analisis dampak sosial-ekonomi …

41
ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI PENYALAHGUNAAN NARKOBA Disusun oleh: Orpha Jane Nurhayati Surbakti LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2006

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Disusun oleh:

Orpha Jane

Nurhayati Surbakti

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG

2006

Page 2: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Abstrak

Penyalahgunaan Narkoba di mana pun di dunia merupakan realitas masyarakat moderen

yang tidak bisa dihindarkan. Sebagai sebuah tindakan yang termasuk dalam kategori

melanggar aturan, penyalahgunaan narkoba secara nyata berdampak pada aspek sosial

maupun ekonomi dari suatu negara. Dampak yang ditimbulkan oleh tindakan ini dapat

mencapai triliunan rupiah. Jika tidak dilakukan tindakan yang komprehensif dan kontinu

maka akibat yang akan diderita oleh bangsa ini bukan saja semakin banyak generasi

muda yang menjadi korban, tetapi juga memperpuruk perekonomian bangsa ini. Total

uang yang dihabiskan untuk membeli narkoba/napza, menurut Koran Tempo, dalam

setahun adalah sebesar Rp 11,3 triliun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak ekonomi dari penyalahgunaan

narkoba, khususnya work, employment & productivity, dampak sosial penyalahgunaan narkoba,

khususnya kesehatan dan pendidikan serta bagaimana dampak sosial dan ekonomi tersebut

mempengaruhi kedua indikator tersebut. Jenis penelitian ini . adalah studi kasus, dengan

metode deskriptif analisis. Indikator dampak sosial dan ekonomi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah indikator sebagaimana digunakan oleh UNODC. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari berbagai dokumen,

laporan dan sumber lain mengenai penyalahgunaan narkoba (kurun waktu 5 tahun, mulai

dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005).

Kesimpulan yang dapat diambil dari data-data yang diperoleh pada penelitian ini adalah:

penyalahgunaan narkoba secara langsung berdampak negatif pada kesehatan pemakai,

berdampak negatif pada keharmonisan dalam keluarga, berdampak negatif pada prestasi

pendidikan bagi pemakai yang masih sekolah, berdampak negatif pada basil karya atau

produktivitas pemakai dan pada angka indeks IPM.

Page 3: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK DAFTAR ISi n

DAFTAR TABEL m

DAFT AR GAMBAR iv

BABlPENDAHULUAN 1 1. 1 Latar Belakang 1 1.2 Identifikasi Masalah 2 1.3 Model Penelitian 3 1.4 Kerangka Teori 4

1 .4. 1 Definisi Social Impact Analysis 4 1 .4.2 Definisi Economic Impact Analysis 6 1 .4.3 Social Economic Impact Measurement 6

BAB 2 UNIT ANALISIS 8 2. 1 Pengertian 8 2.2 Jenis-Jenis NAPZA 9 2.3 Data Terkini Penyalahgunaan Narkoba 1 0 2.4 Faktor-Faktor Penyebab/Pendorong dan Akibat Penya�ahgunaan NAPZA 1 1

BAB 3 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1 5 3 . 1 Situasi dan Permasalahan Narkoba di Indonesia 1 5

3 . 1 . 1 Situasi Nasional 1 5 3 . 1 .2 Situasi Global 1 6

3.2 Dampak Ekonomi dan Sosial Penyalahgunaan Narkoba 1 7 3 .2. 1 Work and Productivity 1 8 3 .2.2 Keluarga 20 3 .2.3 Pendidikan 23 3 .2.4 Kesehatan 24

3 .3 Indeks Pengembangan/Pembangunan Manusia 26 3 .4 Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap IPM 3 0

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 33 4. 1 Kesimpulan 33 4.2 Saran 33

DAFTAR PUST AKA 34

11

Page 4: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Tabel-2. 1 Tabel-2.2 Tabel-2.3 Tabel-2.4 Tabel-3.l Tabel-3.2 Tabel-3.3

DAFTAR TABEL

Ha lam an

Data Korban Berdasarkan Kasus Data Korban Berdasarkan Jenis Kelamin Data Korban Berdasarkan Usia Data Korbari Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Kasus Tindak Pidana Narkoba di Indonesia Tahun 2000-2005 (Juni) Indikator Ekonomi dan Sosial di Kota Bandung IPM Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota

1 0 1 1 1 1 11 1 5 28 28

111

Page 5: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Gambar-3.l Gambar-3 .2 Gambar-3.3 Gambar-3.4 Gambar-3.5 Gambar-3.6

DAFT AR GAMBAR

Halaman

Prosentase Penyalahgunaan Narkoba Dunia (2005) Dampak Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba (Work & Produktivitas) Dampak Sosial (Keluarga) Penyalahgunaan Narkoba Dampak Sosial (Pendidikan) Penyalahgunaan Narkoba Dampak Sosial (Kesehatan) Penyalahgunaan Narkoba Model Human Development Index (IndekS Pengembangan Manusia) dihubungkan dengan penyalahgunaan narkoba

1 6 1 8 20 23 25

31

IV

Page 6: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

BABl

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyalahgunaan narkoba di mana pun di dunia merupakan realitas masyarakat moderen

yang tidak bisa dihindarkan. Secara umum, istilah penyalahgunaan narkoba diterjemahkan

sebagai setiap orang yang terlibat dalam problematik narkoba. Dalam term medis,

penyalahgunaan narkoba adalah orang yang menggunakan narkoba non-medis namun

belum menderita ketergantungan. Ketergantungan narkoba diartikan baik secara fisik

maupun psikologis seseorang telah tergantung kepada narkoba, yang tentu saja diikuti

dengan berbagai konsekuensi-konsekuensi sosial, psikologis dan mental . Sedangkan bagi

suatu negara, sebagai sebuah tindakan Y<i-ng termasuk dalam kategori melanggar aturan,

penyalahgunaan narkoba secara nyata berdampak pada aspek sosial maupun ekonomi.

Konsekuensi ekonomi di beberapa negara berdasarkan lapo� yang disusun oleh UNODC

(United Nations Office on Drugs and Crime) - lembaga PBB yang mengurusi persoalan

penyalahgunaan Narkoba - menunjukkan bahwa beberapa indikator perekonomian seperti

tingkat inflasi, cost benefit, lapangan pekerjaan dan produktifitas, iklim investasi dan

kondisi keuangan terpengaruhi baik secara positif maupun negatif. Sementara di beberapa

negara penyalahgunaan dan perdagangan gelap narkoba mengakibatkan penurunan

produktifitas kerja, di Bolivia, narkoba memberikan pengaruh positif terhadap

pembangkitan lapangan pekerjaan khususnya dalam penanaman dan pendistribusian

kokain. Sekitar 120,000 sampai 460,000 orang terlibat dalam industri tersebut dalam

setahun (UNODC Report, 1 998).

Selain konsekuensi ekonomi, penyalahgunaan dan perdagangan gelap narkoba juga

mengakibatkan dampak sosial. Dampak sosial dapat diukur dari aspek kesehatan,

pendidikan, lingkungan serta keluarga dan komunitas (UNODC Report, 1 998). Umumnya,

aspek sosial merupakan dampak dari penyalahgunaan narkoba yang Iebih sering

dibicarakan dan dikaji oleh banyak kalangan. Berdasarkan dimensi kesehatan penggunaan

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 1

Page 7: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

narkoba, khususnya oleh generasi muda, menimbulkan masalah yang baru dalam bidang

penyakit paru-paru, khususnya infeksi saluran nafas bawah. Pecandu narkotika dengan

suntikan mempunyai resiko kematian 7 kali lebih tinggi dari pada populasi umum pada

kelompok umur yang sama. Berdasarkan dimensi sosial dan pendidikan, dampak

penyalahgunaan narkoba antara lain adalah prestasi sekolah merosot (96% ), hubungan

keluarga memburuk (93%), perkelahian dan tindak kekerasan (65,3%) dan kecel_akaan lalu

lintas (58,7%) (Penelitian Prof. Dadang Hawari, 1992).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus dan

tersangka pelaku tindak kejahatan narkoba yang terungkap dan jumlah penyalahguna

narkoba yang terdeteksi menunjukkan peningkatan tajam di seluruh wilayah tanah air.

Sementara itu perdagangan gelap narkoba berhasil terungkap beberapa kasus seperti pabrik

ekstasi di Jasinga Bogor, penangkapan Schapelle Corby (warganegara Australia), dan lain­

lain.

Sekalipun telah dilakukan berbagai penelitian oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan

berbagai lembaga lain, termasuk perguruan tinggi (FISIP dan FK-UI, FISIP Unpar) namun

penelitian tersebut umumnya lebih pada survei untuk mengetahui aspek demografi para .

penyalahguna narkoba. Penelitian mengenai konsekuensi sosial dan ekonomi

penyalahgunaan dan perdagangan gelap narkoba bagi bangsa Indonesia sampai saat ini

masih belum ada dan merupakan sebuah kebutuhan mendesak mengingat Indonesia saat ini

telah menjadi negara produsen narkoba.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka penelitian ini mengambil judul

'Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia'.

