analisa pengaruh bauran pemasaran (4p...
TRANSCRIPT
ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN (4P), KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BRI
CABANG TANGERANG
Disusun Oleh:
RISMAN WIJAYA
(10708103542)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2014 M
i
ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN (4P), KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BANK BRI
CABANG TANGERANG
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
RISMAN WIJAYA
NIM. 107081003542
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Muniaty Aisyah, MM Ade Suherlan, MM., MBA
NIP. 19780307 2012 101 2 003 NIP. 19800525 200912 1 001
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2014 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, Tanggal 14 Maret 2012 telah dilakukan ujian komprehensif atas
Mahasiswa:
1. Nama : Risman Wijaya
2. NIM : 107081003542
3. Jurusan : Manajemen Pemasaran
4. Judul Skripsi : Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran (4P), Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Bri
Cabang Tangerang
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 Maret 2012
1. Dr. Herni Ali, HT, SE., MM ( )
NIDN. 04221 259 02 Ketua
2. Muniaty Aisyah, Dr. Ir. MM ( )
NIP. 19780307 201101 2 003 Sekretaris 3. Leis Suzanawaty, SE., M.Si ( )
NIP. 19720809 200501 2 004 Penguji Ahli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, tanggal 4 Desember 2014 telah dilakukan ujian Skripsi atas
Mahasiswa:
1. Nama : Risman Wijaya
2. NIM : 107081003542
3. Jurusan : Manajemen Pemasaran
4. Judul Skripsi : Analisa Pengaruh Bauran Pemasaran (4P), Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Bri
Cabang Tangerang
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 4 Desember 2014
1. Herni Ali, HT, SE., MM ( ) NIDN. 04221 259 02 Ketua
2. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( ) NIP. 19731221 200501 2 002 Sekretaris
3. Cut Erika Ananda, SE., MBA ( ) NIDN. 0318107403 Penguji Ahli
4. Muniaty Aisyah, MM ( ) NIP. 19780307 201101 2 003 Pembimbing I
5. Ade Suherlan, SE., MBA ( ) NIP.19800525 200912 1 001 Pembimbing II
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Risman Wijaya
No Induk Mahasiswa : 1070810003542
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkannya
2. Tidak melakukan plagiat tehadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata ditemukan
bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 09 Januari 2015
Yang menyatakan
(Risman Wijaya)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Risman WIjaya
2. Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta,06 Februari 1988
3. Alamat : Jl. Fatahillah blok c. 14 No.06 Taman Kuta
Bumi-Tangerang
4. Nama Orang Tua
5. (Bapak) : Suhartono
6. (Ibu) : Anggraeni
7. Agama : Islam
8. Kewarganegaraan : Indonesia
B. DATA PENDIDIKAN
1. Tahun 1994-2000 SDN Karet 2, Teriti-Tangerang
2. Tahun 2000-2003 MTS Al-Zaytun, Indramayu
3. Tahun 2003-2006 MA Al-Zaytun, Indramayu
4. Tahun 2007 s/d sekarang FEB Manajemen UIN Syahid Jakarta
vi
ABSTRACT
This research aims to analyze and measure specific factors that influence
customer satisfaction, by using five independent variables, they are: product,
price, distribution, promotion, and quality of service. The data was carried out at
the BRI bank branch Tangerang with a sample of 50 respondents. The data in this
study used primary data and it collected from survey. The results of this research
indicate that price 0,056 < 0,05 and promotion 0,625 < 0,05 has no significant
influence of customer satisfaction the BRI bank branch Tangerang. While the
product 0,040 < 0,05, distribution 0,047 < 0,05, and quality of service 0,000 <
0,05 has significant influence customer satisfaction the BRI bank branch
Tangerang.
Keywords: product, price, distribution, promotion, service quality, and
customer satisfaction.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengukur pengaruh
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah, dengan menggunakan lima
variabel independen, yaitu: produk, harga, distribusi, promosi, dan kualitas
pelayanan. Penelitian ini dilakukan di Bank BRI Cabang Tangerang dengan
jumlah sampel 50 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer yang diperoleh langsung dari survey lapangan. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa harga 0,056 < 0,05 dan promosi 0,625 < 0,05 tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
Sementara produk 0,040 < 0,05, distribusi 0,047 < 0,05 dan kualitas pelayanan
0,000 < 0,05 berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank BRI
Cabang Tangerang.
Kata kunci: produk, harga, distribusi, promosi, kualitas pelayanan, dan kepuasan
nasabah.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
petunjuk-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Citra merek, Kualitas
Produk dan)” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Ucapan terima kasih yang tiada akhir, untuk bapak, dan ibuku, kakak-kakak
dan adik-adiku. Berkat do'a dan kasih sayang merekalah yang selalu
membangkitkan harapan penulis.
2. Bapak Prof. Dr Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Muniaty Aisyah, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Pembimbing
satu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Ade Suherlan, SE.,MM., MBA selaku dosen pembimbing dua yang
telah memberikan bimbingan dan berbagai solusi untuk terselesaikanya skripsi
ini.
5. Semua bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mentrasfer ilmu kepada semua
mahasiswa khususnya penulis.
6. Seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu
proses administrasi dalam penulisan skripsi.
7. Nasabah Bank BRI Cabang Tangerang selaku responden dalam penelitian ini.
ix
8. Teman-teman kuliah Jurusan Manajemen dan teman-teman kerja yang telah
memberikan dukungan, semangat serta sebuah persahabatan dan kerjasama
yang baik selama kuliah. Terutama Rizky, Anindya Muttaqien, Irsyam
Maulana, Resha Rachmansyah, Dika, Surya, dan teman-teman yang lain yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah bersama-sama saling
membantu dalam proses penulisan, penyebaran kuesioner, dan pengolahan data
selama penyusunan skripsi.
Semoga semua pihak yang penulis sebutkan diatas diberikan balasan pahala oleh
Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
dan memberikan masukan bagi penelitian selanjutnya.
Jakarta, 09 Januari 2015
(Risman Wijaya)
x
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................. iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... v
Abstact ............................................................................................................... vi
Abstrak .............................................................................................................. vii
Kata Pengantar ................................................................................................ viii
Daftar Isi ........................................................................................................... x
Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................................. xiv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 8
D. Perumusan Masalah ................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11
A. Landasan Teori .......................................................................... 11
1. Pemasaran ............................................................................. 11
2. Produk .................................................................................. 12
3. Harga ..................................................................................... 17
4. Distribusi .............................................................................. 22
5. Promosi ................................................................................ 26
6. Kualitas Pelayanan ................................................................ 31
7. Kepuasan .............................................................................. 42
8. Pengaruh Keterkaitan Variabel Independen terhadap
Variabel Dependen ................................................................ 45
xi
B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 53
C. Kerangka Pemikiran .................................................................. 56
D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 59
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 59
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 59
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 60
D. Metode Analisis Data ................................................................ 62
1. Uji Kualitas Data .................................................................. 62
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 63
3. Uji Hipotesis ......................................................................... 66
4. Analisis Regresi Berganda .................................................... 68
5. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ...................................... 69
E. Operasional Variabel Penelitian .................................................. 70
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 72
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 72
B. Analisis dan Pembahasan .......................................................... 84
1. Gambaran Umum Responden ................................................ 84
2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................... 85
a. Hasil Uji Validitas ............................................................ 85
b. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 89
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 92
a. Hasil Uji Normalitas Data ................................................. 94
b. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 94
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 95
4. Hasil uji Hipotesis ................................................................. 97
a. Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ................................... 97
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .............................. 102
5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................. 103
6. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................. 104
C. Pembahasan ............................................................................... 105
xii
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 107
A. Kesimpulan ............................................................................... 107
B. Saran ......................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 110
LAMPIRAN ...................................................................................................... 113
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Posisi Tabungan Britama Bank BRI Cabang X Tangerang
Tahun 2010 s/d 2012 ................................................................... 6
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 53
3.1 Skala Pengukuran Likert .............................................................. 61
3.2 Operasional Tabel Penelitian ....................................................... 71
4.1 Gambaran Responsden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden ................................................................................... 84
4.2 Gambaran Responsden Berdasarkan Usia Responden ................... 85
4.3 Rekapitulasi Hasil Validitas Variabel Produk ............................... 86
4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Harga .......................................... 86
4.5 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Distribusi ..................... 87
4.6 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Promosi ....................... 87
4.7 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ...... 88
4.8 Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Kepuasan .............................. 88
4.9 Hasil Uji Reliabilitas Produk Melalui SPSS ................................. 90
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Harga Melalui SPSS .................................. 90
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Distribusi melalui SPSS ............................. 91
4.12 Hasil Uji Reabilitas Promosi Melalui SPSS ................................. 91
4.13 Hasil Uji Reabilitas Kualitas Layanan Melalui SPSS ................... 92
4.14 Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Nasabah Melalui SPSS ................. 92
4.15 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik ........................................... 94
4.16 Hasil Uji Multikolineritas ............................................................ 94
4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glejser) .......... 97
4.18 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ............................................. 98
4.19 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 102
4.20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ....................................... 103
4.21 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ................................... 104
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 56
4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
Kantor Cabang Tangerang ........................................................... 80
4.2 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ............................................... 93
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik .................................. 96
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Lembar Kuesioner Penelitian ....................................................... 113
2 Hasil Jawaban Responden (Data Mentah) ..................................... 116
4 Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 20....................................... 122
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan jasa perbankan yang kini berkembang pesat memberikan
konsekuensi pada peningkatan daya saing dalam memperebutkan nasabah.
Dalam menawarkan produknya perusahaan jasa perbankan tidak hanya
berorientasi pada produk yang ditawarkan tetapi juga didukung oleh kualitas
pelayanan yang diberikan. Pada kondisi tertentu kualitas pelayanan bahkan
menjadi komoditas tak terpisahkan dari produk utamanya. Keberhasilan
perusahaan jasa perbankan dalam meningkatkan penjualan produk ditentukan
oleh bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan
terhadap konsumen. Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan
kinerja terpenting oleh perusahaan bagi kepuasan konsumen/pelanggan.
Perusahaan harus memperhatikan hal-hal penting bagi konsumen, supaya
mereka merasakan kepuasan sebagaimana yang diharapkan.
Pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat
kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan
konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih
sekurang-kurangnya dapat memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui
harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan dapat terjadi apabila hasil yang
diperoleh tidak memenuhi harapan yang diinginkan konsumen. Jadi tingkat
kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan oleh
2
harapan, jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan maka konsumen merasa
tidak puas, sedangkan jika kinerja yang dirasakan sesuai dengan harapan maka
niscaya konsumen merasa puas. Dan jika kinerja yang dirasakan melampaui
harapan maka konsumen akan merasa sangat puas.
Semakin ketatnya persaingan dalam industri perbankan mendorong
industri perbankan untuk cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakat di sekitarnya. Hal tersebut ditandai dengan semakin maraknya
ekspansi dari bank-bank asing yang mencoba masuk ke pasar perbankan di
Indonesia. Industri perbankan saat ini berlomba-lomba untuk meningkatkan
layanan kepada nasabah, dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas yang
memudahkan nasabah tersebut dalam melakukan transaksi keuangan
(Infobank, April 2011). Salah satu contoh adalah penerapan e-Banking atau
kemudahan untuk melakukan transaksi dengan tidak langsung datang ke bank,
misalnya melalui sms banking yaitu transaksi dengan melalui fasilitas Short
Message Service (SMS) atau juga melakukan transaksi keuangan melalui
internet.
Dunia perbankan juga melakukan gebrakan setelah pihak Bank
Indonesia selaku regulator mengeluarkan kebijakan relaksasi yang
memungkinkan bank untuk membuka cabang baru tidak harus dengan aturan-
aturan yang bersifat administratif dan beresiko rendah, yang terkait dengan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 2/27/2000 tentang Bank Umum untuk
mendorong bank bisa lebih fokus dan ekspansif dalam mengembangkan
bisnisnya, hal tersebut disambut baik oleh kalangan perbankan di Indonesia
3
dengan harapan bisa membuka cabang-cabang baru atau unit-unit usaha di
daerah untuk bisa mendekatkan diri atau melayani nasabah (Infobank, Januari
2012).
Semakin meningkatnya tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut
perusahaan untuk lebih memperhatikan konsumen agar konsumen merasa puas
atas jasa yang diterima sehingga konsumen yang merasa puas bisa memberikan
keuntungan bagi perusahaan yakni berupa loyalitas. Perusahaan perbankan
sebagai perusahaan yang bergerak di sektor jasa menawarkan janji-janji pada
nasabah dengan jalan memberikan pelayanan yang berkualitas berupa jaminan
pelayanan perbankan yang nantinya akan menciptakan suatu kepuasan bagi
nasabahnya.
Alur tahapan pertama dalam memenangkan hati nasabah adalah bauran
pemasaran (4p). Bank sebagai salah satu sektor jasa layanan keuangan,
kinerjanya akan sangat bergantung pada baik atau buruknya layanan secara
keseluruhan kepada para nasabahnya. Dalam meningkatkan kepuasan nasabah
yang berdampak pada loyalitas nasabah maka bauran pemasaran (4p) menjadi
penting dalam industri jasa perbankan. Makin baik bauran pemasaran (4p) dari
suatu bank, maka akan semakin relatif lebih mudah untuk mendapatkan
kepercayaan dari nasabah untuk menyimpan dana atau mengajukan pinjaman
pada bank tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa persaingan yang terjadi
tidak hanya didasarkan pada peningkatan kualitas dari suatu produk perbankan
saja tetapi saat ini lebih condong untuk memasukkan unsur pencapaian
kepuasan dan terwujudnya loyalitas nasabah sebagai syarat utama, baik itu
4
nasabah pinjaman maupun nasabah simpanan (Meng dan Elliott, 2008;
Olorunniwo dan Hsu 2006). Tinggi atau rendahnya pelaksanaan bauran
pemasaran (4p) yang dilakukan sebuah industri perbankan secara relative dapat
meningkatkan tingkat kepuasan nasabah.
Alur kedua yang secara konseptual diyakin mampu menciptakan
loyalitas nasabah adalah kepuasan nasabah. Sudah lebih dari 25 tahun lalu
konsep kepuasan pelanggan lahir dan mulai dipraktekan dalam dunia usaha
baik jasa maupun barang, dan manajemen komplain merupakan unsur penting
yang melatarbelakangi ditemukannya konsep dan teori kepuasan pelanggan.
Penanganan komplain menjadi sebuah alur penting mana kala produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan value atau nilai yang diharapkan nasabah.
Di sisi lain selera dan tuntutan pelanggan (nasabah) berubah dengan
begitu cepat. Terlebih beberapa rujukan penelitian memperlihatkan hubungan
penanganan komplain dengan kinerja penjualan dan keuntungan perusahaan
secara jangka panjang (Blodgett dan Anderson 2000; Johnston 2001). Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa laba atau profit dari suatu bank saat ini bukan
lagi merupakan salah satu misi dasar, akan tetapi hal tersebut sudah bergeser
kepada penciptaan dan penambahan nilai (value creation and value adding)
bagi nasabah, layanan prima (services excellence) kepada nasabah menjadi
suatu komponen utama dan nyata untuk industri perbankan pada saat ini
(Stauss dan Seidel, 2006).
Tujuan yang utama bank adalah bagaimana membuat nasabah mereka
setia kepada bank. Bagi perusahaan yang terpenting adalah bagaimana proses
5
dan mekanisme mencapai loyalitas pelanggan. Untuk dapat mewujudkan
loyalitas pelanggan yang dibutuhan perusahaan adalah menciptakan kepuasan
pelanggan. Konsep loyalitas merupakan konsep dasar dalam memahami
hubungan pemasaran. Karena pada hakekatnya loyalitas berkaitan dengan
faktor internal dalam setiap perusahaan. Bagi perusahaan memandang arti
penting loyalitas adalah merupakan perwujudan moral yang positif dari
pelanggan terhadap perusahaan (Calik dan Balta 2006; Bontis et al., 2007). Hal
tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya penelitian pada perusahaan saat ini
yang meneliti dan terus mencari cara guna mendapatkan loyalitas dari
konsumen tersebut (Supranto, 2002).
Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak lepas dari fenomena perubahan
yang timbul dari intensitas persaingan untuk mendapatkan hati pelanggan
(nasabah) mereka. Saat ini perilaku nasabah bank di Indonesia makin tidak
mudah untuk ditebak, ada nasabah yang menginginkan suku bunga yang
rendah (contoh pinjaman) atau suku bunga yang tinggi (contoh tabungan, giro
dan deposito), biaya administrasi yang rendah dan ada pula nasabah yang
menginginkan transaksi keuangan yang cepat, efisien, nyaman dan mudah
dalam pengaksesannya, kapanpun, dan dimanapun Industri perbankan saat ini
telah menyadari bahwa nasabah saat ini tidak hanya mempertimbangkan faktor
bunga atau kecanggihan dan kelengkapan fitur dari suatu produk perbankan,
tetapi saat ini yang dicari oleh nasabah adalah value (nilai) yang akan
didapatkan dari apa yang ditawarkan oleh pihak bank, sehingga pada akhirnya
akan bersedia untuk menjadi nasabah yang loyal (Bielen et al., 2007). Secara
6
teoritis merujuk pada hasil penelitian terdahulu bahwa kepuasan nasabah dan
loyalitas nasabah dipercaya mampu memberikan dampak yang positif dan
pengaruh yang signifikan bagi kelangsungan bank (BRI) baik dalam jangka
pendek maupun untuk jangka panjang (Liu dan Wu, 2007 dalam Dimitriades,
2006).
Alasan yang paling mendasar terpilihnya Bank Rakyat Indonesia
sebagai obyek penelitian ini khusus untuk Produk tabungan Britama BRI
Cabang Tangerang didasarkan pada kenyataannya bahwa jumlah nasabah
produk tabungan Britama meningkat dari tahun 2010 sampai dengan 2012,
bahwa pada tahun 2010, 2011, 2012 berdasarkan nominal tabungan sebesar Rp.
171.743,507; Rp. 183.550,705; Rp. 213.910,131.
