institut teknologi - pln analisis keandalan …

125
i INSTITUT TEKNOLOGI - PLN ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN CONVEYOR BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PLTU BANTEN 1 X 660 MW PT. LESTARI BANTEN ENERGI SKRIPSI ARIEF INDRA FIRDAUS 201512065 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN JAKARTA, TAHUN 2020

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN CONVEYOR BERDASARKAN LAJU

KERUSAKAN DI PLTU BANTEN 1 X 660 MW PT. LESTARI BANTEN ENERGI

SKRIPSI

ARIEF INDRA FIRDAUS

201512065

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN

JAKARTA, TAHUN 2020

ii

iii

Roswati Nurhasanah, S.T., M.T

Kepala Program Studi S1 Teknik Mesin

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’ alamin

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala kesehatan

dan kesempatan serta telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN

CONVEYOR BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PLTU BANTEN 1X660 MW

PT. LESTARI BANTEN ENERGI”

Dalam menyelesaikan Laporan Kerja Magang ini penulis menyadari bahwa

tidak akan berhasil tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk, dan saran-saran dari

berbagai pihak dan penulis juga menyadari bahwa penulis sendiri memiliki

kekurangan dan keterbatasan yang ada dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Nofirman, S.T, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan arahan.

2. Orang tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan bantuan

selama penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Prayudi M.M, M.T selaku Dekan S1 Teknik Mesin Institut

Teknologi - PLN

4. Ibu Roswati Nurhasanah, S.T, M.T. selaku Ketua Program Studi Sarjana

Teknik Mesin Institut Teknologi - PLN

5. Keluarga seperjuangan S1 Teknik Mesin angkatan 2015 yang selalu

memberikan semangat dan membantu dalam segala hal serta sudah

bersama-sama berjuang hingga saat ini.

6. Nilu Meyliani Anggita yang telah merelakan waktunya untuk menemani dan

selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini.

7. Serta pihak lain yang telah merelakan waktunya untuk membantu hingga

terselesaikannya laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran beserta kritik yang membangun dalam rangka

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

ataupun bagi siapapun yang membacanya.

Jakarta, 06 Februari 2020

Arief Indra Firdaus

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya :

Nama : Arief Indra Firdaus

NIM : 2015-12-065

Jurusan : S1 Teknik Mesin

Menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Bapak Nofirman, ST, M.Sc.

Selaku Pembimbing yang dengan kesabarannya telah memberikan arahan, saran

saran serta membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik dan tepat pada waktunya.

Terima kasih yang sama saya sampaikan kepada Orangtua yang senantiasa selalu

mendoakan dan memberikan semangat hingga saya dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Jakarta, 04 Februari 2020

Arief Indra Firdaus

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda tangan

dibawah ini:

Nama : Arief Indra Firdaus

NIM : 2015-12-065

Program Studi : S1 Teknik Mesin

Jurusan : Teknik Mesin

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada INSTITUT TEKNOLOGI – PLN Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Nonexclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“ ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN CONVEYOR BERDASARKAN LAJU

KERUSAKAN DI PLTU BANTEN 1X660 MW PT. LESTARI BANTEN ENERGI ”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini Institut Teknologi - PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Jakarta

Pada: 04 Februari 2020

Yang menyatakan

(Arief Indra Firdaus)

viii

ABSTRAK

Analisis Keandalan Komponen Conveyor Berdasarkan Laju Kerusakan di

PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari Banten Energi

Arief Indra Firdaus

2015-12-065

S1 Teknik Mesin Institut Teknologi - PLN

Telpon : 085854234291

E-mail : [email protected]

Dibawah bimbingan bapak Nofirman S.T, M.Sc

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN CONVEYOR BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PLTU Banten 1 x 660 MW PT. LESTARI BANTEN ENERGI. Conveyor System adalah salah satu komponen utama dalam sistem PLTU berfungsi sebagai alat pengangku batubara dari conveyor satu ke conveyor lainnya. Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Belt conveyor telah mencapai posisi dominan dalam mengangkut material karena keunggulan yang dimiliki seperti ekonomi dan keselamatan operasi, keandalan, keserbagunaan, dan berbagai kapasitas praktis yang tidak terbatas. Keandalan pada conveyor tentunya sangat berpengaruh pada kinerja conveyor tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa keandalan conveyor pada PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari Banten Energi. Pada peneltian ini untuk mengetahui keandalan conveyor penulis menggunakan metode perhitungan reliabilitas dengan menggunakan metode Distribusi Weibull. Dengan analisis dengan metode Distribusi Weibull maka bias dilihat besarnya keandalan yang dihasilkan, dan failure rate yang dihasilkan. Analisis keandalan komponen Conveyor ini dapat digunakan sebagai acuan pemeliharaan pada sistem Conveyor.

Kata Kunci : Conveyor system, Keandalan, PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari Banten energi, PLTU, Coal Handling

ix

ABSTRACT

Reliability Analysis Of Conveyors Component Based on Failure Rate in

PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari Banten Energi

Arief Indra Firdaus

2015-12-065

S1 Teknik Mesin Institut Teknologi - PLN

Phone Call : 085854234291

E-mail : [email protected]

Under the guidance of Mr. Novirman S.T, M.Sc

RELIABILITY ANALYSIS OF CONVEYOR COMPONENTS BASED ON FAILURE

RATE IN PLTU Banten 1 x 660 MW PT. LESTARI BANTEN ENERGY. Conveyor

System is one of the main components in a power plant system that functions as a

coal carrier from one conveyor to another. Conveyors are widely used in the industry

for the transportation of goods which are very numerous and sustainable. Conveyor

belts have achieved a dominant position in transporting materials due to their

advantages such as economic and operational safety, reliability, versatility and

unlimited practical capacities. The reliability of the conveyor is of course very

influential on the performance of the conveyor. The purpose of this study is to

analyze the reliability of the conveyor at PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari

Banten Energi. In this research to determine the reliability of the conveyor the author

uses the reliability calculation method using the Weibull Distribution method. By

analyzing the Weibull Distribution method, it can be seen how much reliability is

generated, and the resulting failure rate. Analysis of the reliability of this conveyor

component can be used as a maintenance reference on the conveyor system.

Keywords: Conveyor system, reliability, Banten PLTU 1 x 660 MW PT. Energi

Banten Lestari, PLTU, Coal Handling

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .............................. Error! Bookmark not defined.

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ................................................................................................................iv

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ...................................................................................... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah .................................................................................. 3

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ........................................................................... 3

1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Batasan Penelitian .......................................................................................... 4

1.4 Tujuan Dari Penelitian .................................................................................... 4

1.5 Manfaat Dari Penelitian .................................................................................. 4

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 6

xi

2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ............................................. 6

2.2 Siklus Rankine ................................................................................................ 8

2.3. Komponen Utama PLTU................................................................................ 9

2.3.1 Komponen Utama .................................................................................... 9

2.3.2 Komponen Pendukung ........................................................................... 11

2.4 Conveyor ...................................................................................................... 13

2.5. Cara Kerja Conveyor Pada PLTU 1x660 MW PT. Lestari Banten Energi .... 15

2.6 Reliability ...................................................................................................... 16

2.7 Distribusi Weibull .......................................................................................... 18

2.8 Weibull Paper ............................................................................................... 18

2.9 Weibull Plot ................................................................................................... 19

2.9.1 Mengestimasi persentase kerusakan komulatif, F(t) .............................. 19

2.9.2 Median Ranks ........................................................................................ 19

2.9.3 Menentukan Parameter .......................................................................... 20

2.10 Hazard Rate ............................................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................... 28

3.1 Metode Penelitian ......................................................................................... 28

3.1.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 28

3.1.2. Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................ 29

3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 32

3.2.1. Pengamatan Langsung ......................................................................... 32

3.2.2. Pengamatan Tidak Langsung................................................................ 32

3.2.3. Metode Wawancara .............................................................................. 33

3.2.4. Metode Studi Literature ......................................................................... 33

xii

3.2.5 Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 33

3.3 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 36

3.3.1 Software ................................................................................................. 36

3.3.2 Microsoft Excel ....................................................................................... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 38

4.1 Conveyor ...................................................................................................... 38

4.1.1 Pemeliharaan Conveyor ......................................................................... 40

4.2 Pengolahan Data .......................................................................................... 45

4.2.1 Perhitungan Ketidakandalan .................................................................. 46

4.2.1.1 Menghitung Median ............................................................................. 47

4.2.1.2 Menghitung 1/(1-median) .................................................................... 48

4.2.1.3 Menghitung ln(ln(1/(1-median))) .......................................................... 48

4.2.1.4 Menghitung 𝐥𝐧(𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍) ................................................................... 49

4.2.2 Menghitung Linear Regression............................................................... 49

4.3 Analisa .......................................................................................................... 54

4.4 Diagram Fishbone ........................................................................................ 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 62

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 62

5.2 Saran ............................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 64

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. 73

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Conveyor………………………………………………… 32

Tabel 4.1 Tabel Preventive Maintenance di PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari

Banten Energi…………………………………………………………………………… 41

Tabel 4.2 Tabel Predictive Maintenance pada PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari

Banten Energi………………………………………………………………………...… 42

Tabel 4.3 Tabel Corrective Maintenance di PT. Lestari Banten Energi………….. 43

Tabel 4.4 Tabel waktu interval kegagalan Rubber Skirt conveyor C3……………. 46

Tabel 4.5 data perhitungan interval waktu kegagalan menggunakan metode Weibul

……………………………………………………………………………………………. 46

Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Linear Regression………………………………….… 59

Table 4.7 Reliability Calculator…………………………………………………….….. 51

Tabel 4.8 Keterangan Dalam Fishbone………………………………………………. 60

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Konversi Energi pada PLTU…………………………………….. 7

Gambar 2.2 Skilus Fluida Kerja Sederhana pada PLTU……………………..……… 8

Gambar 2.3 Diagram T-S Siklus PLTU………………………………………….…….. 9

Gambar 2.3.1 Boiler…………………………………………………………………….. 10

Gambar 2.3.2 Turbin Uap………………………………………………………………. 11

Gambar 2.3.3 Kondensor………………………………………………………......….. 12

Gambar 2.3.4 Generator…………………………………………………………..…... 12

Gambar 2.4 Conveyor Sistem di PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten Energi

……………………………………………………………………………………………. 15

Gambar 2.5 Fungsi Reliability……………….…….…………………………….…….. 17

Gambar 2.6 Distribusi Eksponensial………………………………………………….. 22

Gambar 2.7 Hazard Rate ……………………………………………………………… 25

Gambar 2.8 Kurva Bath Tub ………………………………………………………….. 26

Gambar 3.1 Skema Pemecahan Masalah………………………………..………..… 31

Gambar 3.2 Skema Pengolahan Data ……………………………………………….. 35

Gambar 3.3 Software Microsoft Excel ………………………………………………... 37

Gambar 4.1 Skilus conveyor pada PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten

Energi……………………………………………………………………………………. 39

Gambar 4.2 Kurva Bath Tub…………………………………………………………… 54

Gambar 4.3 Grafik Reliability…………………………………………………………... 57

Gambar 4.4 Grafik Failure Rate……..…………………………….………………….. 58

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan konsumsi energi yang cukup tinggi di

dunia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan

Konservasi Energi Kementerian ESDM, dalam beberapa tahun terakhir

pertumbuhan kinsumsi energi Indonesia mencapai 7% per tahun. Angka tersebut

berada di atas pertumbuhan konsumsi energi dunia yaitu 2,6% per tahun.

Konsumsi energy Indonesia tersebut terbagi untuk sektor industry (50%),

transportasi (34%), rumah tangga (12%) dan komersial (4%) (ESDM, 2012).

Dalam kehidupan manusia membutuhkan energi dalam melakukan aktivitas

sehari-hari. Kebutuhan energi semakin meningkat sesuai dengan cepatnya

pertumbuhan manusia. Oleh karena itu, semakin meningkatnya kebutuhan energi

untuk melakukan aktivitas, semakin besar pula energi yang digunakan oleh

makhluk hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia dibangun sebuah

Pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan penghasil

listrik terbesar dibandingkan dengan sumber pembangkit lain. Untuk

menghasilkan uap diperlukan bahan bakar, udara dan air. Pada umumnya bahan

bakar yang digunakan untuk menguapkan air di boiler menggunakan batu bara,

minyak dan gas. Bahan bakar tersebut merupakan bahan bakar fosil.

PLTU PT.Lestari Banten Energi dengan kapasitas 1 X 660 MW terdiri dari

beberapa komponen utama yaitu: Boiler, Turbin, Coal Handling, Ash Handling,

Compressor, Condensor. Conveyor System merupakan salah satu komponen

utama pada PLTU dimana berfungsi mentransportasikan Batu Bara/Coal dari

Jetty/Pelabuhan hingga ke Coal Bunker. Conveyor dapat memobilisasi barang

2

dalam jumlah banyak dan kontinyu. kelemahan system ini adalah tidak

mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan

jumlah barang yang masuk tidak kontinyu. Conveyor mempunyai berbagai jenis

yang disesuaikan dengan karakteristik barang yang diangkut. Keandalan system

transportasi batu bara sangat diperlukan karena hal ini akan menjamin

kelangsungan operasi unit pembangkit.

