analisa titik impas & ekotek

48
IV. ANALISIS TITIK IMPAS DAN EKONOMI TEKNIK 4.1 Analisis Titik Impas ( ATI ) 4.1.1 Konsep Dasar Analisis BEP adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam satuan unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sama dengan pendapatan perusahaan.Titik itu disebut sebagai titik break even ( BEP,break-even point ). Kegunaan analisis BEP adalah dapat diketahui pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, tidak rugi tetapi juga tidak untung, sehingga apabila penjualan melebihi titik tersebut maka perusahaan mulai mendapatkan untung. Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisis BEP : 1. Biaya tetap ( fixed cost ) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan besar yang tetap ,tidak tergantung pada volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak melakukan penjualan , contoh : depresiasi pajak bumi dan bangunan , bunga kredit, gaji karyawan tetap. 2. Biaya variable ( variable cost ) : biaya yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah unit

Upload: hardyirawan11

Post on 25-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

ANALISIS BREAK EVEN POINT

IV. ANALISIS TITIK IMPAS DAN EKONOMI TEKNIK

4.1 Analisis Titik Impas ( ATI )

4.1.1 Konsep Dasar

Analisis BEP adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam satuan unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sama dengan pendapatan perusahaan.Titik itu disebut sebagai titik break even ( BEP,break-even point ).

Kegunaan analisis BEP adalah dapat diketahui pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, tidak rugi tetapi juga tidak untung, sehingga apabila penjualan melebihi titik tersebut maka perusahaan mulai mendapatkan untung.

Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisis BEP :

1. Biaya tetap ( fixed cost ) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan besar yang tetap ,tidak tergantung pada volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak melakukan penjualan , contoh : depresiasi pajak bumi dan bangunan , bunga kredit, gaji karyawan tetap.

2. Biaya variable ( variable cost ) : biaya yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah unit yang dijual, contoh : biaya kerja tenaga langsung, biaya material, biaya gas,listrik , air.

Gambar 4.1 menunjukkan model dasar analisi break-even , dimana garis pendapatan berpotongan dengan garis biaya pada titik break-even ( BEP ) . Sebelah kiri BEP menunjukkan daerah kerugian,sedangkan daerah sebelah kanan BEP menunjukkan daerah keuntungan. Model ini memiliki asumsi dasar bahwa biaya per unit ataupun harga jual per unit dianggap tetap/konstan., tidak tergantung dari jumlah unit yang terjual. Meskipun pada kenyataannya,biaya tetap dan biaya variable per unit tidak selamanya konstan. Misalnya, dengan semakin bertambahnya volume produksi maka perusahaan harus menambah mesin dan ruangan , sehingga jumlah biaya tetap bertambah. Atau dengan semakin banyaknya jumlah karyawan terampil yang direkrut dibandingkan dengan karyawan yang kurang terampil akan mengakibatkan rata-rata upah menjadi lebih besar, sehingga biaya variable per unit berubah.

Rupiah

garis total pendapatan

laba garis total biaya

biaya variabel

rugi

biaya tetap

Volume ( unit per periode )

Gambar 4.1 Model dasar analissi break-even

Rumus BEP adalah :

EMBED Equation.3 atau

Apabila keuntungan dinyatakan dengan , volume yang diperlukan untuk menghasilkan keuntungan tertentu dapat dicari dari persamaan berikut ini :

Apabila unsur pajak terhadap keuntungan ( t ) dimasukkan dalam analisis , rumus di atas berubah menjadi sebagai berikut :

Keterangan notasi-notasi di atas:

BEP ( rp ) = titik break even point dalam rupiah.

BEP ( x ) = titik break even point dalam satuan unit.

X = jumlah unit yang dijual.

F = total biaya tetap.

V = biaya variable per unit.

P = harga jual netto per unit.

TR = total pendapatan.

TC = total biaya

= laba atau keuntungan.

t = pajak keuntungan

Contoh soal

PT Semarang mempunyai biaya tetap sebesar Rp. 1.000.000 pada periode ini. Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 1.500 per unit dan biaya material sebesar Rp. 500 per unit. Harga jual produk Rp. 4.000 per unit. Tentukan :

a. BEP.

b. Apabila keuntungan ditargetkan sebesar Rp. 560.000, berapa unit produk yang harus terjual ?

c. Apabila dari hasil keuntungan dikenakan pajak sebesar 30 %, berapa unit yang harus terjual agar keuntungan tetap sebesar Rp. 560.000 ?

