analisis efektivitas pengendalian internal …repository.usd.ac.id/34575/2/142114090_full.pdf ·...

88
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGELUARAN KAS (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Heronimus Anantyo NIM : 142114090 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

    PENGELUARAN KAS

    (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh :

    Heronimus Anantyo

    NIM : 142114090

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

    PENGELUARAN KAS

    (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh :

    Heronimus Anantyo

    NIM : 142114090

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    “jangan takut salah jika ingin mengerjakan sesuatu.”

    Skripsi ini kupersembahkan untuk;

    Tuhan Yesus dan Bunda Maria

    Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan doa

    Kakakku Marchelinus Renato

    Keluarga besar

    Sahabat-sahabat ku yang selalu mendukungku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

    ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

    PENGELUARAN KAS

    (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung)

    Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 Februari 2019 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

    tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan

    cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang

    menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku

    seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

    keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain

    tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak

    sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

    tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

    tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

    sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

    terima.

    Yogyakarta, 19 januari 2019

    Yang membuat pernyataan,

    Heronimus Anantyo

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

    Nama : Heronimus Anantyo

    NIM : 142114090

    Demi pembangunan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

    PENGELUARAN KAS

    (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung)

    Beserta perangkat yang diberikan. Demikian saya memberikan kepada

    perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, megalihkan,

    dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data,

    mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

    lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalti kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.

    Yogyakarta, 19 Januari 2019

    Yang menyatakan,

    Heronimus Anantyo

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan

    dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Bunda Maria dan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberkati, memberikan

    rahmat dalam menyelesaikan semua ini.

    2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku Rektor Universitas Santa

    Dharma Yogyakarta.

    3. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak, selaku dosen MPAT dan dosen

    pembimbing yang berkenan membimbing dan membantu penulis dengan sabar

    dalam proses penulisan skripsi ini.

    4. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah membiayai kuliah dan

    memberikan dukungan, doa serta kasih sayang selama ini.

    5. Teman-teman seperjuangan kelas MPAT Pak Anto yang selalu memberikan

    masukan-masukan positif.

    6. Kakakku Marchelinus Renato yang selalu mendukung dan mengingatkanku

    7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasiku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    8. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam

    penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

    Yogyakarta, 19 Februari 2019

    Heronimus Anantyo

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL..................................................... ......................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... . ii

    HALAMAN PENGESAHAN..................................................... .......................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................... ....................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................................ v

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS.............................vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................... ................ vii

    HALAMAN DAFTAR ISI ............................................... ................................... ix

    HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................xi

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................xii

    ABSTRAK............................................................................................................xiii

    ABTRACT..............................................................................................................xiv

    BAB I PENDAHULUAN............. ............................................................... 1

    A. Latar Belakang Maslah............ ................................................... 1 B. Rumusan Masalah....................... ................................................ 3 C. Tujuan Penelitian...........................................................................3 D. Manfaat Penelitian....... .............................................................. 3 E. Sistematika Penulisan ..................................................................4

    BAB II KAJIAN PUSTAKA......... ............................................................... 6

    A. Efektifitas.......................................................................................6 B. Audit...............................................................................................6 C. Pengendalian Internal.....................................................................8 D. Dokumen yang Digunakan Dalam Pengeluaran Kas...................18 E. Pengujian Pengendalian Interna Attribute Sampling...................19 F. Penelitian terdahulu......................................................................29

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................31

    A. Jenis Penelitian ............................................................................31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................31 C. Subjek dan Objek Penelitian........................................................31 D. Data yang Dicari..........................................................................32 E. Teknik Pengumpulan Data...........................................................32 F. Teknik Pengambilan Sampel........................................................33 G. Teknik Analisis Data....................................................................33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI............................................36

    A. Sejarah Perkembangan Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung.......................36

    B. Lokasi.........................................................................................38 C. Visi dan Misi Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementrian Agama Provinsi Lampung.....................................38

    D. Struktur Organisasi Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung.......................39

    E. Uraian Tugas Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung.....................................40

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASA........................................44

    A. Deskripsi Data............................................................................44 B. Analisis Data..............................................................................52

    C. Pembahasan...............................................................................59

    BAB VI PENUTUP......................................................................................61

    A. Kesimpulan .............................................................................61 B. Keterbatasan Penelitian............................................................61

    C. Saran ........................................................................................61

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................63

    LAMPIRAN I ........................................................................................................65

    LAMPIRAN II ......................................................................................................67

    LAMPIRAN III ...................................................................................................70

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian..................21

    Tabel 2.2 Tabel stop-or-go decision .....................................................................24

    Tabel 2.3 For Determining Stop-Or-Go Samole Size and Upper Precision

    Limit Population Accurance Rate Based on Sample Results................25

    Tabel 5.1 Tabel bukti pengeluaran kas..................................................................43

    Tabel 5.2 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian..................53

    Tabel 5.3 Tabel hasil pemeriksaan sampel ...........................................................54

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian................23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    ABSTRAK

    ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

    PENGELUARAN KAS

    (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung)

    Heronimus Anantyo

    NIM: 142114090

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengendalian

    internal pengeluaran kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementerian Agama Provinsi Lampung. Pengendalian internal pengeluaran kas

    yang efektif dapat menjaga dan mengelola kekayaan yang dimiliki Bimbingan

    Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang

    digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

    digunakan adalah menentukan attribute yang akan diperiksa, menentukan

    populasi yang akan diambil sampelnya, menentukan tingkat keandalan (R%) yang

    digunakan sebesar 95% dan Desired Upper Precision Limit (DUPL) yang

    digunakan sebesar 5%, menentukan besarnya sampel minimum, membuat tabel

    stop-or-go decision, dan mengevluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal

    pengaluaran kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung sudah efektif. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian

    60 sampel yang terpilih secara acak terhadap tiga attribute menunjukkan bahwa

    AUPL=DUPL yaitu 5%.

    Kata kunci: Efektivitas, Pengendalian Internal, Pengeluaran Kas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRACT

    AN ANALYSIS ON THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL

    OF

    CASH EXPENDITURE

    (Case Study in Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung)

    Heronimus Anantyo

    NIM: 142114090

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    This study aims to discover the effectiveness of internal control of cash

    expenditure in the Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung. An effective internal control of cash expenditure can

    maintain and manage the asset of Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementerian Agama Provinsi Lampung.

    The type of this research is case study. The data gathering techniques used

    were interview and documentation. The data analysis technique used were

    determining the attribute to be examined, determining the population to be

    sampled, determining the level of reliability (R%) used at 95% and Desired Upper

    Precision Limit (DUPL) used at 5%, determining the minimum sample, creating

    stop-or-go decision table, and evaluating the results of samples examination.

    The result of this study showed that internal control of cash expenditure in

    Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

    Lampung was effective. This was based on the result of testing 60 samples that

    were selected randomly of three attributes which indicated that AUPL=DUPL,

    that was 5%.

    Keywords: effectiveness, internal control, cash expenditure

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Suatu organisasi memiliki tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai.

    Setiap tujuan organisasi sangat bervariasi tergantung pada tipe organisasi, salah

    satua tipe organisasi tersebut dalah organisasi nirlaba atau Pure-Nonprofit

    Organization. Menurut (Mashum, 2013: 4), Pure-Nonprofit Organization adalah

    organisasi yang bertujuan untuk menyediakan atau menjual barang dan atau jasa

    dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sumber pendanaan dari organisasi ini berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi,

    laba BUMN/BUMD, hibah, sumbangan, dan penjualan asset Negara.

    Kementerian Agama merupakan salah satu organisasi nirlaba yang

    bertugas untuk menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang agama. Sama

    seperti organisasi lainnya, kementerian agama sangat berkaitan erat dengan

    adanya laporan keuangan. Menurut Suwardjono (2002: 29), laporan keuangan

    ditujukan kepada pihak umum untuk keperluan dasar seperti mengetahui posisi

    keuangan perusahaan, kemampuan perusahaan menghasilkan laba, kemampuan

    perusahaan mendatangkan aliran kas, dan pertanggungjawaban manajemen. Oleh

    karena itu, Kementerian Agama sudah seharusnya memiliki manajemen dan

    pengendalian internal guna mengelola laporan keuangan dan menghasilkan

    informasi yang akurat bagi pihak umum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Untuk menghasilkan informasi yang akurat dari laporan keuangan

    dibutuhkan pengendalian internal dalam suatu organisai. Tujuan adanya

    pengendalian internal untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan

    keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya

    kebijakan manajemen (Mulyadi, 2002: 108). Dikarenakan pengendalian internal

    memiliki peran yang sangat penting dalam laporan keuangan dan aset suatu

    organisasi.

    Salah satu komponen yang penting dalam laporan keuangan organisasi

    adalah kas. Kas juga merupakan kekayaan organisasi yang membutuhkan

    pengelolaan, tanggungjawab dan pengendalian khusus, karena kas merupakan

    harta kekayaan yang sangat rawan atau rentang terhadap pencurian dan

    penyelewengan. Hampir setiap kegiatan transaksi yang dilakukan oleh organisasi

    berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Berdasarkan uraian di atas,

    penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Analisis Efektivitas

    Pengendalian Internal Pengeluaran Kas (Studi Kasus di Bimbingan Masyarakat

    Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah: Apakah pengendalian internal pengeluaran kas di Bimbingan Masyarakat

    Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung sudah efektif?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengendalian

    internal pengeluaran kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementerian Agama Provinsi Lampung.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi :

    1. Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama

    Provinsi Lampung.

    Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan atau bahan

    pertimbangan bagi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama

    Provinsi Lampung dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian

    internal terhadap sistem pengeluaran kas.

    2. Universitas Sanata Dharma.

    Penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan dapat

    memberikan masukan bagi pihak yang mempelajari prosedur pengendalian

    pada sistem pengeluaran kas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    3. Penulis.

    Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi media untuk mengembangkan

    pemahaman dan teori-teori yang telah di peroleh selama dibangku kuliah.

    E. Sistematika penulisan

    BAB I : Pendahuluan.

    Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

    Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

    sistematika penulisan

    BAB II : Kajian Pustaka.

    Bab ini berisi uraian teoritis studi pustaka. Uraian ini dijadikan

    sebagai acuan bagi penulis dalam mengolah data yang diperoleh,

    dan menganalisis permasalahan untuk dapat menemukan hasil

    akhir atas permasalahan.

    BAB III : Metode Penelitian.

    Bab ini menjelaskan cara-cara yang penulis gunakan dalam

    melakukan penelitian, yang meliputi objek penelitian, model dan

    desain penelitian, Teknik pengambilan sampel, Teknik

    pengumpulan data, variabel penelitian, Teknik analisis data.

    BAB IV : Gambaran Umum Objek Penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Bab ini menjelaskan secara garis besar objek penelitian seperti visi

    dan misi organisasi, Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung.

    BAB V : Analisis Data dan Pembahasan.

    Bab ini menjelaskan deskripsi data yang telah diperoleh, analisis

    data, dan hasil penelitian dan interpretasi dari penelitian yang telah

    dilakukan.

    BAB VI : Penutup.

    Bab ini menyajikan kesimpulan dari analisis dan pembahasan

    keterbatasan penelitian dan saran bagi organisasi tempat penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Evektifitas

    1. Pengertian Efektivitas

    Menurut Bayangkara (2016: 17), efektivitas dapat dipahami sebagai

    keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Apabila suatu organisasi

    berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan

    dengan efektif. Efektivitas hanya melihat suatu program atau kegiatan telah

    mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    B. Audit

    1. Pengertian Audit

    Menurut Agoes (2017: 4), audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan

    secara kritis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah

    disusun oleh manajer, beserta catatan-catatan pembukuan, dengan tujuan untuk

    dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

    Menurut Committe of Sponsoring Organisation of the Treadway

    Commission (COSO) dalam (Hayes, dkk 2017: 10), audit adalah suatu pendekatan

    sistem. Audit mengikuti perencanaan yang terstruktur dan didokumentasikan

    (rencana audit). Dalam proses audit, catatan akuntansi dianalisis oleh auditor

    menggunakan berbagai teknik yang telah umum digunakan. Audit harus

    direncanakan dan disusun sedemikian rupa, sehingga pihak-pihak yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    melaksanakan audit dapat sepenuhnya memeriksa dan menganalisis seluruh bukti

    yang dinilai penting.

    Menurut Jusup (2014: 10), audit adalah suatu proses sistematis untuk

    memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang

    tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara objektif untuk

    menentukan tingkat kepatuhan antara asersi dengan kriteria yang telah ditetapkan

    dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab.

    Menurut Mulyadi (2002: 9), audit adalah suatu proses sistematik untuk

    memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-

    pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk

    menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan

    kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasil kepada pemakai yang

    berkepentingan.

    2. Tipe Audit

    Menurut Mulyadi (2002: 30), audit umumnya digolongkan menjadi 3

    golongan :

    a. Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan auditor independent

    terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh klien untuk menyatakan

    pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

    b. Audit kepatuhanadalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah

    yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit

    kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat

    kriteria.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    c. Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi

    atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu,

    tujuan audit operasional adalah: mengevaliasi kinerja, mengidentifikasi

    kesempatan untuk peningkatan, dan membuat rekomendasi untuk

    perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

    C. Pengendalian Internal

    1. Pengertian Pengendalian Internal

    Menurut Mulyadi (2002: 180), pengendalian internal adalah suatu proses-

    proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lainnya

    yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tenang pencapaian tujuan.

    Menurut Rahayu dan Suhayati (2010: 221) pengendalian internal adalah

    suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel

    lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan

    memadai guna mencapai tujuan-tujuan berikut: keandalan laporan keuangan,

    menjaga kekayaan dan catatan organisasi, kepatuhan terhadap hukum dan

    peraturan dan efektivitas operasi.

    Menurut Hayes, dkk (2017: 260), pengendalian internal merupakan proses

    yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lain dari entitas,

    yang dirancang untuk memberikan asuransi yang memadai terkait pencapaian

    tujuan-tujuan dalam beberapa kategori berikut: efektivitas dan efisiensi dari

    aktivitas operasi, reabilitas dari pelapor keuangan, kepatuhan terhadap undang-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    undang dan regulasi yang berlaku, dan mengamankan aset-aset terhadap

    pengakuan, penggunaan, atau penghentian pengakuan yang tidak diotorisasi.

    Menurut Agoes (2017: 162), pengendalian internal merupakan proses yang

    dirancang , diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggung jawab

    atas tata kelola, manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan

    memadai tentang pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan dengan

    keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan kepatuhan

    terhadap perundang-undangan.

    2. Komponen Pengendalian Internal

    Menurut Tuanakotta (2014: 129), komponen pengendalian internal terdiri

    dari lima komponen yaitu:

    A. Control environment (lingkungan pengendalian)

    Merupakan dasar bagi pengendalian internal yang efektif,

    lingkungan pengendalian bersifat perfasive, pengendalian ini tidak

    secara langsung mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi salah saji

    yang material dalam laporan keuangan.

    B. Risk assessment (penilaian risiko)

    Penilaian risiko dapat dilihat dari sisi entitas dan auditor. Entitas

    menilai risiko dari sudut pandang ancaman terhadap pencapaian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    tujuan entitas, diantaranya ialah menghasilkan laporan keuangan

    yang bebas dari salah saji material.

    C. Information system (sistem informasi)

    Suatu sistem informasi meliputi infrasturktur(komponen fisik dan

    perangkat lunak), perangkat lunak, manusia, prosedur, dan data.

    Banyak sistem informasi memanfaatkan IT (information

    technology). Sistem informasi mengidentifikasikan, merekam, dan

    menyebarkan informasi untuk mendukung tercapainya tujuan

    laporan keuangan dan tujuan pengendalian internal.

    D. Control activities (kegiatan pengedalian)

    Kegiatan pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

    memastikan bahwa petunjuk dan prosedur yang memastikan bahwa

    petunjuk dan arahan manajemen dilaksanakan. Kegiatan

    pengendalian dirancang untuk menanggulangi risiko yang bisa

    terjadi dalam kegiatan sehari-hari seperti pengelolahan transaksi

    (penjualan, pembelian, pembayaran, dan transaksi lainnya), dan

    pengamanan asset.

    E. Monitoring (pemantauan)

    Tujuan dari pemantauan ialah untuk memastikan bahwa

    pengendalian bekerja sebagaimana harusnya, dan jika tidak maka

    tindakan perbaikan diambil.

    Pemantauan memberikan umpan balik kepada manajemen mengenai

    apakah sistem pengendalian internal yang dirancang untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    mengatasi risiko. Manajemen dapat memantau melalui kegiatan

    yang sedang berjalan dengan evaluasi terpisah, atau kombinasi dari

    keduanya.

    Menurut Kumaat (2011: 16), memperkenalkan kerangka pengendalian

    internal yang terdiri dari 5 unsur sebagai berikut

    a. Lingkungan pengendalian (Control Environment)

    Lingkungan pengendalian meliputi sikap para manajemen dan karyawan

    terhadap pentingnya pengendalian internal organisasi.

    b. Penilaian Risiko (risk Assesment)

    Semua organisasi menghadapi risiko, yaitu dalam kondisi apapu

    yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang

    berkaitan dengan bisnis maupun non bisnis. Risiko yang telah

    didefinisikan dapat dianalisis/dievaluasi sehingga bisa diperkirakan

    intensitas dan tindakan apa untuk meminimalkannya.

    c. Prosedur pengendalian ( control procedure)

    Prosedur pengendalian ditetapkan untuk standarisasi proses kerja,

    sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau

    mendeteksi terjadinya ketidakberesan serta kesalahan. Prosedur

    pengendalian meliputi hal-hal berikut :

    1. Personel yang kompeten, mutasi tugas, dan cuti wajib.

    2. Pelimpahan tanggungjawab dan pemisahaan tanggungjawab

    untuk kegiatan terkait.

    3. Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan asset, dan oprasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    d. Pemantauan (monitoring)

    Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan menemukan

    kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian

    internal dapat dimonitori secara efektif melalui penilaian khusus atau

    sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat

    dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda

    peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.

    e. Informasi dan komunikasi ( Information and communication)

    Informasi dan komunikasi merupakan unsur-unsur yang penting dari

    pengendalian internal perusahaan. Informasi tentang pengendalian,

    penilaian risiko, prosedur pengendalian, dan penentuan hukum serta

    peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.

