analisis 4p dan stp produk bola lampu philips
DESCRIPTION
TugasTRANSCRIPT
P a g e | 1
Analisis 4p dan stp produk bola lampu
pt Philips indonesia
Disusun Oleh :
KADEK ELDA PRIMADISTYA (022125003)
Dosen Pengajar :
DR KURNIAWATI, MM
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2012Sejarah Perusahaan Bola Lampu Philips
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 2
Perusahaan ini didirikan pada 1891 oleh dua bersaudara Gerard dan Anton Philips (1874-
1951) di Eindhon, Belanda. Produk pertamanya ialah bola lampu dan alat elektronok
lainnya. Pabrik pertamanya kini menjadi museum. Pada 1920-an, perusahaan ini mulai
memproduksi produk lain, dan pada 1939 pisau cukur listrik pertamanya, Philishave,
diperkenalkan. Philips memasarkan alat cukurnya di AS dengan nama Nurelco.
Philips memperkenalkan tape compact audio cassette, yang dengan ramai
sukses melalui percobaan mereka mengatur standar untuk VCR, V200 gagal di muka
persaingan dari Betamax dan khususnya standar VHS.
Kegiatan perniagaan pertama Philips dengan Indonesia untuk pencahayaan dimulai pada
tahun 1895. Pada tahun 1940, pabrik lampu Philips didirikan di Surabaya. Philips
Indonesia hadir untuk melayani pasar lokal, menginformasikan dan mempromosikan
produk dan layanan Philips serta menyediakan dukungan logistic bagi para distributor
resmi Philips. Philips merupakan produk bola lampu yang paling popular dan paling
banyak digunakan dibanding produk lain yang sejenis.
Saat ini Philips memiliki beberapa sektor bisnis sebagai berikut:
Healthcare, termasuk di dalamnya sistem medis yang professional dan perlengkapan
kesehatan personal.
Lighting, termasuk di dalamnya pabrik lampu, komponen dan sistem pencahayaan
profesional, serta Solusi Pencahayaan personal.
Consumer Lifestyle, termasuk di dalamnya Consumer electronics, domestic appliances, dan
personal care.
Beberapa Jenis Produk Bola Lampu Philips
Lampu LED Philips Bulb
Lasts up to 15 years (15000H)
Fitting E27/220V
Bisa menggantikan bohlam dan lampu energy saver biasa
Energy saving 85%
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
infohargaharga.com
P a g e | 3
Harga : Rp 39.900,-
Lampu Bulb Philips : 5W Putih/Kuning, 7W Putih, 8W Kuning, 10W Putih/Kuning, 13W
Putih/Kuning
Lampu Ceiling LED Philips 12/17/22W
Lampu Ceiling/Plafon LED Philips G96-5340
Tegangan 220V
Menggantikan lampu plafon konvensional
Hemat energi, umur 20.000 jam
Design super tipis hanya 5 centimeter dan extra ringan
Tipe : 12W Putih (5700K), dsb
Harga : Rp 510.300,-
Downlight LED DN051B
Jumlah LED = 3
Daya = 12 Watt / 3x3 W LED
Voltage = 220 - 240 V
Diameter = 125 mm
Tinggi = 102 mm
30 % hemat energy
Harga : Rp 245.000,-
Lampu Dinding EWS301
Bahan : Stainless steel
Warna : Hitam
Tahan air : Ya
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 4
Tinggi : 20 cm
Panjang : 17,6 cm
Lebar : 9,3 cm
Berat bersih : 1,200 kg
Daya : 220 - 240 v , 50 - 60 Hz
Jumlah lampu : 1
Watt maksimum penggantian lampu : 12 W
Garansi 1 tahun
Harga : Rp 328.700,-
Lampu Dinding QWG328
Bahan : Logam
Warna : Coklat
Tinggi : 24,5 cm
Panjang : 12,2 cm
Lebar : 10 cm
Berat bersih : 0,604 kg
Daya : 220 - 240 v , 50 Hz
Jumlah lampu : 1
Watt maksimum penggantian lampu : 75 W
Garansi 1 tahun
Berat : 0.604 kg
Harga : Rp 419.000,-
Lampu Gantung Suspensi FPG700
Bahan logam
Warna putih
Ukuran : Tinggi
minimum 0 cm
Tinggi maksimum 140 cm
Panjang & lebar 43,4 x 43,4 cm
Voltase 220 - 240V, 50 - 60Hz
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 5
Lampu berpendar, 240V
Jumlah lampu 1
Fitting 2GX13
Daya lampu maksimum 60W
Berat : 3818 gram
Harga : Rp 2.131.800,
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 6
Contoh diatas merupakan sebagian kecil dari produk bola lampu yang dihasilkan dan
beredar di indonesia.
