analisis banjir bandang di wilayah non zom ...data.bmkg.go.id/share/gambar_foto/artikel/analisis...
TRANSCRIPT
ANALISIS BANJIR BANDANG DI WILAYAH NON ZOM
KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI ACEH
Oleh:
Muhajir, S.Si dan Nasyithah Az-Zahra Lubis
Forecaster Stasiun Klimatologi Indrapuri dan Stasiun Meteorologi Banda Aceh
PENDAHULUAN
Banjir bandang (flash flood) adalah banjir di daerah permukaan rendah yang terjadi akibat hujan
yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir ini terjadi saat penjenuhan air
terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung sangat cepat sehingga tidak dapat diserap lagi.
Air yang tergenang lalu berkumpul didaerah-daerah permukaan rendah dan mengalir dengan
cepat ke daerah yang lebih rendah. Fenomena alam ini terus meningkat baik frekuensi maupun
sebarannya. Banjir bandang umumnya terjadi akibat dari curah hujan berintensitas tinggi dengan
durasi pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat.
Banjir bandang pada umumnya diawali oleh proses pembendungan alamiah di daerah hulu
sungai yang berada pada lereng perbukitan tinggi. Pembendungan alamiah ini sering terjadi
akibat akumulasi endapan tanah dan batuan yang longsor dari bagian atas lereng. Proses
pembendungan alamiah ini dapat terjadi secara lebih cepat apabila disertai penumpukan batang
kayu yang terseret saat longsor terjadi.
Gambar 1. Ilustrasi Kejadian Banjir bandang
Kondisi topografi sebagian besar wilayah Provinsi Aceh merupakan pegunungan dengan
kemiringan sedang hingga curam. Desa-desa yang berada di kawasan DAS memiliki morfologi
lembah yang memanjang dan menghampar di antara pegunungan yang ada di dalamnya.
Penggunaan lahan didominasi hutan primer, persawahan, dan perladangan. Jenis tanah berpasir
halus sedikit lempung dan berwarna coklat tua. Ditinjau dari kondisi iklim, topografi, dan jenis
tanah daerah ini sangat rawan mengalami banjir dan longsor. Kondisi ini semakin rentan bila
terjadi kerusakan pada daerah hijau bagian hulu sungai.
Gambar 2. Kondisi Topografi, Daerah Aliran Sungai (DAS) dan
Sebaran Pos Hujan Kab. Nagan Raya Prov. Aceh
Kawasan Dusun Alue Pungki Blang Tripa Gampong Alue Waki Gunong Kong Kecamatan Darul
Makmur Kabupaten Nagan Raya, disapu banjir bandang menyebabkan tiga warga dilaporkan
hilang. Musibah banjir bandang ini terjadi pada Selasa (10/3) malam namun pencarian warga
yang hilang masih berkelanjut hingga Rabu petang kemarin. Satu versi menyebutkan, ketiga
warga yang belum diketahui identitasnya itu hilang saat mencari tiga unit sepeda motor yang
diterjang banjir. Namun ada juga laporan yang menyebutkan ketiga warga pendatang itu raib
bersamaan terjangan air bah. Dampak musibah tersebut, pemukiman warga dikawasan
pedalaman Nagan Raya yang berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu kota kabupaten itu dipenuhi
bengkalai kayu besar dan bebatuan. musibah banjir bandang ini terjadi pada Selasa (10/3 petang
sekitar pukul 19.00 WIB ketika kawasan ini dilanda hujan lebat disertai petir. Tiba-tiba kawasan
yang berdekatan dengan sungai terdengar suara gemuruh disertai air yang membawa bongkahan
kayu besar serta bebatuan dari kawasan pegunungan (Serambi, 12 Maret 2015).
Wilayah pesisir kabupaten Nagan Raya masuk dalam wilayah Non Zona Musim (Non ZOM)
dimana mempunyai pola curah hujan rata-rata bulanannya diatas 200 mm hingga maksimum 450
mm, sehingga tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim
hujan. Nagan Raya salah satu daerah Non Zom di Provinsi Aceh dan berdasarkan data curah
hujan normal 30 tahun terakhir tercatat pada bulan Maret jumlah curah hujan 296 mm/bulan.
Dan berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan sebuah analisis terkait banjir bandang yang
terjadi di wilayah Non Zom Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh pada bulan Maret 2015.
