skenario d blok 25 sekmej januar
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
1/54
I. Skenario D Blok 25
Di Puskesmas Maju dengan penduduk 30.000 jiwa, dr. Bagus bersama timna tidak
melakukan sur!eilan epidemiologi se"ara rutin, se#ingga mereka tidak mema#ami riwaat
alamia# penakit dan ta#ap perjalanan penakit ang berpotensi $%B. Pada bulan &anuari s'd
Maret ta#un 20(3, terjadi peningkatan kasus DBD ang baru disadari setela# terjadi
peningkatan jumla# pasien ang dikirim ke )S* Daera#, karena perawatan darurat ang
disiapkan di Puskesmas tidak bisa lagi menampung pasien ang indikasi dirawat. Puskesmas
Maju sebenarna belum memiliki +asilitas untuk pasien rawat inap. Setela# mengalami
peristiwa tersebut dr. Bagus melakukan e!aluasi dan menadari ba#wa sta+na elum memiliki
pema#aman dan keterampilan mengenai sur!eilans. Dr. Bagus mulai menusun peren"anaan
supaa kegiatan sur!eilans bisa dilakukan se"ara rutin, dan melati# tenaga perawat dan
bidanna mema#ami keterampilan penelidikan waba#, studi epidemiologi, dan kegiatan
statistika ang terkait dengan sur!eilans dan penelidikan waba#.
Tujuan Pembelajaran
(. Menjelaskan pentingna sur!eilans dan pendekatan epidemiologi
2. Melakukan in!estigasi'penelidikan $%B'waba#
3. Menjelaskan desai epidemiologi
. Menjelaskan teknik pen"ega#an dan penanggulangan $%B
II. $lari+ikasi Istila#
(. Sur!eilan - *paa atau sstem atau mekanisme ang dilakukan se"ara
terusmenerus dari suatu kegiatan pengumpulan, analisis,
interpretasi dari suatu data spesi+ik ang digunakan untuk
peren"anaan, pelaksanaan, dan e!aluasi program
/menagemen program kese#atan
2. Sur!eilan epidemiologi - $egiatan analisis se"ara sistematis dan terus menerus
ter#adap penakit dan masala# kese#atan, +aktor risiko
pada suatu populasi agar dapat dilakukan tindakan
penanggulangan se"ara e+ekti+ dan e+isien
3. 1pidemiologi - Ilmu ang mempelajari distribusi ang bersi+at dinamis dan
determinan dari masala# kese#atan dan penakitpenakit
dalam populasi manusia.
1
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
2/54
. $%B - Sala# satu status ang diterapkan di Indonesia untuk
mengklasi+ikasikan peristiwa merebakna suatu waba#
penakit
5. aba# - Penakit menular ang terjangkit dengan "epat menerang
sejumla# besar orang di daera# ang luas
. Statistika - Ilmu ang mempelajari bagaimana meren"anakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan
mempresentasikan data.
III. Identi+ikasi Masala#
(. Di Puskesmas Maju dengan penduduk 30.000 jiwa, dr. Bagus bersama timna tidak
melakukan sur!eilan epidemiologi se"ara rutin, se#ingga mereka tidak mema#ami
riwaat alamia# penakit dan ta#ap perjalanan penakit ang berpotensi $%B.
2. Pada bulan &anuari s'd Maret ta#un 20(3, terjadi peningkatan kasus DBD ang baru
disadari setela# terjadi peningkatan jumla# pasien ang dikirim ke )S* Daera#, karena
perawatan darurat ang disiapkan di Puskesmas tidak bisa lagi menampung pasien ang
indikasi dirawat. Puskesmas Maju sebenarna belum memiliki +asilitas untuk pasien
rawat inap.
3. Setela# mengalami peristiwa tersebut dr. Bagus melakukan e!aluasi dan menadari
ba#wa sta+na elum memiliki pema#aman dan keterampilan mengenai sur!eilans. Dr.
Bagus mulai menusun peren"anaan supaa kegiatan sur!eilans bisa dilakukan se"ara
rutin, dan melati# tenaga perawat dan bidanna mema#ami keterampilan penelidikan
waba#, studi epidemiologi, dan kegiatan statistika ang terkait dengan sur!eilans dan
penelidikan waba#.
I4. nalisis Masala#
(. pa pentingna melakukan sur!eilan epidemiologi se"ara rutin6
Memiliki beberapa man+aat dan tujuanpenting seperti berikut-
(. Menurut 78, 2002
Memprediksi dan mendeteksi dini 1pidemik / 8utbreak .
Memonitor, menge!aluasi, dan memperbaiki program pen"ega#an dan
pengendalian penakit.
2
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
3/54
Sebagai sumber in+ormasi untuk penentuan prioritas pengambilan kebijakan,
peren"anaan, implementasi, dan alokasi sumber daa kese#atan.
Monitoring ke"enderungan penakit 1ndemis dan mengestimasi dampak penakit
di masa mendatang.
Mengidenti+ikasi kebutu#an riset dan in!estigasi lebi# lanjut.
2. Menurut 7IMPID, 2009
Man+aat sur!eilans epidemiologi aitu deteksi peruba#an akut dari penakit ang
terjadi dan distribusina, per#itungan trend, identi+ikasi pola penakit, identi+ikasi
kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan tempat, identi+ikasi +aktor risiko
dan penebab lainna, deteksi peruba#an pelaanan kese#atan ang terjadi, dapatmemonitoring ke"enderungan penakit endemis, mempelajari riwaat alamia#
penakit dan epidemiologina, memberikan in+ormasi dan data dasar untuk proeksi
kebutu#an pelaanan kese#atan dimasa akan datang, membantu menetapkan masala#
kese#atan prioritas dan prioritas sasaran program pada ta#ap peren"anaan.
Inti kegiatan sur!eilans pada ak#irna adala# bagaimana data ang suda# dikumpul,
dianalisis, dan dilaporkan ke pemegang kebijakan guna ditindaklanjuti dalam
pembuatan program inter!ensi ang lebi# baik untuk menelesaikan masala#
kese#atan di Indonesia.
3. Menurut Buton, 20(0
:ujuan sur!eilans epidemiologi tersediana data dan in+ormasi epidemiologi sebagai
dasar manajemen kese#atan untuk pengambilan keputusan dalam peren"anaan,
pelaksanaan, pemantauan, e!aluasi program kese#atan dan peningkatan kewaspadaan
serta respon kejadian luar biasa ang "epat dan tepat se"ara meneluru#.
2. Bagaimana melakukan sur!eilan epidemiologi /langka#langka# se"ara umum6
:erdapat beberapa langka# dalam sur!eilans epidemiologi, antara lain aitu-
a. Peren"anaan sur!eilans
Peren"anaan kegiatan sur!eilans dimulai membuat kerangka kegiatan sur!eilans
aitu dengan penetapan tujuan sur!eilans, dilanjutkan dengan penentuan de+inisi
kasus, peren"anaan perole#an data, teknik analisis dan mekanisme penebarluasan
in+ormasi.
3
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
4/54
b. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegatan untuk memproses data
selanjutna. Data ang dikumpulkan memuat in+ormasi epidemiologi ang
dilaksanakan se"ara teratur dan terusmenerus dan dikumpulkan tepat waktu.
