153086049 dasar teori mollusca
TRANSCRIPT
A. JUDUL PRAKTIKUM
Fhylum Mollusca
B. WAKTU PELAKSANAAN
Hari : Jum’at
Tanggal : 22 & 29 November 2013
Waktu : 08.40 – 11.10
Tempat : LAB. STH BIOLOGI UPI
C. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal keanekaragaman hewan Mollusca
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh Mollusca
3. Mengelompokan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri
4. Observasi dan identifikasi cirri-ciri khas setiap classis.
D. DASAR TEORI
1. Ciri-ciri Umum
a. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (tripoblastik schizocoelom),
epitel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung kelenjar lendir.
b. Tubuh biasanya pendek ditutupi oleh mantel dorsal yang tipis berfungsi
untuk menyekresikan cangkok. Kepala umumnya berkembang dengan
baik (kecuali Scaphopoda dan Bivalvia). Otot kaki bagian ventral
termodifikasi untuk berjalan, menggali, dan berenang.
c. Alat pencernaan komplit, mulut memiliki radula (lidah bergerigi), sering
memiliki bentuk U, anus terbuka ke rongga excurrent siphon di rongga
mantel, memiliki kelenjar pencernaan yang besar, kadang-kadang
memiliki kelenjar ludah
d. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung yang terdiri dari atrium
dan ventrikel.
e. Respirasi dengan mantel, insang, paru-paru yang terletak di mantel, atau
melalui epidermis.
f. Sistem ekskresinya ginjal.
g. Sistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh tali
saraf penghubung longitudinal dan transversal.
h. Umumnya berumah dua kecuali pada Gastropoda, tetapi tidak bisa
melakukan pembuahan sendiri (protandri), memiliki bentuk larva atau
tidak (Kastawi, 2003).
2. Morfologi
a. Cangkok
Menurut Sutarno dalam bukunya Handout Zoologi Invertebrata
menjelaskan secara rinci mengenai tidak semua Mollusca mempunyai cangkok.
Fungsi cangkok adalah menyokong tubuh mollusca yang lunak dan menjaga dari
serangan predator.
Cangkok dibuat oleh mantel dan dibedakan menjadi tiga lapisan yang
terdiri dari lapisan nacreous, lapisan prismatic, dan lapisan periostracum. Mantel
membentuk lapisan nacreous dengan cara terus mensekresikan larutan kalsium
karbonat yang selanjutnya akan membentuk lapisan tipis mineral aragonite.
Karena Mollusca terus mensekresikan sepanjang hidupnya mengakibatkan lapisan
nacreous menebal sesuai umur Mollusca.
Lapisan prismatic adalah cangkok berwarna putih pucat dan tersusun atas
kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma. Lapisan ini dihasilkan oleh tepi
mantel dan meluas selama pertumbuhan mollusca.
Lapisan periostrakum juga dihasilkan oleh tepi mantel dan berbentuk
lembaran-lembaran yang terletak di permukaan luar lapisan prismatic. Diantara
ketiga lapisan tersebut lapisan yang terlihat dari luar adalah lapisan periostrakum
yang terbuat dari conchin.
b. Insang
Pada sebagian mollusca organ respirasinya adalah insang atau stenidium.
Setiap insang terdiri dari sebuah sumbu panjang yang mengandung pembuluh
darah, otot, saraf, dan silia. Berdasarkan letak filament pada insang, insang dibagi
menjadi dua tipe yaitu bipectinate dan monopectinate.
c. Paru-Paru
Mollusca yang hidup di darat, alat pernapasannya berupa “paru-paru”.
Paru-paru tersebut merupakan perluasan dari rongga mantel.
d. Radula
Radula mengandung barisan gigi. Gigi yang terdapat pada radula terbuat
dari kitin. Dengan kontraksi otot-otot tertentu yang bekerja pada odontopor dan
membrane radula, maka radula dapat diperpanjang dan selanjutnya mengelilingi
makanan.
