analisis kepuasan konsumen terhadap...

111
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KRL COMMUTER LINE BOGOR-JAKARTA Oleh ARIE SATRYO WIBOWO H24080131 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: hoangdiep

Post on 04-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN KRL COMMUTER LINE BOGOR-JAKARTA

Oleh

ARIE SATRYO WIBOWO

H24080131

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS

PELAYANAN KRL COMMUTER LINE BOGOR-JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI pada

Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen

Oleh

ARIE SATRYO WIBOWO

H24080131

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 3: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Judul Skripsi : Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas Pelayanan KRL

Commuter Line Bogor- Jakarta

Nama : Arie Satryo Wibowo

NIM : H24080131

Disetujui Oleh

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, MEc

NIP : 19581122198503 1 002

Mengetahui, Ketua

Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar,MSc

NIP : 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus :

Page 4: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam

naskah saya yang berjudul “ Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Kualitas

Pelayanan KRL Commuter Line Bogor- Jakarta” merupakan gagasan atau

penelitian saya sendiri. Naskah ini belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun

pada jurnal atau penerbitan manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

naskah ini.

Bogor, September 2013

Penulis

Page 5: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

RINGKASAN

ARIE SATRYO WIBOWO. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas

Pelayanan KRL Commuter Line Bogor–Jakarta. Dibimbing oleh MA’MUN

SARMA

Berkembangnya perekonomian dan meningkatnya jumlah penduduk akan

menyebabkan semakin meningkatnya permintaan terhadap jasa pelayanan

transportasi. PT KAI Commuter Jabodetabek sebagai salah satu perusahaan jasa

transportasi yang mengoperasikan KRL Commuter Line dituntut untuk

meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu memberikan kepuasan terhadap

pelanggannya. Transportasi ini merupakan jenis transportasi massal yang relatif

mampu mengatasi kemacetan, menghemat bahan bakar dan mengurangi

pencemaran. sehingga di masa depan diharapkan jenis transportasi ini akan

menjadi acuan transportasi massal di Indonesia yang bertaraf internasional seperti

di Jepang, Singapura, Jerman dan negara maju lainnya. Untuk itu telah dilakukan

perubahan manajemen salah satunya adalah adanya penggabungan antara KRL

ekspres AC dengan KRL ekonomi AC sedangkan KRL ekonomi secara bertahap

akan dihapuskan. Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, PT KAI perlu

dilakukan perbaikan secara terus menerus terhadap pelayanan yang telah

dilakukan supaya mampu mengimbangi perubahan tuntutan konsumen sehingga

mampu menciptakan kepuasan yang diharapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis atribut kualitas pelayanan

yang dianggap paling penting oleh konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek;

(2) menganalisis kinerja KRL Commuter Line terhadap atribut kualitas pelayanan

yang menentukan kepuasan konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek; (3)

menganalisis hubungan antara kepuasan konsumen dengan mutu/ kualitas

pelayanan di Kereta Api KRL Commuter Line yang disediakan oleh PT. KAI

Commuter Jabodetabek; (4) menganalisis hubungan antara karakteristik

konsumen dengan tingkat kepuasan konsumen KRL Commuter Line yang

disediakan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, Data primer

diperoleh dengan melakukan survai terhadap 100 responden Konsumen KRL

Commuter Line Jakarta–Bogor dengan bantuan kuisioner yang telah dipersiapkan.

Penentuan responden sebagai sampel dilakukan secara accidental sampling yaitu

dengan melakukan wawancara terhadap pelanggan KRL Commuter yang bersedia

menjadi responden. Data sekunder diperoleh dari catatan yang ada di KAI,

internet dan studi literatur. Metoda analisis dengan menggunakan analisis

deskripsi, analisis Customer Satisfiction Index (CSI), Importance Performance

Analysis (IPA) dan analisis Chi Square antara variabel tingkat kepuasan dengan

karaktersitik responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sebagian besar adalah

berjenis kelamin pria yaitu sebesar 63%. Usia responden sebagian besar pada usia

produktif yaitu pada kisaran 18 – 25 tahun sebesar 35%, 35 – 45 tahun sebesar

26%, 25 – 35 sebesar 19%. Pekerjaan sebagian besar adalah pegawai swasta

sebesar 33%, wirausaha 27%, PNS/BUMN 22%. Rata-rata pendapatan responden

terbesar adalah pada kisaran 2,5 juta – 5 juta rupiah sebesar 33%, 1,5 juta – 2,5

juta rupiah sebesar 25%, 500 ribu rupiah – 1,5 juta rupiah sebesar 20%.

Page 6: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Pendidikan terbanyak adalah Strata 1 sebesar 42%, Pascasarjana sebesar 20%,

SMA sebesar 17% dan SMP sebesar 10%.

Nilai CSI sebesar 44,78% yang artinya rata-rata tingkat kepuasan konsumen

adalah kurang puas (0,35 – 0,50). Berdasarkan hasil analisis IPA terdapat 7 atribut

yang dinyatakan penting namun kinerjanya rendah yaitu berturut-turut mulai dari

yang kinerja terendah adalah ketepatan jadwal perjalanan, kemampuan

memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, kecepatan dan ketepatan dalam

memberikan informasi yang yang dibutuhkan oleh konsumen, keramahan dan

kesopanan petugas dalam melayani konsumen, kejujuran dan kesabaran

karyawan/petugas dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, harga tiket

yang ditawarkan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dan kebersihan di

dalam stasiun. Terdapat 9 atribut yang dinyatakan penting dan kinerja sudah

bagus mulai dari kinerja tertinggi berturut-turut adalah kemudahan menjangkau

lokasi stasiun, Ketersediaan informasi yang berkaitan dengan jadwal KRL,

kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas, kemampuan petugas dalam

melaksanakan pekerjaannya, ketersediaan asuransi dan jaminan keselamatan,

kemampuan petugas memberikan informasi kepada konsumen dengan bahasa

yang mudah di mengerti, kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani

kebutuhan konsumen, kebersihan stasiun dan ketersediaan alat untuk

menginformasikan rute perjalanan. Hasil analisis Chi Square menunjukkan

adanya hubungan antara tingkat kepuasan dengan jenis pekerjaan konsumen.

Page 7: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala berkah

dan karunia-Nya sehingga penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Kepuasan Konsumen terhadap kualitas pelayanan KRL Commuter Line

Jabodetabek jurusan Bogor-Jakarta” Studi Kasus jurusan Bogor-Jakarta sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan konsumen

terhadap kualitas layanan KRL Commuter Line Jabodetabek. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan yang

perlunya diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan. Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bisa menjadi

bahan masukan bagi PT KAI Commuter Jabodetabek untuk lebih memperhatikan

lagi kualitas layanannya

Bogor, September 2013

Penulis

i

Page 8: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin berterima kasih kepada beberapa

pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pertama- tama

penulis ingin berterima kasih kepada Allah SWT karena atas bantuan-Nya penulis

dapat menghadapi semua masalah untuk menyelesaikan skripsi ini. Selain itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Kedua orangtua penulis, Ibu Wiwiek Rindayati dan Bapak Herry Agus Suroto

yang selalu memberikan motivasi dan semangat disaat penulis mulai bosan

dalam penulisan skripsi ini serta doa yang tulus dari keduanya yang membuat

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, MEc selaku dosen pembimbing utama dalam

menyelesaikan tugas akhir skripsi, yang telah banyak membantu memberikan

masukan berupa kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skrisi

ini serta kerelaan menyempatkan waktunya kepada penulis.

3. Dr. Ir Abdul Kohar Irwanto, MSc selaku dosen penguji dalam menyelesaikan

ujian tugas akhir. Kritik dan saran serta masukan yang bapak berikan sangat

berguna untuk penyusunan skripsi ini agar menjadi lebih baik.

4. Hardiana Widyastuti, SHut, MM selaku dosen penguji dalam menyelesaikan

ujian tugas akhir skripsi ini yang telah banyak membantu memberikan

masukan serta kritik juga saran terhadap skripsi ini agar dapat menjadi lebih

baik dan dapat diterima oleh orang lain yang membutuhkannya.

5. Bapak / ibu dosen manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB yang

telah banyak memberikan ilmu yang yang sangat bermanfaat dan

kesabarannya memberikan ilmunya kepada mahasiswanya. Mudah- mudahan

ilmu ynag bapak/ ibu berikan dapat bermanfaat dan dapat diimplementasikan

oleh penulis di kemudian hari.

6. Teman-teman satu bimbingan yang telah membantu penulis untuk

penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak yang tidak dapat

penulis ucapkan satu-persatu. Penulis tidak akan melupakan jasa baik kalian

semuanya.

ii

Page 9: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Malang, 27 Maret 1990.Penulis merupakan Putra

pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Herry Agus Suroto dan Ibu Wiwiek

Rindayati. Penulis memulai pendidikan di SDN Parapat, Tangerang pada tahun

1996 sampai dengan 1997. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan di SDN

Semplak 2 dan lulus pada tahun 2002. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di

SMP Bina Insani dan lulus pada tahun 2005. penulis melanjutkan sekolah ke

SMA Plus YPHB Bogor dan lulus pada tahun 2008.

Penulis diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor pada tahun 2008. Selama masa perkuliahan,

penulis ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diadakan di kampus seperti OMI

(Olimpiade Mahasiswa IPB), Sportakuler, Extravaganza dan lain sebagainya.

Penulis juga ikut dalam beberapa organisasi baik di kampus seperti BEM FEM

Saka Muda serta ikut serta beberapa kegiatan yang dilakukan Himpunan

Kemahasiswaan atau Com@ seperti pelatihan Corel Draw dan Photoshop,

Pelatihan Fotografi dan Student Visit ke MSIG Singapore. sedangkan organisasi di

luar kampus, penulis bergabung di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Komisariat

FEM IPB.

iii

Page 10: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

DAFTAR ISI

RINGKASAN Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................viii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Konsumen ................................................................................. 9

2.2 Faktor-faktor Pendukung Kepuasan Konsumen ...................................... 10

2.3 Pengukuran Kepuasan Konsumen ............................................................. 10

2.4 Hubungan antara kualitas layanan dan kepuasan konsumen ................... 11

2.5 Pengertian, Manfaat dan Manajemen Transportasi .................................. 13

2.6 Faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen ....................... 16

2.7 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu ............................................................ 17

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................. 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 23

3.3 Jenis dan Sumber Data............................................................................ 23

3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 23

3.5 Metode Pengolahan dan Analis Data...................................................... 24

3.5.1 Uji Validitas …………………………………………………… 24

iv

Page 11: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

3.5.2 Uji Reliabilitas ............................................................................. 24

3.5.3 Uji Important Performance Analysis............................................ 25

3.5.4 Customer Satisfaction Index ........................................................ 29

3.5.5 Uji Chi Square ............................................................................. 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Berdirinya PT KAI Commuter Jabodetabek........................... 33

4.2 Struktur Organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek ......................... 36

4.3 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................... 37

4.4 Karakteristik Responden ................................................................... 37

4.4.1 Jenis Kelamin ......................................................................... 39

4.4.2 Usia ........................................................................................ 40

4.4.3 Jenis Pekerjaan ....................................................................... 41

4.4.4 Pendapatan ......................................... ................................... 42

4.4.5 Pendidikan .............................................................................. 43

4.4.6 Tujuan melakukan perjalanan menggunakan KRL ................ 44

4.2.7 Alasan menggunakan KRL Commuter Line ......................... 45

4.4.8 Jenis Kereta yang digunakan sebelum KRL digabung .......... 46

4.5 Penilaian Tingkat Kepentingan terhadap Kualitas Pelayana ............. 47

4.6 Penilaian Tingkat Kinerja terhadap Kualitas Pelayanan KRL .......... 50

4.7 Analisis Strategi menggunakan Important Performance Analysis … 51

4.8 Customer Satisfaction Index ............................................................ 54

4.9 Uji Korelasi Chi Square ..................................................................... 56

4.10 Implikasi Managerial ....................................................................... 57

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan .......................................................................................... 60

2. Saran .................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 62

LAMPIRAN ...................................................................................................... 64

v

Page 12: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Perkembangan penduduk dengan jumlah kendaraan bermotor

di Indonesia periode tahun 2007 – 2011.............................................................1

2. Perbandingan jumlah penumpang KRL Commuter Line dengan

beberapa kereta di negara maju ..................................................................... 4

3. Rekapitulasi Penelitian Terdahulu ................................................................ 18

4. Atribut kualitas pelayanan konsumen KRL Commuter Line Bogor-

Jakarta berdasarkan SERVQUAL ................................................................... 28

5. Daftar tarif progresif bersubsidi di KRL Commuter Line Bogor-Jakarta .........35

6. Penilaian tingkat kepentingan pelayanan KRL Commuter Line …................. 48

7. Penilaian tingkat kinerja Pelayanan KRL Commuter Line .................,,.......... 50

8. Tempat kedudukan atribut-atribut Pelayanan dalam Diagram Kartesius.. ..... 54

9. Hasil perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) .................................... 55

vi

Page 13: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Grafik peningkatan jumlah penumpang KRL Jabodetabek

dan KRL Non Jabodetabek ............................................................. 4

2. Kerangka pemikiran penelitian ....................................................... . 22

3. Diagram kartesius tingkat kepentingan dan kinerja berdasarkan

Importance Performance Analysis (IPA) ......................................... 27

4. Struktur organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek ....................... 37

5. Persentase pengguna KRL berdasarkan jenis kelamin .................... 38

6. Persentase pengguna KRL berdasarkan usia ................................... 39

7. Persentase pengguna KRL berdasarkan jenis pekerjaan ............... 40

8. Persentase pengguna KRL berdasarkan pendapatan ...................... 41

9. Persentase pengguna KRL berdasarkan pendidikan ....................... 42

10. Persentase pengguna KRL berdasarkan tujuan perjalanan ............ 43

11. Persentase pengguna KRL berdasarkan alasan menggunakan

KRL Commuter Line ........................................................................ 43

12. Persentase pengguna KRL berdasarkan jenis kereta

yang digunakan Sebelum KRL Commuter Line di gabung ............. 44

13. Diagram kartesius Important Performance Analysis (IPA) ........... 51

vii

Page 14: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kuesioner Penelitian ................................................................................ 64

2. Uji validitas dan reliabilitas (Tingkat Kepentingan ................................. 70

3. Uji validitas dan reliabilitas (Tingkat Kinerja) ...……............................. 76

4. Hasil Uji Chi Square ................................................................................ 82

viii

Page 15: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Berkembangnya perekonomian dan meningkatnya jumlah penduduk

menyebabkan permintaan terhadap pelayanan jasa transportasi juga semakin

meningkat tajam, sehingga diikuti oleh peningkatan penawaran yaitu semakin

berkembang pesatnya penyediaan jasa pelayanan transportasi melalui diversifikasi

sarana transportasi yang menyangkut jenis kendaraan yang digunakan

(mode of transportation) seperti : kereta api, bus, pesawat udara, kapal laut,

angkutan kota, angkutan desa, kendaraan pribadi, sepeda motor dan lain-lain.

Tabel 1 menunjukkan perkembangan penduduk yang diikuti oleh perkembangan

jumlah kendaraan bermotor yang semakin besar, pada tahun 2007 rasio jumlah

kendaraan bermotor terhadap jumlah penduduk sebesar 18,56 % dan jumlah

tersebut meningkat terus dari tahun ke tahun sehingga pada tahun 2011 menjadi

sebesar 35,52 % menurut data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS).

Kondisi ini menunjukkan bahwa laju perkembangan jumlah kendaraan bermotor

dari tahun ke tahun semakin tinggi.

Tabel 1. Perkembangan penduduk dan jumlah kendaraan bermotor di

Indonesia 2007-2011

Tahun

Jumlah penduduk (Jiwa)

Jumlah Kendaraan Bermotor (Satuan)

Rasio Kendaraan terhadap penduduk

(%)

2007 234.693.997 43.313.052 18,56

2008 225.000.000 61.685.063 27,41

2009 231.000.000 67.336.644 29,15

2010 237.000.000 76.907.127 32,45

2011

241.000.000

85.601.351

35,52

Sumber : Badan Pusat Statistika ( BPS) dan Kapolri (2011).

Tingginya perkembangan pelayanan jasa transportasi yang tidak diikuti

oleh perkembangan sarana prasarana jalan akan memunculkan dampak negatif

berupa kemacetan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen permintaan

transportasi sebagai turunan dari sistem manajemen transportasi berupa strategi

Page 16: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

2

yang merupakan suatu seni untuk mengubah perilaku perjalanan (travel behavior)

dalam rangka mengurangi masalah transportasi (Guiliano, 1992). Dalam rangka

mengubah perilaku perjalanan apabila dilakukan hanya dengan himbauan saja

tidak akan efektif, harus melalui peraturan yang tegas berupa insentif dan

disinsentif dari pemerintah.

Manajemen permintaan transportasi awalnya muncul pada tahun 1970-an

khususnya di Amerika Serikat sebagai respons terhadap krisis energi akibat

embargo minyak dari negara OPEC pada tahun 1973 yang diharapkan dapat

menjadi tumpuan pemecahan kemacetan lalu lintas disamping juga dimaksudkan

untuk memberi perhatian terhadap kualitas udara yang buruk di perkotaan akibat

dari pencemaran kendaraan bermotor (Ferguson, 1990). Dalam melaksanakan

manajemen permintaan transportasi perlu didukung peraturan-peraturan sehingga

strategi untuk mengubah perilaku transportasi bisa berhasil. misalnya untuk

mengurangi penggunaan kendaraan pribadi perlu dilakukan penggunaan pajak

kendaraan pribadi dan tarif parkir yang tinggi pada pengguna kendaraan pribadi.

karena pemakaian kendaraan pribadi yang berlebihan merupakan salah satu

sumber terjadinya kemacetan. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat pada penggunaan jasa transportasi massal perlu dilakukan pemberian

subsidi pada perusahaan jasa pelayanan transportasi massal tersebut, begitu juga

untuk mengarahkan pada berkembangnya sarana transportasi yang berbahan bakar

ramah lingkungan dan penggunaan bahan bakar non fosil juga perlu mendapat

subsidi dari pemerintah supaya pelayanan jasa transportasi di Indonesia

berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Kereta api merupakan salah satu jenis transportasi massal yang cukup

efisien dan efektif, karena mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang

relatif besar, mempunyai jalur tersendiri sehingga tidak mengenal macet serta

menggunakan bahan bakar non fosil yang ramah lingkungan. Jepang, Cina, Korea

Selatan merupakan negara yang mengandalkan jasa transportasi kereta api sebagai

transportasi massal penghubung antar kota yang efisien dan efektif. penggunaan

jasa transportasi kereta api perlu dikembangkan dan mendapat perhatian khusus

dari pemerintah, karena diharapkan jasa transportasi kereta api akan dapat menjadi

pilihan utama bagi pengguna jasa transportasi darat di Indonesia.

Page 17: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

3

Untuk bisa menjadi pilihan utama dalam jasa layanan transportasi maka

jasa layanan transportasi kereta api harus mampu memberikan kepuasan yang

maksimun terhadap penggunanya. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif

kepuasan konsumen merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas konsumen.

Layanan jasa transportasi kereta api yang mampu memberikan kepuasan terhadap

penggunanya maka pengguna dari kendaraan pribadi dan kendaraan lain akan

beralih ke jasa transportasi kereta api dan hal ini akan berkontribusi pada

pengurangan kemacetan.

Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis merupakan kota yang

mempunyai tingkat mobilitas tertinggi terhadap pergerakan penduduknya.

Tingginya kepadatan penduduk dan mahalnya nilai lahan di Jakarta maka kota

Jakarta sebagai inti sangat tergantung dari wilayah penyangga yaitu Bogor,

Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dalam kegiatan perekonomiannya.

Mobilitas penduduk dari wilayah penyangga ke inti dan sebaliknya sangat

dibutuhkan adanya pelayanan jasa transportasi yang efisien dan efektif dan jenis

layanan transportasi Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line merupakan

transportasi yang tepat. KRL Commuter Line merupakan salah satu jenis

transportasi yang sangat diminati masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

KRL Commuter Line Jabodetabek melayani 3 (tiga) jenis kelas terdiri dari kelas

ekonomi, ekonomi AC dan ekspress AC. Sebagaimana tersaji pada Gambar 1

penumpang KRL Commuter Line di wilayah Jabodetabek jumlahnya relatif besar

dibanding wilayah non Jabotabek dan secara umum menunjukkan trend yang

meningkat dari tahun ke tahun.

Jumlah penumpang KRL Commmuter Line pada tahun 2006 sekitar 104 425

ribu orang atau sebesar 66,90 persen dari jumlah penumpang kerata api di Jawa

dan di tahun 2007 meningkat menjadi sekitar 118 095 000 orang, lalu di tahun

2008 meningkat cukup tinggi sekitar 125 451 000 orang dan tahun 2009 terus

mengalami peningkatan sebesar 130 508 000 orang. Namun pada tahun 2010

sedikit mengalami penurunan menjadi sebesar 124 308 000 orang serta pada tahun

2011 juga mengalami penurunan menjadi sekitar 121 105 juta orang dan

meningkat kembali pada tahun 2012 menjadi sebesar 134 088 juta orang.