Belt conveyor merupakan peralatan utama pada proses pengangkutan

batubara yaitu berupa belt besar berbahan karet berserat dan membentang antara

head/drive pulley hingga tail pulley. Desain Belt conveyor dipilih berdasarkan

beberapa parameter yang antara lain : jenis cover rubber, bahan serat (fabric),

kekuatan tarik maksimum (cover 2 rubber dan fabric), serta adhesion strength.

Adhesion strength merupakan kekuatan rekat antara cover rubber dengan fabric.

Seiring berjalannya waktu belt yang terbuat dari bahan karet akan mengalami

keausan, hal ini tentunya dapat mengurangi kekuatan dari belt itu baik pada cover

rubber maupun fabricnya.

Pada sistem unloading digunakan ship unloader type grab bucket untuk

kegiatan bongkar batubara dari tongkang atau kapal tanker. Dari hopper

penampung pada ship unloader, batubara dicurahkan secara gravitasi pada belt

conveyor. Pada bagian bawah ship unloader terdapat konstruksi bracket impact

idler sebagai penyangga belt conveyor, sehingga ship unloader dapat bergeser

sepanjang dermaga dalam proses bongkar batu bara. Kerusakan yang sering

terjadi adalah mengelupas atau sobek dikarenakan belt terlipat pada sela-sela

impact idler. Pada saat operasi dengan beban maksimal, bagian belt conveyor

yang tidak tertumpu roller (pada sela-sela impact idler) menjadi cekung dan

berakibat belt terkelupas ataupun sobek.

3

1.2. Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada tanggal 5-29 Maret 2019, Sistem Conveyor pada PLTU Banten 1 x 660

MW PT. Lestari Banten Energi dilakukan perawatan dengan jenis perawatan

Overhaul. Overhaul merupakan perawatan dengan cara merawat komponen secara

total supaya kinerja komponen dapat bekerja dengan baik. Overhaul dilakukan

selama 18 Hari kerja.

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Agar pembahasan pada penelitian ini dapat diterima sesuai dengan objek yang

dituju dan pembahasannya tidak melebar maka diberikan Batasan penelitian, antara

lain yaitu :

1. Penelitian ini difokuskan hanya melingkupi Conveyor Sistem di PLTU Banten

1 x 660 MW PT. Lestari Banten Energi

1.2.3 Rumusan Masalah

Untuk mencapai maksud dan tujuan dari skripsi ini, serta dari latar belakang

yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah komponen conveyor pada PLTU Banten 1 x 660 MW PT.

Lestari Banten dapat menghasilkan keandalan yang tinggi?

4

1.3 Batasan Penelitian

Penulisan skripsi ini terfokus pada pembahasan tentang Analisis Keandalan

Conveyor Berdasarkan Kebutuhan di PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari

Banten Energi. Agar hasil penelitian dapat diterima seperti yang diharapkan serta

tidak melebarnya pembahasan objek analisis, maka ditentukan batasan - batasan

masalah guna penelitian yang dilakukan, yaitu :

1. Hanya membahas permasalahan komponen conveyor system pada

PT. Lestari Banten Energi.

2. Pembahasan hanya meliputi analisis keandalan komponen

conveyor pada PT. Lestari Banten Energi.

1.4 Tujuan Dari Penelitian

Tujuan dari penulisan ditinjau dari latar belakang serta rumusan masalah

adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Keandalan komponen conveyor di PLTU Banten 1x660 MW PT.

Lestari Banten Energi.

2. Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi keandalan conveyor.

1.5 Manfaat Dari Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Menambah pengetahuan bagi penulis atau siapapun yang membacanya.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengetahui keandalan

conveyor pada PT. Lestari Banten Energi.

3. Sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang selama ini telah didapat

selama masa perkuliahan di Institut Teknologi - PLN.

5

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini sestematika penulisan dapat dijabarkan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, hipotesis, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang studi literature mengenai conveyor, teori

mengenai conveyor, serta perhitungan keandalan conveyor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Membahas mengenai bagaimana cara penulis memperoleh data serta

metode yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

Membahas mengenai analisa kebutuhan conveyor berdasarkan

keandalan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisa kebutuhan

conveyor berdasarkan keandalan beserta saran.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

PLTU adalah pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

karena efisiensi yang dihasilkan tinggi sehingga menghasilkan listrik yang

ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi energi yang mengubah energi kimia

dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu:

Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas

dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.

Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk

putaran.

Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik. (Efri, 2013)

Gambar 2.1 Proses konversi energi pada PLTU

(sumber: Efri Yendi, 2013)

7

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus

tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan

sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :

Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan

pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil

pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.

Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu

diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik

berupa putaran.

Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar

menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet

dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari

terminal output generator.

Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan

dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air

kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi

sebagai air pengisi boiler.

Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

8

Gambar 2.2 Siklus fluida kerja sederhana pada PLTU.

(Efri, 2013)

2.2 Siklus Rankine

Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan

dengan diagram T–S (Temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus

rankine ideal. Adapun urutan langkahnya adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Diagram T-S siklus PLTU

1 – 2 : Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah langkah

kompresi isentropis, dan proses ini terjadi pada pompa air pengisi.

2 – 3 : Air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik

didih. Terjadi di LP heater, HP heater dan Economiser.

3 – 4 : Air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut

vapourising (penguapan) dengan proses isobar isothermis, terjadi di boiler

yaitu di wall tube (riser) dan steam drum.

4 – 5 : Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap mencapai temperatur

kerjanya menjadi uap panas lanjut (superheated vapour). Langkah ini terjadi

9

di superheater boiler dengan proses isobar. Uap melakukan kerja sehingga

tekanan dan temperaturnya turun. Langkah ini adalah langkah ekspansi

isentropis, dan terjadi didalam turbin.

5 – 1 : Pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air

kondensat. Langkah ini adalah isobar isothermis, dan terjadi didalam

kondensor. (Efri, 2013)

2.3. Komponen Utama PLTU

2.3.1 Komponen Utama

Bagian utama yang terdapat pada suatu PLTU yaitu :

a. Boiler

Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut

(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.

Gambar 2.3.1.1 Boiler

b. Turbin Uap

Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh

uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan

poros generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.

10

Gambar 2.3.1.2 Turbin Uap

c. Kondensor

Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap

yang telah digunakan untuk memutar turbin).

11

Gambar 2.3.1.3 Kondensor

d. Generator

Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi

listrik.

Gambar 2.3.1.4 Generator

(Efri, 2013)

2.3.2 Komponen Pendukung

Komponen pendukung yang terdapat dalam suatu PLTU pada umumnya dapat di

tunjukan sebagai berikut :

a. Desalination Plant (Unit Desal)

12

Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air

tawar (fresh water) dengan metode penyulingan (kombinasi evaporasi

dan kondensasi). Hal ini dikarenakan sifat air laut yang korosif,

sehingga jika air laut tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit

utama, maka dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan PLTU.

b. Reverse Osmosis (RO)

Mempunyai fungsi yang sama seperti desalination plant namun

metode yang digunakan berbeda. Pada peralatan ini digunakan

membran semi permeable yang dapat menyaring garam-garam yang

terkandung pada air laut, sehingga dapat dihasilkan air tawar seperti

pada desalination plant.

c. Pre Treatment pada unit yang menggunakan pendingin air tanah /

sungai

Pre Treatment pada unit yang menggunakan pendingin air tanah /

sungai Untuk PLTU yang menggunakan air tanah/air sungai, pre-

treatment berfungsi untuk menghilangkan endapan,kotoran dan

mineral yang terkandung di dalam air tersebut.

d. Demineralizer Plant (Unit Demin)

Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung

dalam air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari

mineral, karena jika air masih mengandung mineral berarti

konduktivitasnya masih tinggi sehingga dapat menyebabkan

terjadinya GGL induksi pada saat air tersebut melewati jalur perpipaan

di dalam PLTU. Hal ini dapat menimbulkan korosi pada peralatan

PLTU.

e. Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)

Pada PLTU digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.

f. Chlorination Plant (Unit Chlorin)

Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl)

yang digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme

13

laut pada area water intake. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari

terjadinya pengerakkan (scaling) pada pipa-pipa kondensor maupun

unit desal akibat perkembangbiakan mikro organisme laut tersebut.

g. Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)

Pada umumnya merupakan boiler berbahan bakar minyak (fuel oil),

yang berfungsi untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada

saat boiler utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary

steam).

h. Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)

Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses

bongkar muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock

area sampai penyaluran ke bunker unit.

i. Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)

Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh

(bottom ash) maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic

Precipitator hopper dan SDCC (Submerged Drag Chain Conveyor)

pada unit utama sampai ke tempat penampungan abu (ash valley).

Tiap-tiap komponen utama dan peralatan penunjang dilengkapi

dengan sistemsistem dan alat bantu yang mendukung kerja

komponen tersebut. Gangguan atau malfunction dari salah satu

bagian komponen utama akan dapat menyebabkan terganggunya

seluruh sistem PLTU. (Efri, 2013)

2.4 Conveyor

Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang berfungsi untuk memindahkan

barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Conveyor banyak dipakai di industri

untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan .

Conveyor memiliki peranan penting dalam aplikasi yang melibatkan transportasi

bahan berat atau besar. Belt conveyor telah mencapai posisi dominan dalam

mengangkut material karena keunggulan yang dimiliki seperti ekonomi dan

14

keselamatan operasi, keandalan, keserbagunaan, dan berbagai kapasitas praktis

yang tidak terbatas. Selain itu, conveyor cocok untuk melakukan berbagai

pemrosesan yang bertujuan untuk menyediakan aliran material yang terus menerus

di selama operasi. (Conveyor Equipment Manufacturers Association., 2002)

Conveyor berfungsi sebagai pesawat pengangkut pada PLTU berfungsi

sebagai pengangkut batubara dari Jetty/pelabuhan hingga ke Coal bunker. Belt

conveyor merupakan peralatan utama pada proses pengangkutan batubara yaitu

berupa belt besar berbahan karet berserat dan membentang antara head/drive

pulley hingga tail pulley. Seiring berjalannya waktu belt yang terbuat dari bahan karet

akan mengalami keausan, hal ini tentunya dapat mengurangi kekuatan dari belt itu

baik pada cover rubber maupun fabricnya.

Pada PT. Lestari Banten Energi, Conveyor System memiliki 6 jalur transportasi

batubara menggunakan Conveyor dan terdapat 5 Transfer Tower.

Gambar 2.4 Conveyor Sistem di PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten

Energi

15

2.5. Cara Kerja Conveyor Pada PLTU 1x660 MW PT. Lestari Banten Energi

Pada system Unloading menggunakan Ship Unloader tipe Grab Bucket untuk

bongkar muat batubara dari tongkang atau kapal tanker. Dari Hopper pada Ship

Unloader, batubara dicurahkan langsung menuju belt conveyor C0. Batubara

ditransfer dari C0 menuju ke C1 melalui Transfer Tower 1 namun sebelumnya

batubara melalui Magnetic Separator untuk menyaring material magnetic yang

terbawa pada batubara. Selanjutnya batubara masuk menuju C2 melewati Transfer

Tower 2. Sebelum batubara masuk menuju C4, batubara melewati Magnetic

Separator C2. Selanjutnya batubara dari C2 sebagian masuk menuju C4 A dan B

dan sebagian masuk menuju Stock Pile dengan menggunakan alat Stacker

Reclaimer. Proses perpindahan batubara menggunakan Stacker Reclaimer disebut

Stacking.

Batubara dari C2 masuk menuju C4 melewati Transfer Tower 3. Pada Transfer

Tower 3 terdapat C3 dimana hanya digunakan untuk keadaan emergency dan akan

selalu stand by. Selanjutnya batubara masuk menuju C5 namun sebelumnya

batubara akan dipisahkan oleh Roller Sreen. Roller Screen akan memisahkan

batubara yang berukuran kecil dan batubara yang berukuran besar. Nantinya

batubara yang berukuran kecil akan masuk menuju C5 A dan B sedangkan batubara

yang berbentuk bongkahan akan masuk menuju Crusher dan akan di haluskan dan

nantinya akan masuk mengisi C5. Selanjutnya batubara akan melewati Transfer

Tower 4 dan akan mengisi belt C6 A dan B. Selanjutnya batubara dari C6 A dan B

akan masuk mengisi Mill A hingga F pada Boiler dengan menggunakan Coal Plug (

Pada Mill A batubara akan jatuh secara bypass karena tidak menggunakan batuan

Coal Plug) .

16

2.6 Reliability

Fungsi yang melengkapi fungsi distribusi kumulatif adalah fungsi Reliability (fungsi

Keandalan), atau yang sering dikenal dengan Survival Function. Fungsi ini

menentukan probabilitas suatu peralatan dapat bertahan hingga waktu yang spesifik

(t). Reliability pada umumnya dapat juga didefinisikan sebagai probabilitas sebuah

komponen atau sistem yang akan melakukan sebuah fungsi yang diperlukan pada

waktu tertentu ketika komponen digunakan dalam kondisi tertentu pada sebuah

operasi. Fungsi Reliability dilambangkan dengan R(t) dan dapat dijabarkan sebagai

𝑅(𝑡) = ∫ 𝑓(𝑡)d𝑡∞

𝑡…………………………….(2.1)

Dan, tentu saja, R(t) =1-F(t) karena cenderung tak terbatas.

Mempertimbangkan sebuah komponen yang beroperasional pada waktu t1

ketika mulai bekerja. Kita mungin mempertimbangkan probability komponen

tersebut bertahan pada durasi t.

(Jardine & Tsang, 2013)

17

Gambar 2.5 Fungsi Reliability

Jadi, untuk komponen operasional dengan waktu kegagalan yang di distribusikan

secara eksponensial, R(t1 +t | t1) = R(t). Dengan kata lain, kemungkinan untuk

bertahan (atau sebaliknya, resiko dari kegagalan) di contoh berikutnya tergantung

pada kondisi umur. Barang dengan sedikit memori ini unik bagi distribusi

eksponensial, hanya distribusi kontinyu dengan berbagai fitur. (Jardine & Tsang,

2013)

18

2.7 Distribusi Weibull

Analisis Weibull adalah salah satu metode paling popular di dunia untuk

menganalisis dan memprediksi kerusakan dan segala jenis malfungsi (kegagalan).

Distribusi Weibull pertama kali diperkenalkan oleh Wallodi Weibull (1887-

1979). Pada umumnya, fungsi dari distribusi weibull dengan dua parameter dapat

dijabarkan sebagai berikut:

𝑓(𝑡) = 𝛽

Ƞ|

𝑡−𝛾

Ƞ|

𝛽−1

exp = [− |𝑡−𝛾

Ƞ|

𝛽

] 𝑓𝑜𝑟 𝑡 ≥ 0…………………(2.2)

Dimana Ƞ adalah parameter skala (atau lebih dikenal dengan karakteristik

kehidupan), β adalah parameter bentuk, dan Ƞ dan β adalah bilangan positif. Ketika

β=1 Weibull dua-parameter sama dengan Distribusi Eksponensial; ketika β=2,

menjadi distribusi Rayleigh. Weibull kurang lebih melakukan perhitungan normal

ketika, contoh, β= 3.44.

Cumulative distribution function, F(t), untuk distribusi weibull adalah:

𝐹(𝑡) = 1 − exp [− (𝑡−𝛾

Ƞ)

𝛽

]……………………………………………(2.3)

(Jardine & Tsang, 2013)

2.8 Weibull Paper

Bentuk kumulatif fungsi distribusi, F(t), dari distribusi weibull untuk 𝛾 = 0

adalah

𝐹(𝑡) = 1 − 𝑒𝑥𝑝 [− (𝑡

Ƞ)

𝛽

]………………………………………………(2.4)

Dengan sedikit manipulasi, rumus ini dapat dirubah menjadi linear expression

ln ln (1

1−𝐹(𝑡)) = 𝛽 ln 𝑡 − 𝛽 ln Ƞ…………………………………………………(2.5)

19

Dengan demikian, fungsi ln ln(1

1−𝐹(𝑡)) dengan ln t akan membentuk garis lurus

bila t diambil dari dsitribusi weibull dengan 𝛾 = 0. Paper grafik, yang dikenal dengan

Weibull Paper, dengan sumbu vertikal adalah ln ln scale dan sumbu horizontal

adalah ln scale, mampu menghubungkan F(t) dan t. (Jardine & Tsang, 2013)

2.9 Weibull Plot

2.9.1 Mengestimasi persentase kerusakan komulatif, F(t)

Memasukan data kerusakan kedalam Weibull paper termasuk mengestimasi

F(t) untuk semua observasi waktu kerusakan (ti). Pertimbangkan lima kerusakan

pada 2, 7, 13, 19, dan 27 siklus. Biarkan i menunjukan peringkat pengamatan ketika

data diurutkan dalam urutan menaik. Contoh i = 1 untuk 2 siklus dan i = 5 untuk 27

siklus. Gunakan i/n sebagai estimasi, nilai dari F(ti) untuk sample data adalah 20%,

40%, 60%, 80%, dan 100%, untuk masing masing data. Jadi, 100% item

diperkirakan akan gagal pada 27 percobaan. (Jardine & Tsang, 2013)

2.9.2 Median Ranks

Median ranks adalah solusi untuk F(t) pada persamaan berikut:

∑𝑛!

𝑟!(𝑛−𝑟)![𝐹(𝑡)]𝑟[1 − 𝐹(𝑡)]𝑛−𝑟 = 0.5𝑛

𝑟=𝑖 …………………………………………(2.6)

Dimana i adalah bilangan dari perhitungan dari observasi dan n adalah besar

sample. Fungsi lain dari persamaan diatas adalah untuk mengevaluasi probabilitas

untuk mengamati i atau lebih banyak kegagalan pada saat t pada n observasi.

Untuk ukuran sample lebih besar dari 100, efek dari sample yang lebih kecil

adalah tidak signifikan dan F(ti) dapat di estimasi dari expression menjadi mean

ranks

𝐹(𝑡𝑖) ≈𝑖

𝑛+1 ………………………………………..(2.7)

Median rank, mean rank, 5% rank, 95% rank adalah parameter untuk

distribution rank. (Jardine & Tsang, 2013)

20

2.9.3 Menentukan Parameter

Prosedur untuk menyatukan antara Distribusi Weibull ke data yang diatur

berdasarkan waktu kerusakan dijelaskan dengan menggunakan contoh kerja

berdasarkan kerusakan. Karena terdapat banyak observasi kerusakan pada contoh,

data dikelompokan menjadi bilangan yang non overlapping interval dari waktu

kerusakan, seperti ditunjukkan pada table A2.2. Probabilitas kerusakan komulatif

F(ti) di akhir tiap interval sama dengan bilangan komulatif dari observasi kerusakan

hingga akhir interval dibagi dengan bilangan asli pada sampel.

Meskipun distribusi weibull ditentukan berdasarkan besar dari 𝛾, 𝛽, dan Ƞ

parameter, kita dapat menentukan dengan besar 𝜇. Itu juga dapat ditenukan melalui

Weibull Plot, dari persimpangan garis yang tegak lurus dan skala P 𝜇= 60%. Jadi

estimasi besar nilai distribusi rata rata adalah 40 jam, waktu dari probabilitas waktu

kerusakan kumulatif adalah 60%.

Keduanya 𝜇 dan standar deviasi 𝜎 dari distribusi weibull bias dijabarkan

secara analitik menggunakan persamaan ini

21

𝜇 = ȠГ (1 +1

𝛽) + 𝛾

𝜎2 = Ƞ2 [Г (1 +2

𝛽) − Г2 (1 +

1

𝛽)]

Dimana

Г(𝑧) = ∫ 𝑡𝑧−1𝑒−𝑡∞

0𝑑𝑡 dan Г(𝑧) = (𝑧 − 1)Г(𝑧 − 1)………………(2.8)

(Jardine & Tsang, 2013)

2.10 Hazard Rate

Karakteristik statistic dari sebuah peralatan biasanya digunakan sebagai studi

pengganti adalah Hazard Rate.

Untuk memperkenalkan Hazard Rate, tergantung pada pengujian pada

angka terbesar dari komponen identik yang digunakan pada operasi dan waktu

kegagalan tiap komponen dicatat. Sebagai estimasi dari hazard rate pada

komponen di tiap poin waktu dapat dijelaskan sebagai rasio bilangan dari item yang

gagal pada interval waktu (katakan 1 minggu) ke bilangan original yang beroperasi

pada awal interval. Jadi, hazard rate dari sebuah item pada waktu t adalah

probabilitas dari item tersebut rusak pada interval selanjutnya yang menjadi awal

interval.

22

Gambar 2.6 distribusi eksponensial: reliability pada t1 (a), dan reliability pada

t1 +t, item beroperasi pada t1 (b)

Spesifiknya, memberikan h(t)𝛿t menjadi probabilitas item yang gagal pada interval

pendek 𝛿t, ditunjukkan bahwa komponen tersebut harus bertahan pada waktu t,

notasi umum yang digunakan untuk probabilitas kondisional dapat dituliskan

sebagai:

23

P(A|B) = probabilitas dari event A tergantung pada B yang ditetapkan.

= h(t)𝛿t

Dimana A adalah “kegagalan pada interval 𝛿t” dan B adalah “tidak ada kegagalan

hingga waktu t “

P(A|B) ditunjukan pada

P(A|B) =𝑃(𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵)

𝑃(𝐵)

Dimana P(A dan B) adalah probability dari kedua event A dan B

𝑃(𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡

𝑡+𝛿𝑡

𝑡

P(B) adalah probability dari B

𝑃(𝐵) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡

𝑡

Dan, hazard rate pada interval 𝛿𝑡 adalah

ℎ(𝑡)𝛿𝑡 =∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡

𝑡+𝛿𝑡𝑡

∫ 𝑓(𝑑𝑡)∞

𝑡

=𝐹(𝑡+𝛿𝑡)−𝐹(𝑡)

1−𝐹(𝑡)………………………(2.9)

jika persamaan diatas dibagi dengan 𝛿𝑡, dan 𝛿𝑡 → 0, hal ini menjadikan

h(t)=𝑓(𝑡)

1−𝐹(𝑡),…………………………………………(2.10)

24

dimana h(t) menunjukan hazard rate, atau yang dikenal juga dengan tingkat

kegagalan instan. Bentuk dari hazard rate untuk distribusi dijelaskan pada gambar

2.10.2.

Poin penting yang perlu dicatat tentang hyperexponential distribution adalah

adanya kenaikan waktu, hazard rate menurun. Hal ini dapat dijelaskan sebagai

improvisasi komponen terhadap waktu dan mungkin berhubungan dengan

komponen yang memerlukan sedikit pengaturan setelah overhaul atau penggantian

hingga dapat bekerja semestinya. Komponen yang bekerja terhadap waktu bias

digambarkan pada distribusi ini.

Ketika hazard rate meningkat terhadap waktu, seperti distribusi normal, hal

ini menandakan adanya penuaan umur komponen atau efek waktu hidup komponen

telah habis.

Dengan distribusi eksponensial, hazard rate konstan. Pola kegagalan ini

dapat disimpulkan sebagai hal random (acak) seperti malfungsi dan kondisi

komponen yang extreme. Hal ini juga berlaku untuk kodisi steady-state yang

kompleks dimana komponen tersebut telah gagal ketika salah satu bilangan dari

komponen constituent independent telah rusak, atau ketika ada penunjukan dari

salah satu bilangan dari failure rate. (Jardine & Tsang, 2013)

25

a.

Gambar 2.7 Hazard Rate

26

Sebelum meninggalkan aspek ini, menarik untuk dicatat bahwa hazard rate

memiliki komponen yang kompleks. Untuk alasan yang jelas, memiliki pola referensi

yang membentuk sebuah bak mandi atau yang lebih dikenal dengan Bathtub Curve.

Kurva bathtub menjelaskan efek yang teragregasi dari tiga kategori dari

kegagalan: quality failures, stress-related failure, dan wear-out failure.

Wilayah A, B, dan C dari gambar 2.10.3 dijelaskan sebagai

A= running-in period

B= operasi normal dimana kegagalan yang terjadi terutama karena

penggantian

C= deterioration. disebabkan karena wear-out failure (Jardine & Tsang, 2013)

Gambar 2.8 Kurva Bathtub

27

Beberapa masalah umum yang terjadi saat maintenance menentukan kebijakan

yang tepat untuk diambil ketika komponen berada di wilayah A,B, dan. Jika hanya

bentuk dari maintenance dapat dilakukan penggantian, entah secara preventive

atau karena kegagalan, sehingga di region A dan B jangan dilakukan penggantian

preventive karena penggantian tidak akan memperkecil kemungkinan suatu

komponen rusak. Jika preventive replacement pada region A, dan B, effort

maintenance menjadi sia sia. Sayangnya, kasus ini biasanya diaggap hal sepele

karea kerusakan dianggap sebagai masa waktu pakai komponen yang telah habis,

sehingga resiko kegagalan komponen tersebut meningkat. Pada region C,

preventive replacement akan mengurangi resiko kegagalan suatu komponen di

masa depan, dan hanya penggantian ini dilakukan jika dikarenakan relative cost

atau alas an relevan yang lain.

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang

didasarkan pada studi kasus lapangan pada sistem PLTU Banten 1 x 660 MW PT.

Lestari Banten Energi dan diperkuat dengan beberapa teori dan jurnal ilmiah. Data

yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari beberapa pihak terkait yaitu

Pembimbing Lapangan dan Mechanic Team. Selain itu data-data dan informasi

didapat dari studi literature yang didapat dari manual book, jurnal ilmiah yang

berkaitan dengan Conveyor System , serta mengajukan pertanyaan kepada

supervisor dan staff dari PT. Lestari Banten Energi untuk mendapatkan tambahan

referensi teori.

Semua data tersebut akan disesuaikan dengan pengamatan yang dilakukan

untuk menyelesaikan penelitian ini. Dimana metode deskriptif yang digunakan oleh

penulis bertujuan untuk menganalisis keandalan conveyor berdasarkan kebutuhan,

karena dalam skripsi ini penulis memiliki judul “ Analisis Keandalan Komponen

Conveyor di PLTU Banten 1 x 660 MW PT. Lestari Banten Energi”

3.1.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada ( 25 Februari 2019 – 25 Mei 2019

) dengan mengambil data-data untuk menganalisa performa conveyor sistem.

