.Sesjen cq. Bagian Kebendaharaan menerima Surat
Usulan Kepala Satker tentang Penunjukan Operator/User
Aplikasi SIMKEU
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200934

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3.2.2.Sesjen cq. Bagian Kebendaharaan menerbitkan SK
mengenai Penunjukan Operator/User Aplikasi SIMKEU
seluruh Satker di lingkungan Depdiknas
3.2.3.Administrator SIMKEU mencocokan nama User/Operator
Aplikasi SIMKEU di dalam data base dengan yang
tercantum di dalam lampiran SK Sesjen
3.2.4.Administrator SIMKEU melakukan Aktivasi atas
Operator/User Aplikasi SIMKEU yang telah disetujui dan
menyampaikan pemberitahuan kepada Satker yang
bersangkutan untuk melakukan identifikasi ulang
3.3. Operator/User Aplikasi SIMKEU di Satker melakukan identifikasi
ulang
3.4. Operator/User sudah bisa melakukan aktivitasnya
menggunakan aplikasi terkait.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200935

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
BAB II
PROSEDUR OPERASI STANDAR
SISTEM AKUNTANSI INSTANSI
A. PENJELASAN UMUM
Sistem Akuntansi Instansi adalah serangkaian prosedur manual maupun
yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan serta BMN pada Kementerian Negara/Lembaga sebagai
bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dan
penatausahaan BMN. SAI dilaksanakan oleh Kementerian
Negara/Lembaga dengan memproses transaksi keuangan baik arus
uang maupun barang yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan
(SAK) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK BMN).
Sistem Akuntansi Keuangan adalah sub sistem dari Sistem Akuntansi
Instansi yang merupakan serangkaian prosedur yang saling
berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka
menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan Laporan
Keuangan serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku.
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN) adalah sub sistem dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
yang merupakan serangkaian prosedur pengolahan dokumen sumber
dalam rangka menghasilkan informasi yang tepat dan valid untuk
penyusunan neraca dan laporan Barang Milik Negara (BMN) sesuai
dengan peraturan/ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut meliputi
semua laporan barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200936

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan laporan keuangan sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
pelaksanaan anggaran dan kegiatan keuangan Departemen
Pendidikan Nasional, mulai dari Satker hingga tingkat Departemen,
sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan
terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;
2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi
keuangan dan aset BMN Departemen Pendidikan Nasional secara
keseluruhan pada waktu tertentu;
3. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan Departemen
Pendidikan Nasional secara efisien dan akuntabel.
4. Menjaga aset-aset yang dimiliki Departemen Pendidikan Nasional
melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan transaksi keuangan
yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang
diterima secara umum;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200937

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
C. KELUARAN
1. Laporan keuangan yang dihasilkan dari prosedur SAK
adalah:
1.1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang menyajikan informasi
realisasi pendapatan dan belanja, yang dibandingkan dengan
rencana anggarannya dalam 1 periode.
1.2. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
akuntansi dan pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas
dana per periode tertentu.
1.3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang meliputi
penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
2. Laporan BMN yang dihasilkan dari prosedur SIMAK BMN
adalah:
2.1. Daftar BMN meliputi:
2.1.1.Daftar Barang Intrakomptabel yang mencakup BMN yang
memenuhi kriteria kapitalisasi;
2.1.2.Daftar Barang Ekstrakomptabel yang mencakup BMN
yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi;
2.1.3.Daftar Barang Bersejarah yang mencakup BMN yang
dikategorikan barang bersejarah, dibukukan dan
dilaporkan dalam kuantitasnya dan tanpa nilai;
2.1.4.Daftar Barang Persediaan; dan
2.1.5.Daftar Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
2.2. Kartu Inventaris Barang
2.2.1.Kartu Inventaris Barang Tanah;
2.2.2.Kartu Inventaris Barang Bangunan Gedung;
2.2.3.Kartu Inventaris Barang Alat Angkutan Bermotor;
2.2.4.Kartu Inventaris Barang Alat Persenjataan;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200938

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.3. Daftar Barang Lainnya ;
2.4. Daftar Barang Ruangan;
2.5. Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP) meliputi ;
2.5.1.LBKP Intrakomptabel,
2.5.2.LBKP Ekstrakomptabel,
2.5.3.LBKP Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
2.5.4.LBKP Persediaan,
2.5.5.LBKP Barang Bersejarah,
2.5.6.LBKP Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.6. Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah (LBPPW)
2.6.1.LBPPW Intrakomptabel,
2.6.2.LBPPW Ekstrakomptabel,
2.6.3.LBPPW Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
2.6.4.LBPPW Persediaan,
2.6.5.LBPPW Barang Bersejarah,
2.6.6.LBPPW Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.7. Laporan Barang Pembantu Pengguna Eselon I (LBPP-EI)
2.7.1.LBPP-EI Intrakomptabel,
2.7.2.LBPP-EI Ekstrakomptabel,
2.7.3.LBPP-EI Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,
2.7.4.LBPP-EI Persediaan,
2.7.5.LBPP-EI Barang Bersejarah,
2.7.6.LBPP-EI Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.8. Laporan Barang Pengguna (LBP)
2.8.1.LBP Intrakomptabel,
2.8.2.LBP Ekstrakomptabel,
2.8.3.LBP Gabungan, merupakan hasil penggabungan LBKP
Intrakomptabel dan LBKP Ekstrakomptabel,PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
39

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.8.4.LBP Persediaan,
2.8.5.LBP Barang Bersejarah,
2.8.6.LBP Konstruksi Dalam Pekerjaan.
2.9. Laporan Kondisi Barang (LKB).
2.10. Catatan Ringkas BMN.
D. KETENTUAN UMUM
1. Unit akuntansi di lingkungan Depdiknas melaksanakan fungsi
akuntansi dan pelaporan keuangan atas pelaksanaan anggaran
sesuai dengan tingkat organisasinya. Laporan keuangan yang
dihasilkan merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran oleh unit akuntansi tersebut, baik sebagai entitas
akuntansi maupun entitas pelaporan.
2. Untuk kegiatan/program Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan yang dialokasikan oleh Depdiknas kepada pemerintah
daerah, laporan keuangannya merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisah dari laporan keuangan Departemen.
3. Prosedur pelaporan keuangan dimulai dari penerimaan dan verifikasi
dokumen sumber, perekaman transaksi, verifikasi atas perekaman
transaksi, pencetakan laporan, serta pengiriman dan distribusi
laporan.
4. Untuk melaksanakan SAI dibentuk Unit Akuntansi sebagai berikut:
4.1. Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) :
4.1.1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA)
adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan
akuntansi keuangan tingkat satuan kerja.
4.1.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah
(UAPPA-W) adalah unit akuntansi instansi yang
melakukan kegiatan akuntansi keuangan di tingkat
Wilayah.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200940

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
4.1.3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I
(UAPPA-E1) adalah unit akuntansi instansi yang
melakukan kegiatan akuntansi keuangan di tingkat
Eselon I.
4.1.4. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) adalah unit
akuntansi instansi (pengguna anggaran) yang
melakukan kegiatan akuntansi keuangan di tingkat
Kementerian Negara/Lembaga.
4.2. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Barang Milik Negara (SIMAK BMN) :
4.2.1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) unit
akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi
barang pada tingkat satuan kerja;
4.2.2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah
(UAPPB-W) unit akuntansi instansi yang melakukan
kegiatan akuntansi barang di tingkat wilayah;
4.2.3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I
(UAPPB-EI) unit akuntansi instansi yang melakukan
kegiatan akuntansi barang di tingkat Eselon I;
4.2.4. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) unit akuntansi
instansi yang melakukan kegiatan akuntansi barang
tingkat kementerian negara/lembaga.
5. Dokumen sumber yang digunakan untuk penyusunan Laporan
Keuangan adalah:
5.1. Dokumen estimasi pendapatan:
5.1.1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Halaman
IV
5.1.2. Form. 1.4. Uraian Anggaran Pendapatan per Akun
dari RKA-KL dan Revisi
5.2. Dokumen penerimaan anggaran:
5.2.1. Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
41

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
5.2.2. Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
5.3. Dokumen anggaran:
5.3.1. Petunjuk Operasional Kegiatan atau RKA-KL (Form 1.5)
dan Revisi;
5.3.2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Revisi;
5.3.3. Surat Kuasa Pengguna Anggaran (SKPA);
5.4. Dokumen Pengeluaran Anggaran
5.4.1. Surat Perintah Membayar
5.4.2. Surat Perintah Pencairan Dana
5.4.3. Surat Perintah Pembukuan / Pengesahan (SP3);
5.5. Dokumen Sumber lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku:
5.5.1. BA Opname Fisik Persediaan
5.5.2. BA Cash Opname
5.5.3. Laporan Persediaan dan Laporan Hasil Mapping
Persediaan
5.5.4. Daftar PNBP yang belum disetor
5.5.5. Daftar Piutang PNBP, Penjualan Angsuran, TGR, dan
Piutang Lainnya
5.5.6. L-KDP (Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan)
5.5.7. Daftar Aset Tidak Berwujud
5.5.8. Daftar aset tetap yang tidak digunakan/dalam proses
penghapusan
6. Dokumen sumber yang digunakan untuk penyusunan Laporan BMN
adalah:
6.1. Dokumen saldo awal
6.1.1. Laporan BMN sebelumnya;
6.1.2. Buku Inventaris;
6.1.3. Bukti Kepemilikan BMN;
6.1.4. Laporan Hasil Inventarisasi BMN;
6.1.5. DIR, KIB, DIL.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
42

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
6.2. Dokumen perolehan / perubahan / penghapusan:
6.2.1. Berita Acara Serah Terima (BAST) BMN;
6.2.2. Bukti Kepemilikan BMN;
6.2.3. SPM/SP2D;
6.2.4. Faktur Pembelian;
6.2.5. Kuitansi;
6.2.6. Surat Keputusan Penghapusan;
6.2.7. Dokumen Lainnya yang sah.
7. Ketentuan tentang Pengiriman Laporan Keuangan secara
berjenjang:
7.1. Tingkat UAKPA/UAKPB
7.1.1. UAKPA menyampaikan dokumen sumber perolehan Aset
Tetap kepada UAKPB setiap terdapat transaksi perolehan
Aset.
7.1.2. UAKPB mengirimkan ADK aset ke UAKPA sebagai bahan
penyusunan neraca setiap bulan.
7.1.3. UAKPB menyampaikan laporan BMN beserta ADK ke
KPKNL sebagai bahan pemutakhiran data BMN setiap
Semester dan Tahunan.
7.1.4. UAKPB menyampaikan Laporan BMN beserta ADK ke
UAPPB-W untuk digabungkan setiap semester dan
tahunan.
7.1.5. UAKPB Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan menyampaikan Laporan BMN beserta ADK
kepada UAPPB-E1 untuk digabungkan setiap semester
dan tahunan.
7.1.6. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada
peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun
anggaran.
7.1.7. UAKPA menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk
Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dalam PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
43

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
rangka melakukan rekonsiliasi data ke KPPN setiap
bulan. Untuk laporan semesteran dilengkapi dengan
CALK.
7.1.8. UAKPA Kantor Daerah menyampaikan ADK, LRA dan
neraca termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan setiap bulan kepada UAPPA-W untuk
digabungkan setelah dilakukan rekonsiliasi dengan
KPPN. Untuk Semesteran dan tahunan disertai dengan
CaLK.
7.1.9. UAKPA Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan menyampaikan ADK, LRA dan neraca
termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan
setiap bulan kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan
setelah dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN. Untuk
Semesteran dan tahunan disertai dengan CaLK.
7.2. Tingkat UAPPA-W/UAPPB-W
7.2.1. UAPPB-W menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-W
setiap semester dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi
dengan UAPPA-W.
7.2.2. UAPPB-W melakukan rekonsiliasi data BMN dengan
Kanwil DJKN setiap semester dan tahunan.
7.2.3. UAPPB-W menyampaikan ADK transaksi BMN dan
laporan BMN ke UAPPB-E1 untuk digabungkan di tingkat
eselon I setiap semester dan tahunan.
7.2.4. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada
peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun
anggaran.
7.2.5. UAPPA-W menyampaikan ADK termasuk Bagian
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan setiap bulan ke
Kanwil DJPB cq. Bidang AKLAP, dan menyampaikan LRA
dan Neraca beserta ADK setiap triwulan dalam rangka PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
44

