skenario b blok 25 tahun 2014

Post on 14-Oct-2015

10 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO B BLOK 25

Disusun oleh :1. Imam Arif Winarta2. Muharam Yoga Kharisma3. Marini Syuryati4. Beby Yohaningsih Hasanah5. Garina Rioska Savella6. Dwi Juwanita Putri7. Teguh Ridho Perkasa8. Syena Damara Riza Gustam9. Jaskeran Kaur Dhaliwal A. S10. Gunna Sundary Thirumalai11. Jeshwinder Kaur JS12. Ni wayan Puspa13. Ferina Auliasari Pohan14. Anna Adika Putri041114010180411140104304111401044041114010450411140105004111401059041114010800411140108104111401092041114010960410140113104101401125

Kelompok B8

Tutor :dr. Anita Masidin, MS, SpOK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA201418

2.2 Skenario KasusNy. Romlah, 35 tahun, baru saja pulang dari Puskemas untuk membawa anaknya Bagus yg berumur 2,5 tahun berobat batuk dan pilek. Dia kurang puas atas mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut karena saat mendaftar di loket, Ny. Romlah harus berdesakan untuk menyerahkan kartu BPJS. Selain itu, ruang tunggu di Puskesmas juga terlihat kotor karena banyak sampah yang dibuang pasien lain. Ny. Romlah bertambah kesal karena orang yang datang sesudah kedatangannya dipanggil lebih dulu dibanding dirinya.Setelah menunggu hampir 2 jam akhirnya Ny.romlah dipanggil. Namun, petugas Puskesmas memanggil dirinya tanpa senyum dan anaknya diperiksa tanpa diberi penjelasan sama sekali. Ny. Romlah juga menunggu lama sampai mendapatkan obat untuk anaknya.Dalam perjalanan pulang, Ny. Romlah bertemu kader PKK kelurahan Sri Gading. Kader tersebut menegur Ny. Romlah dengan ramah, sambil mengingatkan Ny. Romlah untuk datang ke Posyandu hari rabu minggu depan. Ny. Romlah memang tidak pernah membawa anaknya ke Posyandu lagi sejak imunisasi dasar anaknya sudah lengkap.

2.3 PaparanI. Klarifikasi Istilah1. Puskesmas2. Mutu pelayanan kesehatan3. Batuk 4. Pilek5. BPJS6. Kader PKK7. Posyandu8. Imunisasi dasar

II. Identifikasi Masalah1. Ny. Romlah, 35 tahun, baru saja pulang dari Puskemas untuk membawa anaknya Bagus yg berumur 2,5 tahun berobat batuk dan pilek. Dia kurang puas atas mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut karena saat mendaftar di loket, Ny. Romlah harus berdesakan untuk menyerahkan kartu BPJS. Selain itu, ruang tunggu di Puskesmas juga terlihat kotor karena banyak sampah yang dibuang pasien lain. Ny. Romlah bertambah kesal karena orang yang datang sesudah kedatangannya dipanggil lebih dulu dibanding dirinya.2. Setelah menunggu hampir 2 jam akhirnya Ny.romlah dipanggil. Namun, petugas Puskesmas memanggil dirinya tanpa senyum dan anaknya diperiksa tanpa diberi penjelasan sama sekali. Ny. Romlah juga menunggu lama sampai mendapatkan obat untuk anaknya.3. Dalam perjalanan pulang, Ny. Romlah bertemu kader PKK kelurahan Sri Gading. Kader tersebut menegur Ny. Roah dengan ramah, sambil mengingatkan Ny. Romlah untuk datang ke Posyandu hari rabu minggu depan. Ny. Romlah memang tidak pernah membawa anaknya ke Posyandu lagi sejak imunisasi dasar anaknya sudah lengkap.