1 .2 ldentifikasi Masalah

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui:

- Dampak ekonomi dari penyalahgunaan narkoba, khususnya work, employment &

productivity

- Dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba, khususnya kesehatan dan pendidikan

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 2

Page 8: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

- Bagaimana dampak sosial dan ekonomi tersebut mempengaruhi kedua faktor tersebut

( ekonomi dan sosial)

1.3 Metode Penelitian

Borrow & Arnold (2000) menuliskan bahwa : analisis dampak sosial (Social Impact

Analysis - SIA), seperti halnya analisis dampak ekonomi (Economic Impact Analysis -

EIA), menggunakan teknik yang sangat beragam - beberapa dikembangkan dengan

'meminjam' dari teori-teori seperti sosiologi, psikolbgi, antropologi, riset pasar, ilmu

manajemen, stuktural dan sistem analisis dan lain sebagainya.

Selanjutnya Borrow & Arnold (2000) menyatakan, as with EIA, a valuable characteristic

of a technique is that it should help improve objectivity of assessment and reduce the risk

that variables are missed or double-counted. Teknik-teknik tersebut digunakan untuk

memahami situasi dan memprediksi suatu kejadian di masa datang. Selain itu, digunakan I

untuk memperkirakan signifikansi dari dampak yang teridentifikasi, menampilkan laporan

mengenai dampak dan membantu memilih altematif yang tersedia.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, dengan metode deskriptif analisis. Indikator dampak

sosial dan ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator sebagaimana

digunakan oleh UNODC.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari berbagai

dokumen, laporan dan sumber lain mengenai penyalahgunaan narkoba (kurun waktu 5

tahun, mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005).

Secara spesifik untuk mengukur dampak sosial maupun ekonomi penyalahgunaan dan

perdagangan gelap narkoba, penelitian ini akan menggunakan teknik analisis yang

dikembangkan dalam penelitian-penelitian mengenai SIA yang ditulis oleh Borrow &

Arnold (2000), yaitu :

Desk study; desk study is an important source of ideas and data. However, in the

past (and as is sometimes still the case) there has been too much dependence on

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 3

Page 9: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

this source for EIA and SIA. Desk studies explore available secondary sources for

relevant information. Nowadays, this is much faster and more effective, thanks to

online literature searching and data retrieval; however, limited information may be

available in developing countries, and for new technologies and problems.

Sedangkan untuk mengukur pengaruh dampak sosial dan ekonomi terhadap kinerja bangsa

Indonesia, akan digunakan pemodelan sederhana.

Penelitian akan dimulai pada bulan April 2006 d� berakhir pada bulan Juli 2006. Lokasi

penelitian ini terutama di Jakarta, di kantor pusat Badan Narkotika Nasional (BNN).

1.4 Kerangka Teori

Social economic impact analysis adalah analisis yang bertujuan mengukur sejauh mana

suatu kegiatan memberikan dampak secara sosial maupun ekonomi. Misalnya kegiatan

pembangunan, baik P,embangunan sebuah jalan, pertokoan atau kompleks perumahan, dan

lain-lain memberikan dampak terhadap penduduk di wilayah pembangunan tersebut.

1.4.1 Definisi Social Impact Analysis

Istilah social dan economic impact dibedakan dalam pemahamannya. Landry et al (Landry

et al, 1993) mendefinisikan Social impact sebagai berikut :

'a dynamic concept which pre-supposes a relationship of cause and effect. It can be

measured through the evaluation of the outcomes of particular actions be that an initative,

a set of initiatives forming a policy or set of policies which form a strategy. '

Sementara itu, dalam bukunya SIA, Ronaldo menggunakan istilah 'assessment' untuk. kata

'analysis'. Beberapa definisi mengenai SIA yang dicantumkan dalam bukunya adalah

sebagai berikut:

Beberapa definisi dan tujuan SIA, yaitu:

• The process of assessing or estimating in advance the social consequences

that are likely to follow from specific policy actions or project

development.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 4

Page 10: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

• The definition offered by the Inter-organizational Committee on

Guidelines and Principles for Social Impact Assessment: '... efforts to

assess or estimate, in advance, the social consequences that are likely to

follow from spedific policy actions (including programs, and the adoption

of new policies), and specific government actions (including buildings,

large projects, and leasing large tracts of land for resource exploitation)

.. . ' (Burdge et al., 1995: 12).

• Describe and analyse the real or potential effects of proposed

developments upon specific groups of people.

• The goal is to balance science and politics in policy formulation and

implementation {Rickson et al., 1990: 9).

• SIA aims to help structure development so it responds to people's needs

and is compatible with sociological conditions.

• The identification, analysis and evaluation of the social impacts resulting

, from a particular event. A social impact being a significant improvement

or deterioration in people's well-being or a significant change in an aspect

of community concern (Dietz, 1987: 54).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan pengertian social impact analysis

adalah deskripsi mengenai penilaian atau perkiraan mengenai dampak atau akibat yang

timbul dari suatu kebijakan spesifik, termasuk program-program dan adopsi dari kebijakan

baru, juga kegiatan-kegiatan spesifik pemerintah seperti pembangunan, proyek besar dan

lain-lain.

Tujuan yang ingin dicapai dari aktivitas social impact analysis adalah:

I. Identify the main features of the proposed development project, programme,

policy, or whatever.

2. Identify the types and numbers of people involved.

3. Identify data sources: use published scientific literature, secondary data and

primary data from the affected area (see Glossary for definitions of primary

and secondary data).

4. Plan for gaps in the data.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 5

Page 11: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

5. Identify the impacts the proposed development will have on various

segments of the population.

6. Involve the public: identify and involve all the potentially affected groups

and individuals.

7. Analyse impact equity: identify who are 'winners' and who are 'losers', and

emphasize the vulnerability of under-represented groups. "

8. Focus the assessment: deal with the issues and concerns that really count,

not those that are easy to handle.

9. Identify methods and assumptions and define significance in advance:

define how the SIA was conducted, what assumptions were used and how

significance was selected.

I 0. Provide feedback on social impacts to project planners and identify

problems that can be solved with changes to the proposed action or

alternatives.

I 1,. Establish monitoring and mitigation programmes: manage uncertainty by

monitoring and mitigating adverse impacts.

12. Make development more socially sound.

Source: various (including Seebohm, 1997: Figure I, p. 239)

1.4.2 Definisi Ec0110111ic Impact A11alvsis

Sementara itu, Ekonomic impact didefinisikan sebagai berikul:

the economic impact of a given phenomenon can be defined as 'the effect of that

phenomenon on such economic factors' as the economic behaviour of consumers,

businesses, the market, industry (micro);28 the economy as a whole, national wealth or

income, employment, and capital (macro) '. Radich (1987)

I.43 Social Economic Impact Measurement

Economic Impact Measurement

Untuk mengukur dampak ekonomi (economic impact) umumnya dapat digunakan tiga tipe

analisis ekonomi, yaitu cost, cost-effectiveness, and benefit-cost analysis (French, 2003).

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 6

Page 12: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Jika merujuk pada ukuran yang digunakan oleh UNODC maka, analisis terhadap dampak

ekonomi penyalahgunaan dan perdagangan gelap narkoba terdiri atas :

Analisis cost & benefit

Work, employment & productivity

Prices & income

Trade & balance of payments

Finance & investment

Social Impact Measurement

Davies & Quinlain, merumuskan bahwa indikator dampak sosial secara umum adalah:

1 . Hak-hak individu (individual rights) diukur berdasarkan child labor, the human

development index, and the index of economic freedom;

2,. Distribusi income (income distribution)

3. Kesehatan; diukur berdasarkan life expectancy, infant mortality, the daily supply

of protein, dan the daily supply of calories

4. Lingkungan hidup; as measured by the annual rate of deforestation, and

C{O.sub.2} emissions);

5. Gender equality (as measured by female adult literacy, the gender related

development index, and the gender empowerment measure).

Sedangkan indikator yang digunakan oleh UNODC untuk dampak sosial penyalahgunaan

dan perdagangan gelap adalah konsekuensi yang akan dialami oleh :

1. Keluarga dan komunitas

2. Kesehatan

3. Pendidikan

4. Lingkungan hidup

5. Crime, corruption & dangers yang akan dialami oleh masyarakat

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 7

Page 13: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

BAB2

�UNIT ANALISIS

Sejarah maraknya peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang dapat ditelusuri ratusan

tahun yang lalu, di mana obat-obatan psychoactive digunakan untuk keperluan pengobatan

keagamaan dan sebagai hiburan. Pada akhir abad ke-19, dengan semakin berkembangnya

ilmu kimia dan farmakologi, masyarakat mulai mensintesakan berbagai zat yang sangat

kuat dan bersifat amat addictive yang dapat mengakibatkan kecanduan seperti misalnya

cocaine dan heroin.

Masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia merupakan masalah senus yang harus

djcari jalan penyelesaiannya dengan segera. Banyak kasus yang menunjukkan betapa

akibat dari masalah tersebut telah menyebabkan banyak kerugian, baik materi maupun non

materi, termasuk kematian, konflik keluarga,. dan lain sebagainya.

Secara umum permasalahan narkoba dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yang saling

terkait, yakni:

( 1) adanya produksi narkoba secara gelap (illicit drug production)

(2) adanya perdagangan gelap narkoba (illicit trafficking)

(3) adanya penyalahgunaan narkoba (drug abuse)

Pada bab ini akan diuraikan penyalahgunaan narkoba,. penyebab dan penanggulangannya.