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
rekonsiliasi tingkat wilayah. Untuk laporan semesteran
dilengkapi dengan CALK.
7.2.6. UAPPA-W menyampaikan LRA, Neraca dan ADK termasuk
Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan secara
triwulanan kepada UAPPA-E1 untuk digabungkan di
tingkat eselon I. Untuk laporan semesteran dilengkapi
dengan CALK.
7.3. Tingkat UAPPA-E1/UAPPB-E1
7.3.1. UAPPB-E1 melakukan rekonsiliasi data BMN Eselon I
dengan DJKN setiap semester dan tahunan.
7.3.2. UAPPB-E1 menyampaikan laporan BMN kepada UAPPA-
E1 setiap semester dan tahunan sebagai bahan
rekonsiliasi dengan UAPPA-E1.
7.3.3. UAPPB-E1 menyampaikan ADK dan laporan BMN ke
UAPB untuk digabungkan di tingkat kementerian
negara/lembaga setiap semester dan tahunan.
7.3.4. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada
peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun
anggaran.
7.3.5. UAPPA-E1 menyampaikan LRA, Neraca dan ADK
termasuk BLU dan Bagian Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan setiap triwulan ke UAPA sebagai bahan
penyusunan laporan keuangan tingkat kementerian
negara/lembaga. Untuk laporan semesteran dilengkapi
dengan CALK.
7.3.6. Apabila diperlukan UAPPA-E1 dapat melakukan
rekonsiliasi laporan keuangan tingkat eselon I dengan
DJPB cq. DAPK setiap semester.
7.4. Tingkat UAPA/UAPB
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200945

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
7.4.1. UAPB menyampaikan laporan BMN kepada UAPA setiap
semester dan tahunan sebagai bahan rekonsiliasi
dengan laporan keuangan pada UAPA.
7.4.2. UAPB menyampaikan laporan BMN tingkat kementerian
negara/lembaga ke DJKN setiap semester dan tahunan.
7.4.3. Tenggat waktu penyampaian Laporan mengacu pada
peraturan yang dikeluarkan oleh DJPB pada setiap tahun
anggaran.
7.4.4. UAPA menyampaikan LRA dan neraca anggaran
pembiayaan dan perhitungan ke DJA cq. Direktorat
Anggaran III yang bertindak sebagai Biro Keuangan
Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.
7.4.5. UAPA menyampaikan laporan keuangan beserta ADK
kepada DJPB cq. DAPK termasuk BLU dan Bagian
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan dalam rangka
rekonsiliasi dan penyusunan Laporan Keuangan
pemerintah pusat setiap semester.
8. Ketentuan tambahan untuk SIMAK BMN
8.1. UAKPB menelaah Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) serta
menandatangani Laporan Kondisi Barang (LKB), Kartu
Inventaris Barang (KIB), Daftar Barang Ruangan (DBR), Daftar
Barang Lainnya (DBL) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna
Semester/Tahunan (LBKPS/T);
8.2. Jurnal transaksi BMN disampaikan oleh UAKPB ke UAKPA pada
setiap akhir bulan untuk penyusunan neraca;
8.3. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara
Laporan BMN dengan Laporan Keuangan;
8.4. Menyampaikan LBKPS/T ke UAPPB-W atau UAPPB-E1 untuk
UAKPB Pusat dan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL). UAKPB Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
46

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
selain menyampaikan LBKPS/T ke UAPPB-W
Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan juga menyampaikan LBKPS/T
ke UAPPB-E1 pada kementerian negara/lembaga yang
mengalokasikan dana dekonsentrasi/tugas pembantuan serta
KPKNL. Untuk penyampaian LBKPT dilengkapi dengan LKB;
8.5. Menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) kepada UAPPB-
W atau UAPPB-E1 untuk UAKPB Pusat dan ke KPKNL;
8.6. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi Laporan BMN
dengan KPKNL setiap semester;
E. ASPEK PENGENDALIAN INTERNAL
Dalam penyelenggaraan Pelaporan Keuangan, pengendalian internal
memegang peranan penting agar dalam pelaksanaan anggaran dapat
efisien dan efektif serta akuntabel, demikian juga untuk kekayaan
negara sehingga dapat diselamatkan dari penggunaan yang tidak
semestinya dan informasi tentang jumlah dan penggunaan uang
tersebut bisa dilaporkan dengan transparan serta akurat dengan
memenuhi dasar akuntabilitas.
Aspek yang harus diperhatikan untuk mencapai standar Akuntabilitas
adalah:
1. Penyusunan Laporan Keuangan dilakukan dengan berpedoman
pada prinsip-prinsip:
1.1. Ketaatan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilakukan sesuai
peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, apabila prinsip akuntansi bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, maka yang diikuti adalah
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
1.2. Konsistensi, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilaksanakan
secara berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200947

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.3. Kemampubandingan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN
menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan
laporan yang dapat dibandingkan antar periode akuntansi.
1.4. Materialitas, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilaksanakan
dengan tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang
mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan.
1.5. Obyektif, yaitu pelaporan keuangan dan BMN dilakukan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
1.6. Kelengkapan, yaitu pelaporan keuangan dan BMN mencakup
seluruh transaksi yang terjadi.
2. Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara:
2.1. Petugas Administrasi adalah petugas yang menerima dan
menyimpan dokumen sumber;
2.2. Petugas Verifikasi adalah petugas yang melakukan verifikasi
dokumen sumber dan RTH;
2.3. Operator Komputer adalah petugas yang melakukan
perekaman dokumen sumber pada Aplikasi SAI;
2.4. Petugas yang menerima, menyimpan, dan menyerahkan
barang-barang negara; (khusus SIMAK BMN)
3. Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan atau
perekaman transaksi adalah dokumen yang sah, mempunyai
elemen data yang lengkap dan benar setelah melalui tahapan
verifikasi;
4. Pelaporan Keuangan dilakukan secara berkala dan berjenjang
dengan mengacu pada Peraturan Perundang-undangan;
5. Rekonsiliasi internal antara Unit Akuntansi Keuangan dan Unit
Akuntansi Barang dilakukan secara berkala (Triwulan) untuk
memastikan bahwa nilai aset tetap pada neraca yang dihasilkan
SAK sesuai dengan nilai BMN yang dihasilkan SIMAK BMN untuk
meningkatkan akurasi laporan keuangan, terutama nilai aset tetap,
pada unit akuntansi yang bersangkutan. PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
48

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
6. Rekonsiliasi realisasi anggaran dengan Bendahara Umum Negara
c.q. KPPN, Kanwil DJPb, DAPK dilakukan secara berkala sesuai
ketentuan yang berlaku dengan tujuan untuk meningkatkan akurasi
laporan keuangan terutama anggaran dan realisasi pendapatan dan
belanja.
7. Inventarisasi atas keberadaan fisik dan kondisi BMN dilakukan
secara berkala (sekurang-kurangnya 1 kali dalam 5 tahun) untuk
memperoleh data jumlah dan nilai BMN yang akurat. Dikecualikan
terhadap BMN yang berupa persediaan dan konstruksi dalam
pengerjaan, pelaksanaan opname fisik setiap tahun.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200949

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200950
Prosedur SAK
(Penyusunan Laporan
Keuangan)
Prosedur SAK
(Penyusunan Laporan
Keuangan)

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK
A. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA
TINGKAT UAKPA
1. Prosedur Pencatatan DIPA/DIPA Revisi, Estimasi Pendapatan,
Realisasi Belanja, PNBP, Penyetoran UP, Kas di Bendahara
Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Aset Tetap
melalui Penerimaan ADK BMN, Pengembalian Belanja, dan
Realisasi PHLN;
Pencatatan Pelaporan Keuangan (SAK) dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
1.1. Petugas Administrasi menerima dan mencatat penerimaan
dokumen sumber dari masing-masing transaksi berikut ini:
2.1.1. Pencatatan DIPA/DIPA Revisi:
a. Diterima dari : Bagian Keuangan;
b. Dokumen Sumber berupa DIPA, POK (RKA-KL/Form
1.5)/Revisi DIPA, Revisi POK;
2.1.2. Pencatatan Estimasi Pendapatan:
a. Diterima dari Bagian Keuangan;
b. Dokumen Sumber berupa DIPA, RKA-KL/Form 1.4;
2.1.3. Pencatatan Realisasi Belanja:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa SP2D (disertai SPM-UP,
SPM-TUP, SPM-GUP, SPM-LS, SPM-GUP Nihil) dan SP3;
2.1.4. Pencatatan PNBP:
a. Diterima dari Bendahara;
b. Dokumen Sumber berupa SSBP;
2.1.5. Pencatatan Penyetoran UP:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200951

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
b. Dokumen Sumber berupa SSBP Penyetoran UP;
2.1.6. Pencatatan Kas Di Bendahara Penerimaan:
a. Diterima dari Bendahara Penerimaan;
b. Dokumen Sumber berupa LKK (dilampiri Rekap PNBP
yang belum disetor ke kas negara) dan Berita Acara
Kas Opname (Khusus untuk penyusunan neraca
awal);
2.1.7. Pencatatan Kas Di Bendahara Pengeluaran:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa Berita Acara Kas Opname
pada Bendahara Pengeluaran per tanggal neraca
awal;
2.1.8. Pencatatan Aset Tetap Melalui Mekanisme Penerimaan
ADK BMN:
a. Diterima dari Penanggung Jawab UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa ADK BMN, Jurnal Transaksi
BMN, dan Register Pengiriman BMN;
2.1.9. Pencatatan Pengembalian Belanja:
a. Diterima dari Bendahara Pengeluaran;
b. Dokumen Sumber berupa SSPB;
2.1.10. Pencatatan Realisasi PHLN:
a. Diterima dari PPK/Unit Pengelola PHLN;
b. Dokumen Sumber berupa SPM/SP2D atau SP3;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen
sumber meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.2.1. Pencatatan DIPA/DIPA Revisi:
a. DIPA telah disahkan oleh BUN cq. DJPb untuk instansi
pusat dan Kepala Kanwil DJPb untuk instansi vertikal.
b. POK/RKA-KL/Form 1.5 telah ditandatangani oleh
KPA/Kepala Kantor/Satker.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200952

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
c. Kelengkapan elemen data SP DIPA: Kode BA, Eselon I
& Satker; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub
Kegiatan; Tanggal & nomor SP; Jumlah nominal.
d. Kelengkapan elemen data DIPA/POK/RKA-KL: Kode
BA, Eselon I, dan Satker; Tahun Anggaran; Jenis
Satker; Klasifikasi Belanja; Kode Wilayah; Kode KPPN;
Jenis Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana;
Cara Penarikan; Fungsi, Sub Fungsi, Program;
Kegiatan, Sub Kegiatan, dan nominal per Akun.
1.2.2. Pencatatan Estimasi Pendapatan :
a. Kesesuaian Salinan DIPA dengan ADK DIPA.
b. DIPA telah disahkan oleh BUN c.q. DJPb untuk
instansi pusat atau Kepala Kanwil DJPb untuk instansi
vertikal.
c. Kelengkapan elemen data SP DIPA: Kode BA, Eselon I
& Satker; Fungsi, Sub Fungsi, Program; Kegiatan, Sub
Kegiatan; Tanggal & nomor SP; Jumlah nominal.
d. Kelengkapan elemen data DIPA/RKAKL : Kode BA,
Eselon I, dan Satker; Tahun Anggaran; Jenis Satker;
Kode KPPN; Kode Akun; nominal per Akun.
1.2.3. Pencatatan Realisasi Belanja:
a. Keabsahan dokumen sumber: SPM telah dicap ”Telah
diterbitkan SP2D tanggal .. nomor ...”
b. Kelengkapan elemen data SP2D : Tanggal, Nomor
dan Jumlah Nominal (dalam Rupiah).
c. Kelengkapan elemen data SPM : Kode Satker; Tahun
Anggaran; Tanggal & Nomor SPM; Cara Pembayaran;
Kode KPPN; Cara Bayar; Jenis Satker; Klasifikasi
Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal Dokumen Anggaran;
Kode Fungsi & Sub Fungsi Program; Kode Wilayah;
Jenis Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana; PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
53

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
Cara Penarikan; Kode Kegiatan, Sub Kegiatan dan
Akun; Jumlah Pengeluaran Akun; Kode BA, Eselon I
dan Akun.
1.2.4. Pencatatan PNBP :
a. SSBP telah disahkan (ditandatangani dan dicap) oleh
Bank Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat
nomor NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)
dan NTB (Nomor Transaksi Bank).
b. Kelengkapan elemen data SSBP meliputi: Kode KPPN
sesuai dengan Kode KPPN pada DIPA; Tanggal dan
nomor SSBP; Kementerian Negara/Lembaga; Unit
Organisasi Eselon I; Satuan Kerja; Lokasi; Jenis Satker
(KP/KD/DK/TP); Nama dan Alamat wajib setor; Akun
Penerimaan dan Uraian Penerimaan (sesuai Bagan
Akun Standar); NTB dan/atau NTPN; Jumlah setoran.
1.2.5. Pencatatan Penyetoran UP :
a. SSBP telah
disahkan (ditandatangani dan dicap) oleh Bank
Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat
nomor NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)
dan NTB (Nomor Transaksi Bank).
b. Kesesuaian data
SSBP meliputi: Kode KPPN sesuai dengan Kode KPPN
pada DIPA; Tanggal dan nomor SSBP;
Kementerian/Lembaga; Unit Organisasi Eselon I;
Satuan Kerja; Lokasi; Jenis Satker (KP/KD/DK/TP);
Nama dan Alamat wajib setor; Akun Penerimaan dan
Uraian Penerimaan (sesuai Bagan Akun Standar);
NTB dan/atau NTPN; Jumlah setoran.
1.2.6. Pencatatan Kas Di Bendahara Penerimaan:
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200954