Jawab

a. Biaya variable per unit , V = 1500 + 500 = 2000

BEP ( rp ) =

BEP dalam unit :

BEP ( unit ) =

b. x = unit

c. x = unit

Sasaran analisis break-even untuk mengetahui pada tingkat volume berapa perusahaan mencapai titik impas dari kegiatan usahanya. Dalam hal lain, analisis ini dapat dipakai untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai total biaya terendah untuk suatu volume yang diharapkan. Dalam pemilihan lokasi,analisis ini dapat dipakai untuk menentukan lokasi yang memiliki total biaya terendah,yang berarti juga memiliki total pendapatan tertinggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan.

Seperti telah disebutkan,biaya variable per unit dan pendapatan per unit dapat berubah dengan berubahnya kapasitas produksi atau volume penjualan. Gambar 4.2 menunjukkan bagaimana analisis break-even digunakan dalam situasi seperti ini.

Rupiah

Pendapatan

D Biaya

C

A B

Volume/tahun

Gambar 4.2 Model break-even untuk fasilitas yang berbeda

Misalnya,suatu perusahaan beroperasi dalam lingkup kapasitas awal dimana titik break-even terjadi pada titik A.Perusahaan mulai mendapat untung apabila volume penjualan sudah melebihi V1 unit. Keuntungan akan meningkat searah dengan pertambahan volume penjualan.Apabila volume sudah mencapai V2 , perusahaan perlu menambah fasilitas baru yang memerlukan investasi tambahan sebesar BC. Akibatnya , pada volume di atas V2 , biaya tetap menjadi lebih besar. Perusahaan baru mendapat untung apabila volume penjualan telah mencapai V3.

Informasi analisis break-even ini dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Jika terget penjualan sudah ditentukan , dapat diketahui volume output yang diperlukan untuk mencapai target itu.

4.1.2 Analisis Break-Even Point untuk Multiproduk

Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan penggunaan untuk beberapa produk sekaligus ( multiproduk ).

Kebanyakan perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu poduk dengan menggunakan fasilitas yang sama, contoh : pasar swalayan , industri bahan bangunan .

Menghitung titik BEP untuk setiap produk sukar meskipun biaya variable dan harga jual setiap jenis produk dapat diketahui. Hal ini disebabkan sukarnya menghitung biaya tetap untuk masing-masing jenis produk.

Untuk mengetahui posisi BEP , biasanya dilakukan bukan untuk per jenis produk melainkan untuk semua produk yang dibuat/dijual perusahaan secara keseluruhan. Sehingga rumus BEP untuk produk tunggal tidak dapat langsung digunakan untuk multiproduk karena biaya variabel dan harga jual setiap jenis produk berbeda.

Rumus titik BEP untuk multiproduk :

EMBED Equation.3

atau

dimana :

F = biaya tetap per periode.

Vi = Biaya variable per unit.

Pi = harga jual per unit.

Wi = Persentase penjualan produk i terhadap total rupiah penjualan.

= kontribusi tertimbang.

TVC = total biaya variable.

TR = total pendapatan.

Contoh soal

Perusahaan industri kaca Kristal memproduksi enam tipe produk yang masing-masing memiliki data harga jual,biaya variable dan estimasi penjualan sebagai berikut :

TipeBiaya variable

( Rp/unit )Harga jual

( Rp/unit )Estimasi penjualan

( unit/tahun )

A7.00011.0004.200

B4.6007.5007.000

C4.0006.0008.000

D4.5007.5004.800

E2.9005.0006.000

F2.6004.0003.000

Apabila Biaya tetap per bulan sebesar Rp. 5.000.000, tentukan BEP nya ?.