Sebagian besar informasi pada bab ini diperoleh dari dokumen yang dimiliki oleh Y ayasan

Sekar Mawar, sebuah organisasi nirlaba yang menfokuskan kegiatannya pada usaha

penanggulangan narkoba,. bertempat di Bandung.

2.1 Pengertian.

NAPZA adalah singkatan dari NArkotika,. Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

Sedangkan NARK.OBA adalah singkatan dari Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang.

Sebenarnya NAPZA atau Narkoba adalah bahan dan zat yang memiliki fungsi dan

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 8

Page 14: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

kegunaan tersendiri, termasuk bagi dunia pengobatan dan medis namun bahan dan zat ini

telah disalahgunakan oleh individu atau golongan tertentu untuk tujuan tertentu. Oleh

karena itu, dibawah ini kami melampirkan jenis-jenis NAPZA atau Narkoba yang sering

digunakan dengan tujuan agar kita menjadi waspada dan sadar akan sepak-terjang yang

-. berkaitan dengan penyalahgunaan bahan atau zat tersebut.

2.2 Jenis-Jenis NAPZA.

Banyak jenis atau ragam NAPZA yang beredar dikalangan pecandu, baik yang didapat

secara legal maupun ilegal. Untuk itu perlu diketahui apa saja yang termasuk golongan dari

NAPZA.

Menurut Undang-Undang No. 22 Tahw1 1997., jenis-jenis NAPZA, adalah :

1 . Golongan Opiat

2. Golongan Kanabis

: Heroin, Morfin, Madat, dan lain-lain.

: Ganja Hashish.

3. Golongan Koka : Kokain, Crakck.

4. Alkohol adalah minuman yang mengandung Etanol (Etilalkohol).

5. Psikotropika meliputi : Ecstacy, Shabu-shabu, LSD, Obat penenang I Obat tidur,

Obat anti depresi dan anti psikosis . .

6. Zat Adiktif lainnya : Inhalansia (Asefon, Thinner, Cat, Lem atau Glue, Nikotin

(tembakau), Kafein (kopi).

Zat psikotropika yang sering d.isalahgunakan menurut WHO, tahun 1992, adalah :

1. Alkohol.

2. Opioda (heroin, morfin, pethidin, candu I opium).

3. Kanabinoida (ganja I mariyuana, hashish).

4. Sedativa I Hipnotika (obat penenang I obat tidur).

5. Kokain ( daun koka, serbuk kokain, crack).

6. Stimulansia lain (kafein, ecstacy, shabu-shabu).

7. Halusinogenika (LSD, mushroom, mescalin).

8. Tembakau (mengandung nikotin).

9. Pelarut yang mudah menguap, misalnya : aseton, glue atau lem.

1 0. Multiple (kombinasi) beberapa unsur, misalnya : kombinasi heroin dan shabu-shabu,

alkohol dan obat tidur.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 9

Page 15: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Menurut lembaga National Institutes on Drug Abuse (NIDA) dari National Institutes of

Health Bethesda, Maryland, yaitu :

1 . Substansi Stimulans (perangsang)

2. Amphetamine Biphetamine, Dexedrine (nama jalanan : Blackbeauties, Crosses,

Hearts). Cara Pemakaian : disuntikan, dihisap, dihirup, diminum

Nama jalanan : Coke, Crack, Flake, Rocks, Snow.

3. Cocain

4. Methampethamine

5. Metylphenidate

6. Nicotine

Cara pemakaian : disuntikan, dihisap, dihirup

Desoxyn (namajalanan: Crank, Crystal, Glass, Ice, Speed).

Cara pemakaian : disuntikan, dihisap, dihirup, diminum

Ritalin. Cara pemakaian : disuntikkan, diminum

Habitrol patch, Nicotine gum, Nicotrol spray, Prostep patch.

(nama jalanan: Cigars, Cigarettes, Smokeless tobacco, Snuff,

Spit tobacco). Cara pemakaian : dihisap, diminum, transderrnal

Selain itu, penggolongan NAPZA dapat dibagi berdasarkan efek-efek yang ditimbulkan,

yaitu:

1. fek Upper (meningkatkan kondisi euphoris).

a. Halusinogenika (LSD, Mushroom, Kecubung)

b. Golongan Amphetarnin (Shabu-shabu, Ecstacy, Inex)

c. Cocain (Daun koka, Serbuk kokain, Crack).

2. Efek Downer (membawa "ketenangan").

a. Alkohol

b. Obat penenang I obat tidur

c. Kanabis I Ganja I Cimeng

d. Inhalansia (Aseton, Aica Aibon, Thinner)

e. Opioida (Heroin, Putaw, Morfin, dll)

Dampak Sosial clan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 10

Page 16: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

2.3 Data Terkini Penyalahgunaan Narkoba di lndonesia1

Tabel-2. l Data Korban Berdasarkan Kasus

No Kasus TAHUN Jumlah Total Rata-rata

2001 � 2002 2003 2004 2005

1 Narkotika 1,907 2,040 3,929 . 3,87 4 8, 17 1 19,92 1 3,9 84

2 Psiko 1,6 48 1 ,632 2,590 3, 887 6,73 3 16,490 3,29 8

3 Adiktif 62 79 621 6 48 1,384 2,75 8 552 Jumlah 3,6 17 3,751 7,140 8,409 16,252 39, 169 7,834

% Kenaikan 3,7 90,3 17,0 9 3,3 205 5 1,3

Tabel-2.2 Data Korban Berdasarkan Jenis kelamin

No Jenis TAHUN Total Rata-rata

Kelamin 2001 2002 2003 2004 2005

1 Pria 4,561 4,900 8,923 - 10,263 2 1 ,046 49,69 3 9,939 2 Wanita 36 3 420 794 1 ,060 1,7 34 4,361 872

Jumlah 4,924 5, 3 10 9,7 17 1 1,323 22,7 80 54,054 10,8 1 1

Tabel-2.3 Data Korban Berdasarkan Usia

No Usia TAHUN

Total Rata-rata 2001 2002 2003 2004 2005

1 < 16 25 23 87 7 1 127 333 67 2 16 - 19 thn 50 1 494 500 76 3 1,66 8 3 ,926 7 85 3 20-24 thn 1,428 1,755 2,457 2,879 5,503 14,022 2,804 4 25-29 thn 1,366 1, 3 86 2,417 2,888 6,442 1 4,499 2,900

5 >29 thn 1,604 1,652 4,256 4,722 9 ,040 2 1,27 4 4,255 Jumlah 4,924 5,3 10 9,7 17 1 1,323 22,7 80 5 4,054 10,8 1 1

Tabel-2.4 Data Korban Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

No. JK TAHUN

Total Rata-rata 200 1 2002 2003 2004 2005 .·� ..

1 SD 246 165 949 1,300 2,542 5 ,202 1 ,040 2 SLTP 1,832 1,7 1 1 2,6 88 3,057 5, 1 48 14 ,436 2,887 3 SLTA 2,6 17 3, 14 1 4,960 6, 1 49 14 ,34 1 3 1,208 6 ,242 4 PT 229 29 3 1, 120 8 17 7 49 3,208 642

Jumlah 4,924 5,3 10 9,7 17 1 1,323 22,780 54 ,054 10,8 1 1

1 Data-data pada tabel bersumber dari Puslitbang BNN RI

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 1 1

Page 17: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

.. ·

2.4 Faktor-Faktor Penyebab/Pendorong dan Akibat Penyalahgunaan NAPZA

Terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan seseorang menyalahgunakan NAPZA,

diantaranya adalah:

1. --aktor Individu (Kepribadian):

• Karakter dan watak.

• Cita-cita dan aspirasi yang terlalu tinggi yang tidak sesuai dengan realita.

• Kebiasaan hidup atau pola hidup I perilaku.

• Prinsip, nilai I norma, atau ide yang kurang tepat mengenai kehidupan.

• Ketidakpuasan dan protes terhadap sesuatu.

• Rasa ingin tahu yang berlebihan.

• Rasa rendah diri I tidak memiliki kepercayaan diri.

Pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang

rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan

mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung

depresi. Untuk remaja yang menyalahgunakan napza, umumnya tidak mandiri dan

menganggap segala sesuatunya diperoleh dari lingkungan.

2. Faktor Lingkungan :

• Perhatian dan pola asuh dalam keluarga.

• .Tuntutan hidup yang sangat tinggi.

• Kehidupan sosial dan ekonomi JUga dapat menjadi salah satu penyebab

penyalahgunaan NAPZA.

• Aturan, nilai-nilai, sanksi, atau batas-batas tertentu yang berlaku dalam suatu

lingkungan tertentu (keluarga, lingkungan, budaya, agama) yang tidak realistis,

menekan dan ekstrim untuk dijalankan.

• Diskriminasi dan penolakan dari lingkungan.

• Tidak ada lingkungan yang menjadi support untuk menghadapi masalah ini.

• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap masalah NAPZA,

penyalahgunaan dan penanggulangannya .

• Perubahan aturan, nilai dan norma budaya atau zaman.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 12

Page 18: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

• Semakin maraknya berdiri tempat hiburan yang tidak sehat.

• Kuatnya pengaruh peer yang negatif.