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
a. LKK telah ditandatangani oleh bendahara
penerimaan dan KPA;
b. Berita Acara kas opname telah ditandatangani oleh
bendahara penerimaan, KPA, dan petugas pemeriksa
kas/inventarisasi;
c. Kelengkapan elemen data LKK berupa Kode Akun;
jumlah nominal (dalam rupiah);
d. Kelengkapan elemen data Berita Acara kas opname
berupa jumlah nominal (dalam rupiah).
1.2.7. Pencatatan Kas di Bendahara Pengeluaran : Berita
Acara Kas Opname telah ditandatangani oleh
Bendahara Pengeluaran dan Pejabat KPA.
1.2.8. Pencatatan Aset Tetap Melalui Mekanisme Penerimaan
Data Elektronik BMN:
a. ADK dapat dibaca dan tidak rusak;
b. Kelengkapan Register Pengiriman BMN meliputi:
Kode Kementerian Negara/Lembaga; Kode Unit
Organisasi Eselon 1; Jenis Satuan Kerja; Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);
Periode pengiriman=tahun anggaran bersangkutan;
Nama file data BMN; Jumlah record pengiriman;
Tanda tangan petugas pengiriman (validasi oleh
penanggung jawab SIMAK BMN);
c. Kelengkapan Jurnal Transaksi BMN meliputi: Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);
Periode pengiriman (bulan dan tahun)=tahun
anggaran bersangkutan; Kode dan nama Akun;
Jumlah debet dan kredit masing-masing kode Akun;
d. Membandingkan nama file pada ADK dengan
Register Pengiriman BMN.
1.2.9. Pencatatan Pengembalian Belanja: PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
55

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
a. SSPB telah dibubuhi tanda tangan dan cap oleh
Bank Persepsi/Kantor Pos & Giro dan telah mendapat
nomor NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)
dan NTB (Nomor Transaksi Bank);
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi:
Kode KPPN sesuai dengan Kode KPPN pada DIPA;
Tanggal dan nomor SSPB; Kementerian
Negara/Lembaga; Unit Organisasi Eselon I; Fungsi,
Sub Fungsi, Program; Kegiatan dan Sub Kegiatan;
Satker; Lokasi; Jenis Satker; Nama dan Alamat wajib
setor; Akun Pengembalian Belanja (sesuai Bagan
Akun Standar); Jumlah rupiah pengembalian per
Akun; Total jumlah rupiah setoran.
1.2.10. Pencatatan Realisasi PHLN:
a. Keabsahan dokumen sumber: SPM telah dicap ”Telah
diterbitkan SP2D tanggal .. nomor ...” dan SPWA/SP3
telah disahkan oleh kepala KPPN VI/Khusus;
b. Kelengkapan elemen data pada SP2D: Tanggal,
Nomor dan Jumlah Nominal (dalam Rupiah);
c. Kelengkapan elemen data SPM: Kode Satker; Tahun
Anggaran; Tanggal & Nomor SPM; Cara Pembayaran;
Kode KPPN; Cara Bayar; Jenis Satker; Klasifikasi
Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal Dokumen Anggaran;
Kode Fungsi & Sub Fungsi Program; Kode Wilayah;
Jenis Pembayaran; Sifat Pembayaran; Sumber Dana;
Cara Penarikan; Kode Kegiatan, Sub Kegiatan dan
Akun; Jumlah Pengeluaran Akun; Kode BA, Eselon I
dan Akun.
d. Kelengkapan elemen data SP3: Kode Satker; Tahun
Anggaran; Tanggal & Nomor SP3; Kode KPPN; Jenis
Satker; Klasifikasi Belanja; Jenis, Nomor & Tanggal PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
56

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
Dokumen Anggaran; Kode Fungsi & Sub Fungsi
Program; Kode Wilayah; Sumber Dana; Cara
Penarikan; Kode Kegiatan, Sub Kegiatan dan Akun;
Jumlah Pengeluaran Akun.
1.3. Apabila di dalam hasil verifikasi masih terdapat kekeliruan
atau kurang lengkap, dokumen dikembalikan kepada pengirim
untuk diperbaiki atau dilengkapi;
1.4. Operator Komputer melakukan perekaman dokumen sumber
ke dalam Aplikasi SAK sesuai dengan jenis transaksi dan
dilanjutkan dengan pencetakan Register Transaksi Harian
(RTH);
1.5. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH. Bila
masih terdapat kekeliruan, maka dilakukan koreksi RTH;
1.5.1.Prosedur Koreksi RTH
a. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan
menuliskan data yang benar pada data yang tercetak
salah menggunakan tanda yang mudah dilihat
(misalnya menggunakan pulpen berwarna);
b. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil
koreksi dan RTH yang telah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan perekaman;
c. Operator Komputer melakukan perekaman atas
data yang telah diperbaiki dalam Aplikasi SAK;
d. Operator Komputer mencetak RTH atas data
yang telah direkam pada Aplikasi SAK.
1.6. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen
sumber yang telah diverifikasi;
1.7. Operator Komputer melakukan Posting ke dalam Buku
Besar.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200957

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2. Prosedur Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP,
Aset Tidak Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Pencatatan Piutang, Persediaan, Aset Tetap, KDP, Aset Tidak
Berwujud, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
2.1. Petugas Administrasi menerima dan mencatat penerimaan
dokumen sumber dari masing-masing transaksi berikut ini:
2.1.1.Pencatatan Piutang:
a. Diterima dari Tertagih/Bendahara/Pengelola Tagihan
b. Dokumen sumber berupa Daftar Saldo TPA yang akan
diterima dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih dari 1
tahun, SKTJM untuk TP/TGR, Daftar Saldo TP/TGR yang
akan diterima dalam jangka waktu 1 tahun atau lebih
dari 1 tahun, Daftar Saldo SPN/SP3N per tanggal
neraca, Daftar Saldo Piutang Bukan Pajak Lainnya.
2.1.2. Pencatatan Persediaan:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Penanggung Jawab
UAKPB/Petugas Pengelola Persediaan;
b. Dokumen Sumber berupa salinan Laporan Persediaan
(LP) dan Laporan Hasil Mapping Persediaan (LHMP);
2.1.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian
Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab
UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa Laporan BMN
(intrakomptabel) dan Neraca SIMAK BMN;
2.1.4. Pencatatan KDP secara Manual:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian
Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab
UAKPB;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200958

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
b. Dokumen Sumber berupa L-KDP dan Neraca SIMAK
BMN;
2.1.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian
Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab
UAKPB;
b. Dokumen Sumber berupa Daftar Aset Tidak Berwujud;
2.1.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
a. Diterima dari Bendahara Barang/Bagian
Perlengkapan/Bagian Umum/Penanggung Jawab
UAKPB
b. Dokumen Sumber berupa Daftar Kontrak Kemitraan
dengan pihak ketiga dan KIB Aset Tetap yang dikelola
oleh mitra kerja.
2.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap dokumen
sumber meliputi hal-hal sebagai berikut:
2.2.1. Pencatatan Piutang:
a. Keabsahan Dokumen Sumber;
b. Identitas wajib pungut sesuai Kartu Identitas yang
masih berlaku;
c. Dasar Penetapan Tertagih;
d. Jumlah pelunasan (dalam Rupiah) dan saldo tagihan
per-tanggal neraca;
e. Pengesahan oleh pejabat pengelola tagihan/piutang.
2.2.2. Pencatatan Persediaan:
a. LP dan LHMP telah ditandatangani oleh Bendahara
Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengelola
Persediaan;
b. Kelengkapan elemen data Laporan Persediaan
meliputi : Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang
bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
59

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
(per Semester); Kode & Uraian sub kelompok barang;
Nilai per sub kelompok barang
c. Kelengkapan elemen data LHMP meliputi: Kode
UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang bersangkutan);
Tahun Anggaran; Periode Pelaporan (per Semester);
Kode dan Nama Akun (sesuai dengan Bagan Akun
Standar); Nilai per kode Akun.
2.2.3. Pencatatan Aset Tetap Secara Manual:
a. Laporan BMN & Neraca telah ditandatangani oleh
Bendahara Barang/Penanggung Jawab
UAKPB/Petugas Pengurus BMN;
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi:
Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang
bersangkutan); Tahun Anggaran; periode pelaporan
(per Semester); Kode dan Uraian Kelompok BMN;
Nilai saldo awal per kelompok; Nilai mutasi per
kelompok; Nilai saldo akhir per kelompok; kebenaran
perhitungan;
c. Membandingkan nilai persediaan per-Akun (belum
definitif) aset tetap pada Neraca SIMAK BMN dengan
nilai saldo akhir per kelompok pada Laporan BMN.
2.2.4. Pencatatan KDP secara Manual :
a. L-KDP yang diterima telah ditandatangani oleh
Kepala Satuan Kerja;
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi :
Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang
bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan
(per Semester); Kode Kementerian Negara/Lembaga;
Kode Unit Eselon I; Kode Wilayah; Kode Fungsi/Sub
Fungsi/Program/Kegiatan; Kode Satker; Kode Aset
KDP; Jumlah saldo awal KDP; Jumlah penambahan PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
60

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
KDP selama periode berjalan; Jumlah pengurangan
KDP yang sudah menjadi aset tetap definitif; Jumlah
saldo akhir KDP; kebenaran perhitungan;
2.2.5. Pencatatan Aset Tak Berwujud:
a. Daftar Aset Tak Berwujud telah ditandatangani oleh
Kepala Satker;
b. Kelengkapan elemen data Daftar Aset Tak Berwujud
meliputi: Kode UAKPB=Kode UAKPA (Satker yang
bersangkutan); Tahun Anggaran; Periode Pelaporan
(per Semester); Kode Kementerian Negara/Lembaga;
Kode Unit Eselon I; Kode Wilayah; Kode Satker; Kode
Aset Tidak Berwujud; Jumlah saldo awal Aset Tidak
Berwujud; Jumlah penambahan Aset Tidak Berwujud
selama periode berjalan; Jumlah pengurangan Aset
Tidak Berwujud; Jumlah saldo akhir Aset Tidak
Berwujud; kebenaran perhitungan.
2.2.6. Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga:
a. Daftar Kontrak Kemitraan yang diterima telah
ditandatangani oleh Kepala Satker;
b. Kelengkapan elemen data Laporan BMN meliputi:
Kode Barang dan nilai aset tetap sesuai dengan yang
tercantum pada KIB Aset Tetap yang bersangkutan
dan kebenaran perhitungan.
2.3. Apabila di dalam hasil verifikasi masih terdapat kekeliruan
atau kurang lengkap, dokumen dikembalikan kepada Pengirim
untuk diperbaiki atau dilengkapi;
2.4. Petugas Verifikasi menyiapkan Formulir Jurnal Aset untuk
masing-masing transaksi :
2.4.1.Pencatatan Piutang: Formulir Jurnal Aset – Piutang untuk
a. Bagian Lancar TPA;
b. Bagian Lancar TP/TGR;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
61

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
c. Piutang PNBP;
d. Piutang Bukan Pajak Lainnya;
e. Piutang TPA yang akan diterima dalam jangka waktu
>1tahun;
f. Piutang Jangka Panjang atas TP/TGR yang akan
diterima dalam jangka waktu >1tahun.
2.4.2.Pencatatan Persediaan: Formulir Jurnal Aset – Persediaan
untuk mencatat saldo Persediaan per-tanggal neraca;
2.4.3.Pencatatan Aset Tetap Secara Manual: Formulir Jurnal
Aset – Tetap untuk mencatat mutasi Aset Tetap;
2.4.4.Pencatatan KDP secara Manual: Formulir Jurnal Aset –
Tetap untuk mencatat mutasi Aset Tetap;
2.4.5.Pencatatan Aset Tak Berwujud: Formulir Jurnal Aset
Tidak Berwujud untuk mencatat mutasi Aset Tidak
Berwujud;
2.4.6.Pencatatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga: Formulir
Jurnal Aset untuk mencatat mutasi Kemitraan dengan
Pihak Ketiga;
2.5. Operator Komputer melakukan perekaman dokumen sumber
ke dalam Aplikasi SAK sesuai dengan jenis transaksi dan
dilanjutkan dengan pencetakan Register Transaksi Harian
(RTH);
2.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH. Bila
masih terdapat kekeliruan, maka dilakukan koreksi RTH.;
2.6.1. Prosedur Koreksi RTH
a. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan
menuliskan data yang benar pada data yang tercetak
salah menggunakan tanda yang mudah dilihat
(misalnya menggunakan pulpen berwarna);
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200962

