analisis data mollusca kkl alas purwo 2014

24
4.2 Analisis Data Data identifikasi jenis dan jumlah individu masing masing jenis dianalisis struktur komunitasnya dengan melihat kelimpahan dan keanekaragaman jenis serta kekayaan. Data jenis yang memiliki dominasi dan kemelimpahan tinggi atau jenis spesifik akan dianalisis secara diskriptif terkait dengan data fisik kimia yang ada (Hidayat, et al, 2004). Nilai Indeks Dominansi (D) digunakan untuk menggambarkan parameter dominansi spesies. Formula dari analisis tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan: D = Dominansi spesies n = Jumlah individu masing-masing spesies N = Total individu dalam pengambilan sampel Jorgensen (1974) mengkategorisasikan nilai Dominansi ke dalam tiga kreteria berikut: D > 5% merupakan jenis dominan 2% < D < 5% merupakan jenis sub-dominan D < 2% merupakan jenis tidak dominan. Analisis struktur komunitas menggunakan indeks Shannon-Wiener (H’) dan indek perataan jenis (e), dilakukan untuk mengetahui kestabilan masing-masing stasiunn terkait dengan faktor kekeruhan. Formula D = n / N x

Upload: soyadesita

Post on 10-May-2017

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

4.2 Analisis Data

Data identifikasi jenis dan jumlah individu masing masing jenis dianalisis

struktur komunitasnya dengan melihat kelimpahan dan keanekaragaman jenis

serta kekayaan. Data jenis yang memiliki dominasi dan kemelimpahan tinggi

atau jenis spesifik akan dianalisis secara diskriptif terkait dengan data fisik

kimia yang ada (Hidayat, et al, 2004). Nilai Indeks Dominansi (D) digunakan

untuk menggambarkan parameter dominansi spesies. Formula dari analisis

tersebut adalah sebagai berikut:

Keterangan: D = Dominansi spesies

n = Jumlah individu masing-masing spesies

N = Total individu dalam pengambilan sampel

Jorgensen (1974) mengkategorisasikan nilai Dominansi ke dalam tiga

kreteria berikut:

D > 5% merupakan jenis dominan

2% < D < 5% merupakan jenis sub-dominan

D < 2% merupakan jenis tidak dominan.

Analisis struktur komunitas menggunakan indeks Shannon-Wiener (H’)

dan indek perataan jenis (e), dilakukan untuk mengetahui kestabilan masing-

masing stasiunn terkait dengan faktor kekeruhan. Formula Indeks

keanekaragaman Shannon-Wiener (H) adalah sebagai berikut:

Keterangan: H’ = Indeks Keanekaragaman

pi = n/N

n = Jumlah masing-masing spesies

N = Jumlah total spesies dalam sampel

Menurut Lee et al (1978) dalam Hidayat (2004), kondisi kestabilan suatu

kemunitas dibedakan menjadi 3 kreteri berdasarkan indeks H tersebut,

masing-masing :

1. Jika H’ < 1 , berarti komunitas dalam keadaan tidak stabil

D = n / N x 100%

H’ = -∑ pi ln pi

Page 2: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

2. Jika 1<H’< 3, berarti komunitas dalam keadaan kestabilan sedang

3. Jika H’ > 3 , berarti komunitas dalam keadaan stabil

Untuk memastikan akurasi nilai indeks H maka seringkali didukung

indeks Perataan Jenis (e). Nilai indeks e berkisar antara 0 – 1 mengindikasikan

adanya faktor dominansi jenis satu terhadap yang lain. Indeks e

diformulasikan dengan rumus berikut :

Kemerataan (Evenness)

Keterangan: E = Evenness / Indeks kemerataan

H = Indeks keanekaragaman

S = Jumlah spesies

Sedangkan untuk indeks R diformulasikan dengan rumus berikut:

Keterangan: R = Richness / Indeks Kekayaan

N = Jumlah total spesies dalam sampel

S = Jumlah spesies

Zona Batu Berlempeng

NO TAKSAJumlah pi ln pi pi ln pi

1 Nerita albicilla Linn 1758 308 0,409574 -0,89264 -0,36562 Pasifik saccarina 3 0,003989 -5,52412 -0,022043 Clypoemorus moniliferus 31 0,041223 -3,18875 -0,131454 Lunella chenera 22 0,029255 -3,53169 -0,103325 Nassarius triarula 3 0,003989 -5,52412 -0,022046 Thais intermedia 1 0,00133 -6,62274 -0,008817 Austrocochleq contricta 329 0,4375 -0,82668 -0,361678 Nerita sp. 5 0,006649 -5,0133 -0,033339 Cancellana elegans 1 0,00133 -6,62274 -0,0088110 Nerita polita Linn 1758 20 0,026596 -3,627 -0,0964611 Cordita variegata Baruqaiera 1792 1 0,00133 -6,62274 -0,0088112 Nassarium venastus Dunker 1847 16 0,021277 -3,85015 -0,0819213 Nerita chamaeleon Linn 1758 5 0,006649 -5,0133 -0,0333314 Cherithium tenuifilosum Sowerby 1866 4 0,005319 -5,23644 -0,0278515 Morula margani 3 0,003989 -5,52412 -0,02204

Jumlah 752 -1,32748

E

R

Page 3: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

Zona Batu Berlempeng

H’ = -∑ pi ln pi

= - (-1,32748)

= 1,32748

E

=

= 0,490197

R

=

= 2,11393

D = n / N x 100%

NO TAKSA D (Dominansi)1 Nerita albicilla Linn 1758 40,95745%2 Pasifik saccarina 0,398936%3 Clypoemorus moniliferus 4,12234%4 Lunella chenera 2,925532%5 Nassarius triarula 0,398936%6 Thais intermedia 0,132979%7 Austrocochleq contricta 43,75%8 Nerita sp. 0,664894%9 Cancellana elegans 0,132979%

10 Nerita polita Linn 1758 2,659574%11 Cordita variegata Baruqaiera 1792 0,132979%12 Nassarium venastus Dunker 1847 2,12766%13 Nerita chamaeleon Linn 1758 0,664894%14 Cherithium tenuifilosum Sowerby 1866 0,531915%15 Morula margani 0,398936%

Berdasarkan data yang diperoleh, pada zona batu berlempeng ditemukan

15 spesies mollusca yaitu Nerita albicilla Linn 1758 dengan jumlah 308, Pasifik

Page 4: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

saccarina dengan jumlah 3, Clypoemorus moniliferus dengan jumlah 31, Lunella

chenera dengan jumlah 22, Nassarius triarula dengan jumlah 3, Thais intermedia

dengan jumlah 1, Austrocochleq contricta dengan jumlah 329, Nerita sp. dengan

jumlah 5, Cancellana elegans dengan jumlah 1, Nerita polita Linn 1758 dengan

jumlah 20, Cordita variegata Baruqaiera 1792 dengan jumlah 1, Nassarium

venastus Dunker 1847 dengan jumlah 16, Nerita chamaeleon Linn 1758 dengan

jumlah 5, Cherithium tenuifilosum Sowerby 1866 dengan jumlah 4, dan Morula

margani dengan jumlah 3.

Berdasarkan hasil analisis data, nilai indeks keanekaragaman yang

diperoleh yaitu 1,32748, menurut Lee et al (1978) dalam Hidayat (2004), jika

1<H’< 3, berarti komunitas dalam keadaan kestabilan sedang. Jadi, zona batu

berlempeng memiliki indeks keanekaragaman komunitas mollusca dalam keadaan

kestabilan sedang. Kemudian nilai indeks kemerataan yang diperoleh adalah

0,490197. Indeks kekayaan yang diperoleh yaitu 2,11393.

