analisis laporan arus kas pemerintah kabupaten magetan periode 2007-2011

82
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN LAPORAN STUDI LAPANGAN ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERIODE 2007-2011 Diajukan oleh: TIO ANDRI PRASETYO NPM: 093060015914 Mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Akuntansi Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan Tahun 2012

Upload: tioprasetyo2

Post on 16-Apr-2015

842 views

Category:

Documents


63 download

DESCRIPTION

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERIODE 2007-2011

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN

LAPORAN STUDI LAPANGAN

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

PERIODE 2007-2011

Diajukan oleh:

TIO ANDRI PRASETYO

NPM: 093060015914

Mahasiswa Program Diploma III Keuangan

Spesialisasi Akuntansi

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan

Tahun 2012

Page 2: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

ii

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN STUDI LAPANGAN

NAMA : TIO ANDRI PRASETYO

NOMOR POKOK MAHASISWA : 093060015914

PROGRAM DIPLOMA III

SPESIALISASI : AKUNTANSI

BIDANG LAPORAN : AKUNTANSI PEMERINTAHAN

JUDUL LAPORAN : ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

MAGETAN PERIODE 2007-2011

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Laporan Studi Lapangan ini adalah

hasil tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang

saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti

saya melakukan tindakan plagiarisme, saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut

gelar yang telah diberikan.

Tangerang Selatan, Agustus 2012

Yang memberi pernyataan,

(Tio Andri Prasetyo)

Page 3: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

iii

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN

PERSETUJUAN

LAPORAN STUDI LAPANGAN

NAMA : TIO ANDRI PRASETYO

NOMOR POKOK MAHASISWA : 093060015914

PROGRAM DIPLOMA III

KEUANGAN SPESIALISASI : AKUNTANSI

BIDANG LAPORAN : AKUNTANSI PEMERINTAHAN

JUDUL LAPORAN : ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

MAGETAN PERIODE 2007-2011

Mengetahui,

Kepala Bidang Akademis

Pendidikan Ajun Akuntan

Fadlil Usman, Ak., M.Acc.

NIP 196210101983021001

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Daniel Pangaribuan, SE., Ak., MM

NIP. 195807281981011001

Page 4: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

iv

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN LULUS DARI TIM PENILAI LAPORAN STUDI LAPANGAN

NAMA : TIO ANDRI PRASETYO

NOMOR POKOK MAHASISWA : 093060015914

PROGRAM DIPLOMA III

KEUANGAN SPESIALISASI : AKUNTANSI

BIDANG LAPORAN : AKUNTANSI PEMERINTAHAN

JUDUL LAPORAN : ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

MAGETAN PERIODE 2007-2011

Tangerang Selatan, Agustus 2012

………………………

Daniel Pangaribuan, SE., Ak., MM Dosen Penilai I/Pembimbing

NIP. 195807281981011001

………………………

Alexander Zulkarnain,Ak., M.M., CIA Dosen Penilai II

NIP.196509131986031002

Page 5: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik, dan

karunia-Nya karena penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Studi

Lapangan yang berjudul “ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN MAGETAN PERIODE 2007-2011” ini tepat waktu.

Dalam penyusunan laporan ini, banyak pihak yang telah memberikan bimbingan,

dorongan, dan bantuannya sehingga semuanya berjalan lancar. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Orang tua dan saudara-saudara penulis yang telah mengasuh, mendidik,

membimbing, dan selalu mendoakan yang terbaik kepada penulis.

2. Bapak Kusmanadji, Ak., MBA. selaku Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara.

3. Bapak Fadlil Usman, Ak., M.Acc. selaku Kepala Bidang Akademis Pendidikan

Pembantu Akuntan.

4. Bapak Daniel Pangaribuan, SE., Ak., MM selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan ilmunya untuk memberikan pengarahan.

5. Bu Mira yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama

pelaksanaan studi lapangan.

6. Segenap pegawai di lingkungan kerja Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten

Magetan yang telah memberikan bimbingan teknis dan ilmunya selama masa

praktik studi lapangan.

Page 6: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

vi

7. Rekan-rekan mahasiswa pelaksana praktik studi lapangan di lingkungan kerja

Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan yang telah bekerja sama dalam

pelaksanaan praktik tersebut.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan dorongannya demi kelancaran penyusunan laporan

studi lapangan ini.

Namun, penulis tetap menyadari bahwa penyusunan Laporan Studi Lapangan ini

masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan

pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca yang budiman, demi perbaikan dan

kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.

Tangerang Selatan, Agustus 2012

Penulis

Page 7: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN STUDI LAPANGAN ............................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................... iii

PERSETUJUAN DARI TIM PENILA LAPORAN STUDI LAPANGAN ................ iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................................v

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................................1

B. Tujuan Penyusunan Laporan .....................................................................................3

C. Pokok Permasalahan .................................................................................................3

D. Metode Pengumpulan Data .......................................................................................4

E. Sistematika Penulisan ................................................................................................5

BAB II DATA DAN FAKTA .......................................................................................7

A. Gambaran Umum DPPKAD Kabupaten Magetan ....................................................7

1. Sejarah singkat ..........................................................................................................7

2. Tugas pokok dan fungsi ............................................................................................7

3. Visi dan misi ..............................................................................................................8

4. Struktur Organisasi ....................................................................................................9

B. Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan ...........10

Page 8: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

viii

1. Entitas pelaporan dan entitas akuntansi ..................................................................10

2. Basis akuntansi ........................................................................................................11

3. Pengukuran dan penilaian .......................................................................................13

4. Asumsi dasar penyusunan Laporan Keuangan ........................................................14

B. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan .................................15

1. Laporan Realisasi Anggaran ...................................................................................15

2. Neraca ......................................................................................................................16

3. Laporan Arus Kas ....................................................................................................18

4. Catatan atas Laporan Keuangan ...............................................................................19

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................................21

A. Landasan Teori ........................................................................................................21

1. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah ...............................................................................................................21

2. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ...................................................................22

3. Analisis Laporan Keuangan Daerah .......................................................................24

C. Pembahasan .............................................................................................................26

1. Kesesuaian Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan ..............26

2. Kesehatan Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan .................29

3. Penyebab Penurunan atau Kenaikan item-item Laporan Arus Kas Pemerintah

Daerah Kabupaten Magetan ....................................................................................36

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................44

A. Kesimpulan .............................................................................................................44

B. Saran ........................................................................................................................46

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 9: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011 16

Tabel II.2 Neraca Tahun 2011 17

Tabel II.3 Laporan Arus Kas Tahun 2011 18

Page 10: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Bagan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011 9

Gambar III.1 Grafik Aruk Kas dari Aktivitas Operasi 37

Gambar III.2 Grafik Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan 42

Gambar III.3 Grafik Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan 43

Page 11: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2007

Lampiran 2 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2008

Lampiran 3 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2009

Lampiran 4 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2010

Lampiran 5 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2011

Lampiran 6 Rincian yang Benar Mengenai Pendapatan Hibah Tahun 2009

Page 12: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah daerah merupakan entitas pelaporan yang juga menyelenggarakan

aktivitas akuntansi layaknya pemerintah pusat. Begitu pula dengan output yang

dihasilkan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 menegaskan bahwa laporan

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dimaksud dinyatakan dalam bentuk

laporan keuangan yang setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dan disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya di dalam Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2004 dipertegas kembali bahwa laporan keuangan dimaksud

harus disusun berdasarkan proses akuntansi yang wajib dilaksanakan oleh setiap

pengguna anggaran serta pengelola Bendahara Umum Negara/Daerah. Oleh karena

itu, pemerintah pusat maupun setiap pemerintah daerah perlu menyelenggarakan

akuntansi dalam suatu sistem yang pedomannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan

untuk lingkungan pemerintah pusat dan oleh Menteri Dalam Negeri untuk lingkungan

pemerintah daerah.

Khusus untuk pemerintah daerah, PPKD menyusun laporan arus kas untuk

menyajikan informasi mengenai sumber penerimaan dan penggunaan kas dari

aktivitas operasi, investasi non keuangan, pembiayaan, dan aktivitas non anggaran

Page 13: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

2

selama satu tahun anggaran. Laporan arus kas akan menjelaskan perubahan

(kenaikan/penurunan) saldo kas yang dilaporkan di neraca.

Tujuan utama dari penyusunan laporan arus kas adalah memberikan informasi

mengenai penerimaan dan pengeluaran kas suatu pemerintah selama satu periode.

Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar mengenai aktivitas operasi,

investasi dan pembelanjaan. Selain tujuan di atas, laporan arus kas juga penting untuk

mengetahui keadaan kas secara pasti demi menjaga likuiditas pemerintah. Dengan

adanya laporan ini, maka pemerintah akan mengetahui apakah pemerintah dalam

keadaan defisit atau bahkan mengalami surplus. Apabila terjadi defisit, pemerintah

akan dapat memperkirakan dari mana defisit tersebut dapat ditutupi. Defisit dapat

ditutupi dengan mengadakan pinjaman ke bank atau dengan mencari modal sendiri,

sedangkan bila terjadi surplus maka pemerintah dapat memperkirakan atau

merencanakan pemanfaatan kas.

Analisis laporan arus kas memungkinkan kita untuk menilai kualitas keputusan

pemerintah dari waktu ke waktu dan dampaknya pada hasil operasi dan posisi

keuangan pemerintah. Kesimpulan analisis arus kas meliputi kesimpulan dimana

pemerintah meletakkan komitmen sumber dayanya, dimana pemerintah mengurangi

investasi, dari mana kas tambahan dihasilkan. Kesimpulan juga terkait dengan

penggunaan Surplus dan pilihan investasi arus kas. Analisis juga memungkinkan kita

untuk menyimpulkan ukuran, komposisi, pola, dan kestabilan arus kas operasi.

Operasi yang menguntungkan menghasilkan pemulihan kas melebihi jumlah yang

diinvestasikan, dan sebagai konsekuensinya meningkatkan arus kas masuk.

Sedangkan kerugian memberikan hasil yang sebaliknya.

Page 14: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

3

Berangkat dari kerangka di atas, penulis mencoba melakukan analisis Laporan

Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupten Magetan dari periode 2007 hingga 2011, serta

menganalisis penyebab-penyebab akibat dari perubahan item-item pada Laporan Arus

Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan. Oleh karena itu, dalam penyusunan

studi lapangan ini penulis memilih judul: “ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERIODE 2007-2011”.

B. Tujuan Penyusunan Laporan

Laporan studi lapangan ini disusun menggunakan pendekatan positif, yaitu

pendekatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan fakta atau praktik yang

diamati berdasarkan teori yang telah dipelajari.

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam menyusun Laporan Studi

Lapangan ini adalah untuk menganalisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah

Kabupaten Magetan.

C. Pokok Permasalahan

Mengingat keterbatasan yang ada pada diri penulis dan agar lebih terfokus

sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang bermanfaat, maka penulis

memberikan batasan pembahasan masalah terhadap isi dari laporan studi lapangan ini.

Penulis mengambil pelaporan arus kas oleh Dinas PPKAD Kabupaten Magetan pada

tahun 2011 untuk dijadikan pokok bahasan dalam Laporan Studi Lapangan ini.