Alasan Saya Memilih Bola Lampu Philips Sebagai Bahan Tugas Pemasaran Adalah :
Saat ini lampu merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Jadi tidak heran
semua jenis instansi pemerintahan, sekolah, rumah tangga, industry, perdagangan, jasa, dan
lain sebagainya perlu bola lampu sebagai alat untuk melakukan aktivitas-aktivitasnya.
Menurut saya, perusahaan bola lampu Philips mempunyai prospek yang bagus mengingat
kebutuhan konsumen akan penerangan (lampu) semakin meningkat.
Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Mengenal perilaku konsumen adalah salah satu faktor penting dalam mengambil keputusan
untuk mengeluarkan suatu produk. Perusahaan PT Philips Indonesia memiliki kesadaran
untuk mengenal perilaku konsumennya, sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana
cara untuk memuaskan konsumen, oleh karena itu untuk memenangkan persaingan saat ini
yang semakin ketat. Perusahaan PT Philips Indonesia memiliki strategi pemasaran khusus
untuk memenangi persaingan dipasar yang semakin ketat, beberapa strategi tersebut yakni
Targeting, Segmentasi, dan Positioning. Berikut adalah strategi pemasaran yang dilakukan
PT Philips indonesia :
- Targetting konsumen produk Bola Lampu yakni seluruh instansi pemerintahan,
industry, rumah tangga, perdagangan, pendidikan, jasa, dan lain sebagainya di
Indonesia yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan
keamanan. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan pendesainan produk yang
memenuhi kepuasan konsumen (customer satisfaction). Pada saat awal
melaksanakan Launching Product, Philips mempromosikan produknya dengan pesan
bahwa philips memberikan proses penerangan yang lebih terang dibanding brand
sejenis dari perusahaan yang berbeda dan memberikan jenis produk yang lebih murah
tetapi lebih tahan lama dibanding produk serupa dari perusahaan lain. Selain itu strategi
pemasaran yang dilakukan oleh produk bola lampu Philips adalah memperkuat Brand
Image yang inovatif membuat terobosan baru bahwa lampu tidak selalu berbentuk
bulat. Oleh karena itu, Philips membuat produk pengembangan yang inovatif
sebagai life cycle product dengan menghadirkan produk lampu Philips yang beraneka
ragam sesuai dengan selera konsumen sehingga konsumen tidak merasa jenuh/bosan
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 7
dengan bentuk yang lama. Meski demikian, bentuk lampu philips yang berbeda dari
terdahulu belum bisa merubah perilaku konsumen secara penuh yang selama ini sudah
mendarah daging menggunakan produk yang lama yaitu bola lampu bulat sehingga
Philips tidak meninggalkan produk yang lama khususnya di indonesia. Meski
demikian, konsumen memberikan persepsi bahwa Lampu Philips salah satu produk
yang sangat inovatif dalam bidang penerangan di Indonesia.
