print makalah analisis titik impas

37
ANALISIS TITIK IMPAS Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan Syariah Kepada Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak Oleh : Kelompok 5 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI Ajeng Christina 24512012 Astri Yulia 24512002

Upload: astri-yulia

Post on 24-May-2015

6.885 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Print   makalah analisis titik impas

ANALISIS TITIK IMPAS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Analisis Laporan Keuangan Syariah

KepadaLilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak

Oleh :

Kelompok 5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAHFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA2013

Ajeng Christina 24512012

Astri Yulia 24512002

Page 2: Print   makalah analisis titik impas

2

Page 3: Print   makalah analisis titik impas

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka

penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berisi tentang Analisis Titik Impas.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya

kepada Ibu Lilis, selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisis Laporan Keuangan Syariah

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,

dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan

baik pada teknis penulisan maupun materi, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada

mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai

ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Bandung, 20 Oktober 2013

Penulis

i

Page 4: Print   makalah analisis titik impas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................................3

2.1 Pengertian Analisis Titik Impas (Break Even Point / BEP)...................................................3

2.2 Tujuan Analisis Titik Impas / BEP....................................................................................................4

2.3 Asumsi dan Keterbatasan Analisis BEP.........................................................................................7

2.4 Rumus yang Digunakan.........................................................................................................................8

2.5 Tingkat Keamanan (Margin of Safety).........................................................................................12

2.6 BEP dengan Perubahan...................................................................................................................... 13

BAB III KESIMPULAN........................................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... iii

ii

Page 5: Print   makalah analisis titik impas

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam rangka memproduksi atau menghasilkan suatu produk, baik barang maupun

jasa, perusahaan terkadang perlu terlebih dulu merencanakan berapa besar laba yang ingin

diperoleh. Artinya dalam hal ini besar laba merupakan prioritas yang harus dicapai

perusahaan, di samping hal-hal lainnya. Agar perolehan lebih mudah ditentukan, salah satu

caranya adalah perusahaan harus mengetahui terlebih dulu berapa titik impasnya. Artinya

perusahaan beroperasi pada jumlah produksi atau penjualan tertentu sehingga perusahaan

tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.

Analisis titik impas atau analisis pulang pokok atau dikenal dengan nama analisis

Break Even Point (BEP) merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting

dalam perencanaan keuangan perusahaan. Analisis titik impas sering disebut analisis

perencanaan laba (profit planning). Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila

perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru. Artinya dalam memproduksi produk

baru tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan, kemudian penentuan

harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke konsumen.

Analisis BEP memberikan pedoman tentang berapa jumlah produk minimal, yang harus

diproduksi atau dijual. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu memperoleh keuntungan

yang maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan terlebih dahulu maka

dibuat suatu batasan perumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa Pengertian Analisis Titik Impas?

2. Apa Tujuan Analisis Titik Impas?

3. Apa Asumsi dan Keterbatasan Analisis Titik Impas?

4. Apa Rumusan Yang Digunakan?

5. Bagaimana Tingkat Keamanan (Margin of Safety)?

6. Bagaimana BEP Dengan Perubahan?

1

Page 6: Print   makalah analisis titik impas

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini, selain untuk melengkapi tugas-tugas

persyaratan guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan Syariah,

juga mempunyai tujuan pembahasan yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan

antara lain :

1. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Titik Impas.

2. Untuk Mengetahui Tujuan Analisis Titik Impas.

3. Untuk Mengetahui Asumsi Dan Keterbatasan Analisis Titik Impas.

4. Untuk Mengetahui Rumusan Yang Digunakan.

5. Untuk Mengetahui Bagaimana Tingkat Keamanan (Margin Of Safety).

6. Untuk Mengetahui Bagaimana BEP Dengan Perubahan.

2

Page 7: Print   makalah analisis titik impas

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Titik Impas (Break Even Point / BEP).