Pelaporan arus kas yang penulis pilih yaitu pelaporan arus kas untuk periode 2007

hingga 2011 dengan judul : “ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH

KABUPATEN MAGETAN PERIODE 2006-2011”

Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka studi lapangan akan menilai:

Page 15: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

4

1. Apakah Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan sudah sesuai

dengan Peraturan yang berlaku;

2. Apakah Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan sehat;

3. Apakah yang menyebabkan terjadinya penurunan ataupun kenaikan item-item

Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh informasi yang relevan sebagai dasar penyusunan

laporan, penulis melakukan pengumpulan data-data dengan metode sebagai berikut:

1. Studi lapangan

Studi lapangan (field research) ini dilakukan dengan mendatangi objek secara

langsung atau dengan memperoleh data sekunder dari pihak lain untuk

memperoleh data-data yang diperlukan. Penulis akan melakukan studi lapangan di

instansi yang mengelola keuangan daerah, yaitu Dinas Pendapatan Pengelolaan

Kekayaan dan Aset Daerah Kabupaten Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk

memperoleh informasi yang tepat, akurat, dan terpercaya guna mendukung

kemantapan dan ketetapan pembahasan.

2. Metode Kepustakaan

Dengan metode ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca

dan mempelajari Undang-undang, buku-buku literatur, Peraturan Presiden, serta

referensi lainnya yang berkaitan dengan topik, guna memperoleh pemahaman

mengenai konsep dan landasan teori yang akan digunakan untuk menganalisis

permasalahan yang dibahas.

3. Metode wawancara

Page 16: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

5

Penulis melakukan pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung

dengan pihak atau pejabat yang terkait dengan topik yang akan dibahas.

4. Metode Observasi

Dengan metode, ini penulis terjun langsung ke lapangan dan mengumpulkan

data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan studi lapangan, dalam hal

ini adalah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Magetan.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang penulisan, tujuan dari

penulisan, ruang lingkup pembahasan masalah, metode penelitian yang

digunakan penulis dalam mengumpulkan data dan informasi, serta

sistematika penulisan laporan studi lapangan.

BAB II GAMBARAN UMUM, DATA DAN FAKTA

Bab ini berisi gambaran umum Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan

berupa sejarah singkat Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan, tugas pokok

dan fungsi pemerintahan, visi misi pemerintahan serta menjelaskan struktur

organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan. Penulis juga akan

memberikan gambaran umum mengenai kebijakan dan sistem akuntansi

yang digunakan, serta laporan keuangan selama beberapa periode.

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi landasan dan kerangka teori yang akan digunakan penulis

dalam penyusunan laporan studi lapangan, dimulai dari Peraturan

Page 17: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

6

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Selain itu penulis juga mengambil

referensi landasan teori dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara. Untuk melengkapi landasan teori, penulis juga akan

menggunakan teori analisis laporan keuangan daerah.

Dalam penyusunan laporan studi lapangan kali ini penulis akan menganalisis

kesesuaian Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan

dengan peraturan yang berlaku, menilai kesehatan Laporan Arus Kas

Pemerintah Daerah Kabupaten Maagetan, serta menganalisis penyebab-

penyebab dan akibat dari perubahan item-item yang terkait.

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup dari laporan studi lapangan yang akan

memberikan suatu hasil berupa simpulan yang didapat dari pembahasan

masalah dan saran-saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penggunaan

Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan.

Page 18: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

7

BAB II

GAMBARAN UMUM, DATA DAN FAKTA

A. Gambaran Umum DPPKAD Kabupaten Magetan

1. Sejarah singkat.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD)

merupakan dinas baru yang berdasarkan PERDA Nomor 4 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan, PERBUP Nomor 60

Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan, dan Aset Daerah serta PERBUP Nomor 101 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelola Pasar

pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten

Magetan.

2. Tugas pokok dan fungsi.

Tugas pokok Dinas PPKAD Kabupaten Magetan sebagai unsur pelaksana otonomi

daerah di bidang pendapatan pengelolaan dan aset daerah, adalah melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang pendapatan, pengelolaan keuangan, dan aset daerah. Adapun fungsinya adalah

sebagai berikut:

a. Kepala DPPKAD

Memimpin dan melaksanakan koordinasi dalam perumusan kebijakan

Page 19: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

7

penyelenggaraan urusan di bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset

derah.

b. Sekretaris DPPKAD

Melaksanakan administrasi koordinasi, perencanaan, monitoraing, evaluasi dan

pelaproan, pembinaan administrasi umum, kepegawaian, dan pelengkapan rumah

tangga.

c. Bidang Pendapatan

Melaksanakan koordinasi dan perumusan kebijakan penyusunan rencana

pendapatan daerah, pembinaan, dan pengawasan serta pengendalian bidang

penetapan, penagihan, dan operasional di bidang pendapatan.

d. Bidang Anggaran

Menyiapkan bahan guna penyusunan petunjuk teknis mengenai penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P), dan menyusun

nota keuangan.

e. Bidang Perbendaharaan dan Verifikasi

Menyiapkan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), menguji dan

meneliti kebenaran Surat Perintah Membayar (SPM), permintaan pembayaran

gaji, menghimpun data gaji pegawai negeri sipil, memproses keputusan

pemberhentian pembayaran gaji, membuat laporan potongan iuran wajib pegawai,

Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Ps 21) gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS),

tabungan perumahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) setiap bulan, meneliti dan

menilai laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran, menyusun

Page 20: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

8

peringatan atau teguran, dan memberi pembinaan teknis kepada para bendahara

(baik bendahara pengeluaran maupun bendahara penerimaan).

f. Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah

Melakukan pembukuan secara sistematis dan kronologis, peneltian dan penilaian

terhadap realisasi anggaran, dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan

daerah.

g. Bidang Pengelolaan Aset Daerah

Merumuskan kebijaksanaan, membina dan melakukan koordinasi di bidang

pengelolaan aset

3. Visi dan misi.

Sebagaimana Visi Bupati yaitu “ Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Magetan

yang adil dan bermartabat “ yang dijabarkan dalam Misinya yang terinci sebanyak 7 (

tujuh ) Misi, yang mana salah satu di antaranya adalah “ mewujudkan pemerintahan

yang baik dan peningkatan Sumber Daya Manusia yang Profesional dilandasi

semangat pelaksanaan Otonomi Daerah yang Desentralistik “.

Dalam rangka mengaktualisasikan Visi dan Misi Bupati dimaksud, maka Dinas

PPKAD menerapkan Visi “ Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

yang tertib dan Akuntabel menuju ke Pemerintahan yang baik “.

Misi merupakan suatu pernyataan yang luas / umum tentang sesuatu yang akan

dilaksanakan, sehingga Misi juga merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya

yang akan dilaksanakan untuk mencapai visi.

Dalam rangka mencapai Visi yang telah dituangkan maka Misi DPPKAD adalah:

a. Mewujudkan penerimaan daerah yang rasional, dinamis dan berkeadilan.

Page 21: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

9

Kepala Dinas

Mei Sugiartini, SH

Sekretaris

Dra. Furiana Kartini Kabid pendapatan

Soewito, S.Sos

Kabid Anggaran

Subandi, S.Sos

Kasubag Keuangan

Indarmini, S.Sos

Kasubag umum dan

kepegawaian

Sugeng Darmanto, BA

Kasubag perencanaan,

evaluasi dan pelaporan

(kosong)

Kasubag

perbendaharaan dan

verifikasi

Yayuk Sri Rahayu, SE

Kabid pengelolaan aset

Wasit Prasetyono,

S.Sos

Kabid akuntansi

pelaporan

Drs. Agus S.W.,MM

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia pengelola keuangan daerah yang

profesional.

c. Mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang tertib.

4. Optimalisasi manajemen aset daerah.

4. Struktur organisasi.

Bagan II.1

Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Magetan

Sumber : Subag Umum dan Kepegawaian

Page 22: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

10

B. Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan

1. Entitas pelaporan dan entitas akuntansi.

Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, setiap entitas pelaporan

mempunyai kewajiban untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan

laporan kinerja. Entitas pelaporan yang dimaksud adalah pemerintah daerah. Di dalam

lingkungan pemerintah daerah yang merupakan entitas akuntansi adalah Bendahara

Umum Daerah (BUD). Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan

keuangan. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan

mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelaporan selama satu periode pelaporan.

Pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan

pengawasan keuangan daerah. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku

pengguna anggaran menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD pada satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya. Laporan

keuangan SKPD juga dilampiri dengan laporan keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) bentuk ringkas. Pejabat pengelola keuangan daerah menyusun

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berdasarkan laporan keuangan SKPD

serta laporan keuangan Bendahara Umum Daerah (BUD). Laporan keuangan tersebut

disampaikan kepada bupati/walikota untuk memenuhi pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD. Laporan keuangan pemerintah daerah juga dilampiri dengan

ikhtisar laporan keuangan perusahaan daerah yang disusun oleh bupati/walikota

Page 23: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

11

selaku wakil pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan pemerintah daerah yang

dipisahkan. Bupati/walikota memberikan tanggapan dan melakukan penyesuaian

terhadap laporan keuangan pemerintah darah berdasarkan hasil pemeriksaan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) serta koreksi lain berdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP). Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit BPK, Pejabat

pengelola keuangan daerah menyusun rancangan peraturan daerah tentang

pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD.

Dinas Pendapatan, Pengeolaan Keuangan, dan Aset Daerah Pemerintah Daerah

Kabupaten Magetan dibentuk dengan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan. Mengenai

Tugas Pokok dan Fungsi DPPKAD Kabupaten Magetan baik sebagai PPKD maupun

sebagai SKPD secara lebih detil ditetapkan dalam Peraturan Bupati Nomor 60 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Magetan, diantaranya adalah menetapkan kepala dinas selaku

PPKD yang bertugas melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah

serta bertindak dalam penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Dengan

demikian DPPKAD Kabupaten Magetan merupakan entitas pelaporan bagi

Pemerintah Kabupaten Magetan yang melakukan penggabungan laporan keuangan

seluruh SKPD.

2. Basis akuntansi.

Basis akuntansi yang pertama ditetapkan adalah SAP dengan dengan basis Cash

Toward Accrual (CTA) atau basis kas menuju akrual, ditetapkan dengan PP No. 24

Page 24: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

12

Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Sesungguhnya UU No. 17/2003

dan UU No. 1/2004 mengamanatkan agar pemerintah mengakui pendapatan dan

belanja dengan basis akrual yang harus ditetapkan selambat-lambatnya mulai tahun

2010. Namun demikian, kedua Undang-Undang tersebut masih memberikan toleransi

kepada pemerintah untuk menerapkan basis kas menuju akrual sebelum dapat

menerapkan basis akrual penuh. Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten

yang masih menggunakan basis kas menuju akrual.

Menurut Peraturan Bupati Magetan Nomor 78 Tahun 2011, basis akuntansi yang

digunakan dalam pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah basis kas untuk

pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran

dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam neraca.

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah

adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dan

basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti bahwa pendapatan dan

penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah atau bendahara

penerimaan, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas diterima

oleh kas daerah atau bendahara penerimaan, serta belanja dan pengeluaran

pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah atau bendahara

pengeluaran. Pemerintah daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan

menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap tahun anggaran.

Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan

dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja dan pembiayaan.

Page 25: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

13

Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui

dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi

lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas

diterima atau dibayar oleh kas daerah.

3. Pengukuran dan penilaian.

Seluruh transaksi keuangan yang akan disajikan dalam lapran keuangan diukur dan

dinilai dalam nilai mata uang rupiah, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk pengakutan dan pencatatan transaksi yang pertama kalinya, dilakukakn

pengukuran jumlah nilai mata uang rupiah sebesar harga perolehan, dimana:

1) Untuk jumlah kas yang diterima/dikeluarkan, diakui dan dicatat sebesar nilai

nomimal yang tercantum dalam mata uang yang dimaksud.