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
b. Menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH yang
telah dikoreksi kepada operator komputer untuk
dilakukan perekaman;
c. Operator Komputer melakukan perekaman atas data
yang telah diperbaiki dalam Aplikasi SAK;
d. Operator Komputer mencetak RTH atas data yang
telah direkam pada Aplikasi SAK.
2.7. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen
sumber yang telah diverifikasi;
2.8. Operator Komputer melakukan Posting ke dalam Buku
Besar.
3. Prosedur Rekonsiliasi Internal SAK – SIMAK BMN
Rekonsiliasi internal dengan SIMAK BMN dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
3.1. Petugas Administrasi menerima berkas Laporan BMN dari
Penanggung Jawab UAKPB;
3.2. Operator Komputer mencetak semua Laporan SAK dari Aplikasi
SAK;
3.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi Laporan BMN
dengan Laporan SAK dengan:
3.3.1.Membandingkan saldo Aset Tetap dengan Neraca BMN:
a. Bila hasilnya sama langkah selanjutnya adalah
membuat Berita Acara Rekonsiliasi;
b. Bila tidak sama langkah selanjutnya adalah meneliti
saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan;
3.3.2.Melakukan penelitian atas saldo Akun Aset Tetap
sebelum disesuaikan:
a. Bila tidak terdapat saldo Akun Aset Tetap sebelum
disesuaikan, meminta penanggung jawab UAKPB
untuk melakukan pengiriman kembali data BMN;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200963

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
b. Bila ada saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan,
membandingkan RTH Pembelian, Penyelesaian
Pembangunan, dan Pengembangan SIMAK BMN
dengan Buku Besar Aset Tetap dan Belanja Modal
pada SAK;
c. Bila Saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan
merupakan KDP, maka dilakukan prosedur KDP baik
pada UAKPA maupun UAKPB;
d. Bila Saldo Akun Aset Tetap sebelum disesuaikan
bukan merupakan KDP, melakukan koreksi
perekaman data SIMAK BMN pada UAKPB;
e. Bila penelitian telah selesai dilakukan, dilanjutkan
dengan membuat Berita Acara Rekonsiliasi (BAR);
3.4. Petugas Verifikasi menyiapkan BAR Internal SAK dan SIMAK
BMN untuk ditandatangani oleh Penanggung Jawab UAKPA dan
UAKPB;
3.5. Petugas Administrasi mencatat dan menyimpan BAR dalam
Register Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal SAK dan SIMAK
BMN.
4. Prosedur Rekonsiliasi dengan KPPN
Rekonsiliasi UAKPA dengan KPPN dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
4.1. Operator Komputer melakukan back up data, mengirimkan
ADK pengiriman SAK ke KPPN, mencetak LRA dan register
pengiriman Data Akuntansi ke KPPN (untuk divalidasi oleh
penanggung jawab KPA);
4.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register
pengiriman ke KPPN. Setelah ditandatangani oleh petugas
KPPN, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1
Lembar ditinggal di KPPN sebagai Arsip KPPN);
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200964

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
4.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan KPPN:
4.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan
dengan penandatanganan BAR;
4.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data SAK, lakukan perbaikan data;
4.4. Petugas Verifikasi di UAKPA melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
4.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh KPPN
dan menyampaikannya kepada pejabat KPA atau pejabat lain
yang ditunjuk untuk ditandatangani;
4.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat KPA ke KPPN untuk disahkan oleh
pejabat yang menangani Rekonsiliasi di KPPN;
4.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke KPPN.
5. Prosedur Pengiriman Laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1
Pengiriman laporan UAKPA ke UAPPA-W/E1 dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
5.1. Operator Komputer membuat back up data SAK dan mencetak
Laporan Keuangan berupa:
5.1.1.Laporan Realisasi Anggaran;
5.1.2.Neraca;
5.1.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
5.1.4.LRA Belanja;
5.1.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
5.1.6.LRA Pengembalian Belanja;
5.1.7.Untuk Laporan Semesteran, penanggung jawab UAKPA
membuat CaLK dan SOR;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200965

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
5.2. Penanggung Jawab UAKPA melakukan Pengiriman ADK
Laporan Keuangan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak
Register Pengirimannya dengan ketentuan sebagai berikut:
5.2.1.UAKPA Kantor Daerah dikirimkan kepada UAPPA-W
5.2.2.UAKPA Kantor Pusat, Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan dikirimkan kepada UAPPA-E1;
5.3. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan
Keuangan, ADK, CaLK, BAR dan SOR kepada UAPPA-W/E1
(sesuai dengan ketentuan pengiriman laporan keuangan);
5.4. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat pengiriman
Laporan ke dalam register pengiriman data SAK.
6. Prosedur Tutup Tahun pada UAKPA
Tutup Tahun adalah proses pemindahan Saldo Akhir dari tahun
anggaran sebelumnya untuk digunakan sebagai Saldo Awal pada
tahun anggaran berjalan, yang dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
6.1. Petugas Verifikasi memastikan telah adanya back up Data
Laporan Keuangan tahun anggaran X-1 sesuai aplikasi X-1;
6.2. Petugas Verifikasi memastikan validitas back up data Laporan
Keuangan tahun anggaran X-1;
6.3. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan Pengiriman
ADK saldo awal ke UAPPA-W/E1;
6.4. Validator melakukan validasi atas persyaratan proses tutup
tahun;
6.5. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada
aplikasi SAKPA melalui menu Proses\Tutup Tahun;
6.6. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi
SAKPA melalui menu Utility\Back Up;
6.7. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses
tutup tahun, lakukan langkah berikut:
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200966

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
6.7.1.Operator Komputer membatalkan proses tutup tahun
melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;
6.7.2.Operator Komputer melakukan perbaikan data X-1 yang
dimaksud;
6.7.3.Petugas Verifikasi memeriksa data hasil perbaikan dan
menyerahkan kepada penanggung jawab UAKPA untuk
divalidasi;
6.7.4.Penanggung jawab UAKPA memberikan validasi atas
data SAI yang telah diperbaiki;
6.7.5.Operator Komputer melakukan prosedur Pengiriman
Laporan ke UAPPA-W/E1;
6.7.6.Operator Komputer melakukan kembali prosedur tutup
tahun dari langkah 6.1.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200967

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
B. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA
TINGKAT UAPPA-W
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA pada UAPPA-W
1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI
dan Register Pengiriman dari UAKPA, mencatat penerimaan
dokumen sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan
menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada Petugas
Verifikasi;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber
terkait meliputi:
1.2.1.Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu
dokumen sumber harus telah mendapatkan validasi dari
penanggung jawab UAKPA;
1.2.2.Penelitian atas kesamaan kode UAKPA dan periode
pengirim di dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan
Register Pengiriman dari UAKPA;
Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang
tidak sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut
kepada UAKPA terkait untuk diperbaiki dan dikirim
kembali (Ulangi langkah 1.1.);
1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada
aplikasi SAPPA-W, mencetak Register Penerimaannya dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register
Penerimaan Data dan Register Pengiriman Data dari UAKPA
untuk memastikan jumlah data (record) yang diterima sama
dengan jumlah data yang dikirim;
1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data,
menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA terkait
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200968

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
untuk melakukan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah
1.1.);
1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan
kepada Operator Komputer untuk mencetak dokumen
sumber;
1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan
Neraca untuk UAKPA yang bersangkutan dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku
Besar dengan cetakan LRA dan Neraca UAKPA yang diterima
untuk memastikan bahwa angka laporan keuangan sama;
1.6.1.Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAKPA terkait untuk melakukan
perbaikan dan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah
1.1.);
1.6.2.Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan
pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk
melakukan back up data SAI dan Petugas Administrasi
untuk melakukan pengarsipan;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi
SAPPA-W;
1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber
berikut Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.
2. Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb
Rekonsiliasi UAPPA-W dengan Kanwil DJPb dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data SAK, mencetak
LRA, mengirim ADK pengiriman SAK ke Kanwil DJPb dan
mencetak register pengiriman-nya (untuk divalidasi oleh
penanggung jawab UAPPA-W);
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200969

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register
pengiriman ke Kanwil DJPb. Setelah ditandatangani oleh
petugas Kanwil DJPb, register pengiriman diambil kembali
sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di Kanwil DJPb sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan Kanwil DJPb:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, dilakukan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data SAK, lakukan perbaikan Data;
2.4. Petugas Verifikasi di UAPPA-W melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh Kanwil
DJPb dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPA-W atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAPPA-W ke Kanwil DJPb untuk
disahkan oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di Kanwil
DJPb;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke Kanwil
DJPb.
3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1
Pengiriman Laporan UAPPA-W ke UAPPA-E1 dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
3.1. Petugas Administrasi memastikan kelengkapan Laporan
Keuangan dari UAKPA dengan memeriksa Register Pengiriman
dan data yang dikirim;
3.2. Operator Komputer mengkompilasi semua ADK UAKPA ke
dalam Aplikasi SAK, melakukan back up data SAK dan
mencetak Laporan Keuangan berupa:
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200970

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3.2.1.Laporan Realisasi Anggaran;
3.2.2.Neraca;
3.2.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.4.LRA Belanja;
3.2.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.6.LRA Pengembalian Belanja;
3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPPA-W
membuat CaLK dan SOR;
3.4. Penanggung Jawab UAPPA-W melakukan Pengiriman ADK
Wilayah dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak
Register Pengirimannya;
3.5. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan
Keuangan, ADK, CaLK dan SOR kepada UAPPA-E1;
3.6. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat pengiriman
Laporan ke dalam register pengiriman data SAK.
4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-W
4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data
Laporan Keuangan dari UAKPA di bawah wewenangnya;
4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo
Awal dari UAKPA di bawah wewenangnya;
4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data
Laporan Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAKPA;
4.3.1.Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAKPA terkait untuk melakukan
perbaikan data yang dimaksud;
4.3.2.Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari
UAKPA terkait;
4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK
Saldo Awal kepada UAPPA-E1;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200971

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPPA-W melakukan validasi atas
persyaratan proses tutup tahun;
4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada
aplikasi SAPPA-W melalui menu Proses\Tutup Tahun;
4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi
SAPPA-W melalui menu Utility\Back Up;
4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses
tutup tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:
4.8.1.Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-W
melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;
4.8.2.Menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA terkait
untuk melakukan perbaikan pada data yang dimaksud
dan kemudian melakukan kembali proses pengiriman
data dari UAKPA;
4.8.3.Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah
diperbaiki dari UAKPA pada SAPPA-W;
4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.
C. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN/SAK PADA
TINGKAT UAPPA-E1
1. Prosedur Penerimaan Data UAKPA/UAPPA-W pada UAPPA-E1
1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI
dan Register Pengiriman dari UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W,
mencatat penerimaan dokumen sumber di dalam buku
agenda/ekspedisi dan menyampaikan dokumen sumber
tersebut kepada Petugas Verifikasi;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber
terkait meliputi:
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200972

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.2.1.Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu
dokumen sumber harus telah mendapatkan validasi dari
penanggung jawab UAKPA-KP/UAPPA-W;
1.2.2.Penelitian atas kesamaan kode UAKPA-KP/UAPPA-W dan
periode pengirim di dalam ADK dengan Laporan
Keuangan dan Register Pengiriman dari
UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W;
Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang
tidak sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut
kepada UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W terkait untuk
diperbaiki dan dikirimkan kembali (Ulangi langkah 1.1.);
1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada
aplikasi SAPPA-E1, mencetak Register Penerimaannya dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register
Penerimaan Data dan Register Pengiriman Data dari UAKPA-
KP/DK/TP/UAPPA-W untuk memastikan jumlah data (record)
yang diterima sama dengan jumlah data yang dikirim;
1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data,
menyampaikan pemberitahuan kepada
UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W terkait untuk melakukan
pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah 1.1.);
1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan
kepada Operator Komputer untuk mencetak dokumen
sumber;
1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan
Neraca untuk UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-W yang bersangkutan
dan menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku
Besar dengan cetakan LRA dan Neraca UAKPA-KP/DK/TP/UAPPA-
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200973

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
W yang diterima untuk memastikan bahwa angka laporan
keuangan sama;
1.6.1.Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAKPA-KP/DK/TP//UAPPA-W terkait
untuk melakukan perbaikan dan pengiriman ulang ADK
(Ulangi langkah 1.1.);
1.6.2.Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan
pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk
melakukan back up data SAI dan Petugas Administrasi
untuk melakukan pengarsipan;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi
SAPPA-E1;
1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber
berikut Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPPA-E1 dengan DAPK
Rekonsiliasi dengan DAPK dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LRA,
mengirim ADK pengiriman dan mencetak register pengiriman
(divalidasi oleh penanggung jawab UAPPA-E1);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK pengiriman, dan
register pengiriman ke DAPK. Setelah ditandatangani oleh
petugas DAPK, register pengiriman diambil kembali sebagai
arsip (1 Lembar ditinggal di DAPK sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi UAPPA-E1 melakukan Rekonsiliasi dengan
DAPK:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, maka
dilakukan penandatanganan BAR;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200974

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat
kekeliruan pada data SAK, melakukan penelusuran dan
perbaikan Data;
2.4. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer
melakukan penelusuran kesalahan pada data SAK dengan
mencetak SPM/SP2D dan SSBP dari masing-masing UAKPA
sesuai kebutuhan, kemudian meminta UAKPA untuk melakukan
perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui UAPPA-W;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DAPK
dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPA-E1 atau pejabat
lain yang ditunjuk untuk ditandatangani ;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAPPA-E1 ke DAPK untuk disahkan
oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DAPK;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DAPK.
3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA
Pengiriman Laporan UAPPA-E1 ke UAPA dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
3.1. Petugas Administrasi memastikan kelengkapan Laporan
Keuangan dari UAPPA-W dengan memeriksa Register
Pengiriman dan data yang dikirim;
3.2. Operator Komputer mengkompilasi semua ADK ke dalam
Aplikasi SAK, melakukan back up data SAK dan mencetak
Laporan Keuangan berupa:
3.2.1.Laporan Realisasi Anggaran;
3.2.2.Neraca;
3.2.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.4.LRA Belanja;
3.2.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200975