Pengumpulan data dapat bersi+at pasi+ ang bersumber dari ruma# sakit, puskesmas
dll, maupun bersi+at akti+ dari kegiatan sur!e.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pen"atatan insidensi ter#adap
orangorang ang dianggap menderita suatu penakit atau population at risk melalui
kunjungan ruma# /a"ti!e sur!eillan"e atau pen"atatan insidensi berdasarkan laporan
sarana pelaanan kese#atan aitu dari laporan rutin poli umum setiap #ari, laporan
bulanan puskesmas desa dan puskesmas pembantu, laporan petugas sur!eilans di
lapangan, laporan #arian dari laboratorium dan laporan dari masarakat serta
petugas kese#atan lain /passi!e sur!eillan"e. tau dengan kata lain, data
dikumpulkan dari unit kese#atan sendiri dan dari unit kese#atan ang paling renda#,
misalna laporan dari Pustu, Posandu, Barkesra, Poskesdes
Proses pengumpulan data diperlukan sistem pen"atatan dan pelaporan ang baik.
Se"ara umum pen"atatan di Puskesmas adala# #asil kegiatan kunjungan pasien dan
kegiatan luar gedung. Sedangkan pelaporan dibuat dengan merekapitulasi data #asil
pen"atatan dengan menggunakan +ormulir tertentu, misalna +orm ( kejadian luar
biasa, +orm 2 laporan mingguan dll.
". Pengola#an dan penajian data
Data ang suda# terkumpul dari kegiatan diola# dan disajikan dalam bentuk tabel,
gra+ik, "#art. Penggunaan komputer sangat diperlukan untuk mempermuda# dalam
pengola#an data diantarana dengan menggunakan program /so+tware.
d. nalisis data
nalisis merupakan langka# penting dalam sur!eilans epidemiologi karena akan
dipergunakan untuk peren"anaan, monitoring dan e!aluasi serta tindakan
pen"ega#an dan penanggulangan penakit. $egiatan ini meg#asilkan ukuranukuran
epidemiologi seperti rate, proporsi, rasio dll untuk mengeta#ui situasi, estimasi, dan
prediksi penakit
Data ang suda# diola# selanjutna dianalisis dengan membandingkan data bulanan
atau ta#unta#un sebelumna, se#ingga diketa#ui ada peningkatan atau penurunan
dan men"ari #ubungan penebab penakit dengan +aktor risiko ang ber#ubungan
dengan penakit tersebut.
4
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
5/54
e. Penebarluasan in+ormasi
Penebarluasan in+ormasi dapat dilakukan ke tingkat atas maupun bawa#. Dalam
rangka kerja sama lintas sektoral instansiinstansi lain ang terkait dan masarakat
juga menjadi sasaran kegiatan ini. *ntuk diperlukan in+ormasi ang in+ormati+ agar
muda# dipa#ami terutama bagi instansi di luar bidang kese#atan.
Penebarluasan in+ormasi ang baik #arus dapat memberikan in+ormasi ang muda#
dimengerti dan diman+aatkan dalam menentukan ara# kebijakan kegiatan upaa
pengendalian serta e!aluasi program ang dilakukan. ;ara penebarluasan in+ormasi
ang dilakukan aitu membuat suatu laporan #asil kajian ang disampaikan kepada
atasan, membuat laporan kajian untuk seminar dan pertemuan, membuat suatu
tulisan di majala# rutin, meman+aatkan media internet ang setiap saat dapat diakses
dengan muda#
+. *mpan balik
$egiatan umpan balik dilakukan se"ara rutin biasana setiap bulan saat menerima
laporan serta diola# dan dianalisa melakukan umpan balik kepada unit kese#atan
ang melakukan laporan dengan tujuan agar ang mengirim laporan mengeta#ui
ba#wa laporanna tela# diterima dan sekaligus mengkoreksi dan memberi petunjuk
tentang laporan ang diterima.
g. In!estigasi penakit
Setela# pengambilan keputusan perluna mengambil tindakan maka terlebi# da#ulu
dilakukan in!estigasi'penelidikan epidemiologi suatu penakit. Dengan
in!estigator membawa +ormat pengisian tentang masala# kese#atan ang terjadi.
Setela# melakukan in!estigasi penelidikan kemudian disimpulkan ba#wa tela#
terjadi $ejadian %uar Biasa /$%B ang perlu mengambil tindakan atau sebalikna.
#. :indakan penanggulangan
:indakan penanggulangan ang dilakukan melalui pengobatan segera pada penderita
ang sakit, melakukan rujukan penderita ang tergolong berat, melakukan
penulu#an kepada masarakat agar meningkatkan kesadaran agar tidak tertular
penakit tersebut, melakukan gerakan kebersi#a lingkungan untuk memutuskan
rantai penularan.
i. 1!aluasi dan sistem sur!eilans
Program sur!eilans sebaikna dinilai se"ara periodi" untuk dapat dilakukan e!aluasi
man+aat kegiatan sur!eilans. Sistem dapat berguna apabila memenu#i sala# satu dari
pernataan berikut-
5
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
6/54
paka# kegiatan sur!eilans dapat mendeteksi ke"endrungan dan mengidenti+ikasi
peruba#an dalam kejadian kasus
paka# program sur!eilans dapat mendeteksi epidemi" kejadian kasus di wilaa#
tersebut
paka# kegiatan sur!eilans dapat memberikan in+ormasi tentang besarna
morbiditas dan mortalitas ang ber#ubungan dengan kejadian penakit di wilaa#
tersebut
paka# program sur!eilans dapat mengidenti+ikasi +aktor+aktor risiko ang
ber#ubungan dengan penakit.
3. pa dampak tidak melakukan sur!eilan epidemiologi suatu daera#6
Se"ara ringkas dapat dide+inisikan sur!eilan epidemiologi adala# pengumpulan data
se"ara rutin untuk melakukan tindakan. &adi, bila dr. Bagus bersama timna di
puskesmas maju dengan penduduk 30.000 jiwa ang belum memiliki +asilitas untuk
melakukan tindakan kurati+ maka akan berdampak-
:idak dapat mengamati ke"enderungan dan memperkirakan besar masala# kese#atan
di wilaa# puskesmas maju
:idak dapat mendeteksi serta mempredeksi adana $%B
:idak dapat memonitor ke"enderungan penakit endemik
sulit melakukan peren"anaan program pemberantasan
sulit mempredeksi penakit ang akan timbul di masa depan
. pa jenisjenis sur!eilan6
Dikenal beberapa jenis sur!eilans- /( Sur!eilans indi!idu< /2 Sur!eilans penakit< /3
Sur!eilans sindromik< / Sur!eilans Berbasis %aboratorium< /5 Sur!eilans terpadu< /
Sur!eilans kese#atan masarakat global.
(. Sur!eilans Indi!idu
Sur!eilans indi!idu /indi!idual sur!eillan"e mendeteksi dan memonitor indi!idu
indi!idu ang mengalami kontak dengan penakit serius, misalna pes, "a"ar,
tuberkulosis, ti+us, demam kuning, si+ilis. Sur!eilans indi!idu memungkinkan
dilakukanna isolasi institusional segera ter#adap kontak, se#ingga penakit ang
di"urigai dapat dikendalikan. Sebagai "onto#, karantina merupakan isolasi
institusional ang membatasi gerak dan akti!itas orangorang atau binatang ang
se#at tetapi tela# terpapar ole# suatu kasus penakit menular selama periode menular.
