praktikum mata kuliah · 2020. 12. 16. · keperawatan gawat darurat i 1. spo triase 2. spo initial...

30
PRAKTIKUM MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I DISUSUN OLEH : TIM DEPARTEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2019

Upload: others

Post on 12-Aug-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

PRAKTIKUM MATA KULIAH

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I

DISUSUN OLEH :

TIM DEPARTEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2019

Page 2: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

A. Visi

Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang Islami, berbasis teknologi informasi, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial serta lingkungan.

B. Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang Islami, unggul dibidang kegawatdaruratan dan berbasis teknologi informasi serta peka terhadap masalah kesehatan di masyarakat

2. Mengembangkan riset dibidang keperawatan dan berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial dan lingkungan

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi masalah social khususnya pengangguran, kemiskinan dan lingkungan

4. Mengembangkan kerjasama di bidang keperawatan dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar negeri.

C. Tujuan

1. Menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang berkarakter, berwawasan dan berkemajuan serta berpijak pada nilai-nilai keIslaman dan KeMuhammadiyahan

2. Menghasilkan penelitian keperawatan yang bermutu dengan pendanaan yang bersumber dari dalam dan luar universitas

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat untuk menjadi solusi dalam masalah kesehatan sosial dan lingkungan

4. Menghasilkan kerjasama dalam catur dharma perguruan tinggi yang produktif dan saling menguntungkan dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

D. Sasaran

1. Terselenggaranya pendidikan ners yang memiliki nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan serta unggul dalam bidang kegawat-daruratan dan berbasis IT

2. Terselenggaranya kegiatan kemahasiswaan dan alumni 3. Terselenggaranya pengembangan sumber daya manusia program studi

secara optimal untuk menunjang proses pembelajaran 4. Terlaksananya penelitian dan publikasi ilmiah dosen 5. Terlaksananya pengabdian masyarakat 6. Terselenggaranya kerja sama yang mendukung kegiatan program studi baik

dalam maupun luar negeri.

Page 3: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

DAFTAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I

1. SPO Triase

2. SPO Initial Assesment

3. SPO Pembidaian

4. SPO Pengambilan benda asing

5. SPO control servikal

6. SPO Needle decompression

7. SPO Pemasangan kasa tiga sisi/occlusive dressing

8. SPO Resusitasi Jantung paru

Page 4: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TRIAGE

No Dokumen

015/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/2

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1

2

Kaji kelengkapan peralatan

Kaji diri perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Persiapan

4 Mempersiapkan alat

• Sarana Non Medis

- Ruang triage dengan ketentuan ruangan dengan penyekat, wastafel dengan air mengalir, ventilasi udara baik, penerangan baik, lantai bersih dan tidak licin, ada suplai listrik, dan pembersih tangan

- Brancar

- Meja kursi

- Alat tulis

- Rekam medik

- Tempat sampah medis dan non medis dengan penutup

- Label 4 warna

• Sarana Medis

- Tensimeter

- Stetoskop

- Reflek hammer

Penatalaksanaan

Page 5: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

5 Klien datang diterima petugas

6 Penandatanganan persetujuan tindakan oleh keluarga klien

7 Di ruang triage petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan selintas (singkat dan cepat) meliputi respirasi, perfusi, dan status mental.

8 Klien dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode warna :

Merah : Pasien cedera berat yang memerlukan penilaian cepat serta tindakan medik dan transport segera untuk tetap hidup

Kuning : Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat

Hijau : Pasien degan cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera, memerlukan bantuan pertama sederhana namun memerlukan penilaian ulang berkala

Hitam : Pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi

9 Klien mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna

10 Pada waktu jam kerja klien dengan prioritas hijau dikirim kerawat jalan

Evaluasi

11 Ketepatan pemberian prioritas berdasarkan warna

Dokumentasi

12 Pencatatan identitas pada label prioritas

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 6: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

INITIAL ASSESMENT No Dokumen

127/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan initial assement pada pasien

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan dilakukan initial assesment 2. Menjelaskan tahapan prosedur initial assessment 3. Melakukan intial assesement pada pasien

Pengertian

Penilaian awal terhadap kondisi mengancam nyawa pada pasien yang meliputi survey primer dan survey sekunder. Tujuan Resusitasi jantung paru

Initial assessment bertujuan untuk menentukan prioritas pasien dan menentukan adanya kondisi yang mengancam nyawa