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3.2.6.LRA Pengembalian Belanja;
3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPPA-E1
membuat CaLK dan SOR;
3.4. Penanggung jawab UAPPA-E1 melakukan pengiriman ADK
Eselon 1 dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak
Register Pengirimannya;
3.5. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan
Keuangan, ADK, CaLK dan SOR kepada UAPA;
3.6. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat pengiriman
Laporan ke dalam register pengiriman data SAK.
4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPPA-E1
4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data
Laporan Keuangan dari UAKPA/UAPPA-W di bawah
wewenangnya;
4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo
Awal dari UAKPA/UAPPA-W di bawah wewenangnya;
4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data
Laporan Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh
UAKPA/UAPPA-W;
4.3.1.Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAKPA/UAPPA-W terkait untuk
melakukan perbaikan data yang dimaksud;
4.3.2.Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari
UAKPA/UAPPA-W terkait;
4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK
Saldo Awal kepada UAPA;
4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPPA-E1 melakukan validasi atas
persyaratan proses tutup tahun;
4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada
aplikasi SAPPA-E1 melalui menu Proses\Tutup Tahun;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200976

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi
SAPPA-E1 melalui menu Utility\Back Up;
4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses
tutup tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:
4.8.1.Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPPA-E1
melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;
4.8.2.Menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPA/UAPPA-W
terkait untuk melakukan perbaikan pada data yang
dimaksud dan kemudian melakukan kembali proses
pengiriman data dari UAKPA/UAPPA-W terkait;
4.8.3.Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah
diperbaiki dari UAKPA/UAPPA-W pada SAPPA-E1;
4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200977

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
F. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA TINGKAT
UAPA
1. Prosedur Penerimaan Data UAPPA-E1 pada UAPA
1.1. Petugas Administrasi menerima Laporan Keuangan, ADK SAI
dan Register Pengiriman dari UAPPA-E1, mencatat penerimaan
dokumen sumber di dalam buku agenda/ekspedisi dan
menyampaikan dokumen sumber tersebut kepada Petugas
Verifikasi;
1.2. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas dokumen sumber
terkait meliputi:
1.2.1.Penelitian atas keabsahan dokumen sumber, yaitu
dokumen sumber harus telah mendapatkan validasi dari
penanggung jawab UAPPA-E1;
1.2.2.Penelitian atas kesamaan kode UAPPA-E1 dan periode
pengirim di dalam ADK dengan Laporan Keuangan dan
Register Pengiriman dari UAPPA-E1;
Apabila terdapat kekeliruan atau dokumen sumber yang
tidak sah, mengembalikan dokumen sumber tersebut
kepada UAPPA-E1 terkait untuk diperbaiki dan dikirimkan
kembali (Ulangi langkah 1.1.);
1.3. Operator Komputer melakukan proses Penerimaan Data pada
aplikasi SAPA, mencetak Register Penerimaannya dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas Register
Penerimaan Data dan Register Pengiriman Data dari UAPPA-E1
untuk memastikan jumlah data (record) yang diterima sama
dengan jumlah data yang dikirim;
1.4.1. Jika terdapat perbedaan pada jumlah data,
menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200978

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
untuk melakukan pengiriman ulang ADK (Ulangi langkah
1.1.);
1.4.2. Jika jumlah data sama, menyampaikan pemberitahuan
kepada Operator Komputer untuk mencetak dokumen
sumber;
1.5. Operator Komputer mencetak LRA dan Buku Besar Perkiraan
Neraca untuk UAPPA-E1 yang bersangkutan dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi atas LRA dan Buku
Besar dengan cetakan LRA dan Neraca UAPPA-E1 yang diterima
untuk memastikan bahwa angka laporan keuangan sama;
1.6.1.Bila masih terdapat perbedaan, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait untuk
melakukan perbaikan dan pengiriman ulang ADK (Ulangi
langkah 1.1.);
1.6.2.Bila angka laporan keuangan telah sama, menyampaikan
pemberitahuan kepada Operator Komputer untuk
melakukan back up data SAI dan Petugas Administrasi
untuk melakukan pengarsipan;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data SAI pada aplikasi
SAPA;
1.8. Petugas Administrasi mengarsipkan seluruh dokumen sumber
berikut Register Penerimaan, LRA dan Buku Besar.
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPA dengan DAPK
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LRA,
mengirim ADK pengiriman dan mencetak register pengiriman
(ditandatangani oleh penanggung jawab UAPA);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LRA, ADK, dan register
pengiriman ke DAPK. Setelah ditandatangani oleh petugas
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200979

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
DAPK, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1
Lembar ditinggal di DAPK sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi UAPA melakukan Rekonsiliasi dengan DAPK:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama lakukan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat
kesalahan pada data SAK, lakukan penelusuran dan
perbaikan Data;
2.4. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer
melakukan penelusuran kesalahan pada data SAK dengan
mencetak SPM/SP2D dan SSBP dari masing-masing UAKPA
sesuai kebutuhan, kemudian meminta UAKPA untuk melakukan
perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui UAPPA-W dan
UAPPA-E1;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DAPK
dan menyampaikannya kepada pejabat UAPA atau pejabat lain
yang ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAPA ke DAPK untuk disahkan oleh
pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DAPK;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DAPK.
3. Prosedur Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK
Pengiriman Laporan UAPA ke DAPK dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
3.1. Petugas Administrasi memeriksa Register Pengiriman dan
Penerimaan data dari UAPPA-E1 dan membandingkan dengan
daftar UAPPA-E1 untuk memastikan data UAPPA-E1 telah
diterima dan digabungkan ke dalam aplikasi SAK (Jika masih
terdapat UAPPA-E1 yang belum mengirimkan data atau data
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200980

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
belum benar, petugas administrasi menyampaikan
pemberitahuan kepada UAPPA-E1 yang bersangkutan untuk
mengirimkan data atau memperbaiki data yang salah untuk
dikirimkan kembali setelah diperbaiki);
3.2. Operator Komputer melakukan back up data SAK dan mencetak
Laporan Keuangan dari aplikasi SAK berupa:
3.2.1.Laporan Realisasi Anggaran;
3.2.2.Neraca;
3.2.3.LRA Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.4.LRA Belanja;
3.2.5.LRA Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah;
3.2.6.LRA Pengembalian Belanja;
3.3. Untuk periode semesteran, penanggung jawab UAPA membuat
CaLK dan SOR;
3.4. Jika periode bersangkutan adalah akhir tahun, Aparat Pengawas
Internal melakukan reviu atas Laporan Keuangan Tahunan dan
membuat Surat Pernyataan Telah Di Reviu oleh Inspektur
Jenderal Depdiknas;
3.5. Operator Komputer UAPA melakukan Pengiriman ADK ke DAPK
dengan menggunakan Aplikasi SAK dan mencetak Register
Pengirimannya untuk ditandatangani oleh Penanggung Jawab
UAPA;
3.6. Petugas Administrasi mengirimkan semua Cetakan Laporan
Keuangan, ADK, CaLK dan SOR kepada Menteri Keuangan cq.
DAPK pada DJPb;
3.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat pengiriman
data SAK ke Menteri Keuangan cq. DAPK pada DJPb.
4. Prosedur Tutup Tahun pada UAPA
4.1. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya back up data
Laporan Keuangan dari UAPPA-E1 di bawah wewenangnya;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200981

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
4.2. Petugas Verifikasi memastikan telah diterimanya ADK Saldo
Awal dari UAPPA-E1 di bawah wewenangnya;
4.3. Petugas Verifikasi memastikan kebenaran dari back up data
Laporan Keuangan dan Saldo Awal yang dikirim oleh UAPPA-E1;
4.3.1.Bila masih terdapat kekeliruan, menyampaikan
pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait untuk
melakukan perbaikan data yang dimaksud;
4.3.2.Lakukan prosedur Penerimaan Laporan Keuangan dari
UAPPA-E1 terkait;
4.4. Petugas Verifikasi memastikan telah dilakukan pengiriman ADK
Saldo Awal kepada DAPK;
4.5. Validator/Penanggung Jawab UAPA melakukan validasi atas
persyaratan proses tutup tahun;
4.6. Operator Komputer melakukan proses tutup tahun pada
aplikasi SAPA melalui menu Proses\Tutup Tahun;
4.7. Operator Komputer melakukan back up data pada aplikasi
SAPA melalui menu Utility\Back Up;
4.8. Apabila terdapat koreksi pembukuan setelah dilakukan proses
tutup tahun, Operator Komputer melakukan langkah berikut:
4.8.1.Membatalkan proses tutup tahun pada aplikasi SAPA
melalui menu Proses\Batal Tutup Tahun;
4.8.2.Menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPA-E1 terkait
untuk melakukan perbaikan pada data yang dimaksud
dan kemudian melakukan kembali proses pengiriman
data dari UAPPA-E1;
4.8.3.Melakukan prosedur penerimaan data SAI yang telah
diperbaiki dari UAPPA-E1 pada SAPA;
4.9. Mengulangi prosedur tutup tahun dari langkah 4.2.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200982

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200983
Prosedur SIMAK BMN
(Penyusunan Laporan Barang
Milik Negara)
Prosedur SIMAK BMN
(Penyusunan Laporan Barang
Milik Negara)

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
BAB IV
PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN
A. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA
TINGKAT UAKPB
1. Pencatatan Saldo Awal
Prosedur Pencatatan Saldo Awal pada tingkat Satker dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber dari
Bendahara Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Sub Bagian
Umum berupa: BI, Laporan BMN yang lalu, LHI BMN, KIB, DBR,
DBL, BA Hibah/penyerahan barang dan bukti-bukti kepemilikan
Dokumen Sumber Saldo Awal;
1.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam Buku Agenda/Ekspedisi/Arsip Penerimaan, kemudian
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.3. Petugas Verifikasi menerima dokumen sumber dari petugas
administrasi dan melakukan verifikasi atas dokumen sumber
tersebut, meliputi:
1.3.1. Keabsahan dokumen sumber antara lain:
a. Laporan BMN telah ditandatangani oleh Bendahara
Barang/Penanggung Jawab UAKPB/Petugas Pengurus
BMN;
b. LHI BMN telah disetujui oleh penanggung jawab
UAKPB dan ditandatangani oleh Kepala SATKER;
c. Bukti kepemilikan BMN yang masih berlaku dan
sah;
d. DBR/KIB/DBL telah ditandatangani oleh Petugas
yang ditunjuk dan diketahui oleh pejabat yang
berwenang;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200984

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.3.2. Kelengkapan data pada BI/Laporan BMN/LHI BMN:
Kode UAKPB; Tanggal/tahun perolehan BMN; Kode
Barang; Nomor urut pendaftaran; Jumlah barang; Harga
barang; Identitas barang lainnya; Kebenaran
perhitungan.
1.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada
Operator Komputer;
1.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK-BMN menggunakan Modul Transaksi Saldo awal
(KIB, DBR dan DBL);
1.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan menyerahkannya kepada petugas verifikasi;
1.7. Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH dengan
dokumen sumbernya; Jika terdapat ketidaksesuaian RTH
dengan dokumen sumbernya, lakukan Prosedur Koreksi RTH;
1.8. Prosedur Koreksi RTH:
1.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH, menuliskan data
yang benar pada data yang tercetak salah dengan
menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya
menggunakan pulpen berwarna);
1.8.2. Menyampaikan catatan hasil koreksi dan RTH yang
telah dikoreksi kepada operator komputer untuk
dilakukan perekaman;
1.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman dalam
Aplikasi SIMAK-BMN pada Modul Saldo Awal yang
menghasilkan RTH yang sudah dikoreksi untuk dicetak;
1.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah
dikoreksi;
1.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200985

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.10.Operator Komputer melakukan backup data pada Aplikasi
SIMAK BMN.
2. Prosedur Pencatatan Transaksi Perolehan BMN
Pencatatan Transaksi Perolehan BMN dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
2.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber antara lain:
2.1.1. Untuk Pembelian yaitu BAST, Faktur, Kontrak, SPK,
dan SPM/SP2D;
2.1.2. Untuk Transfer Masuk yaitu BAST dan/atau bukti
kepemilikan;
2.1.3. Untuk Hibah Masuk yaitu BAST dan/atau bukti
kepermilikan;
2.1.4. Untuk Rampasan yaitu SK Pengadilan tentang
rampasan;
2.1.5. Untuk Penyelesaian Pembangunan yaitu BAST dan L-
KDP;
2.1.6. Untuk Pembatalan Penghapusan yaitu SK Pembatalan
Penghapusan;
2.1.7. Untuk Reklasifikasi Masuk yaitu Catatan Hasil Koreksi
reklasifikasi masuk, Surat Keterangan Penanggung
Jawab UAKPB beserta KIB/DBR/DBL BMN yang
bersangkutan;
2.1.8. Untuk Bangun Serah Guna yaitu BAST dan Kontrak;
2.1.9. Untuk Bangun Guna Serah yaitu BAST dan Kontrak;
2.1.10. Untuk Pertukaran yaitu BAST;
2.1.11. Untuk Perolehan Lainnya yaitu BAST, Kontrak,
Faktur/Kwitansi;
2.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam Buku Agenda/Ekspedisi kemudian menyerahkan
Dokumen Sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200986