    Menurut Agoes (2017: 162), pengendalian internal terdiri atas

    lima komponen yang saling terkait berikut ini:

    a. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

    mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan

    pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian

    intern, menyediakan disiplin dan struktur.

    b. Penilaian risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang

    relevan untuk mencapai tujuan, membentuk suatu dasar untuk menentukan

    bagaimana risiko dikelola.

    c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

    menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    d. Informasi dan komunikasi adalah mengidentifikasi, penangkapan, dan

    pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan

    orang melaksanakan tanggungjawab mereka.

    e. Pemantauan adalah proes yang menentukan kualitas kinerja pengendalian

    internal sepanjang waktu.

    3. Tujuan Pengendalian Internal

    Menurut Mulyadi (2002: 180 ), tujuan pokok pengendalian internal

    yaitu:

    a. Keandalan informasi keuangan.

    b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

    c. Efektivitas dan efisiensi operasi

    Menurut Tuanakotta (2013: 127), tujuan pengendalian internal secara garis

    besarnya dapat dibagi dalam empat kelompok, sebagai berikut.

    a. Strategis, sasaran-sasaran utama (high-level-goals) yang mengandung

    misi entitas.

    b. Pelaporan keuangan ( pengendalian internal atas pelaporan keuangan).

    c. Oprasional (pengendalian oprasional atau operational controls).

    d. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.

    Menurut Bastian (2006: 450), tujuan pengendalian internal adalah untuk:

    a. Menjaga kekayaan organisasi.

    b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    c. Mendorong efisiensi.

    d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

    4. Karakteristik Pengendalian Internal

    Menurut Suwardjono (2002: 280), beberapa karakteristik (attributtes) yang

    harus melekat dalam kegiatan pengendalian, khususnya yang berkaitan dengan

    pengendalian internal akuntansi, adalah:

    a. Pemisahan tugas.

    Fungsi yang terlibat dalam suatu transaksi yang bermuara pada

    penciptaan data akuntansi harus dipisahkan dan dikerjakan oleh pihak

    yang berbeda dan independent. Fungsi yang berkaitan dengan suatu

    transaksi bisnis adalah penyimpanan barang/uang, pencatatan,

    pelaksanaan transaksi, dan otorisasi. Bila digunakan sistem

    komputerisasi harus dipastikan fungsi analisis sistem, pemrograman,

    operator, penyimpanan data, dan pengawasan sistem.

    Agar tujuan pengendalian akuntansi dapat tercapai harus ada

    pemisahan tugas secara tegas dengan deskripsi jabatan yang jelas

    sehingga untuk tiap tugas ada yang bertanggungjawab secara tegas.

    Dengan adanya pemecahan tugas ini dapat menghindari adanya

    seseorang/bagian yang melaksanakan suatu transaksi ganda dapat

    dihindari atau segera dideteksi. Hal yang sering melemahkan

    pengendalian dengan cara ini adalah apa yang dikenal istilah

    persekongkolan,atau kolusi (collusion).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    b. Otorisasi transaksi yang baik.

    Harus ditetapkan prosedur otorisasi dan pengesahan yang jelas dan

    layak. Ini berarti bahwa setiap transaksi yang dicatat dalam sistem

    akuntansi harus ada otorisasi (authorization). Dengan demikian,

    transaksi yang terjadi merupakan kejadian perusahaan secara

    keseluruhan. Untuk dapat mencatat suatu transaksi ke dalam sistem

    akuntansi diperlukan bukti pembukuan yang memuat

    persetujuan/pengesahan dari pihak yang bertanggung jawab.

    Pengesahan mempunyai fungsi untuk meyakinkan bahwa

    kebijakan perusahaan telah dilaksanakan. Jadi otorisasi berbeda

    dengan pengesahan. Keputusan untuk menjual mesin merupakan

    otorisasi sedangkan keputusan untuk mengirim mesin kepada pembeli

    dengan mengeluarkan biaya mesin dari catatan pembukuan merupakan

    persetujuan. Dengan kata lain, otoriasi merupakan basis atau dasar

    untuk melaksanaka pengesahan.

    c. Dokumen dan sarana pencatatan yang memadai.

    Perusahaan harus mencatat sistem akuntansi yang memadahi yang

    terdiri buku pencatatan (jurnal dan buku besar), dokumen (formulir),

    dan prosedur akuntansi yang jelas yang dimuat dalam buku pedoman

    akuntansi. Beberapa pedoman pengendalian yang berkaitan dengan

    dokumen atara lain:

    1. Tempat penyimpanan yang aman dari kemungkinan pencurian atau

    kebakaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    2. Hanya orang yang berwenang berhak mengambil dan membaca

    dokumen tertentu (bersifat rahasia).

    3. Semua dokumen pembukuan diberi nomer urut yang telah dicetak .

    4. Dokumen transaksi harus diselesaikan segera setelah transaksi.

    5. Bukti pembukuan harus didukung oleh bukti transaksi.

    d. Keamanan fisik asset yang memadai.

    Beberapa asset perusahaan sering mempunyai sedemikian sehingga

    besar kemungkinan menimbuklan kerugian bila tidak disimpan dan

    dijaga secara memadai. Oleh karena itu diperlukan beberapa alat

    pengamanan dan penyimpanan seperti, brankas, penjagaan pintu

    gerbang oleh satpam, gudang yang memadai dan alat pengaman

    lainnya.

    e. Kualifikasi pegawai yang sepadan.

    Kualifikasi pegawai dibidang akuntansi yang tidak sepadan dengan

    kemampuannya akan cenderung menimbulkan banyak kesalahan. Oleh

    karena itu merupakan praktikk yang sehat bagi perusahaan untuk

    mengadakan pelatihan dan pemberian insentif yang wajar kepada

    pegawai yang prestasinya baik.

    f. Rotasi tugas dan pemberian cuti.

    Rotasi tugas memungkinkan ditemukannya penyimpangan karena

    adanya orang baru yang masuk dalam suatu sistem. Adanya orang baru

    menyebabkan kolusi dapat jalan atau dapat segera dideteksi. Oleh

    karena itu rotasi tugas biasanya dimaksudkan untuk memerangi kolusi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    g. Pemeriksaan mendadak.

    Hal ini dilakukan untuk mendorong ditaatinya prosedur yang telah

    ditetapkan dan untuk menemukan penyimpangan yang terjadi setiap

    saat. Pemeriksaan hendaknya dilakukan oleh pihak yang berasal dari

    luar organisai.

    h. Verifikasi internal.

    Internal check yaitu suatu atribut pengendalian internal yang

    memungkinkan hasil pekerjaan seseorang/bagian yang satu secara

    automatis diuji dan diverifikasi oleh orang/bagian yang lain

    independent. Hal ini sangat penting terutama untuk menentukan

    kesesuaian antara catatan dan eksistensi fisik suatu aktiva.

    i. Praktik yang sehat.

    Beberapa atribut yang dibahas diatas sebenarnya merefleksikan

    praktik yang sehat selama suatu perusahaan khususnya yang berkaitan

    dengan akuntansi untuk menghasilkan data yang dipercaya. Praktikk yang

    sehat merupakan praktikk bisnis yang mendrong tercapainya tujuan

    pengendalian internal .

    D. Dokumen Yang digunakan Dalam Pengeluaran Kas

    Menurut Mulyadi (2016: 426), dokumen yang digunakan dalam sistem

    akuntansi pengeluaran kas adalah:

    1. Bukti Kas Keluar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian

    kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu dokumen ini

    berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim kepada

    kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan

    berkurangnya utang.

    2. Cek.

    Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang

    digunakan untuk merintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada

    orang atau organisasi yang Namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan pada

    penggunaan cek untuk pembayaran: (1) check issuer membuat cek atas nama, atau

    (2) check issuer membuat cek atas tujuan. Cek atas nama dibuat dengan cara

    mengisi nama organisasi atas perusahaan yang akan menerima pembayaran pada

    ruang “atas pembayaran cek ini bersyarat kepada” dan mencoret kata-kata “atau

    pembawa”. Cek atas tujuan dapat dibuat dengan cara mengisi kata “tunai” pada

    ruang “ atas penyerahan cek ini bayarkan kepada” dan memberikan tanpa

    mencoret kata-kata”atau pembawa”.

    3. Permintaan cek.

    Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan

    pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

    Catatan akuntansi yang digunakan:

    a. Jurnal Pengeluaran Kas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Dalam pencatatan utang dengan account payable, untuk mencatat

    transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat

    pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas.

    b. Register Cek.

    Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system, transaksi

    untuk mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal: register bukti

    kas keluar dan register cek. Register bukti kas keluar digunakan untuk

    mencatat utang yang timbul. Sedangkan register cek digunakan untuk

    pengeluaran kas dengan cek.