Tabel 1.1
Posisi Tabungan Britama Bank BRI Cabang X Tangerang
Tahun 2010 s/d 2012
Nama Produk
Tabungan Britama
Tahun
2010 2011 2012
Jumlah Nasabah 23.080 23.931 26.823
Nominal Total (jutaan) 171.743,507 183.550,705 213.910,131
Sumber: Bank BRI Cabang X Tangerang ,2012
Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang
cukup signifikan jumlah nasabah produk tabungan Britama di BRI Cabang X
Tangerang maupun jumlah nominal tabungan itu sendiri. Pergerakan jumlah
nasabah yang paling signifikan tentu saja dari tahun 2011 menuju 2012. Hal ini
berbanding lurus dengan peningkatan jumlah nominal tabungan yang
7
bertambah dengan sangat signifikan. Diyakini peningkatan yang signifikan
tersebut dikarenakan pimpinan dan pegawai di Bank BRI Cabang Tangerang
mampu mempromosikan maupun meningkatkan kinerja pelayanan bank
bersangkutan. Ketika jumlah nasabah meningkat dari tahun ke tahun maka
sesungguhnya menunjukkan bahwa nasabah memperoleh kepuasan tersendiri
atas produk Britama yang dikeluarkan oleh Bank BRI. Artinya dalam konteks
ini peran bauran pemasaran mampu meningkatkan kepuasan nasabah yang
kemudian berdampak pada loyalitas nasabah.
Sumber permasalahan penelitian ini juga berasal dari keterbatasan dan
gap penelitian terdahulu. Meskipun banyak pihak setuju bahwa keberhasilan
sebuah bank ditentukan oleh kemampuan bank dalam membangun loyalitas
nasabah, yang menjadi salah satu tujuan yang harus dicapai oleh suatu bank
dalam hal mempertahankan nasabahnya dari serbuan bank pesaing. Namun
sejumlah studi seperti Bloemer et al., (1998); Mittal et al., (2008); Bontis dan
Booker (2007); Gounaris et al., (2003) menjelaskan bahwa meskipun banyak
penelitian yang membahas tentang kepuasan dan kualitas layanan, namun
ternyata hanya sedikit penelitian yang membahas hubungan antara bauran
pemasaran (4p), kepuasan dan loyalitas dalam konteks industri perbankan.
Peningkatan bauran pemasaran (4p) dan kepuasan kepada nasabah
merupakan upaya meningkatkan loyalitas nasabah. Dengan membentuk bauran
pemasaran (4p) terpadu, yaitu sistem bauran pemasaran (p) kepada nasabah
yang dilakukan secara terpadu antara instansi terkait, memudahkan pelanggan
atau konsumen dalam mendapatkan kepuasan. Untuk mengevaluasi betapa
pentingnya kepuasan nasabah yang berdampak pada loyalitas pada perusahaan
8
perbankan sebagai salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa
bagi nasabah yang selanjutnya dapat mempengaruhi perjalanan dan
perkembangan perusahaan menuju kemajuan maka penulis tertarik untuk
memilih judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran (4P), Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah pada BRI Bank BRI Cabang
Tangerang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa
permasalahan mendasar dalam hal ini adalah upaya-upaya Bank BRI Cabang
Tangerang untuk merebut perhatian konsumen sehingga nasabah merasakan
kepuasan dan menimbulkan loyalitas dalam diri nasabah sehingga tetap
menggunakan produk tabungan Britama. Adapun masalah-masalah yang
diidentifikasi yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian adalah sebagai
berikut : (1) Produk yang belum dikenal oleh semua kalangan, (2) Harga dalam
hal ini setoran awal belum terjangkau semua kalangan, (3) Alat-alat Promosi
yang kurang efektif, (4)Distribusasi pelayanan yang tidak terjangkau dll.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penelitian dan agar penulisan skripsi ini
lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan yang mancakup bauran
pemasaran pada perusahaan jasa perbankan yang dapat mempengaruhi
kepuasan nasabah di BRI Cabang Tangerang Dengan membatasi
permasalahan penelitian ini diharapkan hasil penelitan akan lebih maksimal
menjawab seluruh pokok permasalahan.
9
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah produk berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan Nasabah
Bank BRI Cabang Tangerang?
2. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan nasabah Bank
BRI Cabang Tangerang?
3. Apakah distribusi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan nasabah
Bank BRI Cabang Tangerang?
4. Apakah promosi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan nasabah
Bank BRI Cabang Tangerang?
5. Apakah Kualitas pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan
nasabah Bank BRI Cabang Tangerang?
6. Apakah ada pengaruh antara produk, harga, distibusi, promosi, kualitas
pelayanan secara simultan terhadap kepuasan nasabah Bank BRI Cabang
Tangerang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilakukannya
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial produk terhadap kepuasan
nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial harga terhadap kepuasan
nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
10
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial distribusi terhadap kepuasan
nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial promosi terhadap kepuasan
nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
5. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial kualitasa pelayanan terhadap
kepuasan nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
6. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara produk, harga,
distribusi, promosi, kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank
BRI Cabang Tangerang.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan
nasabah produk tabungan Britama pada Bank BRI Cabang Tangerang ini
diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah kepustakaan manajemen
pemasaran terutama mengenai pengaruh produk dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah sehingga dapat menjadi alternatif bahan
kepustakaan bagi peneliti yang berminat untuk menindaklanjuti hasil
penelitian ini.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam
memperbaiki atau meningkatkan kinerja perbankan melalui pendekatan
peningkatan kepuasan nasabah yang dipengaruhi oleh bauran pemasaran
(4p) dan kaulitas layanan terutama pada produk tabungan Britama di Bank
BRI Cabang Tangerang.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
a. Definisi Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2007:6). Adalah suatu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya.
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:140). Pemasaran adalah
suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan menyediakan produk yaitu barang atau jasa.
Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya pemasaran disebut
pasar sasaran. Sarana pemasaran yang digunakan meliputi produk, harga
produk, dan tempat menjual produk. Disamping itu, pemasaran juga
mencakup metode untuk mengkomunikasikan informasi ini kepada
konsumen yang disebut sebagai komunikasi pemasaran. Secara kolektif
keempat sarana tersebut dijadikan rujukan dan disebut bauran pemasaran.
b. Bauran Pemasaran
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:61). Bauran pemasaran
adalah sarana pemasaran taktis meliputi produk, harga, tempat, dan
12
promosi yang dibaurkan untuk mendapat respon yang diinginkan dari
pasar sasaran.
Produk dikomunikasikan dengan pasar melalui harga, kemasan
dan merek. Untuk mengkomunikasikan ketiga unsur yang terlekat pada
produk tersebut diperlukan strategi yang tepat agar dapat diterima oleh
pasar.
Menurut Kotler (2007:23). Bauran pemasaran adalah perangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
pemasarannya. Alat-alat ini ada empat kelompok, yaitu: produk
(product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).
2. Produk
a. Definisi Produk
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:62). Produk adalah barang
atau jasa yang mencerminkan potensi untuk memenuhi rentang
kebutuhan konsumen, baik yang disadari maupun yang tidak disadari.
Produk terdiri dari suatu kombinasi fisik dan elemen jasa atau pelayanan
dan keseimbangan antara keduanya secara bervariasi.
Menurut Kotler (2007:4). Produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman,
acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
Menurut Kotler (2007:23). Komponen produk dalam bauran
pemasaran adalah keragaman produk, kualitas produk, desain produk, ciri
13
produk, nama merek produk, kemasan produk, ukuran produk,
pelayanan, garansi produk dan imbalan.
b. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2007:6). Daya tahan dan wujud produk dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan wujud,
yaitu:
1) Barang yang tidak tahan lama.
Adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi
dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contohnya: Sabun, karena
barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi
yang tepat adalah menyediakannya di berbagai lokasi.
2) Barang tahan lama.
Adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan
walaupun sudah digunakan berkali-kali. Contohnya: Lemari es,
peralatan mesin. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan
dan pelayanan yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih
tinggi, dan memerlukan lebih banyak garansi dari penjual.
3) Jasa.
Adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan,
dan mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan
pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan
penyesuaian yang lebih tinggi. Contohnya: pemotongan rambut dan
perbaikan barang.
14
c. Diferensiasi Produk
Menurut Kotler (2007:9). Supaya dapat diberi merek, produk
harus didiferensiasikan. Produk – produk fisik bervariasi dalam potensi
mereka untuk diferensiasi.
1) Bentuk.
Banyak produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk,
ukuran, model, atau struktur fisik produk.
2) Fitur.
Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang
berbeda- beda yang melengkapi fungsi dasar produk.
3) Mutu Kinerja.
Sebagian besar produk dibangun menurut salah satu dari empat
level kinerja: rendah, rata-rata, tinggi, dan unggul. Mutu kinerja
adalah level berlakunya karakteristik dasar produk.
4) Mutu Kesesuaian.
Pembeli mengharapkan produk memiliki mutu kesesuaian
yaitu tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi
terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
5) Daya Tahan.
Ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam
kondisi normal atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk
produk-produk tertentu.
15
6) Keandalan.
Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk mendapatkan
produk yang lebih andal. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa
produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu
tertentu.
7) Mudah diperbaiki.
Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki. Kemudahan
diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk
ketika produk itu rusak atau gagal.
8) Gaya.
Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan
oleh produk itu bagi pembeli. Gaya memiliki keunggulan karena
menciptakan kekhasan yang sulit ditiru.
d. Pengembangan Manfaat Produk
Pengembangan suatu produk meliputi penetapan manfaat yang
akan ditawarkannya. Manfaat ini dikomunikasikan dan disampaikan
melalui karakteristik produk seperti kualitas, ciri dan desain. Keputusan
tentang ciri – ciri tersebut sangat berpengaruh pada reaksi konsumen
terhadap suatu produk (Mahmud Machfoedz, 2010:62).
1) Kualitas Produk.
Kualitas produk merupakan salah satu sarana positioning
penting bagi pemasar atau perusahaan. Dalam pengembangan suatu
produk, terlebih dahulu pemasar harus memilih tingkat kualitas yang
16
akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Dalam hal ini,
kualitas produk berarti kemampuan suatu produk untuk melakukan
fungsinya, yang meliputi daya tahan, keandalan, presisi, kemudahan
penggunaan, dan perbaikan, serta ciri-ciri lain yang menunjukkan
nilainya. Meskipun beberapa ciri tersebut dapat diukur secara
obyektif, dari sudut pandang pemasaran, kualitas harus diukur
menurut persyaratan persepsi konsumen (Mahmud Machfoedz,
2010:62).
2) Ciri Produk.
Suatu produk dapat ditawarkan dengan berbagai ciri atau
karakteristik. Model sederhana tanpa variasi merupakan titik
permulaan. Perusahaan dapat menciptakan model yang lebih menarik
dengan penambahan beberapa karakteristik.
Karakteristik merupakan sarana kompetitif untuk membedakan
produk sebuah perusahaan dari produk buatan perusahaan lain yang
menjadi pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan
karakteristik baru merupakan suatu cara yang paling efektif untuk
bersaing (Mahmud Machfoedz, 2010:63).
3) Desain Produk.
Cara lain untuk menjadikan suatu produk tampak lebih menarik
dapat dilakukan melalui desain. Desain merupakan konsep yang lebih
penting dari pada bentuk. Bentuk semata mengungkapkan sifat fisik
produk yang dapat dilihat. Bentuk yang mengagumkan dapat menarik
17
perhatian, tapi ini tidak menjadikan produk berfungsi lebih baik.
Desain yang baik memberi nilai tambah pada manfaat produk,
menjadikannya enak dipandang dan nyaman digunakan, desainer yang
baik di samping mempertimbangkan sifat fisik produk yang menarik
juga menjadikannya mudah digunakan, aman, tidak mahal untuk
penggunaan dan perbaikan, dan sederhana serta ekonomis dalam biaya
produksi dan distribusi (Mahmud Machfoedz, 2010:63).
3. Harga
a. Definisi Harga
Menurut Kotler (2007:77). Harga adalah salah satu unsur bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga juga
mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut
kepada pasar tentang produk atau mereknya. Sebuah produk yang
dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat menentukan premium harga
dan mendapatkan laba besar.
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:69). Harga adalah jumlah
uang yang dikenakan pada produk atau jasa. Definisi harga secara luas
ialah jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh
manfaat kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa. Harga
merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, unsur lainnya mencerminkan biaya. Harga juga merupakan
salah satu unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan, harga
dapat diubah dengan cepat, pada waktu yang bersamaan.
18
Menurut Kotler (2007:23). Komponen harga dalam bauran
pemasaran adalah: Daftar harga, rabat atau diskon, potongan harga
khusus, periode pembayaran dan syarat kredit harga.
b. Menetapkan Harga
Menurut Kotler (2007:84). Suatu perusahaan harus menetapkan
harga untuk pertama kalinya ketika mengembangkan produk baru. Enam
langkah penetapan harga:
1) Memilih tujuan penetapan harga
Perusahaan tersebut memutuskan di mana ingin memposisikan
tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu perusahaan, makin mudah
menetapkan harga.
2) Menentukan permintaan
Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang
berbeda dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
tujuan pemasaran suatu perusahaan.
3) Memperkirakan biaya
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat
dikenakan perusahaan untuk produknya.
4) Menganalisis biaya, harga dan tawaran pesaing
Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang
ditentukan permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan
tersebut harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan
reaksi harga pesaing.
19
5) Memilih metode penetapan harga
Dengan adanya jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya,
dan harga pesaing, perusahaan tersebut kini siap memilih harga.
6) Memilih harga akhir
Metode - metode penetapan harga mempersempit ruang gerak
yang harus digunakan perusahaan untuk memilih harga akhirnya.
Dalam memilih harga akhir ini perusahaan tersebut harus
mempertimbangkan faktor-faktor tambahan yang meliputi dampak
dari kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan,
penetapan harga yang berbagi laba dan resiko, dan dampak harga
terhadap pihak lain.
c. Strategi Penyesuaian Harga
Menurut Kotler (2007:102). Perusahaan – perusahaan biasanya
tidak menetapkan hanya satu harga, melainkan struktur penetapan harga
yang mencerminkan perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis,
tuntutan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi
pengiriman, jaminan, kontrak perbaikan. Berikut strategi penyesuaian
harga:
1) Penetapan harga geografis
Penetapan harga geografis melibatkan perusahaan tersebut
memutuskan bagaimana cara menetapkan harga produknya untuk
pelanggan yang berbeda di lokasi dan negara yang berbeda.
20
2) Diskon dan potongan harga
Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya
dan memberikan diskon dan potongan harga untuk pembayaran yang
lebih cepat, pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian di luar
musim.
3) Penetapan harga promosi
Teknik penetapan harga promosi yaitu: penetapan harga
pemimpin, penetapan harga peristiwa khusus, rabat tunai, pembiayaan
bunga rendah, masa pembayaran yang lebih lama, garansi dan kontrak
perbaikan, diskon psikologis.
4) Penetapan harga diskriminatif
Perusahaan-perusahaan sering menyesuaikan harga dasarnya
untuk mengakomodasi perbedaan pelanggan, produk, lokasi, dan
seterusnya.
5) Penetapan harga bauran produk
Versi produk yang berbeda dikenakan harga yang berbeda,
tetapi tidak sebanding dengan masing-masing biayanya.
d. Pengembangan Metode Penetapan Harga
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:74). Metode penetapan
harga berorientasi pasar meliputi:
1) Penetapan harga berorientasi biaya
Dalam penetapan harga berorientasi biaya, jumlah uang atau
persentase ditambahkan pada biaya produk. Dengan demikian metode
21
ini melibatkan kalkulasi selisih harga pokok dengan harga jual.
Metode penetapan berorientasi biaya tidak perlu memperhatikan aspek
persediaan dan permintaan, dan tidak pula memperhatikan hubungan
dengan kebijaksanaan penetapan harga tertentu.
2) Penetapan harga dengan penambahan biaya
Dalam penetapan harga dengan penambahan biaya, biaya
perusahaan ditentukan dan kemudian sejumlah tertentu uang atau
persentase biaya ditambahkan pada biaya perusahaan untuk
menentukan harga.
3) Penetapan harga yang dinaikkan (mark up)
Penjual produk eceran pada umumnya menerapkan metode
penetapan harga mark up. Dalam metode ini, harga produk dinaikkan
dengan terlebih dahulu menambahkan persentase dari biaya, disebut
mark up untuk biaya produk. Meskipun mark up di toko eceran
bervariasi dari satu jenis barang ke jenis lainnya, persentase yang
sama biasanya digunakan untuk menetapkan harga produk dalam
kategori produk tunggal.
4) Penetapan harga berorientasi permintaan
Perusahaan dapat menggunakan penetapan harga berdasarkan
berdasar tingkat permintaan produk. Metode menyebabkan harga
tinggi ketika permintaan atas produk meningkat dan pada waktu
permintaan rendah harga menjadi murah.
22
5) Penetapan harga berorientasi persaingan
Perusahaan memperhitungkan biaya laba pihak pesaing. Arti
metode ini menjadi semakin penting jika produk yang bersaing relatif
homogen dan perusahaan melayani pasar yang di dalamnya harga
merupakan variabel utama strategi pemasaran.
4. Distribusi
a. Definisi Distribusi
Menurut Boyd (2000:32). Distribusi adalah himpunan organisasi
yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat produk
atau jasa yang siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau
pengguna industrial.
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:86). Distribusi adalah
membawa produk ke pasar sasaran. Membawa produk ke pasar
memerlukan serangkaian aktivitas, aktivitas tersebut adalah penjualan dan
pengiriman barang dari produsen ke konsumen akhir. Saluran distribusi
pada umumnya mempunyai perantara pemasaran, yakni perusahaan
penyedia jasa yang secara langsung berhubungan dengan pembelian atau
penjualan produk dari produsen kepada konsumen.
Menurut Kotler (2007:23). Komponen distribusi dalam bauran
pemasaran adalah: Saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokkan,
lokasi, persediaan, transportasi.
23
b. Lembaga Saluran Distribusi
Menurut Boyd (2000:36). Terdapat empat kategori besar lembaga
saluran distribusi yaitu:
1) Grosir barang dagang.
Mengambil posisi sebagai pemilik atas barang yang mereka
tangani terutama menjual kepada pedagang (atau pengecer),
konsumen industrial atau komersial ketimbang kepada konsumen
individu.
2) Perantara agen
Meliputi perwakilan manufaktur dan pialang, juga menjual
kepada pedagang, konsumen industrial dan komersial, tetapi tidak
mengambil posisi sebagai pemilik untuk barang tersebut. Biasanya
mengkhususkan diri pada fungsi penjualan serta mewakili klien
perusahaan manufaktur atas dasar komisi.