Lokasi penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Banten 1 x 660 MW

PT. Lestari Banten Energi terletak di Jalan Raya Salira Indah, Salira, Puloampel,

Serang, Banten 42454. Penelitian membahas tentang Turbin Uap yang telah

dilakukan pemeliharaan secara rutin atau disebut overhaul dengan proses

Inspection.Pemeliharaan ini dilakukan untuk menjaga peforma serta menaikan

29

efisiensi terhadap turbin uap yang sudah dilakukan inspection.Penelitian ini

dilakukan selama 3 bulan.

Tanggal Mulai : 25 Februari 2019

Tanggal Selesai : 25 Mei 2019

3.1.2. Kerangka Pemecahan Masalah

Untuk mempermudah penyelesaian masalah penelitian tentang Analisis

Keandalan Conveyor Berdasarkan Kebutuha, maka digunakan flowchart kerangka

pemecahan masalah sebagai berikut :

30

Salah

Benar

Mulai

Pengumpulan Data : 1. Data Harian

2. Data operasi conveyor 3. Data kerusakan Conveyor Sistem 4. Data waktu antara kerusakan

5. Data waktu perbaikan

Perhitungan Data 1. Menentukan laju kerusakan 2. Menghitung waktu antara kerusakan 3. Menghitung fungsi ketidakandalan

4. Menghitung keandalan belt conveyor

Menentukan

𝛽

A

31

Gambar 3.1 Skema Pemecahan Masalah

A

Analisa

Analisa

Selesai

32

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan penelitian secara baik dan akurat, maka diperlukan data

yang akurat juga sebagai dasar dari penelitian ini. Data yang didapat dengan cara

sebagai berikut :

3.2.1. Pengamatan Langsung

Penulis melakukan pengamatan langsung pada di area unit 1 PT. Lestari Banten

Energi. Data yang dilihat dari ruang CCR (Central Control Room) adalah

pengecekan data jam kerja dan data kerusakan selama bulan Januari hingga bulan

Maret 2019.

3.2.2. Pengamatan Tidak Langsung

Pengamatan pada metode ini dilakukan dengan mengambil data harian operasional

pada bagian Sistem Conveyor pada manual book dan jurnal-jurnal.

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Conveyor

Nama Komponen Deskripsi

Jenis conveyor Belt type conveyor

Lebar belt: a. C2 belt conveyor b. C3 belt conveyor c. C4(A&B) belt conveyor d. C5(A&B) belt conveyor e. C6(A&B) belt conveyor

1400 mm 1000 mm 1000 mm 1000 mm 1000 mm

Transfer capacity a. C2 belt conveyor b. C3 belt conveyor c. C4(A&B) belt conveyor d. C5(A&B) belt conveyor e. C6(A&B) belt conveyor

1620 t/h 600 t/h 600 t/h 600 t/h 600 t/h

Roller Screen Q= 600 t/h

33

Coal crusher Q= 400 t/h

Vibrating feeder Q= 600 t/h

3.2.3. Metode Wawancara

Penulis mengajukan pertanyaan kepada supervisor dan pembimbing lapangan dari

PT. Lestari Banten Energi mengenai parameter dari tiap komponen apa terjadi

perubahan yang signifikan.

Kemudian penulis mengajukan pertanyaan tentang kapan dilakukan kegiatan

overhaul dan didapat informasi bahwa terjadi kegiatan overhaul pada bulan Februari

2019 hingga Maret 2019.

3.2.4. Metode Studi Literature

Penulis mempelajari teori dari buku yang ada di perpustakaan PT. Lestari Banten

Energi, jurnal ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan energy maupun eksergi,

dan juga dari media internet.

3.2.5 Teknik Pengolahan Data

Pada bagian ini penulis memaparkan bagaimana pengolahan data yang

dilakukan untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dan dapat menganalisis

perhitungan keandalan conveyor. Cara pengolahan data dapat dilihat sebagai

berikut :

1. Mengolah data parameter, data tahunan operasional mulai dari tahun

2018 hingga Maret 2019. Data yang didapat adalah data operasional

conveyor dan data kerusakan belt conveyor dan komponen-

komponen pendukung. Data data tersebut dapat dipergunakan untuk

mencari nilai reliability.

2. Menghitung nilai parameter reliability

Mengestimasi interval kerusakan komulatif

3. Menghitung nilai median rank dengan menggunakan rumus 2.6

34

4. Menghitung mean rank dengan menggunakan rumus 2.7

5. Menghitung linear expression dengan menggunakan rumus 2.5

6. Menghitung linear regression

7. Menentukan weibull reliability calculator

8. Membuat Grafik Reliability dan failure rate berdasarkan hasil

perhitungan.

Mengolah data parameter

Menghitung nilai parameter

reliability

Menghitung nilai median

rank

Menghitung mean rank

Menghitung linear

expression

Menghitung linear

regression

35

Menentukan weibull

reliability calculator

Gambar 3.2 Skema Pengolahan Data

analisa

36

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam penyusunan skripsi ini menggunakan data operasional subkomponen

yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung, serta yang didapat dari

literature dimana berkaitan dengan topik skripsi ini. Seperti pengumpulan data-data

melaui CCR (Central Control Room), literature buku atau manual book.

Hasil perhitungan keandalan conveyor akan dibuatkan sebuah grafik Curva

Bath Tub sebagai penunjukan tingkat keandalan yang didapat dari komponen

conveyor. Grafik teserbut bertujuan untuk memudahkan membaca hasil akhir dan

perbedaan pada kondisi tersebut.

3.3.1 Software

Pada penelitian ini digunakan software untuk memudahkan dalam melakukan

perhitungan dan membantu melakukan perhitungan menjadi lebih akurat. Dan

penggunaan software ini juga untuk mempercepat pengerjaan penelitian sehingga

diharapkan bisa membantu proses penelitian selesai sesuai dengan jadwal yang

dilaksanakan. Software yang digunakan pada penelitian ini adalah :

3.3.2 Microsoft Excel

Pada penelitian ini untuk membantu mempermudah perhitungan dan

kalkulasi data yang lebih akurat dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel.

Microsoft Excel adalah sebuah program atau aplikasi bagian dari Microsoft Office,

berfungsi sebagai aplikasi pengolah angka menggunakan spread sheet yang terdiri

dari baris dan kolom untuk menjalankan perintah.

Microsoft Excel secara dasar menggunakan spreadsheet untuk

memanajemen data serta melakukan fungsi-fungsi excel yang dikenal dengan

formula Excel. Excel merupakan program spreadsheet elektronik. Spreadsheet

adalah kumpulan dari Cell yang terdiri atas baris dan kolom tempat memasukan

angka atau data pada Microsoft Excel.

37

Gambar 3.3 Software Microsoft Excel

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Conveyor

Conveyor system merupakan komponen terpenting didalam pembangkit

listrik tenaga uap. Conveyor System berfungsi menyalurkan batubara dari

Jetty/pelabuhan hingga ke mill. Karena untuk menyalurkan batubara yang masih

lembab, kering dan basah dan adanya batubara yang tumpah sehingga

menyebabkan komponen-komponen belt conveyor system terjadi penyayatan

karena adanya benda logam yang menempel di belt conveyor.Dan menyebabkan

beberapa komponen Conveyor system tersebut rusak sehingga tidak dapat

digunakan lagi.

Penanganan yang dapat dilakukan jika terjadi kerusakan komponen

conveyor system adalah penggantian komponen dengan komponen yang baru.

Kegiatan penggantian komponen conveyor system memerlukan waktu rata-rata

kurang lebih 5 jam.Selain itu, penggantian komponen memerlukan teknisi perbaikan

sebanyak 3 (orang) yang bertugas membongkar komponen, memasang komponen

dan melakukan instalasi komponen. Data jam kerja efektif mesin belt conveyor

system tercantum pada tabel 4.2. Sedangkan kegiatan corective maintenance

dilakukan tepat pada saat komponen mengalami kerusakan dan diganti dengan

yang baru, dalam hal ini menyebabkan terjadinya downtime.

39

Gambar 4.1 Skilus conveyor pada PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten

Energi

Proses Transfer Batubara pada Conveyor Sistem PLTU Banten 1x 660 MW

PT. Lestari Banten Energi yaitu pada system Unloading menggunakan Ship

Unloader tipe Grab Bucket untuk bongkar muat batubara dari tongkang atau kapal

tanker. Dari Hopper pada Ship Unloader, batubara dicurahkan langsung menuju belt

conveyor C0. Batubara ditransfer dari C0 menuju ke C1 melalui Transfer Tower 1

namun sebelumnya batubara melalui Magnetic Separator untuk menyaring material

logam yang terbawa pada batubara. Selanjutnya batubara masuk menuju C2

melewati Transfer Tower 2. Sebelum batubara masuk menuju C4, batubara

melewati Magnetic Separator C2. Selanjutnya batubara dari C2 sebagian masuk

menuju C4 A dan B dan sebagian masuk menuju Stock Pile dengan menggunakan

alat Stacker Reclaimer. Proses perpindahan batubara menggunakan Stacker

Reclaimer disebut Stacking.

Batubara dari C2 masuk menuju C4 melewati Transfer Tower 3. Pada

Transfer Tower 3 terdapat C3 dimana hanya digunakan dalam kebutuhan Power

Plant untuk pengisian batubara dengan scenario 2 (dua) jalur pengisian A & B dan

akan selalu stand by untuk keadaan emergency. Selanjutnya batubara masuk

menuju C5 namun sebelumnya batubara akan dipisahkan oleh Roller Sreen. Roller

40

Screen akan memisahkan batubara yang berukuran kecil dan batubara yang

berukuran besar. Nantinya batubara yang berukuran kecil akan masuk menuju C5

A dan B sedangkan batubara yang berbentuk bongkahan akan masuk menuju

Crusher dan akan di haluskan dan nantinya akan masuk mengisi C5. Selain itu

Roller Screen berfungsi untuk menyaring material-material logam yang lolos dari

magnetic separator. Nantinya material logam tersebut akan dipisahkan dari

batubara sehingga tidak merusak/ menggangu kinerja Mill. Selanjutnya batubara

akan melewati Transfer Tower 5 dan akan mengisi belt C6 A dan B. Selanjutnya

batubara dari C6 A dan B akan masuk mengisi Mill A hingga F pada Boiler dengan

menggunakan Coal Plug ( Pada Mill A batubara akan jatuh secara bypass karena

tidak menggunakan batuan Coal Plough) .

4.1.1 Pemeliharaan Conveyor

Untuk kehandalan unit, pembangkit listrik harus memerlukan pemeliaraan yang

dilakukan secara rutin. Pemeliharaan (Maintenance) unit PLTU Banten 1x660 MW

PT. Lestari Banten Energi dibagi menjadi 2 bagian yaitu Preventive Maintenance

(Pemeliharaan Prevetif) dan Corrective Maintenance (Pemeliharaan Perbaikan).

Selama 3 (tiga) bulan masa Kerja Magang di PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari

Banten Energi, penulis mengikuti kegiatan preventive maintenance dan corrective

maintenance pada sistem conveyor.

a. Preventive Maintenance

Preventif maintenance merupakan pemeliharaan yang terjadwal dan

terencana. Pemeliharaan ini bertujuan untuk mengurangi atau mengantisipasi

masalah-masalah yang mungkin terjadi dan mengakibatkan masalah pada sistem

conveyor. Preventif maintenance yang dilakukan pada Conveyor System PLTU

Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten Energi mencakup Periodic Maintenance

dimana perawatan yang dilakukan secara berkala yang terjadwal. Periodic

41

maintenance biasanya dilakukan dalam jangka waktu harian, mingguan, bulanan

ataupun tahunan.

Preventif Maintenance pada conveyor sistem di PLTU banten 1x660 MW PT.

Lestari Banten Energi antara lain :

Tabel 4.1 Tabel Preventive Maintenance di PLTU Banten 1x660 MW PT.

Lestari Banten Energi.

Selain Preventive Maintenance, di PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari

Banten Energi juga dilakukan pengecekan secara Predictive. Predictive

maintenance yang dilakukan di PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten Energi

antara lain:

No. Daily Weekly Monthly 3 Month Yearly

1 Penambalan

Chute

batubara

yang bocor.

Penyettingan

Rubber Skirt

Conveyor

yang kendur

Top Up

Grease wire

rope Ship

Unloader

Penggantian

Booster

Pump

Penggantian

Grease

bearing

2 Penambalan

Chute

batubara

yang bocor

mingguan

Pengecekan

Diverter

Gate Roller

Screen

Cleaning

Filter Bag

Dust

Collector

Top up oli

gearbox

3 Pengecekan

Crusher

batubara

Penggantian

Fluid

Coupling

Motor

penggerak

Belt

inspection

42

Tabel 4.2 Tabel Predictive Maintenance pada PLTU Banten 1x660 MW

PT. Lestari Banten Energi

No. Daily Weekly Monthly Yearly

1 Pengecekan

kebocoran pada

chute

Pengecekan

Rubber Skirt

Pengecekan

level oli Gear

Box

Inspeksi Internal

ESP

(Electrostatic

Precipitator)

2 Pengecekan

komponen yang

mengalami

kerusakan

Pengecekan

Carry Idler

Mingguan

Pengecekan

Crusher

batubara

Pengecekan

Belt Conveyor

Yearly

3 Pengecekan

Pipa saluran

pembuangan

Conveyor agar

meminimalisir

dari kebocoran

Pengecekan

Idler pada

Stacker-

Reclaimer

Pengecekan

Belt Cleaning

System Scraper

Pengecekan

Dust Collector

b. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance merupakan tindakan penggantian dimana komponen yang

digunakan mengalami kerusakan atau telah mencapai waktu hidup dari komponen

tersebut. Sistem ini dilakukan ketika produksi sedang dihentikan. Kegiatan

corrective maintenance biasa disebut pula sebagai breakdown maintenance,

namun demikian kegiatannnya dapat terdiri dari perbaikan, restorasi atau

penggantian komponen.