    E. Pengujian Pengendalian Internal dengan Metode Attribute Sampling

    Menurut Mulyadi (2002: 252), ada tiga model attribute sampling:

    1. Fixed-sample-size attribute sampling

    2. Stop-or-go sampling

    3. Discovery sampling

    Berikut ini adalah penjelasan masing-masing model attribute sampling di

    atas:

    1. Fixed-sample-size attribute sampling

    Model pengambilan sample ini adalah model yang paling banyak

    digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model ini ditunjukan untuk

    memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model

    ini terutama digunakan jika auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap

    suatu unsur pengendalian internal, dan auditor tersebut memperkirakan akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    menjumpai beberapa penyimpangan (kesalahan). Prosedur pengambilan sampel

    adalah sebagai berikut:

    a. Penentuan attribute

    Sebelum penulis melakuakan pengambilan sampel, ia harus secara

    seksama menentukan attribute yang akan diperiksa. Attribute adalah

    karakteristik yang bersifat kualitatif suatu unsur yang membedakan unsur

    tersebut dengan unsur lain. Dalam hubungannya dengan pengujian

    pengendalian, attribute adalah penyimpangan dari atau tidak adanya

    unsur tertentu dalam suatu pengendalian internal yang seharusnya ada.

    b. Penentuan populasi.

    Setelah attribute yang akan diuji ditetukan, langkah berikutnya

    adalah menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Jadi sampel

    adalah bagian dari populasi.

    c. Penentuan besarnya sampel.

    Untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dari populasi

    tersebut secara sistematik, maka penulis harus mempertimbangkan faktor-

    faktor berikut ini:

    1. Penentuan tingkat keandalan (reliability level) atau confidence level

    (R%). Tingkat keandalan adalah probabilitas benar dalam mempercayai

    efektivitas pengendalian internal. Sebagai contoh jika auditor memilih

    R%= 95% berarti bahwa ia mempunyai resiko 5% untuk mempercayai

    pengendalian, suatu pengendalian yang sebenarnya tidak efektif. Dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    pengujian pengendalian, umumnya penulis menggunakan R%= 90%,

    95%, atau 99%.

    2. Penaksiran presentase terjadinya attribute dalam populasi. Penarikan ini

    didasarkan pada pengalaman penulis di masa yang lalu atau dengan

    melakukan percobaan.

    3. Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan desired upper precision

    limit (DUPL).

    4. Penggunaan tabel penentuan jumlah sampel untuk menentukan

    besarnya sampel. Tabel penentuan jumlah sampel yang tersedia adalah

    disusun menurut R% (tingkat keandalan).

    d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi.

    e. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas unsur

    pengendalian internal.

    f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sample.

    AUPL kemudian dibandingkan dengan DUPL untuk menilai apakah

    unsur pengendalian internal tersebut efektif. DUPL yang ditetapkan oleh

    auditor tersebut adalah 5%, sedangkan hasil sampel menunjukkan bahwa

    AUPL adalah sebesar 8%. Oleh karena itu hal ini dikatakan pengendalian

    internal tersebut efektif. Jika AUPL lebiih rendah daripada DUPL.

    2. Stop-or-go sampling

    Jika auditor menggunakan fixed-sample-size, kemungkinan ia akan terlalu

    banyak mengambil sampel. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan metode

    attribute sampling yang lain, yaitu dalam stop-or-go sampling.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Dalam stop-or-go sampling ini, jika penulis tidak menemukan adanya

    penyimpangan atau menemukan jumlah penyimpangan tertentu yang telah

    ditetapkan, ia dapat menghentikan pengembilan sampel. Prosedur yang harus

    ditempuh oleh penulis dalam menggunakan stop-or-go sampling dalah sebagai

    berikut:

    a. Tentukan desired upper precision limit dan tingkat keandalan.

    Penulis menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat

    kesalahan maksimum yang masih dapat diterima. Tabel yang tersedia

    dalam stop-or-go sampling ini menyarankan penulis untuk memilih

    tingkat kepercayaan 90%, 95%, atau 99%.

    Tabel 2.1 Besarnya sampel minimum untuk pengujian

    Pengendalian

    Acceptable

    upper

    precision

    limit

    Sample size based on confidence

    levels

    90% 95% 97,5%

    10 24 30 37

    9 27 34 42

    8 30 38 47

    7 35 43 53

    6 40 50 62

    5 48 60 74

    4 60 75 93

    3 80 100 124

    2 120 150 185

    1 240 300 370

    Sumber: Mulyadi (2002: 265)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian untuk

    menentukan sampel pertama yang harus diambil.

    Setelah menentukan DUPL, langkah berikut adalah menentukan besarnya

    sampel minimum yang harus diambil oleh penulis dengan bantuan table besarnya

    sampel minimum untuk pengujian pengendalian. Menurut tabel gambar 2.1 jika

    pengendalian internal klien baik, penulis disarankan untuk tidak menggunakan

    tingkat keandalan kurang dari 95% dan menggunakan desired upper precision

    limit lebih dari 5%. Dengan demikian pada umumnya dalam pengujian

    pengendalian auditor tidak pernah memiliki besarnya sampel kurang dari 60.

    Gambar 2.1 besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian

    Desired upper

    precision limit

    Besarnya sample atas dasar pengujian pengendalian

    90% 95% 97.5%

    10%

    9

    8

    7

    6

    5 60

    4

    3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    c. Buatlah tabel stop-or-go decision

    Membuat tabel keputusan Stop-Or-Go yang disajikan pada tabel 2.2.

    dalam tabel Stop-Or-Go decision tersebut penulis mengambil sampel 4 kali.

    Umumnya, dalam merancang tabel stop-or-go decision, penulis jarang

    merencanakan pengambilan keputusan sampel lebih dari 3 kali.

    Tabel 2.2 Stop-Or-Go Decision

    Langkah ke- Besarnya

    sampel

    komulatif

    yang

    digunakan

    Berhenti jika

    kesalahan

    komulatif

    yang terjadi

    sama dengan

    Lanjut ke

    langkah

    berikutnya

    jika kesalahan

    yang terjadi

    sama dengan

    Lanjut ke

    langkah 5

    jika

    kesalahan

    paling tidak

    sebesar

    1 60 0 1 4

    2 96 1 2 4

    3 126 2 3 4

    4 156 3 4 4

    5 Gunakan fixed sample- size-attribute sampling

    Sumber: Mulyadi (2002:266)

    Cara penyusunan tabel stop-or-go decision pada tabel 2.2

    Langkah 1. Pada langkah pertama ini penulis menentukan besarnya sampel

    minimum. jumlah sampel dicantumkan dalam kolom besarnya sampel komulatif

    pada baris langkah 1. Jika dari pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tersebut

    auditor tidak menemukan kesalahan, maka penulis menghentikan pengambilan

    sampel, dam mengambil kesimpulan bahwa unsur pengendalian internal yang

    diperiksa adalah efektif. Pengambilan sampel dihentikan jika DUPL=AUPL

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    (desired upper precision limit sama dengan achieved upper precision limit). Pada

    tingkat kesalahan sama dengan 0, AUPL dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    Confidence level factor at desired reliability

    for occurrence observed

    AUPL= ____________________________________

    Sample size

    Tabel 2.3 For Determining Stop-Or-Go Samole Size and Upper Precision Limit

    Population Accurance Rate Based on Sample Results.

    Number of

    Occurance

    Confidence Level

    90% 95% 97,5%

    0 2,4 3,0 3,7

    1 3,9 4,8 5,6

    2 5,4 6,3 7,3

    3 6,7 7,8 8,8

    4 8,0 9,2 1,3

    5 9,3 1,6 11,7

    6 10,6 11,9 13,1

    7 11,8 13,2 14,5

    8 13,0 14,5 15,8

    9 14,3 16,0 17,1

    10 15,5 17,0 18,4

    Sumber: Mulyadi (2002: 268)

    Langkah kedua, Jika tingkat kesalahan yang dijumpai pada sampel

    sebanyak 1, maka AUPL = 8%(4,8 ÷ 60) melebihi DUPL yang ditetapkan sebesar

    5%. Oleh karena itu penulis perlu mengambil sampel tambahan. Sampel tambahan

    ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

    Confidence level factor at desired reliability

    for occurrence observed

    Sample size = _______________________________________

    Desired upper precision limit (DUPL)

    Langka ketiga, jika dalam pemeriksaan terhadap attribute 96 anggota

    sampel pada langkah ke 2 tersebut auditor menambahkan 2 kesalahan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    penyimpangan, maka auditor akam mengambil 30 anggota sampel tambahan

    sehingga pada langkah ke-3 ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 126.

    Jika dari 126 anggota sampel tersebut hanya 2 kesalahan, auditor akan mengambil

    kesimpulan bahwa pengendalian internal klien adalah efektif, dan auditor akan

    menghentikan pengambilan sampel, karen AUPL sama dengan DUPL. namun jika

    dari 126 anggota sampel tersebut auditor menemukan 3 kesalahan maka

    melanjutkan ke langkah ke-4.

    Langkah keempat, jika dalam pemeriksaan terdapat attribute 126 anggota

    sampel pada langkah 3 tersebut penulis menemukan 3 kesalahan atau

    penyimpangan, maka penulis akan mengambil 30 anggota sampel tambahan

    sehingga pada langka ke 4 ini jumlah sampel kumulatif menjadi sebanyak 156.