Untuk menghitung BEP digunakan bantuan tabel 4.1 . Tabel ini bertujuan mencari nilai pembagi dalam rumus BEP multiproduk, yaitu , atau merupakan jumlah kontribusi tertimbang semua tipe produk yang dijual. Dalam kasus ini estimasi penjualan dinyatakan dalam unit, padahal harga setiap tipe produk berbeda satu sama lain. Untuk itu, harus dicari lebih dahulu estimasi penjualan dalam rupiah ( kolom 7 ), yaitu dengan mengalikan harga jual dengan jumlah unit yang terjual. Selanjutnya, dapat dihitung proporsi penjualan setiap tipe produk terhadap total penjualan ( kolom 8 ) dan kontribusi setiap tipe produk terhadap total penjualan ( kolom 9 ).

Misalnya , estimasi penjualan tipe A dalam rupiah ( kolom 7 )dihitung dengan mengalikan harga jual ( kolom 3 ) dengan jumlah penjualan dalam unit ( kolom 6 ), diperoleh nilai sebesar Rp. 46.200.000. Penjualan dari tipe A ini memiliki proporsi sebesar 20,6 % dari total penjualan sebesar 224.700.000. Kontribusi tertimbang tipe A ( kolom 9 ) dapat diperoleh dengan mengalikan nilai dalam kolom 5 dan kolom 8 , yaitu sebesar 0,38 x 0,206 = 0,075. Dengan menggunakan pendekatan yang sama untuk setiap tipe, dapat diperoleh total kontribusi tertimbang , yaitu sebesar 0,375 untuk setiap rupiah penjualan.

Karena biaya tetap dinyatakan dalam bulanan , untuk mencari BEP dalam 1 tahun, biaya tetap itu dikalikan 12 dan selanjutnya dibagi dengan 0,375, hasilnya menjadi 160.000.000, perusahaan sudah dalam posisi impas , belum untung tetapi tidak rugi. Perlu diingat , BEP untuk multiproduk hanya dapat dihitung dalam rupiah, tidak dapat dalam bentuk unit.

Tabel 4.1 Tabel analisa berak-even untuk multiproduk

Jenis produkBiaya variable ( ribu rp/unit )Harga jual ( ribu Rp )Estimasi penjualan ( unit/thn )Estimasi penjualan ( ribu rp/thn )Proporsi thd total penjualanKontribusi tertimbang

VPV/P1-V/PW(1-V/P).W

123456789

A7,0011,00,640,364.20046.2000,2060,075

B4,607,50,610,397.00052.5000,2340,090

C4,006,00,670,338.00048.0000,2140,071

D4,507,50,600,404.80036.0000,1600,064

E2,905,00,580,426.00030.0000,1340,056

F2,604,00,650,353.00012.0000,0520,019

Biaya tetap per tahun = 12 x Rp. 5.000.000 = Rp. 60.000.000

BEP dalam 1 tahun =

4.1.3 Cara Penentuan ATI dan Perhitungannya

Titik impas dapat ditentukan baik dalam nilai mata uang,maupun dalam unit atau jumlah barang. Analisis titik impas dapat dilakukan dengan 3 cara,yakni :

1. Matematis.

2. Income statement.

3. Grafis.

1. ATI dengan cara matematika : Total penghasilan ( harga per unit x jumlah barang yang dijual ) atau TR = P x Q ,dimana P = harga jual per unit dan Q = jumlah barang yang dijual.

Biaya total adalah TC = TFC + ( VC x Q )

L = TR TC

L = TR ( TFC + ( VC x Q ))

Titik impas terjadi pada saat TR TC = 0 atau TR = TC , dimana penghasilan sama dengan pengeluaran biaya.

Keterangan :

TR = Total Revenue ( total penghasilan )

P = Price( harga jual barang per unit )

Q = Quantity ( kuantitas barang yang dijual

TC = Total Cost ( biaya total )

TFC = Total Fixed Cost ( biaya variabel per unit )

VC = Variabel Cost ( biaya variabel per unit )

L = laba dari hasil penjualan barang.

Dari persamaan di atas ,jika TR = TC , maka diperoleh rumus titik impas sebagai berikut :

Q merupakan barang pada titik impas yang dinyatakan dalam unit.

Bila Anda ingin membuata titik impas dalam nilai uang secara mudah rumus di atas diubah dan akan menjadi :

Keterangan :

Q = Jumlah barang yang diproduksi dan dijual .

TFC = Jumlah biaya tetap.

P = Harga jual barang per unit

AVC = Biaya variabel per unit

Q.P = Jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai mata uang.