Pada PLTU Banten 1x660 MW PT. Lestari Banten Energi, corrective maintenance

yang dilakukan antara lain:

43

Tabel 4.3 Tabel Corrective Maintenance di PT. Lestari Banten Energi

No. Komponen

1 Penggantian Carry Idler pada

Conveyor Jalur C1. Carry Idler

telah mengalami kerusakan

karena waktu hidup (Lifetime).

2 Penggantian Rubber Skirt pada

Conveyor jalur C3 dimana

Rubber Skirt sudah mengalami

kerusakan tersobek.

3 Penggantian Diagonal Scraper

pada Conveyor Jalur C0

4 Penggantia pipa Elbow Joint

karena mengalami kebocoran

pada ESP ( Electrostatic

Precipitator)

44

5 Penggantian Idler pada

Magnetic Separator Conveyor

jalur C0

6 Penggantian Wire Rope Closing

Sea Side dan Land Side Ship

Unloader

45

4.2 Pengolahan Data

Keandalan (Reliablity) atau yang paling dikenal dengan Survival Function.

Fungsi ini menentukan probabilitas suatu peralatan dapat bertahan hingga waktu

yang spesifik (t). Distribusi Weibull biasanya digunakan untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang menyangkut lama waktu (umur) suatu objek yang mampu

bertahan hingga akhir objek tersebut tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya.

Reliability pada umumnya dapat juga didefinisikan sebagai probabilitas sebuah

komponen atau sistem yang akan melakukan sebuah fungsi yang diperlukan pada

waktu tertentu ketika komponen digunakan dalam kondisi tertentu pada sebuah

operasi. Fungsi Reliability dilambangkan dengan R(t) dan dapat dijabarkan sebagai

𝑅(𝑡) = ∫ 𝑓(𝑡)d𝑡

𝑡

Dan, tentu saja, R(t) =1-F(t) karena cenderung tak terbatas.

46

4.2.1 Perhitungan Ketidakandalan

Tabel 4.5 merupakan table waktu interval kegagalan komponen rubber skirt

pada conveyor C3. Data ini diambil dari bagian Coal Handling PT. Lestari Banten

Energi.

Tabel 4.5 Tabel waktu interval kegagalan Rubber Skirt conveyor C3

No. Tanggal komponen

rusak

Interval (Days)

1 28 Maret 0

2 9 April 12

3 23 April 14

4 21 Mei 28

47

Dengan menggunakan table interval kegagalan diatas, didapatkan hasil perhitungan

waktu kegagalan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel dimana data

perhitungan ditunjukkan dalam table 4.6

Tabel 4.6 data perhitungan interval waktu kegagalan menggunakan metode Weibull

Failure Time Rank

Median Ranks

1/(1-Median Rank)

ln(ln(1/(1-Median Rank))) ln(Design A Cycles)

12 1 0.205882353 1.259259259 -1.467401781 2.48490665

14 2 0.5 2 -0.366512921 2.63905733

28 3 0.794117647 4.857142857 0.457709854 3.218875825

4.2.1.1 Menghitung Median

Untuk mencari nilai median rank menggunakan rumus 2.6 dimana bilangan

dari perhitungan dari observasi adalah besar sample. Berikut adalah perhitungan

median rank.

Median = (Rank−0.3)

(Jumlah data+0.4)

Median =(1−0.3)

(3+0.4) = 0.205882353

48

Median = (2−0.3)

(3+0.4) = 0.5

Median = (3−0.3)

(3+0.4) = 0.794117647

4.2.1.2 Menghitung 1/(1-median)

= (1)

(1−Median)

= (1)

(1−0.205882353) = 1.259259259

= (1)

(1−0.5) = 2

= (1)

(1−0.794117647) = 4.857142857

4.2.1.3 Menghitung ln(ln(1/(1-median)))

= ln(ln((1)

(1−Median)))

= ln(ln( 1.259259259)) = -1.467401781

= ln(ln( 2)) = -0.366512921

= ln(ln( 4.857142857)) = 0.457709854

49

4.2.1.4 Menghitung 𝐥𝐧(𝑰𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍)

= ln(𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙)

= ln(1)

= 2.48490665

= ln(2)

= 2.63905733

= ln(4)

= 3.218875825

4.2.2 Menghitung Linear Regression

Dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel, didapat hasil perhitungan

Linear Regression ditunjukan pada table:

Tabel 4.7 Tabel Perhitungan Linear Regression Regression Statistics

Multiple R 0.918753

R Square 0.844107

Adjusted R Square 0.688213 Standard Error 0.539317

Observations 3

50

ANOVA

df SS MS F Significance F

Regression 1 1.574921 1.574921 5.414644 0.258395

Residual 1 0.290863 0.290863

Total 2 1.865785

Coefficients

Standard Error

t Stat P-value

Lower 95%

Upper 95%

Lower 95.0%

Upper 95.0%

Intercept

-6.83526 2.757942

-2.478

39 0.244

149

-41.878

2 28.207

71 -41.8782 28.2077

1

ln(Design A Cycles) 2.29293

5 0.985387 2.326

939 0.258

395

-10.227

6 14.813

46 -10.2276 14.8134

6

Berdasarkan hasil perhitungan Linear Regression dengan menggunakan aplikasi

Excel, dapat ditentukan 𝛼 dan 𝛽 dimana:

Ƞ = 𝑒−|

𝑏

𝛽|

= 𝑒−|−6.83526

2.292935|

= 19.70773

Sedangkan nilai 𝛽 yang didapat adalah:

𝛽 =2.292935

51

Setelah didapatkan 𝛼 dan 𝛽, hasil perhitungan Linear Regression akan

diinput menjadi Weibull Reliability Calculator dimana perhitungan keandalan akan

didapatkan pada Reliability Calculator.

52

Table 4.8 Reliability Calculator

Beta 2.292935

Etha 19.70773

Time F(t) R(t) f(t) h(t)

1 1 0.001075 0.998925 0.002463 0.002465

2 2 0.005255 0.994745 0.006009 0.006041

3 3 0.013262 0.986738 0.010068 0.010204

4 4 0.02549 0.97451 0.014424 0.014801

5 5 0.042156 0.957844 0.018919 0.019751

6 6 0.063329 0.936671 0.023419 0.025002

7 7 0.088954 0.911046 0.027802 0.030516

8 8 0.118856 0.881144 0.031956 0.036267

9 9 0.152756 0.847244 0.035781 0.042233

10 10 0.190279 0.809721 0.039187 0.048396

11 11 0.230966 0.769034 0.042099 0.054743

12 12 0.274293 0.725707 0.044458 0.061261

13 13 0.319683 0.680317 0.046221 0.067941

14 14 0.366529 0.633471 0.047366 0.074773

15 15 0.414208 0.585792 0.047888 0.081749

16 16 0.462101 0.537899 0.0478 0.088863

17 17 0.509613 0.490387 0.047131 0.096109

18 18 0.556184 0.443816 0.045926 0.103481

19 19 0.601306 0.398694 0.044244 0.110973

20 20 0.644536 0.355464 0.042152 0.118583

21 21 0.685498 0.314502 0.039723 0.126304

22 22 0.723895 0.276105 0.037035 0.134134

23 23 0.759508 0.240492 0.034166 0.142069

24 24 0.792193 0.207807 0.031193 0.150106

25 25 0.821883 0.178117 0.028186 0.158241

26 26 0.848575 0.151425 0.025208 0.166472

27 27 0.872328 0.127672 0.022317 0.174797

28 28 0.893252 0.106748 0.019558 0.183213

29 29 0.911499 0.088501 0.016967 0.191716

30 30 0.927252 0.072748 0.014572 0.200307

31 31 0.940714 0.059286 0.01239 0.208981

32 32 0.952105 0.047895 0.010429 0.217738

33 33 0.961646 0.038354 0.00869 0.226576

34 34 0.969558 0.030442 0.007169 0.235492

35 35 0.976053 0.023947 0.005855 0.244486

36 36 0.981331 0.018669 0.004734 0.253555

37 37 0.985578 0.014422 0.003789 0.262698

38 38 0.988961 0.011039 0.003002 0.271914

39 39 0.991628 0.008372 0.002354 0.281201

53

40 40 0.99371 0.00629 0.001828 0.290558

41 41 0.995318 0.004682 0.001405 0.299984

42 42 0.996548 0.003452 0.001068 0.309478

43 43 0.997479 0.002521 0.000804 0.319038

44 44 0.998176 0.001824 0.000599 0.328663

45 45 0.998693 0.001307 0.000442 0.338353

46 46 0.999073 0.000927 0.000323 0.348106

47 47 0.999349 0.000651 0.000233 0.357921

48 48 0.999547 0.000453 0.000167 0.367798

49 49 0.999688 0.000312 0.000118 0.377735

50 50 0.999787 0.000213 8.25E-05 0.387732

51 51 0.999856 0.000144 5.72E-05 0.397788

52 52 0.999904 9.61E-05 3.92E-05 0.407901

53 53 0.999936 6.36E-05 2.66E-05 0.418071

54 54 0.999958 4.16E-05 1.78E-05 0.428298

55 55 0.999973 2.7E-05 1.18E-05 0.438581

56 56 0.999983 1.73E-05 7.77E-06 0.448918

57 57 0.999989 1.1E-05 5.05E-06 0.459310

58 58 0.999993 6.91E-06 3.25E-06 0.469755

59 59 0.999996 4.3E-06 2.06E-06 0.480253

60 60 0.999997 2.64E-06 1.3E-06 0.490804

54

4.3 Analisa

Dalam pembuatan analisa dari grafik hasil perhitungan menggunakan teori

Curva Bath Tub. Curva bath tub sendiri membuat analisa dari grafik menjadi

mudah dimana curva bath tub memiliki dua sumbu yaitu Sumbu Y dan Sumbu X.

Gambar 4.2 Kurva Bath Tub

Sumbu Y dari kurva adalah “tingkat kegagalan” sedangkan sumbu X adalah

“waktu”. Dapat disimpulkan bahwa kurva bath tub menunjukan tingkat variasi

kegagalan komponen selama masa hidup suatu komponen. Kegagalan yang

ditunjukan pada bagian pertama kurva, dimana tingkat kegagalan menurun. Pada

kolom pertama ini biasa juga disebut dengan kegagalan awal atau Infant Mortality.

Pada bagian tengah disebut sebagai masa normal suatu komponen bekerja dan

diasumsikan bahwa kegagalan menunjukan tingkat kegagalan konstan, yaitu

kegagalan yang bias terjadi secara random atau acak. Bagian terakhir dari kurva

55

menggambarkan kegagalan “wear out” dan diasumsikan bahwa tingkat kegagalan

meningkat ketika mekanisme keausan dipercepat. (Smith & Migem, 2011)

Kolom pertama dari kurva atau disebut juga

kegagalan awal (Infant Mortality).

Pada kolom ini 𝛽<1.

Kolom kedua dari kurva disebut juga sebagai

masa normal atau “normal life”.

Pada kolom ini 𝛽=1.

56

Kolom ketiga dari kurva menggambarkan

kegagalan atau “wear out”.

Pada kolom ini 𝛽>1.

Failure Rate Known As Notes

Failure rate menurun Infant mortality

Kegagalan biasanya terkait dengan proses

produksi, lasan, sambungan sambungan, balutan, kotoran, retak,

cacat insulasi, atau cacat pelapisan, penyesuaian

yang salah. Dengan kata lain, populasi komponen dibawah standar karena

cacat.

Failure rate konstan Normal life komponen,

kegagalan random,

Biasanya diasumsikan sebagai kegagalan yang

berhubungan dengan stres. Yaitu, fluktuasi acak (transien) stres

yang melebihi kekuatan komponen

Failure rate naik Wear out

Karena korosi, oksidasi, kerusakan isolasi,

migrasi atom, keausan gesekan, susut, kelelahan, dll.

57

Gambar 4.3 Grafik Reliability

Analisa Keandalan Komponen Conveyor

Pada gambar 4.3 adalah Grafik Reliability komponen conveyor. Berdasarkan

perhitungan, hasil grafik reliability menunjukan bahwa keandalan dari Rubber Skirt

pada Conveyor Belt C3 mengalami penurunan pada periode waktu penggantian.

Grafik menunjukan bahwa keandalan dari Rubber Skirt Conveyor Belt C3

mengalami penurunan keandalan yang semakin berkurang setiap harinya. Hal ini

diketahui dengan menggunakan curva exponensial dimana Rubber Skirt bekerja

secara maksimal di hari pertama dan mengalami kegagalan atau dapat bertahan

hingga di hari ke 40.