- Segmentasi pemasaran yang menjadi target dari produk Bola Lampu Philips adalah
golongan menengah keatas, karena memang produk Philips ini harganya relative mahal
tetapi mempunyai kualitas yang sebanding dari harga yang ditetapkan oleh PT Philips
Indonesia. Selain itu demografi, penjualan produk lampu philips ditujukan untuk para
penduduk di Negara maju maupun berkembang yang mulai memberikan perhatian
lebih terhadap penerangan guna memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Philips tidak
menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua segmen pasar. Untuk
mendukung keberadaan barang lampu Philips banyak menyebar dipasar-pasar eceran
dibandingkan pedagang besar.
- Sedangkan Possitioning lampu Philips adalah “Lampu pertama dan terkemuka di
Indonesia dengan berbagai macam varian, model, fungsi dan kemasan”. PT Philips
Indonesia menggunakan strategi Individual branding dimana Philips digunakan sebagai
Brand lampu. Serta dalam pengembangan produk, philips menggunakan sistem line
extension, yakni dengan menyediakan beraneka ukuran, model atau spesifikasi khas
yang masing-masing dirancang untuk melayani suatu segmen pasar atau cara
penerapan tertentu, merupakan suatu senjata persaingan yang ampuh dalam
perlombaan merebut pasar. Dari contoh produk yang tersedia, lampu Philips
memberikan manfaat penerangan yang lebih baik dan tahan lama. Lampu philips
cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada unsur umur lampu tersebut
yang lebih panjang dan lebih terang yang pada akhirnya perilaku konsumen sebagai
pengguna bola lampu tersebut.
Disamping itu, strategi pemasaran lampu Philips juga dapat dianalisis berdasarkan 4P,
yakni Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat atau
distribusi). Berikut ini merupakan analisis pemasaran berdasarkan 4P :
- Product (produk)
Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 8
(Menurut Philip Kotler). Produk merupakan suatu hasil dari proses yang dipengaruhi
oleh kekuatan pasar (supply vs demand) yang diperankan oleh fungsi operation dalam
menciptakan atau pengadaan barang dan jasa pada basis biaya (cost) dan oleh
fungsi marketing dalam hal memahami kebutuhan dan keinginan customer (consumer
behavior).
Produk Bola Lampu Philips adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filament yang kemudian memanas dan menghasilkan
cahaya. Ada berbagai macam produk bola lampu yang diproduksi oleh Philips yang
mempunyai bentuk, ukuran, fungsi, maupun harga yang berbeda dari setiap produk
Philips sesuai dengan selera, kebutuhan, dan segmentasi konsumen. Beberapa contoh
dari produk bola lampu Philips adalah Lampu LED Philips Bulb, Philips LED
MyVision 9W, Lampu Downlight 69393, Downlight LED DN051B, Lampu Downlight
FBG301 w, Lampu Downlight FBG300 w, Lampu Downlight FBG300 nikel, Lampu
Downlight FBG306 w, Lampu Plafon QCG306 w, Lampu Dinding 17168, Lampu
Dinding 17014, dan masih banyak lagi jenis bola lampu yang di produksi oleh PT
Philips Indonesia.
- Price (harga)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged
for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers
exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas,
harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu
saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga
meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan
pendapatan dari penjualan.
Perusahaan PT Philips Indonesia menetapkan suatu harga dengan melakukan
pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga
perangkat perimbangan berikut ini yakni:
1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
Dalam Penetapan Harga Berdasarkan Biaya, PT Philips Indonesia menggunakan
metode Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus) dalam penentuan harga jual
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 9
produknya. Metode ini merupakan metode penentuan harga jual dengan cara
menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang
untuk memproduksi dan memasarkan produk. Berikut adalah cara Philips dalam
penentuan harga jual yang diharapkan.
Dengan analisis ini PT Philips dapat diperoleh berbagai data yang diperlukan untuk
mengambil keputusan dalam menentukan kuantitas perjenis produk bola lampu
yang harus terjual dalam periode tertentu agar dapat menghasilkan tingkat
pengembalian investasi atau laba yang diinginkan perusahaan.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
PT Philips Indonesia juga menggunakan metode Value-Based Pricing dalam
melihat persepsi konsumen terhadap nilai daya beli dalam penetapan suatu harga
jual. Sehingga konsumen tidak terbebani dengan harga yang sangat mahal. Nah,
dengan metode ini PT Philips dapat melihat kemampuan pasar dalam membeli
produknya.
