analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi …digilib.unila.ac.id/55315/3/3....
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITASINFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAIVARIABEL MODERASI
(Studi Empiris pada SKPD Kota Bandar Lampung)
Skripsi
Oleh
Sylvester Samosir
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITASINFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI VARIABELMODERASI DI SKPD KOTA BANDAR LAMPUNG
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) pengaruhkompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahdaerah, 2) pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporankeuangan pemerintah daerah, 3) Efektivitas sistem informasi akuntansi menjadivariabel pemoderasi memperkuat atau memperlemah bagi hubungan kompetensisumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah,4) Efektivitas sistem informasi akuntansi menjadi variabel pemoderasimemperkuat atau memperlemah bagi hubungan sistem pengendalian internaldengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Penelitian ini menggunakanmetode kuantitatif yang lokasi penelitiannya dilakukan pada Pemerintah KotaBandar Lampung untuk periode tahun 2016. Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan kuisioner yang disebarkan kepada 100 responden dibidangakuntansi/bagian keuangan yang berhubungan dengan sistem pelaporan daninformasi teknologi dari 4 SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten KotaBandar lampung melalui teknik purposive sampling.
Untuk analisis data dilakukan dengan uji kualiatas data, uji normalitas, ujiasumsi klasik serta analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS.Hasil dari penelitian ini adalah: 1) kompetensi sumber daya manusia berpengaruhpositif secara signifikan terhadap kualitas informasi laporan keungan pemerintahdaerah, 2) Sistem pengendalian internal berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah, 3) EfektivitasSIA mampu memperkuat hubungan kompetensi sumber daya manusia dengankualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah pada Pemerintah KotaBandar Lampung, 4) Efektivitas SIA mampu memperkuat hubungan sistempengendalian internal dengan kualitas informasi laporan keuangan pemerintahdaerah pada Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Kata Kunci: Kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalianinternal, efektivitas sistem informasi akuntansi, kualitasinformasi laporan keuangan pemerintah daerah
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING THE QUALITY OFINFORMATION ON REGIONAL GOVERNMENT FINANCIAL
STATEMENTS AND THE EFFECTIVENESS OF ACCOUNTINGINFORMATION SYSTEMS AS A MODERATION VARIABLE OF BANDAR
LAMPUNG REGIONAL APPARATUS AGENCIES
The purpose of this study was to analyze: 1) the influence of humanresource competencies on the quality of local government financial reports, 2) theeffect of internal control systems on the quality of local government financialreports, 3) Effectiveness of accounting information systems into moderatingvariables strengthens or weakens the relationship of competencies humanresources with the quality of local government financial reports,4) The effectiveness of accounting information systems into moderating variablesstrengthens or weakens the relationship of internal control systems to the qualityof local government financial reports. This study uses a quantitative methodwhose research location was conducted at the City Government of BandarLampung for the period of 2016. Data collection was conducted using aquestionnaire distributed to 100 respondents in the accounting / financial sectionrelated to the reporting and information technology systems of 4 regionalapparatus agencies within the district government Bandar Lampung city througha purposive sampling technique.
For data analysis performed by data quality test, normality test, classicassumption test and multiple linear regression analysis with the help of SPSSprogram. The results of this study are: 1) human resource competency has asignificant positive effect on the quality of information on local governmentfinancial statements, 2) The internal control system has a positive and significanteffect on the quality of local government financial statement information, 3) Theeffectiveness of AIS is able to strengthen competency relationships humanresources with the quality of information on local government financialstatements in Bandar Lampung City Government, 4) Effectiveness of AIS is ableto strengthen the relationship of the internal control system with the quality ofinformation on local government financial statements in the Bandar LampungCity Government.
Keywords: Competence of human resources, internal control systems,effectiveness of accounting information systems, quality of information on localgovernment financial statements
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITASINFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI VARIABELMODERASI (Studi Empiris pada SKPD Kota Bandar Lampung)
Oleh
SYLVESTER SAMOSIR
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 31 Desember
1992 dan merupakan anak ketiga dari pasangan Bapak D.Damosir
dan Ibu R.Gultom. Pada tahun 1999, penulis menyelesaikan
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di TK Sejahtera Way kandis. Pendidikan
Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh penulis pada tahun 2005 di SD Xaverius
Way Halim Permai. Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh oleh penulis di
SMP Xaverius Way Halim Permai dan berhasil diselesaikan di tahun 2008.
Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA
Fransiskus Bandar Lampung.
Selanjutnya, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) pada tahun 2012.
Kupersembahkan karya sederhana yang disertai denganperjuangan ini kepada:
Allah Yang Maha Besar dan Tuhan Yesus Kristus Pedoman penyelamat hidupku,
yang selalu ada untuk ku walau terkadang aku meninggalkan-Nya,
memaafkanku di saat hidupku dipenuhi dosa,mencerahkan hidupku disaat
aku hanyut di dalam gelapnya kehidupan.Dia selalu menopangku disaat
hidupku hancur dan DIA menyadarkan ku bahwa Hidup bukan untuk materi
semata tetapi meberikan kebahagiaan terhadap sesama, berguna untuk orang
lain, dan tentunya Kebaikan yang Ikhlas.
Bapak ku D. Samosir dan Almahrum Mamak ku Reti Gultom, Mereka merupakanSegalanya, Maaf masih menjadi beban dan belum membanggakan kalian.
Abangku Alfredo,Kakakku Noviana dan Adik-Adikku Tini dan
Rini yang selalu sabar saat saya menyusahkan mereka,selalu
memaafkan diriku walaupun banyak melakukan kesalahan yang
fatal.Ketahuilah saya sayang dengan kalian.
Serta almamaterku yang menjadi tempat untuk menimba ilmu.
MOTTO
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.(Matius 22:39)
Tidak Ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.(QS. Ar Rahman : 60)
Kita Bisa Karena Terbiasa.( Mamak ku alm. Reti Gultom )
Terkadang Allah menjauhakan dari apa yang kita kejar dengan segala danupaya. Tapi terkadang Allah member hal yang luar biasa yang tak pernah kitabayangkan sebelumnya untuk bisa mendapatkannya.
( Prof. Dr. Moh. Mahfud Md., S.H.
Lakukan lah hal kebaikan, jadilah sesuatu yang berguna untuk sekitarsehingga engkau akan dikenang karena kebaikan mu. Jangan pernahmendengarkan kata orang lain mereka hanya ingin menjatuhkanmu.Berbahagialah tersenyumlah karena hidup memang keras. Materi hanyaBonus di dalam kehidupan tapi Akhlak yang baik itu lah Tujuan sesungguhnyadalam kehidupan Jangan pernah melupakan Allah karena Dia tak pernahmeninggalkan mu sedetikpun.
( Sylvester Samosir)
SANWACANA
Salam sejahtera untuk kita semua,
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telahmelimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanSkripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KualitasInformasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Efektivitas SistemInformasi Akuntansi Sebagai Variabel Moderasi (Studi empiris pada SKPD KotaBandar Lampung) ”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagianpersyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi diFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupapengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak yang telah turutmembantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis inginmenyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas;
4. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D. , selaku Pembimbing Utama, ataskesediannya memberikan bimbingan dan masukan yang sangatmembangun dalam proses penyelesaian skripsi ini, untuk nasihat, sertawaktu yang telah Bapak berikan;
5. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., Akt., selaku PembimbingPendamping, atas bimbingannya yang telah diberikan selama ini dalamproses penulisan penelitian ini;
6. Ibu Ade Widiyanti, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing pendamping sayapertama , atas bimbingannya yang telah diberikan selama ini dalamproses penulisan penelitian ini;
7. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama yangtelah memberikan masukan dan saran yang membangun terhadap skripsiini, serta untuk nasihat yang telah Ibu berikan;
8. Bapak Doni Sagitarian Warganegara, S.E., M.B.A., selaku PembimbingAkademik, untuk nasihat dan bimbingannya selama proses perkuliahan ini;
9. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah memberikanilmu-ilmunya selama proses perkuliahan berlangsung;
10.Mas Noveriandi, untuk kesabarannya dalam membantu mengurus skripsidan proses birokrasinya;
11.Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Lampung, yang telah membantu baik selamaproses perkuliahan maupun penyusunan skripsi;
12.Kedua orang tuaku, Bapakku dan Mamakku (alm). Terimakasih atas bimbingandan kepercayaan yang telah diberikan kepadaku, doa-doa yang telahdipanjatkan selama ini, kesabaran dan kasih saying yang tulus kalian berikan.
Terus doakan saya semoga sukses dan membanggakan di kemudian hari.
13.Abangku,Kakakku dan Adik-adikku.Terima Kasih atas segalakepercayaan dan kasih sayang yang tulus, semoga saya tidak menjadibeban kalian lagi tetapi menjadi kebanggan buat kalian.
14.Ibuku Yuli dan Adikku Christian, Terima Kasih atas kesabarannya ,semoga kebaikan kalian di balasoleh Tuhan Yang Maha Esa.
15. Sahabat-sahabatku dan orang tua nya, Thio,rendo,gery,riyadhi, YangTerhormat bapak Bujang Rahman Wakil RektorUnila,fazrin,raha,bapaknya raha,fauzan,argi,ibunya argi,abel,bapak ibuabel,tante tio,mufthi,acong,abe,nci,abang nci,susi,melati konicantika,jupe,galuh,dan diki Terima Kasih banyak telah memberikankesenangan dan kebahagiaan, Semoga kita sukses bersama dan sehatselalu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam prosespenyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menerima semua saran dankritik yang membangun. Akhir kata Penulis mengucapkan “Terima Kasih”
Allah Memberkati.