2) Untuk jumlah manfaat ekonomi yang menjadi hak. Kewajiban, diakui dan

dicatat sebesar nilai mata uang yang disepakati atau diperjanjikan.

3) Penerimaan/pengeluaran dalam mata uang asing (valas), dikonversi ke dalam

mata uang rupiah berdasarkan Kurs Tengah Bank Indonesia (KTBI) pada

tanggal transaksi.

b. Untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan, dilakukan penilaian atas

saldo transaksi keuangan dimana:

1) Untuk saldo transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah, serta saldo

kas dan setara kas, dinilai sebesar nilai nominal.

2) Untuk saldo aset selain kas, saldo kewajiban, dan saldo ekuitas dana, dinilai

sebesar harga perolehan ditambah dengan seluruh hak/kewajiban yang melekat

Page 26: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

14

pada aset/kewajiban dimaksud, seperti bunga, jasa bank, dan denda yang telah

disepakati atau diperjanjikan.

3) Saldo atas transaksi dalam mata uang asing (valas), dinilai dan disajikan dalam

laporan keuangan sebesar nilai Kurs Tengah Bank Indonesia (KTBI) pada

tanggal laporan.

4. Asumsi dasar penyusunan Laporan Keuangan.

Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah anggapan yang

diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar kebijakan akuntansi

dapat diterapkan. Asumsi dasar tersebut adalah:

a. Kemandirian entitas, yang berarti bahwa unit pemerintahan daerah sebagai entitas

akuntansi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk

menjanjikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit

pemerintahan dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi

ini adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan

melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggungjawab atas

pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi

tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber daya

dimaksud, utang-piutang yang terjadi akibat pembuatan keputusan entitas, serta

terlaksana tidaknya program dan kegiatan yang telah ditetapkan.

b. Kesinambungan entitas, yang berarti laporan keuangan pemerintah daerah disusun

dengan asumsi bahwa pemeruntah daerah akan berlanjut keberadaanya dan tidak

bermaskud untuk melakukan likuidasi.

Page 27: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

15

c. Keterukuran dalam satuan uang, yang berarti laporan keuangan pemerintah daerah

harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan

uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan

pengukuran dalam akuntansi. Satuan uang yang digunakan adalah rupiah.

C. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan

1. Laporan Realisiasi Anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan

keuangan pemerintah daerah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan

anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu. Pemerintah

Kabupaten Magetan sebagai sebuah entitas pelaporan sekaligus sebagai entitas

akuntansi, wajib menyampaikan laporan realisasi anggaran yang memiliki unsur-

unsur sebagai berikut:

a. Pendapatan pemerintah daerah merupakan semua penerimaan kas daerah yang

menambah kas daerah yang menambah ekuitas dana dalam periode tahun

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu

dibayar kembali oleh pemerintah daerah.

b. Belanja pemerintah daerah merupakan semua pengeluaran kas daerah yang

mengurangi ekuitas dana dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang

tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah.

c. Pembiayaan pemerintah daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar

kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun

anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang

dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.

Page 28: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

16

Berikut adalah LRA Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2011 secara ringkas:

Tabel II.1

Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011

No Uraian Anggaran Realisasi

1 Pendapatan

1.1 Pendapatan Asli Daerah 58.839.733.000,00 61.760.661.908,04

1.2 Pendapatan Transfer 876.147.246.378,00 885.600.215.547,00

1.2 Lain-Lain Pendapatan

Yang Sah

4.626.761.367,00 4.626.761.368,00

Jumlah Pendapatan 939.613.740.745,00 951.987.638.823,04

2 Belanja

2.1 Belanja Operasi 788.820.483.189,69 770.882.446.289,65

2.2 Belanja Modal 194.529.740.545,00 147.506.172.726,00

2.3 Belanja Tidak Terduga 961.942.639,06 381.750.000,00

Jumlah Belanja dan

Transfer

1.026.806.536.373,75

960.378.705.229,65

3 Pembiayaan

3.1 Penerimaan 111.287.678.370,75 112.241.620.770,75

3.2 Pengeluaran 14.594.882.742,00 14.557.693.700,00

Pembiayaan Netto 96.692.795.628,75 97.683.927.070,75

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran (Silpa)

9.500.000.000,00 89.292.860.664,14

Diolah dari Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2011

2. Neraca.

Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan merupakan laporan yang mencakup unsur-

unsur yang terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana.

Masing-masing unsur didefinisikan sebagai berikut:

a. Aset Pemerintah Kabupaten Magetan adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai

dan atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

dan darimana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat

Page 29: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

17

diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur

dalam satuan uang.

b. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Magetan adalah utang yang timbul dari

peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber

daya ekonomi pemerintah daerah.

c. Ekuitas dana Pemerintah Kabupaten Magetan adalah kekayaan bersih pemerintah

daerah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah.

Berikut ini adalah ringkasan dari Neraca Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun

2011:

Tabel II.2

Neraca Tahun 2011

No Uraian Jumlah

1 Aset

1.1 Aset Lancar 104.014.754.127,38

1.2 Investasi Jangka panjang 20.368.193.056,00

1.3 Aset tetap 1.984.657.138.486,18

1.4 Dana cadangan 1.500.000.000,00

1.5 Aset lainnya -

Jumlah aset 2.128.293.459.263,28

2 Kewajiban

2.1 Kewajiban Jangka Pendek 1.082.769.574,00

2.2 Kewajiban Jangka Panjang -

Jumlah Kewajiban 1.082.769.574,00

3 Ekuitas Dana

3.1 Ekuitas dana lancer 102.931.984.553,38

3.2 Ekuitas dana investasi 2.022.778.705.135,90

3.3 Ekuitas dana cadangan 1.500.000.000,00

Jumlah ekuitas dana 2.127.210.689.689,28

Jumlah kewajiban dan ekuitas dana 2.128.293.459.263,28

Diolah dari Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2011

Page 30: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

18

3. Laporan Arus Kas.

Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan merupakan laporan yang

menyajikan informasi yang mencakup unsur berupa penerimaan dan pengeluaran kas.

Berikut ini adalah Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan tahun 2011

yang disajikan secara ringkas:

Tabel II.3

Laporan Arus Kas Tahun 2011

N Uraian Jumlah

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Jumlah Arus Masuk Kas 927.783.358.485,78

Jumlah Arus Keluar Kas 789.582.159.750,65

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 138.201.198.735,13

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non

Keuangan

Jumlah Arus Kas Masuk

Jumlah Arus Kas Keluar 144.979.492.242,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

Non Keuangan

(144.979.492.242,00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas

Pembiayaan

Jumlah Arus Kas Masuk 78.518.438.377,00

Jumlah Arus Kas Keluar 78.518.438.377,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non

Anggaran

Kenaikan / Penurunan Kas (8.792.044.806,87)

Diolah dari Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan Tahun 2011

Masing-masing unsur dari laporan arus kas didefinisikan sebagai berikut:

a. Arus kas dari aktivitas operasi menjelaskan arus kas masuk dan arus kas keluar

dari aktivitas operasi pemerintah daerah.

Page 31: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

19

b. Arus kas dari aktivitas investasi non keuangan menjelaskan arus kas masuk dari

penjualan aset tetap (yang sudah dihapuskan) dan arus kas keluar dari

pembelian/pengadaan aset tetap.

c. Arus kas dari aktivitas pembiayaan menjelaskan arus kas masuk yang berasal dari

penerimaan pembiayaan anggaran (selain penggunaan SiLPA tahun lalu) dan

pengeluaran pembiayaan aggaran.

d. Arus kas dari aktivitas non anggaran menjelaskan arus kas masuk dan arus kas

keluar yang berasal dari transaksi yang tidak dianggarkan di dalam APBD. Contoh

arus kas masuk/keluar yang berasal dari pemotongan dan penyetoran PPh, PPN,

Taspen, Askes.

4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan komponen laporan keuangan

lainnya yang dimaksud untuk memberi penjelasan tambahan guna memudahkan

memahai dan/atau menghindari kesalahpahaman pengguna laporan dalam membaca

laporan keuangan yang disajikan. Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah

Kabupaten Magetan menyajikan penjelasan naratif, analisis atau daftar terinci atas

nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan

Laporan Arus Kas.

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan mengungkapkan

hal-hal sebagai berikut:

a. Menyajikan informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal/keuangan dan

pencapaian target Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi

b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan.

Page 32: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

20

c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-

kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transakasi dan

kejadian-kejadian penting lainnya.

d. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,

yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

Page 33: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

21

BAB III

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

Dengan diterbitkannya PP Nomor 24 tentang SAP pada bulan Juni 2005 maka

mulai tahun anggaran 2005 seluruh pemerintah daerah yang ada di Indonesia

diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan pemerintah daerah sesuai dengan

SAP. Penyajian laporan keuangan pemerintah daerah mulai tahun anggaran 2005

memerlukan proses konversi karena adanya kewajiban bagi pemerintah daerah untuk

menerapkan SAP sementara APBD masih disusun dan dilaksanakan berdasarkan

ketentuan lain (Sumiyati, 2006). Dengan berlakunya SAP, pemerintah daerah wajib

menerapkan akuntansi anggaran yang berbasis akuntansi anggaran. Kewajiban ini

menjadi satu tantangan baru bagi pemerintah daerah (Soffan Marsus, 2006:33).

Tantangan tersebut mencakup apakah pemerintah daerah mampu menerapkan

akuntansi yang sepenuhnya sesuai dengan SAP. Keakuratan implementasi SAP atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dapat diuji dengan menggunakan telaahan

jurnal korolari. Tujuan dari penerapan SAP pada pemerintah daerah antara lain untuk

menyelenggarakan pemerintahan yang semakin transparan dan akuntabel. Hal

tersebut juga berdampak pada penilaian atas kinerja keuangan pemerintah

Page 34: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

22

daerah yang lebih baik. Kinerja keuangan pemerintah daerah dapat dinilai melalui

suatu proses audit atau dengan cara melakukan analisis dengan menggunakan rasio

atas APBD.

2. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

a. Laporan Realisiasi Anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan

keuangan pemerintah daerah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan

anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.

Penyandingan antara anggaran dan realisasi menunjukkan tingkat capaian target-

target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam

mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi,

akuntabilitas, dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran. Berhubung anggaran

akan disandingkan dengan realisasinya maka dalam penyusunan APBD seharusnya

digunakan struktur, definisi, dan basis yang sama dengan yang digunakan dalam

pelaporannya.

b. Neraca.

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan.

Neraca disusun dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dengan Sistem

sentralisasi, neraca disusun secara terpusat oleh bagian akuntansi suatu entitas

pelaporan. Sedangkan dengan desentralisasi, neraca disusun oleh entitas-entitas

akuntansi yang kemudian digabung oleh entitas pelaporan.

Page 35: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

23

c. Laporan Arus Kas.

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas melalui kas umum daerah selama periode tertentu.

Pada dasarnya aktivitas keuangan pemerintah daerah sebagian besar merupakan

penerimaan dan pengeluaran kas negara/daerah dalam rangka pencapaian sasaran-

sasaran yang ditetapkan. Bahkan penentuan adanya hak dan kewajiban pemerintah

daerah diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari kas umum daerah. Hal ini

sesuai dengan basis yang dianut yaitu basis kas menuju akrual.