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
2.3.1. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN; Nama/Jenis
Barang; Kode Produksi Barang; Jumlah barang; Harga
barang; Kondisi barang; Identitas barang lainnya;
Kebenaran perhitungan;
b. Khusus Reklasifikasi Masuk : Nomor Urut
Pendaftaran/Nama /Jenis Barang/Kode Produksi
Barang sebelum dan sesudah Reklasifikasi;
Apabila terdapat dokumen sumber yang salah, dokumen
tersebut dikembalikan kepada pemohon/yang
mengajukan Dokumen Sumber untuk dikoreksi. Setelah
dikoreksi dapat diajukan kembali;
2.3.2. Keabsahan Dokumen Sumber: Masing-masing DS
harus mendapatkan Validasi dari Penanggung Jawab Unit
yang mengajukan Dok. Sumber tersebut;
2.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada
Operator Komputer;
2.5. Operator komputer melakukan perekaman dokumen sumber
ke dalam Aplikasi SIMAK BMN (KIB, DBR dan DBL), dengan
menggunakan Modul sebagai berikut:
2.5.1. Pembelian: Modul Perolehan/Pembelian;
2.5.2. Transfer Masuk: Modul Perolehan/Transfer Masuk;
2.5.3. Hibah Masuk: Modul Perolehan/Hibah Masuk;
2.5.4. Rampasan: Modul Perolehan/Rampasan;
2.5.5. Penyelesaian Pembangunan: Modul
Perolehan/Penyelesaian Pembangunan;
2.5.6. Pembatalan Penghapusan: Modul
Perolehan/Pembatalan Penghapusan;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200987

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.5.7. Reklasifikasi Masuk: Modul Perolehan/Reklasifikasi
Masuk;
2.5.8. Bangun Serah Guna: Modul Perolehan/Serah Guna;
2.5.9. Bangun Guna Serah: Modul Perolehan/Guna Serah;
2.5.10. Pertukaran: Modul Perolehan/Pertukaran;
2.5.11. Perolehan Lainnya: Modul Perolehan/Perolehan
Lainnya;
2.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan menyerahkan RTH & Dok. Sumber kepada Petugas
Verifikasi;
2.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi
terhadap RTH dengan dokumen sumbernya; Jika terdapat
ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, lakukan
Prosedur Koreksi RTH;
2.8. Prosedur Koreksi RTH:
2.8.1. Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan
menuliskan data yang benar pada data yang tercetak
salah dengan menggunakan tanda yang mudah dilihat
(misalnya menggunakan pulpen berwarna);
2.8.2. Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil
koreksi dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan Perekaman;
2.8.3. Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang
sudah dikoreksi untuk dicetak;
2.8.4. Operator Komputer mencetak RTH yang telah
dikoreksi;
2.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
2.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi
SIMAK-BMN.PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
88

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3. Prosedur Pencatatan Transaksi Perubahan BMN
3.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber:
3.1.1.Pengurangan/201 dari Pengguna Barang berupa SK
Perubahan Status atau SK Hasil Koreksi Perubahan
Nilai/Kuantitas atau SK Penghapusan BMN;
3.1.2.Pengembangan/202 dari PPK/Bendahara
Pengeluaran/Pejabat Penerbit SPM berupa BAST, Faktur,
Kontrak, SPK, dan SPM/SP2D;
3.1.3.Perubahan Kondisi/203 dari Penanggung Jawab Ruangan/
Bendahara Barang/Pengurus Barang berupa Laporan
Hasil Inventarisasi Kondisi Barang;
3.1.4.Perubahan Nilai/Kuantitas/204 Penanggung jawab UAKPB
berupa SK Hasil Koreksi perubahan nilai/kuantitas
beserta KIB/DBR/DBL BMN yang bersangkutan;
3.1.5.Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi dari
Penanggung Jawab UAKPB berupa BAST, SPM/SP2D,
Faktur, SPK;
3.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam Buku Agenda/Ekspedisi dan menyerahkan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
3.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
3.3.1.Kelengkapan data pada dokumen sumber antara lain:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN;
b. Nama/Jenis/Kode Barang;
c. Jumlah barang;
d. Harga barang;
e. Nomor Urut Pendaftaran;
f. Kondisi barang;
g. Identitas barang lainnya;
h. Kebenaran perhitungan; PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
89

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
i. Khusus Pengurangan adalah jumlah barang sebelum
dan setelah pengurangan dan nilai barang sebelum
dan setelah pengurangan;
j. Khusus Pengembangan adalah jumlah
pengembangan BMN dan Nilai pengembangan BMN;
k. Khusus Perubahan Nilai/Kuantitas adalah jumlah
barang sebelum dan setelah koreksi dan nilai barang
sebelum dan setelah koreksi;
Apabila terdapat dokumen sumber yang salah, dokumen
tersebut dikembalikan kepada pemohon/yang
mengajukan dokumen sumber untuk dikoreksi. Setelah
dikoreksi dapat diajukan kembali.
3.3.2.Keabsahan dokumen sumber: Masing-masing harus
mendapatkan validasi dari penanggung jawab unit yang
mengajukan dokumen sumber tersebut;
3.4. Petugas Verifikasi menyampaikan dokumen sumber kepada
Operator Komputer;
3.5. Operator komputer merekam dokumen sumber ke dalam
aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan Modul sebagai
berikut:
3.5.1.Pengurangan: Modul Perubahan/Pengurangan;
3.5.2.Pengembangan:Modul PerubahanPengembangan;
3.5.3.Perubahan Kondisi: Modul PerubahanPerubahan Kondisi;
3.5.4.Perubahan Nilai/Kuantitas: Modul Perubahan/Perubahan
Nilai/Kuantitas;
3.5.5.Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi:
Modul Perubahan BMN/ Penerimaan Aset dari
Pengembangan Aset Renovasi;
3.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
pada Aplikasi SIMAK-BMN, Dokumen Sumber dan
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200990

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
menyerahkan RTH & Dokumen Sumber kepada Petugas
Verifikasi;
3.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi
terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat
ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, lakukan
Prosedur Koreksi RTH
3.8. Prosedur Koreksi RTH :
3.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan
data yang benar pada data yang tercetak salah dengan
menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya
menggunakan pulpen berwarna);
3.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi
dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan Perekaman;
3.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang
sudah dikoreksi untuk dicetak;
3.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
3.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
3.10.Operator Komputer melakukan backup data pada Aplikasi
SIMAK-BMN.
4. Perubahan Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset
4.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari KPKNL
berupa BA Hasil Evaluasi;
4.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200991

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
4.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi kelengkapan data dan keabsahan
Dokumen Sumber;
4.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada
Operator Komputer;
4.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Perubahan
Nilai Koreksi Tim Penertiban Aset;
4.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas
Verifikasi;
4.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi
terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat
ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka
dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
4.8. Prosedur Koreksi RTH:
4.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan
data yang benar pada data yang tercetak salah dengan
menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya
menggunakan pulpen berwarna);
4.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi
dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan Perekaman;
4.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang
sudah dikoreksi untuk dicetak;
4.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
4.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
4.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi
SIMAK-BMN;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
92

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
5. Pencatatan Transaksi Penghapusan BMN
5.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber:
5.1.1.Penghapusan: dari Pengguna Barang berupa SK
Penghapusan BMN;
5.1.2.Transfer Keluar: dari Kuasa Pengguna Barang atau
bendahara barang/pengurus barang berupa BAST
dan/atau bukti kepemilikan;
5.1.3.Hibah Keluar: dari Pengguna Barang atau Pengelola
Barang berupa BAST dan/atau bukti kepemilikan;
5.1.4.Reklasifikasi Keluar: dari Penanggung jawab UAKPB
berupa Catatan Hasil Koreksi beserta KIB/DBR/DBL BMN
yang akan direklasifikasi;
5.1.5.Koreksi Pencatatan: dari Penanggung jawab UAKPB
berupa Catatan Hasil Koreksi beserta KIB/DBR/DBL BMN
yang akan dikoreksi;
5.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
5.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
5.3.1.Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN;
b. Nama/Jenis/Kode Barang;
c. Nomor urut pendaftaran;
d. Jumlah barang;
e. Nilai barang;
f. Kondisi barang;
g. Identitas barang lainnya;
h. Kebenaran perhitungan;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200993

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
i. Khusus Penghapusan adalah Nama/Jenis/Kode
Barang yang dihapuskan, Nomor urut pendaftaran
BMN yang dihapuskan;
j. Khusus Transfer Keluar adalah Jumlah & nilai barang
yang diserahkan; Khusus Reklasifikasi Keluar adalah
Nama/Jenis/Kode Barang sebelum dan setelah
reklasifikasi keluar;
k. Khusus Koreksi Pencatatan adalah Nama/Jenis/Kode
Barang sebelum dan setelah koreksi pencatatan;
Apabila terdapat dokumen sumber yang Salah,
dokumen tersebut dikembalikan kepada
Pemohon/yang mengajukan Dokumen Sumber untuk
dikoreksi. Setelah dikoreksi dapat diajukan kembali.
5.3.2.Keabsahan dokumen sumber: Masing-masing harus
mendapatkan Validasi dari Penanggung Jawab Unit yang
mengajukan dokumen sumber tersebut;
5.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber dengan
Operator Komputer;
5.5. Operator Komputer merekam dokomen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul sebagai
berikut:
5.5.1.Penghapusan yaitu Transaksi Pengurangan
BMN/Penghapusan;
5.5.2.Transfer Keluar yaitu Transaksi Pengurangan
BMN/Transfer Keluar;
5.5.3.Hibah Keluar yaitu Transaksi Pengurangan BMN/Hibah
Keluar;
5.5.4.Reklasifikasi Keluar yaitu Transaksi Pengurangan
BMN/Reklasifikasi Keluar;
5.5.5.Koreksi Pencatatan yaitu Transaksi Pengurangan
BMN/Koreksi Pencatatan;PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009
94

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
5.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan menyerahkan RTH dan Dok. Sumber kepada Petugas
Verifikasi;
5.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi
terhadap RTH dengan dokumen sumbernya; Jika terdapat
ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka
dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
5.8. Prosedur Koreksi RTH:
5.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan
data yang benar pada data yang tercetak salah dengan
menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya
menggunakan pulpen berwarna);
5.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi
dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan Perekaman;
5.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang
sudah dikoreksi untuk dicetak;
5.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
5.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
5.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi
SIMAK-BMN;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200995

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
6. Penghentian BMN dari Penggunaan
6.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari
Penanggung Jawab UAKPB berupa Surat Ketetapan
Penghentian Penggunaan BMN;
6.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
6.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
6.3.1.Kelengkapan data:
a. Tanggal/tahun perolehan BMN;
b. Nama/Jenis/Kode Barang;
c. Nomor urut pendaftaran;
d. Jumlah barang;
e. Nilai barang;
f. Kondisi barang;
g. Identitas barang lainnya;
h. Kebenaran perhitungan;
6.3.2.Keabsahan Dokumen Sumber;
6.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada
Operator Komputer;
6.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Penghentian
BMN dari Penggunaan;
6.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas
Verifikasi;
6.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi
terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200996

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka
dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
6.8. Prosedur Koreksi RTH:
6.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan
data yang benar pada data yang tercetak salah dengan
menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya
menggunakan pulpen berwarna);
6.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi
dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan Perekaman;
6.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang
sudah dikoreksi untuk dicetak;
6.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
6.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
6.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi
SIMAK-BMN;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200997

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
7. Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
7.1. Petugas Administrasi menerima Dokumen Sumber dari UAKPA
berupa SPM/SP2D berikut dokumen pendukungnya, yaitu:
Kuitansi, Faktur, Kontrak, BA penyelesaian Pekerjaan dan
dokumen lain yang dipersamakan;
7.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
dalam buku agenda/ekspedisi dan menyerahkan dokumen
sumber tersebut kepada Petugas Verifikasi;
7.3. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
7.3.1.Kelengkapan data: Tanggal/tahun perolehan
BMN; Nama/Jenis BMN; Jumlah BMN; Lokasi BMN;
Penanggung Jawab/Pengguna BMN; Nilai BMN; Kondisi
BMN; Identitas BMN lainnya; Kebenaran perhitungan;
7.3.2.Keabsahan Dokumen Sumber;
7.4. Petugas Verifikasi menyerahkan dokumen sumber kepada
Operator Komputer;
7.5. Operator Komputer merekam dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK-BMN dengan menggunakan modul Konstruksi
Dalam Pengerjaan;
7.6. Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian (RTH)
dan menyerahkan RTH dan Dokumen Sumber kepada Petugas
Verifikasi;
7.7. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi
terhadap RTH dengan dokumen sumbernya. Jika terdapat
ketidaksesuaian RTH dengan dokumen sumbernya, maka
dilakukan Prosedur Koreksi RTH;
7.8. Prosedur Koreksi RTH:
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200998

