Penerapan Statistika dalam pengkajian dan diseminasi teknologi

pertanian spesifik lokasi

Muhamad Sabran

BB Biogen

Outline

• Kerangka logis penelitian empiris dengan menggunakan statistika

• Macam data dan pengujian hipotesis

• Penerapan Statistika dalam oPengkajian adaftif

oPengkajian SUT

oDiseminasi teknologi

• Kesimpulan.

Masalah

Hipotesis (statistika)

Pengumpulan data/fakta

Pengujian hipotesis

Hipotesis tidak bisa

ditolak

Hipotesis ditolak dengan galat α

Kesimpulanatau

analisis lanjutan

Kerangka logis penelitian menggunakan statistika

Masalah : produktivitas kedelai rendah. • Berapa? 1 t/ha

• dimana? Di lahan pasang surut sulfat masam

• mengapa? Potensi hasil rendah, tidak toleran masam, tidak toleran penyakit, dll

Jawaban sementara (hipotesis): penggunaan varietas toleran masam berpotensi hasil tinggi akan meningkatkan produktivitas kedelai.

Perumusan masalah harus mengarah kepada hipotesis

Hipotesis disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, teori atau intiuisi/logika

Hipotesis statistika

• Berlawanan dengan perkiraan/intuisi kita, karena kita ingin menolaknya; varietas baru dan varietas lama sama saja.

• Peluang menolak, padahal hipotesis itu benar, ditentukan sebelumnya (α)

• Bila belum berhasil menolaknya, berarti kita belum punya data yang cukup untuk menolaknya.

Pengumpulan data: percobaan

• Perlu dilakukan untuk menjawab hipotesis.

• Hal yang penting : validitas, effisiensi dan mudah dianalisis.

• Validitas : pengacakan dan penarikan contoh

• Efisiensi, terkait dengan penggunaan sumberdaya

• Mudah dianalisis, untuk memudahkan penarikan kesimpulan

Pengumpulan data/fakta: survei

• Penarikan contoh yang mewakili populasi

• Efisiensi dari segi biaya dan sumber daya lainnya

• Mudah dianalisis

Pengujian hipotesis

• Pembandingan antara hipotesis dengan data/fakta.

• Salah jenis I: peluang menolak hipotesis nol yang benar.

• Salah jenis II:peluang menerima hipotesis alternatif yang salah.

• Most powerful : dengan nilai α tertentu, peluang menerima hipotesis alternatif yang salah (β) diminimumkan.

Macam data hasil pengamatan • Data Nominal: apakah dua objek yang diamati

termasuk kategori yang sama atau berbeda. Mis: jenis kelamin bunga pepaya (jantan, betina, hermaprodit); warna kulit manusia (hitam, putih, kuning, sawo matang).

• Data ordinal : urutan peringkat, tetapi jarak antara dua kategori tidak dapat diukur. Mis: tingkat pendidikan, pangkat PNS,nilai ujian (termasuk juga data hedonik dan intensitas)

• Data interval : beda antara dua nilai dari dua objek terukur. Mis: tinggi tanaman, umur, berat hasil per satuan luas.

Pengujian hipotesis Uji nonparametrik Uji Parametrik

Data Nominal Data Ordinal Data interval atau nisbah

Satu kelompok Uji Khi-kuadrat (goodness of fit)

Uji peringkat bertanda Wilcoxson

Uji t

Dua kelompok bebas

Uji Khi-kuadrat Uji jumlah peringkat Wilcoxson; uji Mann-Whitney

Uji t student

Dua kelompok tak bebas

McNemars’ test Uji peringkat bertanda wilcoxson

Uji t berpasangan

Banyak kelompok bebas

Uji Khi-kuadrat Uji Kruskal-Wallis ANOVA

Banyak kelompok tak bebas

Friedman matched samples

ANOVA untuk data dengan pengamatan berulang

Penelitian adaptif

• Penelitian adaptif dilakukan di lahan petani oleh peneliti bersama penyuluh dan petani yang sekaligus memahami respon petani (umpan balik) terhadap teknologi yang sedang dikaji.

• Tujuan : Menguji kesesuaian atau daya adaptasi komponen komponen teknologi untuk menjawab permasalahan petani serta sesuai dengan kondisi bio-fisik (tanah, iklim, dan lingkungan) dan sosial ekonomi setempat.

Penelitian adaptif

• Pengkajian berorientasi pada kondisi lingkungan setempat, menggunakan pendekatan pemecahan masalah spesifik yang dihadapi petani.

