pengertian tuberkulosis
Post on 15-Jul-2015
1.348 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 1/12
Pengertian Tuberkulosis ( TBC )
y Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman Mycobakterium tuberkculosissistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru
paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer, 2000).y Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru.
Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal,tulang, dan nodus limfe (Suzanne dan Brenda, 2001).
y Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru(Smeltzer, 2001).
y Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru
(IPD, FK, UI).
Etiologi Tuberkulosis ( TBC )
Agens infeksius utama, mycobakterium tuberkulosis adalah batang aerobik tahan asam ( Price ,1997 ) yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultra violet, denganukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 ± 0,6/um.
Klasifikasi Tuberkulosis ( TBC )
a. Pembagian secara patologis :
y Tuberkulosis primer ( Child hood tuberculosis ).y Tuberkulosis post primer ( Adult tuberculosis ).
b. Berdasarkan pemeriksaan dahak,TB Paru dibagi menjadi 2 yaitu :
y Tuberkulosis Paru BTA positif.
y Tuberkulosis Paru BTA negative
c. Pembagian secara aktifitas radiologis :
y Tuberkulosis paru ( Koch pulmonal ) aktif.
y Tuberkulosis non aktif .y Tuberkulosis quiesent ( batuk aktif yang mulai sembuh ).
d. Pembagian secara radiologis ( Luas lesi )
y Tuberculosis minimal, yaitu terdapatnya sebagian kecil infiltrat non kapitas pada satu paru maupun kedua paru, tapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.
y Moderateli advanced tuberculosis, yaitu adanya kapitas dengan diameter tidak lebih dari4 cm, jumlah infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu bagian paru. Bila bayangannya
kasar tidak lebih dari satu pertiga bagian satu paru.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 2/12
y For advanced tuberculosis, yaitu terdapatnya infiltrat dan kapitas yang melebihi keadaan pada moderateli advanced tuberculosis.
e. Berdasarkan aspek kesehatan masyarakat pada tahun 1974 American Thorasic Society
memberikan klasifikasi baru:
y Karegori O, yaitu tidak pernah terpajan dan tidak terinfeksi, riwayat kontak tidak pernah,tes tuberculin negatif.
y Kategori I, yaitu terpajan tuberculosis tetapi tidak tebukti adanya infeksi, disini riwayatkontak positif, tes tuberkulin negatif.
y Kategori II, yaitu terinfeksi tuberculosis tapi tidak sakit.y Kategori III, yaitu terinfeksi tuberculosis dan sakit.
f. Berdasarkan terapi WHO membagi tuberculosis menjadi 4 kategori :
y Kategori I : ditujukan terhadap kasus baru dengan sputum positif dan kasus baru dengan
batuk TB berat.y Kategori II : ditujukan terhadap kasus kamb uh dan kasus gagal dengan sputum BTA
positf.
y Kategori III : ditujukan terhadap kasus BTA negatif dengan kelainan paru yang tidak luasdan kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori I.
y Kategori IV : ditujukan terhadap TB kronik.
Patofisiologi Tuberkulosis ( TBC )
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 3/12
Manifestasi Klinis Tuberkulosis ( TBC )
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai
dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru,sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum, antara lain sebagai berikut:
y Gejala umum T b paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum ,malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)
y Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman dkk, 93 )
Gejala khusus, antara lain sebagai berikut:
y Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yangmembesar, akan menimbulkan suara ³mengi´, suara nafas melemah yang disertai sesak.
y Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhansakit dada.
y Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saatdapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar
cairan nanah.y Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunankesadaran dan kejang-kejang.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 4/12
Komplikasi Tuberkulosis ( TBC )
Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada penderitatuberculosis paru stadium lanjut yaitu :
y Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkankematian karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya jalan napas.
y Atelektasis (paru mengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat retraksi
bronchial.y Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada
proses pemulihan atau reaktif) pada paru.y Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan ginjal.