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

R(t

)

Time (day)

Reliability

58

Pada dasarnya penurunan keandalan ini dapat disebabkan oleh beberapa

factor yang dapat terjadi di lapangan. Factor penyebab penurunan kegagalan ini

seperti adanya kecacatan produksi, adanya kesalahan pemasangan komponen,

atau adanya kesalahan penyesuaian sehingga mengakibatkan komponen Rubber

Skirt menjadi mudah mengalamai kegagalan atau kerusakan. Berdasarkan hasil

yang saya dapat untuk menaikan keandalan dari komponen Rubber skirt sebaiknya

dilakukan pengecekan berkala dan dilakukan perawatan secara berkala sehingga

komponen tersebut dapat bertahan dan dapat menghasilkan keandalan yang tinggi.

Gambar 4.4 Grafik Failure Rate

Analisa Failure Rate komponen conveyor

0.000000

0.050000

0.100000

0.150000

0.200000

0.250000

0.300000

0.350000

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

h(t

)

Time (day)

Failure Rate

59

Pada gambar 4.4 merupakan Grafik Failure Rate komponen Conveyor.

Berdasarkan hasil perhitungan, hasil grafik failure rate menunjukan bahwa tingkat

kegagalan dari Rubber Skirt pada Conveyor Belt C3 meningkat sejak pertama kali

digunakan dimana kegagalan tertinggi berada di hari ke 40.

Berdasarkan curva bath tub, grafik menunjukan bahwa failure rate naik. Hal ini

dikenal juga dengan “Wear out”. Kegagalan ini dapat terjadi karena beberapa factor

penentu. Factor penentu kegagalan dapat berupa kerusakan karena usia pakai dari

komponen tersebut, korosi, pergesekan yang kuat dengan batubara, komponen

robek, atau juga berhubungan dengan kualitas material dari komponen tersebut.

Dan pada kenyataanya kegagalan dipengaruhi oleh rusaknya Rubber skirt karena

mengalami sobek dan mulur.

60

4.4 Diagram Fishbone

Diagram fishbone ini digunakan untuk menganalisa penyebab dari suatu

persoalan. Dalam penelitian ini fishbone digunakan untuk menganalisa turunnya

efisiensi turbin uap.

Keandalan

COnveyor

Mesin

Konveyor

Material

Komponen

Metode

Manusai Lingkungan

Kendala

Operasi

SDM

Temperatur

Sekitar

Cause Effect

61

Tabel 4.8 Keterangan Diagram Fishbone

No. Faktor Analisa Keterangan

1 Material Komponen material yang digunakan berpengaruh

terhadap Keadnalan Conveyor

Pengaruh

2 Lingkungan Temperatur Ambient mempengaruhi kinerja, karena semakin tinggi

temperature akan mempengaruhi kinerja

komponen

Pengaruh

3 Teknisi Sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap keandalan

conveyor, dimana sebagai pengevaluasi dan

menyusun rencana kerja

Pengaruh

4 Metode Perawatan Komponen hanya dilakukan jika terjadi

kerusakan atau hanya dilakukan saat overhaul

Pengaruh

5 Mesin Kinerja konveyor tinggi sehingga memaksa

komponen untuk bekerja lebih besar sehingga

menyebabkan kerusakan dan berpengaruh terhadap

keandalan

Pengaruh

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari perhitungan keandalan conveyor yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Perhitungan keandalan conveyor menurun dan komponen

bertahan hingga hari ke 40. Penurunan ini disebabkan oleh wear out atau

habis masa umurnya.

2. Perhitungan keandalan yang dilakukan menghasilkan Ƞ = 19.70 dan

𝛽 = 2.29 dimana nantinya akan digunakan sebagai parameter weibull.

3. Berdasarkan kurva failure rate, 𝛽 meningkat dikarenakan komponen

mengalami kerusakan dikarenakan usia pakai komponen.

4. Untuk kondisi 𝛽 meningkat, preventive maintenance dan time base

maintenance dapat diaplikasikan sebagai solusi masalah.

63

5.2 Saran

1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perhitungan keandalan

ini karena perhitungan keandalan ini berperan penting untuk mengetahui

tingkat keandalan yang didapat pada komponen conveyor

2. Untuk mengatasi kerusakan berdasarkan failure rate, corrective maintenance

yang di aplikasikan sebaiknya dirubah menjadi preventive maintenance time

base maintenance.

64

DAFTAR PUSTAKA

Basri, E. I., Hamimi, I., Razak, A., Ab-samat, H., & Kamaruddin, S. (2017).

Preventive Maintenance ( PM ) planning : a review Journal of Quality in

Maintenance Engineering Article information : (May).

https://doi.org/10.1108/JQME-04-2016-0014

Conveyor Equipment Manufacturers Association. (2002). Belt Conveyors for Bulk

Materials.

Efri, Y. (2013). ENJINER PEMBANGKITAN THERMAL.

Jardine, A. K. ., & Tsang, A. H. . (2013). Maintenance, Replacement, and

Reliability.

Ngadiyono, Y. (2010). Pemeliharaan Mekanik Industri.

Otaya, L. G. (2016). Distribusi Probabilitas Weibull Dan Aplikasinya. 4, 44–66.

Smith, D. J., & Migem, H. (2011). Variable Failure Rates and Probability Plotting.

Sugiyono, B., Purwono, A., & Malang, P. N. (2018). Manajemen Pemeliharaan.

(January 2013).

Umartono, A. S. (2017). Perhitungan Keandalan Belt Conveyor System untuk Alat

Angkut Batu Bara di PT. Pembangkitan Jawa-Bali PLTU Pacitan. 06.

https://id.wikipedia.org/wiki/Reliabilitas

65

LAMPIRAN

66

67

68

69

70

71

72

73

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal

NIM : 2015-12-065

Nama : Arief Indra Firdaus

Tempat/ Tgl. Lahir : Jakarta/ 02 Juni 1997

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Program studi : S1 Teknik Mesin

Alamat Rumah : Jl. Tener 7 No. 20 Rt. 08 Rw. 02 Kelurahan Kayu Putih

Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta timur .

Telp : (021) 4700228 Hp. 085854234291

Email : [email protected]

b. Pendidikan

Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus

SD SDN Kayu putih 03 Pagi 2003-209

SMP SMPN 232 Jakarta 2009-2012

SMA SMAN 45 Jakarta IPA 2012-2015

Demikianlah daftar riwayat ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 04 Februari 2020

Mahasiswa

(Arief Indra Firdaus)

74

23.05.2019

5100027199 LB10EAA SHIP

UNLOADING SYSTEM

PM PM MCH

Replace Wirerop

e Closing

Grab Ship

Unloa

Replace Wirerope

Closing Grab Ship Unloader Condition Wirerope

Broken Wire

23.05.2019

5100027200 LB10EAA SHIP

UNLOADING SYSTEM

PM PM MCH

Replace Wirerope Spile Plate Ship

Unload

Replace Wirerope

Spile Plate Ship Unloader Condition Corrossio

n, Dry and Worn

Out

23.05.2019

5100026479 LB10EAA SHIP

UNLOADING SYSTEM

PM PM MCH

Hanger feeder

touchng to

support

Hanger feeder

touchng to

support Hanger

feeder SU need adjust due to

touching with

support

23.05.2019

5100027518 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR

PM PM MCH Skirt

Rubber C5A

Replace Rubber

Skirt C5A Condition Broken,

Leak Coal in C5A

23.05.2019

5100027519 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR

PM PM MCH

PM 1W C5B BELT

CNVYR MCHA

75

23.05.2019

5100027520 LB10ETD01BB001

BOTTOM ASH BIN

PM PM MCH

PM 1M BOTTOM ASH

BIN MCHA

22.05.2019

5100027420 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A

PM PM MCH

PM 1W C4A BELT

CNVYR MCHA

22.05.2019

5100027423 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR

PM PM MCH

PM 1W C4B BELT

CNVYR MCHA

22.05.2019

5100027422 LB10EBC12AJ001 CRUSHER B PM PM MCH

PM 1M COAL CRUSHER B MCHA

22.05.2019

5100027435

LB10ETH01AF101

DRY ASH UNLOADER PM PM MCH

LINE TELESCHOPIC CHUTE DRY FAS BLOCK

LINE TELESCHOPIC CHUTE DRY FAS BLOCK LINE TELESCHOPIC CHUTE DRY FAS BLOCK INDICATION

21.05.2019

5100027316

LB10EAC11AA003

DIVERTER GATE CHUTE T3 PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE CHUTE T3 MCHA

21.05.2019

5100027330 LB10EAC11AA101

VIBRATING FEEDER PM PM MCH

PM 1M VIBRATING FEEDER MCHA

76

21.05.2019

5100027314 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

skirt rubber C2A

Replace Rubber Skirt Due Torn Out

21.05.2019

5100027315

LB10EAC11AF003

C3A BELT CNVYR PM PM MCH

Replace Rubber Skirt C3A

Replace Rubber Skirt C3A Condition Worn Out, Torn out

21.05.2019

5100027190

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

21.05.2019

5100027326

LB10EBE11AT002

BELT TYPE MGNTC SPRTR T3 A PM PM MCH

PM 1M BELT MAGNETIC SEPARATOR BC-02

PM 1M BELT MAGNETIC SEPARATOR BC-02

20.05.2019

5100027237

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

20.05.2019

5100027202 LB10ETD10AA903

HYDRLC SHUTOFF GATE C PM PM MCH

PM 1M HYDRLC SHUTOFF GATE C MCHA

20.05.2019

5100027193 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

20.05.2019

5100027235

LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM 1M ESP WASTE WTR PMP A MC

77

20.05.2019

5100027236

LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM 1M ESP WASTE WTR PMP B MC

20.05.2019

5100027194 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

20.05.2019

5100027196 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

20.05.2019

5100027198 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

19.05.2019

5500003555

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM SP SP MCH

Install Scaffolding at Jetty Area ( Supp

Install Scaffolding at Jetty Area ( Supporting Replace wire rope ) Mechanical coal & ash.

19.05.2019

5200004808

LB10ETH01AM201

DUAL AXIS MIXER CM CM MCH

BROKEN BLADE DUAL AXIS MIXER

BROKEN BLADE DUAL AXIS MIXER BROKEN BLADE DUAL AXIS MIXER

17.05.2019

5100027149

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

78

17.05.2019

5100027148

LB10EAC11AA005

DIVERTER GATE CHUTE T5 A PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE CHUTE T5 A MCHA

17.05.2019

5100027147 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

skirt rubber C6A

Replace Rubber Skirt C6A Due Worn out

17.05.2019

5100027146 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

17.05.2019

5100027145

LB10ETP02AN001

ASH HANDLING COMPRESSOR B PM PM MCH

M 6M ASH HANDLING COMP B MC

17.05.2019

5100027150

LB10SAE05AZ007

MILL 5 BAGDUST CLCTR PM PM MCH

PM 6M MILL 5 BAGDUST CLCTR MCHA

16.05.2019

5100027015

LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA - Liner plate chute loses

16.05.2019

5100027100 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA

16.05.2019

5100027099 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT

79

CNVYR MCHA

16.05.2019

5200004722

LB10EAC TRANSPORT SYSTEM CM CM MCH

Pipelines Water Flusher Leaking due corr

Pipelines Water Flusher Leaking due corrosive 1. Area UH (Box Flusher No. 10GJM30BN003) 2. Area Ground Floor T3 (Box Flusher No.

16.05.2019

5200004752

LB10EAC12AF103

DUAL PLOUGH BUNKER C LINE B CM CM MCH

Dual plough bunker C line B

Dual plough bunker C line B Dual plough bunker C line B cant up <(>&<)> down, please check and repair

15.05.2019

5100027018

LB10EAC11AA004

DIVERTER GATE CHUTE T4 A PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE BYPASS ROLLER SCREEN

PM 1M DIVERTER GATE BYPASS ROLLER SCREEN #A MCHA

15.05.2019

5100027016 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

80

15.05.2019

5100027017 LB10EBC11AJ001 CRUSHER A PM PM MCH

PM 1M COAL CRUSHER A MCHA

15.05.2019

5100027030 LB10EBD11AT001

ROLLER SCREEN A PM PM MCH

PM 1M ROLLER SCREEN A MCHA

15.05.2019

5100027028

LB10EBE11AT004

DISC TYPE MGNTC SPRTR C4A PM PM MCH

PM 1M DISC TYPE MGNTC SPRTR C4A MCHA

15.05.2019

5100027029

LB10EBE11AT005

DISC TYPE MGNTC SPRTR T4 A PM PM MCH

PM 1M DISC TYPE MGNTC SPRTR T4 A MCHA

15.05.2019

5200004769

LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR CM CM MCH

Bolt linear Plate Chute C4B

Bolt linear Plate Chute C4B Bolt linear Plate Chute C4B lost 1pcs need replace new

14.05.2019

5100026934

LB10BBF07

C2 BELT CONVEYOR PSM692U PM PM MCH

skirt rubber C2A

skirt rubber C2A skirt rubber C2A please reinstall due to many

81

coal spilage

14.05.2019

5100026935

LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA Followup Deffect Rubber Skirt

14.05.2019

5100026936 LB10EAC11AF003 C3 A UH PM PM MCH

PM 1W C3A BELT CNVYR MCHA

14.05.2019

5100026941

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

15.05.2019

5100027016 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

15.05.2019

5100027017 LB10EBC11AJ001 CRUSHER A PM PM MCH

PM 1M COAL CRUSHER A MCHA

15.05.2019

5100027030 LB10EBD11AT001

ROLLER SCREEN A PM PM MCH

PM 1M ROLLER SCREEN A MCHA

15.05.2019

5100027028

LB10EBE11AT004

DISC TYPE MGNTC SPRTR C4A PM PM MCH

PM 1M DISC TYPE MGNTC SPRTR C4A MCHA

15.05.2019

5100027029 LB10EBE11AT005

DISC TYPE MGNTC SPRTR T4 A PM PM MCH

PM 1M DISC TYPE

82

MGNTC SPRTR T4 A MCHA

15.05.2019

5200004769

LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR CM CM MCH

Bolt linear Plate Chute C4B

Bolt linear Plate Chute C4B Bolt linear Plate Chute C4B lost 1pcs need replace new

14.05.2019

5100026934

LB10BBF07

C2 BELT CONVEYOR PSM692U PM PM MCH

skirt rubber C2A

skirt rubber C2A skirt rubber C2A please reinstall due to many coal spilage

14.05.2019

5100026935

LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA Followup Deffect Rubber Skirt

14.05.2019

5100026936 LB10EAC11AF003 C3 A UH PM PM MCH

PM 1W C3A BELT CNVYR MCHA

14.05.2019

5100026941 LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAI

83

MER MC

13.05.2019

5200004776

LB10ETG01CP313

ECO PMP CNVYG AIR TO ASH PIPE CM CM MCH

LEAK ELBOW ECONOMIZER

LEAK ELBOW ECONOMIZER LEAK ELBOW ECONOMIZER NEAR ESP

10.05.2019

5100026585

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1M SHIP UNLOADING SYSTEM MC

PM 1M SHIP UNLOADING SYSTEM MC 1. Cutting Wire Rope Closing Sea and Land Side. 2. Cutting Wire Rope Holding Sea and Land Side.