3. Service Guarantees (garansi jasa)
Disamping kedua metode tersebut, PT Philips Indonesia juga menggunakan metode
service guarantees (garansi jasa) yaitu penetapan harga jual produk bola lampu
Philips dengan menyertakan garansi, ada berbagai jenis garansi di bola lampu
Philips hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan public terhadap produk
bola lampu Philips.
Harga yang ditawarkan PT Philips terhadap produknya bermacam-macam mulai dari
pulihan ribu hingga jutaan rupiah tergantung dari jenis ukuran, model, fungsi, dan
ketahanlamaan.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 10
- Promotion (Promosi)
Definisi menurut Stanton adalah : “Promotion mix is the combination of operasional
selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an
organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang
dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company
undertakes to communicate and promote its product the target market”. Beberapa cara
yang dilakukan PT Philips Indonesia dalam mempromosikan produk bola lampu
Philips, yakni :
1. Advertising (Periklanan)
PT Philips Indonesia jelas melakukan suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya
non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui. PT Philips Indonesia
mempromosikan produknya melalui media-media baik media elektronik maupun
media cetak. Adapun beberapa media iklan PT Philips Indonesia yakni :
a) Pamflet atau sering disebut juga brosur. Pamphlet merupakan terbitan tidak
berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait
dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.
b) Booklet. Terdiri dari beberapa halaman dan seringkali memiliki sampul,
halaman judul, dijilid baik secara sederhana menggunakan staples maupun
dijilid dengan hiasan misalnya menggunakan ring.
c) Catalog. Adalah saudara dekat booklet, bersifat sebagai daftar, dan
menginformasikan berbagai macam hal dalam topik tertentu. Media promosi ini
biasanya memuat informasi yang cukup lengkap.
d) Internet/Website. Dalam media periklanan Philips juga memiliki website resmi
dalam mempromosikan produknya yang mempermudah para pengguna intenet
dalam mencari informasi atau order. Berikut adalah website resmi Philips yang
menyediakan informasi dari berbagai jenis lampu, harga dan fungsi
http://www.philipslampu.com
e) Televisi. PT Philips Indonesia menggunakan media televisi untuk memancing
minat konsumen terhadap produk mereka.
2. Personal Selling (Penjualan perorangan)
Menurut Sameto (2004 : 520) Memberikan definisi atau pengertian personal selling
adalah menjual produk atau sekelompok produk dengan cara mengandalkan tenaga
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 11
penjual terlatih yang mendatangi semua pembeli potensial untuk secara pribadi
menerangkan kelebihan dan kegunaan produk tersebut sehingga mereka bisa
diyakinkan.
Dari definisi tersebut PT Philips Indonesia dalam kegiatan personal selling
terkandung usaha tenaga penjual, sebagai wakil perusahaan, untuk membangun
kepercayaan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan dengan cara
persuasif, yaitu menciptakan, memodifikasi, mengeksploitasi atau mengusahakan
suatu transaksi penjualan yang saling menguntungkan.
3. Sales Promotion (Promosi penjualan)
Grewal and Levy (2008) memberikan pengertian Sales Promotion (Promosi
Penjualan) sebagai insentif spesial atau program-program menarik yang
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk dan jasa tertentu. PT
Philips Indonesia menggunakan jasa Sales Promotion dalam mempromosikan
produknya, mereka biasanya ditempatkan di mall dan tempat yang ramai
dikunjungi orang-orang.
Disamping metode diatas PT Philips Indonesia dalam menarik perhatian konsumen
juga memberikan garansi terhadap produk-produknya sehingga konsumen merasa
aman dan nyaman terhadap produk lampu Philips tersebut. Disamping itu PT Philips
memberikan promo kepada konsumen dengan memberikan discount/potongan harga
yang berbeda dari produk lain yang sejenis.