3) Pengecer
Menjual barang dan jasa secara langsung kepada konsumen
akhir untuk penggunaan pribadi, bukan bisnis. Biasanya mengambil
posisi sebagai pemilik untuk barang-barang yang mereka tangani,
mendapatkan laba dari perbedaan harga yang dibayar untuk barang
tersebut dengan harga yang diterima dari konsumen.
4) Agen pendukung
Meliputi agen periklanan, perusahaan riset pemasaran, agen
penagihan, perusahaan pengangkut, mengkhususkan pada satu atau
lebih fungsi pemasaran, bekerja atas dasar bayaran atas jasa untuk
membantu kliennya menjalankan fungsi tersebut secara lebih efektif
dan efisien.
24
c. Elemen Distibusi
Menurut Mischitelli (2000, 2) elemen-elemen yang
mempengaruhi pemilihan sebuah lokasi adalah:
1) Place
Adalah hal-hal yang berhubungan dengan letak maupun posisi.
Sebaiknya letak sebuah Bank dekat dengan pusat keramaian atau
dekat dengan daerah yang padat penduduknya.
2) Parking
Bank sebaiknya mempunyai tempat parkir sendiri atau
menggunakan tempat parkir umum yang luas, nyaman dan aman baik
untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
3) Accesibility
Bank seharusnya berada di jalan yang mudah untuk
mencapainya, baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan
transportasi umum.
4) Visibility
Bangunan dari bank tersebut sebaiknya mudah dilihat dan
diketahui banyak orang.
5) Infrastructure
Bagian ini menyangkut keseluruhan bagian gedung dimana
sebuah restoran beroperasi, misalnya : fasilitas umum, transportasi,
dll.
25
d. Strategi Dasar Saluran Distribusi
Menurut Boyd (2000:45). Untuk barang dan jasa konsumen,
pencapaian tingkat ketersediaan produk yang diinginkan merupakan
masalah pemilihan dan mendapatkan kerjasama dari jumlah outlet eceran
yang tepat. Ada tiga strategi, yaitu:
1) Distribusi Insentif
Strategi ini menggunakan jumlah pengecer maksimum dan
yang paling tepat untuk produk-produk dengan keterlibatan rendah
dan sering dibeli, seperti permen, minuman ringan, deodoran, dan
pisau cukur.
2) Distribusi Eksklusif
Strategi ini hanya mengandalkan satu pengecer atau penyalur
di setiap wilayah geografis tertentu. Cara ini paling tepat ketika
produk merupakan barang khusus atau belanja dengan keterlibatan
tinggi.
3) Distribusi Selektif
Cara ini merupakan penengah dari kedua cara di atas karena
menggunakan lebih dari satu namun tidak semua pengecer di dalam
wilayah geografis tertentu. Strategi ini lebih tepat digunakan untuk
barang- barang belanja. Kebanyakan merek mobil didistribusikan
dengan cara ini.
26
5. Promosi
a. Definisi Promosi
Menurut Kotler (2007:266). Promosi adalah berbagai kumpulan
alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang
untuk pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih
besar oleh konsumen atau pedagang. Menurut Morissan, MA (2010:16).
Promosi adalah kordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak
penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk
menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:31). Promosi adalah suatu
aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, di
bawah pengendalian penjual atau produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi yang menarik tentang produk yang
ditawarkan penjual atau produsen, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Menurut Kotler (2007:23). Komponen promosi dalam bauran
pemasaran adalah: Promosi penjualan, periklanan, tenaga penjual,
kehumasan atau public relation, dan pemasaran langsung.
b. Bauran Promosi
Menurut Morissan, MA (2010:17). Bauran promosi mencakup
lima elemen, yaitu: periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal.
27
1) Periklanan
Periklanan adalah setiap bentuk komunikasi media masa (TV,
radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan, mengenai
suatu organisasi, produk, servis, atau ide.
2) Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau organisasi
untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan atau transaksi
penjualan (Morissan, MA, 2010:22).
3) Promosi Penjualan
Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan
nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan, distributor, atau
konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. (Morissan,
MA, 2010:25).
4) Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar
antara suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan
pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan yang
diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.
(Morissan, MA, 2010:27).
28
5) Penjualan Personal
Penjualan personal adalah suatu bentuk komunikasi langsung
antara seorang penjual dengan calon pembelinya. Dalam hal ini
penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli
untuk membeli produk yang ditawarkan. (Morissan, MA, 2010:34).
c. Keputusan Utama Promosi
Menurut Kotler (2007:268). Dalam menggunakan promosi,
perusahaan harus menetapkan tujuannya, yaitu:
1) Menetapkan tujuan
Tujuan - tujuan promosi diperoleh dari tujuan promosi yang
lebih luas, yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih
mendasar yang dikembangkan untuk produk tersebut.
2) Memilih alat promosi konsumen
Perencanaan promosi seharusnya memperhitungkan jenis
pasar, tujuan promosi, kondisi persaingan, dan efektivitas biaya. Alat
promosi yaitu: sampel, kupon, paket harga, premium, program
frekuensi, hadiah, imbalan berlangganan, pengujian gratis, garansi
produk, promosi bersama, promosi silang, pajangan dan peragaan.
3) Memilih alat promosi perdagangan
Produsen menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan
yaitu: potongan harga, tunjangan dana, barang gratis.
29
4) Memilih alat promosi bisnis dan promosi penjualan
Perusahaan menggunakan alat promosi bisnis dan promosi
penjualan, alat tersebut digunakan untuk mengumpulkan petunjuk
bisnis, membuat pelanggan terkesan dan memberi imbalan kepada
mereka dan memotivasi tenaga penjualan.
5) Mengembangkan program
Dalam merencanakan program promosi, pemasar makin
menggabungkan beberapa media ke dalam suatu konsep kampanye
total. Yang pertama menentukan besarnya insentif tersebut. Kedua,
menciptakan kondisi agar orang berpartisipasi. Ketiga, memutuskan
lamanya promosi. Keempat, pemasar tersebut harus memilih sarana
distribusi.
6) Evaluasi program
Produsen dapat menggunakan tiga metode, data penjualan,
survei konsumen, dan eksperimen.
d. Fungsi Promosi Dalam Pemasaran
Menurut Mahmud Machfoedz (2010:35). Promosi dapat
memenuhi tujuan komunikasi tertentu yang tidak dapat dicapai dengan
teknik lain yaitu:
1) Strategi promosi
Promosi dapat membuat konsumen yang tidak mengenal suatu
produk jadi mencobanya, dan membujuknya untuk membeli.
Demikian fungsi promosi untuk menarik prospek sehingga menjadi
30
konsumen. Promosi dapat mendorong produk melalui saluran
distribusi dengan menciptakan merek yang dikenal luas oleh
konsumen sepanjang saluran rangkaian pembelian. Tujuan promosi
merupakan tindakan yang menuntut pokok perhatian yaitu dengan
menunjukkan tiga tujuan:
a) Meningkatkan permintaan oleh konsumen rumah tangga atau
industri.
b) Meningkatkan volume pemasaran oleh penyalur.
c) Melengkapi dan mengkordinir aktivitas periklanan, personal
selling, dan hubungan masyarakat.
2) Tujuan promosi
Promosi dimaksudkan untuk mengubah perilaku konsumen, yaitu:
a) Membangun citra merek
Membangun citra produk melalui merek memerlukan
jangka waktu yang panjang. Promosi, dalam bentuk harga obral,
premi, kupon, atau dalam bentuk insentif lain yang saling
berhubungan, lebih cepat dari pada periklanan. Setiap ide promosi
harus dipertimbangkan bukan hanya untuk meningkatkan titik
awal, melainkan membangun hubungan dan menunjukkan ciri khas
merek.
b) Pengenalan produk baru
Periklanan dan promosi dapat diterapkan bersama – sama
pada pengenalan produk dan jasa baru. Untuk menunjukkan
31
strategi promosi dalam pengenalan produk baru, tantangan pertama
adalah menumbuhkan kepercayaan kepada produk. Tantangan
tersebut diperlukan kekuatan periklanan yang nyata. Tindakan
tersebut akan lebih sempurna apabila periklanan dipadukan
promosi yang sesuai, agar merek yang diperkenalkan jadi lebih
menarik. Selain diperkenalkan, produk baru harus ditawarkan
keunggulannya dibandingkan produk pesaing, untuk membuka
pasar dengan menarik konsumen baru.
6. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Konsep Pelayanan (Service)
Menurut Kotler (2007:42) jasa adalah setiap tindakan atau kinerja
yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
Produksinya mungkin saja terkait atau tidak terkait dengan produk fisik.
Menurut Tjiptono (2008:1) dalam penelitian Faisal (2010:14)
setidaknya empat lingkup definisi konsep service yaitu:
1) Service menggambarkan berbagai subsektor dalam kategorisasi
aktivitas ekonomi seperti transportasi, finansial, kesehatan,
pendidikan, personal services, kesehatan dan layanan public. Dengan
kata lain lingkupnya adalah publik.
2) Service dipandang sebagai produk intangible yang hasilnya lebih
berupa aktivitas ketimbang obyek fisik, meskipun dalam
kenyataannya bisa saja produk fisik dilibatkan (umpamanya, makanan
32
dan minuman dilibatkan). Jadi, dalam hal ini lingkupnya adalah
tawaran produk.
3) Service merefleksikan proses, yang mencakup penyampaian produk
utama, interaksi personal, kinerja dalam arti luas (termasuk di
dalamnya drama dan keterampilan) serta pengalaman layanan.
4) Service dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua
komponen utama, yakni service operation yang kerap kali tidak
tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back
office atau back stage) dan service delivery yang biasa tampak
(visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau
front stage)
Menurut Kotler (2007:45) bahwa service memiliki empat
karakteristik utama yang membedakan dari suatu barang, yaitu:
1) Intangibility, jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance). Atau
usaha yang hanya bisa dikonsumsi tetapi tidak bisa dimiliki. Jasa
bersifat intangible maksudnya tidak dapat dilihat, dirasa, dicium,
didengar atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Dengan
demikian, seseorang tidak dapat menilai kualitas dari jasa sebelum
merasakan mengkonsumsi sendiri.
2) Inseparability, barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu
dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi
antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam
33
pemasaran jasa. Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan ini,
efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact-personnel)
merupakan unsur penting.
3) Variability, jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-
standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis
tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut dihasilkan.
Para pembeli jasa sangat peduli dengan variabilitas yang tinggi ini dan
seringkali mereka meminta pendapat responden lain sebelum
memutuskan untuk memilih.
4) Perishability, jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak
dapat disimpan. Hal ini tidak menjadi masalah bila permintaannya
tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan
tersebut sebelumnya. Bila permintaan berfluktuasi, berbagai
permasalahan muncul berkaitan dengan kapasitas menganggur (saat
permintaan sepi) dan pelanggan tidak terlayani dengan resiko mereka
kecewa atau beralih ke penyedia jasa lainnya (saat permintaan puncak)
b. Pengertian Kualitas
Menurut Garvin (dalam Tjiptono, 2008:77), setidaknya ada lima
perspektif kualitas yang berkembang saat ini. Kelima macam perspektif
inilah yang bisa menjelaskan mengapa kualitas diinterpretasikan secara
berbeda oleh masing – masing individu dalam konteks berlainan.
34
1) Transcendental Approach
Dalam perspektif ini kualitas dipandang sebagai innate
excellence, yaitu sesuatu yang secara intuitif bisa dipahami, namun
nyaris tidak mungkin dikomunikasikan, contohnya kecantikan dan
cinta. Perspektif ini menegaskan bahwa orang hanya belajar
memahami kualitas melalui pengalaman yang didapatkan dari
eksposur berulang kali (repeated exposur). Sudut pandang semacam
ini biasanya diterapkan dalam dunia seni seperti seni musik, seni
drama, seni tari dan seni rupa.
2) Product-Based Approach
Perspektif ini mengasumsikan bahwa kualitas merupakan
karakteristik, komponen atau atribut objektif yang dapat
dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam hal kualitas
mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut
yang dimiliki produk. Semakin banyak atribut yang dimiliki produk
atau merek, semakin berkualitas produk tersebut.
3) User-Based Approach
Perspektif ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
bergantung pada orang yang menilainya. Sehingga produk yang paling
memuaskan preferensi seseorang (maximum satisfaction) merupakan
produk yang berkualitas paling tinggi. Perspektif yang bersifat
subyektif ini juga menyatakan bahwa setiap pelanggan memiliki
kebutuhan dan keinginan masing – masing yang berbeda satu sama
lain, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan
maksimum yang dia rasakan.
35
4) Manufacturing-Based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan lebih berfokus pada
praktik - praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta
mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan
persyaratan (conformance to requirements). Dalam konteks bisnis
jasa, kualitas berdasarkan perspektif ini cenderung bersifat operation
driven. Ancangan seperti ini menekankan penyesuaian spesifikasi
produksi dan operasi yang disusun secara internal, yang sering kali
dipicu oleh keinginan untuk meningkatkan produktivitas dan menekan
biaya. Jadi yang menentukan kualitas adalah standar - standar yang
ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang membeli produk / jasa.
5) Value Based Approach
Perspektif ini memandang kualitas dari aspek nilai (value) dan
harga (price). Dengan mempertimbangkan trade-of antara kinerja dan
harga, kualitas didefinisikan sebagai affordable excellence, yakni
tingkat kinerja terbaik atau sepadan dengan harga yang dibayarkan.
Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang
memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling
bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah barang / jasa yang
paling tepat dibeli (best-buy). Contohnya mobil ekonomis yang
berkualitas dengan mobil mewah berkualitas.
Menurut Tjiptono dkk (2008:67) dalam rangka menciptakan
kepuasan konsumen produk yang ditawarkan harus berkualitas. Istilah
36
kualitas tersebut mengandung berbagai macam penafsiran, karena
kualitas memiliki sejumlah level yaitu: universal (sama dimanapun),
kultural (tergantung sistem nilai budaya), sosial (dibentuk oleh kelas
sosial ekonomi, kelompok etnis, keluarga, teman pergaulan). Secara
sederhana, kualitas bisa diartikan produk yang bebas cacat. Dengan kata
lain, produk sesuai dengan standar (target, sasaran atau persyaratan yang
bisa didefinisikan, diobservasi atau diukur), namun definisi berbasis
manufaktur ini kurang relevan untuk sector jasa. Oleh karena itu,
pemahaman mengenai kualitas kemudian diperluas menjadi “fitness for
use” dan ”conformance to requerements”. Kualitas mencerminkan semua
definisi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benafits) bagi
pelanggan. Istilah nilai (value) sering kali digunakan untuk mengacu
pada kualitas relatif suatu produk di kaitkan dengan harga produk
bersangkutan.
Menurut Zeithaml et al (dalam Faisal 2010:20) kualitas pelayanan
mempengaruhi kepuasan konsumen yang pada akhirnya mempengaruhi
loyalitas konsumen.
c. Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono (2008:95), terdapat lima dimensi utama yang
disusun sesuai tingkat kepentingan relatifnya sebagai berikut:
1) Reliabilitas (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan
untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak
pertama kali. Sebagai contoh sebuah perusahaan barangkali memilih
37
konsultan semata-mata berdasarkan reputasi. Apabila konsultan
tersebut mampu memberikan apa yang diinginkan klien, klien tersebut
akan puas dan membayar fee konsultasi.
2) Daya Tanggap (responsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan
kemampuan penyediaan layanan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan mereka dengan segera.
3) Jaminan (assurance), berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan
karyawan serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa
percaya (trust) dan keyakinan pelanggan (confidence). Sebagai
contoh, bila seseorang menjalani operasi ginjal, maka responden itu
tentu saja ingin mendapat jaminan bahwa dokter yang melayaninya
benar – benar kompeten.
4) Empati (emphaty), perusahaan memahami masalah para pelanggannya
dan bertindak demii kepentingan pelanggan, serta memberikan
perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi
yang nyaman.
5) Bukti Fisik (tangibles), berkenaan dengan penampilan fisik kualitas
layanan, peralatan / perlengkapan perusahaan, sumber daya manusia,
dan materi komunikasi perusahaan.
d. Strategi Mewujudkan Layanan Prima
Dalam pandangan Tjiptono (2008:99), mewujudkan layanan
prima tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor-
faktor yang dipertimbangkan secara cermat. Karena upaya
38
penyempurnaan kualitas pelayanan berdampak signifikan terhadap
budaya organisasi secara keseluruhan, faktor - faktor yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan adalah:
1) Mengidentifikasi determinan utama kualitas pelayanan, contohnya
keamanan transaksi (penggunaan kartu kredit yang berbelanja secara
online); harga dan kelengkapan koleksi (toko buku); keamanan dan
ketepatan waktu dan lain - lain. Oleh karena itu, langkah pertama yang
perlu dilakukan adalah melakukan riset mendalam dalam rangka
memahami determinan terpenting yang digunakan pelanggan.
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi penilaian yang diberikan
pelanggan terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan determinan -
determinan tersebut. Dengan cara ini, dapat diketahui posisi relatif
perusahaan di mata pelanggan dibandingkan para pesaing, sehingga
perusahaan bisa memfokuskan upaya peningkatan kualitasnya pada
determinan - determinan spesifik yang membutuhkan perbaikan.
2) Mengelola ekspektasi pelanggan, yaitu tidak melebih-lebihkan pesan
komunikasinya, karena semakin banyak janji yang diberikan, maka
semakin besar pula ekspektasi pelanggan (bahkan bisa menjerumus
menjadi harapan yang tidak realistis)
3) Mengelola bukti kualitas pelayanan. Dari sudut pandang penyedia
layanan, bukti kualitas meliputi segala sesuatu yang dipandang
konsumen sebagai indikator “seperti apa layanan yang akan
diberikan” (pre-service expectation) dan “seperti apa layanan yang
telah diterima” (post-service evaluation). Bukti - bukti kualitas
39
pelayanan bisa berupa fasillitas fisik layanan (seperti gedung, pabrik,
kendaraan dan sebagainya), penampilan karyawan, perlengkapan dan
peralatan yang digunakan untuk melayani konsumen.
