analisis laporan arus kas

155
ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK. Ryan Aditya NIM : 2009 - 31 - 005 Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Upload: ryanachmadi

Post on 23-Oct-2015

4.822 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Analisis laporan Arus kas

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Laporan Arus kas

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK

MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK.

Ryan Aditya

NIM : 2009 - 31 - 005

Fakultas Ekonomi

Program Studi Manajemen

Universitas Prof. DR. Moestopo ( Beragama )

JAKARTA

2013

Page 2: Analisis Laporan Arus kas

S k r i p s i

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Dalam Program Studi Manajemen

Pada Program Strata Satu Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)

Fakultas Ekonomi

Program Studi Manajemen

Universitas Prof. DR. Moestopo ( Beragama )

JAKARTA

2013

i

Page 3: Analisis Laporan Arus kas

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK

MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK.

Telah disetujui pada tanggal : ………………………..

Oleh :

Pembimbing

(Ngadilan, S.E., M.M.)

Dekan

Fakultas Ekonomi

(Drs. Haryo Widharso, MBA.)

ii

Page 4: Analisis Laporan Arus kas

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK

MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK.

Telah diuji pada tanggal : 24 Agustus 2013

Penguji

(Ignatius Sutardjo, S.E., MBA.) : ……………………..

Ketua

(Satriyo Wibowo, S.E., M.M.) : ……………………..

Anggota

iii

Page 5: Analisis Laporan Arus kas

ABSTRAK

Suatu keharusan bagi perusahaan mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan, membuat pengguna informasi laporan arus kas sebagai alat analisis kinerja perusahaan semakin penting. Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas, komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Tujuan dari penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. dengan menggunakan arus kas dan menilai tingkat likuiditas, solvabilitas serta pengembalian arus kas keuangan perusahaan yang diukur menggunakan analisis informasi arus kas dalam bentuk rasio dan mengungkapkan peranan informasi arus kas dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Tempat penelitian adalah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang beralamat one pacific place, lantai 16-20 Sudirman Central Business District (SCBD). Jenis data yang digunakan adalah data Kualitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data yang bukan angka seperti sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasinya serta data Kuantitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka - angka seperti neraca, laba rugi dan arus kas. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian dalam skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa tingkat likuiditas keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. dari tahun 2008 - 2012 terlihat sangat baik karena berada diatas batas persentase yang baik untuk rasio current cash debt coverage ialah diatas 40% yakni sebesar 68,50%; 59,84%; 85,44%; 121,39%; 40,34%. Sedangkan untuk tingkat solvabilitas keuangannya sendiri, PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. dari tahun 2008 - 2012 juga memiliki tingkat solvabilitas yang sangat baik pula karena berada diatas batas persentase yang baik untuk rasio cash long - term debt coverage ialah diatas 20% yakni sebesar 60,46%; 56,15%; 80,40%; 113,82%; 37,22% . Serta untuk tingkat pengembalian arus kas pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. untuk tahun 2008 - 2012 dapat disimpulkan bahwa rata - rata tingkat pengembalian arus kas ialah diatas 50% yakni 121,82%; 84,63%; 109,94%; 137,48%; 41,10% untuk cash flow to net income serta 76,22%; 60,00%; 81,03%; 104,44%; 30,61% untuk quality of income ratio.

iv

Page 6: Analisis Laporan Arus kas

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatakan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan

anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Efektivitas Pada

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.“.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Prof.

DR. Moestopo (Beragama) di Jakarta.

Kemudian, dengan segala kerendahan hati dan rasa yang tulus, penulis ingin

mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,

memberikan bimbingan serta dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini, kepada:

1) Bapak Drs. Haryo Widharso, MBA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

2) Bapak Ngadilan, S.E.,M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan petunjuk dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3) Bapak Nirwan Mulyanto, Ir., M.M. selaku dosen pembimbing akademik

yang telah banyak membantu selama saya selama saya kuliah di Fakultas

Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

4) Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama) yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

v

Page 7: Analisis Laporan Arus kas

5) Papa Mama serta sodara - sodara saya yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu, yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa restunya.

6) Pimpinan dan staff PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Khususnya

bagian keuangan yang telah membantu saya memberikan data - data guna

kepentingan penulisan skripsi ini.

7) Untuk Sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu

khususnya untuk alumni SMA Bakti Mulya 400 yang telah memberikan

spirit, semangat demi terselesainya skripsi ini.

8) Untuk tahta, dody, andrian, putu dan Semua teman - teman Fakultas

Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), khususnya

angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu

dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran yang dapat

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak pihak yang membutuhkan

Jakarta, 20 Juli 2013

Penulis

Ryan Aditya

vi

Page 8: Analisis Laporan Arus kas

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Prasyarat Gelar ………………………………………… i

Lembar Pengesahan Skripsi ……………………………………. ii

Lembar Peneteapan Panitia Penguji ……………………………. iii

Abstrak …………………………………………………………. iv

Kata Pengantar …………………………………………………. v

Daftar Isi ………………………………………………………… vii

Daftar Tabel ………………………..……………………………. x

Daftar Gambar ………………………………………………….. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………… 3

C. Pembatasan Masalah …………………........... 3

D. Perumusan Masalah ………………………… 3

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………... 4

F. Sistematika Penelitian ………………………. 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan ………………………. 7

1. Pengertian Manajemen Keuangan …….... 7

2. Fungsi Manajemen Keuangan …………... 8

B. Laporan Keuangan ………………………….. 9

1. Pengertian Laporan Keuangan ………….. 9

2. Tujuan Laporan Keuangan ……………… 11

3. Bentuk Laporan Keuangan ……………… 11

C. Laporan Arus Kas …………………………... 17

vii

Page 9: Analisis Laporan Arus kas

1. Pengertian Laporan Arus Kas …………... 17

2. Kas dan Setara Kas ……………………... 19

3. Tujuan Laporan Arus Kas ………………. 20

4. Manfaat Laporan Arus Kas ……………... 21

5. Klasifikasi Laporan Arus Kas …………... 22

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian …………………………… 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………. 25

C. Metode Penelitian …………………………... 25

1. Metode Pengumpulan Data ………….….. 25

2. Metode Analisis Data …………………… 26

D. Jenis dan Sumber Data ……………………… 27

1. Jenis Data ……………………………….. 27

2. Sumber Data …………………………….. 27

E. Variabel Penelitian ………………………….. 27

1. Variabel likuiditas ………………………. 27

2. Variabel Solvabilitas ……………………. 27

3. Variabel Cash Flow Retrun ……………... 28

F. Populasi dan Sampel Penelitian …………….. 28

1. Populasi Penelitian ……………………… 28

2. Sampel Penelitan ………………………... 28

G. Instrumen Penelitan …………………………. 28

1. Tingkat Likuiditas ………………………. 28

2. Tingkat Solvabilitas …………………….. 29

3. Tingkat Cash Flow Retrun …………….... 30

H. Teknik Analisis Arus Kas …………………... 30

1. Rasio Likuiditas ……………………….... 30

2. Rasio Solvabilitas ……………………….. 31

3. Rasio Cash Flow Retrun ………………... 32

I. Kerangka Berfikir …………………………... 33

viii

Page 10: Analisis Laporan Arus kas

ix

Page 11: Analisis Laporan Arus kas

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Analisis Laporan Arus Kas …………………. 34

1. Periode 2007 - 2008 ……………….……. 34

2. Periode 2008 - 2009 ……………….……. 38

3. Periode 2009 - 2010 ................................. 42

4. Periode 2010 - 2011 …………………….. 46

5. Periode 2011 – 2012 ……………………. 51

B. Analisis Laporan Arus Kas Terhadap Hutang 55

1. Periode 2007 - 2008 ……………….……. 55

2. Periode 2008 - 2009 ……………….……. 58

3. Periode 2009 - 2010 ................................. 61

4. Periode 2010 - 2011 …………………….. 64

5. Periode 2011 – 2012 ……………………. 66

C. Analisis Laporan Arus Kas Terhadap

Pengembalin Arus Kas 69

1. Periode 2007 - 2008 ……………….……. 69

2. Periode 2008 - 2009 ……………….……. 71

3. Periode 2009 - 2010 ................................. 73

4. Periode 2010 - 2011 …………………….. 75

5. Periode 2011 – 2012 ……………………. 77

D. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………… 82

B. Saran ………………………………………… 83

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….. 85

RIWAYAT HIDUP ……………………………………………. 86

LAMPIRAN

x

Page 12: Analisis Laporan Arus kas

xi

Page 13: Analisis Laporan Arus kas

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Neraca M & G Industries ……………………… 15

Tabel II.2 Laporan Laba Rugi M & G industries …………… 17

Tabel II.3 Laporan Arus Kas M & G industries …………….. 24

Tabel IV.1 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2007 - 2008 ……………………...………. 35

Tabel IV.2 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2008 - 2009 ……………………...………. 39

Tabel IV.3 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2009 - 2010 ……………………...………. 43

Tabel IV.4 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2010- 2011 ……………………...………. 47

Tabel IV.5 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2011 - 2012 ……………………...………. 52

Tabel IV.6 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2007 -

2008 ……………………………………………… 55

Tabel IV.7 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2008 -

2009 ……………………………………………… 58

Tabel IV.8 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2009 -

2010 ……………………………………………… 61

Tabel IV.9 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2010 -

2011 ……………………………………………… 64

Tabel IV.10 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2011 -

2012 ……………………………………………… 67

Tabel IV.11 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2007 - 2008 ……………………………... 70

Tabel IV.12 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2008 - 2009 ……………………………... 72

xii

Page 14: Analisis Laporan Arus kas

Tabel IV.13 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2009 - 2010 ……………………………... 74

Tabel IV.14 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2010 - 2011 ……………………………... 76

Tabel IV.15 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2011 - 2012 ……………………………... 78

Tabel IV.16 Rasio Keuangan Laporan Arus kas PT. HM

Sampoerna, Tbk periode 2008 - 2012 …………… 79

xiii

Page 15: Analisis Laporan Arus kas

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Kerangka Berfikir ……………………………… 33

xiv

Page 16: Analisis Laporan Arus kas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan pesat

menyebabkan semakin diperlukannya keahlian dalam menganalisis laporan

keuangan. Untuk itu manajer dituntut memilih informasi dalam jaringan yang

luas untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini maupun perkiraan kondisi

dimasa yang akan datang. Dengan penganalisian laporan keuangan akan

membantu pihak - pihak yang berkepentingan dalam memilih dan

mengevaluasi informasi dan hanya berfokus dengan informasi tersebut,

sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya

masing-masing. Namun pada hakikatya, hampir semua perusahaan mengalami

masalah yang sama yaitu bagaimana mengalokasikan sumber daya yang

dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan perusahaan yaitu

memperoleh laba maksimal untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.

Salah satu ukuran penting untuk menilai kinerja perusahaan adalah

Laporan Keuangan. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 1 tahun 2004, dinyatakan bahwa tujuan Laporan Keuangan untuk

umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus

kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna

laporan dalam rangka membuat keputusan - keputusan ekonomi serta

menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber -

1

Page 17: Analisis Laporan Arus kas

2

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai

tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai

perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban,

termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas.

Selain itu berdasarkan pada pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No.2 tahun 2004, dimana perusahaan diwajibkan untuk membuat

Laporan Arus Kas sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari laporan

keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Untuk para pengguna laporan Keuangan, Laporan Arus Kas bermanfaat

untuk menilai kinerja suatu perusahaan atas aktifitas operasi, investasi, dan

pendanaan serta untuk mengetahui aktifitas mana yang menghasilkan dana

terbesar bagi perusahaan itu sendiri. Selain itu, para pengguna Laporan

Keuangan dapat juga menilai kinerja perusahaan dari perputaran kas setiap

aktifitas perusahaan.

Dalam melakukan analisis terhadap suatu perusahaan penting untuk

menilai arus kas bersih yang dihasilkan perusahaan selama satu periode

tertentu. Melalui analisis ini dapat dinilai kemungkinan perusahaan dalam

menghasilkan kas dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang,

deviden kepada para pemegang saham ,serta dapat pula menilai apakah

investasi perusahaan memberikan arus kas dan return yang baik bagi

perusahaan.

Page 18: Analisis Laporan Arus kas

3

Jadi, analisis terhadap Laporan Arus Kas merupakan salah satu bentuk

usaha untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas

bersih yang diperoleh dari aktifitas operasi, investasi serta menganalisis dan

melakukan evaluasi terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Sehubungan

dengan latar belakang tersebut diatas, penulis mengambil judul sebagai berikut

: “ Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Efektivitas

Kinerja Keuangan Pada PT. HM Sampoerna, Tbk”

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka

penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut

Bagaimana kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk jika di ukur dengan

analisis arus kas?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga relevasi masalah yang akan dibahas, maka penulis

membuat batasan masalah. Yaitu memfokuskan permasalahan yang berkaitan

dengan Laporan Arus Kas sebagai pengukur kinerja keuangan PT. HM

Sampoerna, Tbk.

D. Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di

atas agar analisis yang dilakukan lebih terarah, yaitu : "Bagaimana kinerja

keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk jika diukur dengan analisis arus kas?"

Page 19: Analisis Laporan Arus kas

4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian dan analisis yang dilakukan penulis adalah “ untuk

mengetahui kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. Dengan

menggunakan arus kas. “

Selain itu manfaat penelitian dan analisis ini ialah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang bersangkutan dalam

kaitannya dengan kinerja keuangan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan implementasi dari ilmu ekonomi khususnya

manajemen keuangan yang telah didapat dari proses belajar penulis

sehingga menambah wawasan penulis mengenai bagaimana penerapan

teori dengan praktek yang sebenarnya.