Kembali ke rumus :

dimana ( P AC ) adalah marjinal kontribusi per unit

jadi

Selanjutnya dari rumus

Dimana adalah ratio marjinal laba, jadi

2. ATI dengan cara income statement : Untuk menggunakan cara ini diperlukan sumber informasi/data yang berasal dari laporan rugi-laba ( income statement ). Adapun klasifikasi perkiraan pada laporan rugi-laba ( laporan R/L ) adalah sebagai berikut :

Laporan R/L atas dasar klasifikasi biaya alamiah ( natural classification of cost ), yakni :

Tabel V.1 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992

Sales$ 100.000,-

Less :Salary & wages 27.000,-

Materials & supplies 30.000,-

Depreciation 13.000,-

Energy/utilities 5.000,-

Net income 25.000,-

Laporan R/L atas dasar klasifikasi fungsi biaya ( functional cost classification ), yakni :

Tabel V.2 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992

Sales$ 100.000,-

Less: Cost of goods sold

60.000,-

Gross margin ( gross profit ) 40.000,-

Less: Selling expense$ 7.000,-

Administration expense 8.000,-

15.000,-

Net income

25.000,-

Tabel V.3 Laporan R/L ,Perusahaan X , 1992

Sales$ 100.000,-

Less : Variabel manufacturing cost$50.000,-

Variabel non manufacturing cost 5.000,-

$ 55.000,-

Contribution margin$ 45.000,-

Less: Fixed manufacturing cost$10.000,-

Fixed non-manufacturing cost$ 10.000,-

$ 20.000,-

Net income$ 25.000,-

Walaupun cara penyajian yang berbeda dari ketiga laporan R/L tersebut, namun ketiganya menggambarkan hubungan antara Total revenue Total cost = Net income

NI = net income

atau total pengahasilan total biaya = keuntungan bersih

KB = keuntungan bersih

3. ATI dengan cara grafis : Prosedur penyelesaian cara tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kurva total penghasilan ( total revenue ) adalah garis linear sebagai berikut :

TP atau TR = P x Q , dimana P = harga dan Q = jumlah barang yang dijual TR = 15.Q

b. Kurva total biaya atau TC = TFC + TVC

TC = $ 20.000 + 6.Q

Dari kedua kurva tersebut yakni kurva total biaya TC dan kurva penghasilan TR dapat digambarkan dalam bentuk grafik.Perpotongan kurva TC dengan TR adalah titik TI ( titik impas ) , dimana TC = TR

Daerah untuk TR>TC

TC = 2000 + Q

Daerah rugi

Perpotongan antara TR dan TC adalah titik impas ( TI )

Berdasarkan grafik tersebut pihak manajemen dapat merencanakan produksi dan penjualan pada tingkat yang menguntungkan.Sehingga perusahaan harus berproduksi di atas titik TI ,sebab bila berproduksi di bawah titik TI ,perusahaan akan menderita kerugian.

Seandainya pihak manajemen mengharapkan total penjualan ( total penghasilan ) sebesar $ 45.000,maka tingkat penjualan atau tingkat produksi yang harus dijual harus sebesar 3000 unit. Dalam hal ini selisih antara titik produksi yang diharapkan sebesar 3000 unit dengan titik produksi sebesar 2.222 yakni sebesar 3000 2.222 = 778 unit dan disebut margin of safety in US$.

Penghasilan sebesar $ 45.000 yang diharapka disebut projected sales,dan selisih antara nilai penghasilan yang diharapkan ( $45.000 ) dengan penghasilan pada titik TI sebesar $33.330 yakni sebesar $ 11.670 disebut margin of safety in US$.

4.2 Ekonomi Teknik

4.2.1 Dasar-Dasar Ekonomi Teknik

Kebanyakan persoalan di dalam ekonomi teknik melibatkan dan menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang,yaitu,selama waktu yang panjang.Di dalam persoalan semacam itu perlu untuk mengenal nilai waktu dari uang,karena terdapatnya bunga,satu dolar sekarang berharga lebih banyak dari pada prospek satu dolar tahun depan atau saat mendatang lainnya.