    Jika dari 156 anggota sampel tersebut hanya dijumpai 3 kesalahan, maka achived

    upper precision limit (AUPL) = 5% (4,8 ÷ 60). Dengan demikian, jika 156

    anggota sampel tersebut hanya terdapat 3 kesalahan, penulis akan mengambil

    keputusan bahwa pengendalian internal klien adalah efektif, dan penulis akan

    menghentikan pengambilan sampel, karena AUPL sama dengan DUPL. Namun

    jika 156 anggota sampel tersebut penulis menemukan 4 kesalahan, maka AUPL

    menjadi sebesar 5,9% ( 9.2÷156). dalam keadaan ini penulis akan beralih ke

    langkah ke-5, yaitu mengambil kesimpulan bahwa unsur pengendalian internal

    yang dilaksanakan tidak dapat dipercaya ataupenulisr dapat menggunakan fixed

    sample-size-attribute sampling sebagai alternatif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    3. Discovery Sampling

    Secara umum kondisi yang diperlukan sebagai dasar penggunaan

    discovery sampling adalah:

    a. Jika penulis memperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol

    atau mendekati nol persen.

    b. Jika penulis mencari karakteristik yang sangat kritis, yang jika hal ini

    ditemukan, merupakan petunjuk adanya ketidakbersan yang lebih luas atau

    kesalahan yang serius dalam laporan keuangan.

    Prosedur pengambilan sample dalam discovery sampling adalah sebagai

    berikut:

    a. Tentukan attribute yang akan diperiksa.

    Attribute yang akan diperiksa harus ditentukan lebih dahulu sebelum

    discovery sampling dilakukan.

    b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya.

    Tabel untuk menentukan besarnya sampel disusun sesuai dengan besarnya

    populasi. Oleh karena itu setelah attribute ditetapkan langkah berikutnya

    adalah menentukan populasi. penulis menghitung jumlah seluruh bukti kas

    keluar dalam tahunan yang diaudit, baik yang sudah dibayar maupun yang

    belum dibayar. Jika bukti kas keluar yang diaudit berjumlah 6.500 lembar

    maka untuk menentukan besarnya sampel penulis harus menggunakan

    tabel yang disusun untuk besar populasi antara 5.000 sampai dengan

    10.000.

    c. Tentukan tingkat keandalan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    penulis harus menentukan tingkat keandalan (R%)

    d. Tentukan desired upper precision limit.

    Penulis selanjutnya menentukan tingkat kesalahan populasi yang masih

    dapat diterima.

    e. Tentukan besarnya sampel

    Dengan menggunakan tabel discovery sampling yang sesuai dengan

    besarnya populasi objek yang akan diperiksa maka penulis akan dapat

    menemukan besarnya sampel.

    f. Periksa attribute sample.

    g. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap karakteristik sampel.

    Jika dari hasil pemeriksaan 300 anggota sampel tersebut penulis tidak

    menemukan kesalahan, auditor akan segera mengambil keputusan

    kesimpulan bahwa 95% keyakinan bahwa kemungkinan jelek tingkat

    kesalahan dalam populasi tidak melebihi 1%. Dengan kata lain

    pengendalian internal klien terhadap sistem pembelian adalah efektif.

    Dilain pihak, jika penulis menemukan kesalahan satu atau lebih kesalahan

    dalam pemeriksaan terhadap anggota sampel, auditor kemungkinan tidak

    akan membuat kesimpulan secara statistik mengenai hasil pemeriksaan.

    Jika tujuan pemeriksaan adalah menemukan (discover) kesalahan, maka

    penulis akan menghentikan pemeriksaan terhadap anggota sampel segera

    setelah penulis menemukan kesalahan.

    F. Penelitian Terdahulu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Kartika (2017) mengatakan bahwa pengeluaran kas yang dilakukan oleh

    Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten sudah efektif, karena dari 3 attribute yang

    diuji menunjukkan bahwa AUPL=DUPL sebesar 5%. Dan Pangesti (2010)

    mengatakan bahwa sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada Kopertis

    wilayah V untuk beberapa hal belum sesuai dengan teori. Pada fungsi

    penyimpanan kas tidak terpisah dari fungsi akuntansi, pemegang kas atau

    penyimpan kas juga melakukan fungsi akuntansi yang dilakukan oleh bendahara.

    Hal tersebut dapat mengakibatkan beberapa penyimpangan seperti adanya

    penyelewengan dana untuk kepentingan pribadi. Berdasarkan hasil observasi, saat

    ini Kopertis menggunakan nomor urut yang dicatat secara manual. Hal ini dapat

    menyebabkan terjadinya penyalahgunaan dalam pemakaian bukti kas keluar

    seperti adanya transaksi fiktif. Dan Berdasarkan pengujian kepatuhan terhadap

    Sistem Pengendalian Intern pengeluaran kas pada Kopertis wilayah V dengan

    menggunakan metode statistical sampling yaitu attribute sampling dengan model

    stop- or-go sampling, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern

    pengeluaran kas pada Kopertis wilayah V Yogyakarta berdasarkan pada attribute

    yang telah ditentukan untuk kelengkapan dokumen pendukung pada bukti kas

    keluar sudah efektif.

    Clay (2012) menyimpulkan hasil penelitian bahwa ke tiga atribbute yang

    diperiksa menunjukkan AUPL = DUPL dengan menggunakan stop or go

    sampling, yang menggunakan 2 tahap dengan pengambilan sampel pertama

    sejumlah 60 sampel.

    Grace (2013) mengatakan sistem pengendalian intern pengeluaran kas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    pada Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung untuk beberapa hal belum sesuai

    dengan teori, sedangkan dengan menggunakan metode fixed sample size

    attribute sampling, yang menggunakan 3 atrribute yaitu mengatakan sistem

    pengeluaran kas tidak efektif karena salah satu dari 3 atrribute tersebut tidak

    efektif. Dan Puspita (2016) mengatakan bahwa Pengendalian intern

    Pengeluaran kas di PT Penerbit dan Percetakan sudah efektif berdasarkan uji

    kepatuhan stop or-go sampling. Hasil penelitian 60 sampel terhadap keempat

    atribut yang digunakan menunjukkan bahwa AUPL = DUPL yaitu sebesar

    5%,maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern pengeluaran kas di PT

    Penerbit dan Percetakan efektif.

    Supriyanti (2017) mengkatan bahwa pengendalian internal pengeluaran

    kas pada Gereja Santa Maaria Lourdes Promasan sudah efekti terkait dengan

    informasi umum, sedangkan pengendalian interna terkait rekapitulasi hasil

    kolekte dan otorisasi pihak berwenang tidak efektif. Dengan menggunakan

    Metode Fixed Sample size sampling. Dan Garniati(2017), mengatakan bahwa

    pengendalian internal pengeluaran kas Gereja Katolik Kudus Banteng belum

    efektif, dikarnakan satu dari ketiga atributte unsur pengenalian internal belum

    efektif, yaitu mengenai masalah otorisasi. Dengan menggunakan Metode Fixed

    Sample size sampling.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

    studi kasus yang dilakukan secara mendalam terhadap suatu objek tertentu dalam

    jangka waktu tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang hanya berlaku pada

    objek yang diteliti.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementerian Agama Provinsi Lampung. Jl. Cut Mutia No.27, Gulak Galik< Teluk

    Betung, Bandar Lampung, Lampung 35212.

    2. Waktu penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada Juni – Agustus 2018

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah Bendahara dan Pembimas Katolik Kantor

    Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    2. Objek Penelitian

    Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bukti pembayaran di

    Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

    Lampung, job description dari setiap bagian yang terkait dengan pengeluaran kas.

    D. Data yang Dicari

    Data yang dicari untuk melakukan penelitian ini adalah:

    A. Gambaran umum tentang Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama

    Provinsi Lampung.

    B. Struktur organisasi dan job description.

    C. Dokumen dan catatan yang digunakan pada pengeluaran kas di Kementerian

    Agama Bidang Katolik Provinsi Lampung.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Wawancara

    Wawancara dilakukan dengan bertanya langsung kepada subjek peneliti. Pada

    kasus ini adalah Pembimas Katolik Kementerian Agama Provinsi Lampung.

    2. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    mengumpulkan semua arsip atau dokumen serta catatan-catatan yang ada di

    Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung yang

    berkaitan dengan pengeluaran kas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    F. Teknik Pengambilan Sampel

    Dalam memilih sampel secara acak, penulis menggunakan Random

    Sample dan menggunakan Microsoft Excel dengan batasan angka tertentu yaitu

    dari a=1 sampai b=222. Dengan menggunakan Microsoft Excel, maka pemilihan

    sampel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

    1) Memasukkan data bukti pembayaran ke dalam Microsoft Exce.

    2) Membuat kolom baru dibagian kiri data, klik insert, lalu akan muncul

    kolom kosong baru.

    3) Pilih sel A2 (tepat di samping nomor urut yang pertama dari sample),

    lalu ketik rumus =INT(RAND()*(222-1)+1 dan ENTER.

    4) Klik sel A2 dari hasil rumus, lalu copy dan paste di B2

    5) Lalu tekan CTRL pilih A2 dan B2 lalu blok semua baris/kolom A2 dan

    B2 sesuai dengan jumlah sample yang akan diuji.

    Keterangan rumus diatas adalah:

    a. Intruksi interger (INT) dimaksudkan untuk memperoleh angka yang

    dibutuhkan. Sedangkan random (RAND) dimaksudkan untuk

    memperoleh angka random atau acak dari 1 namun kurang dari 222.

    G. Teknik Analisis Data

    1. Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas

    pengendalian internal. Dalam penelitian ini attribute yang digunakan

    adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    a. Kelengkapan dokumen bukti pembayaran (adanya nota),

    perusahaan harus mencatat sistem akuntansi yang memadahi dan

    bukti pembukuan harus disertai oleh bukti transaksi.

    b. Otorisasi pengeluaran kas (kuasa pengguna anggaran, bendahara,

    pejabat yang bertanggungjawab). Harus adanya penetapan

    prosedur otorisasi dan pengesahan yang jelas, pengesahaan

    memiliki fungsi untuk meyakinkan bahwa kebijakan perusahaan

    telah terlaksana.

    c. Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran

    dengan dokumen pendukung (nota) yaitu tanggal dan nominal.

    2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

    dokumen utama serta pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran

    kas di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung.

    3. Menentukan tingkat keandalan dan Desired Upper Precision Limit

    (DUPL). Dalam penelitian ini penulis menggunakan tingkat keandalan

    sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%.

    4. Menentukan besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian

    internal dengan menggunakan table besarnya sampel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    5. Membuat tabel stop-or-go decision.

    Membuat tabel stop-or-go decision dan menentukan stop-or-

    go pada pengambilan sampel selanjutnya. Setelah itu penulis menguji

    sampel yang sudah diperiksa dengan menggunakan rumus AUPL.

    6. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.

    a. Jika AUPL ≤ DUPL, pengendalian internal yang diperiksa sudah

    efektif. Dimana DUPL yang sudah ditetapkan diawal sebesar

    5%.

    b. Jika AUPL ˃ DUPL, pengendalian yang diperiksa tidak efektif.

    Dimana DUPL yang sudah ditetapkan diawal sebesar 5%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM ORGANISASI

    A. Sejarah Perkembangan Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementerian Agama Provinsi Lampung

    Pada tanggal 3 Januari 1946 bertepatan dengan tanggak 24 Muharram

    1436 H telah berdiri Kementerian Agama berdasarkan Penetapan Pemerintah

    Nomor 1/S.D tahun 1946. Pada saat itu Lampung berada dibawah Provinsi

    Sumatera yang berpusat di Sumatera Utara dengan Gubernur saat itu Tengku

    Muhammad Hasan, dan Residen Pertama Lampung adalah MR.A.Abbas. Pada

    tahun1950 dibentuklah Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4 wilayah

    yaitu : Palembang, Lampung, Bangka Belitung, dan Bengkulu.

    Pada tahun 1950 dibentuklah Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi

    4 wilayah yaitu: Palembang, Lampung, Bangka Belitung, dan Bengkulu.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 wilayah Sumatera Selatan

    dipecah menjadi 3 Provinsi yaitu, Sumatera Selatan, bengkulu, Lampung

    Sejalan dengan perkembangannya, Departemen Agama dalam menghadapi

    volume kerja yang semakin besar dimana jawatan-jawatan didaerah bukan saja

    dikoordinir, tetapi perlu dibimbing, dibina, dan dikembangkan secara langsung,

    intensif dan terarah, maka dikeluarkanlah Keputusan Menteri Agama (KMA)

    Nomor 36 tahun 1972 yang menggantikan Keputusan Menteri Agama (KMA)

    Nomor 53 tahun 1971 tentang Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang Instansi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Departemen Agama didaerah- daerah dengan bentuk perwakilan. Atas dasar

    keputusan tersebut didirikanlah perwakilan Departemen Agama pada tingkat

    Kabupaten atau Kotamadya. Selanjutnya tugas dan wewenang perwakilan yang

    sebelumnya hanya sebagai koordinator, maka berdasarkan KMA Nomor 36 tahun

    1972 Perwakilan Departemen Agama tidak hanya sebagai koordinator tetapi

    sebagai pembina, dan pembimbing terhadap jawatan-jawatan agama itu yang

    berubah manjadi Inspektorat. Kebijaksanaan baik teknis maupun administratif

    menjadi tanggung jawab perwakilan, sedangkan Inspektorat hanya sebagai

    pelaksana teknis.

    Merujuk pada Peraturan Menteri Agama Nomor 1 tahun 2010 tentang

    Perubahan penyebutan Departemen Agama menjadi Kementerian Agama maka

    seluruh Peraturan, Keputusan, serta atribut haruslah menyesuaikan dengan

    sebutan Kementerian Agama. Selanjutnya terjadi perubahan pada Struktur

    Pelaksanaan Teknis Kementerian Agama Kota Bandar Lampung yang mengacu

    pada Peraturan Menteri Agama Nomor 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama pasal 269, perubahan struktur

    tersebut adalah: Subbag Tata Usaha, Seksi Pendidikan Madrasah, Seksi

    Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Seksi Penyelenggaraan Haji dan

    Umrah, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Penyelenggaraan Syariah,

    Penyelenggaraan Khatolik, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dan struktur di

    atas masih berlaku hingga saat ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    B. Lokasi.

    Lokasi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

    Lampung berada di Jl. Cut Mutia No. 27, Kel. Gulak Galik, Teluk Betung Utara

    Bandar Lampung 3512.

    C. Visi dan Misi Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung.

    Visi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

    Lampung adalah terwujudnya masyarakat katolik yang seratus persen katolik dan

    seratus persen pancasila dalam Negara yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

    Visi tersebut dicirikan oleh:

    a. Terwujudnya Masyarakat Katolik yang kualitas iman dan takwanya tinggi.

    b. Terwujudnya kerukunan hidup beragama Masyarakat Katolik dalam bingkai

    persatuan dan kesatuan.

    c. Tertatanya pranata-pranata keagamaan Katolik.

    d. Terkristalnya semangat kemandirian Umat Katolik dan kesetiakawanan sosial

    atas dasar persaudaraan sejati.

    e. Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama Katolik

    secara dewasa.

    f. Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan hak dan kewajiban

    sebagai warga negara.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Misi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

    Lampung adalah mengajak masyarakat katolik untuk berperan serta secara aktif

    dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsa.

    Misi tersebut dijabarkan dengan usaha-usaha :

    a. Mengajak masyarakat Katolik untuk bersikap mengetahui, memahami,

    menghargai, dan menghormati keanekaan dan kemajemukan yang ada di

    sekitarnya. Misalnya adat istiadat, budaya, suku, etnis, kebiasaan-attitude,

    agama, asal usul, dll.

    b. Mengajak masyarakat Katolik berkiprah di tengah pembangunan bangsanya

    dengan semangat persaudaraan sejati.

    c. Mengajak masyarakat Katolik menggenggam paham kita dalam pola pikir dan

    perilakunya. Misalnya: ini bangsa kita, negara kita. Kota, taman kota, jalan,

    jembatan, kantor, hotel, dermaga kita; Mesjid kita, Gereja kita, Pura kita,

    Klenteng kita, dan lain-lain aset bangsa ini milik kita. Semua ini harus kita

    jaga dan pelihara bersama.

    D. Struktur Organisasi Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama

    Provinsi Lampung.

    1. Pembimas Masyarakat Katolik = Drs. Matheus Yarkoni

    2. Perencana dan Pelaksana Program dan Anggaran = Anastasia Sri Endang

    Handayani,S.Ag

    3. Pengolah Badan Administrasi = Ageng Asih Wiharti

    4. Pengolah Bahan Registrasi dan Sertifikasi = R.Y. Suhadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    E. Uraian Tugas Pengurus Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah

    Kementerian Agama Katolik.

    1. Pembimas Masyarakat Katolik

    Tanggung jawab :

    a. Keakuratan data penerima tunjangan dan bantuan.

    b. Ketepatan, kebenaran, keamanan pelaksanaan program kerja.

    c. Ketepatan pelaksanaan tugas-tugas.

    d. Ketepatan, kebenaran dan kelayakan pemberian tunjangan dan bantuan.

    e. Kelancaran menyusun SOP dan Juknis.

    f. Terkordinasi antar pimpinan.

    Wewenang :

    a. Memastikan realisasi anggaran DIPA.

    b. Memastikan Kelancaran penyusunan SOP dan Juknis.

    c. Memantau Kelancaran pencairan dana bantuan.

    d. Menentukan kebijakan pelaksanaan kegiatan.

    e. Memastikan kelancaran koordinasi dengan eselon I, Eselon II, Eselon III, JFU

    dan Pipinan Lembaga Agama Katolik.

    f. Memastikan ketepatan jadwal pembinaan umat dan monitoring bantuan.

    2. Perencanaan dan Pelaksanaan Program dan Anggaran

    Tanggung Jawab :

    a. Kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

    b. Keakuratan data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    c. Pelaksanaan tugas sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

    d. Kesesuaian antara bahan rencana program dan program yang dihasilkan.

    e. Menyusun RAB sesuai alokasi anggaran.

    f. Menyusun RKA-KL sesuai pagu anggaran .

    g. Mengurus administrasi pelaksanaan anggaran.

    h. Menjaga file dan komputer dari kerusakan.

    Wewenang:

    a. Meminta data/bahan perencanaan kepada pihak yang terkait.

    b. Menolak memberikan informasi yang bersifat rahasia.

    c. Menyampaikan informasi perencanaan dan anggaran kepada yang

    berkepentingan.

    d. Menanyakan jika terjadi kesulitan.

    e. Memberi masukan kepada atasan.

    f. Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan perencanaan anggaran di Kanwil

    dan Kabupaten/Kota.