Page 18: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

4

Jum

lah

Pe

nu

mp

ang

160000

140000

120000

100000

80000

60000

KRL Jabodetabek

KRL Non Jabodetabek

40000

20000

0

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Gambar 1. Grafik peningkatan jumlah penumpang KRL Jabodetabek dan KRL

Non Jabodetabek Dalam Ribu Orang

(Sumber : BPS diolah PT KAI dan PT KAI Commuter Jabodetabek, 2012)

Jumlah penumpang KRL Jabodetabek ini ternyata jauh tertinggal bila

dibandingkan dengan negara lain. Sebagaimana tersaji pada Tabel 2, panjang

KRL Jabodetabek 150 km dengan 67 stasiun baru mampu mengangkut rata-rata

sebanyak 400 ribu penumpang per hari, sementara di Berlin dengan panjang

perlintasan 147 km dengan jumlah stasiun 195 bisa mengangkut sebanyak 1,4

juta penumpang per hari, di Osaka panjang perlintasan 138 km dengan jumlah

stasium 133 bisa mengangkut sejumlah 2,3 juta penumpang, sementara itu, di

Saint Petersburg panjang lintasan 110 km dengan 64 stasiun bisa mengangkut 2,3

juta penumpang, Singapura panjang lintasan 130 km dengan 87 stasiun mampu

mengangkut 1,8 juta penumpang per hari. Salah satu penyebabnya adalah jarak

waktu kedatangan antar rangkaian kereta api (head way) yang lama karena

banyaknya perlintasan sebidang untuk perlintasan di Jabotabek

Tabel 2. Perbandingan Jumlah Penumpang KRL Commuter Line dengan

kereta di beberapa Negara Maju

Negara Panjang Perlintasan ( KM) Jumlah Stasiun Jumlah rata-rata Penumpang/ hari

Indonesia (KRL Commuter Line) 150 67 400.000

Berlin (Jerman) 147 195 1.400.000

Osaka (Jepang ) 138 133 2.300.000

Saint Petersburg (USSR/ Russian) 110 64 2.300.000

Singapura 130 87 1.800.000

Sumber : PT KAI 2012

Page 19: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

5

Dalam upaya untuk mengejar ketertinggalannya dengan negara lain

sebagai penyedia jasa transportasi massal yang tingkat dunia serta dalam upaya

meningkatkan penerimaannya PT KAI mentargetkan pada tahun 2018 jumlah

penumpang KRL Jabotabek sebesar 1,5 juta penumpang per hari. Salah satu

strategi yang ditempuh selain membenahi infrastruktur adalah membenahi

managemen perjalanan dengan menggabungkan perjalanan kelas ekpress AC yang

semula hanya berhenti pada stasiun-stasiun tertentu dan beroperasi pada jam-jam

tertentu dengan kelas ekonomi AC yang berhenti di semua stasiun kereta api,

sedang pada kelas ekonomi secara perlahan akan dihapuskan. Dengan demikian

KRL Jabodetabek menerapkan sistem baru yang disebut dengan Commuter Line

Single Operation yang beroperasi secara terus menerus dan berhenti pada semua

stasiun kereta api yang mulai beroperasi terhitung sejak 2 Juli 2011. Dalam

pengoperasian KRL Commuter Line Single Operation diharapkan semua

masyarakat bisa mengakses pelayanan jasa transportasi massal tersebut serta

mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

Untuk dapat menjadikan KRL Commuter Line Single Operation sebagai

transportasi utama Jabodetabek maka faktor pelayanan harus mendapatkan

perhatian. Mempertahankan loyalitas pengguna dan meningkatkan kualitas

pelayanan harus terus menerus dilakukan agar bisa memberikan kepuasan yang

maksimum kepada pelanggan. PT KAI sebagai salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang penyelenggarakan pelayanan jasa transportasi dituntut

untuk terus berbenah dalam upaya meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat

supaya menghasilkan kepuasan yang maksimal terhadap pengguna jasa atau

pelanggannya. Dalam industri jasa, kualitas layanan memainkan peranan penting

dalam memberi nilai tambah terhadap pengalaman layanan secara keseluruhan.

Seorang pelanggan akan mengevaluasi kualitas layanan berdasarkan persepsi

mereka.

Di balik fungsi strategis KRL sebagai jenis layanan transportasi yang

banyak diminati masyarakat, masih banyak kelemahan dari pelayanan KRL

diantaranya adalah: (1) Jumlah penumpang yang selalu melebihi kapasitas

sehingga masih jauh untuk terciptanya rasa nyaman; (2) Seringnya terjadi

hambataan baik yang disebabkan karena gangguan sarana prasarana maupun

Page 20: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

6

masalah teknis sehingga jadwal keberangkatan dan tiba menjadi sering tidak

sesuai sehingga masih belum bisa memberikan jasa pelayanan yang tepat waktu;

(3) Sering ditemuinya kecelakaan kereta api baik yang disebabkan oleh human

error maupun kesalahan teknis sehingga juga belum bisa memberikan jasa

pelayanan yang aman. Keluhan, hujatan dan kritik-kritik pedas masih sering

terlontar dari masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi KRL, karena merasa

dikecewakan oleh pelayanan KAI yang masih jauh dari harapan masyarakat.

Masyarakat mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap pelayanan jasa KRL

yang lebih baik, karena mereka yakin transportasi jenis ini merupakan transportasi

yang paling tepat mereka pilih karena relatif lebih efektif dan efisien dibanding

transportasi jenis lain.

1.2. Perumusan Masalah

Keputusan perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang

sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti komplain

konsumen dari suatu kegagalan sehingga pada akhirnya mampu mengikat

loyalitas konsumen. Kepuasan konsumen menjadi parameter penting sehingga

bisnis dapat terus berkelanjutan. Mempertahankan kepuasan konsumen

merupakan salah satu langkah baik yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk

tetap dapat bersaing dan menguasai pangsa pasar, rumusan masalah dari penelitian

ini adalah:

1. Atribut kualitas pelayanan apakah yang diangggap penting oleh konsumen dalam

menentukan kepuasan konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek ?

2. Bagaimana kinerja KRL Commuter Line Jabodetabek terhadap atribut kualitas

pelayanan yang menentukan kepuasan konsumen KRL Commuter Line

Jabodetabek ?

3. Bagaimana hubungan antara kepuasan konsumen dengan mutu/kualitas

pelayanan di KRL Commuter Line yang disediakan oleh PT. KAI Commuter

Jabodetabek?

4. Bagaimana hubungan antara karakteristik konsumen dengan tingkat kepuasan

pelanggan Kereta Api KRL Commuter Line ?

Page 21: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

7

1.3. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Kereta Api KRL Commuter

Line Jabodetabek.

Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis atribut kualitas pelayanan yang dianggap paling penting oleh

konsumen KRL Comuuter Line Jabodetabek ?

2. Menganalisis kinerja KRL Commuter Line terhadap atribut kualitas pelayanan

yang menentukan kepuasan konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek

3. Menganalisis hubungan antara kepuasan konsumen dengan mutu/kualitas

pelayanan di Kereta Api KRL Commuter Line yang disediakan oleh PT. KAI8

Commuter Jabodetabek.

4. Menganalisis hubungan antara karakteristik konsumen dengan tingkat

kepuasan konsumen KRL Commuter Line yang disediakan oleh PT.KAI

Commuter Jabodetabek.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi PT. KAI Commuter Jabodetabek, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi

perusahaan dalam merumuskan upaya-upaya dari PT. KAI Commuter

Jabodetabek dalam menelaah kebutuhan dan keinginan konsumen, serta

mengetahui tingkat kepentingan, dilihat dari segi kualitas pelayanan yang

diberikan sehingga dapat memenuhi harapan bagi kepuasan konsumen.

2. Bagi masyarakat khususnya masyarakat pengguna kereta api KRL Commuter

Line Jabotabek, hasil penelitian ini sangat berguna sebagai wacana dalam

memberikan masukan, saran dan pandangan kepada perusahaan untuk

peningkatan mutu/kualitas layanan serta pencapaian kepuasan konsumen.

3. Penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan untuk melaksanakan penelitian

lebih lanjut.

Page 22: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah terbatas pada analisis atribut

kualitas pelayanan yang dianggap penting oleh pelanggan, analisis kinerja PT.

KAI Commuter Jabodetabek terhadap atribut kualitas pelayanan yang

menentukan kepuasan konsumen Kereta Api KRL Commuter Line Bogor-

Jakarta. Analisis kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan di Kereta Api

KRL Commuter Single Line Bogor – Jakarta dan melakukan uji Chi Square

untuk menganalisis hubungan antara karakteristik konsumen dengan tingkat

kepuasan konsumen KRL Commuter Line.

Page 23: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepuasan Konsumen

Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah berasal dari kata puas

artinya merasa senang; perihal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan dan

sebagainya. Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan

kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa dalam

mendapatkan pelayanan suatu jasa. Menurut Oliver dalam Supranto 2001,

kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang dirasakannya dengan harapannya(Supranto,2001). Kepuasan konsumen

adalah perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya setelah membandingkan

antara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah produk atau jasa.

Menurut Rangkuti (2003), kepuasan pelanggan merupakan respon pelanggan

terhadap kesesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual

yang dirasakan setelah pemakaian.

Kepuasan konsumen tidak mudah dinilai oleh produsen atau penyedia jasa,

karena sifatnya yang abstrak dan tidak berwujud. Penyebabnya pun sangat

beragam sehingga tidak mudah untuk bisa memuaskan konsumen, namun harus

tetap ada upaya untuk mewujudkan tercapainya kepuasan konsumen. Untuk

mempermudah pemahaman kepuasan konsumen, Schnaars (1994)

mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sebagai berikut: (1) Harapan, harapan

ini terbentuk terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Komponen ini

merupakan manfaat yang dicari konsumen tentang produk atau jasa dalam

melakukan tugasnya. Konsumen membentuk harapan ini berdasarkan pengalaman

dari penggunaan produk atau jasa tersebut, komunikasi dari mulut ke mulut,

aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan; (2) Hasil yang dicapai produk

atau jasa, hasil yang dicapai produk atau jasa adalah produk atau jasa dalam

menjalankan tugasnya di dalam kenyataan atau dapat dikatakan merupakan

persepsi dari konsumen dalam mengukur hasil (kenyataan) yang dicapai oleh

produk atau jasa. Kepuasan konsumen tercapai bila produk sesuai atau melebihi

harapan yang diinginkan konsumen, sedangkan ketidakpuasan tercapai bila

produk di bawah harapan yang dinginkan konsumen.

Page 24: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

10

2.2. Faktor-Faktor Pendukung Kepuasan Konsumen

Irawan (2003) mengemukakan bahwa terdapat lima komponen yang dapat

mendorong kepuasan konsumen, yaitu: (1) Kualitas produk dimana kualitas

produk menyangkut lima elemen, yaitu performance, reliability, conformance,

durability, dan consistency. Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas; (2) Kualitas

pelayanan, dimana pelanggan akan merasa puas apabila pelayanan yang baik yang

sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan menurut konsep

servqual meliputi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangible.

Dalam banyak hal, kualitas pelayanan mempunyai daya diferensiasi yang lebih

kuat dibandingkan dengan kualitas produk.; (3) Faktor emosional, dimana

kepuasan konsumen yang diperoleh pada saat menggunakan suatu produk yang

berhubungan dengan gaya hidup. Kepuasan pelanggan didasari atas rasa bangga,

rasa percaya diri, simbol sukses, dan sebagainya. dan (4) Harga, dimana

komponen harga sangat penting karena dinilai mampu memberikan kepuasan

yang relatif besar. Harga yang murah akan memberikan kepuasan bagi pelanggan

yang sensitif terhadap harga karena mereka akan mendapat value for money yang

tinggi; serta (5) Kemudahan, dimana komponen ini berhubungan dengan biaya

untuk memperoleh produk atau jasa. Pelanggan akan semakin puas apabila relatif

mudah, nyaman dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Seorang

pelanggan akan mengevaluasi kualitas layanan berdasarkan persespsi mereka.

2.3. Pengukuran Kepuasan Konsumen

Supranto (2001) menyatakan bahwa pengukuran tingkat kepuasan erat

hubungannya dengan mutu produk (barang atau jasa). Pengukuran aspek mutu

bermanfaat bagi pemimpin bisnis, antara lain: (1) Mengetahui dengan baik

bagaimana jalannya atau bekerjanya proses bisnis; (2) Mengetahui dimana harus

melakukan perubahan dalam upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus

untuk memuaskan pelanggan, terutama untuk hal-hal yang dianggap penting oleh

para pelanggan (3) Menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah ke

perbaikan (improvement).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan setiap perusahaan untuk

Page 25: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

11

mengukur dan memantau kepuasan pelanggan dan pelanggan pesaing. Kotler

dalam Cipto dan Chandra (2005) mengidentifikasi empat metode untuk mengukur

kepuasan konsumen, yaitu :

(1) Sistem Keluhan dan Saran, dimana setiap organisasi yang berorientasi

pada pelanggan (customer oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses

yang mudah dan nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran,

kritik, pendapat dan keluhan pelanggan. Media yang digunakan bisa berupa kotak

saran yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis (yang mudah dijangkau atau

sering dilewati pelanggan), kartu komentar (yang diisi langsung maupun yang

dikirim via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus bebas pulsa, website

dan lain – lain.

(2) Ghost Shopping (Mystery Shopping) adalah salah satu cara

memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan dengan mempekerjakan

beberapa orang ghost shopper untuk berperan atau berpura-pura sebagai

pelanggan potensial produk perusahaan pesaing. Mereka diminta berinteraksi

dengan staf penyedia jasa yang menggunakan produk / jasa perusahaan.

(3) Lost Customer Analysis yaitu sedapat mungkin perusahaan

menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah

pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat

mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

(4) Survei kepuasan konsumen dimana sebagian besar riset kepuasan

konsumen dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik survei melalui

pos, telepon, e- mail, website, maupun wawancara langsung.

2.4. Hubungan antara Kualitas Layanan dengan Kepuasan Konsumen

Kualitas layanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan

konsumen. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk

menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan

ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan

konsumen serta kebutuhannya. Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan

konsumen dan pada gilirannya kepuasan tersebut dapat menciptakan kesetiaan /

loyalitas konsumen. Tercapainya kualitas layanan yang sempurna akan

mendorong terciptanya kepuasan konsumen karena kualitas layanan merupakan

Page 26: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

12

sarana untuk mewujudkan kepuasan konsumen. Kualitas layanan dapat

diwujudkan dengan memberikan layanan kepada konsumen sebaik mungkin

sesuai dengan apa yang menjadi harapan konsumen. Ketidakpuasan pada salah

satu atau lebih dari dimensi layanan tersebut tentunya akan memberikan

kontribusi terhadap tingkat layanan secara keseluruhan, sehingga upaya untuk

meningkatkan kualitas layanan untuk masing-masing dimensi layanan harus tetap

menjadi perhatian (Kotler, 2005).

Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk

dan layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market

share suatu produk. Kualitas layanan sangat krusial dalam mempertahankan

pelanggan dalam waktu yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang

superior akan dapatmemaksimalkan performa keuangan perusahaan

(Gilbert 2004). Kepuasaan konsumen ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan

yang didapatkan oleh konsumen selama menggunakan beberapa tahapan

pelayanan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal pelayanan

menimbulkan persepsi berupa mutu pelayanan yang buruk untuk tahapan

selanjutnya, sehingga pelanggan merasa tidak puas dengan pelayanan secara

keseluruhan. Irawan (2003) juga menyatakan bahwa kepuasan konsumen secara

tidak langsung mencerminkan seberapa jauh perusahaan telah merespon keinginan

dan harapan pasar. Dalam jangka pendek seringkali, tidak terlihat hubungan antara

kepuasaan pelanggan dengan tingkat keuntungan, karena kepuasan adalah strategi

kepuasaan yang bersifat defensive, maka kemampuan untuk mempertahankan

pelanggan itulah yang akhirnya mempengaruhi keuntungan dalam jangka pendek.

Menurut Parasuraman dkk (1985) ada tiga hal pentin g yang harus

diperhatikan dalam kualitas layanan, yaitu (1) Kualitas layanan sulit untuk

dievaluasi oleh pelanggan dibandingkan dengan kualitas barang; (2) Persepsi

kualitas layanan dihasilkan dari perbandingan antara kepuasan pelanggan

dengan layanan yang diberikan secara aktual; dan (3) Evaluasi kualitas tidak

semata-mata diperoleh dari hasil akhir dari sebuah layanan, tapi juga

mengikutsertakan evaluasi dari proses layanan tersebut. Menurut Brady and

Cronin (2001) persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan terdiri dari tiga yaitu

: (1) kualitas interaksi; (2) kualitas lingkungan fisik; dan (3) kualitas hasil. Ketiga

Page 27: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

13

kualitas ini membentuk pada keseluruhan persepsi pelanggan terhadap kualitas

layanan.

Menurut Supranto (2001) dalam kualitas layanan ada beberapa dimensi

atau atribut yang perlu diperhatikan yaitu : (1) Wujud atau Tangibles yaitu

penampilan fasilitas dan alat yang digunakan secara fisik mulai dari bangunan

interior, seragam petugas, peralatan yang dipakai atau alat komunikasi yang

digunakan; (2) Keandalan atau realibility merupakan tingkat kemampuan

perusahaan dalam menampilkan jasa pelayanan yang dapat dipercaya dan yang

akurat sesuai dengan janji yang diterapkan, (3) Ketanggapan atau responsiveness

merupakan kesediaan perusahaan dalam membantu konsumen serta memberikan

usaha pelayanan yang cepat dan tanggap, (4) Kepastian atau Assurance merupakan

tingkat pengetahuan atau kesopansantunan yang harus dimiliki karyawan

disamping kemampuan mereka mendapatkan kepercayaan dan memberikan rasa

percaya diri kepada pihak konsumen; dan (5) Empati atau Empathy adalah adanya

perhatian khusus yang diberikan kepada setiap konsumen secara individual. Hal

ini dapat dilakukan dengan adanya komunikasi yang lancar dan adanya keinginan

untuk mengerti apa yang diinginkan konsumen.

2.5. Pengertian, Manfaat dan Manajemen Transportasi

Menurut Sadyohutomo (2008) layanan transportasi adalah memindahkan

barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain sehingga diperoleh manfaat.

Manfaat perpindahan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek sesuai dengan

tujuannya, yaitu aspek ekonomi, sosial, politis bahkan hankam. Sadyohutomo

(2008) mengatakan bahwa transportasi adalah perpindahan barang atau manusia

dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik

yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda,sapi, kerbau) atau mesin.

Transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan

tujuan (destination). Transportasi terdapat unsur unsur yang terkait erat dalam

berjalannya konsep transportasi itu sendiri. Unsur- unsur tersebut adalah sebagai

berikut :(1)manusia yang membutuhkan;(2)barang yang dibutuhkan;(3) kendaraan

sebagai alat /sarana; (4) jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi; dan (5)

organisasi (pengelola transportasi).

Page 28: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

14

Transportasi menurut Sadyohutomo (2008) memiliki fungsi yang terbagi

menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia serta menunjang

perkembangan pembangunan (the promoting sector). manfaat transportasi ada tiga

klasifikasi yaitu : (1) Manfaat Ekonomi, dimana kegiatan ekonomi yang bertujuan

memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah

salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia

dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan

adanya transaksi; (2) Manfaat Sosial, dimana transportasi menyediakan berbagai

kemudahan, diantaranya adalah : a) pelayanan untuk perorangan atau kelompok,

b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) perjalanan untuk bersantai, d)

memendekan jarak, dan e) memencarkan penduduk; (3) Manfaat Politis, dimana

transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara,

mengatasi bencana, dll; serta (4) Manfaat kewilayahan, dimana transportasi

memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman.

Menurut Sadyohutomo (2008) jenis transportasi terbagi menjadi tiga

yaitu:(1) Transportasi darat : kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik

oleh hewan (kuda,sapi,kerbau) atau manusia. Moda transportasi darat dipilh

berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan,

tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan pemukiman,

faktor sosial- ekonomi; (2) Transportasi air (sungai, danau, laut, kapal, tongkang,

perahu, rakit); dan (3) Transportasi udara : pesawat terbang. Transportasi udara

dapat menjangkau tempat- tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat

atau laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang

lurus, serta praktis bebas hambatan.

Berdasarkan pelakunya, pelayanan transportasi dibedakan menjadi dua

yaitu pelayanan oleh pemerintah dan pelayanan oleh swasta. Pelayanan oleh

pemerintah lebih diutamakan pada pengaturan transportasi sedangkan pelayanan

penyelenggaraan transportasi lebih banyak dilakukan oleh pihak swasta.

Penyelenggaraan pelayanan transportasi menurut Sadyohutomo (2008) harus

memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut : (1) aman yaitu barang yang dipindah

tidak menjadi rusak atau cacat dan kalau untuk manusia prinsip aman mencakup

bebas dari cedera atau sampai merenggut jiwa; (2) nyaman yaitu barang mati tidak

Page 29: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

15

mengalami penurunan kualitas, barang hidup (hewan, tumbuhan) tidak tersiksa

dan mengalami penurunan kualitas sedang manusia perlu merasa nyaman sejak

persiapan, selama perjalanan maupun sesudah menempuh perjalanan; (3) mudah

yaitu tingkat kemudahan diukur dengan seberapa banyak pilihan yang tersedia

bagi konsumen, seperti jenis kendaraan, rute perjalanan, jadwal waktu pelayanan

dan biaya. Semakin banyak pilihan yang tersedia menunjukkan tingkat

kemudahan dan fleksibilitas perjalanan bagi masyarakat; (4) ekonomis yaitu

murah, terjangkau semua lapisan masyarakat; (5) lancar menjamin ketepatan

waktu dalam penyediaannya dan waktu tempuh yang sesingkat-singkatnya; serta

(6) ramah lingkungan yaitu tidak berdampak negatif (misal getaran, kebisingan,

dan gas buang) yang dapat merusak lingkungan.