• Mafia perdagangan NAPZA yang illegal.

Berdasarkan basil penelitian tim UNIKA Atma Jaya dan Perguruan Tinggi

Kepolisian Jakarta tahun 1995, terdapat beberapa tipe keluarga yang berisiko tinggi

anggota keluarganya (terutama remaja) terlibat penyalahgunaan NAPZA. Keluarga

yang dimaksud adalah keluarga yang memiliki riwayat ketergantungan napza,

keluarga dengan aturan yang tidak konsisten (misalnya, ayah bilang ya, tetapi ibu

bilang tidak), dan keluarga yang sering konflik baik antara ayah dan ibu, ayah dan

anak, ibu dan anak, maupun antar saudara. Selain itu juga, keluarga dengan orang tua

yang otoriter atau keluarga yang tidak pemah memberikan kesempatan pada anak

untuk berdialog. Demikian juga keluarga yang selalu menuntut kesempumaan dan

keluarga yang selalu diliputi kecemasan.

Selain faktor keluarga, faktor kelompok teman sebaya (peer group) juga dapat

berperan pada penyalahgunaan napza. Kelompok teman sebaya dapat menimbilkan

tekanan kelompok, yaitu cara teman-teman atau. orang-orang seusia untuk

mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti anggota kelompok tersebut. Bila

seseorang tidak bisa berinteraksi dengan kelompok teman yang lebih popular atau

yang berprestasi, hal tersebut dapat menyebabkan frustasi sehingga orang tersebut

mencari kelompok lain yang dapat menerimanya.

Khususnya iintuk individu yang masih ada dalam lingkungan sekolah, maka

lingkungan sekolah juga dapat mendorong terjadinya penyalahgunaan napza.

Sekolah yang kurang berdisiplin dan tidak tertib, sering tidak ada pelajaran pada

waktu jam sekolah, pelajaran yang diberikan secara membosankan, guru yang kurang

pandai mengajar dan kurang mampu berkomunikasi denga siswa, serta sekolah yang

tidak mempunyai fasilitas untuk menyalurkan kreativitas siswa, merupakan ciri-ciri

sekolah yang berisiko tinggi terhadap adanya penyalahgunaan NAPZA pada murid­

muridnya (www.ceria.com).

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 13

Page 19: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

3. Faktor Kesempatan dan Lain-lain:

Saat ini, kesempatan untuk mendapatkan napza relatif mudah, bahkan sekolah­

sekolah termasuk sampai SD. Lingkungan masyarakat yang masih bersikap tidak

acuh seolah membiarkan penyalahgunaan napza. Faktor lainnya adalah adanya

ketidakjelasan dan ketidaktegasan dalam pelaksanaan aturan-aturan perundang­

undangan yang berlaku mengenai masalah NAPZA.

NAPZA juga membawa kepada kecenderungan seks bebas dan subumya pelacuran.

Menurut Dr. Fritz A. Kakiallatu , Sp.B., Sp.BU, urolog dari RSPAC Gatot Subroto,

umumnya tempat hiburan menjadi tempat penjualan NAPZA. Bahkan, ada pecandu

yang menjual tubuhnya untuk membeli NAPZA.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 14

Page 20: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

BAB3

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Situasi dan Permasalahan Narkoba di Indonesia

3.1.1 Situasi Nasional

Dewasa ini, penyalahgunaan ketergantungan narkoba di Indonesia telah sampai pada t itik

yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Narkotika Nasional

(BNN), jumlah kasus narkoba meningkat dari 3 .478 kasus pada tahun 2000 menjadi 8.40 1

pada tahun 2004, atau meningkat rata-rata 28,9% per tahun. J umlah tersangka tindak

kejahatan Narkoba pun meningkat dari 4 .955 orang pada tahun 2000 menjadi 1 1 .3 15 kasus

pada tahun 2004, atau meningkat rata-rata 28,6% pertahun. Data baru sampai J uni 2005

saja, menunjukkan kasus itu meningkat tajam. (Mabes Polri, Juni 2005).

Tabel-3°. 1 Kasus Tindak Pidana Narkoba di Indonesia Tahun 2000-2005 (Juni)

Jenis Kasus 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Narkotika 205 8 1907 2040 3929 3 869 4000

Psikotropika 1 35 6 1 648 1 632 2590 3884 309 8

Bahan Adiktif 64 62 79 62 1 648 3 10

Jumlah 3478 3 6 1 7 375 1 7 1 40 840 1 7408 Sumber : BNN, Juni 2005

.-··

Meningkatnya j umlah tersangka setiap tahunnya diakibatkan makin luasnya perdagangan

dan peredaran gelap narkoba. Bahkan Indonesia sekarang ini tel ah dijadikan sebagai

tempat produksi . Walaupun para penegak hukum di pelbagai pihak terkait telah berusaha

menanggulangi permasalahan tersebut dengan banyaknya pelaku yang ditangkap dan

dijebloskan ke dalam penjara baik itu pemakai, bandar maupun pengedar narkoba, namun

tetap saja bisnis ini merebak dengan pesat .

Dampak Sosial clan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 15 .

Page 21: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Nilai perdagangan illegal narkoba dunia tahun 2003 diperkirakan sebesar US$322 milyar

(UNODC, 2005 ). Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Puslitbang Info BNN,

menyebutkan jumlah penyalahguna narkoba yang teratur pakai dan pecandu di Indonesia

tahun 2004 sekitar 3,2 juta orang dengan kisaran 2,9 sampai 3,6 juta orang. Tingginya

angka penyalahguna narkoba kemungkinan disebabkan karena produksi narkoba yang

terus meningkat sehingga mudah didapat, jaringa n komunikasi yang semakin canggih dan

faktor so sial ekonomi.

Berbagai basil penel itian mengungkapkan bahwa pemakai narkoba kebanyakan dari

mereka adalah kaum muda/remaja. Hukom (2003), memperkirakan jumlah penyalahguna

narkoba di Indonesia pada tahun 200 1 mencapai 3,4 juta orang dan 80 persen dari mereka

adalah kaum muda/remaja.

3.1 .2 Situasi Global

Berdasarkan Laporan Narkoba Dunia (World Drug Report) dari UNODC (2005) jumlah

penya lahguna narkoba di dunia sebesar 200 j uta orang (5% dari populasi dunia) yang

terdiri dari : I 60,9 juta orang (penyalahguna ganja), 34, 1.

juta (A TS), 1 3, 7 juta orang

(kokain), 15 ,9 juta orang (opiat) dan 10,6 juta orang (heroin). Bianchi (2004) melaporkan

peningkatan jumlah penyalahguna narkoba, dari 1 80 juta pada tahun 2000 menjadi 1 85 juta

pada tahun 2002, atau 4,2% penduduk usia 15 -64 tahun.

6%

ATS 14%

Opiat 7%

Heroin_/ 5%

68%

Gambar-3 . 1 Prosentase Penyalahgunaan Narkoba Dunia (2005)

(Sumber : UNODC, Juli 2005)

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 1 6

Page 22: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Pada usia remaja biasanya terjadi perubahan fisik, emosional, intelektual dan sosial. Pada

usia tersebut faktor lingkungan sangat mempengaruhi perilaku mereka, sehingga sering

kali menimbulkan terjadinya penyalahgunaan narkoba walaupun pengetahuan mereka

tentang bahaya dari narkoba sangat kurang. Secara ekonomis, penyalahgunaan narkoba

akan menimbulkan biaya yang sangat besar. Dari sisi penyalahguna, kebutuhan ekonomi

untuk membiayai pemakaian narkoba yang berharga mahal dan mendorong mereka

melakukan tindak kejahatan seperti pencurian dan perampokan (Goode,1999). Menurut

Hawari ( 1999) biaya yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi narkoba di Indonesia per hari

adalah sekitar Rp. 100.000,00 dengan demikian diperkirakan total biaya yang dibelanjakan

untuk mengkonsumsi narkoba sebesar 340 milyar rupiah per hari.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat juga memperkirakan total biaya ekonomi

sebesar US$ 102,2 milyar di tahun 1992 dan meningkat menjadi US$143,4 milyar di tahun

1998 atau terjadi peningkatan sebesar 5,9 persen per tahtinnya. Hal ini membuktikan

bahwa biaya yang dikeluarkan oleh penyalahguna narkoba terus meningkat. Total biaya I

yang dikeluarkan untuk kebutuhan penyalahgunaan narkoba ini sangat mempengaruhi

tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi khususnya masyarakat Indonesia.

3.2 Dampak Ekonomi dan Sosial Penyalahgunaan Narkoba

Peningkatan penyalahgunaan narkoba di Indonesia dengan dampak buruk sosial dan

ekonomi semakin mengkhawatirkan. Kerugian sosial-ekonomi penyalahgunaan narkoba

dalam tahun 2004 diperkirakan Rp.23,6 triliun, dengan perkiraan jumlah penyalahguna 2,9

juta sampai 3,6 juta orang atau setara 1,5% penduduk Indonesia (BNN & Puslitkes VI,

2005).

Berbagai laporan dan pengamatan menunjukkan semakin meluasnya masalah narkoba.

Dalam lima tahun terakhir, jumlah tangkapan kasus narkoba termasuk barang bukti sitaan

berbagai jenis narkotika cenderung meningkat (Dit IV -Bareskrim Polri, September 2005).