3. Fisiologi
Kastawi menegaskan dalam bukunya “Common Text Book Zoologi
Avertebrata” bahwa :
a. Sistem gerak
Pada siput dan keong, kaki mensekresikan lender yang dikenal sebagai
jalur lumpur. Mollusca bergerak meluncur di atas lender oleh gerakan silia atau
kontraksi otot. Beberapa Gastropoda dapat bergerak tepat di bawah permukaan
air, pada Bivalvia, kakinya digunakan untuk menggali tanah atau lumpur, dan
pada Cephalopoda, kaki mengalami modifikasi dalam bentuk corong untuk
bergerak.
b. Sistem respirasi
Pada mollusca yang hidup di air, mereka bernapas dengan insang atau
stenidium. Setiap insang terdiri dari sebuah sumbu panjang yang mengandung
pembuluh darah, otot, saraf, dan silia. Berdasarkan letak filament pada insang,
insang dibagi menjadi dua tipe yaitu bipectinate dan monopectinate.
Sedangkan pada mollusca yang hidup di darat, pertukaran gas dilakukan
oleh mantel atau “paru-paru”.
c. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Jantung mollusca terdiri dari atrium dan ventrikel. Jantung terdapat di dalam
pericardium. Umumnya pigmen yang mengandung tembaga berfungsi
mengangkut oksigen.
Sistem peredaran darah Cephalopoda adalah system peredaran darah
tertutup, sedangkan pada mollusca lain system peredaran darahnya terbuka.
d. Sistem koordinasi
Sistem saraf mollusca terdiri dari sebuah cincin. Selain itu memiliki
sepasang ganglion kaki yang mengontrol kaki, ganglion serebral yang berfungsi
untuk menggabungkan informasi sensori, dan ganglion lain yang berfungsi untuk
mengontrol tubuh lainnya.
e. Sistem ekskresi
Mollusca memiliki sepasang nephridia. Peran nephridia adalah
memindahkan kelebihan air, ion-ion, dan sisa metabolisme untuk disekresikan.
Nephridium Mollusca dikenal sebagai metanephridium sebab salurannya memiliki
lubang eksternal (nephridiofor) dan lubang internal (nefrostom).
f. Sistem reproduksi
Sebagian besar mollusca berumah dua, tetapi ada juga yang bersifat
hermafrodit. Perkembangan langsung tanpa larva terdapat pada bivalvia dan
beberapa keong air tawar. Mollusca laut memiliki larva trocophore. Larva
trocophore mempunyai silia yang berfungsi untuk membantu pergerakan menuju
habitat baru.
4. Klasifikasi
A. Kelas Polyplacophora
Chiton termasuk kelas polyplacophora. Tubuh chiton oval, pipih
dorsoventral, dan tubuhnya dilindungi oleh cangkang yang tumpang tindih seperti
genting. Cangkang chiton terdiri atas dua lapisan yaitu tegmentum dan
artikulamentum.
Kepala begitu kecil sehingga tidak terlihat secara nyata, tidak memiliki
mata dan mantel. Karakteristik chiton adalah adanya 8 keping cangkang yang
tersusun tumpang tindih. Daerah di sekeliling mantel disebut girdle. Permukaan
girdle dilapisi oleh kutikula tipis.
Alat respirasi chiton adalah insang bipectinate. System pencernaanya
lengkap dari mulut-anus.
Contoh spesisesnya adalah Cryptochiton stelleri.
B. Kelas Gastropoda
Gastropoda memiliki kepala berdaging, mulut dan dua pasang tentakel,
sepasang mata di ujung tentakel posterior. Kepala bersatu dengan otot-otot kaki.
Tubuh ditutupi oleh cangkok yang terbuat dari kalsium karbonat, pada sisi
kanan kepala terdapat lubang genital. Di samping genital pore terdapat lubang
respirasi dan anus. Mantel merupakan membran tipis yang mensekresikan
cangkok.
Gastropoda yang hidup di perairan bernapas dengan insang, sedangkan
gastropoda yang hidup di dart bernapas dengan “paru-paru”. Alat pencernaannya
komplit dimulai dari mulut-anus.