4.2.1.1 Definisi Bunga

Suku bunga didefenisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam. Sedangkan tingkat suku bunga didefenisikan sebagai rasio antara bunga yang dibebankan atau dibayarkan diakhir periode waktu dan uang yang dipinjam pada awal peride.jadi bila bunga sebesar $6 dibayarkan per tahunnya untuk pinjaman sebesar $100,tingkat suku bunga adalah $6/$100 = 0,06 per tahun. Ini biasanya dinyatakan sebagai tingkat suku bunga 6 % per tahun.Bunga majemuk adalah bunga tiap tahun yang diambil dari jumlah total yang dipinjam pada akhir tahun sebelumnya,jumlah totalnya termasuk pinjaman pokok ditambah akumulasi bunga yang belum dibayarkan ketika tiba waktunya.

4.2.1.2 Rumus-Rumus Bunga

Simbol-simbol ini digunakan di dalam penjelasan berikut :

imenyatakan tingkat suku bunga per periode bunga.

nmenyatakan jumlah periode bunga.

Pmenyatakan jumlah uang sekarang.

Fmenyatakan jumlah uang pada akhir n periode dari saat sekarang yang ekivalen dengan P dengan bunga i .

Amenyatakan pembayaran pada akhir periode atau penerimaan dalam seri yang sama rata ( uniform ) yang berlanjut untuk n periode mendatang.

Rumus-rumus bunga fundamental yang menyatakan hubungan di antara P,F,dan A dalam bentuk i dan n adalah sebagai berikut :

1. Diketahui P,untuk mencari F adalah

F = P ( 1 + i )n2. Diketahui F , untuk mencari P adalah

3. Diketahui F , untuk mencari A adalah

4. Diketahui P , untuk mencari A adalah

atau

5. Diketahui A , untuk mencari F adalah

6. Diketahui A , untuk mencari P adalah

atau

4.2.2 Penerapan Dasar Ekonomi Teknik

4.2.2.1 Soal-Soal Bunga

1. Jika $ 1,000 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 Januari 2003.Berapa akan diperoleh pada 1 Januari 2013 ?

Jawab :

Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :

F = ..?

0

12345678910

n = 10 tahun

P = $1.000 i = 6 %

Keterangan :

= berapa yang harus dibayar/dikeluarkan.

= berapa yang harus diterima/diperoleh.

F = P ( 1 + i )n F = 1.000 ( 1 + 0,06 )10 = $ 1.791

2. Berapa yang harus Anda investasikan dengan bunga 6 % pada 1 Januari 2003, untuk memperoleh $ 1.791 pada 1 Januari 2009

Jawab :

Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :

F = $1.791

n = 6

i = 6 %

//////

123456

P = ..?

= $1.263

3. Jika $840 diinvestasikan dengan bunga majemuk 6 % pada 1 januari 2002. Berapa besar pengambilan yang sama dapat dilakukan selama 10 tahun,sehingga dana tidak tersisa lagi setelah pengambilan ke 10?

Jawab :

Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :

A = ?

12345678910

n = 10 tahun

i = 6 %

P = $ 840

= $114,1

4.2.2.2 Mengubah Pembayaran Tunggal Pada Suatu Saat Menjadi Pembayaran Tunggal Ekivalen Pada Saat Lain

1. Jika $2.000 diinvestasikan sekarang,$1.500 2 tahun kemudian,dan $1.000 4 tahun kemudian,semua dengan bunga 4 %.Berapa jumlah total akan diterima 10 tahun kemudian?

Jawab :

Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :

F = ..?

0

2

4

6

8

10

P3 = $1.000

P2 = $1.500

P1 = $2.000

F1 = P1 ( 1 + i )n = 2.000 ( 1 + 0,04 ) 10 = $ 2.960,49

F2 = P2 ( 1 + i )n = 1.500 ( 1 + 0,04 ) 8 = $ 2.052,85

F3 = P3 ( 1 + i )n = 1.000 ( 1 + 0,04 )6 = $ 1.265,32

Sehingga :

= $ 6.278,66

2. Dalam berapa tahun sebuah investasi sekarang sebesar $ 1.000 akan menjadi $ 2.000, dengan bunga 3 % ?

Jawab :

Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :

$ 2.000

//

i = 3 %

n = ?