    3. Pengolah Badan administrasi

    Tanggung Jawab:

    a. Keakuratan pencatatan surat masuk dan keluar

    b. Ketepatan dan kebenaran konsep surat.

    c. Ketepatan sasaran pendistribusian buka dan majalah

    d. Ketepatan, kebenaran dan kelayakan pengarsipan dokuemn.

    e. Kelancaran menjalankan tugas/kegiatan yang diberikan.

    f. Terkoordinasi kerja dengan pimpinan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Wewenang :

    a. Memastikan adanya surat masuk dan keluar.

    b. Memastikan kebenaran konsep surat.

    c. Memantau ketepatan pendistribusian buku dan majalah.

    d. Mengamankan dokumen-dokumen penting.

    e. Melaporkan hasil kerja harian kepada atasan.

    4. Pengolah Bahan Registrasi dan sertifikasi

    Tanggung Jawab:

    a. Kebenaran atas usul, saran dan pendapat yang diajukan kepada Pembimas

    Katolik bila ada ketimpangan dan masalah yang dihadapi untuk di proses.

    b. Kebenaran atas konsep surat yang diparaf; di periksa dan diteliti kembali.

    c. Kebenaran atas nota dinas yang ditandatangani; diperiksa untuk dilanjutkan.

    d. Kebenaran atas naskah rancangan Pemetaan Pegawai di lingkungan Ditjen

    Bimas Katolik yang diajukan; berdasar pada Peraturan Pemerintah yang

    berlaku.

    e. Kebenaran atas naskah rancangan Daftar Urut Kepangkatan di lingkungan

    Ditjen Bimas Katolik. Berdasar pada Kepres, Permenag, dan Perundang-

    undangan yang berlaku,

    f. Kebenaran atas naskah rancangan pengelolaan data pegawai di lingkungan

    Ditjen Bimas Katolik. Berdasar pada Permenag dengan ketentuan yang

    berlaku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Wewenang :

    a. Menyiapkan data statistik Pendidikan dan Keagamaan Bimas Katolik.

    b. Menyajikan data Pendidikan dan Keagamaan Katolik.

    c. Mengoperasikan perangkat Komputer dengan baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Data

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pengendalian

    internal tehadap pengeluaran kas Bimas Katolik Kantor wilayah Kementerian

    Agama Provinsi Lampung merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini. Data

    yang akan dideskripsikan yaitu Bukti Pembayaran yang diperoleh dari hasil studi

    kasus di Bimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung

    selama tahun 2017 sebanyak 222 data. Dimana OS adalah operasional dan PEM

    adalah pembinaan, dengan tujuan untuk mempermudah membedakan

    pengeluaraan yang digunakan untuk keperluan kantor atau keperluan internal

    dengan keperluan diluar kantor atau eksternal. Attribute yang digunakan dalam

    pengujian pengendalian internal adalah kelengkapan dokumen bukti pembayaran

    (nota), otorisasi pengeluaran kas, dan adanya kesesuaian data yang tertera pada

    bukti pembayaran dengan dokumen pendukung.

    Berikut deskripsi data yang digunakan dalam penelitian :

    Tabel 5.1 bukti pembayaran.

    No No Bukti Pembayaran

    1 01-OS.06/2017

    2 02-OS.06/2017

    3 03-OS.06/2017

    4 04-OS.06/2017

    5 05-OS.06/2017

    6 06-OS.06/2017

    7 07-OS.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran

    8 08-OS.06/2017

    9 09-OS.06/2017

    10 10-OS.06/2017

    11 11-OS.06/2017

    12 12-OS.06/2017

    13 13-OS.06/2017

    14 14-OS.06/2017

    15 15-OS.06/2017

    16 16-OS.06/2017

    17 17-OS.06/2017

    18 18-OS.06/2017

    19 19-OS.06/2017

    20 20-OS.06/2017

    21 21-OS.06/2017

    22 22-OS.06/2017

    23 23-OS.06/2017

    24 24-OS.06/2017

    25 25-OS.06/2017

    26 26-OS.06/2017

    27 27-OS.06/2017

    28 28-OS.06/2017

    29 29-OS.06/2017

    30 30-OS.06/2017

    31 31-OS.06/2017

    32 32-OS.06/2017

    33 33-OS.06/2017

    34 34-OS.06/2017

    35 35-OS.06/2017

    36 36-OS.06/2017

    37 37-OS.06/2017

    38 38-OS.06/2017

    39 39-OS.06/2017

    40 40-OS.06/2017

    41 41-OS.06/2017

    42 42-OS.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran

    8 08-OS.06/2017

    9 09-OS.06/2017

    10 10-OS.06/2017

    11 11-OS.06/2017

    12 12-OS.06/2017

    13 13-OS.06/2017

    14 14-OS.06/2017

    15 15-OS.06/2017

    16 16-OS.06/2017

    17 17-OS.06/2017

    18 18-OS.06/2017

    19 19-OS.06/2017

    20 20-OS.06/2017

    21 21-OS.06/2017

    22 22-OS.06/2017

    23 23-OS.06/2017

    24 24-OS.06/2017

    25 25-OS.06/2017

    26 26-OS.06/2017

    27 27-OS.06/2017

    28 28-OS.06/2017

    29 29-OS.06/2017

    30 30-OS.06/2017

    31 31-OS.06/2017

    32 32-OS.06/2017

    33 33-OS.06/2017

    34 34-OS.06/2017

    35 35-OS.06/2017

    36 36-OS.06/2017

    37 37-OS.06/2017

    38 38-OS.06/2017

    39 39-OS.06/2017

    40 40-OS.06/2017

    41 41-OS.06/2017

    42 42-OS.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran

    43 43-OS.06/2017

    44 44-OS.06/2017

    45 45-OS.06/2017

    46 001/PEMB.06/2017

    47 002/PEMB.06/2017

    48 003/PEMB.06/2017

    49 004/PEMB.06/2017

    50 005/PEMB.06/2017

    51 006/PEMB.06/2017

    52 007/PEMB.06/2017

    53 008/PEMB.06/2017

    54 009/PEMB.06/2017

    55 010/PEMB.06/2017

    56 011/PEMB.06/2017

    57 012/PEMB.06/2017

    58 013/PEMB.06/2017

    59 014/PEMB.06/2017

    60 015/PEMB.06/2017

    61 016/PEMB.06/2017

    62 017/PEMB.06/2017

    63 018/PEMB.06/2017

    64 019/PEMB.06/2017

    65 020/PEMB.06/2017

    66 021/PEMB.06/2017

    67 022/PEMB.06/2017

    68 023-062/PEMB.06/2017

    69 063-102/PEMB.06/2017

    70 46-OS.06/2017

    71 47-OS.06/2017

    72 48-OS.06/2017

    73 49-OS.06/2017

    74 50-OS.06/2017

    75 51-OS.06/2017

    76 52-OS.06/2017

    77 53-OS.06/2017

    78 54-OS.06/2017

    79 55-OS.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukri Pembayaran

    80 56-OS.06/2017

    81 57-OS.06/2017

    82 58-OS.06/2017

    83 59-OS.06/2017

    84 60-OS.06/2017

    85 61-OS.06/2017

    86 62-OS.06/2017

    87 63-OS.06/2017

    88 64-OS.06/2017

    89 65-OS.06/2017

    90 66-OS.06/2017

    91 67-OS.06/2017

    92 68-OS.06/2017

    93 69-OS.06/2017

    94 70-OS.06/2017

    95 71-OS.06/2017

    96 72-OS.06/2017

    97 73-OS.06/2017

    98 74-OS.06/2017

    99 75-OS.06/2017

    100 76-OS.06/2017

    101 77-OS.06/2017

    102 78-OS.06/2017

    103 79-OS.06/2017

    104 80-OS.06/2017

    105 81-OS.06/2017

    106 103/PEMB.06/2017

    107 104/PEMB.06/2017

    108 105/PEMB.06/2017

    109 106/PEMB.06/2017

    110 107/PEMB.06/2017

    111 108/PEMB.06/2017

    112 109/PEMB.06/2017

    113 110/PEMB.06/2017

    114 111/PEMB.06/2017

    115 112/PEMB.06/2017

    116 113/PEMB.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukti pembayaran