Bandar Lampung, 10 Desember 2018
Penulis,
Sylvester Samosir
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
ABSTRAK………………………………………………………………………..ii
ABSTRACT ……………………………………………………………………..iii
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..v
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….vii
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………viii
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………..ix
PERSEMBAHAN………………………………………………………………..x
MOTTO…………………………………………………………………………xi
SANWACANA…………………………………………………………………xii
DAFTAR ISI......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..xvi
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 51.3 Tujuan dan Manfaat penelitian......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Landasan Teori............................................................................................... 8
2.1.1 Teori Kegunaan Informasi .................................................................... 82.1.2 Teori New Public Management ............................................................ 102.1.3 Teori Keagenan (Agency Teory) ........................................................... 132.1.4 Laporan Keuangan ................................................................................ 14
2.1.5 Dimensi Kualitas Informasi .................................................................. 172.1.6 Sumber Daya Manusia .......................................................................... 202.1.7 Sistem Pengendalian internal ................................................................ 212.1.8 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi ............................................... 21
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 232.3 Kerangka Pemikiran....................................................................................... 282.4 Hipotesis......................................................................................................... 28
2.4.1 Hubungan Kompetensi SDM dan Kualitas informasi lap. Keuangan .. 282.4.2 Hubungan SPI dan Kualitas Informasi Lap Keuangan ......................... 292.4.3 Pengaruh efektivitas SIA dalam hubungan kompetensi SDM dankualitas informasi laporan keuangan.............................................................. 312.4.4 Pengaruh efektivitas SIA dalam hubungan SIA dan kualitas informasilaporan keuangan ........................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Variabel Penelitian ......................................................................................... 33
3.1.1 Variabel terikat .................................................................................... 333.1.2 Variabel Bebas ...................................................................................... 343.1.3 Variabel Moderasi................................................................................. 36
3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan sampel..................................................... 383.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 393.4 Metode Pengumpulan data............................................................................. 393.5 Definisi Operasi Variabel............................................................................... 393.6 Metode Analisis ............................................................................................. 44
3.6.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 453.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas................................................................ 453.6.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 463.6.4 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 49
BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN4.1 Sejarah pemerintah Kota Bandar Lampung ................................................... 524.2 Karakteristik Responden ................................................................................ 53
4.2.1 Karakteristik Data ................................................................................. 534.2.2 Jenis Kelamin........................................................................................ 534.2.3 Umur ..................................................................................................... 544.2.4 Pendidikan............................................................................................. 554.2.5 Lama Bekerja ........................................................................................ 55
4.3 Analisis Deskriptif ......................................................................................... 564.3.1 Variabel SDM ....................................................................................... 564.3.2 Variabel Sistem Pengendalian Internal ................................................. 594.3.3 Variabel Efektivitas SIA ....................................................................... 634.3.4 Variabel Kualitas Informasi Laporan keuangan ................................... 67
4.4 Analisis Data ................................................................................................... 724.4.1 Uji Kualitas Data................................................................................... 724.4.2 Uji Normalitas....................................................................................... 764.4.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................. 78
4.4.4 Uji Hipotesis ......................................................................................... 804.4.5 Pembahasan........................................................................................... 84
4.4.5.1 Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas informasi........ 844.4.5.2 Pengaruh SPI terhadap Kualitas informasi............................... 854.4.5.3 Efektivitas SIA memoderasi SDM terhadap kualitas informasilaporan keuangan.................................................................................. 864.4.5.4 Efektivitas SIA memoderasi SPI terhadap kualitas informasilaporan keuangan.................................................................................. 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan ........................................................................................................ 895.2 Keterbatasan Penelitian.................................................................................. 905.3 Saran............................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ………………………………………………………25
3.1 Definisi Operasional Variabel …………………………………………….42
4.1 Karakteristik Data …………………………………………………………53
4.2 Frekuensi Jenis Kelamin …………………………………………………..53
4.3 Frekuensi Umur …………………………………………………………...54
4.4 Frekuensi Pendidikan ……………………………………………………..55
4.5 Frekuensi Lama Berkerja …………………………………………………55
4.6 Frekuensi Jawaban Variabel SDM ……………………………………….56
4.7 Frekuensi Jawaban Variabel SPI …………………………………………60
4.8 Frekuensi Jawaban Variabel Efektivitas SIA …………………………….63
4.9 Frekuensi Jawaban Variabel Kualitas Informasi laporan keuangan …….68
4.10 Validitas variabel Sumber Daya Manusia ……………………………….73
4.11 Validitas variabel Pengendalian Internal ………………………………...73
4.12 Validitas variabel Efektivitas SIA ……………………………………….74
4.13 Validitas Variabel Kualitas Informasi Laporan keuangan ………………74
4.14 Hasil Uji Reliabilitas …………………………………………………….76
4.15 One sample Kolmogrov-Smirnov ……………………………………….78
4.16 Coeficients ………………………………………………………………79
4.17 Uji Determinasi …………………………………………………………81
4.18 Uji F …………………………………………………………………….82
4.19 Uji T …………………………………………………………………….83
4.20 Hasil Penelitian …………………………………………………………84
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………………28
4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot ……………………………………………….77
4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot …………………………………80
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Kuesioner
Lampiran 2 : Laporan Hasil Data Tabulasi
Lampiran 3 : Hasil Data Deskriptif
Lampiran 4 : Tabel Hasil Perhitungan SPSS
Lampiran 5 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 7 : Hasil Uji Hipotesis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan peraturan pelaksanaan
dari Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003,Undang Undang nomor 1 Tahun
2004 dan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 mewajibkan pemerintah
daerah, untuk menyusun kebijakan akuntansi (Pasal 97 : Kepala daerah
berdasarkan standar akuntansi pemerintahan menetapkan peraturan kepala daerah
tentang kebijakan akuntansi). Kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 239 ayat (1) menyatakan : Kepala daerah menetapkan
peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah
dengan berpedoman pada standar akuntansi pemerintahan.
Halim (2013) Keuangan daerah merupakan sumber daya yang dominan dalam
menopang kemampuan otonomi daerah. Hampir tidak ada satupun kegiatan
pemerintah di daerah yang tidak memerlukan biaya. Pengertian ini tidak berbeda
jauh dengan pengertian sebagaimana dijelaskan dalam Ketentuan Umum
2
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
di mana dalam peraturan tersebut dijelaskan pengertian Keuangan daerah sebagai
semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan daerah tersebut.
Definisi kualitas Mulyana (2010) adalah : “Kualitas diartikan sebagai kesessuaian
dengan standar,diiukur berbasis kadar ketidaksesuaian serta dicapai melalui
pemeriksaan”. Menurut Tata (2012) mendefinisikan bahwa : “Informasi adalah
data yang telah diklaifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan
dalam proses pengambil keputusan”.Menurut Masmudi (2003) definisi laporan
keuangan adalah “Laporan keuangan sektor publik pada hakekatnya merupakan
suatu bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan
dana publik baik dari pajak,retribusi atau transaksi lainnya”.
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No.1 menjelaskan definisi
laporan keuangan sebagai laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Laporan
keuangan menjadi alat yang digunakan untuk menunjukan capaian kinerja dan
pelaksanaan fungsi pertanggungjawaban dalam suatu entitas (Choiriyah, 2010).
Kompetensi menurut Palan (2007) adalah sebagai karakteristik dasar yang
dimiliki oleh seseorang individu yang berhubugan secara kausal dalam memenuhi
kriteria yang diperlukan dalm menduduki suatu jabatan. Kompetensi terdiri dari 5
tipe karakteristik,yaitu motif,faktor bawaan,konsep diri dan pengetahuan.
Menurut Mullins (2005) sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi
3
perancangan,pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk
kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk
mendukung strategi. Menurut Romney dan Steinbart (2009) : “Pengendalian
Internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan
kebijakan yang telah ditetapkan”.
Sumaryadi (2005) berpendapat dalam bukunya “Efektivitas Implementasi
Kebijakan Otonomi Daerah” bahwa : organisasi dapat dikatakan efektif bila
organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian pada dasarnya efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau
sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan. Efektivitas adalah seberapa baik
pekerjaan yang dilakukan,sejauh mana seseorang menghasilkan keluaran sesuai
dengan yang diharapkan. Ini dapat diartikan,apabila sesuatu pekerjaan dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan,dapat dikatakan efektif
tanpa memperhatikan waktu,tenaga dan yang lain.
Menurut Susanto (2008) adalah sebagai berikut : “Sistem Informasi Akuntansi
dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik
fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain
secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah
keuangan menjadi informasi keuangan”. Dari hasil pemeriksaan BPK diketahui
ternyata banyak penyelenggara pemerintah daerah yang pertanggungjawaban
laporan keuangannya belum memperoleh hasil yang maksimal.Apabila tidak
4
sesuai dengan perundang-undangan,maka akan mengakibatkan kerugian daerah.
Pemerintah daerah sebagai salah satu organisasi sektor publik membutuhkan
sistem informasi untuk melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan
keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan,penatausahaan,pelaporan,pertanggungjawaban dan pengawasan
keuangan daerah. SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran/barang (Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah).
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah masih belum memenuhi
kriteria nilai informasi yang disyaratkan. Mengingat bahwa karakterisktik
kualitatif merupakan unsur penting dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
sebagai dasar pengambilan keputusan, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi keandalan dan ketepatan waktu pelaporan
keuangan pemerintah daerah.
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kualitas
informasi laporan keuangan, yaitu: Xu,dkk (2003); Choirunisah (2008);
Indriasari dan Nahartyo (2008); Nugraha dan susanti (2010); Winidyaningrum
dan Rahmawati (2010); Lilis Setyowati dan Wikan Ishtika (2014). Mengacu pada
penelitian terdahulu, bahwa terdapat tingkat signifikansi yang berbeda dari
masing-masing variabel atribut kualitas laporan keuangan dan masih terbatasnya
jumlah penelitian yang dilakukan di Indonesia terkait dengan kualitas laporan
keuangan pemerintah. Penelitian ini menarik untuk meneliti kembali faktor-faktor
5
penentu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kota Bandar lampung.