System saraf terdiri dari ganglion cerebral yang dihubungkan dengan
ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali saraf penghubung dan tali saraf
transversal. Jantungnya terdiri dari aurikel dan ventrikel. System ekskresinya
dengan nephridia, peredaran darahnya terbuka.
Gastropoda merupakan hewan hermaprodit, terdapat ovotestis yang
menghasilkan ovum dan spermatozoid.
Contoh spesiesnya adalah Achatina fulica.
C. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda tidak memiliki kepala, antenna, dan kaki. Tubuh ditutupi oleh
cangkok dengan dua katup. Bivalvia semuanya hidup di perairan dan bernapas
dengan insang. Alat pencernannya komplit.
System saraf terdiri dari ganglion cerebral yang dihubungkan dengan
ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali saraf penghubung dan tali saraf
transversal. Jantungnya terdiri dari aurikel dan ventrikel. System ekskresinya
dengan nephridia, peredaran darahnya terbuka.
Pelecypoda adalah hewan berumah dua dan pembuahannya eksternal,
tidak memiliki ovotestis. Betina memiliki ovarium dan jantan memiliki testis.
Beberapa pelecypoda memiliki bentuk larva glochidium yang hidupnya
parasit pada insang ikan sebelum berkembang menjadi individu muda.
Contoh spesiesnya adalah Anodonta sp.
D. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda memiliki kepala dan mata yang berkembang dengan
baik. Kepala memiliki 10 buah tentakel (loligo) dan 8 buah tentakel (octopus).
Tentakel tersebut memiliki banyak sucker.
Tubuh tidak ditutupi oleh cangkok kecuali Nautillus sp. Cephalopoda
semuanya hidup di perairan sehingga bernapas dengan insang. Alat
pencernaannya komplit dimulai dari mulut-anus.
Sistem saraf terdiri dari ganglion cerebral yang dihubungkan dengan
ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali saraf penghubung dan tali saraf
transversal. Jantungnya terdiri dari aurikel dan ventrikel. System ekskresinya
dengan nephridia, peredaran darahnya tertutup.
Cephalopoda adalah hewan berumah dua dan pembuahannya secara
eksternal. Betina memiliki ovarium dan jantan memiliki testis. Terdapat
lengan khusus yang disebut hectocotylized yang berfungsi untuk meletakan
spermatophore di mantel hewan betina. Contoh spesiesnya adalah Loligo
pealli.
E. METODE PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Meja Parafin
2) Pisau bedah
3) Jarum pentul
4) Pinset
5) Kaca pembesar
6) Kamera
7) Alat tulis
b. Bahan
1) Bahan Awetan
a) Zaria duplicata
b) Turbo sp.
c) Oliva caeneola
d) Oliva olive
e) Oliva reticulata
f) Oliva vidva
g) Oliva ponderosa
h) Conus magnus
i) Conus ebraeus
j) Murex trapa
k) Lambis lambis
l) Tonna variegata
m) Cypraea sp.
n) Nassarius aralsrius
o) Pyrene sp.
p) Violatta globosa
q) Turricola javana
r) Strombus mutabilis
s) Purpura sp.
t) Babilonia spirata
u) Periglypta sp.
v) Achatina fulica
w) Semipalium luculentum
x) Tridacna sp.
y) Sephia sp.
z) Loligo sp.
2. Langkah Kerja
a. Pengamatan Spesimen Awetan
1) Spesimen disiapkan di meja praktikum
2) Spesimen diamati mulai dari suture dan karangan serta morfologi
lain yang ada pada specimen yang diidentifikasi.
3) Spesimen didokumentasikan beserta dicatat hasil identifikasinya.
b. Pengamatan Spesimen Segar
Pengamatan Cumi-Cumi
Loligo Sp. Disiapkan dan
disimpan di meja paraffin dengan
diberi alas pelastik.
Jantan dan betina dibedakan.
Morfologi specimen
diidentifikasi.
Spesimen dibedah kemudian
diidentifikasi struktur organ pada
bagian dalamnya. Ditentukan
mulai dari organ jantung, ginjal,
testis, ovarium dan lainnya.
Dicatat dan didokumentasikan.
