tuberkulosis new

Post on 30-Jan-2016

82 Views

Category:

Documents

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

TBC

TRANSCRIPT

TUBERCULOSIS

Oleh:dr.Purwanto.SpP

TBC sbg global emergency (WHO, 1993)1/3 penduduk dunia terinfeksi TB 95% ada di negara negara berkembang8 juta terinfeksi, 3 juta meninggal (1996) 98% kematian di negara berkembang75% penderita usia produktif (20-45 tahun)Munculnya pandemi HIV/AIDS

Indonesia 10%Indonesia 10%Bangladesh 4% China

15%China15%

India30%

Other28%

Philippines 3%

Pakistan 4%

Nigeria 3%

South Africa 2%

Russia 1%

Penyebab kematian terbanyak setelah penyakit jantung dan saluran

napas (SKRT 1995)

583.000 kasus baru/tahun, 140.000 kematian/tahun

Perkiraan Insidens TB Rangking ke-3 setelah India dan Cina

256/100.000 pddk (semua kasus), 115/100.000 pddk

(kasus BTA)

CDR 38,2 % (2003) ; 51,8 % (2004)

•Kuman TB dan cara penularan,•Patogenesis, •Perjalanan alamiah TB bila tidak diobati, dan•Pengaruh HIV-AIDS.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang menular langsung, disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis

Auramin

Ziehl Neelsen

SIFAT KUMAN M. Tb

Cepat mati dengan sinar matahari langsung

Tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab

Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tidur lama selama beberapa tahan

1882, ditemukan bakteri penyebab (Mycobacterium Tuberculosis) oleh Robert Koch.

24 Maret diperingati sbg hari TB sedunia

Sumber penularan adalah dahak yang mengandung kuman TB.

Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).

Kuman TB dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas atau menyebar langsung ke bagian tubuh lainnya.

1 SS+ve1 SS+ve

InfectsInfects toto____________________________________________________________________________________

10 to 15 Infected10 to 15 Infected

10% will develop the 10% will develop the disease.disease.

One One+ve -ve

SS +veSS +ve

SS +veSS +ve

in 1 yrin 1 yr

Exposure

Infection

Disease

Dro

plet

M. T

b

Death RecoveryDisability

Tanpa pengobatan, setelah 5 tahun:50% dari pasien TB akan meninggal; 25% akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan 25% sebagai “kasus kronik” yang tetap menular (WHO, 1996).

Munculnya pandemi HIV / AIDS di dunia menambah permasalahan TB, ko-infeksi dengan HIV akan meningkatkan resiko kejadian TB secara signifikan

TB EpidemicTB Epidemic

DOTSDOTS

HIV EpidemicHIV Epidemic

FAKTOR YG MEMPENG. FAKTOR YG MEMPENG. SESEORANG MENJADI SESEORANG MENJADI

PENDERITA TB PENDERITA TB

Daya tahan tubuh yg rendahDaya tahan tubuh yg rendah

Diantaranya karena gizi burukDiantaranya karena gizi buruk

Adanya HIV/AIDSAdanya HIV/AIDS

PENGARUH INFEKSI HIV PENGARUH INFEKSI HIV

Infeksi HIV --> kerusakan luas sistem Infeksi HIV --> kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler sehingga jika daya tahan tubuh seluler sehingga jika terjadi infeksi oportunistik seperti TB terjadi infeksi oportunistik seperti TB maka akan menjadi sakit parah yg maka akan menjadi sakit parah yg dapat mengakobatkan kematiandapat mengakobatkan kematian

Bila jml terinfeksi HIV meningkat maka Bila jml terinfeksi HIV meningkat maka jml penderita TB akan meningkat pulajml penderita TB akan meningkat pula

Diagnosis & Pengobatan TBgampang - gampang susah …

GEJALA UMUM :

Batuk terus menerus & berdahak 3 mg/>

GEJALA LAIN :

-Dahak bercampur darah

-Batuk darah

-Sesak nafas & rasa nyeri dada

-Badan lemah nafsu makan turun, BB turun, rasa kurang enak badan, berkeringat

malam, demam lebih 1 bl

PENEMUAN PENDERITA TBPENEMUAN PENDERITA TB

1.Pada orang dewasa 1.Pada orang dewasa Penemuan dilakukan secara pasif : artinya penjaringan tersangka dilaksanakan pd yg berkunjung ke UPKPenemuan scr pasif tsb didukung dg penyuluhan scr aktif cara ini dikenal dg : passive promotive case findingKontak penderita TB BTA pos dg gejala TB hrs diperiksaSemua tersangka hrs diperiksa lab SPS