Dengan meningkatnya penangkapan dan penyitaan narkoba ini semakin banyak pula kita

dengar dan kita lihat korban penyalahguna di sekitar kita.

Dampak Sosial dan Ekonorni Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 17

Page 23: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak sosial dan ekonomi penyalahgunaan

narkoba. Secara sosial, dampak narkoba akan mengurangi keharmonisan sebuah rumah

tangga; mengurangi kemampuan berprestasi dalam pendidikan sekolah seorang anak serta

sangat mempengaruhi kesehatan pengguna narkoba tetsebut. Secara ekonomi, dampak

narkoba akan berdampak pada kualitas produk dan jasa yang dihasilkari' oleh organisasi

bisnis maupun publik. Selain itu secara ekonomi dampak penyalahgunaan dapat diukur

pula dengan analisis biaya manfaat (cost and benefit analysis). Dalam penelitian ini

analisis akan diarahkan pada dampak ekonomi yang berkaitan dengan kualitas kerja dan

produktivitas.

3.2.1 Work and Produktivit1

Dampak ekonomi penyalahgunaan narkoba, khususnya aspek work & productivity, akan

mempengaruhi tingkat kemangkiran dan kualitas kerja korban penyalahguna narkoba.

Dampak tersebut akan menimbulkan dampak turunan yaitu atmosfir di tempat ke9a yang

tidak kondusif serta rendahnya kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Kondisi ini

selanjutnya akan menyebabkan daya saing produk/jasa menjadi rendah. Di mana,

rendahnya daya saing produk/jasa yang dihasilkan, secar� umum, dapat mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Pada Gambar 3.2 dapat dilihat bagaimana

penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhi daya saing produk/jasa, yang mana

akhimya juga dapat mempengaruhi kemampuan membeli/konsumsi dari seorang individu.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 1 8

Page 24: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Drug Abuse

Work and Produktivity

Tingkat Kemangkiran

Atmosfir di tempat Kerja

Kualitas Kerja

Kualitas Produk/Jasa

Daya Saing Produk/ Jasa

Gambar-3.2 Dampak Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba (Work & Produktivitas)

Seperti disebutkan di atas, peredaran dan penyalahgunaan narkoba ·akan menimbulkan

problematika berat. Berdasarkan problema perilaku yang telah disebutkan di atas, terdapat

beberapa biaya yang hams dikeluarkan akibat perilaku tersebut, antara lain:

• Kehilangan pembiayaan administratif, seperti meningkatnya angka absen

karyawan (keterlambatan masuk kerja, penambahan biaya untuk kerja lembur,

penyalahgunaan surat keterangan sakit, tuntutan terhadap asuransi kesehatan,

pembayaran akibat kecacatan, biaya-biaya lain yang dikaitkan dengan kecelakaan

kerja.

• Kehilangan berselubung, seperti penyimpangan waktu supervisi dan manajerial,

friksi di antara karyawan, menghabiskan material secara percuma, kerusakan alat­

alat, keputusan yang jelek (pemberian citra jelek perusahaan kepada publik dan

biaya yang dikeluarkan dikaitkan dengan mutasi dan kematian diri karyawan).

• Kehilangan akibat implikasi hukum, seperti adanya peredaran narkoba di kawasan

kerja, ancaman kepada keselamatan karyawan dan publik, keamanan karyawan

yang tergabung dalam kegiatan-kegiatan ya.'lg memperketat disiplin karyawan

juga mengganggu suasana kerja

• Penarnbahan biaya untuk pelayanan kesehatan dan konsultasi kejiwaannya.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 19

Page 25: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Di dalam kawasan kerja, tindak kekerasan memegang peran penting dan dapat melibatkan

antar karyawan, terhadap perusahaan atau perserikatan butuh/karyawan. Tindak kekerasan

di kawasan kerja mempakan isu kesehatan dan keselamatan kcrja yang paling penting,

apalagi dikaitkan dengan pembunuhan yang terjadi akibat kecelakaan kerja. Kondisi

tersebut sangat rumit dan harus dibakukan terlebih dahulu dalam prosedur tertulis d-ari

perusahaan.

Terapi ketergantungan narkoba membutuhkan biaya besar dan proses penyembuhan

membutuhkan waktu yang cukup lama. Seorang karyawari yang menderita ketergantungan

heroin membutuhkan supervisi yang ketat di dalam kawasan kerjanya (tentu saja dilakukan

supervisor dan juga sesama karyawan). Umumnya dewasa ini, hampir semua perusahaan

tidak bersedia membayar ganti biaya kesehatan akibat ketergantungan narkoba. Beberapa

perusahaan mempunyai kebijakan untuk membiayai hanya dalam keadaan emergensi

(darurat)_

Beberapa kasus yang teridentifikasi menunjukkan bahwa narkoba mempengaruhi

produktivitas karyawan. ILO (International Labor Organization), misalnya, melaporkan

produktivitas karyawan di beberapa industri menurun �bat penggunaan narkoba

dikalangan karyawan. Selain akan mempengaruhi produktivitas, penyalahgunaan narkoba

juga akan mempengaruhi kualitas produk dan jasa yang dihasilkan.

Oleh karena itu peningkatan jumlah korban penyalahgunaan narkoba secara tidak langsung

akan mempengaruhi daya saing produk ataujasa sebuah organisasi.

3.2.2 Keluarga

Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan kesehatan

mental anak. Perawatan dari orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang

nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya, yang diberikannya merupakan

faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat

yang sehat.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 20

Page 26: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Disiplin

Keterangan:

Drug Abuse

Keluarga

Hubungan Keluarga (Tingkat Keharmonisan)

Pola Panutan Pendidikan

Anak

HDI = Human Development Index

Pendidikan

HD/

Karir Orang Tua

Kesehatan

Gambar-3.3 Dampak Sosial (Keluarga) Penyalahgunaan Narkoba

Keluarga merupakan aset yang sangat penting, individu tidak bisa hidup sendirian, tanpa

ada ikatan-ikatan dengan keluarga. Ke'iuarga memberikan pengaruh yang besar terhadap

seluruh anggotanya sebab selalu terjadi interaksi yang paling bermakna, paling berkenaan

dengan nilai yang sangat mendasar dan sangat intim. Keluarga mempunyai peranan

penting karena dipandang sebagai sumber pertama dalam proses sosialisasi (Uichol Kim &

John W. Berry). Keluarga juga berfungsi sebagai transmitter budaya, atau mediator sosial

budaya anak (Hurlock, 1956; dan Pervin, 1970). Keluarga juga dipandang sebagai instansi

(lembaga) yang dapat memenuhi kebutuhan insani (manusiawi), terutama kebutuhan bagi

pengembangan kepribadiannya, dan pengembangan ras manusia. Jika mengaitkan peranan

keluarga dengan upaya memenuhi kebutuhan individu, keluarga merupakan lembaga

pertama yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui perawatan, dan perlakuan yang

baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasamya, baik fisik­

bilogis, maupun sosio-psikologisnya. Gambaran pentingnya peran keluarga ini dapat

dilihat pada Gambar-3.3 .

Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan

emosi para anggotanya (terutama anak). Kebahagiaan itu diperoleh apabila keluarga dapat

memerankan fungsinya secara baik. Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa

memiliki, rasa aman, kasih sayang; dan mengembangkan hubungan yang baik di antara

. Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkcba di Indonesia 2 1

Page 27: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

anggota keluarga. Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi

juga menyangkut pemeliharaan, rasa tanggung jawab, perhatian, pemahaman, respek, dan

keinginan untuk menumbuhkembangkan anak yang dicintainya. Keluarga yang hubungan

antar anggotanya tidak harmonis, penuh konflik, atau gap communication, dapat

mengembangkan masalah-masalah kesehatan mental (mental illness) bagi anak.

Fungsi Keluarga

Mengkaji lebih jauh tentang fungsi keluarga, dapat dikemukakan bahwa secara

sosiopsikologis, keluarga berfungsi sebagai :

• Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya

• Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis

• Sumber kasih sayang dan penerimaan

• Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belaj ar menjadi anggota

masyarakat yang baik

• Pemberi bimbingan bagi p.:!ngembangan perilaku yang secara sosial di

anggap tepat

• Pembantu anak dalam memecah.kan masalah yang dihadapinya dalam rangka

menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan

• Pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan, motor, verbal, dan sosial

yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri

• Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi,

baik di sekolah maupun di masyarakat

• Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi

• Sumber persahabatan (teman bermain) anak, sampai cukup us1a untuk

mendapatkan teman di luar rumah, atau apabila persahabatan di luar rumah

tidak memunginkan.

Sedangkan dari sudut pandang sosiologis, fungsi keluarga itu dapat diklasifikasikan ke

dalam fungsi-fungsi biologis, ekonomis, edukasi, sosialisasi, proteksi, rekreasi, dan religius

(M.I. Soelaeman, 1978; Sudardj a Adiwikarta, 1988; dan Melly S.S. Rifai, dalam Jalaluddin

Rahmat dan Muhtar G., 1994).