Sedangkan untuk indeks dominansi, menurut Jorgensen (1974) spesies

yang merupakan jenis dominan adalah spesies yang nilai D > 5%, kemudian 2% <

D < 5% merupakan jenis sub-dominan, dan D < 2% merupakan jenis tidak

dominan. Berdasarkan hasil analisis data spesies yang merupakan jenis dominan

pada zona batu berlempeng adalah Nerita albicilla Linn 1758 dengan nilai indeks

dominansi 40,95745% dan Austrocochleq contricta dengan nilai indeks dominansi

43,75%. Sedangkan spesies sub-dominan adalah Clypoemorus moniliferus dengan

nilai indeks dominansi 4,12234%, Lunella chenera dengan nilai indeks

dominansi 2,925532%, Nerita polita Linn 1758 dengan nilai indeks dominansi

2,659574%, dan Nassarium venastus Dunker 1847 dengan nilai indeks dominansi

2,12766%. Kemudian spesies tidak dominan yaitu Pasifik saccarina dengan nilai

indeks dominansi 0,398936%, Nassarius triarula dengan nilai indeks dominansi

0,398936%, Thais intermedia dengan nilai indeks dominansi 0,132979%, Nerita

sp. dengan nilai indeks dominansi 0,664894%, Cancellana elegans dengan nilai

indeks dominansi 0,132979%, Cordita variegata Baruqaiera 1792 dengan nilai

indeks dominansi 0,132979%, Nerita chamaeleon Linn 1758 dengan nilai indeks

dominansi 0,664894%, Cherithium tenuifilosum Sowerby 1866 dengan nilai

Page 5: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

indeks dominansi 0,531915%, dan Morula margani dengan nilai indeks

dominansi 0,398936%.

Zona Batu Beralga

NO TAKSAJumlah pi ln pi pi ln pi

1 Strombus sp 10 0,00798722 -4,8299 -0,03862 Lunnela cinerea 29 0,02316294 -3,7652 -0,08723 Nerita albicilla (Linnaeus, 1758) 132 0,10543131 -2,2497 -0,23724 Thais intermedia 24 0,01916933 -3,9544 -0,07585 Nassarius sp. Ireadale 89 0,07108626 -2,6439 -0,18796 Strigatella litterata 15 0,01198083 -4,4244 -0,0537 Calyptogena sp 2 0,00159744 -6,4394 -0,01038 spesies 60 1 0,00079872 -7,1325 -0,00579 Engina medicaria 2 0,00159744 -6,4394 -0,0103

10 Cypraea annulus 11 0,00878594 -4,7346 -0,041611 Conus ebraeus (Linnaeus, 1758) 1 0,00079872 -7,1325 -0,005712 Cancellana elegans 38 0,03035144 -3,4949 -0,106113 Morulla uva 1 0,02702703 -3,6109 -0,097614 Clypeomorus moniliferus 795 0,63498403 -0,4542 -0,288415 Patelloida corticata 23 0,01837061 -3,997 -0,073416 Trochus conus 8 0,00638978 -5,0531 -0,032317 Thais aculeata (Linnaeus, 1958) 1 0,00079872 -7,1325 -0,005718 Austrocochlea constricta 1 0,00079872 -7,1325 -0,005719 Cypraea errones (Linnaeus, 1758) 1 0,00079872 -7,1325 -0,005720 Nerita sanguinolenfa 4 0,00319489 -5,7462 -0,018421 Nerita exuvia(Linnaeus, 1758) 2 0,00159744 -6,4394 -0,010322 Nerita fulgurans (Gmelin) 5 0,00399361 -5,5231 -0,022123 Thais hippocostanum 4 0,00319489 -5,7462 -0,018424 Patelloida rustica (Linnaeus, 1758) 16 0,01277955 -4,3599 -0,055725 Mytra scutulata 2 0,00159744 -6,4394 -0,010326 Turbo bruneus (Roding, 1798) 1 0,00079872 -7,1325 -0,005727 Conus capitanellus (Fulton, 1938) 1 0,00079872 -7,1325 -0,005728 Turbo saxosus (Wood, 1828) 2 0,00159744 -6,4394 -0,010329 Patelloida alticostata (Angas, 1865) 11 0,00878594 -4,7346 -0,041630 Collisela sp 1 2 0,00159744 -6,4394 -0,010331 Polinices sebae (Recluz, 1844) 15 0,01198083 -4,4244 -0,05332 Pardalina testudinatia (Link, 1804) 3 0,00239617 -6,0339 -0,0145