Dalam rangka memproduksi atau menghasilkan suatu produk, baik barang maupun

jasa, perusahaan terkadang perlu terlebih dulu merencanakan berapa besar laba yang ingin

diperoleh. Artinya dalam hal ini besar laba merupakan prioritas yang harus dicapai

perusahaan, di samping hal-hal lainnya. Agar perolehan lebih mudah ditentukan, salah satu

caranya adalah perusahaan harus mengetahui terlebih dulu berapa titik impasnya. Artinya

perusahaan beroperasi pada jumlah produksi atau penjualan tertentu sehingga perusahaan

tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.

Analisis titik impas atau analisis pulang pokok atau dikenal dengan nama analisis

Break Even Point (BEP) merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting

dalam perencanaan keuangan perusahaan. Analisis titik impas sering disebut analisis

perencanaan laba (profit planning). Analisis ini biasanya lebih sering digunakan apabila

perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru. Artinya dalam memproduksi produk

baru tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus dikeluarkan, kemudian penentuan

harga jual serta jumlah barang atau jasa yang akan diproduksi atau dijual ke konsumen.

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama

dengan jumlah biaya. Atau perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak laba dan tidak rugi,

atau laba sama dengan nol. Melalui titik BEP, kita akan dapat mengetahui bagaimana

hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan (penjualan

atau produksi). Oleh karena itu, analisis ini juga sering disebut dengan nama cost profit

volume analysis.

Analisis BEP juga memberikan pedoman tentang berapa jumlah produk minimal,

yang harus diproduksi atau dijual. Tujuannya adalah agar perusahaan mampu memperoleh

keuntungan yang maksimal. Artinya dengan memproduksi sejumlah barang dengan

kapasitas produksi yang dimilikinya, perusahaan akan tahu batas minimal yang harusdijual

dan keuntungan maksimal yang diperoleh apabila diproduksi secara penuh.

3

Page 8: Print   makalah analisis titik impas

Jumlah produksi yang akan dijual akan berkaitan erat dengan biaya yang dikeluarkan.

Pada akhirnya biaya-biaya ini menjadi penentu terhadap harga jual perusahaan. Besar

kecilnya biaya sangat berpengaruh terhadap harga jual, demikian pula sebaliknya, oleh

karena itu, salah satu kegunaan analisis titik impas adalah untuk menentukan biaya-biaya

yang dikeluarkan dan jumlah produksi. Dengan demikian, akan dapat diketahui berapa

jumlah yang layak untuk dijalankan.

Manfaat lain analisis titik impas adalah untuk membantu manajer mengambil

keputusan dalam hal aliran kas, jumlah permintaan (produksi), dan penentuan harga suatu

produk tertentu. Intinya, kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan

pada berbagai tingkat penjualan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arti analisis BEP adalah suatu keadaan

dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak

pula menderita kerugian. Artinya dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama

dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut harus dijual agar kita memperoleh

keuntungan, baik dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.

2.2 Tujuan Analisis Titik Impas / BEP

Penggunaan analisis titik impas bagi perusahaan memberikan banyak manfaat. Secara

umum analisis titik impas digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan dalam

perencanaan keuangan, penjualan, dan produksi. Dari uraian di atas sebelumnya, jelas

bahwa terdapat beberapa keuntungan bagi para manajer dalam mengambil keputusan

apabila mengetahui hasil analisis titik impas. Misalnya dengan informasi tersebut, manajer

mampu meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan memprediksi

keuntungan yang diharapkan.

Penggunaan analisis titik impas memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

1. mendesain spesifikasi produk;

2. menentukan harga jual persatuan;

3. menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami

kerugian;

4. memaksimalkan jumlah produksi;

5. merencanakan laba yang diinginkan; dan

6. tujuan lainnya.

4

Page 9: Print   makalah analisis titik impas

Dalam mendesain suatu produk, diperlukan suatu pedoman yang memberi arah bagi

manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan biaya dan harga.

Analisis titik impas memberikan perbandingan antara biaya dengan harga untuk berbagai

desain sebelum spesifikasi produk diterapkan. Hal ini disebabkan biaya sangat besar

pengaruhnya terhadap harga. Dengan analisis titik impas, kita dapat menguji terlebih dulu

kelayakan suatu produk.

Penentuan harga jual per satuan, sangat penting agar harga jual yang dapat diterima

pelanggan. Di samping pertimbangan biaya yang akan dikeluarkan, harga jual juga terkait

dengan pihak pesaing yang memiliki produk yang sejenis. Jika penentuan harga jual yang

tidak realistis, perusahaan tidak akan mampu menutupi semua atau sebagian biaya yang

akan dikeluarkan. Demikian pula jika melebihi harga jual dari pesaing dan tidak diimbangi

dengan kualitas dan pelayanan, perusahaan juga tidak akan mampu memaksimalkan

penjualan seperti yang telah ditentukan.

Maksud penentuan harga produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami

kerugian adalah agar perusahaan mampu menentukan batas produksi dalam kondisi tidak

rugi dan tidak laba dari kapasitas produksi yang dimilikinya. Dengan demikian, akan

memudahkan perusahaan untuk mempertimbangkan apakah harga jual sudah layak jika

dikaitkan dengan biaya yang dikeluarkan dan kapasitas produksi yang dimiliki.

Arti memaksimalkan jumlah produksi adalah dengan analisis titik impas, kita akan

atau tahu, apakah jumlah produksi sudah maksimal atau belum. Tujuannya adalah agar

jangan sampai ada kapasitas produksi yang menganggur. Kemudian perusahaan juga

mampu menjaga agar berproduksi secara efisien.

Arti menentukan perencanaan laba yang diinginkan adalah manajemen mampu

merencanakan laba yang diinginkan dengan kapasitas produksi yang dimiliki tentunya.

Besarnya laba dapat kita ukur dari batas minimal produk atau total rrupiah yang diproduksi,

kemudian mampu merencanakan atau menentukan jumlah keuntungan setiap unti produksi

yang dijual.

Disamping memiliki tujuan dan mampu memberikan manfaat yang cukup banyak bagi

pemimpin perusahaan, analisis BEP juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan analisis

BEP mau tidak mau pasti ada dan tidak dapat dihindari.

5

Page 10: Print   makalah analisis titik impas

Berikut ini beberapa kelemahan dari analisis titik impas:

1. Perlu asumsi

Artinya analisis titik impas membutuhkan banyak asumsi, terutama mengenai

hubungan antara biaya dengan pendapatan. Padahal terkadang asumsi yang

digunakan sudah tidak sesuai dengan realita yang terjadi ke depan.

2. Bersifat statis

Artinya analisis ini hanya digunakan pada titik tertentu, bukan pada suatu

periode tertentu.

3. Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir

Analisis BEP hanya baik digunakan jika ada penentuan kegiatan lanjutan yang

dapat dilakukan.

4. Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik

Artinya jika aliran kas telah ditentukan melebihi aliran kas yang harus

dikeluarkan, proyek dapat diterima dan hal-hal lainnya dianggap sama.

5. Hubungan penjualan dan biaya

Hubungan penjual dan biaya adalah dalam hal biaya, jika penjualan dilakukan

dalam kapasitas penuhm tetapi memerlukan tambahan penjualan, akan ada tambahan

biaya tenaga kerja atau upah yang mengakibatkan naiknya biaya variabel dan jika

diperlukan tambahan peralatan atau pabrik. Maka, biaya tetap juga akan meningkat.

6. Kurang memperhatikan resiko resikoyang terjadi selama masa penjuala

Artinya selama masa penjualan begitu banyak risiko yang mungkin dihadapi,

misalnya kenaikan harga bahan baku, yang akan berpengaruh terhadap harga jual

dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada jumlah penjualan secara keseluruhan,

baik unit maupu rupiah.

7. Pengukuran kemungkinan penjualan

Artinya jika hendak membuat grafik pulang pokok yang didasarkan kepada

harga penjualan yang konstan, untuk melihat kemungkinan laba pada berbagai

tingkat harga harus dibuatkan semua seri grafik untuk tiap tingkat harga.

Namun, meskipun analisis titik impas memiliki banyak kelemahan, manajemen

masih dapat menggunakannya sebagai salah satu alat perencanaan keuangan,

terutama perencanaan laba, produksi, maupun perencanaan penjualan ke depan.

6

Page 11: Print   makalah analisis titik impas

Hanya saja bagaimana perusahaan dapat melihat kelemahan di atas sebagai bahan

koreksi atau pertimbangan lain dalam menentukan kebijakannya.