4) Mendidik konsumen tentang layanan. Membantu pelanggan dalam
memahami sebuah layanan merupakan upaya positif untuk
mewujudkan proses penyampaian dan pengkonsumsian layanan secara
efektif dan efisien. Pelanggan yang lebih terdidik akan dapat
mengambil keputusan pengembalian secara lebih baik dan lebih
memahami peran serta kewajibannya dalam proses penyampaian
layanan. Oleh karenanya, kepuasan mereka dapat tercipta lebih tinggi.
5) Menumbuh kembangkan budaya kualitas. Budaya kualitas merupakan
sistem nilai organisasi yang menghasilkan lingkungan yang kondusif
bagi proses penciptaan dan penyempurnaan kualitas secara terus
menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap,
norma, nilai, tradisi, prosedur dan harapan yang berkenan dengan
peningkatan kualitas. Upaya menumbuh kembangkan budaya kualitas
dapat dilakukan melalui pengembangan suatu program yang
terkoordinasi dan diawali dengan proses seleksi dan pengembangan
karyawan. Karyawan merupakan aset utama perusahaan dalam rangka
memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Pengembangan
budaya kualitas membutuhkan delapan program pokok yang terkait
yaitu pengembangan individual, pelatihan manajemen, perencanaan
sumber daya manusia, standar kinerja, pengembangan karier, servei
opini, perlakuan adil dan pembagian laba.
40
6) Menciptakan automating quality, Automatisasi potensi mengatasi
masalah variabilitas kualitas layanan yang disebabkan kurangnya
sumber daya manusia yang dimiliki organisasi. Akan tetapi sebelum
memutuskan akan melakukan automatisasi, penyedia layanan wajib
mengkaji secara mendalam aspek - aspek yang membutuhkan
sentuhan manusia (high touch) dan elemen - elemen yang memerlukan
automatisasi (high tech). keseimbangan antara high touch dengan high
tech sangat dibutuhkan untuk menunjang kesuksesan penyampaian
layanan secara efektif dan efesien. Contoh internet banking, phone
banking, ATM.
7) Menindak lanjuti layanan. Penindaklanjutan layanan diperlukan dalam
rangka menyempurnakan atau memperbaiki aspek – aspek yang
kurang memuaskan dan mempertahankan aspek – aspek yang sudah
baik. Dalam rangka itu, perusahaan perlu berinisiatif untuk
menghubungi sebagian atau semua pelanggan (tergantung skala bisnis
perusahaan) guna mengetahui tingkat kepuasan dan persepsi mereka
terhadap kualitas layanan yang mereka terima.
8) Mengembangkan sistem informasi kualitas pelayanan. Sistem
informasi kualitas layanan merupakan sistem yang mengintegrasikan
berbagai macam ancangan riset serta sistematis dalam rangka
mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kualitas layanan guna
mendukung pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan
mencakup segala aspek, yaitu data saat ini dan masa lalu, kualitatif dan
kuantitatif, internal dan external serta informasi mengenai perusahaan,
pelanggan dan pesaing.
41
e. Mengukur Kualitas Pelayanan
Menurut Bitner (dalam Faisal 2010:24) menyatakan bahwa
kualitas pelayanan merupakan keseluruhan kesan konsumen terhadap
inferioritas / superioritas beserta jasa yang ditawarkan. Dan dalam
ketiadaan ukuran yang obyektif sebuah pendekatan yang tepat untuk
memperkirakan kualitas dari suatu perusahaan jasa adalah dengan
mengukur kinerja dari jasa yang dikonsumsikan oleh konsumen.
Kualitas pelayanan dapat diukur dengan menggunakan beberapa
model. Pemilihan terhadap model yang digunakan bergantung pada
tujuan pengukuran, jenis perusahaan, serta situasi pasar. Penelitian
mengenai customer perceived quality pada industri jasa oleh
Parasuraman dan Zeithmal (dalam Faisal, 2010:25), mengidentifikasikan
lima kesenjangan (Gap) yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa,
yaitu:
1) Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Pada kenyataannya pihak manajemen tidak selalu dapat
memahami apa yang menjadi keinginan pelanggannya secara tepat.
Akibatnya tidak tahu bagaimana mendesain jasa tersebut.
2) Kesenjangan antara persepsi manajemen dan penjabaran jasa.
Dalam hal ini manajemen mampu memahami apa yang
diinginkan pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun standar kinerja
tertentu yang jelas. Hal ini dapat terjadi tiga faktor, yaitu tidak adanya
komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, kekurangan sumber
daya dan karena adanya kelebihan permintaan.
42
3) Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa
Ada beberapa penyebab Gap ini, misalnya karyawan kurang
terlatih, beban kerja melampaui batas, tidak dapat memenuhi standar
kinerja, dan tidak mau memenuhi standar kinerja yang ditetapkan.
4) Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Sering kali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan
pernyataan yang dibuat oleh organisasi. Resiko yang dihadapi
organisasi adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dapat
dipenuhi.
5) Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja organisasi
dengan cara yang berlainan, atau bisa juga keliru mempersepsikan
kualitas jasa tersebut.
7. Kepuasan
a. Definisi Kepuasaan Nasabah
Menurut Kotler (2007:177) kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
produk berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja
memenuhi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Menurut Codette dkk (dalam Faisal 2010:31) kepuasan adalah
perasaan yang timbul setelah mengevaluasi pengalaman pemakaian
produk. Menurut Fornell (dalam Faisal 2010:32) kepuasan pelanggan
43
didefinisikan sebagai evaluasi kumulatif yang didasarkan pada total
pembelian dan pengalaman konsumsi produk dan jasa dalam waktu lama.
Sedangkan menurut Hill dkk (dalam Tjiptono 2008:169) kepuasan adalah
ukuran kinerja (produk total) sebuah organisasi dibandingkan
serangkaian keperluan pelanggan (customer requiements).
Menurut Fornell (dalam Faisal 2010:32) Apabila pelanggan puas
terhadap produk atau pelayanan yang diberikan, maka akan menimbulkan
loyalitas konsumen. Dengan meningkatnya loyalitas konsumen terhadap
produk atau pelayanan yang diberikan akan membuat konsumen kembali
melakukan transaksi di masa yang akan datang. Begitu juga menurut
Anderson et al (dalam Faisal 2010:32) menyatakan bahwa apabila
pelanggan puas terhadap barang atau kualitas layanan yang diberikan,
maka akan menimbulkan kesetiaan pelanggan, sehingga minat beli
pelanggan meningkat dan membuat pelanggan loyal terhadap produk
perusahaan. Akan tetapi menurut Gremler et al (dalam Faisal 2010:32)
bahwa pelanggan yang puas tidak cukup untuk membuat konsumen
loyal. Karena loyalitas konsumen bukan hanya dipengaruhi oleh
kepuasan konsumen, tetapi juga switching cost dan interpersonal bond.
b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah
Menurut Irawan (dalam Widjaja 2004:28), faktor-faktor
pendorong kepuasan konsumen terbagi atas lima bagian, yaitu :
1) Kualitas produk
Konsumen merasa puas kalau setelah membeli dan
menggunakan produk ternyata kualitas produk tersebut baik sebagai
44
contoh, konsumen akan merasa puas terhadap televisi yang dibeli
apabila mengahasilkan gambar dan suara yang baik, awet atau tidak
cepat rusak, memiliki banyak fasilitas, tidak ada gangguan, dan disain
yang menarik
2) Harga
Untuk konsumen yang sensitif, biasanya harga yang murah
adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan
mendapatkan nilai uang yang tinggi, komponen harga ini relatif tidak
penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga.
Bagi mereka yang tidak perduli dengan harga, mereka lebih
menyukai harga yang sedikit mahal namun kualitasnya baik daripada
harga yang murah tetapi kualitasnyatidak sesuai dengan keinginannya.
Jadi persaingan dalam harga akan mendapatkan perhatian konsumen
sepanjang kualitas barang adalah sama. Kualitas produk dan harga
seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal
kepuasan konsumen.
Kedua aspek ini relatif mudah ditiru dengan teknologi yang
hampir standar, setiap perusahaan biasanya mempunyai kemampuan
untuk menciptakan kualitas produk yang hampir sama dengan para
pesaing. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang lebih mengandalkan
aspek yang ketiga yaitu services quality.
45
3) Service Quality
Untuk memuaskan pelanggan, suatu perusahaan hendaknya
terlebih dahulu harus dapat memuaskan karyawan agar produk yang
dihasilkan tidak rusak kualitasnya dan pelayanan kepada pelanggan
dapat diberikan lebih baik lagi, jika karyawan merasa puas akan lebih
mudah bagi mereka untuk menerapkan kepada pelanggan bagaimana
rasa puas itu. Menurut Yoeti (dalam Widjaja 2004:29) ada empat cara
agar seorang karyawan dapat memberikan pelayanan kepada
pelanggan secara baik , yaitu: skill, efficiency, courtesy dan pride.
a) Skill
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan sesuai
standar perusahaa, seorang karyawan harus melalui pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan perusahaan (inhouse training).
b) Efficiency
Untuk mengurangi kesalahan (zero defect) suatu kesalahan
kecil dapat mempengaruhi kualitas produk, meningkatkan biaya
dan menimbulkan citra yang tidak baik bagi perusahaan.
c) Courtesy (Keramahtamahan)
Yang dimaksud disini adalah bukan suatu tingkah laku yang
dibuat-buat, tetapi harus dengan dan dari lubuk hati yang paling
dalam, karena para pelanggan dapat membedakan mana yang pura-
pura dan mana yang keramahtamahan yang sebenarnya.
46
d) Emotional Factor
Faktor ini relatif penting karena kepuasan pelanggan timbul
pada saat ia sedang mengkonsumsi produk makanan tertentu, hal
ini disebabkan karena merek produk makanan tersebut sudah
tercipta dengan baik, baik dari segi kualitas makanan, harga yang
tidak murah karena harga yang mahal identik dengan kualitas
produk yang tinggi dan sebaliknya, serta pelayanan yang diberikan.
4) Kemudahan
Konsumen akan semakin puas apabila tempat mudah dicapai
dan juga nyaman. Dengan mengetahui kelima faktor ini, tentulah tidak
cukup bagi perusahaan untuk merancang strategi dan program
peningkatan kepuasan konsumen. Langkah berikutnya adalah
mengetahui berapa bobot masing-masing faktor dalam menciptakan
kepuasan konsumen.
c. Mengukur kepuasan Nasabah
Dalam mengukur kepuasan konsumen, menurut Tjiptono
(2008:175) secara garis besar ada empat metode yang sering digunakan
untuk mengukur kepuasan konsumen, yakni:
1) Sistem keluhan dan saran, seperti kotak saran di lokasi - lokasi
strategis, website, email, fax, blog dll.
2) Ghost Shopping, salah satu bentuk riset observasi partisipatoris yang
memakai jasa responden yang menyamar sebagai pelanggan
perusahaan dan pesaing sembari mengamati secara rinci aspek – aspek
pelayanan dan kualitas produk.
47
3) Lost Customer Analysis, menghubungi dan mewancarai para
pelanggan yang telah beralih pemasok dalam rangka memahami
penyebabnya dan melakukan perbaikan pelayanan. Survei Kepuasan
Konsumen, baik via pos, email, website, blog, maupun tatap muka
langsung.
8. Pengaruh Keterkaitan Variabel Independen terhadap Variabel
Dependen
a. Pengaruh Produk terhadap Kepuasan Nasabah
Produk merupakan hal yang mempengaruhi keputusan pembelian,
hal ini menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih suatu
produk. Di dalam strategi bauran pemasaran, strategi ini merupakan
unsur yang paling penting sebab dengan produk inilah perusahaan
pertama kali akan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Keller, 2009:4).
Dalam pemilihan produk konsumen melihat dari segi kualitas,
kualitas memberikan dorongan khusus kepada konsumen untuk menjalin
ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan
perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat meningkatkan pangsa
pasarnya melalui pemenuhan kualitas yang bersifat customer driven.
Kualitas juga dapat mengurangi biaya, karena biaya untuk mewujudkan
produk berkualitas jauh lebih kecil dibandingkan biaya yang ditimbulkan
48
akibat kegagalan perusahaan dalam memenuhi standar kualitas (Tjiptono
dan Chandra, 2007:115 - 116).
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa produk mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah seperti yang diungkapkan
oleh Widyawati (2008) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
secara parsial maupun simultan antara variabel produk terhadap kepuasan
nasabah.
b. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Nasabah
Kertajaya (2002:56) mengungkapkan bahwa indikator penilaian
harga dapat di lihat dari kesesuaian antara suatu pengorbanan dari
konsumen terhadap nilai yang diterimanya setelah melakukan pembelian,
dan dari situlah konsumen akan mempersepsi dari produk atau jasa
tersebut. Persepsi yang postif merupakan hasil dari rasa puas akan suatu
pembelian yang dilakukannya, sedangkan persepsi yang negatif
merupakan suatu bentuk dari ketidakpuasan konsumen atas produk atau
jasa yang dibelinya. Jika harga yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan
tidak sesuai dengan manfaat produk maka hal itu dapat menurunkan
tingkat kepuasan pelanggan, dan sebaliknya jika harga yang ditetapkan
oleh sebuah perusahaan sesuai dengan manfaat yang diterima maka akan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Apabila nilai yang dirasakan
pelanggan semakin tinggi, maka akan menciptakan kepuasan pelanggan
49
yang maksimal. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah
memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk
yang bermutu dengan harga bersaing (Tjiptono, 2008:56).
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa harga mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah seperti yang diungkapkan
oleh Wijaya (2009) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara
parsial maupun simultan antara variabel harga terhadap kepuasan
nasabah.
c. Pengaruh Distribusi terhadap kepuasan nasabah
Saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen
perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama
dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.
Distribusi adalah kegiatan-kegiatan pengiriman barang yang dilakukan
oleh suatu organisasi dengan tujuan agar produk yang dihasilkannya
dapat diterima oleh konsumen baik melalui perantara ataupun tidak.
saluran distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kekonsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang
diperluas (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan) (Tjiptono,
2008:285).
50
Menurut Alma (2007:49) saluran distribusi merupakan lembaga
yang saling terkait untuk menjadi produk atau jasa siap digunakan atau
dikonsumsi. Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara
pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka
membantu saluran pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran
distribusi). Saluran distribusi didefinisikan sebagai himpunan perusahaan
dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam
pengambilan hak atas barang atau jasa selama berpindah dari produsen
ke konsumen, (Kotler dan Keller, 2007:23).
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa distribusi mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah seperti yang diungkapkan
oleh Asir (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara
parsial maupun simultan antara variabel distribusi terhadap kepuasan
nasabah.
d. Pengaruh Promosi terhadap Kepuasan Nasabah
Upaya peningkatan keputusan pembelian dilakukan dengan
berbagai cara demi kelangsungan hidup suatu perusahaan, langkah yang
biasa dilakukan adalah promosi penjualan yang dilakukan perusahaan.
Promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
yang bertujuan mendorong permintaan. Yang dimaksud komunikasi
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
51
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
(Swastha dan Irawan, 2005:65).
Salah satu bagian dari promosi adalah promosi penjualan,
Promosi penjualan (sales promotion) adalah beragam insentif jangka
pendek untuk mendorong percobaan atau penjualan suatu produk atau
jasa (Kotler dan Keller, 2012:500). Promosi penjualan menawarkan
ekstra nilai dan insentif kepada konsumen untuk mengunjungi toko atau
membeli produk pada spesifik periode waktu tertentu (Levy dan Weitz,
2007:433).
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa promosi mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah seperti yang diungkapkan
oleh Tjahjaningsih (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
secara parsial maupun simultan antara variabel promosi terhadap
kepuasan nasabah.
e. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah
Persoalan kualitas dalam dunia bisnis kini sepertinya sudah
menjadi “harga yang harus dibayar” oleh perusahaan agar ia dapat tetap
survive dalam bisnisnya. Menurut American society for Quality Control,
kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari
suatu produk atau jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten
52
(Lupiyoadi, 2001:144). Pendapat lain tentang kualitas, mengemukakan
bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000:51).
Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga.
Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu
menjadi tuntutan yang tidak boleh diabaikan jika suatu lembaga ingin
hidup dan berkembang, Persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini
menuntut sebuah lembaga penyedia jasa/layanan untuk selalu
memanjakan konsumen/pelanggan dengan memberikan pelayanan
terbaik. Para pelanggan akan mencari produk berupa barang atau jasa
dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik
kepadanya (Assauri, 2003:54).
Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi
pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya
pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi
serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung
banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya
secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai
memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja
biasanya terdapat pada elemen yaitu, Kualitas meliputi usaha memenuhi
atau melebihkan harapan pelanggan, Kualitas mencakup produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan, Kualitas merupakan kondisi yang selalu
berubah (Kotler, 2002:83).