Jumlah 1252 -1,6442

Page 6: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

Zona Batu Beralga

H’ = -∑ pi ln pi

= - (-1,6442)

= 1,6442

E

=

= 0,4744

R

=

= 4,3463

D = n / N x 100%

NO TAKSA D (Dominansi)1 Strombus sp 0,79872%2 Lunnela cinerea 2,31629%3 Nerita albicilla (Linnaeus, 1758) 10,5431%4 Thais intermedia 1,91693%5 Nassarius sp. Ireadale 7,10863%6 Strigatella litterata 1,19808%7 Calyptogena sp 0,15974%8 spesies 60 0,07987%9 Engina medicaria 0,15974%

10 Cypraea annulus 0,87859%11 Conus ebraeus (Linnaeus, 1758) 0,07987%12 Cancellana elegans 3,03514%13 Morulla uva 2,7027%14 Clypeomorus moniliferus 63,4984%15 Patelloida corticata 1,83706%16 Trochus conus 0,63898%17 Thais aculeata (Linnaeus, 1958) 0,07987%18 Austrocochlea constricta 0,07987%19 Cypraea errones (Linnaeus, 1758) 0,07987%20 Nerita sanguinolenfa 0,31949%21 Nerita exuvia(Linnaeus, 1758) 0,15974%22 Nerita fulgurans (Gmelin) 0,39936%

Page 7: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

23 Thais hippocostanum 0,31949%24 Patelloida rustica (Linnaeus, 1758) 1,27796%25 Mytra scutulata 0,15974%26 Turbo bruneus (Roding, 1798) 0,07987%27 Conus capitanellus (Fulton, 1938) 0,07987%28 Turbo saxosus (Wood, 1828) 0,15974%29 Patelloida alticostata (Angas, 1865) 0,87859%30 Collisela sp 1 0,15974%31 Polinices sebae (Recluz, 1844) 1,19808%32 Pardalina testudinatia (Link, 1804) 0,23962%

Berdasarkan data yang diperoleh, pada zona batu beralga ditemukan

spesies mollusca paling banyak dari ketiga zona lainnya yaitu berjumlah 33

spesies. Spesies-spesies tersebut yaitu, Strombus sp dengan jumlah 10, Lunnela

cinerea dengan jumlah 29, Nerita albicilla (Linnaeus, 1758) dengan jumlah 132,

Thais intermedia dengan jumlah 24, Nassarius sp. Ireadale dengan jumlah 89,

Strigatella litterata dengan jumlah15, Calyptogena sp dengan jumlah 2, spesies

60 dengan jumlah 1, Engina medicaria dengan jumlah 2, Cypraea annulus dengan

jumlah 11, Conus ebraeus (Linnaeus, 1758) dengan jumlah 1, Cancellana elegans

dengan jumlah 38, Morulla uva dengan jumlah 1, Clypeomorus moniliferus

dengan jumlah 795, Patelloida corticata dengan jumlah 23, Trochus conus

dengan jumlah 8, Thais aculeata (Linnaeus, 1958) dengan jumlah 1,

Austrocochlea constricta dengan jumlah 1, Cypraea errones (Linnaeus, 1758)

dengan jumlah 1, Nerita sanguinolenfa dengan jumlah 4, Nerita exuvia (Linnaeus,

1758) dengan jumlah 2, Nerita fulgurans (Gmelin) dengan jumlah 5, Thais

hippocostanum dengan jumlah 4, Patelloida rustica (Linnaeus, 1758) dengan

jumlah 16, Mytra scutulata dengan jumlah 2, Turbo bruneus (Roding, 1798)

dengan jumlah 1, Conus capitanellus (Fulton, 1938) dengan jumlah 1, Turbo

saxosus (Wood, 1828) dengan jumlah 2, Patelloida alticostata (Angas, 1865)

dengan jumlah 11, Collisela sp 1 dengan jumlah 2, Polinices sebae (Recluz, 1844)

dengan jumlah 15, dan Pardalina testudinatia (Link, 1804) dengan jumlah 3.