$ 1,000

F = P ( 1 + i )n

2.000 = 1.000 ( 1 + 0,03 )n( 1 + 0,03 )n = = 2

Harga n dapat diketahui dengan cara Trial & Error dan interpolasi :

Jika n = 20 ,maka ( 1 + 0,03 )20 = 1,81

Jika n = 21 ,maka ( 1 + 0,03 )21 = 1,86

Jika n = 22 ,maka ( 1 + 0,03 )22 = 1,9

Jika n = 23 ,maka ( 1 + 0,03 )23 = 1,97

Jika n = 24 ,maka ( 1 + 0,03 )24 = 2,03

Ternyata harga yang dicari ( = 2 ) terletak antara n = 23 dan n = 24 ,maka pasangan harga tersebut diinterpolasi dan menghasilkan n = 23,5 tahun

Soal Latihan

1. Toko roti babah Gendut , yang saat ini memiliki sebuah cabang, sedang mempertimbangkan cabangnya yang kedua. Habibi , sipemilik took memperkirakan biaya tetap untuk cabang baru itu sebesar Rp. 3.000.000 per minggu, sedangkan biaya buruh dan bahan baku untuk memproduksi roti Rp. 1.200 per buah. Harga roti Rp.3.200 buah.

a. Berapa jumlah roti yang harus terjual setiap minggu agar tercapai break-even ?

b. Berapa keuntungan ( atau kerugian ) yang terjadi jika volume penjualan sebesar 1.000 roti per minggu ?

c. Berapa volume yang harus terjual untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 2.000.000?

2. Seorang manajer dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau membeli suatu komponen yang diperlukan dalam proses produksi kipas angin. Biaya dan volume yang diperkirakan sebagai berikut :

MembuatMembeli

Biaya tetap tahunan ( Rp )6.000.000Tidak ada

Biaya variabel/unit ( Rp )1.2001.600

Volume tahunan ( unit )12.00012.000

a. Berdasarkan data di atas, tentukan apakah perusahaan harus membuat atau membeli komponen tersebut?

b. Terdapat kemungkinan bahwa volume yang diperlukan akan bertambah dikemudian hari,tentukan batas volume yang membedakan antara membuat atau membeli?

3. Perusahaan ABC memproduksi barang yang terbuat dari karet,yang memiliki struktur biaya,sebagai berikut.

Biaya tetap Rp. 30.000.000 per tahun

Biaya variable Rp. 15.000 per unit

Harga jual Rp. 30.000 per unit

a. Tentukan titik berak-even,dalam unit atau pun rupiah.

b. Jika penjualan sekarang 1.500 unit,tentukan berapa keuntungan atau kerugian yang diperoleh.

c. Jika penjualan sekarang mencapai Rp. 75.000.000,hitung keuntungan atau kerugiannya.

4. Perusahaan Bagindo membeli sebuah mobil untuk digunakan sebagai kendaraan pengantar pesanan. Terdapat dua pilihan akhir yang harus diputuskan Toyota Kijang yang berbakar bahan bensin atau berbahan bakar diesel. Harga mobil Rp. 90.000.000 untuk mobil bensin dan 100.000.000 untuk mobil diesel. Biaya operasi untuk mobil bensin Rp.1.000 per liter,sedangkan untuk mobil diesel sebesar Rp. 700 per liter. Penggunaan bahan bakar diperkirakan 700 liter bensin atau 600 litr solar per bulan. Apabila umur mobil diperkirakan 5 tahun, dan biaya perawatan masing-masing sebesar Rp. 500.000 per bulan. Tentukan mobil mana yang sebaiknya dipilih.

5. PT. Beta Farma baru saja mengembangkan sejenis obat influenza. Obat itu dapat diproduksi dalam bentuk kapsul atau kaplet. Biaya untuk masing-masing jenis kemasan ,sebagai berikut :

KapsulKaplet

Biaya tetap ( rupiah/tahun )150.000.000210.000.000

Biaya produksi ( rupiah/tahun )5050

Biaya kapsul ( rupiah/butir )25

Biaya kemasan ( rupiah/butir )1510

Perusahaan hanya akan memproduksi satu jenis kemasan kapsul atau kaplet.

a. Tentukan berapa titik break-even dalam volume.

b. Permintaan diperkirakan 2 juta butir per tahun,berapa keuntungan produksi dalam bentuk kapsul jika harga jual ditentukan Rp. 200 per butir?

c. Jika keuntungan ditargetkan Rp. 40.000.000 untuk kaplet dengan harga jual Rp. 160 per butir, berpa volume penjualan harus dipenuhi?