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji 3A (aman diri, aman lingkungan, aman pasien)

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai kasus trauma dan non trauma

Fase pre interaksi

4 Mempersiapkan alat

1. Alat pelindung diri (masker, google, sarung

tangan, gown, cap rambut, sepatu boots)

2. Neck collar

3. Head stabilizer (bila ada)

4. Basic airway : OPA, NPA

5. Suction : Soft/rigid

Page 7: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

6. BVM

7. Tabung oksigen

8. Nasal canul, simple mask, rebreathing mask, NRM

9. Steteskop

10. Tensimeter

11. Infuse, iv cateter dan cairan Isotonis, koloid

(sesuai kebutuhan)

12. Oksimetri

13. Kateter dan urine bag

14. Troly emergency berisi (Peralatan ABC dan obat

obatan resusitasi)

15. Defibrilator

Fase Kerja

6 Membaca basmalah

7 Pasang alat pelindung diri

8 Atur posisi pasien dalam keadaan terlentang (supinasi) dengan punggung berada pada alas yang rata, keras dengan tangan berada disisi tubuh. Jika pasien di atas tempat tidur, pasang papam yang keras (backboard/ triplek tebal) atau penahan lain yang permukaan rata dan keras dibawah badan pasien atau pindahkan ke lantai jika memungkinkan)

9 Posisikan diri dalam posisi menolong dengan berada di samping pasien

Melakukan survey primer (Airway, breathing, circulation)

10 Memeriksa Airway pasien dengan cara memanggil pasien

11 Lakukan immobilisasi servikal menggunakan neck collar dan head stabilizer bila dicurgai adanya cedera servikal

12 Buka jalan nafas dengan manual (head tilt chin lift atau jaw truts (bila trauma) dan atau basic airway (OPA, NPA)

13 Buka jalan nafas menggunakan suction (bila ada cairan)

14 Melakukan pemeriksaan breathing : frekuensi pernafasan, Inspeksi, Auskultasi, Perkusi dan Palpasi (IAPP)

15 Lakukan manajemen breathing bila ada gangguan breathing

16 Melakukan pemeriksaan oksimetri

17 Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien (BVM, NRM, RM, simple mask, Nasal kanul)

Page 8: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

18 Melakukan pemeriksaan Sirkulasi (akral, tanda tanda perdarahan, tekanan darah)

19 Melakukan manajemen sirkulasi (resusitasi jantung paru, defibrilas, pemasangan infus, menghentikan perdarahan)

Melakukan evaluasi kembali pada ABC

Bila kondisi stabil (ABC dalam batas normal) lanjutkan pemeriksaan survey sekunder)

Melakukan pemeriksaan Anamnase (KOMPAK)

Melakukan pemeriksaan head to toe (Inspeksi : DCAP BTLS; Palpasi : TIC)

Melakukan kolaborasi pemeriksaan penunjang dan obat-obatan sesuai kebutuhan

Melakukan re evaluasi (ABC)

Merapikan peralatan

Fase Terminasi

20 Membaca hamdalah

21 Mengevaluasi respon klien

22 Memberi reinforcement positif

23 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

24 Melepas Alat pelindung diri

Evaluasi

25 Kondisi umum pasien

Airway, breathing dan sirkulasi

Tanda tanda vital pasien

Page 9: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

Dokumentasi

26 1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan, catat pula data hasil pengkajian dan respons klien.

2. Dokumentasikan urutan waktu kejadian dan tindakan.

3. dokumentasikan lama tindakan dan waktu berakhirnya tindakan.

4. Dokumentasi perkembangan pasien selama dilakukan initial assessment.

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 10: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN BIDAI

No Dokumen

008/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan pemasangan bidai dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan pemasangan bidai 2. Menjelaskan tahapan prosedur pemasangan bidai 3. Menerapkan pemasangan bidai dengan benar

Pengertian Pemasangan bidai adalah memasang alat untuk imobilisasi yang berfungsi untuk mempertahankan posisi tulang

Tujuan Pemasangan Bidai 1. Mencegah pergerakan tulang yang patah 2. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang 3. Mengurangi rasa sakit 4. Mengistirahatkan daerah patah tulang

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi struktur telinga klien.