• Skala penelitian lebih luas dari skala petak percobaan, agar dapat dilakukan analisis sosial dan ekonomi (tp:0.1 ha; ternak unggas 10-15 ekor/peternak; sapi 1-2 ekor/peternak)

• Setiap perlakuan diulang pada petani yang berbeda..

Data yang Diamati dan Pengukurannya 1. Keragaan agronomis dan atau biologis. 2. Kelayakan teknis dan finansial dari

teknologi yang sedang diuji, diukur dengan indikator: R/C, Marginal B/C ratio, imbalan terhadap tenaga kerja, Titik Impas Produksi (TIP), nilai Titik Impas Harga (TIH), dll.

3. Respon dan penerimaan petani atau masyarakat sekitarnya terhadap teknologi yang dikaji.

Penelitian adaptif • Satu kelompok, contoh: 30 petani menanam varietas

unggul baru; apakah “hasil” yang diperoleh sama dengan potensi “hasil” pada diskripsi. Hasil yang dimaksud bisa produktivitas ( interval), tingkat serangan penyakit (ordinal) atau respon petani (nominal).

• Dua kelompok bebas, contoh : satu varietas unggul dan satu varietas lokal dialokasikan secara acak kepada 30 petani, sehingga setiap petani menanam varietas unggul atau varietas lokal.

• Dua kelompok tak bebas, contoh: setiap petani menanam dua varietas, yaitu varietas lokal dan varietas unggul baru;

• Banyak kelompok bebas, contoh: 5 varietas; masing-masing varietas ditanam oleh 4 petani yang ditentukan secara acak.

• Banyak kelompok tak bebas, contoh: 10 orang petani menanam 3 varietas secara berurutan selama 3 musim tanam

Pengkajian sistem usaha tani Tujuan

1. Menguji paket teknologi usahatani spesifik lokasi yang memenuhi beberapa kaidah yaitu: (a)secara teknis dapat diterapkan petani; (b) secara finansial menguntungkan; (c) secara sosial diterima petani; (d) teknologi yang dihasilkan ramah lingkungan; dan (e) mendukung kebijakan Pemda setempat.

2. Menemukan teknologi produksi yang efisien dan optimal sesuai dengan potensi sumberdaya, lingkungan bio-fisik dan sosial-ekonomi keluarga petani guna meningkatkan produksi dan pendapatan.

3. Merancang alternatif sistem usahatani yang terlanjutkan dengan memanfaatkan hubungan sinergis antar subsistem dalam SUT.

Dilakukan petani peserta dan non peserta (with and without) atau sebelum dan sesudah (before and after). Bersifat multidisiplin dengan memanfaatkan secara optimal hubungan sinergis antarkomponen dalam SUT guna menekan ketergantungan terhadap sarana produksi eksternal. Pengkajian SUT dilakukan secara holistik, partisipatif dan integratif dan menganalisis rumah tangga tani sebagai suatu sistem.

Pengkajian SUT, pendekatan

Pengukuran Data 1. Data bio-fisik. 2. Data sosial-ekonomi dikumpulkan melalui survei dan

farm record keeping dengan daftar pertanyaan yang terstruktur maupun melalui RRA atau PRA.

3. Data produksi terutama tanaman dikumpulkan melalui sensus, diukur seluruhnya tidak di ubin.

4. Kelayakan teknis dan finansial diukur dengan indikator: R/C, Marginal B/C ratio, imbalan terhadap tenaga kerja, Titik Impas Produksi (TIP),nilai Titik Impas Harga (TIH), dll

5. Respon dan penerimaan petani atau masyarakat sekitarnya terhadap teknologi yang dikaji.

Pengkajian SUT

• Dua kelompok bebas, peserta dan bukan peserta yang ditentukan secara acak.

• Dua kelompok tak bebas, before vs after, petani yang sama dibandingkan sebelum dan sesudah menerapkan sistem usahatani.

Diseminasi teknologi

• Temu aplikasi teknologi

• Temu informasi

• Pameran

• Temu lapang, gelar teknologi

• Dapat dikumpulkan data respon peserta, sebagai umpan balik dan evaluasi.

• Dapat dianalisis secara diskriptif, uji parametrik dan nonparametrik.

Kesimpulan

• Penggunaan statistika dalam penelitian/pengkajian harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu mulai dari perumusan masalah, metode pengumpulan data, serta penyusunan dan pengujian hipotesis.

• Teknik pengujian hipotesis, antara lain tergantung pada macam data yang dikumpulkan, dan metode pengumpulan data (survei/percobaan).

• Kegiatan pengkajian dan diseminasi dapat ditulis menjadi karya ilmiah yang baik, asal metodologi dan pelaksanaannya mengkuti kaidah tertentu.