6. Suatu perusahaan sedang memilih sebuah lokasi untuk pabriknya. Terdapat dua lokasi yang menjadi alternatif. Lokasi A diperkirakan memberikan biaya tetap Rp. 600.000.000 per tahun,biaya variable Rp. 126.000 per unit, dan pendapatan Rp. 136.000 per unit. Lokasi B mempunyai biaya tetap Rp. 900.000.000 per tahun dengan biaya variable Rp. 106.000 per unit dengan pendapatan Rp. 136.000 per unit. Volume penjualan diperkirakan sebesar 40.000 unit per tahun. Tentukan lokasi mana yang lebih menarik?

7. Weisse Corporation sedang menentukan jenis tata letak bagi pabrik bola tennis yang baru di Indonesia. Biaya tetap untuk jenis tata letak proses $20,000 dan biaya variable $ 0.7 per bola. Biaya tetap untuk tata letak produk $ 30,000 dan biaya variabelnya $ 0.6 per bola. Setiap bola tennis dijual seharga $ 0.95.Keputusan apa yang harus diambil berkaitan dengan tata letak pabrik itu ?

8. Sebuah perusahaan mempunyai data produksi,sebagai berikut :

gaji karyawan

Rp. 10.000.000 per tahun

biaya pabrikasi

Rp. 30.000.000 per tahun

biaya bahan baku

Rp. 300.000 per unit

biaya lembur karyawanRp. 100.000 per unit

harga jual produk

Rp. 600.000 per unit

a. Tentukan berapa minimal volume produksi tahunan agar perusahaan tidak rugi ?

b. Apabila keuntungan ditargetkan Rp. 20.000.000 per tahun , berapa unit produk harus dihasilkan ?

c. Jika pajak keuntungan sebesar 20 % per tahun,berapa unit produk harus dihasilkan agar keuntungan tetap Rp. 20.000.000 per tahun?

9. Sebuah perusahaan memiliki data produksi sebagai berikut : biaya tetap Rp. 75.000.000 per tahun,biaya variable Rp. 2.500 per unit , dan harga jual Rp. 7.500 per unit.Tentukan :

a. berapa unit harus diproduksi agar tercapai BEP ?

b. berapa unit harus diproduksi agar memperoleh keuntungan Rp. 30.000.000 per tahun ?

c. jika ada pajak keuntungan sebesar 25 % per tahun,berapa unit harus diproduksi agar keuntungannya Rp. 30.000.000 per tahun?

10. Suatu proyek bantuan luar negeri menawarkan tender untuk pengiriman alat-alat pertanian ke daerah Maluku. Tiga perusahaan pengangkutan telah mengajukan proposal. Perusahaan A menawarkan biaya pengangkutan secara flat sebesar $ 1,000 per ton. Perusahaan B menawarkan biaya pengangkutan sebesar $ 1,100 untuk 30 ton pertama dan $ 900 per ton selebihnya.Perusahaan C menawarkan biaya$ 1,200 per ton jika total beratnya kurang dari 40 ton, $ 1,050 per ton jika beratnya antara 40 sampai dengan 60 ton, dan $ 950 per ton untuk total berat di atas 60 ton.

a. Gambarkan grafik biaya untuk masing-masing penawaran itu.

b. Tentukan jumlah tonnage yang merupakan break-even bagi penawaran perusahaan A dan B.

c. Jika total berat barang yang diangkut sebesar 70 ton,perusahaan mana yang sebaiknya dipilih?

11. Sebuah perusahaan bahan bangunan memproduksi tegel,batako,dan genteng. Harga jual dan biaya produksi seperti dalam tabel berikut ini.

ProdukHarga jual

( Rp/unit )Biaya variable

( Rp/unit )Prakiraan penjualan ( unit/bulan )

Tegel6.0004.0004.000

Batako4.0002.0008.000

Genteng3.0001.0003.000

Apabila biaya tetap sebesar Rp. 12.000.000 per tahun , tentukan titik break-even perusahaan itu.

a. Toko pakaian olah raga Segar Bugar menjual berbagai macam pakaian renang wanita dengan data sebagai berikut.