III. Analisis Masalah1. Ny. Romlah, 35 tahun, baru saja pulang dari Puskemas untuk membawa anaknya Bagus yg berumur 2,5 tahun berobat batuk dan pilek. Dia kurang puas atas mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut karena saat mendaftar di loket, Ny. Romlah harus berdesakan untuk menyerahkan kartu BPJS. Selain itu, ruang tunggu di Puskesmas juga terlihat kotor karena banyak sampah yang dibuang pasien lain. Ny. Romlah bertambah kesal karena orang yang datang sesudah kedatangannya dipanggil lebih dulu dibanding dirinya.a. Apa saja yang tercakup dalam mutu pelayanan Puskesmas ? 1

Adalah kesesuaian antara SDM, pelayanan dan sarana yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Indikator mutu Puskesmas, meliputi :a. Sumber Daya Manusia / SDM (Tenaga)Seluruh tenaga yang ada di Puskesmas sudah mengikuti pelatihan teknis dan mendapat sertifikat (misalnya, APN, PPGDON, BTCLS, ATCLS, GELS, MTBS, QA)b. PelayananPelayanan yang diberikan di Puskesmas hendaknya sudah sesuai atau mengikuti Prosedur Ketetapan (Protap) atau Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu ada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atau tersedia Kotak Saran untuk mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat serta ada analisis hasil evaluasi kepuasan masyarakat

c. SaranaSarana yang ada di Puskesmas hedaknya harus sesuai dengan standar pelayanan kesehatan (misalnya, sarana ANC, sarana pelayanan Imunisasi)

5. Program Kreatif dan InovatifAdalah program/kegiatan atau pelayanan yang menjadi unggulan Puskesmas serta lebih menonjol dibandingkan pelayanan di Puskesmas lain, seperti : Klinik Terpadu Graha Semesta, Klinik IMS, Kader UKGMD, Puskesmas Santun Lansia. Puskesmas hendaknya minimal mempunya satu program kreatif dan inovatif yang menjadi unggulan Puskesmas tersebut.

6. Pemberdayaan MasyarakatAdalah upaya dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan agar mandiri untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator pemberdayaan masyarakat, yaitu :a. Terbentuknya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)Meliputi : Pos Yandu, Pos Bindu, Pos UKK, Poskestren, Poskesdes, Desa Siaga, SBH, TOGA, Kader Pos Yandu, Kader Kesling, PMOb. Berfungsinya UKBMTidak hanya terbentuk UKBM saja, akan tetapi UKBM tersebut harus berfungsi

7. Kerjasama Lintas SektorKegiatan Puskesmas akan berjalan dengan lancar, bila didukung oleh peran Lintas Sektor (Kecamatan, UPT Pendidikan,UPT KB, KUA), terutama bila kegiatan Puskesmas yang melibatkan masa (masyarakat banyak), misalnya Pekan Imunisasi Nasional (PIN) bekerjasama dengan Kecamatan, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) bekerjasama dengan UPT Pendidikan. Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas harus bekerjasama dengan lintas sektor agar tujuan Pembangunan Kesehatan dapat tercapai.

b. Bagaimana SOP alur pelayanan Puskesmas ? 2

1) Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran .Bagi yang belum Pernah berkunjung ke Puskesmas Omben (Kunjungan Baru), mendaftarkan diri dengan menyampaikan data nama, umur, alamat, nama KK, keperluan , ke Petugas Loket, dengan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,- ditambah biaya cetak kartu berobat Rp. 1.000,- kemudian semua data dimasukkan ke Komputer, sementara Petugas Loket mencetak Kartu berobat Pasien diantar oleh Petugas lainnya ke tempat pelayanan lainnya. (Pasien yang tidak membawa kartu akan diberi kartu baru lagi dan membayar biaya cetak kartu Rp.1.000,-)Bagi Pasien yang membawa kartu Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket Pendaftaran dengan menyodorkan Kartu berobat dan membayar karcis retribusi Rp. 2.000,-. Setelah semua data dimasukkan ke Komputer Pasien diantar petugas menuju tempat pelayanan yang lain.Untuk Pasien Jamkesmas, Askes tidak dikenakan biaya sama sekali.2) Di Poli Pasien akan mendapatkan pelayanan yang diinginkan sesuai standart. Setelah Pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan konseling pasien menuju apotik untuk mengambil obat kemudian pulang.Setelah dari Poli sesuai keperluan, pasien bisa dirujuk ke Laboratorium, Pojok Gizi, dll. Bila di Poli / Unit pelayanan yang lain ada tindakan mendis pasien akan dikenakan biaya tindakan sesuai Perda dan dibayar di Kasir ( Apotik ).