Oleh karena itu berdasarkan pemaparan diatas penelitian ini diberi judul
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN
EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI
VARIABEL MODERASI”
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas,maka dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah sumber daya manusia (SDM) mempengaruhi kualitas
informasi laporan keuangan pemerintah daerah?
2. Apakah sistem pengendalian internal mempengaruhi kualitas informasi
laporan keuangan pemerintah daerah?
3. Apakah efektivitas sistem informasi akuntansi memoderasi pengaruh
kompetensi sumber daya manusia (SDM) terhadap kualitas informasi
laporan keuangan pemerintah daerah?
4. Apakah efektivitas sistem informasi akuntansi memoderasi pengaruh
sistem pengendalian internal terhadap kualitas informasi laporan
keuangan pemerintah daerah?
6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh sumber daya
manusia (SDM) terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah
daerah.
2. Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh sistem
pengendalian internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan
pemerintah daerah.
3. Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh efektivitas
sistem informasi akuntansi dalam hubungan antara kompetensi sumber daya
manusia terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.
4. Untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh efektivitas
sistem informasi akuntansi dalam hubungan antara sistem pengendalian
internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah
Manfaat penelitian yang diharapkan dengan dilaksanakannya penelitian ini antara
lain:
1. Hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan literatur-literatur
akuntansi yang sudah ada,dan memperkuat penelitian sebelumnya yaitu
berkaitan dengan analisis faktor yang mempengaruhi kualitas informasi
laporan keuangan pemerintah daerah.
7
2. Hasil penelitian untuk menambah wawasan mengenai kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah dilihat dari pengaruh faktor kualitatif.
3. Bagi pemerintah daerah dan pemerintah daerah lainnya, sebagai wawasan
tentang pengaruh SDM, Sistem Pengendalian Internal dan efektivitas sistem
informasi akuntansi terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah
daerah.
4. Bagi para akademisi, penelitian ini memberikan kontribusi untuk penelitian-
penelitan selanjutnya dan penelitian analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kulaitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori kegunaan Informasi (Decision-Usefulness Theory)
Penelitian ini menggunakan teori kegunaan informasi (decision-usefulness
theory). Orang pertama yang menggunakan paradigma kegunaan keputusan
(decision usefulness) adalah Chambers. Ia mengatakan sebagai berikut: Oleh
karenanya, akibat yang wajar dari asumsi manajemen rasional adalah bahwa
seharusnya ada sistem yang menyajikan suatu informasi; seperti sistem yang
diperlukan baik untuk dasar pembuatan keputusan atau dasar untuk memperoleh
kembali konsekuensi keputusan sistem yang menyajikan informasi secara formal
akan menyesuaikan dengan dua dalil umum.
Kiswara (2011) menyatakan teori kegunaan keputusan (decision-usefulness
theory) informasi akuntansi menjadi referensi dari penyusunan kerangka
konseptual Financial Accounting Standard Boards (FASB),yaitu Statement of
Financial Accounting Concept (SFAC) yang berlaku di Amerika Serikat. Teori ini
dikenal dengan nama lain yaitu a theory of accounting to investors.
Kegunaan-keputusan informasi akuntansi mengandung komponen-komponen
9
yang perlu dipertimbangkan oleh para penyaji informasi akuntansi agar cakupan
yang ada dapat memenuhi kebutuhan para pengambil keputusan yang akan
menggunakannya. SFAC No. 2 tentang Qualitative Characteristics of Accounting
Information menggambarkan hirarki dari kualitas informasi akuntansi dalam
bentuk kualitas primer, kandungannya dan kualitas sekunder. Kualitas primer dari
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi adalah nilai
relevan (relevance) dan reliabilitas (reliability).
FASB menyatakan bahwa nilai relevan dan reliabilitas adalah dua kualitas utama
yang membuat informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan. Nilai
relevan diklasifikasikan sebagai kapasitas informasi untuk membuat suatu
perbedaan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai. Reliabilitas didefinisikan
sebagai kualitas pemberian jaminan bahwa informasi itu secara rasional bebas dari
kesalahan dan bias, dan mewakili apa yang akan digambarkan. Agar relevan,
informasi harus bersifat logis jika dihubungkan dengan suatu keputusan. FASB
menyatakan bahwa agar menjadi relevan bagi investor, kreditur, dan yang lain
dalam rangka investasi, kredit dan keputusan sejenis maka informasi akuntansi
harus memiliki kapabilitas untuk membuat suatu perbedaan pada suatu keputusan.
Hal tersebut ditempuh dengan cara membantu pemakai dalam membentuk
prediksi tentang hasil dari kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang atau
untuk mengkonfirmasi atau membenarkan harapannya.
Kandungan kualitas primer kegunaan-keputusan informasi akuntansi meliputi
komponen-komponen kandungan dari nilai relevan, yaitu ketepatwaktuan
(timeliness),nilai umpan balik (feed-back value),nilai prediktif (predictive-value)
10
dan komponen-komponen kandungan reliabilitas. Komponen-komponen
kandungan realibilitas adalah penggambaran yang senyatanya (representational
faithfullness),netralitas (neutrality) dan dapat diperiksa (verifiability). Selain itu
juga terdapat kualitas sekunder, sebagai penghubung antara kualitas primer, yaitu
komparabilitas (comparability) dan taat asas (consistency).
Di Indonesia ada komite yang bekerja menyusun standar akuntansi pemerintahan
di Indonesia yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan nomor
308/KMK/2002 yaitu Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), akan
tetapi yang menetapkan Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pemerintah
dengan Peraturan Pemerintah. Berbeda dengan GASB yang memiliki otoritas
tertinggi, pemerintah Indonesia mengenal hirarki PABU dan SAK sebagai acuan
utama yang memiliki otoritas.
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang terkandung dalam Undang-
Undang No. 24 tahun 2005 mengadopsi karakteristik kualitatif primer
sebagaimana tercantum dalam SFAC No. 2. Hanya saja SAP menekankan pada
empat prasyarat normatif yakni: relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat
dipahami. Untuk karakteristik konsistensi, menjadi bagian dari prinsip akuntansi
dan pelaporan keuangan.
2.1.2. Teori New Public Management (NPM)
Hood (1995) mengenalkan paradigma baru dari ilmu administrasi publik yang
sering disebut New Public Management (NPM) disebut NPM karena berangkat
dari gagasan awal mula paradigma alternatif. Paradigma alternatif ini menekankan
11
pada perubahan perilaku pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien.
NPM berakar dari teori manajemen yang beranggapan bahwa praktik bisnis
komersial dan manajemen sektor swasta adalah lebih baik dibandingkan dengan
praktik dan manajemen pada sektor publik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
kinerja sektor publik, perlu diadopsi beberapa praktik dan teknik manajemen
yang diterapkan di sektor swasta ke dalam sektor publik, seperti pengadopsian
mekanisme pasar,kompetisi tender dan privatisasi perusahaan perusahaan publik
(Mardiasmo, 2009).
Cohen,dkk (2007) mengatakan dengan adanya perubahan pada sektor publik
tersebut, terjadi pula perubahan pada akuntansi sektor publik, yaitu perubahan
sistem akuntansi dari akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual.
Perubahan tersebut diperlukan karena sistem akuntansi berbasis kas dianggap saat
ini tidak lagi memuaskan, terutama karena kekurangannya dalam menyajikan
gambaran keuangan yang akurat dan dalam memberikan informasi manajemen
yang berguna dan memadai untuk memfasilitasi perencanaan dan proses kinerja.
Menurut Christiaens (2001), reformasi akuntansi pemerintahan sering menjadi
langkah pertama reformasi pemerintah dan itulah sebabnya dapat dianggap
sebagai kondisi yang penting dan prasyarat bagi keberhasilan reformasi
pemerintah lainnya di bawah gelombang transformasi NPM, seperti reformasi
organisasi dan manajerial. Oleh karena itu, penerapan yang efektif dan berkualitas
dari reformasi akuntansi berperan penting dan dominan dalam penerapan dan
keberhasilan praktik dan teknik NPM lain dalam organisasi publik yang
berkualitas. Tanpa penerapan yang memadai semua keuntungan, tujuan dan
12
harapan reformasi akan hilang karena fakta bahwa sistem akuntansi yang baru
tidak akan dapat memberikan kualitas informasi manajerial dan keuangan yang
relevan dan akurat untuk mendukungnya (Christiaens dan Peteghem, 2003).
Secara khusus, dalam literatur akuntansi sektor publik internasional, inisiatif
akuntansi akrual diperkirakan memiliki sejumlah manfaat yang dapat
dikelompokkan dan diringkas sebagai berikut: (i) memberikan gambaran yang
jelas dari total biaya pemerintah, program kegiatan dan layanan yang diberikan;
pengukuran yang lebih baik untuk biaya dan pendapatan; peningkatan proses
kontrol dan transparansi, (ii) fokus lebih besar pada output; fokus pada dampak
jangka panjang dari keputusan, (iii) penggunaan yang lebih efisien dan efektif dan
manajemen sumber daya dan akuntabilitas yang lebih besar, (iv) pengurangan dan
pengukuran yang lebih baik dari pengeluaran public.
Pelaporan (v) lebih baik dari posisi keuangan organisasi sektor publik, (vi)
manajemen keuangan yang lebih baik; peningkatan pengukuran kinerja dan
perbandingan yang lebih baik dari kinerja manajerial antar periode dan organisasi
dengan menghitung indikator berdasarkan data keuangan dan operasional yang
komprehensif dan konsisten; (vii) perhatian lebih besar untuk aset dan informasi
lebih lengkap mengenai kewajiban organisasi publik melalui aset yang lebih baik
dan manajemen hutang; (viii) perencanaan yang lebih baik untuk kebutuhan dana
masa depan (ix) membantu dengan keputusan membuat/membeli atau
menyewa/membeli; (x) keputusan lebih baik tentang kelayakan penyediaan
layanan (Mellett, 2002; Cohen dkk, 2007; International Federation of
Accountant-Public Sector Committe, 2000 dan 2002, pp 71-10).