Pengamatan Achatina fulica
Achatina fulica disiapkan. Ukuran
spesimen diusahakan yang besar.
Organ lunak dipisahkan dari organ
keras (cangkang).
Spesimen diidentifikasi mulai dari
struktur tubuhnya hingga organ-organ
yang dimilikinya. Sesuaikan dengan
teori. Dicatat dan didokumentasikan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Filum Mollusca
No Nama Species Simetri Tubuh MantelTipe/Letak
KakiAlat Respirasi
Karakteristik Cangkok
Warna CangkokArah
PutaranJumlah
Cangkok1 Zaria duplicata Simetri bilateral ada Gastropoda insang Coklat krem putih Kiri 12 Turbo sp. Simetri bilateral ada Gastropoda insang Hijau coklat corak Kiri 13 Oliva caeneola Simetri bilateral ada Gastropoda insang Pastel bercorak kiri 14 Oliva olive Simetri bilateral ada Gastropoda insang Pastel bercorak kiri 15 Oliva reticulata Simetri bilateral ada Gastropoda insang Batik kiri 16 Oliva vidva Simetri bilateral ada Gastropoda insang 1 warna kiri 17 Oliva ponderosa Simetri bilateral ada Gastropoda insang Batik lebih cerah kiri 18 Conus magnus Simetri bilateral ada Gastropoda insang Corak Kiri 19 Conus ebraeus Simetri bilateral ada Gastropoda insang Totol Kiri 110 Murex trapa Simetri bilateral ada Gastropoda insang Coklat Kiri 111 Lambis lambis Simetri bilateral ada Gastropoda insang kanan 112 Tonna variegata Simetri bilateral ada Gastropoda insang Kiri 113 Cypraea sp. Simetri bilateral ada Gastropoda insang Kanan 114 Nassarius aralsrius Simetri bilateral ada Gastropoda insang Putih Kiri 115 Pyrene sp. Simetri bilateral ada Gastropoda insang Belang Kiri 116 Violatta globosa Simetri bilateral ada Gastropoda insang Violet,ungu muda Kiri 117 Turricola javana Simetri bilateral ada Gastropoda insang Krem Kiri 118 Strombus mutabilis Simetri bilateral ada Gastropoda insang Corak coklat krem kiri 119 Purpura sp. Simetri bilateral ada Gastropoda Insang Coklat,tonjolan putih kiri 120 Babilonia spirata Simetri bilateral ada Gastropoda Insang 121 Periglypta sp. Simetri bilateral ada Gastropoda Insang 1
22 Achatina fulica Simetri bilateral ada Gastropoda Paru-paru 123 Semipalium luculentum Simetri bilateral ada Pelecypoda Insang - 224 Tridacna sp. Simetri bilateral ada Pelecypoda insang - 225 Sephia sp. Simetri bilateral ada Cepalopoda insang - - -26 Loligo sp. Simetri bilateral ada Cepalopoda insang - - -
No. Klasifikasi Gambar Referensi Dokumentasi Kelompok
14. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Nassariidae
Genus : Nassarius
Species : Nassarius
aralsrius
Gambar 14.a. Nassarius aralsriusSumber : ( Antit, 2013)
Gambar 14.b. Nassarius aralsriusSumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
15. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Columbellidae
Genus : Pyrene
Species : Pyrene sp.
Gambar 15.a. Pyrene sp.Sumber : ( Poppe, 2003)
Gambar 15.b. Pyrene sp.Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
16. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Hypsogastropoda
Familia : Janthindae
Genus : Violatta
Species : Violatta
globosa
Gambar 16.a. Violatta globosaSumber : ( Hardy, 2013) Gambar 16.b. Violatta globosa
Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
17. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Cochlespiridae
Genus : Turricola
Species : Turricola
javana
Gambar 17.a. Turricola javanaSumber : ( Femorale, 2013)
Gambar 17.b. Turricola javanaSumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
18. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Littorinimorpha
Familia : Strombidae
Genus : Strombus
Species : Strombus
mutabilis
Gambar 18.a. Strombus mutabilis
Sumber : ( Poppe, 2007)
Gambar 18.b. Strombus mutabilisSumber :
(DokumentasiPribadi, 2013)19. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Purpura
Species : Purpura sp. Gambar 19.a. Purpura sp.Sumber : ( Hardy, 2013)
Gambar 19.b. Purpura sp.Sumber :
(DokumentasiPribadi, 2013)
20. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Babylonidae
Genus : Babilonia
Species : Babilonia
spirata
Gambar 20.a. Babilonia spirataSumber : ( Franca, 2012)
Gambar 20.b. Babilonia spirata Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
21. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Familia : Veneridae
Genus : Periglypta
Species : Periglypta sp.