Berdasarkan hasil analisis data, nilai indeks keanekaragaman yang

diperoleh yaitu 1,6442, menurut Lee et al (1978) dalam Hidayat (2004), jika

1<H’< 3, berarti komunitas dalam keadaan kestabilan sedang. Jadi, zona batu

beralga memiliki indeks keanekaragaman komunitas mollusca dalam keadaan

Page 8: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

kestabilan sedang. Kemudian nilai indeks kemerataan yang diperoleh adalah

0,4744. Indeks kekayaan yang diperoleh yaitu 4,3463.

Sedangkan untuk indeks dominansi, menurut Jorgensen (1974) spesies

yang merupakan jenis dominan adalah spesies yang nilai D > 5%, kemudian 2% <

D < 5% merupakan jenis sub-dominan, dan D < 2% merupakan jenis tidak

dominan. Berdasarkan hasil analisis data spesies yang merupakan jenis dominan

pada zona batu berlempeng adalah Nerita albicilla (Linnaeus, 1758) dengan nilai

indeks dominansi 10,5431%, Nassarius sp. Ireadale dengan nilai indeks

dominansi 7,10863%, dan Clypeomorus moniliferus dengan nilai indeks

dominansi 63,4984%. Sedangkan spesies sub-dominan adalah Lunnela cinerea

dengan nilai indeks dominansi 2,31629%, Cancellana elegans dengan nilai indeks

dominansi 3,03514%, dan Morulla uva dengan nilai indeks dominansi 2,7027%.

Kemudian spesies tidak dominan yaitu Strombus sp dengan nilai indeks

dominansi 0,79872%, Thais intermedia dengan nilai indeks dominansi 1,91693%,

Strigatella litterata dengan nilai indeks dominansi 1,19808%, Calyptogena sp

dengan nilai indeks dominansi 0,15974%, spesies 60 dengan nilai indeks

dominansi 0,07987%, Engina medicaria dengan nilai indeks dominansi

0,15974%, Cypraea annulus dengan nilai indeks dominansi 0,87859%, Conus

ebraeus (Linnaeus, 1758) dengan nilai indeks dominansi 0,07987%, Patelloida

corticata dengan nilai indeks dominansi 1,83706%, Trochus conus dengan nilai

indeks dominansi 0,63898%, Thais aculeata (Linnaeus, 1958) dengan nilai indeks

dominansi 0,07987%, Austrocochlea constricta dengan nilai indeks dominansi

0,07987%, Cypraea errones (Linnaeus, 1758) dengan nilai indeks dominansi

0,07987%, Nerita sanguinolenfa dengan nilai indeks dominansi 0,31949%, Nerita

exuvia (Linnaeus, 1758) dengan nilai indeks dominansi 0,15974%, Nerita

fulgurans (Gmelin) dengan nilai indeks dominansi 0,39936%, Thais

hippocostanum dengan nilai indeks dominansi 0,31949%, Patelloida rustica

(Linnaeus, 1758) dengan nilai indeks dominansi 1,27796%, Mytra scutulata

dengan nilai indeks dominansi 0,15974%, Turbo bruneus (Roding, 1798) dengan

nilai indeks dominansi 0,07987%, Conus capitanellus (Fulton, 1938) dengan nilai

indeks dominansi 0,07987%, Turbo saxosus (Wood, 1828) dengan nilai indeks

dominansi 0,15974%, Patelloida alticostata (Angas, 1865) dengan nilai indeks

Page 9: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

dominansi 0,87859%, Collisela sp 1 dengan nilai indeks dominansi 0,15974%,

Polinices sebae (Recluz, 1844) dengan nilai indeks dominansi 1,19808%, dan

Pardalina testudinatia (Link, 1804) dengan nilai indeks dominansi 0,23962%.