Pagano dan McKnight dalam Masri (2002), mengembangkan pengukuran

kepuasan konsumen yang sering digunakan pada jasa transportasi, meliputi

delapan aspek pelayanan, yang masing-masing dipercayai mewakili kebutuhan

dasar dari keseluruhan dimensi kualitas, yaitu:

(1) Keandalan dan kinerja tepat waktu (reliability and on time performance),

yaitu pengumuman penundaan /pembatalan keberangkatan (notification of

delays and cancellations), waktu tunggu (wait times), alasan

kedatangan yang tepat waktu (reasonably on-time arrivals), dan

minimal penundaan atas kendaraan (minimal on-vehicle delays).

(2) Kenyamanan (comfort), yaitu adanya jaminan (guaranteed space), kondisi

dan kebersihan kendaraan (condition and cleanliness of vehicles),

kemulusan perjalanan (smoothness of ride), ventilasi dan penyejuk udara

(air conditioning and ventilation), tempat berlindung (shelter) dan tempat

duduk untuk menunggu di luar ruang.

3) Kemudahan membuat reservasi akomodasi yang berubah (accomodation to

changes), yaitu menentukan pengendara atau menyusun waktu

penjemputan (rider determined or preset pick-up times), memperpendek

waktu pemesanan atau reservasi (shortness of reservation time) dan

prosedur reservasi yang mudah (easy of procedure).

(4) Perluasan layanan (extend of service), yaitu layanan total 24 jam (total

hour of availability), pembatasan jarak (distance restriction), layanan

Page 30: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

16

akhir minggu dan sore hari (weekend and evening service), dan

penolakan perjalanan yang rendah disebabkan pembatasan kapasitas

(low rate of trips denial due to capacity constraint).

(5) Akses kendaraan (vehicles access), yaitu lebar lorong antar tempat duduk

(aisle width) di gerbong KA, tinggi pijakan kaki pertama di pintu

masuk gerbong (first step height), jumlah tangga masuk (number of

steps), tingkat bantuan yang disediakan dari kendaraan sampai ke tujuan

(level of assistance provided from vehicles to destination), dan bantuan

bagasi (assistance with packages).

(6) Keamanan (safety), yaitu tingkat kemungkinan terjadi kecelakaan yang

rendah (low probability of asault or accidenta injury), masinis yang

mendahulukan keamanan, dan lintasan KA yang aman dan jalur rel KA

yang aman.

(7) Karakteristik masinis dan kru (driver and crew characteristic), yaitu

kemampuan menangani medis dalam keadaan darurat (ability to handle

medical emergencies), jujur dan ramah (courteous and friendly),

sensitive dan memahami kebutuhan penumpang KA (sensitive and

knowledge able about rider sneed), sensitive pada kebutuhan individual,

tingkat profesionalisme dan pengalaman.

(8) Tanggung jawab pada individual (responsiveness to individual), yaitu

operator telepon yang meyakinkan dan ramah, kemudahan memperoleh

informasi yang jelas, bertanggung jawab pada keluhan dan pemberian

saran dan mengikuti prosedur.

2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Keputusan yang diambil oleh konsumen tidaklah dilakukan di suatu

tempat yang tertutup dari dunia luar, namun para konsumen dalam membuat

keputusan untuk melakukan kegiatan pembelian tidak terlepas dari pengaruh

lingkungan sekitarnya. Seperti dikemukakan Kotler (2003) bahwa konsumen

dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh empat faktor yaitu: (1) faktor

kultural (2) faktor sosial, (3) faktor pribadi dan (4) faktor psikologis.

Faktor kultural merupakan faktor penentu paling mendasar atas

keinginan dan perilaku seseorang termasuk didalamnya nilai-nilai hakiki, persepsi

Page 31: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

17

preferensi dan perilaku yang dipelajari orang yang bersangkutan dari keluarga

serta menelusuri pergeseran kultural yang mungkin mengungkap cara-cara untuk

melayani para konsumen. Subkultural adalah subcultural masing-masing

mempunyai nilai gaya hidup sendiri. Kelas soaial adalah adalah sub kultural yang

para anggotanya memiliki prestise sosial yang sama atas dasar kesamaan pola

jabatan, pendapatan, pendidikan, kekayaan serta variabel lainnya. Orang yang

mempunyai karakteristik kultural, sub kultural dan sosial lainnya akan

mempunyai preferensi produk dan aspek-aspek yang berlainan pula.

Faktor sosial, faktor ini juga mempengaruhi perilaku pembeli, misalnya

kelompok preferensi seseorang, keluarga, teman karib, organisasi sosial dan

assosiasi profesional dalam melakukan pilihan produk serta merek. Posisi

seseorang didalam tiap kelompok ditentukan oleh peran dan status, artinya

seorang pembeli akan memilih produk serta merek yang mencerminkan potensi

produk untuk menjadi "simbol status". Namun demikian, simbol status itu

berlainan bagi kelas sosial yang berbeda dan juga berbeda menurut daerah

geografisnya.

Faktor pribadi, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap perilaku pembeli

yang mencakup usia, gaya hidup, tingkat kehidupan, jabatan, keadaan ekonomi,

kepribadian dan konsep diri. Dan faktor psikologis, perilaku konsumen juga

dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu: motivasi, pandangan,

kepercayaan, dan sikap.

2.7. Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu dilakukan terhadap penelitian-penelitian

dengan topik tentang kepuasan konsumen yang berkaitan dengan kualitas

pelayanan. Tabel 3 menyajikan tentang rekapitulasi hasil-hasil penelitian terdahulu.

Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu

adalah terletak pada obyek yang diteliti dan waktu penelitian. Obyek yang menjadi

kajian penelitian adalah kepuasan konsumen terhadap pelayanan jasa transportasi

KRL Jabodetabek yang sedang melakukan perubahan managemen menjadi

commuter single operation yang merupakan peleburan antara kelas eksekutif

ekspress yang semula hanya berhenti pada stasiun tertentu dan beroperasi pada

Page 32: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

18

jam-jam tertentu dengan kelas ekonomi AC yang berhenti pada semua stasiun dan

beroperasi sepanjang hari. Commuter single operation ini akan menjadi satu-

satunya pelayanan KRL Jabodetabek karena KRL kelas ekonomi secara bertahap

akan dihapus. Sebagai jasa pelayanan kereta satu-satunya di wilayah Jabodetabek,

maka commuter single operation dituntut untuk berbenah dan bisa mengakomodir

semua keinginan dan harapan dari berbagai lapisan dan profesi dari masyarakat

yang menjadi pelanggannya supaya bisa memuaskan semua pelanggannya.

Tabel 3. Rekapitulasi Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Tahun Judul

Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Analisis Data

Hasil Penelitian

Masri 2002 Analisis

Pengaruh

Faktor-faktor

Kualitas

Pelayanan

terhadap

Kepuasan

Pelanggan

Jasa

Transportasi

Kereta Api

(Studi Kasus

PT. KAI Daop

IV Semarang)

Menganalisis Pengaruh

Faktor Berwujud

(Tangible), Keandalan

(Realibility), Ketanggapan

(Responsiveness),

Jaminan (Assurance) dan

Empati (Emphaty)

terhadap Kepuasan

Penumpang Kereta Api.

Metode analisis data

yang digunakan adalah

persamaan regresi

linear berganda, dimana

tingkat kepuasan

pelanggan sebagai

variabel endogen dan

variabel eksogennya

adalah Berwujud

(Tangible). Keandalan

(Reliability),

Ketanggapan

(Responsivenes),

Jaminan (Assurance)

dan Empati (Emphaty.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa variabel

Berwujud(Tangi

ble), Keandalan

(Reliability),

Ketanggapan

(Responsivenes),

Jaminan

(Assurance) dan

Empati

(Emphaty)

berpengaruh

positif secara

signifikan

terhadap tingkat

kepuasan

konsumen

Page 33: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

19

Lanjutan Tabel 3. Rekapitulasi penelitian terdahulu

Nama

Peneliti

Tahun Judul

Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Analisis Data

Hasil Penelitian

Soma

2007

Analisis

Kepuasan

Pelanggan

terhadap

Lembaga

Kursus

Bahasa

Inggris

“Avenue”

di Daerah

Bogor

Menganalisis kepentingan

dan kepuasan pelanggan

terhadap atribut-atribut

mutu layanan dan

mengetahui tingkat

kepuasan pelanggan

terhadap kualitas

pelayanan berdasarkan

persepsinya.

Metode analisis data

yang digunakan adalah

Customer Satisfaction

Index (CSI) dan

Importance Performace

Analysis( IPA)

Hasil penelitian

menunjukkan

kepuasan

pelanggan

terhadap

kualitas layanan pada Lembaga

Bahasa Inggris “Avenue”

adalah “Puas”

dengan nilai

76,32 %.

Atribut yang

mempunyai nilai

tertinggi berturut-turut

adalah Tangible,

Realibility,

Responsiveness,

Asurance dan

Empathy.

Sedangkan

menurut

kepentingannya

adalah

Realibility,

Assurance,

Responsiveness,

Empathy dan

Tangible. Ulfah 2008 Analisis

Variabel

Pembentuk

Kepuasan

Konsumen

pada Ritel

Hypermart di Depok

Mengetahui kepuasan konsumen dengan

memperhatika n variabel-

variabel pembentuk

kepuasan konsumen

dalam berbelanja di ritel

modern.

Metode Analisis data yang digunakan adalah

Analisis Korelasi

Pearson yaitu hubungan

korelasi antara

komponen pembentuk

kepuasan konsumen

dan Analisis Faktor Komponen Utama

Hasil Penelitian menunjukkan adanya hubungan sangat erat pada

variabel antar

komponen pembentuk

kepuasan

konsumen. Komponen Daya

tanggap

(Responsiveness) merupakan faktor

yang paling besar

pengaruhnya terhadap kepuasan

pelanggan,

kemudian

berturut-

turutdiikuti

Jaminan (Assurance) Emphaty,Realibilit

y dan Tangible

Page 34: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

20

Lanjutan Tabel 3. Rekapitulasi Penelitian terdahulu

Nama

Peneliti

Tahun

Judul

Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Analisis Data

Hasil Penelitian

Farida

2011

Analisis

Kepuasan

Pelanggan

terhadap

Kualitas

Pelayanan

Jasa Kereta

Api Ekspress

Pakuan

Jabotabek ( Studi Kasus

KA Ekspress

Pakuan

Bogor-

Jakarta)

Menganalisis atribut

kualitas pelayanan yang

dianggap penting dalam

menentukan kepuasan

pelanggan Kereta Api

Ekspress Pakuan Bogor-

Jakarta; menganalisis

kinerja PT KAI

Commuter Jabodetabek

terhadap atribut kualitas

pelayanan yang

menentukan kepuasan

pelanggan Kereta Api

Ekspress Pakuan Bogor-

Jakarta; dan menganalisis

hubungan antara

karakteristik pelanggan

Kerta Api Ekspress

Pakuan dengan tingkat

kepuasan konsumen

Metode Analisis data

yang digunakan adalah

Customer Satisfaction

Index (CSI), Importance

Performance Analysis

(IPA) DAN Uji Chi

Square

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa terdapat

sebelas atribut

yang dianggap

penting oleh

pelanggan dan

menentukan

kepuasan

pelanggan.

Hasil dari CSI

bernilai 0,476

yang berarti pelanggan

kurang puas

terhadap kinerja

pelayanan. Hasil uji Chi Square

menunjukkan

bahwa terdapat

tiga variabel yang signifikan memiliki

hubungan

dengan tingkat kepuasan

pelanggan yaitu : Jenis kelamin,

alat transportasi

awal dan alat

transportasi yang

meninggalkan

stasiun

Agustina

2012

Analisis

Pengaruh

Kualitas

Pelayanan,

Kepuasan

Pelanggan dan

Nilai

Pelanggan

dalam

meningkatkan

Loyalitas

Pelanggan

Joglosemar

Bus (Studi

kasus pada

wilayah

Semarang

Town Office)

Mengidentifikasi

pengaruh atribut

pelayanan terhadap

loyalitas pelanggan

Joglosemar Bus

Bus

Metode analisis data

yang digunakan adalah

analisis regresi linier

berganda, dimana

tingkat kepuasan

pelanggan sebagai

variabel endogen yang

dipengaruhi oleh

variabel berwujud,

keandalan,

ketanggapan, keyakinan dan emphaty sebagai

variabel eksogen

Hasil penelitian

menunjukkan

adanya

pengaruh positif

dari variabel

berwujud, keandalan,

ketanggapan dan keyakinan

terhadap

kepuasan

pelanggan

sedangkan variabel

Emphaty tidak berpengaruh

secara signifikan

terhadap

kepuasan

pelanggan.

Page 35: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

21

Page 36: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi sebagai pedoman dan landasan

dalam melaksanakan semua kegiatan perusahaan termasuk PT KAI Commuter

Jabodetabek yang memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai landasan untuk

mencapai tujuan perusahaan. Visi dari PT KAI Commuter Jabodetabek adalah

menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan

pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. PT KAI Commuter Jabodetabek

sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa mencapai kepuasan pelanggannya

dengan menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjang,

melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai

tambah yang tinggi bagi pelanggannya dengan mengutamakan kualitas pelayanan

yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

pelanggannya.

PT KAI Commuter Jabodetabek, memahami bahwa persepsi kualitas

layanan yang baik adalah menurut sudut pandang pelanggannya. Pelayanan PT

KAI Commuter Jabodetabek kepada pelanggannya didasarkan pada suatu

pedoman layanan yang berisi atribut-atribut kualitas pelayanan yang harus

dipenuhi untuk tercapainya kualitas pelayanan yang dapat memuaskan

pelanggannya. Pelanggan Kereta Api KRL Commuter Line Bogor- Jakarta akan

menilai kualitas pelayanan yang dilakukan oleh PT.KAI Commuter Jabodetabek

dengan membandingkan antara tingkat kepentingan (harapan) pelanggan dengan

tingkat kerja PT KAI Commuter Jabodetabek dengan menilainya berdasarkan

persepsi mereka dengan tingkat kepuasan.

Tingkat kepentingan adalah harapan pelanggan terhadap kinerja PT.KAI

Commuter Jabodetabek sedangkan tingkat kinerja merupakan kenyataan yang

diterima oleh pelanggan atas pelaksanaan atribut kualitas pelayanan PT. KAI

Commuter Jabodetabek yang pengukuran kepuasan pelanggan KRL Commuter

Line Single Operation Bogor-Jakarta terhadap kualitas pelayanan dapat dilakukan

dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan metode Customer

Satisfaction Index (CSI). Gambar 2 kerangka pemikiran dapat dilihat di bawah ini

Page 37: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

22

PT KAI Commuter

Jabodetabek

Visi dan Misi Perusahaan

Pelayanan yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek

Gap Antara Harapan dan Kinerja

Kebutuhan Akan Informasi Kinerja PT KAI

Commuter Jabodetabek

Atribut Kualitas Pelayanan Konsumen Karakteristik Responden

Pengukuran Tingkat

Kepentingan

Pengukuran Tingkat

Kinerja

Atribut Kualitas Pelayanan

Prioritas

Chi-

Square

IPA (Performance

Analysis Important &)

CSI (Customer

Satisfaction Index)

TK. Kepuasan

Konsumen

Rekomendasi Meningkatkan Kepuasan

Konsumen

Keterangan : metode analisis

Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

Page 38: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

23

Analisis ini bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat

kepentingan pelanggan dan kinerja perusahaan menurut persepsi pelanggan serta

mengetahui atribut kualitas pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan dan

mendorong upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan oleh PT. KAI

Commuter Jabodetabek, dalam meningkatkan kepuasan pelanggan KRL

Commuter Line Jabodetabek.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT.KAI Commuter Line Jabodetabek Wilayah

Jakarta – Bogor. Pemilihan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja

(purposive). Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan,yaitu mulai bulan

Januari sampai dengan April 2013.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

pertama. Data primer tersebut meliputi pengisian kuesioner hasil dari wawancara

dengan Penumpang KRL Commuter Line Single Operation Bogor – Jakarta, serta

observasi (pengamatan) yang dilakukan terhadap aktivitas pelanggan dan kegiatan

operasional karyawan PT.KAI Commuter Jabodetabek. Kuesioner untuk hasil

penelitian dengan penumpang KRL Commuter Line disajikan pada Lampiran 1.

Data sekunder diperoleh melalui studi literatur, baik yang diperoleh dari data dan

dokumen perusahaan KAI, studi pustaka, internet, dan berbagai sumber lainnya.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung,

wawancara, dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer, sedangkan

untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka. Metode pemilihan

sampel yang digunakan yaitu metode nonprobability sampling dengan

menggunakan teknik convenience sampling. Responden tersebut adalah pelanggan

atau penumpang KRL Commuter Line Bogor - Jakarta yang bersedia menjadi

responden. Pemilihan tersebut dilakukan setiap hari selama penelitian pada jam

Operasi KRL Commuter Line Bogor–Jakarta. Jumlah responden dalam penelitian

ini ditentukan dengan rumus Slovin dalam Umar (2005) yaitu:

Page 39: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

24

N

n = .......................................................................................... (1)

1 +Ne2

Jadi diketahui jumlah pelanggan KRL Commuter Jabodetabek tahun 2012

(Januari– Desember 2012) sebesar 134.088.000 pelanggan, sehingga diperoleh

sampel sebagai berikut :

134.088.000

N = ―――――――― = 100

1 +134.088.000 (0,1)²

Jadi, dapat disimpulkan dari perhitungan diatas, sampel yang akan diteliti

sebanyak 100 orang.

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e = persentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang

masih bisa ditolelir 10 %

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1. Uji Validitas

Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat

pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan

untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan

dengan skor total. Teknik yang dipakai untuk menguji validitas kuesioner adalah

teknik korelasi product moment pearson. Uji validitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi

19.0. Nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih (valid) apabila nilai r >

0,361. Hasil perhitungan dari uji validitas disajikan pada Lampiran 2 dan

Lampiran 3.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur

didalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini

Page 40: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

25

menggunakan teknik Alpha Cronbach. Uji yang dilakukan dengan bantuan

software SPSS versi 19.0 for Windows. Hasil perhitungan dari uji reliabilitas

disajikan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.

3.5.3. Important Performance Analysis

Metode Importance and Performance Analysis digunakan untuk

mendapatkan informasi tentang tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu

pelayanan dengan cara mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya.

Tingkat kepentingan dari kualitas pelayanan adalah seberapa penting suatu peubah

pelayanan bagi pelanggan terhadap kinerja pelayanan. Skala Likert 5 tingkat

digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan yaitu sangat penting, penting,

cukup penting, kurang penting dan tidak penting. Kelima tingkat tersebut diberi

skor sebagai berikut :

a. Jawaban sangat penting diberi skor 5.

b. Jawaban penting diberi skor 4.

c. Jawaban cukup penting diberi skor 3.

d. Jawaban kurang penting diberi skor 2.

e. Jawaban tidak penting diberi skor 1.

Tingkat pelaksanaan adalah kinerja aktual dari mutu pelayanan yang

diberikan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek, yang dirasakan oleh

konsumennya. Skala Likert 5 tingkat digunakan untuk mengukur tingkat

pelaksanaan yaitu sangat puas,puas,cukup puas,kurang puas dan tidak puas.

Kelima tingkat tersebut diberi skor sebagai berikut:

a. Jawaban sangat puas diberi skor 5.

b. Jawaban puas diberi skor 4.

c. Jawaban cukup puas diberi skor 3.

d. Jawaban kurang puas diberi skor 2.

e. Jawaban tidak puas diberi skor 1.

Dalam analisis data ini terdapat dua buah variabel yang diwakili oleh huruf X dan

Y, dimana X adalah tingkat kinerja suatu konsumen sementara Y adalah tingkat

kepentingan konsumen.

Page 41: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

26

………………………................................(2)

TKi : Tingkat kesesuaian responden.

Xi : Bobot penilaian pelanggan terhadap kinerja PT.KAI Commuter Jabodetabek.

Yi : Bobot penilaian pelanggan terhadap tingkat kepentingan atribut PT. KAI

Commuter

Bobot penilaian kinerja atribut produk bobot penilaian tanggapan atau

penilaian responden terhadap kinerja atribut - atribut yang telah dilakukan atau

dirasakan oleh responden. Kinerja PT. KAI Commuter Jabodetabek dianggap

telah memenuhi kepuasan pelanggan jika Tki >100%. dan sebaliknya, jika besar

Tki < 100% maka kinerja PT. KAI Commuter Jabodetabek dianggap belum

dapat memenuhi kepuasan konsumen. Setelah diketahui tingkat kepentingan dan

tingkat pelaksanaan setiap peubah untuk seluruh responden, selanjutnya adalah

memetakan hasil perhitungan yang telah didapat ke dalam diagram Kartesius.

Masing - masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata

penilaian terhadap tingkat kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada

sumbu X, sementara posisi atribut pada sumbuY, ditunjukkan oleh skor rata-rata

tingkat kepentingan terhadap atribut (Y) :

= dan = ..................................................................... (3)

: Skor rataan setiap peubah i pada tingkat kinerja

: Skor rataan setiap peubah i pada tingkat kepentingan

: Total skor setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari seluruh

responden

: Total skor setiap peubah i pada tingkat kepentingan dari seluruh

responden

N : Total responden

Diagram kartesius adalah diagram yang terdiri dari empat bagian yang

dibatasi oleh dua buah bagian garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X

dan Y, adalah X rata-rata dari bobot tingkat kinerja atribut produk, sedangkan Y

merupakan rata-rata dari tingkat kepentingan seluruh factor yang mempengaruhi

kepuasan pelanggan, rumusnya adalah :

Page 42: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

27

= dan = .......................................................................( 4

: Rataan dari total rataan bobot tingkat pelaksanaan

y : Rataaan dari total rataan bobot tingkat kepentingan

k : Jumlah peubah yang ditetapkan

Nilai atribut X dan Y digunakan sebagai pasangan koordinasi titik-titik

memposisikan suatu atribut terletak dimana diagram kartesius. Penjabaran dari

diagram kartesius dapat dilihat pada Gambar 3.