Pemeriksaan Diagnostik Tuberkulosis ( TBC )
a. Pemeriksaan Laboratorium
y Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakity iehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah) :
Positif untuk basil asam-cepat.y Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area indurasi 10 mm atau lebih
besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan infeksi masalalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif. Reaksi
bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti bahwa TB aktif tidak dapatditurunkan atau infeksi disebabkan oleh mikobakterium yang berbeda.
y Anemia bila penyakit berjalan menahuny Leukosit ringan dengan predominasi limfosit
y LED meningkat terutama pada fase akut umumnya nilai tersebut kembali normal padatahap penyembuhan.
y GDA : mungkin abnormal, tergantung lokasi, berat dan sisa kerusakan paru.y Biopsi jarum pada jaringan paru : Positif untuk granuloma TB; adanya sel raksasa
menunjukkan nekrosis.y Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi; contoh
hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB parukronis luas.
b. Radiologi
y Foto thorax : Infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpanan kalsium lesi sembuh primer atau efusi cairan perubahan menunjukan lebih luas TB dapat termasuk rongga akan
fibrosa. Perubahan mengindikasikanTB yang lebih berat dapat mencakup area berlubangdan fibrous. Pada foto thorax tampak pada sisi yang sakit bayangan hitam dan diafragma
menonjol ke atas.y Bronchografi : merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus atau
kerusakan paru karena TB.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 5/12
y Gambaran radiologi lain yang sering menyertai TBC adalah penebalan pleura, efusi pleura atau empisema, penumothoraks (bayangan hitam radio lusen dipinggir paru atau
pleura).
c. Pemeriksaan fungsi paru
Penurunan kualitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara residu: kapasitas parutotal dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan
jaringan paru dan penyakit pleural.
Pencegahan Tuberkulosis ( TBC )
y Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak anak masih
kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.y Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai tuntas
agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.y Jangan minum susu sapi mentah dan harus dimasak. y Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan. y Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak
udara dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secarasehat. Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk
ke dalam rumah. y Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak meludah/mengeluarkan dahak di
sembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lainyang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran.
Penatalaksanaan Tuberkulosis ( TBC )
a. Farmakologi
Terdapat 2 macam sifat/aktivitas obat terhadap tuberculosis , yaitu sebagai berikut:
y Aktivitas bakterisid
Disini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang sedang tumbuh (metabolismenya masih
aktif). Aktivitas bakteriosid biasanya diukur dengan kecepataan obat tersebut membunuh ataumelenyapkan kuman sehingga pada pembiakan akan didapatkan hasil yang negatif (2 bulan dari
permulaan pengobatan).
y Aktivitas sterilisasi
Disini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang pertumbuhannya lambat (metabolismenyakurang aktif). Aktivitas sterilisasi diukur dari angka kekambuhan setelah pengobatan dihentikan.
Pengobatan penyakit Tuberculosis dahulu hanya dipakai satu macam obat saja. Kenyataandengan pemakaian obat tunggal ini banyak terjadi resistensi. Untuk mencegah terjadinya
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 6/12
resistensi ini, terapi tuberculosis dilskukan dengan memakai perpaduan obat, sedikitnyadiberikan 2 macam obat yang bersifat bakterisid. Dengan memakai perpaduan obat ini,
kemungkinan resistensi awal dapat diabaikan karena jarang ditemukan resistensi terhadap 2macam obat atau lebih serta pola resistensi yang terbanyak ditemukan ialah INH
Medikamentosa
Jenis obat yang dipakai
- Obat Primer - Obat Sekunder
1. Isoniazid (H) 1. Ekonamid
2. Rifampisin (R) 2. Protionamid
3. Pirazinamid (Z) 3. Sikloserin
4. Streptomisin 4. Kanamisin
5. Etambutol (E) 5. PAS (Para Amino Saliciclyc Acid)
1. Tiasetazon2. Viomisin
3. Kapreomisin4.
Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000 yaitu :
y Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalanterhadap rifampisin. Bila saat tahab intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular
menjadi tidak tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam tahab
intensif sangat penting untuk mencegah terjadinya kekebalan obat.
y Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan jenis obat lebih
sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahab lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 7/12
Kegagalan Pengobatan Tuberkulosis ( TBC )
Sebab-sebab kegagalan pengobataan :
a. Obat : - Paduan obat tidak adekuat
- Dosis obat tidak cukup
- Minum obat tidak teratur / tdk. Sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
- Jangka waktupengobatan kurang dari semestinya
- Terjadi resistensi obat.
b. Drop out : - Kekurangan biaya pengobatan
- Merasa sudah sembuh
- Malas berobat
c. Penyakit : - Lesi Paru yang sakit terlalu luas / sakit berat
- Ada penyakit lainyang menyertai contoh : Demam, Alkoholisme dll
- Ada gangguan imunologis
Penanggulangan Khusus Pasien Tuberkulosis ( TBC )
Terhadap penderita yang sudah berobat secara teratur
- menilai kembali apakah paduan obat sudah adekuat mengenai dosis dan cara pemberian.