53
Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel
yang berbeda beda telah membuktikan bahwa kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan nasabah seperti yang
diungkapkan oleh Martianawati (2009) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan
dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari
jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitianya dan akan dibandingkan
dengan penelitian selanjutnya dengan menaganalisa berdasarkan keadaan dan
waktu yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1
Peneltian Terdahulu
No Judul Penelitian dan
Peneliti
Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian
1. Analisis Pengaruh
Persepsi Harga,
Persepsi Kualitas
Layanan dan
Kualitas Produk
terhadap Kepuasan
Pelanggan Telepon
Flexi
Widyawati (2008)
Variabel
independen :
Kualitas Produk
Variabel
dependen :
Kepuasan
Pelanggan
Metode
Penelitian:
Regresi Berganda
Variabel
independen :
Persepsi
Harga
Setiap
variabel
independen
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
pelanggan
kecuali
persepsi
harga.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
54
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian dan Peneliti
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
2. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Konsumen Kartu XL Wijaya (2009)
Variabel independen : Kualitas Pelayanan dan Harga Variabel dependen : Kepuasan Konsumen Metode Penelitian: Regresi Linier Berganda
Variabel independen : Biaya
Kualitas pelayanan, harga dan fasilitas mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap kepuasan
3. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Keluarga Miskin (Studi pada RSUD kota Semarang) Taufik Widitomo (2009)
Variabel independen : Kualitas Pelayanan dan Harga Variabel dependen : Kepuasan Pasien Metode Penelitian: Regresi Linier Berganda
Variabel independen : Fasilitas Pelayanan
Kualitas layanan dan Fasilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien
4. Analisis Pengaruh Brand Image, Kualitas layanan dan Fasilitas SPBU “Pasti Pas” terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang) Martianawati (2009)
Variabel independen : Kualitas Pelayanan dan Harga Variabel dependen : Kepuasan Konsumen Metode Penelitian: Regresi Berganda
Variabel independen : Brand Image
Brand Image, Kualitas pelayanan, dan fasilitas mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap kepuasan konsumen.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
55
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian dan
Peneliti Persamaan Perbedaan Hasil
Penelitian 5. Faktor-FaktorYang
Mempengaruhi Loyalitas Serta Dampaknya Pada Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Kereta Api Harina (Studi Pada PT. Kereta Api Indonesia Daop IV Semarang) Richa Widyaningtyas (2010)
Variabel independen : Kualitas Pelayanan dan Harga Variabel dependen : Kepuasan Konsumen
Metode Penelitian: Path Analisis
Kualitas pelayanan dan harga tiket berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen serta kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan
6. Pengaruh Saluran Distribusi, Kualitas Produk dan Kebijakan Harga terhadap Kepuasaan Pelanggan (Studi Kasus PT. Centa Brasindo Abadi) Asir (2011)
Variabel independen : Distribusi, Kualitas Produk, Harga Variabel dependen : Kepuasan Konsumen Metode Penelitian: Regresi Berganda
Objek Penelitian
Hasil penelitian menyatakan bahwa distribusi, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan
7. Pengaruh Citra dan Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Pelanggan Supermarket Carrefour di Semarang) Tjahjaningsih (2013)
Variabel independen : Promosi Variabel dependen : Kepuasan Konsumen
Variabel independen : Citra Metode Analisis path
Citra, promosi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan Citra, promosi dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu
56
C. Kerangka Berpikir
Konstelasi hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan secara
bagan sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Variabel Independen (X):
1. Produk (X1)
2. Harga (X2)
3. Saluran distribusi (X3)
4. Promosi (X4)
5. Kualitas Pelayanana (X5)
Variabel Dependen (Y):
Kepuasan Pelanggan (Y)
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinieritas 3. Uji Autokorelasi 4. Uji Heteroskedastisitas
Analisis / Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
PT. Bank BRI
Uji Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Koefissien Determinasi (Adjusted R2)
57
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan permasalahan yang
diajukan dan kerangka pemikiran yang dikembangkan untuk penelitian ini,
maka hipotesis yang diajukan adalah:
1. Ho1 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk (X1)
secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y)
Ha1 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk (X1) secara
parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
2. Ho2 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X2)
secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y)
Ha2 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X2) secara
parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
3. Ho3 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel distribusi (X3)
secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
Ha3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel distribusi (X3)
secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
4. Ho4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel promosi (X4)
secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
Ha4 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel promosi (X4) secara
parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
58
5. Ho5 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas
pelayanan (X5) secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
Ha5 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan
(X4) secara parsial terhadap kepuasan pelanggan (Y).
6. Ho6 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk (X1),
harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4) dan kualitas pelayanan
(X5) secara simultan terhadap kepuasan pelanggan (Y).
Ha6 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel produk (X1), harga
(X2), distribusi (X3), promosi (X4) dan kualitas pelayanan (X5)
secara simultan terhadap kepuasan pelanggan (Y).
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank BRI cabang Tangerang. Sedangkan
subjek penelitian ini adalah pengunjung Bank BRI cabang Tangerang. Ruang
lingkup penelitian ini adalah membahas dua variabel, yang terdiri dari variabel
independen yaitu produk, harga, tempat, promosi, kualitas pelayanan dan
variabel dependen yaitu kepuasan nasabah.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data atau informasi
akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti melainkan
cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya (Riduwan,
2008:40).
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah dengan
menggunakan metode pemilihan sampel secara non-probabilitas (non-
probability sampling methods). Teknik sampling non-probabilitas merupakan
teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel berdasarkan tujuan dan kriteria tertentu (Sugiyono, 2003).
Sedangkan untuk ukuran sampel peneletian menurut Roscoe dalam buku
60
research methods for business (Sugiono, 2010:52) menyatakan bahwa ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30-500.Setelah dilakukan
penentuan sampel secara purposive sampling dengan kriteria-kriteria tersebut,
akhirnya ditentukan sebanyak 50 nasabah yang digunakan sebagai sampel.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi kedalam 2 jenis yaitu
data primer dan sekunder, yaitu:
1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data
primer ini dikumpulkan melalui metode survey menggunakan kuesioner
yang dibuat oleh penulis. Kuesioner ini diperoleh dari variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang
dapat berupa pernyataan. Kuesioner yang telah disediakan untuk responden
terlebih dahulu diuji coba sehingga data-data yang diperoleh lebih akurat.
Untuk itu dilakukan uji reliabilitas agar kemampuan alat uji dapat di ukur
atau valid (Singarimbun dan Effendi, 1989:70).
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar
pernyataan langsung kepada responden. Skala yang digunakan adalah skala
Likert (Likert scale) untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.
61
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala lima
alternatif pilihan (skala likert). Variabel kualitas yang berkaitan diberikan
penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Likert
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Alasan digunakan skala likert karena memiliki beberapa kebaikan
dibandingkan tipe yang lain yaitu selain relatif mudah, menurut Supranto
(1997: 227) skala likert juga tercermin dalam keragaman skor (variability of
score) sebagai akibat penggunaan skala antara 1 sampai dengan 5.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi pustaka,
yaitu teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendalami,
menelaah, mencermati, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam
kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain)
untuk menunjang penelitian.
62
D. Metode Analisis Data
Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus
diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Tujuan metode analisis data adalah untuk
menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang
terkumpul. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat
ukurnya. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dengan alpha 0,05.
Jika rhitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat
pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation.
Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya
adalah:
1) Jika rhitung > rtabel maka butir atau variabel tersebut valid.
2) Jika rhitung < rtabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
63
b. Uji Realibilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011:47).
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable
akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program
computer SPSS 17. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah (Ghozali,
2011:48):
1) Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 70%
atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.
2) Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 70%
atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolonieritas.
a. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independent, variabel dependen, atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah
64
distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal
Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal
dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011:161-162)
Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat
grafik normal probability plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah
sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distibusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2011:163).
Selain menggunakan grafik normal probability plot deteksi
normalitas juga dapat dilihat dengan uji Kolmogorov smirnov. Dasar
pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05
maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji
Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05
berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan
dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
65
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (Imam Ghozali, 2011: 105). Deteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF
(Variance Inflation Factor) dan tolerance (TOL). Regresi bebas dari
masalah multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai TOL > 0,10
(Ghozali, 2011: 106).
c. Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan heterokesdesitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homokesdesitas atau tidak terjadi
Heterokesdesitas (Ghozali, 2011:139).
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
scaterplot antara nilai prediksi variable terikat (z variabel), dengan
residualnya (s residualnya):
1) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heterokesdastisitas.
66
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan
dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokesdastisitas (Ghozali, 2011:139).
Selain menggunakan grafik Scater Plot deteksi
heteroskedastitsitas juga dapat dilihat dengan Uji Glejser. Dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Tidak terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih kecil dari ttabel
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
2) Terjadi heteroskedastisitas, jika nilai thitung lebih besar dari ttabel dan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji
secara simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara
variabel X dan variabel Y secara parsial atau dapat dikatakan uji t pada
dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi-variasi dependen (Ghozali,
2011:98).
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan pada bab
sebelumnya, maka dalam penelitian ini uji signifikansi parameter
individual (Uji t) menggunakan pengujian dua arah (two tail test).
Peneliti menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan
hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel bebas dapat
67
berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel terikat. Untuk
menunjukkan apakah masing-masing variabel bebas mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Adapun prosedurnya
sebagai berikut:
1) Menentukan H0 dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif).
2) Dengan melihat hasil print out computer program SPSS 17.0 for
windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi nilai t.
3) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan
anatara variabel bebas terhadap variabel terikat.
4) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yag
signifikan anatra variabel bebas terhadap variabel terikat. Artinya:
a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima
b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Atau
a) Jika thitung > ttabel maka Ho diterima
b) Jika thitung < ttabel maka Ho ditolak
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2011:98). Dalam
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk
mengukur besarnya pengaruh produk (X1), harga (X2), distribusi (X3),
promosi (X4) dan Kualitas Pelayanan (X5) terhadap kepuasan nasabah
(Y).
68
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
4. Analisis Regresi Berganda
Regresi linier adalah metode statistika yang digunakan untuk
membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependen; respon; Y)
dengan satu atau lebih variabel bebas (independen, prediktor, X). Apabila
banyaknya variabel bebas hanya ada satu, disebut sebagai regresi linier
sederhana, sedangkan apabila terdapat lebih dari 1 variabel bebas, disebut
sebagai regresi linier berganda.
Analisis regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu untuk
tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, untuk
tujuan kontrol, serta untuk tujuan prediksi. Regresi mampu mendeskripsikan
fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan yang
bersifatnya numerik. Regresi juga dapat digunakan untuk melakukan
pengendalian (kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang
diamati melalui penggunaan model regresi yang diperoleh.
69
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
variabel bebas yaitu produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4),
dan kualitas pelayanan (X5) terhadap kepuasan nasabah (Y). Adapun bentuk
persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
Dimana:
Y = Kepuasan Nasabah
α = Konstanta
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Distribusi
X4 = Promosi
X5 = Kualitas Pelayanan
β1, β2, β3, β4, β5 = Kofesien Regresi (menunjukkan angka peningkatan
atau penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada hubungan nilai variabel independen).
e = Standar Error
5. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model
dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier berganda sebaliknya
menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R
70
square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam penelitian. Dalam kenyataan nilai Adjust R Square dapat
bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapat nilai Ajusted R Square (Adj. ) negatif, maka nilai
Adjusted R Square (Adj. ) dianggap nol (Gujarati, 2003 dalam Ghozali,
2011:97).
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode
pengukuran sikap yang digunakan dengan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument
yang berupa pertanyaan dan pernyataan. (Sugiyono, 2008:86). Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah
a. Produk (X1)
b. Harga (X2)
c. Distribusi (X3)
d. Promosi (X4)
e. Kualitas Pelayanan (X5)
71
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupaka variabel yang di pengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas yang menjadi variabel terikat
(Y) dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Produk (X1) Kotler (2007:9)
Diferensiasi produk
1. Fitur 2. Kesesuaian 3. Kualitas kinerja 4. Kualitas kesesuaian 5. Keandalan 6. Kemudahan perbaikan
Likert Likert Likert Likert Likert Likert
Harga (X2) Kotler dan Amstrong (2008:345)
Strategi penyesuaian harga
1. Penetapan Harga Geografis
2. Diskon dan Potongan Harga
3. Penetapan Harga Promosi
4. Penetapan Harga Diskriminatif
5. Penetapan harga bauran produk
Likert Likert Likert Likert Likert
Distribusi (X3) Mischitelli (2000, 2)
Elemen distribusi
1. Place 2. Parking 3. Accesibiliity 4. Visibility 5. Infrastucture
Likert Likert Likert Likert
Promosi (X4) Morissan, MA (2010:17)
Bauran promosi
1. Periklanan 2. Pemasaran langsung 3. Promosi penjualan 4. Hubungan masyarakat 5. Penjualan personal
Likert Likert Likert Likert Likert
Kualitas pelayanan (X5) Tjiptono (2008:99)
Komunikasi Formal
1. Konsistensi 2. Daya tanggap 3. Jaminan 4. Empati 5. Bukti fisik
Likert Likert Likert Likert Likert
Kepuasan nasabah (Y) Kotler (2007:117)
faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah
1. Sesuai harapan 2. Puas 3. Percaya 4. Perasaan senang 5. Setia
Likert Likert Likert Likert Likert
Sumber: Teori - Teori Dasar Variabel
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Bank BRI
Patih Bayumas Raden Aria Wiraatmaja pada tahun 1895 mulai
merintis kegiatan dengan mendirikan De Purwokertosche Hulp - en
Spaarhak der Indlandsehc Hoofden. Pada awalnya hanya berupa
penyimpanan uang kas masjid yang kemudian dipinjamkan pada priyayi.
Setelah modal usaha terkumpul ,dengan bantuan Asisten Residen Banyumas
E.Sieburgh, pendirian bank itu dimulai secara resmi. Bank tersebut diberi
nama Hulp-em Spaarbank der Indland Bustuurs Amhtenaren yang
kemudian dikenal sebagai Bank Perkredian Rakyat pertama di Indonesia .
Bank yang merupakan embrio Bank Rakyat Indonesia tersebut beberapa kali
berganti nama yaitu menjadi de Poerwokertoshe Hulp Spaar en lanbouw
Crediet bank pada tahun 1896, Volkshanken (Bank Rakyat) pada tahun
1898, centrale Kas pada tahun 1912, Aalgemeene Volkscrediet Bank (AVB)
pada tahun 1934, pada tahun 1942 menjadi Syomin Ginko.
Setelah Indonesia merdeka, berdasarkan peraturan pemerintah No.1
tahun 1946 ditetapkan Bank Rakyat Indonesia sebagai bank pemerintah
pertama. Karena situasi perang kemerdekaan, pada tahun 1948 kegiatan
Bank Rakyat Indonesi berhenti sementara. Kegiatan Bank Rakyat Indonesi
73
aktif setalah perjanjian Renville pada tahun 1949 , dan dirubah menjadi
Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Berdasarkan PP No.25 tahun 1951 ditetapkan sebagai bank
menegah. Melalui PERPU No.41 tahun 1960,dibentuk Bank Koperasi Tani
dan Nelayan (BKTN) sebagai peleburan dari Bank Rakyat Indonesia Tani
Nelayan dan Nederlandsche Maastchappij (NHM) . Kemudian berdasarkan
penetapan Presiden No.9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam bank
Indonesia dengan nama dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani
dan Nelayan.
Satu bulan kemudian, keluar Perpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Ngara Indonesia.Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Tani dan Nelayan (eks BKTN)
diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit 11 Bidang
Rural,sedangkan NHM memjadi Bank Negara Indonesia Unit 11 Bidang
Ekspor Impor (Exim).
Nama Bank Indonesia (BRI) lahir kembali menyusul penetapan 1
Undang - Undang No.14 tahun 1967 tentang Undang - Undang pokok
Perbankan dan Undang - Undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang -
Undang Bank Sentral.
Dengan dicabutnya UU No.12 tahun 1968 oleh UU No.7 tahun
1992, maka berdasarkan pasal 21 ayat 1 UU No. 7 tahun 1992 maka Bank
Umum di Indonesia harus berbentuk salah satu seperti bentuk hukum di
bawah ini:
74
a. Perusahaan Perseroan
b. Perusahaan Daerah
c. Koperasi
d. Perseroan Terbatas
Berdasarkan PP No. 21 tahun 1992 , maka sejak 1 Agustus 1992
BRI menjadi Perushaan Perseroan dimana peralihan bentuk hukum ini tidak
mengubah statusnya sebagai BUMN tetapi hak kewajibannya, kekayaan,
serta pegawai BRI beralih kepada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
yang dikenal hingga saat ini.
Pendirian peusahaan perseroan dilaksanakan dengan akta notaries
No.133 tanggal 1 Juli 1992 yang dibuat oleh dan di hadapan Mahani Salim
Sarjana Hukum, Notarsi di Jakarta . Sesuai dengan penjelasan Menkeu RI
No.S -940 / MK 01 /1992 tanggal 31 Juli 1992, penyesuaian bentuk hukun
tersebut tidak didahului atau dilakukan dengan cara pembubaran BRI
(bentuk badan hukum lama). Penyesuaian tersebut pada dasarnya
merupakam penggantian dasar pendirian yang semula berdasarakan UU
menjadi dalam bentuk akta otentik pendirian PT. sebagaimana diatur dalam
kitab Undang - Undang Hukum Dagang.
Ditengah - tengah kondisi perekonomian yang dinamis dan selalu
berubah,selama lebih dari 100 tahun BRI tumbuh dan berkembang menjadi
suatu bank yang besar , dengan jaringan operasional yang tersebar hampir
seluruh pelosok nusantara. Bank Rakyat Indonesia melakukan usaha joint
venture dengan lembaga keuangan dari luar negeri, yaitu pendirian anak
75
perusahaan PT. Inter Pasifik Finance Corporation pada tahun 1973
(lembaga keungan bukan bank dan bergerak dalam pembiayaan investasi
surat - surat berharga),yang saat ini telah go public, serta PT Sanwa BRI
leasing pada tahun 1983 (bergerak dibidang keuangan yakni menunjang
pembiayaan perusahaan yang memerlukan barang modal secara leasing).
Pada tanggal 4 Juli 1994 didirikan Malindo Ventura ,yang bergerak
dibidang madal ventura, dan merupakan kerjasama antara Malaysia dengan
Indonesia dimana BRI relatife banyak andilnya dalam modal ventura
tersebut.
Pada Tahun 1988, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melebarkan
sayapnya ke mancanegara dengan pembukaan kantor di New York (BRI
New York Agency) dap di Cayman Island. Pelebaran sayap ini dengan
pembukuan kantor perwakilan dap Divisi Hongkong pada tahun 1990 dap
kantor perwakilan di Singapura pada tahun 1991.
2. Visi dan Misi PT. BRI (Persero)Tbk
a. Visi
Menjadi Bank Komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
kepuasan Nasabah.
b. Misi
1) Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro kecil dan mengengah untuk menunjang
perkembangan ekonomi masyarakat.
76
2) Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
Professional dengan melaksanakan praktek Good Corporate
Goverment
3) Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak -
pihak yang berkepentingan.
3. Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.
KantorCabang Tangerang
Agar tujuan PT BRI tecapai, diperlukan pedoman atas sistim
kerjasama yang baik, Untuk itu harus disusun struktur organisasi, agar
tanggung jawab masing - masing pihak dapat terkoordinir dengan baik dan
tugas yang dilaksanakan dapat terkontrol dengan baik pula.
Struktur organisasi menggambarkan semua fungsi , departemen atau
jabatan yang ada dalam organisasi dan menunjukkan hubungan antar
departemen tersebut. Struktur organisasi juga menggambarkan pembagian
kerja. rantai perintah, jenis kerja yang dilaksanakan, pengelompokkan
bagian-bagian kerja serta tingkat manajemen.
PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Tangerang merupakan salah
satu kepanjangan tangan operasional Kantor Pusat PT. BRI (Persero)
Tbk.yang terletak di jalan A.Yani No.4 Tangerang. Kantor Cabang ini
merupakan salah satu dari 11 Kantor Cabang yang berada di bawah Kantor
Wilayah BRI Jakarta 2 , yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang
(Pinca), dengan dibantu oleh Manajer Pemasaran (MP) dan Manajer
77
Operasional (MO). MP bertanggungjawab atas keberhasilan pemasaran
produk - produk bank, baik simpanan maupun pinjaman sedangkan MO
bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional sehari hari.
Struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Tangerang terdiri:
a. Pemimpin Cabang
1) Memimpin kantor cabang sesuai dengan tugas pokok yang telah
ditetapkan danmembina kantor cabang dalam rangka meningkatkan
pelayanan BRI kepada masyarakat umum.
2) Mewakili dan menandatanganiuntuk dan atas nama Direktur guna
menyelenggarakan urusan kantor cabang serta melakukan tindakan-
tindakan yang dianggap perlu sebagaimana yang telah dimaksud
dalam surat kuasa Direksi.
3) Mengambil keputusan sampai batas wewenang yang telah diberikan
menentukan dan mengatur pelaksanakan operasional kantor cabang
sesuai dengan peraturan pelaksanakan yang telah digariskan oleh
kantor pusat Bank Rakyat Indonesia.
4) Memelihara hubungan dan kerjasama yang baik dengan unit atau sub
unit organisasi BRI dan dengan instansi lainnya yang sesuai dengan
tugas kantor cabang sampai batas wewenang yang dimilikinya.
5) Melaksanakan internal control terhadap keseluruh kegiatan kantor
cabang.
78
b. Manajer Pemasaran
1) Mengindentifikasi potensi ekonomi yang ada di unit kerjanya.
2) Menerapkan proses kredit yang sesuai dengan KUP (Ketentuan
Umum Perkreditan) BRI.
3) Ikut berperan serta secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis
dan pelayanan kantor cabang, serta dalam menjalani hubungan secara
professional antar bank, debitur atau pihak ketiga lainnya yang terkait
dengan BRI.
4) Melaporkan adanya masalah-masalah perkreditan kepada pemimpin
cabang.
5) Ikut berperan serta sebagai anggota tim penyehatan dan penyelesaian
kredit bermasalah di kantor cabang.
6) Manager Pemasaran membawahi Account Officer yang terbagi atas
AO kredit program dan AO Kretap/Sun dan Funding Officer.
c. Manajer Operasional
1) Memastikan bahwa pengelolaan kas kantor cabang dan surat - surat
berharga telah benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Memastikan bahwa pelayanan kas , pelayanan dana jasa (termasuk
devisa) dan pelayanan pinjaman serta kegiatan back office telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3) Memastikan bahwa setiap transaksi pembukuan tunai, kliring dan
pemindahbukuan yang menjadi wewenangnya telah disahkan.
4) Membina dan menilai kinerja pegawai yang menjadi bawahannya.
79
5) Menindaklanjuti hasil temuan audit.
6) Manager Opersional bertanggung jawab langsung tehadap:
a) Administrasi Kredit, OPK Non Tapsum, OPK Tapsum.
b) Accouting dan TSI, Verifikatur, Operator, Laporan, Arsip.
c) Umum, Sekretariat, Personalia, Logistik, Pengemudi, Satpam,
Pramubakti.
d. Staf Pemasaran
1) Membantu pimpinan cabang/wakil pimpinan cabang dalam penyusun
RKAP kantor cabang.
2) Menganalisa keragaman usaha kantor cabang
3) Memberikan masukan kepada pemimpin cabang atas peluang asar
guna memasarkan produk BRI.
4) Memberikan masukan kepada pimpinan cabang/wakil pemimpin
cabang atas hasil analisa keragaman usaha Kantor cabang guna
meningkatkan kinerja kantor cabang.
5) Membantu pimpinan cabang /wakil pimpinan cabang dalam rangka
mencari solusi permasalahan kualitas pelayanan kantor cabang.
e. Asisten Manajer Operasional
1) Memastikan bahwa tidak terjadi transaksi dalam kurun waktu setelah
close system sampai dengan awal hari.
2) Memastikan bahwa semua pegawai yang berada dibawahnya telah
siap ditempatkan masing - masing dan melaksanakan flag operasional
(mengaktifkan / Menonaktifkan terminal user).
80
3) Mengelola kas kantor cabang , melaksanakan pergeseran kas antar
unit kerja dan memelihara/kerjakan register O.
4) Melaksanakan tambahan kas awal hari/selama jam pelayanan kas bagi
supervisor/teller (bagi kantor cabang yang tidak ada supervisor), dan
ATM serta menerima setoran kas dari teller/supervisor.
5) Memelihara kerja/kerjakan register surat berharga. Asisten Manager
Operasional bertanggung jawab langsung terhadap:
a) Administrasi Dana dan Jasa, UPN, Petugas Devisa, Petugas
Administrasi DJS, Jasa (Petugas Kliring, Transfer).
b) Petugas Entry Data
c) Pelayanan Kas,Teller (Teller Kliring) dan Payment Point.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk Kantor Cabang Tangerang
81
4. Produk Bank BRI
Ada beberapa produk simpanan dan jasa layanan yang terdapat pada
PT. BRI (Persero)Tbk.Cabang Tangerang. Adapun bentuk simpanan terdiri
dari:
a. Rekening Giro BRI
Merupakan rekening Koran untuk nasabah perorangan maupun
badan hukum yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu
sepanjang sadlo cukup dengan menggunkan warkat giro(Cek/Bilyet
Giro), terdapat 2 (dua) jenis simpanan giro yaitu giro rupiah dan giro
valas.
b. Tabungan
Produk tabungan yang ada di Bank BRI terdiri dari:
1) BritAma
Produk tabungan pihak ketiga dalam mata uang rupiah maupun
US Dollar yang penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik
frekuensi maupun jumlahnya sepanjang memenuhi ketentuan. Produk
tabungan ini delengkap dengan fasiliats-fasilitas:
a) AFT (Automatic Funds Transfer): Proses pemindahan dana dari
satu rekening ke rekening lainnya , setiap tanggal tertentu dan
dengan nominal tertentu yang bersifat tetap.dan rutin.
b) Account Sweep: Proses pemindahan dana dari satu rekening ke
rekening lainnya secara otomatis dengan batasan minimal dan
maximal.
82
c) AGF (Automac Grab Fund): Proses pemindah bukuan debet secara
otomatis oleh satu rekening dari rekening lain.
d) Kartu ATM BRI: kartu plastic dengan magnetic stripe yang
dikeluarkan oleh BRI untuk kepentingan nasabah guna menarfik
uang tunai,informasi saldo dan transaksi perbankan kainnya
melalui mesin ATM dan atau POS(Point of Sales).
2) ONH BRI
Yaitu rekening tabungan yang dikhususkan untuk nasabah
yang berniat untuk menunaikan ibadah haji.
3) Simpedes
Yaitu rekening tabungan dengan berbagai kemudahan
bertransaksi melalui ATM BRI dan ATM yang sudah bekerja sama
dengan BRI dengan suku bunga yang kompetitif.
c. Deposito BRI (Depobri)
Adalah simpanan berjangka Bank Rakyat Indonesia dalam mata
uang rupiah ytang merupakan simpanan dari pihak ketiga kepada bank
dan penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
sesuai perjanjian yaitu 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan atau
12 (dua belas) bulan, 24(dua puluh empat) bulan.
d. Jasa Layanan
Adapun jasa layanan yang diberikan oleh Bank BRI cabang
Tangerang yaitu :
83
1) Transfer, terdiri dari transfer dana keluar dan transfer dana masuk
2) Transfer dana masuk: proses penerimaan uang dari hasil pengiriman
dana dari unit kerja BRI maupun Bank lain untuk dikreditkan ke
rekening nasabah.
3) Transfer dana keluar : perintah dari pihak ketiga /nasabah untuk
mengirimkan sejumlah uang untuk kepentingan pihak tertentu melalui
unit kerja BI.
4) Kliring: Sarana perhitungan warkat anatar bank yang dilaksanakan
oleh bank penyelenggara kliring guna memperluas dan memperlancar
lalu lintas pembayaran giral.
5) Sistem BI RTGS (Sistem Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement): suatu system transfer dana elektronik anatar bank peserta
dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara
seketika per transaksi secara individual.
6) Pembayaran Listrik PLN, Jasa pembayaran tagihan listrik secara on
line baik untuk nasabah maupun non nasabah
7) Pembayaran Gaji Karyawan (Salary crediting): Mekanisme
perpindahan dana dari rekening penampungan atau rekening simpanan
ke rekening penampungan/rekening simpanan lainnya pada setiap
tanggal efektif tertentu pada bulan ybs.
8) Money Changer, Jasa pelayanan baik nasabah maupun non nasabah
untuk melakukan penukaran / jual beli berbagai mata uang asing.
84
B. Analisis dan Pembahasan
1. Gambaran Umum Responden
Populasi dalam penelitian ini adala nasabah bank BRI Persero Tbk.
Kantor cabang Tangerang, sedangkan jumlah sampel yang dipilih sebanyak
50 responden. Berikut gambaran umum responden yang terdiri dari jenis
kelamin dan umur responden:
a. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini merupakan karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin:
Tabel. 4.1
Gambaran Responsden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 32 65%
Wanita 18 35%
50 100%
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
respnden adalah Pria yaitu sebanyak 32 responden atau sebanyak 65%
dan sisanya sebanyak 18 responden atau 35% adalah wanita. Hal ini
berarti, bahwa banyak responden pria yang berkunjung ke BRI Persero
Tbk kantor cabang Tangerang.
b. Usia Responden
Berikut ini merupakan karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin:
85
Tabel. 4.2
Gambaran Responsden Berdasarkan Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase
17-20 Tahun 5 10.3%
21-25 tahun 7 15.7%
26-30 tahun 14 25.4%
>30 Tahun 24 48.6%
Total 50 100 %
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas
usia responden 17-20 tahun adalah 5 orang atau 10.3% dan urutan kedua
responden berusia 21-25 sebanyak 7 oarang atau 15,7%, urutan ketiga
responden berusia 26-30 tahun sebanyak 14orang atau 25,4%, dan urutan
terakhir responden berusia lebih dari 30 tahun 24 orang atau 48,6%.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden dating
ke BRI Persero kantor cabang Tangerang berusia diatas 30 tahun.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas istrumen dilakukan dengan bantuan program
komputer, yaitu dengan program Statiscal Product and Service Solutions
(SPSS) dan untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang
digunakan:
1) Jika nilai rhitung lebih besar (>) dari nilai rtabel maka item angket
dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau
2) Jika nilai rhitung lebih kecil (<) dari nilai rtabel maka item angket
dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipergunakan
3) Nilai rtabel dapat dilihat pada α = 5% dan db = n - 1
86
Pengujian validitas dengan program SPSS terhadap istrumen dari
variabel produk (X1), harga ( X2), distribusi (X3), promosi (X4), kualitas
pelayanan (X5) dan kepuasan nasabah (Y), dapat dilihat sebagai berikut:
1) Hasil Pengujian validitas terhadap instrumen variabel produk
sebanyak 6 butir pernyataan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Validitas Variabel Produk
No Pernyataan Rtabel Rhitung Validitas
1 Pernyataan 1 0,344 0,445 Valid
2 Pernyataan 2 0,344 0,395 Valid
3 Pernyataan 3 0,344 0,380 Valid
4 Pernyataan 4 0,344 0,421 Valid
5 Pernyataan 5 0,344 0,501 Valid
6 Pernyataan 6 0,344 0,368 Valid
Sumber: data diolah, 2014
Kesimpulan dari Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Validitas
Variabel produk menunjukan, bahwa semua pernyataan mempunyai
nilai diatas rtable (α = 5% dan db = 50 - 1 = 0,344), maka dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.
2) Hasil pengujian validitas terhadap instrumen variabel Harga (X2)
sebanyak 5 butir pernyataan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Harga
No Pernyataan rtabel rhitung Validitas
1 Pernyataan 1 0,344 0.425 Valid
2 Pernyataan 2 0,344 0.360 Valid
3 Pernyataan 3 0,344 0.358 Valid
4 Pernyataan 4 0,344 0.346 Valid 5 Pernyataan 5 0,344 0.477 Valid
Sumber: data diolah, 2014
87
Kesimpulan dari Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Validitas
Variabel harga menunjukan, bahwa semua pernyataan mempunyai
nilai diatas rtabel (α = 5% dan db = 50 - 1 = 0,344), maka dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.
3) Hasil pengujian validitas terhadap instrumen variabel Distribusi (X3)
sebanyak 5 butir pernyataan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.5
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Distribusi
No Pernyataan rtabel rhitung Validitas 1 Pernyataan 1 0,344 0.568 Valid
2 Pernyataan 2 0,344 0.664 Valid
3 Pernyataan 3 0,344 0.686 Valid
4 Pernyataan 4 0,344 0.800 Valid
5 Pernyataan 5 0,344 0.547 Valid
Sumber: data diolah, 2014
Kesimpulan dari Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Validitas
Variabel Motivasi kerja menunjukan, bahwa semua pernyataan
mempunyai nilai diatas rtabel (α = 5% dan db = 50 - 1 = 0,344),maka
dinyatakan valid dan dapat dipergunakan.
4) Hasil pengujian validitas terhadap instrumen variabel promosi (X4)
sebanyak 5 butir pernyataan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.6
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Promosi
No Pernyataan rtabel rhitung Validitas
1 Pernyataan 1 0,344 0,503 Valid
2 Pernyataan 2 0,344 0,553 Valid
3 Pernyataan 3 0,344 0,642 Valid
4 Pernyataan 4 0,344 0,508 Valid 5 Pernyataan 5 0,344 0,613 Valid
Sumber: data diolah, 2014
88
Kesimpulan dari Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Validitas
Variabel kinerja menunjukan, bahwa semua pernyataan mempunyai
nilai diatas rtabel (α = 5% dan db = 50 - 1 = 0,344), maka dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.
5) Hasil pengujian validitas terhadap instrumen variabel kualitas
Pelayanan sebanyak 5 butir pernyataan dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 4.7
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
No Pernyataan rtabel rhitung Validitas 1 Pernyataan 1 0,344 0.621 Valid
2 Pernyataan 2 0,344 0.737 Valid
3 Pernyataan 3 0,344 0.689 Valid
4 Pernyataan 4 0,344 0.603 Valid
5 Pernyataan 5 0,344 0.515 Valid
Sumber: data diolah, 2014
Kesimpulan dari Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Validitas
Variabel kinerja menunjukan, bahwa semua pernyataan mempunyai
nilai diatas r tabel (α = 5% dan db = 50 - 1 = 0,344), maka dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.
6) Hasil pengujian validitas terhadap instrumen variabel kepuasan
sebanyak 9 butir pernyataan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.8
Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Kepuasan
No Pernyataan rtabel rhitung Validitas
1 Pernyataan 1 0,344 0,427 Valid
2 Pernyataan 2 0,344 0,616 Valid
3 Pernyataan 3 0,344 0,477 Valid
4 Pernyataan 4 0,344 0,484 Valid
5 Pernyataan 5 0,344 0,556 Valid
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
89
Tabel 4.8 (Lanjutan)
No Pernyataan rtabel rhitung Validitas
6 Pernyataan 6 0,344 0,345 Valid
7 Pernyataan 7 0,344 0,408 Valid
8 Pernyataan 8 0,344 0,376 Valid
9 Pernyataan 9 0,344 0,421 Valid
Sumber: data diolah, 2014
Kesimpulan dari Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Validitas
Variabel kepuasan menunjukan, bahwa semua pernyataan mempunyai
nilai di atas rtabel (α = 5% dan db = 50 - 1 = 0,344), maka dinyatakan
valid dan dapat dipergunakan.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui derajat
kepercayaan dari instrumen penelitian yang digunakan. Kriteria yang
digunakan adalah:
1) Jika nilai hitung alpha lebih besar (>) dari nilai rtabel maka angket
dinyatakan reliabel, atau
2) Jika nilai hitung alpha lebih kecil (<) dari nilai rtabel maka angket
dinyatakan tidak reliabel
3) Nilai rtabel dapat dilihat pada α=5% dan db=34-1 (0,344).
Hasil uji reliabilitas instrumen menunjukkan bahwa :
1) Pengujian Reliabilitas Produk Melalui SPSS.
Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut.
90
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Produk Melalui SPSS Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.650 6
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.9, diketahui nilai Alpha Cronbach
(0,650) > rtabel (0,60), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
variabel Produk adalah instrumen yang reliabel.
2) Pengujian Reliabilitas Harga Melalui SPSS.
Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Harga Melalui SPSS Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.642 5
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.10, diketahui nilai Alpha Cronbach
(0,642) > rtabel (0,60), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
Harga adalah instrumen yang reliabel.
3) Pengujian Reliabilitas Distribusi Melalui SPSS.
Pengujian relialiabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut:
91
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Distribusi melalui SPSS Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.845 5
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.11, diketahui nilai Alpha Cronbach
(0,845) > rtabel (0,60), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
variabel Distribusi adalah instrumen yang reliabel.
4) Pengujian Reliabilitas Promosi Melalui SPSS.
Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reabilitas Promosi Melalui SPSS Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.773 5
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.12, diketahui nilai Alpha Cronbach
(0,773) > rtabel (0,60), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
variabel Promosi adalah reliabel.
5) Pengujian Reliabilitas Kulaitas Layanan Melalui SPSS.
Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut.
92
Tabel 4.13
Hasil Uji Reabilitas Kualitas Layanan Melalui SPSS Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 5
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.13, diketahui nilai Alpha Cronbach
(0,831) > rtabel (0,60), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
variabel Kualitas Layanan adalah reliabel.
6) Pengujian Reliabilitas Kepuasan Nasabah melalui SPSS.
Pengujian reliabilitas dengan program SPSS, dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reabilitas Kepuasan Nasabah Melalui SPSS Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.735 9
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS
seperti terlihat dalam tabel 4.14, diketahui nilai Alpha Cronbach
(0,735) > rtabel (0,60), maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
variabel Kepuasan Nasabah adalah reliabel.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
93
Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS 20.
Menghasilkan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi regresi
memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk
menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas (produk, harga, distribusi,
promosi, kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah).