Tinggi

Y

Yi Prioritas Utama Ῡ Pertahankan Prestasi Tingkat I II

Kepentingan

Importance

Prioritas Rendah Kinerja Berlebihan

III IV

Performance

Rendah Tinggi Xi Tingkat Kinerja

Gambar 3. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja berdasarkan

Importance Performance Analysis (Supranto, 2001)

a. Kuadran I (prioritas utama )

Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat peubah dengan tingkat

kepentingan tinggi, tetapi memiliki tingkat kinerja rendah. Peubah-peubah yang

masuk pada kuadran ini harus ditingkatkan kinerjanya. Perusahaan harus secara

terus menerus melaksanakan perbaikan.

b. Kuadran II (pertahankan prestasi)

Wilayah yang menunjukkan atribut-atribut mutu pelayanan yang memiliki

tingkat kepentingan dan kinerja tinggi. Faktor - faktor yang dianggap penting oleh

Page 43: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

28

pelanggan dan faktor- faktor yang dianggap pelanggan telah sesuai dengan apa

yang dirasakannya, sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Peubah-

peubah yang masuk pada kuadran ini harus tetap dipertahankan dan harus terus

dikelola dengan baik, hal ini dikarenakan semua peubah ini menjadikan produk

atau jasa tersebut unggul dimata konsumen.

c. Kuadran III (prioritas rendah)

Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat peubah dengan tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja rendah. Peubah-peubah mutu pelayanan yang

termasuk dalam kuadran ini dirasakan tidak terlalu penting oleh pelanggan dan

pihak perusahaan hanya melaksanakan dengan biasa saja. Pihak perusahaan

belum merasa terlalu perlu mengalokasikan biaya dan investasi untuk

memperbaiki kinerjanya (prioritas rendah). Namun perusahaaan juga perlu

mewaspadai, mencermati, dan mengontrol setiap peubah pada kuadran ini,

karena tingkat kepetingan pelanggan dapat berubah seiring meningkatnya

kebutuhan.

d. Kuadran IV (kinerja berlebihan)

Wilayah yang menunjukkan atribut-atribut mutu pelayanan yang memiliki

tingkat kepentingan rendah, tetapi pelaksanaannya tinggi. Faktor-faktor yang

dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan.

Peubah-peubah yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahan

dapat menghemat biaya. Atribut- atribut kualitas pelayanan pelanggan KRL

Commuter Line Bogor -Jakarta yang dilakukan oleh PT. KAI Commuter

Jabodetabek disajikan pada Tabel 4

Tabel 4. Atribut kualitas pelayanan konsumen KRL Commuter Line Bogor –

Jakarta berdasarkan SERVQUAL

No. Atribut Layanan

RELIABILITY/ KEANDALAN

1. Kemudahan menjangkau lokasi stasiun

2. Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal KA

3. Ketepatan jadwal perjalanan KA

4. Kemampuan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan

5. Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas

Page 44: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

29

RESPONSIVENESS/ DAYA TANGGAP

6. Petugas melakukan pemeriksaan tiket

7. Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan

konsumen

8. Informasi kedatangan dan keberangkatan kereta dinilai masih kurang mengingat

informasi yang diberikan secara manual

9. Kesiapan dalam merespon permasalahan konsumen

10. Petugas selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani /

membantu konsumen

No. Atribut Layanan

ASSURANCE / JAMINAN

11 Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan

12. Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya

13. Keamanan dan kenyamanan pada saat berada di stasiun / kereta

14. Kenyamanan pada saat naik turun kereta

15. Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan

EMPHATY/EMPATI

16. Kemampuan petugas memberikan informasi kepada pelanggan dengan

bahasa yang mudah di mengerti

17. Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani serta

mengutamakan kebutuhan Pelanggan

18. Kejujuran dan kesabaran karyawan / petugas dalam memberikan

19. Harga tiket yang ditawarkan

20. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam

TANGIBLES/BUKTI FISIK

21. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam

22. Kebersihan didalam kereta

23. Kondisi peralatan pendingin udara di dalam kereta

24. Sirkulasi udara didalam kereta

25. Ketersediaan alat untuk menginformasikan rute perjalanan

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian (Masri dan Farida)

3.5.4. Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index)

Pengukuran terhadap indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction

Index) diperlukan karena hasil dari pengukuran tersebut dapat digunakan sebagai

acuan untuk menentukan sasaran di tahun mendatang. Tanpa adanya indeks

kepuasan pelanggan tidak mungkin top management dapat menentukan target

dalam peningkatan kepuasan pelanggan. Selain itu indeks juga diperlukan karena

proses pengukuran kepuasan pelanggan bersifat kontinue. Cara menghitung indeks

kepuasan pelanggan adalah :

Page 45: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

30

1. Menghitung Weighting Factors (WF)

Fungsi dari median importance score atau skor median tingkat kepentingan

masing-masing atribut dalam bentuk % dari total median importance score atau

skor median tingkat kepentingan untuk seluruh atribut yang diuji.

2. Menghitung Weighted Score (WS)

Fungsi dari median satisfaction score atau skor median tingkat kepuasan

masing-masing atribut dikalikan dengan Weighting Factors (WF) masing-masing

atribut.

3. Menghitung Weighted Median Total (WMT)

Total dari nilai Weighted Score (WS) keseluruhan

4. Indeks Kepuasan Pelanggan

Perhitungan dari Weighted Median Total (WMT) dibagi skala maksimum

atau high test scale dikali 100%. Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh

dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen, dengan

kriteria sebagai berikut : a. 0,81–1,00 Sangat puas; b. 0,66–0,80 Puas;

e. 0,00 – 0,34 sangat tidak puas; c. 0,51–0,65 Cukup puas; d. 0,35–0,50

Kurang puas.

3.5.5. Uji Chi Square

Uji Chi Square merupakan salah satu uji statistic non parametrik. Uji chi

square termasuk kategori uji non parametrik maka uji Chi Square dapat diterapkan

untuk pengujian data nominal dan nominal kategorik. Uji Chi Square digunakan

untuk melihat hubungan antara variabel tingkat kepuasan pelanggan sebagai

variabel endogen terhadap variabel-variabel karakteristik responden sebagai

variabel eksogen.

Dalam penelitian ini Uji Chi square digunakan untuk mengetahui

hubungan antara observasi yang diharapkan (expected value) terhadap frekuensi

data antara variabel-variabel yang terdapat pada karakteristik pelanggan KRL

Commuter Line Bogor-Jakarta dengan tingkat kepuasan pelanggan. Karakteristik

pelanggan KRL tersebut meliputi : jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,

pendapatan rata-rata per bulan, dan tingkat pendidikan. Sedangkan aspek

pengetahuan konsumen terdiri dari tujuan perjalanan, alat transportasi yang

Page 46: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

31

...................................................

digunakan, tanggapan konsumen sebelum KRL di gabung, transportasi lain di

Bogor, Transportasi lain di Jakarta, frekuensi menggunakan KRL Commuter Line

dalam seminggu dan hari apa yang digunakan KRL Commuter Line. Jenis data

yang mewakili karakteristik pelanggan merupakan data yang berskala

sederhana dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak

menggambarkan kedudukan kategori tersebut.

Menurut Nazir (1989), prosedur uji Chi-Square (χ2) adalah :

1. Rumuskan hipotesa :

H0 = Kedua variable saling bebas (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,

pendapatan, tujuan perjalanan dan alasan menggunakan KRL)

H1 = Kedua variable saling berhubungan (jenis pekerjaan)

2. Tentukan kategori yang akan diuji.

3. Tentukan level signifikansi.

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (5%) karena angka ini

dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel dan

merupakan tingkat signifikansi yang sudah sering digunakan dalam penelitian

ilmu sosial.

4. Buat tabel kontingensi dari alternatif atau kategori populasi.

5. Hitung harga Chi-Square dengan rumus sebagai berikut :

χ² = ∑ ∑ (cij –eij)²

i j eij

...…................................................. (5)

Keterangan :

: Chi Square

Cj : Frekuensi hasil observasi

Ej : frekuensi yang diharapkan

Hipotesa dari uji Chi Square adalah H0 menyatakan frekuensi data

observasi bersifat bebas atau tidak terdapat pengaruh atau hubungan antara dua

observasi yang diuji, sedangkan H1 menyatakan terdapat pengaruh atau hubungan

Page 47: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

32

antara kedua observasi tersebut.Penulisan hipotesa tersebut adalah:

H0 : ρ11 = ρ12 = ρ13…= ρij

H1 : ρ11 ≠ ρ12 ≠ ρ13…≠ ρij ................................................................. (6)

Dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai Chi Square hitung lebih besar dari

Chi Square tabel atau nilai probability Chi Square lebih kecil dari α (10%), maka

H0 ditolak. Sebaliknya, penerimaan H0 terjadi jika nilai Chi Square hitung lebih

kecil dari Chi Square table atau nilai probability Chi Square lebih besar dari α

(10%)

Page 48: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Berdirinya PT KAI Commuter Jabodetabek

PT KAI Commuter Jabodetabek adalah salah satu anak perusahaan di

lingkungan PT KERETA API (Persero) yang dibentuk sesuai dengan Inpres No 5

tahun 2008 dan surat Menneg BUMN No. S-653/ MBU/2008 tanggal 12 Agustus

2008. Pembentukan anak perusahaan ini berawal dari keinginan para stakeholder

untuk lebih fokus dalam memberikan pelayanan yang berkualitas dan menjadi

bagian dari solusi permasalahan transportasi perkotaan yang semakin kompleks.

PT KAI Commuter Jabodetabek ini akhirnya resmi menjadi anak

perusahaan PT Kereta Api (Persero) sejak tanggal 15 september 2008 yaitu sesuai

dengan Akte Pendirian no. 415 Notaris Ilmiawan Dekrit, S.H. Kehadiran PT KAI

Commuter Jabodetabek dalam industri jasa angkutan, merupakan proses pemikiran

dan persiapan yang cukup panjang. Dimulai dengan pembentukan Divisi

Angkutan Perkotaan Jabodetabek oleh induknya PT Kereta Api (Persero) yang

memisahkan diri dari saudara tuanya PT Kereta Api (Persero) Daop 1 Jakarta.

Setelah pemisahan ini pelayanan KRL di wilayah Jabodetabek berada di bawah PT

Kereta Api (Persero) Divisi Angkutan Perkotaan Jabodetabek dan pelayanan KA

jarak jauh yang beroperasi di wilayah Jabodetabek berada di bawah PT Kereta Api

(Persero) Daop 1 Jakarta.

PT Kereta Api (Persero) Divisi Angkutan Perkotaan Jabodetabek

selanjutnya berubah menjadi sebuah perseroan terbatas bernama PT KRL

Commuter Jabodetabek. KRL Commuter Jabodetabek ini melayani 3 ( tiga ) jenis

kelas terdiri dari kelas ekonomi, ekonomi AC dan Ekspress Pakuan. Sejak 2 Juli

2011 KRL Commuter Jabodetabek menerapkan kebijakan baru, yaitu

menggabungkan antara kelas ekspress AC yang semula hanya berhenti pada

stasiun-stasiun tertentu dan beroperasi pada jam-jam tertentu dengan kelas

ekonomi AC yang berhenti disemua stasiun kereta api dan beroperasi sepanjang

hari, sedang pada kelas ekonomi secara perlahan akan dihapuskan. Sistem yang

baru ini disebut Commuter Line Single Operation yang beroperasi secara terus

menerus dan berhenti pada semua stasiun kereta api.

Sejak diterapkannya kebijakan baru yaitu Commuter Line Single Operation

Page 49: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

34

pada tahun 2011, perlahan tapi pasti dilakukan sejumlah kebijakan perbaikan

pelayanan. Kebijakan itu diantaranya adalah diterapkannya kebijakan electronic

ticket dan tarif progresif serta revitalisasi kondisi di stasiun-stasiun kereta api

supaya lebih teratur dan tertib. Electronic ticket adalah penggunaan tiket secara

elektronik hal ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan bagi pengguna jasa

commuter line supaya tidak usah antri di loket, karena elektronic ticket dapat

dilakukan isi ulang dan dapat digunakan diseluruh stasiun commuter line atau

multi trip. Electric ticket juga dikaitkan dengan diberlakukannya tarif progresif.

Tarif progresif adalah pengenaan tarif didasarkan pada jauh dekatnya jarak

perjalanan, semakin jauh yang ditempuh pelanggan maka pelanggan harus

membayar tarif yang lebih mahal hal ini tidak seperti sebelumnya bahwa tarif

diberlakukan sama pada semua jarak perjalanan. Tujuan diberlakukan tarif

progresif adalah untuk memenuhi azas keadilan, dimana konsumen yang

menempuh jarak lebih jauh juga harus membayar tarif yang lebih mahal dan

sebaliknya bagi konsumen yang menempuh jarak lebih pendek juga membayar

tarif yang lebih murah. Kebijakan electronic ticket dan tarif progresif mulai

disosialisasikan pada bulan Mei 2013 dengan mempersiapkan electronic gate di

seluruh stasiun kereta di Jabotabek dan pada bulan Juli 2013 pemberlakuan

electronic ticket dan tarif progresif diberlakukan.

Penghapusan dana subsidi BBM sebagian juga dialihkan untuk subsidi

KRL sehingga tarif pada KRL jauh lebih murah apabila dibanding dengan tarif

yang sesungguhnya. Subsidi ini dimaksudkan agar penumpang membayar lebih

murah dibanding dengan membayar pada kendaraan umum jenis lain sehingga

akan bisa mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh semakin membengkaknya

jumlah kendaraan umum, sehingga bisa menghemat penggunaan BBM karena

kendaraan umum jenis lain kebanyakan menggunakan bahan bakar dari fosil.

Subsidi juga dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat,

dimana agar dengan kebijakan penghapusan subsidi BBM yang membuat dayabeli

masyarakat turun mendapatkan perlindungan dengan membayar tarif kereta lebih

murah. Subsidi pemerintah berupa Public Service Obligation (PSO) untuk PT

Kereta Api Indonesia ( Persero) sebesar Rp 704,7 milliar.

Page 50: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

35

Dari anggaran tersebut sebesar Rp 286 milliar dialokasikan untuk KRL

Commuter Line Jabodetabek ber AC. Mekanisme penggunaan tarif progesif yang

diikuti oleh penggunaan electronic ticket dan subsidi adalah sebagai berikut :

Semula pada jarak lima stasiun awal dari lokasi penumpang naik KRL besar tarif

progresif normal sebelum subsidi adalah Rp 3000,-, namun pemerintah

memberikan subsidi sebesar Rp 1 000,- sehingga penumpang hanya membayar

tarif tiket Rp 2 000,-. Setiap penambahan jarak pada tiga lokasi stasiun dikenakan

tarif sebesar Rp 1 000,-, namun pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 500,-

sehingga penambahan tarif yang ditanggung penumpang hanya sebesar Rp 500,-,

demikian seterusnya. Daftar tarif penumpang di Stasiun KRL Commuter Line

Bogor–Jakarta dengan mekanisme penggunaan tarif progresif bersubsidi pada

tahun 2013 tersaji pada Tabel 5 dibawah ini :

Tabel 5. Daftar tarif progresif bersubsidi di Stasiun KRL Commuter Line

Bogor-Jakarta 2013

NO

Nama Stasiun

Tarif (Rp)

1. Bogor - Cilebut 2 000

2. Bogor - Bojong Gede 2 000

3. Bogor - Citayam 2 000

4. Bogor -Depok 2 000

5. Bogor - Depok Baru 2 000

6. Bogor - Pondok Cina 2 500

7. Bogor - Universitas Indonesia 2 500

8. Bogor - Universitas Pancasila 2 500

9. Bogor - Lenteng Agung 3 000

10. Bogor - Tanjung Barat 3 000

11. Bogor - Pasar Minggu 3 000

12. Bogor - Pasar Minggu Baru 3 500

13. Bogor - Duren Kalibata 3 500

14. Bogor - Cawang 3 500

15. Bogor - Tebet 4 000

16. Bogor - Manggarai 4 000

17. Bogor - Cikini 4 000

18. Bogor - Gondangdia 4 500

19. Bogor - Juanda 4 500

20.. Bogor - Mangga Besar 4 500

21. Bogor - Sawah Besar 5 000

22. Bogor - Jayakarta 5 000

23. Bogor - Kota 5 000

Sumber : PT KAI, 2013

Page 51: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

36

Dari Tabel 5 tersebut terlihat bahwa jarak stasiun kereta api Bogor-

Jakarta Kota dengan 23 stasiun dikenakan tarif progresif pasca subsidi sebesar Rp

5 000,- per orang dan tarif sebelum diberlakukan tarif progresif bersubsidi adalah

sebesar Rp 9 000,- per orang. Sehingga tiap orang dari jarak terjauh akan

mendapatkan subsidi maksimal yaitu sebesar Rp 4000,- atau sebesar 44,5 persen.

Perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh PT KAI

Commuter Jabodetabek tidak hanya mengenai tarif Progresif tetapi Perluasan dan

Revitalisasi stasiun di seluruh Jabodetabek. Selama ini sebelum diberlakukan dan

dilaksanakannya revitalisasi dan perluasan stasiun, banyak pedagang asongan

berjualan di dalam stasiun sehingga di stasiun menjadi kotor dan sulit untuk diatur

sehingga keamanan tidak terjamin. Setelah diberlakukan larangan bagi pedagang

asongan untuk tidak berjualan di sekitar stasiun, maka stasiun – stasiun di sekitar

Jabodetabek jauh lebih bersih, nyaman dan aman.

Revitalisasi kondisi stasiun dilakukan dengan melakukan pembenahan

keberadaan pedagang kaki lima yang ada di sekitar stasiun untuk ditata dan

dibenahi serta dikelola lebih baik dan teratur. Pedagang kali lima dilarang untuk

berjualan di dalam kereta, ber di dalam stasiun, namun mereka disediakan tempat

tersendiri di dalam stasiun untuk berjualan. Penggunaan lahan untuk bangunan-

bangunan yang ilegal milik PT KAI di sekitar stasiun-stasiun juga dibongkar dan

dibenahi dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan dan kepentingan bisnis PT

KAI. Lahan yang ada di stasiun dioptimalkan manfaatnya yaitu dengan

dibangunnya lahan parkir di sekitar stasiun yang lebih luas dan rapi, kios-kios

usaha yang teratur dan dalam pengawasan dan pembinaan PT KAI.

4.2. Struktur Organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek

Struktur organisasi pada PT KAI terdiri dari dewan komisaris dan dewan

direksi. Dewan komisaris bertugas untuk memberi masukan dan nasehat kepada

dewan direksi tentang kebijakan dan langkah-langkah operasional bisnis yang

harus dilakukan oleh PT KAI. Dewan komisaris terdiri dari komisaris utama yang

bertindak sebagai ketua dalam dewan komisaris yang membawahi tiga anggota

dari dewan komisaris. Pada tahun 2013 yang menjabat sebagai komisaris utama

adalah Bapak Darmawan Daud dan masing-masing bertindak sebagai anggota

komisaris adalah Bapak Nugroho Indirio, Mesra Eza dan H.T Mirza Keumala.

Page 52: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

37

Sedang dewan direksi yang bertugas menjalankan operasional bisnis dalam PT

KAI, terdiri dari Direktur Utama yang membawahi tiga direktur yaitu direktur

operasi, direktur keuangan, direktur teknik. Direktur operasi adalah yang

membidangi masalah operasional pengadaan jasa transportasi, sedang direktur

keuangan adalah yang menangani masalah keuangan, sedangan direktur teknik

adalah menangani bidang teknis dari pengadaan jasa transportasi. Struktur

organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek teresaji pada Gambar 4.

A. Dewan Komisaris

Gambar 4. Struktur organisasi PT KAI Commuter Jabodetabek tahun 2013

4.3. Visi dan Misi Perusahaan

PT KAI Commuter Jabodetabek memiliki visi dan misi yang sangat

mulia dan sejalan dengan perusahaan. Visi PT KAI Commuter Line Jabodetabek

yaitu menjadi jasa penyedia perkereta apian terbaik yang memenuhi harapan

stakeholder dan masyarakat pada umunya sebagai pengguna jasa tersebut.

Sedangkan misi dari PT KRL Commuter Line Jabodetabek adalah

Page 53: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

38

menyelanggarakan prasarana dan sarana perkeretaapian berikut bisnis

penunjangnya, melalui praktek praktek bisnis terbaik untuk memberikan nilai

tambah yang tinggi bagi stakeholder dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4

pilar utama yaitu : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

Segmentation/Segmentasi pada PT KAI Commuter Jabodetabek adalah

sebelum adanya kebijakan baru saat ini, PT KAI Commuter Jabodetabek memilih

segmentasi masyarakat atau penumpang dari kelas menengah dengan

diberlakukannya kereta ekspress pakuan dan kereta ekonomi AC. Karena kereta

ekspress pakuan harganya lebih mahal dibandingkan dengan kereta lain tetapi

memiliki fasilitas yang cukup baik, seperti menggunakan penyejuk udara dan

tempat duduk yang nyaman. Penumpang yang mengutamakan kenyamanan dan

ketepatan waktu untuk tiba di tempat kerja biasanya memilih menggunakan kereta

ekspress pakuan. Saat ini, semua kereta tidak dibedakan berdasarkan kelasnya

karena kereta ekspress pakuan dan ekonomi AC digabung menjadi Commuter

Line. KRL Commuter line diharapkan menampung semua jenis penumpang

sehingga siapapun dapat menggunakan KRL Commuter Line.

Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya

adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana

yang menjadi target market. Target market digunakan untuk mengevaluasi

segmen pasar yang berbeda perusahaan dengan melihat dua faktor yaitu daya tarik

pasar secara keseluruhan dan sumber daya perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan

harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara

umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko

yang rendah dan lain-lain. Targeting / target market merupakan sebuah sasaran,

siapa yang dituju. PT KAI Commuter Jabodetabek sebagai satu-satunya

perusahaan yang mengendalikan serta mengoperasikan KRL Commuter line

memiliki segmen target market yang spesifik dengan berfokus kepada perbaikan

kualitas pelayanan dan revitalisasi stasiun di seluruh stasiun yang ada di

Jabodetabek. Hal itu dilakukan dengan beberapa kebijakan baru dalam beberapa

tahun terakhir.PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan terobosan yang luar

biasa dengan menggabungkan KRL ekspress pakuan dengan KRL ekonomi AC

menjadi KRL Commuter Line, sehingga diharapkan dengan adanya KRL

Page 54: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

39

Commuter line semua masyarakat dari berbagai kalangan dapat menggunakan

KRL Commuter Line. perubahan KRL ekspress pakuan dan KRL ekonomi AC

menjadi KRL Commuter Line ternyata mampu menarik perhatian masyarakat yang

sebelumnya belum pernah menggunakan KRL.KRL Commuter Line merupakan

target market yang sangat potensial yang perlu perbaikan dan penyempurnaan

untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh konsumen.

Positioning atau cara kita memposisikan merek kita di dalam benak

pelanggan, yaitu apa sesungguhnya kita tawarkan. Positioning sangat penting

karena positioning adalah menanamkan suatu kepercayaan atau image baik dalam

pikiran setiap customer tentang produk yang kita tawarkan. PT KAI Commuter

Jabodetabek memposisikan bahwa KRL Commuter line adalah pilihan yang tepat

dalam pelayanan jasa transportasi massal khususnya untuk Bogor- Jakarta maupun

Jabodetabek pada umumnya. PT KAI Commuter Jabodetabek berusaha untuk

meningkatkan pelayanannya agar konsumen yang telah menjadi pelanggan setia

KRL Commuter Line tidak berpaling ke jasa transportasi lain.

4.4. Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan ciri-ciri responden didasarkan suatu

variabel-varibel demografi, sosial, ekonomi dan kondisi lingkungan responden..

Dari data karakteristik responden dapat diketahui bagaimana struktur ciri-ciri

penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek, sehingga informasi ini akan dapat

digunakan sebagai masukan dalam melakukan perbaikan sesuai dengan kondisi

dan kebutuhan responden. Informasi ini juga bisa digunakan sebagai masukan

dalam strategi kebijakan segmentasi berdasarkan karakteristik responden,

karakteristik responden pada penelitian ini meliputi :

4.4.1. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian terhadap penumpang KRL Commuter Jabodetabek

sebanyak 100 responden diketahui bahwa proporsi jumlah penumpang pria

adalah sebesar 63% dan untuk wanita adalah 37%. Pria lebih dominan

dibandingkan wanita karena pria relatif lebih banyak yang harus bekerja di areal

publik, beda dengan wanita yang lebih banyak memilih bekerja pada areal

rumah tangga yang dekat dengan lokasi tempat tinggal. Sebaran data

Page 55: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

40

penumpang berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini :

37%

Pria

Wanita

63%

Gambar 5. Persentase pengguna jasa KRL berdasarkan jenis kelamin

4.4.2. Usia

Sebagian besar konsumen KRL Commuter Line jurusan Bogor- Jakarta

berusia 18-25 tahun dengan presentase sebesar 35% lalu diikuti yang berusia 26-

35 tahun sebesar 19% serta yang berusia 36-45 tahun sebesar 26% sisanya yang

berusia 46-55 tahun dan diatas 56 tahun sebesar 15% dan 5 %. Dari hasil

tersebut terlihat bahwa responden sebagian besar berada pada kisaran usia

produktif yaitu paling besar pada usia 36 – 45 tahun dan usia 26 - 35 tahun.

Dengan demikian pihak PT KAI harus bisa menyesuaikan tuntutan kebutuhan

pelanggannya yang sebagian besar pada usia produktif yang menuntut

penggunaan waktu yang efisien dan disiplin. Sehingga ketepatan waktu

merupakan jenis pelayanan yang penting dalam jasa transportasi KRL Commuter

Line yang harus diperhatikan dan ditingkatkan terus agar bisa memenuhi harapan

konsumen. Sebaran data penumpang berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar

6

Page 56: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

41

45-55 tahun 15%

36-45 tahun

26%

lebih dari 55 tahun

5%

26-35 tahun 19%

18- 25 tahun 35%

18- 25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

45-55 tahun

lebih dari 55 tahun

Gambar 6. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan

umur/usia

4.4.3. Jenis Pekerjaan

Berdasarkan jenis pekerjaannya, sebagian besar penumpang KRL

Commuter Line adalah pegawai swasta 33%, wirausaha 27% dan pegawai

negeri sipil (PNS) /BUMN sebesar 22%. Pelajar sebesar 14% dan terakhir

adalah ibu rumah tangga sebesar 4%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa

penumpang KRL Commuter line sebagian besar adalah orang yang

mempunyai jenis pekerjaan formal dengan jam kerja yang jelas, hanya

sedikit penumpang dari ibu rumah tangga yaitu sebesar 4%. Bahkan dari

jenis pekerjaan tersebut menuntut ketepatan dan kedisiplinan dalam

penggunaan waktu. Dari ciri pekerjaannya ini maka dari pihak PT KAI harus

bisa menyediakan jasa transportasi sesuai dengan tuntutan penumpang yang

butuh ketepatan waktu. Diagram sebaran data Penumpang berdasarkan jenis

pekerjaannya dapat dilihat pada Gambar 7 dibawah ini :

Page 57: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

42

I bu Ruma h

Ta ngga /l a i nnya

4%

Pega wa i Swa s ta

33%

Pel a j a r/ Ma

ha s i s wa

14% Wi ra s wa sta

27%

PNS/BUMN

22%

Pelaja r/ M aha siswa

PNS /BUMN

Wiraswasta

Pegawai Swasta

Ibu R uma h Ta ngga /lainnya

Gambar 7. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan

jenis pekerjaannya.

4.4.4. Pendapatan

Penumpang KRL Commuter Line memiliki rata-rata pendapatan

perbulan sebesar Rp 2.500.000,00 s/d Rp 5.000.000,00 dengan jumlah presentase

sebesar 33%. diikuti dengan pendapatan rata-rata /bulan Rp 1.500.000,00 s/d Rp

2.500.000,00 dengan presentase sebesar 25%, lalu pendapatan rata-rata sekitar

Rp 500.000,00 s/d Rp 1.500.000,00 sebesar 20% dan pendapatan rata-rata kurang

dari 500.000,00 serta lebih dari Rp 5.000.000,00 adalah sebesar 5% dan 16%.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan rata-rata

penumpang/konsumen KRL Commuter Line hampir merata tidak ada yang

terlalu dominan. Tetapi jika dilihat dari hasil penelitian tersebut penumpang KRL

Commuter Line umumnya dari kelas ekonomi menengah dan menengah atas

karena mereka yang memiliki pendapatan rata-rata diatas Rp 5.000.000 juga tidak

sedikit dibandingkan dengan yang pendapatan Rp.500.000,00. Berdasarkan

Segmentation, Targeting and Positioning yang dilakukan oleh PT KAI Commuter

Jabodetabek PT KAI mensegmentasikan KRL Commuter Line untuk semua

penumpang tanpa membedakan status sosial semenjak diberlakukannya tarif

Progresif. Semua penumpang yang sebelumnya tidak menggunakan KRL

Commuter Line saat ini banyak yang beralih ke KRL Commuter Line sehingga

Page 58: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

43

diharapkan jumlah penumpang terus bertambah dan dapat memenuhi target yang

diharapkan. Targeting yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek

adalah mengajak semua masyarakat untuk beralih menggunakan moda

transportasi massal salah satunya KRL Commuter Line dan diharapkan KRL

Commuter Line ke depannya dapat bersaing dengan kereta di beberapa negara

maju. Keinginan PT KAI Commuter Jabodetabek untuk meningkatkan jumlah

penumpang harus diikuti dengan infrastruktur dan tenaga kerja yang memadai.

Diagram sebaran data penumpang berdasarkan pendapatannya dapat dilihat pada

Gambar 8 di bawah ini :

l ebi h da ri Rp

5000000

16%

Rp 2500000 s /d

Rp 5000000

34%

kura ng da ri Rp

500000

5%

Rp.500000 s /d

Rp 1500000

20%

kurang da ri Rp 500000

Rp. 500000 s/ d Rp

1500000

Rp 1500000 s/d Rp

2500000

Rp 2500000 s/d Rp

5000000

lebih dari Rp 5000000

Rp 1500000 s /d

Rp 2500000

25%

Gambar 8. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan

pendapatan

4.4.5. Pendidikan

Latar belakang pendidikan sebagian besar penumpang KRL Commuter Line

adalah lulusan Strata-1 (S1) dimana sebesar 42% yang merupakan tertinggi

diantara lainnya serta Pascasarjana sebesar 20%, yang memiliki latar belakang

SMA sebesar 17%, SMP sebesar 10% dan yang memiliki latar belakang SD

sebesar 11%. Dari hasil tersebut bahwa dapat disimpulkan konsumen KRL

Commuter Line rata-rata adalah Strata 1 (S1) dan Pascasarjana. Dimana

konsumen KRL Commuter Line adalah mereka yang memiliki pendidikan yang

Page 59: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

44

tinggi. Jenis pendidikan ini biasanya adalah termasuk orang dengan konsumsi

waktu yang padat dan terencana sehingga tidak banyak waktu yang

terbuang sia-sia. Untuk itu PT KAI Commuter Line harus memfasilitasi

supaya pelayanan jasa transportasi jenis ini ditingkatkan terus. Tingkat

pendidikan yang tinggi juga mempengaruhi perilakunya dalam mengambil

keputusan untuk menentukan jenis kendaraan apa yang paling cocok mereka

pilih. Berdasarkan segmentasi yang dilakuk an terhadap latar belakang

pendidikan, KRL Commuter Line sangat diminati oleh mereka yang bekerja

di Bogor-Jakarta maupun sebaliknya. KRL Commuter Line merupakan alat

transportasi utama untuk menuju ke tempat bekerja masing -masing.

Diagram sebaran data penumpang berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

Gambar 9 dibawah ini :

Pascasarjana

20%

SD 11%

SMP 10%

SD

SMP

SMA

S1

S1

42%

SMA 17%

Pascasarjana

Gambar 9. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan

pendidikan

4.4.6. Tujuan melakukan perjalanan menggunakan KRL Commuter Line

Sebagian besar penumpang KRL Commuter Line berdasarkan hasil

wawancara dan kuesioner yang dilakukan adalah menuju ke tempat kerja sebesar

46%, rekreasi/ jalan-jalan sebesar 19%, mengunjungi keluarga 13% lainnya 12%

dan berbelanja sebesar 10%. sebagian besar penumpang KRL Commuter Line

adalah untuk tujuan kerja, maka pelayanan yang harus diutamakan adalah

Page 60: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

45

kecepatan dan ketepatan waktu. Penggunaan bagasi atau tempat penyimpanan

barang menjadi tidak penting, karena sebagian besar mereka tidak banyak

membawa barang. Diagram Sebaran data penumpang KRL Commuter Line

berdasarkan tujuan melakukan perjalanan dapat dilihat pada Gambar 10 di bawah

ini :

mengunj ungi

kel ua rga

13%

rekrea s i /j a lan-

j a l a n

19%

l a i nnya

12%

berbel a nj a

10%

tempa t kerj a

46%

tempat kerja

berbelanj a

rekreasi/j alan- jala n

meng unjungi keluarga

lai nnya

Gambar 10. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan

tujuan melakukan perjalanannya

4.4.7. Alasan menggunakan KRL Commuter Line

Biaya yang lebih murah serta waktu yang efektif dan efisien adalah salah

satu alasan banyak orang memilih menggunakan KRL Commuter Line dengan

presentasi sebesar 52%. kemudian tujuan dekat dengan stasiun sebesar 19% dan

biaya lebih murah sebesar 18% dan sisanya seperti kenyamanan dan lainnya

sebesar 9% dan 2%. Bukan suatu hal yang luar biasa jika banyak penumpang

KRL Commuter Line memilih waktu tempuh yang singkat saat menggunakan

KRL Commuter Line. Karena jika dibandingkan mengggunakan transportasi jenis

lain seperti bus, taksi dan kendaraan umum lainnya maka KRL Commuter Line

merupakan kendaran yang tidak mengenal macet sehingga bisa menghemat

waktu dan mempunyai waktu tempuh yang relatif lebih cepat. Diagram sebaran

data alasan penumpang memilih KRL Commuter Line dapat dilihat pada Gambar

11 dibawah ini :

Page 61: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

46

Alasa n mengg unakan KR L Commuter Line

52

18

9 19

2

Gambar 11. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan

alasan menggunakan KRL Commuter Line

4.4.8. Jenis Kereta Api yang digunakan sebelum KRL Commuter Line

digabung antara ekspress AC dengan ekonomi AC

Dari data responden yang diperoleh dari kuesioner diperoleh bahwa

mereka pada saat sebelum penggabungan sebesar 34% responden menyatakan

biasa naik KRL ekonomi AC, 21% biasa naik ekspres pakuan, 21 % biasa naik

KRL ekonomi , 15 % antara naik pakuan ekspress dan ekonomi AC dan 9% biasa

naik KRL AC dan KRL ekonomi. Apabila dilihat komposisi terbesar yaitu

sebanyak 34% adalah penumpang KRL ekonomi AC yang jenis pelayanannya

sama dengan pelayanan sesudah penggabungan, hal ini menunjukkan bahwa

penumpang pengguna KRL AC merasa sudah nyaman dengan pelayanan yang

diberikan juga dengan jadwal dan tempat-tempat pemberhentiannya. Penumpang

pakuan ekspress komposisinya relatif lebih sedikit hal ini disebabkan penumpang

yang sebelum penggabungan biasa menggunakan pakuan ekspres merasa

kepuasannya berkurang dengan adanya penggabungan, karena setelah

penggabungan perjalanannya menjadi relatif lebih lama karena harus melewati

semua stasiun sehungga bagi mereka yang mengejar waktu akan beralih pada

kendaraan lain. Bagi penumpang yang biasa naik KRL ekonomi sebelum

penggabungan, mereka merasa lebih nyaman dalam pelayanan karena ada fasilitas

Page 62: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

47

pendingin ruangan sehingga udara dalam kereta lebih sejuk dibanding kalau naik

kereta ekonomi. Namun pertimbangan harga tiket yang lebih mahal apabila

dibandingkan dengan naik kereta ekonomi, sehingga mereka juga masih harus

mempertimbangkan untuk berganti pada KRL Commuter Line Single Operation.

Diagram sebaran data penumpang KRL Commuter Line berdasarkan jenis kereta

api yang biasa digunakan waktu sebelum penggabungan tersaji pada Gambar 12.

Eks pres

pa kua n da n

Ekonomi AC,

15

KRL Ekonomi AC

da n KRL

Ekonomi , 9

Eks pres s

pa kua n, 21

Ekspress pakuan KRL Ekonomi AC

KRL Ekonomi AC

KRL Ekonomi AC

34%

KRL

Ekonomi

21%

Ekspres pa kuan da n

Ekonomi AC

KRL Ekonomi AC dan KR L

Ekonomi

Gambar 12. Persentase pengguna jasa KRL Commuter Line berdasarkan jenis

kereta api yang digunakan sebelum Ekspress Pakuan dan KRL

Ekonomi AC digabung

4.5. Penilaian Tingkat Kepentingan terhadap Atribut Kualitas Pelayanan

KRL Commuter Line

Tingkat kepentingan terhadap atribut layanan merupakan ukuran apakah

keberadaan dari atribut layanan tersebut sangat dibutuhkan. Atribut layanan yang

keberadaannya sangat dibutuhkan dan sangat mempengaruhi kinerja pelayanan

akan mendapatkan nilai kepentingan yang tinggi. Atribut pelayanan yang nilai

kepentingannya tinggi harus mendapat perhatian serius dari pihak managemen

karena atribut pelayanan ini akan dominan mempengaruhi tingkat kinerja.

Konsumen KRL Commuter Line jurusan Bogor - Jakarta memiliki

penilaian terhadap kepentingan setiap atribut layanan yang ada dan kepentingan

ini akan dominan mempengaruhi ukuran kualitas layanan. Kualitas layanan

yang merupakan ukuran kinerja layanan dipersepsikan oleh pelanggan dengan

Page 63: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

48

kepuasan konsumen. Atribut layanan yang memiliki kualitas layanan bagus

akan diukur oleh konsumen dengan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap

atribut layanan tersebut. Konsumen yang menggunakan jasa transportasi KRL

Commuter Line jurusan Bogor Jakarta memiliki harapan terhadap kualitas

pelayanan yang diberikan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek dalam rangka

terpenuhinya kebutuhan mereka. Terpenuhinya harapan dari setiap atribut

layanan menimbulkan kepuasan yang akan mengakibatkan meningkatnya

loyalitas konsumen KRL Commuter Line Bogor- Jakarta. Penilaian tingkat

kepentingan terhadap 25 atribut pelayanan pada KRL Commuter Line Bogor-

Jakarta dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Penilaian tingkat kepentingan terhadap Atribut Kualitas Pelayanan

Bogor – Jakarta

No.

Atribut Layanan Rata-

rata

RELIABILITY/ KEANDALAN

1. Kemudahan menjangkau lokasi stasiun 4,30

2. Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal KA 3,63

3. Ketepatan jadwal perjalanan KA 3,76

4. Kemampuan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan 3,61

5. Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas 3,80

RESPONSIVENESS/ DAYA TANGGAP

6. Petugas pemeriksa tiket yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga mencerminkan terlalu berlebihan

3,27

7. Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen

4,25

8. Informasi kedatangandan keberangkatan kereta dinilai masih kurang mengingat informasi diberikan secara manual

3,05

9. Kecepatan dalam merespon keluhan dan permasalahan konsumen 3,25

10. Petugas selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani konsumen

2,96

ASSURANCE / JAMINAN

11 Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan 3,67

12. Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya 3,65

13. Keamanan dan kenyamanan pada saat berada di stasiun / kereta 3,48

14. Kenyamanan pada saat naik turun kereta 3,48

15. Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan 3,67

Page 64: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

49

EMPHATY/EMPATI

16. Kemampuan petugas memberikan informasi kepada pelanggan dengan bahasa yang mudah di mengerti

3,66

17. Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani serta

mengutamakan kebutuhan Pelanggan

3,57

18. Kejujuran dan kesabaran karyawan / petugas dalam memberikan 3,58

19. Hargat tiket yang ditawarkan 3,46

20. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam 2,64

TANGIBLES/BUKTI FISIK

21. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam 3,61

22. Kebersihan didalam kereta 3,56

23. Kondisi peralatan pendingin udara di dalam kereta 3,44

24. Sirkulasi udara didalam kereta 3,43

25. Ketersediaan alat untuk menginformasikan rute perjalanan 3,71

Sumber : Data primer diolah

Dari hasil penelitian terlihat bahwa atribut kemudahan menjangkau lokasi

stasiun (1) merupakan atribut dengan nilai kepentingan tertinggi yaitu dengan

nilai skor 4,30. Atribut ini dinilai penting karena kemudahan akses akan

berpengaruh terhadap faktor biaya, waktu, dan kenyamanan. Kemudian

berturut-turut disusul oleh atribut : kecepatan dan ketepatan dalam memberikan

informasi yang dibutuhkan konsumen (7) dengan skor nilai 4,25; kemudahan

dalam memperoleh informasi yang jelas (5) dengan skor nilai 3,80; ketepatan

jadwal perjalanan KA (3) dengan skor nilai 3,76, ketersediaan alat untuk

menginformasikan rute perjalanan (25) dengan skor nilai 3,71. Kecepatan dan

ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen juga

merupakan atribut yang sangat penting karena informasi merupakan faktor

pembuka akses dan kemudahan serta berhubungan dengan atribut yang lain.

Begitu pula dengan ketepatan jadwal perjalanan karena sebagian besar pelanggan

KRL Commuter adalah orang yang bekerja di sektor formal dengan tingkat

aktivitas tinggi dengan penggunaan waktu yang padat, ketat dan disiplin.

Page 65: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

50

4.6. Penilaian Tingkat Kinerja terhadap Atribut Kualitas Pelayanan KRL

Commuter Line yang diukur dengan Tingkat Kepuasan

Tabel 7. Penilaian terhadap Tingkat Kinerja Pelayanan KRL Commuter

Line Bogor- Jakarta yang diukur dengan Tingkat Kepuasan

No. Atribut Layanan Rata-

rata RELIABILITY/ KEANDALAN

1. Kemudahan menjangkau lokasi stasiun 2,47

2. Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal KA 2,41 3. Ketepatan jadwal perjalanan KA 2,13

4. Kemampuan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan 2,10 5. Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas 2,40

RESPONSIVENESS/ DAYA TANGGAP

6. Petugas Pemeriksa Tiket yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga mencerminkan terlalu berlebihan

2,36

7. Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi kepada konsumen.