13
Menurut Pollitt (2002), adopsi inovasi NPM dapat dikategorikan pada empat
tahap yang berbeda: (1) pengungkapan, (2) keputusan, (3) praktik, dan (4) dampak
dari perubahan. Penelitian ini berfokus pada tahap praktik di mana inovasi NPM
secara teknis digunakan oleh organisasi sektor publik, termasuk faktor-faktor
kontekstual dan organisasi yang dapat mempengaruhi penggunaan teknik-teknik
baru dalam praktik. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
dan membandingkan secara obyektif adopsi dan penerapan aktual dari sistem
akuntansi akrual pada pemerintah Indonesia dengan mengukur sejauh mana
kualitas dari penerapan akuntansi akrual dan menguji dampak dari berbagai faktor
yang berpotensi berpengaruh pada kualitas pelaporan keuangan.
2.1.3. Teori Keagenan (Agency Theory)
Pada dasarnya organisasi sektor publik dibangun atas dasar agency theory. Diakui
atau tidak pada pemerintahan terdapat hubungan dan masalah keagenan (Halim
dkk, 2006). Sementara itu, menurut Lane (2003) teori keagenan dapat diterapkan
dalam organisasi publik, ia menyatakan bahwa negara demokrasi modern
didasarkan pada serangkaian hubungan prinsipal dan agen.
Dalam konteks organisasi sektor publik, Mardiasmo (2009) menjelaskan bahwa
pengertian akuntabilitas sebagai kewajiban pemegang amanah (pemerintah)
untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan
mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
kepada pihak pemberi amanah (masyarakat) yang memiliki hak untuk meminta
pertanggungjawaban tersebut. Pendapat Mardiasmo tentang akuntabilitas dalam
konteks sektor publik mengandung arti bahwa dalam pengelolaan pemerintah
14
daerah terdapat hubungan keagenan (teori keagenan) antara masyarakat sebagai
principal dan pemerintah sebagai agen.
Permasalahan yang berkaitan dengan kualitas laporan keuangan sering disebabkan
oleh adanya benturan kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder,
namun seringkali manajemen bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan
mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memandang bahaya yang
ditimbulkan terhadap stakeholder baik para pengguna maupun pemeriksa laporan
keuangan. Penggunaan standar akuntansi pemerintahan diharapkan dapat
meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari agen kepada prinsipal. Dan dalam penelitian ini, satuan
kerja merupakan agen yang mendapat mandat untuk menyampaikan laporan
keuangan. Oleh karena itu kualitas pelaporan keuangan pada satuan kerja dapat
menjadi salah satu tolok ukur dari pertanggungjawaban satuan kerja sebagai agen
kepada masyarakat sebagai prinsipal.
2.1.4. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas tersebut.
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan
dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Laporan
keuangan dapat dikatakan sebagai data juga dapat dikatakan sebagai informasi.
Data dapat berubah menjadi informasi kalau diubah kealam konteks yang
memberikan makna (Lillrank, 2003).
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
15
keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan
keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
a) menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan ekuitas dana pemerintah.
b) menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah.
c) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber
daya ekonomi.
d) menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.
e) menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai
aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.
f) menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
g) menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan
prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya
sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumberdaya
yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian
16
yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna
mengenai:
a) indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan
anggaran.
b) indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan
ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai entitas pelaporan dalam hal:
a. aset.
b. kewajiban.
c. ekuitas dana.
d. pendapatan.
e. belanja.
f. transfer.
g. pembiayaan.
h. arus kas.
Informasi dalam laporan keuangan tersebut relevan untuk memenuhi tujuan
laporan keuangan pemerintah, namun tidak dapat sepenuhnya memenuhi tujuan
tersebut. Informasi tambahan, termasuk laporan nonkeuangan, dapat dilaporkan
bersama-sama dengan laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih
komprehensif mengenai aktivitas suatu entitas pelaporan selama satu periode.
17
2.1.5. Dimensi Kualitas Informasi
Lillrank (2003) mendefinisikan 15 dimensi kualitas informasi yang
dikelompokkan menjadi empat kelas:
1). kualitas intrinsik: akurasi, obyektivitas, believability dan reputasi.
2). kualitas aksesibilitas: akses dan keamanan.
3). kualitas kontekstual: relevansi, nilai tambah, ketepatan waktu, kelengkapan
dan jumlah data.
4). kualitas representasi: interpretasi, kemudahan pemahaman, representasi
ringkas dan perwakilan konsisten.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 menjelaskan karakteristik kualitatif
laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam
informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik
berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
1. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan
maksud penggunaannya. Informasi yang relevan :
a). Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
18
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi
ekspektasi mereka di masa lalu.
b). Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan
datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
c). Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna
dalam pengambilan keputusan.
d). Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin yaitu
mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan. Informasi yang melatar belakangi setiap butir
informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan
jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
2. Andal
Informasi Dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat
menyesatkan.Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
a). Penyajian jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
19
disajikan.
b). Dapat Diverifikasi (verifiability)
Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c). Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan
pihak tertentu.
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode Sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan
menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi
yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode
terjadinya perubahan.
4. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan Dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
20
pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.
2.1.6. Sumber Daya Manusia
Kharis (2010) menjelaskan kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan
sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang
cukup memadai. Azhar (2007) mendefinisikan “Sumber daya manusia merupakan
pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha
mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut”. Sumber daya
manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting, oleh karena
itu harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber daya manusia dilakukan sebaik
mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sumber
daya manusia yang kompeten, yang didukung dengan latar belakang pendidikan
akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai
pengalaman di bidang keuangan. Hal tersebut diperlukan untuk menerapkan
sistem akuntansi yang ada. Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten tersebut
akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya
manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi
akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan
21
ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah
(Warisno,2008).
2.1.7. Sistem Pengendalian Internal
Xu, dkk. (2003) menjelaskan bahwa interaksi antara orang dan sistem serta
implementasi sistem merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas dari
sebuah informasi. Keandalan sistem harus juga didukung oleh keandalan sumber
daya manusia. Namun sistem yang sudah berjalan harus dikontrol agar tetap dapat
berjalan baik. Pengendalian intern yang didefinisikan oleh COSO (1992) adalah:
“Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors,
management and other personel, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives in the following categories:
1. Effectiveness and efficiency of operations
2. Reliability of financial reporting
3. Compliance with applicable laws and regulations.”
Tujuan yang pertama adalah menekankan pada tujuan dasar dalam setiap
organisasi, mencakup kinerja, profitabilitas dan pengamanan sumber daya. Kedua
adalah menyangkut kehandalan laporan organisasi. Terakhir adalah berkaitan
dengan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi dimana organisasi
itu berada.
2.1.8. Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah merupakan aplikasi yang
mempunyai peran sangat penting dalam hal pengelolaan keuangan daerah,
22
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara mewajibkan pemerintah daerah dan Satuan Kerja
Perangkat Daerah selaku pengguna anggaran untuk menyusun laporan keuangan
sebagai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan. Laporan keuangan berupa
neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan harus disajikan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sumaryadi (2005) berpendapat bahwa organisasi dapat dikatakan efektif bila
organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian pada dasarnya efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau
sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan. Efektivitas adalah seberapa baik
pekerjaan yang dilakukan,sejauh mana seseorang menghasilkan keluaran sesuai
dengan yang diharapkan. Ini dapat diartikan,apabila sesuatu pekerjaan dapat
dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan,dapat dikatakan efektif
tanpa memperhatikan waktu,tenaga dan yang lain.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) menyebutkan bahwa Sistem Informasi
Keuangan Daerah adalah sustu sistem yang mendokumentasikan,
mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan data
terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan pertanggungjawaban pemerintah daerah. Sedangkan Informasi
Keuangan Daerah adalah segala informasi yang berkaitan dengan keuangan
23
daerah yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan Sistem Informasi
Keuangan Daerah.
Menurut Romney dan Steinbart (2014:10) mengatakan bahwa pengertian sistem
informasi akuntansi adalah Suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil
keputusan. Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah adalah
penerapan sistem informasi akuntansi tesebut oleh masing-masing Organisasi
Perangkat Daerah dalam proses penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan sektor publik masih relatif sedikit,
karena bidang pemerintahan masih terbilang baru dalam dunia akuntansi
Indonesia, berbeda dengan pada sektor swasta. Pada sektor swasta, kualitas
laporan keuangan dapat dilihat hanya dari laporan keuangan yang bersifat
kuantitatif yang biasanya tercermin dalam laba atau earnings, sedangkan pada
sektor publik, penilaian atas kualitas laporan keuangan tidak dapat dinilai hanya
dari laporan keuangan yang dihasilkan saja atau dari faktor yang bersifat
kuantitatif. Dilihat dari komponen laporan keuangan antara sektor swasta dan
sektor publik, komponen dalam laporan keuangan sektor publik memang lebih
rumit dan kompleks, hal ini mengakibatkan perbedaan persepsi atas kualitas
laporan keuangan.
24
Dalam perkembangannya telah dilakukan beberapa penelitian terkait dengan
kualitas informasi laporan keuangan sektor publik baik di dalam maupun diluar
negeri. Mengingat regulasi pemerintahan di Indonesia berbeda dengan negara lain,
dan standar yang menjadi acuannya pun berbeda, memungkinkan didapat
perbedaan hasil analisis yang cukup signifikan
Xu,dkk (2003) meneliti faktor kunci dari kualitas informasi akuntansi studi kasus
di Australia. Hasil penelitiannya menyatakan Sumber daya manusia, sistem,
organisasi, dan sistem informasi akuntansi merupakan faktor kritis menentukan
kualitas informasi akuntansi.