Jenis pakaianHarga jual

( Rp/unit )Biaya variable

( Rp/unit )% penjualan ( dalam rupiah )

Dewasa F60.00025.00015

Dewasa SF50.00020.00010

Dewasa B30.00012.0008

Remaja F50.00019.00027

Remaja SF40.00015.00020

Putri FA25.00010.00010

Putri FB20.0008.00010

Biaya tetap took itu sebesar Rp. 5.000.000 per bulan.

a. Tentukan titik break-even per tahun.

b. Apabila kapasitas produksi took itu ( dari total penjualan ) sebesar Rp. 200.000.000 per tahun , sedangkan took hanya menjual 75 % dari kapsitas produksi ,hitung keuntungan toko itu.

12. Sebuah industri makanan memproduksi empat macam produk kecap manis,kecap asin,saos tomat ,dan sambal dalam botol. Tabel berikut menunjukkan data yang relevan dengan produksi ( dalam rupiah )

Jenis produkBiaya variabel

( Rp/unit )Harga jual ( Rp/unit )Penjualan

( unit/tahun )

Kecap manis5.0008.50040.000

Kecap asin4.5008.00050.000

Saos tomat1.5005.00030.000

Sambal2.0005.50080.000

Biaya tetap per tahun

= Rp. 250.000.000,-

Kapasitas produksi

= Rp. 700.000.000,-

a. Berapa rupiah break-even penjualan per tahun?

b. Seandainya kapasitas produksi sebesar hanya tercapai 60 %, apakah perusahaan dalam posisi untung atau rugi?

13. Restoran kereta api Majapahit menjual berbagai jenis makanan bagi para penumpang kereta api. Harga jual,biaya variabel,dan prakiraan penjualan makanan itu, sebagai berikut.

Jenis makananBiaya variabel

( Rp/unit )Harga jual

( Rp/unit )Penjualan

( dalam rupiah )

Nasi goring3.0005.00020

Nasi rames4.0006.50010

Nasi gudeg4.2007.00010

Bistik4.5008.00015

Sandwich2.0004.0005

The manis7001.50020

Kopi1.0002.00015

Air jeruk1.5003.0005

Biaya tetap restoran itu sebesar Rp. 10.000.000 per bulan.

a. Tentukan titik-break even per bulan.

b. Dalam sebulan, restoran itu memiliki kapasitas produksi sebesar Rp. 50.000.000 ( dari total penjualan ), namun rata-rata penjualan hanya sebesar 80 % dari kapasitas yang ada. Hitung berapa keuntungan yang diperoleh.

14. Seorang investor bermaksud mendirikan biro perjalanan wisata. Target pasarnya para wisatawan asing yang ingin mengunjungi objek turisme di Indonesia. Sejauh ini direncanakan terdapat lima jenis paket wisata yang akan ditawarkan. Tabel berikut memuat informasi tentang rencana biaya dan penjualan dari produk perusahaan itu. Apabila biaya tetap yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan,sewa kantor dan keperluan operasional rutin diperkirakan sebesar $ 786.25 per bulan. Berapa nilai BEP per tahun?

Jenis tourTarif per orang

( $ )Biaya variabel per orang

( $ )Prakiraan peserta tour

( orang/tahun )

Paket A20015030

Paket B5040480

Paket C16013675

Paket D25022524

Paket E8064150

_1116592442.unknown

_1120296582.unknown

_1120367452.unknown

_1120367840.unknown

_1120372399.unknown

_1120377275.unknown

_1120377953.unknown

_1120376559.unknown

_1120371326.unknown

_1120367646.unknown

_1120367759.unknown

_1120367556.unknown

_1120366746.unknown

_1120367316.unknown

_1120298562.unknown

_1120366317.unknown

_1120298542.unknown

_1116845695.unknown

_1120295961.unknown

_1120296060.unknown

_1120295884.unknown

_1120291711.unknown

_1120291831.unknown

_1116638162.unknown

_1116652727.unknown

_1116592536.unknown

_1116592123.unknown

_1116592403.unknown

_1116592429.unknown

_1116592177.unknown

_1116592373.unknown

_1098157407.unknown

_1098158919.unknown

_1098159823.unknown

_1098159512.unknown

_1098157459.unknown

_1098157328.unknown