94
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Secara Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50 Normal Parameters
a,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.70629461 Most Extreme Differences Absolute .111
Positive .111 Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .788 Asymp. Sig. (2-tailed) .564
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa nilai
unstandardized residual memiliki nilai Asymp. Sig.> 0,05, ini
mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinearitas
Untuk uji multikolinearitas diperlukan untik memperoleh korelasi
yang sebenarnya, yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain
yang mungkin saja berpengaruh. Istilah dikontrol menunjukan pada
pengertian ditiadakannya pengaruhnya terhadap variabel-variabel yang
dikrelasikan.
Tabel. 4.16
Hasil Uji Multikolineritas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) Produk .734 1.780
Harga .737 1.736
Distribusi .641 1.560
Promosi .941 1.063
Kualitas Pelayanan .367 2.728
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah, 2014
95
Berdasarkan table 4.16 di atas, dari hasil uji Variance Inflation
Factor (VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficient, masing-masing
variabel independen memiliki VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,1 maka
dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat
multikoliniearitas antara variabel dependen dengan variabel independen
yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi
variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas
kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan
yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Uji
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah yaitu secara grafik
dan secara statistik, adapun uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
1) Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik (Scatterplot)
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya)yang telah di-studentized (Ghozali, 2009:125-126).
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat
dilihat pada gambar berikut:
96
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Grafik
Sumber: data diolah, 2014
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di
atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi (Ghozali 2009:107).
2) Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Glejser yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari
masing-masing variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat
kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala
97
heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di
atas 5%, mengindikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji glejser dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel. 4.17
Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik (Uji Glejser) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.573 2.370 .664 .510
Produk .090 .390 .183 .230 .819
Harga -.193 .427 -.341 -.452 .653
Distribusi -.036 .101 -.065 -.356 .723
Promosi -.004 .058 -.012 -.077 .939
Kualitas Pelayanan .108 .120 .216 .896 .375
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan uji glejser dapat diketahui bahwa nilai Sig. pada
lima variabel produk, harga, distribusi, promosi dan kualitas
pelayanan terhadap RES2. Semuanya nilai Sig. > 0,05 berarti tidak
terdapat gejala heteroskedastisitas, maka layak menjadi penelitian.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut:
98
Tabel. 4.18
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.631 3.701 2.062 .045
Produk 1.290 .609 .904 2.117 .040
Harga 1.281 .667 .777 1.921 .061
Distribusi .321 .158 .183 2.039 .047
Promosi .045 .091 .040 .495 .623
Kualitas Pelayanan .802 .188 .551 4.269 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh Variabel Produk (X1) terhadap Kepuasan Nasabah (Y)
Terlihat bahwa thitung koefisien produk adalah 2,117, Sedang
ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025
dan df = 50 (didapat dari rumus n – 2, dimana n adalah jumlah data,
50 – 2 = 48). Didapat ttabel adalah 2,00.
Variabel produk memiliki nilai p-value 0,040 < 0,05 artinya
signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,117 > 2,00), maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien produk
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyawati (2008)
dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi Harga,
Persepsi Kualitas Layanan dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan
99
Pelanggan Telepon Flexi”. Hasil penelitian menyatakan bahwa Setiap
variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan kecuali persepsi harga.
2) Pengaruh Variabel Harga (X2) terhadap Kepuasan Nasabah (Y)
Terlihat bahwa thitung koefisien produk adalah 1,921, Sedang
ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025
dan df = 50 (didapat dari rumus n – 2, dimana n adalah jumlah data,
50 – 2 = 48). Didapat ttabel adalah 2,00.
Variabel harga memiliki nilai p-value 0,061 > 0,05 artinya
tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel, (1,921 < 2,00), maka Ha
ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien
harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Widyawati (2008) dalam penelitianya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas Layanan dan Kualitas
Produk terhadap Kepuasan Pelanggan Telepon Flexi”. Hasil penelitian
menyatakan bahwa Setiap variabel independen berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan kecuali persepsi harga.
3) Pengaruh Variabel Distribusi (X3) terhadap Kepuasan Nasabah (Y)
Terlihat bahwa thitung koefisien distribusi adalah 2,039, Sedang
ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan
100
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025
dan df = 50 (didapat dari rumus n – 2, dimana n adalah jumlah data,
50 – 2 = 48). Didapat ttabel adalah 2,00.
Variabel distribusi memiliki nilai p-value 0,047 < 0,05 artinya
signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2,039 > 2,00), maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien distribusi
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Asir (2011) dalam
penelitianya yang berjudul “Pengaruh Saluran Distribusi, Kualitas
Produk dan Kebijakan Harga terhadap Kepuasaan Pelanggan (Studi
Kasus PT. Centa Brasindo Abadi)”. Hasil penelitian menyatakan
bahwa distribusi, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan.
4) Pengaruh Variabel Promosi (X4) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
Terlihat bahwa thitung koefisien promosi adalah 0,495, Sedang
ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025
dan df = 50 (didapat dari rumus n – 2, dimana n adalah jumlah data,
50 – 2 = 48). Didapat ttabel adalah 2,00.
Variabel promosi memiliki nilai p-value 0,623 > 0,05 artinya
tidak signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (0,495 < 2,00), maka Ha
ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien
promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
101
kepuasan nasabah. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Tjahjaningsih (2013) dalam penelitianya yang berjudul “Pengaruh
Citra dan Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya
terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Pelanggan Supermarket
Carrefour di Semarang)”. Hasil penelitianya menyatakan bahwa Citra,
berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan
sedangkan promosi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
5) Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan (X5) terhadap Kepuasan
Pelanggan (Y)
Terlihat bahwa thitung koefisien kualitas pelayanan adalah
4,269, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 50 (didapat dari rumus n – 2, dimana
n adalah jumlah data, 50 – 2 = 48). Didapat ttabel adalah 2,00.
Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai p-value 0,000 <
0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (4,269 > 2,00), maka
Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Hasil sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Martianawati (2009) dalam penelitianya yang berjudul
“Analisis Pengaruh Brand Image, Kualitas layanan dan Fasilitas
SPBU “Pasti Pas” terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna
Kendaraan Bermotor (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
102
Universitas Diponegoro Semarang)”. Hasil penelitian menyatakan
bahwa Brand Image, Kualitas pelayanan, dan fasilitas mempunyai
pengaruh yang signifikan positif terhadap kepuasan konsumen.
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk memenuhi semua pengaruh variabel independen yang
diuji pada tingkat signifikan 5%. Hasil uji koefisien signifikan simultan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 387.259 5 77.452 23.888 .000b
Residual 142.661 44 3.242
Total 529.920 49 a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Promosi, Harga, Distribusi, Produk
Sumber: data diolah, 2014
Nilai Fhitung yang diperolh 23,888 dengan tingkat signifikansi 0,000
karena tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka model regsresi ini
dapat dipakai untuk variabel kepuasan nasabah Bank BRI cabang
Tangerang. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa variabel produk,
harga, distribusi, promosi dan kualitas layanan secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel-variabel
kepuasan nasabah Bank BRI Cabang Tangerang.
103
5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian persyaratan analisis klasik dasar regresi yang telah
dilakukan sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang
terlibat didalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi klasik
tersebut, penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi
model dan interprestasi model regresi.
Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.631 3.701 2.062 .045
Produk 1.290 .609 .904 2.117 .040
Harga 1.281 .667 .777 1.921 .061
Distribusi .321 .158 .183 2.039 .047
Promosi .045 .091 .040 .495 .623
Kualitas Pelayanan .802 .188 .551 4.269 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas,
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 7,821 +1,306X1 + 0,321X3 +0,790X5
Berdasarkan hasil persamaan di atas menyatakan bahwa jika variabel
produk, harga, distribusi, promosi dan kualitas pelayanan dianggap konstan
atau bernilai 0 (nol), maka kepuasan nasabah akan meningkat.
Koefisien regresi pada variabel produk menunjukan bahwa jika
variabel produk meningkat maka variabel kepuasan nasabah akan
meningkat.
Koefisien regresi pada variabel distribusi menunjukan bahwa jika
variabel distribusi meningkat maka variabel kepuasan nasabah akan
meningkat.
104
Koefisien regresi pada variabel kualitas pelayanan menunjukan
bahwa jika variabel kualitas pelayanan meningkat maka variabel kepuasan
nasabah akan meningkat.
6. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (adjusted R2) bertujuan mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel independen (produk, harga, distribusi, promosi,
dan kualitas layanan) dalam menjelaskan variasi variabel dependen
(kepuasan nasabah Bank BRI Cabang Tangerang). Nilai Koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Niali yang mendekati satu berarti
adalah variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
Tabel 4.21
Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .855a .731 .700 1.801 1.605
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Promosi, Harga, Distribusi, Produk b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber: data diolah, 2014
Dapat diketahui koefisien determinasi yang disesuaikan atau
(adjusted R2) sebesar 0,700. Hasil ini berarti varibael dependen kepuasan
nasabah Bank BRI Cabang Tangerang dapat dijelaskan oleh variabel
independen Harga, Produk, Distribusi, Promosi dan Kaulitas Layanan. Hal
ini berarti 70% adalah variabel independen sedangkan sisanya 30%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model ini.
105
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda, maka dapat dihasilkan
penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh Produk terhadap kepuasan nasabah Bank BRI cabang
Tangerang
Nilai t- hitung variabel Produk (X1) adalah sebesar 0,04 < 0,05 maka
tolak Ho dan terima H1. Hal ini berarti bahwa variabel Produk berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kepuasan nasabah Bank BRI Cabang
Tangerang. Hal ini berarti dengan semakin banyak nya produk yang
dihasilkan maka nasabah akan semakin senang karena kebutuhan mereka
untuk semua transksi yang berhubungan dengan perbankan dapat terpenuhi.
Hasil ini juga didukung oleh teori yang dilandaskan pada bauran pemasaran
atau marketing mix menurut Kotler (2007:23). Bauran pemasaran adalah
perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar
tujuan pemasarannya.
2. Pengaruh Distribusi terhadap kepuasan nasabah Bank BRI cabang
Tangerang
Nilai thitung variabel distribusi (X3) adalah sebesar 0,047 < 0,05
maka tolak Ho dan terima H1. Ini berarti bahwa variabel distribusi
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan nasabah Bank
BRI cabang Tangerang. Distribusi yang dilakukan Bank BRI Cabang
Tangerang sudah memenuhi kepuasan nasabah dimana nasabah dapat
melakukan kemudahan dalam melakukan setiap transaksi.
106
Hasil ini juga didukung oleh teori menurut Kotler (2007:266).
Promosi adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar
berjangka pendek, yang dirancang untuk pembelian produk atau jasa
tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau
pedagang.
3. Pengaruh Kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah Bank BRI
cabang Tangerang.
Nilai thitung variabel kualitas layanan (X5) adalah sebesar 0,000 <
0,05 maka tolak Ho dan terima H1. Ini berarti bahwa variabel kualitas
layanan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan
nasabah Bank BRI cabang Tangerang. Kualitas layanan yang dilakukan
bank BRI cabang Tangerang telah memberikan hasil yang terbaik bagi
para nasabah sehingga ini akan menambah loyalitas nasabah
terhadapBank BRI cabang Tangerang.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Fatah (2005) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada RS Otorita Batam”. Yang menyatakan
bahwa Kualitas pelayanan yang terdiri atas pelayanan dokter, perawat,
pelayanan instalasi rawat inap mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
pasien.
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh
data yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan nasabah .
Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,040 < 0,05.
2. Harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Hal ini dibuktikan dengan signifikansi 0,056 < 0,05.
3. Distribusi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hal ini dibuktikan dengan Signifikan 0,047 < 0,05.
4. Promosi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Hal ini dibuktikan dengan Signifikan 0,626 < 0,05.
5. Kualitas layanan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Hal ini dibuktikan dengan Signifikan 0,000 < 0,05.
6. Koefesien determinasi (R2) sebesar 0,695 yang menunjukkan bahwa antara
produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), Promosi (X4) dan Kualitas
Pelayanan (X5) mampu menjelaskan secara bersama-sama terhadap
kepuasan nasabah (Y) BRI Kantor Cabang Tangerang 69,5%, sedangkan
30,5% dipengaruhi oleh variabel lain.
108
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis terhadap jawaban dari responden
sebagaimana yang telah diuraikan pada bab IV, maka beberapa beberapa saran
yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk, distribusi dan
kualitas layanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah Bank BRI cabang Tangerang, maka diharapkan Bank BRI
terus meningkatkan produk yang diminati masyarakat serta tetap
mengembangkan produknya agar kepercayaan terhadap produk meningkat
dan juga untuk memenuhi semua kebutuhan transaksi yang berhubungan
dengan perbankan. Berkaitan dengan variabel distribusi, Bank BRI cabang
Tangerang diharapkan mampu menjangkau lebih banyak lagi nasabah dan
diharapkan juga mampu meningkatkan distribusinya sehingga bisa
menambah kepuasan nasabah Bank BRI cabang Tangerang. Sedangkan
untuk variabel kualitas layanan, Bank BRI diharapkan mampu
mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanannya agar nasabah
bertambah puas terhadap layanan Bank BRI cabang Tangerang.
Dalam rangka meningkatkan kepuasan nasabah, pihak Bank BRI
hendaknya mengevaluasi kembali harga dan promosi yang mereka lakukan.
Karena hasil penelitian menunjukkan variabel harga dan promosi ternyata
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah
Bank BRI cabang Tangerang, maka dari itu sebaiknya harga yang diberikan
109
Bank BRI harus diturunkan sehingga nasabah tidak terbebani oleh biaya
administrasi yang tidak seharusnya mereka keluarkan.
Harus melakukan promosi yang lebih bersaing, sebaiknya lebih
efektif lagi dalam menggunakan media sosial karena pengguna media sosial
sekarang makin banyak dan terus meningkat. Atau bisa juga melakukan
kerja sama dengan perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Harus lebih
sering mengadakan event atau acara seminar dan bisa juga dengan
memberikan bantuan modal usaha kepada pedagang kecil yang lebih
terjangkau cicilan bunganya.
2. Bagi Akademisi
Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan
menggunakan variabel-variabel lain selain dari variabel produk, harga,
distribusi, promosi dan kualitas layanan. Karena dari penelitian ini
diketahui 30,05% masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kepuasan nasabah.
110
DAFTAR PUSTAKA
Agus Purwoto. 2011. Statistik Untuk Analisa Kuantitatif Dalam Penelitian,
Penerbit Universitas Muhammadiyah, Jakarta.
Akib, Faisal. 2010. “Protokol jaringan”. http://teknik-informatika.com/protokol-
jaringan/
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Atmaja, Desy P dan Martinus F. 2009. “ Jurnal Produk, Harga, Lokasi dan
Kualitasa Layanan Terhadap Keputusan Pembelian di Kopitiam OEY
Surabaya”. Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Boyd. et al. 2000 Manajemen Pemasaran; Suatu pendekatan Strategis dengan
Orientasi Global. Erlangga. Jakarta.
Cravens, David W. 2000. Pemasaran Strategis, Edisi Keempat, Alih Bahasa: Lina
Salim, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Fandy, Tjiptono. 2006. Pemasaran Stategi, edisi II, Andi, Yogyakarta.
_______, 2006. Pemasaran Jasa, edisi1 dan cetakan kedua, Penerbit Bayumedia
Publishing, Malang.
Gonzaves Kasen P. 2001. Service Marketing, Prentice Hall, Upper River, New
Jercy.
Husein Umar. 2003. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran, Cetakan
kedua, Penerbit Gramedia, Jakarta.
Ghozali, Imam. “ Aplikasi Analisis Multivarvariate dengan Program SPSS”.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
J. Supranto. 1997. Pengukuran Kingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 239.
Jogiyanto. 2009. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit BPFE-YOGYAKARTA,
Yogyakarta.
John J. Burnet. 2000. Promotion Marketing, Third edition, Prentice Hall Inc, New
Jersey.
111
Kotler, Philip. 2003. Marketing Manajemen, 11th edition Jilid 1 & 2, Prentice
Hall.
_______, 2000. Marketing Manajemen, (Millenium Edition), Prentice Hall Inc.
New Jersey.
_______, dan Gerry Armsrong. 2007. ”Prinsip-prinsip pemasaran”, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 2,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Cakra Ilmu.
Morissan, M.A. 2010. Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Parasuraman A. L.L. Berry, Valarie Zeitham. 2001. Understanding Customer
Expetation of Services, Sloan Management Review, Spring.
Payne, Adrian. 2001. The Essence of Service Marketing, Diterjemahkan oleh:
Fandy Tjiptono, Penerbit Andi, Jogjakarta.
Rust Ronald T., Anthony J. Zahorik & Timothy L. Keiningham. 2004. Service
Marketing, Harper Collins Publisher, New York 10022.
Sofyan Yamin, Heri Kurniawan. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik,
Penerbit Salemba Infotek, Jakarta.
Siegel, Sidney. 2003. Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial, alih
bahasa : Zamzawi S. Dan Landung Simatupang. Penerbit PT. Gramedia,
Jakarta.
Singarimbun, M. Dan Effendi, S., ed (1989) Metode Penelitian Survai. Pustaka
LP3ES Indonesia. Jakarta.
Stanly, Richard E. 2002. Promotion : Advertising, Publicity, Personal Selling,
Sales Promotion, New Jersey, Prentice Hall Inc, Second Edition.
Stanton, Wilian J. 2006. Prinsip Pemasaran, Edisi Ke Tujuh, Alih Bahasa, Y.
Lamarto, Erlangga, Jakarta.
112
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta.
Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4 Jilid 1 dan 2,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Widjaja. (2004). Kesehatan Anak : Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita.
Jakarta : Kawan Pustaka.
Zeitham, Valarie & Jo Mary Bitner. 2006. Service Marketing, First Edition. Mc
Grow-Hill, Singapore.
113
Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN :
Nama : Risman Wijaya
Nim : 107081003542
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Fakultas : Ekonomi dan Binsis
Kampus : Universitas Islam Negeri Jakarta.
Sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir progam Sarjana
Magister Manajemen dengan judul: Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran
(4P), Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Nasabah Bank BRI Cabang
Tangerang.