    117 114/PEMB.06/2017

    118 115-154/PEMB.06/2017

    119 82-OS.06/2017

    120 83-OS.06/2017

    121 84-OS.06/2017

    122 85-OS.06/2017

    123 86-OS.06/2017

    124 87-OS.06/2017

    125 88-OS.06/2017

    126 89-OS.06/2017

    127 90-OS.06/2017

    128 155/PEMB.06/2017

    129 156/PEMB.06/2017

    130 157/PEMB.06/2017

    131 158/PEMB.06/2017

    132 159/PEMB.06/2017

    133 160/PEMB.06/2017

    134 16A/PEMB.06/2017

    135 161/PEMB.06/2017

    136 162/PEMB.06/2017

    137 163/PEMB.06/2017

    138 164/PEMB.06/2017

    139 165/PEMB.06/2017

    140 166-205/PEMB.06/2017

    141 91-OS.06/2017

    142 92-OS.06/2017

    143 206/PEMB.06/2017

    144 207/PEMB.06/2017

    145 208/PEMB.06/2017

    146 209/PEMB.06/2017

    147 210/PEMB.06/2017

    148 211/PEMB.06/2017

    149 211A/PEMB.06/2017

    150 214/PEMB.06/2017

    151 212/PEMB.06/2017

    152 213/PEMB.06/2017

    153 215/PEMB.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran

    154 216/PEMB.06/2017

    155 217/PEMB.06/2017

    156 006/K.06/2017

    157 93-OS.06/2017

    158 94-OS.06/2017

    159 95-OS.06/2017

    160 96-OS.06/2017

    161 97-OS.06/2017

    162 98-OS.06/2017

    163 99-OS.06/2017

    164 100-OS.06/2017

    165 101-OS.06/2017

    166 102-OS.06/2017

    167 103-OS.06/2017

    168 267/PEMB.06/2017

    169 268/PEMB.06/2017

    170 269/PEMB.06/2017

    171 270/PEMB.06/2017

    172 271/PEMB.06/2017

    173 272/PEMB.06/2017

    174 273/PEMB.06/2017

    175 274/PEMB.06/2017

    176 275/PEMB.06/2017

    177 276/PEMB.06/2017

    178 104-OS.06/2017

    179 105-OS.06/2017

    180 106-OS.06/2017

    181 107-OS.06/2017

    182 108-OS.06/2017

    183 109-OS.06/2017

    184 110-OS.06/2017

    185 111-OS.06/2017

    186 112-OS.06/2017

    187 113-OS.06/2017

    188 114-OS.06/2017

    189 115-OS.06/2017

    190 116-OS.06/2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Tabel 5.1 bukti pembayaran (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran

    191 117-OS.06/2017

    192 118-OS.06/2017

    193 119-OS.06/2017

    194 120-OS.06/2017

    195 121-OS.06/2017

    196 122-OS.06/2017

    197 123-OS.06/2017

    198 124-OS.06/2017

    199 125-OS.06/2017

    200 126-OS.06/2017

    201 127-OS.06/2017

    202 128-OS.06/2017

    203 129-OS.06/2017

    204 130-OS.06/2017

    205 131-OS.06/2017

    206 132-OS.06/2017

    207 133-OS.06/2017

    208 134-OS.06/2017

    209 135-OS.06/2017

    210 136-OS.06/2017

    211 137-OS.06/2017

    212 138-OS.06/2017

    213 139-OS.06/2017

    214 140-OS.06/2017

    215 141-OS.06/2017

    216 142-OS.06/2017

    217 143-OS.06/2017

    218 144-OS.06/2017

    219 145-OS.06/2017

    220 146-OS.06/2017

    221 147-OS.06/2017

    222 148-OS.06/2017

    Sumber: Data primer yang diolah, 2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    B. Analisis Data

    1. Penentuan attribute yang akan diperiksa. Dalam penelitian ini attribute yang

    digunakan adalah:

    a. Kelengkapan dokumen bukti pembayaran (adanya nota), perusahaan

    harus mencatat sistem akuntansi yang memadahi dan bukti

    pembukuan harus disertai oleh bukti transaksi.

    b. Otorisasi pengeluaran kas (kuasa pengguna anggaran, bendahara,

    pejabat yang bertanggungjawab). Harus adanya penetapan prosedur

    otorisasi dan pengesahan yang jelas, pengesahaan memiliki fungsi

    untuk meyakinkan bahwa kebijakan perusahaan telah terlaksana.

    c. Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan

    dokumen pendukung (nota) yaitu tanggal dan nominal.

    2. Penentuan populasi.

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua

    dokumen utama serta pendukung yang berkaitan dengan pengeluaran kas

    di Bimbingan Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama

    Provinsi Lampung.

    3. Penentuan tingkat keandalan dan Desired Upper Precision Limit (DUPL).

    Dalam penelitian ini tingkat keandalan yang digunakan sebesar

    95% dengan DUPL 5%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    4. Penentuan besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian dengan

    tabel besarnya sampel.

    Tabel 5.2 Besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian.

    Desired upper

    precision limit

    Besarnya sample atas dasar pengujian pengendalian

    90% 95% 97.5%

    10%

    9

    8

    7

    6

    5 60

    4

    3

    Sumber: Mulyadi (2002: 266)

    Berdasarkan tabel di atas dengan tingkat keandalan 95% dan DUPL

    5% yang digunakan, maka sampel minimum yang diambil adalah sebanyak

    60 dengan pengambilan sampel secara acak.

    Dalam memilih 60 sampel acak, penulis menggunakan Random

    Sample dengan bantuan Microsoft Excel, sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    a. Memasukkan data berupa dokumen pengeluaran kas ke dalam

    Microsoft Exce.

    b. Membuat kolom baru dibagian kiri data, klik insert, lalu akan

    muncul kolom kosong baru.

    c. Pilih sel A2 (tepat di samping nomor urut yang pertama dari

    sample), lalu ketik rumus =INT(RAND()*(222-1)+1 dan ENTER.

    d. Klik sel A2 dari hasil rumus, lalu copy dan paste di B2

    e. Lalu tekan CTRL pilih A2 dan B2 lalu blok semua baris/kolom

    A2 dan B2 sesuai dengan jumlah sample yang akan diuji.

    Berdasarkan langkah-langkah diatas, maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

    Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel

    No No Bukti Pembayaran 1 2 3

    1 99-OS.06/2017 √ √ √

    2 136-OS.06/2017 √ √ V

    3 142-OS.06/2017 √ √ √

    4 113-OS.06/2017 √ √ √

    5 126-OS.06/2017 √ √ √

    6 214/PEMB.06/2017 √ √ √

    7 73-OS.06/2017 √ √ √

    Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

    Keterangan:

    Attribute 1 : Kelengkapan dokumen bukti pembayaran

    Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas

    Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan

    dokumen pendukung.

    √ = ada

    X = tidak ada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran 1 2 3

    8 019/PEMB.06/2017 √ √ √

    9 014/PEMB.06/2017 √ √ √

    10 20-OS.06/2017 √ √ √

    11 107-OS.06/2017 √ √ √

    12 60-OS.06/2017 √ √ √

    13 001/PEMB.06/2017 √ √ √

    14 89-OS.06/2017 √ √ √

    15 56-OS.06/2017 √ √ √

    16 113-OS.06/2017 √ √ √

    17 275/PEMB.06/2017 √ √ √

    18 268/PEMB.06/2017 √ √ √

    19 23-OS.06/2017 √ √ √

    20 07-OS.06/2017 √ √ √

    21 164/PEMB.06/2017 √ √ √

    22 115-OS.06/2017 √ √ √

    23 276/PEMB.06/2017 √ √ √

    24 273/PEMB.06/2017 √ √ √

    25 105/PEMB.06/2017 √ √ √

    26 08-OS.06/2017 √ √ √

    27 50-OS.06/2017 √ √ √

    28 84-OS.06/2017 √ √ √

    29 009/PEMB.06/2017 √ √ √

    30 140-OS.06/2017 √ √ √

    31 24-OS.06/2017 √ √ √

    32 001/PEMB.06/2017 √ √ √

    Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

    Keterangan:

    Attribute 1 : Kelengkapan dokumen bukti pembayaran

    Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas

    Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan

    dokumen pendukung.

    √ = ada

    X = tidak ada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 56

    Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran 1 2 3

    33 80-OS.06/2017 √ √ √

    34 008/PEMB.06/2017 √ √ √

    35 72-OS.06/2017 √ √ √

    36 39-OS.06/2017 √ √ √

    37 210/PEMB.06/2017 √ √ √

    38 114-OS.06/2017 √ √ √

    39 112-OS.06/2017 √ √ √

    40 38-OS.06/2017 √ √ √

    41 159/PEMB.06/2017 √ √ √

    42 18-OS.06/2017 √ √ √

    43 24-OS.06/2017 √ √ √

    44 54-OS.06/2017 √ √ √

    45 28-OS.06/2017 √ √ √

    46 113-OS.06/2017 √ √ √

    47 52-OS.06/2017 √ √ √

    48 47-OS.06/2017 √ √ √

    49 59-OS.06/2017 √ √ √

    50 133-OS.06/2017 √ √ √

    51 14-OS.06/2017 √ √ √

    52 53-OS.06/2017 √ √ √

    53 019/PEMB.06/2017 √ √ √

    54 116-OS.06/2017 √ √ √

    55 70-OS.06/2017 √ √ √

    56 15-OS.06/2017 √ √ √

    Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

    Keterangan:

    Attribute 1 : Kelengkapan dokumen Bukti Pembayaran

    Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas

    Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan

    dokumen pendukung.

    √ = ada

    X = tidak ada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 57

    Tabel 5.3 hasil pemeriksaan sampel (lanjutan)

    No No Bukti Pembayaran 1 2 3

    57 117-OS.06/2017 √ √ √

    58 115-OS.06/2017 √ √ √

    59 48-OS.06/2017 √ √ √

    60 137-OS.06/2017 √ √ √

    Sumber: Data primer yang diolah, 2018.

    Keterangan:

    Attribute 1 : Kelengkapan dokumen Bukti Pembayaran

    Attribute 2 : Otorisasi pengeluaran kas

    Attribute 3 : Adanya kesesuaian data yang tertera pada bukti pembayaran dengan

    dokumen pendukung.

    √ = ada

    X = tidak ada

    5. Membuat tabel s