Zona Lempeng Berpasir

No Taksa pi ln pi pi ln pi D H E R

1 Nerita albicilla 0.2101 -1.56018 -0.32779 21.0098% 2.34903 0.68405 4.67292 Nerita sanguinolenta 0.04886 -3.0188 -0.1475 4.88599%      3 sp 18 0.00163 -6.41999 -0.01046 0.16287%4 austrocochlea contricta 0.33876 -1.08246 -0.3667 33.8762%5 Clypeomorus moniliferus 0.08143 -2.50797 -0.20423 8.14332%6 Ceritidae cingulata 0.00489 -5.32138 -0.026 0.4886%7 Nerita inscuipta 0.00163 -6.41999 -0.01046 0.16287%8 Thaus hippocostanum 0.00651 -5.0337 -0.03279 0.65147%9 sp 34 0.00651 -5.0337 -0.03279 0.65147%

10 Mytra scululata 0.02932 -3.52962 -0.10347 2.9316%11 Nerita excuvita 0.00326 -5.72685 -0.01865 0.32573%12 Conus sponsax 0.01303 -4.34055 -0.05655 1.30293%13 Strigatella litterata 0.0114 -4.47408 -0.05101 1.14007%14 Nerita polita 0.01954 -3.93509 -0.07691 1.9544%15 Cypraea manneta L 0.01954 -3.93509 -0.07691 1.9544%16 Cancellana elegans 0.0342 -3.37547 -0.11545 3.4202%17 Lunella chinerea 0.01954 -3.93509 -0.07691 1.9544%18 Nietha sp 0.0228 -3.78094 -0.08621 2.28013%19 Morulla uva 0.03094 -3.47556 -0.10755 3.09446%20 Thais haemastoma 0.00977 -4.62824 -0.04523 0.9772%21 Pacific saccarina L 0.01629 -4.11741 -0.06706 1.62866%22 Thais hippocastanum 0.00163 -6.41999 -0.01046 0.16287%23 Nassarius trialura 0.00163 -6.41999 -0.01046 0.16287%24 Nerita costata 0.00163 -6.41999 -0.01046 0.16287%25 Thais intermedia 0.00326 -5.72685 -0.01865 0.32573%26 Mitrella sp 0.00814 -4.81056 -0.03917 0.81433%27 Morula margari 0.00326 -5.72685 -0.01865 0.32573%28 Cellana testudinaria 0.00163 -6.41999 -0.01046 0.16287%

Page 10: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

29 Nassarius venustus 0.03094 -3.47556 -0.10755 3.09446%30 nassarius sp 0.01303 -4.34055 -0.05655 1.30293%31 Pyrene sp 0.00489 -5.32138 -0.026 0.4886%

Jumlah -2.34903  

H’ = -∑ pi ln pi

= - (-2.34903)

= 2.34903

E

=

= 0.68403

R

=

= 4.6729

D = n / N x 100%

Pada zona lempeng berpasir diperoleh 31 spesies Mollusca yaitu Nerita

albicilla sebanyak 129 ekor, Nerita sanguinolenta sebanyak 30 ekor, sp 18

sebanyak 1 ekor, Austrocochlea contricta sebanyak 208 ekor, Clypeomorus

moniliferus sebanyak 50 ekor, Ceritidae cingulate sebanyak 3 ekor, Nerita

inscuipta sebanyak 1 ekor, Thaus hippocostanum sebanyak 4 ekor, sp 34 sebanyak

4 ekor, Mytra scululata sebanyak 18 ekor, Nerita excuvita sebanyak 1 ekor,

Conus sponsax sebanyak 8 ekor, Strigatella litterata sebanyak 7 ekor, Nerita

polita sebanyak 12 ekor, Cypraea manneta L sebanyak 12 ekor, Cancellana

elegans sebanyak 21 ekor, Lunella chinerea sebanyak 12 ekor, Nietha sp

Page 11: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

sebanyak 14 ekor, Morulla uva sebanyak 19 ekor, Thais haemastoma sebanyak 6

ekor, Pacific saccarina L sebanyak 10 ekor, Thais hippocastanum sebanyak 1

ekor, Nassarius trialura sebanyak 1 ekor, Nerita costata sebanyak 1 ekor, Thais

intermedia sebanyak 2 ekor, Mitrella sp sebanyak 5 ekor, Morula margari

sebanyak 2 ekor, Cellana testudinaria sebanyak 1 ekor, Nassarius venustus

sebanyak 19 ekor, nassarius sp sebanyak 8 ekor,dan Pyrene sp sebanyak 3 ekor

sehingga jumlah semua spesies Mollusca di zona lempeng berpasir sebanyak 614

ekor. Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh nilai dominansi (D), indeks

keanekaragaman spesies (H), nilai indeks kemerataan (E), dan indeks kekayaan

(R).