Choirunisah (2008) meneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi
laporan keuangan. Hasil penelitiannya sumber daya manusia dan organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi keuangan satuan kerja.
Indrianasari dan Nahartyo (2008) meneliti pengaruh kapasitas sumber daya
manusia,pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi
terhadap nilai informasi laporan keuangan daerah. Hasil penelitiannya adalah
Kapasitas sumber daya manusia tidak mempengaruhi keandalan pelaporan
keuangan pemerintah daerah tetapi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu. Sedangkan pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern
akuntansi mempengaruhi hasil nilai pelaporan keuangan pemerintah daerah secara
signifikan.
Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) meneliti pengaruh sumber daya manusia
dan informasi teknologi pemanfaatan kehandalan dan ketepatan waktu pelaporan
keuangan pemerintah daerah dengan variabel intervening pengendalian internal
25
akuntansi. Hasil penelitiannya menyatakan Sumber daya manusia berpengaruh
positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah,
tetapi tidak signifikan terhadap ketepatwaktuan. Pemanfaatan TI berpengaruh
positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan dan ketepatwaktuan.
Setyowati dan Ishtika (2014) meneliti dampak peranan teknologi sistem informasi
keuangan daerah, pemahaman akuntansi dan kompetensi sumber daya manusia
serta peran internal audit terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada
pemerintah kota semarang. varibel pemanfaatan sistem informasi akuntansi
keuangan daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas
laporan keuangan Kota Semarang. Hasil penelitian variabel pemahaman akuntansi
tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan
Kota Semarang.variabel kompetensi sumber daya manusia tidak berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan Kota Semarang.
variabel peran internal audit berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas
laporan keuangan Kota Semarang.
Penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah diringkas dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti (Tahun) Judul Variabel Hasil PenelitianHongjiang Xu,Jeretta H.N., GDaryl NordBinshan Lin(2003)
Key Issues ofaccountinginformation qualitymanagementAustralian CaseStudy
Kualitas informasiakuntansi, sumberdaya manusia,organisasi, sisteminformasiakuntansi
Sumber daya manusia,sistem, organisasi, SIAmerupakan faktor kritisyang menentukankualitas informasiakuntansi
26
Peneliti (Tahun) Judul Variabel Hasil PenelitianFariziahChoirunisah(2008)
Faktor-faktor yangmempengaruhikualitas informasilaporan keuangan
Kualitas informasilaporan keuangan,SIA, SDM,dukunganpimpinan dan alatfasilitas,organisasi, sistempengendalian
SDM dan organisasitim berpengaruhsignifikan terhadapkualitas informasikeuangan satuan kerja
Desi Indriasaridan ErtambangNahartyo (2008)
Pengaruh kapasitassumber dayamanusia,pemanfaatanteknolgi informasidan pengendalianintern akuntansiterhadap nilaiinformasi laporankeuangan daerah(Studi pada SKPDPalembang danOgan ilir)
Nilai informasipelaporankeuangan pemdasumber dayamanusia,pemanfaatanteknologiinformasi,pengendalianintern akuntansi
Kapasitas sumber dayamanusia tidakmempengaruhikeandalan pelaporankeuangan pemerintahdaerah tetapiberpengaruh signifikanterhadap ketepatanwaktu. Sedangkanpemanfaatan teknologiinformasi danpengendalian internakuntansimempengaruhi hasilnilai pelaporankeuangan pemerintahdaerah secarasignifikan
Darya setyaNugraha danApriyanti susanti(2010)
The Influence ofInternal ControlSistem to TheReliability of LocalGovernmentFinancial Statement(Studi kasus diPemerintah ProvinsiJawa Barat)
Keandalan laporankeuangan, sistemPengendalianInternal
Sistem pengendalianinternal berpengaruhpositif terhadapkeandalan laporanKeuangan
Winidyaningrumdan Rahmawati(2010)
Pengaruh sumberdaya manusiadan pemanfaatanteknologi informasiTerhadapketerandalan danketepatwaktuanpelaporan keuanganpemerintah daerahdengan variabelinterveningpengendalian intern
Keandalan danketepatwaktuanpelaporan keuanganpemda, sumberdayamanusia,pemanfaatanteknologiinformasi,pengendalian internakuntansi
Sumber Daya Manusiaberpengaruh positifsignifikan terhadapKeterandalanpelaporan keuanganpemerintah daerah,tetapi tidaksignifikan terhadapketepatwaktuan.Pemanfaatan TIberpengaruh positifsignifikan terhadap
27
Peneliti (Tahun) Judul Variabel Hasil PenelitianAkuntansi keterandalan
pelaporan danketepatwaktuan
Lilis Setyowatidan WikanIshtika (2014)
Dampak perananteknologi sisteminformasi keuangandaerah, pemahamanakuntansi dankompetensi sumberdaya manusia sertaperan internal auditterhadap kualitaslaporan keuangandaerah padapemerintah kotasemarang. varibelpemanfaatan sisteminformasi akuntansikeuangan daerahtidak berpengaruhsignifikan terhadappeningkatankualitas laporankeuangan KotaSemarang
Sistem informasiakuntansiPemahamanakuntansiKompetensi SDMPeran InternalAudit
Sistem informasiakuntansi tidakberpengaruh signifikanterhadap kualitaslaporan keuanganPemahaman akuntansiKompetensi SDM tidakberpengaruh signifikanterhadap kualitaslaporan keuanganKompetensi SDM tidakberpengaruh signifikanterhadap kualitaslaporan keuanganPeran Internal Audittidak berpengaruhsignifikan terhadapkualitas laporankeuangan
Sumber: Data diolah
28
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian, kajian pustaka dan tinjauan penelitian-penelitian terdahulu,
maka dapat dirumuskan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
H3 H4H1
H2
2.4. Hipotesis
2.4.1.Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan kualitas infomasi
laporan keuangan.
Indriasari (2008) membuktikan dalam penelitian bahwa kapasitas sumberdaya
berpengaruh terhadap keterpautan dan keterandalan informasi laporan keuangan
pemerintah daerah di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Hilir provinsi
EfektivitasSistem InformasiAkuntansi(X3)
Kualitas informasilaporan keuangan(Y)
Relevan Andal
Dapatdibandingkan
Dapat dipahami
Sumber dayamanusia (X1)
Sistem PengendalianIntern(X2)
29
Sumatera Selatan. Bukti penelitian ini didukung oleh hasil penelitian
Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) yang menyatakan bahwa kapasitas
sumber daya manusia berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan
pemerintah daerah, namun penelitian ini tidak berhasil membuktikan pengaruh
kapaistas sumberdaya manusia terhadap ketepatwaktuan penyampaian informasi
dalam laporan keuangan.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali
hubungan antara kemampuan atau kapabilitas sumber daya manusia dengan
kualitas informasi laporan keuangan.
H1: Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan.
2.4.2.Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan kualitas infomasi laporan
keuangan.
Pengendalian intern merupakan bagian dari manajemen resiko yang harus
dilaksanakan oleh setiap lembaga atau organisasi untuk mencapai tujuan lembaga
atau organisasi. Penerapan pengendalian intern yang memadai akan memberikan
keyakinan yang memadai atas kualitas atau keandalan laporan keuangan, serta
akan meningkatkan kepercayaan stakeholders.
Sistem pengendalin intern meliputi berbagai alat manajemen yang bertujuan untuk
mencapai berbagai tujuan yang luas. Tujuan tersebut yaitu menjamin kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan, menjamin keandalan laporan keuangan dan data
keuangan, memfasilitasi efisiensi dan efektivitas operasi-operasi pemerintah .
30
Dengan demikian, pengendalian intern merupakan fondasi good governance dan
garis pertama pertahanan dalam melawan ketidakabsahan data dan informasi
dalam penyusunan LKPD.
Masih ditemukannya penyimpangan dan kebocoran di dalam laporan keuangan
oleh BPK, menunjukkan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah belum
memenuhi karakteristik/nilai informasi yang disyaratkan. Hasil audit yang
dilakukan oleh BPK, BPK memberikan opini “tidak wajar dan/atau disclaimer”
diantaranya disebabkan oleh kelemahan sistem pengendalian intern yang dimiliki
oleh pemerintah daerah terkait. (Badan Pemeriksa Keuangan, 2011).
Indriasari (2008) dan Winidyaningrum, dkk. (2010) membuktikan secara empiris
bahwa pengendalian internal akuntansi pemerintah daerah berpengaruh terhadap
nilai laporan keuangan pemerintah daerah yang dinyatakan dengan
ketepatwaktuan dan keterandalan. Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Nugraha dan Susanti (2010). Nugraha dan Susanti (2010)
menyatakan sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap keandalan
laporan keuangan. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk
menguji kembali hubungan antara sistem pengendalian intern dengan kualitas
informasi laporan keuangan.
H2: Sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan.
31
2.4.3 Pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi sebagai variabel
moderating dalam hubungan antara kompetensi sumber daya manusia
dan kualitas informasi laporan keuangan
Dunia diluar organisasi, seperti perkembangan IT dan web, serta regulasi
mempunyai dampak yang signifikan pada operasi, efektivitas sistem informasi
akuntansi dan kualitas informasi laporan keuangan. Orang-orang dalam organisasi
harus waspada terhadap isu-isu global dan mengembangkan sebuah pemahaman
serta dampaknya pada organisasi, atau dalam kata lain, perubahan yang berasal
dari luar organisasi harus diakomodasi dengan baik oleh sumber daya manusia
yang ada dalam organisasi.
Xu ,dkk (2003) membuktikan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan faktor
kritis atas eksternal yang mempengaruhi kualitas informasi akuntansi.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan
antara kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas informasi laporan
keuangan dengan efektivitas sitem informasi akuntansi sebagai pemoderasi.