- Pemeriksaan uji kepekaan / test resistensi kuman terhadap obat
Terhadap penderita yang riwayat pengobatan tidak teratur
- Teruskan pengobatan lama 3 bulan dengan evaluasi bakteriologis tiap-tiap bulan.
- Nilai ulang test resistensi kuman terhadap obat
- Jangka resistensi terhadap obat, ganti dengan paduan obat yang masih sensitif.
Pada penderita kambuh (sudah menjalani pengobatan teratur dan adekuat sesuai rencana tetapi
dalam kontrol ulang BTA ( +) secara mikroskopik atau secara biakan )
1.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 8/12
1. Berikan pengobatan yang sama dengan pengobatan pertama2. Lakukan pemeriksaan BTA mikroskopik 3 kali, biakan dan resistensi
3. Roentgen paru sebagai evaluasi.4. Identifikasi adanya penyakit yang menyertai (demam, alkoholisme / steroid
jangka lama)
5.
Sesuatu obat dengan tes kepekaan / resistensi
Evaluasi ulang setiap bulannya : pengobatan, radiologis, bakteriologis.
Pengkajian Tuberkulosis ( TBC )
Data dasar pengkajian pasien ( Doengoes, Marilynn E : 2000 ) adalah sebagai berikut:
a. Pola aktivitas dan istirahat
Subjektif : Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), demam,
menggigil.
Objektif : Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak (tahap, lanjut; infiltrasi radangsampai setengah paru), demam subfebris (40 -410C) hilang timbul.
b. Pola nutrisi
Subjektif : Anoreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.
Objektif : Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub kutan.
c. Respirasi
Subjektif : Batuk produktif/non produktif sesak napas, sakit dada.
Objektif : Mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid kuning atau
bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau fibrosis parenkim paru dan pleural), sesak napas,
pengembangan pernapasan tidak simetris (effusi pleura.), perkusi pekak dan penurunan fremitus(cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).
d. Rasa nyaman/nyeri
Subjektif : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Obiektif : Berhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa timbul bilainfiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
e. Integritas ego
Subjektif : Faktor stress lama, masalah keuangan, perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 9/12
Objektif : Menyangkal (selama tahap dini), ansietas, ketakutan, mudah tersinggung.
f. Keamanan
Subyektif: adanya kondisi penekanan imun, contoh AIDS, kanker.
Obyektif: demam rendah atau sakit panas akut.
g. Interaksi Sosial
Subyektif: Perasaan isolasi/ penolakan karena penyakit menular, perubahan pola biasa dalam
tanggung jawab/ perubahan kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.
Diagnosa Keperawatan Tuberkulosis ( TBC )
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah,
kelemahan, upaya batuk buruk, edema trakeal/faringeal.
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya keefektifan permukaan paru,atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret yang kental, edema bronchial.
c. Gangguan keseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kelelahan, batuk yang sering, adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia, penurunan kemampuan
finansial.
d. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru, batuk menetap.
e. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi aktif.
f. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
g. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan berhubungan dengan tidak ada yang menerangkan, interpretasi yang salah, informasi yang didapat tidak lengkap/tidak
akurat, terbatasnya pengetahuan/kognitif
h. Risiko tinggi infeksi penyebaran / aktivitas ulang infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat, fungsi silia menurun/ statis sekret, kerusakan jaringan akibat infeksi yang
menyebar, malnutrisi, terkontaminasi oleh lingkungan, kurang informasi tentang infeksi kuman.
Perencanaan Keperawatan pada Tuberkulosis ( TBC )
1. Diagnosa Keperawatan : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret
kental atau sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk, edema trakeal/faringeal.
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 10/12
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan kebersihan jalan napas efektif, dengan criteriahasil:
y Mempertahankan jalan napas pasien.
y Mengeluarkan sekret tanpa bantuan.y Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas.y Berpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi.y Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.