Nilai dominansi diperoleh dari jumlah setiap spesies dibagi dengan jumlah

semua spesies Mollusca dikali 100. Setiap spesies Mollusca yang ditemukan

memiliki nilai dominansi yaitu Nerita albicilla sebesar 21,0098%, Nerita

sanguinolenta sebesar 4,88599%, sp 18 sebesar 0,16287%, Austrocochlea

contricta sebesar 33,8762%, Clypeomorus moniliferus sebesar 8,14332%,

Ceritidae cingulate sebesar 0,488599%, Nerita inscuipta sebesar 0.162866%,

Thaus hippocostanum sebesar 0.651466%, sp 34 sebesar 0.651466%, Mytra

scululata sebesar 2.931596%, Nerita excuvita sebesar 0.325733%, Conus sponsax

sebesar 1.302932%, Strigatella litterata sebesar 1.140065%, Nerita polita sebesar

1.954397%, Cypraea manneta L sebesar 1.954397%, Cancellana elegans sebesar

3.420195%, Lunella chinerea sebesar 1.954397%, Nietha sp sebesar 2.28013%,

Morulla uva sebesar 3.094436%, Thais haemastoma sebesar 0.977199%, Pacific

saccarina L sebesar 1.628664%, Thais hippocastanum sebesar 0.162866%,

Nassarius trialura sebesar 0.162866%, Nerita costata sebesar 0.162866%, Thais

intermedia sebesar 0.325733%, Mitrella sp sebesar 0.814432%, Morula margari

sebesar 0.325733%, Cellana testudinaria sebesar 0.162866%, Nassarius venustus

sebesar 3.094463%, nassarius sp sebesar 1.302932%, dan Pyrene sp sebesar

0.488599%.

Nilai indeks keanekaragaman (H) diperoleh dari minus jumlah pi ln pi. Pi

diperoleh dengan cara jumlah setiap spesies dibagi jumlah semua spesies. Nilai

indeks keanekaragaman sebesar 2.349032 menurut Lee et al (1978) dalam

Hidayat (2004), jika 1<H’< 3, berarti komunitas dalam keadaan kestabilan

Page 12: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

sedang. Jadi, zona batu berlempeng memiliki indeks keanekaragaman komunitas

mollusca dalam keadaan kestabilan sedang. Nilai indeks kemerataan diperoleh

dari nilai keanekaragaman (H) dibagi Ln jumlah spesies sehingga diperoleh nilai

H sebesar 0.684054. Sedangkan indeks nilai kekayaan (R) diperoleh dari jumlah

spesies dikurangi satu lalu dibagi Ln jumlah semua spesies sehingga diperoleh

nilai R sebesar 4.672901.

Zona Batu Kecil

NO TAKSA pi = n/N ln pi pi ln pi D H E R

1 Nerita exuvia L 0.19216 -1.6494 -0.317 19.2164% 1.93653 0.66999 2.705232 Lunella cinerea 0.00373 -5.591 -0.0209 0.37313%

 

3 Collisella testudinalis 0.09701 -2.3329 -0.2263 9.70149%4 Thais hippocostanum 0.09142 -2.3923 -0.2187 9.14179%5 Strombus sp 0.03358 -3.3938 -0.114 3.35821%6 Strigatella litterata 0.00187 -6.2841 -0.0117 0.18657%7 Cymatium parthenopeum 0.28172 -1.2669 -0.3569 28.1716%8 Nerita albicilla L 0.22575 -1.4883 -0.336 22.5746%9 Trochus conus 0.01119 -4.4924 -0.0503 1.1194%