H3: Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi memoderasi pengaruh kompetensi
sumber daya manusia terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
2.4.4 Pengaruh efektivitas sistem informasi akuntansi sebagai variabel
moderating dalam hubungan antara sistem pengendalian intern dan
kualitas informasi laporan keuangan
Dunia diluar organisasi, seperti perkembangan IT dan web, serta regulasi,
mempunyai dampak yang signifikan pada operasi, efektivitas sistem informasi
32
akuntansi dan kualitas informasi. Dinamika perubahan yang terjadi harus tetap
dikontrol agar tidak mengakibatkan sebuah kerugian atau potensi kerugian daerah
dan negara dengan sisitem pengendalian internal yang baik. Berdasarkan uraian
diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hubungan antara sistem
pengendalian intern dengan kualitas informasi laporan keuangan dengan faktor
efektivitas sistem informasi akuntansi sebagai pemoderasi.
H4: efektivitas sistem informasi akuntansi memoderasi pengaruh sistem
pengendalian intern terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah secara khusus pada Kota Bandar
Lampung. Faktor-faktor yang diteliti adalah kompetensi sumber daya manusia,
sistem pengendalian intern dan efektivitas sistem informasi akuntansi.
3.1.1 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.
Pada penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah Kualitas Informasi
laporan Keuangan. Xu,dkk (2003) mendefinisikan kualitas informasi adalah
sesuai untuk dengan kebutuhan pengguna informasi. Standar Akuntansi
Pemerintahan menyebutkan karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah
adalah memenuhi prasyarat normatif agar dapat mencapai tujuannya yakni
relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.
Kualitas informasi laporan keuangan daerah diukur dengan delapan indikator,
yaitu:
34
1. manfaat dari laporan keuangan yang dihasilkan,
2. ketepatan pelaporan laporan keuangan
3. kelengkapan informasi yang disajikan
4. Penyajian secara jujur
5. Isi laporan keuangan dapat diverifikasi
6. Keakuratan informasi yang disajikan
7. Isi laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya
8. kejelasan penyajian informasi dalam laporan keuangan, dengan
menggunakan skala likert satu sampai lima.
Nilai tersebut dimulai dari (1) ”Sangat Tidak Setuju” hingga (5) ”Sangat Setuju”
untuk skenarionya dan jika responden menjawab (5) ”Sangat Setuju” dari masing-
masing variabel dan indikator, maka cenderung bahwa kualitas laporan keuangan
tinggi. Kriteria tersebut mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Indriasari
dan Nahartyo (2008).
3.1.2 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif
atau negatif (Sekaran, 2003). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas
adalah kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern, dan sistem
informasi akuntansi.
1. Kompetensi Sumber daya Manusia (SDM)
Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan potensi yang terkandung
dalam diri manusia untuk mewujudkan peranannya sebagai manusia yang adaptif
35
dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi
yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam
tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Kompetensi menurut Guy et al. (2002)
adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
Xu,dkk (2003) mengatakan bahwa interaksi antara komptensi sumber daya
manusia dan sistem adalah isu penting dalam implementasi sitem yang akan
mempengaruhi kualitas informasi akuntansi. Variabel kompetensi sumber daya
manusia diukur dengan instrumen yang dibuat oleh Xu,dkk (2003). Terdapat
empat indikator, yaitu:
1. Pemahaman terhadap peraturan dan standar,
2. Interaksi dengan sistem
3. Kontrol terhadap SDM
4. Pendidikan dan training, dengan menggunakan skala likert satu sampai
lima.
Nilai tersebut dimulai dari (1) ”Sangat Tidak Setuju” hingga (5) ”Sangat Setuju”
untuk skenarionya dan jika responden menjawab (5) ”Sangat Setuju”, maka
cenderung bahwa kualitas laporan keuangan tinggi. Kriteria tersebut mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh Indriasari dan Nahartyo (2008).
2. Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh
sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk
membantu organisasi mencapai suatu tujuan tertentu. Pengendalian intern
36
merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber
daya suatu organisasi, serta berperan penting dalam pencegahan dan pendeteksian
penggelapan atau fraud (Afriyanti, 2011)
Variabel sistem pengendalian intern ini dapat diukur dengan instrumen yang
dibuat oleh Xu,dkk (2003) dan dikembangkan oleh Choirunisah (2008). Terdapat
tujuh indikator, yaitu:
1. Integritas data,
2. Ketepatan input dan posting data,
3. Prosedur otorisasi dokumen transaksi
4. Tersimpannya dokumen sumber data,
5. Pembagian tanggungjawab
6. Penentuan kebijakan dan standar akuntansi,
7. Implementasi kebijakan dan standar dengan menggunakan skala likert satu
sampai lima.
Nilai tersebut dimulai dari (1) Sangat Tidak Setuju” hingga (5) ”Sangat Setuju”
untuk skenarionya dan jika responden menjawab (5) ”Sangat Setuju”, maka
cenderung bahwa kualitas laporan keuangan tinggi. Kriteria tersebut mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh Indriasari dan Nahartyo (2008).
3.1.3 Variabel Moderasi
Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah efektivitas sistem informasi
akuntansi. Variabel efektivitas sistem informasi akuntansi ini dapat diukur dengan
instrumen yang dibuat oleh Setyowati dan Ishtika (2014).
37
Menurut Bodnar (2000) menjabarkan beberapa indikator efektivitas sistem
informasi berbasis teknologi sebagai berikut:
1. keamanan data
2. waktu berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan informasi dalam
permintaan pemakaian sistem.
3. ketelitian berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran
informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis
kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. variasi laporan atau output berhubungan dengan kelengkapan isi
informasi. Dalam hal ini tidak hanya mengenai volumenya, tetapi juga
mengenai informasinya. Tingkat kemampuan sistem informasi berbasis
teknologi untuk membuat suatu laporan dengan pengembangan dan
perhitungan sesuai dengan kebutuhan yang berguna bagi pengguna
informasi.
5. Relevansi menunjukkan manfaat yang dihasilkan dari produk atau
keluaran informasi, baik dalam analis data, pelayanan, maupun penyajian
data, dengan menggunakan skala likert satu sampai lima.
Nilai tersebut dimulai dari (1) ”Sangat Tidak Setuju” hingga (5) ”Sangat Setuju”
untuk skenarionya dan jika responden menjawab (5) ”Sangat Setuju”, maka
cenderung efektivitas sistem informasi akuntansi memperkuat hubungan antara
variabel bebas terhadap kualitas laporan keuangan.
38
3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) di wilayah kerja daerah kota Bandar Lampung. Pemilihan objek
penelitian ini dengan pertimbangan bahwa kota Bandar Lampung merupakan
ibukota Provinsi Lampung dan merupakan kota yang telah memperoleh opini
laporan keuangan yaitu wajar tanpa pengecualian (WTP) selama 3 tahun berturut-
turut. Teknik penarikan sampel yang di gunakan adalah purposive sampling.
Dengan kriteria pengambilan sampel sebagai berikut:
1. Instansi yang sudah menerapkan SAP yang baru yakni akrual basis.
2. Pegawai yang berhubungan dengan pelaporan keuangan yaitu di bagian
Sekretariat, Bidang Anggaran, Bidang Perbendaharaan, dan Bidang
Akuntansi Pelaporan.
Pemilihan bagian tersebut karena bagian tersebut yang bertanggung jawab dan
yang mengerti akan pengelolaan laporan keuangan di dalam organisasi mereka,
sehingga jawaban kuesioner dapat diandalkan.
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan persyaratan yang ditentukan oleh
Hair,dkk (1998). Hair,dkk (1998) menyatakan bahwa jumlah sampel yang diambil
minimal 4 kali dari jumlah parameter yang dipergunakan dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan 20 parameter yang berupa item-item pertanyaan
dalam kuesioner, sehingga jumlah sampel minimal yang diambil adalah sebesar
20*4 = 80. Untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang tidak kembali atau
39
kuesioner yang tidak lengkap maka disebar kuesioner sebanyak 100. Kuesioner
sebanyak 100 ini didistribusikan secara merata.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Data ini diperoleh dari survey responden berupa kuisioner
(Indriantoro, 2013).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yakni dengan melakukan Survey
Lapangan. Survey ini dilakukan secara lebih mendalam dengan cara mengamati
secara langsung pada objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam metode survey dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan
tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden
dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Teknik ini
memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab
pertanyaan (Indriantoro, 2013).
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel menjelaskan variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian dan pengukurannya. Penelitian ini terdiri dari satu variabel
dependen dan empat variabel independen, dan dijelaskan sebagai berikut:
40
1. Variabel Independen: Kompetensi Sumber daya manusia (X1)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk mewujudkan peranannya sebagai manusia yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan. Kompetensi menurut Winidyaningrum (2010)
adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
Variabel ini diukur menggunakan instrument kuesioner dengan likert scale 1
sampai 5, dimana responden diminta menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya
dari setiap pertanyaan yang diajukan.
2. Variabel Independen: Sistem pengendalian internal (X2)
Xu,dkk (2003) menjelaskan bahwa interaksi antara orang dan sistem serta
implementasi sistem merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas dari
sebuah informasi. Keandalan sistem harus juga didukung oleh keandalan sumber
daya manusia. Namun sistem yang sudah berjalan harus dikontrol agar tetap dapat
berjalan baik. Variabel ini diukur menggunakan instrument kuesioner dengan
likert scale 1 sampai 5, dimana responden diminta untuk menyatakan setuju atau
ketidaksetujuannya dari setiap pertanyaan yang diajukan sesuai dengan kondisi
yang sesungguhnya.