F. Sistematika Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan lengkap, serta sistematis,

skripsi ini penulis menyusun dalam 5 (lima) bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, dan yang terakhir sistematika penulisan. Dalam

latar belakang,penulis menjelaskan apa yang menjadi dasar bagi

Page 20: Analisis Laporan Arus kas

5

penulis untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini. Dan untuk

lebih memudahkan dalam melakukan penelitian, penulis

melakukan identifikasi masalah, dan permasalahan yang dibahas

dirumuskan dalam sub bab perumusan masalah atau pembatasan

masalah. Selain itu di rumuskan pula tujuan penelitian, dan yang

terakhir untuk memudahkan dalam membaca keseluruhan hasil,

dituliskan dalam sub bab sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan tentang teori - teori yang berhubungan dengan

yang digunakan sebagai dasar dalam menganalisis penulisan ini.

Adapun bagian - bagian bab ini terdiri atas definisi arus kas, kas,

dan setara kas, pengertian Laporan Arus Kas, tujuan Laporan Arus

Kas, manfaat Laporan Arus Kas, penyajian Laporan Arus kas,

penyusunan Laporan Arus Kas, dan analisis rasio arus kas.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode - metode yang penulis gunakan untuk

melakukan penelitan pada skripsi ini, baik tujuan penelitian tempat

dan waktu penelitian metode penelitian yang akan penulis

gunakan.

Page 21: Analisis Laporan Arus kas

6

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini penulis mencoba membahas mengenai Laporan Arus Kas

sebagai alat ukur kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk. Sebagai bahan pelengkap analisis tersebut

penulis menggunakan data Laporan Keuangan periode 2008, 2009,

2010, 2011 dan 2012.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi ini secara keseluruhan,

dimana berisi tentang kesimpulan. Kesimpulan dari seluruh bagian

skripsi serta saran yang nantinya akan memberikan manfaat kepada

manajemen yang bersangkutan

Page 22: Analisis Laporan Arus kas

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian manajemen keuangan

Menurut Sutrisno (2008: 3) dalam bukunya “Manajemen Keuangan

Modern” adalah Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai semua

aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha - usaha

mendapatkan dana dengan biaya yang murah serta usaha untuk

menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi.

Martono dan Agus Hartijo (2007: 16) dalam buku “Manajemen

Keuangan” menyatakan Manajemen Keuangan atau yang sering pula

disebut dengan istilah Pembelanjaan adalah seluruh aktivitas

perusahaan dalam rangka memperoleh dana, menggunakan dana dan

mengelola asset.

J.Fred Weston dan Thomas E. Copeland (2000: 4) dalam buku

“Manajemen Keuangan” ialah Manajemen Keuangan adalah kegiatan

manajemen dalam perusahaan yang mencakup keputusan investasi,

pembiayaan dan deviden bagi pemilik saham.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen keuangan ialah segala aktivitas yang berhubungan dengan

perolehan pendanaan, pengelolaan aktiva, serta menentukan kebijakan

deviden secara efektif dan efisien.

7

Page 23: Analisis Laporan Arus kas

8

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan menurut J.Fred Weston dan Thomas E.

Copeland (2000: 4) adalah dalam hal keputusan investasi, pembiayaan,

dan dividen untuk suatu organisasi.

Dalam hal ini pembagian dividen berarti memutuskan bagaimana

perusahaan membayar imbalan kepada para investor atas penggunaan

dana mereka. Dana tersebut dikumpulkan dari sumber - sumber keuangan

ekstern dan akan dialokasikan untuk penggunaan yang berbeda - beda.

Arus dana didalam perusahaan haruslah dipantau dan diawasi. Imbalan

untuk sumber - sumber dana dapat berupa hasil pengembalian (return).

Menurut Harmono (2009: 18) ada tiga macam fungsi manajemen

keuangan yaitu :

a. Keputusan investasi

Keputusan investasi ini menyangkut bagaimana manajer keuangan

mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan

mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Hasil dari

kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva

neraca perusahaan.

b. Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha

Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk

mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumbe - sumber

pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai

kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil

Page 24: Analisis Laporan Arus kas

9

kebijakan sumber pembelanjaan, secara sederhana dapat dilihat pada

sisi passiva neraca perusahaan.

c. Keputusan deviden

Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh

perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini

merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang

saham.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari

laporan keuangan. Oleh karena itu diperlukan pembahasan singkat

mengenai laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan maksud

untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak -

pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam

mengambil keputusan. Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi

laporan keuangan :

Menurut S Munawir (2004: 2) dalam bukunya “Analisis Laporan

Keuangan” Laporan Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Page 25: Analisis Laporan Arus kas

10

Menurut Sutrisno (2008: 9) dalam bukunya “Manajemen Keuangan

Modern”Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses

akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni Neraca dan laporan

Rugi Laba.

Menurut Agnes Sawir (2005: 2) dalam bukunya “Dasar-Dasar

Akuntansi” Laporan Keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi.

Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan

diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan

posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten serta dibuat

dan disajikan dalam bentuk Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus

Kas, serta Laporan Keuangan Lainnya.

Laporan Keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan

laporan kemajuan perusahaan secara periodik. Manajemen perlu

mengetahui bagaimana perkembangan keadaan investasi dalam

perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu yang

diamati.

Page 26: Analisis Laporan Arus kas

11

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan menurut Agnes Sawir (2005: 2) ialah :

a. Memberikan informasi yang menyakut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan dalam suatu perusahaan yang akan

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan tersebut

dalam pengambilan keputusan ekstern.

b. Lapoeran Keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama

oleh sebagian besar pemakainya yang secara umm menggambarkan

pengaruh keuangan dari kegiatan masa lalu.

c. Laporan Keuangan yang menunjukan apa yang dilakukan manajemen

atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan padanya.

3. Bentuk Laporan Keuangan

Dalam menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seorang

penganalisis harus mempunyai pengertian mengenai bentuk - bentuk

maupun prinsip - prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah

yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan

keuangan terdiri dari neraca, rugi laba dan arus kas.

a. Neraca

Menurut Sutrisno (2008: 9), neraca merupakan laporan yang

sistematis yang menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu

perusahaan pada waktu tertentu.

Page 27: Analisis Laporan Arus kas

12

Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada

suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana

buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal

atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance

sheet.

Menurut Darsono (2005: 18) komponen neraca terdiri atas

1) Aktiva

Pada sisi aktiva neraca dikelompokkan sesuai urutan yang paling

lancar. Pengertian paling lancar disini adalah kemampuan aktiva

tersebut untuk dikompersi menjadi kas. Dengan demikian, maka

penggolongan aktiva dalam neraca adalah :

a) Aktiva lancar

Dalam aktiva lancar, aktiva dikelompokkan berdasarkan

urutan yang paling lancar. Aktiva lancar disini adalah yang

paling mudah dan cepat untuk dijadikan uang atau kas.

b) Aktiva tetap

Aktiva tetap adalah investasi pada tanah, bangunan,

kendaraan dan peralatan yang lain yang dilakukan oleh

perusahaan. Aktiva tetap disusun berdasarkan urutan yang

paling tidak likuid (lancar).

c) Aktiva lain-lain

Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang

dimiliki oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain adalah

Page 28: Analisis Laporan Arus kas

13

kekayaan atau investasi yang tidak dikelompokkan dalam

aktiva tetap dan aktiva lancar.

2) Kewajiban dan Ekuitas

Menurut Darsono (2005: 19) berpendapat bahwa kewajiban

adalah hak dari pemberi hutang (kreditor) terhadap kekayaan

perusahaan, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas kekayaan

perusahaan. Pos - pos dalam sisi ini dikelompokkan sesuai

dengan besar kecilnya kemungkinan hak tersebut akan dibayar.

Semakin besar kemungkinan hak atas perusahaan dibayar,

semakin atas urutannya dalam neraca. Pembagian dalam sisi

kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah:

a) Kewajiban jangka pendek

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban kepada kreditor

yang akan dibayarkan dalam jangka waktu satu tahun

kedepan. Komponennya antara lain adalah hutang dagang,

hutang gaji, hutang pajak, hutang bank yang jatuh tempo

dalam satu tahun, dan hutang - hutang lain.

b) Kewajiban jangka panjang

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan

dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu periode

akuntansi atau satu tahun. Komponennya adalah hutang bank,

Page 29: Analisis Laporan Arus kas

14

hutang obligasi, hutang wesel dan hutang surat-surat berharga

lainnya.

c) Ekuitas

Ekuitas adalah hak pemilik atas perusahaan. Hak pemilik

akan dibayarkan hanya melalui dividen kas atau dividen

likuiditas akhir.

Dari jabaran diatas tadi dapat saya berikan contoh dari Neraca:

Tabel II.1M & G Industries

NeracaPer 31 Desember 1995 / 1996

1995 1996Kas $ 9000 $ 500Piutang Dagang 12500 16000Persediaan 29000 45500Total Aktiva Lancar 50500 62000

Tanah 20000 26000

Bangunan dan Peralatan 7000010000

0( Akumulasi Penyusutan ) -28000 -38000Total Aktiva Tetap 62000 88000

Total Aktiva 11250015000

0

Utang Dagang 10500 22000Nota Bayar Banyak Jangka Pendek 17000 47000

Total Utang Lancar 27500 69000

Utang Jangka Panjang 28750 22950Saham Biasa 31500 31500Saldo Laba Ditahan 24750 26550

Total Utang dan Ekuitas $ 112500 $ 15000

Page 30: Analisis Laporan Arus kas

15

0 Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan”

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan

jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan

pada periode tertentu sebagaimana halnya neraca, laporan laba rugi

juga disusun tiap akhir tahun. Menurut Sutrisno (2008: 10), laporan

rugi laba adalah laporan yang menunjukkan hasil kegiatan

perusahaan dalam jangka waktu tertentu

Sedangkan menurut Darsono (2005: 20) laporan laba rugi

merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan

dan biaya-biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan

atau tahunan. Untuk melihat periode waktu tertentu yang dilaporkan,

maka pembaca laporan laba rugi perlu memperhatikan kepala

(heading) pada laporan tersebut. Komponen laba rugi menurut

Darsono (2005: 21) adalah :

1) Pendapatan/Penjualan

2) Harga Pokok Penjualan

3) Biaya Pemasaran

4) Biaya Administrasi dan Umum

5) Pendapatan Luar Usaha

6) Biaya Luar Usaha

Page 31: Analisis Laporan Arus kas

16

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

laporan laba rugi merupakan suatu daftar perusahaan dimana

didalamnya didasarkan atas semua pendapatan dan biaya-biaya

sedemikian rupa yang terjadi pada periode tertentu yang disusun

secara sistematis sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah

suatu perusahaan itu memperoleh laba atau rugi. Berikut contoh

Laporan Laba Rugi :

Tabel II.2M & G Industries

Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 1995 / 1996

1995 1996Penjualan $ 125000 $ 160000Harga Pokok Penjualan 75000 96000

Laba Kotor 50000 64000

Beban Operasi 21000 21000Beban Operasi Tetap 12500 16000Beban Operasi Variabel 4500 10000

Total Beban Operasi 38000 47000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak 12000 17000Beban Bunga 3000 6100

Laba Sebelum Pajak 9000 10900Pajak 4500 5450

Laba Bersih $ 4500 $ 5450 Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan”

C. Laporan Arus Kas

Page 32: Analisis Laporan Arus kas

17

1. Pengertian Laporan Arus Kas

Berdasarkan Pernyataan Standart Akutansi Keuangan (PSAK) No. 2

(2004) perusahaan diwajibkan untuk membuat Laporan Arus Kas sebagai

salah satu laporan keuangan utamanya. Sesuai dengan PSAK No. 2

(2004) Laporan Arus Kas merupakan laporan yang tidak dapat dipisahkan

dari laporan keuangan untuk setiap periodenya dalam penyajian laporan

keuangan.

Dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) No. 2 (2004)

Ikatan Akutansi Indonesia menyatakan bahwa Laporan Arus Kas sebagai

berikut :

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan yang berguna bagi para

pemakai laporan keuangan adalah sebagai dasar untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas dan

menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Informasi yang terdapat dalam Laporan Arus Kas juga dapat

memberikan gambaran untuk memprediksi kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dan arus kas di masa yang akan datang. Karena dalam

Laporan Arus Kas akan terlihat penggunaan kas yang ada dalam

perusahaan dan juga arus kas selama beberapa periode, maka hal itu dapat

digunakan untuk menilai kemungkinan arus kas dimasa yang akan datang

dan juga untuk memprediksi perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi

laporan ini sangat diperlukan untuk investor dan kreditor sebelum

mengambil keputusan investasi.

Page 33: Analisis Laporan Arus kas

18

Perusahaan yang dianggap baik adalah perusahaan yang dapat

menghasilkan laba, disamping itu juga dapat menghasilkan arus masuk

kas bersih yang semakin meningkat dimasa yang akan datang, sebab

dapat terjadi dimana suatu perusahaan menghasilkan laba yang tinggi

sedangkan dari laporan arus kas dapat dilihat arus kas dari kegiatan -

kegiatannya menunjukan arus kas netto yang negatif. Hal ini dapat

menunjukan bahwa perusahaan tersebut mungkin menghasilkan

pendapatan yang besar, namun pendapatan tersebut belum diterima.

Laporan Laba Rugi disusun berdasarkan accrual basis yang

memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban walaupun belum ada kas

masuk dan kas keluar. Maka dari pada itu, perusahaan dapat melaporkan

laba yang tinggi dengan menggunakan konsep ini. Melalui konsep ini,

pendapatan dan beban diakui bila sudah ada uang kas yang masuk atau

uang kas yang keluar. Dengan demikian laba tidak dapat ditentukan

berdasarkan penerimaan kas yang belum ada. Sehingga Laporan Arus Kas

tidak dapat direkayasa, Walaupun jumlah laba atau rugi bisa dirubah

dengan menggunakan metode atau taksiran tertentu berdasarkan data

aktual.