10 Thais intermedia 0.00373 -5.591 -0.0209 0.37313%11 Cypraea errones L 0.00187 -6.2841 -0.0117 0.18657%12 Nerita fugurans Gmelin 0.0056 -5.1855 -0.029 0.5597%13 Cypraea annulus 0.01306 -4.3382 -0.0567 1.30597%14 Cellana strigilis 0.01493 -4.2047 -0.0628 1.49254%15 Patelloida alticestata 0.01679 -4.0869 -0.0686 1.6791%16 Conus sponsalis 0.00187 -6.2841 -0.0117 0.18657%17 Thais haemastoma 0.00187 -6.2841 -0.0117 0.18657%18 Nassarius sp. Iredale 0.00187 -6.2841 -0.0117 0.18657%

Jumlah -1.9365  

Page 13: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

H’ = -∑ pi ln pi

= - (-1.9365)

= 1.9365

E

=

= 0.66999

R

=

= 2.70523

D = n / N x 100%

Pada zona batu kecil diperoleh 22 spesies Mollusca yaitu Nerita exuvia L

sebanyak 103 ekor, Lunella cinerea sebanyak 2 ekor, Collisella testudinalis

sebanyak 52 ekor, Thais hippocostanum sebanyak 49 ekor, Strombus sp sebanyak

18 ekor, Strigatella litterata sebanyak 1 ekor, Cymatium parthenopeum sebanyak

151 ekor, Nerita albicilla L sebanyak 121 ekor, Trochus conus sebanyak 6 ekor,

Thais intermedia sebanyak 2 ekor, Cypraea errones L sebanyak 1 ekor, Nerita

fugurans Gmelin sebanyak 3 ekor, Cypraea annulus sebanyak 7 ekor, Cellana

strigilis sebanyak 8 ekor, Patelloida alticestata sebanyak 9 ekor, Conus sponsalis

sebanyak 1 ekor, Thais haemastoma sebanyak 1 ekor, Nassarius sp. Iredale

sebanyak 1 ekor, sehingga jumlah semua spesies sebanyak 536.

Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh nilai dominansi (D), indeks

keanekaragaman spesies (H), nilai indeks kemerataan (E), dan indeks kekayaan

(R). Nilai dominansi setiap spesies yaitu Nerita exuvia L sebesar 19.2164%,

Lunella cinerea sebesar 0.37313%, Collisella testudinalis sebesar 9.70149%,

Thais hippocostanum sebesar 9.14179%, Strombus sp sebesar 3.35821%,

Strigatella litterata sebesar 0.18657%, Cymatium parthenopeum sebesar

Page 14: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

28.1716%, Nerita albicilla L sebesar 2.2575%, Trochus conus sebesar 1.1194%,

Thais intermedia sebesar 0.37313%, Cypraea errones L sebesar 0.18657%, Nerita

fugurans Gmelin sebesar 0.5597%, Cypraea annulus sebesar 1.30597%, Cellana

strigilis sebesar 1.49254%, Patelloida alticestata sebesar 1.6791%, Conus

sponsalis sebesar 0.18657%, Thais haemastoma sebesar 0.18657%, Nassarius sp.

Iredale sebesar 0.18657%. Nilai indeks keanekaragaman (H) sebesar 1.9365

menurut Lee et al (1978) dalam Hidayat (2004), jika 1<H’< 3, berarti komunitas

dalam keadaan kestabilan sedang. Jadi, zona batu berlempeng memiliki indeks

keanekaragaman komunitas mollusca dalam keadaan kestabilan sedang. Nilai

indeks kemerataan (E) sebesar 2.70523, dan nilai indeks kekayaan (R) sebesar

2.70523.

Histogram Indeks Keanekaragaman (H’) Mollusca pada Zona Batu

Berlempeng, Batu Beralga, Lempeng Berpasir, Batu Kecil

Histogram Indeks Kemerataan (E) Mollusca pada Zona Batu

Berlempeng, Batu Beralga, Lempeng Berpasir, Batu Kecil

Page 15: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014

Histogram Indeks Kekayaan (R) Mollusca pada Zona Batu

Berlempeng, Batu Beralga, Lempeng Berpasir, Batu Kecil

Histogram Indeks Jenis Dominan Mollusca pada Zona Batu

Berlempeng, Batu Beralga, Lempeng Berpasir, Batu Kecil

Page 16: Analisis Data Mollusca KKL Alas Purwo 2014