penurunankesadaran ok
Post on 18-Oct-2015
60 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
1/168
Learning Objectives
Mengetahui dan memahami anatomi otak
Mengetahui dan memahami gangguan kesadaran
Mengetahui dan memahami etiologi penurunan kesadaran
Mengetahui dan memahami patofisiologi penurunan kesadaran
Mengetahui dan memahami diagnosis penurunan kesadaran Mengetahui dan memahami Brain Death
Mengetahui dan memahami penatalaksanaan penurunankesadaran
Mengetahui dan memahami prognosis penurunan kesadaran
Mengetahui dan memahami tentang meningitis( meningitis viral,meningitis purulenta, meningitis fungal)
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
2/168
ANATOMI OTAK
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
3/168
http://www.nejm.org/ -
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
4/168
http://www.nejm.org/ -
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
5/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
6/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
7/168
http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kejang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peregangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstraksi&action=edit&redlink=1 -
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
8/168
Meningen
http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kejang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peregangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konstraksi&action=edit&redlink=1 -
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
9/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
10/168
Kesadaran Normal
Tergantung dari :
Input sensoris ke otak
Korteks cerebri
ARAS (AscendingReticular Activating
System)
Batang otak
Thalamus
Hipothalamus
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
11/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
12/168
Formasio Retikular
Axonnya berjalan asendens dan desendens sepanjang axisbatang otak :
Axon asendens dibawa ke central tegmental tract
Axon desendens dibawa ke reticulospinal tract
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
13/168
Formasio Retikular
Fungsi : Mengontrol seluruh drajat kewaspadaan korteks
Penting dalam kemampuan mengarahkan perhatian
RF memfiltrasi informasi sensoris
Mengkoordinasi aktifitas otot
Ketika informasi sensoris mencapai R.FR.F memiliki serat2asendensmembawa sinyal untuk mengaktifasi korteks
cerebri
serat2 ini menyusun ARAS (Ascending ReticularActivating System)
Penurunan fungsi R.F efek tidur
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
14/168
GANGGUAN KESADARAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
15/168
Definisi Kesadaran
Fungsi normal dari kedua hemisfer otak sebaik
ARAS (ascending reticular activating system)
dimana diperluas mulai dari midpons ke area
hipothalamus anterior
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
16/168
Fisiologi Kesadaran
Proyeksi neuron diteruskan dari ARAS ke
talamus, tempat terbentuknya sinaps
kemudian diproyeksikan ke korteks
Sadar penuh (fully alert) adalah keadaan
bangun dan tanggap (awake and awareness)
terhadap diri sendiri dam lingkungan
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
17/168
Fisiologi Kesadaran
Bangun : dapat terjadi tanpa harus tanggap
Diatur oleh fungsi otonom-vegetatif otak yg
bekerja akibat stimulus ascendens dari
tegmentum pontin, hipothalamus posterior, danthalamus (ARAS)
Sadar : keadaan tanggap diri dan lingkungan Diatur oleh neuron kortikal dan timbal baliknya
dgn inti sub-kortikal
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
18/168
Penilaian Tingkat Kesadaran
Penilaian tingkat kesadaran dpt dinilai secara
numerik (GCS) maupun kualitatif (letargi,
obtudansi, stupor, koma,dll)
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
19/168
GCS (Glasgow Coma Scale)
Digunakan untuk mengikuti perkembangan
tingkat kesadaran
Penilaian dengan cara memperhatikan tanggapan
(respons) penderita thd rangsang danmemberikan penilaian thd respons tersebut
Tanggapan yang diperhatikan :
Membuka mata Respons verbal (bicara)
Respons motorik (gerakan)
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
20/168
asgow oma ca e(orang dewasa)
Tanda Skala Koma Glasgow Nilai
Buka Mata
( Eye = E )
Spontan 4
Reaksi terhadap bicara 3
Reaksi terhadap nyeri 2
Tidak ada reaksi 1
Motorik
( Motoric = M )
Spontan / menurut perintah 6
Dapat melokaliasasi nyeri 5
Menghindar 4
Flexi abdominal karena nyeri (dekortikasi) 3
Extensi abdominal karena nyeri (deserebrasi) 2
Tidak ada reaksi 1
Lisan
( Verbal = V )
Baik, tidak ada disorientasi 5
Kacau, confused 4
Tidak tepat 3
Mengerang 2
Tidak ada reaksi 1
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
21/168
Interpretasi GCS normal
Koma = tidak didapatkan respons membuka
mata, bicara, dan gerakan
Nilai total = 3
Glasgow Coma Scale Pediatric
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
22/168
Glasgow Coma Scale Pediatric
(modifikasi untuk anak)Tanda Skala Koma Glasgow Nilai
Buka Mata
( Eye = E )
Spontan 4
Reaksi terhadap bicara 3
Reaksi terhadap nyeri 2
Tidak ada reaksi 1
Motorik
( Motoric = M )
Spontan / menurut perintah 6
Dapat melokaliasasi nyeri 5
Menarik karena nyeri 4
Flexi abdominal karena nyeri (dekortikasi) 3
Extensi abdominal karena nyeri (deserebrasi) 2
Tidak ada reaksi 1
Lisan
( Verbal = V )
Terorientasi (tersenyum) 5
Menangis, interaksi tidak tepat 4
Menangis, interaksi menyerang 3
Menangis, interaktif iritabel 2
Tidak ada reaksi 1
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
23/168
Nilai Agregrat Normal
Nilai Agregrat Normal
Lahir sampai 6 bulan 9
6 bulan sampai 12 bulan 11
1 sampai 2 tahun 12
2 sampai 3 tahun 13
Lebih dari 5 tahun 14
Dewasa Normalnya : 15
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
24/168
Interpretasi GCS Pediatric
Nilai :
12-14 = gangguan kesadaran ringan
9-11 = gangguan kesadaran sedang
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
25/168
Derajat Kesadaran
Sadar / bangun (kompos mentis) :
Keadaan sangat tanggapterhadap lingkungan,
baik ada maupun tidak ada rangsangan
Obtudansi (apatis) :
Gangguan kesadaran ringan disertai berkurangnya
perhatianterhadap lingkungan sekitarnya,
komunikasi masih dapat dilangsungkan sebagian
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
26/168
Derajat Kesadaran
Letargi (somnolent) :
Pasien tampak mengantuk sampai tidur, tp masihdapat dibangunkan sampai sadar dengan rangsangansuara atau nyeri.
Waktu pasien sadar, dapat berkomunikasi denganpemeriksa, jika ditinggalkan akan tidur lagi
Stupor (sopor) :
Tidur dalam, hanya dapat dibangunkan denganrangsang nyeri yang kuat dan berulang kali,komunikasi minimal, reaksi berupa gerakan menolaksakit dan mengerang
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
27/168
Derajat Kesadaran
Koma :
Gangguan kesadaran berat, pasien tampak tidur
dalam tanpa dapat dibangunkan, tidak ada reaksi
terhadap berbagai rangsangan
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
28/168
ETIOLOGI PENURUNAN
KESADARAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
29/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
30/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
31/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
32/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
33/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
34/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
35/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
36/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
37/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
38/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
39/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
40/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
41/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
42/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
43/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
44/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
45/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
46/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
47/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
48/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
49/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
50/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
51/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
52/168
PATOFISIOLOGI PENURUNAN
KESADARAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
53/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
54/168
Eti l i d P t fi i l i G
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
55/168
Etiologi dan Patofisiologi Gangguan
Kesadaran
1. Berkurangnya kadar glukosa di otak
2. Berkurangnya kadar oksigen
3. Interferensi dari sistem enzim
4. Gangguan keseimbangan asam basa dan
mineral
5. Gangguan struktur jaringan otak6. Gangguan fungsi neuron yang akut
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
56/168
1. Berkurangnya kadar glukosa di otak
Tiap 100 gr jaringan otak dalam keadaan basal
5,5 mg glukosa/menit
Cadangan glukosa dan glikogen di otak2 gr
Cadangan berkurang>1,5 jamkelainan
parenkim otakgangguan kesadaran
Jaringan otak2% BBmemakai 65%
glukosa tubuh
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
57/168
2. Berkurangnya kadar oksigen
Jaringan otakmemakai 20% oksigen tubuh
Tidak ada cadangan oksigen di otakbila,aliran darah berhenti > 10 detikPingsan
Rata-rata penggunaan oksigen, baik bangunmau pun tidur3,3 - 3,5 cc / 100gr jar otak /menit
< 2,5 cc / 100gr jar otak / menit
gangguanpsikis
< 2 cc / 100gr jar otak / menitCOMA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
58/168
2. Berkurangnya kadar oksigen
Gangguan suplai oksigen ke jaringan otak
2-10 detikTIA (Transient Ischemic Attack)
> 10 detikpingsanjika berlanjutcoma
> 30 detikperubahan EEG menjadi isoelectric
Brain Death
> 3 menitglukosa tidak bisa ditampung lagi
kerusakan ireversibel pada sel otak > 9 menitKEMATIAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
59/168
3. Interferensi dari sistem enzim
Gangguan metabolisme sel pada sistem enzimdisebabkan :
Pengaruh narkotik
Intoksikasi CO Defisiensi vit B1
Defisiensi tiroksin
Encephalitis
Meningitis
Subarachnoid bleeding
4 Gangguan keseimbangan asam basa
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
60/168
4. Gangguan keseimbangan asam basa
dan mineral
Perubahan potensial membran sel
perubahan rangsangan, disebabkan oleh :
Coma hepaticum
Coma uremicum
CO2 narcose oleh karena gangguan paru-paru
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
61/168
5. Gangguan struktur jaringan otak
Perubahan pada neuron dan ganglion sel pada
keadaan akhir (end state), misalnya pada :
Dementia presenilis
Dementia senilis
Leucodystrophia
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
62/168
6. Gangguan fungsi neuron yang akut
Terjadi pada batang otak (formatio reticularis),
akibat dari :
Trauma capitis
Kejang epilepsi
Gangguan peredaran darah :
Trombus pada a. basilaris
Perdarahan di pons atau mesencephalon Akibat iskemik batang otak sekunder, yang disebabkan
proses intra cranial terlebih dahulu
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
63/168
DIAGNOSIS PENURUNAN
KESADARANPEMERIKSAAN PENURUNAN KESADARAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
64/168
ANAMNESIS
Apakah ada : Trauma kepala
Gangguan konvulsif (kejang),epilepsi
Diabetes mellitus, pengobatandengan obathipoglikemia,insulin
Penyakit ginjal ,hati, jantung,paru
Perubahan mengenai suasanahati (mood), tingkah laku,pikiran, depresi
Penggunaan obat, ataupenyalah gunaan zat
Alergi, gigitan serangga,
syok anafilaktik Gejala kelumpuhan,
demensia, gangguan fungsiluhur
Penyakit terdahulu yang
berat serta perawatan dirumah sakit sebelumnya
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
65/168
PEMERIKSAAN UMUM
Segera periksa dan beri tindakan untuk mencegah
atau mengatasi 5 H, yaitu : Hipoksia otak, Hipotensi,
Hipoglikemia, Hipertermia dan Herniasi di otak
Pemeriksaaan mencakup: Gejala vital
Kulit
Kepala
Toraks,jantung,paru,abdomen dan ekstermitas
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
66/168
Gejala vital
Periksa jalan nafas,keadaan respirasi dan sirkulasi
Pastikan bahwa jalan nafas terbuka dan pasien dapatbernafas
Otak membutuhkan pasokan oksigen yang kontinu,demikian juga glukosa
Tanpa oksigen sel-sel otak akan mati dalam waktudalam 5 menit
Karena itu, harus ada sirkulasi darah untukmenyampaikan oksigen dan glukosa ke otak
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
67/168
Kulit
Perhatikan tanda trauma, sigmata penyakit
hati, bekas suntikan, kulit basah karena
keringat misalnya pada hipoglikemia, syok;
kulit kering (misalnya: pada koma diabetik);perdarahan (misalnya: demam
berdarah/dengue, DIC)
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
68/168
Kepala
Perhatikan tanda trauma, hematoma di kulit
kepala, hematoma di sekitar mata,
perdarahan di liang telinga dan hidung
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
69/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Perhatikanlah sikap penderita sewaktu berbaring, apakah tenang dansantai, yang menandakan bahwa turunnya kesadaran tidak dalam
Adanya gerak menguap dan menelan menandakan bahwa turunnya
kesadaran tidak dalam
Kelopak mata yang terbuka dan rahang yang tergantung didapatkan
pada penurunan kesadaran yang dalam
Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin kuat rangsang yang
dibutuhkan untuk membangkitkan jawaban, semakin dalam penurunan
tingkat kesadaran
Untuk memantau perkembangan tingkat kesadaran dapat digunakan skala
koma Glasgow
Selain itu, perlu pula diperiksa keadaan respirasi, pupil mata, gerakan bola
mata, funduskopi, dan motorik
SKALA KOMA GLASGOW
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
70/168
Fungsinya untuk memperhatikan tanggapan /
respons penderita terhadap rangsang dan
memberikan nilai pada respons itu.
Tanggapan / respons yang perlu diperhatikan :
Membuka mata
Respons verbal
Respons motorik
Membuka Mata Respons Verbal Respons Motorik
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
71/168
Spontan (4) Baik dan tidak ada
disorientasi (5)
Menurut perintah (6)
Terhadap bicara (3) Kacau (4) Mengetahui lokasi nyeri (5)
Dengan rangsang nyeri (2) Tidak tepat (3) Reaksi menghindar (4)Tidak ada reaksi (1) Mengerang (2) Reaksi fleksi / dekortikasi (3)
Tidak ada jawaban (1) Reaksi ekstensi / deserebrasi
(2)
Tidak ada reaksi (1)
Koma : tidak didapatkan respon membuka mata, bicara , gerakan. Jumlah nilai nya 3.
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
72/168
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksiadanya gangguan metabolik, misalnya hipoglikemia,
hiperkalsemia, koma diabetik, uremia, gagal hepar, dan
gangguan elektrolit
Bila fasilitas ada, lakukanlah pemeriksaan CT scan untukmendeteksi adanya gangguan serebral (hematoma,
perdarahan, dan tumor)
Bila tidak ada kontraindikasi, maka cairan serebrospinal (yang
diperoleh melalui pungsi lumbal) perlu dilakukan untukmenyingkirkan kemungkinan meningitis dan perdarahan
subarakhnoid
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
73/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pupillary Reactions Pembesaran pupil (5,5 mm) unilateral menandakan
adanya kompresi N. 3 dan masa di hemisper ipsilateral
Bila kedua pupil dilatasi dan tidak memberikan reaksi
terhadap cahaya menunjukkan adanya kompresi di n.oculomotorik di midbrain
Sindrom Horner (miosis, ptosis, and anhidrosis)menandakan adanya lesi ipsilateral pada batang otak
atau hipotalamus Bila koma disebabkan karena intoksinasi metabolik
atau obat, biasanya respon pupil masih baik
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
74/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Pupillary Reactions
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
75/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Movements of Eyes and Eyelids and CornealResponse
Bila mata pasien berputar ke arah lateral danbawah menunjukkan adanya paralisis n. 3
Bila mata pasien berputar ke arah medialmenunjukkan adanya paralisis di n. 6
Hilangnya oculovestibular reflex
Bila bola mata melihat ke bawah ke arah hidungmenunjukan adanya lesi infark atau hematom didaerah talamus atau midbrain
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
76/168
OCULOVESTIBULAR REFLEX
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
77/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Movements of Eyes and Eyelids and Corneal
Response
Oculocephalic reflexes (dolls-eye movements),
adalah memiringkan kepala penderita secaracepat sambil memfiksasi kelopak mata
Bila negatif, maka :
Rusaknya n. oculomotor di midbrain dan tegmentum
pontis di pons
Hilangnya inhibisi korteks (kerusakan bihemispher)
DOLLS-EYE MOVEMENTS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
78/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
79/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Spontaneous Limb Movements
Lesi pada jaras kortikospinal mengakibatkan
quadriplegia
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan memberikanperangsangan nyeri
Gerakan chorea-athetosis dan balismus
menggambarkan lesi pada ganglion basal
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
80/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Posturing in the Comatose Patient
Decerebrate rigidity, postur berbaring dalam
keadaan ekstensi kaku pada siku, lutut dan
panggul dengan lengan yang mengalami rotasiinternal pada bahu serta pronasi serta jari tangan,
jari kaki dan mata kaki mengalami fleksi
Biasa ditemukan pada lesi bagian atas batang otak
dan bilateral korteks serebrum
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
81/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Posturing in the Comatose Patient Decorticate rigidity, lengan dan tungkai dalam
keadaan fleksi dan adduksi
Menunjukkan lesi pada daerah substansia alba diotak dan thalamus
Tendon reflex masih dijumpai pada koma akibatintoksinasi obat dan metabolic
Tendon plantar reflex tidak dijumpai (hemiplegicside) pada koma akibat hemorrhage atau infarkcerebral.
DECORTICATE RIGIDITY
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
82/168
DECORTICATE RIGIDITY
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
83/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Patterns of Breathing
Cheyne-Stokes respiration, ritmik pernapasan yang
disertai dengan fase apnea yang berulang secara
teratur Dijumpai pada koma akibat supratentorial lesions,
bilateral deep-seated cerebral lesions atau
metabolic disturbances.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
84/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Patterns of Breathing
Central neurogenic hyperventilation,peningkatan
ritme pernapasan yang menimbulkan keadaan
alkalosis respiratori. Disebabkan karena hilangnya kontro pernapasan
pada batang otak bawah
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
85/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Patterns of Breathing
Apneustic breathing atau ataxia of breathing,
henti napas 2-3 detik
Disebabkan karena oklusi a. basilaris
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
86/168
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Clinical Signs of Increased Intracranial
Pressure
Sakit kepala, muntah, hipertensi dan bradikardi
Papiledema muncul pada 12-24 jam setelah onset
Hidrosefalus pada perdarahan sub araknoid
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
87/168
BRAIN DEATH
B i D th
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
88/168
Brain Death
Kerusakan otak ireversibeldestruksipermanen fungsi batang otakkematian
pasien ( fungsi KV dan respirasi dapat
dipertahankan dengan ventilator)Matibatang otak
K it i M ti B t Ot k
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
89/168
Kriteria Mati Batang Otak
Tidak ada respon pupil terhadap cahaya Tidak ada refleks kornea
Tidak ada refleks vestibulo-okular
Tidak ada refleks muntah atau respons terhadappengisapan trakea
Tidak ada respons motorik pada daerah nervuskranial terhadap rengsang nyeri
Tidak ada gerakan pernapasan ketika ventilatordilepaskan
K it i M ti B t Ot k
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
90/168
Kriteria Mati Batang Otak
Catatan :
Harus dilakukan oleh 2 dokter ahli
Tes dilakukan dengan interval
Gambaran EEG tidak bermakna dalam
menegakkan diagnosis kematian otak
D fi iti
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
91/168
Definition
Criteria to determine brain death for adult andpediatric patients have been established and areaccepted by most states ( Table 641 ).
Death is defined as irreversible cessation of
circulatory and respiratory functions orirreversible cessation of all functions of the entirebrain, including the brainstem. Guidelines forassessing brain death in children of different ages
also have been established; premature ornewborn infants require a longer period ofobservation than older children or adults.
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
92/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
93/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
94/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
95/168
The diagnosis of brain death is established oncethe cause of the coma is determined and the
possibility of recovery of any brain function is
eliminated. If the prerequisites in Table 641 are fulfilled, no
confirmatory tests are legally needed.
Brain death is equivalent to cardiorespiratory
death, and a child should be considered legally
dead at the time brain death criteria are fulfilled.
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
96/168
PENATALAKSANAAN
PENURUNAN KESADARAN
PENATALAKSANAAN UMUM
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
97/168
Resusitasi kardio-pulmonal-serebral :
A. Memperbaiki jalan napas :pembersihan jalan napas,sniffing position, artificial airway,endotracheal inlubation,tracheotomy
B. Pernapasan buatan dikerjakansetelah jalan napas sudah bebas:
Pernapasan mulut kemulut/hidung
Pernapasan dengan balon kemasker
Pernapasan dengan mesinpernapasan otomatis
C. Peredarah darah terhenti
bantuan sirkulasi
Kompresi jantung dari luar dengantangan
Kompresi jantung dari luar dengan
alat
D. Obat-obatan dalam keadaan
darurat (intravena) seperti epinefrin,
bikarbonas, deksametason, glukonas
kalsikus dan lain-lain
E. Elektrokardiogramdiagnosis
etiologi terhentinya peredaran darah
F. Resusitasi otakmelindungi otak
dari kerusakan lebih lanjut
G.Intensive car
Antikonvulsan bila kejang
PENANGANAN DARURAT KOMA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
98/168
ABCpembebasan &
pemeliharaan nafas penderita
(elefasi kepala,pemasangan ET, dsb)
Oksigenasibila respirasi tidak
mencukupiPaO2 > 100 mmHg &
PaCO2 30-35 mmHg
Sirkulasipemantauan tekanan
darah & nadi, denyut jantung
Tekanan arteri dipertahankan 100
mmHg & jika perlu + obat
hipo/hipertensi
Lansia hipertensi kroniktekanan darahhipotensi
hipoksia serebral
Glukosa25 gr (50 cc solusi glukosa
50%)
TIKobat steroid, diuretik,osmotik (mannitol) / operatif
dekompresi (lesi masa intrakranial) Kejangsuntikan bolus diazepam
(3-10 mg)infus fenitoin 500
1000 mg (
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
99/168
1. respirasiposisi lateral, membersihkan sekresi dengan suction, pengukuran
saturasi Oksigen dalam darah arteri, mencegah aspirasi.
2. Pengambilan sample darahmenilai glukosa, intoksikasi obat, elektrolit, dan
untuk uji hati serta ginjal.
3. Overdosi narkotikIV naloxone 0,5 mg
4. Hipoglikemiinfus glukosa + suplement thiamine (B1)
5. pemeriksaan CT scanuntuk mengetahui letak lesi dan derajat pendarahan
dalam jaringan otak.6. Infeksipenggunaan antibiotik spektrum luas, sembari menunggu hasil dari
pemeriksaan penunjang (kultur bakteri), kemudian diberikan antibiotik spesifik
apabila sudah didapatkan hasi dari pemeriksaan penunjang.
7. Hypotermi atau hipertermipenggunaan antipiretik
8. Kateterisasipada pasien penurunan kesadaranintenkonensia urin9. Infus larutan isotonicpada pasien penurunan kesadaran dan tidak dapat
makan maupun minum
10. hindari aspirasi pneumoniacegah vomit(gatric tube dan intubasi
endotrakeal), mengatur posisi pasien, dan mencegah restriksi air minum.
11.Thrombosis vena tungkaipenggunaan heparin atau warfarin
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
100/168
PROGNOSIS PENURUNAN
KESADARAN
Prognosis
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
101/168
Prognosis
Penyakit dasarkelainan metabolik lebih baikdari kelainan sentral
Lama komakoma lebih lama, prognosis buruk
Adanya tanda fokal, tanda herniasi (anisokor)
lebih buruk
Koma karena overdosisumumnya lebih baik
Tersedianya obat dan alat pendukung
Kecepatan tatalaksanamengurangi angkamortalitas, morbiditas/kecacatan
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
102/168
MENINGITIS
DEFINISI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
103/168
DEFINISI
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertairadang yang mengenai piameter, arakhnoid
dan dalam derajat yang lebih ringan mengenai
jaringan otak dan medula spinalis yangsuperfisial.
KLASIFIKASI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
104/168
KLASIFIKASI
Meningitis dibagi berdasarkan lapisan selaput otak yang mengalami radang :*Pakimeningitis : yang mengalami radang adalah durameter*Leptomeningitis : yang mengalami radang adalah arakhnoid dan piameter
Berdasarkan penyebabnya :*Meningitis karena bakteri*Meningitis karena virus
*Meningitis karena riketsia*Meningitis karena jamur*Meningitis karena cacing*Meningitis karena protozoa
*Meningitis serosa disebut juga meningitis aseptik adalah sebuah penyakit yangditandai oleh sakit kepala, demam dan inflamasi pada selaput otak.pasien dengan
gejala meningitis tapi pertumbuhan bakteri pada kultur tidak ditemukan. Penyebabnya(virus atau mikobakterium.)
ETIOLOGI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
105/168
ETIOLOGI
Bakteri, protozoa, jamur, ritketsia paling seringvirus.
enterovirus (echo, coxsackie, polio), diikuti
oleh parotitis, herpes II, koriomeningitislimfositik dan adeno virus. Yang termasuk
arbovirus adalah virus yang ditransmisikan
oleh kutu, meningoensefalitis musim semi.
Patofisiologi Meningitis dapat terjadi secara:Hematogen
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
106/168
Per kontinuatum
Implantasi langsung
Kuman yang sudah masuk dalam
Setelah kuman berhasil menerobos permukaan tubuh dalam dan luar, ia dapat tiba disusunan
saraf pusat melalui lintasan-lintasan berikut. Pada kuman yang bersarang di mastoid dapat
menjalar ke otak perkontinuitatum. Sutura memberikan kesempatan untuk invasi semacam
itu. Invasi hematogenik melalui arteria intraserebral merupakan penyebaran ke otak secara
langsung.
Penyebaran hematogen tak langsung dapat juga dijumpai, misalnya arteri meningeal yang
terkena radang dahulu. Dari arteri ini kuman dapat tiba di likuor dan invasi kedalam otak
melalui penerobosan dari piamater. Akhirnya, sarafsaraf tepi dapat digunakan juga sebagai
jembatan bagi kuman untuk tiba disusunan saraf pusat.
Faktor predisposisi infeksi susunan saraf pusat. Daya pertahanan susunan saraf pusat untuk
menangkis infeksi mencakup kesehatan umum yang sempurna, struktur sawar darah otak
yang utuh dan efektif, aliran darah ke otak yang adekuat, sistem imunologik, hormonal danseluler yang berfungsi sempurna.
Meningitis viral yang benigneinvasi dan penetrasi melalui usus dan ditemukan dalam feses
dan sekresi nasofaring. Selanjutnya pada mula timbulnya cairan serebrospinal sudah
mengandung virus. Penularan dapat terjadi melalui lintasan oral-fekal atau melalui droplet
spray.
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
107/168
GEJALA KLINIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
108/168
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
109/168
PERBANDINGAN GAMBARAN LCS ANTARA MENINGITIS PURULENTA,
TB, VIRAL, DAN JAMUR
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
110/168
PURULENTA TUBERKULOSA VIRUS JAMUR
Tekanan >180
mm H20
Bila didiamkan
terbentuk pelikulaMikroskopis : kuman
TBC
Pemeriksaan
mikroskopikBiakan cairan otak
Pemeriksaan
serologik serum dan
cairan otak
Kultur bakteri
negatif
Warna Keruh sampai
purulen
Jernih atau xantokrom Jernih Jernih
Sel Leukosit
meningkat
95 % PMN
Meningkat,
75
mg%
meningkat Normal / sedikit
meningkat
Meningkat
Klorida Menurun,
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
111/168
MENINGITIS VIRAL
Meningitis viral
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
112/168
Pada pemeriksan laboratorium didapatkan jumlah seldarah putih biasanya normal atau sedikit meningkat.Cairan serebrospinal biasanya normal atau sedikitmeningkat. Cairan serebrospinal biasanya berisipleocytosis antara 201000 WB/ mm3, limfosit yanglebih dominan. Glukosa CSF biasanya normal tetapikadang-kadang pasien dengan meningitis akut mumps,varicella zoster, herpes simplex tipe 2, limfositchoriomeningitis terjadi sedikit penurunan kadarglukosa CSF. Kadar protein CSF dapat normal atausedikit meningkat. Antigen bakteri dan jamur tidakterdeteksi di CSF dan pada pewarnaan dan kultur tidakditemukan bakteri maupun jamur. Pada EEG dan CT-Scan otak nampak normal.
DIAGNOSIS BANDING
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
113/168
1. Meningitis purulenta2. Meningoensefalitis
PENATALAKSANAAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
114/168
PENATALAKSANAAN1. umum
2. Terapi kausal : kombinasi anti tuberkulosa
- obat-obat lini pertama : terapi obat lini pertama untuk meningitis tuberkulosa
terdiri atas dua macam obat, isoniazid (INH) dan rifampisin. Isoniazid diberikan
dengan dosis 10 -20 mg/KgBB/hari dengan dosis maksimal 300 m/hari untuk
anak-anak dan 600 mg/ hari untuk dewasa.- Obat-obat lini kedua : terdapat tiga obat antituberkulosa lini kedua untuk
meningitis tuberkulosa yang digunakan sebagai tambahan ataupun pengganti
INH dan rifampisin. Ethambutol, pyrazinamid dan ethionamid sangat efektif
penetrasinya ke dalam cairan serebrospinal untuk menghilangkan inflamasi.
- Obat-obat lini ketiga : lima obat yang paling sering digunakan adalah
aminoglikosida pada terapi tuberkulosis adalah golongan aminoglikosida yaitu
streptomisin, capreomisin, kanamisin, viomisin dan amikatin. Kesemuanya adalah
antibiotik polipeptida dan kesemunya berpotensi menimbulkan nefrotoksik dan
ototoksik. Kelima obat tersebut penetrasinya sangat jelek kedalam otak atau
cairan serebrospinal.
PENATALAKSANAAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
115/168
PENATALAKSANAAN
3. KortikosteroidPada meningitis viral tidak ada pengobatan spesifik. Pada
kebanyakan kasus pengobatan yang diberikan bersifat
simtomatik. Analgetik dibutuhkan untuk keluhan sakit
kepala dan antiemetik untuk mual dan muntah. Perawatanrumah sakit jarang dibutuhkan kecuali ketika muntahnya
mengakibatkan dehidrasi. Pada pasien dengan herpes
simpleks meningitis viral dilakukan terapi simptomatik, dan
pada beberapa kasus pengobatannya dapat
dipertimbangkan pemberian acyclovir. Acyclovir 30 mg/kgyang dibagi dalam 3 kali per hari dan harus diberikan lebih
awal untuk mendapatkan hasil yang maksimal
KOMPLIKASI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
116/168
KOMPLIKASI
1. Hidrosefalus2. Kelumpuhan saraf kranial
3. Epilepsi
4. Iskemi dan infark pada otak
PROGNOSIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
117/168
PROGNOSIS
Meningitis aseptik adalah penyakit yang tidakberbahaya dan pada umumya pasien sembuhsempurna setelah 4 sampai 5 hari setelahmunculnya gejala. Pada meningitis tuberkulosa
faktor prognosis yang paling penting adalahpanjangnya waktu antara permulaan gejaladengan permulaan pengobatan anti tuberkulosa,sembuhnya lambat dan umumnya meninggalkan
sekuele neurologis
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
118/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
119/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
120/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
121/168
MENINGITIS TUBERKULOSA
MENINGITIS TUBERKULOSA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
122/168DEFINISI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
123/168
Radang selaput otak akibat komplikasituberkulosis primer
Epidemiologi:
Meningitis lebih sering usia antara 6 bulan dan 4tahun
Terjadi beberapa tahun setelah infeksi primer
PATOGENESIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
124/168MANIFESTASI KLINIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
125/168
STADIUM TANDA DAN GEJALA
STADIUM 1 Berakhir 1-2minggu
Gejela non-spesifik: demam, nyeri kepala, iritabilitas,
mengantuk, malaise
Tanda neurologis setempat tidak ada
STADIUM 2Mulai lebih mendadakTanda lebih sering: lesu kaku kuduk, tanda kernig /
brudzinski+, kejang2, hipertoni, muntah, kelumpuhan
saraf kranial
Tanda neurologis setempat
Berkorelasi dengan hidrosefalus, TIK, vaskulitisSTADIUM 3 Tanda2: koma, hemiplegia / paraplegia, hipertensi, sikap
deserbasi, kemunduran tanda vital, kematian
Pasien yang bertahan hidup cacat permanen (buta
tuli) paraplegia, DI, retardasi mental)
MANIFESTASI TB SSP lain
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
126/168
Tuberculoma Tumor otak (avaskuler)
Anak: inferotentorial
Dewasa: superotentorial Gejala: nyeri kepala, demam, kejang
Pemeriksaan: eksisi, CT scan, MRI
Pengobatan: kortikosteroid
SKOR TB PADA ANAK
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
127/168PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
128/168
Laboratorium Pemeriksaan CSS
LEUKOSIT CSS 10-500 sel/mm3
GLUKOSA CSS 20-40 mg/dL
PROTEIN 400-500 mg/dL akibat hidosefalus &blokade spinal
Biakan CSS (mikroMTB @bagian atas kultur),aspirat lambung, urine
Pemeriksaan radiologi
CT Scan, MRI
PENGOBATAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
129/168
Antituberkulosis
2HRZES/10HR Steroid
Dexamentason
KI: BBL, ensefalitis viral, malaria serebral
Antikonvulsan diazepam
Suportif O2, termoregulasi
Terapi cairan
Asupan nurtisi
fisioterapi
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
130/168
MENINGITIS PURULENTA
DEFINISI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
131/168
EPIDEMIOLOGI
95% kasus terjadi pada umur 1bulan5 tahun Resiko terbesar pada bayi usia 1 dan 12 bulan
Liquor serebrospinal keruh karena mengandungpus dan nanah.
FAKTOR RESIKO
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
132/168
Umur muda
Kolonisasi dengan bakteripatogen baru
Kontak dengan individu yangmenderita penyakit invasif
Penuh sesak Kemiskinan
Ras kulit hitam
Jenis kelamin laki-laki
Infeksi sistemik
Tidak mendapat ASI @usia 2-5bulan
Perubahan pertahananhospes :
Cacat anatomik
Defisit imun
Patogen kurang lazim : Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Staphylococcus epidermidis
Salmonella
L. monocytogenes
FAKTOR RESIKO
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
133/168
Cacat pertahanan hospes spesifik karena produksi Ig dalam respon
terhadap patogen berkapsul @ penduduk Amerika dan Eskimo AsliCacat sistem komplemen (C5-C8)Cacat sistem properdinDisfungsi limpa : anemia bulan sabitAsplenia : krn trauma, cacat kongenital, pertahanan penyakit HodgkinCacat limfosit T : krn kongenital / didapat (kemoterapi, AIDS, keganasan)
Cacat kranial :-garis tengah muka (lempengan kribriformis)
-telinga tengah (plat kaki stapedium)
-fistula telinga dalam (jendela ovale, kanal auditorius interna,aqueduktus kokhlear)
-robekan meninges krn : fraktur dasar tengkorak ke dalam platkribriformis / sinus paranasal
Trauma tembus kranium
Infeksi Shunt CSS
Bakteri kulit
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
134/168
Cara penularan :
Kontak orang ke orang (mll sekresi/ tetesan
saluran pernapasan)
ETIOLOGI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
135/168
Usia bulan pertama : Flora ibu / lingkungan bayi tersebut :
Streptokokus grup B
Basili enterik gram negatif
Listeria monocytogenes
Haemophilus influenzae
Usia 2bulan12 tahun :
Haemophilus influenza tipe b
Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitidis
Hemophilus influenzae tipe b
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
136/168
Strain H. influenzae tidak berkapsul
Terjadi terutama pada anak usia 1bulan4tahun
Ditemukan dalam tenggorok dan nasofaring(anak & org dewasa)
Anak yang tidak divaksinasi Hib pada bayi 2 bulansampai 2 tahun
Insiden puncak pada bayi usia 2-9 bulan
50% pada usia tahun pertama
Frekuensi infeksi tertinggi : orang Eskimo Alaskadan Indian Navajo
Streptococcus pneumoniae
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
137/168
Insiden : 1-3 per 100.000 Musim puncak : bulan-bulan pertengahan musim dingin
Faktor resiko : Kontak keluarga pengidap sesudah lahir
Anak kulit hitam + anemia bulat sabit
Otitis media Sinusitis
Pneumonia
Otorrhea CSS
Splenektomi
Penyakit cangkok-lawan-hospes kronis pasca-transplantasisumsum tulang
PATOGENESIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
138/168
Penyebaran MO hematogenmeningitisbakteremia
Sumber : kolonisasi bakteri nasofaring
Bisa bersamaan infeksi virus saluran pernapasan
H. influenzae & meningokokusreseptor sel epitel mukosa
dengan pilimenerobos mukosasirkulasi
Mukosavakuola fagosit o/ sel epitel
Ketahanan hidup bakteri @ aliran darah : kapsul bakteri besaryang menggangu opsonofagositosis & disertai virulensi ber(+)
PATOGENESIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
139/168
Faktor imun :
Hospes non imun mudatidak punya antibodi IgM atau IgGantikapsul
Hospes imunodefisiensidefisiensi komponen komplemen /sistem properdinganggu opsonofagositosis
Disfungsi limpasistem retikuloendotelial kurang
opsonofagositosis
Aktivasi langsung sistem properdin tidak tergantung antibodimekanisme menetralkan pengaruh defsiensi antibodi dan sifatantifagosit kapsul bakteri
Bakteri plexus koroideus ventrikel lateralis dan meningenCSSCSS ekstraserebral dan sela subarakhnoiddefisiensi kadarkomplemen & antibodi CSSproliferasi bakteri
Faktor kemotaktikrespon radang lokal (infiltrasi PMN)
Respon radang :
Lokal TNF
IL-1
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
140/168
Struktur bakteri : Lipopolisakarida
dinding sel bakteri(endotoksin) bakterigram negatif
(Hib & N. meningitidis)
Komponen dindingsel pneumokokus :
Asam teikhoat peptidoglikan
IL 1
Prostaglandin E
Mediator radang sitokinlainnya
Infiltrasi neutrofil
Kenaikan permeabilitasvaskuler
Perubahan sawar darahotak
Trombosis vaskuler
Sekuele radang kronismeningitis purulenta
PATOGENESIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
141/168
Meningitis jarang menyertai invasi bakteri dari fokus infeksi berdekatan : Sinusitis paranasal Otitis media Mastoiditis Selulitis orbita Saluran sinus dermal Osteomielitis kranial / vertebral Trauma tembus kranial Meningomielokel
Meningitis dapat terjadi selama : Endokarditis Pneumonia
Tromboflebitis
Etiologi lain : Luka bakar berat Kateter tetap Peralatan yang terkontaminasi
MANIFESTASI KLINIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
142/168
Mulai mendadak :
Dengan cepat manifestasi syok progresif
Purpura
Koagulasi intravaskuler tersebar
Kadar kesadaran mengurang progresif
Dramatis Sepsis meningokokus mematikan dengan meningitis
Dapat berkembang menjadi kematian pada 24 jam
Mulai perlahan : didahului dengan beberapa hari gejala-gejala saluran
pernapasan atas / gastrointestinal.
1. Liquor CSS keruh kekuning-kuningan
2. Leukosit meningkat
3. Kadar glukosa menurun
4. Kadar protein meningkat
Tanda-tanda nonspesifik :
Demam
Iritasi meningeal :
Kaku kuduk
N i
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
143/168
Anoreksia dan makan
jelek
Gejala infeksi saluran
pernapasan atas
Mialgia
Artralgia Takikardia
Hipotensi
Tanda-tanda kulit:
Petekie
Purpura
Ruam makular
eritematosa
Nyeri penggang
Tanda kernig
Tanda brudzinki
Tanda neurologis
Meningismus Penurunan tingkat
kesadaran
Peningkatan TIK
Palsi nervus kranialis
dan tanda neurologis
fokal lainnya.
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
144/168
Kenaikan TIK :
Nyeri kepala
M t h
Meningitis kronis :
Papil edema
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
145/168
Muntah
Fontanela cembung /diastasis sutura
Paralisis saraf okulomotor/ abdusens
Hipertensi dengan
bradikardia Apneu dan hiperventilasi
Sikap dekortikasi /deserebrasi
Stupor Koma / tanda-tanda
herniasi
Abses intrakranial
Empiema subdural
Penyumbatan sinus
venosus dura
Penyumbatan vaskuler :
Radang neurologis
Neuropati karnial saraf
okuler
Okulomotorius
Abdusen
Fasialis
auditorius
Kenaikan tekanan intrakranialkarena
Kematian sel (Edema Otak Sitotoksik)
Kenaikan permeabilitas kapiler vaskuler akibat sitokin (Edema
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
146/168
Kenaikan permeabilitas kapiler vaskuler akibat sitokin (EdemaSerebral Vasogenik)
Kenaikan tekanan Hidrostatik (Edema Otak Interstisial) Paska penyeran kembali CSS yang tersumber pada Vilus Arakhnoideus
Obstrubsi cairan ke dalam atau keluar dari Ventrikel
TIK sering > 300mmH2O
Tekanan perfusi otak (rata-rata tekanan arterial dikurangi tekananintrakranial) terganggu : 50cmH2Operfusi otak turun
Sekresi hormon antidiuretik tidak tepatretensi air berlebihanTIK naik
Hipotonisitas sela extraseluler otakedema sitotoksik +pembengkakan sel dan lisis
Jika fontanela masih terbukakenaikan TIK mudah dihilangkan
Hidrosefalus:
komplikasi meningitis akut tidak lazim pada masat
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
147/168
neonatus
Mempengaruhi bentuk komunikasi hidrosefalus karenapenebalan melekat Vili Arakhnoid sekeliling sisternapada dasar otakganggu resorbsi CSS normal
Paska fibrosis, gliosis aqueduktus Sylvii, atau foramenaMagendie & LuschaHidrosefalus Obsruktif
Kenaikan permeablitas vaskuler sawar darah otak &kehilangan cairan kaya-abumin dari kapiler dan venayang melewati sela subduralkenaikan kadar proteinCSS
Penurunan pengangkutan glukosa oleh jaringan otakHipoglikorrakhia (kadar glukosa CSS berkurangAsidosis Laktat lokal
Cidera pada korteks serebri dapat karena : Penyumbatan vaskuler setempat / difus (Nekrosis, Infark)
Hi k i
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
148/168
Hipoksia
Invasi bakteri (Serebritis)
Ensefalopati Toxic (Asidosis Laktat)
Kenaikan TIK
Ventrikulitis
Transudasi (Efusi Subdural)
Hasilnya manifestasi : Gangguan kesadaran
Kejang-kejang
Hidrosefalus
Defisit saraf kranial Defisit motorik & sensorik
Retardasi Psikomotor
Penderita koma, Kejang-kejang yang menetap sesudah hari ke-
4 sakit, yang sukar diobati :
Prognosis yang jelek
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
149/168
Prognosis yang jelek
Perubahan status mental dan tingkat kesadaran yang berkurang
pada penderita dengan meningitis karena :
Kenaikan tekanan intrakranial
Serebritis / hipotensi
Manifestasi :
Iritabilitas
Letargi
Stupor
Kurang kesadaran
Koma Tambahan : fotobia & corengan meningitis
DIAGNOSIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
150/168
Cairan serebrospinal keruh Peningkatan tekanan cairan serebrospinal
Leukositosis polimorfik
Peningkatan konsentrasi protein
Konsentrasi glukosa rendah
Pemeriksaan Penunjang
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
151/168
Pungsi lumbal Pemeriksaan darah lengkap
CT Scan
Biakan darah
Pewarnaan gram
TATALAKSANA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
152/168
TATALAKSANA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
153/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
154/168
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
155/168
KOMPLIKASI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
156/168
Kejang-kejang Kenaikan tekanan intrakranial
Kelumpuhan saraf kranial
Stroke
Trombosis sinus venosus dura
Efusi subdura
Efusi subdural bergejala / tidak bergejala dapat
menyebabkan :b f l
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
157/168
Pencembungan fontanela
Pelebaran sutura
Pembesaran lingkaran kepala
Muntah
Kejang-kejang
Demam
Hasil transiluminasi kranial abnormal
Efusi subdural bergejala harus diobati dengan
aspirasi melalui pembukaan fontanella
Demam saja tidak merupakan indikasi untuk aspirasi
PENCEGAHAN
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
158/168
Kemoprofilaksis Imunisasi
PROGNOSIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
159/168
Mortalitas lebih tinggi pada S. pneumoniae Pneumokokussering meninggalkan gejala
sisa jangka panjang
KEJADIAN MENINGITIS BERULANG JARANG TETAPI MEMPUNYAI
TIGA POLA YANG BERBEDA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
160/168
1. Rekrudesens :
Pemuculan kembali infeksi selama terapi dengan antibiotik yang tepat
CSS menunjukan pertumbuhan bakteri yang telah menjadi resisten terhadapantibiotik
2. Kumat (relapse) :
Terjadi antara 3 hari dan 3 minggu sesudah terapi, menggambarkan infeksibakteri menetap pada SSS (empiema subdural, ventrikulitis, abses otak) atautempat lain (mastoid, osteomielitis kranial,infeksi orbita)
Akibat dari pilihan dosis, atau lama terapi antibiotik yang tidak sesuai
3. Berulang (recurrence) :
Kejadian meningitis baru karena reinfeksi dengan spesies bakteri yang sama ataupatogen piogenik lain
Komunikasi anatomik didapat atau kongenital antara CSS dan tempat mukokutan Cacat pada pertahanan hospes imun juga memberi kecenderungan pada
meningitis berulang
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
161/168
MENINGITIS JAMUR
ETIOLOGI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
162/168
Cryptococcus neoformans
Coccidioides immitris
GEJALA KLINIS
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
163/168
Gejala klinis infeksi jamur pada susunan saraf pusat tidakspesifik seperti akibat infeksi bakteri.\
Pasien paling sering mengalami gejala sindroma meningitisatau sebagai meningitis yang tidak ada perbaikan atausemakin progresif selama observasi (paling kurang empatminggu).
Manifestasi klinis lainnya dapat berupa kombinasi beberapagejala seperti demam, nyeri kepala, lethargi, confuse, mual,muntah, kaku kuduk atau defisit neurologis.
Sering kali hanya satu atau dua gejala utama yang dapatditemukan pada gejala awal.
DIAGNOSA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
164/168
berdasarkan gejala klinis cairan cerebrospinal.
Gambaran sama dengan meningitis tuberculosa
menemukan Cryptococcus dalam cairan cerebrospinal
dengan pewarnaan tinta India, kultur dalam mediasabouraud dan berdasarkan hasil inokulasi pada hewanpercobaan.
Pemeriksaan antigen Cryptococcus pada serum dancairan cerebrospinal
Kultur dari urine, darah, feses, sputum, dan sumsumtulang
Karakteristik LCS yang ditemukan pada
meningitis jamur
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
165/168
10-500 sel/mm3 (dengan dominasi limfosit)
Peningkatan kadar protein
Penurunan kadar gula biasanya sekitar 15-35 mg
Kultur bakteri yang negatif membedakan dengan
meningitis bakterial
TERAPI
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
166/168
Terapi dengan Amfoterisin B memperlihatkan hasil yang baik.
Amfoterisin B diberikan tiap hari intravena dengan dosis 0,5
mg/Kg, diberikan enam sampai sepuluh minggu, tergantung
dari perbaikan klinis dan kembalinya cairan cerebrospinal kearah normal.
Amfoterisin B dapat diberikan dengan 5-flurocytosine 150
mg/Kg per hari (dalam empat dosis). Kombinasi inimemberikan hasil yang baik.
Kesimpulan
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
167/168
Berdasarkan pemeriksaan fisik danpemeriksaan CSS, bayi tersebut mengalami
meningitis bakterial
Saran
Bayi tersebut dianjurkan untuk kultur bakteri dari
CSS untuk mengetahui medikamentosa yang sesuai
Sambil menunggu hasil kultur, bayi tersebut
diberikan antibiotik spektrum luas
DAFTAR PUSTAKA
-
5/28/2018 PenurunanKesadaran OK
168/168
Kliegman RM, Berhman RE, Jenson HB,Stanton BF. Nelsons Textbook of Pediatrics.
18thed. Philadelphia : WB Saunders Co, 2007
Lumbantobing. Neurologi Klinik PemeriksaanFisik dan Mental. FKUI, Jakarta.
Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Clinical
Neurology. International Edition. Pretince Hall;A l t & L 2009
top related