2. Kas dan Setara Kas

Page 34: Analisis Laporan Arus kas

19

Kas ialah saldo kas yang ada diperusahaan atau cash in hand dan

rekening giro atau bank. Kas yang ber ada diperusahaan adalah uang kas

yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas pembayaran - pembayaran

secara tunai, dan juga sebagai sarana untuk menerima penerimaan -

penerimaan dari hasil usaha. Menurut PSAK No. 9 (2002) yang

dimaksuddengan kas adalah pembayaran siap dan bebas dipergunakan

untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Penerimaan atau

pengeluaran uang juga dapat dilakukan melaui bank, yaitu apabila

perusahaan yang bersangkutan memiliki rekening giro dibank. Yang

dimaksud dengan bank berdasarkan PSAK No. 9 (2002) adalah sisa

rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk

membiayai kegiatan umum perusahaan.

Kemudian dalam Laporan Arus Kas juga dinyatakan tentang setara

kas. Definisi setara kas menurut PSAK No. 2 (2002) adalah investasi

yang sifatnya likuid, dan dapat segera dijadikan kas dalam jumlah tertentu

tanpa menghadapi perubahan nilai yang signifikan

Pada dasarnya setara kas merupakan investasi jangka pendek dengan

masa jatuh tempo tidak lebih dari 3 (tiga) bulan yang sangat likuid dan

dapat dipertukarkan dengan sejumlah uang tunai dengan segera. Setiap

perusahaan memiliki kebijakan tersendiri mengenai setara kas, tidak

semua investasi jangka pendek adalah setara kas, yang penting setara kas

tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Dapat dipertukarkan dengan kas setiap saat

Page 35: Analisis Laporan Arus kas

20

b. Tanggal jatuh temponya sangat singkat (tidak boleh lebih dari tiga

bulan) dengan resiko perubahan nilai yang sangat kecil

3. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan Laporan Arus Kas secara umum adalah untuk membantu para

investor, kreditor, dan para pemakai eksternal lainnya agar dapat

memahami dengan baik tentang aktivitas pembayaran dan investasi dari

suatu perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan tujuan Laporan Arus

Kas secara khusus didalam PSAK No. 2 (2002) adalah :

a. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih

dimasa depan.

b. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya,

untuk membayar hutang jangka pendek maupun jangka panjang,

membayar dividen dan kebutuhan dalam perndaan ekstern.

c. Menilai sebab - sebab adanya perbedaan anatar laba bersih dan

penerimaan serta hubungan dengan pembayaran kas.

d. Menilai pengaruh dari transaksi investasi dan pendanaan kas serta non

kas terhadap posisi keuangan perusahaan dalams suatu periode.

4. Manfaat Laporan Arus Kas

Informasi dalam Laporan Arus Kas dapat membantu investor,

kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai hal - hal sebagai berikut :

Page 36: Analisis Laporan Arus kas

21

a. Kemampuan ebtitas untuk menghasilkan arus kas dimasa yang akan

dating. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan

informasi yang memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu

dan ketidakpastian arus kas dimasa yang akan datang

b. Kemampuan entitas dalam membayar deviden dan juga untuk

memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang jangka pendek

maupun jangka panjang

c. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari

kegiatan operasi. Angka laba bersih merupakan hal yang penting

karena akan memberikan informasi mengenai keberhasilan atau

kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode

lainnya

d. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan setara

kas dalam satu periode tertentu. Dengan memeriksa kegiatan investasi

perusahaan dan kegiatan pembiayaannya.

5. Klasifikasi Arus Kas

Menurut Donald E. Kieso (2004: 374) arus kas diklasifikasikan

berdasarkan pada kegitan operasi, investasi, dan pembayaran.

Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari jenis kegiatannya

adalah:

a. Aktifitas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang

dilibatkan dalam proses penentuan laba bersih

Page 37: Analisis Laporan Arus kas

22

1) Penerimaan kas

a) Penjualan barang dan jasa

b) Penjualan efek perdagangan

c) Pendapatan bunga

d) Penerimaan deviden

2) Pengeluaran kas

a) Pembelian persediaan

b) Pembayaran upah gaji

c) Pembayaran pajak

d) Beban dan bunga

e) Beban dan lain – lain

b. Aktifitas investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang

1) Penerimaan dan pembayaran kas pokok

2) Perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka

panjang

3) Aktifitas pembiayaan melibatkan pos - pos kewajiban dan ekuitas

pemegang saham serta meliputi:

a) Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali

terhadap pinjaman

b) Perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat

pengembalian atas dan pengembalian akan investasinya

Page 38: Analisis Laporan Arus kas

23

Contoh Laporan Arus Kas yang menggunakan Neraca dan Laporan Laba

Rugi :

Tabel II.3M & G IndustriesLaporan Arus Kas

Per 31 Desember 1996

Arus kas dari aktifitas operasi

Pendapatan Bersih (dari Laporan Laba Rugi) $ 5450Ditambah (dikurangi) untuk rekonsiliasi

Pendapatan bersih pada arus kasPenambahan utang dagang 11500Penambahan pada persediaan {16500}Beban depresiasi {10000}Penambahan pada piutang dagang 3500

Arus masuk Bersih dari Aktiva operasi 6050

Arus kas dari aktivitas investasi

Pembelian tanah {6000}Pembelian pabrik dan peralatan {30000}

Arus kas keluar bersih dari aktifitas investasi {36000}Aktifitas kas dari Aktifitas finansialKas masuk 30000

Penambahan wesel pada bankKas keluar

Pengurangan pada utang jangka panjang {5800}Deviden saham biasa {3650}

kas masuk bersih dari aktifitas finansial 20550Penambahan(pengurangan) bersih pada arus kas untuk periode ini {8500}

Balance kas diawal tahun 9000balance kas diakhir tahun 500

Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan”

Page 39: Analisis Laporan Arus kas

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan analisis yang dilakukan penulis adalah untuk

mengetahui efektifitas kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. Dengan

menggunakan Laporan Arus Kas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data secara langsung yang

diperlukan dari PT. HM Sampoerna, Tbk dan sebagian data - data yang

diperlukan melalui pemanfaatan media internet. Penelitian ini dilakukan sejak

bulan februari 2013.

C. Metode Penelitian

Dalam hal penyusunan skripsi ini banyak diperlakukan data - data yang

harus dikumpulkan. Untuk keperluan tersebut penulis melakukan penelitian

melalui :

1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Penelitian Kepustakaan

Yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data yang

diperlukan dalam penulisan skripsi ini, dimana data tersebut

diperoleh melalui buku - buku yang berkaitan dengan permasalahan

24

Page 40: Analisis Laporan Arus kas

25

yang dibahas, dan juga materi kuliah yang diperlukan selama kuliah

di Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

b. Metode Studi Lapangan

Yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data sekunder

berupa data jadi. Dalam hal ini penulis mendapatkan data tersebut

dengan cara melakukan riset pada PT. HM Sampoerna, Tbk

2. Metode Analisis Data

a. Deskriptif Kualitatif

Penulis melakukan analisa dan menjelaskan terhadap laporan

keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran

kinerja perusahaan sehingga nantinya dapat di pergunakan oleh pihak

perusahaan dan di pihak yang berkepentingan dalam pengambilan

keputusan atau kebijakan perusahaan.

b. Deskriptif Kuantitatif

Penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan analisa rasio

terhadap Laporan Arus Kas sebagai alat ukur terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Sebagai bahan pelengkap analisa tersebut,

penulis menggunakan data laporan keuangan 2008, 2009, 2010, 2011,

2012.

Page 41: Analisis Laporan Arus kas

26

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

a. Data Kualitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data yang

bukan angka seperti sejarah berdirinya perusahaan dan struktur

organisasinya.

b. Data Kuantitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka

- angka seperti neraca, laba rugi dan arus kas.

2. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan objek penelitian adalah laporan keuangan berupa

neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas PT. HM Sampoerna, Tbk.

E. Variabel Penelitian

Variabel yang dipakai dalam penelitian ini , yaitu :

1. Variabel Likuiditas

Variabel ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar

kembali hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo

2. Variabel Solvabilitas

Variable ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban jangka pendek dan jangka panjang apabila sekiranya prusahaan

dilikuidasi.

Page 42: Analisis Laporan Arus kas

27

3. Variabel Cash Flow Return

Variabel ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas

pada suatu periode.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ialah laporan keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk

selama perusahaan itu berdiri.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel

penelitian yang digunakan untuk penelitian ini ialah laporan keuangan PT.

HM Sampoerna, Tbk selama 5 tahun terakhir yang terdiri dari tahun 2008

sampai tahun 2012 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan

arus kas.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pengukur Tingkat Likuiditas

Instrument ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar

kembali hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio

likuiditas ,yaitu :

Page 43: Analisis Laporan Arus kas

28

Current Cash Debt Coverage

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menutupi

hutang lancar dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas

operasinya. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:411) batas

persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 40%.

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiHutanglancar rata−rata

× 100 %

2. Instrumen Pengukur Tingkat Solvabilitas

Instrument ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban jangka pendek dan jangka panjang apabila sekiranya

perusahaan dilikuidasi. Rasio ini, yaitu:

Cash Long – Term Debt Coverage

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar

total hutang dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas

operasi. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:412) batas

persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 20%.

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiTotalhutang rata−rata

× 100 %

Page 44: Analisis Laporan Arus kas

29

3. Instrument Pengukur Tingkat Cash Flow Return

Instrument ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas pada suatu periode perusahaan. Rasio ini, yaitu:

Cash Flow to Net Income

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiLaba bersih

× 100 %

Quality of income

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiLaba operasi

× 100 %

H. Teknik Analisis Arus Kas

Analisis arus kas merupakan alat yang digunakan dalam melihat dari mana

sumber dana yang diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Dengan

menggunakan analisi terhadap Laporan Arus Kas, makan perusahaan dapat

menyusun anggaran kas agar masalah seperti kekurangan kas dapat

diantisipasi. Untuk membuat Laporan Arus Kas, harus tersedia Neraca dan

Laporan Laba Rugi. Adapun yang saya ratio yang digunakan sebagai alat

pengukuran ialah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pendapatan Arus kas

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali

hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas ini yaitu:

Page 45: Analisis Laporan Arus kas

30

Current Cash Debt Coverage

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang

lancer dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas

operasinya. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:411) batas

persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 40%.

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiHutanglancar rata−rata

× 100 %

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendek dan jangka panjang apabila sekiranya perusahaan

dilikuidasi. Rasio ini yaitu:

Cash Long – Term Debt Coverage

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar total

hutang dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas

operasi. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:412) batas

persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 20%.

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiTotalhutang rata−rata

× 100 %

3. Rasio Cash Flow Return

Page 46: Analisis Laporan Arus kas

31

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas

pada suatu periode. Rasio ini yaitu:

Cash Flow to Net Income

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiLaba bersih

× 100 %

Quality of Income

Rumus :

Kas dari kegiatanoperasiLaba operasi

× 100 %

I. Kerangka Berfikir

Page 47: Analisis Laporan Arus kas

32

Gambar II.1 Kerangka Berfikir

Laporan keuangan

Laporan Arus Kas

Analisis Laporan Arus kas:

1. Current Cash Debt Coverage

2. Cash Long – Term Debt Coverage

3. Cash Flow to Net Income

4. Quality of Income

Kinerja Keuangan

Page 48: Analisis Laporan Arus kas

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Laporan Arus Kas

1. Periode 2007 dan 2008

a) Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan kas dari

pelanggan dan penghasilan bunga. Sedangkan arus kas yang keluar

dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk berasal dari pembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan, pajak dan cukai, beban pembiayaan, dan kegiatan usaha

lain.

Berdasarkan laporan arus kas pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk, tahun 2007 dan 2008, kas yang diperoleh dari

aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan tahun 2008

sebesar Rp.38,529,830 meningkat dibanding tahun 2007 sebesar

Rp.32,736,426 dana tersebut dialokasikan untuk membayar kepada

pemasok dan karyawan sebesar Rp.14,656,990 serta untuk membayar

pajak, cukai dan lain - lain sebesar Rp.18,940,392. Jumlah tersebut

sedikit meningkat dibanding tahun 2007, sehingga kas kegiatan operasi

tahun 2008 terjadi surplus sebesar Rp.4,745,113 meningkat 265%

dibanding tahun 2007 sebesar Rp.1,786,380

33

Page 49: Analisis Laporan Arus kas

34

Tabel IV.1PT HM SAMPOERNA

Lapoan Arus Kas Per 31 Desember 2007 / 2008

(Dalam Jutaan Rupiah)

2008 2007Arus Kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 38,529,830 32,736,426Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (14,656,990) (13,738,684)Pajak dan cukai (18,940,392) (17,103,589)Beban pembiayaan (211,670) (240,527)Penghasilan bunga 37,422 57,725Kegiatan usaha lainnya (13,087) 75,074Arus kas bersih dari aktivitas operasi 4,745,113 1,786,425

Arus kas dari aktivitas investasiPenerimaan dari penjualan

Merek dagang - -Saham anak perusahaan 155,377 27,397Aset tetap 47,934 23,175Penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi - 34,031

Pembayaran untuk pembelianAset tetap (1,194,954) (1,163,191)Pembangunan properti investasi - -Saham anak perusahaan - (377,362)

Arus kas bersih dari aktivitas investasi (991,643) (1,455,950)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaanPenerimaan dari pinjaman

Jangka pendek 7,557,385 2,771,211Pinjaman pihak hubungan istimewa - -

Pembayaran kembaliPinjaman jangka pendek (8,521,274) (1,800,000)Sewa pembiayaan (60,711) (12,841)Hutang obligasi - (600,000)pinjaman pihak hubungan istimewa (154,931) -

Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (3,462,570) (1,292,985)Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (4,642,101) (934,615)

bersih kas dan setara kas (888,631) (604,140)Kas dan setara kas awal tahun 401,305 1,005,445Kas dan setara kas akhir tahun (487,411) 401,260

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dariKas dan setara kas 499,362 557,239Cerukan (986,773) (155,979)