2.Pada Anak 2.Pada Anak Penemuan penderita TB pd anak merupakan hal yg sulitSebagian besar diagnosis pd anak atas gambaran klinis, gambaran radiologis dan uji tuberkulin

Diagnosis TB

Diagnosis pasti (Gold standard) adalah ditemukan kuman M. tuberculosis dalam biakan & test identifikasi

Dalam strategi DOTS: identifikasi kuman M. tuberculosis DIUTAMAKAN melalui pemeriksaan sputum mikroskopis (mengapa ……?)

Diagnosis pasti (Gold standard) adalah ditemukan kuman M. tuberculosis dalam biakan & test identifikasi

Dalam strategi DOTS: identifikasi kuman M. tuberculosis DIUTAMAKAN melalui pemeriksaan sputum mikroskopis (mengapa ……?)

Identifikasi M. tuberculosis

M. Tuberculosishasil biakan

Basil Tahan Asam (BTA)hapusan sputum

Why …?

Potensi penularan tinggi

Dapat dipakai sebagai ukuran respons pengobatan (akurat)

Murah, Cepat, akurat dengan skill yg sederhana

Seleksi strain M. tbmutan dgn resistensiOAT yang tinggi

Capek Zus !!!Periksa dahak saja kok harus

3 kali …. !!!

JUMLAH SAMPEL

PORSENTASE BTA POSITIFPOSITIF DENGAN ZIEHL-NEEELSEN

PORSENTASE KULTUR POSITIF POSITIF

1 66 % 93 %

2 76 % 97 %

3 84 % 99 %

4 85 % 100 %

PERBANDINGAN HASIL MIKROSKOPIS DAN KULTUR BERKAITAN DENGAN JUMLAH SAMPEL

(DAHAK) YANG DIPERIKSA

Tubercle,1959, 40 : 155-162

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS DAN KULTUR SPUTUM

Jumlah sampel

per pasien

Tipe dan kombinasi sampel

BTA

positif

(%)

Kultur positif

(%)

Hasil positif

pada pem. mikrosk. dan/atau

kultur

1 sesaat pagi

66

76

90

93 93

2 2 x sesaat 1 x sesaat dan 1 x pagi 2 x pagi

76

81

83

94

96

97 97

3 2 x sesaat dan 1 x pagi 1 x sesaat dan 2 x pagi

84

84

98

99 99

4 2 x sesaat dan 2 x pagi 85 99 100

Tubercle,1959, 40 : 155-162

Inter observer agreement

70%70% 98%98%

Hati-hati mendiagnosis TB hanya berdasarkan foto dada

• Tuberkulosis Paru (P)

• Tuberkulosis Ekstra Paru (EP)

Tuberkulosis Paru (P) :

1. TB Paru BTA Positif

2. TB Paru BTA Negatif

TB Paru BTA neg

TB Paru BTA neg rontgen pos dibagi berdasarkan tk keparahan penyakitnya

yaitu : berat dan ringan

Bentuk berat bila gambaran foto rontgen dada memperlihatkan gambaran kerusakan paru yg luas misalnya proses far advanced atau millier dan atau keadaan umum penderita

buruk

TB ekstra Paru (EP) :

TB yg menyerang organ tubuh selain paru, misal : pleura, selaput otak, selaput

jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal,

saluran kencing, alat kelamin dll.

TB Ekstra Paru dibagi berdasarkan tk keparahannya :

1. TB Ekstra Paru Ringan misal: TB kelenjar limphe, pleuritis eksudativa unilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi & kel getah

bening

2.TB Ekstra Paru Berat misal : meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, pleuritis

eksudativa duplex, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin

Tipe penderita

1. Baru Pasien yg teridentifikasi kuman M.Tb

dan belum pernah minum obat TB atau pernah minum kurang dari 1 bulan2. Kambuh Pasien yang datang ke UPK dgn identifikasi ulang terinfeksi kembali dan ada riwayat selesai pengobatan OAT teratur 3. Pindah