2 Kaji adanya benda asing yang ada pada telinga klien

3 Tinjau kembali program dokter, meliputi nama klien, tujuan irigasi, tipe irigan yang diprogramkan dan waktu pemberiannya

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

Page 11: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

7 Mempersiapkan alat

• Handscoon

• Masker

• Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan

• Verband atau Mitella

8 Mencuci tangan

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan memperkenalkan diri

10 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama, tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien)

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

15 Perawat menggunakan masker dan handscoon sebagai alat pelindung diri

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Jumlah dan ukuran bidai/spalk yang dipakai disesuaikan dengan lokasi patah tulang

18 Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan dengan menekan dan mengikat bagian yang luka dengan kain bersih.

19 Posisikan tubuh klien yang akan dipasang spalk pada posisi anatomi

20 Ukur bidai pada 2 (dua) sendi

Page 12: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

21 Pasang penyangga tulang yang patah agar patahan tulangnya tidak semakin parah baik menggunakan spalk, bidai, tongkat, kayu, dll yang ringan dan kuat dibalut tapi tidak membuat ikatan atau balutan di bagian yang patah atau terluka

22 Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar

23 Cuci tangan

Fase Terminasi

30 Membaca hamdalah

31 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

32 Mengevaluasi respon klien

33 Memberi reinforcement positif

34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).

Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

36 Mengumpulkan dan membersihkan alat

37 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

38 Evaluasi Respon klien

39 Evaluasi tanda tanda vital

40 Evaluasi vaskularisasi darah distal

41 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

Page 13: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

42 Catat tanggal/waktu pemasangan bidai, jumlah dan jenis

bidai serta respon pasien pada status/catatan

perkembangan klien

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 14: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENGAMBILAN BENDA ASING

(CORPUS ALIENUM)

No Dokumen

011/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/5

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan pengambilan benda asing pada telinga

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan pengambilan benda asing (corpus alienum) 2. Menjelaskan tahapan prosedur pengambilan benda asing (corpus alienum) 3. Menerapkan pengambilan benda asing (corpus alienum) telinga secara benar

Pengertian Proses pembilasan pada saluran telinga bagian luar dengan air steril (saline steil)

Tujuan Pengambilan benda asing (corpus alienum)

1. Menghilangkan benda asing

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi struktur telinga klien.

2 Kaji adanya benda asing yang ada pada telinga klien

3 Tinjau kembali program dokter, meliputi nama klien, tujuan

irigasi, tipe irigan yang diprogramkan dan waktu

pemberiannya

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

Page 15: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

• Risiko infeksi dengan faktor risiko kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan

Fase pre interaksi

7 Mempersiapkan alat

• Obligator

• Sonde

• Pinset anatomis dan chirugis

• Lampu kepala atau otoscope

• Bengkok

• Pengalas/perlak

• Kom steril

• Handschoon

8 Mencuci tangan

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan memperkenalkan diri

10 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama,

tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien)

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada

pada klien.

15 Gunakan sarung tangan (Handschoon)

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

18 Bantu klien untuk miring atau posisi duduk dengan kepala

sedikit miring ke arah telinga yang kemasukan benda

asing. (agar pengaruh gravitasi bisa membantu benda

asing keluar)

21 Dengan menarik aurikel (pinna) ke belakang Inspeksi

kanal auditori terhadap adanya benda asing menggunakan

Page 16: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

otoscope.

22 1. Benda Padat Biji-bijian dan benda berbentuk kotak a) Perawat memakai alat sonde telinga /

hidung (ukuran sonde sesuai dengan ukuran biji di dalam)

b) Perawat memasukan sonde ke dalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar biji-bijian tersebut.

c) Setelah sonde masuk ke dalam telingga / hidung dan posisi sonde sudah lebih dalam dari pada posisi biji-bijian, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan biji-bijian.

d) Bila biji-bijian belum keluar dilakukan pengulangan mulai dari awal.

23 2. Binatang

➢ Lintah

a) Perawat memasukan sonde ke dalam telinga / hidung dengan arah masuk melalui bagian luar lintah tersebut.

b) Setelah sonde masuk ke dalam telinga / hidung dan posisi sonde sudah lebih dalam dari pada posisi lintah, maka dilakukan pergerakan untuk mengeluarkan lintah

c) Perawat memakai alat sonde telinga / hidung (ukuran sonde sesuai dengan ukuran lintah di dalam)

d) Bila lintah belum keluar dilakukan pengulangan mulai awal

➢ Khusus serangga hidup, teteskan baby oil atau minyak sayur secukupnya. Sebaiknya pada suhu hangat di liang telinga agar serangga mati. Lalu tarik daun telinga ke belakang bawah danke depan bawah dengan maksud agar serangga tenggelam dalam larutan cairan kemudian dapat dikeluarkan dengan memiringkan kepala. Hati – hati bila curiga gendang telinga sudah berlubang sebelumnya.