3. Variabel Moderasi: Efektivitas sistem informasi akuntansi(X3)
Meilani dan Wasman (2014) Dengan adanya fasilitas jaringan sistem informasi
akuntansi yang dirancang khusus untuk proses penyusunan laporan keuangan
mulai dari pencatatan jurnal, buku besar sampai kepada laporan keuangan semua
41
telah tersistem dengan menggunakan komputerisasi akan mengurangi tingkat
kesalahan dalam perhitungan dan menghemat waktu dalam proses
penyusunannya.Widyaningsih (2011) bahwa tujuan umum pengembangan
efektivitas sistem informasi akuntansi diantaranya adalah untuk menyediakan
informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru dan untuk memperbaiki informasi
yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan
penyajian, maupun struktur informasinya. Variabel ini diukur menggunakan
instrument kuesioner dengan skala likert 1 sampai 5, dimana responden diminta
pendapatnya dari setiap pertanyaan yang diajukan mulai dari sangat tidak setuju
sampai sangat setuju.
4. Variabel Dependen : Kualitas informasi laporan keuangan (Y)
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 menjelaskan karakteristik kualitatif
kualitas informasi lamporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Keempat karakteristik kualitatif tersebut adalah relevan, andal, dapat
diperbandingkan, dan dapat dipahami. Variabel ini diukur dengan menggunakan
likert scale 1 sampai 5, dimana respoden diminta pendapatnya dari setiap
pertanyaan mulai dari tidak setuju sampai sangat setuju.
Untuk lebih jelasnya definisi operasional variabel, dimensi serta penyebaran
indikator dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:
42
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Item CodeKomptensiSumber DayaManusia (X1)
Xu, et al.(2003)
Sumber dayamanusia (SDM)yang kompetentersebut akanmampu memahamilogika akuntansidengan baik.Kegagalan sumberdaya manusiaPemerintah Daerahdalam memahamidan menerapkanlogika akuntansiakan berdampakpada kekeliruanlaporan keuanganyang dibuat danketidaksesuaianlaporan denganstandar yangditetapkanpemerintah(Warisno, 2008).
1. Pemahamanterhadapperaturan danstandar
2. Interaksidengansistem
3. KontrolterhadapSDM
4. Pendidikandan training
1. Pengalamandibidangakuntansi
Pemahaman dalampengelolaankeuangandaerah,peraturan danstandar
1. Kemampuandibidangakuntansi
2. Kemampuansistem yangsesuai sebagaipengelolakeuangan
1. Tugas daripekerjaan
2. Pedomanpekerjaan
3. Peran dan fungsidari pekerjaan
1. Pendidikan dantraining dalampengelolaankeuangan
1
2
3
4
5
6
7
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
SistemPengendalianInternal (X2)
Xu, et al.(2003)
Pengendalian interndidefinisikansebagai suatu prosesyang dipengaruhioleh sumber dayamanusia dan sistemteknologi informasiyang dirancanguntuk membantuorganisasi mencapaisuatu tujuantertentu.Pengendalian internmerupakan suatucara untuk
1. Integritas Data
2. Ketepatan inputdata
3. Prosedurotorisasidokumentransaksi
4. Tersimpannya
1. Jaminankonsistensi data
1. Kesamaan hasildata dengan datayang sebenarnya
1. Prosedurotorisasi
1. Pengawasan
1
2
3
4
PI1
PI2
PI3
PI4
43
mengarahkan,mengawasi, danmengukur sumberdaya suatuorganisasi, sertaberperan pentingdalam pencegahandan pendeteksianpenggelapan ataufraud (Afriyanti,2011)
dokumensumber data
5. PembagianTanggungJawab
6. Penentuankebijakanstandarakuntansi
7. Impementasikebijakan
dalam mencegahbencana
1. Tanggung JawabPengelolakeuangan daerah
1. Kebijakanstandar akuntansiuntukpengelolaankeuangan daerah
1. Evaluasipengelolakeuangan daerah
5
6
7
PI5
PI6
PI7
EfektivitasSistemInformasiAkuntansi (X3)
Lilis Styowatidan WikanIsthika (2014)
Pengembanganefektivitas sistemakuntansidiantaranya adalahuntuk menyediakaninformasi bagipengelolaankegiatan usaha barudan untukmemperbaikiinformasi yangdihasilkan olehsistem yang sudahada, baik mengenaimutu, ketepatanpenyajian, maupunstrukturinformasinya.Widyaningsih(2011).
1. Keamanan data
2. Efesiensi
3. Ketelitian
4. Variasi laporan
5. Relevansi
1. Pencegahanfaktor eksternaldan internal
1. Kecepatanpemakaiansistem
2. Ketepatanpermintaaninformasi
1. Kesalahanpencatatan
2. Kesalahanperhitungan
1. Kelengkapaninformasi
2. Tingkatkemampuansistem informasiberbasisteknologi
1. Manfaat keluaraninformasi
1
2
3
4
5
6
7
8
IA1
IA2
IA3
IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
Kualitasinformasilaporankeuangan (Y)
Sukmaningrum(2013)
Pelaporan keuanganadalah catataninformasi tambahanatas laporankeuangan dari suatuentitas pada suatuperiode akuntansiyang dapatdigunakan untuk
1. Relevan
2. Andal
1. Preditive value
2. Lengkap
3. Tepat waktu
1. Penyajian secarajujur
1
2
3
4
K1
K2
K3
K4
44
3.6 Metode Analisis
Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang
diwujudkan dengn kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena jenis data yang
digunakan adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatif silakukan dengan cara
menggambarkankinerja entitastersebut. Laporankeuangan merupakanlaporan yangterstruktur mengenaiposisi keuangan dantransaksi-transaksiyang dilakukan olehsuatu entitaspelaporan. Pelaporankeuangan dapatdikatakan sebagaidata juga dapatdikatakan sebagaiinformasi. Datadapat berubahmenjadi informasikalau diubah kealamkonteks yangmemberikan makna(Lillrank, 2003) yangmemilikikarakteristik:Relevan (feedbackvalue, predictivevalue, Lengkap, danTepat waktu), Andal(penyajian secarajujur, dapatdiverivikasi, dannetral), dapatdipahami, dan dapatdibandingkan
3. DapatDibandingkan
4. DapatDipahami
2. Bebas dari salahsaji material
3. Netral
4. Dapatdiverifikasi
1. Dapatdibandingkandengan laporankeuangan periodesebelumnya
1. Dapat dipahamioleh penggunalaporan keuangan
5
6
7
8
9
K5
K6
K7
K8
K9
45
mengkuantitatifkan data-data penelitian ke dalam bentuk angka-angka dengan
menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).
Metode analisis yang digunakan adalah linear regression. Ghozali (2006)
menjelaskan linear regression adalah regresi yang digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan berbagai
uji statistik sebagai berikut:
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statisitk deskriptif digunakan untuk memberi gambaran dan deskripsi mengenai
variabel-variabel dalam penelitian. Alat yang digunakan untuk menggambarkan
dan mendeskripsikan adalah rata-rata, median, maksimum, minimum, dan standar
deviasi.
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid, maka
perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas.
3.6.2.1 Uji Validitas
Kesahihan (validity) suatu alat ukut adalah kemampuan alat ukur itu untuk
mengukur apa yang sebenarnya harus diukur atau dengan perkataan lain alat ukur
dapat mengukur indikator-indikator suatu obyek pengukuran. Kesahihan itu perlu
sebab pemrosesan data yang tidak sahih atau bias akan menghasilkan kesimpulan
yang tidak benar.
46
Untuk melihat apakah instrument tersebut valid, maka dilakukan uji validitas
dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan
terhadap total skor. Bila korelasi antara masing-masing butir terhadap total skor
tersebut signifikan maka data tersebut dinyatakan valid.
3.6.2.2 Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Azwar
(1997) reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan
dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda apabila dilakukan kembali
kepada subyek yang sama. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara one shot. Pengukuran variabel tersebut dilakukan sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi
antar jawaban pertanyaan. Ghozali (2006) mengatakan pada umumnya suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa
lebih besar dari 0,60.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini tidak
terdapat multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan
memiliki distribusi normal. Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas, maka asumsi klasik telah terpenuhi.
47
3.6.3.1 Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi secara normal. Uji t dan f
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Salah satu cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik. Analisi grafik dapat dilakukan dengan: (a) melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal, dan (b) normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal,
dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya.
Cara lain adalah dengan uji statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar
pengambilan keputusan dari one-sample Kolmogorov-Smirnov adalah:
1. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di atas tingkat signifikansi 0,05
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi
asumsi normalitas.
2. Jika hasil one-sample Kolmogorov-Smirnov di bawah tingkat signifikansi
0,05 tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut
tidak memenuhi asumsi normalitas.
48
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen
sama dengan nol. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas
pad asuatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor).
- Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut
- Jika tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan multikolinearitas
pada penelitian tersebut.
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk
mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada/tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatter Plot dengan ketentuan:
- Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas.
49
- Jika tidak ada pola yang kelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.4 Analisis Regresi Linear Berganda
3.6.4.1 Model Regresi
Model Regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah MRA
(Moderated Regression Analysis). MRA merupakan aplikasi khusus regresi
berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai
berikut:
Y = α + b1X + b2 X2 + b3 X1*X3 + b4 X2*X3 + e
Dimana:
Y = Kualitas informasi laporan keuangan
α = Konstanta
b = Koefisien
X1 = Kompetensi Sumber daya manusia
X2 = Sistem Pengendalian Internal
X3 = Efektivitas Sistem informasi akuntansi
e = Error
3.6.4.2 Koefisien determinasi
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model menerangkan variasi variabel dependen. Range nilainya antar 0-1, apabila
50
nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen besar.
3.6.4.3 Uji signifikansi simultan (uji statistik f)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable
independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan untuk
menguji kompetensi sumber daya manusia (SDM), sistem pengendalian intern
(SPI) secara bersama-sama terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) sebesar 5
persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan
pada nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05,
maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel independen, dan sebaliknya.