- Place (Tempat atau distribusi)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company
undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan
tersedia untuk konsumen sasaran.
PT Philips Indonesia dengan produk bola lampunya menggunakan saluran distribusi
dengan menggunakan distributor, dimana hal ini dilakukan karena konsumen pemakai
tersebar diseluruh Indonesia, maka penggunaan saluran distribusi sangat membantu di
dalam menjangkau para konsumen yang tersebar di wilayah yang sangat luas.
Distributor PT Philips Indonesia terdiri dari berbagai pasar modern dan pasar
tradisional. Pasar modern terdiri hypermarket, supermarket, dan minimarket.
Sedangkan pasar tradisional terdiri dari agen-agen di pasar tradisional, kios dan warung
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 12
di sekitar pemukiman warga. Kekuatan distribusi Lampu Philips banyak terbantu
karena jaringan distribusi PT Philips Indonesia yang cemerlang dan memiliki Sumber
Daya Manusia yang baik sehingga mampu menjadi produk yang lebih baik
dibandingkan produk sejenis yang ada di indonesia.
Penetrasi Pasar
Strategi pemasaran di pasar yang ada, dengan produk yang ada, atau dengan kata lain
mempertahankan wilayah dan produk yang ada denagn tujuan memperluas pangsa pasar
denagn beberapa komponen tertentu seperti memanfaatkan promosi (baik above the
line mauapun below the line). Perusahaan PT Philips Indonesia, berusaha untuk
memuaskan pelanggan. Pemasaran dimulai dengan proses identifikasi, stimulasi kebutuhan
pelanggan, membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen, serta menciptakan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi
yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualanya atas produk dan
pasar yang telah tersedia melalui usaha pemasaran yang lebih agresif. Strategi penetrasi
pasar yang dilakukan oleh produk lampu Philips adalah membangun jaringan distribusi
yang tersebar diseluruh Indonesia dan memperluas pangsa pasarnya (store atau retail).
Selain itu memperhatikan emosional atas produk, pemenuhan kebutuhan atas masing-
masing segmentasi pasar dan eksistensi dan keterjangkaun produk.
Membangun Ekuitas Merek
Produk lampu Philips dalam membangun ekuitas mereknya terbagi menjadi lima elemen
yang telah dilakukan yaitu : Brand awareness (kesadaran merek), Brand
association (asosiasi merek), Perceived Quality (persepsi kualitas), Brand Loyalty
(loyalitas merek), dan Other Proprietary brand asset (aset-aset merek lainnya).
1. Brand Awareness (kesadaran merek)
Tujuan dari Brand awareness (kesadaran merek) adalah untuk mengetahui seberapa
banyak calon pembeli dalam mengenali atau mengingat kembali terhadap suatu merek
atau produk di dalam pikiranya Top of Mind. Dalam meningkatkan Brand
awareness produk lampu Philips sering melakukan event-event yang melibatkan
langsung Targetting Consumer yaitu sekolah-sekolah, industry, dan jasa.
2. Brand association (asosiasi merek)
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 13
Tujuan dari Brand association (asosiasi merek) adalah untuk mengetahui posisi suatu
merek di dalam pasarnya khususnya pasar lampu (Philips). Asosiasi merek yang akan
diperoleh dapat diketahui dengan mempertimbangkan berbagai atribut yang melekat
pada suatu merek. Merek Philips mempunyai asosiasi dengan merek terkenal, bentuk
yang unik, tahan lama, iklan dan promosi menarik. Lampu Philips menerima
penghargaan Indonesia Best Brand Award kategori Lampu Hemat Energi. Ini
menandakan konsumen masih percaya terhadap kualitas dari lampu philis.