10.05.2019

5100026609 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6A BELT CNVYR MCHA

10.05.2019

5100026612

LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

diagonal scapper C6A broken

diagonal scapper C6A broken rubber diagonal scapper C6A broken, please

84

check and replace

10.05.2019

5100026607

LB10EAC11AF102

DUAL PLOUGH BUNKER B LINE A PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUGH BUNKER B LINE A MCHA

10.05.2019

5100026606

LB10EAC11AF103

DUAL PLOUGH BUNKER C LINE A PM PM MCH

PM 6M DUAL PLOUGH BUNKER C LINE A MCHA

10.05.2019

5100026605

LB10EAC11AF104

DUAL PLOUGH BUNKER D LINE A PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUGH BUNKER D LINE A MCHA

10.05.2019

5100026604

LB10EAC11AF105

DUAL PLOUGH BUNKER E LINE A PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUGH BUNKER E LINE A MCHA

10.05.2019

5100026603

LB10EAC11AF106

DUAL PLOUGH BUNKER F LINE A PM PM MCH

PM 6M DUAL PLOUGH BUNKER F LINE A MCHA

10.05.2019

5100026608 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

10.05.2019

5100026602 LB10EAC12AF101

DUAL PLOUGH PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUG

85

BUNKER A LINE B

H BUNKER A LINE B MCHA

10.05.2019

5100026601

LB10EAC12AF102

DUAL PLOUGH BUNKER B LINE B PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUGH BUNKER B LINE B MCHA

10.05.2019

5100026600

LB10EAC12AF103

DUAL PLOUGH BUNKER C LINE B PM PM MCH

PM 6M DUAL PLOUGH BUNKER C LINE B MCHA

10.05.2019

5100026599

LB10EAC12AF104

DUAL PLOUGH BUNKER D LINE B PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUGH BUNKER D LINE B MCHA

10.05.2019

5100026598

LB10EAC12AF105

DUAL PLOUGH BUNKER E LINE B PM PM MCH

PM 1M DUAL PLOUGH BUNKER E LINE B MCHA

10.05.2019

5100026597

LB10EAC12AF106

DUAL PLOUGH BUNKER F LINE B PM PM MCH

PM 6M DUAL PLOUGH BUNKER F LINE B MCHA

10.05.2019

5200004717

LB10EAU12AE002

COAL SAMPLING C5B CM CM MCH

Coal sampling C5B

Coal sampling C5B Coal sampling C5B, divider

86

jam Indication

09.05.2019

5100026610 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA

09.05.2019

5100026611 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT CNVYR MCHA

09.05.2019

5100026515 LB10ETD10AA902

HYDRLC SHUTOFF GATE B PM PM MCH

PM 1M HYDRLC SHUTOFF GATE B MCHA

09.05.2019

5100026616

LB10ETH01AF101

DRY ASH UNLOADER PM PM MCH

PM 1M DRY ASH UNLOADER MCHA

09.05.2019

5100026615 LB10ETH01AM201

DUAL AXIS MIXER PM PM MCH

PM 1M DUAL AXIS MIXER MCHA

09.05.2019

5100026516 LB10ETN01AP001

SLUICING PMP A PM PM MCH

PM 1M SLUICING PMP A MCHA

09.05.2019

5100026514 LB10ETN01AT201

AUTOMATIC FILTER A PM PM MCH

PM 1M AUTOMATIC FILTER A MCHA

09.05.2019

5100026613 LB10ETN10AP101

SLUG SLURRY PMP A PM PM MCH

PM 1M SLUG SLURRY PMP A MCHA

09.05.2019

5100026517 LB10ETN10AP102

SLUG SLURRY PMP B PM PM MCH

PM 1M SLUG SLURRY

87

PMP B MCHA

09.05.2019

5100026614 LB10GJM80AP004

REUSE PUMP B T5 PM PM MCH

PM 3M TT 5 BSTR PMP B MCHA

08.05.2019

5100026632

LB10BBB22GS101

C5B BELT CONVEYOR CB PM PM MCH

Bolt linear Plate tail C5B

Bolt linear Plate tail C5B Bolt linear Plate tail C5B lost 1 pcs

08.05.2019

5100025728

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

Hunger Feeder SU

Hunger Feeder SU Hunger Feeder SU aus indication please check and rectify

08.05.2019

5100026480

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

08.05.2019

5100026626

LB10EAC11

TRANSPORT SYSTEM PM PM MCH

Bolt linear Plate Chute T2

Bolt linear Plate Chute T2 Bolt linear Plate Chute C1 lost 1 pcs, please replace new Bolt linear Plate Chute C1

88

lost 1 pcs and n

08.05.2019

5100026484 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

08.05.2019

5100026485 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

07.05.2019

5200004513

LB10EAC TRANSPORT SYSTEM CM SO MCH

Booster Pump #B TT-3

Booster Pump #B TT-3 1. Leakage seal pasck booster pump #B 2. MOV Valve outlet pump stuck

07.05.2019

5100026481 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA

07.05.2019

5100026482 LB10EAC11AF003 C3 A UH PM PM MCH

PM 1W C3A BELT CNVYR MCHA

07.05.2019

5100026483

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

General PM and Inspection Boom Stacker R

General PM and Inspection Boom Stacker Reclaimer

07.05.2019

5100025284 LB10SAE03AZ002

TT3 BAGDUST CLCTR B PM PM MCH

REPAIR ROTARY FEEDER

REPAIR ROTARY FEEDER

89

DUST COLLECTOR :

DUST COLLECTOR : - Rotary feeder stuck

06.05.2019

5100026358 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

06.05.2019

5100026359 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

06.05.2019

5100026360 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

06.05.2019

5100026361 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

06.05.2019

5200004739

LB10ETG14AA302

ESP ASH HNDLG FEED VLV CM CM MCH

MINNOR LEAK FLANGE PIPELINES TRANSMITTER

MINNOR LEAK FLANGE PIPELINES TRANSMITTER #134 FIELD ESP A

06.05.2019

5200004748

LB10SAE02AZ001

TT2 BAGDUST CLCTR CM CM MCH

Dust Collector TT-02

Dust Collector TT-02 Install Rotary Feeder

03.05.2019

5100026022 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6A BELT CNVYR MCHA

03.05.2019

5100026024 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

Bolt Support Idler C6B

Bolt Support Idler C6B Bolt Support

90

Idler C6B( left side head area ) loose please re install

03.05.2019

5100026023

LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA Bolt Support Idler C6B Bolt Support Idler C6B( left side head area ) loose please re install

03.05.2019

5100026333

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

PM 1W STACKER RECLAIMER MC Follow up Issue Bucket Wheel and Fluid Coupling Over Load

03.05.2019

5200004718 LB10EAC11

TRANSPORT SYSTEM CM CM MCH

Bolt leaner plate chute T2

Bolt leaner plate chute T2

03.05.2019

5200004559

LB10EAC11

TRANSPORT SYSTEM CM CM MCH

Flexible joint at DC T5AB

Flexible joint at DC T5AB Flexible joint roken need

91

replace new

03.05.2019

5200004740

LB10ETG01CP102

ECO PMP CNVYG AIR PT CM CM MCH

LEAKAGE LINE CONVEYING ECO NEAR FAS

LEAKAGE LINE CONVEYING ECO NEAR FAS PLEASE RECTIFY DUE TO LEAKAGE LINE CONVEYING ECO NEAR FAS.

02.05.2019

5100026204

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC - Visual check and masuring wire rope closing / holding grab - Regreasing wire rope

02.05.2019

5100026017 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

02.05.2019

5100025960

LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

Primmary scrapper C4A

Primmary scrapper C4A Primmary scrapper C4A need to readjustment due

92

to so much coal spillage when operation.

02.05.2019

5100026020 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA

02.05.2019

5100026018 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

02.05.2019

5100026021 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT CNVYR MCHA

02.05.2019

5100025816

LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

Skirt Board BC-05 inside leakage need to

Skirt Board BC-05 inside leakage need to check. Findings from mechanical : 1. Skirt board broken due abrasive. 2. Rubber skirt d

02.05.2019

5200004724

LB10EAC11

TRANSPORT SYSTEM CM CM MCH

Bolt linear plate chute Bypass RS B

Bolt linear plate chute Bypass RS B Bolt linear

93

plate chute Bypass Roller screen B lost 2 Pcs need replace new

02.05.2019

5200004723

LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR CM CM MCH

Bolt linear Plate tail C5B

Bolt linear Plate tail C5B Bolt linear Plate tail C5B lost 2pcs

30.04.2019

5100026099 LB10ETD10AA901

HYDRLC SHUTOFF GATE A PM PM MCH

PM 1M HYDRLC SHUTOFF GATE A MCHA

30.04.2019

5100026100 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1M C1A BELT CNVYR MCHA

29.04.2019

5100026009 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

29.04.2019

5100026010 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

29.04.2019

5100026011 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

29.04.2019

5100026012 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

29.04.2019

5200004637 LB10ETG01AA001

ECON DISCH VLV CM CM MCH

LEAK ELBOW ECONOMIZER

LEAK ELBOW ECONOMIZER

94

NEAR ESP B

NEAR ESP B Replacement elbow with new one by warranty vendor

26.04.2019

5100025870 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6A BELT CNVYR MCHA

26.04.2019

5100025871 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

26.04.2019

5100025872 LB10GJM80AP003

REUSE PUMP A T5 PM PM MCH

PM 3M TT 5 BSTR PMP A MCHA

26.04.2019

5100025869 LBA0SAE05AZ101

DUST SUPRESSION T5 PM PM MCH

PM 1M DUST SUPRESSION T5 MCHA

26.04.2019

5200004686

LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR CM CM MCH

Chute T1 and T2 leakage ;

Chute T1 and T2 leakage ; 1. T1 bolt liner plate loses (1 Pcs) 2. T2 bolt liner plate loses

25.04.2019

5100025867 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA

95

25.04.2019

5100025868 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT CNVYR MCHA

25.04.2019

5100025866 LBA0SAE04AZ101

DUST SUPERSSION T4 PM PM MCH

PM 1M DUST SUPERSSION T4 MCHA

25.04.2019

5200004693

LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR CM CM MCH

Splicing Joint C2

Splicing Joint C2 Splicing joint C2 damage need repair

25.04.2019

5200004690

LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR CM CM MCH

Splicing Join C5B

Splicing Join C5B Splicing join C5B broken need repair

24.04.2019

5100025796

LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA Finding PM Routine Maintenance mechanical : - Rubber skirt outside damage, and need to replacement wit

24.04.2019

5100025798 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT

96

CNVYR MCHA

24.04.2019

5100021397

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

SR Boom conveyor mistracking if load mor

SR Boom conveyor mistracking if load more than 500 t /h PTW: ISSUED 06/03/2019 10:56:00

24.04.2019

5200004670

LB10ETD01BB001

BOTTOM ASH BIN CM CM MCH

LEAKAGE PIPE LINE SPRAYWTR BA BIN

LEAKAGE PIPE LINE SPRAYWTR BA BIN PLEASE REPAIR PIPE LINE SPRAY WATER BA BIN DUE TO LEAKAGE.