PENGOLAHAN DATA
Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data curah hujan, suhu, kelembaban udara dan
tekanan udara. Data tersebut diperoleh dari wilayah Nagan Raya. Metode yang digunakan adalah
dengan mengolah data curah hujan harian dari pos hujan kerjasama yang masuk ke Sistem
Pengelolaan Data Curah Hujan (http://172.19.1.67/smshujan4/index.php) dengan menggunakan
Microsoft Excel untuk mendapatkan grafik curah hujan, suhu, tekanan dan kelembaban udara,
kemudian untuk melihat sebaran curah hujan di wilayah yang terkena banjir bandang dibuat peta
kontur curah hujan dengan menggunakan aplikasi ArcGis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari sistem pengelolaan data curah hujan diperoleh pencatatan curah hujan pada pos hujan Pulai
Ie kabupaten Nagan Raya tanggal 11 Maret 2015 sebesar 5.0 mm. Pencatatan curah hujan pada
pos hujan Rikip Gaib Kabupaten gayo Lues pada tanggal 9 Maret 2015 sebesar 25.0 mm dan 10
Maret 2015 sebesar 16.0 mm. Pos hujan Beutong Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 9 Maret
2015 sebesar 50.5 mm dan pada tanggal 11 maret 2015 dengan curah hujan sebesar 70.5 mm.
Pos hujan Kuta Panjang Gayo Lues dengan curah hujan 15.0 mm. Pos hujan Stamet Meulaboh
pada tanggal 11 Maret 2015 sebesar 8.0 mm (lihat tabel 1).
Tabel 1. Data Curah hujan di wilayah kabupaten Nagan Raya dan Gayo Lues bulan Maret 2015
Pos Hujan Kabupaten Tanggal
7 8 9 10 11
Pulau Ie Nagan raya - 4.5 1.0 - 5.0
Beutong Nagan raya - 70 50.5 - 70.5
Stamet Meulaboh Nagan raya TTU 14.0 TTU 0.5 8.0
kuta Panjang Gayo Lues 5.0 10.0 - - 15.0
Rikip gaib Gayo Lues 30.0 26.0 25.0 16.0 -
Sumber : Stasiun Klimatologi Indrapuri
1. Analisis Meteorologi
A. Analisis Citra Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer
Gambar 3. Gambar citra Awan dari Satelit Cuaca dan Analisis Suhu Puncak Awan
Tanggal 10 Maret 2015. Sumber : www3.bom.gov.au
09.00 UTC(16.00 WIB)
Analisis Contour Suhu Puncak Awan Analisis 24 Jam tanggal 10 Maret 2015
10.00 UTC(17.00 WIB) 11.00 UTC(18.00 WIB) 12.00 UTC(19.00 WIB)
Pantauan citra satelit cuaca tanggal 10 Maret 2015 jam 00.00 - 23.00 UTC (07.00 - 06.00 WIB)
dapat dilihat pertumbuhan awan konvektif yang luas dan merata di wilayah Aceh Barat dan
Nagan Raya. Pertumbuhan awan konvektif yang luas dan mereta tersebut umumnya terjadi pada
sore hingga malam hari dan berpotensi menimbulkan hujan. Sebaran awan pada citra satelit yang
berwarna merah merupakan sebaran awan Cumulonimbus. Hal ini dikuatkan dengan hasil
analisis suhu puncak awan pada sore hingga malam hari yang mencapai -75oC sampai -65
oC.
B. Analisis Streamline
Dari analisis streamline terlihat adanya pembentukan siklon tropis di sebelah Timur
Australia bagian Utara menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin di Samudera Hindia.
Pola streamline didaerah Barat Aceh terlihat adanya pembelokan angin yang dapat menjadi
pemicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Nagan Raya. (Gambar 4).
Gambar 4. Streamline pada tanggal 9 -11 Maret 2015
Sumber: bmkg.go.id
C. Analisis Data Cuaca Harian
1. Suhu (Temperature) dan Kelembaban Udara (Relative Humidity)
Analisis suhu udara rata–rata terhadap kelembaban udara didaerah Nagan Raya. Suhu terendah
terjadi pada tanggal 10 Maret 2015 sebesar 26.1oC dan suhu udara tertinggi terjadi pada tanggal
9 dan 11 Maret 2015 sebesar 26.1oC. Kelembaban udara harian tertinggi terjadi tanggal 10 Maret
2015 sebesar 93% dan terendah terjadi pada tanggal 9 Maret 2015 sebesar 88%.(Gambar 12)
Gambar 12. Grafik Suhu dan Kelembaban Udara
Stamet Meulaboh bulan Maret 2015
2. Suhu (Temperature) dan Tekanan Udara (Pressure)
Analisis suhu udara rata-rata terhadap tekanan udara di Nagan Raya. Tekanan udara terendah
terjadi pada tanggal 7 Maret 2015 yang bernilai 1010,6 mb, sedangkan rata-rata tekanan udara
tertinggi tercatat pada tanggal 9 dan 11 Maret 2015 sebesar 1012.9 mb (Gambar 13).
Gambar 13. Grafik Suhu terhadap Tekanan Udara
Stamet Meulaboh bulan Maret 2015
2. Analisis Klimatologi
A. Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah Aceh dan Perairan Aceh -10 s.d -25 W/m2. Nilai
ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah Aceh umumnya dan Nagan Raya pada awal
bulan Maret 2015 lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.