2,00

8. Informasi kedatangan dan keberangkatan kereta dinilai masih kurang karena masih menggunakan cara/ sistem manual.

2,30

9. Kecepatan dalam merespon permasalahan konsumen 2,21 10. Petugas selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap

melayani / membantu konsumen 2,14

ASSURANCE / JAMINAN

11 Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani pelanggan 2,15

12. Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya 2,27 13. Keamanan dan kenyamanan pada saat berada di stasiun / kereta 2,22

14. Kenyamanan pada saat naik turun kereta 2,30

15. Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan 2,35

EMPHATY/EMPATI 16. Kemampuan petugas memberikan informasi kepada pelanggan

dengan bahasa yang mudah di mengerti 2,34

17. Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani serta mengutamakan kebutuhan Pelanggan

2,31

18. Kejujuran dan kesabaran karyawan / petugas dalam memberikan pelayanan

2,04

19. Hargat tiket yang ditawarkan 2,04

20. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam 2,11

TANGIBLES/BUKTI FISIK 21. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam 2,29

22. Kebersihan didalam kereta 2,21

23. Kondisi peralatan pendingin udara di dalam kereta 2,35 24. Sirkulasi udara didalam kereta 2,03

25. Ketersediaan alat untuk menginformasikan rute perjalanan 2,39

Sumber : Data Primer (2013) diolah

Page 66: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

51

Penilaian kinerja terhadap atribut layanan yang telah diterima konsumen

dipersepsikan dengan tingkat kepuasan konsumen. Penilaian kinerja yang

dipersepsikan dengan kepuasan konsumen terhadap 25 atribut pelayanan pada

PT. KAI Commuter Jabodetabek dapat dilihat pada tabel 7. Dari hasil dapat

dilihat bahwa kinerja atribut-atribut layanan yang diukur dengan tingkat

kepuasan masih dipersepsikan rendah oleh konsumen. Atribut dengan tingkat

kinerja tertinggi adalah berturut-turut : kemudahan menjangkau stasiun (1)

dengan skor nilai 2,47; kemudian disusul ketersediaan informasi berkaitan

dengan jadwal KA (2) dengan skor nilai 2,41; kemudahan memperoleh

informasi yang jelas (5) dengan skor nilai 2,40, ketersediaan alat untuk

menginformasikan rute perjalanan (25) dengan skor nilai 2,39.

Atribut pelayanan yang mendapat penilaian kinerja tinggi adalah atribut-

atribut pelayanan dengan skor kepentingan tinggi. Dari hasil skor yang rata-rata

nilainya masih dibawah dari nilai 3 menunjukkan bahwa pelayanan dari KRL

Commuter Line masih jauh dari harapan konsumennya. Sehingga ke depan pihak

PT KAI harus terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terutama

pada atribut pelayanan yang dinilai penting namun kinerjanya masih rendah.

Atribut pelayanan yang memiliki nilai rata-rata kinerja paling rendah

dibandingkan dengan atribut lainnya adalah sirkulasi udara di dalam kereta

dengan nilai rata-rata tingkat kinerja sebesar 2,03. Hasil ini menunjukkan bahwa

masih ada beberapa kereta yang sirkulasi udaranya kurang berfungsi dengan baik

bahkan mungkin sirkulasi udaranya tidak berfungsi. Sebenarnya saat ini PT KAI

Commuter Jabodetabek telah menyediakan beberapa AC di masing-masing

kereta tapi, namun karena jumlah pemumpang dalam kereta yang melebihi

kapasitas sehingga udara tetap panas. Sehingga diharapkan untuk ke depannya,

PT KAI Commuter Jabodetabek agar menambah jumlah AC pada masing-masing

kereta serta mengatur jadwal perjalanan kereta agar tidak terjadi penumpukan di

salah satu stasiun sehingga penumpang merasa aman dan nyaman.

4.7. Analisis Strategi untuk Meningkatkan Kepuasan Konsumen dengan

menggunakan Importance Performance Analysis

Pengukuran IPA dijelaskan ke dalam diagram kartesius yang tersaji pada

G ambar 13, dimana sumbu X merupakan nilai rataan tingkat kinerja dan sumbu Y

Page 67: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

52

7 I

3

11 19 4 22

18

1

II

5

25 12 21 16 2

17 15

24 13 9

10

20 III

23 14

6

8

IV

Kepentin

gan

merupakan nilai rataan tingkat kepentingan. Diagram kartesius terdiri dari empat

kuadran yaitu : kuadran pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua

berada di sebelah kanan atas, kuadran ketiga berada di sebelah kiri bawah, dan

kuadran keempat berada di sebelah kanaan bawah. Posisi masing-masing atribut

pada keempat kuadran dijadikan sebagai alternatif strategi dalam meningkatkan

kepuasan konsumen KRL Commuter Line.

Untuk mengetahui secara jelas penempatan dari 25 atribut pelayanan ke

dalam empat kuadran yang merupakan hasil perhitungan IPA (Importance

Performance Analysis) dapat dilihat pada Gambar 13.

4,5

4,0

3,5

3,0

Scatterplot of Kepentingan vs Kinerja

2,2368

3,548

2,5

2,0

2,1

2,2

Kinerja

2,3

2,4

2,5

Gambar 13. Diagram Kartesius Importance Performance Analysis (IPA)

Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa atribut layanan menyebar pada semua

kuadran, kuadran satu merupakan kuadran yang menunjukkan bahwa atribut

pelayanan penting namun kinerja masih kurang sehingga kuadran ini disebut

dengan kuadran prioritas utama. Atribut layanan yang masuk dalam kuadran satu

(prioritas utama) adalah :

a. Ketepatan jadwal perjalanan KRL (atribut 3)

Page 68: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

53

b. Kemampuan memberikan pelayanan terbaik pada konsumen (atribut 4)

c. Kecepatan dan ketepatan petugas dalam melayani konsumen (atribut 7)

d. Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani konsumen (atribut 11)

e. Kejujuran dan kesabaran karyawan /petugas dalam memberikan pelayanan

kepada konsumen (atribut 18)

f. Harga tiket yang ditawarkan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat

(atribut 19)

g. Kebersihan dalam kereta (22)

Untuk mendapatkan nilai kinerja dan kepuasan konsumen yang tinggi, maka

pihak managemen harus selalu memperhatikan atribut-atribut pelayanan yang ada

di kuadran satu ini untuk terus diperbaiki kinerjanya.

Kuadran dua merupakan kuadran dengan nilai kepentingan dan kinerja

tinggi, sehingga kuadran ini biasa disebut dengan kuadran pertahankan prestasi

sesuai dengan strategi yang harus ditempuh. Berikut adalah atribut-atribut pada

kuadran 2 yaitu :

a) Kemudahan menjangkau lokasi stasiun ( atribut 1 )

b) Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal KRL (atribut 2)

c) Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas ( atribut 5)

d) kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya ( atribut 12)

e) Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan lainnya (atribut 15)

f) Kemampuan petugas memberikan informasi kepada konsumen

dengan bahasa yang mudah di mengerti (atribut 16)

g) kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani serta mengutamakan

kebutuhan konsumen (atribut 17)

h) Kebersihan di stasiun (atribut 21)

i) Ketersediaan alat untuk menginformasikan rute perjalanan (atribut 25)

Kuadran ketiga merupakan wilayah yang memuat peubah dengan tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja yang rendah. Kuadran ini dirasakan tidak terlalu

penting oleh konsumen dan pihak perusahaan belum merasa perlu

mengalokasikan biaya dan investasi untuk memperbaiki kinerjanya. Sehingga

pada kuadran ketiga ini disebut dengan kuadran prioritas rendah sesuai dengan

strategi yang dalam kuadran ini. Atribut- atribut layanan yang berada pada

Page 69: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

54

kuadran ketiga diantaranya adalah :

a) Kesiapan petugas dalam merespon permasalahan konsumen ( atribut 9)

b) Petugas selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap melayani

konsumen ( atribut 10)

c) Kenyamanan / keamanan pada saat berada di stasiun / kereta ( atribut 13)

d) Ketersediaan layanan 24 jam ( atribut 20)

e) Sirkulasi udara di dalam kereta ( atribut 24)

Kuadran keempat merupakan wilayah yang memuat faktor – faktor yang

dianggap kurang penting oleh konsumen namun kinerjanya bagus sehingga

dirasakan terlalu berlebihan. Atribut – atribut yang berada pada kuadran keempat

diantaranya adalah :

a) Petugas pemeriksa tiket yang dilakukan secara berulang- ulang sehingga

mencerminkan terlalu berlebihan( atribut 6).

b) Informasi kedatangan dan keberangkatan kereta dinilai masih kurang

karena masih menggunakan cara / sistem manual ( atribut 8)

c) Kenyamanan pada saat naik/ turun kereta ( atribut 14)

d) Kondisi peralatan pendingin udara di dalam kereta (atribut 23)

Untuk lebih memperjelas kedudukan posisi atribut-atribut layanan pada

setiap kuadran pada diagram kartesius, dapat dilihat pada tabel 8 dibawah

ini.

Tabel 8. Tempat kedudukan atribut-atribut pelayanan dalam diagram kartesius

KUADRAN ATRIBUT

KUADRAN I

(PRIORITAS UTAMA) 3,4,7, 11, 18, 19,22

KUADRAN II (PERTAHANKAN PRESTASI)

1, 2, 5, 12, 15, 16, 17, 21, 25

KUADRAN III

(PRIORITAS RENDAH)

9, 10, 13, 20, 24

KUADRAN IV (BERLEBIHAN)

6, 8, 14, 23

Page 70: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

55

4.8. Customer Satisfaction Index (CSI)

Pengukuran Customer Satisfaction Indeks (CSI) dilakukan untuk

mrengetahui kepuasan konsumen dan dijadikan acuan dalam menentukan sasaran-

sasaran di masa datang. Tanpa adanya CSI, kecil kemungkinan bagi Top Manager

dapat menentukan tujuan dalam peningkatan kepuasan konsumennya.Hasil

perhitungan CSI dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9 Hasil Perhitungan Customer Satisfaction Indeks ( CSI)

Atribut Kepentingan Kinerja WF Oub

1 4,3 2,47 0,048473 0,119727

2 3,63 2,41 0,04092 0,098617

3 3,76 2,13 0,042385 0,090281

4 3,61 2,1 0,040694 0,085458

5 3,8 2,4 0,042836 0,102807

6 3,27 2,36 0,036862 0,086994

7 4,25 2 0,047909 0,095818

8 3,05 2,3 0,034382 0,079078

9 3,25 2,21 0,036636 0,080966

10 2,96 2,14 0,033367 0,071406

11 3,67 2,15 0,041371 0,088947

12 3,65 2,27 0,041145 0,093400

13 3,48 2,22 0,039229 0,087088

14 3,48 2,3 0,039229 0,090227

15 3,67 2,35 0,041371 0,097221

16 3,66 2,34 0,041258 0,096544

17 3,57 2,31 0,040243 0,092962

18 3,58 2,04 0,040356 0,082327

19 3,59 2,04 0,040469 0,082557

20 2,64 2,11 0,02976 0,062793

21 3,63 2,29 0,04092 0,093706

22 3,58 2,21 0,040356 0,089187

23 3,46 2,35 0,039003 0,091658

24 3,46 2,03 0,039003 0,079177

25 3,71 2,39 0,041822 0,099954

Rata- rata

3,5484 2,2368

Jumlah 88,71 2,2389

CSI 44,78%

Page 71: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

56

Tabel 9 menunjukkan nilai CSI sebesar 0,4478, yang mana nilai tersebut

berada pada interval nilai 0,35- 0,50 yang berarti konsumen “Kurang Puas”

terhadap kinerja yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek

pada KRL Commuter Line Bogor-Jakarta. Hasil ini menunjukkan terdapat

Gap/kesenjangan yang cukup besar antara harapan konsumen dengan kualitas

pelayanan yang diterima oleh konsumen. Kesenjangan/ Gap yang terjadi antara

lain :

a). Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi perusahaan. Dalam hal

PT KAI Commuter Jabodetabek tidak selalu dapat memahami apa yang

menjadi keinginan konsumen.

b) Kesenjangan antara persepsi manajemen dengan spesifikasi kualitas

pelayanan. Manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan knsumen

tetapi tidak memiliki standar yang jelas.

c) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian

pelayanan yang dilakukan oleh petugas/pegawai maupun karyawan PT KAI

Commuter Jabodetabek. Para pegawai/karyawan mungkin belum terlatih

dengan baik sehingga tidak mampu memenuhi standar.

4.9. Uji Korelasi Chi Square antara Karakteristik Responden dengan

Tingkat Kepuasan Konsumen

Pengujian Chi Square ini digunakan untuk mengetahui frekuensi dua data

observasi terhadap frekuensi data observasi yang diharapkan (expected value).

Berdasarkan sebaran data tersebut dapat diketahui besarnya pengaruh suatu

observasi terhadap observasi lain. Uji ini dilakukan pada 5 data demografi dan 7

karakteristik responden dimana keseluruhannya 12 variabel. Untuk hasil

penghitungan Chi Square secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 4. Hasil

penghitungan Chi Square untuk variabel- variabel karakteristik responden yang

memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan tersaji di bawah ini :

a) Pekerjaan

Berdasarkan hasil uji Chi Square, terdapat korelasi antara tingkat

kepuasan konsumen dengan pekerjaan. hal ini dapat nilai P value < 10 %

(0,000 < 0,010. Korelasi ini dapat disebabkan karena beberapa hal berikut ini:

Page 72: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

57

a) Berdasarkan hasil pengolahan data primer menunjukkan bahwa sebagian

penumpang / konsumen KRL Commuter adalah bekerja sebagai pegawai

swasta maupun PNS yang membutuhkan ketepatan waktu dalam

perjalanannya, karena keterlambatan masuk kantor akan punya resiko

terhadap masa depan pekerjaannya. Ketepatan waktu merupakan variabel

penting yang mempengaruhi tingkat kinerja pelayanan, dengan demikian

maka jenis pekerjaan berkorelasi dengan tingkat kepuasan konsumen.

b) Variabel pekerjaan berkaitan dengan variabel tingkat pendapatan dimana

jika pekerjaan yang didapat mendapatkan pendapatan yang tinggi, maka

akan berpengaruh dengan invidu masing-masing. Semakin tinggi

pendapatannya, maka biasanya jika ada kenaikan harga tiket atau lain

sebagainya tidak terlalu khawatir. Yang terpenting mampu memberikan

kualitas pelayanan yang sesuai.

4.10 Implikasi Manajerial

Menurut George R Terry, fungsi manajemen dibagi menjadi 4 fungsi atau

yang biasa dikenal dengan istilah POAC ( Planning, Organizing, Actuating dan

Controling).

1) Planning ( Perencanaan) adalah proses yang menyangkut upaya yang

dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa datang dan penentuan

strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

Dalam Planning ( Perencanaan) hal yang perlu dilakukan oleh PT KAI Commuter

Jabodetabek adalah Perusahaan mampu merencanakan hal-hal apa saja yang akan

dilakukan baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam hal ini,

PT KAI Commuter Jabodetabek dapat merencanakan kebijakan yang diambilnya

dapat diterima oleh penumpang dalam rangka memenuhi peningkatan pelayanan.

2) Organizing (pengorganisasian) adalah tindakan atau kegiatan

menggabungkan seluruh potensi yag ada dari seluruh bagian dalam dalam suatu

kelompok, orang, badan atau organisasi untuk bekerja bersama-sama guna

mencapai tujuan yang ingin dicapai, baik untuk tujuan pribadi, kelompok maupun

organisasi. Tindakan managerial yang perlu dilakukan oleh PT KAI Commuter

Jabodetabek adalah melakukan proses rekrutmen yang baik agar mampu

Page 73: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

58

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga diharapkan

kualitas pelayanan yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek jauh

lebih baik di masa mendatang.

3) Actuating (pelaksanaan atau penerapan) adalah implementasi dari

perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam

satu sistem dan satu organisasi tersebut bersama-sama sesuai dengan bidang

masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan. Tindakan managerial yang perlu

dilakukan adalah seluruh yang berkepentingan dengan KRL Commuter Line untuk

dapat saling menjaga dan menghargai satu sama lain. Untuk PT KAI Commuter

Jabodetabek dari pihak managemen puncak seperti komisaris utama dengan

karyawan PT KAI Commuter Jabodetabek harus memiliki satu tujuan agar

keinginan dari visi dan misi perusahaan dapat terwujud sehingga mampu

meningkatkan kualitas pelayanannya di masa yang akan datang. 4) Controlling

(Pengawasan atau Evaluasi) adalah pengendalian semua kegiatan dari

perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah kegiatan tersebut

memberikan hasil efektif dan efisien serta bernilai guna.

Tindakan Evaluasi (Controlling) dan Perbaikan Kinerja yang perlu

dilakukan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek adalah :

a) Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak PT KAI

Commuter Jabodetabek dengan konsumen. PT KAI Commuter

Jabodetabek perlu melakukan riset konsumen untuk menyerap persepsi

konsumen mengenai kualitas layanan dapat dilakukan dengan

menggunakan metode Customer Focus Group, mengedarkan kuesioner

pelayanan setiap periode tertentu serta memberikan kesempatan kepada

konsumen untuk menyampaikan keluhan dan permasalahannya.

Perusahaan dapat membentuk Complaint atau menggunakan telepon

bebas pulsa. Kepuasan konsumen perlu disurvei melalui telepon dan

kuesioner untuk mengetahui rata-rata konsumen yang puas maupun yang

kurang puas. memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana yang

menunjang dan dibutuhkan oleh konsumen KRL Commuter Line.

Rangkaian gerbong dapat ditambahkan lagi agar menampung

penumpang lebih banyak lagi tidak saling berdesakan.

Page 74: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

59

b) Harapan konsumen agar ke depannya PT KAI Commuter Jabodetabek

tidak hanya menjadi perusahaan pelayanan publik yang katanya terbaik,

namun tingkat kepuasannya masih rendah sehingga perlu diperbaiki.PT

KAI Commuter Jabodetabek perlu memperbanyak jumlah armada

Keretanya dan tingkatkan patroli petugasnya untuk mengurangi kriminal

di dalam kereta api. Perlunya untuk memperbaiki ketepatan waktu

perjalanan supaya tidak mengecewakan penumpang. Perlu adanya

perbaikan pada sarana pendingin udara di masing-masing kereta api.

Pelayanan yang harus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Tidak

berorientasi pada keuntungan semata tanpa mengindahkan pelayanan

yang sesuai terhadap konsumen KRL Commuter Line.Membuat sistem

untuk memonitor kinerja pelayanan. Membuat sistem untuk

mendengarkan keluhan masyarakat agar dapat dijadikan bahan evaluasi

ke depannya. adanya hubungan yang saling menguntungkan antara

managemen puncak dengan karyawan/pegawai PT KAI Commuter

Jabodetabek dan terhadap konsumen.

Page 75: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

60

Page 76: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a) Terdapat sembilan atribut kualitas pelayanan yang dianggap paling penting

oleh konsumen KRL Commuter Line adalah sebagai berikut : kemudahan

menjangkau stasiun), ketersediaan informasi, kemudahan memperoleh

informasi yang jelas, kemampuan petugas dalam melaksanakan

pekerjaannya, ketersediaan asuransi, kemampuan petugas memberikan

informasi, kesediaan karyawan untuk melayani, kebersihan stasiun, Atribut

ketersediaan alat untuk informasi rute perjalanan dan posisi kereta.

b) Hasil dari Importance Performance Indeks (IPA) yang menunjukkan

bahwa terdapat tujuh atribut yang dinyatakan penting namun kinerjanya

rendah adalah ketepatan jadwal perjalanan KRL, kecepatan dan ketepatan

dalam memberi informasi, kemampuan memberikan pelayanan terbaik

kepada konsumen, keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani

konsumen, dan kebersihan di dalam kereta. Pada kuadran pertama

(prioritas utama) yang dimana pada atribut-atribut yang berada di kuadran

ini merupakan atribut-atribut yang memiliki nilai kepentingan tinggi tetapi

kinerjanya masih kurang memuaskan.

c) Hasil dari CSI (Customer Satisfaction Indeks) diketahui bahwa nilai CSI

sebesar 0,4478 atau 44,78% yang di mana nilai tersebut berada pada

interval nilai 0,35-0,50 yang artinya konsumen “kurang puas” terhadap

kinerja pelayanan yang dilakukan oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek

pada KRL Commuter Line Bogor-Jakarta. Hal ini menunjukkan adanya

kesenjangan yang cukup besar antara harapan konsumen dengan kualitas

pelayanan yang diterima oleh konsumen.

d) Hasil dari uji Chi Square untuk variabel karakteristik konsumen yang

memiliki hubungan dengan tingkat kepuasan konsumen KRL Commuter

Line adalah jenis pekerjaan.

Page 77: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

61

2. Saran

a) PT KAI Commuter Jabodetabek harus memprioritaskan perbaikan pada

atribut yang ada pada kuadran 1 dari hasil IPA salah satunya ketepatan

jadwal perjalanan dimana dalam situasi tertentu masih terjadinya

gangguan sinyal yang membuat perjalanan KRL Commuter Line

terganggu.

b) PT KAI Commuter Jabodetabek harus bisa mempertahankan atribut

pelayanan yang berada pada kuadran 2 dari IPA yaitu atribut yang dinilai

penting dan kinerja bagus.

c) Berdasarkan hasil nilai CSI yang kurang puas maka PT KAI Commuter

Jabodetabek harus berkordinasi dengan instansi terkait untuk dapat

meningkatkan kepuasan konsumen, diantaranya adalah dengan menjalin

kerjasama dengan pihak pemilik modal untuk bisa menanamkan

modalnya pada bisnis perkeretaapian. Juga pihak pemerintah bisa

melakukan realokasikan subsidi BBM untuk mensubsidi sarana

transportasi perkereta apian. Karena transportasi jenis ini adalah salah

satu transportasi yang efisien dan efektif, apabila konsumen puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh PT KAI Commuter maka penumpang

jenis kendaraan pribadi akan beralih pada transportasi ini, sehingga

kemacetan bisa dihindarkan dan juga penggunaan BBM bisa dihemat.