Gambar 21.a. Periglypta sp.Sumber : ( Vincent, 2010) Gambar 21.b. Periglypta sp.
Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
22. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Achatinidae
Genus : Achatina
Species : Achatina fulica
Gambar 22.a. Achatina fulicaSumber : ( Goodman, 2000)
Gambar 22.b. Achatina fulicaSumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
23. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Pectinoida
Familia : Pectinidae
Genus : Semipalium
Species : Semipalium
luculentumGambar 23.a. Semipalium
luculentumSumber : ( Galli, 2013)
Gambar 23.b. Semipalium luculentumSumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
24. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Familia : Cardiidae
Genus : Tridacna
Species : Tridacna sp.
Gambar 24.a. Tridacna sp.Sumber : ( Inyman, 2004)
Gambar 24.b. Tridacna sp.Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
25. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Ordo : Sepiida
Familia : Sepiidae
Genus : Sephia
Species : Sephia sp.
Gambar 25.a. Sephia sp.Sumber : ( Regebbi, 2006)
Gambar 25.b. Sephia sp.Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
26. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Ordo : Teuthida
Familia : Loliginidae
Genus : Loligo
Species : Loligo sp.Gambar 26.a. Loligo sp.Sumber : ( Bennett, 2010)
Gambar 26.b. Loligo sp.Sumber :(DokumentasiPribadi, 2013)
G. PEMBAHASAN
1. Cypraea sp.
Morfologi Cypraea sp. sama seperti anggota tubuh Gastropoda
lainnya, yaitu empat bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut dan mantel.
Kepala terdapat dua mata, dua tentakel, sebuah mulut dan sebuah siphon.
Mantel merupakan pembentuk struktur cangkang termasuk corak dan
warnanya. Cangkang sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat dan
sisanya terdiri dari fosfat, bahan organik, conchiolin dan air. Cangkang
gastropoda berbentuk spiral dan bulat. Struktur cangkang yang berbentuk
agak kasar dibagian luar dinamakan lapisan prismatik. Pada Genus
Cypreaea, cangkang bagian luarnya yang mengkilap dikarenakan
mantelnya yang keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya
dari dua arah, yaitu dari sisi kiri dan kanan. Mantel Cypraea sp. memiliki
tonjolan-tonjolan di seluruh permukaannya yang membuatnya mirip
seperti spons.
Morfologi cangkang Cypraea sp. dapat berkembang mengikuti
pertumbuhan tubuh lunaknya. Perkembangan ini terus berlanjut hingga
mereka mencapai umur kematangan seksual. Pada masing-masing spesies,
titik berhentinya pertumbuhan cangkang ini berbeda-beda. Spesimen yang
pertumbuhannya terjadi sangat cepat di awal, dengan terbukanya lipatan
tepian cangkang dan menipisnya ketebalan cangkang, dikategorikan
sebagai spesimen kerdil. Ini biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor
seperti temperatur air dan ketersediaan makanan (Atlantis, 2011).
2. Oliva sp.
Oliva sp mempunyai bentuk atau pola yang berbeda-beda. Oliva sp
memiliki bentuk kerang yang memanjang dan biasanya berwarna coklat.
Mereka kadang-kadang dibandingkan dengan bentuk dan penampilan siput
cone, tapi tidak berbahaya bagi ikan.