Gambar 5. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 01 – 10 Maret 2015
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
B. Sea Surface Temperature (SST)
Nilai anomali suhu muka laut pada awal bulan Maret 2015 di sekitar wilayah Aceh dan perairan
samudera Hindia bernilai +0.2 s.d +0.4 0C. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih
hangat dibandingkan nilai klimatologisnya dan menambah peluang terbentuknya awan-awan
hujan di sekitar wilayah Aceh.
Gambar 6. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 01 – 09 Maret 2015
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
C. Mean Sea Level Pressure (MSLP/Tekanan Udara Permukaan)
Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Aceh dan Samudera Hindia
pada awal Maret 2015 umumnya bernilai Positif sebesar +0.4 s.d +0.6 Hpa. Nilai Positif ini
menunjukkan kondisi Tekanan lebih tinggi dibandingkan nilai klimatologisnya.
Gambar 7. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 01 - 09 Maret 2015
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
D. Komponen Angin Zonal (Timur-Barat)
Nilai anomali Komponen Angin Zonal Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Aceh pada
awal bulan Maret 2015 bernilai normal hingga -1. Kondisi ini menunjukkan Komponen angin
normal dan lebih banyak didominasi dari arah timuran dibanding klimatologisnya.
Gambar 8. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 01 - 09 Maret 2015
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
E. Komponen Angin Meridional (Utara-selatan)
Nilai anomali Komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Aceh -0.5
s.d -1.5 (Negatif). Nilai Negatif ini menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari
arah Selatan dibanding klimatologisnya.
Gambar 9. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 01 - 09 Maret 2015
Sumber : http://www.esrl.noaa.gov
F. Prakiraan Banjir Maret, April dan Mei 2015
Berdasarkan hasil prakiraan daerah potensi banjir bulan Maret 2015 yang dirilis Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada bulan Februari 2015, bahwa sebagian wilayah
Gayo Lues dan Nagan Raya diprakirakan berpotensi banjir pada tingkat Tinggi. Selanjutnya
potensi April 2015 daerah-daerah tersebut diatas masih berpotensi banjir dengan tingkat
menengah dan untuk Mei 2015 diprakirakan daerah potensi banjir pada tingkat menengah hampir
terjadi pada semua Kabupaten kota di Aceh. dapat dilihat pada peta dibawah ini :
Gambar 10. Prakiraan daerah potensi banjir Bulan Maret dan April 2015
G. Prakiraan Curah Hujan Maret dan April 2015
Berdasarkan hasil prakiraan Curah hujan bulan Maret dan April 2015 (Gambar 11). Pada
bulan Maret 2015 curah hujan disebagian besar wilayah Aceh diprakirakan pada tingkat
menengah, hanya wilayah Nagan Raya yang diprakirakan curah hujan tinggi dibeberapa titik
mencapai diatas 400 mm, sedangkan pada April 2015 sebagian wilayah Aceh utamanya pantai
Barat curah hujan masih akan tinggi yaitu diatas 400 mm.
Gambar 11. Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret dan April 2015
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Berdasarkan pantauan citra satelit MTSAT dan dinamika atmosfer yang terjadi di
wilayah Provinsi Aceh pada saat kejadian banjir bandang di Nagan Raya menunjukkan sebaran
jenis awan Cumulunimbus (Cb) terjadi pada tanggal 10 Maret 2015 pada sore hingga malam hari
menyebabkan hujan terjadi merata di wilayah Nagan Raya.
Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan adanya daerah tutupan awan
dengan ketebalan yang cukup signifikan, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST)
memperlihatkan wilayah perairan Aceh lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya
sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup banyak untuk memberi peluang terbentuknya
awan-awan konvektif utamanya diwilayah pantai Barat Aceh.
Grafik suhu terhadap tekanan udara berbanding terbalik, suhu udara pada tanggal sebelum
kejadian lebih tinggi dibandingkan pada saat kejadian, sehingga adanya kumulatif penyimpanan
energi yang mengakibatkan untuk terjadinya penguapan yang tinggi.
Banjir bandang yang terjadi di wilayah Gunung Kong Nagan Raya terjadi akibat adanya
peningkatan curah hujan yang terjadi di wilayah hulu pada tanggal 10 Maret 2015.
REFERENSI
Azmeri , Sundary.D.(2013). " Kajian Mitigasi Bencana Banjir Bandang Kecamatan Leuser Aceh
Tenggara Melalui Analisis Perilaku Sungai Dan Daerah Aliran Sungai (018l)”. Surakarta.
Adi.S.(2013). Karakterisasi Bencana Banjir Bandang di Indonesia. Jakarta.
http://ibnurusydy.com/geo-bencana/debris-flow-banjir-bandang/#ixzz3U913UsCi
http://ibnurusydy.com/memahami-banjir-bandang/ akses 11 Maret 2015
http://www.esrl.noaa.gov/psd/data/composites/day/ akses 11 Maret 2015