Page 78: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

62

DAFTAR PUSTAKA

Agustina V, 2012. Analisis Pengaruh Faktor-faktor Kualitas Pelayanan terhadap

Kualitas Kepuasan Pelanggan dan Nilai Pelanggan dalam meningkatkan

Loyalitas Joglo Semar Bus (Studi kasus Wilayah Semarang Town Office).

[Skripsi]. Semarang (ID) : Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Brady MK and Cronin JJ.2001. Some new thoughts on conceptualizing perceived

service quality : A Hierarchical Approach. The Journal of Marketing.

United States of America (USA). Vol 65, 34-49.

Badan Pusat Statistika. 2011. Perkembangan Jumlah Penduduk di Indonesia

tahun 2007-2011. Jakarta (ID) : Badan Pusat Statistika.

Badan Pusat Statistika . 2011. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di

Indonesia tahun 2007-2011. Jakarta (ID) : Kantor Kepolisian Indonesia.

Badan Pusat Statistika. 2012 Grafik Peningkatan Jumlah Penumpang KRL

Jabodetabek dan KRL Non Jabodetabek tahun 2006-2012. Jakarta (ID) :

PT. Kereta Api Indonesia dan PT. Kereta Api Indonesia Commuter

Jabodetabek.

Badan Pusat Statistika. 2012. Perbandingan Jumlah Penumpang KRL Commuter

Line dengan Kereta di beberapa Negara Maju. Jakarta (ID) : PT. Kereta

Api Indonesia

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan).

Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Farida F.I. 2011. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan

Jasa Kereta Api Ekspress Pakuan Jabodetabek.[Skripsi] Bogor (ID) :

Institut Pertanian Bogor.

Ferguson E.1990. A Transportation Demand Management Planning, Development

and Implementation. Journal of the American Planning Association.

United States of America (USA) : Volume 56 No 4, Autumn 1990.

Gilbert GR. 2004. Measuring Customer Satisfaction in the Fast Food Industry:

A Cross National Approach. The Journal of Service Marketing Vol 18.

Guiliano G. 1992. Transportation Demand Management- Promise or Panasea?

Journal of the American Planning Association. United States of America

(USA) : Volume 58 No. 3, Summer 1992

Irawan H. 2003. Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta (ID) : PT. Elex Media

Komputindo.

Kereta Api Indonesia. 2013. Daftar Tarif Progresif KRL Commuter Line. Jakarta

(ID).

Kotler P and G Armstrong. 2001. Prinsip - Prinsip Pemasaran jilid 1

(Terjemahan). Jakarta (ID) : Penerbit Erlangga.

Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan Jilid 1). Jakarta (ID) : PT.

Indeks.

Masri S.2002. Metode Penelitian Survei. Jakarta (ID) : Lembaga Penelitian,

Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES).

Masri H. 2002. Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Kereta Api (Studi Kasus PT.

KAI Daop Semarang. [Tesis]. Bandung (ID) : Universitas Padjajaran.

Nazir. 1989. Metode Penelitian. Jakarta (ID) : Ghalia Indonesia.

Page 79: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

63

Parasuraman A, Zeitthaml VA, Berry LL. 1985. A Conceptual Model of Service

Quality and it’s implication for future research. Journal of Marketing.

Vol 49, 41-50.

Schnaars SP. 1994. Managing Imitation Strategies. New York (USA) : The Free

Press.

Soma RRR. 2007. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Lembaga Kursus

Bahasa Inggris Avenue di Daerah Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut

Pertanian Bogor.

Rangkuti F. 2004. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID):

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti F. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta (ID) : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sadyohutomo M. 2008. Manajemen Kota dan Tata Wilayah : Realita dan

Tantangan. Jakarta (ID) : PT. Bumi Aksara.

Supranto J. 2001. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta (ID) :

Mitra Wacana Media.

Terry GR.2000. Prinsip – Prinsip Managemen (Edisi Bahasa Indonesia).

Bandung (ID) : Bumi Aksara.

Ulfah.2008.Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen pada Ritel

Hypermart di Depok.[Skripsi]. Depok (ID). Universitas Gunadarma

Walpole ER. 1992. Pengantar Statistika Edisi ke- 3. Jakarta (ID) : PT. Gramedia

Pustaka Utama

Page 80: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

LAMPIRAN

Page 81: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS

LAYANAN KRL COMMUTER LINE BOGOR - JAKARTA

Kepada Yth : Penumpang KRL Commuter Jakarta - Bogor

Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian tugas akhir ( Skripsi ) maka

dilakukan penelitian untuk mendapatkan data yang diharapkan, untuk mendukung

hal itu maka dibuatlah kuesioner ini. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui

tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan KRL Commuter Line

Jabodetabek dengan instrumen penelitian yang berjudul “ Analisis Kepuasan

Konsumen terhadap Kualitas Pelayanan KRL Commuter Line Bogor - Jakarta”

dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor yang dilakukan oleh :

Nama : Arie Satryo Wibowo

NRP : H24080131

Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktunya dalam

mengisi kuesioner ini dengan lengkap dengan memperhatikan petunjuk – petunjuk

yang diberikan. Informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya dan hanya

untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas perhatiannya dan waktu yang

telah diberikan.

Petunjuk : Isilah dengan memberikan tanda (X ) pada jawaban yang

dianggap benar.

A. SCREENING

Apakah Bapak/ Ibu/ Sdr pernah sekurang-kurangnya tiga kali dalam tiga bulan

terakhir baik menuju maupun kembali menggunakan KRL Commuter Line Bogor

– Jakarta ?

A. Ya

B. Tidak

Jika Anda menjawab tidak, maka Anda untuk tidak melanjutkan ke pertanyaan

berikutnya, terima kasih.

Page 82: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Lanjutan Lampiran 1

B. DATA RESPONDEN ( DATA DEMOGRAFI )

1. Jenis Kelamin ( Gender ) / Sex :

(a). Pria (b). Wanita

2.

Usia :

(a). 18 - 25 tahun

(b). 25 - 35 tahun (c). 35 – 45 tahun

(d). 45 – 55 tahun (e). Lebih dari 55 tahun

3. Jenis Pekerjaan :

(a). Pelajar / Mahasiswa (c). Wiraswata

(b). PNS / BUMN (d). Pegawai Swasta

(e). Ibu Rumah Tangga/lainnya

4. Tingkat pendapatan :

(a). kurang dari Rp. 500.000/ bln (c).Rp.1.500.001 – Rp.2.500.000/ bln

(b). Rp.500.001 – Rp.1.500.000/bln (d).Rp.2.500.001 – Rp.5.000.000/ bln

(e). lebih dari Rp. 5.000.000 / bln

5. Tingkat Pendidikan :

(a). SD (c). SMA

(b). SMP (d). S -1/lainnya

(e). Pasca sarjana/S2 S3

C. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Jarak rumah Anda dengan stasiun kereta api ?

(a). Kurang dari 1 Km (c). Berkisar 3 - 4 Km

(b). Berkisar 1 – 2 Km (d). Berkisar 5 - 6 Km

(e). Lebih dari 6 Km

2. Berapa kali rata-rata Anda menggunakan KRL commuter dalam seminggu ?

(a). Tidak pasti / kurang dari sekali (c). 3 – 4 kali

(b). 1 – 2 kali (d). 5 – 6 kali (e). Setiap hari

3. Sejak kapan Anda bepergian menggunakan moda transportasi KRL?

(a). Kurang dari satu tahun ini (c). Antara 3 – 4 tahun

(b). Antara 1 – 2 tahun (d). Antara 5 – 6 tahun (e). Lebih dari 6 tahun

4. Selain menggunakan moda transportasi KRL, moda transportasi jenis apa yang biasa

Anda gunakan pada saat bepergian ke Jakarta?

(a). Mobil pribadi (c). Bus (e). sepeda motor

(b). Taxi (d). Mobil omprengan/ mobil plat hitam

Page 83: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Lanjutan Lampiran 1

5. Tujuan Anda melakukan perjalanan dengan menggunakan KRL commuter adalah :

(a). tempat kerja (c). rekreasi/ jalan-jalan

(b). berbelanja (d). mengunjungi keluarga (e). Lainnya : sebutkan ..........................

6. Dengan siapa biasanya Anda pergi menggunakan moda transportasi KRL Commuter?

(a). Sendiri (c). Teman

(b). Keluarga (d). Relasi bisnis (e). Tamu/ lainnya

7. Pada hari apa Anda pergi menggunakan KRL Commutter?

(a). Hari kerja / Senin – Jumat (c). Hari Libur/ besar (b). Hari Sabtu – Minggu (d). Di luar hari kerja (jawaban b dan c) (e). Setiap hari

8. Pada saat kapan/ jam berapa biasanya Anda menggunakan moda transpotasi KRL

Commuter dari Bogor ke Jakarta?

(a). Sebelum sampe dengan jam 07.00 pagi (c). Jam 12.00 – 15.00

(b). Jam 08.00 – 11.00 pagi (d). Jam 16.00 – 18.00

(e). Diatas jam 18.00

9. Pada saat kapan/ jam berapa biasanya Anda menggunakan moda transpotasi KRL

Commuter dari Jakarta ke Bogor ?

(a). Sebelum sampai dengan jam 07.00 pagi (c). Jam 12.00 – 15.00

(b). Jam 08.00 – 11.00 pagi (d). Jam 16.00 – 18.00

(e). Diatas jam 18.00

10. Moda transportasi apakah yang Anda gunakan waktu berangkat/ pulang dari/ ke

rumah Anda di Bogor menuju stasiun kereta Bogor sebelum naik KRL Commuter

Line ?

(a). Mobil Pribadi (c). Sepeda motor /Ojek

(b). Angkutan umum (e). Jalan kaki (e). Taxi

11. Moda transportasi apakah yang anda gunakan waktu meninggalkan/ menuju stasiun

di Jakarta menuju/ meninggalkan tempat tujuan perjalanan di Jakarta dengan

menggunakan KRL Commuter?

(a). Mobil pribadi (c). Sepeda motor/ Ojek

(b). Angkutan umum (d). Jalan kaki

(e). Taksi

12. Alasan menggunakan KRL Commuter Line :

(a). Waktu tempuh lebih cepat/ tidak macet (c). Kenyamanan

(b). Biaya lebih murah (d).Tujuan deket dengan stasiun (e). Lainnya, sebutkan :.........................................................

Page 84: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Lanjutan Lampiran 1

13. Sebelum diberlakukan sistem commuter single operation Anda biasa menggunakan

KRL jenis yang mana?

(a). Ekpres Pakuan (c). KRL Ekonomi

(b). KRL Ekonomi AC (d). Ekpres Pakuan dan Ekonomi AC

(e). KRL Ekonomi AC dan KRL Ekonom

14. Bagaimana pendapat Anda setelah diberlakukan sistem single operation dibandingkan

yang sebelumnya?

(a). Lebih baik (c). Sama saja/ tetap

(b). Lebih buruk (d). Tidak tahu (e). Lainnya, sebutkan :...................................................................

15. Bagaimana tanggapan Anda terhadap kenaikan tarif KRL Commuter Line dari

Rp.7000,00 menjadi Rp.9000,00 yang berlaku per 1 Oktober 2012 lalu ?

(a). Tarif yang berlaku terlalu mahal (c). Tarif yang berlaku masih murah

(b). Tarif yang berlaku wajar (d). Tidak tahu

(e). Lainnya, sebutkan :....................................................................

16. Darimana Anda mengetahui adanya jadwal operasi maupun jadwal

pemberangkatan dan kedatangan KRL Commuter jabotabek Bogor Jakarta?

(Jawaban boleh lebih dari satu)

(a). Web-Site KAI Commuter (c). Petugas KAI

(b). Media elektronik /cetak (d). Pengumuman ditempel

(e). Lainnya, sebutkan :.............................................

17. Apabila terjadi penundaan keberangkatan maupun keterlambatan kedatangan apakah

pihak KAI Commuter melakukan pemberitahuan?

(a). Ya, selalu (c). Kadang-kadang (e). Tidak tahu

(b). Sering (d). Tidak pernah diberitahu

18. Apabila terjadi gangguan teknis/ permasalahan lain selama dalam perjalanan apakah

pihak KAI Commuter melakukan pemberitahuan?

(a). Ya, selalu (c). Kadang-kadang (e). Tidak tahu

(b). Sering (d). Tidak pernah diberitahu

19. Apabila terjadi penundaan keberangkatan maupun keterlambatan kedatangan apakah

pihak KAI Commuter memberikan kompensasi dan permohonan maaf kepada Anda?

(a). Ya, selalu (c). Kadang-kadang (e), Tidak tahu

(b). Sering (d). Tidak pernah ada permohonan maaf

20. Apakah Anda selalu mendapatkan informasi yang jelas dari petugas menyangkut

posisi kereta dan nama tempat pemberhentian kereta/ stasiun dimana Anda akan turun

dari kereta?

(a). Ya, selalu (c). Kadang-kadang (e). Tidak tahu

(b). Sering (d). Tidak pernah diberitahu

Page 85: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Lanjutan Lampiran 1

D.PENGUKURAN TINGKAT KEPENTINGAN (Harapan Konsumen)

PENGUKURAN TINGKAT KINERJA (Kenyataan yang diterima oleh Konsumen)

Di bawah ini terdapat pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan tingkat

kepentingan dan tingkat kinerja atribut menurut persepsi Anda sebagai pelanggan / konsumen KRL Commuter Line Jabodetabek Single Operation Jurusan Bogor – Jakarta.

Dimohon Anda memberi penilaian dengan memberikan tanda checklist (√ ) pada

pernyataan – pernyataan dibawah ini dengan kolom yang sudah disediakan dibawah ini : Keterangan :

Tingkat Kepentingan : SKOR Tingkat Kepuasan : SKOR

Sangat Penting 5 Sangat Puas 5 Penting 4 Puas 4 Cukup Penting 3 Cukup Puas 3 Kurang Penting 2 Kurang Puas 2 Tidak Penting 1 Tidak Puas 1

No

Pernyataan Kepentingan Kinerja

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

RELIABILITY / KEANDALAN

1. Kemudahan menjangkau lokasi

stasiun

2. Ketersediaan informasi berkaitan

dengan jadwal KRL

3 Ketepatan jadwal perjalanan KRL

4 Kemampuan memberikan

pelayanan terbaik pada konsumen

5 Kemudahan dalam memperoleh

informasi yang jelas

RESPONSIVENESS / DAYA

TANGGAP

1. Petugas pemeriksa tiket yang

dilakukan secara berulang-ulang

sehingga mencerminkan terlalu

berlebihan

2. Kecepatan dan ketepatan dalam

memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh konsumen

3. Informasi kedatangan dan

keberangkatan kereta dinilai masih

kurang karena masih menggunakan

cara/sistem manual

4. Kecepatan dalam merespon

permasalahan konsumen

5. Petugas selalu menunjukkan rasa

percaya diri dan sikap siap

melayani / membantu konsumen

Page 86: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

Lanjutan Lampiran 1

No

Pernyataan Kepentingan Kinerja

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

ASSURANCE / JAMINAN

1. Keramahan dan kesopanan petugas

dalam melayani konsumen

2. Kemampuan petugas dalam

melaksanakan pekerjaannya

3. Keamanan dan kenyamanan pada saat

berada di stasiun/ di dalam kereta

4. Kenyamanan pada saat naik turun kereta

5. Ketersediaan asuransi atau jaminan

keselamatan

EMPHATY / EMPATI

5

4

3

2

1

5

4

3

2

1

1. Kemampuan petugas memberikan

informasi kepada

2. Kesediaan karyawan untuk menghargai dan

melayani serta mengutamakan

kebutuhan konsumen

3. Kejujuran dan kesabaran

karyawan/petugas dalam memberikan

pelayanan

4. Harga tiket yang ditawarkan terjangkau

5. Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam

TANGIBLE/ BUKTI FISIK

1. Kebersihan di stasiun

2. Kebersihan di dalam kereta

3. Kebersihan toilet di stasiun

4. Sirkulasi udara di dalam kereta

5. Ketersediaan alat untuk

menginformasikan rute perjalanan

Saran :

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

” Terima kasih atas kesediaannya memberikan waktu dan kerja samanya “.

Page 87: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

70

LAMPIRAN 2 Uji validitas dan reliabilitas (Tingkat Kepentingan)

Reliability Case Processing Summary

N

%

Cases Valid

Excludeda

Total

100

100.0

0

.0

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.834

25

Untuk menguji Reliabilitias terhadap semua penyataan, maka kita hanya perlu melihat alpha dari Cronbach. Alpha yang didapatkan

diatas sebesar 0.834 > 0.7 (alpha standar), sehingga kesimpulan yang didapatkan bahwa semua pernyataan reliable.

Item Statistics

Mean

Std. Deviation

N

Kemudahan menjangkau lokasi stasiun

Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal KRl

Ketepatan jadwal perjalanan KRL

Kemampuan memberikan pelayanan terbaik pada konsumen

Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas

Kecepatan dan kesiapan petugas dalam menyediakan pelayanan bagi konsumen hingga tuntas

Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen

Kecepatan dalam merespon kondisi darurat di dalam kereta maupun di stasiun

Kecepatan dalam merespon keluhan dan permasalahan konsumen

Petugas selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani / membantu konsumen

Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani konsumen

Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya

Keamanandan kenyamanan pada saat berada di stasiun / di dalam kereta

Kenyamanan pada saat naik turun kereta

Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan

Kemampuan petugas memberikan informasi kepada konsumen

Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani serta mengutamakan kebutuhan konsumen

Kejujuran dan kesabaran karyawan / petugas dalam memberikan pelayanan

Harga tiket yang ditawarkan terjangkau

Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam

Kebersihan di stasiun

Kebersihan di dalam kereta

Kebersihan toilet di stasiun

Sirkulasi udara di dalam kereta

Ketersediaan alat untuk menginformasikan rute perjalanan

4.30

3.63

3.76

3.61

3.80

3.27

4.25

3.05

3.25

2.96

3.67

3.65

3.48

3.48

3.67

3.66

3.57

3.58

3.59

2.64

3.61

3.56

3.44

3.43

3.71

.595

.720

.740

.898

.841

.908

.687

.857

.833

1.100

.888

1.077

1.030

.937

1.025

.819

.807

.768

.900

.772

.920

.868

.857

1.008

.977

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Scale Statistics

Mean

Variance

Std. Deviation

N of Items

88.62

97.309

9.865

25

Page 88: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

71

VALIDITAS

1. Reliability / Keandalan

Correlations

PENTING 1.1

(X31)

PENTING 1.2

(X32)

PENTING 1.3

(X33)

PENTING 1.4

(X34)

PENTING 1.5

(X35)

TOTAL P1

PENTING 1.1 (X31) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

.191

.165

.089

.182 .415**

.057

.100

.379

.070

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 1.2 (X32) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.191

1 .343** .447

** .494** .727

**

.057

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 1.3 (X33) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.165 .343**

1 .481** .360

** .695**

.100

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 1.4 (X34) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.089 .447** .481

**

1 .471** .773

**

.379

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 1.5 (X35) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.182 .494** .360

** .471**

1 .761**

.070

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P1 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.415** .727

** .695** .773

** .761**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori RELIABILITY / KEANDALAN valid.

Page 89: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

72

2. Responsiveness / Daya Tanggap

Correlations

PENTING 2.1

(X37)

PENTING 2.2

(X38)

PENTING 2.3

(X39)

PENTING 2.4

(X40)

PENTING 2.5

(X41)

TOTAL P2

PENTING 2.1 (X37) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1 .247*

.190 .390** .284

** .670**

.013

.058

.000

.004

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 2.2 (X38) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.247*

1

.167

.172

.160 .490**

.013

.096

.087

.111

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 2.3 (X39) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.190

.167

1 .463** .206

* .626**

.058

.096

.000

.040

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 2.4 (X40) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.390**

.172 .463**

1 .264** .711

**

.000

.087

.000

.008

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 2.5 (X41) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.284**

.160 .206* .264

**

1 .665**

.004

.111

.040

.008

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P2 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.670** .490

** .626** .711

** .665**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori RESPONSIVENESS / DAYA TANGGAP

valid.

