spo transdermal.ppt

Post on 26-Dec-2015

198 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kelompok 21. Adam firliansyah 11 01 01

0752. Kurnia handayani 11 01 01

0693. Novita sari oktarina 11 01 01

0794. Puri handayani 11 01 01 0845. Suci amanda 11 01 01

0956. Vinalia variantiana 11 01 01

098

TRANSDERMAL DRUG DELIVERYSystem

TRANSDERMAL DRUG DELIVERY

Transdermal : rute pemberian obat melalui kulit untuk distribusi sistemik.

Sediaan transdermal, yaitu sediaan obat yang digunakan melalui kulit dengan tujuan untuk mencapai sirkulasi sistemik yaitu dengan cara menembus barrier (pertahanan) kulit.

Anatomi dan Fisiologi Kulit

Lapisan kulit paling terluar stratum corneum (SC) merupakan barrier utama.

• Struktur Epidermis:

stratum corneum

granular layer

spinous layer

basal layer

• Basal layer: aktif membelah sel-sel baru bergerak ke permukaan kulit menggantikan lapisan di atasnya.

• Spinous layer: memiliki banyak intracellular connections, nutrient-rich lymph flows freely.

• Spinous layer: lapisan sel berbentuk granular, terdapat granul keratohyalin (sel granul irregular mengandung bermacam-macam protein terutama filaggrin).

• Stratum corneum memiliki interselulerlipid (barrier lipid), corneocyte.

Jalur Transportasi Obat Melalui Kulit

1. Jalur Trans Epidermala.Transcellular

Jalur transport transcellular merupakan jalur lipid. Jalur transport transcellular terjadi proses partisi molekul obat pada kompartemen sel Stratum Corneum

yang sifatnya lipophilic dan hydrophilic.

Jalur Transportasi Obat Melalui Kulit

b.IntercellularJalur transport ini juga masih dipengaruhi oleh intercellular lipid. Jalur ini lebih mudah dibandingkan jalur transcellular.

2. Jalur Trans appendageal

Rute ini berperan penting pada beberapa senyawa polar dan molekul ion yang tidak bisa berpenetrasi melalui stratum corneum. Rute ini dapat menghasilkan difusi yang lebih cepat segera setelah penggunaan. Pada rute ini obat terpenetrasi melalui folikel rambut atau kelenjar keringat.

Langkah-Langkah Absorpsi obat Melalui Kulit :

1. Difusi Bahan Aktif pada lapisan batas antara pembawa dengan kulit (pelepasan)

2. Penetrasi melalui stratum corneum3. Permeasi bahan obat ke dalam korium4. Resorpsi ke dalam peredaran darah5. Pengangkutan dan distribusi oleh darah

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi perkutan

• Obat yang dicampurkan dalam pembawa tertentu harus bersatu pada permukaan kulit dalam konsentrasi yang cukup

• Jika konsentrasi obat dalam sediaan ditambah, dan luas permukaan kulit yg diolesi obat bertambah maka absorbsi perkutan obat jg bertambah. Hal ini berbanding lurus.

• Bahan obat harus mempunyai suatu daya tarik fisiologi yg lebih besar pada kulit dibandingkan pembawanya.

• Koefisien partisi obat• Absorbsi obat dapat ditingkatkan

dengan bahan pembawa yang mudah menyebar di kulit

• Hidrasi kulit akan mempengaruhi absorbsi perkutan

KEUNTUNGANKeuntungan sistem penghantaran obat secara

transdermal :1 Menghindari metabolisme lintas pertama obat2. Mengurangi terjadinya fluktuasi kadar obat dalam plasma,

sehingga mengurangi efek samping yang mungkin terjadi.3. Bermanfaat untuk obat-obat dengan waktu paruh yang

pendek dan indeks terapetik yang kecil4. Mencegah rusaknya obat-obat yang tidak tahan terhadap

pH saluran pencernaan, dan juga mencegah terjadinya iritasi saluran cerna oleh obat yang bersifat iritatif .

5. Mudah untuk menghentikan pemberian obat jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat sehingga dapat mencegah terjadinya toksisitas.

6. Mengurangi frekuensi pemberian dosis obat, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien.

KERUGIANKerugian sistem penghantaran obat secara transdermal :

1. Efek terapi yang timbul lebih lambat dibandingkan

pemberian secara oral.