2.3 Asumsi dan Keterbatasan Analisis BEP

Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa satu kelemahan analisis BEP adalah

karena banyaknya asumsi yang mendasari analisis ini. Akan tetapi, asumsi-asumsi ini

memang harus dilakukan jika kita mau analisis ini dapat dilakukan secara tepat. Kemudian

dengan asumsi-asumsi ini, analisis BEP dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Hanya

sajaasumsi-asumsi yang dilakukan terkadang terlalu memaksa dan pertanggungjawabannya

sering diambangkan. Oleh karena itu para manager menganggap bahwa asumsi ini

harustetap dilakukan dan ini merupakan salah satu keterbatasan analisis BEP bila kita

maumenggunakannya.

Adapun asumsi-asumsi dan keterbatasan analisis BEP adalah sebagai berikut :

1. Biaya

Dalam analisis BEP, hanya digunakan dua macam biaya, yaitu fixed cost dan

variablecost. Oleh karena itu, kita harus memisahkan dulu komponen antara biaya tetap dan

biaya variabel. Artinya mengelempokkan biaya tetap disatu sisi dan biaya variabel disisi

lain. Dalam hal ini secara umum untuk memisahkan kedua biaya ini relatif sulit karena ada

biaya yang tergolong semi variabel dan tetap.

Untuk memisahkan biaya ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan sebagai berikut :

a. Pendekatan analitis, yaitu kita harus meneliti setiap jenis dan unsur biaya yang

terkandung satu per satu dari biaya yang ada beserta sifat-sifat biaya tersebut.

b. Pendekatan historis, dalam hal ini yang harus dilakukan adalah memisahkan biaya

tetap dan variabel berdasarkan angka-angka dan data biaya masa lampau.

2. Biaya tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,

walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Artinya

kita menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya kapasitas

produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga

7

Page 12: Print   makalah analisis titik impas

menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa

atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.

3. Biaya variabel (Variable Cost)

Biaya variable merupakan biaya yang secara total berubah- ubah sesuai dengan

perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya asumsi kita biaya variabel berubah-

ubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan.

Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena dalam penjualan jumlah besar akan ada

potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupun diberikan perusahaan . contoh

biaya variabel biaya variabel adalah biaya bahan baku, upah buruh langsung dan komisi

penjualan biaya variabel lainnya.

4. Harga Jual

Harga jual maksudnya dalam analisis ini hanya digunakan untuk satu macam harga

jual atau harga barang yang dijual atau diproduksi.

5. Tidak Ada Perubahan Harga Jual

Artinya diasumsikan harga jual per satuan tidak dapat berubah selama periode

analisis. Hal ini bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya, dimana harga jual dalam

suatu periode dapat berubah-ubah seiring dengan perubahan biaya-biaya lainnya yang

berhubungan langsung dengan produk maupun tidak.

2.4 Rumus yang Digunakan

Untuk mencari titik BEP dapat kita gunakan beberapa model rumus. Pemakaian

rumus dapat dilakukan sesuai dengan keinginan dan tujuan pemakai. Hanya saja masing-

masing rumus memiliki keuntungan atau kelebihan masing-masing. Misalnya rumus

matematika dengan grafik tentu memberikan informasi yang berbeda dalam arti luas, seperti

lengkap tidaknya informasi yang diberikan dan kemudahan dalam menggunkan. Sebagai

contoh,dengan menggunakan model matematik, kita dapat dengan mudah mencari dan

mengetahui titik impas suatu produk. Sebaliknya, penggunaan model grafik memberikan

informasi yang diberikan cukup luas dan dapat dibuatkan grafik dengan mudah pula.

8

Page 13: Print   makalah analisis titik impas

Berikut beberapa model rumus yang dapat digunakan dalam analisis BEP :

1. Dengan Rumusan Matematik

a. Analisis Titik Impas Dalam Unit

BEP= FCP−VC

b. Analisis Titik Impas Dalam Rupiah

BEP = FC

1−VCS

Keterangan :

BEP = Analisis Titik Impas (Break Even Point)

FC =  Biaya Tetap (Fixed Cost)

VC = Biaya Variabel Persatuan (Variabel Cost)

P = Harga Jual Persatuan (Price)

S = Jumlah Penjualan (Sales volume)

Contoh Kasus

PT. Sungailiat memiliki usaha di bidang alat perkakas gergaji dengan data sebagai

berikut :

1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai adalah 100.000 unit mesin gergaji.

2. Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit

3. Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,- dan total biaya variabel sebesar

Rp.250.000.000,-

Perincian masing-masing biaya adalah sebagai berikut :

1. Biaya Tetap (Fixed Cost):

Overhead Pabrik Rp. 60.000.000,-

Biaya disribusi Rp. 65.000.000,-

Biaya administrasi dan umum Rp. 25.000.000,-

Total biaya tetap Rp.150.000.000,-

9

Page 14: Print   makalah analisis titik impas

2. Biaya Variable (Variable Cost):

Biaya bahan langsung Rp. 70.000.000,-

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 85.000.000,-

Overhead pabrik Rp. 20.000.000,-

Biaya distribusi Rp. 45.000.000,-

Biaya administrasi dan umum Rp. 30.000.000,-

Total biaya variabel Rp.250.000.000,-

Pertanyaan:

Cari BEP dalam unit maupun rupiah

Jawab:

Kapasitas Produksi 100.000 unit

Harga jual per unit  Rp. 5000,-

Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-

Biaya Tetap Unit =

150000000100000

=Rp1500

Biaya Variabel Unit =

250000000100000

=Rp2500

Ringkasan Buget laba rugi adalah sebagai berikut :

Total penjualan 100.000 unit x

Rp.5000,-.....................................................................= Rp.500.000.000,-(100 %)

Total biaya variabel.....................................................= Rp.250.000.000,-   (   50   %)

Marginal Income.........................................................= Rp.250.000.000,- ( 50 %)

Total biaya tetap..........................................................= Rp.150.000.000,-   (   30   %)

Laba............................................................................= Rp.100.000.000,-( 20 %)

Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :

BEP (unit) = Rp 150 .000 .000

Rp 5.000−Rp2500=60. 000

unit

Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :

BEP (rupiah) = Rp150.000.000 = Rp 300.000.000

1− Rp 250.000 . 000

Rp 500.000 . 000

10

Page 15: Print   makalah analisis titik impas

Cara lain dapat dilakukan untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :

BEP = Unit BEP x harga jual unit

BEP = 60.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,-

2. Dengan Coba-coba

Jumlah Unit Penjualan

Jumlah Rupiah Penjualan

Biaya Tetap Biaya Variabel

Total Biaya Laba (Rugi)

10.000 50.000.000 150.000.000 25.000.000 175.000.000 (125.000.000)20.000 100.000.000 150.000.000 50.000.000 200.000.000 (100.000.000)30.000 150.000.000 150.000.000 75.000.000 225.000.000 (75.000.000)40.000 200.000.000 150.000.000 100.000.000 250.000.000 (50.000.000)50.000 250.000.000 150.000.000 125.000.000 275.000.000 (25.000.000)60.000 300.000.000 150.000.000 150.000.000 300.000.000 070.000 350.000.000 150.000.000 175.000.000 325.000.000 25.000.00080.000 400.000.000 150.000.000 200.000.000 350.000.000 50.000.00090.000 450.000.000 150.000.000 225.000.000 375.000.000 75.000.000100.00 500.000.000 150.000.000 250.000.000 400.000.000 100.000.000

Artinya kita mencoba memasukkan angka-angka yang kita inginkan

sehingga akan terlihat batas laba atau rugi untuk setiap penjualan seperti berikut

ini.

 

3. Dengan Grafik

Dari grafik di bawah terlihat bawa untuk tiap-tiap masing unit penjualan

terdapatinformasi yang lengkap setiap rupiah penjualan, biaya tetap, biaya variabel, total

biaya maupun laba atau rugi. Jadi manajemen dapat melihat jika akan memproduksi sekian

unit, akan terlihat seluruh komponen di atas. BEP melalui grafik tampak jelas ditunjukkan

baik dari segi unit maupun rupiah yang diperoleh.

11

Page 16: Print   makalah analisis titik impas

10 20 30 40 50 60 70 80 90 1000

50

100

150

200

250

300

350

400

450

500

titik impas

Total Biaya

Biaya Variabel

Biaya Tetap

2.5 Tingkat Keamanan (Margin of Safety)

Tingkat kemanan atau Margin of Safety (MoS) merupakan hubungan atau selisih

antara penjualan tertentu (sesuai anggaran) dengan penjualan pada titik impas. Batas aman

digunakan untuk mengetahui berapa besar penjualan yang dianggarkan untuk

mengantisipasi penurunan penjualan agar tidak mengalami kerugian.

Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keamanan atau Margin of Safety

(MoS) adalah sebagai berikut.

1. Penjualan MoS yang direncanakan

MoS= penjualanperbujetpenjualanpertitikimpas

x 100%

12

Page 17: Print   makalah analisis titik impas

2. Penjualan MoS

MoS= penjualanperbujet−penjualanpertitikimpaspenjualanperbujet

x100 %

Dari data sebelumnya MoS dapat dicari sebagai berikut :

MoS= Rp500 . 000 . 000Rp300 . 000 . 000

x100%=166 . 66% dibulatkan (167%)

MoS= Rp500 .000 . 000−Rp 300 .000 . 000Rp 500 . 000. 000

x 100%=40%

Ini berarti bahwa tingkat penjualan tidak boleh kurang atau turun 40 % dari tingkat

penjualan yang direncanakan atau 167 % dari tingkat penjualan titik impas yang telah

ditetapkan perusahaan. Jika MoS ditentukan berdasarkan hasil penjualan dapat dicari

sebagai berikut.

Pertama : 67 % x Rp.300.000.000,- = Rp. 201.000.000,-

Kedua : 40 % x Rp.500.000.000,- = Rp. 200.000.000,-

2.6 BEP dengan Perubahan

Dalam praktiknya perolehan titik impas akan berubah-ubah seiring dengan

terjadinya berbagai perubahan kondisi lingkungan atau kebijakan. Artinya pihak manajemen

harus selalu mengantisipasi apabila terjadi perubahan-perubahan yang akan menyebabkan

perubahan perolehan titik impas. Berikut ini adalah berbagai sebab yang mengakibatkan

perubahan titik impas.

1. Pengaruh Perubahan Harga Jual per Unit

Sebagai contoh dari kasus sebelumnya, apabila terjadi kenaikan harga jual per unit

dari Rp. 5000 menjadi Rp.6000 (kenaikan 20 %). Pengaruh kenaikan harga jual ini akan

berdampak terhadap BEP yang akan berubah menjadi lebih kecil baik dalam rupiah maupun

unit.

13

Page 18: Print   makalah analisis titik impas

BEP yang baru sesudah kenaikan harga tersebut adalah sebagai berikut :

BEP (Rupiah) = Rp 150.000.000 =

1− Rp250 .000 . 000Rp 500.000 . 000x 120%

BEP (Rupiah) = Rp 150.000.000 = Rp 257,144.327

1− Rp 250.000 . 000

Rp 600.000 . 000

Nilai Rp.600.000.000,- dapat pula dicari dari jumlah kapasitas produksi 100.000

unit kali harga jual baru Rp.6000,-

Dari BEP rupiah tampak terjadi penurunan sebesar Rp 42.855.673,- yaitu dari

Rp.300.000.000,- menjadi Rp.257.142.827,-

BEP(unit )=Rp 150000000Rp 6000−Rp 2500

=42858 unit

Atau

BEPdalamunit=Rp 257144327Rp 6000

=42858 unit

Dari BEP dalam unit tampak terjadi penurunan sebesar 17.142 unit, yaitu dari

60.000 unit menjadi 42.858 unit.

Demikian juga apabila terjadi penurunan harga jual perunit sebesar Rp.1000,-

misalnya dari Rp.5.000,- menjadi Rp.4000,- BEP yang baru adalah sebagai berikut :

BEP(rupiah )=Rp 150000000

1−Rp 250000000 ¿Rp500000000 x 80% ¿¿

¿BEP(rupiah)=Rp 150000000

1−Rp250000000Rp 400000000

=Rp 400000000 ¿¿

14

Page 19: Print   makalah analisis titik impas

Dari BEP rupiah tampak terjadi kenaikan sebesar Rp.100.000.000,- yaitu dari

Rp.300.000.000,- menjadi Rp.400.000.000,-

BEPdalamunit= Rp 400000000Rp 6000

=66667 unit

Dari BEP dalam unit tampak terjadi kenaikan sebesar 6.667 unit yaitu dari

60.000unit menjadi 66.667 unit.

2. Pengaruh Perubahan Jumlah Biaya Tetap

Seperti diketahui bahwa dalam analisis BEP, biaya tetap secara total diasumsikan

tetap (konstan). Jadi apabila perubahan biaya tetap, otomatis BEP nya juga berubah. Dalam

praktiknya, apabila biaya tetap turun, BEP akan turun. Perubahan biaya tetap biasanya

diakibatkan karena adanya tambahan kapasitas produksi atau kenaikan atau penurunan

(efisensi).

Sebagai contoh kita ambil dari kasus di atas apabila biaya tetap berubah dari

Rp.150.000.000 menjadi Rp.180.000.000 berarti adanya tambahan biaya tetap sebesar

Rp.30.000.000 (20 %) hal ini disebabkan karena adanya kenaikan biaya tetap.

BEP ( Rupiah )=RP 150.000 .000 ,−+Rp 30.000 .000 ,− ¿Rp250.000 .000

=RP 360.000 .000 ,−¿¿

1- Rp 500.000.000,-

Dari BEP rupiah tampak terjadi kenaikan sebesar Rp.60.000.000 yaitu

dariRp.300.000.000,- menjadi Rp.360.000.000,-

BEPdalam unit=Rp 360.000 .000 ,− ¿Rp5.000 ,−¿=72.000unit ¿

¿

Dari BEP dalam unit tampak terjadi kenaikan sebesar 12.000 unit yaitu dari60.000

unit menjadi 72.000 unit.

BEP (rupiah) = RP150.000 .000 ,− x90 %

Rp 250.000 .000 ,−¿=Rp .270 .000.000 ,−¿¿

1- Rp 500.000.000,-

BEPdalam unit=Rp 270.000 .000 ,− ¿Rp5.000

=54.000unit ¿

15

Page 20: Print   makalah analisis titik impas

Demikian pula jika terjadi penurunan biaya tetap, misalnya terjadi penurunan biaya

tetap sebesar 10 % dari semula Rp. 150.000.000,- menjadiRp.135.000.000,-

3. Pengaruh Perubahan Jumlah Biaya Variabel

BEP akan juga ikut berubah apabila terjadi perubahan, baik terhadap peningkatan

maupun penurunan biaya variabel. Sebagai contoh apabila terjadi kenaikan terhadap biaya

variabel sebesar 20 % dari sebelumnya, BEP akan berubah sebagai berikut.

BEP ( Rupiah )= Rp 150.000.000 x 90 %Rp 250.000 .000 x 120 %

=Rp 375.000 .000

Rp 500.000.000

BEPdalam unit= Rp 375.000.000Rp5.000

=75.000unit

Kemudian, sebaliknya jika terjadi penurunan terhadap biaya variabel sebesar 20%,

BEP akan berubah sebagai berikut.

BEP ( Rupiah )= Rp 150.000 .000Rp 250.000 .000 x 80 %

=Rp25 0 .000 .000

1- Rp 500.000.000

BEPdalam unit= Rp 250.000.000Rp 5.000

=50.000unit

4. Pengaruh Perubahan Penjualan Campuran

Penjualan campuran (sales mix) merupakan gambaran perimbangan penjualan antara

beberapa macam produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh ini

berlaku apabila perusahaan memiliki dua macam produk atau lebih. Dalam asumsi

dikatakan bahwa tidak ada perubahan dalam penjualan campuran sales mix-nya.

16

Page 21: Print   makalah analisis titik impas

Sebagai contoh PT. Yumiko memiliki dua macam produk yaitu sebagai berikut :

Komponen Produk A Produk B TotalSales 60.000 unit

= Rp 300.000.00040.000.000 unit = Rp 300.000.000

Rp 600.000.000

VC 60% = Rp 180.000.000 40% = Rp 120.000.000 Rp 300.000.000FC = Rp 60.000.000 = Rp 120.000.000 Rp 180.000.000Total Cost = Rp 240.000.000 = Rp 240.000.000 Rp 480.000.000Laba Bersih = Rp 60.000.000 = Rp 60.000.000 Rp 120.000.000

5. Penentuan Harga Jual Minimal

Suatu perusahaan pasti selalu menetapkan keuntungan yang diinginkan atau profit

margin lebih dulu sebelum kegiatan dijalankan. Oleh karena itu, sebelumnya perlu

ditetapkan penjualan minimal yang harus dicapai sehingga keuntungan yang telah

ditargetkan dapat dicapai sehingga. Bila tidak, kita sulit untuk melihat berapa penjualan

yang dicapai.

Kegiatan PT Yumiko pada tahun 2007 mengalami titik impas pada penjualan

(S)sebesar Rp.300.000.000,- biaya teteap (FC) yang dikeluarkan Rp.120.000.000

diperkirakan penjualan harus ditetapkan untuk memperoleh keuntungan per tahun.Untuk

tahun 2008 perusahaan menetapkan keuntungan sebesar Rp.50.000.000,-

Pertanyaan :

Berapa penjualan minimal yang harus ditetapkan ?

Jawab:

Seperti diketahui bahwa dalam keadaan BEP, besarnya biaya total sama dengan

penjualan atau :

Sales = VC + FC

VC = Sales – FC

Jadi dari soal di atas :

VC = 300.000.000 – 120.000.000 = 180.000.000

Selanjutnya, terlebih dulu cari Rasio Variabel Cost (RVC) :

RVC= Rp180.000Rp300.000

x100 %=60 %

17

Page 22: Print   makalah analisis titik impas

Sales minimal adalah sebagai berikut :

Sales Minimal =

= FC+Keuntungan

1−VCS

= Rp 120.000+Rp 50 .000

1−6

10

=Rp 425 .000

Jadi untuk memperoleh keuntungan sebesar Rp. 50.000.000,- diperlukan penjualan

Rp. 425.000.0000,-. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut.

Penjualan..............................................................................= Rp 425.000,00

VC (60% x Sales)................................= Rp 225.000,00

FC........................................................= Rp 120.000,00

Total Biaya...........................................................................= Rp 375.000,00

Keuntungan..........................................................................= Rp 50.000,00

Selanjutnya jika perusahaan menetapkan dalam profit margin, misalnya 20% (0,2),

sales minimal dapat dicari sebagai berikut.

Sales minimal = x

X=FC+Keuntungan

1−VCS

=120 . 000+0,2 x

1−610

=Rp 425 .000

X=120 .000+0,2 x

4 ¿10 ¿¿

¿0,4 x−0,2 x=120 . 000 ¿0,2 x=120 .000 ¿ X=600 .000 ¿¿

Atau dengan cara lain:

Sales Minimal

= FC

1−[VCS

+ profitS ]

= Rp120 . 000

1−[ 610

− 210 ]

18

Page 23: Print   makalah analisis titik impas

BAB IIIKESIMPULAN

Analisis titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam

kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya

dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang

dikeluarkan.

Analisis titik impas dapat digunakan untuk :

1.Desain produk

2.Pembelian peralatan dana

3.Analisis produksi

Kelemahan analisis titik impas adalah :

1.Membutuhkan banyak asumsi terbatas

2.Bersifat statis

3.Tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir

4.Tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik

5. Kurang mempertimbangkan risiko-risiko yang terjadi selama masa penjualan.

Asumsi dan keterbatasan analisi titik impas adalah sebagai berikut.

1.Biaya yang digunakan hanya dua macam, yaitu memisahkan antara biaya tetap dan

biaya variabel

2.Biaya tetap dianggap konstan sampai kapasitas tertentu saja

3.Biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan

volume penjualan

4.Hanya digunakan satu macam harga barang yang dijual atau diproduksi

5.Tidak ada perubahan harga jual

19

Page 24: Print   makalah analisis titik impas

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2012

iii