6
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
7/54
:ujuan karantina adala# men"ega# transmisi penakit selama masa inkubasi
seandaina terjadi in+eksi /%ast, 200(.
Isolasi institusional perna# digunakan kembali ketika timbul IDS (=90an dan
S)S. Dikenal dua jenis karantina- /( $arantina total< /2 $arantina parsial.
$arantina total membatasi kebebasan gerak semua orang ang terpapar penakit
menular selama masa inkubasi, untuk men"ega# kontak dengan orang ang tak
terpapar. $arantina parsial membatasi kebebasan gerak kontak se"ara selekti+,
berdasarkan perbedaan tingkat kerawanan dan tingkat ba#aa transmisi penakit.
;onto#, anak sekola# diliburkan untuk men"ega# penularan penakit "ampak, sedang
orang dewasa diperkenankan terus bekerja. Satuan tentara ang ditugaskan pada pos
tertentu di"utikan, sedang di pospos lainna tetap bekerja.
Dewasa ini karantina diterapkan se"ara terbatas, se#ubungan dengan masala# legal,
politis, etika, moral, dan +iloso+i tentang legitimasi, akseptabilitas, dan e+ekti!itas
langka#langka# pembatasan tersebut untuk men"apai tujuan kese#atan masarakat
/Bensimon dan *ps#ur, 200>.
2. Sur!eilans Penakit
Sur!eilans penakit /disease sur!eillan"e melakukan pengawasan terusmenerus
ter#adap distribusi dan ke"enderungan insidensi penakit, melalui pengumpulan
sistematis, konsolidasi, e!aluasi ter#adap laporanlaporan penakit dan kematian,
serta data rele!an lainna. &adi +okus per#atian sur!eilans penakit adala# penakit,
bukan indi!idu.
Di banak negara, pendekatan sur!eilans penakit biasana didukung melalui
program !ertikal /pusatdaera#. ;onto#, program sur!eilans tuberkulosis, program
sur!eilans malaria. Beberapa dari sistem sur!eilans !ertikal dapat ber+ungsi e+ekti+,
tetapi tidak sedikit ang tidak terpeli#ara dengan baik dan ak#irna kolaps, karena
pemerinta# kekurangan biaa. Banak program sur!eilans penakit !ertikal ang
berlangsung paralel antara satu penakit dengan penakit lainna, menggunakan
+ungsi penunjang masingmasing, mengeluarkan biaa untuk sumberdaa masing
masing, dan memberikan in+ormasi duplikati+, se#ingga mengakibatkan ine+isiensi.
3. Sur!eilans Sindromik
Sndromi" sur!eillan"e /multiple disease sur!eillan"e melakukan pengawasan terus
menerus ter#adap sindroma /kumpulan gejala penakit, bukan masingmasing
penakit. Sur!eilans sindromik mengandalkan deteksi indikatorindikator kese#atan
indi!idual maupun populasi ang bisa diamati sebelum kon+irmasi diagnosis.
7
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
8/54
Sur!eilans sindromik mengamati indikatorindikator indi!idu sakit, seperti pola
perilaku, gejalagejala, tanda, atau temuan laboratorium, ang dapat ditelusuri dari
aneka sumber, sebelum diperole# kon+irmasi laboratorium tentang suatu penakit.
Sur!eilans sindromik dapat dikembangkan pada le!el lokal, regional, maupun
nasional. Sebagai "onto#, ;enters +or Disease ;ontrol and Pre!ention /;D;
menerapkan kegiatan sur!eilans sindromik berskala nasional ter#adap penakit
penakit ang mirip in+luen?a /+lulike illnesses berdasarkan laporan berkala praktik
dokter di S. Dalam sur!eilans tersebut, para dokter ang berpartisipasi melakukan
skrining pasien berdasarkan de+inisi kasus seder#ana /demam dan batuk atau sakit
tenggorok dan membuat laporan mingguan tentang jumla# kasus, jumla# kunjungan
menurut kelompok umur dan jenis kelamin, dan jumla# total kasus ang teramati.
Sur!eilans tersebut berguna untuk memonitor aneka penakit ang menerupai
in+luen?a, termasuk +lu burung, dan antraks, se#ingga dapat memberikan peringatan
dini dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk memonitor krisis ang tenga#
berlangsung /Mandl et al., 200< Sloan et al., 200.
Suatu sistem ang mengandalkan laporan semua kasus penakit tertentu dari +asilitas
kese#atan, laboratorium, atau anggota komunitas, pada lokasi tertentu, disebut
sur!eilans sentinel. Pelaporan sampel melalui sistem sur!eilans sentinel merupakan
"ara ang baik untuk memonitor masala# kese#atan dengan menggunakan sumber
daa ang terbatas /D;P2, 2009< 1rme dan @uade, 20(0.
. Sur!eilans Berbasis %aboratorium
Sur!eilans berbasis laboartorium digunakan untuk mendeteksi dan menonitor
penakit in+eksi. Sebagai "onto#, pada penakit ang ditularkan melalui makanan
seperti salmonellosis, penggunaan sebua# laboratorium sentral untuk mendeteksi
strain bakteri tertentu memungkinkan deteksi outbreak penakit dengan lebi# segera
dan lengkap daripada sistem ang mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik
klinik /D;P2, 2009.
5. Sur!eilans :erpadu
Sur!eilans terpadu /integrated sur!eillan"e menata dan memadukan semua kegiatan
sur!eilans di suatu wilaa# urisdiksi /negara' pro!insi' kabupaten' kota sebagai
sebua# pelaanan publik bersama. Sur!eilans terpadu menggunakan struktur, proses,
dan personalia ang sama, melakukan +ungsi mengumpulkan in+ormasi ang
diperlukan untuk tujuan pengendalian penakit. $endatipun pendekatan sur!eilans
8
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
9/54
terpadu tetap memper#atikan perbedaan kebutu#an data k#usus penakitpenakit
tertentu /78, 200(, 2002< Sloan et al., 200.
$arakteristik pendekatan sur!eilans terpadu- /( Memandang sur!eilans sebagai
pelaanan bersama /"ommon ser!i"es< /2 Menggunakan pendekatan solusi
majemuk< /3 Menggunakan pendekatan +ungsional, bukan struktural< / Melakukan
sinergi antara +ungsi inti sur!eilans /akni, pengumpulan, pelaporan, analisis data,
tanggapan dan +ungsi pendukung sur!eilans /akni, pelati#an dan super!isi,
penguatan laboratorium, komunikasi, manajemen sumber daa< /5 Mendekatkan
+ungsi sur!eilans dengan pengendalian penakit. Meskipun menggunakan pendekatan
terpadu, sur!eilans terpadu tetap memandang penakit ang berbeda memiliki
kebutu#an sur!eilans ang berbeda /78, 2002.
. Sur!eilans $ese#atan Masarakat Alobal
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi manusia dan
binatang serta organisme, memuda#kan transmisi penakit in+eksi lintas negara.
$onsekunsina, masala#masala# ang di#adapi negaranegara berkembang dan
negara maju di dunia makin serupa dan bergaut. :imbulna epidemi global
/pandemi k#ususna menuntut dikembangkanna jejaring ang terpadu di seluru#
dunia, ang manatukan para praktisi kese#atan, peneliti, pemerinta#, dan organisasi
internasional untuk memper#atikan kebutu#ankebutu#an sur!eilans ang melintasi
batasbatas negara. n"aman aneka penakit menular merebak pada skala global, baik
penakitpenakit lama ang mun"ul kembali /reemerging diseases, maupun
penakitpenakit ang baru mun"ul /newemerging diseases, seperti 7I4'IDS, +lu
burung, dan S)S. genda sur!eilans global ang kompre#ensi+ melibatkan aktor
aktor baru, termasuk pemangku kepentingan perta#anan keamanan dan ekonomi
/;alain, 200< D;P2, 2009.
5. pa jenisjenis epidemiologi6
(. 1pidemiologi Deskripti+
1pidemiologi deskripti+ merupakan ang paling sering digunakan. Biasana melibatkan
penentuan insidensi, pre!alensi dan angka kematian dalam kelompokkelompok populasi
ang berbedabeda, diklasi+ikasikan ole# karakteristik kelompok seperti usia, jenis
kelamin, ras, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial, tempat tinggal dan waktu.
Dengan "ara ini, distribusi masala#masala# kese#atan dalam suatu komunitas
digambarkan dibawa# garis besar-
a. &enis penakit atau masala# kese#atan /WHAT
9
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
10/54
b. 8rang /WHO
". :empat /WHERE
d. aktu /WHEN
$arakteristik epidemiologi deskripti+-
a. Merupakan karakteristik penakit, mempertimbangkan semua !ariabel dari parameter.
- Penakit atau masala# kese#atan apa ang terjadi di masarakat6
- Siapa saja ang terkena6
- Di mana terjadina penakit6
- $apan terjadina6
b. Memiliki aplikasi ang luaas dalam menelidiki ledakan penakit in+eksi sama seperti
penakit non in+eksi. Memberikan petunjuk bagi epidemiologi analitik dan
memberikan panduan ke ara# penelitian kedokteran /men"ari kausa penakit.
Mengapa dan bagaimanaterjadina6
". Sebagai tamba#an epidemiologi deskripti+ memiliki peranan dalam wilaa# pelaanan
kedokteran, dimana karakterisasi penakit dalam populasi merupakan dasar bagi
peren"anaan dan e!aluasi ter#adap +asilitas pelaanan kese#atan.
&adi apa ang mesti dilakukan untuk men"ega# atau mengontrol penakit6
2. 1pidemiologi nalitik'1tiologik
1pidemiologi analitik menggunakan studi tamba#an untuk menguji suatu #ipotesis.
Melibatkan e!aluasi dari determinandeterminan distribusi penakit dalam men"ari
+aktor+aktor kausa ang mungkin. Pada dasarna ada 2 pendekatan, case control dan
cohort studi.
1pidemiologi analitik merupaan aspek krusial dari disiplin, sejak epidemiologi analitik
menediakan dasar ilmia# bagi penerapan ilmu kodekteran pen"ega#an untuk
mengendalikan sekaligus eradikasi penakit.
3. 1pidemiologi 8perasional
$egiatankegiatan lapangan ang terdapat pada epidemiologi operasional adala#-
Penelitiann ter#adap ledakan penakit
Penatalaksanaan pen"ega#an dan kontrol penakitpenakit atau masala#masala#
kese#atan.
ungsi utamana adala# mendukung pekerjaan praktis dari agenagen kese#atan masarakat.
. 1pidemiologi 1ksperimental
10
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
11/54
:ermasuk studistudi ang men"ari bukti untuk e+ikasi dan'atau e+ekti+itas dari ukuran
kontrol, metode pengobatan baru, ukuran pro+ilakti+'pre!enti+. 1pidemiologi
eksperimental dapat diklasi+ikasikan sbb-
1. Clinical trial
2. Field trial
3. Community trial
. pa kriteria $%B6
$riteria tentang $ejadian %uar Biasa menga"u pada $eputusan Dirjen Co. 5('=(, tentang
Pedoman Penelidikan dan Penanggulangan $ejadian %uar Biasa. Menurut aturan itu, suatu
kejadian dinatakan luar biasa jika ada unsur-
:imbulna suatu penakit menular ang sebelumna tidak ada atau tidak dikenal.
Peningkatan kejadian penakit terusmenerus selama 3 kurun waktu berturutturut
menurut penakitna /jam, #ari, minggu.
Peningkatan kejadian penakit'kematian 2 kali lipat atau lebi# dibandingkan dengan
periode sebelumna /jam,#ari,minggu,bulan, ta#un.
¨a# penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebi#
bila dibandingkan dengan angka ratarata perbulan dalam ta#un sebelumna.
ngka ratarata per bulan selama satu ta#un menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau
lebi# dibandingkan dengan angka ratarata per bulan dari ta#un sebelumna.
;ase atalit )ate /;) dari suatu penakit dalam suatu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50 atau lebi# dibanding dengan ;) dari periode sebelumna.
Proportional rate /P) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan
dua kali atau lebi# dibanding periode ang sama dan kurun waktu atau ta#un
sebelumna.
>. Bagaimana melakukan in!estigasi dan penelidikan $%B6
Menurut undangundang waba# ta#un (=9-
aba# - adala# peningkatan kejadian kesakitan'kematian, ang meluas se"ara "epat
baik dalam jumla# kasus maupun luas daera# penakit, dan dapat menimbulkan
malapetaka.
$ejadian %uar Biasa /$%B - adala# timbulna suatu kejadian kesakitan'kematian dan
atau meningkatna suatu kejadian kesakitan'kematian ang bermakna se"ara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu.
11
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
12/54
:erli#at adana perbedaan de+inisi antara waba# dan $%B. aba# #arus men"akup jumla#
kasus ang besar, daera# ang luas dan waktu ang lebi# lama, dengan dampak ang
timbulkan lebi# berat. :etapi, untuk melakukan in!estigasi dan penelidikan $%B dan waba#
terdapat pendekatan ang sama.
Pelacaan !"#
(. Aaris Besar Pela"akan $%B
a. Pengumpulan data dan in+ormasi se"ara seksama langsung di lapangan tempat
kejadian.
b. nalisa data ang diteliti dengan ketajaman pemikiran.
". dana suatu garis besar tentang sistematika langka#langka# ang pada
dasarna #arus ditempu# dan dikembangkan dalam setiap usa#a pela"akan.
2. nalisis Situasi wal
a. Penentuan atau penegakan diagnosis
b. Penentuan adana waba#
". *raian keadaan waba# /waktu, tempat dan orang
3. nalisis %anjutan
a. *sa#a penemuan kasus tamba#an.
b. dakan pela"akan ke ruma# sakit dan dokter praktek ntuk menemukan
kemungkinan adana kasus diteliti ang belum ada dalam laporan.
". Pela"akan intensi+ ter#adap mereka ang tanpa gejala, gejala ringan tetapi
mempunai potensi menderita atau kontak dengan penderita.
. nalisa data se"ara berkesinambungan.