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 22

Page 28: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Anggota keluarga yang meajadi korban penyalahgunaan narkoba dapat disebabkan oleh

banyaknya permasalahan yang dialami di dalam keluarga yang tidak dapat diselesaikan

secara bersama-sama, sehingga melarikan diri kepada jerat narkoba. Permasalahan­

permasalahan tersebut misalnya:

• Penghasilan orang tua yang tidak cukup

• Terjadinya perceraian yang dapat menyebabkan dampak yang kurang baik

terhadap kehidupan keluarga, terutama terhadap nasib masa depan anak

• Salah seorang anggota keluarga mengkonsumsi narkoba

• Suami atau istri berselingkuh, dll.

Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keluarga terutama akan mempengaruhi

keharmonisan keluarga. Hal ini dikarenakan anak-anak yang menyalahgunakan narkoba

akan memiliki kualitas emosi yang rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak

mengkonsumsi narkoba.

Beberapa perilaku yang umumnya ditunjukkan oleh para pengguna adalah :

I . Emosi tidak stabii

2. Sering berbohong

3. Suka menyendiri/tidak mau bersosialisasi

Perilaku-perilaku asosial tersebut akan lebih ekstrim lagi jika konsumsi sudah dilakukan

tahunan dan menggunakan bahan adiktif yang berbahaya seperti shabu, putaw, dan lain

sebagainya.

3.2.3 Pendidikan

Narkoba mampu merubah pikiran, perasaan, fungsi mental dan perilaku seseorang bila

mana telah masuk ke dalam tubuh, akan merusak kerja syaraf otak sehingga si pemakai

berperilaku tidak normal dan dapat melakukan tindakan kriminal berupa pencurian,

pemaksaan, pelacuran, dan lain-lain sehingga menjadi penyakit masyarakat. Apabila

penyakit masyarakat ini hinggap di tubuh para pelajar, remaja sebagai generasi penerus

bangsa, ini merupakan masalah nasional yang sangat kompleks yang dapat menghambat

jalannya roda pemerintahan ekonomi dan pada akhirnya dapat melemahkan ketahanan

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 23

Page 29: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

nasional. Dengan kata lain, penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dapat

menimbulkan masalah domestik dan komunitas. Maka dari itu, masyarakat perlu

meningkatkan kewaspadaan terhadap besamya masalah yang dihadapi sebaagi akibat

penyalahgunaan zat adiktif, dan juga diperlukan peran serta profesional dalam deteksi dini

kasus.

Kemampuan Kognitif

Drug Abuse

Pendidikan

Kreativitas dan lnisiatif

Prestasi Sekolah (Akademis)

HD/

Self Esteem (Sense of Identity)

Gambar-3 .4 Dampak Sosial (Pendidikan) Penyalahgunaan Narkoba

Dampak penyalahgunaan napza dapat meliputi dampak fisik, psikologis, dan sosial .

Dampak fisik bisa berupa gagal ginjal, perlemakan ataupun pengkerutan hati, kanker hati,

radang paru-paru, radang selaput paru, rentan terhadap berbagai penyakit hepatitis B, C,

dan HIV I AIDS, bahkan menyebabkan kematian. Sedangkan dampak psikologis seperti

emosi tidak terkendali, curiga berlebihan sampai pada tingkat waham (tidak sejalan an�a

pikiran dengan kenyataan), dan sebagainya. Sedangkan dampak sosial seperti hubungan

dengan keluarga, guru, dan teman serta lingkungannya terganggu, mengganggu ketertiban

umum, tidak peduli dengan norma dan nilai yang ada, sosial lainnya.

Sedikitny::i terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka

panjang, yakni:

• Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar

pertumbuhan ekonomi.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 24

Page 30: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

• Pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi

manfaat moneter ataupun non-moneter. Sumber daya manusia yang

berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama

untuk perkembangan ekonomi.

• Investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi

teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi

budaya, dan fungsi kependidikan.

Korban penyalahgunaan narkoba pada tingkat yang sangat berbahaya akan mengakibatkan

kerusakan pada syaraf2 otak. Pada beberapa jenis obat atau zat adiktif seperti putaw,

ekstasi dan ganja kerusakan bahkan akan bersifat permanen.

Dampak turunan dari dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keluarga adalah pada

kualitas pendidikan korban penyalahgunaan tersebut, khususnya dalam prestasi sekolah

mereka. Bahkan tidak jarang bagi penyalahguna narkoba yang jadi putus sekolah. Kualitas

pendidikan atau prestasi sekolah yang menurun tersebut, akan menyebabkan kualitas

sumber daya manusia yang rendah, yang akhirnya dapat sebagai faktor penghambat

pembangunan ekonomi nasional.

3.2.4 Kesehatan

Seperti telah diuraikan sebelumnya, dampak penyalahgunaan napza dapat meliputi dampak

fisik, psikologis, dan sosial. Dampak fisik bisa berupa gagal ginjal, perlemakan ataupun

pengkerutan hati, kanker hati, radang paru-paru, radang selaput paru, rentan terhadap

berbagai pen ya.kit hepatitis B, C, dan HIV I AIDS, bahkan menyebabkan kematian.

Sedangkan khususnya bagi perempuan, pemakaian napza ini akan menimbulkan gangguan

siklus menstruasi, bahkan tidak mengalami menstruasi selama aktif memakai. Hal ini tentu

akan mempengaruhi kesuburan, untuk sementara pemakai bisa mandul. Bahkan, untuk

perempuan selama masa kehamilan, obat-obatan yang dipergunakan ibu dapat masuk ke

aliran darah bayinya. Akibatnya bayi sudah mengalami kecanduan sejak di dalam

kandungan ibunya. Bayi tersebut dapat saja lahir dengan ciri-ciri sindroma putus obat

(sakaw), walaupun tidak semua kasus menunjukkan hal ini. Pada Gambar-3.4 dapat dilihat

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 25

Page 31: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

bagaimana dampak penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan pemakai, yang mana pada

akhimya akan sangat mempengaruhi kualitas hidup individu tersebut.

Drug Abuse

Kesehatan

Daya Tahan (lmmun) Kerusakan/Komplikasi

Organ Tubuh

Kinerja lndividu di tempat kerja (sekolah)

Masa hidup berkurang (cepat mati)

HD/

Perempuan hamil: Kualitas Janin

Gambar-3 .5 Dampak Sosial (Kesehatan) Penyalahgunaan Narkoba

Dari hasil penelitian NIDA (www.yakita.or. id), diperoleh adanya hubungan yang kuat

antara penggunaan narkoba pada ibu hamil dengan komplikasi medik baik pada ibu

maupun anaknya. Anak: yang lahir dari ibu pecandu, 40% lebih rentan terhadap kecanduan

nantinya dibandingkan bayi dari ibu non pecandu. Kecanduan aktif ibu tidak hanya

berakibat pada ambang toleransi dan kecanduan anak, melainkan juga ak:ibat bertahan

lainnya. Akibat segera yang paling serius bagi bayi dapat berupa prematuritas, berat badan

lahir yang rendah, hambatan pertumbuhan, kerusakan neurologis, kesulitan belajar, dan

lain-lain. Akibat jangka panjang dapat berupa keterampilan motorik buruk dan masalah

perilaku, termasuk hiperaktivitas. Penggunaan narkoba yang berkelanjutan dari orang tua,

dapat membawa anak-anaknya pada resiko ditelantarkan, mengalami kekerasan fisik, dan

malnutrisi.

Berdasarkan BNN (Badan Narkotika Nasional), pada dasamya penyalahgunaan narkoba

akan mengak:ibatkan komplikasi pada seluruh organ tubuh, antara lain:

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 26

Page 32: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

- Gangguan pada sistem syaraf

- Gangguan pada jantung

- Gangguan pada kulit

- Gangguan pada paru-paru

- Gangguan pada darah

- Gangguan pencemaan

- Gangguan sistem reproduksi

- Gangguan pada otot dan tulang

- Dapat terinfeksi virus Hepatitis B dan C serta HIV I AIDS

- Dapat mengakibatkan kematian

Jadi dapat dikatakan bahwa, seseorang yang menyalahgunakan narkoba mempunyai derajat

kesehatan dan usia harapan hidup yang relatif lebih rendah j ika dibandingkan dengan

seseorang yang tidak menyalahgunakan narkoba.

3.3 Indeks Pengembangan/Pembangunan Manusia (Human Development Index)

Indeks Pengembangan Manusia (IPM) atau Human Deve/op'!'-ent Index (HD!) merupakan

suatu indeks yang memberikan gambaran secara komprehensif mengenai tingkat

pencapaian pengembangan/pembangunan manusia di suatu wilayah yang mencakup tiga

dimensi yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak.

Indikatomya adalah angka harapan hidup, angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah,

serta kemampuan daya beli yang digambarkan melalui pengeluaran per kapita riil.