Pasien pindah pengobatan

4. Default/DO Pasien yang drop out dari pengobatan OAT5. Lain-lain : a. Gagal

Px yang gagal pengobatan OAT dan dalam dahaknya tdpt kuman M.Tb b. Kronis

Px gagal pengobatan seumur hidup

OBAT ANTI TUBERKULOSIS

( OAT ) dalam program penanggulangan tb

dgn strategi dots

Ratna Y

TREATMENT TB OUTLINE

PENGOBATAN TBPROFILAKSIS TB

EFEK SAMPING

ASPEK LAIN

TUJUAN DAN PRINSIP PENGOBATAN TB

•Menyembuhkan pasien

•Mencegah kekambuhan dan komplikasi

•Memutuskan rantai penularan•Mencegah terjadinya resistensi terhadap OAT

1. TB NON KOMPLIKASI

TERAPI OAT PROGRAM TB DOTS

2. TB DGN KOMPLIKASI

TERAPI OAT DILUAR PROGRAM TB DOTS

SASARAN PENGOBATAN TB

JENIS OAT

Rifampisin (R)

Isoniazid (H)

Pirazinamid (Z)

Etambutol (E)

Streptomisin (S)

Kanamysin

Ethambutol

Ethionamid

Levofloxasin

Pirazinamid

Sikloserin

LINI PERTAMA LINI KEDUA

3 Aktifitas Anti TB

1. Obat bakterisidal = INH, Rif, PZA

2. Obat dgn kemampuan sterilisasi = Rif, PZA

3. Obat dgn kemampuan mencegah resistensi = Rif dan INH, sedangkan Ethambutol dan Streptomysin kurang efektif

4 Populasi Kuman TB

Populasi A

= “ Metabolically active “, yaitu kuman yg terus tumbuh dalam kaviti

Populasi B

= “ Basilli inside cell “, misal hidup dalam sel makrofag berkembang lambat

Populasi C

= “ Semi dorman bacilli “, artinya semi persisters

Populasi D

= “ Dorman bacilli “, artinya persisters

“ Hypothetical Model of TB Therapy “

0 654321

A

B

C

D

Pop A = rapidly multiplyng ( cavity )Pop B = slowly multiplyng ( caseum )Pop C = sporadically multiplyng ( acidic ) Pop D = dormant, not multiplyng

“ BACTERICIDAL ACTION & EFFECT STERILIZATION “

Tujuan Terapi TB

Ada 2 tahap Fase Pengobatan TB : Fase Intensif : selama 2 bulan

- Mereduksi dgn cepat jumlah kuman TB shg kesembuhan

pasien tercapai pada tahap fase intensif- Dlm waktu 2 minggu pasien yg infeksius menjadi tidak

infeksius dan gejala klinis membaik

Fase Lanjutan : selama 4 bulan atau lebih “Sterilization Phase” untuk mencegah kekambuhan

pada tahap fase lanjutan dan membunuh kuman yg dorman

Prinsip Pengobatan TB

MULTIDRUG, not Single Drug ( Monotherapy )Risiko “ Fall and Rise Phenomena “ Setiap OAT memiliki “ spesific action “ untuk populasi kuman TB tertentuPengobatan jangka panjang, kontinyu dan tidak boleh terputus…. Menimbulkan problem tersendiri pada pasien dgn keluhan efek sampingObat diminum setiap hari secara teratur

Jenis Kemasan OAT di Indonesia

Kombinasi dosis tetap (KDT)

Kombipak

Obat lepas (bukan kombinasi)

PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSISREKOMENDASI WHO

Kategori Pengobatan TB

Pasien TB

Paduan OAT

Tahap awal (harian)

Tahap lanjutan(harian atau 3 x seminggu) a

I

TB paru BTA positif, kasus baru TB paru BTA negatif, kasus baru TB paru dengan lesi luas, disertai/tidak

HIV atau TB ekstraparu berat2 RHZE

4R3H3 / 4 RH /6 H3E3 / 6 HE

II

TB paru BTA positif, pengobatan ulang Kasus kambuhKasus putus berobatKasus gagal

2 RHZES/ 1 RHZE 5 R3H3E3 / 5 RHE

III TB paru BTA negatif, dengan lesi luas,

disertai/tidak HIV atau TB ekstraparu berat

2 RHZE

4R3H3 / 4 RH /6 H3E3 / 6 HE

IV TB MDR OAT untuk TB MDR

Program Nasional Penanggulangan TB di Indonesia:

Kategori Pengobatan Paduan obat

Kategori 1 dan Kategori 3 2RHZE/4RH3.