5. Menegakkan #ipotesis
. :indakan pemadaman waba# dan tindak lanjut.
>. :indakan diambil sesuai dengan #asil analisis
a. Diadakan +ollow up sampai keadaan normal kembali.
b. Eang menimbulkan potensi timbulna waba# kembali disusunkan suatu
+ormat pengamatan ang berkesinambungan dalam bentuk sur!ailans
epidemiologi terutama #ig# risk.
9. Bagaimana teknik penanggulanagan dan pen"ega#an $%B6
Penanggulangan $%B adala# kegiatan ang dilaksanakan untuk menangani penderita,
men"ega# perluasan $%B, men"ega# timbulna penderita atau kematian baru pada suatu
$%B ang sedang terjadi.
12
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
13/54
Penanggulangan $%B dikenal dengan nama Sistem $ewaspadaan Dini /S$D$%B,
ang dapat diartikan sebagai suatu upaa pen"ega#an dan penanggulangan $%B se"ara
dini dengan melakukan kegiatan untuk mengantisipasi $%B. $egiatan ang dilakukan
berupa pengamatan ang sistematis dan terusmenerus ang mendukung sikap
tanggap'waspada ang "epat dan tepat ter#adap adana suatu peruba#an status kese#atan
masarakat.
Menurut Departemen $ese#atan ta#un 2000 $ejadian %uar Biasa adala# timbulna atau
meningkatna kejadian kesakitan atau kematian ang bermakna se"ara epidemiologis
dalam kurun waktu dan daera# tertentu.
%angka#%angka# Penanggulangan $%B
a. %angka# ( /Persiapan In!estigasi di %apangan
b. %angka# 2 /Menentukan dan memastikan adana waba#.
". %angka# 3 /Memastikan Diagnosis
d. %angka# 5 / Melakukan epidemiologi deskri+ti+
e. %angka# /$embangkan 7ipotesa
+. %angka# > /$embangkan 7ipotesa.
g. %angka# 9 /Studi tamba#an
#. %angka# = /Memperbaiki #ipotesa dan mengadakan penelitian tamba#an.
i. %angka# (0 /Data tamba#an
j. %angka# (( /Penelitian :amba#an.
k. %angka# (2 / melaksanakan pengendalian dan pen"ega#an
l. %angka# (3 /Menampaikan #asil penelidikan.
m. %angka# ( /Menidaklanjuti rekomendasi.
n. %angka# (5 /Sebarluaskan.
Penanggulangan $%B
dapun bilamana terjadi suatu kasus kejadian luar biasa maka
Puskesmas
Petugas puskesmas setela# menerima laporan atau in+ormasi darimasarakat, rs, dl
l, segera melakukan penge"ekan ke lapangantentang kebenaran berita kasus.
Memberikan pertolongan berupa pengobatan kepada penderita, dan bila diperluka
n mengirim penderita ke unit pelaanan kese#atanang lebi# tinggi untuk re+eral
sistem /ruma# sakit.
13
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
14/54
Mengambil "onto# spe"imen ang diduga sebagai penebab kasus.
Mengirim "onto# spe"imen ke dinas kese#atan kab'kota.
Melaporkan adana kejadian tersebut ke dinas kese#atan kab'kotasegera
/menggunakan telepon, +aF, +orm w(, sms, dan email
Memberikan penulu#an kepada masarakat.
Bergabung dengan tim klb dinas kese#atan kab'kota melakukankajian
penelidikan epidemiologi.
Dinas kesehatan kab/kota
Segera melakukan koordinasi dan pemba#asan tentang kasus angterjadi.
Segera meneruskan "onto# spesimen ang diduga sebagai penebabkasus ke
bbtklpm'blk'lab. %ain ang ditunjuk dengan menggunakan+ormulir pengiriman
sampel.
Melakukan penge"ekan ke lokasi, dan memonitor kejadian.
Melakukan tindakan in!estigasi ' penidikan epidemiologi.In!estigasi diara#kan
pada -
tta"k rate
)elati+ risk
Penjelasan lokasi
Penjelasan waktu
Segera melaporkan kejadian ke bupati'walikota dengan tembusan kedinas
kese#atan propinsi, dan ditjen ppm G pl, dengan menggunakantelepon, +aF, +orm
w(, sms, email.
$epala dinas kese#atan kab'kota memberikan keterangan' penjelasan kepada
publik' masarakat tentang kasus ang terjadi, berdasarkan
#asil sementara dari kegiatan penelidikan epidemiologi timsur!eilans ang ada.
Dinas kesehatan propinsi
Petugas kese#atan propinsi ang bertanggung jawab ter#adap program dan sur!eil
ans setela# mendapat laporan' in+ormasi segera melakukan koordinasi dan
e!aluasi pelaporan dari dinkes kab'kota.
Memberi bimbingan teknis dalam menusun ren"ana pen"ega#an, penelidikan
dan penanggulangan.
14
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
15/54
Bila dianggap perlu, membantu dinkes kab'kota dalam
penelidikanepidemiologi kasus di daera#na dan koordinasi denganlaboratorium
ang ada di propinsi.
Pusat
Petugas pusat dan subdit sur!eilans setela# mendapatlaporan'in+ormasi segera mel
akukan koordinasi dan e!aluasi pelaporan dari dinas kese#atan propinsi dan
kab'kota.
Memberi ara#an dan bimbingan teknis dalam menusun ren"ana pen"ega#an,
penelidikan dan penanggulangan kasus.
Memantau perkembangan dan tindak lanjut dalam kasus di daera#dan koordinasi
Pasca kejadian luar biasa sangat perlu untuk dilakukan
Pelati#an
Pelati#an asisten epidemiologi lapangan /pael ang diikuti ole# petugas dinas
kese#atan pro!insi, kab'kota
7a?ard analiss "riti"al "ontrol point /#a""p
Pelati#an'kursus #giene sanitasi lingkungan
Pembelian alat
*ntuk menunjang penanggulangan kasus diperlukan peralatan pengambilan dan p
emeriksaan sampel dan spe"imen bagiBB:$%PM, $$P dan dinas kese#atan.
Menusun pedoman dan peraturan
*ntuk mendukung kegiatan ang dilaksanakan dalammenunjang in!estigasi kasus
, maka sangat diperlukan adana pedoman dan peraturan.
=. &elaskan dan bagaimana pentingna mengenai pendekatan epidemiologi6
Berdasarkan perananna epidemiologi terbagi atas epidemiologi deskripti+ dan analitik.
Peranan epidemiologi deskripti+ adala# membandingkan kelompokkelompok menurut
waktu, tempat dan orang ang sering disebut dengan !ariabel epidemiologi. 4ariabel
1pidemiologi -
a. aktu $ejadian penakit menurut waktu seperti jam, #ari, minggu dan bulan serta
ta#un. :ujuan mengeta#ui waktu adala# untuk dapat memperkirakan sumber penakit
dengan meli#at masa inkubasi penakit, perkiraan terjadina $ejadian %uar Biasa
15
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
16/54
/$%B dan meli#at penurunan kasus karena program kese#atan tertentu, misalna
penurunan penakit :B selama di"anangkan program imunisasi atau penurunan
penularan DBD setela# pen"anangan 3M Plus.
b. :empat Maksudna adala# perkotaan, pedesaan, pemukiman domestik asing dan
sebagaina. 7ubungan penakit dengan tempat menunjukkan adana +aktor+aktor
ang mempunai arti penting sebagai penebab timbulna penakit antara peng#uni
dengan tempat ang di#uni.