Human Development Index (HD!) dikembangkan pada tahun 1 990 oleh ekonom Pakistan

Mahbub ul Haq. Pada tahun yang sama, HDI untuk pertama kali termuat dalam Laporan

Pembangunan Manusia UNDP (United Nations Development Programme). Sedangkan di

Indonesia, istilah IPM mulai digunakan oleh BPS pada tahun 1 996 untuk melakukan

perbandingan antar provinsi pada 1 990- 1 993 . Meskipun pada awalnya hal itu mengundang

perdebatan beberapa kalangan, namun indikator itu kini menjadi panduan dalam

pembangunan daerah. Di Jawa Barat, misalnya, indikator ini dij adikan ukuran utama

keberhasilan pembangunan. Bahkan sesuai visi 20 1 0, provinsi Jawa Barat berupaya untuk

mencapai IPM 80.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 27

Page 33: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Pada prinsipnya, IPM merupakan indeks komposit yang terdiri dari tiga parameter dasar,

yakni kese}iatan, pendidikan, dan pendapatan. Indeks kesehatan meliputi derajat kesehatan

dan angka iharapan hidup (/.ife expectancy rate). Indikator ini digunakan untuk mengukur

status kesehatan masyarakat, panjang umur rata-rata. Kesehatan menurut WHO (World

Health Organizatin) dipahami sebagai suatu konsep yang paripuma, bukan saja 'sehat'

secara fisik, tetapi juga secara sosial dan spiritual.

Indeks Pendidikan terdiri atas angka melek huruf (adult /.iteracy rate) dan rata-rata lama

sekolah. Indikator melek huruf diukur dari kemampuan baca tulis huruf latin usia 1 5 tahun

ke atas. Rata-rata lama sekolah ditentukan dari jenjang pendidikan yang sedang/pemah

ditempuh.

Indeks Daya Beli (GDP Index) ditentukan melalui besaran pendapatan yang diukur dengan

, tingkat daya beli masyarakat (purchasing power parity). Indikator ini dilihat dari aspek

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Misalnya untuk kasus Jawa Barat, target indeks pendidikan s((besar 83%, realisasinya barn

76.9%. Indeks kesehatan target sebesar 74.9%, realisasinya barn mencapai 66.3%. Maka

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat secara keseluruhan sebesar 66. 1 .

Karenanya, untuk mencapai IPM 80, angka harapan hidup sebesar 64.3 tahun harns

ditingkatkan menjadi 67.4 tahun. Untuk indeks pendidikan, rata-rata lama sekolah dari 6.8

tahun menjadi sembilan tahun hingga mencapai angka ideal 15 tahun. Sedangkan angka

melek huruf dari 9 1 .2% harus ditingkatkan menjadi 98.8%. Indeks daya beli yang terlihat

pada kondisi per kapita sebesar Rp. 592,200 harns ditingkatkan menjadi Rp. 661 ,900.

Menurut UNDP, indikator ini dapat menunjukkan tingkat pembangunan manusia suatu

wilayah melalui pengukuran keadaan penduduk yang sehat dan berumur panjang,

berpendidikan dan berketrampilan serta mempunyai pendapatan yang memungkinkan

untuk hidup layak (BPS, 1 997).

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 28

Page 34: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Tabel-3.2 Indikator Ekonomi dan Sosial di Kota Bandung

No. lndikator Ekonomi/Sosial 1999 2000 2001 Jabar (2001) I . Indeks Pengembangan Manusia 70.70 7 1 .20 73.63 66. 1 0 2. Indeks Peluang Hidup/lndeks Kes. (IK) 72.00 73.80 75.30 66.30 3 . lndeks Pengetahuan 86.9 1 87. 1 9 86.97 76.90 4. lndeks Daya Beli (IDB) I Purchasing 5 3 . 1 9 52.60 58.6 1 55. 1 0 5 . Angka Harapan Hidup (AHH) 68.20 69.30 7 1 .00 64.80 6. Angka Melek Huruf (AMH) 98.37 98.79 99. 1 0 92.40 7. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 9.60 9.60 9. 1 1 6.90 8. Standar Hidup Layak atau Konsm./Kpt 530. 1 5 527.60 527.60 53 8.40

(KPK) (1 000,-) 9. Lapangan U saha Perdagangan (%) 33.5 3 6.99 35.06 1 0. Lapangan U saha Perindustrian (%) 27.83 24.87 24. 7 1 1 1 . Lapangan Usaha Sektor Jasa (%) 24.48 25.05 2 1 .93 1 2. Jumlah Penduduk (Juta) 2.543 2. 1 36 2. 1 46 36.2 1 3 . Jumlah Penduduk yang bekerja (%) 46.82 39.3 1 4. Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1 .68 0.37 0.47 2.08 1 5 . PDRB/Kapita (j uta rupiah) 2. 1 40 2.686 2.869 4.06 1 6. Laj u Pertumb. Ekon., Hrg. Konst. '93 (%) 2.60 5.4 1 7.34 4.07 1 7. Pengangguran (%) 1 3 .83 9.58 9.22 Sumber: Bappeda dan BPS

Sebagai perbandingan, di bawah ini disajikan data IPM di kaoupaten/kota se-Jawa Barat.

. -

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 29

Page 35: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Tabel-3.3 IPM Provinsi Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota

No. Kabupaten I Kota IPM 1996 IPM 1999 Ranking (1996) Ranking (1999)

1 . Kab. Bogor 68.5 66.6 I O 7 2. Kab. Sukabumi 66.6 63 .2 1 4 1 4 3 . Kab. Cianjur 67.6 63 .6 1 1 1 3 4. Kah. Bandung 69.8 66.6 7 6 5 . Kah. Garut 63.9 6 1 .7 1 8 1 7 6. Kab. Tasikmalaya 68.7 65.3 8 8 7 . Kab. Ciamis 68.5 64.8 9 1 0 8. Kab. Kuningan 67.5 65.0 12 9 9. Kah. Cirehon 64.6 6 1 .6 1 7 1 8 1 0. Kab. Majalengka 66.2 62.8 1 5 1 6 1 1 . Kab. Sumedang 70. 1 66.6 6 5 1 2. Kab. Indramayu 60.4 56.5 20 20 1 3 . Kah. Suhang 65.7 63 . 1 1 6 1 5 1 4. Kah. Purwakarta 66.8 64.3 1 3 1 2 1 5 . Kah. Karawang 63.4 60.9 1 9 1 9 1 6 . Kah. Bekasi 70.6 64. 7 5 1 1

1 7. Kota Bogor 72.3 69.7 4 2 . . 1 8 . Kota Sukabumi 73.4 68.4 3 3

1 9. Kota Bandung 74.3 70.7 1 I

20. Kota Cirehon 73.7 68. 1 2 4 2 1 . Kota Bekasi - - - -

22. Kota Depok - - - -

23 . Provinsi J awa Barat 68.9 65.3 Sumber: BPS Provinsi Jawa Baral

Pada prinsipnya, ketiga komponen IPM di atas (indeks kesehatan, pendidikan, dan daya

beli) saling herkorelasi. Indeks pendidikan sangat dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah

dan angka melek huruf yang merupakan kewenangan pemerintah kahupaten/kota,

sedangkan kewenangan pemerintah provinsi terbatas pada pendidikan luar hiasa,

rekomendasi pendirian perguruan tinggi, dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan di

daerah.

Demikian pula halnya dengan indeks kesehatan. Indikator angka harapan hidup (AHH)

dipengaruhi oleh angka kematian bayi dan angka kematian ibu. Kontrihusi pencapaian

indeks kesehatan lehih banyak bertumpu di pemerintah kahupaten/kota. Ini berkaitan

dengan pelayanan langsung terhadap masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan

yang berfokus di kahupaten/kota.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 30

Page 36: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Sementara pada Indeks Daya Beli, faktor-faktor yang berpengaruh adalah tingkat

pendapatan masyarakat, dan inflasi yang lebih banyak ditentukan oleh faktor ekstemal,

atau tindakan pelaku-pelaku ekonomi yang mempengaruhi langsung kesempatan kerja

yang mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pemerintah provinsl hanya berperan dalam penentuan tingkat upah minimum dan upaya

promosi untuk menarik investor (Kompas Online, 1 6 April 2004).

Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Ada satu hasil

penelitian WHO tentang korelasi kemiskinan dengan masalah kesehatan. Pada kelompok

masyarakat miskin, biasanya sangat rentan dan mudah sakit. Demikian sebaliknya, orang

sakit cenderung mudah miskin dan menurun produktivitasnya. Lalu, agar derajat kesehatan

dan IPM meningkat, daya beli masyarakat harus mendapat prioritas utama? Tidak tepat

seperti itu. Unsur-unsur penentu IPM tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tetapi barns

berj alan bersamaan. Oleh karena itu, di sinilah perlunya kerja sama lintas sektoral karena

memang tidak mungkin salah satu unsur saja yang harus berjalan. Demikian pula dengan

urusan kesehatan, bukan hanya tanggung jawab Dinas atau Departemen Kesehatan, tetapi

tanggung jawab kolektif. Pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga

dengan kesadaran itu baik tenaga kesehatan, tenaga di sektor kesehatan maupun lintas

sektor serta masyarakat luas berusaha memperbaiki kinerja pelayanan pada masyarakat.

Perlu j uga dilakukan peningkatan kerja sama tim di provinsi dan kabupaten membentuk

platform bersama untuk berbagai sasaran.

Nilai IPM menunjukkan pencapaian rata-rata pada sebuah negara dalam tiga dimensi dasar

pembangunan manusia, yakni:

• Usia yang panjang dan sehat, yang diukur dengan angka harapan hidup

• Pendidikan, yang diukur dengan tingkat baca tulis dengan pembobotan dua

per tiga; serta angka partisipasi kasar dengan pembobotan satu per tiga

• Standar hidup yang layak, yang diukur dengan produk domestik bruto (PDB)

per kapita pada paritas daya beli dalam mata uang Dollar AS.