23.04.2019

5100025672

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC Routine maintenance wire rope closing <(>&<)> holding grab include finding from operator : - Cott

97

23.04.2019

5100025725 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA

23.04.2019

5100025726

LB10EAC11AF003

C3A BELT CNVYR PM PM MCH

Replace Rubber Skirt C3A

Replace Rubber Skirt C3A Condition Worn Out, Torn out, Statched Out

23.04.2019

5100025727

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

23.04.2019

5100025724 LB10GJM40AP004

REUSE PUMP B T3 PM PM MCH

PM 3M TT 3 BSTR PMP B MCHA

22.04.2019

5100025673 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

22.04.2019

5100025674 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

22.04.2019

5100025675 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

22.04.2019

5100025676 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

18.04.2019

5100025436 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

98

18.04.2019

5100025438 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA

18.04.2019

5100025437 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6A BELT CNVYR MCHA

18.04.2019

5100025439 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

18.04.2019

5100025440 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT CNVYR MCHA

18.04.2019

5100025441 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

18.04.2019

5100025433 LB10EBD12AT001

ROLLER SCREEN B PM PM MCH

PM 1M ROLLER SCREEN B MCHA

18.04.2019

5100025434

LB10EBE12AT004

DISC TYPE MGNTC SPRTR C4B PM PM MCH

PM 1M DISC TYPE MGNTC SPRTR C4B MCHA

18.04.2019

5100025435

LB10EBE12AT005

DISC TYPE MGNTC SPRTR T4 B PM PM MCH

PM 1M DISC TYPE MGNTC SPRTR T4 B MCHA

99

16.04.2019

5100025442

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

16.04.2019

5100025430

LB10EAC11AA002

DIVERTER GATE CHUTE T2 PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE CHUTE T2 MCHA

PM 1M DIVERTER GATE CHUTE T2 MCHA patching chute due leakage (hot work)

16.04.2019

5100025427 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA

16.04.2019

5100025428 LB10EAC11AF003 C3 A UH PM PM MCH

PM 1W C3A BELT CNVYR MCHA

16.04.2019

5100025431 LB10EAC11AT001

WATER SCRAPPER C2 PM PM MCH

PM 1M WATER SCRAPPER C2 MCHA

16.04.2019

5100025429

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

16.04.2019

5100025432

LB10EBE11AT003

BELT TYPE MGNTC SPRTR T3 B PM PM MCH

PM 1M BELT TYPE MGNTC SPRTR T3 B MCHA

100

16.04.2019

5100025491

LB10ETP03AN001

ASH HANDLING COMPRESSOR C PM PM MCH

ALRM COOLANT FLT AT AIR COMPRESSOR#C ASH

ALRM COOLANT FLT AT AIR COMPRESSOR#C ASH PLEASE CHECK AND RECTIFY DUE TO ALARM COOLANT FILTER AT AIR COMPRESSOR#C ASH HANDLING

15.04.2019

5100025417 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

15.04.2019

5100025418 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

15.04.2019

5100025419 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

15.04.2019

5100025420 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

15.04.2019

5200004615

LB10EAC11AF105

DUAL PLOUGH BUNKER E LINE A CM CM MCH

Secondary rubber plough silo E line A

Secondary rubber plough silo E line A Secondary rubber plough silo E line A worn out

101

12.04.2019

5100025169

LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

PM 1W SHIP UNLOADING SYSTEM MC

12.04.2019

5100025311 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6A BELT CNVYR MCHA

12.04.2019

5100025310

LB10EAC12AA005

DIVERTER GATE CHUTE T5 B PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE CHUTE T5 B MCHA

12.04.2019

5100025312 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

12.04.2019

5200004614

LB10ETN10AP101

SLUG SLURRY PMP A CM CM MCH

SLAGSLURRY PMP#A PRESSURE CANT RAISE UP

SLAGSLURRY PMP#A PRESSURE CANT RAISE UP PLEASE CHECK AND RECTIFY DUE TO SLAGSLURRY PMP#A PRESSURE CANT RAISE UP. SUSPECT BLOCKAG

11.04.2019

5100025217 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT

102

CNVYR MCHA

11.04.2019

5100025226

LB10EAC12AA004

DIVERTER GATE CHUTE T4 B PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE BY PASS ROLLER SCREE

PM 1M DIVERTER GATE BY PASS ROLLER SCREEN #B

11.04.2019

5100025223 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT CNVYR MCHA

11.04.2019

5100023281 LB10SAE05AZ004

MILL 2 BAGDUST CLCTR PM PM MCH

PM Yearly

10.04.2019

5100025162 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

10.04.2019

5100025163 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

10.04.2019

5100025164 LB10EBC12AJ001 CRUSHER B PM PM MCH

PM 1M COAL CRUSHER B MCHA

10.04.2019

5100025165 LB10ETH01AT001 BAG FILTER PM PM MCH

PM 3M BAG FILTER MCHA

10.04.2019

5100025174 LBA0SAE03AZ101

DUST SUPRESSION T3 PM PM MCH

PM 3M DUST SUPRESSION T3 MCHA

10.04.2019

5200004597 LB10ETG01AA001

ECON DISCH VLV CM CM MCH

LEAK ELBOW ECONOMIZER

LEAK ELBOW ECONOMIZER LEAK

103

ELBOW ECONOMIZER (IN FRONT OF COMPRESSOR HOUSE)

09.04.2019

5100025102

LB10EAC11AA003

DIVERTER GATE CHUTE T3 PM PM MCH

PM 1M DIVERTER GATE CHUTE T3 MCHA

09.04.2019

5100025099 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA

09.04.2019

5100025100 LB10EAC11AF003

C3A BELT CNVYR PM PM MCH

Replace Rubber Skirt C3A

Replace Rubber Skirt C3A Condition Torn Out

09.04.2019

5100025101

LB10ETG50AN002

ESP HOPPER FLUIDIZING BLOWER B PM PM MCH

PM 6M ESP HOPPER FLUIDIZING BLOWER B MCH

09.04.2019

5200004595

LB10ETH01AN501

FLY ASH SILO FLUIDIZING BLWR A CM CM MCH

FAS FLDZ BLOWER V-BELT BROKEN

FAS FLDZ BLOWER V-BELT BROKEN PLEASE REPLACE V-BELT FAS FLDZ BLOWER BROKEN 1 PCS

104

09.04.2019

5200004596

LB10GJM30AP002

UG HPR VERT SPRAY PMP B CM CM MCH

Pipe lines water flusher at near tail pu

Pipe lines water flusher at near tail pulley BC-03 Box Flusher No. 10GJM30BN003

08.04.2019

5500003509 LB10ETN10AA102

SLAG SLRY PMP B OUT GATE MOV SP SP MCH

install scaffolding slag slurry area

08.04.2019

5100024930

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

08.04.2019

5100024927

LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM 1M ESP WASTE WTR PMP A MC

08.04.2019

5100024931 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

08.04.2019

5100024932 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

08.04.2019

5100024928

LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM 1M ESP WASTE WTR PMP B MC

08.04.2019

5100024929 LB10GJM40AP003

REUSE PUMP A T3 PM PM MCH

PM 3M TT 3 BSTR PMP A MCHA

105

08.04.2019

5100024933 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

08.04.2019

5100024934 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

05.04.2019

5100024873

LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA

PM 1W C5A BELT CNVYR MCHA Note : grease is used during outage work and is not recorded when taking.

05.04.2019

5100024876 LB10EAC11AF006

C6A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6A BELT CNVYR MCHA

05.04.2019

5100024749 LB10EAC12AF004

C4B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C4B BELT CNVYR MCHA

05.04.2019

5100024875 LB10EAC12AF005

C5B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C5B BELT CNVYR MCHA

05.04.2019

5100024877 LB10EAC12AF006

C6B BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C6B BELT CNVYR MCHA

05.04.2019

5200004558 LB10EAC11AF005-M01

C5A BELT CNVYR MTR CM CM MCH C5A

C5A Splacing joint C5A

106

damage need check and rectify

05.04.2019

5200004568

LB10ETN10AA102

SLAG SLRY PMP B OUT GATE MOV CM CM MCH

slag slurry B gland seal leak

slag slurry B gland seal leak slag slurry B gland seal leak

04.04.2019

5100024878 LB10ETD01BB001

BOTTOM ASH BIN PM PM MCH

PM 6M BOTTOM ASH BIN MCHA

04.04.2019

5100023304

LBA0SAE04AZ002

DUST COLLECTOR T4 B PM PM MCH

PM Yearly

PM Yearly PTW: ISSUED 02/03/2019 09:59:00 ISSUED 02/03/2019 09:59:00

02.04.2019

5100024620

LB10BBG03

SHIP UNLOADER NO. 3 PST 691U PM PM MCH

Greasing Wire Open Close Grab SU

Greasing Wire Open Close Grab SU wire open / close grab SU need to greasing

02.04.2019

5100024746

LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA CONTINUE

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA CONTINUE Include activity : 1.

107

Replace carry idler and carry steering idler at arround stopper SR (Qty

02.04.2019

5100024747 LB10EAC11AF003 C3 A UH PM PM MCH

PM 1W C3A BELT CNVYR MCHA

02.04.2019

5100024748 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM PM MCH

PM 1W C4A BELT CNVYR MCHA

02.04.2019

5100024750

LB10ETP01AN001

ASH HANDLING COMPRESSOR A PM PM MCH

ALARM SPRTOR FLT AT AIR COMPRESSOR#A ASH

ALARM SPRTOR FLT AT AIR COMPRESSOR#A ASH PLEASE CHECK AND RECTIFY DUE TO ALARM SEPARATOR FILTER AT AIR COMPRESSOR#A ASH HANDLING

02.04.2019

5200004553

LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A CM CM MCH

Cleaner Primary C4A

Cleaner Primary C4A Cleaner primary C4A need

108

adjust due to many coal spillage at snub pulley

01.04.2019

5500003494 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR SP SP MCH

install scaffolding area c2a belt convey

01.04.2019

5500003491 LB10EAC11AF005

C5A BELT CNVYR SP SP MCH

install scaffolding area C5A T5

01.04.2019

5500003492 LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER SP SP MCH

Install scaffolding area sr boom conveyo

01.04.2019

5500003493

LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR SP SP MCH

install scaffolding area re-lagging pull

01.04.2019

5100024586

LB10EAF10AE001

STACKER RECLAIMER PM PM MCH

PM 1W STACKER RECLAIMER MC

02.04.2019

5100024746

LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA CONTINUE

PM 1W C2A BELT CNVYR MCHA CONTINUE Include activity : 1. Replace carry idler and carry steering

109

idler at arround stopper SR (Qty

01.04.2019

5100024587 LB10ETN81AP101

ESP WASTE WTR PMP A PM PM MCH

PM WK ESP PUMP A

01.04.2019

5100024589 LB10ETN82AP101

ESP WASTE WTR PMP B PM PM MCH

PM WK ESP PUMP B

01.04.2019

5100024590 LBA0EAC11AF000

C0A BELT CNVYR PM PM MCH

PM 1W BC0A MCHA

01.04.2019

5100024591 LBA0EAC11AF001 BC1A PM PM MCH

PM 1W C1A BELT CNVYR MCHA

29.03.2019

5100024577

LB10ETG01CP102

ECO PMP CNVYG AIR PT PM PM MCH

Install Scaffolding at Line Economizer

28.03.2019

5500003480

LB10EAC TRANSPORT SYSTEM SP SP MCH

install scaffolding area booster pump T

install scaffolding area booster pump T 3

28.03.2019

5500003484 LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR SP SP MCH

install scaffolding area C2 T 2

28.03.2019

5500003481 LB10GJM80AP003-M01

TT 5 BSTR PMP A MTR SP SP MCH

install scaffolding area booster pump A

install scaffolding area booster pump A T5

28.03.2019

5100023241 LB10EAC11AF004

C4A BELT CNVYR A PM SO MCH

PM Yearly

PM Yearly PTW: ISSUED 03/03/20

110

19 13:38:00

28.03.2019

5100024512

LB10ETN02AA102

SLUICING PMP B OUT MOV PM SO MCH

LEAKAGE AT MOV SLUICING PUMP #2 ASH

LEAKAGE AT MOV SLUICING PUMP #2 ASH PLEASE CHECK AND RECTIFY DUE TO LEAKAGE AT GLAND PACKING MOV SLUICING PUMP #2 ASH HANDLING.

28.03.2019

5100024513

LB10ETN03AA101

BLR BSN INL MOV PM SO MCH

LEAKAGE AT MOV BOILER BASIN SLUICING

LEAKAGE AT MOV BOILER BASIN SLUICING PLEASE CHECK AND RECTIFY DUE TO LEAKAGE AT GLAND PACKING MOV BOILER BASIN SLUICING.

28.03.2019

5100023677 LBA0SAE05AZ002

DUST COLLECTOR T5 B PM SO MCH

PM Yearly

111

28.03.2019

5100023141 LB10EAA

SHIP UNLOADING SYSTEM PM PM MCH

Shaves Pulley Holding

28.03.2019

5100023248 LB10EAC11AA002

DIVERTER GATE CHUTE T2 PM PM MCH

PM Yearly

28.03.2019

5100023150 LB10EAC11AA003

DIVERTER GATE CHUTE T3 PM PM MCH

Diverter Gate C2 to C4A/B

28.03.2019

5100024511

LB10EAC11AF002

C2A BELT CNVYR PM PM MCH

Rubber Skirt C2

Rubber Skirt C2 Rubber Skirt C2 out of place, place check and repair

28.03.2019

5100023160

LB10EAC11AF003

C3A BELT CNVYR PM PM MCH

Rubber Skirt C3A

Rubber Skirt C3 Rubber Skirt C3 Broken, place check and repair