". 8rang 4ariabel orang adala# "iri"iri ang didapat sejak la#ir ataupun sesuda# la#ir.
&enis kelamin, umur, ras, status kekebalan, perkawinan, pekerjaan, sosial ekonomi dan
lingkungan. Pentingna !ariabel orang misalna umur adala# untuk mengeta#ui -
Potensi mereka untuk terpapar dengan sumber in+eksi
:ingkat imunisasi mereka
kti+itas +isiologi.
(0. Bagaimana melakukan pendekatan epidemiologi6
1pidemiologi adala# ilmu ang mempelajari tentang distribusi, +rekuensi, dan
determinan suatu penakit. Dalam kasus ini, didapat seorang dokter dan timna tidak
melakukan sala# satu kegiatan epidemiologi dengan rutin. Dalam #al ini adala# sur!eilan.
Se#ingga menebabkan terjadi peningkatan penakit DBD dalam kurun waktu januarimaret
20(3. *ntuk mengatasi #al ini, maka dr bagus dan timna #arus melakukan pendekatan
epidemiologi diantarana-
(. $arena jumla# pasien penderita DBD meningkat dalam kurun waktu 3 bulan tersebut
maka perlu ditentukan studi desain epidemiologi apa ang "o"ok untuk mengatasi
masala# $%B tersebut dengan segera ang dapat digunakan dengan meli#at banak
na penduduk di puskesmas maju terkena serta luasna penebaran penakit dengan
menggunakan data dari ruma# sakit atau puskesmas itu sendiri ang menangani
pasien akibat $%B dan setela# itu baru dapat ditentukan studi desain epidemiologi apa
ang "o"ok untuk digunakan sesuai kriteria dari masingmasing studi tersebut.
2. Setela# mendapatkan studi ang "o"ok digunakan baru kemudian melakukan
penelitian berupa kegiatan sur!eilan baru.
3. Setela# data terkumpulkan baru kemudian dapat dianalisis dan di tarik kesimpulan
+aktor ag menebabkan penakit DBD menjadi $%B se#ingga dapat ditentukan
16
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
17/54
program apa ang berguna dalam menekan kasus DBD sampai kasus tersebut dapat
teratasi se"ara sempurna.
((. &elaskan mengenai desain studi epidemiologiH
Studi Cross-Sectional
Studi "rossse"tional sering juga disebut sebagai studi pre!alensi atau sur!e, dan
merupakan studi ang paling serder#ana dan sering dilakukan. Studi "rossse"tional
mengukur !ariabel dependen /misalna, penakit dan !ariabel independen /pajanan
se"ara bersamaan. Studi "rossse"tional digunakan untuk mengeta#ui #ubungan antara
suatu penakit dan !ariabel atau karakteristik ang terdapat di masarakat pada suatu saat
tertentu, misalna untuk mengeta#ui #ubungan antara penakit dan kondisi tertentu ang
terdapat di masarakat, misalna malnutrisi. Studi "rossse"tional tidak menjelaskan
peristiwa mana ang lebi# dulu terjadi.
7ubungan antara !ariabel dan penakit dapat diperiksa dengan dua "ara, aitu /( dari
sudut pre!alensi penakit di dalam subkelompok populasi ang berbeda ang dibatasi
menurut ada tidakna /atau tingkatan !ariabel, atau sebalikna, /2 dari saudut ada
tidakna /atau tingkatan !ariabel pada ang sakit !ersus ang tidak sakit.
Berikut ini adala# langka#langka# ang perlu dilakukan pada studi "rossse"tional
seperti ang terli#at pada diagram di atas.
. Memili# populasi penelitian /dalam penelitian ini adala# anakanak dan
menentukan besar ukuran sampel
B. Mengidenti+ikasi +aktor risiko /kebiasaan jajan di sekola# dan kebiasaan
"u"itangan sebelum makan dan penakit t#poid dalam waktu ang
bersamaan
;. Mengelompokkan sampel menjadi kelompok penakit dan kelompok +aktor
risiko
D. Menganalisis kelompok ang memiliki +aktor risiko / dan ang tidak
memiliki +aktor risiko /
17
http://pianhervian.files.wordpress.com/2010/12/studi-cross-sectional.jpg -
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
18/54
1. Menganalisis kelompok +aktor risiko dengan penakit / dan penakit /
Studi Case Control
Studi "ase "ontrol atau ang disebut juga studi kasus "ontrol adala# sala# satu studi
analitik ang digunakan untuk mengeta#ui +aktor risiko atau masala# kese#atan angdiduga memiliki #ubungan erat dengan penakit ang terjadi di masarakat. Studi case
controlsangat berman+aat untuk kasus penakit ang jarang dijumpai dan berkembang
se"ara laten di masarakat.
Studi ini bersi+at retrospekti+, aitu menelusuri ke belakang penebabpenebab ang
dapat menimbulkan suatu penakit di masarakat. Studi kasus "ontrol membandingkan
antara kelompok studi aitu orangorang ang sakit, dan kelompok "ontrol, aitu orang
orang ang se#at tetapi memiliki karakteristik ang sama dengan orang ang sakit atau
kelompok studi.
Dari #asil perbandingan antara kelompok studi dan kelompok "ontrol, didapatkan
nilai rasio, aitu proporsi antara orang sakit ang memiliki +aktor risiko dan orang se#at
/tidak sakit ang memiliki +aktor risiko. )asio tersebut adala# estimasi risiko relati!e
atau odds ratio.
%angka#langka# ang diperlukan dalam studi "ase "ontrol adala# dengan "ara
menentukan sekelompok orangorang berpenakit /kasus dan sekelompok orangorang
ang tidak berpenakit /kontrol, lalu membandingkan +rekuensi paparan pada kedua
kelompok. Di dalam studi kasus kontrol ini dimulai dengan kasus atau sampel ang tela#
ada atau dengan kata lain suda# terjadi dan suda# tersedia dimana digunakan sampel
kelompok kontrol sebagai pembanding. $elompok kontrol tersebut terdiri dari
sekumpulan orang ang bukan kasus /bukan penderita penakit ang bersangkutan ang
"iri"irina /dalam #al umur, jenis kelamin, ras, tingkat sosial, dll.
Studi Cohort
18
http://pianhervian.files.wordpress.com/2010/12/studi-case-control.jpg -
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
19/54
Studi "o#ort disebut juga sebagai studi +ollowup, insidensi, longitudinal atau studi
prospekti+, merupakan penelitian analitik pada sekelompok orang /ko#ort ang memiliki
atribut sama, seperti tempat tinggal, jenis kelamin, pekerjaan, dan lainlain. Studi ko#ort
dilakukan dengan menggunakan dua kelompok, aitu kelompok studi /sekelompok orang
ang terpajan pada +aktor risiko dan kelompok kontrol /sekelompok orang ang tidak
terpajan +aktor risiko. $edua kelompok itu selanjutna diikuti terus menerus selama
periode waktu tertentu untuk memastikan apaka# indi!idu ang terpajan atau tidak
terpajan +aktor risiko itu menjadi sakit atau tidak.
$egunaan studi ko#ort adala# untuk memberikan in+ormasi ang pasti mengenai
+aktor etiologi, terutama pada penakit ang kronik, dan untuk mengukur asosiasi
berbagai tingkatan +aktor risiko dengan penakit.
(2. pa perbedaan $%B dan waba#6
Di Indonesia de+inisi waba# dan $%B diaplikasikan dalam *ndangundang aba#
sebagai berikut -
aba# - adala# peningkatan kejadian kesakitan'kematian, ang meluas se"ara "epat baik
dalam jumla# kasus maupun luas daera# penakit, dan dapat menimbulkan malapetaka.
$ejadian %uar Biasa /$%B - adala# timbulna suatu kejadian kesakitan'kematian dan
atau meningkatna suatu kejadian kesakitan'kematian ang bermakna se"ara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu /*ndang
undang nomor aba# Penakit Menular, (=9.
:erli#at adana perbedaan de+inisi antara aba# dan $%B. aba# #arus men"akup
jumla# kasus ang besar, daera# ang luas dan waktu ang lebi# lama, dengan dampak
ang timbulkan lebi# berat.
(3. pa saja pema#aman dan keterampilan mengenai sur!eilan6
19
http://pianhervian.files.wordpress.com/2010/12/studi-cohort.jpg -
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
20/54
$eterampilan dan pema#aman orang ang ingin melakukan sur!eilan tergantung dengan
jenis sur!eilan ang dipili# -
a. Sur!eilans indi!idu
Mema#ami dan mengerti gejala gejala penakit ang sedang mewaba# seperti "a"ar,
dan :B; se#ingga dapat mendeteksi dan memonitor indi!idu ang di"urigai tela#
berkontak dengan penakit tersebut.
Mengerti "ara penularan penakit tersebut
Mengerti tindakan karantina
b. Sur!eilans penakit
Mengerti dasar dasar statistik agar mampu mengorganisir data
Mema#ami epidemiologi suatu penakit
Mampu bekerja se"ara tim
". Sur!eilans sindromik
Mengerti pola prilaku
Aejala dan tanda penakit
:emuan laboratorium sebelum dikon+irmasi sebagai diagnosis
d. Sur!eilans berbasis laboratorium
#li dalam bidang biomolekuer, penakit in+eksi
e. Sur!eilans terpadu
:erdiri dari berbagai jenis sur!eilans se#ingga memerlukan pema#aman tentang
sur!eilans jenis lain, tetapi tetap mempunai kemampuan mema#ami dengan berbagai
penakit ang berbeda.
+. Sur!eilans kese#atan masarakat global
;akupan bisa termasuk antar negara, se#ingga kemampuan orang ang ingin
melakukan sur!eilans ini #arus mampu berkomunikasi lintas sektoral, regional, dan
internasional
Pema#aman jenis sur!eilans lainna karena membutu#kan kerjasama tim.
(. pa kriteria waba#6
aba# #arus men"akup-
20
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
21/54
¨a# kasus ang besar.
Daera# ang luas .
aktu ang lebi# lama.
Dampak ang timbulkan lebi# berat.
Istila# ang digunakan se"ara umum untuk menggambarkan persebaran penakit di suatu
wilaa# ang luas dalam jangka waktu tertentu. %uas wilaa# ang terkena terbagi
menjadi beberapa jenis.
1pidemik - Bersi+at subjekti+. Mengin+eksi dan menebar ter#adap sejumla# besar orang,
pada saat ang sama, dan meluas ke ( #ingga beberapa komunitas
1ndemik - Mengenai beberapa tempat, kelompok, atau orang2 dengan akti+itas tertentu.
Pandemik - $etika terjadi penebaran di seluru# dunia&adi $%B itu gambaran perkembangan suatu waba# atau dengan kata lain untuk
membantu klasi+ikasi waba#.
(5. Bagaimana melakukan in!estigasi dan penelidikan waba#6
%angka# melakukan in!estigsi waba# dilakukan dengan menggunakan pendekatan ang
sistemik ang terdiri dari-
(. Persiapan in!estigasi di lapangan
Persiapan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori aitu-
a. In!estigasi- pengeta#uan ilmia# perlengkapan dan alat.
b. dministrasi- prosedur administrasi termasuk i?in dan pengaturan perjalanan.
". $onsultasi- peran masing J masing petugas ang turun kelapangan.
2. Pemastian adana waba#
Dalam mementukan apaka# waba#, perlu diper#atikan #al#al sebagai berikut-
a. Dengan membandingkan jumla# ang ada saat itu dengan jumla# beberapa minggu
atau bulan sebelumna.
b. Menentukan apaka# jumla# kasus ang ada suda# melampaui jumla# ang
di#arapkan.
". Sumber in+ormasi ber!ariasi bergantung pada situasina
;atatan #asil sur!eilans
;atatan keluar dari ruma# sakit, statisti" kematian, register, dan lainlain.
Bila data lokal tidak ada, dapat digunakan rate dari wilaa# di dekatna atau data
nasional.
21
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
22/54
Bole# juga dilaksanakan sur!e di masarakat menentukan kondisi penakit ang
biasana ada.
d. Pseudo endemik /jumla# kasus ang dilaporkan belum tentu suatu waba#-
Peruba#an "ara pen"atatan dan pelaporan penderita.
dana "ara diagnosis baru.
Bertamba#na kesadaran penduduk untuk berobat.
dana penakit lain dengan gejala ang serupa.
Bertamba#na jumla# penduduk ang rentan
3. Pemastian diagnosis
Semua temuan se"ara klinis #arus dapat memastikan diagnosis waba#, #al ang #arus
diper#atikan adala# sebagai berikut-
a. *ntuk memastikan ba#wa masala# tersebut tela# didiagnosis dengan patut.
b. *ntuk meningkirkan kesala#an laboraturium ang menebabkan peningkatan kasus
ang dilaporkan.
". Semua temuan klinis #arus disimpulakan dalam distribusi +rekuensi.
d. $unjungan ter#adap satu atau dua penderita
. Pembuatan de+inisi kasus
Pembuatan de+inisi kasus adala# seperangkat kriteria untuk menentukan apaka#
seseorang #arus dapat diklasi+ikasikan sakit atau tidak. $riteria klinis dibatasi ole#
waktu, tempat, dan orang. Penelidikan sering membagi kasus menjadi pasti
/"ompirmed, mungkin /probable, meragukan /possible, sensi!itas dan spesi+itas.
5. Penemuan dan peng#itungan kasus
Metoda untuk menemukan kasus ang #arus sesuai dengan penakit dan kejadian ang
diteliti di +asilitas kese#atan ang mampu memberikan diagnosis. In+ormasi berikut ini
dikumpulakan dari setiap kasus-
a. Data identi+ikasi / nama, alamat, nomor telepon
b. Data demogra+i / umur, jenis kelamin, ras, dan pekerjaan
". Data klinis
d. aktor risiko, ang #arus dibuat k#usus untuk tiap penakit
e. In+ormasi pelapor untuk mendapatkan in+ormasi tamba#an atau member umpan balik
22
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
23/54
. 1pidemiologi deskripti+
(. Aambaran waktu berdasarkan waktu
Perjalanan waba# berdasarkan waktu digamabarkan dengan gra+ik #istogram ang
berbentuk kur!a epidemik, gambaran ini membantu-
a. Memberi in+ormasi samapai dimana proses waba# itu dan bagaimana kemungkinan
kelanjutanna.
b. Memperkirakan kapan pemaparan terjadi dan memusatkan penelidikan pada
periode tersebut, bila tela# diketa#ui penakit dan masa inkubasina.
". Menarik kesimpulan tentang pola kejadian, dengan demikian mengeta#ui apaka#
bersumber tunggal, ditularkan dari orang ke orang, atau "ampuran keduana.
$emungkinan periode pemaparan dapat dilakukan dengan-
a. Men"ari masa inkubasi terpanjang, terpendek, dan ratarata.
b. Menentukan pun"ak waba# atau kasus medianna, dan meng#itung mundur satu
masa inkubasi ratarata.
". Dari kasus paling awal kejadian waba#, di#itung mundur masa inkubasi terpendek.
Masa inkubasi penakit adala# waktu antara masukna agens penakit sampai
timbulna gejala pertama. In+ormasi tentang masa inkubasi berman+aat billa
penakit belum diketa#ui se#ingga mempersempit diagnosis di+erensial dam
memperikan periode pemaparan. ;ara meng#itung median masa inkubasi-
a. Susunan teratur / arra berdasarkan waktu kejadianna.
b. Buat +rekuensi kumulati+na.
". :entukan posisi kasus paling tenga#.
d. :entukan kelas median.
e. Median masa inkubasiditentukan dengan meng#itung jarak antara waktu
pemaparan dan kasus median
2. Aambaran waba# berdasarkan tempat
Aambaran waba# berdasarkan tempat menggunakan gambaran gra+ik berbentuk
spot map. Ara+ik ini menunjukkan kejadian dengan titik'smbol tempat tertentu
ang menggambarkan distribusi geogra+i suatu kejadian menurut golongan atau
jenis kejadian namun mengabaikan populasi.
3. Aambaran waba# berdasarkan "iri orang
4ariabel orang dalam epidemiologi adala# karakteristik indi!idu ang ada
#ubunganna dengan keterpajanan atau kerentanan ter#adapa suatu
23
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
24/54
penakit.Misalna karakteristik inang / umur, jenis kelamin, ras'suku, status
kese#atan atau berdasarkan pemaparan / pekerjaan, penggunaan obatobatan
>. Pembuatan #ipotesis
Dalam pembuatan suatu #ipotesis suatu waba#, #endakna petugas mem+ormulasikan
#ipotesis meliputi sumber agens penakit, "ara penularan, dan pemaparan ang
mengakibatkan sakit.
a. Mempertimbangkan apa ang diketa#ui tentang penakit itu-
pa reser!oir utama agen penakitna6
Bagaimana "ara penularanna6
Ba#an apa ang biasana menjadi alat penularan6
pa saja +aktor ang meningkatkan risiko tertular6
b. awan"ara dengan beberapa penderita.
c. Mengumpulkan beberapa penderita men"ari kesamaan pemaparan.
d. $unjungan ruma# penderita.
e. awan"ara dengan petugas kese#atan setempat
+. 1pidemiologi diskripti+
9. Penilaian #ipotesis
Dalam penelidikan lapangan, #ipotesis dapat dinilai dengan sala# satu dari tiga "ara
a. Dengan membandingkan #ipotesis dengan +akta ang ada.
b. Dengan analisis epidemiologi untuk mengkuanti+ikasikan #ubungan dan menelidiki
peran kebetulan.
". *ji kemaknaan statistik, kai kuadrat.
=. Perbaikan #ipotesis dan penelitian tamba#an
Dalam #al ini penelitian tamba#an akan mengikuti #al dibawa# ini
a. Penelitian 1pidemiologi /epidemiologi analitik
b. Penelitian %aboratorium /pemeriksaan serum dan %ingkungan /pemeriksaan tempat
pembuangan tinja
(0. Pengendalian dan pen"ega#an
Pengendalian se#arusna dilaksanakan se"epat mungkin upaa penanggulangan
biasana #ana dapat diterapkan setela# sumber waba# diketa#ui Pada umumna, upaa
24
-
8/12/2019 Skenario D Blok 25 Sekmej Januar
25/54
pengendalian diara#kan pada mata rantai ang terlema# dalam penularan penakit.
*paa pengendalian mungkin diara#kan pada agen penakit, sumberna, atau
reser!oirna.
((. Penampaian #asil penelidikan
Penampaian #asil dapat dilakukan dengan dua "ara pertama %aporan lisan pada pejabat
setempat dilakukan di #adapan pejabat setempat dan mereka ang bertugas mengadakan
pengendalian dan pen"ega#an dan ang kedua laporan tertulis.Penamapin penelidikan
diantarana
a. %aporan #arus jelas, meakinkan, disertai rekomendasi ang tepat dan beralasan.
b. Sampaikan #al#al ang suda# dikerjakan se"ara ilmia#< kesimpulan dan saran #arus
dapat diperta#ankan se"ara ilmia#.
". %aporan lisan #arus dilengkapi dengan laporan tertulis, bentukna sesuai dengan
tulisan ilmia# /penda#uluan, latar belakang, metodologi, #asil, diskusi, kesimpulan,
dan saran.
d. Merupakan "etak biru untuk mengambil tindakan.
e. Merupakan "atatan dari pekerjaan, dokumen dari isu legal, dan merupakan ba#an
rujukan apabila terjadi #al ang sama di masa datang.
(. Bagaimana teknik penanggulangan dan pen"ega#an waba#6
*paa penanggulangan waba# meliputi-
a. Penelidikan epidemiologis'kejadianluarbiasaklb.#tml, diakses 3 &uni 20(
Eusinantika.20(0.!e+adian "uar #iasa ,!"#$-Wa)ah/8nline.
/#ttp-''urib!aliant.blogspot."om'20(0'(2'kejadianluarbiasaklbwaba#.#tml, diakses 3
&uni 20(
ri+ra#man, Mo#.20(0.E%idemiolo'i !e+adian "uar #iasa ,!"#$ dan Wa)ah./8nline./
#ttp-''ari+undipspiritual.blogspot."om'20(0'(2'epidemiologikejadianluarbiasa
http://catatan-kesmas.blogspot.com/2010/07/kejadian-luar-biasa-klb.htmlhttp://catatan-kesmas.blogspot.com/2010/07/kejadian-luar-biasa-klb.htmlhttp://yuribvaliant.blogspot.com/2010/12/kejadian-luar-biasa-klbwabah.htmlhttp://arifundipspiritual.blogspot.com/2010/12/epidemiologi-kejadian-luar-biasa-klb.htmlhttp://catatan-kesmas.blogspot.com/2010/07/kejadian-luar-biasa-klb.htmlhttp://catatan-kesmas.blogspot.com/2010/07/kejadian-luar-biasa-klb.htmlhttp://yuribvaliant.blogspot.com/2010/12/kejadian-luar-biasa-klbwabah.htmlhttp://arifundipspiritual.blogspot.com/2010/12/epidemiologi-kejadian-luar-biasa-klb.html