Oliva sp mengubur diri di bawah substrat dan memakan siput,
kerang dan invertebrata lainnya. Mereka tidak aman jika berada dalam
akuarium terumbu atau akuarium dengan siput dan invertebrate lain, tapi
akan baik jika dijaga di pasir hanya dengan ikan-ikan. Mereka dapat diberi
makan potongan kerang dan udang ketika siput kelaparan karena
kehabisan makanan.
3. Murex sp.
Bolinus brandaris (awalnya bernama Murex brandaris oleh
Linnaeus), dan umumnya dikenal sebagai Murex pewarna ungu atau
Murex berduri-dye, adalah spesies dari predator laut menengah bekicot.
Keong ini tinggal di bagian tengah dan barat dari Laut Mediterania dan
telah ditemukan di pantai terpencil karang atol di Samudra Hindia dan
Laut Cina Selatan. Hal ini dikenal sejak zaman kuno sebagai sumber ungu
pewarna dan juga sebagai sumber makanan yang populer di bawah
berbagai nama, antara yang sconciglio, dari mana berasal kata scungilli.
Cangkang biasanya emas-coklat warna dengan pipa kanal yang
sangat panjang dan lingkaran tubuh bulat dengan puncak menara yang
rendah. Ada deretan duri sesuai dengan akhir setiap tahap pertumbuhan.
Cangkang ukuran dewasa spesies ini sekitar 60 sampai 90 mm. Spesies ini,
seperti spesies lainnya dalam keluarga Muricidae, bisa menghasilkan
sekresi yang susu dan tanpa warna jika segar tapi yang berubah menjadi
pewarna yang kuat dan langgeng bila terkena udara. Ini adalah jenis
Mollusca yang digunakan oleh orang dahulu untuk menghasilkan Tyrian
ungu pewarna kain. Siput laut spesies Banded dye-Murex trunculus
Hexaplex juga digunakan untuk menghasilkan ungu-biru atau pewarna nila
. Dalam kedua kasus, Molusca mengeluarkan pewarna dalam lendir dari
kelenjar hypobranchial mereka.
4. Lambis lambis
Panjang kulit kerang ini adalah Maksimum 29 cm, dan rata-rata
panjangnya adalah 18 cm. Lambis Lambis memiliki cangkang yang
sangat besar, kuat dan berat. Salah satu karakteristik yang paling menonjol
adalah menyalanya bibir luar , dihiasi oleh enam rongga di tepi. Adanya
perbedaan bentuk antara jenis kelamin dalam spesies ini, sebagai tiga
digitasi anterior pendek dan posterior membungkuk pada individu jantan
dan lebih panjang dan bagian dorsal bengkok pada betina. Warna
cangkang sangat bervariasi, ada yang putih atau krim eksternal dan
kebanyakan berwarna coklat, keunguan atau kebiruan. Lapisan dalamnya
berwarna pink, jingga atau ungu. Siput laut ini hidup di daerah mangrove,
serta terumbu dan-pecahan karang di dasar perairan dangkal sampai
kedalaman 5m. siput ini biasanya ditemukan bersama alga merah. lambdis
Lambis termasuk herbivore yang memakan ganggang merah yang kecil.
5. Sepia sp.
Sepia sp. adalah invertebrata laut yang memiliki kekerabatan yang
dekat dengan gurita dan cumi-cumi yang sering disebut bunglon laut
karena mampu berkamuflase sendiri. Meskipun Sepia sp. bukan ikan,
tetapi Sepia sp. dianggap paling cerdas dari invertebrata laut. Sotong
adalah Photochromic, dan dengan cepat dapat mengubah warna kulit
mereka sesuai dengan lingkungannya.
Sotong memiliki cangkang internal yang dikenal sebagai
cuttlebone, yang membedakan mereka dari cumi-cumi dan gurita.
Cuttlebone dikenal sebagai bahan yang diberikan kepada sangkar burung
sebagai sumber kalsium. Di dalam mantel terdapat cuttlebone, organ
reproduksi dan organ pencernaan.. Kepala ada di dasar mantel dengan
mata di kedua sisi dan rahang seperti paruh di tengah. Di bawah mantel
ada delapan lengan, dua lengan berfungsi dapat memegang, tentakel yang
memiliki alat pnghisap digunakan unutk menarik mangsa.