Intervensi :
y Kaji ulang fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot aksesori. R asional : Penurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki
indikasi akumulasi secret/ketidakmampuan membersihkan jalan napas sehingga ototaksesori digunakan dan kerja pernapasan meningkat
y Catat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk efektif, catat karakter, jumlah
sputum, adanya hemoptisis.R
asional: Pengeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru atau luka bronchial yang memerlukan evaluasi/intervensilanjut.
y Berikan pasien posisi semi atau Fowler, Bantu/ajarkan batuk efektif dan latihan napasdalam. R asional: Meningkatkan ekspansi paru, ventilasi maksimal membuka area
atelektasis dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan.y Bersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu. R asional: Mencegah
obstruksi/aspirasi. Suction dilakukan bila pasien tidak mampu mengeluarkan sekret.y Pertahankan intake cairan minimal 2500 ml/hari kecuali kontraindikasi. R asional:
Membantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan.y Lembabkan udara/oksigen inspirasi. R asional: Mencegah pengeringan membran
mukosa.y Kolaborasi pemberian obat: agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuai indikasi.
R asional: Menurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial, berguna jika terjadi hipoksemia pada kavitas yang luas.
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan berkurangnya
keefektifan permukaan paru, atelektasis, kerusakan membran alveolar kapiler, sekret yang kental,edema bronchial.
Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan pertukaran gas efektif, dengan kriteria hasil:
y Melaporkan tidak terjadi dispnea.
y Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam
rentang normal.y Bebas dari gejala distress pernapasan.
Intervensi:
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 11/12
y Kaji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal. Peningkatan upaya respirasi,keterbatasan ekspansi dada dan kelemahan. R asional: Tuberkulosis paru dapat
rnenyebabkan meluasnya jangkauan dalam paru-pani yang berasal dari bronkopneumoniayang meluas menjadi inflamasi, nekrosis, pleural effusion dan meluasnya fibrosis dengan
gejala-gejala respirasi distress.y
Evaluasi perubahan-tingkat kesadaran, catat tanda-tanda sianosis dan perubahan warnakulit, membran mukosa, dan warna kuku. R asional: Akumulasi secret dapat menggangpoksigenasi di organ vital dan jaringan.
y Anjurkan untuk bedrest, batasi dan bantu aktivitas sesuai kebutuhan. R asional:
Mengurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.
3. Diagnosa Keperawatan : Gangguan keseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan kelelahan, batuk yang sering, adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia, penurunan kemampuan finansial.
Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi adekuat, dengan
kriteria hasil:
y Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratoriurn normal
dan bebas tanda malnutrisi.y Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan
yang tepat.
Intervensi :
y Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan, integritas mukosa mulut,kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual/rnuntah atau diare. R asional:
Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang tepat.y Kaji ulang pola diet pasien yang disukai/tidak disukai.R asional: Membantu intervensi
kebutuhan yang spesifik, meningkatkan intake diet pasien.y Monitor intake dan output secara periodik. R asional: Mengukur keefektifan nutrisi dan
cairan.y Catat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan
medikasi. Awasi frekuensi, volume, konsistensi Buang Air Besar (BAB). R asional:
Dapat menentukan jenis diet dan mengidentifikasi pemecahan masalah untuk
meningkatkan intake nutrisi.y Lakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan. R asional:
Mengurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat-obat yang digunakan yang dapat
merangsang muntah.y Anjurkan makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat.
R asional: Memaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi gaster.
Evaluasi
Diagnosa Keperawatan 1 : bersihan jalan napas efektif, dengan kriteria evaluasi:
5/13/2018 Pengertian Tuberkulosis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-tuberkulosis 12/12
y Mempertahankan jalan napas pasien.y Mengeluarkan sekret tanpa bantuan.
y Menunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas.y Berpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi.
y Mengidentifikasi potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.
Diagnosa Keperawatan 2: Pertukaran gas efektif, dengan kriteria evaluasi:
y Melaporkan tidak terjadi dispnea.y Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam
rentang normal.y Bebas dari gejala distress pernapasan.
Diagnosa Keperawatan 3: Kebutuhan nutrisi adekuat, dengan kriteria evaluasi:
y Menunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai laboratoriurn normal
dan bebas tanda malnutrisi.y Melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan
yang tepat.
Daftar Pustaka
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan danPendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif ,dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi II. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI
Media Aescullapius.
Price, Sylvia Anderson.2005.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Edisi6.Jakarta:EGC
Smeltzer, Suzanne. C dan Bare, Brenda. G. 2001. Buku ajar Keperawatan Medikal BedahBrunner dan Suddarth Volume 1. Jakarta: EGC
Underwood, J.C.E.1999.Patologi Umum dan Sistematik Volume 2.Jakarta: EGC
Lynda Juall Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan , edisi 2 , EGC, Jakarta
,1999.
Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.
top related