c. Apa definisi dari BPJS ? 3

BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS ini adalah perusahaan asuransi yang kita kenal sebelumnya sebagai PT Askes. Begitupun juga BPJS Ketenagakerjaan merupakan transformasi dari Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).

Badan Penyelenggara Jaminan SosialatauBPJSmerupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan programjaminan sosialdiIndonesiamenurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Sesuai Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentangSistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba. (Wikipedia)

d. Apa saja fungsi dan syarat BPJS ? 4

BPJS Ketenagakerjaan menurut UU BPJS berfungsi menyelenggarakan 4 program, yaitu program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.

Menurut UU SJSN program jaminan kecelakaan kerja diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.

Selanjutnya program jaminan hari tua diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib, dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

Kemudian program jaminan pensiun diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib, untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.

Jaminan pensiun ini diselenggarakan berdasarkan manfaat pasti.

Sedangkan program jaminan kematian diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santuan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia.

cara/prosedur menjadi peserta BPJSDatang ke kantor BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kemudian melakukan hal berikut:1. Mengisi formulir pendaftaran2. Pembayaran premiAnda akan diberikan virtual account atau kode bank untuk pembayaran premi pertama yang bisa dilakukan melalui ATM atau bank terdekat yang saat ini sudah bekerjasama yaitu bank BRI, BNI dan Mandiri.Untuk biaya premi peserta mandiri dengan perawatan kelas 3, sebulan hanya Rp 25.500 per orang, untuk perawatan kelas II sebulan Rp 42.500 per orang dan perawatan kelas I sebesar Rp 50.000 per orang.Adapun besaran premi pada kelompok pekerja sebesar 5 persen dari gaji pokoknya, 2 persen dibayarkan oleh yang bersangkutan dan 3 persen dibayarkan oleh perusahaan tempat pekerja bekerja.

e. Siapa saja yang berhak mendapatkan BPJS ? 5

Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS. Ini sesuai pasal 14 UU BPJS.Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota BPJS. Sedangkan orang atau keluarga yang tidak bekerja pada perusahaan wajib mendaftarkan diri dan anggota keluarganya pada BPJS. Setiap peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya ditentukan kemudian. Sedangkan bagi warga miskin, iuran BPJS ditanggung pemerintah melalui program Bantuan Iuran.Menjadi peserta BPJS tidak hanya wajib bagi pekerja di sektor formal, namun juga pekerja informal. Pekerja informal juga wajib menjadi anggota BPJS Kesehatan. Para pekerja wajib mendaftarkan dirinya dan membayar iuran sesuai dengan tingkatan manfaat yang diinginkan

Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran, meliputi :

1. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan(PBI): fakir miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.2.Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan(Non PBI), terdiri dari : Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganyaa)Pegawai Negeri Sipil; b)Anggota TNI; c)Anggota Polri; d)Pejabat Negara; e)Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;f)Pegawai Swasta; dang)Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima Upah. TermasukWNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganyaa)Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; danb)Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah. Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.

Bukan pekerja dan anggota keluarganyaa)Investor;b)Pemberi Kerja;c)Penerima Pensiun, terdiri dari ::: Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;:: Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun;:: Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;:: Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang mendapat hak pensiun;:: Penerima pensiun lain; dan :: Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain yang mendapat hak pensiun.d)Veteran;e)Perintis Kemerdekaan;f)Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan; dang)Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu membayar iuran.

ANGGOTA KELUARGA YANG DITANGGUNG1.Pekerja Penerima Upah : Keluarga inti meliputi istri/suami dan anak yang sah (anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat), sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah, dengan kriteria:a.Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri;b.Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.2.Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja : Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan (tidak terbatas).3.Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua.4.Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi kerabat lain seperti Saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dll.

f. Bagaimana cara menggunakan BPJS ? 6

g. Bagaimana standar kebersihan Puskesmas ? 7

h. Bagaimana sistem kebersihan dan pembuangan limbah di Puskesmas ? 8

i. Bagaimana cara menciptakan suasana dan lingkungan Puskesmas yang sehat ? 9

2. Setelah menunggu hampir 2 jam akhirnya Ny.romlah dipanggil. Namun, petugas Puskesmas memanggil dirinya tanpa senyum dan anaknya diperiksa tanpa dberi penjelasan sama sekali. Ny. Romlah juga menunggu lama sampai mendapatkan obat untuk anaknya.a. Bagaimana indicator kepuasan dalam pelayanan kesehatan ? 10

Indeks Kepuasan Masyarakat adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya (Keputusan MENPAN Nomor 25/2004). Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan MENPAN Nomor 25 Tahun 2004, terdapat 14 unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat antara lain: 1. Prosedur pelayanan 2. Persyaratan pelayanan 3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisiplinan petugas pelayanan 5. Tanggung jawab petugas pelayanan 6. Kemampuan petugas pelayanan 7. Kecepatan pelayanan 8. Keadilan mendapatkan pelayanan 9. Kesopanan dan keramahan petugas 10. Kewajaran biaya pelayanan 11. Kepastian biaya pelayanan 12. Kepastian jadwal pelayanan 13. Kenyamanan lingkungan 14. Keamanan pelayanan

b. Bagaimana SOP dalam melakukan pemeriksaan pasien ? 11c. Bagaimana proses alur pasien berobat sampai mendapatkan obat ? 12

3. Dalam perjalanan pulang, Ny. Romlah bertemu kader PKK kelurahan Sri Gading. Kader tersebut menegur Ny. Romlah dengan ramah, sambil mengingatkan Ny. Romlah untuk datang ke Posyandu hari rabu minggu depan. Ny. Romlah memang tidak pernah membawa anaknya ke Posyandu lagi sejak imunisasi dasar anaknya sudah lengkap.a. Apa peran kader PKK untuk masyarakat ? (definisi, siapa saja yang bisa menjadi kader PKK, bagaimana bisa terbentuk, kriteria kader PKK, apa tugasnya) 13

Kader adalah seseorang yang karena kecakapannya atau kemampuannya diangkat, dipilih atau ditunjuk untuk mengambil peran dalam kegiatan dan pembinaan Posyandu, dan telah mendapat pelatihan tentang KB dan Kesehatan.

Syarat-syarat untuk memilih calon kader menurut Depkes RI, (1996) adalah; dapat membaca dan menuulis dengan bahasa Indonesia, secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader, mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang bersangkutan, aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya, dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon kader lainnya dan berwibawa, sanggup membina paling sedikit 10 KK (Kepala Keluarga) untuk meningkatkan keadaan kesehatan lingkungan diutamakan mempunyai keterampilan.

Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 9 tahun 1990 ada dua kategori kader yaitu:

1.Kader Pembangunan Desa (KPD) yaitu orang yang mempunyai kemampuan bekerja secara sukarela untuk kepentingan pembangunan desanya yang mempunyai jiwa pelopor, pembaharu dan penggerak pembangunan di desa keseluruhan. KPD merupakan kader yang bersifat umumyang memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar melalui latihan kader pembangunan desa.

2.Kader Teknis yaitu kader pembangunan desa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis tertentu dari sektor pembangunan, yang merupakan tenaga spesialis dan dibina oleh suatu instansi atau lembaga kemasyarakatan.

Tujuan Pembentukan kader merupakan salah satu metode pendekatan edukatif, untuk mengaktifkan masyarakat dalam pembangunan khususnya dalam bidang kesehatan. Disamping itu pula diharapkan menjadi pelopor pembaharuan dalam pembangunan bidang kesehatan. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat tersebut, maka dilakukan latihan dalam upaya memberikan keterampilan dan pengetahuan tentang pelayanan kesehatan disesuaikan dengan tugas yang diembannya.

Tugas Kader Posyandu Mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan untuk itu pula perlu adanya pembatasan tugas yang diemban baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Adapun yang menjadi tugas kader pada kegiatan Posyandu adalah; Pertama, sebelum hari pelaksanaan Posyandu meliputi kegiatan pencatatan sasaran yaitu pada bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS, pemberitahuan sasaran kegiatan Posyandu pada ibu yang mempunyai bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS. Kedua, kegiatan pada hari Posyandu meliputi kegiatan pendaftaran pada pengunjung, penimbangan terhadap bayi dan balita, pencatatan KMS bayi dan balita, penyuluhan pada ibu yang mempunyai bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui dan PUS, pemberian alat kontrasepsi, pemberian vitamin. Ketiga, kegiatan sesudah hari Posyandu meliputi kegiatan pencatatan dan pelaporan, mendatangi sasaran yang tidak hadir, mendatangi sasaran yang mempunyai masalah untuk diberikan penyuluhan, menentukan tidak lanjut kasus (rujukan) yang mempunyai masalah setelah diperiksa dan tidak bisa ditangani oleh kader (Depkes,2001).

b. Apa makna kader PKK yang menegur Ny. Romlah dengan ramah ? 14

c. Apa peran Posyandu terhadap kesehatan masyarakat ? 15

1. Mempercepet penurunan angka kematian ibu dan anak.2. Meningkatkan angka pelayanan kesehatan ibu.3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera.4. Meningkatkan kemapuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan masyarakat dalam usaha peningkatan kemampuan hidup sehat.

d. Apa saja jenis-jenis Posyandu ? 16

1.Posyandu pratama (warna merah)Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Keadaan ini dinilai gawat sehingga intervensinya adalah pelatihan kader ulang. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi.2.Posyandu madya (warna kuning)Posyandu pada tingkat madya sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, danImunisasi) masih rendah yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian posyandu sudah baik tetapi masih rendah cakupannya. Intervensi untuk posyandu madya ada 2 yaitu :1. Pelatihan Toma dengan modul eskalasi posyandu yang sekarang sudah dilengkapi dengan metoda simulasi.2. Penggarapan dengan pendekatan PKMD (SMD dan MMD) untuk menentukan masalah dan mencari penyelesaiannya, termasuk menentukan program tambahan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.3.Posyandu purnama (warna hijau)Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali per tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi danImunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. Intervensi pada posyandu di tingkat ini adalah :1. Penggarapan dengan pendekatan PKMD untuk mengarahkan masyarakat menetukan sendiri pengembangan program di posyandu2. Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh Dana Sehat yang kuat dengan cakupan anggota minimal 50% KK atau lebih.4.Posyandu mandiri (warna biru)Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan Dana Sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK. Intervensinya adalah pembinaan Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM.

e. Apa saja program yang ada di Posyandu ? 17

Keluarga Berencana (KB)Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperjarang untuk membina kesehatan bagi keluarga. Keberhasilan KB harus diikuti dengan penurunan angka kematian bayi dan anak balita atau ibu keluarga atau sebaliknya, untuk itu maka perlu adanya upaya peningkatan pelestarian pemakaian alat kontrasepsi yang efektif serta pengayoman medis terhadap penderita. Dalam pelayanan Keluarga berencana di posyandu antara lain : pembagian pil KB atau kondom, suntikan KB, konsultasi KB, alat kontrasepsi dalam rahim dan imflan (susuk) (Depkes RI, 2006).

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kesehatan ibu hamil yang harus diperhatikan meliputi sebagai berikut : a. Ibu hamil harus makan lebih banyak dibandingkan dengan sebelum hamil b. 1-2 piring nasi lebih banyak dari biasa dalam satu hari, ditambah dengan sayur dan buah c. Ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilan secara teratur kepada petugas kesehatan minimal 4 kali selama hamil d. Mendapatkan imunisasi tetanus toxoid (TT) sebanyak 2 kali Sedangkan yang perlu diperhatikan untuk ibu menyusui dan nifas mencakup : a. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, untuk ibu nifas perawatan kebersihan jalan lahir (vagina). b. Pemberian vitamin A dosis tinggi dan tablet besi c. Perawatan payudara d. Senam ibu nifas e. Jika ada tenaga kesehatan dan tersedia ruangan dilakukan pemeriksaan kesehtan umum, pemeriksaan payudara f. Pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila ada ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.

Pelayanan Gizi

Tujuan pelayanan gizi yang utama adalah untuk menurunkan angka Kurang Protein (KKP) dan kebutaan karena kekurangn vitamin A pada balita, serta anemia gizi pada ibu hamil. Tujuan ini dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien dengan jalan memadukan kegiatan-kegiatan penyuluhan gizi, pelayanan kesehatan dasar dan keluarga berencana di posyandu. Dengan demikian sasaran pelayana gizi di posyandu adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Pelayanan gizi di Posyandu meliputi : pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan balita, pendistribusian kapsul vitamin A, zat besi (Fe), pemberian larutan oralit, penyuluhan gizi dan pemberian makanan tambahan (Depkes RI, 1990).

Imunisasi

Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tingkat kekebalan terhadap penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap penyakit lain (Notoatmodjo, 1997).Imunisasi didapatkan oleh anak melalui pemberian vaksin secara sengaja. Imunisasi yang diberikan terdiri dari imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC (Tubercolosis), imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus, imunisasi Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, imunisasi Campak untuk mencegah penyakit campak dan imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis (Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 1999). Setiap anak sebelum umur 1 tahun harus mendapatkan imunisasi lengkap. Imunisasi yang diberikan pada waktu kegiatan di Posyandu antara lain BCG, DPT I, II, III, Polio I, II, III,IV, Campak pada umur 9 bulan dan Hepatitis B (Depkes RI, 1990).

Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Menurut Depkes RI (2002), diare (mencret) adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal dan konsistensinya lebih lembek atau cair. Diare dapat terjadi secara perlahan-lahan, bertahap, tiba-tiba dan perkembangannya cepat sekali. Diare adalah penyebab utama kematian balita. Penanggulangan diare dapat dilakukan dengan : memberikan oralit, bila oralit tidak ada membuat larutan gula garam, asi dan makanan terus diberikan kepada anak seperti biasa.

f. Bagaimana jadwal Posyandu ? 18

g. Siapa saja yang menjadi sasaran Posyandu ? 19

1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun2. Anak balita usia 1-5 tahun.3. Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas4. Wanita usia subur

h. Bagaimana indicator Posyandu berjalan dengan baik ? 20

i. Apa makna dari anaknya tidak pernah ke Posyandu lagi sejak imunisasi dasar ? (dampaknya) 21

IV. Kerangka Konsep

Ny. Romlah membawa anaknya ke puskesmasPuskesmas kotorAntrian yang tidak teraturPetugas tidak ramahTidak sesuai SOP (Standar Operasional Pelayanan)Mutu Pelayanan Puskesmas tidak BaikNy. Romlah tidak puas dengan pelayanan di puskesmas

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanNy. Romlah, 35 tahun, merasa tidak puas dengan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, karena SOP pelayanan tidak berjalan dengan baik.

top related