Kategori 2 2RHZES/1RHZE/5RHE3

Anak 2RHZ/4RH

Paduan OAT, Dosis Dan Peruntukannya

Tahap pengobatan

Lama peng-

obatan

Dosis

Isoniasid tablet

300 mg

Rifampisinkaplet450 mg

Pirazinamidtablet

500 mg

Etambutoltablet

250 mg

JumlahHari/kaliMenelan

ObatAwal (dosis harian)

2 Bulan 1 1 3 3 60

Lanjutan(3 x/ minggu)

4 Bulan 2 1 - - 48

Dosis paduan OAT Kombipak kategori I : 2 RHZE/ 4 H3R3

Paduan OAT, Dosis Dan Peruntukannya ( 2 )

Dosis Kategori I KDT 2(RHZE) / 4(RH)3

Berat BadanTahap Awal

setiap hari selama 56 hariRHZE (150/75/400/275)

Tahap Lanjutan3 kali seminggu

Selama 16 minggu RH (150/150)

30 – 37 kg 2 kaplet 4KDT 2 tablet 2KDT

38 – 54 kg 3 kaplet 4KDT 3 tablet 2KDT

55 – 70 kg 4 kaplet 4KDT 4 tablet 2KDT

≥ 71 kg 5 kaplet 4KDT 5 tablet 2KDT

Paduan OAT, Dosis Dan Peruntukannya ( 3 )

Dosis Paduan OAT Kombipak Kategori 2 : 2RHZES/ RHZE/ 5R3H3E3

Tahap Pengobatan

Lama pengobatan

Dosis

INH tablet

300 mg

Rifam-pisin

kaplet450 mg

Pirazinamid

tablet500 mg

Etambutol Streptomisin injeksi

JumlahHari/kaliMenelanobat

250 mg 400mg

Awal(dosis harian)

2 Bulan1 Bulan

11

11

33

33

--

750 mg-

5628

Lanjutan(3 x/ mgg)

5 Bulan 2 1 - 1 2 - 60

Paduan OAT, Dosis Dan Peruntukannya ( 4 )

Dosis Kategori 2 KDT : 2(RHZE)S/ (RHZE)/ 5(RH)3E3

Berat Badan

Tahap Awalsetiap hari selama 56 hariRHZE (150/75/400/275) + S

Tahap Lanjutan3 kali seminggu selama 20

mingguRH (150/150) + E (400)

Selama 56 hari Selama 28 hari

30–37 kg 2 kaplet 4KDT + 500 mg Streptomisin inj.

2 kaplet 4KDT 2 tab 2KDT + 2 tab Etambutol

38–54 kg 3 kaplet 4KDT+ 750 mg Streptomisin inj.

3 kaplet 4KDT 3 tab 2KDT + 3 tab Etambutol

55–70 kg 4 kaplet 4KDT+ 1000 mg Streptomisin inj.

4 kaplet 4KDT 4 tab 2KDT + 4 tab Etambutol

≥ 71 kg 5 kaplet 4KDT+ 1000mg Streptomisin inj.

5 kaplet 4KDT 5 tab 2KDT + 5 tab Etambutol

Catatan:Untuk pasien yang berumur 60 tahun ke atas dosis maksimal streptomisin adalah 500mg tanpa memperhatikan berat badan.Untuk wanita hamil lihat pengobatan TB pada keadaan khusus.Streptomisin vial 1 gram dilarutkan dengan menambahkan aquabidest sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml (1ml = 250mg)

OAT Sisipan (RHZE)

Dosis OAT Kombipak Sisipan : RHZE

Tahap Pengobatan

Lama Pengobatan

Rifampisinkaplet450 mg

Isoniasidtablet 500 mg

Pirazinamidtablet500 mg

Etambutoltablet250 mg

JumlahHari/kalimenelan obat

Sisipan antara awal dan lanjutan

1 Bulan 1 1 3 3 28

Dosis Sisipan KDT

Berat BadanPemberian setiap hari selama 28 hari

RHZE (150/75/400/275)30 – 37 kg 2 kaplet 4KDT38 – 54 kg 3 kaplet 4KDT55 – 70 kg 4 kaplet 4KDT

≥ 71 kg 5. kaplet 4KDT

Obat Sisipan ??

Digunakan bila pasien yg menjalani pengobatan dan pada bulan ke 2, dahaknya masih BTA pos

Diberi tambahan OAT selama 1 bulan

Kemudian apapun hasilnya dlm pemeriksaan dahak,, OAT dilanjutkan fase lanjutan

PENGOBATAN TB ANAK (2RHZ/ 4RH)

Dosis Obat Anti Tuberkulosis pada Anak

Berat Badan (kg)

Kombipak tahap awal 1 sachet R150,H100, Z400

2 bulan, tiap hari

Kombipak tahap lanjutan1 sachet: R150, H100

4 bulan, tiap hari5-9 ½ sachet ½ sachet

10-14 1 sachet 1 sachet15-19 1 ½ sachet 1 ½ sachet20-32 2 sachet 2 sachet

Berat Badan (kg)2 bulan tiap hari

RHZ (75/50/150 mg)4 bulan tiap hariRH (75/50 mg)

5-9 1 tablet 1 tablet

10-14 2 tablet 2 tablet

15-19 3 tablet 3 tablet

20-32 4 tablet 4 tablet

Dosis OAT anak dalam bentuk KDT (R/H/Z 50/75/150 dan R/H 50/75) formula IDAI

Sebagai Anti Inflamasi

Prednison : Oral 1 – 2 mg / KgBB / day tiap hari

2 – 4 minggu tapp off

Indikasi :

1. TB Milier

2. Meningitis TB

3. Pleuritis TB dengan Efusi Pleura

Problem Utama : Keluhan Pasien Faktor :

1. Pengobatan jangka panjang

2. Terlalu banyak obat yg diminum

3. Harga

4. Efek Samping Obat

5. Perbaikan KU yang lama

6. Pelayanan kesehatan yg tidak memadai

7. Faktor Sosio ekonomi kultur Bisa menyebabkan putus obat resistensi obat gagal terapi

Problem Lain : Monotherapy Faktor medis : Misuse of TB drug :

other indications Monoterapy Bisa menyebabkan putus obat resistensi obat gagal terapi

Akibat Putus Berobat ( Drop Out )

Tidak sembuh tambah biaya Penyakit lebih berat

Kambuh, Komplikasi, perlu operasi

Kuman tidak mati jadi bandel, tak mempan obat

~ tetap menular ~ “sengaja” menularkan ?

Tidak adil terhadap

diri sendiri.

Bahaya bagi anak & orang di sekitarnya.

DOTS :

DIRECTLY OBSERVE TREATMENT SHORT

COURSE

FDC : FIXED DOSE COMBINATION

i.e. > 2 obat dalam 1 tablet / capsule

dalam satu formula dosis

Lihat Tempat pengobatan dimanaCek Jangka waktu DO Lacak Pasien ( kerjasama dgn PKM ) Evaluasi mengapa DO ?? PKMRS Cek Dahak SPS Ulang Bantu Pasien dgn Motivasi Beri Terapi Ulang sesuai kriteria DOTatalaksana

Pasien DO

Pengawasan menelan obat oleh petugas kesehatan di rumah sakit

PMO PMO

PMO

PMO

Pengawasan menelan obat oleh

keluarga pasien

Penyuluhan kepada pasien & PMOoleh petugas kesehatan sebelum lepas rawat

PMO di rumah sakit

PMO di rumah

Evaluasi Terapi

Di poli

Perbaikan Klinis1. Keluhan membaik : batuk sesak,

demam2. Peningkatan nafsu Makan3. Peningkatan BB4. Reaksi ES Obat Pemeriksaan Penunjang

1. Rontgen : 2 bln dan AP2. LED : masih diragukan3. Dahak : PS yang sesuai

pemantauan

Respon terapi inadekuat, pikirkan ?

1. Review Diagnosa, apakah benar

kasus TB ?

2. Review aspek lain : Nutrisi,

penyakit lain yg menyertai

3. MDR Pengobatan Tidak Teratur

GAGAL TERAPI

TREATMENT TB OUTLINE

PENGOBATAN TB

PROFILAKSIS TBEFEK SAMPING

ASPEK LAIN

Kemoprofilaksis untuk anak

50 – 60 % Rw kontak

+

10 % terinfeksi

TB

10 % pasien TB

KEMOPROFILAK

SIS

INH 5 – 10 mg

/ kg BB slm 6 bulan

Profilaksis Sekunder

Untuk mencegah infeksi TB pada anak yang memiliki Riwayat Kontak, Hasil test tuberkulin negatif tetapi gejala klinis belum timbulRisiko tinggi :1. Dibawah 5 tahun2. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang3. Kehamilan4. Infeksi tertentu : Morbili, Pertusis Obat INH 5 – 10 mg / Kg BB / hariPengobatan 6 – 12 bulan

Profilaksis Primer

Untuk mencegah infeksi TB pada anak yang memiliki Riwayat KontakAda riwayat kontak tetapi hasil test tuberkulin negatifObat INH 5 – 10 mg / Kg BB / hariSepanjang masih kontak, maka pengobatan juga diteruskanPaling lama 3 bulan Evaluasi : dgn Tuberculin Test1. Hasil negatif : profilaksis berhasil, Stop INH2. Positif : gagal profilaksis menjadi TB klinis lanjutkan

dgn profilaksis sekunder

TREATMENT TB OUTLINE

PENGOBATAN TB

PROFILAKSIS TB

EFEK SAMPING ASPEK LAIN

JENIS EFEK SAMPING OAT

1. Efek Samping Ringan Menyebabkan perasaan tidak nyaman. Bisa ditangani dengan memberikan obat-obat

simptomatik atau obat sederhana. OAT dapat diteruskan.

2. Efek Samping Berat Efek samping yang dapat membahayakan

pasien sampai berakibat fatal. OAT harus dihentikan Konsultasi ke dokter spesialis atau dikirim ke

RS rujukan.

Efek Samping Oat ( 2 )

INH

ES berat berupa hepatitis yang dapat timbul pada kurang lebih 0,5% pasien. Gejala keracunan saraf tepi: kesemutan, nyeri otot atau gangguan kesadaran. Kelainan yang menyerupai defisiensi piridoksin (pellagra syndrom), Kelainan kulit yang bervariasi, antara lain gatal-gatal

Efek Samping Oat ( 3 )

RI

F

ES berat berupa : Hepatitis Sesak Nafas kadang-kadang disertai

dengan kolaps atau renjatan (syok). Purpura, anemia haemolitik yang akut,

syok dan gagal ginjal.Efek samping Rifampisin yang ringan adalah: Sindrom kulit seperti gatal-gatal

kemerahan, Sindrom flu berupa demam, menggigil,

nyeri tulang Sindrom perut berupa nyeri perut, mual,

muntah, kadang-kadang diare.

Efek Samping Oat ( 4 )

PZA

Efek samping utama : Hepatitis. Nyeri sendi dan kadang-kadang dapat menyebabkan serangan artritis Gout yang mungkin disebabkan berkurangnya ekskresi dan penimbunan asam urat.Reaksi hipersensitivitas misalnya demam, mual, kemerahan dan reaksi kulit yang lain

Efek Samping Oat ( 5 )

ETH

Neuritis optik dengan gejala berkurangnya ketajaman penglihatan, gangguan lapangan pandang, buta warna dan kebutaan yang menetap. Efek samping jarang terjadi bila dosisnya 15 - 25 mg/Kg BB per hari atau 30 mg/Kg BB yang diberikan tiga (3) kali seminggu. Gangguan penglihatan akan kembali normal dalam beberapa minggu setelah obat dihentikan.

Efek Samping Oat ( 6 )

STREP

ES utama adalah kerusakan syaraf otak ke-8 yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran.

Kerusakan alat keseimbangan biasanya terjadi pada 2 bln pertama dgn tanda bunyi mendenging di telinga (tinitus), pusing dan kehilangan keseimbangan.

Gangguan fungsi ekskresi ginjal.

Reaksi hipersensitivitas kadang-kadang terjadi berupa demam

Streptomisin dapat menembus barrier plasenta sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil sebab dapat merusak saraf keseimbangan dan pendengaran janin.

Penanganan Efek Samping Oat ( 7 )

RINGAN

Efek Samping Penyebab Penanganan

Tidak ada nafsu makan, mual, gangguan lambung

Rifampisin

Sebaiknya bukan KDT tetapi diberikan kombipak atau obat lepas . cara minum tidak sekaligus.

Nyeri Sendi Pirazinamid Beri Aspirin

Kesemutan s/d rasa ter bakar di kaki

IsoniasidBeri vitamin B6 (piridoxin) 100mg per hari

Warna kemerahan pada air seni (urine)

RifampisinTidak perlu diberi apa-apa, tapi perlu penjelasan kepada pasien.

Penanganan Efek Samping Oat ( 8 )

BERAT

Tahap Penatalaksanaan pasien dengan efek samping “gatal dan kemerahan kulit”

1. Jika timbul alergi, evaluasi penyebabnya2. Apabila gatal ringan OAT tetap diberikan dengan pengawasan

ketat dan berikan antihistamin + antiinflamasi (ceftirizin). 3. Jika gatal-gatal memberat dan tampak sebagai purpura, atau

tampak reaksi pada mukosa dengan atau tanpa demam, maka segera HENTIKAN PENGOBATAN.

4. Nilai ada tidaknya reaksi alergi berat (Steven Johnson Syndrome) , jika ada segera rawat. Jika tidak berikan pengobatan alergik dengan kombinasi kortikosteroid dan antihistamin selama minimal 5 hari.

5. Jika efek samping bertambah berat , segera rujuk ke ahlinya/ dokter spesialis.

6. Jika reaksi alergik telah teratasi dan bukan steven johnson syndrome, maka identifikasi obat antituberkulosis yang mana yang menimbulkan reaksi alergik dengan cara drug challeging dan pengawasan ketat.

7. Gunakan prinsip ” drug dechalenge dan rechalenge ”

TREATMENT TB OUTLINE

PENGOBATAN TB

PROFILAKSIS TB

EFEK SAMPING

ASPEK LAIN

TERAPI TB PADA ORANG KHUSUS

Terapi TB Khusus

Tidak berbeda

Semua jenis OAT aman untuk bumil, kecuali golongan aminoglikosida (streptomisin dan kanamisin).

Streptomisin bersifat permanent ototoxic dan dapat menembus barier plasenta. Keadaan ini akan mengakibatkan gangguan pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi yang

Ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus disusui.

Profilkasis primer pada bayi

Rifampisin berinteraksi dgn kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB, susuk KB), shg dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut. Seorang perempuan pasien TB menggunakan kontrasepsi non-hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dosis tinggi (50 mcg).

Wanita Hamil / Menyusui Pengguna Kontrasepsi

Terapi TB Khusus

Bila dicurigai pasien TB dengan hepatitis akut dan atau ikterus klinis, tunda OAT sampai hepatitis akutnya mengalami penyembuhan.

OAT dapat diberikan :

- Streptomisin (S) + Etambutol (E)

maks 3 bulan s/d hepatitisnya

menyembuh

- Dilanjutkan Rifampisin (R) dan

Isoniasid (H) selama 6 bulan.

Bila terjadi Gangguan faal hati, bila SGOT / SGPT meningkat lebih dari 3 kali OAT tidak diberikan dan bila pengobatan telah berlangsung, harus dihen-tikan.

Pirazinamid (Z) tidak boleh digunakan.

Paduan OAT :

- 2RHES/6RH atau

- 2HES/10HE.

TB dengan Hepatitis Akut TB dengan Hepatitis Kronis

Terapi TB Khusus

Isoniazid (H), Rifampisin (R) dan Pirazinamid (Z) dapat di ekskresi melalui empedu dan aman untuk ginjal, sementara Streptomisin dan etambutol diekskresi melalui ginjal.

Pemantauan faal ginjal : RFT dan UL.

Paduan OAT yang paling aman untuk pasien dengan gagal ginjal adalah 2RHZ/4RH.

Kadar Gula Darah pasien Diabetes harus dikontrol.

Rifampisin akan mengurangi efektifitas obat anti diabetes oral, misalnya sulfonil urea sehingga dosis obat anti diabetes perlu ditingkatkan.

Hati hati ethambutol pada pasien DM dgn komplikasi retinopati diabetik

TB Dengan Gagal Ginjal TB Dengan Diabetes Melitus

Terapi TB Khusus

Kortikosteroid hanya digunakan pada keadaan khusus atau yang membahayakan jiwa pasien seperti:

1. Meningitis TB,

2. TB milier dgn / tanpa gejala

meningitis,

3. TB dgn pleuritis eksudativa,

4. TB dgn perikarditis konstriktiva.

Prednison diberikan dosis 30-40 mg per hari, kemudian tapp off. Lama pemberian disesuaikan dengan jenis penyakit dan kemajuan pengobatan.

Konsultasi Spesialis Paru dan Interna

Menunggu pelatihan berikutnya

Penggunaan Kortikosteroid TB Dengan HIV / AIDS

Sembuh

Pengobatan Lengkap

Gagal Terapi

Gagal Kronis

Default

Pindah Pengobatan

Meninggal

HASIL AKHIR PENGOBATAN

Hal2 yang dapat memperberat TB

Diabetes melitus (kencing manis)

HIV

Kurang gizi

Penyakit2 lain/obat2 yang menurunkan daya tahan tubuh

HAL YANG PERLU DISAMPAIKAN PADA PASIEN TB

Kalau Anda/keluarga dapat TB

Pastikan diperiksa dahak untuk diagnosis dan untuk pemantauan pengobatan. Diskusikan hasilnya dengan dokter AndaPastikan obat2 diminum dengan teratur, agar kuman tidak menjadi kebalTetapakan PMO bersama dokterPilih tempat berobat yang Anda sukai, minta dokter membuat pengantar Pastikan bahwa penyakit Anda tidak menular kepada anak2 dan orang sekitar Anda Jaga kebersihan & kesehatan, makanan bergizi, istirahat yang cukup

Yang bukan-bukan tentang TB

Awas lho, jangan dekat-dekat sama dia, dia sakit TBC nanti ketularan Tidak 100% benar Dokter/perawat/karyawan di rumah sakit, tetap sehat walaupun setiap hari “kontak” dengan pasien

Kalau tubuh kuat, tidak mudah menjadi sakit Supaya kuat : gizi harus baik, jaga kesehatan

Yang benar : anak-anak mudah ketularan sebaiknya tidak terlalu “dekat” dengan anak-anak

Jangan tidur seranjang atau sekamar dengan anak, lebih baik tidak serumah

Kalau terpaksa serumah dengan anak-anak

Jangan batuk di sembarang tempat, dahak dikumpulkan dengan tisyu, lalu dibakar Jangan buang dahak di lantai, tempat gelap Jangan buang dahak di wastafel Buka jendela lebar-lebar, biarkan sinar matahari pagi masuk ke dalam rumah Jangan biarkan baju-baju bergelantungan di dinding di dalam rumah

Hubungan suami isteri dilarang, tunggusampai sembuh

Tidak 100% benar Hubungan suami isteri boleh dilakukan seperti biasa, asal sanggup. Bila ada batuk darah, sesak napas, atau cepat lelah, sebaiknya menunggu sampai pulih Usahakan tidak hamil, supaya seluruh tenaga dimanfaatkan untuk proses kesembuhan

Yang bukan-bukan tentang TB

Tuberkulosis & kehamilan

Bila penyakit TB berat, dapat mengganggu kehamilan abortus, janin kurang gizi, ibu kurang ASI,

bayi akan mudah ketularan Penyakit TB jadi lebih berat waktu hamil karena itu harus diobati,

seperti orang ibu yang tidak hamil Obat anti TB tidak mengganggu kehamilan (kecuali obat suntik)

Alat-alat makan harus direbus, harus dipisahkan sendiri

Tidak benar Walaupun tukar-tukaran sendok sama dengan tukar-tukaran kuman, tetapi kuman yang tertelan tidak masuk ke paru. Kuman yang tertelan dapat dimatikan dalam lambung (asam lambung)

Yang bukan-bukan tentang TB

Pembantu yang sakit TB biasanya

diberhentikan/dipulangkan ke kampung

Sebaiknya diobati sampai sembuh.

Boleh diberi cuti, tidak mengurus anak2.

Kalau dipulangkan ke kampung, pastikan

pengobatan berlanjut di Puskesmas,

tanggung biaya pengobatannya.

Sulit mencari pekerjaan

Betul ( akibat anggapan yang keliru, atau ketakutan berlebihan)

“Cacat” pada foto rontgen, disangka masih sakit Sebaiknya foto-foto rontgen disimpan untuk dokumen pribadi

THANK YOU FOR

YOUR ATTENTION

top related