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
7.8.1.Petugas Verifikasi mengoreksi RTH dengan menuliskan
data yang benar pada data yang tercetak salah dengan
menggunakan tanda yang mudah dilihat (misalnya
menggunakan pulpen berwarna);
7.8.2.Petugas Verifikasi menyampaikan catatan hasil koreksi
dan RTH yang sudah dikoreksi kepada operator
komputer untuk dilakukan Perekaman;
7.8.3.Operator Komputer melakukan perekaman kembali ke
dalam Aplikasi SIMAK BMN yang menghasilkan RTH yang
sudah dikoreksi untuk dicetak;
7.8.4.Operator Komputer mencetak RTH yang telah dikoreksi;
7.9. Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen sumber
yang telah diverifikasi;
7.10.Operator Komputer melakukan back up data pada Aplikasi
SIMAK-BMN;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/200999

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
8. Pencatatan Perolehan BMN yang Berasal Dari PHLN
8.1. Petugas Administrasi pada Satker pengelola PHLN menyusun
dokumen sumber pengadaan barang/aset yang dibutuhkan
untuk pencatatan aset BMN hasil PHLN berupa:
8.1.1.SPM/SP2D atau SP3;
8.1.2.SPK/Faktur/Kontrak pengadaan barang;
8.1.3.BAST/Berita Acara Hibah Barang;
8.1.4.Foto Barang (bila ada);
8.1.5.Dokumen Kepemilikan;
8.2. Petugas Verifikasi pada Satker pengelola PHLN melakukan
verifikasi atas dokumen sumber yang meliputi keabsahan dan
kelengkapan data;
8.3. PPK/Pimpinan Satker pengelola PHLN memberikan Validasi
atas dokumen sumber untuk proses pencatatan pada Aplikasi
SIMAK BMN;
8.4. Proses verifikasi dan inventarisasi oleh Biro/Bagian yang
menangani SIMAK BMN;
8.4.1.Petugas Administrasi menerima dokumen sumber dari
PPK/Satker pengelola PHLN;
8.4.2.Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen
sumber dari PPK/Satker pengelola PHLN;
8.4.3.Petugas verifikasi melakukan verifikasi dan inventarisasi
atas dokumen sumber dan aset BMN yang diperoleh dari
PHLN, meliputi:
a. Kelengkapan data pada Dokumen Sumber:
i. Tanggal/Tahun Perolehan BMN;
ii. Nama/Jenis/Kode PRoduksi Barang;
iii. Jumlah dan Harga Barang;
iv. Kondisi dan keberadaan/distribusi Barang;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009100

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
v. Kebenaran Perhitungan dan identitas Barang
lainnya;
b. Validitas/Keabsahan Dokumen Sumber;
8.4.4.Validator melakukan penandatanganan Berita Acara
Inventarisasi dan verifikasi bersama dengan PPK/Kepala
Satker Pengelola PHLN;
8.4.5.Petugas Verifikasi memberikan nomor pada aset yang
telah diverifikasi dan diinventarisasi;
8.5. Perekaman dan Pengarsipan pada Biro/Bagian yang
menangani SIMAK BMN
8.5.1.Operator komputer merekam dokumen sumber ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN (KIB, DBR dan DBL)
8.5.2.Operator Komputer mencetak Register Transaksi Harian
(RTH)
8.5.3.Petugas Verifikasi melakukan verifikasi terhadap RTH
dengan dokumen sumbernya
8.5.4.Petugas Administrasi mengarsipkan RTH dan dokumen
sumber yang telah diverifikasi.
8.5.5.Operator Komputer melakukan back up data pada
Aplikasi SIMAK-BMN
9. Rekonsiliasi SIMAK BMN dengan SAK
9.1. Operator Komputer mencetak Laporan SIMAK BMN dan SAK
9.1.1.Operator Komputer SIMAK BMN mencetak 4 rangkap
Laporan SIMAK BMN yaitu:
a. Laporan Neraca BMN dan RTH Pembelian;
b. Laporan Neraca BMN dan RTH Penyelesaian
Pembangunan;
c. Laporan Neraca BMN dan RTH Pengembangan;
d. Daftar SPM/SP2D telah direkam;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009101

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
9.1.2.Operator Komputer SAK mencetak 4 rangkap Laporan
SAK yaitu:
a. Neraca bulanan;
b. Buku Besar perkiraan Aset Tetap bulan berjalan
(mengenai: Tanah, Gedung & Bangunan, Peralatan
dan Mesin, Jalan, Jaringan, dan Irigasi, Aset Tetap
Lainnya dan KDP);
c. Buku Besar perkiraan Belanja Modal bulan berjalan
(mengenai: Belanja Modal Tanah, Belanja Modal
Gedung & Bangunan, Belanja Modal Peralatan dan
Mesin, Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi, dan
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya).
9.2. Operator Komputer mengirim ADK pada Apilkasi SIMAK BMN
ke SAK secara berkala (bulanan, semesteran dan tahunan)
untuk menyusun neraca aset;
9.3. Rekonsiliasi SIMAK BMN dan SAK dilaksanakan dengan
prosedur sebagai berikut :
9.3.1.Tim Verifikasi membandingkan saldo Aset Tetap untuk
perkiraan berikut : Tanah, Gedung & Bangunan,
Peralatan dan Mesin, Jalan, Jaringan, dan Irigasi, dan
Aset Tetap Lainnya;
9.3.2.Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar
perbandingan adalah ADK, Neraca Sistem Akuntansi
Kuasa Pengguna Anggaran Neraca BMN, CALK (Catatan
atas Laporan Keuangan) dan CaLBMN (Catatan Atas
Laporan Barang Milik Negara);
9.3.3.Bila hasil rekonsiliasi menunjukkan saldo Aset Tetap
Neraca SAK sama dengan Neraca BMN maka dilakukan
pembuatan Berita Acara Rekonsiliasi;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009102

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
9.3.4.Bila Saldo Aset Tetap Neraca SAK tidak sama dengan
Neraca BMN maka dilakukan penelitian atas saldo
perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan;
9.3.5.Penelitian atas saldo perkiraan Aset Tetap sebelum
disesuaikan, dilakukan oleh Tim Verifikasi dengan
dokumen sumber sebagai berikut: Neraca SAK dan
Neraca BMN, CALK, Catatan atas Laporan BMN;
9.3.6.Bila tidak ditemukan saldo perkiraan Aset Tetap sebelum
disesuaikan maka perlu dilakukan pengiriman kembali
data BMN dari Aplikasi SIMAK BMN;
9.3.7.Bila ada saldo perkiraan Aset Tetap sebelum
disesuaikan, perlu membandingkan RTH Pembelian,
Penyelesaian Pembangunan, dan Pengembangan SIMAK
BMN dengan Buku Besar Aset Tetap dan Belanja Modal
SAK;
9.3.8.Bila Saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan
merupakan KDP maka dilakukan Prosedur KDP baik pada
UAKPA maupun UAKPB;
9.3.9.Bila Saldo perkiraan Aset Tetap sebelum disesuaikan
bukan merupakan KDP maka dilakukan koreksi
perekaman data SIMAK BMN pada UAKPB;
9.4. Setelah penilitian selesai, dilanjutkan dengan pembuatan
Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) :
9.4.1.Petugas Verifikasi menyiapkan BAR Internal SAK dan
SIMAK BMN berdasarkan dokumen sumber Format BAR,
Hasil Penelitian atas Neraca SAK dan SIMAK BMN;
9.4.2.Penandatanganan BAR Internal SAK dan SIMAK BMN
dilakukan oleh Penanggungjawab UAKPA dan UAKPB;
9.4.3.Petugas administrasi mencatat dan menyimpan dalam
Register Pelaksanaan Rekonsiliasi Internal SAK dan
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009103

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
SIMAK BMN (Arsip, Aplikasi SAK dan SIMAK BMN, dan
Register Pelaksanaan Rekonsiliasi).
10.Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL
Rekonsiliasi UAKPB dengan KPKNL dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
10.1.Operator Komputer melakukan back up data, menyiapkan ADK
BMN, mencetak LBKP dan register pengiriman Data ke KPKNL
(untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAKPB);
10.2.Petugas Administrasi mengirim LBKP, ADK BMN, dan register
pengiriman ke KPKNL. Setelah ditandatangani oleh petugas
KPKNL, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1
Lembar ditinggal di KPKNL sebagai Arsip);
10.3.Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan KPKNL:
10.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama,
lanjutkan dengan penandatanganan BAR;
10.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih
terdapat kekeliruan pada data LBKP, lakukan perbaikan
data;
10.3.3. Petugas Verifikasi di UAKPB melakukan perbaikan
data hasil Rekonsiliasi dan mengulangi langkah
Rekonsiliasi;
10.3.4. Setelah proses rekonsiliasi selesai dilanjutkan
dengan penandatangan BAR;
10.4.Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh KPKNL
dan menyampaikannya kepada pejabat UAKPB atau pejabat
lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;
10.5.Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAKPB ke KPKNL untuk disahkan
oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di KPKNL;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009104

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
10.6.Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke
KPKNL.
11.Pelaporan Dan Pengiriman Data UAKPB Ke UAPPB-W/E1
11.1.Operator komputer melakukan back up data SIMAK-BMN;
11.2.Operator komputer mencetak Laporan BMN yang terdiri dari:
11.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
11.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
11.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan
Ekstrakomptabel;
11.2.4. Laporan BMN Bersejarah;
11.2.5. Untuk Laporan Periode akhir tahun perlu dicetak
laporan-laporan sebagai berikut:
a. Laporan Kondisi Barang (LKB);
b. Laporan BMN Tahunan;
11.3.Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan
Laporan BMN, LKB, Laporan BMN tahunan;
11.4.Pengiriman laporan BMN dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
11.4.1. KP ke UAPPB-E1;
11.4.2. KD ke UAPPB-W;
11.4.3. Dana Dekonsentrasi ke UAPPB-E1;
11.4.4. Tugas Pembantuan ke UAPPB-E1;
11.5.Operator komputer mengirim data BMN dari Aplikasi SIMAK
BMN dan mencetak serta mengotorisasi register
pengirimannya;
11.6.Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan
BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009105

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
11.7.Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda dan aplikasi
SIMAK-BMN.
12.Pengiriman Data SIMAK BMN Ke SAK
12.1.Operator Komputer mengirim Data BMN dari Aplikasi SIMAK
BMN ke SAK dan mentransfer data BMN ke dalam bentuk ADK;
12.2.Petugas Verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN;
12.3.Petugas Administrasi mengirim ADK BMN, Register Pengiriman
yang telah ditandatangani oleh Penanggung jawab UAKPB &
Catatan Ringkas BMN ke UAKPA;
12.4.Petugas Administrasi menyimpan salinan dokumen yang
dikirim ke UAKPA.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009106

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
B. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT
UAPPA-W
1. Penerimaan Data UAKPB Pada UAPPB-W
1.1. Petugas administrasi menerima dokumen sumber yaitu
Laporan BMN, LKB (untuk periode akhir tahun), Catatan
Ringkas BMN, ADK, dan Register Pengiriman dari UAKPB;
1.2. Petugas administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
tersebut di dalam buku agenda/ekspedisi;
1.3. Petugas administrasi menyampaikan dokumen sumber
tersebut kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
1.4.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh
penanggung jawab UAKPB;
1.4.2. ADK yang diterima memiliki kode UAKPB dan periode
pengiriman yang sesuai dengan dokumen sumber;
Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,
menyampaikan pemberitahuan kepada UAKPB yang
bersangkutan untuk memperbaiki atau melengkapi
Dokumen Sumber;
1.5. Operator komputer menerima Data dari UAKPB pada Aplikasi
SIMAK BMN, mencetak Register Penerimaan Data dan
menyampaikannya kepada Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan
Data dengan Register Pengiriman Data dari UAKPB:
1.6.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan
Laporan BMN untuk UAKPB yang bersangkutan;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009107

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.6.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAKPB yang
bersangkutan diminta untuk melakukan pengiriman
ulang (ulangi langkah awal);
1.7. Operator Komputer melakukan back up data dan mencetak
Laporan BMN berdasarkan ADK dan Dokumen Sumber dan
menyerahkan kepada petugas verifikasi;
1.8. Petugas Verifikasi mencocokkan ulang data laporan BMN
dengan Cetakan Laporan BMN UAKPB yang diterima:
1.8.1. Jika angka laporan BMN sama, lakukan back up data
BMN pada Aplikasi SIMAK BMN;
1.8.2. Jika ada perbedaan angka laporan keuangan,
sampaikan kepada UAKPB yang bersangkutan untuk
mengirim ulang ADK (ulangi langkah awal);
1.9. Petugas administrasi mengarsipkan dokumen sumber, register
penerimaan, Laporan BMN yang telah diverifikasi.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009108

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2. Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN
Rekonsiliasi UAPPB-W dengan Kanwil DJKN dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mempersiapkan
ADK LBPPW, mencetak LBPPW dan register pengiriman Data ke
Kanwil DJKN (untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPB-
W);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LBPPW, ADK, dan register
pengiriman ke Kanwil DJKN. Setelah ditandatangani oleh
petugas Kanwil DJKN, register pengiriman diambil kembali
sebagai arsip (1 Lembar ditinggal di Kanwil DJKN sebagai
Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan Kanwil DJKN:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan
dengan penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data LBPPW, lakukan perbaikan data;
2.4. Petugas Verifikasi di UAPPB-W melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh Kanwil
DJKN dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPB-W atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAPPB-W ke Kanwil DJKN untuk
disahkan oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di Kanwil
DJKN;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke Kanwil
DJKN.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009109

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-W Ke UAPPB-E1
3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti register
pengiriman dan penerimaan data dari UAKPB dengan cara
membandingkan register dengan daftar penerimaan data
UAKPB untuk memastikan seluruh data telah diterima dan
digabungkan dalam Aplikasi SIMAK BMN;
(Bila ada UAKPB yang belum mengirim data atau data yang
dikirim belum benar, sampaikan pemberitahuan untuk
memperbaiki dan melakukan pengiriman ulang)
3.2. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan
mencetak formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN
yaitu:
3.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
3.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
3.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
3.2.4. Laporan BMN Bersejarah;
3.2.5. Untuk Laporan periode akhir tahun Operator Komputer
membuat Back Up data SIMAK BMN dan mencetak
formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN yaitu:
a. Laporan Kondisi Barang (LKB);
b. Laporan BMN Tahunan;
3.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan
Laporan BMN, LKB dan Laporan BMN tahunan sebelum
dikirimkan ke UAPPB-E1;
3.4. Operator komputer mengirim ADK dan mencetak serta
memberikan otorisasi atas register pengirimannya;
3.5. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan
BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;
3.6. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009110

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
C. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT
UAPPB-E1
1. Penerimaan Data UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP Pada UAPPB-E1
1.1. Petugas administrasi menerima dokumen sumber yaitu
Laporan BMN, LKB (untuk periode akhir tahun), Catatan
Ringkas BMN, ADK, dan Register Pengiriman dari
UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP;
1.2. Petugas administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
tersebut di dalam buku agenda/ekspedisi;
1.3. Petugas administrasi menyampaikan dokumen sumber
tersebut kepada Petugas Verifikasi;
1.4. Petugas Verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
1.4.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh
penanggung jawab UAPPB-E1;
1.4.2. ADK yang diterima memiliki kode UAPPB-W/UAKPB
KP/DK/TP dan periode pengiriman yang sesuai dengan
dokumen sumber;
1.4.3. Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,
menyampaikan pemberitahuan kepada UAPPB-W/UAKPB
KP/DK/TP yang bersangkutan untuk memperbaiki atau
melengkapi dokumen sumber;
1.5. Operator komputer di UAPPB-E1 menerima Data dari UAPPB-
W/UAKPB KP/DK/TP pada Aplikasi SIMAK BMN, mencetak
Register Penerimaan Data dan menyampaikannya kepada
Petugas Verifikasi;
1.6. Petugas verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan
Data dengan Register Pengiriman Data dari UAPPB-E1:
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009111

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.6.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan
Laporan BMN untuk UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang
bersangkutan;
1.6.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAPPB-W/UAKPB
KP/DK/TP yang bersangkutan diminta untuk melakukan
pengiriman ulang (ulangi dari langkah 1);
1.7. Operator Komputer melakukan pencetakan Laporan BMN
berdasarkan ADK dan Dokumen Sumber dan menyerahkan
kepada petugas verifikasi;
1.8. Petugas Verifikasi mencocokkan ulang data laporan BMN
dengan Cetakan Laporan BMN UAPPB-E1 yang diterima:
1.8.1. Jika angka laporan BMN sama, lakukan back-up data
BMN pada Aplikasi SIMAK BMN;
1.8.2. Jika ada perbedaan angka laporan keuangan,
sampaikan kepada UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang
bersangkutan untuk mengirim ulang ADK (ulangi
langkah awal);
1.9. Petugas administrasi melakukan back up data dan
mengarsipkan dokumen sumber, register penerimaan, Laporan
BMN yang telah diverifikasi.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009112

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2. Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN
Rekonsiliasi UAPPB-E1 dengan DJKN dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mempersiapkan
ADK LBPPE1, mencetak LBPPE1 dan register pengiriman Data
ke DJKN (untuk divalidasi oleh penanggung jawab UAPPB-E1);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LBPPE1, ADK, dan register
pengiriman ke DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas
DJKN, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1
Lembar ditinggal di DJKN sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi melakukan Rekonsiliasi dengan DJKN:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama, lanjutkan
dengan penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi masih terdapat
kekeliruan pada data LBPPE1, lakukan perbaikan data;
2.4. Petugas Verifikasi di UAPPB-E1 melakukan perbaikan data hasil
Rekonsiliasi dan mengulangi langkah Rekonsiliasi;
2.5. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DJKN
dan menyampaikannya kepada pejabat UAPPB-E1 atau pejabat
lain yang ditunjuk untuk ditandatangani;
2.6. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAPPB-E1 ke DJKN untuk disahkan
oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DJKN;
2.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DJKN;
3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPPB-E1 Ke UAPB
3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti register
pengiriman dan penerimaan data dari UAPPB-W/UAKPB
KP/DK/TP dengan cara membandingkan register dengan daftar
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009113

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
data yang dikirimkan oleh UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP untuk
memastikan seluruh data telah diterima dan digabungkan
dalam Aplikasi SIMAK BMN;
(Bila ada UAPPB-W/UAKPB KP/DK/TP yang belum mengirim
data atau data yang dikirim belum benar, sampaikan
pemberitahuan untuk memperbaiki dan melakukan pengiriman
ulang)
3.2. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan
mencetak formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN
yaitu:
3.2.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
3.2.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
3.2.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
3.2.4. Laporan BMN Bersejarah;
3.2.5. Untuk Laporan periode akhir tahun perlu dicetak
laporan BMN berikut, yaitu:
a. Laporan Kondisi Barang (LKB);
b. Laporan BMN Tahunan;
3.3. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan
Laporan BMN, LKB dan Laporan BMN tahunan sebelum
dikirimkan ke UAPB;
3.4. Operator komputer mengirim ADK dan mencetak register
pengirimannya;
3.5. Petugas administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan
BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;
3.6. Petugas administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dalam buku agenda.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009114

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
D. PENYUSUNAN LAPORAN BMN/SIMAK BMN PADA TINGKAT UAPB
1. Penerimaan Data UAPPB-E1 Pada UAPB
1.1. Petugas Administrasi menerima dokumen sumber (Laporan
BMN, LKB, Catatan Ringkas BMN, ADK, dan Register
Pengiriman);
1.2. Petugas Administrasi mencatat penerimaan dokumen sumber
tersebut dalam buku agenda;
1.3. Petugas verifikasi menerima dan melakukan verifikasi atas
dokumen sumber, meliputi:
1.3.1. Dokumen sumber telah ditandatangani oleh
penanggung jawab UAPPB-E1;
1.3.2. ADK yang diterima memiliki kode UAPPB-E1 dan periode
pengiriman yang sesuai dengan dokumen sumber;
(Apabila terdapat dokumen sumber yang tidak sah,
menyampaikan pemberitahuan untuk memperbaiki
dokumen Sumber kepada UAPPB-E1 yang
bersangkutan)
1.4. Operator Komputer menerima data ADK dan dokumen sumber
dari UAPPB-E1 pada aplikasi SIMAK-BMN, mencetak Register
Penerimaan Data dan menyampaikannya kepada Petugas
Verifikasi;
1.5. Petugas Verifikasi mencocokan ulang Register Penerimaan
Data dengan Register Pengiriman Data dari UAPPB-E1:
1.5.1. Jika jumlah data (record) sama, lakukan pencetakan
Laporan BMN untuk UAPPB-E1 yang bersangkutan;
1.5.2. Jika ada perbedaan jumlah data, UAPPB-E1 yang
bersangkutan diminta untuk melakukan pengiriman
ulang (ulangi langkah dari awal);
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009115

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
1.6. Petugas Verifikasi mencocokan ulang Data Laporan BMN
dengan cetakan Laporan BMN UAPPB-E1 yang diterima;
1.7. Operator Komputer melakukan back up data BMN;
1.8. Petugas Administrasi melakukan Back Up data dan
mengarsipkan dokumen sumber, register penerimaan, Laporan
BMN yang telah diverifikasi.
2. Prosedur Rekonsiliasi UAPB dengan DJKN
2.1. Operator Komputer melakukan back up data, mencetak LBP,
mempersiapkan ADK LBP dan mencetak register pengiriman
Data ke DJKN (ditandatangani oleh penanggung jawab UAPB);
2.2. Petugas Administrasi mengirim LBP, ADK, dan register
pengiriman ke DJKN. Setelah ditandatangani oleh petugas
DJKN, register pengiriman diambil kembali sebagai arsip (1
Lembar ditinggal di DJKN sebagai Arsip);
2.3. Petugas Verifikasi UAPB melakukan Rekonsiliasi dengan DJKN:
2.3.1. Jika Laporan Hasil Rekonsiliasi sudah sama lakukan
penandatanganan BAR;
2.3.2. Jika di dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi terdapat
kesalahan pada data LBP, lakukan penelusuran dan
perbaikan Data;
2.3.3. Petugas Administrasi, Verifikasi dan Operator Komputer
melakukan penelusuran kesalahan pada data LBP,
kemudian meminta UAKPB terkait untuk melakukan
perbaikan data sesuai dengan prosedur melalui UAPPB-
W dan UAPPB-E1;
2.3.4. Setelah proses rekonsiliasi selesai dilanjutkan dengan
penandatangan BAR;
2.4. Petugas Verifikasi menerima BAR yang disiapkan oleh DJKN
dan menyampaikannya kepada pejabat UAPB atau pejabat lain
yang ditunjuk untuk ditandatangani;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009116

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
2.5. Petugas Verifikasi menyerahkan kembali BAR yang telah
ditandatangani oleh pejabat UAPB ke DJKN untuk disahkan
oleh pejabat yang menangani Rekonsiliasi di DJKN;
2.6. Petugas Administrasi menyimpan/mencatat Laporan Hasil
Rekonsiliasi dan BAR dalam register pengiriman data ke DJKN;
3. Pelaporan Dan Pengiriman Data UAPB Ke DJKN
3.1. Petugas Administrasi menerima dan meneliti registrasi
pengiriman dan penerimaan data dari UAPPB-E1 (Registrasi
Pengiriman & Penerimaan Data UAPPB-E1, Daftar UAKPB,
Aplikasi SIMAK BMN) dengan membandingkan dengan daftar
dalam UAPPB-E1 untuk memastikan seluruh data UAPPBE1
telah diterima dan digabungkan dalam Aplikasi SIMAK BMN;
3.2. Bila ada UAPPB-E1 yang belum mengirim data atau data yang
dikirim belum benar, sampaikan pemberitahuan kepada
UAPPB-E1 yang bersangkutan untuk memperbaiki dan
melakukan pengiriman ulang;
3.3. Operator Komputer melakukan Back Up data SIMAK BMN dan
mencetak formulir Laporan BMN dengan Aplikasi SIMAK BMN:
3.3.1. Laporan BMN Intrakomptabel;
3.3.2. Laporan BMN Ekstrakomptabel;
3.3.3. Laporan BMN Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel;
3.3.4. Laporan BMN Bersejarah;
3.3.5. Untuk periode akhir tahun, perlu dicetak Laporan BMN
sebagai berikut, yaitu:
a. Laporan Kondisi Barang;
b. Laporan BMN Tahunan;
3.4. Petugas verifikasi membuat Catatan Ringkas BMN berdasarkan
Laporan BMN, LKB, Laporan BMN tahunan;
3.5. Operator Komputer mengirim ADK dan mencetak register
pengirimannya;
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009117

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
3.6. Petugas Administrasi melakukan pengiriman seluruh Laporan
BMN, ADK dan Catatan Ringkas BMN;
3.7. Petugas Administrasi menyimpan dan mencatat dalam register
pengiriman data SIMAK BMN dan buku Agenda.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009118

Sistem Informasi Manajemen Keuangan – Departemen Pendidikan Nasional
21.5.1.
BAB V
PENUTUP
1. Prosedur Operasi Standar ini diharapkan sebagai pedoman
kantor/satker di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dalam
pengelolaan anggaran;
2. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau perubahan ketentuan
perundang-undangan yang menjadi dasar dalam Prosedur Operasi
Standar ini, akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana
mestinya;
3. Kepala Biro Keuangan Depdiknas, agar melakukan pembinaan dan
koordinasi kepada semua kantor/satuan kerja di lingkungan Depdiknas
termasuk pengelola dana Dekonsentrasi APBN Depdiknas dalam
pelaksanaan Prosedur Operasi Standar ini.
PROSEDUR OPERASI STANDAR – SAI, Versi 2/2009119