2. Tidak sesuai untuk obat-obat yang iritatif terhadap kulit

3. Hanya obat dengan kriteria tertentu (yang dapat

menembus kulit), sehingga tidak semua obat cocok

untuk diberikan secara transdermal.

4. Memerlukan desain formulasi khusus sehingga obat

dapat efektif jika diberikan secara transdermal.

Syarat-syarat obat untuk diberikan secara transdermal

a. obat yang mempunyai bobot molekul yang <500 Da (sangat kecil) yang bisa menembus stratum corneum.

b. Memiliki koefisien partisi sedang yang larut baik dalam lipid maupun air.

c. Memiliki titik lebur yang rendah, kurang dari 200oC.

KOMPONEN-KOMPONEN SEDIAAN TRANSDERMAL

( PLESTER )1. Impermeable backing atau lapisan penyangga, biasanya terbuat dari lapisan polyester, ethylene vinyl alcohol (EVA), atau lapisan polyurethane. Lapisan ini berguna untuk melindungi obat dari air dan sebagainya yang dapat merusak obat. Lapisan ini harus lebih luas dari pada lapisan di bawahnya.

2. Drug Reservoir atau lapisan yang mengandung obat (zat aktif) beserta dengan perlengkapannya seperti material pengatur kecepatan pelepasan obat, dsb.

3. Lapisan perekat atau semacam lem untuk menempelkan impermeable back beserta drug reservoir pada kulit.

4. Lapisan pelindung yang akan dibuang ketika plester digunakan. Lapisan ini berguna untuk mencegah melekatnya lapisan perekat pada kemasan sebelum digunakan.

Terkadang, ada pula lapisan tambahan yaitu rate-controlling membrane yang terbuat dari polypropylene berpori mikro dan yang berfungsi sebagai membrane pengatur jumlah dan kecepatan pelepasan obat dari sediaan menuju permukaan kulit.

Transdermal System Designs

Contoh pemakaian sistem transdermal

1. SkopolaminDigunakan secara transdermal dikulit bagian belakang telinga untuk mengatasi motion sickness/mual muntah.

• Mempunyai range terapetik yg sempit, sehingga menguntungkan jika diberikan secara transdermal, karena dapat memberikan obat dalam keadaan steady state (mantap) sehingga mencegah terjadinya fluktuasi kadar obat dalam plasma.

• Pemberian skopolamin dapat sampai 3 hari (72 jam)

Contoh produknya: Transderm-Scop Ciba (merupakan perekat bundar dan datar yg dirancang untuk melepaskan skopolamin secara kontinue melalui membran dengan pori-pori mikro pengatur laju.

Sistem Transderm-Scop adalah potongan setebal 0,2 mm yg mempunyai 4 lapisan sbb:

1) lapisan penahan berwarna coklat, merupakan selaput poliester dengan aluminium

2) suatu reservoir obat skopolamin, minyak mineral dan poliisobutilen

3)membran polipropilen dengan pori-pori mikro yg mengatur laju penglepasan skopolamin dari sistem ke permukaan kulit

4) formulasi perekat, minyakmineral, poliisobutilen dan skopolamin

Sebelum dipakai, suatu lapis kulit pelindung dari poliester bersilikon yg menutup lapisan keempat dibuka dulu.

Contoh pemakaian sistem transdermal

2) NitrogliserinDigunakan untuk obat jantung.Nitrogliserin berfungsi sebagai antiangina yang mempunyai dosis rendah, waktu paruh plasmanya pendek.Bila digunakan dibawah lidah maka akan dengan cepat dimetabolisme oleh hati, sehingga bioavailabilitasnya rendah.

Contoh produknya :Transderm-Nitro (Ciba), Nitro-Dur (Key), Nitro-Disk ( Searle) produk-produk tersebut digunakan untuk penggunaan selama 24 jam

Transderm-Nitro terdiri dari 4 lapisan:

1) lapisan penunjang berwarna coklat (plastik beraluminium) yg impermeabel terhadap air, nitrogliserin bersifat mudah menguap

2) Reservoir obat yg mengandung nitrogliserin yg diserap pada laktosa, silikondioksida koloid dan cairan obat silikon

Setiap inci salep yg dikeuarkan dari tube mengandung sekitar 15 mg nitrogliserin.

Penggunaan dioleskan di dada menggunakan aplikator agar salep tidak melekat di kulit tangan.

Terima kasih............

top related