Page 90: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

73

3. Assurance / Jaminan

Correlations

PENTING 3.1

(X43)

PENTING 3.2

(X44)

PENTING 3.3

(X45)

PENTING 3.4

(X46)

PENTING 3.5

(X47)

TOTAL P3

PENTING 3.1 (X43) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1 .258** .252

* .314** .367

** .620**

.009

.011

.001

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 3.2 (X44) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.258**

1 .272** .318

** .251* .634

**

.009

.006

.001

.012

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 3.3 (X45) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.252* .272

**

1 .471** .400

** .709**

.011

.006

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 3.4 (X46) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.314** .318

** .471**

1 .408** .728

**

.001

.001

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 3.5 (X47) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.367** .251

* .400** .408

**

1 .715**

.000

.012

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P3 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.620** .634

** .709** .728

** .715**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori ASSURANCE / JAMINAN valid.

Page 91: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

74

4. Emphaty / Empati

Correlations

PENTING 4.1

(X49)

PENTING 4.2

(X50)

PENTING 4.3

(X51)

PENTING 4.4

(X52)

PENTING 4.5

(X53)

TOTAL P4

PENTING 4.1 (X49) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1 .449** .365

** .371**

.076 .723**

.000

.000

.000

.452

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 4.2 (X50) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.449**

1 .341** .311

**

.041 .681**

.000

.001

.002

.687

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 4.3 (X51) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.365** .341

**

1 .318**

.049 .650**

.000

.001

.001

.628

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 4.4 (X52) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.371** .311

** .318**

1

.105 .694**

.000

.002

.001

.297

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 4.5 (X53) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.076

.041

.049

.105

1 .390**

.452

.687

.628

.297

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P4 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.723** .681

** .650** .694

** .390**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori EMPHATY / EMPATI valid.

Page 92: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

75

5. Tangible / Bukti Fisik

Correlations

PENTING 5.1

(X55)

PENTING 5.2

(X56)

PENTING 5.3

(X57)

PENTING 5.4

(X58)

PENTING 5.5

(X59)

TOTAL P5

PENTING 5.1 (X55) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1 .441** .425

** .270** .300

** .684**

.000

.000

.007

.002

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 5.2 (X56) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.441**

1 .480** .380

** .253* .710

**

.000

.000

.000

.011

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 5.3 (X57) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.425** .480

**

1 .422** .263

** .720**

.000

.000

.000

.008

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 5.4 (X58) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.270** .380

** .422**

1 .477** .740

**

.007

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

PENTING 5.5 (X59) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.300** .253

* .263** .477

**

1 .668**

.002

.011

.008

.000

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P5 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.684** .710

** .720** .740

** .668**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau

adanya korelasi antara setiap pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa

kategori TANGIBLE / BUKTI FISIK valid.

Page 93: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

76

LAMPIRAN 3 Uji validitas dan reliabilitas (KINERJA)

Reliability Case Processing Summary

N

%

Cases Valid

Excludeda

Total

100

100.0

0

.0

100

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Iems

.701

25

Untuk menguji Reliabilitias terhadap semua penyataan, maka kita hanya perlu melihat alpha dari Cronbach. Alpha yang didapatkan

diatas sebesar 0.701 > 0.7 (alpha standar), sehingga kesimpulan yang didapatkan bahwa semua pernyataan reliable.

Item Statistics

Mean

Std. Deviation

N

Kemudahan menjangkau lokasi stasiun

Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal KRL

Ketepatan jadwal perjalanan KRL

Kemampuan memberikan pelayanan terbaik pada konsumen

Kemudahan dalam memperoleh informasi yang jelas

Petugas pemeriksa tiket yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga mencerminkan terlalu berlebihan

Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen

Informasi kedatangan dan keberangkatan kereta dinilai masih kurang mengingat informasi diberikan secara manual

Kecepatan dalam merespon keluhan dan permasalahan konsumen

Petugas selalu menunjukkan rasa percaya diri dan sikap siap melayani / membantu konsumen

Keramahan dan kesopanan petugas dalam melayani konsumen

Kemampuan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya

Keamanandan kenyamanan pada saat berada di stasiun / di dalam kereta

Kenyamanan pada saat naik turun kereta

Ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan

Kemampuan petugas memberikan informasi kepada konsumen

Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani serta mengutamakan kebutuhan konsumen

Kejujuran dan kesabaran karyawan / petugas dalam memberikan pelayanan

Harga tiket yang ditawarkan terjangkau

Ketersediaan layanan pelanggan 24 jam

Kebersihan di stasiun

Kebersihan di dalam kereta

Kebersihan toilet di stasiun

Sirkulasi udara di dalam kereta

Ketersediaan alat untuk menginformasikan rute perjalanan

2.40

2.35

2.27

2.25

2.40

2.36

2.00

2.30

2.21

2.14

2.15

2.27

2.22

2.30

2.31

2.30

2.28

2.06

2.04

2.11

2.29

2.27

2.35

2.03

2.29

.586

.592

.601

.609

.651

.595

.492

.595

.498

.493

.520

.510

.504

.595

.506

.522

.451

.445

.470

.549

.537

.566

.626

.577

.574

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Scale Statistics

Mean

Variance

Std. Deviation

N of Items

55.95

23.058

4.802

25

Page 94: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

77

VALIDITAS

1. Reliability / Keandalan

Correlations

KINERJA 11

(X61)

KINERJA 12

(X62)

KINERJA 13

(X63)

KINERJA 14

(X64)

KINERJA 15

(X65)

TOTAL P1

KINERJA 11 (X61) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

.145

.063

.170

.106 .486**

.149

.533

.091

.295

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 12 (X62) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.145

1

.044 .315** .393

** .635**

.149

.664

.001

.000

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 13 (X63) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.063

.044

1 .228*

.108 .481**

.533

.664

.023

.283

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 14 (X64) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.170 .315** .228

*

1 .356** .697

**

.091

.001

.023

.000

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 15 (X65) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.106 .393**

.108 .356**

1 .677**

.295

.000

.283

.000

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P1 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.486** .635

** .481** .697

** .677**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori RELIABILITY / KEANDALAN valid.

Page 95: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

78

2. Responsiveness / Daya Tanggap

Correlations

KINERJA 21

(X67)

KINERJA 22

(X68)

KINERJA 23

(X69)

KINERJA 24

(X70)

KINERJA 25

(X71)

TOTAL P2

KINERJA 21 (X67) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1 .276** .206

*

.151 .240* .647

**

.005

.040

.133

.016

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 22 (X68) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.276**

1

.173

.165

.167 .571**

.005

.086

.102

.098

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 23 (X69) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.206*

.173

1 .365**

.097 .638**

.040

.086

.000

.339

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 24 (X70) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.151

.165 .365**

1 .208* .611

**

.133

.102

.000

.038

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 25 (X71) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.240*

.167

.097 .208*

1 .543**

.016

.098

.339

.038

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P2 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.647** .571

** .638** .611

** .543**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori RESPONSIVENESS / DAYA TANGGAP

valid.

Page 96: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

79

3. Assurance / Jaminan

Correlations

KINERJA 31

(X73)

KINERJA 32

(X74)

KINERJA 33

(X75)

KINERJA 34

(X76)

KINERJA 35

(X77)

TOTAL P3

KINERJA 31 (X73) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

-.040

-.127

.016 -.217* .260

**

.692

.207

.872

.030

.009

100

100

100

100

100

100

KINERJA 32 (X74) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-.040

1

.002

-.003

.103 .419**

.692

.981

.974

.308

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 33 (X75) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-.127

.002

1 .283** .245

* .567**

.207

.981

.004

.014

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 34 (X76) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.016

-.003 .283**

1

.191 .652**

.872

.974

.004

.057

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 35 (X77) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-.217*

.103 .245*

.191

1 .530**

.030

.308

.014

.057

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P3 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.260** .419

** .567** .652

** .530**

1

.009

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori ASSURANCE / JAMINAN valid.

Page 97: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

80

4. Emphaty / Empati

Correlations

KINERJA41

(X79)

KINERJA 42

(X80)

KINERJA 43

(X81)

KINERJA 44

(X82)

KINERJA 45

(X83)

TOTAL P4

KINERJA41 (X79) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

.111

.096

-.008

.130 .573**

.270

.344

.935

.196

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 42 (X80) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.111

1

.066

-.053

.119 .486**

.270

.512

.598

.238

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 43 (X81) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.096

.066

1

-.156

-.027 .367**

.344

.512

.120

.788

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 44 (X82) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-.008

-.053

-.156

1

.140 .376**

.935

.598

.120

.166

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 45 (X83) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.130

.119

-.027

.140

1 .607**

.196

.238

.788

.166

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P4 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.573** .486

** .367** .376

** .607**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori EMPHATY / EMPATI valid.

Page 98: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

81

5. Tangible / Bukti Fisik

Correlations

KINERJA 51

(X85)

KINERJA 52

(X86)

KINERJA 53

(X87)

KINERJA 54

(X88)

KINERJA 55

(X89)

TOTAL P5

KINERJA 51 (X85) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1 .305**

.086 .232*

.118 .562**

.002

.397

.020

.244

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 52 (X86) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.305**

1 .244*

.099

.130 .590**

.002

.014

.328

.198

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 53 (X87) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.086 .244*

1 .307**

.193 .639**

.397

.014

.002

.055

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 54 (X88) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.232*

.099 .307**

1 .218* .626

**

.020

.328

.002

.030

.000

100

100

100

100

100

100

KINERJA 55 (X89) Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.118

.130

.193 .218*

1 .557**

.244

.198

.055

.030

.000

100

100

100

100

100

100

TOTAL P5 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.562** .590

** .639** .626

** .557**

1

.000

.000

.000

.000

.000

100

100

100

100

100

100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dikarenakan semua p-value kurang dari alpha 10% (0.1), maka artinya ada hubungan secara linier atau adanya korelasi antara setiap

pernyataan dengan total dari setiap pernyataan. Hal ini menunjukkan bahwa kategori TANGIBLE / BUKTI FISIK valid.

Page 99: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

82

LAMPIRAN 4 (HASIL UJI CHI SQUARE)

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid

Missing

Total

N

Percent

N

Percent

N

Percent

JENIS KELAMIN (X3) * Kepuasan

UMUR (X4) * Kepuasan

PEKERJAAN (X5) * Kepuasan

PENDAPATAN (X6) * Kepuasan

PENDIDIKAN (X7) * Kepuasan

TUJUAN (X12) * Kepuasan

ALASAN KRL (X19) * Kepuasan

SEBELUM KRL GABUNG (X20) * Kepuasan

TRASPT LAIN BGR (X17) * Kepuasan

TRANST LAIN JKT (X18) * Kepuasan

FREKUENSI (X9) * Kepuasan

HARI PERGI (X14) * Kepuasan

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

.0%

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

100.0%

Page 100: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

83

JENIS KELAMIN (X3) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

JENIS KELAMIN (X3)

Pria Count

% within JENIS KELAMIN (X3)

0

56

7

63

.0%

88.9%

11.1%

100.0%

Wanita Count

% within JENIS KELAMIN (X3)

1

31

5

37

2.7%

83.8%

13.5%

100.0%

Total Count

% within JENIS KELAMIN (X3)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

1.885a

2.169

.002

100

2

2

1

.390

.338

.966

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .37.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Jenis Kelamin H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Jenis Kelamin Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .390. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Jenis Kelamin.

Page 101: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

84

UMUR (X4) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

UMUR (X4)

18-25 tahun Count

% within UMUR (X4)

0

30

5

35

.0%

85.7%

14.3%

100.0%

25-35 tahun Count

% within UMUR (X4)

1

17

1

19

5.3%

89.5%

5.3%

100.0%

35-45 tahun Count

% within UMUR (X4)

0

22

4

26

.0%

84.6%

15.4%

100.0%

45-55 tahun Count

% within UMUR (X4)

0

13

2

15

.0%

86.7%

13.3%

100.0%

lebih dari 55 tahun Count

% within UMUR (X4)

0

5

0

5

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Total Count

% within UMUR (X4)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

6.139a

5.956

.051

100

8

8

1

.632

.652

.822

a. 11 cells (73.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .05.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Umur H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Umur Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .632. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Umur.

Page 102: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

85

PEKERJAAN (X5) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan

Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

PEKERJAAN (X5)

Pelajar / Mahasiswa Count

% within PEKERJAAN (X5)

0

12

2

14

.0%

85.7%

14.3%

100.0%

PNS / BUMN Count

% within PEKERJAAN (X5)

1

21

0

22

4.5%

95.5%

.0%

100.0%

Wiraswasta Count

% within PEKERJAAN (X5)

0

25

2

27

.0%

92.6%

7.4%

100.0%

Pegawai Swasta Count

% within PEKERJAAN (X5)

0

27

6

33

.0%

81.8%

18.2%

100.0%

Ibu Rumah Tangga / Count

Lainnya % within PEKERJAAN (X5)

0

2

2

4

.0%

50.0%

50.0%

100.0%

Total Count

% within PEKERJAAN (X5)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

13.597a

13.612

4.248

100

8

8

1

.093

.092

.039

a. 11 cells (73.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .04.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pekerjaan H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pekerjaan Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .093. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H1; artinya ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pekerjaan.

Page 103: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

86

PENDAPATAN (X6) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

PENDAPATAN

(X6)

Kurang dari Count

Rp500.000,-/bln % within PENDAPATAN (X6)

0

5

1

6

.0%

83.3%

16.7%

100.0%

Rp500.001 - Count

Rp1.500.000/bln % within PENDAPATAN (X6)

0

17

3

20

.0%

85.0%

15.0%

100.0%

Rp1.500.001- Count

Rp2.500.000 /bln % within PENDAPATAN (X6)

0

22

3

25

.0%

88.0%

12.0%

100.0%

Rp2.500.001 - Count

Rp5.000.000 /bln % within PENDAPATAN (X6)

0

28

5

33

.0%

84.8%

15.2%

100.0%

Lebih dari Count

Rp5.000.000 /bln % within PENDAPATAN (X6)

1

15

0

16

6.3%

93.8%

.0%

100.0%

Total Count

% within PENDAPATAN (X6)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

7.825a

8.114

2.046

100

8

8

1

.451

.422

.153

a. 10 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .06.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pendapatan H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pendapatan Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .451. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pendapatan.

Page 104: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

87

PENDIDIKAN (X7) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

PENDIDIKAN (X7)

SD Count

% within PENDIDIKAN (X7)

0

8

3

11

.0%

72.7%

27.3%

100.0%

SMP Count

% within PENDIDIKAN (X7)

0

10

0

10

.0%

100.0%

.0%

100.0%

SMA Count

% within PENDIDIKAN (X7)

0

14

3

17

.0%

82.4%

17.6%

100.0%

S1 / Lainnya Count

% within PENDIDIKAN (X7)

1

35

6

42

2.4%

83.3%

14.3%

100.0%

Pasca Sarjana / S2 Count

S3 % within PENDIDIKAN (X7)

0

20

0

20

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Total Count

% within PENDIDIKAN (X7)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

8.701a

12.005

2.349

100

8

8

1

.368

.151

.125

a. 9 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .10.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pendidikan H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pendidikan Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .368. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Pendidikan.

Page 105: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

88

TUJUAN (X12) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

TUJUAN (X12)

tempat kerja Count

% within TUJUAN (X12)

1

38

7

46

2.2%

82.6%

15.2%

100.0%

berbelanja Count

% within TUJUAN (X12)

0

8

2

10

.0%

80.0%

20.0%

100.0%

rekreasi/jalan-jalan Count

% within TUJUAN (X12)

0

18

1

19

.0%

94.7%

5.3%

100.0%

mengunjungi keluarga Count

% within TUJUAN (X12)

0

12

1

13

.0%

92.3%

7.7%

100.0%

lainnya Count

% within TUJUAN (X12)

0

11

1

12

.0%

91.7%

8.3%

100.0%

Total Count

% within TUJUAN (X12)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

3.519a

4.014

.585

100

8

8

1

.898

.856

.444

a. 9 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .10.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Tujuan H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Tujuan Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .898. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Tujuan.

Page 106: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

89

ALASAN KRL (X19) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

ALASAN KRL

(X19)

Waktu tempuh lebih Count

cepat/tidak macet % within ALASAN KRL (X19)

1

46

5

52

1.9%

88.5%

9.6%

100.0%

Biaya lebih murah Count

% within ALASAN KRL (X19)

0

16

2

18

.0%

88.9%

11.1%

100.0%

Kenyamanan Count

% within ALASAN KRL (X19)

0

7

2

9

.0%

77.8%

22.2%

100.0%

Tujuan dekat dengan Count

Stasiun % within ALASAN KRL (X19)

0

16

3

19

.0%

84.2%

15.8%

100.0%

Lainnya Count

% within ALASAN KRL (X19)

0

2

0

2

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Total Count

% within ALASAN KRL (X19)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

2.596a

3.061

.820

100

8

8

1

.957

.930

.365

a. 10 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Alasan KRL H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Alasan KRL Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .957. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Alasan KRL.

Page 107: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

90

SEBELUM KRL GABUNG (X20) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

Ekspres Pakuan Count

% within SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

1

19

1

21

4.8%

90.5%

4.8%

100.0%

KRL Ekonomi AC Count

% within SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

0

19

2

21

.0%

90.5%

9.5%

100.0%

KRL Ekonomi Count

% within SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

0

31

3

34

.0%

91.2%

8.8%

100.0%

Ekspres Pakuan dan Count

Ekonomi AC % within SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

0

13

2

15

.0%

86.7%

13.3%

100.0%

KRL Ekonomi AC dan Count

KRL Ekonomi % within SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

0

5

4

9

.0%

55.6%

44.4%

100.0%

Total Count

% within SEBELUM KRL

GABUNG (X20)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

14.138a

10.699

7.294

100

8

8

1

.078

.219

.007

a. 10 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .09.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Sebelum KRL Gabung H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Sebelum KRL Gabung Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .078. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih kecil dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H1; artinya ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Sebelum KRL Gabung.

Page 108: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

91

TRASPORTASI LAIN BGR (X17) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan

Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

TRASPT LAIN BGR

(X17)

Mobil Pribadi Count

% within TRASPT LAIN BGR

(X17)

0

9

1

10

.0%

90.0%

10.0%

100.0%

Angkutan Umum Count

% within TRASPT LAIN BGR

(X17)

0

36

9

45

.0%

80.0%

20.0%

100.0%

Sepeda motor / ojek Count

% within TRASPT LAIN BGR

(X17)

1

27

1

29

3.4%

93.1%

3.4%

100.0%

Jalan kaki Count

% within TRASPT LAIN BGR

(X17)

0

8

1

9

.0%

88.9%

11.1%

100.0%

Taksi Count

% within TRASPT LAIN BGR

(X17)

0

7

0

7

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Total Count

% within TRASPT LAIN BGR

(X17)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

8.023a

9.183

2.329

100

8

8

1

.431

.327

.127

a. 10 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .07.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Transportasi Lain Bogor H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Transportasi Lain Bogor Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .431. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Transportasi Lain Bogor.

Page 109: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

92

TRANSPORTASI LAIN JKT (X18) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan

Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

TRANST LAIN

JKT (X18)

Mobil Pribadi Count

% within TRANST LAIN JKT (X18)

0

18

0

18

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Angkutan Umum Count

% within TRANST LAIN JKT (X18)

0

36

7

43

.0%

83.7%

16.3%

100.0%

Sepeda motor / ojek Count

% within TRANST LAIN JKT (X18)

1

10

4

15

6.7%

66.7%

26.7%

100.0%

Jalan kaki Count

% within TRANST LAIN JKT (X18)

0

16

0

16

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Taksi Count

% within TRANST LAIN JKT (X18)

0

7

1

8

.0%

87.5%

12.5%

100.0%

Total Count

% within TRANST LAIN JKT (X18)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

\

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

14.520a

15.993

.002

100

8

8

1

.069

.042

.967

a. 10 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08.

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Transportasi Lain Jakarta H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Transportasi Lain Jakarta Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .069. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih Kecil dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H1; artinya ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Transportasi Lain Jakarta.

Page 110: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

93

FREKUENSI (X9) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan

Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

FREKUENSI

(X9)

Tidak pasti/kurang dari Count

sekali % within FREKUENSI (X9)

0

20

2

22

.0%

90.9%

9.1%

100.0%

1-2 kali Count

% within FREKUENSI (X9)

0

26

3

29

.0%

89.7%

10.3%

100.0%

3-4 kali Count

% within FREKUENSI (X9)

0

17

3

20

.0%

85.0%

15.0%

100.0%

5-6 kali Count

% within FREKUENSI (X9)

1

17

3

21

4.8%

81.0%

14.3%

100.0%

setiap hari Count

% within FREKUENSI (X9)

0

7

1

8

.0%

87.5%

12.5%

100.0%

Total Count

% within FREKUENSI (X9)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

4.386a

3.748

.049

100

8

8

1

.821

.879

.824

a. 10 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .08

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Frekuensi H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Frekuensi Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .821. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Frekuensi.

Page 111: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP …repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/67009/1/h13asw.pdf · ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ... pada jurnal atau ... yang ditawarkan terjangkau

94

HARI PERGI (X14) * Kepuasan

Crosstab

Kepuasan Total

Tidak Puas

Kurang Puas

Cukup Puas

HARI PERGI (X14)

Hari kerja / Senin- Count

Jumat % within HARI PERGI (X14)

1

56

5

62

1.6%

90.3%

8.1%

100.0%

Hari Sabtu-Minggu Count

% within HARI PERGI (X14)

0

17

4

21

.0%

81.0%

19.0%

100.0%

Hari Libur/besar Count

% within HARI PERGI (X14)

0

5

0

5

.0%

100.0%

.0%

100.0%

Di luar hari kerja Count

% within HARI PERGI (X14)

0

8

2

10

.0%

80.0%

20.0%

100.0%

Setiap Hari Count

% within HARI PERGI (X14)

0

1

1

2

.0%

50.0%

50.0%

100.0%

Total Count

% within HARI PERGI (X14)

1

87

12

100

1.0%

87.0%

12.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

6.457a

6.266

2.990

100

8

8

1

.596

.617

.084

a. 11 cells (73,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .02

Hipotesis untuk uji Chi-Square: H0: tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Hari Pergi H1: ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Hari Pergi Hasil p-value yang diperoleh dari uji Chi-Square sebesar .596. Dikarenakan p-value yang diperoleh lebih besar dari alpha 10%, maka keputusan yang diambil adalah terima H0; artinya tidak ada hubungan antara variabel tingkat kepuasan konsumen dengan variabel Hari Pergi.