analisa perencanaan dan pengendalian persediaan …

105
ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN WELDING WIRE BERDASARKAN SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (Studi Kasus : PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh Sarjana (S1) Diajukan oleh : EGIE RUSLIANA SAPUTRA 111510461 FAKULTAS MANAJEMEN BISNIS DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PELITA BANGSA BEKASI 2019

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN WELDING WIRE BERDASARKAN SISTEM

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (Studi Kasus : PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia)

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh Sarjana (S1)

Diajukan oleh :

EGIE RUSLIANA SAPUTRA

111510461

FAKULTAS MANAJEMEN BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI – 2019

Page 2: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

ii

SURAT PERNYATAAN

Bersama ini saya,

Nama : EGIE RUSLIANA SAPUTRA

NIM : 111510461

Menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan isi didalam skripsi ini belum pernah disampaikan atau diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademis di suatu institusi pendidikan tinggi

manapun. Karya ini merupakan milik saya, oleh karena itu pertanggun

jawabannya menjadi tanggung jawab saya pribadi.

Bekasi, 25 Agustus 2019

EGIE RUSLIANA SAPUTRA

NIM 111510461

Page 3: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBINGBING SKRIPSI

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

Nama : EGIE RUSLIANA SAPUTRA

NIM : 111510461

Kelas : MA 15 B1 PDK

Konsentrasi : OPERASIONAL

Judul Proposal : ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN WELDING WIRE BERDASARKAN

SISTEM MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

(MRP)

Bekasi, 25 Agustus 2019

Dosen pembimbing,

Hamdan Amaruddin, S.E., M.E.,

NIDN : 0417107101

Page 4: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

iv

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN WELDING WIRE BERDASARKAN SISTEM

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (Studi Kasus : PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia)

EGIE RUSLIANA SAPUTRA

NIM : 11510461

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada hari Jumat tanggal 20

bulan September tahun 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk

diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Pelita

Bangsa.

Ketua Tim Penguji Tanda Tangan

Nama : Miftakul Huda, S.E., M.M.,

NIDN : 0420088008

……………..

Anggota Penguji Tanda Tangan

Nama : Jizenji Tyas Wirastomo, S.Sos., M.M.,

NIDN : 0417107804

……………..

Anggota Penguji Tanda Tangan

Nama : Hamdan Amaruddin, S.E., M.E.,

NIDN : 0417107101

……………..

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis

dan Ilmu Sosial

Yunita Ramadhani, RDS., S.E., MSc.,

NIDN : 0406068402

Preatmi Nurastuti, S.E., M.M.,

NIDN : 0404046508

Page 5: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

v

ABSTRAK

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN WELDING WIRE BERDASARKAN SISTEM

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) (Studi Kasus : PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia)

Oleh

EGIE RUSLIANA SAPUTRA

NIM : 111510461

Persediaan merupakan suatu unsur penting dalam perusahaan karena persediaan

merupakan investasi yang besar nilai maupun fungsinya. PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri

pembuatan alat berat. Dalam pengendalian persediaan perusahaan membutuhkan

suatu perencanaan bahan baku yang baik untuk menjaga ketepatan jumlah dan

volume persediaan supaya produksi dapat berjalan sesuai dengan yang

direncanakan.

Pemesanan bahan baku yang belum menggunakan sistem dapat mempengaruhi

pengendalian persediaan akhir yang belum optimal yang dapat dihadapkan pada

kekurangan atau kelebihan bahan baku. Penetapan jumlah lot order pada

pemesanan sudah sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh produksi atau

dapat dilakukan perbaikan kembali dalam penetapan jumlah lot order pada

pemesanan untuk mendapatkan jumlah lot order yang optimal dalam setiap

pemesanannya.

Objek penelitian dalam hal ini adalah bahan baku welding wire. Data yang di

pakai berasal dari sumber internal perusahaan. Jenis data yang digunakan yaitu

data primer dan data sekunder perusahaan tempat penelitian dilakukan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi

perusahaan. Analisa ini menggunakan metode dengan mengeplot data permintaan

sebelumnya, forecasting, dan MRP (Material Requirements Planning) dengan

pendekatan metode Lot For Lot, FOQ (Fixed Order Quantity), EOQ (Economic

Order Quantity).

Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian dan perencanaan

pemesanan welding wire untuk keperluan bulan Juni 2019 sampai dengan Mei

2020 dari perhitungan metode MRP dengan menggunakan data forecasting regresi

linier sederhana dapat diketahui nilai paling ekonomis untuk menentukan jumlah

lot order yang paling sesuai adalah menggunakan metode Lot For Lot dimana

jumlah pemesanan sama dengan jumlah yang di butuhkan pada setiap periode

pemesanannya.

Kata Kunci : Persediaan, MRP, Lot for Lot, EOQ, FOQ, Peramalan

Page 6: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

vi

ABSTRACT

ANALYSIS OF PLANNING AND CONTROL OF WELDING

WIRE INVENTORY BASED ON MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING (MRP) SYSTEM (Study in PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia)

By

EGIE RUSLIANA SAPUTRA

NIM : 111510461

Inventory is an important element in the company because inventory is an

investment that has a large value and function. PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia is a heavy equipment manufacturing industry. In controlling

inventory the company requires a good plan for raw materials in maintaining the

accuracy of the amount and volume of inventory so that production can proceed

as planned.

Ordering raw materials that have not used the system can affect inventory control

that has not been optimal which can be faced with a shortage or excess of raw

materials. Determination of lot orders in accordance with the production

requirements is correct or can be increased in determining the lot order to get the

optimal lot order on each order.

In this case the object of research is the raw material for welding wires. The data

used comes from internal company sources. The type of data used is primary data

and secondary data of the company where the research was conducted. Data

collection techniques used were interviews, observation and company

documentation. This analysis uses the method by plotting the previous request

data, forecasting, and MRP (Material Requirement Planning) with the Lot For

Lot approach, FOQ (Fixed Order Quantity), EOQ (Economic Order Quantity).

The results of this research is the control system and planning of welding wire

orders for June 2019 to May 2020 based on the MRP method using simple linear

regression forecasting data, the most economical value for determining the most

appropriate lot order is use the Lot for Lot method where the number of orders

the same as the amount needed in each order period.

Keyword : Inventory, MRP, Lot for Lot, EOQ, FOQ, Forecasting

Page 7: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya yang

telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul “Analisa Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Welding Wire

Berdasarkan Sistem Material Requirement Planning (MRP)”. Skripsi ini disusun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi

Manajemen Universitas Pelita Bangsa Bekasi.

Dalam penyusunan skripsi, saya telah banyak mendapat bantuan dan

masukan dari berbagai pihak. Terima kasih saya sampaikan kepada:

1. Hamdan Amaruddin, S.E., M.E., selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu memberikan materi, masukan dan bimbingan kepada saya.

2. Hamzah Muhammad M., S.K.M., MM., selaku Rektor Universitas Pelita

Bangsa.

3. Preatmi Nurastuti, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan

Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

4. Yunita Ramadhani, S.E., M.Sc., selaku Kprodi Manajemen Universitas Pelita

Bangsa

5. Seluruh Dosen Universitas Pelita Bangsa yang telah membekali saya dengan

wawasan dan ilmu di bidang manajemen.

6. Seluruh staf dan karyawan PT. Hitachi Construction Machinery Indosesia yang

telah membantu dalam kelancaran penelitian.

7. Keluarga tercinta yang selalu memberi semangat dan dukungan.

8. Pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kritik dan saran yang bersifat menbangun akan saya terima dengan senang hati.

Bekasi, 25 Agustus 2019

Egie Rusliana Saputra

Page 8: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

viii

DAFTAR ISI

Hal.

SURAT PERNYATAAN .................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

1.4 Batasan Penelitian ................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 7

2.2 Landasan Teori ........................................................................................ 11

2.2.1 Sistem Pengendalian Persediaan .................................................... 11

2.2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Persediaan ..................... 11

2.2.1.2 Tujuan Sistem Pengendalian Persediaan .......................... 11

2.2.2 Persediaan ...................................................................................... 12

2.2.2.1 Pengertian Persediaan ....................................................... 12

2.2.2.2 Fungsi Persediaan ............................................................. 13

2.2.2.3 Jenis-Jenis Persediaan ....................................................... 14

2.2.2.4 Model Persediaan .............................................................. 16

2.2.3 Peramalan ....................................................................................... 17

2.2.3.1 Definisi Peramalan ............................................................ 17

2.2.3.2 Tujuan Peramalan ............................................................. 18

Page 9: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

ix

2.2.3.3 Jenis Peramalan ................................................................. 18

2.2.3.4 Langkah Peramalan ........................................................... 19

2.2.4 Menentukan Pesanan Persediaan ................................................... 19

2.2.4.1 Material Requirement Planning (MRP) ........................... 19

2.2.4.2 Tujuan MRP ...................................................................... 20

2.2.4.3 Komponen MRP ............................................................... 21

2.2.4.4 Proses MRP ....................................................................... 22

2.2.4.5 Lot for Lot ......................................................................... 23

2.2.4.6 Fixed Order Quantity (FOQ) ............................................ 24

2.2.4.7 Economic Order Quantity (EOQ) ..................................... 24

2.2.4.8 Format MRP ..................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 27

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................ 27

3.3 Rancangan Penelitian .............................................................................. 28

3.3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 28

3.3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 29

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel ......................................................... 30

3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 31

3.6 Teknik Analisis ....................................................................................... 32

3.6.1 Peramalan ....................................................................................... 32

3.6.2 Material Requirement Planning (MRP) ........................................ 34

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN .............................................. 35

4.1 Gambaran Umum Objek ......................................................................... 35

4.1.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................ 35

4.1.2 Profil Perusahaan ........................................................................... 36

4.1.3 Visi Perusahaan .............................................................................. 40

4.1.4 Misi Perusahaan ............................................................................. 40

4.1.5 Kebijakan Perusahaan .................................................................... 41

4.1.5.1 Kebijakan Lingkungan ....................................................... 41

4.1.5.2 Kebijakan Mutu.................................................................. 41

4.1.5.3 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan kerja .................... 43

Page 10: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

x

4.1.6 Struktur Organisasi ........................................................................ 44

4.2 Deskripsi Welding Wire .......................................................................... 45

4.2.1 Jenis Welding Wire ........................................................................ 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 47

5.1 Hail Penelitian ......................................................................................... 47

5.1.1 Prosedur Permintaan Pembelian dan Pemesanan Welding Wire ... 47

5.1.2 Prosedur Pengeluaran Welding Wire ............................................. 47

5.1 Pembahasan ............................................................................................. 48

5.2.1 Analisis Pengendalian Pembelian atau Pemesanan Persediaan ..... 48

5.2.2 Analisis Pengendalian Terhadap Penerimaan Persediaan ............. 48

5.2.3 Analisis Pengendalian Terhadap Pengeluaran Persediaan ............. 49

5.2.4 Peramalan ....................................................................................... 49

5.2.4.1 Regresi Linier Sederhana ................................................... 51

5.2.5 Analisis Akurasi Forecasting ........................................................ 58

5.2.6 Penyusunan Tabel Material Requirements Planning (MRP) ........ 64

5.2.6.1 Lot For Lot (LFL) .............................................................. 65

5.2.6.2 Fixed Order Quantity (FOQ) ............................................. 70

5.2.6.3 Economic Order Quantity (EOQ) ...................................... 75

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 86

6.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 86

6.2 Saran ........................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 88

LAMPIRAN ....................................................................................................... 89

Page 11: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

xi

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal.

2.1 Format MRP.......................................................................................... 25

3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................... 27

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................ 29

5.1 Data Pemakaian Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg Tahun 2018,

2019....................................................................................................... 50

5.2 Data Pemakaian Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg Tahun 2018,

2019....................................................................................................... 50

5.3 Data Pemakaian Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg Tahun

2018, 2019............................................................................................. 51

5.4 Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg....... 52

5.5 Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg....... 52

5.6 Regresi Linier Sederhana Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg .... 53

5.7 Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,4

@20 Kg ................................................................................................. 55

5.8 Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,2

@20 Kg ................................................................................................. 56

5.9 Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire MG-50 Dia 1,2

@300 Kg ............................................................................................... 57

5.10 Akurasi Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26

Dia 1,4 @20 Kg .................................................................................... 58

5.11 Akurasi Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26

Dia 1,2 @20 Kg .................................................................................... 60

5.12 Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire MG-50

Dia 1,2 @300 Kg .................................................................................. 62

5.13 Akurasi Forecasting Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg .............. 63

5.14 Akurasi Forecasting Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg .............. 64

5.15 Akurasi Forecasting Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg ........... 64

5.16 Tabel MRP Lot For Lot Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg ......... 65

5.17 Tabel MRP Lot For Lot Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg ......... 67

Page 12: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

xii

5.18 Tabel MRP Lot For Lot Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg ...... 68

5.19 Tabel MRP FOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg .................... 70

5.20 Tabel MRP FOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg .................... 72

5.21 Tabel MRP FOQ Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg ................. 74

5.22 Frekuensi Lot Ekonomis Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg ........ 76

5.23 Tabel MRP EOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg ................... 77

5.24 Frekuensi Lot Ekonomis Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg ........ 79

5.25 Tabel MRP EOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg ................... 81

5.26 Frekuensi Lot Ekonomis Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg ..... 82

5.27 Tabel MRP EOQ Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg................. 84

Page 13: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Sistem MRP .............................................................................. 21

Gambar 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 28

Gambar 4.1 Pabrik Cibitung 1 ...................................................................... 37

Gambar 4.2 Pabrik Cibitung 2 ...................................................................... 37

Gambar 4.3 Excavator Mid-size.................................................................... 38

Gambar 4.4 Excavator Ultra Large .............................................................. 39

Gambar 4.5 Dump Truck Body ..................................................................... 30

Gambar 4.6 Organization Structur ............................................................... 44

Gambar 4.7 Welding Wire KC-26 Dia 1.4 @20 Kg ..................................... 45

Gambar 4.8 Welding Wire KC-26 Dia 1.2 @20 Kg ..................................... 46

Gambar 4.9 Welding Wire MG-50 Dia 1.2 @300 Kg .................................. 46

Page 14: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................. 89

Lampiran 2 BON Pengeluaran Welding Wire .............................................. 91

Page 15: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan sistem pengendalian pada dasarnya muncul karena adanya

permasalahan yang di hadapi oleh perusahaan berupa terjadinya kelebihan atau

kekurangan persediaan. Hampir pada setiap perusahaan mengalami masalah ini,

baik perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perencanaan

kebutuhan material dibuat agar dalam pelaksanaan pekerjaan, penggunaan

material menjadi efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah karena

kekosongan material pada saat dibutuhkan.

Eddy Herjanto, (2018:238) menyatakan bahwa mengendalikan persediaan

yang tepat bukanlah perkara hal yang mudah. Apabila suatu jumlah persediaan

terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar (yang

tertanam dalam persediaan), meningkatnya biaya untuk penyimpanan, dan

terhadap risiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu

sedikit maka akan mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan pada persediaan

(stockout) karena seringkali barang tidak bisa didatangkan secara mendadak dan

sebesar dengan jumlah yang dibutuhkan, yang dapat menyebabkan terhentinya

produksi, tertundanya penjualan, bahkan dapat kehilangan pelanggan.

Bagi perusahaan manufaktur suatu perencanaan dan pengendalian, baik

produksi maupun persediaan ini perlu sekali mendapat perhatian tersendiri.

Perencanaan meliputi tenteng merencanakan apa, bagaimana, kapan, dan berapa

Page 16: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

2

banyak produk akan diproduksi. Sedangkan pengendalian merupakan kontrol

terhadap proses produksi agar kelangsungan perusahaan dapat terus berjalan.

Salah satu kegiatan perencanaan dan pengendalian dilakukan khususnya untuk

penyediaan bahan baku perusahaan. Perencanaan dan pengendalian dilakukan

sedemikian rupa supaya dapat memenuhi kebutuhan bahan baku dengan tepat dan

biaya yang rendah. Selama ini perusahaan pada umumnya melakukan suatu

perencanaan dan pengendalian tidak berdasarkan pada metode-metode yang sudah

baku, tetapi hanya melihat berdasarkan pada pengalaman-pengalaman

sebelumnya.

Penentuan besarnya persediaan adalah permasalahan yang sangatlah penting

bagi perusahaan, karena persediaan memiliki efek secara langsung terhadap

keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi dalam

persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Sistem perencanaan yang baik

akan membantu perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi, menekan biaya

produksi, dan mengefektifkan hasil produk sehingga dapat menghasilkan harga

jual yang kompetitif.

Untuk membantu memecahkan masalah persediaan, khususnya masalah

dalam perencanaan kebutuhan bahan baku, telah dikembangkan sistem Material

Requirements Planning (MRP). Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan

dapat membantu pemenuhan kebutuhan bahan baku yang dilakukan secara tepat,

dan penentuan biaya untuk persediaannya dapat ditetapkan seoptimal mungkin.

Eddy Herjanto (2018:275) mengungkapkan bahwa Material Requirements

Planning (MRP) mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dari berbagai fungsi

Page 17: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

3

dalam sebuah perusahaan manufactur, seperti teknik produksi dan pengadaan

bahan baku. Oleh karena itu, MRP tidak hanya berfungsi sebagai penunjang

dalam menentukan keputusan, melainkan keseluruhan peranannya dalam kegiatan

perusahaan.

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah sebuah perusahaan

yang bergerak dibidang industri pembuatan alat berat. Peranan pengendalian

persediaan dalam hal ini sangatlah penting dalam mengelola keamanan persediaan

sebagai harta perusahaan dan juga untuk menjaga kelancaran produksi. Banyaknya

aktivitas produksi dan operasi yang dilakukan oleh PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia mengharuskan perusahaan ini untuk melakukan perencanaan

dan pengendalian persediaan yang baik agar perusahaan PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia tetap dapat eksis ditengah-tengah persaingan industri yang

sangat ketat.

Perusahaan senantiasa memberi perhatian yang besar dalam persediaan

salah satunya adalah persediaan welding wire, barang yang menjadi faktor utama

untuk dipersiapkan dalam mendukung kebutuhan proses produksi. Tercatat pada

tahun 2018 terakhir, jumlah persediaan pada welding wire KC26 D1.2mm 20kg

membutuhkan sebanyak 5180 roll dengan permintaan bersih sebanyak 4617 roll,

pada welding wire KC26 D1.4mm 20kg sebanyak 5401 roll dengan permintaan

bersih sebanyak 5101 roll, dan pada welding wire MG50 D1.2mm 300kg

sebanyak 1049 drum dengan permintaan bersih sebanyak 1007 drum dengan

komposisi lot order sebanyak 20000 kg / 1000 roll untuk welding wire KC26

20kg dalam setiap kali pemesanan dan sebanyak 24000 kg / 80 drum untuk

welding wire MG50 300kg dalam setiap kali pemesanan.

Page 18: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

4

Observasi awal dihadapkan pada pengendaliana pemesanan welding wire

belum menggunakan sistem sehingga dapat mempengaruhi pengendalian

persediaan akhir yang belum optimal. Jika pemesanan persediaan terlalu sedikit,

akan dihadapkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan. Sebaliknya jika pemesanan

terlalu banyak dapat meningkatkan ongkos pemesanan dan penyimpanan.

Penelitian ini mencoba memberikan alternatif penetapan jumlah lot order pada

pemesanan welding wire. Penetapan lot order sebelumnya sudah sesuai dengan

kebutuhan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau dapat dilakukan perbaikan

kembali dalam penetapan jumlah lot order welding wire untuk mendapatkan

jumlah lot order yang optimal dalam setiap pemesanannya sehingga pada

perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku welding wire tidak

terjadinya kekurangan ataupun kelebihan persediaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis ingin melakukan

penelitian untuk dapat menganalisa data tersebut menjadi sebuah karya ilmiah

dengan judul ”ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN WELDING WIRE BERDASARKAN SISTEM MATERIAL

REQUIREMENT PLANNING (MRP)”.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu dari latar belakang yang ada, maka perlu dilakukan sebuah analisis

perencanaan kebutuhan dan pengendalian persediaan, mengingat welding wire

merupakan salah satu faktor utama yang termasuk dari beberapa komponen yang

berpengaruh dalam kelancaran produksi. Penentuan lot order sangat penting

Page 19: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

5

dilakukan dalam persiapan untuk memenuhi permintaan kebutuhan produksi.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dapat di ambil sebagai berikut:

1. Bagaimana memperkirakan kebutuhan welding wire periode yang akan datang

pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia?

2. Bagaimana melakukan sistem pengendalian dan perencanaan kebutuhan

welding wire yang sesuai pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia?

3. Bagaimana menentukan lot sizing yang sesuai dengan kebutuhan welding wire

pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, maka tujuan skripsi ini

adalah:

1. Untuk memperkirakan kebutuhan welding wire pada periode yang akan datang

pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia.

2. Untuk mengetahui penerapan sistem yang tepat untuk pengendalian persediaan

welding wire pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia.

3. Untuk mengetahui lot sizing yang sesuai dengan kebutuhan welding wire pada

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia.

1.4 Batasan Penelitian

Penelitian ini memiliki batasan-batasan dan asumsi yang telah ditetapkan

agar langkah-langkah pemecahan masalah tidak menyimpang dari tujuan

Page 20: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

6

penelitian ini.

Analisa dan penelitian dilakukan di PT. Hitachi Construction Machinery

Indonesia. Produk yang dianalisa dalam penelitian ini adalah pengendalian dan

perencanaan bahan baku welding wire. Welding wire yang diteliti pada penelitian

ini adalah Welding wire KC26 D1.2mm 20kg Welding wire KC26 D1.4mm 20 kg

dan Welding wire MG-50 D1.2mm 300 kg.

Teknik pengendalian dan pengontrolan menggunakan metode lot sizing,

dengan menganalisa Lot For Lot (LFL), Econimic Order Quantity (EOQ) dan

Fixed Order Quantity (FOQ). Harga bahan baku, harga pemesanan dan biaya

penyimpanan diasumsikan tetap selama kurun waktu perencanaan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan

peneliti tentang penerapan sistem pengendalian persediaan barang yang ada

dalam perusahaan.

2. Bagi PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia, memberikan sumbangan

masukan untuk mengetahui periode pemesanan welding wire yang efisien,

mengetahui jumlah material yang akan dipesan tiap periode pemesanannya.

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan bagi penulis lainnya yang akan

melakukan ataupun yang akan melanjutkan penelitian sesuai dengan judul

skripsi ini.

Page 21: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti menggunakan penelitian terdahulu yang relevan sebagai pendukung

terhadap pembahasan masalah yang menjadi objek penelitian dan juga sebagai

teori pendukung dalam menyusun konsep berpikir dalam penelitian. Penelitian

terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut:

1. Darmawan Abrianto dan Dyah Riandadari, dalam artikel yang berjudul

Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produksi Dengan Metode Material

Requirement Planning (MRP) Pada PT. Sejati Jaya terbit di jurnal Tenkik

Mesin Vol. 06 No. 01 Tahun 2017 : 77-87, Universitas Negeri Surabaya,

menghasilkan kesimpulan bahwa peramalan permintaan bahan baku benang di

PT. Sejati Jaya pada tahun 2017 menggunakan teknik Linear dan didapatkan

permintaan bulan Januari sebesar 53.352 Kg, bulan Februari sebesar 54.201

Kg, bulan Maret sebesar 55.051 Kg, bulan April sebesar 55.900 Kg, bulan Mei

sebesar 56.750 Kg, bulan Juni sebesar 57.599 Kg, bulan Juli sebesar 58.449

Kg, bulan Agustus sebesar 59.298 Kg, bulan September sebesar 60.148 Kg,

bulan Oktober sebesar 60.997 Kg, bulan November sebesar 61.847 Kg, dan

pada bulan Desember sebesar 62.696 Kg. Dari perhitungan Lot Sizing dengan

menggunakan teknik Lot For Lot didapatkan biaya pemesanan sebesar

Rp.35.988.604 sehingga rencana pemesanan dilakukan secara diskrit dan

dilakukan setiap periode dengan waktu pemesanan yang sesuai dengan Lead

Page 22: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

8

Time masing-masing.

2. Katarina Zita Anggriana, dalam artikel yang berjudul Analisis Perencanaan

Dan Pengendalian Persediaan Busbar Berdasarkan Sistem MRP (Material

Requirement Planning) PT. TIS terbit di jurnal Teknik Industri Vol. 09 No. 03

Tahun 2015 : 320-337, Universitas Mercu Buana Jakarta, menghasilkan

kesimpulan bahwa berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan pengadaan

material Cu Busbar untuk produk panel listrik di PT. TIS dapat menggunakan

metode Exponential Smoothing. Pada pembahasan telah dibandingkan 4

metode peramalan dalam penelitian ini yaitu metode Simple Moving Average,

Weight Moving Average,dan Exponential Smothing, Linear Regression dan

peramalan yang memiliki tingkat error terendah adalah dengan menggunakan

metode Exponential Smoothing. Simpulan kedua yaitu penentuan teknik

Material Requirement Planning yang tepat dalam pengadaan material Cu

Busbar untuk produk panel listrik di PT. TIS adalah menggunakan metode

Period Order Quantity. Pada pembahasan sebelumnya, 3 metode lot sizing

dalam penelitian ini yaitu Lot for Lot, Economic Order Quantity, dan Period

Order Quantity dan metode Period Order Quantity merupakan metode yang

biaya pengadaannya paling minimum yaitu di Rp 64.973.500,-.

3. Nandar Cundara Abdurahman dkk, dalam artikel yang berjudul Analisa

Pengendalian Persediaan Kabel RG 6 Dengan Menggunakan Metode Material

Requirement Planning (MRP) dan Vendor Manage Inventory (VMI) Studi

Kasus PT. Barelang Vision terbit di jurnal Teknik Industri Vol. 03 No. 01 April

Page 23: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

9

2018, ISSN : 2541-2647, STT Ibnu Sina Batam, menghasilkan kesimpulan

bahwa berdasarkan hasil penelitian pengolahan data dengan menggunakan

meteode Marketing requirements planning (MRP) dengan Vendor Managed

Inventory (VMI), yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian dan pengadaan persediaan bahan baku kabel Rg 6 pada

PT.Barelang Vision belum terstruktur, hal ini terlihat dari sistem pengadaan

bahan baku yang hanya berdasarkan pengalaman.

2. Meteode VMI lebih direkomendasikan karna lebih mampu menekan biaya

terkait pengendalian persediaan kabel Rg 6 dengan total biaya keseluruhan

yaitu Rp.28.200.000 dibandingkan dengan MRP yang total biayanya adalah

Rp.29.214.81.

4. David Wijaya dkk, dalam artikel yang berjudul Analisis Pengendalian

Persediaan Bahan Baku Ikan Pada PT. Celebes Minapratama Bitung terbit di

jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Vol. 04 No. 02 Juni 2016, ISSN : 2303-

1174, Universitas Sam Ratulangi Manado, menghasilkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengendalian persediaan bahan baku ikan yang dilakukan perusahaan sudah

cukup baik karena tidak pernah mengalami kehabisan bahan baku dalam

kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan pembeli.

2. Berdasarkan hasil perhitungan, total biaya persediaan bahan baku ikan

dengan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) lebih kecil

dibandingan dengan metode yang digunakan oleh PT. Celebes

Page 24: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

10

Minapratama.

5. Muhammad Arief, dalam artikel Analisis Perencanaan Persediaan Batu Bara

FX Dengan Metode Material Requirement Planning terbit di jurnal Teknik

Industri Vol. 01 No. 02 November 2018, ISSN : 2598-5795, Universitas

Serang Raya, menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan analisis data yang

telah dilakukan, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa metode simple

average merupakan metode terpilih berdasarkan nilai kesalahan yang paling

kecil dibandingkan dengan metode yang lain. Metode Fixed Period

Requirement merupakan metode terbaik untuk perencanaan kebutuhan bahan

dilihat dari minimum biaya total yang dikeluarkan. Perhitungan lot sizing

dengan metode FPR menemukan bahwa total periode pemesanan yang efisien

adalah 4 kali pemesanan dalam jangka waktu satu tahun, dengan rentang

waktu antara pemesanan awal hingga pemesanan selanjutnya selama 2 bulan.

Nilai efisiensi penghematan metode FPR sebesar 25% lebih tinggi

dibandingkan dengan metode yang diterapkan perusahaan saat ini.

6. Swati Singh, dalam artikel Evaluation of Different Lot Sizing Techniques in a

MRP System terbit di International Journal of Advance Engineering and

Research Development (IJAERD) Vol. 04 No. 72 April 2017, e-ISSN : 2348 -

4470 , print-ISSN : 2348-6406, Sigma Institute of Engineering, menghasilkan

kesimpulan bahwa metode teknik lot sizing tergantung pada fluktuasi dari

permintaan dan jenis industrinya, dengan memperhatikan dan

mempertimbangkan periode balancing yang memiliki biaya terendah dengan

menggunakan metode-metode lot sizing.

Page 25: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

11

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Pengendalian Persediaan

2.2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Persediaan

Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai

serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan suatu tingkat

persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan

yang harus dilakukan dan berapa besar persediaan yang harus diadakan.

Sistem ini bertujuan untuk menentukan dan menjamin tersedianya suatu

persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat.

Eddy Herjanto (2018:238) Mengendalikan persediaan yang tepat

bukan suatu hal yang mudah. Apabila persediaan terlalu besar, maka akan

mengakibatkan timbulnya dana menganggur yang besar (yang tertanam

dalam persediaan), meningkatnya biaya penyimpanan, dan resiko kerusakan

barang yang lebih besar. Namun, jika persediaan terlalu sedikit, akan

mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (stockout) karena

seringkali bahan baku tidak dapat didatangkan secara mendadak dan sebesar

yang dibutuhkan, menyebabkan terhentinya proses produksi, tertundanya

penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.

2.2.1.2 Tujuan Sistem Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan yang ditetapkan oleh setiap perusahaan

memiliki tujuan, secara terperinci menurut Assauri dikutip oleh (David

Wijay dkk, 2016) tujuan persediaan dapat dinyatakan sebagai bentuk usaha:

Page 26: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

12

1. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat

mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.

2. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak

terlalu besar atau berlebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari

persediaan tidak terlalu besar.

3. Menjaga agar pembelian jumlah kecil dapat dihindari karena ini akan

berakibat biaya pemesanan menjadi besar.

2.2.2 Persediaan

2.2.2.1 Pengertian Persediaan

Persediaan menurut Eddy Herjanto (2018:237) yaitu bahan atau

barang yang disimpan dan akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu,

misalnya digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual

kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan

dapat dikategorikan seperti bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam

proses, barang jadi, ataupun suku cadang.

Persediaan menurut Rudianto (2012:222) adalah sejumlah barang jadi,

bahan baku, bahan dalam proses yang dimiliki perusahaan dagang dengan

tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.

Menurut Sofjan Assauri dikutip oleh (Katarina Zita Anggriana,2015)

menyatakan bahwa persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts

yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam

perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang

Page 27: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

13

disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan

setiap waktu.

2.2.2.2 Fungsi Persediaan

Eddy Herjanto (2018:238) Persediaan memiliki beberapa fungsi

penting bagi perusahaan, yaitu:

1. Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang

yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga

harus dikembalikan.

3. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.

4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga

perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas.

6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang

yang diperlukan.

Persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan mempunyai fungsi

tersendiri bagi perusahaan yang dapat berguna di masa depan. Menurut

Handoko dikutip oleh (David Wijaya dkk, 2016) perusahaan melakukan

penyimpanan persediaan barang karena berbagai fungsi, yaitu:

1. Fungsi Decoupling

Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi-operasi

perusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan (independensi).

Page 28: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

14

Persediaan decouples ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi

permintaan langganan tanpa menunggu supplier.

2. Fungsi Economics Lot Sizing

Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi

dan membeli sumber-sumber daya dalam kuantitas yang dapat

mengurangi biaya-biaya per unit. Dengan persediaan lot size ini akan

mempertimbangkan penghematan-penghematan.

3. Fungsi Antisipasi

Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat

diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data masa lalu.

Disamping itu, perusahaan juga sering dihadapkan pada ketidakpastian

jangka waktu pengiriman barang kembali sehingga harus dilakukan

antisipasi untuk cara menanggulanginya.

2.2.2.3 Jenis-Jenis Persediaan

Eddy Herjanto, (2018:238) Persediaan dapat dikelompokkan ke dalam

empat jenis, yaitu:

1. Fluctuation stock, merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk

menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan

sebelumnya, dan untuk mengatasi bila terjadi kesalahan/penyimpangan

dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang.

2. Anticipation stock, merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan

yang dapat diramalkan pada musim permintaan tinggi, tetapi kapasitas

Page 29: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

15

produksi pada saat itu tidak mampu memenuhi permintaan. Persediaan

ini juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sulitnya diperoleh

bahan baku sehingga tidak mengakibatkan terhentinya produksi.

3. Lot-size inventory, merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah

yang lebih besar daripada kebutuhan saat itu. Persediaan dilakukan untuk

mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa diskon) karena

membeli dalam jumlah yang besar, atau untuk mendapatkan

penghematan dari biaya pengakutan per unit yang lebih rendah.

4. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman

dari tempat asal ke tempat dimana barang tersebut akan digunakan.

Misalnya, barang yang dikirim dari pabrik menuju tempat penjualan,

yang dapat memakan waktu beberapa hari atau minggu.

Menurut Khairani (2013:50) berdasarkan jenisnya, secara umum

persedia dibagi atas 5 (lima) jenis:

1. Persediaan bahan baku (row material stock), yaitu barang-barang yang

dibeli dari pemasok (Supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi

produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

2. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in

process/progress stock) yaitu bahan baku yang sudah diolah atau dirakit

menjadi komponen namun masih membutuhkan langkah-langkah

selanjutnya agar produk dapat selesai dan menjadi produk akhir.

3. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (Component stock),

yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen (part) yang

Page 30: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

16

diterima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung dirakit dengan

parts lain, tanpa proses produksi sebelumnya. Jadi bentuk barang yang

merupakan parts ini tidak mengalami perubahan dalam operasi.

4. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu barang yang telah selesai

diproses dan siap untuk disimpan di gudang, kemudian dijual atau

didistribusikan ke lokasi pemasaran.

5. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang pelengkap

(supplies stock), yaitu barang-barang yang dibutuhkan untuk menunjang

kebutuhan produksi, namun tidak menjadi bagian produk akhir yang

dihasilkan perusahaan.

2.2.2.4 Model Persediaan

Menurut Kamarul (2009) ada dua jenis model utama dalam

manajemen persediaan, yaitu model untuk persediaan independen dan

model persediaan dependen.

1. Model Persediaan Independent

Model persediaan independent adalah model penentuan jumlah

pembelian bahan atau barang yang bersifat bebas, biasanya diaplikasikan

untuk pembelian persediaan dimana permintaannya bersifat continue dari

waktu ke waktu dan bersifat konstan. Pemesanan pembelian dapat

dilakukan tanpa mempertimbangkan penggunaan produk akhirnya.

Sampai saat ini ada empat model persediaan yang popular, yaitu:

a. Economic Order Quantity (EOQ).

Page 31: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

17

b. Economic Production Quantity (EPQ).

c. Back Order Inventory Model.

d. Quantity Discount Model.

2. Model Persediaan Dependen

Yang dimaksud dengan model persediaan dependen adalah model

penentuan jumlah pembelian atau penyediaan bahan atau barang yang

sangat tergantung kepada jumlah produk akhir yang harus dibuat dalam

suatu periode produksi tertentu. Jumlah produk akhir yang harus

diproduksi tergantung kepada permintaan konsumen. Jumlah permintaan

konsumen bersifat independent, tetapi suku cadang atau komponen

produk bersifat dependen kepada jumlah produk akhir yang harus

diproduksi.

Model penentuan jumlah pembelian atau penyediaan suku cadang atau

komponen produk ini dapat didekati dengan Material Requirement Planning

(MRP). MRP juga dapat diaplikasikan jika jumlah permintaan produk akhir

bersifat sporadis dan tidak teratur (irregular).

2.2.3 Peramalan

2.2.3.1 Definisi Peramalan

Heizer dan Render (2015) Peramalan adalah suatu seni dan ilmu

pengetahuan dalam memprediksi peristiwa pada masa mendatang.

Peramalan akan menggunakan data historis (seperti penjualan tahun lalu)

dan memproyeksikan mereka ke masa yang akan datang dengan model

Page 32: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

18

matematika.

Agustina Eunike dkk, (2018:23) Peramalan adalah prediksi, proyeksi,

atau estimasi terjadinya suatu kejadian atau aktivitas yang tidak pasti dimasa

depan. Karena masa depan depan sangat sulit dipastikan, maka diperlukan

sistem forecast, baik secara implisit ataupun eksplisit.

2.2.3.2 Tujuan Peramalan

Agustina Eunike dkk, (2018:23) Tujuan dari forecasting adalah

menggunakan informasi terbaik yang tersedia saat ini sebagai panduan

aktifitas di waktu ke depan untuk mencapai tujuan dari organisasi.

2.2.3.3 Jenis Peramalan

Menurut Heizer dan Render (2015) menyebutkan bahwa peramalan

biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang

dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa kategori:

1. Peramalan jangka pendek : Peramalan ini memiliki rentang waktu

sampai dengan 1 tahun, tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Digunakan

untuk perencanaan pembelian, penjadwalan pekerjaan, level angkatan

kerja, penugasan pekerjaan dan level produksi.

2. Peramalan jangka menengah : Kisaran menengah, atau intermediate,

peramalan umumnya rentang waktu dari 3 bulan hingga 3 tahun. Berguna

dalam perencanaan penjualan, perencanaan produksi dan penganggaran,

penganggaran uang kas, dan analisis variasi rencana operasional.

Page 33: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

19

3. Peramalan kisaran panjang : Umumnya 3 tahun atau lebih dalam rentang

waktunya, peramalan jangka panjang digunakan dalam perencanaan

untuk produk baru, pengeluaran modal, lokasi tempat fasilitas atau

perluasan, dan penelitian serta pengembangan.

2.2.3.4 Langkah Peramalan

Heizer dan Render, (2015) Peramalan memiliki tujuh langkah dasar

yang harus diperhatikan dengan menggunakan Disney Word, yang menjadi

fokus kali ini yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan penggunaan dari peramalan.

2. Memilih barang yang akan diramalkan.

3. Menentukan horizon waktu dari peramalan.

4. Memilih model peramalan.

5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat peramalan.

6. Membuat peramalan.

7. Memvalidasi dan mengimplementasikan hasilnya.

2.2.4 Menentukan Pesanan Persediaan

2.2.4.1 Material Requirement Planning (MRP)

Heizer dan Render (2015) menyebutkan bahwa MRP adalah model

permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, status

persediaan, penerimaan yang diperkirakan, dan jadwal produksi induk, yang

dipakai untuk menentukan kebutuhan material yang akan digunakan.

Page 34: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

20

2.2.4.2 Tujuan MRP

Menurut Eddy Herjanto (2018:276), secara umum tujuan dari sistem

MRP dimaksud untuk mencapat tujuan sebagai berikut:

1. Meminimalkan persediaan.

MRP menentukan seberapa banyak dan kapan suatu barang atau

komponen diperlukan disesuaikan dengan jadwal induk produksi.

Dengan metode ini, pengadaan pembelian untuk komponen-komponen

yang diperlukan dalam suatu rencana produksi dapat dilakukan sebatas

kebutuhan yang diperlukan saja sehingga dapat meminimalkan pada

biaya persediaan.

2. Mengurangi resiko kerena keterlambatan produksi atau pengiriman.

MRP mengidentifikasi banyaknya kebutuhan bahan dan komponen

yang diperlukan baik dari segi jumlah dan waktunya dengan

memperhatikan waktu tenggang pada produksi maupun pengadaan

komponen, sehingga ini dapat memperkecil risiko tidak tersedianya

bahan yang akan diproses yang dapat menimbulkan terganggunya

rencana produksi.

3. Komitmen yang realistis.

Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat sesuai dengan

rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat

dilakukan secara realistis. Hal ini dapat mendorong meningkatnya

kepuasan dan kepercayaan dari konsumen.

4. Meningkatkan efisiensi.

Page 35: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

21

MRP juga dapat mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah

persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat

direncanakan secara lebih baik sesuai dengan jadwal induk produksi.

2.2.4.3 Komponen MRP

Menurut Eddy Herjanto (2018:277), Berdasarkan informasi jadwal

induk produksi dapat diketahui permintaan suatu produk akhir, yang

selanjutnya dengan mengetahui komponen yang membentuk suatu produk

akhir, status persediaan, dan waktu tenggang yang diperlukan untuk

memesan bahan atau merakit komponen yang bersangkutan, dapat disusun

perencanaan kebutuhan dari komponen yang diperlukan.

Komponen dasar MRP dapat digunakan dalam sistem MRP seperti

pada gambar 2.1.

Gambar 2.1

Sistem MRP

Daftar Material Jadwal induk produksi Data persediaan

Perencanaan kebutuhan material

Rencana pembelian Rencana produksi jangka

pendek

Page 36: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

22

2.2.4.4 Proses MRP

Menurut Eddy Herjanto (2018:283), kebutuhan untuk setiap

komponen yang diperlukan dalam melaksanakan MPS dihitung dengan

prosedur sebagai berikut:

1. Melakukan analisis rencana produksi produk akhir (level 0), dimulai dari

penetapan kebutuhan kasar (GR) yang jumlahnya sesuai dengan rencana

produksi yang terdapat dalam MPS.

2. Netting, yaitu menghitung kebutuhan bersih dari kebutuhan kasar dengan

memperhitungkan jumlah barang yang akan diterima, jumlah persediaan

yang tersedia dan jumlah persediaan yang telah dialokasikan.

3. Menempatkan suatu pelepasan pemesanan (PO) pada waktu yang tepat

dengan cara menghitung mundur (backward scheduling) dari waktu yang

dikehendaki dengan memperhitungkan waktu tenggang

perakitan/pembuatan produk akhir tersebut.

4. Menjabarkan rencana produksi produk akhir ke kebutuhan kasar untuk

komponen-komponen (level 1) dengan memperhatikan kebutuhan per

unit sesuai dengan daftar material (BOM). Untuk komponen level 1,

kebutuhan kasar mengacu pada rencana pelepasan pesanan (PO) dari

level 0.

5. Proses analisis diteruskan ke komponen-komponen level berikutnya

samapai semua komponen telah dianalisis.

6. Dibuatkan rangkuman yang menunjukan schedule pembelian komponen

dasar (yang tidak dibuat/dirakit oleh perusahaan) dan schedule produksi

Page 37: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

23

jangka pendek per jenis item. Schedule pembelian disampaikan ke bagian

pengadaan, sedangkan schedule produksi disampaikan ke lini-lini

produksi terkait.

2.2.4.5 Lot for Lot

Menurut Heizer dan Render (2015), sebuah sistem MRP adalah cara

yang sangat baik untuk menentukan jadwal produksi dan kebutuhan bersih.

Bagaimana pun, ketika terdapat kebutuhan bersih, maka keputusan berapa

banyak yang perlu dipesan harus dibuat. Keputusan ini disebut keputusan

penentuan ukuran lot (lot sizing decision) salah satunya Lot for Lot.

Menurut Purwati (dikutip oleh Katarina Zita Anggriana, 2008), metode

lot for lot (LFL), atau juga dikenal sabagai metode persediaan minimal,

berdasarkan pada ide menyediakan persediaan (atau memproduksi) sesuai

dengan yang diperlukan saja, jumlah persediaan diusahakan seminimal

mungkin. Jumlah pesanan sesuai dengan jumlah sesungguhnya yang

diperlukan (lot for lot) ini menghasilkan tidak adanya persediaan yang

disimpan. Sehingga, biaya yang timbul hanya berupa biaya pemesanan saja.

Asumsi yang ada di balik metode ini adalah bahwa pemasok tidak

mensyarakatkan ukuran lot tertentu, artinya berapapun ukuran lot yang

dipilih akan dapat dipenuhi. Metode ini mengandung risiko, yaitu jika

terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Jika persediaan itu berupa

bahan baku, mengakibatkan terhentinya produksi. Jika persediaan ituberupa

barang jadi, menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan pelanggan.

Page 38: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

24

2.2.4.6 Fixed Order Quantity (FOQ)

Metode lainya dalam menentukan ukuran lot menurut Heizer dan

Render (2015), adalah Fixed Order Quantity ukuran lot pemesanan

ditentukan oleh pihak supplier dengan disesuaikan kapasitas yang dimiliki

oleh supplier tersebut. Pendekatan yang digunakan untuk lotting ini adalah

dengan konsep jumlah pemesanan yang tetap karena keterbatasan akan

fasilitas. Misalnya kemampuan gudang, transportasi, kemampuan supplier

dan pabrik. Jadi dalam menentukan ukuran lot berdasarkan intuisi atau

pengalaman sebelumnya.

Dapat disimpulkan bahwa teknik FOQ menggunakan kuantitas

pemesanan yang tetap untuk suatu persediaan bahan baku tertentu yang

dapat ditentukan secara sembarang atau berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhi. Dalam teknik ini jika perlu menggunakan jumlah

pemesanan yang diperbesar untuk menyamai jumlah kebutuhan bersih yang

tinggi pada suatu periode tertentu yang harus dipenuhi, yang berarti ukuran

kuantitas pemesanannya (lot sizing) adalah sama untuk seluruh periode

selanjutnya dalam perencanaan.

2.2.4.7 Economic Order Quantity (EOQ)

Menurut Carter (dikutip oleh Siska dan Lili Syafitri, 2014) Kuantitas

Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity - EOQ) adalah jumlah

persediaan yang di pesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya

persediaan tahunan.

Page 39: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

25

Metode EOQ dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu

dengan cara menguraikan dengan tabel atau dengan menggunakan rumus.

Heizer dan Render (2015) Perhitungan EOQ yaitu:

EOQ atau Q* = √

Keterangan:

Q = Jumlah unit per pesanan.

Q* = Jumlah optimum unit per pesanan.

D = Permintaan tahunan dalam unit.

S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan.

H = Biaya penyimpanan per unit per tahun.

2.2.4.8 Format MRP

Menurut Hartini dikutip oleh (Katarina Zita Anggriana,2015) berikut

adalah format MRP seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Format MRP

Periode 1 2 3 4

GR

OH

NR

PORec

PORel

Page 40: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

26

Keterangan:

GR : Gross Requirement (kebutuhan kotor)

Adalah keseluruhan jumlah item (komponen) yang diperlukan pada

satu periode.

OH : On Hand (persediaan di tangan)

Adalah jumlah persediaan akhir suatu periode dengan

memperhitungkan jumlah persediaan yang ada ditambah dengan

jumlah item yang akan diterima.

NR : Net Requirement (kebutuhan bersih)

Adalah jumlah kebutuhan bersih dari suatu item yang diperlukan agar

dapat memenuhi kebutuhan kasar pada suatu periode yang akan

datang.

PORec : Plant Order Receipts (Rencana penerimaan pesanan)

Adalah jumlah item yang akan masuk sesuai dengan pemesanan.

PORel : Planned Order Release (Rencana Pemesanan)

Adalah jumlah item yang direncanakan untuk dipesan agar memenuhi

perencanaan masa datang.

Page 41: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif deskriptif. Menurut A. Muri Yusuf (2014) penelitian kuantitatif

deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu,

atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan di PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia. Jl.

Raya Cibitung KM 48.8, Cibitung, Cikarang Barat, Kalijaya, Cikarang Bar.,

Bekasi, Jawa Barat 17520.

Jadwal penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret s.d bulan Agustus

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Maret

2019

April

2019

Mei

2019

Juni

2019

Juli

2019

Agustus

2019

1 Bimbingan I

2 Observasi

3 Wawancara

4 Analisis Data

5 Pengolahan Data

6 Bimbingan II

7 Pengesahan Peneliti

8 Ujian Skripsi

Page 42: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

28

3.3 Rancangan Penelitian

3.3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Aktual permintaan periode sebelumnya

JIP/MPS

Jadwal Induk Produksi

Peramalan

Data Persediaan MRP

Lot Sizing

Metode EOQ Metode

Lot For Lot Metode FOQ

Perbandingan

Biaya

Perbandingan bahan baku yang diusulkan

Page 43: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

29

3.3.2 Variabel Penelitian

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini akan

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Variabel Penelitian

Uraian Variabel Instrumen/Dimensi Penjelasan Atas Instrumen Variabel

Data Persediaan 1. Biaya pembelian. 1. Biaya yang dikeluarkan

sehubungan dengan kegiatan

pemesanan bahan/barang mulai

dari penempatan pemesanan

sampai tersedianya barang di

gudang. Biaya pemesanan ini

meliputi semua biaya yang

dikeluarkan dalam rangka

mengadakan pemesanan barang.

2. Pemakaian bahan 2. Merupakan gambaran atas

periode dari suatu permintaan,

termasuk peramalan dan

perencanaan yang berkaitan

dengan pemasaran, rencana

distribusi.

3. Catatan

persediaan

(Onhand)

3. Bahan baku atau barang yang

disimpan dan akan digunakan

untuk memenuhi kebutuhan

tertentu.

4. Waktu ancang

(lead time)

4. Pemesanan suatu barang sampai

barang itu datang dengan jangka

waktu yang bervariasi dari

beberapa jam, hari, bahkan

sampai beberapa bulan,

perbedaan waktu yang di maksud

antara lain yaitu pada saat

memesan sampai pada saat

barang datang.

Page 44: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

30

5. Biaya

penyimpanan

(Holding Cost)

5. Biaya ini antara lain biaya sewa

gudang, biaya administrasi

pergudangan, gaji pelaksana

pergudangan, biaya listrik, biaya

modal yang tertanam dalam

persediaan, biaya asuransi,

ataupun biaya kerusakan,

kehilangan atau penyusutan

barang selama dalam

penyimpanan. Biaya

penyimpanan dapat dinyatakan

dalam dua bentuk, yaitu sebagai

presentase dari unit harga/nilai

barang, dan dalam bentuk rupiah

per unit barang dalam periode

waktu tertentu.

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel

Juliansyah Noor (2017:147) populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh

elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau

merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian. Pada penelitian ini,

objek yang akan digunakan dalam penelitian oleh peneliti adalah welding wire.

Objek sampel yang digunakan pada penilitian ini dengan melihat dari faktor

frekuesnsi pemakaiannya adalah welding wire KC26 dan welding wire MG-50

dengan sampel penelitian meliputi welding wire KC26 D1.2mm 20kg, welding

wire KC26 D1.4mm 20kg dan welding wire MG-50 D1.2mm 300kg.

Sumber data yang diambil berasal dari sumber internal perusahaan. Jenis

data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder dari perusahaan tempat

penelitian dilakukan. Data-data tersebut meliputi:

1. Data Primer, berupa:

a. Biaya pembelian.

Page 45: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

31

b. Biaya penyimpanan (Holding Cost).

c. Waktu ancang (Lead time).

2. Data Sekunder, berupa:

a. Data permintaan.

b. Data persediaan (Onhand).

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data adalah:

1. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mencatat data dari arsip atau

dokumen-dokumen pendukung dari perusahaan.

2. Wawancara.

Juliansyah Noor (2017:138) wawancara merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan

yang di wawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk

dijawab pada kesempatan lain. Wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis dan permasalahan yang akan ditanyakan.

3. Observasi

Menurut A. Muri Yusuf (2014) observasi sebagai teknik pengumpulan

data sangat banyak di tentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat,

mendengar, mencium, atau mendengarkan suatu objek penelitian dan kemudian

dia menyimpulkan dari apa yang diamati itu.

Page 46: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

32

3.6 Teknik Analisis

3.6.1 Peramalan

Peramalan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan

regresi linier. Dalam situasi peramalan mengandung derajat ketidakpastian atau

kesalahan dalam perumusan peramalan. Akurasi hasil peramalan yang

merupakan ukuran kesalahan peramalan adalah ukuran tentang tingkat

perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang sebenarnya terjadi.

Metode peramalan dan akurasi hasil peramalan tersebut dapat

dibandingkan dengan ukuran sebagai berikut:

1. Regresi Linier Sederhana

Menurut Eddy Herjanto (2018:97) Prinsip regresi linier sederhana

adalah untuk menguji hubungan antara dua kelompok data, yaitu kelompok

variabel tak bebas (y) dengan kelompok variabel bebas (x).

Regresi Linier Sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut :

F(x) = y’ = a+bx

a =

b =

Keterangan:

y = Variabel dependent.

a = Konstanta.

b = Koefisien variabel.

x = Variabel independent.

n = Jumlah periode.

F(x) = Hasil peramalan pada periode tertentu.

Page 47: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

33

∑ y = Jumlah data aktual.

∑ x = Jumlah data periode.

∑ x.y = Jumlah dari data aktual yang dikalikan dengan periode (x).

∑ = Jumlah dari periode setelah dipangkatkan.

2. MAD (Mean Absolute Deviation)

Merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa

memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil.

MAD dapat dirumuskan sebagai berikut :

MAD = y - Fy

Keterangan:

MAD = Mean Absolute Deviation.

∑ = Sigma.

Fy = Ramalan untuk perbulan.

Ay = Nilai aktual perbulan.

n = Jumlah periode.

3. MSE (Mean Sequare Error)

Cara perhitungan Mean Sequare Error yaitu dengan menjumlahkan

kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap periode dan membaginya

dengan jumlah periode yang diramalkan.

MSE dapat dirumuskan sebagai berikut :

MSE =

Keterangan:

Page 48: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

34

MSE = Mean Sequare Error.

∑ = Sigma.

Fy = Ramalan untuk perbulan.

Ay = Nilai aktual perbulan.

n = Jumlah periode.

3.6.2 Material Requirements Planning (MRP)

Data peramalan yang telah diperoleh dengan menggunakan metode

regresi linier sederhana, selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan

beberapa metode MRP. Adapun metode itu diantaranya:

1. Lot for Lot (LFL).

2. Fixed Order Quantity (FOQ).

3. Economic Order Quantity (EOQ).

Perhitungan MRP tersebut dilakukan dengan menggunakan metode cara

perhitungan sebagaimana telah di jelaskan di bab sebelumnya.

Page 49: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

35

BAB IV

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Objek

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah sebuah perusahaan

Joint Venture yang berdiri pada tanggal 15 Mei 1991 oleh PT. Hitachi

Construction Machinery Co. Ltd – Japan, Itochu Corporation – Japan, Hitachi

Construction Machinery Singapore Pte. Ltd, PT. Murinda Iron Steel dan PT.

Anggaputra Dhananjaya.

Sejak awal berdirinya, produk utama yang dihasilkan adalah Hydrolic

Excavator dan Wheel Loaders yang mendapatkan lisensi dari Hitachi

Construction Machinery Co. Ltd – Japan dan tambahan produk-produk

fabrikasi Engineering yaitu berbagai macam jenis seperti Heavy Equipment

dan juga Pressure Vessel. Bekerjasama dengan pemerintah untuk mensupport

industrialisasi di Indonesia.

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia telah disertifikasi oleh

ISO 9001, Quality Management System sejak 1997 dan mengimplementasikan

ISO 14001 dimulai pada 2000 untuk Environment Management System (EMS)

untuk memastikan bahwa produk-produk Hitachi dibuat dengan berkonsentrasi

pada keamanan dan lingkungan.

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia pada 01 Oktober 1991

mendirikan pabrik pertama yang berlokasi di rawapasung, Kota Bekasi. Pada

Page 50: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

36

tahun 1993 kantor dan pabrik kedua (Cibitung 1) tahap ke-1 dengan gedung A,

B, C mulai beroperasi. Pada tahun 1995 pengiriman Excavator mencapai 1.000

unit, Pada tahun 2001 pembangunan pabrik cibitung 1 tahap ke- 2 Gedung D,

E, F (Excavator), tahun 2007 pembangunan pabrik cibitung 1 tahap ke- 3

Gedung G, H, I (Ultra Large & Engineering Project), tahun 2008

pembangunan pabrik cibitung 1 tahap ke-4 Gedung J, bangunan fasilitas pabrik

lengkap (perakitan excavator hidrolik) dengan total kumulatif pengiriman

excavator mencapai 10.000 unit, Pada tahun 2012 plant 2 PT. Hitachi

Construction Machinery Indonesia MM2100 (Cibitung 2) dan Mulai beroperasi

15 Oktober 2012 dan pada tahun 2018 total akumulasi pengiriman

Excavator mencapai 33.333 unit.

4.1.2 Profil Perusahaan

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia memiliki dua pabrik,

berikut alamat dan peta lokasi PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia.

1. Alamat Perusahaan

a. Head Office / Cibitung 1 Factory

Alamat : Jl. Raya Cibitung KM 48,8 Cibitung.

Bekasi 17520, Indonesia.

b. Cibitung 2 Factory

Alamat : Kawasan Industri MM2100.

Jl. Selayar II Kavling K-1 Desa telajung

Kec. Cikarang Barat Kab. Bekasi 17520

Page 51: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

37

2. Peta Perusahaan

a. Head Office / Pabrik Cibitung 1

Gambar 4.1

Pabrik Cibitung 1

b. Pabrik Cibitung 2

Gambar 4.2

Pabrik Cibitung 2

3. Luas Pabrik

Luas Bangunan Cibitung 1 : 9.7 ha

Luas Tanah Cibitung 1 : 21 ha

Page 52: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

38

Luas Bangunan Cibitung 2 : 2.3 ha

Luas Tanah Cibitung 2 : 10 ha

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia memiliki beberapa

produk yang di produksi dengan categori 10 ton, 20 ton dan 30 ton untuk

excavator ukuran sedang, type EX1900 sampai dengan type EX8000 untuk

excavator ukuran besar dan engineering product. Berikut beberapa contoh

model excavator:

1. Manufacturer of Excavators

Gambar 4.3

Excavator Mid-size

Excavator ZX110 MF (10 Ton) Excavator ZX130 (10 Ton)

Excavator ZX200-5G (20 Ton) Excavator ZX210 MF (20 Ton)

Excavator ZX330 (30 Ton) Excavator ZX330 LCH (30 Ton)

Page 53: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

39

2. Manufacturer of Heavy Equipment Components

a. Ultra Large Size Excavator

Gambar 4.4

Excavator Ultra Large

1. Bucket Hoe

2. Loader Boom

3. Loader Arm

4. Main Frame

5. Track Frame

6. Side Frame

b. Dump Truck Body

Gambar 4.5

Dump Truck Body

Page 54: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

40

3. Engineering Product

a. Transformer Tank.

b. Pressure Vessel.

c. Non Pressurized Tank.

d. Steel Structure.

e. Material Handling System.

f. Pipeline.

g. Crane Girder.

4. Unit Produksi

a. Excavator Mid-size : 5500 Unit/Tahun.

b. Excavator Ultra Large : 247 Unit/Tahun.

c. Engineering Product : 2000 Ton/Tahun.

4.1.3 Visi Perusahaan

Melalui kreatifitas, kepercayaaan dan solidaritas, kami HCMI

memproduksi metal konstruksi yang memuaskan pelanggan, memberikan

kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan diri menuju tingkat yang

lebih baik

4.1.4 Misi Perusahaan

Misi PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia terdiri dari 3 bagian,

yang diantaranya sebagai berikut:

1. Utamakan pelanggan

Page 55: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

41

2. Teknologi kreatif dan usaha inovatif

3. Menghargai hidup dan martabat manusia

4.1.5 Kebijakan Perusahaan

4.1.5.1 Kebijakan Lingkungan

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah produsen

bermacam-macam spesifikasi mesin kontruksi, komponen dan produk

engineering yang berkomitmen untuk melakukan perlindungan lingkungan

dengan cara memperkecil dampak negatif terhadap lingkungan dari kegiatan

produksi kami, melalui upaya perbaikan berkelanjutan dalam sistem

manajemen lingkungan.

Arti HCMI dalam kebijakan perusahaan:

H : Harus mengutamakan K3 untuk karyawan, siaga dan tanggap dalam

keadaan darurat dan adaptasi terhadap perubahan iklim global.

C : Cegah pencemaran lingkungan, pemborosan pemakaian energi,air dan

sumber daya alam lainnya, kurangi limbah bila memungkinkan.

M : Mentaati perundang-undangan dan peraturan lingkungan serta

persyaratan lainnya.

I : Ingin meningkatkan peran aktif dan kesadaran lingkungan bagi

karyawan dan melalui pelatihan dan pendidikan.

4.1.5.2 Kebijakan Mutu

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia berkomitmen untuk

Page 56: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

42

selalu mengirimkan produk yang bermutu tinggi dengan harga bersaing dan

pengiriman tepat waktu untuk memuaskan semua pelanggan. Untuk

mencapai tujuan ini,

1. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia selalu dituntut untuk

selalu meningkatkan dan memelihara sistem manajemen.

2. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia dituntut untuk

meningkatkan moral secara berkelanjutan, dimana semua karyawan

selalu bekerja keras dan berpartisipasi secara aktif dalam pencapaian

target perusahaan.

3. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia dapat menjadi

perusahaan berskala internasional dan selalu memberikan kepuasan

pada pelanggan.

4. PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia akan mengembangkan

dan memperkenalkan teknologi baru yang didukung suatu program

pelatihan yang efektif dan untuk memastikan peningkatan mutu yang

berkelanjutan.

Arti HCMI dalam kebijakan mutu:

H : Hanya menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan tepat waktu

pengiriman.

C : Customer puas mendapatkan produk dan pelayanan bernilai tinggi.

M : Motivasi karyawan untuk berpartisipasisecara aktif dan di dalam

pencapaian target perusahaan.

Page 57: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

43

I : Ingin menjadi perusahaan yang berskala internasional dengan

peningkatan yang berkelanjutan dengan motivasi kuat untuk pencapaian

target kerja.

4.1.5.3 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia adalah produsen

bermacam-macam spesifikasi mesin konstruksi, komponen dan produk

engineering yang berkomitmen untuk melakukan sistem manajemen K3

berdasarkan standar persyaratan OHSAS 18001:2007 dan tetap

mengutamakan tujuan yang memperhatikan aspek kepedulian keselamatan

dan kesehatan kerja bersama dengan karyawan, pelanggan, tamu dan semua

orang yang secara langsung atau tidak langsung berdampak pada kegiatan di

HCMI.

Arti HCMI dalam kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja:

H : Hanya menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan tepat waktu

pengiriman.

C : Customer puas mendapatkan produk dan pelayanan bernilai tinggi.

M : Motivasi karyawan untuk berpartisipasisecara aktif dan di dalam

pencapaian target perusahaan.

I : Ingin menjadi perusahaan yang berskala internasional dengan

peningkatan yang berkelanjutan dengan motivasi kuat untuk pencapaian

target kerja.

Page 58: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

44

4.1.6 Struktur Organisasi

Gambar 4.6

PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

FY2019 ORGANIZATION STRUCTUR

Page 59: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

45

4.2 Deskripsi Welding Wire

4.2.1 Jenis Welding Wire

Welding wire yang diteliti pada penelitian ini adalah:

1. Kiswel Welding Wire KC26

Diameter : 1.2 mm

Berat : 20 kg

Spesifikasi : Pengelasan untuk butt dan fillet kendaraan, produk listrik,

kapal, mesin dan jembatan. Karakteristik penggunaan kawat

untuk pengelasan arus tinggi di semua posisi, kinerja busur

stabil dan percikan yang rendah. Cocok untuk pengelasan

pelat tebal berkecepatan tinggi, ketahanan retak yang baik

dari logam las yang dipadatkan.

Gambar 4.7

Welding Wire KC-26 Dia 1.4 @20 Kg

2. Kiswel Welding Wire KC26

Diameter : 1.4 mm

Berat : 20 kg

Spesifikasi : Pengelasan untuk butt dan fillet kendaraan, produk listrik,

kapal, mesin dan jembatan. Karakteristik penggunaan kawat

Page 60: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

46

untuk pengelasan arus tinggi di semua posisi, kinerja busur

stabil dan percikan yang rendah. Cocok untuk pengelasan

pelat tebal berkecepatan tinggi, ketahanan retak yang baik

dari logam las yang dipadatkan.

Gambar 4.8

Welding Wire KC-26 Dia 1.2 @20 Kg

3. Welding Wire MG-50

Diameter : 1.2mm

Berat : 300 kg

Spesifikasi : Pengelasan untuk butt dan fillet dari berbagai struktur

seperti baja, jembatan, mesin industri, pembuatan kapal dan

kendaraan.

Gambar 4.9

Welding Wire MG-50 Dia 1.2 @300 Kg

Page 61: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

47

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Prosedur Permintaan Pembelian dan Pemesanan Welding Wire

Dalam proses transaksi pembelian welding wire pada PT. Hitachi

Construction Machinery Indonesia di dasarkan pada forecasting dari PPIC dan

mengecek persediaan welding wire di gudang berdasarkan data persediaan

yang tersimpan di dalam komputer. Jika persediaan welding wire hampir habis

maka bagian gudang akan membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian)

welding wire ke bagian pemebelian (procurement) kemudian akan dilakukan

pemesanan welding wire kepada pemasok untuk memasok kebutuhan welding

wire yang akan dipesan.

5.1.2 Prosedur Pengeluaran Welding Wire

Dalam proses pengeluaran welding wire pada PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia pengeluaran barang berdasarkan atas permintaan dari

bagian produksi dengan menggunakan kertas bon. Bagian produksi

menyerahkan kertas bon ke supir forklif yang nantinya akan di teruskan ke

bagian gudang untuk syarat mengeluarkan welding wire dan supir forklif

mengirimkan welding wire ke bagian produksi dan bagian gudang mencatat

jumlah pengeluaran welding wire di dalam komputer.

Page 62: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

48

5.2 Pembahasan

5.2.1 Analisis Pengendalian Pembelian atau Pemesanan Persediaan

Pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia, dalam kegiatan

operasional pembelian yang dilakukan selama ini pemesanan disesuaikan

dengan kapasitas kontainer atau dapat disebut Full Container Load (FCL)

dengan maksimal kapasitas 1 kontainer sebanyak 1000 roll untuk welding wire

20 kg dengan pembagian 12 palet dikali 60 roll, 3 palet dikali 72 roll dan 1

palet untuk 64 roll dan sebanyak 80 drum untuk welding wire 300 kg dengan

pembagian 20 palet dikali 4 drum. Hal tersebut dibuat berdasarkan biaya

pemesanan dan penyimpanan kontainer yang tetap tanpa dipengaruhi oleh

kuantitas pembelian dan menjadi suatu acuan perusahaan dalam melakukan

pemesanan berikutnya, sehingga tidak ada metode yang digunakan untuk

menetapkan kuantitas pembelian atau pemesanan.

5.2.2 Analisis Pengendalian Terhadap Penerimaan Persediaan

Pada PT. Hitachi Construction Machinery Indonesia pengendalian

terhadap penerimaan persediaan welding wire sudah terkontrol dengan baik,

karena barang yang diterima dari pemasok diperiksa dan diteliti kembali.

Memeriksa apakah jumlah dan jenis barang telah sesuai dengan apa yang telah

dipesan sebelumnya dan apakah terdapat barang yang cacat. Jika barang yang

diterima ditemukan ada yang cacat maka pihak procurement akan memanggil

supplier untuk mengecek barang tersebut dan akan dilakukan proses

penggantian. Welding wire yang baru masuk dilakukan perhitungan kembali,

Page 63: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

49

kemudiaan dicatat di dalam komputer dan dimasukkan ke gudang

penyimpanan sesuai dengan tempat dan posisi letak barang tersebut.

5.2.3 Analisis Pengendalian Terhadap Pengeluaran Persediaan

Pengendalian pengeluaran welding wire pada PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia sudah terkontrol dengan baik karena jumlah pengeluaran

welding wire sudah sesuai berdasarkan permintaan bagian produksi yang

diberikan oleh bagian gudang. Jumlah welding wire yang dikeluarkan dari

gudang ke bagian produksi sesuai dengan jumlah yang tercantum pada kertas

BON yang telah dibuat oleh bagian produksi sebagai instrumen dalam transaksi

pengeluaran barang dan selanjutnya data pengeluaran disimpan di dalam

komputer.

5.2.4 Peramalan

Proses peramalan yang akan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan

welding wire di bulan Juni 2019 sampai dengan Mei 2020 pada penelitian ini

yaitu dilakukan dengan menggunakan metode forecasting regresi linier

sederhana. Berikut adalah data pemakaian Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20

Kg, Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg dan Welding Wire MG-50 Dia 1,2

@300 Kg dari bulan Juni 2018 sampai dengan Mei 2019 seperti pada tabel data

pemakaian sebagai berikut:

Page 64: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

50

Tabel 5.1

Data Pemakaian Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Tahun 2018, 2019.

Tahun Bulan Periode

(x)

Pemakaian

(y)

2018

Juni 1 397

Juli 2 309

Agustus 3 590

September 4 560

Oktober 5 553

November 6 522

Desember 7 325

2019

Januari 8 830

Februari 9 470

Maret 10 840

April 11 950

Mei 12 675

Tabel 5.2

Data Pemakaian Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Tahun 2018, 2019.

Tahun Bulan Periode

(x)

Pemakaian

(y)

2018

Juni 1 285

Juli 2 576

Agustus 3 316

September 4 141

Oktober 5 689

November 6 679

Desember 7 823

2019

Januari 8 811

Februari 9 708

Maret 10 764

Page 65: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

51

April 11 180

Mei 12 421

Tabel 5.3

Data Pemakaian Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Tahun 2018, 2019.

Tahun Bulan Periode

(x)

Pemakaian

(y)

2018

Juni 1 54

Juli 2 101

Agustus 3 86

September 4 122

Oktober 5 136

November 6 80

Desember 7 82

2019

Januari 8 74

Februari 9 100

Maret 10 56

April 11 40

Mei 12 12

Dari data tersebut akan ditentukan hasil perhitungan forecasting untuk

kebutuhan bulan Juni 2019 sampai dengan Mei 2020 dengan menggunakan

perhitungan peramalan metode regresi linier sederhana.

5.2.4.1 Regresi Linier Sederhana

Data aktual permakaian pada periode sebelumnya digunakan sebagai

acuan dalam menentukan forecasting pada penelitian ini dengan

menggunakan metode regresi linier sederhana yang akan ditentukan hasil

perhitungan untuk kebutuhan bulan Juni 2019 sampai dengan Mei 2020.

Page 66: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

52

Regresi Linier Sederhana dapat dihitung sebagai berikut:

Tabel 5.4

Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Tahun Bulan Periode

(x)

Pemakaian

(y) x.y x

2

2018

Jun 13 397 5161 169

Jul 14 309 4326 196

Agu 15 590 8850 225

Sep 16 560 8960 256

Okt 17 553 9401 289

Nov 18 522 9396 324

Des 19 325 6175 361

2019

Jan 20 830 16600 400

Feb 21 470 9870 441

Mar 22 840 18480 484

Apr 23 950 21850 529

Mei 24 675 16200 576

∑ x = 222 ∑y = 7021 ∑x.y = 135269 ∑x2 = 4250

Tabel 5.5

Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Tahun Bulan Periode

(x)

Pemakaian

(y) x.y x

2

2018

Jun 13 285 3705 169

Jul 14 576 8064 196

Agu 15 316 4740 225

Sep 16 141 2256 256

Okt 17 689 11713 289

Nov 18 679 12222 324

Des 19 823 15637 361

2019

Jan 20 811 16220 400

Feb 21 708 14868 441

Mar 22 764 16808 484

Page 67: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

53

Apr 23 180 4140 529

Mei 24 421 10104 576

∑ x = 222 ∑ y = 6393 ∑x.y = 120477 ∑x

2 = 4250

Tabel 5.6

Regresi Linier Sederhana Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Tahun Bulan Periode

(x)

Pemakaian

(y) x.y x

2

2018

Jun 13 54 702 169

Jul 14 101 1414 196

Agu 15 86 1290 225

Sep 16 122 1952 256

Okt 17 136 2312 289

Nov 18 80 1440 324

Des 19 82 1558 361

2019

Jan 20 74 1480 400

Feb 21 100 2100 441

Mar 22 56 1232 484

Apr 23 40 920 529

Mei 24 12 288 576

∑ x = 222 ∑ y = 943 ∑ x.y = 16688 ∑x2 = 4250

Dari perhitungan data pada tabel tersebut , maka di dapatkan data

sebagai berikut:

1. Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

∑ x = 222

∑ y = 7021

∑ x.y = 135269

∑ = 4250

2. Regresi Linier Sederhana Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Page 68: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

54

∑ x = 222

∑ y = 6393

∑ x.y = 120477

∑ = 4250

3. Regresi Linier Sederhana Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

∑ x = 861

∑ y = 943

∑ x.y = 16688

∑ = 4250

Jika seluruh sigma dan nilai lainnya sudah didapat, maka proses

perhitungan nilai a dan b bisa dilakukan dengan mengikuti rumus regresi

linier sederhana.

a =

b =

Proses perhitungan Forecasting Regresi Linier Sederhana:

1. Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

b = -

-

= -

- =

= 37,63

a = - .

= -

=

-

= -111

Page 69: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

55

Hasil nilai a dan b tersebut dimasukan kedalam persamaan linier

sederhana dengan rumus sebagai berikut:

F x = y’ = a + bx

Maka didapatkan hasil peramalan F(x) yaitu hasil linier dari bulan

Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 yang proses perhitungan

seperti tabel berikut:

Tabel 5.7

Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire

KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Periode (x) Proses Perhitungan F x = y’ = a + bx y’ y’

13 -111 + ( 37,63. 13 ) 378,14 378

14 -111 + ( 37,63. 14 ) 415,77 416

15 -111 + ( 37,63. 15 ) 453,39 453

16 -111 + ( 37,63. 16 ) 491,02 491

17 -111 + ( 37,63. 17 ) 528,64 529

18 -111 + ( 37,63. 18 ) 566,27 566

19 -111 + ( 37,63. 19 ) 603,90 604

20 -111 + ( 37,63. 20 ) 641,52 642

21 -111 + ( 37,63. 21 ) 679,15 679

22 -111 + ( 37,63. 22 ) 716,77 717

23 -111 + ( 37,63. 23 ) 754,40 754

24 -111 + ( 37,63. 24 ) 792,03 792

2. Forecasting Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

b = -

-

= -

- =

= 15,43

Page 70: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

56

a = - .

= -

=

= 247,29

Hasil nilai a dan b tersebut dimasukan kedalam persamaan linier

sederhana dengan rumus sebagai berikut:

F x = y’ = a + bx

Maka didapatkan hasil peramalan F(x) yaitu hasil linier dari bulan

Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 yang proses perhitungan

seperti tabel berikut:

Tabel 5.8

Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire

KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Periode (x) Proses Perhitungan F x = y’ = a + bx y’ y’

13 247,29 + ( 15,43 . 13 ) 447,88 448

14 247,29 + ( 15,43 . 14 ) 463,31 463

15 247,29 + ( 15,43 . 15 ) 478,74 479

16 247,29 + ( 15,43 . 16 ) 494,17 494

17 247,29 + ( 15,43 . 17 ) 509,60 510

18 247,29 + ( 15,43 . 18 ) 525,03 525

19 247,29 + ( 15,43 . 19 ) 540,47 540

20 247,29 + ( 15,43 . 20 ) 555,90 556

21 247,29 + ( 15,43 . 21 ) 571,33 571

22 247,29 + ( 15,43 . 22 ) 586,76 587

23 247,29 + ( 15,43 . 23 ) 602,19 602

24 247,29 + ( 15,43 . 24 ) 617,62 618

3. Forecasting Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

b = -

-

Page 71: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

57

= -

- =

-

= -5,30

a = - - .

= -

=

= 176,58

Hasil nilai a dan b tersebut dimasukan kedalam persamaan linier

sederhana dengan rumus sebagai berikut:

F x = y’ = a + bx

Maka didapatkan hasil peramalan F(x) yaitu hasil linier dari bulan

Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 yang proses perhitungan

seperti tabel berikut:

Tabel 5.9

Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire

MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Periode (x) Proses Perhitungan F x = y’ = a + bx y’ y’

13 176,58 + ( -5,30. 13 ) 107,72 108

14 176,58 + ( -5,30. 14 ) 102,42 102

15 176,58 + ( -5,30. 15 ) 97,12 97

16 176,58 + ( -5,30. 16 ) 91,83 92

17 176,58 + ( -5,30. 17 ) 86,53 87

18 176,58 + ( -5,30. 18 ) 81,23 81

19 176,58 + ( -5,30. 19 ) 75,93 76

20 176,58 + ( -5,30. 20 ) 70,64 71

21 176,58 + ( -5,30. 21 ) 65,34 65

22 176,58 + ( -5,30. 22 ) 60,04 60

23 176,58 + ( -5,30. 23 ) 54,75 55

24 176,58 + ( -5,30. 24 ) 49,45 49

Page 72: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

58

5.2.5 Analisis Akurasi Forecasting

Setelah hasil proses perhitungan peramalan untuk kebutuhan Welding

Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg, Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg dan

Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg dengan menggunakan metode

Forecasting Regresi Linier Sederhana telah didapat maka langkah selanjutnya

adalah melakukan perhitungan akurasi keakuratan dari hasil perhitungan

forecasting yang sudah di dapat. Perhitungan akurasi keakuratan forecasting

dapat dihitung dengan menggunakan metode MAD (Mean Absolute Deviation)

dan MSE (Mean Sequare Error).

Tabel 5.10

Akurasi Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire

KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Period

(x)

Pemakaian

(y) F

13 397 378

14 309 416

15 590 453

16 560 491

17 553 529

18 522 566

19 325 604

20 830 642

21 470 679

22 840 717

23 950 754

24 675 792

Page 73: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

59

MAD |MAD| MSE

y-F |y-F| (y-F)2

19 19 356

-107 107 11399

137 137 18662

69 69 4758

24 24 593

-44 44 1960

-279 279 77783

188 188 35524

-209 209 43743

123 123 15185

196 196 38259

-117 117 13695

∑M D = 1512 ∑MSE = 261917

Jika seluruh nilai sigma sudah didapat, maka proses selanjutnya yaitu

perhitungan nilai dilakukan dengan mengikuti rumus sebagai berikut:

1. MAD (Mean Absolute Deviation)

MAD = y - Fy

=

= 126,02

2. MSE (Mean Sequare Error)

MSE =

=

= 21826,41

Dari perhitungan dengan menggunakan regresi linier sederhana pada

tabel tersebut, maka di dapatkan data sebagai berikut:

Page 74: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

60

1. MAD = 126,02

2. MSE = 21826,41

Tabel 5.11

Akurasi Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire

KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Period

(x)

Pemakaian

(y) F

13 285 448

14 576 463

15 316 479

16 141 494

17 689 510

18 679 525

19 823 540

20 811 556

21 708 571

22 764 587

23 180 602

24 421 618

MAD |MAD| MSE

y-F |y-F| (y-F)2

-163 163 26531

113 113 12698

-163 163 26486

-353 353 124732

179 179 32183

154 154 23705

283 283 79826

255 255 65079

137 137 18680

177 177 31416

-422 422 178240

Page 75: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

61

-197 197 38658

∑M D = 2595,2 ∑MSE = 658234

Jika seluruh nilai sigma sudah didapat, maka proses selanjutnya yaitu

perhitungan nilai dilakukan dengan mengikuti rumus sebagai berikut:

1. MAD (Mean Absolute Deviation)

MAD = y - Fy

=

= 216,27

2. MSE (Mean Sequare Error)

MSE =

=

= 54852,82

Dari perhitungan dengan menggunakan regresi linier sederhana pada

tabel tersebut, maka di dapatkan data sebagai berikut:

1. MAD = 216,27

2. MSE = 54852,82

Page 76: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

62

Tabel 5.12

Akurasi Forecasting Regresi Linier Sederhana Welding Wire

MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Period

(x)

Pemakaian

(y) F

13 54 108

14 101 102

15 86 97

16 122 92

17 136 87

18 80 81

19 82 76

20 74 71

21 100 65

22 56 60

23 40 55

24 12 49

MAD |MAD| MSE

y-F |y-F| (y-F)2

-54 54 2886

-1 1 2

-11 11 124

30 30 910

49 49 2447

-1 1 2

6 6 37

3 3 11

35 35 1201

-4 4 16

-15 15 217

-37 37 1402

∑M D = 247 ∑MSE = 9256,3

Page 77: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

63

Jika seluruh nilai sigma sudah didapat, maka proses selanjutnya yaitu

perhitungan nilai dilakukan dengan mengikuti rumus sebagai berikut:

1. MAD (Mean Absolute Deviation)

MAD = y - Fy

=

= 20,62

2. MSE (Mean Sequare Error)

MSE =

=

= 771,36

Dari perhitungan dengan menggunakan regresi linier sederhana pada

tabel tersebut, maka di dapatkan data sebagai berikut:

1. MAD = 20,62

2. MSE = 771,36

Dari hasil perhitungan akurasi keakuratan forecasting dengan

menggunakan metode MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSE (Mean

Sequare Error) maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

Tabel 5.13

Akurasi Forecasting Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Regresi Linier Sederhana

∑M D 126,02

∑MSE 21826,41

Page 78: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

64

Tabel 5.14

Akurasi Forecasting Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Regresi Linier Sederhana

∑M D 216,27

∑MSE 54852,82

Tabel 5.15

Akurasi Forecasting Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Regresi Linier Sederhana

∑M D 20,62

∑MSE 771,36

5.2.6 Penyusunan Tabel Material Requirements Planning (MRP)

Setelah langkah proses peramalan telah selesai, maka langkah

selanjutnya adalah pengisian atau pembuatan tabel MRP. Dengan melihat data

pada tabel MRP kita dapat mengetahui berapa jumlah persediaan tiap akhir

bulan, berapa jumlah pemesanan kebutuhan welding wire yang perlukan dan

kapan pemesanan welding wire tersebut dapat dilaksanakan. Selain itu juga

dapat juga diketahui kapan barang yang dilakukan pemesanan tersebut dapat

diterima dan jumlah kebutuhan welding wire untuk setiap bulannya.

Pengisian tabel MRP berdasarkan dari data stok persediaan welding wire

sebelumnya, jumlah kebutuhan welding wire dari data peramalan yang telah

diperoleh dengan menggunakan metode regresi linier sederhana, lot sizing

pembelian welding wire, dan lead time pembelian welding wire. Adapun

metode itu diantaranya:

Page 79: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

65

1. Lot for Lot (LFL).

2. Fixed Order Quantity (FOQ).

3. Economic Order Quantity (EOQ).

5.2.6.1 Lot For Lot (LFL)

Jumlah pesanan sesuai dengan jumlah yang sesungguhnya diperlukan

dan tidak adanya persediaan yang disimpan.

1. Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Tabel 5.16

Tabel MRP Lot For Lot Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 378 416 453 491 529 566

OH 535 157 0 0 0 0

NR 0 259 453 491 529 566

PORec 0 259 453 491 529 566

PORel 491 529 566 604 642 679

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 604 642 679 717 754 792 7021

OH 0 0 0 0 0 0 0

NR 604 642 679 717 754 792 6486

PORec 604 642 679 717 754 792 11

PORel 717 754 792 0 0 0 9

Page 80: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

66

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik lot for lot di

atas dapat diketahui kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

sebanyak 6.486 roll / tahun, jumlah pemesanan (PORec) sebanyak 11

kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer, harga

welding wire 1.35 USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg dengan teknik lot for

lot dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 11 x 2.400.000,00

= Rp. 26.400.000,00

Harga welding wire = 6.486 x 20 kg = 129.720 kg

= 129.720 x 1,35 = 175.122 USD

= 175.122 x 14.067

= Rp. 2.463.441.174,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya Barang

= 26.400.000,00 + 2.463.441.174,00

= Rp. 2.489.841.174,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 membutuhkan biaya

sebesar Rp. 2.489.841.174,00.

2. Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Page 81: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

67

Tabel 5.17

Tabel MRP Lot For Lot Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 448 463 479 494 510 525

OH 799 351 0 0 0 0

NR 0 112 479 494 510 525

PORec 0 112 479 494 510 525

PORel 494 510 525 540 556 571

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 540 556 571 587 602 618 6393

OH 0 0 0 0 0 0 0

NR 540 556 571 587 602 618 5594

PORec 540 556 571 587 602 618 11

PORel 587 602 618 0 0 0 9

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik lot for lot di

atas dapat diketahui kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

sebanyak 5.594 roll / tahun, jumlah pemesanan (PORec) sebanyak 11

kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer, harga

welding wire 1.35 USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg dengan teknik lot for

lot dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 11 x 2.400.000,00

= Rp. 26.400.000,00

Page 82: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

68

Harga welding wire = 5.594 x 20 kg = 111.880 kg

= 111.880 x 1,35 = 151.038 USD

= 151.038 x 14.067

= Rp. 2.124.651.546,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya Barang

= 26.400.000,00 + 2.124.651.546,00

= Rp. 2.151.051.546,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 membutuhkan biaya

sebesar Rp. 2.151.051.546,00.

3. Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Tabel 5.18

Tabel MRP Lot For Lot Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 108 102 97 92 87 81

OH 150 42 0 0 0 0

NR 0 60 97 92 87 81

PORec 0 60 97 92 87 81

PORel 92 87 81 76 71 65

Page 83: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

69

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 76 71 65 60 55 49 943

OH 0 0 0 0 0 0 0

NR 76 71 65 60 55 49 793

PORec 76 71 65 60 55 49 11

PORel 60 55 49 0 0 0 9

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik lot for lot di

atas dapat diketahui kebutuhan welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

sebanyak 793 drum / tahun, jumlah pemesanan (PORec) sebanyak 11

kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer, harga

welding wire 1.5 USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg dengan teknik lot for

lot dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 11 x 2.400.000,00

= Rp. 26.400.000,00

Harga welding wire = 793 x 300 kg = 237.900 kg

= 237.900 x 1,5 = 356.850 kg

= Rp. 5.019.808.950,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya Barang

= 26.400.000,00 + 5.019.808.950,00

= Rp. 5.046.208.950,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

Page 84: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

70

sebesar Rp. 5.046.208.950,00.

5.2.6.2 Fixed Order Quantity (FOQ)

Kuantitas pemesanan yang tetap untuk suatu persediaan bahan baku

tertentu yang dapat ditentukan secara sembarang atau berdasarkan faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi.

1. Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Kuantitas pemesanan yang di gunakan pada fixed order quantity

mengacu pada lot yang sudah di tetapkan oleh PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia yaitu sebanyak 1000 roll untuk welding wire KC-

26 Dia 1,4 @20 kg.

Tabel 5.19

Tabel MRP FOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 378 416 453 491 529 566

OH 535 157 741 288 797 268

NR 0 1000 0 1000 0 1000

PORec 0 1000 0 1000 0 1000

PORel 1000 0 1000 0 1000 1000

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 604 642 679 717 754 792 7021

OH 702 98 456 777 60 306 514

NR 0 1000 1000 0 1000 1000 7000

PORec 0 1000 1000 0 1000 1000 7

PORel 0 1000 0 0 0 0 5

Page 85: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

71

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik fixed order

quantity di atas dapat diketahui kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,4

@20 Kg sebanyak 7000 roll / tahun, jumlah pemesanan (PORec)

sebanyak 7 kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer,

biaya penyimpanan sebesar Rp. 1.947.550,00 , harga welding wire 1.35

USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg dengan teknik fixed

order quantity dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 7 x 2.400.000,00

= Rp. 16.800.000,00

Biaya penyimpanan welding wire = 7 x 1.947.550,00

= 13.632.850,00

Harga welding wire = 7.000 x 20 kg = 140.000 kg

= 140.000 x 1,35 = 189.000 USD

= 189.000 x 14.067

= Rp. 2.658.663.000,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya penyimpanan + Biaya Barang

= 16.800.000,00 + 13.632.850,00 + 2.658.663.000,00

= Rp. 2.689.095.850,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

sebesar Rp. 2.689.095.850,00.

Page 86: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

72

2. Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Kuantitas pemesanan yang di gunakan pada fixed order quantity

mengacu pada lot yang sudah di tetapkan oleh PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia yaitu 1000 roll untuk welding wire KC-26 Dia 1,2

@20 kg.

Tabel 5.20

Tabel MRP FOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 448 463 479 494 510 525

OH 516 68 605 126 632 122

NR 0 1000 0 1000 0 1000

PORec 0 1000 0 1000 0 1000

PORel 1000 0 1000 0 1000 0

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 540 556 571 587 602 618 6393

OH 597 57 501 930 343 741 123

NR 0 1000 1000 0 1000 0 6000

PORec 0 1000 1000 0 1000 0 6

PORel 1000 1000 0 1000 0 0 6

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik fixed order

quantity di atas dapat diketahui kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,2

@20 Kg sebanyak 6000 roll / tahun, jumlah pemesanan (PORec)

sebanyak 6 kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer,

biaya penyimpanan sebesar Rp. 1.947.550,00 , harga welding wire 1.35

Page 87: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

73

USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg dengan teknik fixed

order quantity dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 6 x 2.400.000,00

= Rp. 14.400.000,00

Biaya penyimpanan welding wire = 6 x 1.947.550,00

= 11.685.300,00

Harga welding wire = 6.000 x 20 kg = 120.000 kg

= 120.000 x 1,35 = 162.000 USD

= 162.000 x 14.067

= Rp. 2.278.854.000,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya penyimpanan + Biaya Barang

= 14.400.000,00 + 11.685.300,00 + 2.278.854.000,00

= Rp 2.304.939.300,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

sebesar Rp. 2.304.939.300,00.

3. Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Kuantitas pemesanan yang di gunakan pada fixed order quantity

mengacu pada lot yang sudah di tetapkan oleh PT. Hitachi Construction

Machinery Indonesia yaitu 80 drum untuk welding wire MG-50 Dia 1,2

@300 Kg.

Page 88: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

74

Tabel 5.21

Tabel MRP FOQ Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 108 102 97 92 87 81

OH 150 42 20 3 71 64

NR 0 80 80 160 80 80

PORec 0 80 80 160 80 80

PORel 80 80 160 80 80 80

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 76 71 65 60 55 49 943

OH 63 67 76 11 31 56 7

NR 80 80 0 80 80 0 800

PORec 80 80 0 80 80 0 9

PORel 80 0 80 80 0 0 9

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik fixed order

quantity di atas dapat diketahui kebutuhan welding wire MG-50 Dia 1,2

@300 Kg sebanyak 800 drum / tahun, jumlah pemesanan (PORec)

sebanyak 9 kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer,

biaya penyimpanan sebesar Rp. 1.947.550,00 , harga welding wire 1.36

USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg dengan teknik fixed

order quantity dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 10 x 2.400.000,00

Page 89: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

75

= Rp. 24.000.000,00

Biaya penyimpanan welding wire = 10 x 1.947.550,00

= 19.475.500,00

Harga welding wire = 800 x 300 kg = 240.000 kg

= 240.000 x 1,5 = 360.000 USD

= 360.000 x 14.067

= Rp. 5.064.120.000,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya penyimpanan + Biaya Barang

= 24.000.000,00 + 1.947.550,00 + 25.064.120.000,00

= Rp 5.107.595.500,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

sebesar Rp 5.107.595.500,00.

5.2.6.3 Economic Order Quantity (EOQ)

Sebelum menentukan tabel MRP EOQ perlu di tentukan frekuensi lot

paling ekonomis. Peneliti menggunakan tabel untuk menentukan lot paling

ekonomis karena biaya penyimpanan yang tidak tetap seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan informasi yang didapat biaya pemesanan sebesar Rp.

2.400.000,00 / kontainer dengan kapasitas 1000 roll untuk welding wire 20

kg dan 80 drum untuk 300 kg, biaya pemesanan sebesar Rp. 1.947.550,00

Page 90: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

76

dengan kapasitas 1000 roll untuk welding wire 20 kg dan 80 drum untuk

300 kg, harga welding wire 1.36 USD / kg dan Kurs USD adalah Rp.

14.067. Frekuensi lot paling ekonomis dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Tabel 5.22

Frekuensi Lot Ekonomis Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

Frekuensi

pemesanan

Jumlah

pemesanan

Rata-rata

Pemesanan

Kapasitas

1000 roll

Biaya Pemesanan

Biaya

kontainer

Total

Biaya

Pemesanan

1 7021 3511 8 2.400.000 19.200.000

2 3511 1755 4 2.400.000 19.200.000

3 2340 1170 3 2.400.000 21.600.000

4 1755 878 2 2.400.000 19.200.000

5 1404 702 2 2.400.000 24.000.000

6 1170 585 2 2.400.000 28.800.000

7 1003 502 2 2.400.000 33.600.000

8 878 439 1 2.400.000 19.200.000

9 780 390 1 2.400.000 21.600.000

10 702 351 1 2.400.000 24.000.000

11 638 319 1 2.400.000 26.400.000

12 585 293 1 2.400.000 28.800.000

Frekuensi

pemesanan

Jumlah

pemesanan

Rata-rata

Pemesanan

Kapasitas

1000 roll

Biaya Penyimpanan

Biaya

Simpan

Total

Biaya

Simpan

1 7021 3511 8 1.947.550 15.580.400

2 3511 1755 4 1.947.550 15.580.400

3 2340 1170 3 1.947.550 17.527.950

4 1755 878 2 1.947.550 15.580.400

5 1404 702 2 1.947.550 19.475.500

6 1170 585 2 1.947.550 23.370.600

7 1003 502 2 1.947.550 27.265.700

Page 91: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

77

8 878 439 1 1.947.550 15.580.400

9 780 390 1 1.947.550 17.527.950

10 702 351 1 1.947.550 19.475.500

11 638 319 1 1.947.550 21.423.050

12 585 293 1 1.947.550 23.370.600

Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Total

Biaya Biaya

kontainer

Total Biaya

Pemesanan

Biaya

Simpan

Total Biaya

Simpan

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 21.600.000 1.947.550 17.527.950 39.127.950

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 24.000.000 1.947.550 19.475.500 43.475.500

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 33.600.000 1.947.550 27.265.700 60.865.700

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 21.600.000 1.947.550 17.527.950 39.127.950

2.400.000 24.000.000 1.947.550 19.475.500 43.475.500

2.400.000 26.400.000 1.947.550 21.423.050 47.823.050

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

Frekuensi lot paling ekonomis adalah 878 karena memiliki total

biaya Rp. 34.780.400,00. Selanjutnya dapat ditentukan tabel MRP

sebagai berikut:

Tabel 5.23

Tabel MRP EOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 378 416 453 491 529 566

OH 535 157 619 166 553 24

NR 0 878 0 878 0 878

Page 92: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

78

PORec 0 878 0 878 0 878

PORel 878 0 878 878 878 0

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 604 642 679 717 754 792 7021

OH 336 610 846 167 328 452 538

NR 878 878 0 878 878 878 7024

PORec 878 878 0 878 878 878 8

PORel 878 878 878 0 0 0 7

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik economic

order quantity di atas dapat diketahui kebutuhan welding wire KC-26 Dia

1,4 @20 Kg sebanyak 7024 roll / tahun, jumlah pemesanan (PORec)

sebanyak 8 kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer,

biaya penyimpanan sebesar Rp. 1.947.550,00 , harga welding wire 1.35

USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg dengan teknik

economic order quantity dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 8 x 2.400.000,00

= Rp. 19.200.000,00

Biaya penyimpanan welding wire = 8 x 1.947.550,00

= 15.580.600,00

Harga welding wire = 7.024 x 20 kg = 140.480 kg

= 140.480 x 1,35 = 189.648 USD

= 189.648 x 14.067

= Rp. 2.667.778.416,00

Page 93: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

79

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya Penyimpanan + Biaya Barang

= 19.200.000,00 + 15.580.600,00 + 2.667.778.416,00

= Rp. 2.702.558.816,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

sebesar Rp. 2.702.558.816,00.

2. Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Tabel 5.24

Frekuensi Lot Ekonomis Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

Frekuensi

pemesanan

Jumlah

pemesanan

Rata-rata

Pemesanan

Kapasitas

1000 roll

Biaya Pemesanan

Biaya

kontainer

Total

Biaya

Pemesanan

1 6393 3197 7 2.400.000 16.800.000

2 3197 1598 4 2.400.000 19.200.000

3 2131 1066 3 2.400.000 21.600.000

4 1598 799 2 2.400.000 19.200.000

5 1279 639 2 2.400.000 24.000.000

6 1066 533 2 2.400.000 28.800.000

7 913 457 1 2.400.000 16.800.000

8 799 400 1 2.400.000 19.200.000

9 710 355 1 2.400.000 21.600.000

10 639 320 1 2.400.000 24.000.000

11 581 291 1 2.400.000 26.400.000

12 533 266 1 2.400.000 28.800.000

Page 94: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

80

Frekuensi

pemesanan

Jumlah

pemesanan

Rata-rata

Pemesanan

Kapasitas

1000 roll

Biaya Penyimpanan

Biaya

Simpan

Total

Biaya

Simpan

1 6393 3197 7 1.947.550 13.632.850

2 3197 1598 4 1.947.550 15.580.400

3 2131 1066 3 1.947.550 17.527.950

4 1598 799 2 1.947.550 15.580.400

5 1279 639 2 1.947.550 19.475.500

6 1066 533 2 1.947.550 23.370.600

7 913 457 1 1.947.550 13.632.850

8 799 400 1 1.947.550 15.580.400

9 710 355 1 1.947.550 17.527.950

10 639 320 1 1.947.550 19.475.500

11 581 291 1 1.947.550 21.423.050

12 533 266 1 1.947.550 23.370.600

Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan Total

Biaya Biaya

kontainer

Total Biaya

Pemesanan Biaya Simpan

Total Biaya

Simpan

2.400.000 16.800.000 1.947.550 13.632.850 30.432.850

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 21.600.000 1.947.550 17.527.950 39.127.950

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 24.000.000 1.947.550 19.475.500 43.475.500

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 16.800.000 1.947.550 13.632.850 30.432.850

2.400.000 19.200.000 1.947.550 15.580.400 34.780.400

2.400.000 21.600.000 1.947.550 17.527.950 39.127.950

2.400.000 24.000.000 1.947.550 19.475.500 43.475.500

2.400.000 26.400.000 1.947.550 21.423.050 47.823.050

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

Frekuensi lot paling ekonomis adalah 913 karena memiliki total

biaya Rp. 30.432.850,00. Selanjutnya dapat ditentukan tabel MRP

sebagai berikut:

Page 95: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

81

Tabel 5.25

Tabel MRP EOQ Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 448 463 479 494 510 525

OH 516 68 518 39 458 861

NR 0 913 0 913 913 0

PORec 0 913 0 913 913 0

PORel 913 0 913 913 0 913

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 540 556 571 587 602 618 6393

OH 336 709 153 495 821 219 514

NR 913 0 913 913 0 913 6391

PORec 913 0 913 913 0 913 7

PORel 0 913 913 0 913 0 7

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik economic

order quantity di atas dapat diketahui kebutuhan welding wire KC-26 Dia

1,2 @20 Kg sebanyak 6391 roll / tahun, jumlah pemesanan (PORec)

sebanyak 7 kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer,

biaya penyimpanan sebesar Rp. 1.947.550,00 , harga welding wire 1.35

USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Biaya welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg dengan teknik

economic order quantity dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 7 x 2.400.000,00

= Rp. 16.800.000,00

Page 96: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

82

Biaya penyimpanan welding wire = 7 x 1.947.550,00

= 13.632.850,00

Harga welding wire = 6.391 x 20 kg = 127.820 kg

= 127.820 x 1,35 = 172.557 USD

= 172.557 x 14.067

= Rp. 2.427.359.319,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya penyimpanan + Biaya Barang

= 16.800.000,00 + 13.632.850,00 + 2.427.359.319,00

= Rp 2.457.792.169,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

sebesar Rp 2.457.792.169,00.

3. Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Tabel 5.26

Frekuensi Lot Ekonomis Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

Frekuensi

pemesanan

Jumlah

pemesanan

Rata-rata

Pemesanan

Kapasitas

80 roll

Biaya Pemesanan

Biaya

kontainer

Total

Biaya

Pemesanan

1 943 472 12 2.400.000 28.800.000

2 472 236 6 2.400.000 28.800.000

3 314 157 4 2.400.000 28.800.000

4 236 118 3 2.400.000 28.800.000

5 189 94 3 2.400.000 36.000.000

6 157 79 2 2.400.000 28.800.000

7 135 67 2 2.400.000 33.600.000

Page 97: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

83

8 118 59 2 2.400.000 38.400.000

9 105 52 2 2.400.000 43.200.000

10 94 47 2 2.400.000 48.000.000

11 86 43 2 2.400.000 52.800.000

12 79 39 1 2.400.000 28.800.000

Frekuensi

pemesanan

Jumlah

pemesanan

Rata-rata

Pemesanan

Kapasitas

80 roll

Biaya Penyimpanan

Biaya

Simpan

Total

Biaya

Simpan

1 943 472 12 1.947.550 23.370.600

2 472 236 6 1.947.550 23.370.600

3 314 157 4 1.947.550 23.370.600

4 236 118 3 1.947.550 23.370.600

5 189 94 3 1.947.550 29.213.250

6 157 79 2 1.947.550 23.370.600

7 135 67 2 1.947.550 27.265.700

8 118 59 2 1.947.550 31.160.800

9 105 52 2 1.947.550 35.055.900

10 94 47 2 1.947.550 38.951.000

11 86 43 2 1.947.550 42.846.100

12 79 39 1 1.947.550 23.370.600

Biaya Pemesanan Biaya Penyimpanan

Biaya Total Biaya

kontainer

Total Biaya

Pemesanan

Biaya

Syimpan

Total Biaya

Simpan

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 36.000.000 1.947.550 29.213.250 65.213.250

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

2.400.000 33.600.000 1.947.550 27.265.700 60.865.700

2.400.000 38.400.000 1.947.550 31.160.800 69.560.800

2.400.000 43.200.000 1.947.550 35.055.900 78.255.900

2.400.000 48.000.000 1.947.550 38.951.000 86.951.000

2.400.000 52.800.000 1.947.550 42.846.100 95.646.100

2.400.000 28.800.000 1.947.550 23.370.600 52.170.600

Page 98: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

84

Frekuensi lot paling ekonomis adalah 79 karena memiliki total Rp.

52.170.600,00. Selanjutnya dapat ditentukan tabel MRP sebagai berikut:

Tabel 5.27

Tabel MRP EOQ Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

2019

Juni Juli Agustus September Oktober November

Periode 13 14 15 16 17 18

GR 108 102 97 92 87 81

OH 150 42 19 1 67 59

NR 0 79 79 158 79 79

PORec 0 79 79 158 79 79

PORel 79 79 158 79 79 79

2019 2020

Total Desember Januari Februari Maret April Mei

Periode 19 20 21 22 23 24

GR 76 71 65 60 55 49 943

OH 57 60 68 3 22 46 76

NR 79 79 0 79 79 79 869

PORec 79 79 0 79 79 79 10

PORel 79 0 79 79 79 0 5

Berdasarkan lot sizing dengan menggunakan teknik fixed order

quantity di atas dapat diketahui kebutuhan welding wire MG-50 Dia 1,2

@300 Kg sebanyak 869 drum / tahun, jumlah pemesanan (PORec)

sebanyak 10 kali, biaya pemesanan sebesar Rp. 2.400.000,00 / kontainer,

biaya penyimpanan sebesar Rp. 1.947.550,00 , harga welding wire 1.5

USD / kg dan Kurs USD adalah Rp. 14.067.

Page 99: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

85

Biaya welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg dengan teknik fixed

order quantity dapat dihitung sebagai berikut:

Biaya pengadaan welding wire = 11 x 2.400.000,00

= Rp. 26.400.000,00

Biaya penyimpanan welding wire = 11 x 1.947.550,00

= Rp. 21.423.050,00

Harga welding wire = 869 x 300 kg = 260.700 kg

= 260.700 x 1,5 = 391.050 USD

= 391.050 x 14.067

= Rp. 5.500.900.350,00

Total biaya = Biaya Pengadaan + Biaya penyimpanan + Biaya Barang

= 26.400.000,00 + 21.423.050,00 + 5.500.900.350,00

= Rp 5.548.723.400,00

Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui biaya

pemesanan untuk kebutuhan welding wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg di

bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Mei 2020 memerlukan biaya

sebesar Rp 5.548.723.400,00.

Page 100: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

86

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan mengunakan metode Regresi

Linier Sederhana untuk perhitungan Forecasting, metode MAD dan MSE untuk

menghitung akurasi forecasting dan juga metode Lot for Lot, Fixe Order Quantity

dan Economic Order Quantiry untuk perhitungan MRP. Maka dapat diambil

kesimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil perhitungan peramalan permintaan welding wire untuk bulan Juni 2019

sampai dengan Mei 2020 untuk Forecasting Welding Wire KC-26 Dia 1,4

@20 Kg menggunakan metode regresi linier sederhana adalah sebanyak 7021

roll, dengan nilai MAD 126,02 dan MSE 21826,41 sedangkan Forecasting

Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg menggunakan metode regresi linier

adalah sebanyak 6393 roll, dengan nilai MAD 216,27 dan MSE 54852,82 dan

Forecasting Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg menggunakan metode

metode regresi linier adalah sebanyak 943 drum, dengan nilai MAD 20,62 dan

MSE 771,36.

2. Penerapan sistem yang tepat dalam pengendalian welding wire untuk bulan

Juni 2019 sampai dengan Mei 2020 untuk Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20

Kg menggunakan metode Lot For Lot dengan total biaya pengadaan adalah

sebesar Rp. 2.489.841.174,00, Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg

menggunakan metode Lot For Lot dengan total biaya pengadaan adalah sebesar

Page 101: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

87

Rp. 2.151.051.546,00, dan Welding Wire MG-50 Dia 1,2 @300 Kg

menggunakan metode Lot For Lot dengan total biaya pengadaan adalah sebesar

Rp. 5.046.208.950,00.

3. Penentuan Lot yang sesuai kebutuhan welding wire untuk bulan Juni 2019

sampai dengan Mei 2020 untuk Welding Wire KC-26 Dia 1,4 @20 Kg,

Welding Wire KC-26 Dia 1,2 @20 Kg dan Welding Wire MG-50 Dia 1,2

@300 Kg menggunakan Lot Sizing metode Lot For Lot dimana lot ditentukan

sesuai dengan kebutuhan data forecasting.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan saran-saran untuk

perusahaan sebagai berikut :

1. Dalam membuat peramalan perusahaan dapat menggunakan metode Regresi

Linier Sederhana atau metode peramalan lainnya dengan menghitung nilai

akurasi perhitungan MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSE (Mean

Sequare Error).

2. Dalam membuat perencanaan persediaan bahan baku welding wire perusahaan

dapat menggunakan teknik lot sizing seperti LFL (Lot For Lot), FOQ (Fixed

Order Quantity) dan EOQ (Economic Order Quantity) yang memiliki hasil

perhitungan biaya terendah untuk menghemat biaya produksi.

3. Analisa perencanaan persediaan bahan baku welding wire ini baru

menggunakan tiga metode saja, penggunaan metode lainnya tentu dapat

membantu perbandingan dalam penetapan perencanaan.

Page 102: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

88

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, N. C., Sanusi, S., & Ar, M. W. (2018). Analisa Pengendalian

Persediaan Kabel Rg 6 Dengan Menggunakan Meteode Material

Requirements Planing (Mrp) Dan Vendor Managed Inventory (VMI).

Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 3(1).

Abrianto, D. (2017). Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produksi Dengan

Metode Material Requirement Planning (MRP) Pada PT. SEJATI JAYA.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 6(01).

Anggriana, K. Z. (2015). Analisis Perencanaan dan Pengendalian Persediaan

Busbar Berdasarkan Sistem MRP (Material Requirement Planning) Di PT.

TIS. Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 9(3).

Arief, M., & Supriyadi, S. (2017). Analisis Perencanaan Persediaan Batubara FX

Dengan Metode Material Requirement Planning. Jurnal Manajemen

Industri Dan Logistik, 1(2), 133-139.

Eunike, Agustina. 2018.Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan.

Malang: UB Press.

Herjanto, Eddy. 2018. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta :

PT. Grasindo.

Heyzer, Jay dan Barry Render. 2018. Manajemen Operasi. Edisi Sebelas. Jakarta :

Salemba Empat.

Kamarul, Imam. 2009. Manajemen Persediaan. Buku Ajar. Jember: Fakultas

Ekonomi Universitas Jember.

Khairani, Diana Sofyan. 2013. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Noor, Juliansyah. 2017. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan

Karya ilmiah. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Erlangga.

Singh, S. (2017). Evaluation of Different Lot Sizing Techniques in a MRP System.

International Journal of Advance Engineering and Research Development.

Vadodara : Sigma Institute of Engineering.

Wijaya, D., Mandey, S., & Sumarauw, J. S. (2016). Analisis pengendalian

persediaan bahan baku ikan pada PT. Celebes minapratama bitung. Jurnal

EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(2).

Yusuf, A. Muri. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian

Gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group.

Page 103: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

89

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERTANYAN WAWANCARA

Hari & Tanggal : ............................................

Objek pertanyaan : ............................................

Narasumber : ............................................

Departemen : ............................................

1. Pertanyaan : Bagaimana proses permintaan dan pemesanan welding wire?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

2. Pertanyaan : Berapa hari lama waktu yang dibutuhkan dari proses permintaan

sampai pemesanan welding wire?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

3. Pertanyaan : Berapa hari lama waktu yang dibutuhkan dari proses pemesanan

welding wire sampai ke gudang?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

4. Pertanyaan : Bagaimana menentukan lot order pada setiap pemesanan

welding wire?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

5. Pertanyaan : Bagaimana pengendalian terhadap penerimaan welding wire

yang dikirim dari supplier terhadap kualitas dan kuantitas?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

6. Pertanyaan : Berapa minimal dan maksimal stok persediaan welding wire

yang ditetapkan di gudang?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

Page 104: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

90

7. Pertanyaan : Apakah pernah terjadi short lead time dalam pemesanan welding

wire?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

8. Pertanyaan : Bagaimana proses pengeluaran welding wire dari gudang ke

produksi?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

9. Pertanyaan : Berapa jumlah welding wire yang dikirim dalam sekali

pengiriman ke produksi?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

10. Pertanyaan : Berapa kali frekuensi pengiriman welding wire ke produksi?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

11. Pertanyaan : Berapa total biaya pengiriman yang diperlukan setiap

melakukan pemesanan dari supplier?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

12. Pertanyaan : Berapa biaya penyimpanan welding wire?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

13. Pertanyaan : Apakah ada biaya tambahan untuk pengiriman short lead time

terhadap pemesanan welding wire?

Jawaban : .......................................................................................................

.......................................................................................................

Page 105: ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN …

91

LAMPIRAN 2

BON PENGELUARAN WELDING WIRE