Sotong memiliki tiga hati, satu untuk masing-masing insang, dan
satu untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh mereka. Darah
mereka berwarna biru kehijauan dan menggunakan hemocyanin untuk
mengangkut oksigen bukan hemoglobin yang digunakan oleh mamalia
yang berdarah merah. Fitur lain yang luar biasa adalah mata mereka yang
paling berkembang dalam invertebtara sebelumnya.
6. Turbo
Siput Turbo, juga dikenal sebagai Siput Turban, atau Top Shell,
ditemukan dalam lubang dan celah-celah terumbu. Turbo memiliki
cangkang tebal dengan interior irridescent. Siput Turbo dari Teluk
California membutuhkan temperatur yang lebih dingin. (Bekicot dari
genus Turbo juga disebut Siput Turban.)
Siput Turbo ini juga merumput ganggang pada kaca akuarium dan
berguna dalam menjaga ganggang di bawah kontrol dalam akuarium.
Karena Siput Turbo menggunakan kalsium untuk membangun
cangkangnya, tingkat kalsium yang memadai harus dijaga di akuarium
rumah. Hal ini sangat sensitif terhadap tingkat tinggi obat berbasis
tembaga dan lebih memilih tingkat nitrat yang rendah. Hal ini sangat sulit
untuk berkembang biak di akuarium, dan tidak memiliki karakteristik yang
membedakan untuk membantu membedakan dari pasangannya. Jika tidak
cukup alga hadir, nutrisi harus dilengkapi dengan rumput laut kering.
7. Conus sp.
Conus sp. memiliki cangkok yang berbentuk kerucut menyerupai
cane es krim. Memiliki pola putar ke arah kanan. Bergerak dengan
menggunakan bagian perutnya, sehingga digolongkan ke dalam kelas
Gastropoda. Memiliki alat pernafasan berupa insang.
8. Tonna variegate
Tonna variegata memiliki simetri tubuh bilateral, cangkok
berwarna putih corak coklat dan arah putarannya ke kanan, insang, dan
mantel. Hewan ini memiliki alat gerak pada bagian perut. Hewan ini
dimasukkan ke dalam kelas Gastropoda karena letak kakinya di perut.
DAFTAR PUSTAKA
Atlantis, Pangeran. 2011. Morfologi Cypraea sp. (Online) Tersedia di : http:// http://repository.ipb.ac.id. [ 1 Desember 2013]
Kastawi, Yusuf. dkk. 2003. Common Text Book Zoologi Avertebrata. UM Press: Malang
Sutarno, Nono. dkk. 2009. Handout Zoologi Invertebrata. Jurusan Pendidikan Biologi UPI: Bandung
DAFTAR GAMBAR
Gambar 14.a. Nassarius aralsrius :
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=image&pic=69941
Gambar 15.a. Pyrene sp.: http://www.gastropods.com/3/Shell_3133.shtml
Gambar 16.a Violatta globosa: http://www.gastropods.com/2/Shell_132.shtml
Gambar 17.a Turricola javana: http://www.gastropods.com/1/Shell_1521.shtml
Gambar 18.a Strombus mutabilis: http://www.gastropods.com/8/Shell_1348.shtml
Gambar 19.a Purpura sp.: http://www.gastropods.com/5/Shell_3015.shtml
Gambar 20.a Babilonia spirata: http://www.biolib.cz/en/image/id197833/
Gambar 21.a Periglypta sp.:
http://z14.invisionfree.com/Conchologist_Forum/ar/t1970.htm
Gambar 22.a Achatina fulica:
http://www.oocities.org/heartland/valley/6210/snailcomp.jpg
Gambar 23.a Semipalium luculentum:
http://www.bagniliggia.it/WMSD/HtmSpecies/5451450030.htm
Gambar 24.a Tridacna sp.: http://www.iwaidja.org/site/sea-shells/
Gambar 25.a Sephia sp.:
http://people.mokk.bme.hu/~daniel/Heni/regebbi/
012%20Cephalopoda/
Gambar 26.a Loligo sp.: http://australianmuseum.net.au/Squid