Laporan arus kas menggambarkan arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas.

Arus kas masuk dapat berasal dari penerimaan tunai pendapatan, penjualan aset tetap,

pencairan dana cadangan, penjualan kekayaan negara yang dipisahkan, pinjaman

bahkan penerimaan atas potongan pembayaran yang dilakukan pemerintah (PFK).

Arus kas keluar misalnya pembayaran tunai belanja pegawai, belanja modal,

pembayaran cicilan hutang, pemberian pinjaman, pembentukan dana cadangan,

penyertaan modal pemerintah daerah, dan penyetoran kepada pihak ketiga (PFK) atas

pemotongan yang telah dilakukan.

d. Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) adalah bagian yang tak terpisahkan dari

laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan

keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. CaLK ditujukan agar laporan

keuangan dapat dipahami dan dibandingkan dengan laporan keuangan entitas

lainnya.

Page 36: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

24

CaLK meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang

disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK. Termasuk pula dalam CaLK adalah

penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh SAP serta pengungkapan-

pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan

keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.

3. Analisis laporan keuangan daerah.

Pemerintah daerah sebagai pihak yang diserahi tugas menjalankan roda

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat wajib menyampaikan laporan

pertanggung jawaban keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah

berhasil menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak. Salah satu cara untuk menilai

laporan keuangan pemerintah daerah adalah dengan melakukan analisa rasio

keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Hasil rasio

keuangan ini selanjutnya akan digunakan untuk tolok ukur dalam:

a. Mengukur efektivitas dan efisiensi dalam merealisasikan pendapatan daerah,

b. Mengukur sejauh mana aktivitas pemerintah daerah dalam membelanjakan

pendapatan daerahnya,

c. Menilai kemandirian keuangan pemerintah daerah dalam membiayai

penyelenggaraan otonomi daerah,

d. Menilai kemampuan pemerintah daerah dalam kemampuannya untuk memenuhi

kewajiban (pembayaran utang).

Penggunaan analisa rasio terhadap laporan keuangan pemerintah daerah belum

banyak dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan secara bulat

mengenai nama dan kaidah pengukurannya. Meskipun demikian, dalam rangka

Page 37: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

25

pengelolaan keuangan daerah yang transparan, jujur, demokratis, efektif, efisien, dan

akuntabel, analisa rasio terhadap APBD perlu dilakukan meskipun kaidah

pengakuntansian dalam APBD berbeda dengan laporan keuangan lembaga perusahaan

yang bersifat komersil. Analisa rasio keuangan pada APBD dilakukan dengan

membandingkan hasil yang dicapai dari satu periode dengan periode sebelumnya

sehingga dapat diketahui bagaiman kecenderungan yang terjadi. Selain itu dapat pula

dilakukan dengan cara membandingkan dengan rasio keuangan yang dimiliki suatu

pemerintah daerah tertentu dengan rasio keuangan yang dimiliki daerah lain terdekat

ataupun yang potensi daerahnya relative sama untuk dilihat bagaimana posisi rasio

keuangan pemerintah daerah tersebut terhadap pemerintah daerah lainnya. Dalam

penerapan rasio keuangan, pemerintah harus melakukan beberapa analisis rasio yang

berguna untuk menilai bagaimana prospek, perkembangan dan kesehatan keuangan

pemerintah daerah. Beberapa perbandingan pos-pos laporan arus kas pemerintah

daerah, khususnya APBD, adalah sebagai berikut:

a. Dari data APBD terdapat tiga perhitungan perbandingan, yaitu:

1) Kemandirian Keuangan Daerah,

2) Efektifitas Pendapatan Asli Daerah,

3) Efisiensi Pendapatan Asli Daerah.

b. Dari adaptasi terhadap rasio keuangan sektor bisnis, terdapat dua perhitungan

perbandingan, yaitu yang merupakan rasio analisis aset:

1) Likuiditas,

2) Solvabilitas.

Page 38: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

26

Rasio yang dimaksud dalam laporan keuangan adalah suatu angka yang

menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya. Suatu rasio tersebut

diperbandingkan dengan perusahaan lainnya yang sejenis, sehingga adanya

perbandingan ini maka perusahaan tersebut dapat mengevaluasi situasi perusahaan.

Selain menggunakan metode analisis rasio, penulis juga menggunakan metode

analisis deskriptif untuk mengetahui penyebab dari penurunan ataupun kenaikan dari

item-item yang berada di laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Magetan. Metode

analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan

gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang sedang diselidiki. Menurut Sugiyono (2008:105),

pengertian metode deskriptif analisis adalah sebagai berikut :

“Metode Analisis Deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara

mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data

tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran

mengenai masalah yang ada.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode analisis deskriptif

merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data yang sebenarnya

kemudian disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai

masalah yang ada.

B. Pembahasan

1. Kesesuaian Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan.

Penyajian laporan keuangan pemerintah daerah mulai tahun anggaran 2005

memerlukan proses konversi karena adanya kewajiban bagi pemerintah daerah untuk

menerapkan SAP sementara APBD masih disusun dan dilaksanakan berdasarkan

Page 39: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

27

ketentuan lain (Sumiyati, 2006). Konversi dari Laporan Keuangan dengan format

Peraturan Menteri Dalam Negeri dengan Standar Akuntansi Pemerintah mempunyai

banyak perbedaan. Maka dari itu sangatlah penting untuk menganalisis kesesuaian

laporan keuangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan.

Konversi ke laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24

tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan oleh Pemerintah Kabupaten

Magetan dilakukan secara manual. Hal ini sangat dimungkinkan adanya kesalahan

baik kesalahan klasifikasi, jumlah saldo, maupun kesalahan lainnya. Selain itu

pembuatan Laporan Arus Kas dan Neraca masih dibuat secara manual tanpa

menggunakan software. Hal ini disebabkan ketidaksempurnaan software yang ada

sehingga menimbulkan saldo yang berbeda jika Laporan Arus Kas dan Neraca dibuat

dengan bantuan software yang ada. Hal tersebut merupakan faktor kedua yang dapat

mempengaruhi kesesuaian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Magetan

dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

Untuk menyesuaikan teori yang ada dengan tema bahasan yang penulis ambil,

maka analisis ini hanya akan membahas kesesuaian Laporan Arus Kas Pemerintah

Kabupaten Magetan periode 2007-2011. Perbedaan mendasar antara Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah versi Peraturan Menteri Dalam Negeri dengan Standar

Akuntansi Pemerintah adalah dari cara pengklasifikasiannya. Secara umum konversi

yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan sudah sesuai dengan ketentuan.

Hanya ada beberapa kesalahan kecil yang tidak mempengaruhi jumlah akhir dari

saldo kas. Kesalahan ini terjadi baik disengaja maupun tidak. Kesalahan yang tidak

Page 40: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

28

disengaja seperti misalnya kesalahan pengklasifikasian pendapatan dari BLUD yang

di tahun 2010 masih dimasukan ke Lain-lain Pendapatan yang Sah. Menurut peraturan

yang ada, pendapatan dari BLUD tidak lagi masuk Laporan Arus Kas. Sedangkan

kesalahan yang disengaja lebih disebabkan karena ada akun-akun tertentu dari

Laporan Arus Kas yang tidak memiliki rekening tersendiri sehingga ketika ada arus

kas masuk ataupun keluar, kas tersebut dimasukan di akun lain yang memiliki

rekening. Contoh kejadian seperti ini adalah kesalahan pengklasifikasian terjadi di

tahun 2008. Dana Otonomi Khusus di tahun 2008 mempunyai saldo Rp

8.500.000.000,00 sedangkan untuk tahun 2007, 2009, 2010, dan 2011 bersaldo nol.

Hal ini disebabkan oleh penitipan dari rekening tertentu. Jumlah tersebut bukanlah

milik Dana Otonomi Khusus melainkan milik pos lainnya yang belum mempunyai

rekening tersendiri.

Contoh-contoh lainnya untuk kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan

Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan dijelaskan secara rinci di analisis

mengenai penyebab penurunan atau kenaikan item-item Laporan Arus Kas

Pemerintan Daerah Kabupaten Magetan. Menurut kasi pelaporan keuangan, kesalahan

seperti itu tidak mempengaruhi saldo akhir dari Laporan Arus Kas. Sehingga secara

umum Laporan Arus Kas tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Selain itu beliau menegaskan

bahwa Laporan Arus Kas untuk periode 2007 hingga 2011 sudah di audit BPK, jadi

tidak ada masalah mengenai kesesuaian Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten

Magetan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Page 41: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

29

2. Kesehatan Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan.

Analisis laporan keuangan merupakan upaya untuk mengidentifikasi ciri-ciri

keuangan berdasarkan laporan keuangan pemerintah daerah, dengan menguraikan

pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih rinci dan melihat

hubungan antar pos untuk mengetahui kondisi keuangan, sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan. Hasil analisis laporan keuangan tersebut diharapkan dapat

meminimalkan atau menghilangkan penilaian yang bersifat dugaan semata,

ketidakpastian, pertimbangan pribadi dan kesalahan proses akuntansi. Untuk menilai

pelaksanaan keputusan keuangan, kita perlu melihat perincian sumber dan

penggunaan dana menurut aktivitasnya, yang dikelompokkan menjadi 3 (tiga),

sebagai berikut:

a. Arus Kas Operasi (operating).

Pos-pos keuangan aktiva lancar (piutang, persediaan, bunga hutang jangka

pendek, biaya-biaya yang masih harus dibayar, hutang lancar, dst).

b. Arus Kas Investasi (investing).

1) Pos penempatan untuk investasi.

2) Pos-pos keuangan aktiva tetap (pabrik, bangunan, peralatan, dst).

c. Arus Kas Pembiayaan (financing).

1) Pos-pos keuangan hutang jangka panjang (surat hutang, obligasi, dst).

2) Pos-pos keuangan modal (ekuitas, modal disetor, saham, laba ditahan,

pembayaran dividen, dst).

Penentuan sumber dan penggunaan arus kas dari masing-masing kegiatan tetap

menggunakan konsep sebelumnya (sources and usages). Beberapa rasio laporan

Page 42: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

30

keuangan pemerintah daerah yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut:

a. Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah.

Perbandingan ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah

dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang

ditetapkan (berdasarkan potensi riil daerah). Kemampuan daerah dalam melaksanakan

tugasnya dikatakan efektif jika hasil perhitungan dari rasio ini minimal sebesar 1 atau

100%.

Rasio Efektivitas PAD

=

2007 =

= 109,25 % Efektif

2008 =

= 102,66 % Efektif

2009 =

= 116,95 % Efektif

2010 =

= 98,28 % Tidak Efektif

2011 =

= 104,96 % Efektif

Page 43: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

31

Hasil perhitungan rasio efektifitas pendapatan asli daerah menunjukan bahwa

pendapatan asli daerah Pemerintah Kabupaten Magetan secara keseluruhan dicapati

secara efektif. Hal ini tercermin dari rasio efektifitas pendapatan asli daerah yang

selalu menunjukan nilai diatas 100 % kecuali untuk tahun 2009 yang mengalami

sedikit penurunan.

b. Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah.

Perhitungan ini menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk memperoleh PAD dengan realisasi pendapatan diterima. Suatu

pemerintah daerah dikatakan efisien dalam melakukan pungutan PAD jika hasil

perhitungannya kurang dari 1 atau lebih kecil dari 100%. Semakin kecil hasil

perhitungannya, berarti kinerja pemerintah daerah semakin baik.