NB: Jangan sekali – kali mendorong dengan cutton bud atau benda lain karena beresiko membuat benda asing tersebut masuk lebih jauh ke liang telinga tengah

27 Lanjutkan irigasi telinga kalau perlu

Page 17: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

Fase Terminasi

30 Membaca hamdalah

31 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

32 Mengevaluasi respon klien

33 Memberi reinforcement positif

34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien

membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan

segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan

lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang

menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan

kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).

Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

36 Mengumpulkan dan membersihkan alat

37 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

38 Evaluasi karakter benda asing

39 Pantau adanya nyeri

40 Evaluasi respon klien

41 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

42 Catat tanggal/waktu pengambilan, tipe, suhu, penampilan

jalan telinga serta respon pasien pada status/catatan

perkembangan klien

unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

Page 18: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 19: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN NECK COLLAR

No Dokumen

004/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/2

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1

2

Kaji kondisi klien yang mengindikasikan pemasangan neck collar

Kaji kemampuan diri perawat

3 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Persiapan

4 Mempersiapkan alat

• Neck Collar

• Sarung tangan, jika perlu

Penatalaksanaan

5 Petugas menggunakan APD

6 Pegang kepala klien dengan cara satu tangan memegang bagian kanan kepala mulai dari mandibula ke arah temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain dengan cara yang sama

7 Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit melewati leher

8 Letakkan bagian bagian neck collar yang berlekuk tepat pada dagu

9 Rekatkan dua sisi neck collar satu sama lain

Evaluasi

Page 20: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

10 Pemasangan neck collar : jangan terlalu kuat atau terlalu longgar

Dokumentasi

11 Catat seluruh tindakan yang dilakukan dan respon pasien

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 21: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL NEEDLE DECOMPRESSION

No Dokumen

131 /FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/3

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan tindakan Needle Decomprassion dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan tujuan needle decompression 2. Menjelaskan tahapan prosedur needle decompression

Pengertian

Melakukan penusukan pada dinding dada di interkostal dua dengan maksud mengeluarkan

udara di pleura pada kasus tension pneumotoraks

Tujuan Needle Decompression

1. mengembalikan fungsi pernafasan

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji adanya tanda tanda tension pneumothorax

2 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Pola nafas tidak efektif bd adanya mekanisme ventill di rongga pleura

Fase pre interaksi

3 Mempersiapkan alat

1. Boneka manikin

2. Meja atau tempat instrumen

3. Sarung tangan

4. Larutan desinfektan (alcohol, povidon iodine) dan

Page 22: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

kapas

5. Spoit 12 cc cc 2 buah

6. Lidokain 2 %

7. Kateter IV polyurethane protective ukuran 12 sampai 14 2 buah

8. Gause steril atau pembalut steril

9. Cairan nacl 0,9 % steril

4 Mencuci tangan

Fase Orientasi

5 Melakukan penilaian kondisi awal pasien

Fase Kerja

6 Membaca “Basmallah” dan menjaga privasi klien

7 Tempatkan pasien pada posisi terlentang

8 Gunakan sarung tangan

9 Pasang kateter IV ukuran 14 pada spoit 12 cc yang telah

diisi air kira-kira 5 ml.

10 Desinfeksi daerah dada yang akan ditusuk dengan antiseptik

11 Identifikasi daerah sela iga dua di daerah pertengahan clavicula.. Bila pasien sadar bisa disuntikkan anestesi local.

12 Tusukkan jarum yang telah dihubungkan dengan spoit di bagian atas dari kosta tiga hingga keluar udara ditandai dengan adanya gelembung pada air di spoit.

Fase Terminasi

13 Membaca hamdalah

14 Mengevaluasi respon klien

15 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan

Page 23: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).

Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

16 Merapikan alat

17 Mencuci tangan

Evaluasi

18 Evaluasi ulang pernapasan pasien, apakah ada perbaikan atau Tidak.

Dokumentasi

35 Catat waktu pelaksanaan

36 Catat respon yang muncul

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 24: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMASANGAN KASA TIGA SISI (OCCLUSIVE DRESSING)

No Dokumen

130 /FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/3

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit

01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan tindakan Needle Decomprassion dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 3. Menjelaskan tujuan needle decompression 4. Menjelaskan tahapan prosedur needle decompression

Pengertian

Tindakangawat darurat berupa pemasangan kasa tiga sisi/occlusive dressing pada luka

thorax yang terbuka (sucking chest wound)

Tujuan

1. Memudahkan udara dari dalam keluar saat ekspirasi dan mencegah udara luar masuk ke paru saat inspirasi melalui luka terbuka di dada.

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji adanya tanda tanda open pneumothorax (Sucking chest wound)

2 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Pola nafas tidak efektif bd adanya mekanisme ventill di rongga pleura

Fase pre interaksi

3 Mempersiapkan alat

10. Kassa tiga sisi/occlusive dressing

11. Tabung oksigen

12. NRBM

Page 25: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

13. Sarung tangan

4 Mencuci tangan

Fase Orientasi

5 Melakukan penilaian kondisi awal pasien

Fase Kerja

6 Membaca “Basmallah” dan menjaga privasi klien

7 Tempatkan pasien pada posisi terlentang

8 Gunakan sarung tangan

9 Berikan oksigen aliran tinggi. Bantu ventilasi seperlunya.

10 Membuat segel dari dressing oklusif steril yang ditempelkan di tiga sisi untuk bertindak sebagai flutter-type valve

Fase Terminasi

11 Membaca hamdalah

12 Mengevaluasi respon klien

13 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).

Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

14 Merapikan alat

15 Mencuci tangan

Evaluasi

16 Evaluasi ulang pernapasan pasien, apakah ada perbaikan atau Tidak.

Page 26: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

Dokumentasi

17 Catat waktu pelaksanaan

18 Pantau saturasi oksigen dengan oksimeter pulsa dan CO2 ekspirasi dengan capnografi

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:

Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book.

Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6

Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.

Page 27: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

RESUSITASI JANTUNG PARU No Dokumen

011/FIK.3/B/2019

No Revisi

02

Halaman

1/4

PROGRAM STUDI

S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 01-09-2019

Ditetapkan Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,

Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep NIDN. 1119097601

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan resusitasi jantung paru dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan resusitasi jantung paru 2. Menjelaskan tahapan prosedur resusitasi jantung paru 3. Menerapkan resusitasi jantung paru secara benar

Pengertian

Resusitasi jantung paru (RJP)ini merupakan suatu kombinasi antara kompresi dada yang

dilakukan secara manual memompa darah jantung ke organ otak dan pemberian bantuan

pernafasan (Ventilasi).

Tujuan Resusitasi jantung paru 1. Tindakan ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi jantung dan otak sampai adanya

tindakan defibrilasi atau bantuan bantuan perawatan jantung lanjut (advanced cardiac life-support) datang

Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji situasi: aman peneolong, aman pasien dan aman lingkungan

2 Kaji Respon pasien klien: tidak berespon, tidak bernafas

atau bernafas tidak normal (tersengal-sengal/only gasping)

dalam waktu maksimal 10 detik (periksa nadi karotis dan

nafas bersamaan)

3 Aktifkan sistem respon darurat dan minta tolong orang sekitar dan meminta ambilkan AED

Page 28: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

5 Mempersiapkan alat

• Alat pelindung diri, seperti pelindung wajah atau masker dan kacamata (google)

• Sungkup katup satu arah (pocket face mask, face shield)

• Sarung tangan

• BVM

• Oksigen

Fase Kerja

6 Membaca basmalah

7 Pasang sarung tangan jika tersedia.

8 Atur posisi pasien dalam keadaan terlentang (supinasi) dengan punggung berada pada alas yang rata, keras dengan tangan berada disisi tubuh. Jika pasien di atas tempat tidur, pasang papan yang keras (backboard/ triplek tebal) atau penahan lain yang permukaan rata dan keras dibawah badan pasien atau pindahkan ke lantai jika memungkinkan)

9 Posisikan diri dalam posisi menolong dengan berada di samping pasien dengan lutut dan kaki sebagai penumpu tubuh penolong yang parallel dengan tulang rusuk pasien