Indeks nilai IPM berdasarkan kriteria United Nations Development Programme (UNDP),

berkisar antara nol hingga 1 00. Nilai IPM yang kurang dari 50 digolongkan sebagai

kategori rendah, rentang 50 hingga 79 masuk kriteria menengah, dan nilai 80 ke atas

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 3 1

Page 37: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

Sementara pada Indeks Daya Beli, faktor-faktor yang berpengaruh adalah tingk:at

pendapatan masyarakat, dan inflasi yang lebih banyak ditentukan oleh faktor ekstemal,

atau tindakan pelaku-pelaku ekonomi yang mempengaruhi langsung kesempatan kerja

yang mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pemerintah provinsi hanya berperan dalam penentuan tingk:at upah minimum dan upaya

promosi untuk menarik investor (Kompas Online, 1 6 April 2004).

Faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Ada satu basil

penelitian WHO tentang korelasi kemiskinan dengan masalah kesehatan. Pada kelompok

masyarakat miskin, biasanya sangat rentan dan mudah sakit. Demikian sebaliknya, orang

sakit cenderung mudah miskin dan menurun produktivitasnya. Lalu, agar derajat kesehatan

dan IPM meningk:at, daya beli masyarakat harus mendapat prioritas utama? Tidak tepat

seperti itu. Unsur-unsur penentu IPM tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus

berj alan bersamaan. Oleh karena itu, di sinilah perlunya kerja saina lintas sektoral karena

memang tidak mungkin salah satu unsur saja yang harus berjalan. Demikian pula dengan

urusan kesehatan, bukan hanya tanggung jawab Dinas atau Departemen Kesehatan, tetapi

tanggung jawab kolektif. Pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia, sehingga

dengan kesadaran itu baik tenaga kesehatan, tenaga di sektor kesehatan maupun lintas

sektor serta masyarakat luas berusaha memperbaiki kinerja pelayanan pada masyarakat.

Perlu juga dilakukan peningk:atan kerja sama tim di provinsi dan kabupaten membentuk

platform bersama untuk berbagai sasaran.

Nilai IPM menunjukkan pencapaian rata-rata pada sebuah negara dalam tiga dimensi dasar

pembangunan manusia, yakni :

• Usia yang panjang dan sehat, yang diukur dengan angk:a harapan hidup

• Pendidikan, yang diukur dengan tingkat baca tulis dengan pembobotan dua

per tiga; serta angk:a partisipasi kasar dengan pembobotan satu per tiga

• Standar hidup yang layak, yang diukur dengan produk domestik bruto (PDB)

per kapita pada paritas daya beli dalam mata uang Dollar AS.

Indeks nilai IPM berdasarkan kriteria United Nations Development Prf)gl"amme (UNDP),

berkisar antara nol hingga 1 00. Nilai IPM yang kurang dari 50 digolongk:an sebagai

kategori rendah, rentang 50 hingga 79 masuk kriteria menengah, dan nilai 80 ke atas

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 3 1

Page 38: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

merupakan kelompok tinggi. Selanjutnya untuk keperluan operasional, BPS membagi

kriteria menengah menjadi menengah bawah j ika IPM berkisar antara 5 0 hingga 65 dan

menengah atas untuk nilai antara 66 hingga 79.

3.4 Dampak Penyalabgunaan Narkoba Terhadap IPM

Secara global, dampak penyalahgunaan narkoba terhadap keluarga, pendidikan, kesehatan,

dan ekonomi akan mempengaruhi IPM bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan indeks

tersebut dihasilkan dari tiga faktor yaitu kesehatan, pendidikan, dan daya beli masyarakat.

Di mana, semakin tinggi/besar indeksnya semakin baik kualitas hidup masyarakatnya. Dari

uraian dan model yang telah digambarkan di atas, penyalahgunaan narkoba secara

langsung dapat sangat mempengaruhi tingkat kesehatan, pendidikan, dan kemampuan

membeli dari penyalahguna narkoba itu sendiri, dan secara tidak langsung bagi orang­

orang yang ada di sekitar mereka, sehingga · dapat dianggap bahwa penyalahgunaan

narkoba mempunyai dampak pada menurunnya kualitas hidup manusia, yang mana hal ini

dapat j uga dilihat dari nilai IPM. Berikut ini merupakan gambaran yang memperlihatkan

hubungan faktor-faktor soial dan ekonomi dengan IPM.

Work and Produktivity

Keluarga

Pendidikan

Kesehatan

Dampak Ekonomi Penyalahgunaan

Narkoba

Dampak Sosial Penyalahgunaan

Narkoba

Gambar-3.6 Model Human Development Index (Indeks Pengembangan Manusia) dihubungkan dengan penyalahgunaan narkoba

Seperti telah diuaraikan sebelumnya, jumlah penyalahguna narkoba setiap tahunnya

bertambah. Pada tahun 2004, dari survei yang dilakukan oleh BNN bekerjasama dengan

Puslit Pranata-UI, FISIP-UI, FKM-UI menghasilkan bahwa j umlah penyalahguna narkoba

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 32

Page 39: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

sebesar 1 ,5% dari populasi atau 3,2 juta orang dengan kisaran 2,9 - 3,6 juta orang (BNN &

Puslitkes VI, 2005). Dari survei tersebut juga diperoleh hasil bahwa angka kematian

pecandu 1 ,5% per tahun atau 1 5.000 orang meninggal dalam satu tahun. Angka ini,

kemungkinan akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya apabila usaha-usaha untuk

menguranginya belum maksimal. Dari fakta ini maka j elaslah dapat dilihat bahwa dampak

penyalahgunaan narkoba sangat mempengaruhi angka harapan hidup manusia.

Juga, apabila diperhatikan pada Tabel-2.3 , maka dapat dilihat bahwa usrn korban

penyalahguna narkoba yang paling banyak berkisar antara 1 9-29 tahun. Usia ini

merupakan kisaran usia angkatan muda, yaitu usia di mana seseorang masih dalam status

mahasiswa/i ataupun karyawan junior dalam suatu perusahaan/institusi. Apabila individu­

indi vidu yang ada pada kisaran usia tersebut telah memperolah akibat buruk dari narkoba

(sakit-penyakit fisik dan/atau mental), maka dapat diharapkan bahwa individu-individu

tersebut tidak akan maksimal dalam berkarya baik itu untuk dirinya sendiri, keluarga,

maupun lingkungan di mana dia bekerja.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 33

Page 40: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari data-data yang diperoleh pada penelitian ini adalah:

1 . Penyalahgunaan narkoba secara langsung berdampak negatif pada kesehatan

pemakai.

2. Penyalahgunaan narkoba berdampak negatif pada keharmonisan dalam

keluarga.

3 . Penyalahgunaan narkoba berdampak negatif pada prestasi pendidikan bagi

pemakai yang masih sekolah.

4. Penyalahgunaan narkoba berdampak negatif pada hasil karya atau

produktivitas pemakai.

5. Penyalahgunaan narkoba berdampak negatif pada angka indeks IPM

4.2 Saran

Saran yang dapat diajukan oleh peneliti adalah:

1 . Perlu adanya penelitian yang lebih banyak, khususnya yang mengkaj i

dampak sosiaL dan ekonomi penyalahgunaan narkoba dengan menggunakan

data-data primer.

2. Perlu adanya penelitian yang mengkaj i secara kuantitatif pengaruh

penyalahgunaan narkoba terhadap indeks pengembangan manusia.

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 34

Page 41: ANALISIS DAMPAK SOSIAL-EKONOMI …

DAFTAR PUSTAKA

Bianchi, Stefanie (2004). Narkotika Afganistan mengancam Eropa, Waspada Online,

http://waspada.co.id/serba serbi/features/artikel.php?article id=46752)

Goode, Erich ( 1 999). Drug and Crime. http://www.umsl.edu/rkee/1 80/drgcrime.htm

Hamilton, Margaret; Trevor King; Alison Ritter (2004). Drug Use in Australia, 2nd

ed. Oxford: Turning Point.

lndeks Pembangunan Manusia Indonesia 2004 Meningkat, www.gatra.com

Hawari, D. 1 999. Al Quran: I/mu Kedokteranjiwa dan Kesehatanjiwa. Yogjakarta: Dana

Bhakti Prima Y asa

World Drug Report, UN Publication, 2005 ..

Generasi Muda, Rentan Penyalahgunaan dan Peredaran. Narkoba. Dinas Kesehatan

Pemerintahan Kota Blitar, 2005.

Yusuf L.N., Syamsu. Mengembangkan Kesehatan Mental Berbasis Keluarga. Pikiran

Rakyat, 29 Maret 2005.

Badrun, Ubedillah (2006). Mr. President : Mr. Cuek. www.kammi.com

Napza; Peran Keluarga dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba. Badan Narkotika

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2003, www.infeksi.com

Materi Advokasi Pencegahan Narkoba; Handbook. Badan Narkotika Nasional, 2005 .

The Social Impact of Drug Abuse. UNDCP, Paper for the World Summit fro Social

Development, Copenhagen, 6- 1 2 March 1 995,

Dampak Sosial dan Ekonomi Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia 35