Jumlah (487,411) 401,260

Page 50: Analisis Laporan Arus kas

35

b) Aktivitas Investasi

Arus kas yang masuk dari aktivitas investasi PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan dari

penjualan Merek dagang, saham anak perusahaan, aset tetap,

penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi dan penerimaan dari

pinjaman pihak berelasi. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas

investasi berasal dari pembayaran untuk pembelian aset tetap,

pembangunan properti investasi, saham anak perusahaan, dan

pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas investasi pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2007 dan

2008 kas yang diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari

penerimaan dari penjual saham anak perusahaan dan aset tetap tahun

2008 sebesar Rp.203,311 meningkat dibanding tahun 2007 sebesar

Rp.84,603. Dana dari surplus operasi tersebut sepenuhnya digunakan

untuk pembelian aset tetap sebesar Rp.1,194,954. Jumlah tersebut

sedikit menurun dibanding tahun 2007, sehingga kegiatan investasi

tahun 2008 terjadi defisit sebesar negatif Rp.991,643 menurun 32%

dibanding tahun 2007 sebesar negatif Rp.1,455,950.

c) Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka pendek

Page 51: Analisis Laporan Arus kas

36

dan pinjaman pihak hubungan istimewa, sedangkan arus kas yang

keluar pada aktivitas operasi ini berasal dari pembayaran pinjaman

Pinjaman jangka pendek, sewa pembiayaan, hutang obligasi,

pinjaman pihak hubungan istimewa, dan deviden yang dibayarkan

kepada pemegang saham,

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2007 dan

2008 kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari

penerimaan pinjaman jangka pendek tahun 2008 sebesar Rp.7,557,387

jauh meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp.2,771,211. Dana

pinjaman dari surplus operasi tersebut sepenuhnya digunakan untuk

membayar kembali pinjaman jangka pendek tahun 2008 sebesar

Rp.8,521,274 jauh meningkat dibanding tahun 2007 sebesar

Rp.1,800,000 demikian halnya dengan dari kegiatan pendanaan ini

digunakan untuk membayar deviden tahun 2008 sebesar Rp.3,462,570

meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp.1,292,985. Sehigga

aktivitas pendanaan tahun 2008 terjadi defisit yang cukup besar

sebesar negatif Rp.4,642,101 jauh meningkat dibanding tahun 2007

sebesar negatif Rp.943,615

Jika dilihat dari ketiga aktivitas diatas maka kita dapat simpulkan

bahwa Arus kas PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk terjadi

penurunan kas sebesar negatif Rp.888,631 karena adanya cerukan kas

sebesar Rp. 987,773 dan dari adanya saldo awal tahun sebesar Rp.401,260

Page 52: Analisis Laporan Arus kas

37

maka saldo akhir kas tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 499,362 menurun

dibanding tahun 2007 sebesar Rp.557,239.

2. Periode 2008 dan 2009

a) Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan kas dari

pelanggan dan penghasilan bunga. Sedangkan arus kas yang keluar

dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk berasal dari pembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan, pajak dan cukai, beban pembiayaan, dan kegiatan usaha

lain.

Berdasarkan laporan arus kas pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk, tahun 2008 dan 2009, kas yang diperoleh dari

aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan tahun 2009

sebesar Rp.42,175,778 meningkat dibanding tahun 2008 sebesar

Rp.38,529,830 dana tersebut dialokasikan untuk membayar kepada

pemasok dan karyawan sebesar Rp.17,534,895 serta untuk membayar

pajak, cukai dan lain - lain sebesar Rp.20,245,308. Jumlah tersebut

sedikit meningkat dibanding tahun 2008, sehingga kas kegiatan operasi

tahun 2009 terjadi surplus sebesar Rp.4,305,596 menurun 9,26%

dibanding tahun 2008 sebesar Rp.4,745,113

Page 53: Analisis Laporan Arus kas

38

Tabel IV.2PT HM SAMPOERNA

Lapoan Arus KasPer 31 Desember 2008 / 2009

(Dalam Jutaan Rupiah)

2009 2008Arus Kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 42,175,778 38,529,830Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (17,534,895) (14,656,990)Pajak dan cukai (20,245,308) (18,940,392)Beban pembiayaan (166,926) (211,670)Penghasilan bunga 50,327 37,422Kegiatan usaha lainnya 26,620 (13,087)Arus kas bersih dari aktivitas operasi 4,305,596 4,745,113

Arus kas dari aktivitas investasiPenerimaan dari penjualan

Merek dagang - -Saham anak perusahaan - 155,337Aset tetap 81,512 47,934Penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi - -

Pembayaran untuk pembelianAset tetap (575,183) (1,194,954)Pembangunan properti investasi - -Saham anak perusahaan - -

Arus kas bersih dari aktivitas investasi (493,671) (991,683)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaanPenerimaan dari pinjaman

Jangka pendek 9,762,595 7,557,385Pinjaman pihak hubungan istimewa 281,699 -

Pembayaran kembaliPinjaman jangka pendek (9,668,593) (8,521,274)Sewa pembiayaan (69,282) (60,711)Hutang obligasi (1,000,000) -pinjaman pihak hubungan istimewa (2,454,480) (154,931)

Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (301,936) (3,462,570)Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (3,449,997) (4,642,101)

bersih kas dan setara kas 361,928 (888,671)Kas dan setara kas awal tahun (487,411) 401,260Kas dan setara kas akhir tahun (125,483) (487,411)

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dariKas dan setara kas 527,681 499,362Cerukan (653,164) (986,773)

Jumlah (125,483) (487,411)

Page 54: Analisis Laporan Arus kas

39

b) Aktivitas Investasi

Arus kas yang masuk dari aktivitas investasi PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan dari

penjualan Merek dagang, saham anak perusahaan, aset tetap,

penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi dan penerimaan dari

pinjaman pihak berelasi. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas

investasi berasal dari pembayaran untuk pembelian aset tetap,

pembangunan properti investasi, saham anak perusahaan, dan

pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas investasi pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2008 dan

2009 kas yang diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari

penerimaan dari penjual aset tetap tahun 2009 sebesar Rp. 81,512

meningkat dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 47,934 tetapi pada tahun

2008 terdapat tambahan dana berupa penjual saham anak perusahaan

sebesar Rp. 155,377. Dana dari surplus operasi tersebut sepenuhnya

digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp. 575,183. Jumlah

tersebut sedikit menurun dibanding tahun 2008, sehingga kegiatan

investasi tahun 2009 terjadi defisit sebesar negatif Rp.493,671 menurun

50,22% dibanding tahun 2007 sebesar negatif Rp.991,643.

Page 55: Analisis Laporan Arus kas

40

c) Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka pendek

dan pinjaman pihak hubungan istimewa, sedangkan arus kas yang

keluar pada aktivitas operasi ini berasal dari pembayaran pinjaman

Pinjaman jangka pendek, sewa pembiayaan, hutang obligasi,

pinjaman pihak hubungan istimewa, dan deviden yang dibayarkan

kepada pemegang saham,

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2008 dan

2009 kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari

penerimaan pinjaman jangka pendek tahun 2009 sebesar Rp.9,762,595

jauh meningkat dibanding tahun 2008 sebesar Rp. 7,557,387 dan pada

tahun 2009 ada tambahan dana berupa pinjaman dari pihak hubungan

istimewa sebesar Rp.281,699. Dana pinjaman dari surplus operasi

tersebut sepenuhnya digunakan untuk membayar kembali pinjaman

jangka pendek tahun 2009 sebesar Rp.9,668,593 jauh meningkat

dibanding tahun 2008 sebesar Rp.8,521,274 demikian halnya dengan

dari kegiatan pendanaan ini digunakan untuk membayar hutang

obligasi tahun 2009 sebesar Rp.1,000,000 dan untuk pembayaran

pinjaman pihak hubungan istimewa sebesar Rp. 2,454,480 meningkat

dibanding tahun 2008 sebesar Rp.154,931. Sehigga aktivitas

Page 56: Analisis Laporan Arus kas

41

pendanaan tahun 2009 terjadi defisit sebesar negatif Rp. 3,449,997

menurun dibanding tahun 2008 sebesar negatif Rp. 4,642,101

Jika dilihat dari ketiga aktivitas diatas maka kita dapat simpulkan

bahwa Arus kas PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk terjadi

peningkatan kas sebesar Rp.361,928 karena adanya cerukan kas sebesar

Rp. 653,164 dan dari adanya saldo awal tahun sebesar negative Rp.

487,411 maka saldo akhir kas tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 527,681

meningkat dibanding tahun 2008 sebesar Rp.499,362.

3. Periode 2009 dan 2010

a) Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan kas dari

pelanggan dan penghasilan bunga. Sedangkan arus kas yang keluar

dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk berasal dari pembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan, pajak dan cukai, beban pembiayaan, dan kegiatan usaha

lain.

Berdasarkan laporan arus kas pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk, tahun 2009 dan 2010, kas yang diperoleh dari

aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan tahun 2010

sebesar Rp.46,634,594 meningkat dibanding tahun 2009 sebesar

Rp.42,175,778 dana tersebut dialokasikan untuk membayar kepada

Page 57: Analisis Laporan Arus kas

42

Tabel IV.3PT HM SAMPOERNA

Lapoan Arus KasPer 31 Desember 2009 / 2010

(Dalam Jutaan Rupiah)

2010 2009Arus Kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 46,634,594 42,175,778Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (17,683,260) (17,534,895)Pajak dan cukai (21,939,325) (20,245,308)Beban pembiayaan (32,587) (166,926)Penghasilan bunga 79,368 50,327Kegiatan usaha lainnya 1,185 26,620Arus kas bersih dari aktivitas operasi 7,059,975 4,305,596

Arus kas dari aktivitas investasiPenerimaan dari penjualan

Merek dagang - -Saham anak perusahaan 58,228 -Aset tetap 30,642 81,512Penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi 17,344 -

Pembayaran untuk pembelianAset tetap (397,286) (575,183)Pembangunan properti investasi - -Saham anak perusahaan - -

Arus kas bersih dari aktivitas investasi (291,072) (493,671)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaanPenerimaan dari pinjaman

Jangka pendek 3,413,132 9,762,595Pinjaman pihak hubungan istimewa 104,690 281,699

Pembayaran kembaliPinjaman jangka pendek (3,507,134) (9,668,593)Sewa pembiayaan (61,614) (69,282)Hutang obligasi - (1,000,000)pinjaman pihak hubungan istimewa (3,352,995) (2,454,480)

Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (29,940) (301,936)Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (3,433,861) (3,449,997)

bersih kas dan setara kas 3,335,042 361,928Kas dan setara kas awal tahun (125,483) (487,411)Kas dan setara kas akhir tahun 3,209,559 (125,483)

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dariKas dan setara kas 3,209,559 527,681Cerukan - (653,164)

Jumlah 3,209,559 (125,483)

Page 58: Analisis Laporan Arus kas

43

pemasok dan karyawan sebesar Rp.17,683,260 serta untuk membayar

pajak, cukai dan lain - lain sebesar Rp.21,939,325. Jumlah tersebut

sedikit meningkat dibanding tahun 2009, sehingga kas kegiatan operasi

tahun 2010 terjadi surplus sebesar Rp.7,059,975 meningkat 63,97%

dibanding tahun 2009 sebesar Rp.4,305,596

b) Aktivitas Investasi

Arus kas yang masuk dari aktivitas investasi PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan dari

penjualan Merek dagang, saham anak perusahaan, aset tetap,

penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi dan penerimaan dari

pinjaman pihak berelasi. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas

investasi berasal dari pembayaran untuk pembelian aset tetap,

pembangunan properti investasi, saham anak perusahaan, dan

pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas investasi pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2009 dan

2010 kas yang diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari

penerimaan dari penjual aset tetap tahun 2010 sebesar Rp. 30,642

menurun dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 81,512 tetapi pada tahun

2010 terdapat tambahan dana berupa penjual saham anak perusahaan

sebesar Rp.58,228 dan penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi

sebesar Rp.17,344. Dana dari surplus operasi tersebut sepenuhnya

Page 59: Analisis Laporan Arus kas

44

digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp. 397,286. Jumlah

tersebut sedikit menurun dibanding tahun 2009, sehingga kegiatan

investasi tahun 2010 terjadi defisit sebesar negatif Rp.291,072

menurun 41,04% dibanding tahun 2009 sebesar negatif Rp.493,671.

c) Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka pendek

dan pinjaman pihak hubungan istimewa, sedangkan arus kas yang

keluar pada aktivitas operasi ini berasal dari pembayaran pinjaman

Pinjaman jangka pendek, sewa pembiayaan, hutang obligasi,

pinjaman pihak hubungan istimewa, dan deviden yang dibayarkan

kepada pemegang saham,

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2009 dan

2010 kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari

penerimaan pinjaman jangka pendek tahun 2010 sebesar Rp. 3,413,132

jauh menurun dibanding tahun 2009 sebesar Rp.9,762,595 dan

pinjaman dari pihak hubungan istimewa tahun 2010 sebesar Rp.

104,690 menurun dibanding tahun 2009 sebesar Rp.281,699. Dana

pinjaman dari surplus operasi tersebut sepenuhnya digunakan untuk

membayar kembali pinjaman jangka pendek tahun 2010 sebesar Rp.

3,507,134 jauh menurun dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 9,668,593

Page 60: Analisis Laporan Arus kas

45

demikian halnya dengan dari kegiatan pendanaan ini digunakan untuk

membayar pinjaman pihak hubungan istmewa tahun 2010 sebesar

Rp.3,352,995 meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 2,454,480.

Sehigga aktivitas pendanaan tahun 2010 terjadi defisit sebesar negatif

Rp.3,433,861 sedikit menurun dibanding tahun 2009 sebesar negatif

Rp.3,449,997

kita dapat simpulkan bahwa Arus kas PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk terjadi peningkatan kas sebesar Rp. 3,335,042 karena

tidak adanya cerukan kas dan dari adanya saldo awal tahun sebesar

negative Rp. 125,483 maka saldo akhir kas tahun 2010 menjadi sebesar

Rp. 3,209,559 meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 527,681.