10 Tempatkan satu tumit telapak tangan di tengah dada pasien diantara putting susu, setengah bawah dari sternum. Tempatkan tangan lainnya diatas tangan pertama tadi, regangkan jari dan lakukan jalinan antar jari tangan. Luruskan lengan dan posisi bahu berada langsung diatas lengan dan tangan

11 Lakukan kompresi dada 30 kali dengan kecepatan minimal 100 per menit (Berg, 2010, AHA, 2010, Traver, 2010), Hitung “satu, dua, tiga, dan seterusnya,” sampai 30, jaga siku dan lengan tetap lurus. Kompresi dada harus menekan tulang sternul minimal 2 inci atau 5 cm (Berg, 2010, AHA, 2010, Traver, 2010). Setelah kompresi beri kesempatan dada untuk kembali seperti semula (mengembang kembali)

12 Setelah kompresi dada 30 kali (siklus pertama), kaji airway pasien dan jika terjadi gangguan lakukan head tilt dan chin

Page 29: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

lip (jika tidak ada kontra indikasi). Jika ada dugaan fraktur servikal lakukan jaws thrust

13 Jika pasien tetap tidak bernafas secara spontan, berikan nafas buatan dari mulut ke face mask sebanyak 2 kali ventilasi, diikuti dengan kompresi dada 30 kali

Bila ada BVM gunakan (di anjurkan pada 2 penolong) dengan tehnik EC Clamp

14 Berikan bantuan nafas 2 kali setiap 30 kali kompresi. Lakukan lima siklus lengkap yaitu 30 Kompresi dan dua kali ventilasi

15 Cek nadi karotis tiap lima kali siklus. Jika masih tidak bernafas atau tidak ada denyutan lakukan lagi 30 kompresi dan 2 kali ventilasi sampai pasien bernafas spontan dan jantung berdenyut teratur

16 Jika alat defibrilasi sudah ada, pasang dan lakukan defibrilasi segera, dan hindarkan interuspsi dengan terus melakukan RJP sampai AED benar-benar siap

17 Cek irama dan tanda-tanda shock, jika ada ulangi defibrilasi tiap 2 menit, diantara defibrilasi tetap lakukan RJP

18 Lanjutkan RJP sampai petugas yang kompeten mengambil alih atau pasien dipidahkan, penolong keletihan atau dokter meminta menghentikan. Petugas yang mengambil alih untuk memeriksa nadi dan terapi lanjutan yang sesuai

19 Jika pasien dapat bernafas spontan dan jantung berdenyut teratur, posisikan pasien dengan posisi pemulihan (recovery position). Jika pasien diduga mengalami fraktur servikal, lakukan logrolling

Fase Terminasi

20 Membaca hamdalah

21 Mengevaluasi respon klien

22 Memberi reinforcement positif

23 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia,

Page 30: PRAKTIKUM MATA KULIAH · 2020. 12. 16. · KEPERAWATAN GAWAT DARURAT I 1. SPO Triase 2. SPO Initial Assesment 3. SPO Pembidaian 4. SPO Pengambilan benda asing 5. SPO control servikal

engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

24 Melepas handscoon dan mencuci tangan

Evaluasi

25 RJP dilaksanakan secara efektif dan tanpa efek samping dan komplikasi maka pasien akan menunjukkan nadi pernafasan kembali normal, jantuing dan patu pasien berfungsi kembali dengan adekuat untuk keberlanjutan kehidupan, dimulainya tindakan bantuan hidup lanjut dan pasien tidak menunjukkan cidera yang serius

Dokumentasi

26 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan, catat pula data hasil pengkajian dan respons klien.

Dokumentasikan urutan waktu kejadian dan tindakan. Disamping itu dokumentasikan lama tindakan dan waktu berakhirnya tindakan. Dokumentasi perkembangan pasien selama tindakan RJP yang dapat dialkukan oleh perawat lain yang mengikuti proses RJP. Dokumentasikan hasil p[engkajian: sirkulasi perifer, respon pasien, waktu pengkajian dan obat-obatan yang diberikan (jika di beri obat)

Unit Terkait

1. Departemen Keperawatan gawat darurat 2. Bagian Laboratorium Keperawatan

Referensi

1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing: Principles and Practice. 7th ed. Mosby:

2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book. Saunders: Elsevier Inc

3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6 Eds). Saunders: Elsevier Inc.

4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.