3.6.4.4 Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pada
penelitian ini digunakan untuk menguji kompetensi sumber daya manusia (SDM),
sistem pengendalian intern (SPI) secara partial terhadap kualitas informasi laporan
keuangan.
51
Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) sebesar 5
persen atau 0.05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan didasarkan
pada nilai probabilitas signifikansi Jika nilai probabilitas signifikansi < α, maka
hipotesis diterima, begitu pula sebaliknya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel kompetensi sumber daya manusia, berpengaruh signifikan
(secara statistika) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah
pada Kabupaten kota Bandar lampung.
2. Variabel Sistem Pengendalian Internal, berpengaruh signifikan (secara
statistika) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada
Kabupaten kota Bandar lampung.
3. Variabel Efektivitas SIA signifikan dalam memoderasi hubungan antara
kompetensi sumber daya manusia, terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah Kota Bandar Lampung.
4. Variabel Efektivitas SIA signifikan dalam memoderasi hubungan antara
kompetensi sumber , terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah Kota Bandar Lampung.
90
5.2. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yang
meliputi:
1. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti sebagai obyek penelitian
hanya pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja pada beberapa SKPD di
Pemerintahan Kabupaten Kota Bandar lampung, sehingga hasil yang
diperoleh kurang dapat mewakili pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja
pada seleruh SKPD di lingkungan Pemerintahan Daerah lainnya. Peneliti
membatasi daerah pengambilan sampel karena adanya keterbatasan waktu
dan tenaga.
2. Sampel yang diambil oleh peneliti adalah organisasi sektor publik,
sehingga kesimpulan penelitian ini belum tentu sama jika penelitian
dilakukan pada organisasi di sektor lainnya.
3. Pengukuran seluruh variabel penelitian ini berdasarkan kepada persepsi
responden, sehingga dapat menimbulkan masalah apabila persepsi
responden tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
91
5.3. Saran
1. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa adanya Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah begitu pula dengan variabel
moderasinya. Untuk itu disarankan khususnya kepada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kota Bandar lampung untuk
meningkatkan lagi kompetensi sumber daya manusia dan sistem
pengendalian internalnya. Sumber daya manusia yang berkualitas dan
sistem pengendalian internal yang baik sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas secara fakta di lapangan
terhadap Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan RI.
2. Pada penelitian berikutnya sebaiknya menambahkan variabel bebas lainnya
seperti, standar akuntansi pemerintahan, transparansi, dan variabel lainnya
yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Juga dapat
memasukkan variabel pemoderasi lainnya seperti, faktor eksternal,
pengawasan keuangan, dan variabel lainnya. Selain itu, pengumpulan data
pada penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya terbatas pada
penyebaran kuesioner saja, tetapi dapat pula dilakukan melalui wawancara.
3. Pada penelitian berikutnya juga sebaiknya menambahkan indikator lani
efektivitas SIA dari sumber yang terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. William S. Hoopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi,Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan R. M Tambunan, Edisi keenam,Buku satu,Salemba empat.Jakarta.
Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Jakarta, Erlangga.
Bergman, Michael and Jan-Erik Lane. 1990. Public policy in a principal-agentframework. Journal of Theoretical Politics Vol 2, No 3, pp 339-352.
Christiaens, J., 2001, ‘Converging New Public Management Reforms andDiverging Accounting Practices in Flemish Local Governments’,Financial Accountability &Management, Vol 17, No 2, pp. 153-70.
_________and E. de Wielemaker, 2003, ‘Financial Accounting Reform inFlemish Universities: An Empirical Study of the Implementation’,Financial Accountability & Management, Vol 19, No 2, pp. 185-204.
_________ and Vanpeteghem, V., 2003, ‘Governmental Accounting Reform: Evolutionof the Implementation in Flemish Municipalities’, Financial Accountability& Management, Vol 23, No 4, pp. 375-399.
Cohen, S., Kaimenaki E. and Zorgios, Y., 2007, ‘Assessing IT as a Key Success Factorfor Accrual Accounting Implementation in Greek Municipalities’,Financial Accountability and Management, Vol 23, No 1, pp. 91-111.
Choirunisah,Fariziah. 2008.Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasilaporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi. TesisUGM,Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Halim, Abdul & Abdullah, Syukri . 2006. Hubungan dan Masalah Keagenan diPemerintah Daerah: Sebuah Peluang Penelitian Anggaran danAkuntansi. Jurnal Akuntansi Pemerintah.
Hodge, F.D., J.J. Kennedy, L.A. Maines., 2003 Does Search-FacilitatingTechnology Improve the Transparency of Financial Reporting?. TheAccounting Review Vol 79, No 3, pp. 687-703.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2011, ”Metodologi Penelitian BisnisUntuk Akuntansi Dan Manajemen”, Edisi Pertama. BPFE,Yogyakarta.
Indriasari, Desi dan Ertambanag Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian InternAkuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten OganIlir). SNA XI Potianak.
Insani, Istyadi. 2010. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia DaerahDaam Rangka Peningkatan Transparansi dan AkuntabilitasPengelolaan Keuangan Daerah.
International Federation of Accountants (IFAC), Public Sector Committee. 2003. Study14, Transition to the Accrual Basis of Accounting: Guidance forGovernments and Government Entities (Second Edition).
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics,Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.
Kesuma, Indra. 2013. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat PenerapanAkuntansi Akrual Pada Pemerintah. Vol 2, No 3, pp. 1-14. UniversitasDiponegoro. Semarang. Krumwiede K., 1998, ‘The implementation stagesof activity-based costing and the impact of contextual and organizationalfactors’, Journal of Management Accounting Research, Vol 10, No 3, pp.239-277.
Kwon, T. and Zmud, R., 1987, Unifying the fragmented models of informationssystems implementation. In R. J. Boland and R. Hirschiem (Eds.),Critical issues in informations systems research. New York: JohnWiley.
Lane. 2003. Management and public organization: The principal-agent framework.University of Geneva and National University of Singapore. Workingpaper.
Lasoma Vicky Agustiawan. 2013. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan TerhadapKualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal UniversitasGorontalo.
Lillrank, Paul. 2003. “The quality of information”, International Journal of Quality &Reliability Management Vol 20, No 6, pp. 691-703.
Lucas, H. 2000. Information Technology for Management (7th ed.). Irwin/McGraw-Hill.
Mardiasmo, 2009.Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat
Mariska, 2013. Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan dan Good GovernanceTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal UniversitasLampung.
Matindas, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Lewat Konsep Ambisi Kenyataandan Usaha, Edisi II, Grafiti, Jakarta.
Martin, E. 1999. Managing Information Technology WhatManagers Need to Know(3rd ed.). New Jersey:Pearson Education International.
Mellett, H., 2002, ‘The Consequences and Causes of Resource Accounting’,Critical Perspectives on Accounting, Vol 13, No 1, pp. 231-54.
McGowan, A., and Klammer, T., 1997, ‘Satisfaction with Activity –Based costManagement Implementation’, Journal of Management AccountingResearch,Vol 9, No 4, pp. 217-237.
Ouda, H., 2008, ‘Towards a Generic Model for Government Sector Reform: the NewZealand Experience’, International Journal on Governmental FinancialManagement, Vol 8, No 2, pp. 78- 100.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi danPenyusunan laporan keuangan Pemerintahan.
________. No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan DaerahPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pollitt, C., 2002, ‘The New Public Management in International Perspective; anAnalysis of Impacts and Effects’, in K. Mc Laughlin, S.T. Osborne andFerlie, E. (eds.), New public management, The current trends and futureprospects (Routledge), pp. 274-9 2.
Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2014. Accounting InformationSystems,13th ed.England: Pearson Educational Limited.
Scott, William R. (2009). “Financial Accounting Theory.” 5nd Canada Inc.
Setyowati,Lilis dan Wikan Isthika.2014. Dampak Peranan Teknologi Sistem InformasiAkuntansi Keuangan Daerah, Pemahaman Akuntansi dan KompetensiSumber Daya Manusia, Serta Peran Internal Audit Terhadap KualitasLaporan Keuangan Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Semarang).Jurnal Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Stamatiadis, F., Eriotis, N. And Vasiliou, D., 2009, “Assessing Accrual AccountingReform in Greek Public Hospitals: An Empirical Investigation”.International Journal of Economic Science and Applied Research, Vol 4,No 1, pp 153-184.
Sukmaningrum, Tantriani dan Puji Harto. 2013. Analisis Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan PemerintahDaerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan KotaSemarang). Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro. Semarang.
Sutaryo. 2011. Nilai Laporan Keuangan Pemerintah Dengan E-Government System.http://sutaryofe.staff.uns.ac.id.
Tanjung Abdul Hafiz . (2008). Akuntansi Pemerintahan Daerah & Konsep Aplikasi(Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan). Bandung : Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Warisno, 2008, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, SekolahPascasarjana USU, Medan.
Widodo, Joko.2001. Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas,Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah,Insan Cendekia, Surabaya.
Winidyaningrum, C., dan Rahmawati. 2010. Pengaruh sumberdaya manusia danpemanfaatan teknologi informasi terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah dengan variabelintervening pengendalian intern akuntansi. SNA XIII Purwokerto.
Xu, Hongjiang,Jeretta H.N., G. Daryl Nord,Binshan Lin. 2003. “Key issue ofaccounting information quality management : Australian case studies”.Industrial Management & Data System 103/7,461-470
Yuliansyah,Gurd, Bruce & Mohamed,Nafsiah.2017. The Significant of BusinessStrategy in Improving Organizational Performance. Journal EmeraldHumanomics Vol 33 No.1, 2017, pp56-74,65
Yuliansyah,Rammal Hussain G. dan Rose Elizabeth. 2016. Business Strategy andPerformance in Indonesia’s Service Sector. Journal of Asia Business Studiesvol 10 no.2.
Zetra. 2009. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan TeknologiTerhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah. JurnalUniversitas Gadjah Mada. Yogyakarta.