3. Perceived Quality (persepsi kualitas)
Tujuan dari Perceived Quality (persepsi kualitas) adalah mengetahui persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk terkait dengan
apa yang diharapkan oleh pelanggan. Pesan yang disampaikan oleh produk Philips
kepada pelangganya terutama kepada seluruh instansi pemerintah, sekolah, industri di
Indonesia adalah “Terus Terang Philips Terang Terus”. Slogan tersebut sudah dipakai
oleh Philips puluhan tahun yang lalu yang artinya setiap lampu Philips itu semuanya
terang benderang. Tetapi sekarang slogan itupun berubah tetapi tanpa mengubah
maknanya yaitu “The Ultimate Home Lighting Solution”
4. Brand Loyalty (loyalitas merek)
Tujuan dari Brand Loyalty (loyalitas merek) adalah untuk mengetahui seberapa besar
loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Produk lampu Philips untuk dapat tetap
menjaga loyalitas pelangganya yaitu dengan terus meningkatkan Brand image
(Inovatif) and Quality product. Brand image and Quality product merupakan
kepercayaan para konsumen terhadap layak atau tidak dikonsumsinya suatu produk.
5. Aset merek lain seperti trademark dan paten, untuk melindungi merek dari pesaing.
Kinerja Pemasaran
Kinerja pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Philips Indonesia telah menjadikan
produk Lampu Philips menempati posisi merek Top brand. Hal ini didukung dengan
penciptaan brand value yang tinggi dan diharapkan mampu mempertahankan
konsumennya. Untuk mampu mempertahankan pembelian yang dilakukan konsumen, PT
Philips Indonesia harus dapat melakukan identifikasi pasar dan melakukan berbagai
penelitian secara reguler maupun berkesinambungan serta melakukan strategi bertahan
sebagai market leader di industri penerangan(lampu). Diperlukan berbagai pengetahuan
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 14
produsen terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya branswitching (perpindahan
merek). Lampu Philips menerima penghargaan Indonesia Best Brand Award kategori
Lampu Hemat Energi.
Ukuran Kinerja dan Pelaksanaan Strategis
Lampu Philips yang notabenenya sebagai market leader harus dievaluasi keberhasilan
strategi pemasarannya dan diukur kinerjanya melalui kontribusinya dalam menciptakan
nilai pemegang saham yang optimum. Keberhasilan implementasi strategi yang didukung
perencanaan pemasaraan harus dievaluasi agar menghasilkan rencana pemasaran yang
berkesinambungan dan berkelanjutan. Umumnya pendekatan stakeholder value lebih
diutamakan dalam mengevaluasi strategi marketing, artinya menekankan pentingnya
menciptakan keuntungan buat pemegang saham sebagai tujuan utama strategi marketing
dalam bisnis.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
P a g e | 15
Daftar Pustaka
Andy. (2010). “Macam-macam Media Promosi”. http://andy.web.id/macam-macam-
media-promosi-2.php. (April, 28).
Luthfie, Nukman. (2007). “Tahun Depan: Penetrasi, Pengembangan Produk
Pengembangan Pasar atau Diversivikasi”.
http://www.virtual.co.id/blog/virtual-corner/tahun-depan-penetrasi-pengembangan-
produk-pengembangan-pasar-atau-diversifikasi/. (November, 21).
Marketing. (2012). “Top brand Jadi Kewajiban Untuk Jaga Kualitas”.
http://www.marketing.co.id/top-brand-award-berikan-4-penghargaan-untuk-philips/.
(Juli, 31).
Philips. (2013). “Produk Menarik”. http://www.philipslampu.com.
Priatama, Iqbal. (2011). “Konsep 4P dalam Pemasaran”.
http://clix72.blogspot.com/2011/04/konsep-4p-dalam-pemasaran.html. (Sabtu, April
2).
Srikandi. (2011). “Membangun Ekuitas Merek”.
http://srikandi17.wordpress.com/2011/03/19/membangun-ekuitas-merek/. (Maret, 19).
Wikipedia. (2013). “Philips”. id.wikipedia.org/wiki/Philips. (September, 15).
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI