faktor langit

13
FAKTOR LANGIT

Upload: sayyidatul-isarah-allamah

Post on 22-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FAKTOR LANGIT

DEFINISIFaktor Langit adalah

Perbandingan kekuatan penerangan langsung dari langit (KL) di DALAM RUANG pada titik P dengan kekuatan penerangan oleh TERANG LANGIT pada LAPANGAN TERBUKA di titik O.

Titik PTitik O

RUMUSKondisi tanpa ada penghalang

Di peroleh dari RSNI 03-2396-2001

RUMUSKondisi ada penghalang

Di peroleh dari RSNI 03-2396-2001

Keterangan :(fl)p = faktor langit jika tidak ada penghalang.L rata-rata = perbandingan antara luminansi penghalang dengan luminansi

rata-rata langit.t kaca = faktor transmisi cahaya dari kaca penutup lubang cahaya,

besarnya tergantung pada jenis kaca yang nilainya dapat diperoleh dari katalog yang dikeluarkan oleh produsen kaca tersebut.

A = luas seluruh permukaan dalam ruanganR = faktor refleksi rata-rata seluruh permukaanW = luas lubang cahaya.Rcw = faktor refleksi rata-rata dari langit-langit dan dinding bagian atas

dimulai dari bidang yang melalui tengah-tengah lubang cahaya, tidak termasuk dinding dimana lubang cahaya terletak.

C = konstanta yang besarnya tergantung dari sudut penghalang.

PENGUKURAN LANGSUNG

Dengan kondisi ada maupun tanpa ada penghalang berdasarkan definisi yang telah disebutkan sebelumnya

Contoh Kasus 1

Dengan Panduan RSNI 03-2396-2001

Diperoleh :H/D pada EGCH = 2 L/D pada EGCH = 5 H/D pada EFDH = 2 L/D pada EFDH = 2H/D pada EGBI = 1 L/D pada EGBI = 5H/D pada EFAI = 1 L/D pada EFAI = 2

Dengan :L : Lebar lubang cahaya efektifH : Tinggi lubang cahaya efektifD : Jarak titik ukur

Dari Tabel diperoleh:FL dari EGCH = 13.67 % FL dari EFDH = 12.43 %FL dari EGBI = 7.28 %FL dari EFAI = 6.87 %

MakaFL = 13.67 – 12.43 – 7.28 + 6.87 = 0.83%

Tabel RSNI 03-2396-2001

Contoh Kasus 2Contoh Kasus Diperoleh dari : LANTING Journal of Architecture, Volume 2, Nomor 1, Februari 2013, Halaman 1-8 ISSN 2089-8916Judul Jurnal : Kajian Optimasi Pencahayaan Alami pada Ruang Perkuliahan (Studi Kasus Ruang Kuliah Jurusan Arsitektur FT UNDIP) Oleh : Sukawi dan Agung Dwiyanto

Dengan metode pengukuran secara langsung diperoleh data sebagai berikut :

Waktu Pengukuran

Intensitas Cahaya Dalam Ruang (lux) Terang Langit (lux)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1308.00 - 09.00 87 107 110 117 139 174 155 138 118 88 77 77 64 8450

70 73 80 76 84 90 80 78 76 67 65 61 4410.00 - 11.00 92 105 110 118 132 105 135 121 124 112 96 92 74 14500

64 77 80 83 82 84 76 79 81 76 75 78 7111.00 - 12.00 20 33 27 31 33 33 73 79 72 77 81 86 73 14500

45 51 59 56 52 60 56 58 59 54 63 61 54

Dari data tersebut diperoleh rata-rata intensitas cahaya dalam ruang

Waktu Pengukuran

Rata-Rata Intensitas Cahaya Ruang (lux)

08.00 - 09.00 92.1153846210.00 - 11.00 93.1538461511.00 - 12.00 55.61538462

Dengan menggunakan rumus

Maka diperoleh fl

Waktu Pengukuran

Rata-Rata Intensitas Cahaya Ruang (lux)

Terang Langit (lux) fl (%)

08.00 - 09.00 92.11538462 8450 1.09

10.00 - 11.00 93.15384615 14500 0.64

11.00 - 12.00 55.61538462 14500 0.38

Terima Kasih

Sayyida

Gigis

Rengga

Elok

Kelompok 9 Praktikum Fisika

BangunanTeknik Fisika ITS

Lugas