Dalam rangka pengumpulan data saya mohon kepada Saudara/I
responden untuk bersedia menjawab kuesioner ini. Saya sangat
mengharapkan bantuan Saudara/I untuk memberikan jawaban yang
sesungguhnya. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
DATA RESPONDEN :
1. Nama : .........................................................................................
2. Alamat : .........................................................................................
3. Usia : .........................................................................................
4. Jenis Kelamin : Pria / Wanita
(Lingkari salah satu jawaban)
114
PRODUK
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Bank BRI menyediakan berbagai layanan
Perbankan yang dibutuhkan
2 Bank BRI telah menawarkan pelayanan yang
berkualitas
3 Nama Bank BRI sudah dikenal
4 Bank BRI telah memberikan alternatif produk
simpanan yang beragam
5 Bank BRI memiliki reputasi dan tanggung jawab
yang baik
6 Bank BRI memberikan keamanan kepada
nasabah
HARGA
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Biaya Administrasi dan layanan sudah sesuai
dengan kemampuan deposan/nasabah
2 Bank BRI memberikan harga pelayanan yang
terjangkau
3 Bank BRI menggenakan biaya ADM yang
murah
4 Bank BRI mengenakan Biaya sesuai harapan
nasabah
5 Bank BRI membebankan sesuai harapan nasabah
LOKASI / DISTRIBUSI
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Lokasi Bank BRI strategis
2 Bank BRI mempunyai halaman parkir yang
cukup untuk kendaraan roda dua maupun roda
empat
3 Akses menuju Bank BRI mudah dijangkau
4 Gedung Bank BRI dapat dilihat dari kejauhan
5 Kondisi gedung Bank BRI bersih dan nyaman
Dalam kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan mengenai seberapa jauh faktor-faktor yang ada dibawah
yang menurut Bapak/Ibu/Saudara sesuai dengan kondisi yang dirasakan sekarang. Pada setiap jawaban
berilah tanda (X) pada kotak yang disediakan.
115
PROMOSI
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Bank BRI menggunakan promosi melalui iklan
dan brosur
2 Bank BRI melakukan promosi melalui email dan
sms banking
3 Bank BRI mengadakan event-event promosi
untuk menarik konsumen
4 Bank BRI memberikan modal usaha
5 Nasabah Bank BRI dari pedagang kecil sampai
pengusaha
KUALITAS LAYANAN
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Kayawan/wati Bank BRI melayani dengan cepat
dan akurat
2 Kayawan/wati Bank BRI tanggap dalam
merespon keluhan nasabah Bank BRI
3 Karyawa/wati Bank BRI memberikan pelayanan
yang ramah
4 Kayawan/wati Bank BRI memahami kebutuhan
nasabah Bank BRI
5 Kayawan/wati Bank BRI berpenampilan
rapi/professional
KEPUASAN NASABAH
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Layanan Bank BRI sesuai dengan harapan
nasabah
2 Layanan Bank BRI sesuai dengan standar yang
diharapkan nasabah
3 Nasabah puas dengan layanan Bank BRI
Tangerang
4 Nasabah puas dengan cara kerja karyawan/wati
Bank BRI Tangerang
5 Nasabah merasa percaya menabung di Bank
BRI Tangerang
6 Nasabah yakin dengan keamanan di Bank BRI
Tangerang
7 Anda bangga menjadi nasabah Bank BRI
Tangerang
8 Nasabah merasa senang dengan layanan Bank
BRI Tangerang
9 Nasabah setia menggunakan layanan bank BRI
Tangerang
116
Lampiran 2: Hasil Jawaban Responden (Data Mentah)
Produk Resp. P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total
1 3 3 3 3 3 4 19
2 4 3 5 4 5 4 25
3 4 4 4 4 3 5 24
4 4 4 3 5 4 4 24
5 4 4 4 3 5 3 23
6 4 4 5 5 4 4 26
7 4 4 4 5 5 4 26
8 5 5 5 4 4 4 27
9 4 3 5 3 3 3 21
10 4 4 4 5 4 4 25
11 5 4 5 4 5 5 28
12 5 5 5 4 5 5 29
13 4 4 5 3 4 3 23
14 5 4 5 4 5 5 28
15 4 4 4 4 4 5 25
16 4 5 4 5 4 4 26
17 4 4 3 5 5 5 26
18 4 4 5 5 4 3 25
19 5 4 5 4 4 4 26
20 4 3 4 3 3 4 21
21 5 5 4 4 5 4 27
22 4 4 3 4 4 4 23
23 5 5 4 4 4 4 26
24 4 5 5 3 5 4 26
25 5 4 4 4 4 5 26
26 4 4 4 5 5 4 26
27 4 4 4 4 4 4 24
28 4 4 5 5 5 5 28
29 5 5 4 5 4 5 28
30 4 4 5 5 5 5 28
31 3 3 3 3 3 3 18
32 4 4 4 4 4 4 24
33 4 5 5 4 4 5 27
34 5 5 4 4 5 5 28
35 5 4 4 4 5 5 27
36 5 3 5 3 5 4 25
37 4 3 4 4 4 4 23
38 4 5 5 3 5 5 27
39 5 5 3 4 4 5 26
40 4 4 5 5 4 4 26
41 3 4 4 5 4 5 25
42 4 4 3 5 4 4 24
43 3 4 4 4 4 4 23
44 5 5 5 5 4 4 28
45 4 5 3 4 4 5 25
46 3 5 3 5 4 4 24
47 4 5 4 5 4 4 26
48 5 4 4 4 4 4 25
49 4 5 4 4 4 5 26
50 5 4 5 5 5 4 28
117
Harga Resp. H1 H2 H3 H4 H5 Total
1 3 3 3 3 3 15
2 4 3 5 4 5 21
3 4 4 4 4 3 19
4 4 4 3 5 4 20
5 4 4 4 3 5 20
6 4 4 5 5 4 22
7 4 4 4 5 5 22
8 5 5 5 4 4 23
9 4 3 5 3 3 18
10 4 4 4 5 4 21
11 5 4 5 4 5 23
12 5 5 5 4 5 24
13 4 4 5 3 4 20
14 5 4 5 4 5 23
15 4 4 4 4 4 20
16 4 5 4 5 4 22
17 4 4 3 5 5 21
18 4 4 5 5 4 22
19 5 4 5 4 4 22
20 4 3 4 3 3 17
21 5 5 4 4 5 23
22 4 4 3 4 4 19
23 5 5 4 4 4 22
24 4 5 5 3 5 22
25 5 4 4 4 4 21
26 4 4 4 5 5 22
27 4 4 4 4 4 20
28 4 4 5 5 5 23
29 5 5 4 5 4 23
30 4 4 5 5 5 23
31 3 3 3 3 3 15
32 4 4 4 4 4 20
33 4 5 5 4 4 22
34 5 5 4 4 5 23
35 5 4 4 4 5 22
36 5 3 5 3 5 21
37 4 3 4 4 4 19
38 4 5 5 3 5 22
39 5 5 3 4 4 21
40 4 4 5 5 4 22
41 3 4 4 5 4 20
42 4 4 3 5 4 20
43 3 4 4 4 4 19
44 5 5 5 5 4 24
45 4 5 3 4 4 20
46 3 5 3 5 4 20
47 4 5 4 5 4 22
48 5 4 4 4 4 21
49 4 5 4 4 4 21
50 5 4 5 5 5 24
118
Distribusi
Resp. D1 D2 D3 D4 D5 D6
1 4 4 4 4 4 20
2 4 5 4 5 4 22
3 4 4 4 4 4 20
4 5 4 4 4 4 21
5 5 4 5 5 5 24
6 4 4 4 4 5 21
7 4 4 5 4 4 21
8 4 5 4 5 4 22
9 4 4 4 4 4 20
10 5 4 4 4 4 21
11 4 4 4 4 5 21
12 5 5 5 5 5 25
13 4 4 4 4 4 20
14 5 5 5 5 5 25
15 4 5 4 4 5 22
16 5 5 5 5 5 25
17 5 5 5 5 5 25
18 5 5 4 4 4 22
19 4 5 5 5 4 23
20 5 5 4 5 5 24
21 4 4 5 4 5 22
22 4 4 5 5 5 23
23 5 5 5 4 4 23
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 4 20
26 5 5 5 5 5 25
27 5 5 5 5 5 25
28 4 4 4 4 4 20
29 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 4 20
31 3 3 3 3 3 15
32 4 4 4 4 4 20
33 4 5 5 5 4 23
34 4 5 5 5 5 24
35 5 4 5 5 4 23
36 4 4 5 5 5 23
37 4 4 4 4 4 20
38 5 5 4 5 5 24
39 4 5 5 5 4 23
40 4 4 4 4 4 20
41 4 4 5 5 5 23
42 4 4 4 4 5 21
43 4 4 4 4 4 20
44 4 4 4 4 4 20
45 4 4 4 4 4 20
46 4 4 4 4 4 20
47 4 4 4 4 4 20
48 4 4 4 4 4 20
49 4 4 4 4 5 21
50 4 5 5 5 4 23
119
Promosi
Resp. PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 Total
1 3 5 5 4 5 22
2 3 4 4 3 3 17
3 4 4 4 3 4 19
4 4 3 4 3 3 17
5 4 3 5 3 5 20
6 5 4 5 4 4 22
7 3 3 5 4 3 18
8 4 4 4 4 4 20
9 2 3 4 3 3 15
10 4 4 4 2 4 18
11 2 4 4 3 4 17
12 4 4 5 2 4 19
13 3 4 4 1 3 15
14 2 2 4 3 3 14
15 2 2 3 2 2 11
16 2 4 4 2 4 16
17 4 4 4 4 4 20
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 3 19
20 4 4 5 5 4 22
21 4 3 4 4 4 19
22 2 4 4 4 4 18
23 3 1 3 3 2 12
24 2 3 3 2 3 13
25 3 4 4 4 4 19
26 2 3 5 3 4 17
27 4 4 4 4 4 20
28 3 3 4 4 3 17
29 4 3 5 3 2 17
30 3 4 4 4 4 19
31 2 2 4 4 4 16
32 4 5 5 5 4 23
33 2 4 4 4 4 18
34 5 5 5 5 5 25
35 5 4 5 4 4 22
36 4 4 4 2 2 16
37 4 3 4 3 3 17
38 3 4 4 3 4 18
39 3 4 4 3 3 17
40 5 5 5 5 5 25
41 3 4 4 3 3 17
42 4 4 5 5 4 22
43 3 4 4 4 4 19
44 5 4 5 3 5 22
45 4 4 4 4 4 20
46 3 4 4 4 3 18
47 3 4 4 3 3 17
48 2 4 4 3 3 16
49 2 4 4 3 4 17
50 4 4 4 4 4 20
120
Kualitas Pelayanan
Resp. KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 Total
1 5 5 5 4 4 23
2 4 4 4 4 4 20
3 4 5 5 5 5 24
4 4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 5 3 22
6 5 4 4 4 4 21
7 4 4 4 4 4 20
8 4 4 4 4 4 20
9 3 3 3 4 3 16
10 4 4 4 4 4 20
11 4 5 4 4 5 22
12 4 5 4 4 5 22
13 4 4 5 5 3 21
14 5 5 5 5 5 25
15 4 4 5 5 5 23
16 5 5 5 4 4 23
17 4 5 4 5 5 23
18 5 4 4 4 3 20
19 4 5 4 4 4 21
20 5 5 5 5 4 24
21 5 5 5 5 4 24
22 4 4 4 5 4 21
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 4 5 5 5 5 24
26 5 5 5 5 4 24
27 5 4 4 4 4 21
28 4 4 4 4 5 21
29 5 5 4 5 5 24
30 5 5 5 5 5 25
31 3 3 3 3 3 15
32 3 4 4 3 4 18
33 5 5 4 4 5 23
34 5 5 5 5 5 25
35 5 5 5 5 5 25
36 4 4 5 4 4 21
37 4 4 4 4 4 20
38 5 5 5 5 5 25
39 5 5 5 5 5 25
40 5 5 5 4 4 23
41 4 5 4 5 5 23
42 4 5 4 4 4 21
43 4 4 4 4 4 20
44 4 4 4 4 4 20
45 5 4 4 5 5 23
46 4 4 4 4 4 20
47 4 4 4 4 4 20
48 4 5 4 4 4 21
49 2 4 4 3 4 17
50 4 4 4 4 4 20
121
Kepuasan Nasabah
Resp. KN1 KN2 KN3 KN4 KN5 KN6 KN7 KN8 KN9 Total
1 5 5 5 4 4 2 3 3 3 34
2 4 4 4 4 4 3 5 4 5 37
3 4 5 5 5 5 5 3 3 5 40
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34
5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 38
6 5 4 4 4 4 3 4 3 4 35
7 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
9 3 3 3 4 3 5 4 4 4 33
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
11 4 5 4 4 5 2 4 5 5 38
12 4 5 4 4 5 4 5 4 5 40
13 4 4 5 5 3 2 4 4 5 36
14 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41
15 4 4 5 5 5 5 4 4 4 40
16 5 5 5 4 4 3 5 4 4 39
17 4 5 4 5 5 4 4 3 4 38
18 5 4 4 4 3 3 4 4 4 35
19 4 5 4 4 4 3 5 3 5 37
20 5 5 5 5 4 3 4 5 5 41
21 5 5 5 5 4 2 4 3 4 37
22 4 4 4 5 4 3 5 5 5 39
23 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34
24 4 4 4 4 4 2 4 3 5 34
25 4 5 5 5 5 4 3 3 4 38
26 5 5 5 5 4 3 4 3 5 39
27 5 4 4 4 4 5 4 5 4 39
28 4 4 4 4 5 3 4 4 4 36
29 5 5 4 5 5 4 4 4 4 40
30 5 5 5 5 5 3 5 5 5 43
31 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
32 3 4 4 3 4 5 4 4 4 35
33 5 5 4 4 5 5 4 5 4 41
34 5 5 5 5 5 5 4 4 4 42
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
36 4 4 5 4 4 4 5 5 4 39
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
39 5 5 5 5 5 4 5 4 4 42
40 5 5 5 4 4 4 4 3 4 38
41 4 5 4 5 5 4 5 5 5 42
42 4 5 4 4 4 5 5 5 5 41
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
45 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
48 4 5 4 4 4 4 5 5 5 40
49 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44
50 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38
122
Lampiran 3: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS 20
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Produk
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.650 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 21.0600 3.853 .445 .512
P2 21.1000 3.847 .395 .529
P3 21.0800 4.238 .380 .624
P4 21.1000 4.255 .421 .622
P5 21.0400 3.713 .501 .488
P6 21.0200 3.979 .368 .542
Harga
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.642 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
H1 16.8000 2.735 .425 .419
H2 16.8400 2.831 .360 .477
H3 16.8200 2.885 .358 .537
H4 16.8400 3.117 .346 .591
H5 16.7800 2.624 .477 .386
123
Distribusi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.845 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
D1 17.4400 2.945 .568 .834
D2 17.3600 2.725 .664 .810
D3 17.3400 2.678 .686 .804
D4 17.3200 2.508 .800 .770
D5 17.3400 2.882 .547 .841
Promosi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.773 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Pro1 15.0000 5.388 .503 .753
Pro2 14.6400 5.827 .553 .728
Pro3 14.1200 6.475 .642 .722
Pro4 14.9000 5.561 .508 .747
Pro5 14.7000 5.684 .613 .708
124
Kualitas Pelayanan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 17.4000 3.388 .621 .800
K2 17.2800 3.226 .737 .766
K3 17.4200 3.391 .689 .781
K4 17.3800 3.506 .603 .804
K5 17.4800 3.479 .515 .832
Kepuasan Nasabah
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.735 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Kep1 33.7000 8.949 .427 .709
Kep2 33.5800 8.412 .616 .679
Kep3 33.7200 8.940 .477 .703
Kep4 33.6800 8.875 .484 .701
Kep5 33.7800 8.379 .556 .686
Kep6 34.3200 8.712 .345 .769
kep7 33.8200 9.049 .408 .712
Kep8 33.9800 9.000 .376 .731
Kep9 33.7400 9.135 .421 .711
125
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kepuasan Nasabah 38.04 3.289 50 Produk 25.28 2.304 50 Harga 21.02 1.995 50 Distribusi 21.70 2.033 50 Promosi 18.34 2.925 50 Kualitas Pelayanan 21.78 2.261 50
Correlations
Kepuasan Nasabah
Produk Harga Distribusi Promosi Kualitas Pelayanan
Pearson Correlation
Kepuasan Nasabah 1.000 .473 .330 .533 .149 .827
Produk .473 1.000 .967 .384 .028 .451
Harga .330 .967 1.000 .364 .027 .300
Distribusi .533 .384 .364 1.000 .045 .514
Promosi .149 .028 .027 .045 1.000 .175
Kualitas Pelayanan .827 .451 .300 .514 .175 1.000
Sig. (1-tailed)
Kepuasan Nasabah . .000 .010 .000 .151 .000 Produk .000 . .000 .003 .424 .001 Harga .010 .000 . .005 .427 .017 Distribusi .000 .003 .005 . .378 .000 Promosi .151 .424 .427 .378 . .112 Kualitas Pelayanan .000 .001 .017 .000 .112 .
N
Kepuasan Nasabah 50 50 50 50 50 50
Produk 50 50 50 50 50 50
Harga 50 50 50 50 50 50
Distribusi 50 50 50 50 50 50
Promosi 50 50 50 50 50 50
Kualitas Pelayanan 50 50 50 50 50 50
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .855a .731 .700 1.801 1.605
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Promosi, Harga, Distribusi, Produk b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 387.259 5 77.452 23.888 .000b
Residual 142.661 44 3.242
Total 529.920 49 a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah b. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Promosi, Harga, Distribusi, Produk
126
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 7.631 3.701 2.062 .045 Produk 1.290 .609 .904 2.117 .040 .734 1.780
Harga 1.281 .667 .777 1.921 .061 .737 1.736
Distribusi .321 .158 .183 2.039 .047 .641 1.560
Promosi .045 .091 .040 .495 .623 .941 1.063
Kualitas Pelayanan .802 .188 .551 4.269 .000 .367 2.728
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
127
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7 Std. Deviation 1.70629461
Most Extreme Differences Absolute .111 Positive .111 Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .788 Asymp. Sig. (2-tailed) .564
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.573 2.370 .664 .510
Produk .090 .390 .183 .230 .819
Harga -.193 .427 -.341 -.452 .653
Distribusi -.036 .101 -.065 -.356 .723
Promosi -.004 .058 -.012 -.077 .939
Kualitas Pelayanan .108 .120 .216 .896 .375
a. Dependent Variable: RES2