Akan tetapi perhitungan rasio ini tidak bisa ditracing dengan baik/susah dikenali

(unlikely tracing), karena sifat biaya yang digunakan untuk aktivitas yang hasilnya

tidak kelihatan (nonabstract output). Dan juga tidak ada pencatatan atas biaya yang

dikeluarkan untuk ditandingkan dengan pendapatan yang diterima. Pendapatan yang

diterima oleh pemda juga tidak berhubungan langsung dengan biaya yang

dikeluarkan. Sifat dan karakteristik pada pemda sangat berbeda dengan karakteristik

di perusahaan swasta. Ada satu agen/institusi yang hanya bertugas mencari

pendapatan tetapi ada juga institusi yang hanya mengeluarkan uang atau belanja saja.

c. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah.

Perbandingan ini digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian pemerintah

daerah dalam hal pendanaan aktivitasnya.

Page 44: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

32

Rasio Kemandirian Keuangan Daerah =

2007 =

= 7,95 %

2008 =

= 7,88 %

2009 =

= 9,92 %

2010 =

= 10,30 %

2011 =

= 6,86 %

Hasil perhitungan rasio kemandirian keuangan daerah menunjukan angka yang

sangat kecil dari tahun 2007 hingga 2011. Hal ini menandakan bahwasanya keuangan

Pemerintah Kabupaten Magetan masih sangat bergantung pada bantuan pemerintah

terutama pemerintah pusat. Ketergantungan pengeluaran pemerintah ini disebabkan

tidak lain karena belanja pegawai yang sangat besar yang mencapai hingga sepuluh

kali lipat dari total pendapatan asli daerah pada tahun 2011.

d. Rasio Likuiditas.

Perhitungan likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah

dalam membayar utang jangka pendeknya.

1) Rasio Kas =

Page 45: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

33

2007 =

= 663,14 %

2008 =

= 1.923,58 %

2009 =

= 3.227,31 %

2010 =

= 11.518,95 %

2011 =

= 7.924,21 %

Hasil perhitungan rasio kas Pemerintah Kabupaten Magetan menunjukan angka

yang jauh melebihi 100 % untuk periode tahun 2007 hingga 2011. Perhitungan ini

menyimpulkan kemampuan pemerintah daerah untuk membayar hutang jangka

pendek yang sangat baik. Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki kemampuan yang

memadai dalam pembayaran hutang jangka pendek. Hal ini mengisyaratkan bahwa

Pemerintah Kabupaten Magetan dapat menambah utang jangka pendeknya untuk

melakukan kegiatan pembangunan daerah.

2) Rasio Lancar =

2007 =

= 688,39 %

Page 46: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

34

2008 =

= 1.988,75 %

2009 =

= 3.558,19 %

2010 =

= 12.594,88 %

2011 =

= 8.774,11 %

Hasil perhitungan rasio lancar Pemerintah Kabupaten Magetan menunjukan angka

yang jauh melebihi 100 % untuk periode tahun 2007 hingga 2011. Perhitungan ini

menyimpulkan kemampuan pemerintah daerah untuk membayar hutang jangka

pendek yang sangat baik dengan kombinasi seluruh aset lancer kecuali persediaan.

Pemerintah Kabupaten Magetan merupakan pemerintahan yang likuid dan solvabel,

sumber keuangan tidak didominasi dari pihak ketiga seperti bank. Dilihat dari

komponen aset lancer seperti piutang maupun persediaan juga tidak dominan. Hal ini

menyebabkan perputaran piutang dan persediaan sangat cepat dan bagus.

Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki kemampuan yang memadai dalam

pembayaran hutang jangka pendek. Hal ini mengisyaratkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Magetan dapat menambah utang jangka pendeknya untuk melakukan

kegiatan pembangunan daerah.

e. Rasio Solvabilitas.

Page 47: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

35

Perhitungan solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan pemerintah

daerah dalam membayar semua utangnya yang akan jatuh tempo.

Rasio Solvabilitas =

2007 =

= 11.160,53 %

2008 =

= 32.953,13 %

2009 =

= 71.848,28 %

2010 =

= 226.247,15 %

2011 =

= 196.560,15 %

Hasil perhitungan rasio solvabilitas Pemerintah Kabupaten Magetan menunjukan

angka yang jauh melebihi 100 % untuk periode tahun 2007 hingga 2011. Perhitungan

ini menyimpulkan kemampuan pemerintah daerah untuk membayar seluruh utang

baik jangka pendek maupun jangka panjang yang sangat baik dengan kombinasi

seluruh aset. Aset Pemerintah Kabupaten Magetan jauh lebih besar daripada total

utang. Pemerintah Kabupaten Magetan memiliki kemampuan yang memadai dalam

pembayaran total utang. Hal ini mengisyaratkan bahwa Pemerintah Kabupaten

Page 48: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

36

Magetan dapat menambah utang jangka pendek maupun jangka panjang untuk

melakukan kegiatan pembangunan daerah.

Akurasi hasil analisis laporan keuangan sangat tergantung pada akurasi dan

validitas laporan keuangan pemerintah daerah. Analisis laporan keuangan itu sendiri

mengandung keterbatasan inheren. Hal ini disebabkan oleh sifat laporan keuangan

adalah historis. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai transaksi dan

kejadian pada masa lalu. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak dapat dianggap

sebagai laporan mengenai keadaan saat ini. Informasi dalam laporan keuangan adalah

bertujuan umum. Informasi dari laporan keuangan tidak disusun untuk memenuhi

kebutuhan suatu kelompok.

3. Penyebab penurunan atau kenaikan item-item Laporan Arus Kas

Pemerintan Daerah Kabupaten Magetan.

Penurunan atau kenaikan item-item Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten

Magetan pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya tingkat inflasi

yang menyebabkan pendapatan atau belanja terlihat meningkat padalah sesungguhnya

tidak. Penyebab lain mungkin dapat disebabkan oleh kesalahan teknis dari pegawai

yang melakukan panyusunan laporan keuangan maupun melakukan konversi dari

laporan keuangan dengan format Peraturan Dalam Negeri (Permendagri) kedalam

format Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Kesalahan ini dapat dilakukan tanpa

disengaja maupun dengan kesengajaan. Kesalahan tanpa disengaja terjadi ketika

pegawai melakukan kesalahan dalam pengklasifikasian akun. Hal ini sangat mungkin

terjadi mengingat ada beberapa akun di laporan keuangan dengan format Permendagri

yang digabung ketika dilakukan konversi seperti misalnya belanja tidak langsung dan

Page 49: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

37

belanja langsung dengan format Permendagri yang tidak terdapat di format Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP).

Untuk lebih jelasnya maka satu-persatu dari penurunan atau kenaikan item-item

Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan akan dibahas secara mendetail

sebagai berikut:

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi.

Grafik III.1

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Diolah dari Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Periode 2007-2011

Secara umum baik arus masuk maupun arus keluar dari aktivitas operasi

mengalami tren meningkat. Hal ini disebabkan oleh pendapatan asli daerah yang terus

menunjukan angka positif dan tingkat produksi regional domestik bruto yang

membaik. Selain itu tingkat inflasi dari tahun 2007 hingga 2011 juga berdampak pada

nilai rupiah yang menyebabkan kenaikan pendapatan. Namun demikian terdapat

Rp-

Rp100,000,000,000.00

Rp200,000,000,000.00

Rp300,000,000,000.00

Rp400,000,000,000.00

Rp500,000,000,000.00

Rp600,000,000,000.00

Rp700,000,000,000.00

Rp800,000,000,000.00

Rp900,000,000,000.00

Rp1,000,000,000,000.00

2007 2008 2009 2010 2011

Jum

lah

Kas

Arus Masuk Kas

Arus Keluar Kas

Arus Kas Bersih dariAktivitas Operasi

Page 50: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

38

beberapa peningkatan maupun penurunan akun-akun tertentu. Peningkatan serta

penurunan akun-akun tersebut dijelaskan dengan pendekatan analisis deskriptif.

Akun-akun yang dianalisis hanyalah akun-akun yang mempunyai tren yang tidak

biasa dan mengalami peningkatan atau penurunan yang sangat besar seperti berikut:

1) Saldo di akun Pendapatan Retribusi Daerah dari tahun 2009 sebesar Rp

27.565.482.053,56 mengalami penurunan yang sangat signifikan ke nilai Rp

9.313.009.412,50 pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh pendapatan retribusi

daerah berupa penerimaan RSUD mulai tahun 2009 yang dilaporkan di tahun

2010 mengalami perubahan klasifikasi akun dari Pendapatan Retribusi daerah ke

Lain-lain PAD yang sah dengan alasan adanya peraturan baru yang mengatur

pengklasifikasian tersebut, yaitu :

a) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Pasal 26 ayat 4.

b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pasal 62 ayat 2

dan 3.

2) Pelaporan akun Lain-lain PAD yang Sah antara Laporan Arus Kas dengan

Laporan Realisasi Anggaran di tahun 2011 mengalami perbedaan sebesar Rp

24.204.280.337,26. Hal ini disebabkan oleh penerimaan dan pengeluaran kas yang

bersumber dari Rumah Sakit Umum Daerah yang sudah berstatus BLUD sejak

2009 tidak lagi melalui Bendahara Umum Daerah. Sedangkan pengertian Arus

Kas adalah penerimaan dan pengeluaran melalui BUD sehingga Rumah Sakit

Page 51: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

39

Umum Daerah tidak memasukkan penerimaan dan pengeluarannya ke Laporan

Arus Kas lagi. Pada tahun 2010 masih dimasukan karena masih belum

menyesuaikan dengan SAP. Hal ini menyebabkan penurunan yang sangat

signifikan terhadap Lain-lain PAD yang sah dari Rp 32.473.387.348,51 menjadi

Rp 13.868.814.424,80.

3) Fluktuasi di akun Dana bagi hasil baik dari sektor pajak maupun sumber daya

alam adalah hal yang wajar. Penyebabnya adalah Pemerintah Kabupaten Magetan

bukan merupakan daerah penghasil murni dan hanya mendapat bagian bagi hasil

dari Pemerintah Pusat. Maka dari itu setiap tahun penghasilan dari Dana Bagi

Hasil tidak menentu dan Pemerintah Kabupaten Magetan tidak mempunyai

kewenangan untuk memprediksinya. Dana bagi hasil merupakan dana dengan

sistematika pengumpulan terlebih dahulu di satu provinsi, dan dari provinsi di

kirim hasilnya kembali ke daerah. Peningkatan yang signifikan disebabkan oleh

peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Informasi mengenai dana bagi hasil

tidak dapat diperoleh dari pemda karena perhitungannya dilakukan oleh provinsi.

Semua dana bagi hasil wajar jika berfluktuasi karena memang tidak ada patokan

tersendiri bagi pemerintah daerah. Dana bagi hasil lainnya bukan pajak biasanya

disertai surat dari gubernur bahwasanya pemerintah daerah mau diberi bantuan

berupa apa dan untuk apa sedangkan bantuan tersebut bersifat tidak tentu serta

tidak bisa diprediksikan sebelumnya.

4) Dana Otonomi Khusus di tahun 2008 mempunyai saldo Rp 8.500.000.000,00

sedangkan untuk tahun 2007, 2009, 2010, dan 2011 bersaldo nol. Hal ini

disebabkan oleh penitipan dari rekening tertentu. Jumlah tersebut bukanlah milik

Page 52: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

40

Dana Otonomi Khusus melainkan milik pos lainnya yang belum mempunyai

rekening tersendiri.

5) Saldo akun dana penyesuaian pada tahun 2007 dan 2008 merupakan tambahan

tunjangan penghasilan guru PNSD yang non sertifikasi. Untuk tambahan

tunjangan penghasilan guru PNSD yang telah sertifikasi pengiriman uangnya

langsung ke rekening BRI tanpa melalui Bendahara Umum Daerah. Pada tahun

2009 rekening dana penyesuaian bersaldo nol karena saldo dana penyesuaian

berada di lain-lain pendapatan yang sah termasuk tambahan tunjangan

penghasilan guru PNSD bersertifikasi. Pengiriman uang untuk tambahan

tunjangan penghasilan guru PNSD bersertifikasi melalui Kas Umum Daerah

terlebih dahulu. Untuk tahun 2010 dan 2011 tambahan tunjangan penghasilan

guru PNSD bersertifikasi kembali masuk ke dana penyesuaian.

6) Saldo akun bantuan dan sumbangan dari provinsi dari tahun 2007 hingga 2011

bernilai nol kecuali di tahun 2007 yang menunjukan angka Rp 30.000.000,00 dan

2011 yang bernilai 23.519.583.282,00. Saldo tersebut merupakan bantuan dan

sumbangan keuangan dari provinsi untuk pembentukan koperasi wanita yang

disertai surat petunjuk. Provinsi selalu memberi bantuan disertai petunjuk dan

didalam surat petunjuk selalu jelas maksud dan tujuan bantuan tersebut.

Pemerintah daerah mengakui sebagai pendapatan hibah, sumbangan, atau lainnya

sesuai dengan petunjuk yang ada.

7) Pendapatan hibah dari tahun 2007 hingga 2011 selalu bersaldo nol kecuali untuk

tahun 2009 yang bersaldo Rp 24.254.840.000. Jumlah tersebut merupakan

bantuan dan sumbangan keuangan dari provinsi. Dilihat dari sisi APBD,

Page 53: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

41

pendapatan hibah ini dianggarkan di akun bantuan dan sumbangan dari provinsi.

Sedangkan di laporan keuangan versi SAP masuk pendapatan hibah. Hal ini

disebabkan maping yang kurang pas dan sistem konversi dari versi permendagri

ke versi SAP yang masih manual sehingga dimungkinkan terjadi kesalahan teknis.

Rincian yang benar mengenai pendapatan hibah di tahun 2009 disajikan di

lampiran.

8) Pada tahun 2007 terdapat saldo Rp 3.000.000.000,00 untuk saldo akun Pendapatan

Dana Darurat sedangkan empat tahun selanjutnya saldo akun tersebut bernilai nol.

Dana Rp 3.000.000.000,00 tersebut merupakan bantuan penanganan pasca

bencana bidang infrastruktur dari pusat. Untuk tahun selanjutnya Pendapatan

Dana Darurat tidak ada lagi karena diubah namanya menjadi DPIPD / DPID

(Dana Perimbangan). Perubahan ini mengacu pada petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis yang ada.

9) Saldo akun pendapatan lainnya pada tahun 2008 bernilai Rp 1.264.870.998,00.

Saldo tersebut merupakan dana bagi hasil dari provinsi. Saldo akun pendapatan

lainnya pada tahun 2009 bernilai Rp 30.655.971.186,00. Saldo tersebut

merupakan alokasi tunjangan guru PNSD. Sedangkan saldo akun pendapatan

lainnya pada tahun 2010 bernilai Rp 37.270.271.131,00. Saldo tersebut

merupakan bantuan keuangan dari provinsi

10) Arus kas keluar dari aktivitas operasi merupakan belanja yang sangat fluktuatif.

Hal tersebut wajah mengingat nilai tukar rupiah, suku bunga, dan tingkat harga

yang selalu berubah mengikuti keadaan pasar. Penyebab lain adalah inflasi yang

terjadi lima tahun terakhir menyebabkan tingkat harga suatu barang di awal tahun

Page 54: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

42

2007 sangat jauh berbeda dengan tingkat harga barang di akhir tahun 2011.

Artinya selama kurun waktu lima tahun terjadi fluktuasi harga yang menyebabkan

saldo akun belanja di laporan arus kas juga berfluktuasi.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan.

Grafik III.2

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Diolah dari Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Periode 2007-2011

Perubahan saldo pada arus kas dari aktivitas investasi non keuangan disebabkan

oleh:

1) Arus masuk kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan selalu bernilai

nol, hal ini dikarenakan penjualan aset dianggap nol. Untuk penjualan aset-aset

seperti mobil dinas masih mengikuti LRA yaitu dimasukan ke pos pendapatan

lain-lain.

2) Perubahan saldo akun lainnya merupakan hal yang wajar dan telah sesuai dengan

ketentuan.

Rp-

Rp20,000,000,000.00

Rp40,000,000,000.00

Rp60,000,000,000.00

Rp80,000,000,000.00

Rp100,000,000,000.00

Rp120,000,000,000.00

Rp140,000,000,000.00

2007 2008 2009 2010 2011

Arus Kas Bersih DariAktivitas Investasi AsetNon Keuangan

Arus Kas Keluar

Arus Kas Masuk

Page 55: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

43

c. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan.

Grafik III.3

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Diolah dari Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan Periode 2007-2011

Perubahan saldo pada arus kas dari aktivitas investasi non keuangan disebabkan

oleh:

1. Pembentukan dana cadangan dalam arus kas dari aktivitas pembiayaan sudah

sesuai kebutuhan. Pembentukan tersebut ditujukan untuk pengeluaran Pemilihan

Umum Kabupaten Magetan.

2. Perubahan saldo akun lainnya merupakan hal yang wajar dan telah sesuai dengan

ketentuan.

Rp-

Rp5,000,000,000.00

Rp10,000,000,000.00

Rp15,000,000,000.00

Rp20,000,000,000.00

Rp25,000,000,000.00

Rp30,000,000,000.00

Rp35,000,000,000.00

Rp40,000,000,000.00

2007 2008 2009 2010 2011

Jum

lah

Kas

Arus Kas Bersih DariAktivitas Pembiayaan

Arus Kas Keluar

Arus Kas Masuk

Page 56: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

44

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data dan fakta di bab

sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Magetan telah disajikan sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Aktivitas-aktivitas pada laporan arus

kas telah disajikan secara benar dan telah mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Kelompok

utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dari aktivitas operasi, investasi

aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. Namun demikian masih

ada sedikit kesalahan dalam hal klasifikasi akun walaupun kesalahan tersebut

tidak bersifat material dan tidak mempengaruhi saldo kas bersih dari aktivitas

operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.

2. Dari hasil analisa dengan pendekatan rasio dapat disimpulkan bahwa

pengumpulan pendapatan daerah berjalan secara efektif. Selain itu tingkat

utang yang sangat rendah menyebabkan Pemerintah Kabupaten Magetan layak

disebut sebagai pemerintah yang sehat dari segi keuangan. Namun demikian

hasil perhitungan rasio kemandirian keuangan daerah menunjukan angka yang

rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat kemandirian Pemerintah

Kabupaten Magetan masih buruk. Pemerintah masih mengandalkan Dana

Page 57: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

45

Alokasi Umum untuk menutupi belanja dan pengeluaran dalam tahun berjalan.

Potensi pendapatan asli daerah yang sangat kecil tidak diimbangi oleh belanja

gaji yang memakan sekitar 60-75% belanja daerah secara keseluruhan.

3. Dari hasil analisa penyebab kenaikan dan penurunan saldo akun laporan arus

kas dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan atau fluktuasi yang terjadi di

setiap akun merupakan hal yang wajar. Hal tersebut dapat terjadi karena

beberapa hal, yaitu:

a. kenaikan dari harga barang yang menyebabkan penerimaan dan

pengeluaran Pemerintah Kabupaten Magetan cenderung meningkat secara

drastis, padahal peningkatan tersebut hanyalah peningkatan yang wajar

jika nilai rupiah tetap sama.

b. Kesalahan konversi dari akun dengan format Peraturan Dalam Negeri ke

dalam akun dengan format Standar Akuntansi Pemerintah yang disebabkan

oleh proses konversi yang masih manual. Hal ini mengakibatkan

klasifikasi akun yang tidak pas.

c. Penitipan uang dari rekening akun tertentu ke rekening akun lainnya

sehingga uang tersebut dicatat sebagai milik rekening akun yang salah. Hal

tersebut mengakibatkan jumlah yang muncul di akun tertentu di laporan

keuangan bukan merupakan jumlah sebenarnya dari akun yang

bersangkutan.

d. Perubahan kebijakan pemerintah berupa peraturan baru yang berisi

perubahan pengklasifikasian akun tertentu yang disebabkan perkembangan

ilmu akuntansi yang menuntut penyesuaian dari pihak pemerintah.

Page 58: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

46

B. Saran

Berdasarkan pemaparan dari simpulan, maka penulis memberikan saran sebagai

berikut:

1. Proses konversi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri ke Standar Akuntansi

Pemerintah dilakukan secermat mungkin dan dilakukan pemeriksaan internal

setelah proses konversi dan sebelum di audit oleh BPK (Badan Pemeriksa

Keuangan). Hal ini untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin

terjadi dalam penusunan laporan arus kas versi SAP (Standar Akuntansi

Pemerintah).

2. Semua akun yang ada di Laporan Arus Kas Pemerintah Kabupaten Magetan

dibuatkan rekening walaupun belum memiliki saldo sehingga terhadap

penerimaan maupun pengeluaran kas yang terjadi sewaktu-waktu tidak perlu

lagi dititipkan ke rekening akun yang lainnya.

3. Pemerintah Kabupaten Magetan baiknya mengeksporasi semua potensi daerah

yang ada seperti di sektor pariwisata, pertanian, industri rumah tangga, dan

lainnya guna menumbuhkan potensi pendapatan asli daerah yang masih sangat

kecil. Peran serta pemerintah sangat diperlukan untuk menunjang

perekonomian daerah dalam bentuk pemberian pinjaman lunak maupun

kerjasama dengan sistem bagi hasil. Kabupaten Magetan merupakan daerah

yang cocok untuk peternakan dan pertanian karena keadaan lingkungan yang

masih sangat baik ditambah lagi letaknya yang di dataran tinggi menyebabkan

daerah ini sangat cocok untuk mengembangkan sektor peternakan terutama

ternak Sapi. Sedangkan potensi yang besar ini belum dimasuki oleh investor-

Page 59: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

47

investor besar dan hanya digarap oleh peternak rumahan yang memiliki sekitar

satu hingga lima Sapi saja.

4. Pemerintah Kabupaten Magetan sudah memiliki tingkat likuiditas dan

solvabilitas yang sangat baik. Namun demikian jumlah utang dinilai masih

terlalu kecil begitu pula jumlah investasi yang ada. Pinjaman dari bank perlu

ditingkatkan untuk mendorong roda perekonomian daerah. Hasil pinjaman

tersebut dapat digunakan untuk kegiatan investasi di sektor peternakan dan

pariwisata yang masih perlu ditunjang oleh bantuan dan pinjaman pemerintah.

Pinjaman ini ditujukan untuk mendorong potensi penerimaan asli daerah yang

masih sangat kecil.

Page 60: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Bachtiar dan Iskandar Muchlis. 2002. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Teori Akuntansi. Edisi ke-5. Penerjemah Erwin Dukat

dkk. Yogyakarta: Akuntan Group.

Ghozali, Achmad. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : STAN, 2003.

Halim, Abdul, Ak. MBA. 2002. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan

Daerah. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyana, Budi. 2011. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: STAN press

Soffan Marsus, 2006. “Menguji Akurasi Implementasi SAP pada Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Melalui Telaahan Jurnal Korolari dan Jurnal Reklasifikasi”,

Jurnal Akuntansi Pemerintahan, Volume 2 No. 2-November, Jakarta.

Sumiyati, 2006. “Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dalam Masa

Transisi”. Jurnal Akuntansi Pemerintahan, Volume 2 No.1-Mei, Jakarta.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Pasal 26 ayat 4.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pasal 62 ayat 2 dan 3.

KSAP, 2006. Buletin Teknis Nomor 03 tentang Penyajian Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dengan

Konversi.

Page 61: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lampiran 1 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2007

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

LAPORAN ARUS KAS

PER 31 DESEMBER 2007

No. URAIAN 2007

1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

1.1 ARUS MASUK KAS 596.054.820.134,84

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 5.490.294.407,85

1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 21.217.877.289,00

1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan

697.379.143,66

1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 9.695.371.667,33

1.1.5 Dana Bagi Hasil Pajak 28.458.650.160,00

1.1.6 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.624.571.775,00

1.1.7 Dana Alokasi Umum 451.962.000.000,00

1.1.8 Dana Alokasi Khusus 44.993.300.000,00

1.1.9 Dana Otonomi Khusus -

1.1.10 Dana Penyesuaian 4.914.933.874,00

1.1.11 Pendapatan Bagi Hasil Pajak (Propinsi) 23.970.441.818,00

1.1.12 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya (Propinsi) 30.000.000,00

1.1.13 Pendapatan Hibah -

1.1.14 Pendapatan Dana Darurat 3.000.000.000,00

1.1.15 Pendapatan Lainnya -

1.2 ARUS KELUAR KAS 434.333.705.387,56

1.2.1 Belanja Pegawai 326.849.392.426,25

1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 66.297.263.250,42

1.2.3 Belanja Bunga 42.834.744,89

1.2.4 Belanja Subsidi -

1.2.5 Belanja Hibah -

1.2.6 Belanja Bantuan Sosial 6.717.380.730,00

1.2.7 Belanja Tidak Terduga 143.101.000,00

1.2.8 Belanja Bagi Hasil Pajak -

Page 62: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

1.2.9 Belanja Bagi Hasil Retribusi -

1.2.10 Belanja Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 34.283.733.236,00

No. URAIAN 2007

ARUS MASUK KAS 596.054.820.134,84

ARUS KELUAR KAS 434.333.705.387,56

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS

OPERASI

161.721.114.747,28

2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

ASET NONKEUANGAN

2.1. ARUS MASUK KAS -

2.1.1 Pendapatan Penjualan atas Tanah -

2.1.2 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan

Mesin

-

2.1.3 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan

Bangunan

-

2.1.4 Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan

Jaringan

-

2.1.5 Pendapatan Penjualan atas Aset tetap -

2.2. ARUS KELUAR KAS 132.632.389.185,00

2.2.1 Belanja Tanah 3.589.309.500,00

2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 24.786.029.647,00

2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 44.916.778.500,00

2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 57.615.454.438,00

2.2.5 Belanja Aset tetap Lainnya 1.724.817.100,00

ARUS MASUK KAS -

ARUS KELUAR KAS 132.632.389.185,00

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS (132.632.389.185,00)

Page 63: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

INVESTASI ASET NON KEUANGAN

3 ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PEMBIAYAAN

3.1. ARUS MASUK KAS 8.489.510.925,00

3.1.1 Pencaiaran Dana Cadangan -

3.1.2 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan

8.489.510.925,00

3.2. ARUS KELUAR KAS 15.050.563.072,74

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 6.000.000.000,00

3.2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 8.940.000.000,00

3.2.3 Pembayaran Pinjaman Dalam Negeri –

Pemerintah Pusat

110.563.072,74

No. URAIAN 2007

ARUS MASUK KAS 8.489.510.925,00

ARUS KELUAR KAS 15.050.563.072,74

ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS

PEMBIAYAAN

(6.561.052.147,74)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON

ANGGARAN

-

ARUS MASUK KAS -

ARUS KELUAR KAS -

KENAIKAN / PENURUNAN KAS 22.527.673.414,54

SALDO AWAL KAS di BUD 57.135.060.109,12

SALDO AKHIR KAS di BUD 79.662.733.523,66

SALDO AKHIR KAS di Bendahara

Pengeluaran

540.021.593,00

SALDO AKHIR KAS di Bendaharan

Penerimaan

-

SALDO AKHIR KAS 80.202.755.116,66

Page 64: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2008

(Dalam Rupiah) URAIAN 2008

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS MASUK KAS

Pendapatan Pajak Daerah 6.496.829.402,49 Pendapatan Retribusi Daerah 21.138.934.906,58 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

552.846.156,26

Lain-lain PAD yang sah 10.830.413.532,56 Dana Bagi Hasil Pajak 29.695.811.862,00 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 4.203.150.013,00 Dana Alokasi Umum 490.163.947.000,00 Dana Alokasi Khusus 54.272.000.000,00 Dana Otonomi Khusus (Dana Pasca Bencana) 8.500.000.000,00 Dana Penyesuaian (Dana Kependidikan) 4.535.448.200,00 Pendapatan Bagi Hasil Pajak (Propinsi) 24.626.971.342,00 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya (Propinsi) 0,00 Pendapatan Hibah 0,00 Pendapatan Dana Darurat 0,00 Pendapatan Lainnya (Cukai Tembakau) 1.264.870.998,00

Jumlah Arus Masuk Kas 656.281.223.412,89 ARUS KELUAR KAS

Belanja Pegawai 403.449.932.239,00 Belanja Barang dan Jasa 67.919.098.085,00 Belanja Bunga 29.735.324,17 Belanja Hibah 10.065.889.427,18 Belanja Bantuan Sosial 7.393.274.981,00 Belanja Bantuan Keuangan 42.119.768.938,00 Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000,00 Belanja Bagi Hasil Pajak 0,00 Belanja Bagi Hasil Retribusi 0,00 Belanja Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00

Jumlah Arus Keluar Kas 532.477.698.994,35 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 123.803.524.418,54

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

ARUS MASUK KAS Pendapatan Penjualan atas Tanah 0,00 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan 0,00 Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 Pendapatan Penjualan atas Aset tetap Lainnya 0,00

Jumlah arus masuk kas 0,00

Page 65: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

ARUS KELUAR KAS Belanja Tanah 1.464.943.100,00 Belanja Peralatan dan Mesin 17.733.839.502,00 Belanja Gedung dan Bangunan 50.458.929.320,00 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 40.001.075.527,00 Belanja Aset Tetap Lainnya 1.375.162.010,00

Jumlah arus keluar kas 111.033.949.459,00 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

(111.033.949.459,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN ARUS MASUK KAS

Pencairan Dana Cadangan 6.165.175.086,69 Penjualan Kekayaan Daerah 9.592.809.647,00

Jumlah arus masuk kas 15.757.984.733,69 ARUS KELUAR KAS

Pembentukan Dana Cadangan 0,00 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 14.025.000.000,00 Pembayaran Pinjaman Dalam Negeri – Pemerintah Pusat

5.920.563.072,74

Jumlah arus keluar kas 19.945.563.072,74 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4.187.578.339,05) ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN ARUS MASUK KAS

Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 45.566.567.135,00 Jumlah arus masuk kas 45.566.567.135,00

ARUS KELUAR KAS Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 45.566.567.135,00

Jumlah arus keluar kas 45.566.567.135,00 0,00 KENAIKAN / PENURUNAN KAS 8.581.996.620,49 SALDO AWAL KAS 80.202.755.116,66 SALDO AKHIR KAS 88.784.751.737,15 SALDO AKHIR KAS TERDIRI DARI :

Saldo Akhir Kas di BUD 86.514.395.351,94 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 197.608.569,00 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 Saldo Akhir Kas di RSU Dr. Sayidiman 2.072.747.816,21

Page 66: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lampiran 3 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2009

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2009 dan 2008

(Dalam Ribuan

Rupiah)

Uraian Tahun 2009

AKTIVITAS OPERASI

Arus Masuk Kas

Pendapatan Asli Daerah 48.831.608.108,61

Pajak Daerah

8.034.046.638,80

Retribusi Daerah

27.565.482.053,56

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg

Dipisahkan 640.106.065,15

Lain-lain PAD yang Sah

12.591.973.351,10

Pendapatan Transfer

617.788.602.357,00

Dana Bagi Hasil Pajak

31.798.528.675,00

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA

2.124.126.187,00

DAU

489.555.386.000,00

DAK

69.980.000.000,00

Dana Otonomi Khusus

-

Dana Penyesuaian

-

Pendapatan Bagi Hasil Pajak-Provinsi

24.330.561.495,00

Pendapatan Bagi Hasil lainnya- Provinsi

-

Page 67: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

54.910.811.186,00

Pendapatan Hibah

24.254.840.000,00

Pendapatan Dana Darurat

-

Pendapatan lainnya

30.655.971.186,00

Jumlah Arus Masuk Kas

721.531.021.651,61

Arus Keluar Kas

Belanja Operasi

591.560.595.742,82

Belanja Pegawai/Personalia

447.682.615.756,00

Belanja Barang/Jasa

85.128.344.959,00

Bunga

3.683.875,82

Subsidi

-

Hibah

5.256.875.000,00

Bantuan Sosial

5.515.432.919,00

Belanja Tak Terduga

-

Bagi Hasil Pajak

47.973.643.233,00

Bagi Hasil Retribusi

-

Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

-

Bantuan Keuangan

Jumlah Arus Keluar Kas

591.560.595.742,82

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

129.970.425.908,79

Page 68: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

AKTIVITAS INVESTASI

Arus Masuk Kas

Penjualan Asset Tetap

-

Tanah

-

Peralatan dan Mesin

-

Gedung dan Bangunan

-

Jalan/Jembatan, Irigasi dan Jaringan

-

Asset Tetap Lainnya

-

Asset Lainnya

-

Jumlah Arus Masuk Kas

-

Arus Keluar Kas

Belanja Modal

139.055.082.824,00

Tanah

1.058.967.800,00

Peralatan dan Mesin

17.029.819.674,00

Gedung dan Bangunan

68.960.095.845,00

Jalan/Jembatan, Irigasi dan Jaringan

51.763.231.205,00

Asset Tetap Lainnya

242.968.300,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan

-

Jumlah Arus Keluar Kas

139.055.082.824,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

(139.055.082.824,00)

AKTIVITAS PEMBIAYAAN

Arus Masuk Kas

Pencairan Dana Cadangan

Page 69: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

-

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

-

Pinjaman DN-Pem Pusat

-

Pinjaman DN-Pem Daerah Lainnya

-

Pinjaman DN-Lembaga Keuangan Bank

-

Pinjaman DN-Lembaga Keuangan Non Bank

-

Pinjaman DN-Obligasi

-

Pinjaman DN-Lainnya

-

Penerimaan Kembali Pinjaman Kpd Perush Negara

-

Penerimaan Kembali Pinjaman Kpd Perush Daerah

15.168.714.150,00

Penerimaan Kembali Pinjaman Perusda Lainnya

-

Jumlah Arus Masuk Kas

15.168.714.150,00

Arus Keluar Kas

Pembentukan Dana Cadangan

-

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

8.300.048.695,00

Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pem .Pusat

2.842.174.619,81

Pembayaran Pokok Pinjaman-Pem Daerah Lainnya

-

Pembayaran Pokok Pinjaman-Lemb Keuangan Bank

-

Pembayaran Pokok Pinjaman-Lemb. Keu. Non Bank

-

Pembayaran Pokok Pinjaman-Obligasi

-

Pembayaran Pokok Pinjaman-Lainnya

-

Pemberian Pinjaman Kepada Perush Negara

-

Pemberian Pinjaman Kepada Perush Daerah

Page 70: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

-

Pemberian Dana Ke Perusda Lainnya

-

Jumlah Arus Keluar Kas

11.142.223.314,81

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan

4.026.490.835,19

AKTIVITAS NON ANGGARAN

Arus Masuk Kas

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

IWP

30.898.790.282,00

Taperum

1.018.206.000,00

PPh 21

9.337.498.326,00

PPh 22

470.532.775,00

PPh 23

715.594.566,00

PPn

9.709.477.438,27

PPh pasal 4

799.601.973,00

Jumlah Arus Masuk Kas

52.949.701.360,27

Arus Keluar Kas

Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

IWP

30.898.790.282,00

Taperum

1.018.206.000,00

PPh 21

9.337.498.326,00

PPh 22

470.532.775,00

PPh 23

715.594.566,00

PPn

9.709.477.438,27

PPh pasal 4

Page 71: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

799.601.973,00

Jumlah Arus Keluar Kas

52.949.701.360,27

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Perhitungan Pihak

Ketiga

-

KENAIKAN BERSIH KAS SELAMA PERIODE

(5.058.166.080,02)

SALDO AWAL KAS DI BUD

88.784.751.737,35

SALDO AKHIR TAHUN

83.726.585.657,13

TERDIRI DARI :

SALDO AKHIR KAS DI BUD

79.893.993.811,86

SALDO AKHIR KAS DI BENDAHARA

PENGELUARAN

135.191.200,00

SALDO AKHIR KAS DI BENDAHARA

PENERIMAAN

SALDO AKHIR KAS DI RSU Dr.Sayidiman

3.697.400.645,27

Page 72: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lampiran 4 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2010

LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2010

URAIAN TAHUN 2010

1 2

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Masuk Kas

Pendapatan Asli Daerah 51,724,539,565.31

Pendapatan Pajak Daerah 7,690,168,696.00

Hasil Retribusi Daerah 9,313,009,412.50

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 2,488,363,649.61

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 32,232,997,807.20

Pendapatan Transfer 710,951,451,762.00

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 42,285,370,939.00

Dana Alokasi Umum 503,707,903,000.00

Dana Alokasi Khusus 46,131,400,000.00

Dana Otonomi Khusus

Dana Penyesuaian 79,399,450,000.00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya

39,427,327,823.00

Dana Bagi Hasil Lainnya dari Propinsi dan Pemerintah lainnya 39,427,271,131.00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah 37,270,271,131.00

Pendapatan Hibah

Dana Darurat

Page 73: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Pendaatan Lainnya 37,270,271,131.00

Jumlah Arus Masuk Kas 799,946,262,458.31

URAIAN TAHUN 2010

1 2

Arus Keluar Kas

Belanja Operasi 715,284,112,987.00

Belanja Pegawai 544,950,543,174.75

Belanja Barang Jasa 108,235,055,637.25

Belanja Bunga 0.00

Belanja Subsidi 0.00

Belanja Hibah 5,731,100,000.00

Belanja Bantuan Sosial 12,558,089,511.00

Belanja Bantuan Keuangan 43,792,128,696.00

Belanja Tidak Terduga 17,195,968.00

Jumlah Arus Keluar Kas 715,284,112,987.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 84,661,713,708.31

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan

Arus Masuk Kas

Pendapatan Penjualan atas Tanah

Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin

Pendapatan Penjualan atas Gedun dan Bangunan

Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan

Pendapatan Penjualan atas Aset Tetap Lainnya

Jumlah Arus Kas Masuk -

Page 74: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Arus Keluar Kas

Belanja Tanah 3,105,032,307.00

Belanja Peralatan dan Mesin 18,193,513,645.00

Belanja Gedun dan Bangunan 24,144,165,684.00

URAIAN TAHUN 2010

1 2

Beanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 17,900,964,398.00

Belanja Aset Tetap Lainnya 868,580,430.00

Jumlah Arus Kas Keluar 64,212,256,464.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (64,212,256,464.00)

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas Masuk

Pencairan Dana Cadangan

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

Penerimaan Pinjaman Daerah

Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman 8,052,690,700.00

Penerimaan Kembali Modal Kredit Bergulir

Jumlah Arus Kas Masuk 8,052,690,700.00

Arus Kas Keluar

Pembentukan Dana Cadangan

Penyertaan Modal (Investasi Non Permanen) Pemerintah Daerah 11,336,000,000.00

Pembayaran Pokok Utang 1,435,880,535.00

Pemberian Pinjaman Daerah

Page 75: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Jumlah Arus Kas Keluar 12,771,880,535.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (4,719,189,835.00)

URAIAN TAHUN 2010

1 2

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus Kas Masuk

IWP 32,761,094,396.00

Taperum 1,031,776,000.00

PPh21 20,161,428,171.00

PPh22 476,630,883.00

PPh23 276,585,553.00

PPN 8,250,904,947.00

PPh pasal 4 919,139,602.00

Jumlah Arus Kas Masuk 63,877,559,552.00

Arus Kas Keluar

IWP 32,761,094,396.00

Taperum 1,031,776,000.00

PPh21 20,161,428,171.00

PPh22 476,630,883.00

PPh23 276,585,553.00

PPN 8,250,904,947.00

PPh pasal 4 919,139,602.00

Jumlah Arus Kas Keluar 63,877,559,552.00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran -

Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode

15.730.703.172,11

Page 76: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lampiran 4 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2010

Saldo Awal Kas di BUD 83,726,585,657.33

Saldo Akhir Tahun 99,457,288,829.44

Saldo Akhir Kas di BUD 94,594,761,638.06

Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 330,610.00

Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Akhir Kas di RSU dr. Sayidiman 4,862,196,581.38

Saldo Akhir Kas 99,457,288,829.44

Page 77: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lampiran 5 Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan 2011

LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011

DAN 2010

URAIAN TAHUN 2011

1 2

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Masuk Kas

Pendapatan Pajak Daerah

9.890.524.870,00

Pendapatan Retribusi Daerah

10.676.494.201,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

3.120.548.074,98

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

13.868.814.424,80

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

-

Bagi Hasil Pajak

41.725.946.940,00

Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

8.701.812.400,00

Dana Alokasi Umum

546.307.211.000,00

Dana Alokasi Khusus

56.660.800.000,00

Dana Otonomi Khusus

-

Dana Penyesuaian

169.826.591.240,00

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah

Lainnya

38.858.270.685,00

Bantuan dan Sumbangan Keuangan dari Propinsi

23.519.583.282,00

Pendapatan Hibah

-

Dana Darurat

-

Pendapatan Lainnya

4.626.761.368,00

Jumlah Arus Masuk Kas

Page 78: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

927.783.358.485,78

Arus Keluar Kas

Belanja Pegawai

616.139.467.530,65

Belanja Barang Jasa

110.131.740.541,00

Belanja Bunga

-

Belanja Subsidi

-

Belanja Hibah

6.062.739.500,00

Belanja Bantuan Sosial

15.258.125.965,00

Belanja Tidak Terduga

381.750.000,00

Bagi Hasil Pajak ( Transfer)

41.608.336.214,00

Jumlah Arus Keluar Kas

789.582.159.750,65

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

138.201.198.735,13

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan

Arus Masuk Kas

Pendapatan Penjualan atas Tanah

-

Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin

-

Pendapatan Penjualan atas Gedun dan Bangunan

-

Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan

-

Pendapatan Penjualan atas Aset Tetap Lainnya

-

Jumlah Arus Kas Masuk

-

Page 79: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Arus Keluar Kas

Belanja Tanah

3.413.679.540,00

Belanja Peralatan dan Mesin

43.985.897.727,00

Belanja Gedun dan Bangunan

14.922.541.845,00

Beanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

82.477.097.530,00

Belanja Aset Tetap Lainnya

180.275.600,00

Jumlah Arus Kas Keluar

144.979.492.242,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan

(144.979.492.242,00)

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas Masuk

Pencairan Dana Cadangan

-

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

-

Penerimaan Pinjaman Daerah

-

Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman

-

Penerimaan Kembali Modal Kredit Bergulir

12.543.942.400,00

Jumlah Arus Masuk Kas

12.543.942.400,00

Arus Kas Keluar

Pembentukan Dana Cadangan

1.500.000.000,00

Penyertaan Modal (Investasi Non Permanen) Pemerintah Daerah

12.604.315.600,00

Pembayaran Pokok Utang

453.378.100,00

Pemberian Pinjaman Daerah

-

Jumlah Arus Kas Keluar

14.557.693.700,00

Page 80: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan

(2.013.751.300,00)

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus Kas Masuk

IWP

36.947.531.571,00

Taperum

1.037.327.000,00

PPh21

23.528.723.826,00

PPh22

824.850.113,00

PPh23

229.303.541,00

PPh25

663.909,00

PPN

13.754.611.131,00

Denda

211.593.692,00

PPh pasal 4

1.983.833.594,00

Jumlah Arus Kas Masuk

78.518.438.377,00

Arus Kas Keluar

IWP

36.947.531.571,00

Taperum

1.037.327.000,00

PPh21

23.528.723.826,00

PPh22

824.850.113,00

PPh23

229.303.541,00

PPh25

663.909,00

PPN

13.754.611.131,00

Denda

211.593.692,00

PPh pasal 4

Page 81: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

1.983.833.594,00

Jumlah Arus Kas Keluar

78.518.438.377,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran

-

Kenaikan / Penurunan Kas

(8.792.044.806,87)

Saldo Awal Kas di BUD

94.595.092.248,06

Saldo Akhir Kas, terdiri dari

85.803.047.441,19

Kas di BUD

85.720.347.441,19

Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran

82.700.000,00

Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan

-

Saldo Kas di RSUD

-

Page 82: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN   PERIODE 2007-2011

Lampiran 6 Rincian yang Benar Mengenai Pendapatan Hibah Tahun 2009

No Masuk Kasda

(2009)

Uraian Jumlah

(Dalam ribuan

rupiah)

- 06 Maret Bantuan Keuangan TMMD ‘83 100.000

- 24 April Bantuan keuangan UAS BN Sekolah 86.000

- 31 Agustus Penerimaan Bantuan Keuangan

Program Permas 168.205

- 22 Oktober Bantuan Hari Jadi Jawa Timur 30.000

- 29 Oktober Bantuan Keuangan Operasional

Kecamatan 2009 450.000

- 29 Oktober Bantuan Keuangan P3EL BOP 2009 30.000

- 30 Oktober Bantuan Permodalan UMKM 2.777.135

- 26 Nopember Bantuan Keuangan Rehab

Infrastruktur 20.570.000

- 07 Desember Bantuan Keuangan Program Pilot

Project 40.000

- 16 Desember Bantuan Keuangan Permas 3.500

Jumlah 24.254.840