4. Periode 2010 dan 2011

a) Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan kas dari

pelanggan dan penghasilan bunga. Sedangkan arus kas yang keluar

dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk berasal dari pembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan, pajak dan cukai, beban pembiayaan, dan kegiatan usaha

lain.

Page 61: Analisis Laporan Arus kas

46

Tabel IV.4PT HM SAMPOERNA

Lapoan Arus KasPer 31 Desember 2010 / 2011

(Dalam Jutaan Rupiah)

2011 2010Arus Kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 57,367,765 46,634,594Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (19,123,119) (17,683,260)Pajak dan cukai (27,262,394) (21,939,325)Beban pembiayaan (21,247) (32,587)Penghasilan bunga 123,794 79,368Kegiatan usaha lainnya 3,471 1,185Arus kas bersih dari aktivitas operasi 11,088,270 7,059,975

Arus kas dari aktivitas investasiPenerimaan dari penjualan

Merek dagang 297,234 -Saham anak perusahaan - 58,228Aset tetap 50,136 30,642Penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi - 17,344

Pembayaran untuk pembelianAset tetap (443,946) (397,286)Pembangunan properti investasi - -Saham anak perusahaan - -

Arus kas bersih dari aktivitas investasi (96,576) (291,072)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaanPenerimaan dari pinjaman

Jangka pendek - 3,413,132Pinjaman pihak hubungan istimewa 23,363 104,690

Pembayaran kembaliPinjaman jangka pendek - (3,507,134)Sewa pembiayaan (38,734) (61,614)Hutang obligasi (2,400) -pinjaman pihak hubungan istimewa (60,109) (3,352,995)

Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (12,053,250) (29,940)Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (12,131,130) (3,433,861)

bersih kas dan setara kas (1,139,436) 3,335,042Kas dan setara kas awal tahun 3,209,559 (125,483)Kas dan setara kas akhir tahun 2,070,123 3,209,559

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dariKas dan setara kas 2,070,123 3,209,559Cerukan - -

Jumlah 2,070,123 3,209,559

Page 62: Analisis Laporan Arus kas

47

Berdasarkan laporan arus kas pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk, tahun 2010 dan 2011, kas yang diperoleh dari

aktivitas operasi berasal dari penerimaan pelanggan tahun 2011

sebesar Rp.57,367,765 meningkat dibanding tahun 2010 sebesar

Rp.46,634,594 dana tersebut dialokasikan untuk membayar kepada

pemasok dan karyawan sebesar Rp. 19,123,119serta untuk membayar

pajak, cukai dan lain - lain sebesar Rp.27,262,394. Jumlah tersebut

sedikit meningkat dibanding tahun 2010, sehingga kas kegiatan operasi

tahun 2011 terjadi surplus sebesar Rp. 11,088,270 meningkat 57,06%

dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 7,059,975

b) Aktivitas Investasi

Arus kas yang masuk dari aktivitas investasi PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan dari

penjualan Merek dagang, saham anak perusahaan, aset tetap,

penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi dan penerimaan dari

pinjaman pihak berelasi. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas

investasi berasal dari pembayaran untuk pembelian aset tetap,

pembangunan properti investasi, saham anak perusahaan, dan

pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

Page 63: Analisis Laporan Arus kas

48

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas investasi pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2010 dan

2011 kas yang diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari

penerimaan dari penjual aset tetap tahun 2011 sebesar Rp.50,136

menurun dibanding tahun 2010 sebesar Rp.30,642 tetapi pada tahun

2010 terdapat tambahan dana berupa penjual saham anak perusahaan

sebesar Rp.58,228 dan penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi

sebesar Rp.17,344 bedanya pada tahun 2011 terdapat tambahan dana

berupa penjualan merek dagang sebesar Rp.297,234. Dana dari surplus

operasi tersebut sepenuhnya digunakan untuk pembelian aset tetap

sebesar Rp.443,946. Jumlah tersebut sedikit meningkat dibanding tahun

2010, sehingga kegiatan investasi tahun 2011 terjadi defisit sebesar

negatif Rp.96,576 menurun 66,82% dibanding tahun 2009 sebesar

negatif Rp.291,072.

c) Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka pendek

dan pinjaman pihak hubungan istimewa, sedangkan arus kas yang

keluar pada aktivitas operasi ini berasal dari pembayaran pinjaman

Pinjaman jangka pendek, sewa pembiayaan, hutang obligasi,

pinjaman pihak hubungan istimewa, dan deviden yang dibayarkan

kepada pemegang saham,

Page 64: Analisis Laporan Arus kas

49

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2010 dan

2011 kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari

penerimaan pinjaman pihak hubungan istimewa tahun 2011 sebesar

Rp. 23,363 jauh menurun dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 104,690

sedangkan tahun 2011 pinjaman jangka pendek sebesar Rp. 3,413,132

dapat dilunasi. Dana pinjaman dari surplus operasi tersebut

sepenuhnya digunakan untuk membayar deviden kepada pemegang

saham sebesar Rp. 12,053,250. Sehigga aktivitas pendanaan tahun

2011 terjadi defisit sebesar Rp.12,131,130 meningkat cukup

signifikan dibanding tahun 2010 defisit Rp. 3,433,861

Jika dilihat dari ketiga aktivitas diatas maka kita dapat simpulkan

bahwa Arus kas tahun 2011 PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA

Tbk terjadi penurunan kas sebesar Rp. 1,139,436 dibanding tahun 2010

kenaikan sebesar Rp.3,335,042 karena tidak adanya cerukan kas dan dari

adanya saldo awal tahun sebesar negative Rp. 3,209,559 maka saldo akhir

kas tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 2,070,123 menurun dibanding tahun

2010 sebesar Rp. 3,209,559.

Page 65: Analisis Laporan Arus kas

50

5. Periode 2011 dan 2012

a) Aktivitas Operasi

Arus kas masuk dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan kas dari

pelanggan dan penghasilan bunga. Sedangkan arus kas yang keluar

dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk berasal dari pembayaran kas kepada pemasok dan

karyawan, pajak dan cukai, beban pembiayaan, dan kegiatan usaha

lain.

Berdasarkan laporan arus kas pada PT. HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA Tbk, tahun 2011 dan 2012, kas yang diperoleh dari

aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan tahun 2012

sebesar Rp.72,057,034 meningkat dibanding tahun 2011 sebesar

Rp.57,367,765 dana tersebut dialokasikan untuk membayar kepada

pemasok dan karyawan sebesar Rp. 31,126,541serta untuk membayar

pajak, cukai dan lain - lain sebesar Rp.36,895,502. Jumlah tersebut

meningkat cukup signifikan dibanding tahun 2010, sehingga kas

kegiatan operasi tahun 2011 terjadi surplus sebesar Rp.4,087,495

menurun 63,14% dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 11,088,270.

b) Aktivitas Investasi

Arus kas yang masuk dari aktivitas investasi PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan dari

Page 66: Analisis Laporan Arus kas

51

Tabel IV.5PT HM SAMPOERNA

Lapoan Arus KasPer 31 Desember 2011 / 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

2012 2011Arus Kas dari aktivitas operasiPenerimaan kas dari pelanggan 72,057,034 57,367,765Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (31,126,541) (19,123,119)Pajak dan cukai (36,895,502) (27,262,394)Beban pembiayaan (34,684) (21,247)Penghasilan bunga 120,025 123,794Kegiatan usaha lainnya (32,837) 3,471Arus kas bersih dari aktivitas operasi 4,087,495 11,088,270

Arus kas dari aktivitas investasiPenerimaan dari penjualan

Merek dagang - 297,234Saham anak perusahaan - -Aset tetap 59,204 50,136Penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi - -

Pembayaran untuk pembelianAset tetap (687,128) (443,946)Pembangunan properti investasi (113,609) -Saham anak perusahaan - -

Arus kas bersih dari aktivitas investasi (741,533) (96,576)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaanPenerimaan dari pinjaman

Jangka pendek 115,000 -Pinjaman pihak hubungan istimewa 1,844,962 23,363

Pembayaran kembaliPinjaman jangka pendek - -Sewa pembiayaan (26,522) (38,734)Hutang obligasi - (2,400)pinjaman pihak hubungan istimewa (150,689) (60,109)

Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (6,793,650) (12,053,250)Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (5,010,899) (12,131,130)

bersih kas dan setara kas (1,664,937) (1,139,436)Kas dan setara kas awal tahun 2,070,123 3,209,559Kas dan setara kas akhir tahun 405,186 2,070,123

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dariKas dan setara kas 783,505 2,070,123Cerukan (378,319) -

Jumlah 405,186 2,070,123

Page 67: Analisis Laporan Arus kas

52

penjualan Merek dagang, saham anak perusahaan, aset tetap,

penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi dan penerimaan dari

pinjaman pihak berelasi. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas

investasi berasal dari pembayaran untuk pembelian aset tetap,

pembangunan properti investasi, saham anak perusahaan, dan

pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas investasi pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2011 dan

2012 kas yang diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari

penerimaan dari penjual aset tetap tahun 2012 sebesar Rp. 59,204

meningkat dibanding tahun 2011 sebesar Rp. 50,136. Dana dari

surplus operasi tersebut sepenuhnya digunakan untuk pembelian aset

tetap sebesar Rp. 687,128 dan untuk pembangunan property investasi

sebesar Rp. 113,609. Jumlah tersebut meningkat cukup signifikan

dibanding tahun 2011, sehingga kegiatan investasi tahun 2012 terjadi

defisit sebesar negatif Rp.741,533 meningkat 667,82% dibanding

tahun 2011 sebesar negatif Rp.96,576.

c) Aktivitas Pendanaan

Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA

MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka pendek

dan pinjaman pihak hubungan istimewa, sedangkan arus kas yang

Page 68: Analisis Laporan Arus kas

53

keluar pada aktivitas operasi ini berasal dari pembayaran pinjaman

Pinjaman jangka pendek, sewa pembiayaan, hutang obligasi,

pinjaman pihak hubungan istimewa, dan deviden yang dibayarkan

kepada pemegang saham,

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas pendanaan pada PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2010 dan

2011 kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal dari

penerimaan pinjaman jangka pendek pada tahun 2012 sebesar Rp.

115,000 dan pinjaman pihak hubungan istimewa tahun 2012 sebesar

Rp. 1,844,962 meningkat cukup signifikan dibanding tahun 2011

sebesar Rp. 23,363. Dana pinjaman dari surplus operasi tersebut

sepenuhnya digunakan untuk membayar kembali devinden kepada

pemegang saham sebesar Rp. 6,793,650 jauh menurun disbanding

tahun 2011 sebesar Rp. 12,053,250. Sehigga aktivitas pendanaan tahun

2011 terjadi defisit sebesar Rp. 5,010,899 jauh menurun dibanding

tahun 2010 sebesar negatif Rp. 12,131,130

Jika dilihat dari ketiga aktivitas diatas maka kita dapat simpulkan

bahwa Arus kas PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk terjadi

penurunan kas sebesar negatif Rp. 1,664,937 karena adanya cerukan kas

sebesar negatif Rp. 378,319 dan dari adanya saldo awal tahun sebesar Rp.

2,070,123 maka saldo akhir kas tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 405,186

menurun dibanding tahun 2011 sebesar Rp. 2,070,123

Page 69: Analisis Laporan Arus kas

54

B. Analisis Laporan Arus Kas Terhadap Hutang

1. Periode 2007 dan 2008

a) Hutang Jangka pendek

Pinjaman jangka pendek tahun 2008 sebesar Rp. 986,773

meningkat 278,10% dibanding tahun 2007 sebesar Rp. 270,979.

Tabel IV.6PT HM SAMPOERNA

Hutang Per 31 Desember 2007 / 2008

(Dalam Jutaan Rupiah)

2008 % 2007 % 2008/2007Hutang Jangka PendekPinjaman Jangka Pendek

Pihak Ketiga 986,773 12.91% 260,979 4.20% 378.10%Pihak Hubungan

Istimewa - - 866,548 13.95% -Hutang Usaha 474,660 6.21% 566,495 9.12% 83.79%Hutang Lainnya 270,361 3.54% 486,306 7.83% 55.59%Hutang Pajak dan Cukai 3,455,714 45.22% 3,315,373 53.36% 104.23%Beban Yang Harus Dibayar 906,111 11.86% 669,238 10.77% 135.39%Hutang Deviden 482,130 6.31% - - -Pinjaman Yang Jatuh Tempo

Hutang Oblogasi 999,625 13.08% - - -Hutang sewa

pembiayaan 66,833 0.87% 47,746 0.77% 139.98%Hutang Jangka Pendek 7,642,207 100.00% 6,212,685 100.00% 123.01%Rata-rata Hutang Lancar 6,927,446C.C.D.C. 68.50%

Hutang Jangka PanjangPajak Tangguhan 27,506 6.23% 13,753 0.98% 200.00%Pinjaman Jangka Panjang

Hutang Obligasi - - 999,125 71.28% -Hutang Sewa

Pembiayaan 112,699 25.53% 114,337 8.16% 98.57%Pendapatan Ditangguhkan 57,211 12.96% 59,599 4.25% 95.99%Imbalan Pasca Kerja 243,961 55.27% 214,889 15.33% 113.53%Hutang Jangka Panjang 441,377 100.00% 1,401,703 100.00% 31.49%

Page 70: Analisis Laporan Arus kas

55

Total Hutang 8,083,584 7,614,388 106.16%Rata-rata Total Hutang 7,848,986C.L.T.D.C 60.46%

Hal ini terjadi karena adanya kesulitan likuiditas karena sebagian besar

aktivanya tertanam untuk persediaan.

Hutang pajak dan cukai tahun 2008 sebesar Rp. 3,455,714 atas

45,22% dari total hutang jangka pendek tersebut meningkat 4,23%

dibanding tahun 2007. Peningkatan tersebut terjadi disebabkan

meningkatannya kegiatan operasional.

Pinjaman jatuh tempo sebesar Rp. 999,625 muncul sebagai akibat

pengalihan hutang jangka panjang tahun 2007 menjadi hutang jangka

pendek tahun 2008.

Rata - rata hutang jangka pendek pada periode ini adalah

(Rp .7,642,207+Rp .6,212,685)2

=Rp .6,927,446

Sehingga current cash debt coverage pada periode ini menjadi

Rp . 4,745,113(Rp .7,642,207+Rp .6,212,685) /2

×100 %=68,50 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh current

cash debt coverage sebesar 68,50%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi

sebagian hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang

Page 71: Analisis Laporan Arus kas

56

diperoleh dari aktivitas operasinya. Hal ini menunjukan bahwa PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dapat dikatakan baik karena

melampaui batas persentase yang baik adalah 40%.

b) Total Hutang

Dilihat dari sini hutang jangka panjang tahun 2008 sebesar Rp.

441,377 terjadi penurunan 68,51% dibanding tahun 2007 sebesar Rp.

1,401,703 hal ini dapat terjadi karena adanya pengalihan pinjaman

jangka panjang sebesar Rp. 999,125 menjadi hutang jangka pendek.

Sehingga secara total hutang tahun 2008 sebesar Rp. 8,083,584

meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp. 7,614,388.

Rata rata total hutang periode 2007 - 2008 ini adalah

(Rp .7,614,388+Rp . 8,083,584)2

=Rp .7,848,986

Sehingga cash long - term debt coverage pada periode ini menjadi

Rp. 4,745,113(Rp .7,614,388+Rp . 8,083,584)/2

× 100 %=60,46 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh cash long -

term debt coverage sebesar 60,46%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi total

hutangnya dengan menggunakan kas yang diperoleh dari aktivitas

operasinya. Pada hal ini PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dapat

Page 72: Analisis Laporan Arus kas

57

dikatakan baik karena yang merupakan batas persentase yang baik

adalah 20%

2. Periode 2008 dan 2009

Tabel IV.7PT HM SAMPOERNA

Hutang Per 31 Desember 2008 / 2009

(Dalam Jutaan Rupiah)

2009 % 2008 % 2009/2008Hutang Jangka PendekPinjaman Jangka Pendek

Pihak Ketiga 653,164 9.68% 986,773 12.91% 66.19%Pihak Hubungan

Istimewa 94,002 1.39% - - -Hutang Usaha 488,140 7.23% 474,660 6.21% 102.84%Hutang Lainnya 264,645 3.92% 270,361 3.54% 97.89%Hutang Pajak dan Cukai 3,691,539 54.71% 3,455,714 45.22% 106.82%Beban Yang Harus Dibayar 839,252 12.44% 906,111 11.86% 92.62%Hutang Deviden 657,450 9.74% 482,130 6.31% 136.36%Pinjaman Yang Jatuh Tempo

Hutang Oblogasi - - 999,625 13.08% -Hutang sewa

pembiayaan 58,838 0.87% 66,833 0.87% 88.04%Hutang Jangka Pendek 6,747,030 100.00% 7,642,207 100.00% 88.29%Rata-rata Hutang Jangka pendek 7,194,619C.C.D.C. 59.84%

Hutang Jangka PanjangPajak Tangguhan 19,161 3.81% 27,506 6.23% 69.66%Pinjaman Jangka Panjang

Hutang Sewa Pembiayaan 76,340 15.16% 112,699 25.53% 67.74%

Pendapatan Ditangguhkan 44,593 8.86% 57,211 12.96% 77.94%Imbalan Pasca Kerja 363,398 72.18% 243,961 55.27% 148.96%Hutang Jangka Panjang 503,492 100.00% 441,377 100.00% 114.07%Total Hutang 7,250,522 8,083,584 89.69%Rata-rata Total Hutang 7,667,053C.L.T.D.C 56.15%

Page 73: Analisis Laporan Arus kas

58

a) Hutang Jangka pendek

Pinjaman jangka pendek tahun 2009 sebesar Rp.653,164 menurun

33,81% dibanding tahun 2008 sebesar Rp.986,773. Hal ini terjadi

karena sebagian pinjaman dapat diselesaikan tahun 2009.

Hutang pajak dan cukai tahun 2009 sebesar Rp. 3,691,539 atas

54,71% dari total hutang jangka pendek tersebut meningkat 6,82%

dibanding tahun 2008 sebesar Rp 3,455,714 hal ini terjadi seiring

meningkatnya kegiatan operasional.

Rata - rata hutang jangka pendek pada periode 2008 - 2009 ini adalah

(Rp . 6,747,030+Rp .7,642,207)2

=Rp .7,194,619

Sehingga current cash debt coverage pada periode ini menjadi

Rp . 4,305,596(Rp . 6,747,030+Rp .7,642,207)/2

× 100 %=59,84 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh current

cash debt coverage sebesar 59,84%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi

sebagian hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang

diperoleh dari aktivitas operasinya. Pada hal ini PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk dapat dikatakan baik karena yang merupakan batas

persentase yang baik adalah 40%.

Page 74: Analisis Laporan Arus kas

59

b) Total Hutang

Dilihat dari sini hutang jangka panjang tahun 2009 sebesar

Rp.503,492 terjadi peningkatan 14,07% dibanding tahun 2008 sebesar

Rp.441,377 hal ini dapat terjadi karena adanya pembayaran imbalan

pasca kerja sebesar Rp.363,398 meningkat 48,96% dibanding tahun

2008 sebesar Rp.243,961. Sehingga secara total hutang tahun 2009

sebesar Rp. 7,250,522 menurun dibanding tahun 2008 sebesar Rp.

8,083,584.

Rata rata total hutang periode 2008 - 2009 ini adalah

(Rp .7,250,522+Rp . 8,083,584)2

=Rp .7,667,053

Sehingga cash long - term debt coverage pada periode ini menjadi

Rp . 4,305,596(Rp .7,250,522+Rp . 8,083,584)/2

× 100 %=56,15 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh cash long -

term debt coverage sebesar 56,15%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi total

hutangnya dengan menggunakan kas yang diperoleh dari aktivitas

operasinya. Dengan demikian PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

dapat dikatakan baik karena telah melebihi batas persentase yang baik

adalah 20%

Page 75: Analisis Laporan Arus kas

60

3. Periode 2009 dan 2010

Tabel IV.8PT HM SAMPOERNA

Hutang Per 31 Desember 2009 / 2010

(Dalam Jutaan Rupiah)

2010 % 2009 % 2010/2009Hutang Jangka PendekPinjaman Jangka Pendek

Pihak Ketiga - - 653,164 9.68% -Pihak Hubungan

Istimewa - - 94,002 1.39% -Hutang Usaha 1,074,517 10.99% 752,785 11.16% 142.74%Hutang Pajak dan Cukai 4,199,517 42.94% 3,691,539 54.71% 113.76%Beban Yang Harus Dibayar 474,144 4.85% 839,252 12.44% 56.50%Hutang Deviden 3,988,530 40.79% 657,450 9.74% 606.67%Pinjaman Yang Jatuh Tempo

Hutang sewa pembiayaan 42,234 0.43% 58,838 0.87% 71.78%

Hutang Jangka Pendek 9,778,942 100.00% 6,747,030 100.00% 144.94%Rata-rata Hutang Lancar 8,262,986C.C.D.C. 85.44%

Hutang Jangka PanjangPajak Tangguhan 11,352 2.14% 19,161 3.81% 59.25%Pinjaman Jangka Panjang

Hutang Sewa Pembiayaan 44,928 8.47% 76,340 15.16% 58.85%

Pendapatan Ditangguhkan 41,807 7.88% 44,593 8.86% 93.75%Imbalan Pasca Kerja 432,642 81.52% 363,398 72.18% 119.05%Hutang Jangka Panjang 530,729 100.00% 503,492 100.00% 105.41%Total Hutang 10,309,671 7,250,522 142.19%Rata-rata Total Hutang 8,780,097C.L.T.D.C. 80.40%

a) Hutang Jangka pendek

Karena dapat teratasinya kesulitan likuiditas pada tahun 2009

maka pada tahun 2010 ini tidak adanya pinjaman jangka pendek.

Page 76: Analisis Laporan Arus kas

61

Hutang pajak dan cukai tahun 2010 sebesar Rp.4,199,517 atas

42.94% dari total hutang jangka pendek tersebut meningkat 13,76%

dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 3,691,539 meningkatnya hutang

pajak disebabkan peningkatan operasional.

Hutang deviden tahun 2010 sebesar Rp.3,988,530 atau 40.79%

dari total hutang jangka pendek tersebut meningkat 506,67%

dibanding tahun 2009 sebesar Rp. 657,450.

Rata - rata hutang jangka pendek pada periode 2009 - 2010 ini adalah

(Rp . 9,778,942+ Rp .6,747,030)2

=Rp .8,262,986

Sehingga current cash debt coverage pada periode ini menjadi

Rp . 7,059,975(Rp . 9,778,942+ Rp .6,747,030)/2

× 100 %=85,44 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh current

cash debt coverage sebesar 85,44%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi

sebagian hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang

diperoleh dari aktivitas operasinya. Sebab itu PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk dapat dikatakan melampaui batas persentase yang baik

adalah 40%.

b) Total Hutang

Page 77: Analisis Laporan Arus kas

62

Dilihat dari sini hutang jangka panjang tahun 2010 sebesar Rp.

530,729 terjadi peningkatan 5,41% dibanding tahun 2009 sebesar Rp.

503,492 hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan kewajiban

imbalan pasca kerja sebesar Rp. 432,642 meningkat 19,05% dibanding

tahun 2009 sebesar Rp. 363,398. Sehingga secara total hutang tahun

2010 sebesar Rp. 10,309,671 meningkat dibanding tahun 2009 sebesar

Rp. 7,250,522.

Rata rata total hutang periode 2009 - 2010 ini adalah

(Rp .7,250,522+Rp . 10,309,671)2

=Rp .8,780,097

Sehingga cash long - term debt coverage pada periode ini menjadi

Rp .7,059,975(Rp .7,250,522+Rp . 10,309,671)/2

× 100 %=80,40 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk memperoleh cash long -

term debt coverage sebesar 80,40%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi total

hutangnya dengan menggunakan kas yang diperoleh dari aktivitas

operasinya. Hal ini dapat dikatakan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,

Tbk baik karena mampu melampaui batas persentase yang baik adalah

20%

Page 78: Analisis Laporan Arus kas

63

4. Periode 2010 dan 2011

Tabel IV.9PT HM SAMPOERNA

Per 31 Desember 2010 / 2011(Dalam Jutaan Rupiah)

2011 % 2010 % 2011/2010Hutang Jangka PendekHutang Usaha 1,938,105 22.83% 1,074,517 10.99% 180.37%Hutang Pajak dan Cukai 5,935,889 69.92% 4,199,517 42.94% 141.35%Beban Yang Harus Dibayar 585,742 6.90% 474,144 4.85% 123.54%Hutang Deviden - - 3,988,530 40.79% -Pinjaman Yang Jatuh Tempo

Hutang sewa pembiayaan 30,161 0.36% 42,234 0.43% 71.41%

Hutang Jangka Pendek 8,489,897 100.00% 9,778,942 100.00% 86.82%Rata-rata Hutang Lancar 9,134,420C.C.D.C. 121.39%

Hutang Jangka PanjangPajak Tangguhan 5,549 0.81% 11,352 2.14% 48.88%Pinjaman Jangka Panjang

Hutang Sewa Pembiayaan 50,043 7.31% 44,928 8.47% 111.38%

Pendapatan Ditangguhkan 46,219 6.75% 41,807 7.88% 110.55%Imbalan Pasca Kerja 582,846 85.13% 432,642 81.52% 134.72%Hutang Jangka Panjang 684,657 100.00% 530,729 100.00% 129.00%Total Hutang 9,174,554 10,309,671 88.99%Rata-rata Total Hutang 9,742,113C.L.T.D.C. 113.82%

a) Hutang Jangka pendek

Karena pada tahun 2010 kesulitan likuiditas sudah dapat teratasi

maka pada tahun 2011 ini tidak ada pinjaman jangka pendek..

Page 79: Analisis Laporan Arus kas

64

Hutang pajak dan cukai tahun 2011 sebesar Rp. 5,935,889 atau

69,92% dari total hutang jangka pendek tersebut meningkat 41,35%

dibanding tahun 2010, peningkatan ini terjadi sejalan dengan

meningkatnya kegitan operasional.

Hutang usaha tahun 2011 sebesar Rp. 1,938,105 atau 22,83% dari

total hutang jangka pendek tersebut meningkat 80,37% dibanding

tahun 2010.

Rata - rata hutang jangka pendek pada periode 2010 - 2011 ini adalah

(Rp . 9,778,942+ Rp .8,489,897)2

=Rp .9,134,420

Sehingga current cash debt coverage pada periode ini menjadi

Rp .11,088,270(Rp . 9,778,942+ Rp .8,489,897)/2

× 100 %=121,39 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh current

cash debt coverage sebesar 121,39%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi

hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang diperoleh

dari aktivitas operasinya. Dengan demikian PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk dapat dikatakan baik karena telah melampaui batas

persentase yang baik adalah 40%.

b) Total Hutang

Page 80: Analisis Laporan Arus kas

65

Dilihat dari sini hutang jangka panjang tahun 2011 sebesar Rp.

684,657 terjadi peningkatan 29% dibanding tahun 2010 Rp. 530,729

hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan imbalan pasca kerja

sebesar Rp.582,846 meningkat 34,72% dibanding tahun 2010 sebesar

Rp.432,642. Sehingga secara total hutang tahun 2011 sebesar Rp.

9,174,554 meningkat dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 10,309,671.

Rata rata total hutang periode 2009 - 2010 ini adalah

(Rp . 9,174,554+Rp .10,309,671)2

=Rp . 9,742,113

Sehingga cash long - term debt coverage pada periode ini menjadi

Rp .11,088,270(Rp . 9,174,554+Rp .10,309,671)/2

× 100 %=113.82%

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh cash long -

term debt coverage sebesar 113,82%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi total

hutangnya dengan menggunakan kas yang diperoleh dari aktivitas

operasinya. Hal ini PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dapat dikatakan

baik karena yang merupakan batas persentase yang baik adalah 20%

5. Periode 2011 dan 2012

a) Hutang Jangka pendek

Page 81: Analisis Laporan Arus kas

66

Adanya pinjaman jangka pendek pada tahun 2012 sebesar Rp.

2,306,203 untuk memenuhi kesulitan likuiditas pada periode tersebut

Hutang pajak dan cukai tahun 2012 sebesar Rp. 6,664,202 atas

56,01% dari total hutang jangka pendek tersebut meningkat 12,27%

. Tabel IV.10PT HM SAMPOERNA

Per 31 Desember 2011 / 2012(Dalam Jutaan Rupiah)

2012 % 2011 % 2012/2011Hutang Jangka PendekPinjaman Jangka Pendek 2,306,203 19.38% - -Hutang Usaha 2,428,111 20.41% 1,938,105 23.16% 125.28%Hutang Pajak dan Cukai 6,664,202 56.01% 5,935,889 70.93% 112.27%Beban Yang Harus Dibayar 473,873 3.98% 464,253 5.55% 102.07%Pinjaman Yang Jatuh Tempo

Hutang sewa pembiayaan 25,588 0.22% 30,161 0.36% 84.84%

Hutang Jangka Pendek 11,897,977 100.00% 8,368,408 100.00% 142.18%Rata-rata Hutang Lancar 10,133,193C.C.D.C. 40.34%

Hutang Jangka PanjangPajak Tangguhan 5,091 0.49% 5,549 0.84% 91.75%Pinjaman Jangka Panjang

Hutang Sewa Pembiayaan 56,037 5.38% 50,043 7.60% 111.98%

Pendapatan Ditangguhkan 125,032 12.01% 46,219 7.02% 270.52%Imbalan Pasca Kerja 854,970 82.12% 556,869 84.54% 153.53%Hutang Jangka Panjang 1,041,130 100.00% 658,680 100.00% 158.06%Total Hutang 12,939,107 9,027,088 143.34%Rata-rata Total Hutang 10,983,098C.L.T.D.C. 37.22%

dibanding tahun 2011 sebesar Rp.5,935,889 peningkatan ini seiring

dengan meningkatnya kegiatan operasional.

Hutang usaha tahun 2012 sebesar Rp.2,428,111 atas 20,41% dari

total hutang jangka pendek tersebut meningkat 25,28% dibanding

Page 82: Analisis Laporan Arus kas

67

tahun 2011 sebesar Rp. 1,938,105 hal ini terjadi sejalan dengan

meningkatnya kegitan operasional

Rata - rata hutang jangka pendek pada periode 2010 - 2011 ini adalah

(Rp .11,897,977+Rp .8,489,897)2

=Rp .10,133,193

Sehingga current cash debt coverage pada periode ini menjadi

Rp . 4,087,495(Rp .11,897,977+Rp .8,489,897)/2

×100 %=40,33 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh current

cash debt coverage sebesar 40,33%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk masih mampu menutupi

sebagian hutang jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang

diperoleh dari aktivitas operasinya. Hal ini PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk masih dikatakan mampu memenuhi kewajibannya

dari batas persentase yang baik adalah 40%.

b) Total Hutang

Dilihat dari sini hutang jangka panjang tahun 2012 sebesar Rp.

1,041,130 terjadi peningkatan 58,06% dibanding tahun 2011 sebesar

Rp. 684,657 hal ini dapat terjadi karena adanya pendapatan

ditangguhkan sebesar Rp. 125,032 meningkat 170,52% dibanding

tahun 2011 sebesar Rp. 46,219 dan adanya peningkatan imbalan pasca

Page 83: Analisis Laporan Arus kas

68

kerja sebesar Rp.854,970 meningkat 53,53% dibanding tahun 2011

sebesar Rp. 556,869. Sehingga secara total hutang tahun 2012 sebesar

Rp.12,939,107 meningkat dibanding tahun 2011 sebesar Rp.

9,174,554.

Rata rata total hutang periode 2009 - 2010 ini adalah

(Rp . 9,174,554+Rp .12,939,107)2

=Rp .10,983,098

Sehingga cash long - term debt coverage pada periode ini menjadi

Rp . 4,087,495(Rp . 9,174,554+Rp .12,939,107)/2

×100 %=37,21 %

Dari perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk memperoleh cash long -

term debt coverage sebesar 37,21%. Hal ini menunjukan bahwa PT.

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk mampu menutupi total

hutangnya dengan menggunakan kas yang diperoleh dari aktivitas

operasinya. Pada hal ini PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dapat

dikatakan baik karena yang merupakan batas persentase yang baik adalah

20%

C. Analisis Laporan Arus Kas Terhadap Pengembalian Arus Kas

1. Periode 2007 dan 2008

Page 84: Analisis Laporan Arus kas

69

Cash flow to net income ratio tahun 2007

Rp . 1,786,380Rp .3,624,018

× 100%=49,28 %

Cash flow to net income ratio tahun 2008

Rp . 4,745,113Rp .3,895,280

× 100 %=121,82%

Tabel IV.11PT HM SAMPOERNA

Lapoan Laba RugiPer 31 Desember 2007 / 2008

(Dalam Jutaan Rupiah)

2008 2007 2008/2007Penjualan Bersih 34,680,445 29,787,725 116.43%Beban Pokok Penjualan 24,695,196 21,025,772 117.45%Laba Kotor 9,985,249 8,761,953 113.96%Beban Usaha 3,760,016 3,176,973 118.35%Laba Operasi 6,225,233 5,584,980 111.46%Beban Lainnya (427,944) (239,907) 178.38%Laba Sebelum Pajak 5,797,289 5,345,073 108.46%Beban Pajak 1,900,169 1,712,231 110.98%Laba Setelah Pajak 3,897,120 3,632,842 107.27%Hak Minoritas 1,840 8,824 20.85%Laba Bersih 3,895,280 3,624,018 107.49%

Cash Flow to Net Income Ratio 121,82% 49,28%

Quality of Income Ratio 76,22% 31,98%

Quality of income ratio tahun 2007 Rp . 1,786,380Rp .5,584,980

× 100%=31,98 %

Quality of income ratio tahun 2008 Rp . 4,745,113Rp .6,225,233

× 100 %=76,22%

Cash flow to net income ratio yang diperoleh oleh PT. HM

Sampoerna, Tbk pada periode ini menunjukan adanya kenaikan. Pada

Page 85: Analisis Laporan Arus kas

70

tahun 2007 sebesar sebesar 49,28% naik menjadi 121,82% pada tahun

2008. Menurut Rasio ini pada periode 2007 dan 2008 PT. HM Sampoerna,

Tbk mempunyai kinerja yang sangat baik dalam menghasilkan kas

walaupun pada tahun 2007 PT. HM Sampoerna, Tbk mengalami

keuntungan walaupun tidak sampai 100% tetapi pada tahun 2008 PT. HM

Sampoerna dapat meningkatan pendapatannya lagi sehingga pada tahun

2008 PT HM Sampoerna memperoleh keuntungan sebesar 121,82%.

Quality of income ratio yang diperoleh PT. HM Sampoerna, Tbk

mengalami peningkatan pada periode 2007 dan 2008 ini. Dapat dilihat

pada tahun 2007 PT HM Sampoerna memperoleh Quality of income ratio

sebesar 31,98%. Ini berarti pada setiap Rp 1.00 laba menghasilkan 31,98%

arus kas operasinya. Sedangkan pada tahun 2008 PT HM Sampoerna, Tbk

memperoleh Quality of income ratio sebesar 76,22%. Ini berarti pada

setiap Rp 1.00 laba menghasilkan arus kas operasi sebesar 76,22%.

2. Periode 2008 dan 2009

Cash flow to net income ratio tahun 2008

Rp . 4,745,113Rp .3,895,280

× 100%=121,82%

Cash flow to net income ratio tahun 2009

Rp . 4,305,596Rp .5,087,339

×100 %=84,63 %

Quality of income ratio tahun 2008 Rp . 4,745,113Rp .6,225,233

× 100 %=76,22%

Page 86: Analisis Laporan Arus kas

71

Quality of income ratio tahun 2009 Rp . 4,305,596Rp .7,297,767

×100 %=60,00 %

Tabel IV.12PT HM SAMPOERNA

Lapoan Laba RugiPer 31 Desember 2008 / 2009

(Dalam Jutaan Rupiah)

2009 2008 2009/2008

Penjualan Bersih 38,972,186 34,680,445 112.38%

Beban Pokok Penjualan 27,737,465 24,695,196 112.32%

Laba Kotor 11,234,721 9,985,249 112.51%

Beban Usaha 3,936,954 3,760,016 104.71%

Laba Operasi 7,297,767 6,225,233 117.23%

Beban Lainnya (84,301) (427,944) 19.70%

Laba Sebelum Pajak 7,213,466 5,797,289 124.43%

Beban Pajak 2,124,156 1,900,169 111.79%

Laba Setelah Pajak 5,089,310 3,897,120 130.59%

Hak Minoritas 1,971 1,840 107.12%

Laba Bersih 5,087,339 3,895,280 130.60%

Cash Flow to Net Income Ratio 84,63% 121,82%

Quality of Income Ratio 60.00% 76,22%

Cash flow to net income ratio yang diperoleh oleh PT. HM

Sampoerna, Tbk pada periode ini menunjukan adanya penurunan. Pada

tahun 2008 sebesar sebesar 121,82% menurun menjadi 85,63% pada tahun

2009. Menurut Rasio ini pada periode 2008 dan 2009 PT. HM Sampoerna,

Tbk mempunyai kinerja yang tidak terlalu baik dalam menghasilkan kas

karena pada tahun 2008 PT. HM Sampoerna, Tbk memperoleh

Page 87: Analisis Laporan Arus kas

72

keuntungan sebesar 121,82% tetapi pada tahun 2009 PT. HM Sampoerna

menurun pendapatannya sehingga pada tahun 2009 PT HM Sampoerna

memperoleh pendapatan sebesar 84,63%.

Quality of income ratio yang diperoleh PT. HM Sampoerna, Tbk

mengalami penurunan pada periode 2008 dan 2009 ini. Dapat dilihat pada

tahun 2008 PT HM Sampoerna memperoleh Quality of income ratio

sebesar 76,22%. Ini berarti pada setiap Rp 1.00 laba menghasilkan 76,22%

arus kas operasinya. Sedangkan pada tahun 2009 PT HM Sampoerna, Tbk

memperoleh Quality of income ratio sebesar 60,00%. Ini berarti pada

setiap Rp 1.00 laba menghasilkan arus kas operasi sebesar 60,00%.

3. Periode 2009 dan 2010

Cash flow to net income ratio tahun 2009

Rp . 4,305,596Rp .5,087,339

×100%=84,63 %

Cash flow to net income ratio tahun 2010

Rp . 7,059,975Rp .6,421,429

× 100 %=109,94 %

Quality of income ratio tahun 2009 Rp . 4,305,596Rp .7,297,767

×100 %=60,00 %

Quality of income ratio tahun 2010 Rp . 7,059,975Rp .8,711,134

× 100%=81,03 %

Tabel IV.13

Page 88: Analisis Laporan Arus kas

73

PT HM SAMPOERNALapoan Laba Rugi

Per 31 Desember 2009 / 2010(Dalam Jutaan Rupiah)

2010 2009 2010/2009

Penjualan Bersih 43,381,658

38,972,186 111.31%

Beban Pokok Penjualan 30,725,665

27,744,232 110.75%

Laba Kotor 12,655,993 11,227,954 112.72%

Beban Usaha 3,944,859

3,963,432 99.53%

Laba Operasi 8,711,134 7,264,522 119.91%

Beban Lainnya 37,095

(51,056) -72.66%

Laba Sebelum Pajak 8,748,229 7,213,466 121.28%

Beban Pajak 2,325,481

2,124,156 109.48%

Laba Setelah Pajak 6,422,748 5,089,310 126.20%

Hak Minoritas 1,319

1,971 66.92%

Laba Bersih 6,421,429 5,087,339 126.22%

Cash Flow to Net Income Ratio

109,94% 84,63%

Quality of Income Ratio 81,03% 60.00%

Cash flow to net income ratio yang diperoleh oleh PT. HM

Sampoerna, Tbk pada periode ini menunjukan adanya peningkatan. Pada

tahun 2009 sebesar sebesar 84,63% meningkat menjadi 109,94% pada

tahun 2010. Menurut Rasio ini pada periode 2009 dan 2010 PT. HM

Sampoerna, Tbk mempunyai kinerja yang sangat baik dalam

menghasilkan kas walaupun pada tahun 2009 PT. HM Sampoerna, Tbk

memperoleh keuntungan walaupun tidak sampai 100% yaitu sebesar

84,63% tetapi pada tahun 2010 PT. HM Sampoerna dapat meningkatan

Page 89: Analisis Laporan Arus kas

74

pendapatannya lagi sehingga pada tahun 2008 PT HM Sampoerna

memperoleh keuntungan sebesar 121,82%.

Quality of income ratio yang diperoleh PT. HM Sampoerna, Tbk

mengalami penurunan pada periode 2009 dan 2010 ini. Dapat dilihat pada

tahun 2009 PT HM Sampoerna memperoleh Quality of income ratio

sebesar 60,00%. Ini berarti pada setiap Rp 1.00 laba menghasilkan 60,00%

arus kas operasinya. Sedangkan pada tahun 2010 PT HM Sampoerna, Tbk

memperoleh Quality of income ratio sebesar 81,03%. Ini berarti pada

setiap Rp 1.00 laba menghasilkan arus kas operasi sebesar 81,03%.

4. Periode 2010 dan 2011

Cash flow to net income ratio tahun 2010

Rp . 7,059,975Rp .6,421,429

× 100%=109,94 %

Cash flow to net income ratio tahun 2011

Rp . 11,088,270Rp .8,065,414

×100 %=137,48 %

Quality of income ratio tahun 2010 Rp . 7,059,975Rp .8,711,134

× 100 %=81,03 %

Quality of income ratio tahun 2011

Rp . 11,088,270Rp .10,617,387

×100 %=104,44 %

Tabel IV.14

Page 90: Analisis Laporan Arus kas

75

PT HM SAMPOERNALapoan Laba Rugi

Per 31 Desember 2010 / 2011(Dalam Jutaan Rupiah)

2011 2010 2011/2010

Penjualan Bersih 52,856,708

43,381,658 121.84%

Beban Pokok Penjualan 37,661,205

30,725,665 122.57%

Laba Kotor 15,195,503 12,655,993 120.07%

Beban Usaha 4,578,116

3,944,859 116.05%

Laba Operasi 10,617,387 8,711,134 121.88%

Beban Lainnya 293,695

37,095 791.74%

Laba Sebelum Pajak 10,911,082 8,748,229 124.72%

Beban Pajak 2,846,656

2,325,481 122.41%

Laba Setelah Pajak 8,064,426 6,422,748 125.56%

Hak Minoritas (988)

1,319 -74.91%

Laba Bersih 8,065,414 6,421,429 125.60%

Cash Flow to Net Income Ratio

137,48% 109,94%

Quality of Income Ratio 104,44% 81,03%

Cash flow to net income ratio yang diperoleh oleh PT. HM

Sampoerna, Tbk pada periode ini menunjukan adanya peningkatan. Pada

tahun 2010 sebesar sebesar 109,94% meningkat menjadi 137,48% pada

tahun 2011. Menurut Rasio ini pada periode 2010 dan 2011 PT. HM

Sampoerna, Tbk mempunyai kinerja yang masih sangat baik dalam dalam

menghasilkan kas karena pada tahun 2010 PT. HM Sampoerna, Tbk

memperoleh keuntungan sebesar 109,94% dan pada tahun 2011 PT. HM

Sampoerna semakin meningkat pendapatannya sehingga pada tahun 2011

PT HM Sampoerna memperoleh pendapatan sebesar 137,48%.

Page 91: Analisis Laporan Arus kas

76

Quality of income ratio yang diperoleh PT. HM Sampoerna, Tbk

mengalami peningkatan pada periode 2010 dan 2011 ini. Dapat dilihat

pada tahun 2010 PT HM Sampoerna memperoleh Quality of income ratio

sebesar 81,03%. Ini berarti pada setiap Rp 1.00 laba menghasilkan 81,03%

arus kas operasinya. Sedangkan pada tahun 2011 PT HM Sampoerna, Tbk

memperoleh Quality of income ratio sebesar 104,44%. Ini berarti pada

setiap Rp 1.00 laba menghasilkan arus kas operasi sebesar 104,44%.

5. Periode 2011 dan 2012

Cash flow to net income ratio tahun 2011

Rp . 11,088,270Rp .8,065,414

×100 %=137,48 %

Cash flow to net income ratio tahun 2011

Rp . 4,087,495Rp .9,945,296

×100 %=41,10 %

Quality of income ratio tahun 2010 Rp . 11,088,270Rp .10,617,387

×100 %=104,44 %

Quality of income ratio tahun 2011 Rp . 4,087,495Rp .13,350,450

×100 %=30,61 %

Tabel IV.15PT HM SAMPOERNA

Lapoan Laba RugiPer 31 Desember 2011 / 2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

2012 2011 2011/2010Penjualan Bersih 126.05%

Page 92: Analisis Laporan Arus kas

77

66,626,123 52,856,708

Beban Pokok Penjualan 48,118,835

37,661,205 127.77%

Laba Kotor 18,507,288 15,195,503 121.79%

Beban Usaha 5,156,838

4,578,116 112.64%

Laba Operasi 13,350,450 10,617,387 125.74%

Beban Lainnya 32,807

293,695 11.17%

Laba Sebelum Pajak 13,383,257 10,911,082 122.66%

Beban Pajak 3,437,961

2,846,656 120.77%

Laba Setelah Pajak 9,945,296 8,064,426 123.32%

Hak Minoritas - (988) -

Laba Bersih 9,945,296 8,065,414 123.31%

Cash Flow to Net Income Ratio

41,10% 137,48%

Quality of Income Ratio 30,61% 104,44%

Cash flow to net income ratio yang diperoleh oleh PT. HM

Sampoerna, Tbk pada periode ini menunjukan adanya penurunan. Pada

tahun 2011 sebesar sebesar 137,48% menurun menjadi 41,10% pada

tahun 2012. Menurut Rasio ini pada periode 2011 dan 2012 PT. HM

Sampoerna, Tbk mempunyai kinerja yang menurun dalam menghasilkan

kas karena pada tahun 2011 PT. HM Sampoerna, Tbk memperoleh

keuntungan sebesar 137,48% dan pada tahun 2012 PT. HM Sampoerna

semakin menurun pendapatannya sehingga pada tahun 2012 PT HM

Sampoerna hanya memperoleh pendapatan sebesar 41,10%.

Page 93: Analisis Laporan Arus kas

78

Quality of income ratio yang diperoleh PT. HM Sampoerna, Tbk

mengalami penurunan pada periode 2011 dan 2012 ini. Dapat dilihat pada

tahun 2011 PT HM Sampoerna memperoleh Quality of income ratio

sebesar 104,44%. Ini berarti pada setiap Rp 1.00 laba menghasilkan

104,44% arus kas operasinya. Sedangkan pada tahun 2012 PT HM

Sampoerna, Tbk memperoleh Quality of income ratio sebesar 30,61%. Ini

berarti pada setiap Rp 1.00 laba menghasilkan arus kas operasi sebesar

30,61%.

D. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan

Dari hasil perhitungan rasio keuangan pada PT Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel IV.16PT HM SAMPOERNA

Rasio Keuangan Laporan Arus KasPer 31 Desember 2008 - 2012

Rasio Keuangan 2012 2011 2010 2009 2008Likuiditas

Current Cash Debt Coverage

40,34%

121,39% 85,44% 59,84% 68,50%

SolvabilitasCash Long Term Debt

Coverage37,22%

113,82% 80,40% 56,15% 60,46%

Pengembalian Arus kasCash Flow to Net

Income Ratio41,10%

137,48%

109,94% 84,63%

121,82%

Quality of Income Ratio

30,61%

104,44% 81,03% 60,00% 76,22%

Page 94: Analisis Laporan Arus kas

79

Berdasarkan perhitungan diatas maka penulis mencoba untuk

menyimpulkan hasil perhitungan rasio keuangan pada PT Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk.

1. Rasio Likuiditas

Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas dengan menggunakan Current

Cash Debt Coverage PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada tahun

2008 sampai 2012 dapat dikatakan baik walaupun adanya tingkat kenaikan

dan penurunan, karena nilai rasio tersebut diatas 40% dimana merupakan

batas persentase yang baik menurut Drs. Lukas Setia Atmaja, M.Sc

(2001:411) dalam bukunya yang berjudul Management Keuangan

2. Rasio Solvabilitas

Berdasarkan perhitungan rasio solvabilitas dengan menggunakan Cash

Long Term Debt Coverage PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk pada

tahun 2008 sampai 2012 dapat dikatakan baik walaupun adanya tingkat

kenaikan dan penurunan, karena nilai rasio tersebut diatas 20% dimana

merupakan batas persentase yang baik menurut Drs. Lukas Setia Atmaja,

M.Sc (2001:412) dalam bukunya yang berjudul Management Keuangan

3. Rasio Pengembalian Arus Kas

Berdasarkan perhitungan rasio Pengembalian arus kas dengan

menggunakan Cash Flow to Net Income Ratio PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 dapat dikatakan baik

selama 5 tahun terakhir karena kurang lebih dalam waktu 5 tahun terakhir

tersebut PT. Hanjaya Mandala Sampoerna dapat memperoleh tingkat

Page 95: Analisis Laporan Arus kas

80

pengembalian arus kas diatas 100% yaitu pada tahun 2008 sebesar

121,82%,pada tahun 2010 sebesar 109,94% dan pada 2011 sebesar

137,48%.

Berdasarkan perhitungan rasio Pengembalian arus kas dengan

menggunakan Quality of Income Ratio PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,

Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 dapat dikatakan kurang begitu baik

karena dalam perhitungan dengan menggunakan rasio ini PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna, Tbk selama 5 tahun terakhir hanya memperoleh 1

tahun dengan tingkat pengembalian diatas 100% dan sisanya diatas 50%,

serta ada pula yang dibawah 50%.

Page 96: Analisis Laporan Arus kas

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari keseluruhan masalah dari penyusunan

skripsi ini dan berdasarkan data yang disajikan dalam laporan arus kas pada

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, serta hasil analisis atas rasio arus

kas,maka penulis dapat menyimpulkan:

1. Berdasarkan Perhitungan rasio likuiditas dengan dasar arus kas,maka

tingkat likuiditas pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada tahun

2008 sampai dengan tahun 2012 yakni 68,50%; 59,84%; 85,44%;

121,39%; 40,34% untuk current cash debt coverage dinilai baik karena

nilai rasio tersebut diatas 40% yang merupakan batas persentase nilai

yang baik untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutupi

hutang jangka pendeknya dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari

aktivitas operasi.

2. Berdasarkan Perhitungan rasio solvabilitas dengan dasar arus kas,maka

tingkat solvabilitas pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada tahun

2008 sampai dengan tahun 2012 yakni 60,46%; 56,15%; 80,40%;

113,82%; 37,22% untuk cash long term debt coverage dinilai baik karena

nilai rasio tersebut diatas 20% yang merupakan batas persentase nilai

yang baik untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutupi

seluruh hutangnya dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari

aktivitas operasi apabila perusahan tersebut dilikuidasi.

81

Page 97: Analisis Laporan Arus kas

82

3. Berdasarkan perhitungan rasio pengembalian arus kas dengan dasar arus

kas ,maka tingkat pengembalian arus kas pada PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk pada tahun 2008 sampai 2012 yakni 121,82%; 84,63%;

109,94%; 137,48%; 41,10% untuk cash flow to net income serta 76,22%;

60,00%; 81,03%; 104,44%; 30,61% quality of income ratio dinilai cukup

baik walaupun masih perlunya ada peningkatan agar tingkat pengembalian

arus kas menjadi diatas 100% pada setiap tahun atau periodenya.

4. Secara keseluruhan kondisi keuangan pada PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk dalam 5 tahun terakhir (dari tahun 2008 sampai dengan

tahun 2012) berdasarkan perhitungan rasio keuangan PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna, Tbk dapat dikatakan memiliki kinerja keuangan

yang cukup baik karena PT. Hanjaya Mandala Sampoerna masih mampu

dalam memenuhinya kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang dengan menggunakan kas yang ada pada perusahaan tersebut. Dan

dari tingkat pengembalian arus kasnya sendiri PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk masih perlu meningkatkan kinerjanya lagi agar tingkat

pengembalian arus kas pada setiap tahun atau setiap periodenya dapat

mencapai angka diatas 100%

B. Saran

Dari kesimpulan diatas tadi maka penulis mencoba untuk memberikan

saran agar kondisi keuangan dapat terus membaik dan dapat ditingkatkan,

maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut :

Page 98: Analisis Laporan Arus kas

83

1. Meningkatkan penjualan serta kwualitas agar pendapatan arus kas dari

aktivitas operasi dapat terus bertambah atau meningkat. Sehingga dapat

meningkatkan tingkat pengembalian arus kas secara total.

2. Untuk lebih meningkatankan likuiditas PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,

Tbk dapat dilakukan dengan cara yaitu dengan mengelola dengan baik

pemakaian dana yang berasal dari hutang jangka pendek, sehingga dapat

lebih meningkatkan kas dan terkendalinya hutang jangka pendek pada

perusahaan tersebut. Ini dimaksudkan agar PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk lebih likuid tetapi tetap bisa meningkatkan

pendapatannya secara efektif dan efisien pada setiap tahunnya.

3. Untuk lebih meningkatankan Solvabilitas PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk dapat dilakukan dengan cara yaitu dengan mengelola

dengan baik pemakaian dana yang berasal dari hutang baik jangka pendek

maupun jangka panjangnya dan lebih mengandalkan penggunaan modal

sendiri dibandingkan dengan modal eksternal yaitu hutang. Karena dengan

mengelola penggunaan modal eksternal maka beban bunga yang adapun

dapat terkendali dengan baik sehingga PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,

Tbk meningkatkan pendapatannya untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya.

Page 99: Analisis Laporan Arus kas

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja,Lukas Setia. Drs. 2001. Manajemen Keuangan, Andi Yogyakarta

Darsono, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Edisi

pertama. Andi : Yogyakarta

Harmono, 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama, Penerbit Bumi

Aksara, Yogyakarta.

Keown,Artur J.Et.Al.2001 Dasar – Dasar management Keuangan,edisi

ketujuh,Jakarta :Salemba Empat.

Martono, Agus Harjito, 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama Cetakan

Kelima, EKONISIA, Yogyakarta.

Munawir, 2001. Analisis Laporan Keuangan. Konsep dan Aplikasi, Penerbit

Yogyakarta.

Munawir, 2004. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima, Liberty,

Yogyakarta.

Sawir, Agnes. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Pertama. Penerbit PT

Bumi Aksara. Yogyakarta.

Sutrisno, 2008. Manajemen Keuangan Modern. Bumi Aksara,

Jakarta.

84

Page 100: Analisis Laporan Arus kas

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ryan Aditya

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta,20 Oktober 1990

Alamat : Pamulang Vila, Jl. Blok DC 4 No. 11

Tangerang Selatan

Telepon / pin : 0878-0881-3737 / 21F54402

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SD Tadika Puri

SMPN 1 Pamulang

SMA Bakti Mulya 400

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Jakarta, 20 Juli 2013

Penulis,

Ryan Aditya

85